Laporan Bobot Jenis Dan Kerapatan Zat
description
Transcript of Laporan Bobot Jenis Dan Kerapatan Zat
LAPORAN BOBOT JENIS DAN KERAPATAN ZAT
LABORATORIUM FARMASEUTIKA
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
LAPORAN LENGKAP
BOBOT JENIS DAN KERAPATAN ZAT
OLEH :
NAMA : WAHYUDI
STAMBUK : 150 2012 0262
KELAS : W3.A
KELOMPOK : IV (EMPAT)
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2012/2013
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar BelakangSetiap zat yang ada di muka bumi ini memiliki karakteristik 6 tersendiri.
Karakter-karakter tersebut berbeda dari segi fisik maupun segi kimia. Sifat fisik
adalah sifat zat yang dapat diamati secara langsung, misalnya cairan, padat atau
gas, serta sifat yang dapat diukur seperti massa, volume, warna dan sebagainya.
Sifat kimia meliputi sifat zat yang tidak dapat diamati secara langsung, misalnya
kelarutan zat, kerapatan dan lain- lain. Keadaan bahan secara keseluruhan dapat di
bagi menjadi zat gas, fluida, dan padat. Zat padat cenderung mempertahankan
bentuknya sementara fluida tidak mempertahankan bentuknya dan gas
mengembang menempati semua ruangan tanpa memperdulikan bentuknya. Fluida
termasuk materi yang mengalir yang digunakan dalam hubungan antara cairan
dengan gas. Teori fluida sangat kompleks, sehingga penelusurannya dimulai dari
yang paling dasar yakni dalam penentuan kerapatan dan bobot jenis. Seperti yang
telah dijelaskan sebelumnya bahwa karakteristik suatu zat berbeda satu dengan
yang lain. Demikian pula dengan kerapatan, yang juga merupakan suatu sifat zat,
berbeda untuk setiap zat. Sebagai contoh minyak dan air ketika dicampur tercipta 2
fasa karena kerapatannya berbeda. Selain itu peristiwa mengapung, melayang dan
tenggelam, merupakan kejadian lazim kita lihat yang dipengaruhi oleh perbandingan
bobot jenis zat-zat tersebut. Untuk mengetahui cara mengukur bobot jenis dan
kerapatan pada beberapa sampel.
Di bidang farmasi, selain bobot jenis digunakan untuk mengetahui
kekentalan suatu zat cair juga digunakan untuk mengetahui kemurnian suatu zat
dengan menghitung berat jenisnya kemudian dibandingkan dengan teori yang ada,
jika berat jenisnya mendekati maka dapat dikatakan zat tersebut memiliki kemurnian
yang tinggi. Oleh karena itu, percobaan ini dilakukan untuk mengetahui hal tersebut
dengan menggunakan piknometer, maka dilakukanlah percobaan penentuan
kerapatan dan bobot jenis ini.