Laporan Bengkel Semester II

36
Teknik Pengawatan PCB BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Bagi mahasiswa Politeknik Teknologi Padang sesudah melaksanakan praktek bengkel diwajibkan untuk melaporkan semua hasil pekerjaanya kedalam bentuk laporan yang diserahkan sebelum akhir ujian semester. Didalam laporan ini terdiri dari tiga macam pekerjaan atau hasil praktek yang akan dilaporkan yaitu : Pembuatan PCB dan Pengawatan, Pembuatan Lay Out PCB dan Perakitan Flip- Flop, Pembuatan Clock Generator. Semua hasil praktek yang dilakukan dibengkel telkom ini telah diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. Pada praktek kerja bengkel ini job yang dipakai sebagai contoh disadur dari buku referensi TEDC Bandung dan dari Politeknik Teknologi Padang sendiri. Dengan adanya praktek bengkel ini akan menambah pengetahuan bagi mahasiswa untuk mengembangkan potensi yang ada pada dirinya sesuai dengan studi dan jurusannya. Hal ini sangat banyak manfaatnya bagi mahasiswa nantinya dalam menghadapi dunia kerja yang penuh dengan kemajuan teknologi. Dan diharapkan mahasiswa lainnya dan dapat menunjukkan kemampuannya sebagai tenaga kerja yang trampil dan profesional bila sudah memasuki dunia kerja. 2. TUJUAN Ervina Ariyanti 1001053002 1

Transcript of Laporan Bengkel Semester II

Page 1: Laporan Bengkel Semester II

Teknik Pengawatan PCB

BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Bagi mahasiswa Politeknik Teknologi Padang sesudah melaksanakan praktek

bengkel diwajibkan untuk melaporkan semua hasil pekerjaanya kedalam bentuk

laporan yang diserahkan sebelum akhir ujian semester. Didalam laporan ini terdiri

dari tiga macam pekerjaan atau hasil praktek yang akan dilaporkan yaitu : Pembuatan

PCB dan Pengawatan, Pembuatan Lay Out PCB dan Perakitan Flip-Flop, Pembuatan

Clock Generator.

Semua hasil praktek yang dilakukan dibengkel telkom ini telah diselesaikan

sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. Pada praktek kerja bengkel ini job yang

dipakai sebagai contoh disadur dari buku referensi TEDC Bandung dan dari

Politeknik Teknologi Padang sendiri.

Dengan adanya praktek bengkel ini akan menambah pengetahuan bagi

mahasiswa untuk mengembangkan potensi yang ada pada dirinya sesuai dengan studi

dan jurusannya. Hal ini sangat banyak manfaatnya bagi mahasiswa nantinya dalam

menghadapi dunia kerja yang penuh dengan kemajuan teknologi. Dan diharapkan

mahasiswa lainnya dan dapat menunjukkan kemampuannya sebagai tenaga kerja yang

trampil dan profesional bila sudah memasuki dunia kerja.

2. TUJUAN

Adapun tujuan diadakannya praktek bengkel mekanik antara lain :

1. Agar mahasiswa dapat mengenal dan mengetahui alat-alat yang di

bengkel.

2. Agar mahasiswa mengetahui fungsi dan kegunaan dari peralatan yang

ada di bengkel.

3. Agar mahasiswa menjadi terampil dalam berbagai pekerjaan seperti :

a. Merangkai jalur PCB secara Manual

b. Membuat lay out menggunakan software Aplikasi

c. Melarut PCB.

d. Menyolder komponen.

Ervina Ariyanti 1001053002 1

Page 2: Laporan Bengkel Semester II

Teknik Pengawatan PCB

4. Agar mahasiswa lebih berdisiplin dalam waktu pekerjaan dan disiplin

terhadap semua peraturan demi keselamatan kerja dan keselamatan

peralatan.

5. Agar mahasiswa dapat meningkatkan kesabaran serta ketelitian dalam

bekerja.

6. Agar Mahasiswa dapat terlatih dalam dunia Kerja nantinya.

7. Untuk meningkatkan ketekunan dalam bekerja.

Tujuan Umum Pembuatan Laporan

Beberapa hal yang menjadi tujuan dalam pembuatan laporan ini secara umum

dapat penulis berikan di sini antara lain :

a) Mahasiswa dapat menyerap, memahami dan mengaplikasikan teori-teori

yang didapatnya dalam mata kuliah Bengkel Pengawatan dan Teknologi

PCB ini.

b) Mahasiswa dapat menemukan alternatif pemecahan dari sebuah masalah

yang ditemuinya di lapangan.

c) Mahasiswa dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang bidang

yang ditekuninya dalam hal usaha pengumpulan data dan referensi.

d) Mahasiswa dapat membantu pihak akademik ( perpustakaan ) untuk

menyediakan literatur yang relevan dalm menunjang perkuliahan.

e) Mahasiswa dapat melatih kemampuannya menuangkan pemikiran

kedalam sebuah karya tulis berbentuk laporan.

Tujuan Khusus Praktikum Bengkel Pengawatan dan Tek. PCB

Selain tujuan umum yang telah dijelaskan di atas, masing-masing job yang dibahas

memiliki tujuan tersendiri, yaitu :

1. Job I ( Latihan Membuat PCB Matrik dengan Spidol Permanen dan

Pengawatan )

Pada akhir job ini, praktikan diharapkan dapat :

a) Membaca gambar teknik dengan baik

b) Memindahkan dari skematik diagaram ke papan tembaga yang

tersedia

c) Membuat bulatan terminal langsung pada PCB

Ervina Ariyanti 1001053002 2

Page 3: Laporan Bengkel Semester II

Teknik Pengawatan PCB

d) Memproses PCB dengan menggunakan spidol permanen dengan baik

dan benar

e) Menyolder dengan baik dan benar

a) Memelihara peralatan untuk menyolder dengan baik dan benar

f) Mengontrol lingkungannya, selama melakukan praktek

1. Job II (Latihan Membuat Lay Out dan PCB Flip-Flop)

Pada akhir job ini, praktikan diharapkan :

a) Mengubah dari rangkaian skematik diagram menjadi gambar atau

jalur Flip-Flop / PCB

b) Memproses Flip-Flop dengan baik dan benar, dengan decondalo /

spidol Flip-Flop / PCB

c) Membor PCB dengan benar

2. Job III ( Latihan Membuat Lay Out dan PCB Clock Generator )

Pada akhir job, praktikan diharapkan dapat :

a) Mengubah dari rangkaian skematik diagram menjadi gambar atau

jalur Catu Daya Variabel

b) Membor PCB dengan benar

c) Menghasilkan sebuah rangkaian dengan metode setrika

Organisasi bengkel.

Di bengkel juga terdapat semacam struktur organisasi yang masing-masingnya

mempunyai tanggung jawab yang berbeda dalam pelaksanaan praktek bengkel

mekanik. Urutan penanggung jawab kerja bengkel :

1. Instruktur

2. Storeman

3. Praktikan atau pekerja

Instruktur.

Seorang instruktur mempunyai tanggung jawab yang besar dalam pelaksanaan

praktek. Diantaranya tugas seorang instruktur adalah :

Ervina Ariyanti 1001053002 3

Page 4: Laporan Bengkel Semester II

Teknik Pengawatan PCB

a. Memberikan instruksi dengan baik, benar, jelas, tepat dan aman

untuk tiap bagian yang dikerjakan. Tujuannya agar mahasiswa tidak rancu

dalam bekerja.

b. Menyelidiki penyebab terjadinya kecelakaan dan kerusakan yang

terjadi di bengkel.

c. Melancarkan kegiatan dengan melapor dan mencatat peristiwa

yang terjadi atau kerusakan mesin dan alat-alat lainnya agar peristiwa itu

tidak terulang lagi pada waktu yang akan datang.

Storeman

Storeaman adalah orang yang bertanggung jawab terhadap mesin-mesin dan

alat-alat kerja yang ada di bengkel.

Kewajiban seorang adalah :

a. Memelihara bahan-bahan kerja dengan baik.

b. Memelihara alat-alat kerja dengan baik.

c. Memelihara alat yang tepat untuk digunakan oleh seorang

praktikan.

d. Mencatat keluar masuk alat.

e. Mencatat keruasakan alat kerja.

Praktikan atau pekerja.

Pekerja sangat berpengaruh terhadap kejadian yang terjadi di bengkel karena

merekalah yang mengalami sendiri. Praktikan harus waspada dalam bekerja dan juga

harus mengikuti peeraturan-peraturan yang berlaku. Untuk itu praktikan berkewajiban

untuk :

a. Mentaati instruksi.

b. Bertindak dengan baik dan benar serta cepat jika terjadi suatu

kecelakaan dan memberikan laporan kepada instruktur

Kesadaran dan keselamatan kerja.

Dalam praktek bengkel kerja harus memakai pakaian bengkel. Mengenai

praktek khusunya pada gergaji saat memotong PCB, mesin bor.ketelitian dalam

pemasangan komponen dan kerapian dan kehati – kehatian.

Ervina Ariyanti 1001053002 4

Page 5: Laporan Bengkel Semester II

Teknik Pengawatan PCB

BAB II

LANDASAN TEORI

1. Pembuatan PCB Matrik dan Pengawatan

Seperti yang kita ketahui dalam pembuatan PCB Matrik dan Pengawatannya dan

pada sebelumnya kita pernah melakukan latihan-latihan penyolderan pada kawat

email, disini kiat akan mempraktekkan pembuatan PCB dengan cara menggunakan

spidol permanen, diman kita langsung membuat jalur, terminal dll, pada PCB polos

tersebut. Latihan pembuatan PCB setelah proses diatas maka dilakukuan proses

pelarutan dengan menggunakan ferri clorit dan lakukan pengeboran.

Pembuatan ini ada 3 langkah, yaitu :

Pembuatan langsung pada PCB dengan spidol

Pelarutan dengan ferri clorit

Pengeboran pada PCB matrik tersebut

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16?

? 1? 2

? 3y 4

y ^ ^ ^ ^ 5y 6

y 7x 8

x o 9x o 10

x o 11 x o 12

x o 13x o 14

x o 15o 16

Ervina Ariyanti 1001053002 5

Page 6: Laporan Bengkel Semester II

Teknik Pengawatan PCB

X = MERAH

Y = HIJAU

O = BIRU

? = HITAM

^ = KAWAT TEMBAGA

2. Pembuatan Lay Out PCB dan Perakitan Flip-flop

Latihan ini bertujuan melatih kita agar terampil dalam pembuatan PCB serta

menggunakan peralatannya. Perbedaannya dengan pengawatan langsung, maka PCB

serta menggunakan peralatannya. Perbedaannya dengan pengawatan langsung, maka

PCB dapat mengatasi kesulitan pengawatan yang rumit, yang memperkecil daya yang

hilang pada pengawatan, lebih praktis dan sebagainya.

PCB dibuat dari bahan pertinaks/epoksi yang diatasnya dilapisi denan tembaga.

Tembaga inilah yang berfungsi sebagai kawat penghubung dari komponen satu ke

komponen yang lain. Pembuatan PCB bias dilakukan dengan berbagai cara. Salah

satu cara yang akan dipraktekkan ialah dengan memproses langsung. PCB banyak

dijumpai dipasaran baik dari jenis pertinaks (fenolic) maupun epoksi.

Tebal/lebar lapisan tembaga menentukan besarnya daya yang boleh dilaluinya.

Semakin tebal/lebar lapisan tembaga, semakin besar pula daya yang dapat dilaluinya.

Demikian juga sebaliknya, semakin tipis atau sempit lapisan tembaga semakin kecil

daya yang dapat dilaluinya.

Ervina Ariyanti 1001053002 6

Page 7: Laporan Bengkel Semester II

Teknik Pengawatan PCB

3. Pembuatan Clock Generator

Latihan ini bertujuan melatih kita agar terampil dalam pembuatan PCB serta

menggunakan peralatannya. Perbedaannya dengan pengawatan langsung, maka PCB

serta menggunakan peralatannya. Perbedaannya dengan pengawatan langsung, maka

PCB dapat mengatasi kesulitan pengawatan yang rumit, yang memperkecil daya yang

hilang pada pengawatan, lebih praktis dan sebagainya.

PCB dibuat dari bahan pertinaks/epoksi yang diatasnya dilapisi denan tembaga.

Tembaga inilah yang berfungsi sebagai kawat penghubung dari komponen satu ke

komponen yang lain. Pembuatan PCB bias dilakukan dengan berbagai cara. Salah

satu cara yang akan dipraktekkan ialah dengan memproses langsung. PCB banyak

dijumpai dipasaran baik dari jenis pertinaks (fenolic) maupun epoksi.

Tebal/lebar lapisan tembaga menentukan besarnya daya yang boleh dilaluinya.

Semakin tebal/lebar lapisan tembaga, semakin besar pula daya yang dapat dilaluinya.

Demikian juga sebaliknya, semakin tipis atau sempit lapisan tembaga semakin kecil

daya yang dapat dilaluinya.

Ervina Ariyanti 1001053002 7

Page 8: Laporan Bengkel Semester II

Teknik Pengawatan PCB

BAB III

PEMBUATAN ALAT

1. Pembuatan PCB Matrik

b. Alat

1) Rapido diameter 1 mm 1 buah

2) Penggaris yang berlobang ( Maal) 1 buah

3) Solder listrik 20 watt/220 dengan pengatur suhu 1 set

4) Bor mini + Psa 1 set

5) Mata bor, diameter 0,8 mm 1 set

6) Tang lancip 1 buah

7) Tang potong 1 buah

8) Lampu Ultra violet 1 buah

9) Sarung tangan karet 1 buah

10) Cutter (pisau) 1 buah

11) Penyedot Timah 1 buah

Bahan

1. PCB Matrik 1 buah

2. Kabel 0,6 pejal Warna :

Merah secukupnya

Putih secukupnya

Ervina Ariyanti 1001053002 8

Page 9: Laporan Bengkel Semester II

Teknik Pengawatan PCB

Hijau secukupnya

Coklat secukupnya

3) Timah Rh 60 secukupnya

b. Langkah Kerja

Sebelum melakukan pekerjaan sebaiknya diperhatikkan hal sebagai berikut

Instruksi yang diberikan oleh instruktur.

Daftar alat dan bahan yang akan digunakan.

Gambar rangkaian dan bentuk sebenarnya seperti gambar berikut

(terlampir)

Langkah Kerja

Kontrol selama praktek

Adapun langkah kerjannya adalah sebagai berikut :

1) Mempersiapkan semua peralatan yang akan digunakan, dan

meletakkannya pada meja kerja.

2) Membuat gambar jalur PCB matrik dari rangkaian diatas kertas

sebagai perencanaan.

3) Mencuci papan PCB dengan sabun hingga bersih dari lemak dan debu

yang melekat.

4) Keringkan papan PCB dan biarkan sejenak.

5) Gambarkan jalur-jalur yang telah dirancang tadi kepapan PCB (bagian

bawah tembaga).

6) Memperlihatkan kepada instruktur sebelum mulai langkah selanjutnya.

7) Memastikan bahwa membolatkan PCB sudah sepenuhnyanay sehingga

tidak ada lagi yang bersinggungan.

8) Membuat campuran FeCL3 + air dengan perbandingan yang sesuai.

9) Melarutkan papan PCB yang telah selesai digambar kedalam larutan

Ferry Clorida dengan menggoyang-goyang larutan larutan tersebut

agar pelarutan cepat selesai.

10) Pastikan tidak ada tembaga yang tersisa (kecuali yang diberi rugos)

maka angkatlah dan bersihkan dengan air sabun dan amplas lah PCB

Matrik tersebut. Untuk pembersihan pada PCB matrik juga bias

menggunakan tiner.

Ervina Ariyanti 1001053002 9

Page 10: Laporan Bengkel Semester II

Teknik Pengawatan PCB

11) Jika sudah bersih laporkanlah pada instruktur setelah itu bersihkan alat

yang digunakan untuk melarut PCB tadi.

12) Setelah proses pembuatan PCB matrik selesai, maka bias dilanjutkan

dengan mengebor (pengeboran).

13) Pengeboran memakai mata bor ukuran 1 mm untuk melobangi titik

kawat yang ada pada PCB.

14) Membor dengan kedudukan tegak lurus terhadap PCB.

15) Setelah selesai, bersihkan bekas-bekas pengeboran sehabis melakukan

pengeboran.

16) Langkah selanjutnya adalah penyolderan dan pemasangan kawat.

17) Pasanglah kawat yang telah dipotong menurut ukuran gambar yang

telah dibuat.

18) Berilah sedikit ruang antara kawat dengan papan PCB sebesar 1-2 mm

untuk udara jika kawat terbakar maka tidak akan merusak papan PCB.

19) Solderlah dengan hati-hati supaya hasil solderan lebih bagus, dan

jangan terlalu lama dalam penyolderan kawat yang dapat membuat

jalur PCB terkelupas.

20) Memeriksa rangkaian, dengan baik dan benar.

21) Laporkan kepada Instruktur, apakah rangkaian bekerja (telah bekerja

dengan baik).

22) Mengembalikan semua peralatan pada tempatnya semula dalam

keadaan bersih.

c. Spesifikasi Alat

1. Solder.

Dalam pratikum ini solder yang digunakan adalah solder 20-33 watt dengan

pengatur suhu karma solder ini hanya dipakai untuk pemakaian sewaktu-waktu,

panasnya sesaat jika tombolnya di ON kan. Untuk solder sebaiknya

menggunakanmata solder yang runcing supaya diwaktu penyolderan kaki komponen

hasil penyolderan lebih matang dan mengkilat.

2. Hand Tools ( peralatan tangan )

Adapun hand tools yang digunakan dalam pratikum ini adalah :

1) Tang potong yang berfungsi untuk memotong kabel

Ervina Ariyanti 1001053002 10

Page 11: Laporan Bengkel Semester II

Teknik Pengawatan PCB

2) Tang lancip berfungsi untuk membengkokkan kawat

3) Cutter berfungsi untuk mengupas kabel yang akan di solder.

4) Selain itu alat yang sebaiknya digunakan untuk memotong ujung kawat

komponen pada PCB yaitu ( pemotong Jarak) atau distance cutter dan

alat untuk membengkokkan kawat pada jarak-jarak tertentu.

5) Penyedot timah berfungsi untuk mengangkat timah yang telah terlanjur

tersolder, dan untuk mencabut komponen yang salah pasang.

2. Pembuatan Lay out dan Flip-Flop

a. Alat

1) Rapido diameter 1 mm 1 buah

2) Rogos seperlunya

3) Solder listrik 20 watt/220 dengan pengatur suhu 1 set

4) Bor mini + Psa 1 set

5) Mata bor, diameter 0,8 mm 1 set

6) Tang lancip 1 buah

7) Tang potong 1 buah

8) Anti wicking / twezeer 1 buah

9) Penyedot Timah 1 buah

Bahan

1) Cooper clade (papan tembaga) 5x5 cm 1 buah

2) Resistor 560 Ohm 2 buah

3) Resistor 10 kOhm 2 buah

4) Lampu LED 2 buah

5) Elco 220 uf 2 buah

6) Transistor BC 107 2 buah

7) Dioda In 914 2 buah

8) Kertas Will Meter Blok 1 lembar

9) Kawat Penghubung secukupnya

Ervina Ariyanti 1001053002 11

Page 12: Laporan Bengkel Semester II

Teknik Pengawatan PCB

10) Kertas Amplas secukupnya

11) Rugos secukupnya

b. Langkah Kerja

Sebelum melakukan pekerjaan sebaiknya diperhatikkan hal sebagai berikit

Instruksi yang diberikan oleh instruktur.

Daftar alat dan bahan yang akan digunakan.

Gambar rangkaian dan bentuk sebenarnya seperti gambar berikut

(terlampir)

Langkah Kerja

Kontrol selama praktek

Adapun langkah kerjannya adalah sebagai berikut :

1) Mempersiapkan semua peralatan yang akan digunakan, dan

meletakkannya pada meja kerja.

2) Membuat gambar jalur lay out PCB dari rangkaian diatas kertas

sebagai perencanaan.

3) Mencuci papan PCB dengan sabun hingga bersih dari lemak dan debu

yang melekat.

4) Keringkan papan PCB dan biarkan sejenak.

5) Gambarkan jalur-jalur yang telah dirancang tadi kepapan PCB (bagian

bawah tembaga).

6) Memperlihatkan kepada instruktur sebelum mulai langkah selanjutnya.

7) Memastikan bahwa gambar atau jalur yang kita pasang rugos tidak ada

celah atau jalur yang belum terkena rugos.

8) Membuat campuran FeCL3 + air dengan perbandingan yang sesuai.

9) Melarutkan papan PCB yang telah selesai digambar kedalam larutan

Ferry Clorida dengan menggoyang-goyang larutan larutan tersebut

agar pelarutan cepat selesai.

10) Pastikan tidak ada tembaga yang tersisa (kecuali yang diberi rugos)

maka angkatlah dan bersihkan dengan air sabun dan amplas lah Lay

out PCB tersebut. Untuk pembersihan pada Lay out PCB juga bias

menggunakan tiner.

Ervina Ariyanti 1001053002 12

Page 13: Laporan Bengkel Semester II

Teknik Pengawatan PCB

11) Jika sudah bersih laporkanlah pada instruktur setelah itu bersihkan alat

yang digunakan untuk melarut PCB tadi.

12) Setelah proses pembuatan Lay out PCB selesai, maka bias dilanjutkan

dengan mengebor (pengeboran).

13) Pengeboran memakai mata bor ukuran 1 mm untuk melobangi titik

komponen yang ada pada PCB.

14) Membor dengan kedudukan tegak lurus terhadap PCB.

15) Setelah selesai, bersihkan bekas-bekas pengeboran sehabis melakukan

pengeboran.

16) Langkah selanjutnya adalah penyolderan dan pemasangan komponen.

17) Pasanglah komponen dari yang terkecil seperti dioda dan resistor

terlebih dahulu supaya lebih mudah dalam memasang komponen.

18) Berilah sedikit ruang antara komponen dengan papan PCB sebesar 1-2

mm untuk udara jika kawat terbakar maka tidak akan merusak papan

PCB.

19) Solderlah dengan hati-hati supaya hasil solderan lebih bagus, dan

jangan terlalu lama dalam penyolderan komponen yang dapat

membuat jalur PCB terkelupas.

20) Memeriksa rangkaian, dengan baik dan benar.

21) Laporkan kepada Instruktur, apakah rangkaian bekerja (telah bekerja

dengan baik).

22) Mengembalikan semua peralatan pada tempatnya semula dalam

keadaan bersih.

c. Spesifikasi Alat

1. Solder.

Dalam pratikum ini solder yang digunakan adalah solder 20-33 watt dengan

pengatur suhu karma solder ini hanya dipakai untuk pemakaian sewaktu-waktu,

panasnya sesaat jika tombolnya di ON kan. Untuk solder sebaiknya

menggunakanmata solder yang runcing supaya diwaktu penyolderan kaki komponen

hasil penyolderan lebih matang dan mengkilat.

2. Hand Tools ( peralatan tangan )

Adapun hand tools yang digunakan dalam pratikum ini adalah :

1) Tang potong yang berfungsi untuk memotong kabel

Ervina Ariyanti 1001053002 13

Page 14: Laporan Bengkel Semester II

Teknik Pengawatan PCB

2) Tang lancip berfungsi untuk membengkokkan kawat

3) Cutter berfungsi untuk mengupas kabel yang akan di solder.

4) Selain itu alat yang sebaiknya digunakan untuk memotong ujung kawat

komponen pada PCB yaitu ( pemotong Jarak) atau distance cutter dan

alat untuk membengkokkan kawat pada jarak-jarak tertentu.

5) Penyedot timah berfungsi untuk mengangkat timah yang telah terlanjur

tersolder, dan untuk mencabut komponen yang salah pasang.

3. Pembuatan Clock Generator

a. Alat

1) Rapido diameter 1 mm 1 buah

2) Rogos

seperlunya

3) Solder listrik 20 watt/220 dengan pengatur suhu 1 set

4) Bor mini + Psa 1 set

5) Mata bor, diameter 0,8 mm 1 set

6) Tang lancip 1 buah

7) Tang potong 1 buah

8) Anti wicking / twezeer 1 buah

9) Penyedot Timah 1 buah

Bahan

1) Cooper clade (papan tembaga) 3x3 cm 1 buah

2) Resistor 60 kOhm 1 buah

3) Potensio 500 k 1 buah

4) Lampu LED 1 buah

5) Capasitor 100nf 1 buah

6) Capasitor 10 nf 1 buah

7) IC 555 1 buah

8) Kertas Will Meter Blok 1 lembar

Ervina Ariyanti 1001053002 14

Page 15: Laporan Bengkel Semester II

Teknik Pengawatan PCB

9) Kawat Penghubung secukupnya

10) Kertas Amplas secukupnya

11) Rugos secukupnya

b. Langkah Kerja

Sebelum melakukan pekerjaan sebaiknya diperhatikkan hal sebagai berikit

Instruksi yang diberikan oleh instruktur.

Daftar alat dan bahan yang akan digunakan.

Gambar rangkaian dan bentuk sebenarnya seperti gambar berikut

(terlampir)

Langkah Kerja

Kontrol selama praktek

Adapun langkah kerjannya adalah sebagai berikut :

1) Mempersiapkan semua peralatan yang akan digunakan, dan

meletakkannya pada meja kerja.

2) Membuat gambar jalur Clock Generator dari rangkaian diatas kertas

sebagai perencanaan.

3) Mencuci papan PCB dengan sabun hingga bersih dari lemak dan debu

yang melekat.

4) Keringkan papan PCB dan biarkan sejenak.

5) Gambarkan jalur-jalur yang telah dirancang tadi kepapan PCB (bagian

bawah tembaga).

6) Memperlihatkan kepada instruktur sebelum mulai langkah selanjutnya.

7) Memastikan bahwa gambar atau jalur yang kita pasang rugos tidak ada

celah atau jalur yang belum terkena rugos.

Ervina Ariyanti 1001053002 15

Page 16: Laporan Bengkel Semester II

Teknik Pengawatan PCB

8) Membuat campuran FeCL3 + air dengan perbandingan yang sesuai.

9) Melarutkan papan PCB yang telah selesai digambar kedalam larutan

Ferry Clorida dengan menggoyang-goyang larutan larutan tersebut

agar pelarutan cepat selesai.

10) Pastikan tidak ada tembaga yang tersisa (kecuali yang diberi rugos)

maka angkatlah dan bersihkan dengan air sabun dan amplas lah clock

Generator tersebut. Untuk pembersihan pada Lay out PCB juga bias

menggunakan tiner.

11) Jika sudah bersih laporkanlah pada instruktur setelah itu bersihkan alat

yang digunakan untuk melarut PCB tadi.

12) Setelah proses pembuatan Lay out PCB selesai, maka bias dilanjutkan

dengan mengebor (pengeboran).

13) Pengeboran memakai mata bor ukuran 1 mm untuk melobangi titik

komponen yang ada pada PCB.

14) Membor dengan kedudukan tegak lurus terhadap PCB.

15) Setelah selesai, bersihkan bekas-bekas pengeboran sehabis melakukan

pengeboran.

16) Langkah selanjutnya adalah penyolderan dan pemasangan komponen.

17) Pasanglah komponen dari yang terkecil seperti dioda dan resistor

terlebih dahulu supaya lebih mudah dalam memasang komponen.

18) Berilah sedikit ruang antara komponen dengan papan PCB sebesar 1-2

mm untuk udara jika kawat terbakar maka tidak akan merusak papan

PCB.

19) Solderlah dengan hati-hati supaya hasil solderan lebih bagus, dan

jangan terlalu lama dalam penyolderan komponen yang dapat

membuat jalur PCB terkelupas.

20) Memeriksa rangkaian, dengan baik dan benar.

21) Laporkan kepada Instruktur, apakah rangkaian bekerja (telah bekerja

dengan baik).

22) Mengembalikan semua peralatan pada tempatnya semula dalam

keadaan bersih.

c. Spesifikasi Alat

1. Solder.

Ervina Ariyanti 1001053002 16

Page 17: Laporan Bengkel Semester II

Teknik Pengawatan PCB

Dalam pratikum ini solder yang digunakan adalah solder 20-33 watt dengan

pengatur suhu karma solder ini hanya dipakai untuk pemakaian sewaktu-waktu,

panasnya sesaat jika tombolnya di ON kan. Untuk solder sebaiknya

menggunakanmata solder yang runcing supaya diwaktu penyolderan kaki komponen

hasil penyolderan lebih matang dan mengkilat.

2. Hand Tools ( peralatan tangan )

Adapun hand tools yang digunakan dalam pratikum ini adalah :

1) Tang potong yang berfungsi untuk memotong kabel

2) Tang lancip berfungsi untuk membengkokkan kawat

3) Cutter berfungsi untuk mengupas kabel yang akan di solder.

4) Selain itu alat yang sebaiknya digunakan untuk memotong ujung kawat

komponen pada PCB yaitu ( pemotong Jarak) atau distance cutter dan

alat untuk membengkokkan kawat pada jarak-jarak tertentu.

5) Penyedot timah berfungsi untuk mengangkat timah yang telah terlanjur

tersolder, dan untuk mencabut komponen yang salah pasang.

3. Mesin Bor

Mesin Bor yang di gunakan dalam pratikum ini adalah jenis mesin bor duduk

untuk PCB yang berukuran standar dengan mata bor ukuran 0,8-1 mm untuk

melobangi tempat kaki komponen.Penggunaan mesin bor harus tegak lurus terhadap

PCB center.

Pengeboran sebaiknya dialasi dengan alas yang berjenis kayu agar mata bor tahan

lama.

Ervina Ariyanti 1001053002 17

Page 18: Laporan Bengkel Semester II

Teknik Pengawatan PCB

BAB IV

PEMBAHASAN

1. Pembuatan PCB Matrik dan Pengawatan

Dalam praktikum PCB Matrik dan Pengawatn, praktikan di tuntut agar bias

membaca gambar teknik dengan benar, menstranfer dari bentuk gambar kebentuk

sebenarnya, melakukan pengawatan dengan baik dan benar, menyolder dengan baik

dan benar.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalm melakukan pratikum PCB

Matrik dan Pengawatan ini adalah :

1) Jarak isolasi kabel jangan sampai atau tersolder sama dengan diameter

kawat atau kabel.

2) Isolasi kabel jangan sampai meleleh.

3) Periksa semua peralatan sebelum praktek di mulai. ( laporkan kepada

instruktur bila ada yang meragukkan atau peralatannya rusak).

4) Gunakan solder seefektif mungkin.

5) Gunakan fasilitas peralatan sebagai mana mestinya.

Dalam pembuatan PCB matrik kita harus hati-hati menggunakan jarak anatara

lubang satu dengan lubang yang lainnya dan dalam penggambarannya kita harus

pandai dalam menggunakan pena permanen dan mal bulatan agar tidak terjadi

kesalahan dalam diameter lobang tersebut.

Ervina Ariyanti 1001053002 18

Page 19: Laporan Bengkel Semester II

Teknik Pengawatan PCB

Dalam melakukan pengawatan kita harus mamapu membuat pengawatan yang

lurus dan isolasinya tidak meleleh, hal ini dapat ditempuh dengan cara kita boleh lama

dalam melakukan penyolderan terhadap kawat tersebut. Hal ini yang perlu kita

perhatikkan adalah pelarutan PCB yaitu usahakan agar tinta permanen tidak hilang,

hindarkan menghirup bau dari, larutan ferry clorida, usahakan menggunakan sarung

tangan selama proses pelarutan, uasahakan agar tidak terkena baju/anggota badan dan

terkena mata.

2. Pembuatan PCB dan Merakit Flip-Flop

Dalam praktikan PCB dan Merakit Flip-Flop kita dituntut agar bias merubah

dari rangkaian skematik diargram menjadi gambar/jalur PCB.

Dalam pemakaian rugos kita pastikan papan tembaga yang kita gunakan harus

bersih agar rugos mudah di pasang dan lengket pada tembaga dengan sempurna. Dan

dalam pemakaian rugos kita harus pastikan bahwa rugos telah melekat dengan kuat

agar dalam proses pelarutan dengan ferry clorida tidak lepas dan rangkaian/jalur-jalur

tidak terputus.

Hal yang perlu diperhatikan dalam mendisain dan membuat Lay Out adalah

sebagai berikut :

1) Dari Rangkaian diagram, pelajarilah komponen-komponen mana saja

yang terhubung langsung dengan common ground.

2) Lay out pola PCB selalu digambar pada sisi papan yang dilapisi

tembaga, hal ini berarti anda melihat dari bagian bawah komponen,

jadi dari muka bawah PCB.

3) Buatlah hubung-hubungan kekaki komponen dengan rugos jalur jika

ada garis penghantar lain yang ternyata menimbulkan silang dengan

garis penghantar lain , cobalah untuk merubah rute salah satu garis

penghantar itu sehingga lewat dibawah tahanan atau kapasitor.

4) Periksa kembali apakah lay out printed circuit board betul-betul sudah

sesuai dengan diagram rangkaian.

5) Sesuaikan (rubah-rubahlah sedikit) kedudukan pita penghantar sampai

memenuhi rekomendasi.

Ervina Ariyanti 1001053002 19

Page 20: Laporan Bengkel Semester II

Teknik Pengawatan PCB

6) Perbaiaki belokkan tajam, sehingga diperoleh pita penghantar yang

lengkung belokkannya harus dengan sudut yang besar pula.

7) Perlebarlah bagian-bagian pita penghantar yang berada ditempat yang

bebas (terbuka), terutama bagian-bagian yang langsung terhubung

keground.

Untuk menentukan jarak lobang komponen gunakan rumus :

J=P+8k

Dimana :

J = Jarak lubang komponen

P = Panjang komponen

K = Tebal Kawat

Catatan :

Rumus tersebut berlaku untuk komponen-komponen tahanan dan dioda.

Selama pelarutan dengan FeCl3 gunakan sarung tangan karet, usahakan agar larutan

FeCl3 tidak terkena baju dan badan, karena akan sukar hilang.

Proses lamanya pelarutan tersebut tergantung dri :

a. Kepekaan larutan FeCl3.

b. Temperatur larutan

c. Kebersihan larutan.

Dalam menggunakan spidol permanen kita harus hati-hati agar tidak tertumpah

dan tidak berserakan dalam PCB ini akan mengurangi desain dari lay out kita, dan

buatlah nama , No BP, pad pd PCB tersebut.

3. Pembuatan Clock Generator

Dalam praktikum pembuatan Clock Generator dengan menggunakan Rugos kita

dituntut agar bias mengubah skematik diagram-diagram rangkaian menjadi

gambar/jalur PCB.

Memproses PCB dengan baik dan benar, dapat memindahkan rugos dan

menggambar/memakainya pada papan PCB. Menyolder dengan baik dan benar,

member PCB dengan baik dan benar.

Ada bebarap metoda pemprosesan PCB, akan tetapi dasarnya semua dilakkuan

dengan menempuh langkah-langkah berikut :

Ervina Ariyanti 1001053002 20

Page 21: Laporan Bengkel Semester II

Teknik Pengawatan PCB

1) Permukaan selaput (lapisan tipis) tembaga dibersihkan dengan sabun

dan thiner.

2) Permukaan tembaga dilapisi dan digambari pola lapisan penghantar

yang diinginkan dengan menggunakan bahan tahan asam atau aplikat

(pola yang ditempelkan).

3) Selaput tembaga yang bagian yang tidak tertutup (dilakkuan) dengan

larutan ferry clorida, larutan harus diaduk agar bahan eching yangsegar

dapat terhubung dengan tembag.

4) Bahan PCB yang sudah selesai, mengalami proses eching kemudian

dibersihkan dari bahan tahan nasamnya sehingga jalur-jhalur

penghantar tembaga tidak kelihatan lagi.

5) Untuk memungkinkan penyolderan komponen, pola penghantar itu

dapat dilapisi emac melalui proses elektropoling.

6) Ditempatkan terminal penghantar kemudian dibuat lubang dengan

diameternya sedikit lebih besar dari komponen biasa, hal ini dapat

dilakkuan sewaktu pengeboran, serta untuk mencegah penglihatan,

adapula papan pemasangannya dilakkuan dengan memasukkan tetapi

pada jalur dan tahanan padanya dengan kotak berpegas.

Pemasangan Komponen Pada PCB

1) Pada PCB berselaput penghantar sebelah komponen elektronika

dipasang dari arah muka yang tak berselaput, dengan kawat-kawat

terminalnya tembus melalui lubang terminalnya.

2) Jika pemasangan dilakkuan dengan menggunakan pemegang PCB

maka pemasangan dilakkuan dengan cepat dan efisien .

3) Sebagai penyolder, komponen-komponen sebaiknya ditahan pada

tempatnya dengan bantuan busa .

Ervina Ariyanti 1001053002 21

Page 22: Laporan Bengkel Semester II

Teknik Pengawatan PCB

BAB V

PENUTUP

1. Kesimpulan

Dari uraian yang dibuat pada laporan ini dan praktikan yang telah dilakukan

maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1) Menyolder adalah proses menyatukan dua buah logam tanpa perlu

mencairkan dahulu kedua logam tersebut

2) Solderan ( timahnya ) adalah logam campuran, umumnya mempunyai

komposisi timah putih dan timbul dengan titik cair yang lebih rendah

dari logam-logam yang disambungkan

3) Printed Circuit Boar (PCB) adalah papan isolasi dari bahan plastic

dengan rangkaian yang tercetak.

4) Dalam pengawatan hal yang perlu kita perhatikan adalah jarak isolasi

kabel jangan sampai meleleh.

5) Menyolder komponen-komponen aktif seperti transistor dan IC tidak

boleh terlalu panas dan untuk komponen aktif seperti IC kita bias

memakai soket yang tersedia .

6) Proses lamanya pelarutan PCB pada FeCl3 tergantung kepada larutan

FeCl3, temperature larutan dan kebersihan larutan.

7) Dalam pembuatan PCB dan Matrik rangkaian elektronik kita dapat

memilih cara dalam melakukan yaitu : dengan menggunakan Rugos,

dan menggunakan teknik blue print.

Setelah proses pencetakan Blue print berlangsung yang perlu kita perhatikan :

Ervina Ariyanti 1001053002 22

Page 23: Laporan Bengkel Semester II

Teknik Pengawatan PCB

Dalam proses pemprinan kertas blue print dilanjutkan dengan proses pelarutan.

Dalam pelarutan PCB usahakan FeCl3, air sesuai dengan kepekatan cairanya

ditentukan oleh tebalnya lapisan yang kita buat dengan teknik blue print pada jalur-

jalur permukaan papan tembaga. Hati-hati dalam proses pembuatan PCB, selama

masih menggunakan cairan FeCl3 akan sukar dihilangkan bila terkena pakaian dan

tangan.

2. SARAN

Selama penulis melaksanakan pratikum dibengkel pada mata kuliah elektronika,

praktikum mendapatkan pelajaran bimbingan serta perhatian yang cukup baik dari

dosen-dosen pembimbing.

Untuk ini penulis memberikan beberapa saran yaitu sebagai berikut :

1) Sebaiknya sebelum memulai pekerjaan, usahakan kita membaca do’a

agar kita selalu diberi perlindungan dan keselamtan kerja oleh-NYA.

2) Sebaiknya mengerti dulu dengan gambar kerja dan alat-alat kerja

sebelum menggunakan dan mengerjakan job.

3) Untuk rangkaian Clock generator, agar hasil dari lampu berkedip

seperti dan selama 1 detik, maka sebaiknya kapasitor yang terdapat

pada rangkaiam tersebut diganti menjadi :

Kapasitor 100nF diganti dengan 10 nF.

Kapasitor 10 nF diganti dengan 1µF

Karena dengan kenyataannya bila kita tidak mengerti kapasitor

tersebut, maka lampu akan berkedip cepat sekali, sehingga tidak bisa

menghasilkan getaran gelombang pulsa.

4) Untuk rangkaian Flip-Flop sebaiknya dibuat bersamaan dengan sebuah

catu daya untuk menghidupkannya sehingga kita tidak usah mencari

baterai/catu daya luar untuk menghidupkannya.

Ervina Ariyanti 1001053002 23

Page 24: Laporan Bengkel Semester II

Teknik Pengawatan PCB

Daftar Pustaka

Villnuci, Robert S., Aalrxander W.,Avtgis., WilliamF. Ragow. 1974. Elechtronic

Technuques, Shop Practises and Construction. New Jersey USA : Prentico-

Hall Inc.

Cause Note. 1965. Latihan Bengkel Elektronika. Bandung : PEDC.

1983. Bengkel Elektronika. Bandung : PEDC.

Jerray, Ryan. 1960. Electronic Asembly. Virginia USA : Reston Publishing CO. Inc.

Ervina Ariyanti 1001053002 24