Laporan Alarm Cahaya

12
1 1 BAB I ALARM CAHAYA I.1 Tujuan Percobaan 1. Mahasiswa dapat memahami cara kerja Alarm Cahaya 2. Mahasiswa dapat membuat rangkaian Alarrm Cahaya 3. Mahasiswa dapat mengerti dengan kegunaan sensor Cahaya I.2 Dasar Teori Sebelum melakukan job ini, mahasiswa perlu mempelajari dan memahami mengenai dasar-dasar komponen yang digunakan dan prinsip-prinsip kerja dari rangkaian Kontrol Alarm Cahaya ini. Mahasiswa juga harus mengetahui fungsi dan prinsip kerja dari rangkaian ini agar rangkaian ini dapat berjalan dengan baik.Pada rangkaian eletronik, penggunaan sensor sangat  berhubungan erat dengan rangkaian eletronik seperti halnya alarm cahaya. Pada alarm, sensor yang sering digunakan pada rangkaian sedehana dan menggunakan sensor yang mudah serta murah didapatkan adalah LDR (  Light dependant Resistor ). LDR merupakan termasuk sensor yang cukup bai k kesensitifitasanny a akan cahaya. Dan dapat dikombinasikan dengan variabel resistor sebagai pengatur pencahayaannya. Pada rangkaian alarm cahaya ini menggunakan IC 4047. IC 4047 berfungsi sebagai  pembangkit pulsa dalam rangkaian dimana inputnya merupakan pin nomor 2 dan 3 sedangkan outputnya pin nomor 10. Rangkaian ini juga menggunakan transistor dimana fungsi transistor  pada rangkaian alarm cahaya ini yaitu sebagai penguat tegangan.

Transcript of Laporan Alarm Cahaya

Page 1: Laporan Alarm Cahaya

7/25/2019 Laporan Alarm Cahaya

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-alarm-cahaya 1/12

1

1

BAB I

ALARM CAHAYA

I.1 Tujuan Percobaan

1. Mahasiswa dapat memahami cara kerja Alarm Cahaya

2. Mahasiswa dapat membuat rangkaian Alarrm Cahaya

3. Mahasiswa dapat mengerti dengan kegunaan sensor Cahaya

I.2 Dasar Teori

Sebelum melakukan job ini, mahasiswa perlu mempelajari dan memahami mengenai

dasar-dasar komponen yang digunakan dan prinsip-prinsip kerja dari rangkaian Kontrol Alarm

Cahaya ini. Mahasiswa juga harus mengetahui fungsi dan prinsip kerja dari rangkaian ini agar

rangkaian ini dapat berjalan dengan baik.Pada rangkaian eletronik, penggunaan sensor sangat

berhubungan erat dengan rangkaian eletronik seperti halnya alarm cahaya. Pada alarm, sensor

yang sering digunakan pada rangkaian sedehana dan menggunakan sensor yang mudah serta

murah didapatkan adalah LDR ( Light dependant Resistor ). LDR merupakan termasuk sensor

yang cukup baik kesensitifitasannya akan cahaya. Dan dapat dikombinasikan dengan variabel

resistor sebagai pengatur pencahayaannya.

Pada rangkaian alarm cahaya ini menggunakan IC 4047. IC 4047 berfungsi sebagai

pembangkit pulsa dalam rangkaian dimana inputnya merupakan pin nomor 2 dan 3 sedangkan

outputnya pin nomor 10. Rangkaian ini juga menggunakan transistor dimana fungsi transistor

pada rangkaian alarm cahaya ini yaitu sebagai penguat tegangan.

Page 2: Laporan Alarm Cahaya

7/25/2019 Laporan Alarm Cahaya

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-alarm-cahaya 2/12

2

2

Gambar 2.1 IC 4047

Pada rangkaian alarm ini terdapat beberapa komponen yang digunakan. Komponen yang

digunakan dalam rangkaian ini yaitu resistor, ldr, ic 4047, switch push button, switch toggle,

kapasitor, led, transistor dan buzzer.

Resistor

Resistor merupakan komponen elektronika yang berfungsi untuk menghambat arus.

Resistor dapat dikategorikan dalam 2 jenis yaitu resistor tetap dan resistor variabel.

LDR (Light Dependent Resistor)

Light Dependent Resistor adalah salah satu komponen elektronika yang masih bisa

dibilang sebagai resistor yang besar nilai tahanannya bisa berga

ntung bergantung pada intensitas cahaya yang menutupi permukaan.

Pada saat terang atau intensitas cahaya tinggi, bahan tersebut lebih banyak menghasilkan

elektron yang lepas dari atom. Sehingga akan lebih banyak elektron yang dihasilkan

untuk mengangkut muatan elektrik. Hal ini berarti, pada saat terang atau intensitas cahayatinggi, maka LDR menjadi konduktor yang baik, sehingga LDR memiliki resistansi yang

kecil pada saat terang atau intensistas cahaya tinggi.

IC 4047

IC 4047 dalam rangkaian ini berfungsi sebagai pembangkit pulsa. Inputnya yaitu pin 2

dan 3 dan outputnya yaitu pin 10.

Page 3: Laporan Alarm Cahaya

7/25/2019 Laporan Alarm Cahaya

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-alarm-cahaya 3/12

3

3

Kapasitor

Kapasitor merupakan komponen elektronika yang berfungsi sebagai penyimpan arus atau

tegangan listrik dalam suatu rangkaian.

Switch Toggle Saklar toggle adalah saklar yang menghubungkan atau memutuskan arus dengan cara

menggerakkan toggle/tuas yang ada secara mekanis.

LED (Light Emitting Diode)

LED atau Light Emitting Diode merupakan komponen elektronika yang berfungsi

sebagai indikator suatu rangkaian apakah rangkaian itu berfungsi dengan baik atau tidak.

Transistor

Transistor merupakan komponen elektronika yang pada rangkaian alarm cahaya ini

berfungsi sebagai penguat arus atau tegangan.

Switch

Switch push button pada rangkaian ini berfungsi sebagai penghubung atau pemutus suatu

arus atau tegangan dengan cara menekan tombol yang ada pada switch tersebut.

Buzzer

Jika cahaya terang, maka tingkat resistensi dari LDR ini akan rendah dan tidak

membuat rangkaian tersebut mengalirkan arus ke arah buzzer atau speaker yang terdapat

di dalam rangkaian tersebut. Sementara kejadian sebaliknya akan terjadi jika LDR

menerima cahaya rendah atau gelap sama sekali. Tingkat resistansi menjadi lebih tinggi

sehingga bisa menimbulkan aliran ke arah komponen buzzer. Dengan keadaan tingkat

resistansi yang tinggi, komponen IC akan terpicu dan mendorong buzzer untuk

menghasilkan suara yang nyaring dan mendeteksi adanya gangguan. Dan perangkat

elektronik atau rangkaian ini bisa menggunakan cahaya sebagai alat pengaktifannya .

Page 4: Laporan Alarm Cahaya

7/25/2019 Laporan Alarm Cahaya

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-alarm-cahaya 4/12

4

4

I.3 Alat dan Bahan

IC 4047 B 1 Buah

LED Putih 1 Buah

Variabel Resistor 50 K Ω 1 Buah

Potensiometer 50 K Ω 1 Buah

Resistor 100 Ω 1 Buah

Resistor 680 Ω 1 Buah

LDR 1 Buah

Switch Toogle 1 Buah

Switch 1 Buah

Buzzer 1 Buah

Transistor BC 337 2 Buah

Kapasitor 0,1 mikro F 1 Buah

Baterai 9V 1 Buah

Papan PCB 1 Buah

Ferit Secukupnya

I.4 Gambar Rangkaian

Gambar 1.4 Skema Rangkaian Alarm Cahaya

Page 5: Laporan Alarm Cahaya

7/25/2019 Laporan Alarm Cahaya

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-alarm-cahaya 5/12

5

5

Gambar Layout PCB

Page 6: Laporan Alarm Cahaya

7/25/2019 Laporan Alarm Cahaya

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-alarm-cahaya 6/12

6

6

I.5 Keselamatan Kerja

1. Ikuti instruksi dari instruktur

2. Gunakan perbandingan yang benar saat membuat larutan FeCl3 dan air.

3. Lakukan proses pelarutan PCB di ruangan khusus.

4. Hati-hati saat proses pelarutan PCB karena larutan FeCI 3 cukup berbahaya bila

mengenai kulit dan mengotori ruangan, bila perlu gunakan sarung tangan.

5. Pada saat pengeboran, lakukan dengan sangat hati-hati agar tidak melukai badan dan

merusak jalur PCB yang telah dibuat.

6. Gunakan tang potong, cutter dan solder dengan hati-hati dan teliti.

7. Selalu letakkan solder yang sedang dalam keadaan panas pada landasan solder yang

telah disediakan.

8.

Jangan menghisap asap yang dikeluarkan solder karena mengandung racun!

I.6 Langkah Kerja

1. Siapkan data rangkaian yang akan diubah ke bentuk skema.

2. Siapkan software program untuk membuat skema rangkaian.

3. Siapkan data sheet komponen-komponen yang digunakan.

4. Buat skema rangkaian sesuai dengan layout rangkaian.

5. Periksa kembali skema rangkaian tersebut.

6. Buat lagi layout yang baru dan berbeda dari layout sebelumnya tetapi sesuai dengan

skema rangkaian yang telah dibuat.

7. Persiapkan semua peralatan dan bahan yang akan dipergunakan dan letakkan pada posisi

yang benar.

8. Siapkan layout komponen dan jalur yang telah dibuat pada PCB.

9. Gosok pada pcb menggunakan kertas kalender yang sudah ada skema rangkaian tersebut

10. Bersihkan permukaan tembaga PCB dari kotoran .

11.

Periksa kembali hasil layout pada PCB, cocokkan dengan layout aslinya.

12. Siapkan larutan FeCl3 (Ferrit Chloride) yang dicampur air bersih dengan perbandingan 1 :

3.

13. Aduk rata campuran FeCl3 dengan air.

Page 7: Laporan Alarm Cahaya

7/25/2019 Laporan Alarm Cahaya

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-alarm-cahaya 7/12

7

7

14. Rendam PCB yang telah dilayout selama kira-kira 20 menit, tergantung pada kepekatan

larutan dan temperatur.

15. Setelah sisa tembaga larut dalam larutan FeCl3, jalur akan terlihat jelas dengan bersih.

16. Angkat PCB dari larutan dan cuci dengan air bersih, bila perlu gunakan sabun Vim.

17. Lubangi bulatan-bulatan untuk kaki komponen menggunakan mesin bor dengan mata bor

yang sesuai.

18. Bersihkan PCB dengan lap bersih.

19. Pasanglah komponen sesuai dengan tata letak komponen.

20. Solderlah semua komponen dengan hati-hati dan teliti.

21. Ujilah rangkaian dengan memberikan sumber tegangan yang sesuai pada input rangkaian,

amati nyala indikator LED.

22.

Ukurlah tiap-tiap titik uji dan catatlah data-data yang diperoleh.

23. Laporkan pada instruktur bila semua pekerjaan telah selesai dikerjakan. Bersihkan semua

peralatan yang telah digunakan.

24. Ujilah rangkaian dengan memberikan sumber tegangan yang sesuai pada input rangkaian.

25. Jika telah berhasil, laporkan pada instruktur bila semua pekerjaan telah selesai

dikerjakan.

26. Rapikan dan bersihkan semua peralatan yang telah digunakan.

27. Simpan kembali semua peralatan ke tempat penyimpanan dalam kondisi baik.

28. Lakukan pembersihan bengkel.

I.7 Hasil Pekerjaan

Terlampir

Page 8: Laporan Alarm Cahaya

7/25/2019 Laporan Alarm Cahaya

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-alarm-cahaya 8/12

8

8

I.8 Analisa Rangkaian

Pada percobaan ini awalnya dari sebuah rangkaian elektronika yaitu rangkaian alarm

cahaya dibuat menjadi sebuah skema rangkaian. Lalu setelah skema dibuat dan telah benar maka

skema tersebut dijadikan lagi ke bentuk layout di papan PCB. Hal ini dikarenakan dibuat suatu

inovasi dari proses pembuatan layoutnya. Ketika akan membuat skema, kita harus mengetahui

terlebih dahulu karakteristik dari komponen-komponen yang digunakan. Contohnya saja kita

harus mengetahui karakteristik dari IC yang digunakan. Jika salah satu pin dari IC yang

digunakan itu lalu salah dalam penghubungan ke komponen yang lain maka otomatis rangkaian

tersebut akan salah.

Ketika skema telah selesai dibuat dan telah benar maka selanjutnya yaitu melakukan

proses layout. Ketika melakukan proses layout dibutuhkan 2 aplikasi software seperti yang kami

gunakan yaitu aplikasi eagle dan livewire. Sebenarnya aplikasi software yang bisa kita gunakan

itu ada banyak sekali. Contohnya eagle, livewire, circuit wizard, pcb wizard, electra, proteus dan

masih banyak lagi. Namun disini kami hanya menggunakan aplikasi eagle dan livewire. Banyak

perbedaan yang terdapat diantara metode pelayoutan manual dan juga pelayoutan menggunakan

aplikasi. Perbedaannya juga sangat terlihat jelas dalam proses pembuatannya. Pada metode

sablon ini, kita sangat memakan banyak waktu karena harus menyelesaikan beberapa tahapan

terlebih dahulu untuk menyelesaikan PCB, yaitu pembuatan layout pada program, lalu

melakukan print dan fotocopy pada kertas glossy, lalu melakukan penyablonan denganmenggosoknya dengan setrika, lalu harus diperiksa lagi adakah jalur yang terputus. Jika ada jalur

yang terputus maka kemudian di hitamkan kembali menggunakan spidol permanen, setelah itu

baru ke tahap terakhir yaitu pelarutan. Pada saat melakukan pelarutan menggunakan Ferrit

Chloride kita harus hati-hati. Perbandingan yang digunakan untuk melarutkan bahan kimia

tersebut yang telah dicampur dengan air yaitu 1:3. Jika telah dilarutkan selanjutnya yaitu gosok

menggunakan amplas halus.

Pada rangkaian alarm ini digunakan beberapa macam komponen elektronika seperti

resistor, kapasitor, IC 4047, LDR, buzzer, switch, LED, dan juga transistor. Pada rangkaian

alarm ini resistor disini berfungsi sebagai penghambat tegangan. Kapasitor berfungsi sebagai

penyimpan muatan listrik. IC 4047 disini berfungsi sebagai pembangkit pulsa ke komponen lain.

LED berfungsi sebagai indikator suatu rangkaian apakah rangkaian ini hidup atau tidak.

Transistor berfungsi sebagai penguat tegangan pada rangkaian alarm cahaya ini.

Page 9: Laporan Alarm Cahaya

7/25/2019 Laporan Alarm Cahaya

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-alarm-cahaya 9/12

9

9

Pada system rangkaian control alarm menggunakan power supply 9 volt. kontol alarm ini

akan bekerja apabila semakin kuat intensitas cahaya maka makin kecil nilai tahanannya dan

makin lemah intensitas cahaya maka makin besar nilai tahanannya. Rangkaian LDR di gunakan

sebagai sensor cahaya. Cara kerja LDR akan padam pada saat LDR mendapat cahaya cukup

terang, apabila LDR tidak mendapat cahaya maka komponen ini akan menyala.Komponen LDR

ini bekerja dengan cara menerima cahaya yang masuk. Jika cahaya terang, maka tingkat

resistansi dari LDR ini akan rendah dan tidak membuat rangkaian tersebut mengalirkan arus ke

arah buzzer atau speaker yang terdapat di dalam rangkaian tersebut. Sementara kejadian

sebaliknya akan terjadi jika LDR menerima cahaya rendah atau gelap sama sekali. Tingkat

resistansi menjadi lebih tinggi sehingga bisa menimbulkan aliran ke arah komponen buzzer.

Dengan keadaan tingkat resistansi yang tinggi, komponen IC akan terpicu dan mendorong buzzer

untuk menghasilkan suara yang nyaring dan mendeteksi adanya gangguan. Dan perangkat

elektronik atau rangkaian ini bisa menggunakan cahaya sebagai alat pengaktifannya .

I.9 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari latihan pada praktek pengawatan dan teknologi PCB

adalah sebagai berikut :

Pada saat menggosok kertas kalender di atas papan pcb harus menggunakan alas agar

jalur nya tidak putus dan jangan terlalu lama menggosoknya.

Pada saat terang atau intensitas cahaya tinggi, bahan tersebut lebih banyak menghasilkan

elektron yang lepas dari atom. Sehingga akan lebih banyak elektron yang dihasilkan

untuk mengangkut muatan elektrik. Hal ini berarti, pada saat terang atau intensitas cahaya

tinggi, maka LDR menjadi konduktor yang baik, sehingga LDR memiliki resistansi yang

kecil pada saat terang atau intensistas cahaya tinggi.

Pada rangkaian alarm cahaya ini menggunakan IC 4047. IC 4047 berfungsi sebagai

pembangkit pulsa dalam rangkaian dimana inputnya merupakan pin nomor 2 dan 3sedangkan outputnya pin nomor 10. Rangkaian ini juga menggunakan transistor dimana

fungsi transistor pada rangkaian alarm cahaya ini yaitu sebagai penguat tegangan.

Pada saat proses penyolderan harus lebih teliti dan sabar agar hasil solderan terlihat rapi

dan bersih.

Page 10: Laporan Alarm Cahaya

7/25/2019 Laporan Alarm Cahaya

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-alarm-cahaya 10/12

10

10

Pada rangkaian control alarm kita bisa mengetahui cara merakit system control alarm cahaya.

Cara kerja ldr dan buzzer yang saling berhubungan yaitu LDR akan padam pada saat LDR

mendapat cahaya cukup terang, apabila LDR tidak mendapat cahaya maka komponen ini akan

menyala. Komponen LDR ini bekerja dengan cara menerima cahaya yang masuk. Jika cahaya

terang, maka tingkat resistensi dari LDR ini akan rendah dan tidak membuat rangkaian tersebut

mengalirkan arus ke arah buzzer atau speaker yang terdapat di dalam rangkaian tersebut.

Sementara kejadian sebaliknya akan terjadi jika LDR menerima cahaya rendah atau gelap sama

sekali. Tingkat resistansi menjadi lebih tinggi sehingga bisa menimbulkan aliran ke arah

komponen buzzer. Dengan keadaan tingkat resistansi yang tinggi, komponen IC akan terpicu dan

mendorong buzzer untuk menghasilkan suara yang nyaring dan mendeteksi adanya gangguan.

Page 11: Laporan Alarm Cahaya

7/25/2019 Laporan Alarm Cahaya

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-alarm-cahaya 11/12

11

11

BAB II

Lampiran

Gambar I.7 Alarm Cahaya dalam Kemasan

Page 12: Laporan Alarm Cahaya

7/25/2019 Laporan Alarm Cahaya

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-alarm-cahaya 12/12

12

12

Gambar I.7.2 Tampak dalam Kotak Kemasan Alarm Cahaya