Laporan Akhir Budidaya Tanpa Tanah
Transcript of Laporan Akhir Budidaya Tanpa Tanah
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM
BUDIDAYA TANPA TANAH
Disusun Oleh :
Nama : Arif Alamsyah
NIM : 115040100111022
Asisten : Mbak Rana
Kelompok : Senin, 12.00 WIB
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2014
III. BAHAN DAN METODE
3.1 Alat dan Bahan serta Fungsi
1. Alat
a. Polybag : tempat media tumbuh tanaman
b. Cetok : mengambil dan mencampur media tanam
c. Penggaris : mengukur tinggi tanaman
d. Botol : untuk menyiramkan air ke tanaman
e. Alat tulis : mencatat hasil pengamatan
2. Bahan
a. Arang sekam : media tanam kultur substrat
b. Cocopeat : media tanam kultur substrat
c. Pupuk : sumber nutrisi bagi tanaman, pupuk yang digunakan
adalah
Urea, TSP dan KCl
d. Bibit melon : tanaman yang akan ditanam dan dibudidayakan
e. Bibit tomat : tanaman yang akan ditanam dan dibudidayakan
f. Bibit cabai : tanaman yang akan ditanam dan dibudidayakan
g. Air : sumber air bagi tanaman
3.2 Cara Kerja
1. Siapkan alat yang diperlukan untuk kegiatan praktikum.
2. Menyiapkan media tanam pertama yaitu arang sekam dengan
perbandingan 100% untuk 5 tanaman melon, 5 tanaman tomat dan 5
tanaman cabai.
3. Menyiapkan media tanam kedua yaitu arang sekam dan cocopeat dengan
perbandingan 2: 1 untuk masing-masing 5 tanaman melon, 5 tanaman
tomat dan 5 tanaman cabai.
4. Menyiapkan bibit yang akan ditanam yaitu melon, tomat dan cabai.
5. Mengisi polybag dengan media tanam, 15 polybag pertama dengan media
tanam kompos 100% dan 15 polybag kedua dengan media tanam arang
sekam dan cocopeat yaitu 2 : 1.
6. Menyiram media tanam dengan air.
7. Menanam bibit masing-masing polybag yang telah berisi media tanam.
8. Menyiram semua bibit yang telah ditanam pada polybag.
9. Letakkan bibit yang telah ditanam ke dalam green house dan menatanya
berbaris rapi.
10. Menyiapkan pupuk Urea, TSP dan KCl.
11. Memupuk tanaman dengan cara pertama diletakkan di media tanam di
sekitar tanaman, kedua mencampur pupuk dengan air, lalu disiramkan ke
tanaman.
12. Melakukan penyiangan tanaman dari gulma yang tumbuh disekitar
tanaman.
13. Melakukan pengamatan pada tinggi tanaman dan jumlah daun.
14. Mencatat hasil pengamatan.
15. Pembuatan laporan.
3.3 Diagram Alir serta Analisa Perlakuan
1. Diagram Alir
Menyiapkan alat dan Bahan
Memasukkan arang sekam 100 % ke dalam 15 polibag pertama lalu masukkan juga arang sekam dan cocopeat ke dalam 15 polibag kedua
dengan perbandingan 2 : 1
Menyiram media tanam hingga basah
Melakukan dokumentasi kegiatan
Mencampur media di dalam polibag
Menyiram media hingga basah
Menanam bibit-bibit tanaman melon, cabai dan tomat pada media yang telah disiapkan
Melakukan pemupukan pada waktu yang telah ditentukan
Menyiram tanaman setiap hari
Melakukan penyulaman pada tanaman yang mati
Melakukan pengamatan tinggi dan jumlah daun setiap kali perawatan
2. Analisis Perlakuan
Dilihat dari hasil praktikum budidaya tanpa tanah yang dilakukan
bahwa kelompok kami melakukan penanaman secara hidroponik substrat
yang dilakukan dengan menggunakan 2 perlakuan media tanaman yang
berbeda. Perlakuan yang pertama adalah menggunakan media tanam arang
sekam 100%. Sedangkan untuk pelakuan yang kedua adalah menggunakan
media tanam arang sekam dan cocopeat dengan perbandingan sebesar 2 : 1.
Tanaman yang dibudidayakan yaitu melon, cabai dan tomat. Pemupukan
dilakukan setelah 2 minggu penanaman. Pupuk yang kami gunakan yaitu
pupuk Urea, TSP dan KCL. Penyiraman setiap tanaman dilakukan setiap hari
dan minimal kami lakukan 2 hari sekali. Pada minggu ketiga dilakukan
penyulaman untuk tanaman yang mati. Penyulaman dilakukan untuk
mengganti tanaman yang mati diganti dengan tanaman yang baru. Untuk
pengamatan dilakukan setiap seminggu sekali selama 5 minggu. Pengamatan
yang dilakukan meliputi tinggi tanaman dan jumlah daun dan pada minggu
terakhir dilakukan pengamatan hama dan penyakit pada setiap tanaman yang
ada.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Tanaman Pokok
a. Melon
Perlakuan
Rata-rata pengamatan ke-I
(26 April 2014)
II(2 Mei 2014)
III(8 Mei 2014)
IV(16 Mei 2014)
V(20 Mei 2014)
T (cm)
D T (cm)
D T (cm)
D T (cm)
D T (cm)
D
P1 Mati Mati 3 3 4 5 5 4 7 3P2 Mati Mati 4 3 5 4 7 5 10 4P3 Mati Mati 3 3 5 4 7 3 9 4P4 25 6 28 7 30 7 30 5 Mati Mati P5 Mati Mati 3 3 4 3 7 4 8 4P6 Mati Mati 3 3 5 3 6 4 6 4P7 Mati Mati 3 3 6 3 7 4 10 5P8 Mati Mati 4 3 6 4 8 5 11 6P9 35 7 57 8 86 9 110 7 120 6P10 37 8 40 7 45 7 47 6 Mati Mati
Keterangan : tanaman melon yang mati diganti tanaman terong
b. Cabai
Perlakuan
Rata-rata pengamatan ke-I
(26 April 2014)
II(2 Mei 2014)
III(8 Mei 2014)
IV(16 Mei 2014)
V(20 Mei 2014)
T (cm)
D T (cm)
D T (cm)
D T (cm)
D T (cm)
D
P1 20 10 21 10 21 9 21 9 23 8P2 25 14 28 16 30 17 35 15 37 14P3 15 9 16 9 17 10 17 11 19 10P4 20 10 25 11 29 13 31 15 36 17P5 19 3 20 4 21 3 21 3 23 3P6 13 10 15 11 18 10 23 9 25 8P7 10 9 12 11 14 12 18 15 22 18P8 10 8 13 10 15 12 19 10 23 9P9 11 9 18 10 28 12 33 15 37 18P10 12 13 16 14 20 14 25 15 29 17
c. Tomat
PerlakuanRata-rata pengamatan ke-
I(26 April 2014)
II(2 Mei 2014)
III(8 Mei 2014)
IV(16 Mei 2014)
V(20 Mei 2014)
T (cm)
D CT
(cm)D C
T (cm)
D CT
(cm)D C
T (cm)
D C
P1 6 4 2 8 4 3 10 6 3 14 8 4 19 10 4P2 5 4 1 7 4 2 8 3 2 10 3 3 13 1 3P3 22 7 1 25 8 2 27 9 2 33 8 3 38 7 3P4 15 7 1 16 7 2 18 6 3 19 5 3 19 5 3P5 11 8 2 13 8 2 15 9 3 19 6 3 24 5 3P6 20 6 2 22 6 2 26 7 2 29 8 3 35 8 4P7 22 6 1 25 5 2 27 7 3 33 8 3 39 7 3P8 15 6 1 18 6 2 20 7 3 26 8 3 30 7 3P9 10 5 1 15 5 2 20 6 3 26 8 3 30 8 4P10 27 7 2 31 9 3 35 10 4 48 12 4 54 13 5
KETERANGAN:
PI – P5 = Perlakuan arang sekam
P6 – P10 = Perlakuan arang sekam dan cocopeat
4.2 Pembahasan
Dari pengamatan yang dilakukan pada minggu pertama tanaman
melon pada media tanam arang sekam 100 % hampir semuanya mati dan
hanya tersisa di polibag 4 dengan tinggi tanaman 25 cm dan jumlah daun 6
helai. Sedangkan tanaman melon pada media tanam arang sekam dan
copopeat hanya dua tanaman yang hidup yaitu pada polibag 9 dan 10 dan
yang paling tinggi adalah 38 cm dan jumlah daun 8 helai. Kami pada saat
penyulaman menggunakan tanaman terong untuk mengganti tanaman melon
yang telah mati. Pada pengamatan minggu kedua tanaman melon pada media
tanam sekam 100% mempunyai tinggi tanaman 28 cm dan jumlah daun 7
helai. Sedangkan tanaman melon pada media tanam arang sekam dan
copopeat mempunyai tinggi tanaman yang paling tinggi yaitu 57 cm dan
jumlah daun 8 helai. Pada pengamatan minggu ketiga tanaman melon pada
media tanam sekam 100% mempunyai tinggi tanaman 30 cm dan jumlah
daun 7 helai. Sedangkan tanaman melon pada media tanam arang sekam dan
copopeat mempunyai tinggi tanaman yang paling tinggi yaitu 86 cm dan
jumlah daun 9 helai. Pada pengamatan minggu keempat tanaman melon pada
media tanam sekam 100% mempunyai tinggi tanaman 30 cm dan jumlah
daun 5 helai. Sedangkan tanaman melon pada media tanam arang sekam dan
copopeat mempunyai tinggi tanaman yang paling tinggi yaitu 110 cm dan
jumlah daun 7 helai. Pada pengamatan minggu kelima tanaman melon pada
media tanam sekam 100% mati. Sedangkan tanaman melon pada media
tanam arang sekam dan copopeat mempunyai tinggi tanaman yang paling
tinggi yaitu 120 cm dan jumlah daun 6 helai. Jadi bisa disimpulkan bahwa
media tanaman arang sekam dan cocopeat lebih efektif meningkatkan
pertumbuhan tanaman dibandingkan dengan media tanam arang sekam 100%.
Pada minggu pertama tanaman cabai pada media tanam arang sekam
100 % mempunyai tinggi tanaman yang paling tinggi yaitu 25 cm dan jumlah
daun 14 helai pada polibag 2. Sedangkan tanaman cabai pada media tanam
arang sekam dan copopeat mempunyai tinggi tanaman yang paling tinggi
adalah 13 cm dan jumlah daun 10 helai pada polibag 6. Pada pengamatan
minggu kedua tanaman cabai pada media tanam sekam 100% mempunyai
tinggi tanaman yang paling tinggi yaitu 28 cm dan jumlah daun 16 helai pada
polibag 2. Sedangkan tanaman cabai pada media tanam arang sekam dan
copopeat mempunyai tinggi tanaman yang paling tinggi adalah 18 cm dan
jumlah daun 10 helai pada polibag 9. Pada pengamatan minggu ketiga
tanaman cabai pada media tanam sekam 100% mempunyai tinggi tanaman
yang paling tinggi yaitu 30 cm dan jumlah daun 17 helai pada polibag 2.
Sedangkan tanaman cabai pada media tanam arang sekam dan copopeat
mempunyai tinggi tanaman yang paling tinggi adalah 28 cm dan jumlah daun
12 helai pada polibag 9. Pada pengamatan minggu keempat tanaman cabai
pada media tanam sekam 100% mempunyai tinggi tanaman yang paling
tinggi yaitu 35 cm dan jumlah daun 15 helai pada polibag 2. Sedangkan
tanaman cabai pada media tanam arang sekam dan copopeat mempunyai
tinggi tanaman yang paling tinggi adalah 33 cm dan jumlah daun 15 helai
pada polibag 9. Pada pengamatan minggu kelima tanaman cabai pada media
tanam sekam 100% mempunyai tinggi tanaman yang paling tinggi yaitu 37
cm dan jumlah daun 14 helai pada polibag 2. Sedangkan tanaman cabai pada
media tanam arang sekam dan copopeat mempunyai tinggi tanaman yang
paling tinggi adalah 37 cm dan jumlah daun 15 helai pada polibag 9. Jadi bisa
disimpulkan bahwa media tanaman arang sekam dan campuran media tanam
arang sekam dan cocopeat sama efektifnya dalam meningkatkan pertumbuhan
tanaman.
Sedangkan untuk tanaman tomat, pengamatan minggu pertama pada
media tanam arang sekam 100 % mempunyai tinggi tanaman yang paling
tinggi yaitu 22 cm dan jumlah daun 7 helai serta jumlah cabang 1 pada
polibag 3. Sedangkan tanaman tomat pada media tanam arang sekam dan
copopeat mempunyai tinggi tanaman yang paling tinggi adalah 27 cm dan
jumlah daun 7 helai serta jumlah cabang 2 pada polibag 10. Pada pengamatan
minggu kedua tanaman tomat pada media tanam sekam 100% mempunyai
tinggi tanaman yang paling tinggi yaitu 25 cm dan jumlah daun 8 helai serta
jumlah cabang 2 pada polibag 3. Sedangkan tanaman tomat pada media
tanam arang sekam dan copopeat mempunyai tinggi tanaman yang paling
tinggi adalah 31 cm dan jumlah daun 9 helai serta jumlah cabang 3 pada
polibag 10. Pada pengamatan minggu ketiga tanaman tomat pada media
tanam sekam 100% mempunyai tinggi tanaman yang paling tinggi yaitu 27
cm dan jumlah daun 9 helai serta jumlah cabang 2 pada polibag 3. Sedangkan
tanaman tomat pada media tanam arang sekam dan copopeat mempunyai
tinggi tanaman yang paling tinggi adalah 35 cm dan jumlah daun 10 helai
serta jumlah cabang 4 pada polibag 10. Pada pengamatan minggu keempat
tanaman tomat pada media tanam sekam 100% mempunyai tinggi tanaman
yang paling tinggi yaitu 33 cm dan jumlah daun 8 helai serta jumlah cabang 3
pada polibag 3. Sedangkan tanaman tomat pada media tanam arang sekam
dan copopeat mempunyai tinggi tanaman yang paling tinggi adalah 48 cm dan
jumlah daun 12 helai serta jumlah cabang 4 pada polibag 10. Pada
pengamatan minggu kelima tanaman tomat pada media tanam sekam 100%
mempunyai tinggi tanaman yang paling tinggi yaitu 38 cm dan jumlah daun 7
helai serta jumlah cabang 3 pada polibag 3. Sedangkan tanaman tomat pada
media tanam arang sekam dan copopeat mempunyai tinggi tanaman yang
paling tinggi adalah 54 cm dan jumlah daun 13 helai serta jumlah cabang 5
pada polibag 10. Jadi bisa disimpulkan bahwa media tanaman arang sekam
dan cocopeat lebih efektif meningkatkan pertumbuhan tanaman dibandingkan
dengan media tanam arang sekam 100%.
Berdasarkan literatur dari Dewi septiani, 2012 dalam jurnalnya
“Pengaruh Pemberian Arang Sekam Padi Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil
Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens)” bahwa arang sekam padi dapat
berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai rawit. Karena
arang sekam padi berifat pourus, sehingga drainase dan aerasi tanah menjadi
baik. Arang sekam juga mengandung oksigen, serta aktivitas arang sekam
menggunakan larutan NaOH 0,5 M pada 90oC, meningkatkan luas permukaan
dan kapasitas adsorpsi fenol lebih besar, jika dibandingkan dengan larutan
NaOH 0,5 M dan 1 M pada temperatur ruang. Sehingga sangat berpengaruh
terhadap pertumbuhan tanaman. Arang sekam memiliki kemampuan
menyerap air yang rendah dan porositas yang baik. Sifat ini menguntungkan
jika digunakan sebagai media tanam karena mendukung perbaikan struktur
tanah karena aerasi dan drainase menjadi lebih baik. Karena kandungan dan
sifat ini, sekam bakar sering digunakan sebagai media tanam untuk tanaman
hias maupun campuran pembuatan kompos.
Sesangkan menurut Hasriani pada tahun 2013 dalam jurnal yang
berjudul “ Kajian Serbuk Sabut Kelapa (Cocopeat) Sebagai Media Tanam
(Study Of Cocopeat As Planting Media)” bahwa media serbuk sabut kelapa
memiliki daya simpan air yang tinggi dibandingkan media tanah dan media
campuran serbuk sabut kelapa + tanah. Serbuk sabut kelapa memiliki kadar
air dan daya simpan air masing-masing 119% dan 695,4%. Media serbuk
sabut kelapa lebih cocok digunakan untuk kegiatan rehabilitasi lahan kritis di
daerah beriklim kering. Untuk memperbesar daya simpan air sehingga lebih
tahan kekeringan diperlukan tambahan jumlah serbuk sabut kelapa lebih dari
0,5 kg per lubang tanam. Bobot isi kering media tanam serbuk sabut kelapa
rendah, Semakin rendah bobot isi media tanam, maka semakin ringan dan
praktis untuk dipindahkan. Di pasaran bobot isi kering serbuk sabut kelapa
yaitu 0,08 g/cm3 dan bobot isi basah 0,17 g/cm3. Sehingga akan
mempermudah pada saat transportasi dan pendistribusian ke lapangan.
4.3 Dokumentasi Kultur Substrat
1. Media Tanam Arang Sekam 100%
Gambar 1. Pengisian Media Tanam Arang Sekam 100%
Gambar 2. Penanaman Bibit Tanaman Melon, Cabai dan Tomat
2. Media Tanam Sekam dan Cocopeat
Gambar 3. Penanaman Bibit Melon, Tomat dan Cabai
Kesimpulan
Dari hasil praktikum budidaya tanpa tanah yang dilakukan menggunakan
hidroponik kultur substrat dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa tanaman
melon yang menggunakan media tanaman arang sekam dan cocopeat lebih
efektif meningkatkan pertumbuhan tanaman melon dibandingkan dengan
media tanam arang sekam 100%. Sedangkan untuk tanaman cabai yang
menggunakan media tanaman arang sekam dan campuran media tanam arang
sekam dan cocopeat sama efektifnya dalam meningkatkan pertumbuhan
tanaman cabai. Serta utuk tanaman tomat yang menggunakan media tanaman
arang sekam dan cocopeat lebih efektif meningkatkan pertumbuhan tanaman
tomat dibandingkan dengan media tanam arang sekam 100%.
DAFTAR PUSTAKA
Hasriani1, Dedi Kusnadi Kalsim, Andi Sukendro. 2013. Kajian Serbuk Sabut
Kelapa (Cocopeat) Sebagai Media Tanam (Study Of Cocopeat As Planting
Media). Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, Fak.Teknologi
Pertanian, IPB.
Septiani,dewi. 2012. Pengaruh Pemberian Arang Sekam Padi Terhadap
Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens).
Politeknik Negeri Lampung.