Laporan Akhir Formula Gel

download Laporan Akhir Formula Gel

of 27

Transcript of Laporan Akhir Formula Gel

  • 7/24/2019 Laporan Akhir Formula Gel

    1/271

    TEKNOLOGI SEDIAAN SEMI SOLID DAN LIQUID

    FORMULASI GEL ANTISEPTIK TANGAN (HANDSANITIZER)

    DARI AIR DAUN SIRIH (Piper betle l.)

    DOSEN PEMIMING ! FADLI" S. FARM" APT

    NAMA KELOMPOK:

    1. NURUL HIDA#AH ( 1$%&' ). PASKALIS TON# A#LON ( 1$%&'$ ). RA*HMA ARINDITHA PUTRI ( 1$%&'+ )$. RANAFIDA NUR ARD# ( 1$%&'' ),. RENNI ANGGRAINI ( 1$%&%& )

    +. RETNO KURNIA-ATI ( 1$%&% ). RIA D-I UTAMI ( 1$%&%$ )'. RIA REDA /ITALO/A ( 1$%&%+ )%. TARI UTAMI ( 1$%11$ )1&. UPIK RAHMI#ANTI SARI ( 1$%1& )

    AKADEMI FARMASI #ARSI PONTIANAK

    TAHUN A0ARAN &1$&1,

    BAB I

    PENDAHULUAN

  • 7/24/2019 Laporan Akhir Formula Gel

    2/27

    1.1 DEFINISI

    2 Gel merupakan sistem semipadat terdiri dari suspensi yang dibuat dari partikel anorganikyang kecil atau molekul organik yang besar, terpenetrasi oleh suatu cairan. gel kadang kadang

    disebut jeli. (FI IV, hal 7)

    Gel adalah sediaan bermassa lembek, berupa suspensi yang dibuat dari zarah kecil

    senyawaan organik atau makromolekul senyawa organik, masing-masing terbungkus dan saling

    terserap oleh cairan (Formularium Nasional, hal 315)

    1.2 TEORI

    A. engolongan (Disperse Sistem, Lachman, hal 49)

    !. "erdasarkan si#at #asa koloid :

    Gel anorganik, contoh : bentonit magma

    Gel organik, pembentuk gel berupa polimer

    $. "erdasarkan si#at pelarut :

    %idrogel &pelarut air'

    %idrogel pada umumnya terbentuk oleh molekul polimer hidro#ilik yang saling sambung

    silang melalui ikatan kimia atau gaya kohesi seperti interaksi ionik, ikatan hidrogen atau

    interaksi hidro#obik. %idrogel mempunyai biokompatibilitas yang tinggi sebab hidrogel

    mempunyai tegangan permukaan yang rendah dengan cairan biologi dan jaringan sehinggameminimalkan kekuatan adsorbsi protein dan adhesi sel( hidrogel menstimulasi si#at

    hidrodinamik dari gel biological, sel dan jaringan dengan berbagai cara( hidrogel bersi#atlembut)lunak, elastis sehingga meminimalkan iritasi karena #riksi atau mekanik pada jaringan

    sekitarnya. *ekurangan hidrogel yaitu memiliki kekuatan mekanik dan kekerasan yang rendah

    setelah mengembang. +ontoh : bentonit magma, gelatin

    rganogel &pelarut bukan air)pelarut organik'

    +ontoh : plastibase &suatu polietilen dengan " rendah yang terlarut dalam minyak mineral dandidinginkan secara shock cooled', dan dispersi logam stearat dalam minyak.

    erogel.

    Gel yang telah padat dengan konsentrasi pelarut yang rendah diketahui sebagai /erogel.

    erogel sering dihasilkan oleh e0aporasi pelarut, sehingga sisa sisa kerangka gel yangtertinggal. *ondisi ini dapat dikembalikan pada keadaan semula dengan penambahan agen yang

    mengimbibisi, dan mengembangkan matriks gel. +ontoh : gelatin kering, tragakan ribbons dan

    acacia tears, dan sellulosa kering dan polystyrene.

  • 7/24/2019 Laporan Akhir Formula Gel

    3/27

    1mulgel

    1mulgel adalah emulsi baik )2 maupun 2) yang dibuat gel denganmencampurkannya dengan gelling agent. *eunggulan emulgel memiliki kelebihan daya hantar

    obat yang baik seperti gel maupun emulsi &3he A4 jurnal, ptimization o# +hlorphenesin

    1mulgel 5ormulation, agdy 6. ohamed'

    7. "erdasarkan bentuk struktur gel: &8iktat *uliah'

    *umparan acak: struktur dibentuk oleh gelling agent golongan polimer sintetik dan

    deri0at selulosa. penambahan selanjutnya akan meningkatkan si#at 0iskoelastis dan ketegaran

    masa gel.

    %eliks: struktur dibentuk oleh gelling agent golongan gom /anthan dan polisakarida

    "atang &egg bo/':terjadi ikatan silang antara polimer kation dengan polimer di0alent.+ontoh: *alsium alginat

    "angunan kartu: terbentuk dari partikel anorganik terhidratasi.

    9. "erdasarkan jenis #ase terdispersi &56 6, ansel':

    Gel #ase tunggal, terdiri dari makromolekul organik yang tersebar serba sama dalam suatu

    cairan sedemikian hingga tidak terlihat adanya ikatan antara molekul makro yang terdispersi dan

    cairan. Gel #ase tunggal dapat dibuat dari makromolekul sintetik &misal karbomer' atau dari gom

    alam &misal tragakan'. olekul organik larut dalam #asa kontinu.

    Gel sistem dua #asa, terbentuk jika masa gel terdiri dari jaringan partikel kecil yang

    terpisah. 8alam sistem ini, jika ukuran partikel dari #ase terdispersi relati# besar, masa gelkadang-kadang dinyatakan sebagai magma. artikel anorganik tidak larut, hampir secara

    keseluruhan terdispersi pada #asa kontinu.

    ". *egunaan (Lachman, D!sperse s!stem, hal 495 " 49)

    Gel merupakan suatu sistem yang dapat diterima untuk pemberian oral, dalam bentuk

    sediaan yang tepat, atau sebagai kulit kapsul yang dibuat dari gelatin dan untuk bentuk sediaanobat long acting yang diinjeksikan secara intramuskular.

    Gel biasa digunakan untuk orang yang memiliki kulit berminyak &pada sediaan topikal'

    Gelling agent biasa digunakan sebagai bahan pengikat pada granulasi tablet, bahan

    pelindung

    koloid pada suspensi, bahan pengental pada sediaan cairan oral, dan basis suppositoria.

    ;ntuk kosmetik, gel telah digunakan dalam berbagai produk kosmetik, termasuk pada

    shampo, par#um, pasta gigi, dan kulit dan sediaan perawatan rambut.

    Gel dapat digunakan untuk obat yang diberikan secara topikal &non streril' atau

    dimasukkan ke dalam lubang tubuh atau mata &gel steril' &56 6, hal

  • 7/24/2019 Laporan Akhir Formula Gel

    4/27$

    1.3 Keuntungan dan Kekurangan Sediaan e!.

    A. *euntungan sediaan gel :

    ;ntuk hidrogel : e#ek pendinginan pada kulit saat digunakan( penampilan sediaan yang

    jernih dan elegan( pada pemakaian di kulit setelah kering meninggalkan #ilm tembuspandang, elastis, daya lekat tinggi yang tidak menyumbat pori sehingga pernapasan pori

    tidak terganggu( mudah dicuci dengan air( pelepasan obatnya baik( kemampuanpenyebarannya pada kulit baik.

    ". *ekurangan sediaan gel :

    ;ntuk hidrogel : harus menggunakan zat akti# yang larut di dalam air sehingga

    diperlukan penggunaan peningkat kelarutan seperti sur#aktan agar gel tetap jernih pada

    berbagai perubahan temperatur, tetapi gel tersebut sangat mudah dicuci atau hilang ketikaberkeringat, kandungan sur#aktan yang tinggi dapat menyebabkan iritasi dan harga lebih

    mahal.

    enggunaan emolien golongan ester harus diminimalkan atau dihilangkan untuk

    mencapai kej ernihan yang tinggi.

    ;ntuk hidroalkoholik : gel dengan kandungan alkohol yang tinggi dapat menyebabkan

    pedih pada wajah dan mata, penampilan yang buruk pada kulit bila terkena pemaparan

    cahaya matahari, alkohol akan menguap dengan cepat dan meninggalkan #ilm yang berpori

    atau pecah-pecah sehingga tidak semua area tertutupi atau kontak dengan zat akti#.

    1." Si#at $ Karakteri%tik e! &Diktat Ku!ia'( &!a)'*an+ ",- ",,(

    =at pembentuk gel yang ideal untuk sediaan #armasi dan kosmetik ialah inert, aman dantidak bereaksi dengan komponen lain

    emilihan bahan pembentuk gel harus dapat memberikan bentuk padatan yang baik

    selama penyimpanan tapi dapat rusak segera ketika sediaan diberikan kekuatan atau dayayang disebabkan oleh pengocokan dalam botol, pemerasan tube, atau selama penggunaan

    topikal.

    *arakteristik gel harus disesuaikan dengan tujuan penggunaan sediaan yang diharapkan.

    enggunaan bahan pembentuk gel yang konsentrasinya sangat tinggi atau " besar

    dapat menghasilkan gel yang sulit untuk dikeluarkan atau digunakan'.

    Gel dapat terbentuk melalui penurunan temperatur, tapi dapat juga pembentukan gelterjadi satelah pemanasan hingga suhu tertentu. +ontoh polimer seperti +, %+ dapat

    terlarut hanya pada air yang dingin yang akan membentuk larutan yang kental dan pada

    peningkatan suhu larutan tersebut akan membentuk gel.

  • 7/24/2019 Laporan Akhir Formula Gel

    5/27,

    5enomena pembentukan gel atau pemisahan #ase yang disebabkan oleh pemanasan

    disebut thermogelation

    4i#at dan karakteristik gel adalah sebagai berikut &8isperse system':

    !. 4welling

    Gel dapat mengembang karena komponen pembentuk gel dapat mengabsorbsi larutan sehingga

    terjadi pertambahan 0olume. elarut akan berpenetrasi diantara matriks gel dan terjadi interaksiantara pelarut dengan gel. engembangan gel kurang sempurna bila terjadi ikatan silang antar

    polimer di dalam matriks gel yang dapat menyebabkan kelarutan komponen gel berkurang.

    $. 4ineresis.

    4uatu proses yang terjadi akibat adanya kontraksi di dalam massa gel. +airan yang terjerat akan

    keluar dan berada di atas permukaan gel. ada waktu pembentukan gel terjadi tekananyangelastis, sehingga terbentuk massa gel yang tegar. ekanisme terjadinya kontraksi berhubungan

    dengan #ase relaksasi akibat adanya tekanan elastis pada saat terbentuknya gel. Adanya

    perubahan pada ketegaran gel akan mengakibatkan jarak antar matriks berubah, sehinggamemungkinkan cairan bergerak menuju permukaan. 4ineresis dapat terjadi pada hidrogel

    maupun organogel.

    7. 1#ek suhu

    1#ek suhu mempengaruhi struktur gel. Gel dapat terbentuk melalui penurunan temperatur tapi

    dapat juga pembentukan gel terjadi setelah pemanasan hingga suhu tertentu. olimer separti +,%+, terlarut hanya pada air yang dingin membentuk larutan yang kental. ada peningkatan

    suhu larutan tersebut membentuk gel. 5enomena pembentukan gel atau pemisahan #ase yang

    disebabkan oleh pemanasan disebut thermogelation.

    9. 1#ek elektrolit.

    *onsentrasi elektrolit yang sangat tinggi akan berpengaruh pada gel hidro#ilik dimana koloid

    digaramkan &melarut'. Gel yang tidak terlalu hidro#ilik dengan konsentrasi elektrolit kecil akan

    meningkatkan rigiditas gel dan mengurangi waktu untuk menyusun diri sesudah pemberian

    tekanan geser. Gel >a-alginat akan segera mengeras dengan adanya sejumlah konsentrasi ionkalsium yang disebabkan karena terjadinya pengendapan parsial dari alginat sebagai kalsium

    alginat yang tidak larut.

    ?. 1lastisitas dan rigiditas

    4i#at ini merupakan karakteristik dari gel gelatin agar dan nitroselulosa, selama trans#ormasi daribentuk sol menjadi gel terjadi peningkatan elastisitas dengan peningkatan konsentrasi pembentuk

    gel. "entuk struktur gel resisten terhadap perubahan atau de#ormasi dan mempunyai aliran

    0iskoelastik. 4truktur gel dapat bermacam-macam tergantung dari komponen pembentuk gel.

    &Gel lebih kental daripada sol, karena gel tersusun oleh kerangka tiga dimensi gel yang memiliki

    titik hubung yang banyak antar partikelnya, sedangkan sol memiliki titik hubung )ikatan yang

    sedikit sehingga sol akan membentuk sistem yang lebih encer. &artin, 5armasi 5isik hal.!@

  • 7/24/2019 Laporan Akhir Formula Gel

    6/27+

    B. Cheologi

    Darutan pembentuk gel &gelling agent' dan dispersi padatan yang ter#lokulasi memberikan si#ataliran pseudoplastis yang khas, dan menunjukkan jalan aliran non >ewton &menggunakan alat

    brook#ield' yang dikarakterisasi oleh penurunan 0iskositas dan peningkatan laju aliran.

    F. K/*0/nen e!

    1. e!!ing Agent% (#usta$a % D!sperse S!stem, &ol' I, pae 4995*4)

    3ermasuk dalam kelompok ini adalah gum alam, turunan selulosa, dan karbomer.

    *ebanyakan dari sistem tersebut ber#ungsi dalam media air, selain itu ada yang

    membentuk gel dalam cairan nonpolar. "eberapa partikel padat koloidal dapat berperilaku

    sebagai pembentuk gel karena terjadinya #lokulasi partikel.

    +atatan: ada pemilihan ellin aent perhatikan dengan p+ stailita dan

    in$ompatiilitasn!a "erikut ini adalah beberapa contoh gelling agent :

    A. P/!i*er &ge! /rganik(

    a. u* a!a* (natural gums)

    ;mumnya bersi#at anionik &bermuatan negati# dalam larutan atau dispersi dalam

    air', meskipun dalam jumlah kecil ada yang bermuatan netral, seperti guar gum.

    *arena komponen yang membangun struktur kimianya, maka natural gum mudah

    terurai secara mikrobiologi dan menunjang pertumbuhan mikroba. leh karena itu,

    sistem cair yang mengandung gum harus mengandung pengawet dengan

    konsentrasi yang cukup. engawet yang bersi#at kationik inkompatibel dengan

    gum yang bersi#at anionik sehingga penggunaannya harus dihindari.

    "eberapa contoh gum alam :

    i. Natriu* a!ginat

    >atrium alginat 14 digunakan dalam sediaan semisolid.

    3ersedia dalam bebrapa grade sesuai dengan 0iskositas yang

    terstandardisasi yang merupakan kelebihan natrium alginat dibandingkandengan tragakan.

    Ink/*0ati5e! dengan deri0at akridin, kristal 0iolet, #enil merkuri asetat

    dan nitrat, garam kalsium, logam berat dan etanol dengan konsentrasi lebihdari ?E.

    >atrium alginat pada 0H "1+ sedangkan pada p% !@ 0iskositas menurun

    (+-#. hal 543544)

    ii. Karagenan

    5raksi kappa dan iota membentuk gel yang re0ersibel terhadap pengaruh

    panas.

    4emua karagenan adalah anionik. Gel kappa yang cenderung getas,

  • 7/24/2019 Laporan Akhir Formula Gel

    7/27

    merupakan gel yang terkuat dengan keberadaan ion *. Gel iota bersi#at

    elastis dan tetap j ernih dengan keberadaan ion *.

    *onsentrasi karagenan yang digunakan +314.

    Ink/*0ati5e! dengan material kationik

    (+-#. hal1*11*/)

    iii. Tragakan

    enurut >5, dide#inisikan sebagai ekstrak gum kering dari 0straalus

    ummier Dabillardie, atau spesies Asia dari Astragalus.

    8igunakan sebanyak 4 sebagai gelling agent.

    3ragakan kurang begitu populer karena mempunyai 0iskositas yang

    ber0ariasi. iskositas akan menurun dengan cepat di luar range 0H "+6rentan terhadap degradasi oleh mikroba. 4elain itu pada p% F, dapat

    menurunkan e#ikasi benzalkonium klorida, klorobutanol, metil paraben,

    #enol, dan #enil merkuri asetat. iskositas juga dapat menurun denganpenambahan alkali, atau >a+l (+-#. hal 55)

    5ormula mengandung alkohol dan)atau gliserol dan)atau 0olatile oil untuk

    mendispersikan gum dan mencegah pengentalan ketika penambahan air.

    *ompatibel dengan garam konsentrasi tinggi, suspending agent synthetic

    &Acacia, ++, pati,sukrosa',+-#. hal 55

    i7. Pektin

    olisakarida yang diekstrak dari kulit sebelah dalam buah citrus yang banyak

    digunakan dalam makanan. erupakan gelling agent untuk produk yang bersi#at

    asam dan digunakan bersama gliserol sebagai pendispersi dan humektan.

    Gel yang dihasilkan harus disimpan dalam wadah yang tertutup rapat karena air

    dapat menguap secara cepat sehingga meningkatkan kemungkinan terjadinya proses sineresis.

    Gel terbentuk pada p% asam dalam larutan air yang mengandung kalsium dan

    kemungkinan zat lain yang be#ungsi menghidrasi gum.

    5. Deri7at %e!u!/%a

    4i#at #isik dari selulosa ditentukan oleh jenis dan gugus substitusi. %+ merupakan

    deri0at selulosa yang sering digunakan.

    8eri0at selulosa rentan terhadap degradasi enzimatik sehingga harus icegah adanya

    kontak dengan sumber selulosa. 4terilisasi sediaan atau penambahan pengawet

    dapat mencegah penurunan 0iskositas yang diakibatkan oleh depolimerisasi olehenzim yang dihasilkan dari mikroorganisme. isalnya : +, >a ++, %1+, %+.

    4ering digunakan karena menghasilkan gel yang bersi#at netral, 0iskositas stabil,

    resisten terhadap pertumbuhan mikroba, gel yang jernih, dan menghasilkan #ilm yangkuat pada kulit ketika kering. isalnya +, >a ++, %+

    898 Na digunakan pada konsentrasi 7-B E.4ecara umum, ++ >a menunjukkan

    0iskositas maksimum pada p% F- (+-#. hal9799)

  • 7/24/2019 Laporan Akhir Formula Gel

    8/27'

    6nkompatibel dengan larutan asam, larutan garam, besi, dan beberapa metal lain &Al,

    merkuri, zinc'.+-#.hal99

    HP8 stabil pada p% B-a%, *%, dan >%9% sebaiknya

    ditambahkan.

    p% harus dinetralkan karena karakter gel yang dihasilkan dipengaruhi oleh proses

    netralisasi atau p% yang tinggi.

    iskositas dispersi karbomer dapat menurun dengan adanya ion-ion.

    erupakan gelling agent yang kuat, maka hanya diperlukan dalam konsentrasi kecil,

    biasanya +2 4.(+-#. hal 29)

    Ink/*0ati5e! dengan #enol, polimer kationik, asam kuat, elektrolit kuat. &+-#.

    hal91)

    B. P/!ieti!en &ge!!ing /i!(

    8igunakan dalam gel hidro#obik likuid, akan dihasilkan gel yang lembut, mudah tersebar,

    dan membentuk lapisan)#ilm yang tahan air pada permukaan kulit. ;ntuk membentuk gel,

    polimer harus didispersikan dalam minyak pada suhu tinggi &di atas

  • 7/24/2019 Laporan Akhir Formula Gel

    9/27%

    cara meng-adjust proporsi dan konsentrasi dari komposisinya. "entuk komersial

    yang paling banyak untuk jenis gel ini adalah produk pembersih rambut.

    1. e!!ant% !ain "anyak wa/ yang digunakan sebagai gellants untuk media nonpolar

    seperti beeswa/, carnauba wa/, setil ester wa/.

    F. P/!i7ini! a!k/'/!A digunakan dalam emulsi pada konsentrasi @,? E. 6nkompatibel pada

    konsentrasi tinggi dengan garam inorganik terutama sul#at dan #os#at &%1 hal

    9!-9$'. ;ntuk membuat gel yang dapat mengering secara cepat. 5ilm yang

    terbentuk sangat kuat dan plastis sehingga memberikan kontak yang baik antara

    obat dan kulit. 3ersedia dalam beberapa grade yang berbeda dalam 0iskositas dan

    angka penyabunan.

    . 8!a;% &ge! an/rganik(

    8igunakan sebanyak F-$@E sebagai basis. empunyai p% sehingga tidak cocok

    digunakan pada kulit. iskositas dapat menurun dengan adanya basa. agnesiumoksida sering ditambahkan untuk meningkatkan 0iskositas. "entonit harus

    disterilkan terlebih dahulu untuk penggunaan pada luka terbuka. "entonit dapat

    digunakan pada konsentrasi ?-$@E. +ontohnya : "entonit, 0eegum, laponite

    >ama gelling agent

    &sering digunakan'

    *onsentrasi +ara pengembangan

    %idroksi metil selulosa

    &%+'

    !-7E %+ dikembangkan

    menggunakan air panas &B@-F@o+',

    serbuk didispersikan secara merata

    diatas air panas yang terdapat dalam

    wadah, kemudian didiamkan selama

    satu malam hingga terbasahi

    sempurna. %+ yang telah

    dikembangkan diaduk hingga

    didapatkan basis gel yang homogen

    %+ 9-BE %+ dikembangkan menggunakan

    air dingin. serbuk didispersikan

    merata diatas air dingin yang

    terdapat dalam wadah kemudian

    dibiarkan selama satu malam hingga

    serbuk terbasahi sempurna, %+

    yang telah dikembangkan diaduk

    hingga didapatkan basis gel yang

    homogen

  • 7/24/2019 Laporan Akhir Formula Gel

    10/271&

    %1+ 4erbuk %1+ didispersikan dengan

    cepat kedalam air yang sedang

    diaduk dengan cepat pada suhu

    kamar, ketika %1+ terbasahi

    sempurna, temperatur larutan

    dinaikkan menjadi B@-F@o+ untuk

    meningkatkan kecepatan dispersi.

    *arbomer:31A &!::!' @,?-$E 4erbuk karbomer terlebih dahulu

    didispersikan kedalam air yang

    sedang diaduk. kuat, hati-hati

    jangan sampai terbentuk gumpalan

    yang tidak terdispersi, kemudian

    netralkan dengan penambahan basa

    &bisa *%, >a%, 31A, bora/, >a

    bikarbonat'

    ++ >a 7-BE 4erbuk ++ >a didispersikan

    diatas air dalam mortar hingga

    terbasahi semua. aduk larutan ++

    >a yang telah terbasahi hingga

    terbentuk gel yang homogen

    2. Ba'an ta*5a'an

    a. Penga

  • 7/24/2019 Laporan Akhir Formula Gel

    11/2711

    w)0

    oli0inil alkohol : klorheksidin asetat @,@$ E w)0

    ada umumnya pengawet dibutuhkan oleh sediaan yang mengandung air. "iasanya

    digunkan pelarut air yang mengandung metilparaben @,@F?E dan propilparaben

    @,@$?E sebagai pengawet.

    b. Pena*5a'an Ba'an 'igr/%k/0i% "ertujuan untuk mencegah kehilangan air.+ontohnya gliserol, propilenglikol dan sorbitol dengan konsentrasi !@-$@ E

    c. 8'e!ating agent "ertujuan untuk mencegah basis dan zat yang sensiti0e terhadaplogam berat. +ontohnya 183A

    BAB II

    FOR9ULASI

  • 7/24/2019 Laporan Akhir Formula Gel

    12/271

    2.1 FOR9ULA U9U9

    C) =at Akti#

    "asis Gel=at 3ambahan

    2.2 FOR9ULASI ELAir 8aun 4irih 9E

    +arbomer @,?E

    31A @,?EGliserin !?E

    ropilen Glikol ?E

    >atrium etabisul#it @,!E

    Aethanolum !$El. +ucumis melo D. s

    Auades ad ?@g

    2.3 PENI9BANAN

    Air 8aun 4irih H4

    100X50g=2g=2ml

    +arbomer H0,5

    100x50 g=0,25g

    Air untuk melarutkan H1

    2x50 g=25 g=25ml

    31A H0,5

    100x50 g=0,25g

    Gliserin H

    15

    100x50 g=7,5 g

    ropilen Glikol H5

    100x50 g=2,5 g

    >atrium etabisul#it H0,1

    100x50 g=0,01g

    Aethanolum H12

    100x50 g=6 g=6ml

    l. +ucumis melo D. H s

    Auades ad ?@g H ?@ml $?ml H $?ml

    H $?g &@,$?g I @,$?g I F,?g I $,?g I @,@!g I Bg'H $?g !B,?!g

    H

  • 7/24/2019 Laporan Akhir Formula Gel

    13/271

    2." PROSEDUR KER=A

    !. 4iapkan alat dan bahan

    $. Ambil dan timbang masing-masing bahan7. *embangkan +arbomer didalam gelas beaker dengan air yang sudah diperhitungkan,

    tutup dengan alumunium #oil diam selama ! hari.

    9. Darutkan >atrium metabisul#it dengan air secukupnya didalam gelas beaker aduk adlarut, sisihkan

    ?. Darutkan propilen glikol dan gliserin didalam gelas beaker aduk ad larut

    B. asukkan carbomer kedalam lumpang gerus ad homogenF. asukkan larutan gliserin dan propilen glikol gerus ad homogen

  • 7/24/2019 Laporan Akhir Formula Gel

    14/271$

    sama dengan asam lemak, seperti asam stearat atau asam oleat, trietanolamina

    membentuk sabun anionik dengan p% sekitar amun, perubahan warna dapat dikurangi dengan menghindari

    paparan cahaya dan kontak dengan logam dan ion logam.3riethanolamine juga digunakan dalam pembentukan garam untuk solusi

    injeksi dan dalam persiapan analgesik topikal. %al ini juga digunakan dalam

    persiapan tabir surya. 3riethanolamine digunakan sebagai perantara dalam

    pembuatan sur#aktan, spesialisasi tekstil, lilin, poles, herbisida, emulsi#ier minyakbumi, barang toilet, aditi# semen, dan minyak pemotongan. 3riethanolamine juga

    diklaim akan digunakan untuk produksi pelumas untuk sarung tangan karet dan

    industri tekstil. ;mum lainnya menggunakan daerah bu##er, pelarut, dan plasticizer

    polimer, dan sebagai humektan.

    emerian : cairan kental berwarna kuning jernih, tidak berwarna pucatmemiliki bau amonia sedikit. 6ni adalah campuran dari basis, terutama

    $,$@,$@@- nitrilotriethanol, meskipun juga mengandung $,$@-

    iminodiethanol &dietanolamina' dan jumlah yang lebih kecil dari $-aminoethanol &monoethanolamine'.

    4tabilitas dan enyimpanan :

    3riethanolamine dapat berubah menjadi cokelat pada paparan udara dan cahaya.

  • 7/24/2019 Laporan Akhir Formula Gel

    15/271,

    *elarutan : 8aya larut pelarut pada $@

  • 7/24/2019 Laporan Akhir Formula Gel

    16/271+

    #. *onsentrasi : 3opicals ?E - atrium etabisul#it

    a. emerian : %ablur atau serbuk( yang berbentuk hablur tidak berwarna, yangberbentuk serbuk berwarna putih atau kuning gading( bau belerang( rasa asam dan

    asin

    b. *elarutan : Darut dalam $ bagian air( sukar larut dalam etanol &?E@c. 3itik lebur : !? +0

    d. enyimpanan : 8itempat yang sejuk, dalam wadah tertutup rapa, dan di area

    ber0entilasi baik, karena senyawa ini sensiti0e terhadap kelembapan

    e. *hasiat : emakaiannya dalam pengolahan bahan pangan bertujuan untukmencegah proses pencoklatan pada buah sebelum diolah, menghilangkan bau dan

    rasa getir terutama pada ubi kayu serta untuk mempertahankan warna agar tetap

    menarik. ada penggunaan topical bisa digunakan sebagai pengawet antimikrobaatau antioksidan

    #. *onsentrasi : @,@!E - !,@E

    9. Aethanoluma. emerian : +airan tak berwarna, jernih, mudah menguap dan mudah

    bergerak( bau khas( rasa panas. udah terbakar dengan memberikan nyala biru

    yang tidak berasap

    b. *elarutan : 4angat mudah larut dalam air, dalam kloro#orm , dan dalam eter

    c. enyimpanan : 8alam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya( ditempat

    sejuk( jauh dari nyala apid. *onsentrasi : Debih dari !@E

    e. 3itik didih : F +8

    2.- E>ALUASI

    ;ntuk mengetahui kestabilan sediaan pasta, perlu dilakukan beberapa pengujian, yakni:

    A. Organ/!e0ti%

    ;ji organoleptik, merupakan pengujian sediaan dengan menggunakan pancaindra untukmendiskripsikan bentuk atau konsistensi &misalnya padat, serbuk, kental, cair', warna&misalnya kuning, coklat' dan bau &misalnya aromatik, tidak berbau'.

    8engan cara melihat warna sediaan, mencium bau dari sediaan, dan ambil sedikit sediaanoleskan pada tangan kemudian ditentukan bagaimana teksturnya. Alasan dilakukan uji

    organoleptis ini adalah untuk mengetahui karakteristik dari pasta yang telah dibuat apakah

    memenuhi syarat atau tidak.

  • 7/24/2019 Laporan Akhir Formula Gel

    17/271

    B. U?i H/*/genita%

    ;ji homogenitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui merata atau tidaknya zatakti# dalam sediaan sehingga akan menghasilkan e#ek yang maksimal. +ara kerja uji

    homogenitas :

    a. 4ediaan pasta diambil sedikit

    b. 8ioleskan pada kaca objek

    c. *aca objek diarahkan pada cahaya

    d. %omogenitas sediaan pasta di amati

    4emakin kecil ukuran partikel suatu zat dalam sediaan pasta maka semakin cepat bahan

    obat masuk atau terabsorpsi ke dalam kulit sehingga dapat menghasilkan e#ek yangdiinginkan.

    +. U?i 0H

    ;ji p% dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui si#at dari sediaan pasta. 8engan cara $

    cara :

    !. 8engan kertas lakmus ( mengoleskan sediaan pada kertas lakmus, kemudian dibiarkan

    sampai terjadi perubahan warna pada kertas lakmus.

    $. 8engan p% meter ( adalah sebuah alat elektronik yang digunakan untuk mengukur p%

    &kadar keasaman atau alkalinitas' ataupun basa dari suatu larutan &meskipun probe khusus

    terkadang digunakan untuk mengukur p% zat semi padat'. % meter yang biasa terdiri daripengukuran probe p% &elektroda gelas' yang terhubung ke pengukuran pembacaan yang

    mengukur dan menampilkan p% yang terukur. rinsip kerja dari alat ini yaitu semakinbanyak elektron pada sampel maka akan semakin bernilai asam begitu pun sebaliknya,karena batang pada p% meter berisi larutan elektrolit lemah. Alat ini ada yang digital dan

    juga analog. p% meter banyak digunakan dalam analisis kimia kuantitati#.

    D. U?i Da;a Se5ar

    ;ji daya sebar dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan sebar pasta

    terhadap kulit. ;ji ini dilakukan dengan cara :

    a. 4ebanyak M gram sediaan pasta diambil, diletakkan pada kaca objek A.

    b. *aca objek " diletakkan di atas sediaan pasta.

    c. 8ibiarkan selama ! menit.

    d. 8iameter sebar dihitung.

    e. "eban diletakkan diatas kaca objek ".

    #. 8ibiarkan selama ! menit, kemudian dimeter sebar dihitung.

  • 7/24/2019 Laporan Akhir Formula Gel

    18/271'

    BAB III

    HASIL PENA9ATAN

    3.1 FOR9ULA DAN FUNSI

    5ormula 5ungsi *onsentrasi

    &Cange'

    *onsentrasi yang

    8igunakan

    Air 8aun sirih =at Akti# 9E 9E

    +arbomer Gelling agent @,?E - $E @,?E

    31A enetral +arbomer @,?E @,?EGliserin %umektan L 7@E !?E

    ropilen Glikol %umektan N elarut ?E - atrium

    etabisul#it

    engawet @,@!E - !,@E @,!E

    Aethanolum Antimikroba O !@E !$E

    l. +ucumis melo

    D.

    +orrigent doris Ps Ps

    Auades engencer Ad !@@E Ad ?@g

    3.1 DATA HASIL E>ALUASI!. ;ji rganoleptis

    Ceplikasi 2arna "au 3ekstur *ejernihan

    !. utih agak

    keruh

    elon 4emi 4olid *urang Kernih

    $. utih "erbau 4emi 4olid Kernih

    $. ;ji %omogenitas

    Ceplikasi *ejernihanGel 3idak %omogen

    embanding %omogen

  • 7/24/2019 Laporan Akhir Formula Gel

    19/271%

    Q

    7. ;ji %

    Ceplikasi %

    Gel F

    embanding B

    9. ;ji 8aya sebar

    Ceplikasi "erat jenis *emampuan daya sebar

    Gel

    !@g B,$$ cm

    ?@g F,?@ cm!@@g ,@ cm

    embanding

    !@g 9,$? cm

    ?@g 9,

  • 7/24/2019 Laporan Akhir Formula Gel

    20/27&

    ?. *emampuan roteksi

    Ceplikasi iskositas

    Gel Adanya >oda erah

    embanding Adanya >oda erah

    B. ;ji 8aya *ering

    Ceplikasi 2aktu

    Gel 9? detik

    embanding 79 detik

  • 7/24/2019 Laporan Akhir Formula Gel

    21/271

    BAB I>

    PE9BAHASAN

    Gel adalah sediaan bermassa lembek, berupa suspensi yang dibuat dari zarah kecilsenyawaan organik atau makromolekul senyawa organik, masing-masing terbungkus dan saling

    terserap oleh cairan . (Formularium Nasional, hal 315)' ada praktikum ini kami membuat

    #ormula gel sebagai antiseptic tangan &handsanitizer' yang menggunakan zat akti# daun sirih.8idalam tanaman daun sirih terdapat kandungan alkaloid yang ber#ungsi sebagai antimikroba.

    *arena #ungsinya sebagai antimikroba, daun sirih biasanya digunakan untuk menghilangkan bau

    mulut, sebagai antiseptic untuk daerah kewanitaan, sebagai bahan pembuatan pasta gigi danbanyak lagi lainnya, tetapi praktikum kali ini kami menggunakannya sebagai bahan akti# dalam

    #ormula gel antiseptic untuk tangan &hansanitizer'. ada #ormula ini, selain daun sirih sebagai

    bahan akti#, kami menggunakan carbomer dan 31A sebagai basis gel. 8isini yang menjadi agent

    gelling adalah carbomer, sedangkan 31A adalah penetral dari carbomer. Ada juga bahantambahan lain yang kami gunakan ialah gliserin sebagai humektan, propilen glikol sebagai

    humektan tetapi juga bisa digunakan sebagai pelarut, natrium metabisul#it sebagai pengawet

    antimikroba, etanol sebagai agent antimikroba, ol. +urcumis melo sebagai corrigen odoris&pewangi' dan juga auadest sebagai pengencer.

    embuatan gel ini kami lakukan dengan cara, pertama mengembangkan carbomer denganair yang sudah diperhitungkan, direndam selama !hari hingga carbomernya mengembang.

    4etelah carbomer mengembang disisihkan terlebih dahulu. 8an kami melarutkan bahan-bahan

    lainnya yang harus dilarutkan terlebih dahulu, yaitu gliserin dan sorbitol dilarutkan didalam gelas

    beaker, dan natrium metabisul#it dengan air didalam gelas beaker juga. 4etelah itu carbomerdimasukkan kedalam lumpang gerus hingga halus, lalu tambahkan larutan gliserin gerus hingga

    homogen. 4etelah itu tambahkan larutan natrium metabisul#it &gerus', pada saat penambahan

    natrium metabisul#it sediaan menjadi sangat cair. 3ambahkan etanol sedikit demi sedikit &gerus',penambahan etanol ini yang membuat sediaan menjadi kental kembali. 4etelah itu ditambahkan

    31A &gerus', dan sediaan semakin mengental seperti pertama sekali &basisnya'. Daluditambahkan zart akti#nya dan kemudian diencerkan dengan auadest &gerus hingga homogen'.8an terakhir teteskan ol. +urcumis melo agar memberikan aroma yang enak &gerus hingga

    homogen'.

    4etelah sediaan jadi dilakukan e0aluasi terhadap sediaan gel tersebut. 10aluasi yang

    dilakukan adalah e0aluasi #isik dan ea0luasi kimia. 10aluasi #isik yang meliputi uji organoleptis,

    uji homogenitas, uji daya sebar, dan uji daya kering. 8an e0aluasi kimia yaitu, uji p% dan uji

  • 7/24/2019 Laporan Akhir Formula Gel

    22/27

    daya proteksi. ada e0aluasi kami menggunakan gel yang sudah jadi, yang sudah beredar dan

    sering digunakan dimasyarakat sebagai pembanding dari hasil gel yang kami buat. 8an ini

    adalah uraian e0aluasinya :

    !. ;ji rganoleptis

    ;ji ini dilakukan dengan menggunakan panca indra untuk melihat warna dari sediaan,aroma, mengetahui tekstur dan kejernihan dari sediaan gel yang telah dibuat. Agar

    dapat mengetahui kestabilan dari gel tersebut. 8an dari hasil pengamatannya dapat

    diketahui bahwa gel yang telah kami buat tersebut memiliki warna putih agak keruh.2arna air dari zat akti# yang membuat warna sediaan tersebut menjadi agak keruh

    dan juga mengakibatkan kurang jernih. 8ari aromanya berbau melon karena

    penambahan pewangi melon. 8an dari segi teksturnya semi solid. 8an hasil uji

    organoleptis dari gel pembanding ialah warnanya putih, jernih, berbau dan teksturnyasemi solid. 8ari hasil uji tersebut dengan membandingkan dengan hasil uji dari gel

    pembanding dapat disimpulkan bahwa gel yang kami buat tersebut masih kurang

    stabil, dikarenakan kurang jernih. 4edangkan syarat dari gel harus jernih.

    $. ;ji %omogenitas

    ;ji ini dilakukan untuk mengetahui merata atau tidaknya zat akti# dalam sediaantersebut, dengan cara mengoleskan gel pada kaca objekti#. *emudian kaca tersebut

    diarahkan pada cahaya. 8an dari hasil pengamatan yang telah kami lakukan terhadap

    sediaan kami hasilnya adalah gel kami tersebut tidak homogen. Gel tersebut tidakhomogeny bisa dikarenakan teknik penggerusan yang kurang optimal dan kurang

    lama.

    7. ;ji 8aya *ering;ji ini dilakukan untuk mengetahui berapa lama kemampuan gel ini mengering saat

    di gunakan di tangan. ;ji ini dilakukan dengan cara tuangkan gel ketangan, usap,

    diamkan dan hitung berapa lama waktunya. 8an dari hasil pengamatan waktu yangdibutuhkan untuk gel ini mengering ditangan adalah 9? detik. ;ntuk mengetahui

    lamanya waktu yang seharusnya, kami juga menghitung waktu mengeringnya gel

    pembanding, dan hasilnya adalah 79 detik. 8an dari hasil uji tersebut dapatdisimpulkan bahwa gel yang kami buat tersebut sudah cukup sesuai.

    9. ;ji p%

    ;ji ini dilakukan untuk mengetahui apakah p% sediaan yang dibuat sudah sesuaidengan p% didalam mulut dan p% gigi. +ara mengukur p% ini bisa dengan dua cara

    yaitu dengan menggunakan kertas pengukur p% atau yang lebih e#ekti# dengan alat

    pengukur p% yaitu p% meter. 3etapi pada praktikum ini kami menguji p% dengan

    menggunakan kertas pengukur p%. +aranya dengan mengoleskan gel pada kertas p%,ditunggu beberapa menit kemudian hitung p% nya dengan melihat warna yang sesuai

    dengan nomor p%. ada praktikum ini, sebelumnya kami telah menghitung p% padagel pembanding terlebih dahulu dan p% nya adalah B. 4etelah itu kami menghitung

    p% pada sediaan kami dan hasilnya adalah F. 8ari hasil tersebut dapat diketahui

    bahwa sediaan gel yang kami buat p% nya tidak jauh berbeda yang artinya p% sediaan

    tersebut sudah sesuai dan bersi#at netral.

  • 7/24/2019 Laporan Akhir Formula Gel

    23/27

    ?. ;ji roteksi

    ;ji ini dilakukan dengan cara meneteskan indicator diatas kertas saring, keringkan

    setelah itu mengoleskan gel diatasnya dan teteskan larutan >a%. 8ilihat apabilahasilnya tidak terdapat noda berwarna merah artinya gel tersebut dapat memberikan

    proteksi terhadap cairan & larutan >a% '. 8an dari hasil pengamatan diketahui

    bahwa kedua sediaan tersebut terdapat noda berwarna merah, yang artinya geltersebut tidak dapat memberikan priteksi terhadap cairan >a%.

    B. ;ji 8aya 4ebar

    ;ji ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan sebar gel saat di aplikasikan di

    tangan. +aranya adalah dengan menimbang sediaan gel sebanyak @,?g kemudiandiletakkan pada kaca objek A dan ditutup dengan kaca objek ", kemudian tambahkan

    beban seberat !@g, ?@g dan !@@g. "iarkan beberapa menit dan hitung diameternya

    dengan jangka sorong. ada praktikum yang kami lakukan dengan menguji daya sebardari gel yang telah kami buat dan juga daya sebar dari gel pembanding. %asilnya dapat

    diketahui dari data di atas pada "A" %asil engamatan. 8aya sebar dari #ormula gel

    dengan bahan akti# air daun sirih adalah B,$$ cm, F,?@cm dan ,@ cm. ;ntuk daya sebargel pembanding adalah 9,$?cm, 9,

  • 7/24/2019 Laporan Akhir Formula Gel

    24/27$

    "A"

    1>;3;

    ?.! *146;DA>

    8ari pembahasan di atas mengenai praktikum pembuatan gel yang telah dilakukandapat disimpulkan bahwa #ormula gel yang kami buat dengan bahan akti# Air 8aun

    4irih masih kurang baik. *arena masih ada beberapa uji yang belum sesuai, yaitu

    pada uji organoleptis dan uji homogenitas. 4edangkan pada uji-uji yang lainnya yaituuji p%, uji daya sebar, uji daya kering dan uji proteksi sudah cukup sesuai dengan

    syarat-syarat gel.

  • 7/24/2019 Laporan Akhir Formula Gel

    25/27,

    DAFTAR PUSTAKA

    Anonim, !

    "lock, 4. $@@!. 8isin#ection, 4terilization and reser0ation. 9th. 1dition. 2illiams and 2ilkins.

    . 8ryer, 8. D., et al., !ew Alcohol 5ree %ad 4anitizer to +ombat 6n#ection,

    AC> Kournal, ol. Bo. 9, p. $7 $?!.

    Gennaro, A.C. !?. Cemington: 3he 4cience and ractice o# harmacy, ol. 66. ack

    ublishing +ompany, ennsyl0anis. . !$B7 !$F@.

    Kones,C. 8., $@@@, oisturizing Alcohol %and Gels #or 4urgical %and reparation, AC>

    Kournal, ol.F!, p. ?

  • 7/24/2019 Laporan Akhir Formula Gel

    26/27+

    LA9PIRAN

    Alat dan "ahan

    etode embuatan

  • 7/24/2019 Laporan Akhir Formula Gel

    27/27

    10aluasi yang 8ilakukan