Laporan Field Trip Rsj Grhasia Diy(Romi Kurniawan_20130320087)

download Laporan Field Trip Rsj Grhasia Diy(Romi Kurniawan_20130320087)

of 6

Transcript of Laporan Field Trip Rsj Grhasia Diy(Romi Kurniawan_20130320087)

  • 8/16/2019 Laporan Field Trip Rsj Grhasia Diy(Romi Kurniawan_20130320087)

    1/6

    LAPORAN FIELD TRIP RSJ GRHASIA DIY

    Disusun Oleh :

    Romi Kurniawan (20130320087)

    PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

    FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

    UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

    2016 

  • 8/16/2019 Laporan Field Trip Rsj Grhasia Diy(Romi Kurniawan_20130320087)

    2/6

    HASIL PENGAMATAN 

    A.  Sarana dan Prasarana di RSJ Grhasia DIY

    Setelah dilakukannya kunjungan pada tanggal 23 Maret 2016, diketahui bahwa

    fasilitas yang ada di RSJ Grhasia DIY, yaitu:

    1. 

    IGD Jiwa dan Non Jiwa

    2.  Rawat Jalan Jiwa dan Non Jiwa : terdapat Klinik Keperawatan

    3.  Rehabitasi Medik

    4. 

    Rehabilitasi Mental

    5.  Rawat Intensif Putra (BIMA) dan Putri (ARIMBI)

    6. 

    Rawat Maintenance Putra dan Putri

    7. 

    Rawat Jalan dan Rawat Inap khusus penderita ketergantungan NAPZA

    8.  Wisma Geriatrik/ fisik

    Di masing-masing ruangan telah dilengkapi peralatan-peralatan medis standar

    operasional yang dibutuhkan sesuai kebutuhan dan untuk unit gawat darurat jiwanya

    terdapat ruang observasi jiwa yaitu suatu ruang khusus yang digunakan untuk observasi

     pasien gawat darurat jiwa dan ruang ini digunakan tidak lebih dari 3 jam untuk

    mengobservasi setip satu pasiennya. Bed pada ruang observasi ini yaitu jenis bed yang

    tertanam atau melekat dilantai sehingga tidak bisa digerakkan.

    RSJ Grhasia sendiri walaupun merupakan rumah sakit kekhususan, rumah sakit ini

     juga melayani untuk pelayanan kesehatan yang tidak bersangkutan dengan jiwa sehingga

    sarana dan prasarana disana juga sama seperti rumah sakit pada umumnya seperti ada

     poliklinik anak, syaraf, klinik kulit, klinik kulit, dan lain-lain.

  • 8/16/2019 Laporan Field Trip Rsj Grhasia Diy(Romi Kurniawan_20130320087)

    3/6

    B.  Alur Pelayanan Pasien

    ALUR PELAYANAN RAWAT JALAN JIWA 

    Pasien Mendaftar

    Assesment Awal ( Pasien Baru) Pemeriksaan Psikiater (Pasien

    Lama)

    - Melihat adanya nyeri,

    resiko jatuh, malnutrisi

    dan keluhan lainnya :

    sehingga sampai diberi

    edukasi.

    Diperiksa oleh dokter

    ApotekerKlinik Keperawatan

    - Jika adanya

     permintaan dari

    keluarga pasien.

    - Dari kondisinya

    yang belum tahu

    apa-apa

    Pasien post rawat inap

  • 8/16/2019 Laporan Field Trip Rsj Grhasia Diy(Romi Kurniawan_20130320087)

    4/6

  • 8/16/2019 Laporan Field Trip Rsj Grhasia Diy(Romi Kurniawan_20130320087)

    5/6

    D. Tanda dan Gejala yang muncul pada Pasien Gangguan Jiwa

    Tanda dan gejala yang ditemukan pada pasien gangguan jiwa di RSJ Grhasia yaitu

    adanya pasien yang diam menyendiri dengan ekspresi wajah datar/marah, pasien yang

     berbicaranya normal tetapi ngelantur, pasien dengan defisit perawatan diri, pasien yang suka

    nyanyi-nyanyi sendiri, pasien yang suka mencari-cari perhatian orang yang dilihatnya, pasien

    yang berbicara sendiri dan orientasi obyek pembicaraannya yaitu dirinya sendiri, dan lain-

    lainnya.

    E.  Sisi Positif dan Negatif dari Hasil Pengamatan 

    Sisi positif dari hasil pengamatan yang dilakukan saat melakukan kunjungan ke RSJ

    Grhasia yaitu saya lebih mengetahui bagaimana kondisi rumah sakit kekhusan yaitu khusus

    kejiwaan walaupun ternyata rumah sakit ini tidak hanya melayani masalah kesehatan yang

    menyangkut kejiwaan saja tetapi juga non jiwa. Selain itu saya juga menjadi tahu bagaimana

    kondisi bangsal-bangsal yang merawat pasien dengan gangguan jiwa, bagaimana pelayanan

    rumah sakit jiwa itu dan bagaimana peran perawat di rumah sakit jiwa.

    Sisi negatif dari pengamatan ini yaitu ketika melakukan observasi anggota kelompok

    dalam satu kelompok terlalu banyak sedangkan pemandunya satu orang saja, selain itu

     pengamatan yang dilakukan terbatas yaitu ruang yang boleh dilakukan itu terbatas dan ada

    ruang pasien yang tidak boleh dimasuki jadi hanya bisa dilihat dari luar pintunya.

    F.  Analisis Hasil Pengamatan 

    Dari hasil pengamatan sudah terdapat kesesuaian peran perawat dalam keperawatan

     jiwa yaitu sebagai pemberi asuhan keperawatan kepada pasien, sebagai educator yaitu

     pemberi pendidikan kesehatan kepada pasien dan keluarganya, dan memberikan konselling

    kepada pasien dan keluarga. Dalam memberikan asuhan keperawatan jiwa perawat RSJ

    Grhasia juga melakukan aktivitas pada tiga area utama (Hamid,2008), yaitu aktivitas asuhan

    langsung, aktivitas komunikasi ( dokumentasi asuhan, laporan verbal tentang asuhan, dan

    lain-lain), dan aktivitas pengelolaan/ penatalaksanaan (kolaborasi, pengkajian dan perkiraan

    kebutuhan, penatalaksanaan hasil, evaluasi kinerja, dan lain-lain).

    Perawat di RSJ Grhasia juga telah melakukan tindakan sesuai standar praktik

    keperawatan jiwa yaitu yang terdiri dari:

    1. Standar I Pengkajian

    2. 

    Standar II Diagnosis

    3. Standar III Identifikasi Hasil

  • 8/16/2019 Laporan Field Trip Rsj Grhasia Diy(Romi Kurniawan_20130320087)

    6/6

    4. Standar IV Perencanaan

    5. Standar V Implementasi

    6. 

    Standar Va. Konseling

    7. Standar Vb. Terapi Lingkungan

    8. Standar Vc. Aktivitas Asuhan Mandiri

    9. 

    Standar Vd. Intervensi Psikobiologis

    10. Standar Ve. Penyuluhan Kesehatan, dan lain-lain

    Peran perawat di RSJ Grhasia juga sesuai dengan Peran Perawat kesehatan jiwa

    menurut Weis (1974) (Stuart Sunden,1995) dikenal dengan Attitude Therapy, yaitu

    mengobservasi perubahan yang terjadi pada klien, mendemonstrasikan penerimaan, respect,

    memahami klien, mempromosikan ketertarikan dan berpartisipasi dalam interaksi.

    G.  Kesimpulan 

    Berdasarkan hasil analisis terhadap pengamatan yang dilakukan terdapat kesesuaian

     peran perawat kesehatan jiwa di RSJ Grhasia dengan teori dan standar praktik keperawatan

     jiwa yaitu perawat berperan sebagai pemberi asuhan keperawatan, educator, counsellor, dan

    sesuai dengan Attitude Therapy yaitu mengobservasi perubahan yang terjadi pada klien,

    mendemonstrasikan penerimaan, respect, memahami klien, dan mempromosikan ketertarikan

    dan berpartisipasi dalam interaksi.

    H.  Rencana Tindak Lanjut (Planning) 

    Perlu dilakukan pengamatan lebih dalam tentang bagaimana perawat berinteraksi

    dengan pasien dan keluarga dengan gangguan jiwa sehingga bisa mendapat gambaran lebih

     jelas bagaimana perawat disana menerapkan komunikasi therapeutic-nya dan melakukan

    wawancara dengan perawat, pasien dan keluarga pasien disana mengenai bagaimana kinerja

    rumah sakit dan tim tenaga kesehatan disana terutama perawatnya dalam memberikan asuhan

    keperawatan sehingga kita bisa mengetahui kualitas dari perawat dalam memberikan

     perawatan kepada pasien gangguan jiwa yang dilihat dari perspektif pasien dan atau keluarga.