Lanjut Usia Yang Menunjukan Agresi

download Lanjut Usia Yang Menunjukan Agresi

of 3

Transcript of Lanjut Usia Yang Menunjukan Agresi

LANJUT USIA YANG MENUNJUKAN AGRESIPengertian agresi adalah suatu tindakan yang bersifat menyerang disertai dengan kekuatan. Tindakan ini dapat disertai tindakan fisik, kata-kata atau sibolis. Tindakan ini mungkin saja realistis dan dilakukan demi penjagaan diri, seringkali mengungkapkan keyakinan yang sangat tinggi atau mungkin merupakan tindakan yang tidak realistis dan ditujukan terhadap lingkungan atau bahkan ditujukan kepada dirinya sendiri.Gejala-gejala umum :1.Adanya tuntutan-tuntutan yang terus-menerus secara terang-terangan.2.Kemarahan terus-menerus yang ditujukan kepada petugas3.Penolakan untuk mendengarkan petugas4.Selalu atau kadang-kadang berusaha melawan bila ada perubahan perawatan5.Berbicara kasar6.Bertingkah laku kasar7.Selalu atau kadang-kadang tidak memperdulikan perintah-perintah dokter.

Pertimbangan dalam perawatan, tujuan dan tindakan :1.Tindakan perawatan segera, untuk mengenal tingkah laku agresif dengan jalan :Batasi tingkah laku fisik yang membahayakan serta terangkan kepada klien lanjut usia mengapa tindakan tersebut diambilKuatkan fungsi fisik serta fungsi emosi, yang sebelumnya memang berfungsi baik (agresi seringkali berhubungan dengan rasa takut).Selalu memberitahukan kepada klien lanjut usia tentang tindakan-tindakan yang akan dilaksanakan.Dorong dan Fasilitasi klien lanjut usia untuk mengungkapkan perasaan-perasaannya sehubungan dengan penyakit atau perawatannya, yaitu dengan :Gunakan pertanyaan-pertanyaan yang bersifat terbuka.Duduk mendampingi dan mendengarkan klien lanjut usia.Terangkan bahwa agresi klien lanjut usia itu dapat dikarenakan rasa ketergantungan dan kekhawatirannya.Jangan mencoba untuk mempertahankan diri, mempertahankan para petugas, ataupun mempertahankan perawatan. Hal yang demikian hanya akan meningkatkan agitasi klien lanjut usia, untuk itu didengarkan apa yang dikatakan oleh klien lanjut usia. Perhatian semacam ini diberikan paling tidak sekali sehari.

2.Peralihan ke pelaksanaan diri sendiri : membimbing atau mengarahkan kembali ungkapan-ungkapan kebutuhan guna mempertahankan kebebasan serta kontrol.Rencanakan tindakan keperawatan, juga yang bersifat rutin atau sehari-hari bersama klienlanjut usia, berikan mereka keleluasaan sebanyak mungkin dalam mengambil keputusan.Lakukan penilaian tindakan perawatan tersebut bersama klien lanjut usiaBerikan klien lanjut usia kesempatan untuyk merencanakan hal-hal yang disukainya, misalnya : tidur terlambat, merenda atau membaca.Berikan pujian terhadap usaha-usaha klien lanjut usia dalam mengontrol atau mengekspresikan tingkah laku agresifnya secara konstrukstif.

3.Menolong sesama dengan tujuan membantu klien lanjut usia secara tepat.Terangkan sebab-sebab tingkah laku lanjut usia, mengendalikan diri serta mengatasi perawatan di rumahsakit, ketakutan, kehilangan kontrol yang mungkin muncul.Berikan pujian terhadap usaha-usaha orang lain itu dalam rangka membantu klien lanjut usia untuk mengatasi hal-hal tersebut.Tekankan kepada petugas perawatan tentang pentingnya untuk tidak menghukum berat atau menolak usaha-usaha klien lanjut usia dalam mengatasi masalahnya dengan mempergunakan tingkah lakunya yang secara fisik merusak.

LANJUT USIA YANG MENUNJUKKAN KEMARAHANPengertian kemarahan adalah rasa tidak senang yang kuat, biasannya karena konflik atau pertentangan.Gejala-gejala umum :1.Berbicara sembarangan2.Sikap berbicara yang terlalu buruk terhadap orang lain, terutama terhadap petugas atau perawat.3.Menolak ikut serta dalam perawatan4.Menolak makan atau minum5.Menolak ketergantungan terhadap petugas6.Melemparkan makanan atau barang-barang lain7.Mengacaukan peralatan pengobatan pada dirinya, misalnya : mencabut set infus/IV.

Pertimbangan khusus dalam perawatan, tujuan serta tindakan-tindakannya :1.Perawatan dioni/segera demi penyadaran sikap marah, mengurangi atau bila perlu menghilangkan kemarahan fisik yang membahayakan dengan jalan :Beritahukan kepada klien lanjut usia bahwa anda tidak akan membiarkan dirinya melanjutkan bertindak keras.Luangkan waktu untuk klien lanjut usia, tanyakan kepadanya mengapa marah. Bila klien menolak untuk menjawab berikanlah sebuah contoh tentang hal-hal yang menyebabkan kemarahan.Bantu dan berikan dorongan ke[ada klien untuk mengekspresikan kemarahannya kedalam kata-kata, puji usaha klien lanjut usia yang mau ikut bersama menggali sebab-sebab kemarahan tersebut.