Landasan Teori Bobot Jenis Dan Susut Pengeringan
-
Upload
putri-nur-handayani -
Category
Documents
-
view
1.532 -
download
50
description
Transcript of Landasan Teori Bobot Jenis Dan Susut Pengeringan
Landasan teori
Taksonomi Kunyit (Depkes RI, 1997)
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub-divisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Genus : Curcuma
Species : Curcuma domesticaVal.
Rimpang kunyit adalah rimpang Curcuma domestica Val. Kadar minyak atsiri tidak kurang
dari 3% b/v.
Pemerian: bau khas aromatik, rasa agak pahit, agak pedas, lama kelamaan menimbulkan rasa
tebal.
Kadar abu : tidak lebih dari 9%.
Kadar abu yang tidak larut dalam asam : tidak lebih dari 1,6%
Kadar sari yang terlarut dalam air : tidak kurang dari 15%
Kadar sari yang larut dalam etanol : tidak kurang dari 10%
Bahan organik asing : tidak lebih dari 2%
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik.
Isi : minyak atsiri 3-5%, kurkumin, pati, tanin, damar.
Penggunaan : koagulan.
Ekstrak adalah sediaan pekat yang diperoleh dengan mengekstraksi zat
aktif dari simplisia nabati atau simplisia hewani menggunakan pelarut
yang sesuai, kemudian semua atau hampir semua pelarut diuapkan dan
massa atau serbuk yang diperoleh diperlukan sedemikian hingga
memenuhi baku yang telah ditetapkan (BPOM RI, 2005).
Standardisasi dalam kefarmasian tidak lain adalah serangkaian
parameter, prosedur dan cara pengukuran yang hasilnya merupakan
unsur-unsur terkaitparadigma mutu kefarmasian, mutu dalam artian
memenuhi syarat standard (kimia, biologi dan farmasi), termasuk jaminan
(batas-batas) stabilitas sebagaiproduk kefarmasian umumnya.
Persyaratan mutu ekstrak terdiri dari berbagai parameter standar umum
dan parameter standar spesifik (Anonim, 2000)
Dalam penentuan standarisasi ekstrak ada dua jenis parameter yang
ditentukan, yaitu parameter spesifik dan parameter non-spesifik. Pada
umumnya penentuan parameter spesifk lebih bertujuan untuk
pengetahuan mengenai suatu ekstrak atau dengan kata lain identifikasi.
Sedangkan parameter non spesifik merupakan standarisasi ekstrak
dengan pengujian mikrobiologi, kimia, dan fisika pada ekstrak yang
bertujuan untuk menjamin mutu ekstrak pada setiap bets produksi.
Terdapat 8 jenis pengujian pada parameter non spesifik, dan dua
diantaranya ialah penentuan susut pengeringan dan bobot jenis ekstrak.
1. Susut pengeringan Penetapan susut pengeringan susut pengeringan
adalah persentase senyawa yang menghilang selama proses
pemanasan (tidak hanya menggambarkan air yang hilang, tetapi juga
senyawa menguap lain yang hilang).Pengukuran sisa zat dilakukan
dengan pengeringan pada temperatur 105°C selama 30 menit atau
sampai berat konstan dan dinyatakan dalam persen (metode
gravimetri). Dalam redaksi yang lain dinyatakan bahwa susut
pengeringan merupakan pengukuran sisa zat setelah pengeringan
pada temperatur 105oC selama 30 menit atau sampai konstan, yang
dinyatakan dalam persen. Dalam hal khusus (jika bahan tidak
mengandung minyak menguap/atsiri dan sisa pelarut organik) identik
dengan kadar air, yaitu kandungan air karena berada di
atmosfer/lingkungan udara terbuka (Depkes RI, 2000).
Perhitungan susut pengeringan.
susut pengeringan = (bobot awal - bobot akhir)/bobot awal
x100%
2. Bobot jenis adalah perbandingan bobot zat di udara pada suhu 25º C
terhadap bobot air dengan volume dan suhu yang sama. Bobot jenis
suatu zat adalah hasil yang diperoleh dengan membagi bobot zat
dengan bobot air dalam piknometer, kecuali dinyatakan lain dalam
monografi, keduanya ditetapkan pada suhu 25º C. parameter bobot
jenis ekstrak merupakan parameter yang mengindikasikan spesifikasi
ekstrak uji. Parameter ini penting, karena bobot jenis ekstrak
tergantung pada jumlah serta jenis komponen atau zat yang larut
didalamnya (Depkes RI, 2000) Alat yang digunakan untuk mengukur
bobot jenis suatu ekstrak antara lain, piknometer (untuk zat padat &
zat cair), aerometer (untuk zat cair), densimeter (untuk menentukan
bobot jenis zat cair secara langsung). Piknometer digunakan untuk
mengukur bobot jenis suatu zat cair dan zat padat. Kapasitas
volumenya antara 10 ml-25 ml. Bagian tutup mempunyai lubang
berbentuk saluran kecil. Bobot jenis dapat digunakan untuk :
mengetahui kepekaan suatu zat, mengetahui kemurnian suatu zat,
mengetahui jenis zat. Tujuan dari penentuan bobot jenis yaitu memberi
batas besarnya masa per satuan volume (parameter khusus ekstrak
cair s/d kental yang dapat dituang)
Metode Piknometer . Pinsip metode ini didasarkan atas penentuan massa cairan dan
penentuan rungan yang ditempati cairan ini. Ruang piknometer dilakukan dengan menimbang
air. Menurut peraturan apotek, harus digunakan piknometer yang sudah ditera, dengan isi
ruang dalam ml dan suhu tetentu (20oC). Ketelitian metode piknometer akan bertambah
sampai suatu optimum tertentu dengan bertambahnya volume piknometer. Optimun ini
terletak sekitar isi ruang 30 ml. Ada dua tipe piknometer, yaitu tipe botol dengan tipe pipet
(Roth, Herman J, 1994).
BPOM RI, 2005. Standarisasi ekstrak tumbuhan obat Indonesia. Jakarta
Depkes RI. 2000, Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Jakarta