Landasan Teori Bobot Jenis Dan Susut Pengeringan

6
Landasan teori Taksonomi Kunyit (Depkes RI, 1997) Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Sub-divisi : Angiospermae Kelas : Monocotyledoneae Ordo : Zingiberales Famili : Zingiberaceae Genus : Curcuma Species : Curcuma domesticaVal. Rimpang kunyit adalah rimpang Curcuma domestica Val. Kadar minyak atsiri tidak kurang dari 3% b/v. Pemerian: bau khas aromatik, rasa agak pahit, agak pedas, lama kelamaan menimbulkan rasa tebal. Kadar abu : tidak lebih dari 9%. Kadar abu yang tidak larut dalam asam : tidak lebih dari 1,6% Kadar sari yang terlarut dalam air : tidak kurang dari 15% Kadar sari yang larut dalam etanol : tidak kurang dari 10% Bahan organik asing : tidak lebih dari 2%

description

susut pengeringan dan bobot jenis

Transcript of Landasan Teori Bobot Jenis Dan Susut Pengeringan

Page 1: Landasan Teori Bobot Jenis Dan Susut Pengeringan

Landasan teori

Taksonomi Kunyit (Depkes RI, 1997)

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Sub-divisi : Angiospermae

Kelas : Monocotyledoneae

Ordo : Zingiberales

Famili : Zingiberaceae

Genus : Curcuma

Species : Curcuma domesticaVal.

Rimpang kunyit adalah rimpang Curcuma domestica Val. Kadar minyak atsiri tidak kurang

dari 3% b/v.

Pemerian: bau khas aromatik, rasa agak pahit, agak pedas, lama kelamaan menimbulkan rasa

tebal.

Kadar abu : tidak lebih dari 9%.

Kadar abu yang tidak larut dalam asam : tidak lebih dari 1,6%

Kadar sari yang terlarut dalam air : tidak kurang dari 15%

Kadar sari yang larut dalam etanol : tidak kurang dari 10%

Bahan organik asing : tidak lebih dari 2%

Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik.

Isi : minyak atsiri 3-5%, kurkumin, pati, tanin, damar.

Penggunaan : koagulan.

Page 2: Landasan Teori Bobot Jenis Dan Susut Pengeringan

Ekstrak adalah sediaan pekat yang diperoleh dengan mengekstraksi zat

aktif dari simplisia nabati atau simplisia hewani menggunakan pelarut

yang sesuai, kemudian semua atau hampir semua pelarut diuapkan dan

massa atau serbuk yang diperoleh diperlukan sedemikian hingga

memenuhi baku yang telah ditetapkan (BPOM RI, 2005).

Standardisasi dalam kefarmasian tidak lain adalah serangkaian

parameter, prosedur dan cara pengukuran yang hasilnya merupakan

unsur-unsur terkaitparadigma mutu kefarmasian, mutu dalam artian

memenuhi syarat standard (kimia, biologi dan farmasi), termasuk jaminan

(batas-batas) stabilitas sebagaiproduk kefarmasian umumnya.

Persyaratan mutu ekstrak terdiri dari berbagai parameter standar umum

dan parameter standar spesifik (Anonim, 2000)

Dalam penentuan standarisasi ekstrak ada dua jenis parameter yang

ditentukan, yaitu parameter spesifik dan parameter non-spesifik. Pada

umumnya penentuan parameter spesifk lebih bertujuan untuk

pengetahuan mengenai suatu ekstrak atau dengan kata lain identifikasi.

Sedangkan parameter non spesifik merupakan standarisasi ekstrak

dengan pengujian mikrobiologi, kimia, dan fisika pada ekstrak yang

bertujuan untuk menjamin mutu ekstrak pada setiap bets produksi.

Terdapat 8 jenis pengujian pada parameter non spesifik, dan dua

diantaranya ialah penentuan susut pengeringan dan bobot jenis ekstrak.

1. Susut pengeringan Penetapan susut pengeringan susut pengeringan

adalah persentase senyawa yang menghilang selama proses

pemanasan (tidak hanya menggambarkan air yang hilang, tetapi juga

senyawa menguap lain yang hilang).Pengukuran sisa zat dilakukan

dengan pengeringan pada temperatur 105°C selama 30 menit atau

sampai berat konstan dan dinyatakan dalam persen (metode

gravimetri). Dalam redaksi yang lain dinyatakan bahwa susut

pengeringan merupakan pengukuran sisa zat setelah pengeringan

pada temperatur 105oC selama 30 menit atau sampai konstan, yang

dinyatakan dalam persen. Dalam hal khusus (jika bahan tidak

Page 3: Landasan Teori Bobot Jenis Dan Susut Pengeringan

mengandung minyak menguap/atsiri dan sisa pelarut organik) identik

dengan kadar air, yaitu kandungan air karena berada di

atmosfer/lingkungan udara terbuka (Depkes RI, 2000).

Perhitungan susut pengeringan.

susut pengeringan = (bobot awal - bobot akhir)/bobot awal

x100%

2. Bobot jenis adalah perbandingan bobot zat di udara pada suhu 25º C

terhadap bobot air dengan volume dan suhu yang sama. Bobot jenis

suatu zat adalah hasil yang diperoleh dengan membagi bobot zat

dengan bobot air dalam piknometer, kecuali dinyatakan lain dalam

monografi, keduanya ditetapkan pada suhu 25º C. parameter bobot

Page 4: Landasan Teori Bobot Jenis Dan Susut Pengeringan

jenis ekstrak merupakan parameter yang mengindikasikan spesifikasi

ekstrak uji. Parameter ini penting, karena bobot jenis ekstrak

tergantung pada jumlah serta jenis komponen atau zat yang larut

didalamnya (Depkes RI, 2000) Alat yang digunakan untuk mengukur

bobot jenis suatu ekstrak antara lain, piknometer (untuk zat padat &

zat cair), aerometer (untuk zat cair), densimeter (untuk menentukan

bobot jenis zat cair secara langsung). Piknometer digunakan untuk

mengukur bobot jenis suatu zat cair dan zat padat. Kapasitas

volumenya antara 10 ml-25 ml. Bagian tutup mempunyai lubang

berbentuk saluran kecil. Bobot jenis dapat digunakan untuk :

mengetahui kepekaan suatu zat, mengetahui kemurnian suatu zat,

mengetahui jenis zat. Tujuan dari penentuan bobot jenis yaitu memberi

batas besarnya masa per satuan volume (parameter khusus ekstrak

cair s/d kental yang dapat dituang)

Metode Piknometer . Pinsip metode ini didasarkan atas penentuan massa cairan dan

penentuan rungan yang ditempati cairan ini. Ruang piknometer dilakukan dengan menimbang

air. Menurut peraturan apotek, harus digunakan piknometer yang sudah ditera, dengan isi

Page 5: Landasan Teori Bobot Jenis Dan Susut Pengeringan

ruang dalam ml dan suhu tetentu (20oC). Ketelitian metode piknometer akan bertambah

sampai suatu optimum tertentu dengan bertambahnya volume piknometer. Optimun ini

terletak sekitar isi ruang 30 ml. Ada dua tipe piknometer, yaitu tipe botol dengan tipe pipet

(Roth, Herman J, 1994).

BPOM RI, 2005. Standarisasi ekstrak tumbuhan obat Indonesia. Jakarta

Depkes RI. 2000, Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Jakarta