Laporan HIV

22
K E L O M P O K 1 “BERCAK PUTIH PADA MULUT” DISUSUN OLEH KETUA : RIMBUN A. PURBA (11000004) SEKRETARIS : DANIEL HASIBUAN (11000022) TINCE SUSANTRI SARAGIH (11000039) SISKA NOVITA SARI (11000006) HANNA RAY SILAEN (11000050) RIMA ISKA MARBUN (11000024) YOSUA F. PELAWI (11000009) MARIA R. STELLA (11000032) YOLANDA ARDEN SEMBIRING (11000040) IFANTRY PRAMANA (11000003)

description

Laporan HIV

Transcript of Laporan HIV

Page 1: Laporan HIV

K E L O M P O K 1“BERCAK PUTIH PADA MULUT”

DISUSUN OLEH KETUA : RIMBUN A. PURBA (11000004) SEKRETARIS : DANIEL HASIBUAN (11000022)

TINCE SUSANTRI SARAGIH (11000039)SISKA NOVITA SARI (11000006)HANNA RAY SILAEN (11000050)RIMA ISKA MARBUN (11000024)YOSUA F. PELAWI (11000009)MARIA R. STELLA (11000032)YOLANDA ARDEN SEMBIRING (11000040)IFANTRY PRAMANA (11000003)

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN –

MEDAN

Page 2: Laporan HIV

PEMICU

Tuan E, laki-laki 40 tahun dengan tinggi badan 165 cm ,berat badan 50 kg datang ke Poliklinik Penyakit Dalam dengan keluhan bercak keputihan pada mulut yang dialami sejak 3 bulan terakhir dan sudah dibawa berobat tapi tidak sembuh-sembuh .Apa yang terjadi pada Tn E ?

Os juga mengeluh adanya menceret –menceret yang dialami dalam 1 bulan terakhir ini,dengan frekuensi 3 s/d 5x / hari ,air > ampas ,dijumpai lendir ,darah ( -).Batuk dialami os selama 2 bulan terakhir ini ,batuk berdahak warna kuning ,batuk darah tidak di jumpai .Demam dialami os dalam 1 bualan terakhir ini ,demam tidak terlalu tinggi ,naik turun sampai normal,demam terutama pada malam hari ,menggigil tidak dijumpai ,keringan di jumpai .Berat badan menurun berkisar 10 kg dalam 2 bulan terakhir ini .Tn Pebisnis yang sering mengadakan perjalanan keluar kota dengan bisnis yang di jalaninya .Dari anamnesis diketahui Tn E selalu berganti-ganti pasangan .riwayat tranfusi darah (-).Status present :sensorium :compos mentis ,TD 100/70 mmHg,Pols /frekuensi nadi 100 x /menit Frekuensi pernafasan 20 x / menit ,temperature 38 C.Pancaran wajah lemah ,sikap paksa tidak di jumpai ,edema peritibia dijumpai

Pemeriksaan fisik:Kepala ,mata : anemia (+),Mulut tampak bercak keputihan,Leher :TVJ R-2 cm H2O,Thoraks :fusiform ,simetris,ketinggalan bernafas (-),suara pernafasan bronchial suara tambahan ronchi basah gelembung sedangkan pada lapangan atas ke 2 paru .Abdomen : Hepar/ Line/ Ren tidak teraba ,turbor kulit kurang ,Estremitas : petting edema dijumpai .

More Info

Dari pemeriksaan laboratorium ditemukan :Darah rutin .Hb 8,5 gr %,leukosit 5 400/mm,trombosit 153.000/mm,LED 48 mm//jam ,Diff 48 /jam ,Diff Tell.1/1/0/50/32/16 .Pemeriksaan KOH 10% : Years (+).Urine rutin :Uren rutin dalam batas normal Face rutin lendir (+).Bilirubin total 0,9 mg %,bilirubin direk 0,4 mg %,SGOT 15 IU/ml ( N) ,alkaline photosphatase 90 IU/ml (N).Malaria darah tepi (-).Foto toraks : TB paru aktif ,BTA (+).Rapid test HIV : (+) dilanjutkan dengan pemeriksaan ELISA 3 metode (+) pada ketiga pemeriksaan CD 4 count :240 /ul.

Apakah kesimpulan anda tentang Tn E ?

Masalah Tuan E laki-laki 40 tahun ,datang ke poliklinik penyakit dalam dengan keluhan bercak keputihan pada mulut dialami sejak 3 bulan terakhir .Sudah di bawa berobat tidak sembuh-sembuh .

Page 3: Laporan HIV

Analisa Masalah

Bercak Putih pada mulut

Infeksi Neoplasma Trauma

(Candidiasis oral,Herpes Simplex) (Ca mulut)

HIV

Hipotesa

HIV(Human Immunodefisiency Virus)

Learning issue 1

Differensial Diagnosa bercak putih pada mulut

Leukoplakia

Gejala serangan penyakit ini umumnya diawali dengan bercak putih kecil di sekitar rongga mulut. Dalam prosesnya, bercak ini akan membesar dan semakin melebar serta tebal.Berbeda dengan jamur, bercak putih leukoplakia umumnya sulit dihapuskan, biasanyabercak putih ini menyerang lapisan dinding terluar rongga mulut alias mukosa, sisi pipi,lidah, dan juga gusi.

Candidiasis Oral

Gejala yang timbul adalah adanya bercak putih pada lidah dan sekitar mulut dan sering menimbulkan nyeri. Bercak putih ini sekilas tampak seperti kerak susu namun sulit dilepaskan dari mulut dan lidah . Bila dipaksa dikerok, tidak mustahil justru lidah dan mulut dapat berdarah.Infeksi mulut oleh spesies candida biasanya memunculkan kumpulan lapisan kental berwarna putih atau krem pada membran mukosa (dinding mulut dalam). Pada mukosa mulut yang terinfeksi mungkin muncul radang berwarna merah, nyeri, dan terasa seperti terbakar.

Page 4: Laporan HIV

Somatotitis

Biasanya gejalanya ada rasa sedikit gatal atau terbakar. Terasa sakit dan perih apalagi jika bersentuhan dengan makanan yang pedas. Dan membuat aliran saliva meningkat.

Ca Mulut

Tidak ada rasa sakit, diawali dengan leukoplakia dan dapat berupa nodul atau ulcer yang dapat sembuh. Pendarahan berulang dalam rongga mulut dan kesulitan menggerakkan rahang serta nyeri pada wajah, mulut,leher, dan telinga.dan terkadang disertai penurunan berat badan.

Herpes Simpleks pada mulut

Awalnya vesikel pada daerah mulut dan setelah pecah menimbulkan ulkus dank arena infeksi sekunder akan menyebabkan plak putih pada mulut.

HIV

Biasanya adanya leukoplakia jenis hairy oral. Lesi putih dibagian bawah atau sisi lidah. Kadang rata atau halus dan sifatnya kambuh-kambuhan serta bisa diobati dengan asiklovir.

Learning issue 2.

Grading bercak putih pada mulut

Grade 1

Page 5: Laporan HIV

Grade 1 : bercak granuler yg secara bertahap berubah menjdi keabuan.

Grade 2

Grade 2: bercak putih kebiruan berbatas tegas tanpa induras

Grade 3

Page 6: Laporan HIV

Grade 3 bercak putih berbatas tegas dgn indurasi mgkn ad kerutan

Grade 4

Grade 4 bercak putih mengalami indurasi,ada fisura,erosi,dan kadang2 permukaannya mengalami proferasi seperti veruka.pada mikroskopis terlihat keganasanndiri,.

Page 7: Laporan HIV

Learning issue 3.

Patofisiologi bercak putih pada mulut

Page 8: Laporan HIV

Learning issue 4

Definisi, faktor resiko, epidemiologi

Definisi

Pengertian HIV merupakan singkatan dari 'Human Immunodeficiency Virus'. HIV adalah suatu virus yang dapat menyebabkan penyakit AIDS. Virus ini menyerang manusia dan menyerang sistem kekebalan (imunitas) tubuh, sehingga tubuh menjadi lemah dalam melawan infeksi. Dengan kata lain, kehadiran virus ini dalam tubuh akan menyebabkan defisiensi (kekurangan) sistem imun.

Epidemiologi

UNAIDS dan WHO memperkirakan bahwa AIDS telah membunuh lebih dari 25 juta jiwa sejak pertama kali diakui tahun 1981, membuat AIDS sebagai salah satu epidemik paling menghancurkan pada sejarah. Meskipun baru saja, akses perawatan antiretrovirus bertambah baik di banyak region di dunia, epidemik AIDS diklaim bahwa diperkirakan 2,8 juta (antara 2,4 dan 3,3 juta) hidup di tahun 2005 dan lebih dari setengah juta (570.000) merupakan anak-anak.[5] Secara global, antara 33,4 dan 46 juta orang kini hidup dengan HIV.[5] Pada tahun 2005, antara 3,4 dan 6,2 juta orang terinfeksi dan antara 2,4 dan 3,3 juta orang dengan AIDS meninggal dunia, peningkatan dari 2003 dan jumlah terbesar sejak tahun 1981.[5] Afrika Sub-Sahara tetap merupakan wilayah terburuk yang terinfeksi, dengan perkiraan 21,6 sampai 27,4 juta jiwa kini hidup dengan HIV. Dua juta [1,5&-3,0 juta] dari mereka adalah anak-anak yang usianya lebih rendah dari 15 tahun. Lebih dari 64% dari semua orang yang hidup dengan HIV ada di Afrika Sub Sahara, lebih dari tiga per empat (76%) dari semua wanita hidup dengan HIV. Pada tahun 2005, terdapat 12.0 juta [10.6-13.6 juta] anak yatim/piatu AIDS hidup di Afrika Sub Sahara.[5] Asia Selatan dan Asia Tenggara adalah terburuk kedua yang terinfeksi dengan besar 15%. 500.000 anak-anak mati di region ini karena AIDS. Dua-tiga infeksi HIV/AIDS di Asia muncul di India, dengawn perkiraan 5.7 juta infeksi (perkiraan 3.4 – 9.4 juta) (0.9% dari populasi), melewati perkiraan di Afrika Selatan yang sebesar 5.5 juta (4.9-6.1 juta) (11.9% dari populasi) infeksi, membuat negara ini dengan jumlah terbesar infeksi HIV di dunia.[97] Di 35 negara di Afrika dengan perataan terbesar, harapan hidup normal sebesar 48.3 tahun – 6.5 tahun sedikit daripada akan menjadi tanpa penyakit.[

Page 9: Laporan HIV

Faktor resiko

Hubungan seks (anal,oral,vaginal) yang tidak terlindungi dengan orang yang terinfeksi HIV

Pengguna narkoba suntik dengan satu jarum Penyakit menular seksual Ibu HIV-AIDS yang hamil menular ke bayinya Transfusi yang darahnya tidak diperiksa HIV Ada perlukaan pintu masuk virus HIV Memiliki tatto Pernah tertusuk alat suntik bekas pakai

Learning issue 5.

PATOGENESIS & PATOFISIOLOGI HIV/AIDS

HIV masuk ke tubuh

Menyerang dan menginfeksi secara selektif zat antibodi pada sistem kekebalantubuh

(sel Limfosit T)

Sel HIV mengikat diri pada molekul CD4

Masuk ke dalam sel target

Melepaskan bungkusnya dan bergabung dengan Enzym reverse transcryptase untuk merubah bentuk RNA agar dapat bergabung dengan DNA sel target

Sel berkembang biak dan bereplikasi dalam tubuh (10 partikel setiap hari)

Lambat laun merusak dan menghabiskan sel T

Page 10: Laporan HIV

Setelah beberapa bulan/tahun jumlah sel T menurun

Timbul gejala-gejala HIV

Learning issue 6

Penegakan diagnosa

Anamnesis

Anamnesis gejala pasien Telusuri perilaku beresiko

Pemeriksaan fisik

Mencari tanda infeksi

Pemeriksaan penunjang

1. ELISA Prinsip : memeriksa antibodi terhadap protein gp120 dan p24 Bila hasil 3 metode (+) positif HIV Bila hasil 2 atau 1 yang (+) indeterminate2. Western Bolt Tes konfirmasi paling baik3. PCR Mendeteksi target organisme dengan konsentrasi yang sangat kecil Sangat baik pada window period4. CD4 Merupakan indikator yang dapat diandalkan untuk mengetahui resiko terkena infeksi

oportunistik Nilai normal : 500-2000 sel/mikroliter

Learning issue 7.

Penularan dan pencegahan HIV

Page 11: Laporan HIV

a. PENCEGAHAN HIV AIDS Tidak melakukan hubungan seks bagi yang belum menikah Bersikap saling setia

kepada satu pasangan seks jangan berganti-ganti pasangan Cegah penularan HIV melalui hubungan sexual dengan menggunakan kondom Dilarang menggunakan narkoba (zat-zat terlarang) Jangan menggunakan alat suntik secara bergantian Hindari kontak luka dengan pasien HIV Hindari transfuse darah tanpa pengecekan dokter terlebih dahulu Hindari pembuatan tato ditubuh

b. Penularan HIV AIDS melakukan hubungan seks bagi yang belum menikah Bersikap saling setia kepada

satu pasangan seks jangan berganti-ganti pasangan menggunakan alat suntik secara bergantian transfuse darah tanpa pengecekan dokter terlebih dahulu Ibu HIV-AIDS yang hamil menular ke bayinya

Learning issue 8.

Stadium HIV

Stadium WHO untuk HIV/AIDS pada Anak dengan Infeksi HIV Dipastikan

Stadium Klinis 1 : Tanpa gejala (asimtomatis) Limfadenopati generalisata persisten

Stadium Klinis 2 : Hepatosplenomegaly persisten tanpa alasani Erupsi papular pruritis Infeksi virus kutil yang luas Moluskum kontagiosum yang luas Infeksi jamur di kuku Ulkus mulut yang berulang Pembesaran parotid persisten tanpa alasan Eritema lineal gingival (LGE) Herpes zoster Infeksi saluran napas bagian atas yang berulang atau kronis (ototis media, otore, sinusitis, atau tonsilitis)

Stadium Klinis 3 : Malanutrisi sedang tanpa alasan jelas tidak membaik dengan terapi baku Diare terus-menerus tanpa alasan (14 hari atau lebih) Demam terus-menerus tanpa alasan (di atas 37,5°C, sementara atau terus-menerus, lebih dari 1 bulan) Kandidiasis oral terus-menerus (setelah usia 6-8 minggu) Oral hairy leukoplakia (OHL) Gingivitis atau periodonitis nekrotising berulkus yang akut Tuberkulosis pada kelenjar getah bening Tuberkulosis paru Pneumonia bakteri yang parah dan berulang Pneumonitis limfoid interstitialis bergejala Penyakit paru kronis

Page 12: Laporan HIV

terkait HIV termasuk brokiektasis Anemia (<8g/dl), neutropenia (<0,5 × 109 /l) dan/atau trombositopenia kronis (<50 × 109 /l) tanpa alasan

Stadium Klinis 4 : Wasting yang parah, tidak bertumbuh atau malanutrisi yang parah tanpa alasan dan tidak menanggapi terapi yang baku Pneumonia Pneumosistis (PCP) Infeksi bakteri yang parah dan berulang (mis. empiema, piomisotis, infeksi tulang atau sendi, atau meningitis, tetapi tidak termasuk pneumonia) Infeksi herpes simpleks kronis (orolabial atau kutaneous lebih dari 1 bulan atau viskeral pada tempat apa pun) Tuberkulosis di luar paru Sarkoma Kaposi Kandidiasis esofagus (atau kandidiasis pada trakea, bronkus atau paru) Toksoplasmosis sistem saraf pusat (setelah usia 1 bulan) Ensefalopati HIV Infeksi sitomegalovirus: retinitis atau infeksi CMV yang mempengaruhi organ lain, yang mulai pada usia lebih dari 1 bulan) Kriptokokosis di luar paru (termasuk meningitis) Mikosis diseminata endemis (histoplasmosis luar paru, kokidiomikosis) Kriptosporidiosis kronis Isosporiasis kronis Infeksi mikobakteri non-TB diseminata Limfoma serebral atau non-Hodgkin sel-B Progressive multifocal leucoencephalopathy (PML) Nefropati bergejala terkait HIV atau kardiomiopati bergejala terkait HIV.

Stadium WHO untuk Penyakit HIV pada Orang Dewasa dan Remaja Logo Acrobat Unduh versi PDF

Stadium Klinis 1

Tanpa gejala (asimtomatis) Limfadenopati generalisata persisten

Stadium Klinis 2

Kehilangan berat badani yang sedang tanpa alasanii (<10% berat badan diperkirakan atau diukur) Infeksi saluran napas bagian atas yang berulang (sinusitis, tonsilitis, ototis media dan faringitis) Herpes zoster Kheilitis angularis Ulkus di mulut yang berulang Erupsi papular pruritis Dermatitis seboroik Infeksi jamur di kuku

Stadium Klinis 3

Kehilangan berat badan yang parah tanpa alasan (>10% berat badan diperkirakan atau diukur) Diare kronis tanpa alasan yang berlangsung lebih dari 1 bulan Demam berkepanjangan tanpa alasan (di atas 37,5°C, sementara atau terus-menerus, lebih dari 1 bulan) Kandidiasis mulut berkepanjangan Oral hairy leukoplakia Tuberkulosis paru Infeksi bakteri yang berat (mis. pnemonia, empiema, piomiositis, infeksi tulang atau sendi, meningitis atau bakteremia) Stomatitis, gingivitis atau periodontitis nekrotising berulkus yang akut Anemia (<8g/dl), neutropenia (<0,5 × 109/l) dan/atau trombositopenia kronis (<50 × 109/l) tanpa alasan

Stadium Klinis 4

Page 13: Laporan HIV

Sindrom wasting HIV Pneumonia Pneumocystis Pneumonia bakteri parah yang berulang Infeksi herpes simplex kronis (orolabial, kelamin, atau rektum/anus lebih dari 1 bulan atau viskeral pada tempat apa pun) Kandidiasis esofagus (atau kandidiasis pada trakea, bronkus atau paru) Tuberkulosis di luar paru Sarkoma Kaposi (KS) Infeksi sitomegalovirus (retinitis atau infeksi organ lain) Toksoplasmosis sistem saraf pusat Ensefalopati HIV Kriptokokosis di luar paru termasuk meningitis Infeksi mikobakteri non-TB diseminata Progressive multifocal leukoencephalopathy (PML) Kriptosporidiosis kronis Isosporiasis kronis Mikosis diseminata (histoplasmosis atau kokidiomikosis di luar paru) Septisemia yang berulang (termasuk Salmonela nontifoid) Limfoma (serebral atau non-Hodgkin sel-B) Karsinoma leher rahim invasif Leishmaniasis diseminata atipikal Nefropati bergejala terkait HIV atau kardiomiopati bergejala terkait HIV

Learning issue 9

PENATALAKSANAAN

A. Pengobatan untuk menekan replikasi virus HIV dengan memberikan obat ARV (anti retroviral)1. Nucleoside/Nucleotide Reverse Transcriptase Inhibitors (NRTIs)

Kerjanya menghambat produksi DNA virus

2. Non-Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitors (NNRTIs) Menghambat kerja enzim reverse transcriptase

3. Protease Inhibitors (PIs) Menghambat enzim protease dan mempertahankan untaian materi genetik sebelum diputus

4. Entry/Fusion Inhibitors Menghambat virus

untuk masuk ke sel induk

5. Integrase Inhibitors Menghambat kerja

virus dalam menambahkan DNA

virus ke DNA sel induk

Page 14: Laporan HIV

▪ Kombinasi 2 NRTI + 1 PI à kuat dan lama menekan replikasi virus. ▪ Kombinasi 2 NRTI + 1 NNRTI à menekan virus + meningkatkan perbaikan imunologis

(+ direkomendasikan di Indonesia).

Contoh : kombinasi 2 NRTI + 1 NNRTI à Zidovudin + Lamivudin + Nevirapine

Zidovudin 2 x 300 mg Lamivudin 2 x 150 mgNevirapine 1 x 200 mg selama 14 hari, dilanjutkan

B. Pengobata

Page 15: Laporan HIV

n untuk mengatasi berbagai penyakit infeksi yang menyertai infeksi HIV / mengobati AIDS, infeksi opportunistik seperti :1. Tuberculosis à dikombinasikan dengan OAT (Obat Anti Tuberculosis) seperti

Rifampisin, INH, dll

2. Pneumonia à pasien biasanya kita rawat inap karena memerlukan pemberian oksigen atau ventilator

3. Kandidiasi Oral à Nistatin  500.000 IU per hari atau Flukonazol 100 mg per hari

4. Herpes Zoster à Acyclovir 400 mg

5. Toksoplasmosis à TMP-SMX  1 dosis/hari.

C. Pengobatan suportif1. Makanan yang bergizi2. Dukungan psikososial3. Dukungan agama4. Tidur yang cukup dan menjaga kebersihan

Learning issue 10.

Komplikasi

Tb (tuberculosis)

 Umum dikenal dengan tuberculosis, adalah penyakit umum yang diderita penderita Aids dan dapat mematikan. hampir semua penderita HIV/Aids, juga menderita Tb.

Salmonela

Menular melalui makanan dan air. Gejalanya ialah diare parah, demam, menggigil, sakit perut dan muntah.

Cytomegalovirus (CMV)

Page 16: Laporan HIV

Adalah jenis virus herpes yang menular melalui cairan tubuh, seperti air liur, darah, ASI, semen dan urin. Virus ini dapat menyebabkan kerusakan pada mata, sistem pencernaan, paru-paru dan organ tubuh lainnya.

Candiasis

 Menyebabkan peradangan dan bercak putih pada mulut (lidah), tenggorokan dan vagina. Bintik putih ini menyebabkan nyeri. Akan lebih parah jika mengenai anak-anak.

Cryptococcal meningitis

Peradangan yang disebabkan oleh infeksi jamur pada membran dan cairan sekitar otak dan tulang belakang. Biasanya ada pada tanah, dapat pula menyebar melalui burung atau kelelawar.

Toxoplasma

 Umumnya disebarkan melalui kotoran kucing dan dapat menyebar ke hewan lainnya. Virus ini dapat menyebabkan kematian.

Cryptosporidiosis

 Disebabkan oleh parasit yang hidup pada usus hewan yang dapat menyebar melalui makanan atau air yang terkontaminasi. Parasit ini dapat hidup pada usus manusia dan dapat mengakibatkan diare parah.

Kaposi’s sarcoma

 Adalah tumor pada dinding pembuluh darah. Gejalanya adalah kemerahan pada kulit dan mulut. Penyakit jenis ini sangat jarang mengenai mereka yang bukan penderita HIV.

Lymphomas

Kanker ini terjadi pada sel darah putih, umumnya bermula pada kelenjar getah bening. Gejala awalnya adalah bengkak dan nyeri pada kelenjar getah bening (leher, ketiak dan pangkal paha).

Prognosis

Masa yang diambil untuk pengembangan AIDS infeksi HIV dapat berkisar dari 6 bulan (sangat jarang) hingga 15 tahun. Di Inggris waktu rata-rata untuk pengembangan AIDS awal infeksi HIV adalah sekitar 12 tahun.

Page 17: Laporan HIV

Di negara berkembang prognosis sangat buruk sebab Obat-obatan HIV tidak selalu tersedia di negara berkembang.

Learning issue 11

INDIKASI RAWAT INAP

Pasien hiv/aids dengan komplikasi sebaiknya di rawat inap dirawat di RS Pasien yang tidak bisa mengurus dirinya sendiri dan tidak disiplin minum obat sebaiknya

di rawat di RS Dan di kuatirkan sangat menular

Kesimpulan

Berdasarkan hasil anmnesis dan pemeriksaan yang dilakukan pada pasien didalam pemicu, dapat disimpulkan bahwa pasien tersebut menderita HIV.

Sumber Referensi

Guyton, Arthur C., Hall, john E. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. EGC.

Natadisastra, djaenudin. 2009. Parasitologi Kedokteran: ditinjau dari organ yang di serang. Jakarta: EGC.

Davey, Patrick. 2005. At a Glance Medicine. Jakarta: Erlangga.

Widoyono, 2008, Penyakit tropis,epidemiologi,penularan, pencegahan dan pemberantasannya, Jakarta ; erlangga medical series