Laporan Coklat Dz
Transcript of Laporan Coklat Dz
-
8/17/2019 Laporan Coklat Dz
1/34
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar BelakangIndonesia saat ini memiliki standart mutu yaitu SNI (Standart Mutu
Indonesia). Adanya jaminan mutu yang pasti, diikuti dengan ketersediaannya
dalam jumlah yang cukup dan pasokan yang tepat waktu serta berkelanjutan
merupakan beberapa persyaratan yang dibutuhkan agar produk dapat
diasarkan pada tingkatan harga yang menguntungkan. paya peningkatan
mutu produk juga perlu diperhatikan.
!akao merupakan salah satu hasil perkebuanan yang dapat memberikan
kontribusi dalam meingkatkan de"isa Indonesia. #roduksi kakao ssemakin
meningkat dan kita ketahui peman$aatan kakao sangat banyak, mulai dari biji
sampai lemaknya dapat diman$aatkan menjadi produk. #roduk kakao yang
paling dikenal oleh masyarakat yaitu coklat.
%oklat dengan kandungan kakao lebih dari &' juga memiliki man$aat
utuk kesehatan, karena coklat kaya akan kandungan antioksidan yaitu
$enoldan $la"onoid yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh sangat
besar. engan adanya antioksidan, akan mampu untuk menangkap radikal bebas dalam tubuh. alam proses pembuatan coklat meliputi pembersihan biji
kakao, penyangraian, pemisahan kulit dan biji kakao (mesin winowing),
pemastaan, pengepresan, conching, tempering, pencetakan, dan juga
pengemasan. #ada proses pembuatan coklat ini mempengaruhi mutu dari
coklat, sehingga dalam pengolahannya memerlukan perlakuan yang tepat.
*leh sebab itu pada praktikum pengolahan coklat ini
1.2. Tujuan
+ujuan dilakukannya praktikum, yaitu
-. Memahami perubahan yang terjadi selama proses penyangraian
berlangsung.
. Mengetahui e$isiensi mesin pemisahan kulit biji.
/. Mengetahui ukuran partikel pasta hasil pemastaan dan dilakukan
perbandingan dengan ukuran partikel pasta coklat komersial.
0. Mengetahui ukuran partikel adonan coklat selama pelembutan
-
8/17/2019 Laporan Coklat Dz
2/34
1. Mengetahui si$at coklat yang dihasilkan dengan suhu akhir tempering
yang berbeda.
-
8/17/2019 Laporan Coklat Dz
3/34
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kakao
!akao (Theobroma cacao) merupakan tumbuhan berwujud pohon
yang berasal dari Amerika Selatan. ari biji tumbuhan ini dihasilkan produk
olahan yang dikenal sebagai cokelat. elapan negara penghasil kakao terbesar
adalah (data tahun panen ''1) adalah #antai 2ading (/3), 2hana (-4),
Indonesia (-/, sebagian besar kakao curah), Nigeria (1), 5rasil (1),
!amerun (1), 6kuador (0) dan Malaysia (-). Negara7negara lain
menghasilkan 4 sisanya (8arintek, ''3).
Sistematika tanaman kakao menurut +jitrosoepomo (-433) dapat
disebutkan sebagai berikut
i"isi Spermatophyta
Sub di"isi Angiospermae
%lass dicotyledoneae
Sub class dialypetalae
*rdo mal"ales
9amily sterculiaceae
2enus Theobroma
Spesies Theobroma cacao L.
2.2. Biji Kakao
5iji kakao dide$inisikan sebagai biji tanaman kakao
(Theobroma cacao Linn.) yang telah di$ermentasi, dibersihkan dan
dikeringkan. 5iji kakao yang diekspor diklasi$ikasikan berdasarkan jenis
tanaman, jenis mutu, dan ukuran berat biji. 5erdasarkan jenis tanaman
dibedakan atas dua klasi$ikasi, yaitu jenis mulia ( fine cocoa) dan jenis lindak
(bulk cocoa). Sementara berdasarkan jenis mutunya terdapat dua golongan,
yaitu Mutu I dan Mutu II. Menurut ukuran bijinya dinyatakan dalam jumlah
biji:-'' gram (8ahyudi, +., dkk , ''3).
Standar mutu biji kakao disusun sebagai pedoman pengolahan biji
kakao pada tingkat petani sebagai dasar penetapan harga pada tingkat
petani:produsen dan dapat menjamin serta memenuhi kepentingan produsen
-
8/17/2019 Laporan Coklat Dz
4/34
kalangan dagang maupun industry pengguna. Menurut Anonim ('-'), bahwa
standar nasional untuk biji kakao Indonesia adalah sebagai berikut
+able '-. Standar Nasional Indonesia (SNI) 5iji !akao SNI '-7//7'''
No Karakteristik utu I utu IIutu
III
- ;umlah biji:-''g enter dkk ., ''&).
9ermentasi pada awal sejarahnya hanya digunakan untuk
membebaskan biji kakao dari pulp, mencegah pertumbuhan, memperbaiki
kenampakan, dan mempermudah pengolahan berikutnya dipabrikan cokelat.
Namun, pada perkembangan selanjutnya, $ermentasi menjadi proses yang
mutlak harus dilakukan. +ujuannya agar diperoleh biji kakao kering yang
bermutu baik dan memiliki calon aroma serta cita rasa khas cokelat
(8ahyudi, +., dkk , ''3).
5iji kakao yang tidak di$ermentasi warnanya lebih pucat, sedangkan
biji kakao yang di$ermentasi warnanya cokelat. 9ermentasi akan
mempermudah pengeringan dan menghancuran lapisan pulp yang mendekat
pada biji (Nuraeni, -441). an ditambahkan juga oleh (8ahyudi, +., dkk ,
''3), bahwa biji kakao yang tidak di$ermentasi ditandai dengan ciri7ciri
bertekstur pejal, berwarna slaty (keabu7abuan), memiliki rasa sangat pahit dan
-
8/17/2019 Laporan Coklat Dz
5/34
sepat, serta bercita rasa cokelat. 5iji kakao yang di$ermentasi dengan baik
bertekstur agak remah atau mudah pecah, warna keeping biji cokelat sampai
cokelat dengan sedikit warna ungu, cita rasa pahit dan sepat tidak dominan
dan tentunya berkualitas baik.
2.!. Pengola"an Kaka Sekun#er $Hilir%
-. #enyiapan bahan baku
5iji kakao kering merupakan bahan baku makanan dan minuman
cokelat sehingga aspek mutu ($isik, kimiawi dan kebersihan) harus diawasi
sangat ketat karena menyangkut citarasa dan kesehatan konsumen. ntuk
mendapatkan hasil pengolahan yang optimal, syarat mutu bahan baku
sebaiknya mengikuti nilai seperti pada tabel. ari aspek rasa dan aroma,
makanan atau minuman cokelat akan sangat baik jika biji kakao yang
digunakan telah di$ermentasi secara penuh (1 hari).
Kriteria utu S&arat
+ingkat $ermentasi, hari 1
!adar air, &!adar kulit, - ? -/
!adar lemak, 1' ? 1-
kuran biji Seragam
!adar kotoran, 7
;amur Nihil
5enda asing lunak Nihil
5enda asing keras Nihil
Ta'el (#ersyaratan mutu biji kakao sebagai bahan baku produk
cokelat
. penyangraian#enyangraian bertujuan untuk mengembangkan rasa, aroma,
warna, memudahkan pelepasan kulit, mengurangi kandungan air, dan
mengendorkan kulit sehingga dengan mudah dapat dipisahkan kulitnya
pada proses pembersihan.
Sebelum penyangraian, biji kakao memiliki rasa sepat, pahit, asam
dan tanpa ada citarasa khas cokelat. 5iji kakao yang telah disangrai
memiliki aroma cokelat khas yang inten dengan rasa sepat, pahit dan asam
yang rendah. !ualitas citarasa cokelat sangat ditentukan oleh kondisi
-
8/17/2019 Laporan Coklat Dz
6/34
penyangraian, khususnya pada waktu dan suhu penyangraian. Senyawa
pembentuk aroma khas cokelat, seperti pira@in, karbonil, dan ester
meningkat secara nyata selama penyangraian dari /1 menit sampai =1
menit pada suhu -0' % (Misnawi, ''1).
Basa dan aroma kakao sangrai ditentukan oleh suhu dan lama
penyangraian, panas spesi$ik biji, kadar air biji, ukuran biji, bentuk biji,
asal biji, jenis, dan cara pengolahan, serta lama penyimpanan. Susut
sangrai berkaitan erat dengan adanya pengupasan air dan pirolisi bahan ?
bahan organik. Nilai susut7organik serng digunakan sebagai ukuran untuk
mengetahui lamanya penyangraian, disamping juga mempertimbangkan
kadar air awalnya.
5iji yang berbentuk relati$ bulat, pada suhu dan lama penyangraian
yang sama akan lebih cepat mengalami perubahan daripada yang
berbentuk hemiellipsoida. 5iji berukuran kecil juga akan lebih cepat
berubah warna daripada yang berukuran lebih besar. ;ika penyangraian biji
? biji yang lebih kecil dicampur dengan biji yang berukuran besar, maka
biji yang lebih kecil akan tersangrai lebih gelap warnanya (8idyotomo
dan Sri, ''')
Menurut Cee (''-), perubahan pertama yang terjadi pada proses
penyangraian diantaranya adalah penurunan kadar air dan pengeringan biji
kakao. #erubahan kedua adalah terjadinya penghilangan rasa asam denga
penguapankan komonen asam organik "olatil, seperti asam asetat yang
sangat dominan terbentuk selama $ermentasi biji dan tertinggal dalam biji.
Selain itu, komponen utama seperti tanin yang menyebabkan rasa pahit
sepat dapat teroksidasi selama proses penyangraian. #engembangan
komponen rasa dapat diketahui dari aroma yang terbentuk.
+ingkat suhu penyangraian beragam tergantung jenis biji dan
penggunaan selanjutnya. +ingkat suhu penyangraian dibagi menjadi /
(tiga) golongan yaitu (a) penyangraian suhu rendah yaitu pada --' ? --1
D% dengan waktu =' menit. #roduk yang dihasilan adalah lemak kakao,
gula ? gula, dan red cocoa powder. (b) penyangraian suhu mengeah yaitu
pada suhu -0' D% dengan waktu 0' menit. #roduk yang dihasilkan adalah
-
8/17/2019 Laporan Coklat Dz
7/34
bubuk kakao, liEuor, "amicelly, dan chocolate bars. (c) #enyangraian suhu
tinggi yaitu suhu -4' ? '' D% dengan waktu -1 ? ' menit. #roduk yang
dihasilkan adalh kakao bahan coating, balck liEuor cocoa, bahan pengisi
chocolate bars (Mini$ie, -43').
/. #emisahan nib dari kulit
!omponen biji kakao yang berguna untuk bahan pangan adalah
daging biji (nib), sedangkan kulit biji disedot dengan menggunakan blower
sedangkan nib keluar dan ditampung dalam wadah. !ulit biji kakao sendiri
merupakan limbah yang saat ini banyak diman$aatkan sebagai campuran
pakan ternak. #roses pemisahan nib dari kulitnya dilakukan secaramekanis. Mesin ini akan menghasilkan $raksi nib dan $raksi kulit dengan
ukuran dan si$at $isik yang berbeda secara bersamaan.
Menurut Mini$ie (-43'), pemisahan kulit biji secara manual pada
biji kakao berkadar air =,1 diperoleh komponen nib sebanyak 3&,- F
sedangkan pemisahan secara mekanis jarang dapat mencapai lebih dari
3/ dan nib la@imnya masih mengandung -,1 ? kulit biji. Gal ini
berarti kandungan murni tidak lebih dari 3.
#engahncuran dalam proses pengolahan kakao bertujuan untuk
memperbesar luas pemukaan nib, sehingga pada saat perlakuan
pengepresan dengan bantuan pemanasan massa kakao akan membeikan
pengaruh semakin banyaknya kakao ang dapat diekstrak. !adar kulit dan
kadar air kakao akan mempengaruhi tingkat kesulitan dalam
pengahancuran nib menjadi massa kakao (5eckett, ''').
0. #emastaan
#ecahan ? pecahan ib hasil penyangraian kemudian didinginkan
untuk diangkut de unnit proses pemmastaan. Selama prses peastaan, suhu
pasta telah dikontrol sehingga proses lanjut (o"er roasting) $asa cair tidak
berlangsung. Setelah proses pemastaan selesai, pasta yang terbentuk
disimpan didalam tangki ? tangki yang bersih (Mulato dan Sukrisno,
''/).
ntuk dapat digunakan sebagai bahan baku makanan dan
minuman, nib yang semula berbentuk butiran padat kasar harus
dihancurkan sampai ukuran tertentu (H ' mμ) dan menjadi berbentuk
-
8/17/2019 Laporan Coklat Dz
8/34
pasta cair kental. #roses pemastaan atau penghalusan nib kakao umumnya
dilakukan dalam dua tahap, yaitu penghancuran untuk merubah biji kakao
padat menjadi pasta dengan kehalusan butiran 0' mμ dengan
menggunakan mesin silinder (Mulato dan Sukrisno, ''/).
1. #engempaan
#engepresan bertujuan untuk memisahkan lemak atau minyak dari
pasta kasar:pasta halus. 5ayak lemak yang dapat diekstrak tergantung pada
lamanya pengepresan, tekanan yang digunakan, dan ukuran partikel pasta
yang diektrak.
Cemak kakao dikeluarkan dari pasta kakao dengan dikempa.
Bendemen pengempaan sangat dipengaruhi oleh kondisi pasta seperti
suhu, kadar air, ukuran partikel dan tekanan kempa. Cemak kakao akan
relati$ mudah dikempa ada suhu antara 0'701o %,kadar air H 0 dan
ukuran partikel H &1 mμ.Cemak kakao memilki si$at khas yakni bersi$at plastis,kandungan
senyawa lemak padat relati$ tinggi,warana putih kekuningan dan
mempunyai bau yang khas cokelat.Cemak kakao banyak diolah untuk
produk makanan setelah dicampur dengan pasta,gula dan bahan7bahan
lainya untuk membuat cokelat.lemak cokelat juga banyak dipakai sebagai
bahan baku industry $armasi dan kosmetika.Sedangkan,sisa hasil kempaan
adalah bungkil padat dengan kandungan lemak berkisar antara -'7
tergantung pada permintaan konsumen.5ungkil merupakan bahan utama
pembuatan bubuk cokelat untuk makanan dan minuman.Saat ini dikenal
pasar bubuk cokelat dengan / tingkatan kadar lemaknya, yaitu kadar
lemak rendah (-'7-) ,medium (-/7-&) dan lemak tinggi (-&sampai ).
Bendemen lemak yang dieroleh dari pengepresan dipengaruhi oleh
beberaa $aktor antara lain suhu pasta, kadar air pasta, ukuran partikel
pasta, kadar protein pasta, tekanan kempa, dan waktu pengepresan bungkil
pasta kkasar yang telah dipisahkan lemaknya kemudian digiling sampai
menjadi bubuk, selanjutnya diayak dengan sayakan ukuran '' mesh
(Mulato dan Sukrisno, ''/).
=. Bendemen Gasil #roduk Antara
-
8/17/2019 Laporan Coklat Dz
9/34
#roporsi hasil pasta,lemak dan bungkil cokelat per -'' kg bahan baku
Ta"a)an
Proses
Susut
Berat
$*%
Berat
Sisa $kg%
Pasta
$kg%
Le+ak
$kg%
Bungkil
$kg%
Pen&angrai &,'' 4/,''
Pe+isa" kulit -/,'' 3',4'
Pe+asta kasar ',1' 3',1'
Pe+asta "alus ',1' 3',-'
Penge+)a ',1' 3',-' /4,-' 0-,''
,en#e+en 3',-' /4,-' 0-,''
Ta'el (#roporsi hasil pasta,lemak dan bungkil cokelat per -'' kg bahan baku
&. #enghalusan 5ungkil
#adatan bungkil dihaluskan dengan alat penghalus. !eberadaan
senyawa lemak dalam bungkil sangat berpengaruh pada kinerja dan hasil
penghalusan bungkil.engan kandungan lemak yang relati$ masih tinggi
(-'7), bungkil hanya bisa dilembutkan dengan cara cermat.;ika suhu
penghalusan di bawah /0'%,$raksi gliserida di dalam lemak kakao jadi
tidak stabil dan menggumpal kembali membentuk bongkahan (lump).Sebaliknya,jika suhu penghalusan di atas 0''% ,lemak akan mencair.
3. #engayakan dan #enghancuran
5ubuk cokelat yang telah halus diayak untuk memperoleh ukuran
partikel yang seragam dengan menggunakan mesin pengayak tipe
getar.5ubuk yang masih kasar (tertinggal di atas ayakan -' Mesh)
digiling lagi sampai halus, sedang bubuk halus yang lolos ayakan
merupakan produk yang siap jual.ntuk membuat "ariasi jenis produk,
bubuk cokelat halus juga dapat dicampur susu,gula dan bahan lain sebagai
penyedap ("anilla) dengan proporsi tertentu sesuai kesukaan pasar.#roses
pencampuran bahan7bahan tersebut dilakukan pada mesin pencampur.
-
8/17/2019 Laporan Coklat Dz
10/34
2.-. Ta"a)an Pe+'uatan oklat
#asta %okelat
2ula Cemak
Susu #encampuran 5ahan lain
#enghalusan
+empering
#ercetakan
#engemasan
#roduk siap pasar
-. #encampuran
Secara skematis tahapan proses produksi makanan dengan bahan baku
lemak dan pasta cokelat disajikan pada diagram di samping.Secara umum
tahapan proses dapat dibagi menjadi 0 bagian pokok yaitu pencampuran,
penghalusan, tempering dan percetakan.
Adonan cokelat dibuat dai campuran pasta cokelat,lemak, gula, susu dan
bahan lain sebagai penambahan rasa seperti "anilla dengan perbandingan
tertentu.ntuk mendapatkan penampilan yang baik (mengkilap), adonan
cokelat perlu ditambah mentega dan lesitin.
. #enghalusan (%onching)
Adonan yang sudah homogen kemudian dihaluskan lanjut dengan alat
penghalus tipe roll bertingkat atau re$iner untuk menghasilkan kehalusan pasta
dengan ukuran partikel H ' mμ. Selain untuk menghaluskan partikel pasta,
proses ini juga sekaligus untuk menghaluskan partikel gula. #roses
-
8/17/2019 Laporan Coklat Dz
11/34
penghalusan adonan berlangsung secra berulang smapai deperoleh adonan
cokelat dengan tingkat kehalusan di bawah 'mm. Adonan cokelat hasil re$iner
sebaiknya tidak langsung digunakan sebagai bahan baku untuk berbagai jenis
makanan,roti,kue atau permen, tetapi harus melewati terlebih dulu proses
koncing.
#roses koncing atau proses penghalusan adonan cokelat hasil re$iner pada
suhu dan periode tertentu dengan sebuah alat yaitu mesin koncing.Suhu
koncing diatur antara ='7&'o % selama -370 jam secara terus menerus
tergantung pada jenis makanan yang akan dihasilkan.Selama proses koncing,
air dan senyawa penyebab cita rasa yang tidak diinginkan terutam cita rasa
asam pada adonan cokelat akan menguap.Selain itu, selama proses koncing
partikel cokelat,gula, dan susu akan terikat dan terselimuti dengan baik oleh
lapisan lemak sampai memberikan sensasi halus dalam mulut.
/. +empering
Sebelum dicetak, adonan cokelat siap cetak harus melewati proses
tempering atau penyimpanan adonan dalam ruangan dengan kondisi suhu dan
waktu tertentu. #ada tahap awal ruang tempering dipanaskan secara perlahan
sehingga adonan cokelat meningkat dari suhu //'% menjadi 03' % selama lebih
kurang -'7- menit. #ada tahap ini seluruh kristal lemak didalam adonan
diharapkan mencair. Setelah itu diikuti proses pendinginan awal pada suhu
adonan diturunkan secara perlahan dari 03' % menjadi //' %. #ada tahap ini
!ristal lemak belum terbentuk sehingga suhu adonan perlu diturunkan lanjut
pada =' %. Adonan perlu dipanaskan ulang sampai suhu //' % saat adonan
akan dituang ke cetakan dengan bentuk yang beraneka ragam.
+empering bertujuan untuk membentuk salah satu jenis kristal tertentu
yang terdapat pada lemak cokelat. %ara yang paling umum adalah pertama7
tama memanaskan cokelat sampai bersuhu lebih dari 01D% untuk melelehkan
keenam jenis kristal. Melalui proses thermal ini, struktur cokelat akan leleh.
#endinginan cepat menjadi suhu =7&D% akan menyebabkan pembentukan
polimor$ stabil dan tidak stabil menjadi kristal. Suhu dipertahankan pada titik
ini untuk meratakan pembentukan kristal secara menyeluruh pada campuran
-
8/17/2019 Laporan Coklat Dz
12/34
pasta dan untuk pembentukan kristal secara lengkap. Selanjutnya suhu
dinaikkan kembali menjadi /'7/D% untuk melelehkan semua kristal yang
tidak stabil. +empering akan membentuk kristal cokelat yang lebih stabil.
!etika melakukan proses tempering, cokelat dipertahankan agar dalam
keadaan kering oleh karena itu dibutuhkan proses conching sebelum
dilakukan tempering (9aridah, ''3).
+empering sangat mempengaruhi coklat karena jika tempering kurang
baik maka dapat menyebabkan coklat melekat pada cetakan, memiliki warna
yang buram serta terbentuk blooming dikarenakan bentuk kristal lemak pada
coklat belum stabil. Selain itu tempering juga ber$ungsi untuk mendistribusikan
kristal lemak secara menyeluruh pada campuran bahan (!etaren, -43=).
+empering dilakukan dengan tujuan untuk memberikan perubahan
bentuk kristal pada lemak karena jika tidak dilakukan tempering maka bentuk
kristal lemak tidak stabil sehingga coklat yang dihasilkan akan mudah meleleh
(Mini$ie, -444).
-
8/17/2019 Laporan Coklat Dz
13/34
BAB !. ET/D/L/0I P,AKTIKU
!.1 Alat #an Ba"an
/.-.- Alat
-. Boaster
. #isau
/. +imbangan
0. Mesin 8innowing
1. Alat #emasta
6. Thickness meter
&. Ball mill refiner
3. Mesin conching4. 8adah staintless steel
-'. #engaduk
--. %etakan
-. +ermometer
-/. !amera
/.-. 5ahan
-. 5iji kakao
. #asta kakao komersial
/. Cemak kakao
0. Susu full crim
1. 9ine sugar
=. Cesitin
&. >anili
3. Soda kue
-
8/17/2019 Laporan Coklat Dz
14/34
!.2 Ske+a Kerja
/..- #enyangraian
2ambar -. iagram alir penyangraian biji kakao
#ada praktikum penyangraian biji kakao langkah pertama timbang -'' gr
biji kakao kering yang sudah dibersihkan. #enimbangan ini bertujuan untuk
mengetahui berat biji kakao yang akan disangrai. Cangkah selanjutnya biji kakao
disangrai dengan menggunakan mesin roaster dengan suhu --'7--1o% selama 1
menit. #enyangraian bertujuan untuk mengembangkan $la"our coklat pada biji
kakao dan memperbaiki warna.
5iji kakao yang telah disangrai dikeluarkan dari mesin roaster dan
dinginkan dengan menggunakan kipas angin disamping mesin roaster. +ujuannya
untuk menghentikan panas saat penyangraian dan mencegah terjadinya o"er
roasting yang akan menyebabkan biji gosong.
ibandingkan dengan biji kakao yang tidak disangrai
-'' gram biji kakao
#enyangraian dalam roaster, +J--'7--1K%, tJ-1 menit
ikeluarkan dari roaster
#endinginan
#enimbangan biji kakao
iamati perubahan warna, aroma dan tekstur biji kakaosangria utuh dan dibelah.
-
8/17/2019 Laporan Coklat Dz
15/34
Cangkah terakhir biji kakao yang telah didinginkan ditimbang kembali
untuk mengetahui berat biji kakao yang telah disangrai. !emudian dilakukan
pengamatan terhadap biji kakao yang telah disangrai meliputi warna, aroma,
tekstur, dan warna biji kakao belah. Calu bandingkan biji kakao yang telah
disangrai dengan biji kakao yang belum disangrai. Gal ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh penyangraian terhadap biji kakao.
/.. #emisahan !ulit 5iji
2ambar . iagram alir pemisahan kulit biji kakao
#ada praktikum pemisahan kulit biji kakao langkah pertama yang harus
dilakukan yaitu menimbang biji kakao sangrai sebanyak -'' gr. #enimbangan ini
bertujuan untuk berat nib dan kuliatnya sebelum dilakukan pemisahan. Setah
ditimbang biji kakao sangrai dimasukkan kedlam mesin winnowing. Mesin
winnowing merupakan salah satu mesin dalam pengolahan biji kakao yang
digunakan dengan tujuan untuk memisahkan kulit biji kakao dengan nibnya.
-'' g 5iji kakao sangrai
imasukkan kedalam mesin winnowing
itimbang nib dan kulit
+imbang 1' gram nib
ipisahkan kulit yang terikut
itimbang kulit yang terikut
Gitung e$isiensi kulit yang terikut
-
8/17/2019 Laporan Coklat Dz
16/34
#rinsip pemisahan mesin winnowing berdasarkan densitasnya. !ulit biji kakao
sangrai akan terpisah dengan sendirinya karena memiliki densitas yang ringan
sehingga mudah disedot oleh mesin, sedangkan nib kakao yang berat akan turun.
!ulit biji kakao dan nib yang telah dihasilkan ditimbang untuk mengetahui
berat keduanya. Nib yang telah dihasilkan ditimbang kembali sebanyak 1' gr.
#enimbangan bertujuan untuk dilakukan pemisahan kulit ulang yang terikut
secara manual setelah pemisahan kulit dengan mesin. Setelah didapatkan kulit biji
kakao yang terikut kemudian ditimbang. #enimbangan kulit yang terikut ini
ber$ungsi untuk mengetahui e$isiensi mesin winnowing. #emisahan dikatakan
baik apabila kulit yang terikut maksimal -.&1.
/../ #emastaan
2ambar /. iagram alir pemastaan biji kakao
#ada praktikum pemastaan nib yang di hasilkan dari acara ditimbang
sebanyak 1' gr. #enimbangan ini bertujuan untuk mengetahui berat nib sebelum
dilakukan pemastaan. Setelah itu nib dimmasukkan kedalam alat pemasta. Alat ini
ber$ungsi menggiling nib kakao agar memudahkan ke proses selajutnya.
1' gr nib
itimbang
imasukkan dalam alat pemasta
itimbang pasta yang diperoleh
iukur besar partikel pasta dengan thickness meter
ibandingkan dengan ukuran pasta komersial
-
8/17/2019 Laporan Coklat Dz
17/34
Selanjutnya nib yang telah dipastakan ditimbang untuk mengetahui berat
pasta yang dihasilkan. !emudian ukur partikel pasta dengan menggunakan
thickness meter. #engukuran partikel bertujuan untuk memperoleh ukuran partikel
yang dihasilkan dari mesin pemasta. +hickness meter merupakan alat yang
digunakan untuk mengetahui besar ukuran partikel pasta kakao yang dihasilkan.
Setelah mendapat ukuran partikel dari pasta nib yang dihasilkan, lalu
dibandingkan dengan ukuran partikel dari pasta kakao komersil. #erbandingan
ukuran partikel ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan ukuran partikel
antara pasta nib dab pasta komersial.
/..0 #embuatan %oklat
#endiaman selama sehari
#asta kakao, lemak kakao, susu $ull krim, $ine sugaar
#encampuran dalam mesin ball mill re$iner L=jam
#enyangraian dalam roaster, +J--'7--1K%, tJ-1
menit#enyangraian dalam roaster, +J--'7--1K%, tJ-1 menit
ipindahkan ke mesin conchingikeluarkan dari
ikeluarkan dari roaster
%onching 0 jam suhu =' ? #endinginan
+empering #enimbangan biji kakao#enimbangan biji
kakao
#encetakan
Setelah jam
conching
ditambahkkan
lesitin, "anili dan
soda kue
Suhu 1o% Suhu /'o% Suhu /1o%
#enyimpanan seminggu
#engamatan
-
8/17/2019 Laporan Coklat Dz
18/34
2ambar 0. iagram alir pembuatan coklat
#ada praktikum pembuatan coklat langkah pertama yang harus disiapkan
yaitu 1'' gr pasta kakao, 11' g lemak kakao, 01' g susu $ull krim, 1'' g $ine
sugar, 4 g lesitin, g "anili dan 4 g soda kue.
Selanjutnya pasta kakao, lemak kakao, susu $ull krim, dan $ine sugar
dimasukkan kedalam alat conching dan ball mill re$iner. Alat ball mill re$iner
merupakan alat yang diguakan dalam pembuatan coklat yang ber$ungsi agar
coklat memiliki ukuran partikel yang ditentukan sehingga coklat menjadi lembut.
#ada mesin ini dibantu dengan ball mill dalam proses pencampuran dan
pelembutannya dengan perbandingan tertentu antara ball mill dan bahan. Mesin
ini dioperasikan dengan menggunakan suhu ='7&'o% selama = jam. %onching
adalah proses menghilangkan kelembaban dan keasaman dari coklat, bau tidak
diinginkan dan meratakan partikel lebih lanjut. !emudian setelah jam dilakukan
conching ditambahkan lesitin, "anili dan soda kue. !emudian dilakukan
pengamatan ukuran partikel adonan coklat diamati pada ',1 0 dan = jam
setelah suhu pada mencapai suhu ='o%. #engamatan ini bertujuan untuk
mengetahui ukuran partikel adonan coklat sehingga dapat diketahui bahwa
semakin lama proses pelembutan maka ukuran partikel adonan semakin kecil.
Setelah conching berakhir adonan coklat dilakukan proses tempering. #roses
tempering dibagi menjadi / perlakuan berbeda, yaitu suhu 1 o% (perlakuan -),
/'o% (perlakuan ), dan /1o% (perlakuan /). Adonan coklat ditempering dengan
mendinginkan adonan coklat sambil diaduk7aduk. +empering ber$ungsi untuk
membentuk kristal lemak coklat dalam bentuk atau O dengan pengadukan.
#engadukan ber$ungsi untuk meratakan benttuk krital coklat agar lemak coklat
tersebut merata dalam adonan coklat.
!emudian coklat dicetak dan didinginkan selama - hari. #encetakan
ber$ungsi untuk membentuk bentuk coklat sesuai cetakan yang diperolah dan
pendinginan pada suhu A% selama sehari ber$ungsi agar bentuk coklat yang
dihasilkan lebih kompak dan mantap. Setelah itu, coklat dikeluarkan dari cetakan
dan dilakukan pengemasan dengan bungkus alumunium $oil. #engemasan
-
8/17/2019 Laporan Coklat Dz
19/34
ber$ungsi untuk mengemas coklat yang akan dilakukan penyimapanan selama -
minggu agar tidak terkontaminasi dengan udara luar secara langsung.
%oklat yang sudah dikemasi sesuai dengan perlakuan suhu temperingnya
lalu disimpan. +erdapat perlakuan penyimpanan, yaitu penyimpanan pada suhu
ruang dan penyimpanan pada suhu dingin. #erlakuan penyimpanan dengan suhu
yang berbeda ber$ungsi untuk mengetahui penyimpanan yang sesuai pada coklat
yang sudah dilakukan pengemasan, sehingga coklat masih tidak rusak dan lebih
mantap teksturnya ketika dilakukan penyimpanan yang lama. !emudian
dilakukan pengujian organoleptik, yaitu kenampakan, aroma, rasa, warna, tekstur
dan kecepatan leleh dimulut dengan pengukuran waktu dengan stopwatch.
-
8/17/2019 Laporan Coklat Dz
20/34
BAB - HASIL DAN PEBAHASAN
-.1. Hasil Penga+atan
0.-.-. #enyangraian
5erat Awal (gram) 5erat Akhir (gram)
-'' 34,=
5iji #embeda !akao Sangrai !akao +idak Sangrai
tuh
8arna Semakin gelap %okelat agak keputihan
AromaSemakin beraroma
khas cokelat!urang beraroma cokelat
+ekstur rapuh!eras, tidak mudah
dipatahkan
ibelah 8arna %okelat tua %okelat muda
2ambar
0.-.. #emisahan !ulit
5erat Awal5erat Akhir
!ulit 5iji Nib
34,= gram -,'/ gram =1,'1 gram
5erat Awal !ulit 5iji yang +erikut 6$isiensi
1' gram 0,&/ gram 4,0=
(ada perhitungan)
-
8/17/2019 Laporan Coklat Dz
21/34
0.-./ #emastaan
5erat Awal 5erat #astakuran
#artikel
kuran #artikel
#asta !omersial
1' gram /&,1 gram 4,- Pm Pm
0.-.0. %oklat
-. kuran #artikel
8aktu Ball Mill kuran #artikel
;am ke7
',1 1 Pm
1 Pm
0 1 Pm
= /1 Pm
. %oklat
a. #enyimpanan Suhu !amar (ruang)
#erlakuan 1'
% /''
% /1'
%
!enampakan /,= -,3 ,1
8arna /,1 ,3
Basa /,= ,0 /
Aroma /,- ,= /,
+ekstur /,/ ,0 /,-
!ecepatanCeleh (sekon)
/3,40 3,04 /0,0=
2ambar
-
8/17/2019 Laporan Coklat Dz
22/34
b. #enyimpanan suhu ingin (kulkas)
#erlakuan 1'% /''% /1'%
!enampakan /,& / -,&
8arna /,= /, ,-
Basa /,/ /,1 ,&
Aroma /,0 /,= ,3
+ekstur /,- /, ,
!ecepatan
Celeh (sekon)0,0 /=,/0 //,4/
2ambar
-.2. Pe+'a"asan
0..-. #enyangraian
5erdasarkan hasil pengamatan terhadap penyangraian biji kakao yang
dilakukan. 5erat biji kakao yang awalnya -'' gr setelah disangrai beratnyamenjadi 34,= gr. #engurangan berat pada biji kakao ini terjadi disebabkan
kadar air pada biji kakao menguap akibat panas. Gal ini sesuai dengan
pernyataan Cee (''-), yang menyatakan perubahan pertama yang terjadi pada
proses penyangraian diantaranya adalah penurunan kadar air dan pengeringan
biji kakao. #erubahan kedua adalah terjadinya penghilangan rasa asam denga
penguapankan komonen asam organik "olatil.
-
8/17/2019 Laporan Coklat Dz
23/34
Sedangkan untuk #erbandingan biji kakao yang telah di sangrai dengan
biji kakao sebeum penyangraian sangat berbeda. #ada biji kakao yang telah
disangrai memiliki warna semakin gelap, aroma yang dihasilkan semakin
beraroma coklat, memiliki tekstur yan rapuh, dan apabila dibelah biji kakao
dibelah warnanya coklat tua, sedangkan pada biji kakao yang tidak disangrai
memiliki warna coklat agak keputihan, aromanya kurang beraroma coklat,
tekturnya keras tidak mudah dipatahkan, dan apabila dibelah warnyanya
cokelat muda. perubahan ini sesuia dengan pernyataan Misnawi (/''1),
Sebelum penyangraian, biji kakao memiliki rasa sepat, pahit, asam dan tanpa
ada citarasa khas cokelat. 5iji kakao yang telah disangrai memiliki aroma
cokelat khas yang inten dengan rasa sepat, pahit dan asam yang rendah.
!ualitas citarasa cokelat sangat ditentukan oleh kondisi penyangraian,
khususnya pada waktu dan suhu penyangraian. Senyawa pembentuk aroma
khas cokelat, seperti pira@in, karbonil, dan ester meningkat secara nyata selama
penyangraian dari /1 menit sampai =1 menit pada suhu -0' %. #enyataan ini
juga diperkuat oleh 8idyotomo dan Sri (''-) yang menjelaskan bahwa warna
biji kakao yang telah disangrai akan lebih gelap saat dibelah (pucat7luar kulit)
daripada biji yang tidak disangrai, sedangkan aroma biji kakao sangrai lebih
over roasting (menyengat) daripada biji kakao tidak disangrai yaitu apek. Gal
ini terjadi karena selama penyangraian terdapat komponen asam organik "olatil
yang menguap dari biji kakao sangrai sehingga aroma yang dihasilkan lebih
menyengat. +ekstur biji kakao yang telah disangrai yaitu keras tapi mudah
rapuh sedangkan biji kakao yang tidak disangrai keras. 5iji kakao sangrai
kehilangan kadar air akibat menguap sehingga tektur biji kakaonya mudah
rapuh. Air dalam biji kakao bersi$at mengikat yang menyebabkan tekstur keras,
ketika air menguap menyebabkan teksturnya rapuh.
0... #emisahan !ulit
#engamatan terhadap pemisahann kulit dan nib yang dilakukan dengan
menggukan mesin winnowing. 5erdasarkan hasil pengamatan dari 34,= gr biji
kakao sangrai diperoleh sebanyak -,'- gr kulit dan =1,'1 gr. ntuk kulit yang
-
8/17/2019 Laporan Coklat Dz
24/34
terikut dari 1' gr nib diperoleh 0,&/gr dengan e$esiensi 4,0=. Gal ini
menunjukkan mesin winnowing kurang e$isien atau kurang maksimal. Menurut
Swed (''0) menjelaskan bahwa pemisahan nib dari kulit biji kakao yang
dilakukan secara mekanis dengan mesin winnowing dapat mencapai lebih dari
3/ dan nib la@imnya mengandung -.1 ? kulit biji yang terikut, hal ini
berarti kandungan murni nib tidak lebih dari 3.
0../. #emastaan
5erdasarkan hasil pengamatan pemastaan dari 1' gr nib diperoleh pasta
sebanyak /&,1 gr dengan ukuran partikel pasta 4,- Pm, sedangkan ukuran
partikel pasta komersial yaitu Pm
Menurut Mulato dan Sukrisno (''/) mejelaskan bahwa nib yang semula
berbentuk butiran padat kasar harus dihancurkan sampai ukuran tertentu (H '
mμ) dan menjadi berbentuk pasta cair kental. #roses pemastaan atau
penghalusan nib kakao umumnya dilakukan dalam dua tahap, yaitu
penghancuran untuk merubah biji kakao padat menjadi pasta dengan kehalusan butiran 0' mμ dengan menggunakan mesin silinder.
0..0. %oklat
#ada pengujian coklat yang diperoleh dari hasil praktikum untuk
mengetahui mutu coklat. ntuk pengujian dilakukan dengan menggunakan uji
organoleptik dengan menggunakan beberapa panelis. ji organoleptik ini
dilakukan metode uji kesukaan panelis dengan beberapa parameter yaitu,
kenampakan, warna, rasa, aroma, tekstur. Serta terdapat pengukuran kecepatan
melelehnya coklat dalam mulut yang diukur dengan stopwatch untuk mengetahui
perdetiknya,
-. !enampakan
-
8/17/2019 Laporan Coklat Dz
25/34
5erdasarkan pengamatan coklat untuk parameter kenampakan
dengan uji organoleptik. 2ra$ik diatas menunjukkan bahwa pada suhu
tempering 1o% panelis lebih menyukai yang diberikan perlakuan
penyimpanan dengan suhu dingin (/,&), dibandingkan penyimanan dengan
suhu kamar (/,=). ntuk suhu tempering /'o% panelis lebih menyukai
yang disimpan pada suhu dingin (/), dibandingkan yang disimpan pada
suhu kamar (-,3). 5erbeda dengan sebelumnya yang menggunakan suhu
tempering /1o% panelis lebih menyukai yang di lakukan penyimpanan
pada suhu kamar (,1), dibandingkan pelakuan penyimpanan suhu dingin
(-,&).
ari / suhu tempering yang berbeda panelis secara keseluruhan
lebih menyukai yang diberi perlakuan penympanan pada suhu dingin. Gal
ini dikarenakan penggunaan suhu tempering yang rendah mengakibatkan
terbentuknya $at bloom dipermukaan coklat. #enyataan ini diperkuat
denga pernyataan !etaren (-43=), menyatakan tempering kurang baik
maka dapat menyebabkan coklat melekat pada cetakan, memiliki warna
yang buram serta terbentuk blooming dikarenakan bentuk kristal lemak
pada coklat belum stabil.
. 8arna
-
8/17/2019 Laporan Coklat Dz
26/34
5erdasarkan pengamatan coklat untuk parameter warna dengan uji
organoleptik. 2ra$ik diatas menunjukkan bahwa pada suhu tempering
1o% panelis lebih menyukai yang diberikan perlakuan penyimpanan
dengan suhu dingin (/,=), dibandingkan penyimanan dengan suhu kamar
(/,1). ntuk suhu tempering /'o% panelis lebih menyukai yang disimpan
pada suhu dingin (/,), dibandingkan yang disimpan pada suhu kamar ().
5erbeda dengan sebelumnya yang menggunakan suhu tempering /1o%
panelis lebih menyukai yang di lakukan penyimpanan pada suhu kamar
(,3), dibandingkan pelakuan penyimpanan suhu dingin (,-). Gal ini
terjadi karena penggunaan suhu tempering yang rendah (1o%)
mempenggaruhi ketabilan lemak coklat yang akan mengakibatkan $at
bloom pada coklat. 9at bloom pada coklat mengakibatkan terbentuknya
bintik7bintik putih. Menurut !etaren (-43=), mengatakan tempering
kurang baik maka dapat menyebabkan coklat melekat pada cetakan,
memiliki warna yang buram serta terbentuk blooming dikarenakan bentuk
kristal lemak pada coklat belum stabil.
/. Basa
-
8/17/2019 Laporan Coklat Dz
27/34
2ra$ik diatas menunjukkan untuk parameter rasa dengan suhu
tempering dan suhu penyimpanan yang berbeda. ntuk penggunaan suhu
tempering 1o% panelis lebih menyukai coklat yang disimpan pada suhu
kamar (/,=) dibandingkan yang disimpan pada suhu dingin (/,/). +etapi
pada suhu tempering /'o% panelis lebih menyukai penyimpanan pada suhu
dingin (/,1) dibandingkan penyimpanan pada suhu kamar (,0). #ada suhu
tempering /1o% panelis lebih menyukai penyimpanan pada suhu kamar (/)
sedangkan untuk penympanan suhu dingin panelis tidak terlalu
menyukainya (,&). Menurut Mini$ie (-444), +empering dilakukan dengan
tujuan untuk memberikan perubahan bentuk kristal pada lemak karena jika
tidak dilakukan tempering maka bentuk kristal lemak tidak stabil sehingga
coklat yang dihasilkan akan mudah meleleh. #ada pengolahan coklat yang
mempengaruhi rasa yaitu $ermentasi biji kakao, penyangraian biji kakao,
komposisi bahan dan proses pencampuran (%onching), sedangkan pada
praktikum ini menggunakan campuran dan proses conching yang sama.
#erbedaan penilaian para panelis ini dipengruhi oleh perasaan panelis.
0. Aroma
-
8/17/2019 Laporan Coklat Dz
28/34
ari gra$ik diatas menunjukkan bahwa pada suhu tempering 1o%
para penelis lebih menyukai penyimpanan pada suhu dingin dibandingkan
pada suhu kamar, begitu juga pengolahan dengan suhu tempering /'o%.
+etapi pada suhu tempering /1o% panelis lebih menyukai yang disimpan
pada suhu kamar debandingkan suhu dingin. Menurut Mini$ie (-444),
+empering dilakukan dengan tujuan untuk memberikan perubahan bentuk
kristal pada lemak karena jika tidak dilakukan tempering maka bentuk
kristal lemak tidak stabil sehingga coklat yang dihasilkan akan mudah
meleleh. Aroma pada pembuatan coklat dipengaruhi oleh biji matang
optimal, $ermentasi biji, dan penyangraian biji kakao. Gal ini sesuai
dengan pernyataan Cee (''-), yang menyatakan perubahan pada proses
penyangraian diantaranya terjadinya penghilangan rasa asam denga
penguapankan komonen asam organik "olatil, seperti asam asetat yang
sangat dominan terbentuk selama $ermentasi biji dan tertinggal dalam biji.
#ada praktikum ini menggunakan bahan yang sama dan juga waktu dan
suhu penyangraian yang sama. #erbedaan respon panelis dipengeruhi oleh
perasaan panelis yang beragam.
1. +ekstur
-
8/17/2019 Laporan Coklat Dz
29/34
2ra$ik pengukuran tekstut coklat dengan suhu tempering berbeda
dan suhu peyimpanan yang berbeda. #ada suhu tempering 1o% panelis
lebih menyukai penyimpanan pada suhu kamar dibandingkan dengan suhu
dingin, hal ini pun sama dengan suhu tempering /1 o%. +etapi pada suhu
tempering /'o% panelis lebih menyukai yang disimpan pada suhu dingin
daripada suhu kamar. ari ketiga (/) perbedaan suhu penyimpanan panelis
rata7rata memilih suhu ruang. Gal ini terjadi karena proses tempering
membentuk kristal lemak yang memiliki tektur mantap, padat, kompak
berkilau, dan lumer dimulut. Menurut $aridah (''3) +empering akan
membentuk kristal cokelat yang lebih stabil. !etika melakukan proses
tempering, cokelat dipertahankan agar dalam keadaan kering oleh karena
itu dibutuhkan proses conching sebelum dilakukan tempering.
=. !ecepatan Celeh
-
8/17/2019 Laporan Coklat Dz
30/34
!ecepatan leleh merupakan salah satu parameter dalam pengujian
organoleptik untuk mengetahui tingkat kecepatan coklat meleleh dimulut
dengan pengukuran waktu menggunakan stopwatch. 5erdasarkan gra$ik
diatas kecepatan leleh dapat diketahui pada suhu tempering 1o%
kecepatan leleh pada suhu kamar yaitu /3,40 sekon dan suhu dingin yaitu
0,0 sekon, sedangkan pada suhu temperig /'o% untuk penyimpanan
suhu kamar dan suhu dingin kecepatan leleh yang diperoleh yaitu 3,04
dan /=,/0 sekon. ntuk suhu tempering /1o% kecepatan leleh coklat pada
penyimpanan suhu kamar /0,0= sekon dan suhu dingin //,4/ sekon.
!ecepatan leleh coklat yang disimpan pada suhu kamar dengan suhu
tempering /''% adalah yang paling singkat 3,04 sekon. Gal ini
berhubungan dengan terbentuknya kristal lemak kakao. Cemak kakao yang
digunakan dalam pembuatan coklat dapat mempertahankan inti kristal
untuk membentuk kristal yang stabil maka produk coklat yang
dihasilkan akan mempunyai bentuk kompak dan mudah leleh pada saat
dikonsumsi. Menurut Gatta ('-') +ingkat stabilitas coklat dapat
dipengaruhi oleh jumlah penambahan gula dan asam7asam lemak yang
terkandung dalam lemak kakao. 2ula dan asam7asam lemak
memungkinkan terjadinya kepadatan yang baik pada coklat sehingga
-
8/17/2019 Laporan Coklat Dz
31/34
mempengaruhi tingkat stabilitas coklat yang akan berdampak pada
kecepatan melumernya coklat dalam rongga mulut.
-
8/17/2019 Laporan Coklat Dz
32/34
BAB PENUTUP
.1. Kesi+)ulan
5erdasarkan praktikum ini dapat disimpulkan bahwa
-. #ada proses penyangraian #erubahan pertama adalah penurunan kadar
air dan pengeringan biji kakao. #erubahan kedua adalah terjadinya
penghilangan rasa asam denga penguapankan komonen asam organik
"olatil, seperti asam asetat yang sangat dominan terbentuk selama
$ermentasi biji dan tertinggal dalam biji.
. Mesin winnowing kurang e$isien atau kurang maksimal. #emisahan
nib dari kulit biji kakao yang dilakukan secara mekanis dengan mesin
winnowing dapat mencapai lebih dari 3/ dan nib la@imnya
mengandung -.1 ? kulit biji yang terikut.
/. kuran partikel hasil pemastaan lebih besar (31Pm) dibandingkan
pasta komersial (0Pm).0. !ehalusan adonan coklat memiliki ukuran partikel H ' mμ.
1. +empering akan membentuk kristal cokelat yang lebih stabil. +ingkat
stabilitas coklat yang akan berdampak pada kecepatan melumernya
coklat dalam rongga mulut
.2. Saran
ntuk praktikum pembuatan rock candy ini sudah berjalan cukup
baik. Sebaiknya perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dan juga bisa
ditambahkan perlakuan dan juga ada penambahan parameter.
-
8/17/2019 Laporan Coklat Dz
33/34
DATA, PUSTAKA
Anonim, '-'. Pengolahan Kakao. www.pustaka.deptan.go.id.pdf . Akses tanggal,
Mei '-1. ;ember.
ewan Standarisasi, ''3. tandar Mutu Bungkil Kacang Tanah.
http!""wordpress.com"#$$%"$&"sni'kacang'tanah.pdf . akses +anggal Mei
'-1, ;ember.
Faridah, A., Kasmita, S.P., Yulastri, A., Yusuf, L., 2008. Patiseri, jilid 3.
Jakarta: Direktorat Pembiaa Sekolah !ee"ah Ke#urua.
Gatta, Sunanto., '-'. (okelat Budidaya, Pengolahan )asil dan *spek
+konomisnya. Qogyakarta !anisius.
Ketare, S., $%8&. Pengantar Minyak dan Lemak Pangan. Jakarta:
'i(ersitas )doesia Press.
!iifie, *. +elard., $%%%. Chocolate, cocoa and Confectinery Sains
Technology . Lodo: A Ase Publi-atio.
Misnawi, ''1. Peranan Pengolahan Terhadap Pembentukan (itarasa (okelat.
;ember ! 8arta #usat #enelitian !opi dan !akao Indonesia >ol. - (/).
Mulato, S. an Sukrisno, 8. ''/. *lat dan Mesin Pengolahan Kopi dan Kakao
Produk Primer dan ekunder . ;ember #usat #enelitian !opi dan !akao
Indoneisa (#uslit).
Nuraeni, -441. (oklat Pembudidayaan, Pengolahan dan Pemasaran. ;akarta
#enebar Swadaya.
+jitrosoepomo, 2embong, -433. Taksonomi Tumbuhan permathopyta-.
Qogyakarta ni"ersitas 2adjah Mada.
>enter, M. ;., !uipers, N. ;. M., de Gaan, A. 5., ''&. Modelling and
eperimental evaluation of high pressure epression of cocoa nibs, ;ournal
o$ 9ood 6ngineering, 3', --1&7--&'.Akses +anggal Mei '-1, ;ember.
http://www.pustaka.deptan.go.id.pdf/http://wordpress.com/2008/05/sni-kacang-tanah.pdfhttp://www.pustaka.deptan.go.id.pdf/http://wordpress.com/2008/05/sni-kacang-tanah.pdf
-
8/17/2019 Laporan Coklat Dz
34/34
8ahyudi, +., #angabean, +.B., dan #ujiyanto. Panduan Lengkap Kakao!
Mana/emen *gribisnis dari )ulu hingga )ilir . ;akarta #enebar Swadaya.