Laporan Field Lab Home Visit

23
LAPORAN KELOMPOK KEGIATAN FIELD LAB HOME VISIT: DIARE DI PUSKESMAS AMPEL 1 Disusun oleh : KELOMPOK B2 Agil Noviar Alvirosa G0012006 Alexander Adi A. U. G0012010 Arina Sabila Haq G0012026 Dessy Rachmawati G0012056 Dicky Maulana Lazuardi G0012060 Masyola Gusta A. G0012128 Meda Mitasari G0012130 Muhammad Mardhiya A. G0012138 Nanda E.S Sejati G0012146 Nopriyan Pujokusuma G0012152 Reinita Vany G0012176 Soraya Sahidha G0012214 1

description

laporan field lab topik home visit

Transcript of Laporan Field Lab Home Visit

Page 1: Laporan Field Lab Home Visit

LAPORAN KELOMPOK

KEGIATAN FIELD LAB

HOME VISIT: DIAREDI PUSKESMAS AMPEL 1

Disusun oleh :

KELOMPOK B2

Agil Noviar Alvirosa G0012006Alexander Adi A. U. G0012010Arina Sabila Haq G0012026Dessy Rachmawati G0012056Dicky Maulana Lazuardi G0012060Masyola Gusta A. G0012128Meda Mitasari G0012130Muhammad Mardhiya A. G0012138Nanda E.S Sejati G0012146Nopriyan Pujokusuma G0012152Reinita Vany G0012176Soraya Sahidha G0012214

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2015

1

Page 2: Laporan Field Lab Home Visit

LEMBAR PENGESAHAN

Telah disahkan laporan Field Lab dengan topik ”Home Visit” dengan keterangan

di bawah ini:

Kelompok : B2

Tempat : Puskesmas Ampel 1

Waktu : 19 dan 29 Oktober , 5 dan12 November 2015

Surakarta, 12 November 2015

Menyetujui, Menyetujui,

Kepala Puskesmas Ampel 1 Instruktur Field Lab

dr. dr. Fitri Nur RachmawatiNIP. 19670428 200003 2 004 NIP. 19840606 201001 2 045

2

Page 3: Laporan Field Lab Home Visit

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Puskesmas Ampel 1 Boyolali merupakan Pelayanan Kesehatan

Masyarakat di bawah Dinas Kesehatan Boyolali yang terletak di

Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali (Gambar 1). Kecamatan Ampel

sendiri memiliki 2 (dua) puskesmas yaitu, Puskesmas Ampel 1 dengan

wilayah 13 desa dan Puskesmas Ampel 2 dengan wilayah 7 desa. 

Puskesmas Ampel didirikan pada tahun 1971 yang berlokasi di Dukuh

Candi, Kalurahan Candi, Kecamatan Ampel sampai sekarang. Pada awal

berdirinya Puskesmas Ampel mempunyai wilayah kerja satu kelurahan

seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk akhirnya ada kebijakan

dari pemerintah Kabupaten Boyolai untuk menambah jumlah puskesmas

maka wilayah kerja puskesmas Ampel hanya satu kelurahan yaitu

Kelurahan Candi Puskesmas Ampel 1 dengan pelayanan rawat jalan dan

penunjang. UPTD Puskesmas Ampel 1 merupakan Unit Pelayanan Dinas

Kesehatan Boyolali.

Gambar 1. Letak Geografis Puskesmas Ampel

3

Page 4: Laporan Field Lab Home Visit

Hasil analisis sistem informasi puskesmas (Simpus) Ampel 1

menunjukan salah satu penyakit yang masih sering terjadi di wilayah

Ampel 1 adalah diare. Data 3 tahun terakhir puskesmas Ampel 1 Boyolali

memperlihatkan fluktuasi prevalensi diare dari tahun 2013 hingga 2015.

Dari data tersebut juga memperlihatkan adanya kecenderungan bahwa

wanita lebih banyak mengalami diare dibanding laki laki. Selain itu, data

yang terintegrasi kedalam Simpus Puskesmas tersebut juga menunjukan

adanya kecenderungan kejadian diare yang di pada musim hujan seperti di

bulan November, Desember, Januari, dsb.

Oleh karenanya, monitoring dan home visit pasien diare dalam

wilayah kerja Puskesmas Ampel I ini merupakan sebuah kegiatan yang

seharusnya rutin dilakukan mengingat puskesmas adalah fasilitas layanan

kesehatan primer bagi masyarakat. Evaluasi faktor faktor penyebab

menjadi hal penting .untuk menentukan rencana terapi kedepan.

B. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti pembelajaran ini, diharapkan mahasiswa mampu

melakukan kunjungan rumah (home visit) sebagai pelayanan kedokteran

keluarga..

Adapun learning outcome pembelajaran ini adalah diharap mahasiswa :

1. Mampu memahami peran dan fungsi posyandu lansia.

2. Menjelaskan dasar-dasar kunjungan rumah (home visit) dalam kedokteran keluarga.

3. Melakukan tahapan-tahapan dan prosedur kegiatan kunjungan rumah (home visit)

dalam pelayanan kedokteran keluarga.

4. Mengidentifikasi permasalahan kesehatan keluarga berdasarkan fungsi keluarga dan

menyusun usulan penatalaksanaannya secara holistik dan komprehensif.

4

Page 5: Laporan Field Lab Home Visit

BAB II

KEGIATAN YANG DILAKUKAN

A. Kegiatan Survey Pendahulan (Senin, 19 Oktober 2015)

Survey Pendahuluan merupakan kegiatan awal sebelum terlaksananya

kegiatan lapangan pada pekan berikutnya. Dalam kegiatan survey ini,

dilakukan koordinasi antara perwakilan kelompok, yaitu Agil dan Aghfa

dengan kepala puskesmas, dokter Indah.

B. Kegiatan Lapangan I (Kamis, 29 Oktober 2015)

Pada kegiatan lapangan I pada topik home visit ini, kami berdiskusi terkait

materi field lab dengan instruktur, dokter Ika dan ibu Dwi. Kegiatan ini

dilakukan untuk menyesuaikan teori yang didapatkan di kampus dan

dibandingkan dengan home visit yang ada di Puskesmas. Selain itu kami

mencari data Puskesmas tentang kasus yang terjadi dan yang memungkinkan

untuk kami lakukan home visit pada pasien. Pasien yang kami tentukan untuk

dilakukan home visit pada pekan selanjutnya adalah Saudara Dwi Eka yang

mengalami diare dan dirawat inap di Puskesmas. Selama pelaksanaan

lapangan I ini, tidak ada hambatan yang berarti.

C. Kegiatan Lapangan II (Kamis, 5 November 2015)

Pada pertemuan hari Kamis, 5 November 2015, kami tiba di Puskesmas

Anggrek I. Pada pertemuan ini, kami melakukan home visit pada rumah

Saudara Dwi Eka. Kami melakukan wawancara dan survey secara langsung

dengan keluarga dan dengan Dwi, kami menemukan beberapa informasi yang

penting terkait dengan keadaan umum pasien saat ini, riwayat penyakit pasien,

riwayat keluarga, riwayat gaya hidup dan kebiasaan, riwayat gizi, dan

psikososial.

Selain itu, kami juga mendapatkan informasi fungsi keluarga yang

meliputi fungsi biologis, fungsi social, fungsi psikis, fungsi psikologis, fungsi

ekonomi, fungsi penguasaan masalah, fungsi fisiologis (skor APGAR), dan

fungsi patologis (skor SCREEM). Keadaan rumah pasien juga kami gali

informasi. Hal ini dikarenakan keadaan rumah memiliki peranan penting

5

Page 6: Laporan Field Lab Home Visit

dalam proses terjadinya suatu penyakit. Keadaan rumah yang kita gali

keadaannya adalah ukuran rumah, ruang tamu, ruang keluarga, ruang tidur,

kamar mandi/WC, dapur, sumur, lantai, dinding, ventilasi, septic tank, dan

pembuangan sampah, serta denah rumah.

D. Kegiatan Lapangan III (12 November 2015)

Kegiatan lapangan ketiga adalah kegiatan yang di agendakan untuk

mengumpulkan laporan yang telah kami buat dan mempresentasikan kegiatan

yang telah kami lakukan.

6

Page 7: Laporan Field Lab Home Visit

BAB III

PEMBAHASAN

1. Karakteristik Demografis Keluarga

Tabel 1. Karakteristik Demografis Keluarga

No

Nama Kedudukan

L/P

Umur(tahun)

Pendidikan

Pekerjaan Penderita Klinik

1 Bapak Sutiyono

Paman L 38 STM Peternak kambing -

2 Ibu Tursini Bibi P 35 SMP Ibu rumah tangga -

3 Nur Anak P 12 SMP Siswa -

4 Haikal Anak L 9 SD Siswa -

5 Dwi Eka Keponakan P 19 SMK Buruh pabrik Diare, maag

2. Identitas Penderita

a. Nama : Dwi Eka

b. Umur : 19 tahun

c. Jenis kelamin : perempuan

d. Agama : islam

e. Pekerjaan : buruh pabrik

f. Alamat : Candi, Ampel, Boyolali

g. Status pernikahan : belum menikah

h. Tanggal kunjungan : 5 November 2015

3. Penetapan Masalah Pasien

a. Riwayat medis

Pasien mengalami diare hingga dirawat inap di puskesmas selama 5 hari. Diare

dengan frekuensi 2-3 kali dalam sehari, konsistensi cair, disertai demam,

keringat dingin, dan tanda-tanda dehidrasi. Setahun sebelumnya didapatkan

7

Page 8: Laporan Field Lab Home Visit

riwayat diare yang sama namun tidak sampai menyebabkan rawat inap. Selain

itu Dwi mempunyai riwayat maag.

b. Riwayat penyakit keluarga

Dalam keluarga Dwi tidak didapatkan riwayat penyakit kronis, seperti diabetes

mellitus dan hipertensi. Riwayat alergi juga tidak ditemukan. Kedua orangtua

Dwi meninggal karena gangguan pencernaan.

c. Riwayat kebiasaan

Dwi rutin mencuci tangan setiap sebelum makan. Namun kebiasaan makannya

hanya dua kali dalam sehari. Tidak ada kebiasaan buruk seperti merokok dan

konsumsi alkohol. Dwi mengaku tidak biasa meminum minuman kemasan,

namun beberapa hari sebelum diare Dwi mencoba meminum teh kemasan yang

dijual di area pabriknya, hal inilah yang diperkirakan menyebabkan diare.

d. Riwayat sosial ekonomi

Kebutuhan keluarga sehari-hari tercukupi dengan baik. Keluarga Dwi sering

mengikuti kegiatan kerja bakti rutin. Bapak Sutiyono mempunyai 25 ekor

kambing yang dipelihara di belakang rumah, dan pekerjaan sehari-harinya

adalah mencari rumput dan menggembala kambing. Ibu Tursini adalah ibu

rumah tangga, terkadang masih mengikuti program PKK. Dwi sudah bekerja di

pabrik garmen masih rutin mengikuti kegiatan karang taruna.

e. Riwayat gizi

Keluarga Dwi biasa mengonsumsi nasi dan sayuran hijau. Selain itu juga

didampingi lauk berupa tahu, tempe, telur, dan terkadang daging. Berat badan

dan tinggi badan Dwi belum sempat diukur pada kunjungan home visit. Namun

secara umum Dwi tampak sudah lebih aktif menjawab pertanyaan dan lebih

segar jika dibandingkan dengan terakhir kali saat Dwi baru pulang dari rawat

inap di Puskesmas Ampel 1.

f. Diagnosis holistik (biopsikososial)

Meskipun terbiasa mencuci tangan sebelum makan, Dwi diperkirakan

menderita diare karena makanan yang dikonsumsi memang kurang higienis.

8

Page 9: Laporan Field Lab Home Visit

4. Fungsi Keluarga

a. Fungsi biologis

Keluarga tinggal dalam satu rumah terdiri dari ayah (Bapak Sutiyono, 35

tahun), ibu (Ibu Tursini, 30 tahun), anak pertama (Nur, 12 tahun), anak kedua

(Haikal, 9 tahun), dan keponakan (Dwi, 19 tahun).

b. Fungsi sosial

Diketahui Bapak Sutiyono dan Ibu Tursini aktif mengikuti kegiatan

masyarakat, seperti kerja bakti dan PKK. Pasien juga aktif mengikuti kegiatan

karang taruna. Hubungan dengan tetangga berjalan baik.

c. Fungsi psikologis

Hubungan antar anggota keluarga baik. Pekerjaan Ibu Tursini sebagai ibu

rumah tangga yang hanya tinggal di rumah dan Bapak Sutiyono sebagai

peternak kambing sekaligus pencari rumput membuat keluarga ini tidak

kekurangan waktu untuk bersama. Dwi sendiri bekerja sesuai shift kerjanya.

Meski bukan anak kandung dan hanya berstatus keponakan, namun Dwi sudah

dianggap oleh Bapak Sutiyono dan Ibu Tursini layaknya anak sendiri.

d. Fungsi ekonomi dan pemenuhan kebutuhan

Kebutuhan keluarga sehari-hari dapat dipenuhi dengan baik.

e. Fungsi penguasaan masalah dan kemampuan beradaptasi

Keluarga dapat berinteraksi dengan masyarakat dengan baik tanpa ada masalah

yang berarti. Tidak ada masalah berarti di dalam keluarga ini.

f. Fungsi fisiologis (Skor APGAR)

Tabel 2. Skor APGAR

A.P.G.A.R. keluargaSering /

Selalu

Kadang

-kadang

Jarang

/ tidak

A Saya puas bahwa saya dapat kembali ke keluarga

saya bila saya menghadapi masalah√  

P Saya puas dengan cara keluarga saya membahas

dan membagi masalah dengan saya√

G Saya puas dengan cara keluarga saya menerima dan

mendukung keinginan saya untuk melakukan

9

Page 10: Laporan Field Lab Home Visit

kegiatan baru atau arah hidup yang baru

A Saya puas dengan cara keluarga saya

mengekspresikan kasih sayangnya dan merespon

emosi saya seperti kemarahan, perhatian dll√

R Saya puas dengan cara keluarga saya dan saya

membagi waktu bersama-sama √

Berdasarkan skor APGAR, diketahui fungsi biologis baik

g. Fungsi patologis (Skor SCREEM)

SUMBER PATOLOGI KET

Social Hubungan dengan masyarakat cukup baik dan harmonis.

Partisipasi cukup aktif dalam kegiatan yang ada di masyarakat.

+

Cultural Menggunakan bahasa yang baik, tata krama, dan kesopanan +

Religious Pemahaman agama baik. Seluruh keluarga menjalani ibadah

secara rutin dan tertib.

+

Economic Ekonomi keluarga tergolong cukup, kebutuhan keluarga sehari-

hari dapat terpenuhi.

+

Education

al

Riwayat pendidikan keluarga kurang. Ayah dan ibu pasien hanya

tamat SMP.

-

Medical Untuk pelayanan kesehatan, keluarga ini biasa datang ke dokter

yang praktek di lingkungan setempat. Akses untuk mencapai

puskesmas juga tidak jauh.

+

10

Page 11: Laporan Field Lab Home Visit

5. Struktur Keluarga (Genogram)

Gambar 1. Struktur keluarga (Genogram)

Keterangan:

11

= laki-laki

= perempuan

= pasien

= meninggal

Tn. Rusdi Ny. Saminah

Tn. Jumari, 34 Ny. Tumini, 30Tn. Sriyono Ny. Tursini

Dwi Eka, 18 th Dio , 12 tahunNur Haikal

Riwayat Ispa kronik Rematitis dan Gastritis Kronis

Riwayat Gastritis Kronis dan dermatitis

Page 12: Laporan Field Lab Home Visit

6. Pola Interaksi Keluarga

Gambar 2. Pola Interaksi keluarga

Keterangan :

Hubungan harmonis

Hubungan kurang/ tidak harmonis

Laki-laki Perempuan Meninggal

7. Keadaan Rumah dan Lingkungan

a. Ukuran rumah

Ukuran rumah pasien sekitar 6x20 meter2 dengan 5 penghuni yaitu pasien, ibu

dan ayah pasien, kakak pasien dan nenek pasien.

12

Tn. Sriyono

Ny. Tursini

Haikal

Eka

Nur

Page 13: Laporan Field Lab Home Visit

b. Ruang tamu

Ruang tamu berukuran 3x5 meter2 dengan satu set kursi tamu beserta mejanya.

Ruang tamu tergolong cukup luas dengan ventilasi yang sangat memadai.

c. Ruang keluarga

Ruang keluarga difungsikan sebagai ruangan untuk menonton televisi bersama-

sama, terletak tepat di belakang ruang tamu.

d. Ruang tidur

Terdapat dua ruang tidur yang terletak di sisi kanan ruang tamu dan tepat di

samping ruang keluarga.

e. Kamar mandi/WC

Terdapat satu kamar mandi sekaligus WC di dalam rumah. WC yang

digunakan adalah kloset jongkok dengan leher angsa yang cukup terawat.

Meskipun ditempatkan dalam ember, air di rumah ini cukup bersih karena

berasal dari sumur.

f. Dapur

Dapur cukup luas dengan lantai sudah dikeramik, sehingga relative bersih.

Dapur terlihat rapi,piring disusun rapi didalam rak.

g. Dinding rumah

Dinding rumah merupakan dinding permanen dengan bahan baku batu-bata

dan semen.

h. Ventilasi rumah

Secara umum system ventilasi di rumah ini baik. Cahaya yang masuk sudah

cukup, keadaan rumah tidak pengap, dan tidak ada ruangan yang gelap karena

kekurangan cahaya.

i. Lantai rumah

Lantai rumah sudah dikeramik.

j. Sumur/sumber air

Sumur terletak di depan rumah.

k. Septic tank

13

Page 14: Laporan Field Lab Home Visit

Tidak ada septic tank di rumah ini. Sebagai gantinya, semua limbah buangan

dan kotoran langsung dialirkan ke sungai yang berada tepat di samping rumah.

l. Tempat pembuangan sampah

Tersedia tempat sampaah di ruang tamu dan beberapa ruangan lainnya.

Sampah kemudian dibakar di depan rumah.

8. Denah Rumah

Gambar 3. Denah Rumah Pasien Diare

14

Ruang tamu

Ruang keluarga

Dapur

Kamar

KM/WC

Kandang kambing

Sumur

Halaman Depan

Halaman Samping

Page 15: Laporan Field Lab Home Visit

9. Daftar Masalah

a. Masalah Medis : Dwi Eka dengan penyakit diare. Selain itu, pasien juga

memiliki riwayat gastritis kronis dan dermatitis

b. Masalah non medis

Perilaku hidup : Kebiasaan makan tidak teratur

Masalah psikososial : Tidak ada

10. Kesimpulan dan saran

Pemberian edukasi tentang:

Diet sehat Makan dengan karbohidrat kompleks : nasi, roti. Makan

makanan yang tinggi protein dan gula. Perbanyak makan buah dan sayur

berserat tinggi. Jadwal makan juga sebaiknya sedikit-sedikit tapi sering.

Membiasakan untuk sarapan pagi, sehingga gastritis nya tidak sering kambuh

jadi tidak terlalu sering minum Antasida doen karena dapat mengganggu

keseimbangan mikroorganisme saat asam lambung turun, sehingga

kemungkinan dapat menyebabkan diare.

Meningkatkan kebersihan pribadi dan lingkungan

Kontrol ke Puskesmas setelah obat habis

Olahraga rutin dipertahankan.

15

Page 16: Laporan Field Lab Home Visit

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Keluhan diare yang diderita diperkirakan akibat konsumsi dari makanan yang

kurang higienis. Fungsi keluarga sudah baik, dimana tidak ditemukannya

masalah yang berarti baik diantara keluarga maupun masyarakat sekitar.

Keadaan rumah dan lingkungan cukup baik dan bersih.

B. SARAN

Dapat dilakukan pemberian edukasi tentang:

1. Konsumsi makanan yang sehat dan higienis

2. Meningkatkan kebersihan pribadi dan lingkungan

3. Kontrol ke Puskesmas setelah obat habis

4. Olahraga rutin tetap dipertahankan.

16

Page 17: Laporan Field Lab Home Visit

DAFTAR PUSTAKA

Darmojo R. B. 2007. Gerontologi dan Geriatri di Indonesia.Dalam: Sudoyo A.

W., Setiyahada B., Alwi I., Simadibrata M., Setiati S.(eds). Buku Ajar Ilmu

Penyakit Dalam Jilid III. Edisi IV. Jakarta:Pusat Penerbitan Departemen

Ilmu Penyakit Dalam FKUI, pp: 1447-50.

Hanim D., Widyaningsih V., Lestari A., Wicaksono B. et al 2015. Manual Field

Lab KIE: Pembinaan Posyandu Lansia Guna Pelayanan Kesehatan

Lansia.Surakarta: Fakultas Kedokteran UNS, pp.1-51.

Setiti S. G. 2007. Laporan Hasil Penelitian: Pelayanan Lanjut Usia Berbasis

Kekerabatan http://www.depsos.go.id/unduh/penelitian2007/200707.

diakses 26 Mei 2015

17

Page 18: Laporan Field Lab Home Visit

LAMPIRAN 1

18