Laporan Igd 2 Case2
-
Upload
sherenvinera -
Category
Documents
-
view
234 -
download
0
description
Transcript of Laporan Igd 2 Case2
![Page 1: Laporan Igd 2 Case2](https://reader036.fdokumen.site/reader036/viewer/2022082404/55cf882c55034664618e157e/html5/thumbnails/1.jpg)
PERITONITIS
Oleh :Danae Kristina Natasia
SMF REHABILITASI MEDIK DAN KEDOKTERAN EMERGENCY
![Page 2: Laporan Igd 2 Case2](https://reader036.fdokumen.site/reader036/viewer/2022082404/55cf882c55034664618e157e/html5/thumbnails/2.jpg)
PENDAHULUAN•Gawat abdomen menggambarkan
keadaan klinik akibat kegawatan di rongga perut yang biasanya timbul mendadak dengan nyeri sebagai keluhan utama.
•Keadaan ini memerlukan penanggulangan segera yang sering berupa tindakan bedah,
•Peritonitis adalah peradangan yang disebabkan oleh infeksi pada selaput organ perut (peritonieum).
![Page 3: Laporan Igd 2 Case2](https://reader036.fdokumen.site/reader036/viewer/2022082404/55cf882c55034664618e157e/html5/thumbnails/3.jpg)
KASUS2.1 PRIMARY SURVEYNy. S, Perempuan• Vital Sign :
Nadi : 94x/m, regular, kuat angkatSuhu : 36,50CPernapasan : 24 x/menitTD : 140/180 mmHg
• Airway : bebas, tidak ada sumbatan jalan nafas • Breathing : spontan, 24x/menit, torako-abdominal,
pergerakan thoraks simetris kanan/kiri• Circulation : Nadi 94x/menit rreguler, kuat angkat• Disability : GCS (Eye 4, Verbal 5, Motorik 6) pupil isokor +/+
(diameter 3 mm/3 mm)• Evaluasi masalah : kasus ini merupakan kasus yang termasuk dalam
priority sign yaitu pasien datang dalam keadaan nyeri dan perlu penatalaksanaan segera. Pasien diberi label Kuning.
• Tatalaksana awal : tata laksana awal pada pasien ini adalah ditempatkan di ruangan non-bedah dan diberikan oksigenasi.
![Page 4: Laporan Igd 2 Case2](https://reader036.fdokumen.site/reader036/viewer/2022082404/55cf882c55034664618e157e/html5/thumbnails/4.jpg)
KASUS2.1 IDENTITAS• Identitas penderitaNama : Ny. SJenis kelamin : PerempuanUsia : 79 thAlamat : Gunung MasPekerjaan: Swasta
2.2 ANAMNESISAnamnesis dilakukan secara alloanamnesis pada hari Jumat, 19 Juni 2015.1. Keluhan utama: Nyeri Perut2. Riwayat penyakit sekarang: Pasien datang dengan rujukan dari RSUD Gunung Mas dengan keluhan nyeri di seluruh lapang perut sejak 3 HSMRS, nyeri muncul tiba-tiba dirasakan di seluruh lapang perut, perut terasa melilit dan terasa begah, pasien juga mengeluh tidak dapat buang air besar dan kentut sejak 3 HSMRS, selain itu pasien juga mengeluh mual dan muntah, pasien muntah sebanyak 3x berupa makanan tanpa bercampur lender dan darah, pasien juga mengeluh nafsu makan menurun. Keluhan demam sebelumnya disangkal.3. Riwayat penyakit dahulu: Riwayat penyakit serupa sebelumnya disangkal. Riw. DM dan Hipertensi disangkal.4. Riwayat penyakit keluarga: Tidak ada keluarga yang menderita penyakit serupa.
![Page 5: Laporan Igd 2 Case2](https://reader036.fdokumen.site/reader036/viewer/2022082404/55cf882c55034664618e157e/html5/thumbnails/5.jpg)
KASUS2.3 PEMERIKSAAN FISIKStatus Generalis1. Keadaan umum : TSS
Kesadaran : E4V5M62. Tanda-tanda vital• Nadi : 94x/m, regular, kuat angkat• Suhu : 36,50C• Pernapasan : 24 x/menit• TD : 140/180 mmHg3. Kepala/Leher : CA -/-, SI -/-, pembesaran KGB -/-, retraksi suprasternal (-), Refleks cahaya +/+, pupil isokor4. Toraks
a. Paru :Simetris, tidak ada ketinggalan gerak, tampak retraksi interkostal (-/-), vesikuler +/+, rhonki (-/-), wh (-/-)
b. Jantung : S1S2 tunggal, murmur (-), gallop (-)5. Abdomen : Cembung, defense muscular (+), BU (+) menurun,
H/L tidak teraba besar, timpani, Nyeri Tekan (+) seluruh lapang perut, metallic sound (-), borborygmig (-).6. Ekstremitas : akral hangat, CRT <2 detik
![Page 6: Laporan Igd 2 Case2](https://reader036.fdokumen.site/reader036/viewer/2022082404/55cf882c55034664618e157e/html5/thumbnails/6.jpg)
KASUSIV. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium : 19 Juni 2015
GDS 130 mg/dL
Creatinin 1,10 mg/dL
SGOT 38 u/L
SGPT 42 u/L
HBsAg Negatif
HB 11,5 g/dL
Hematokrit 33,9%
Trombosit 210.000/uL
Leukosit 8.700/uL
![Page 7: Laporan Igd 2 Case2](https://reader036.fdokumen.site/reader036/viewer/2022082404/55cf882c55034664618e157e/html5/thumbnails/7.jpg)
KASUSV. DIAGNOSA a. Diagnosa Banding•Peritonitis•Ileus Obstruktif•Appensitis akutb. Diagnosa klinis•Peritonitis
VI. USULAN PEMERIKSAAN•USG Abdomen
![Page 8: Laporan Igd 2 Case2](https://reader036.fdokumen.site/reader036/viewer/2022082404/55cf882c55034664618e157e/html5/thumbnails/8.jpg)
KASUSVII. PENATALAKSANAAN• O2 nasal canul 3 lpm• Pemasangan NGT dan DC• Inf. RL 20 tpm• Inj. Ceftriaxone 2 x 1g IV(ST)• Inj. Metronidazole 3 x 500mg IV• Inj. Omeprazole 2 x 40mg IV• Pro Laparotomi Eksplorasi VIII. PROGNOSIS• Quo ad vitam : dubia ad sanam• Quo ad functionam : dubia ad sanam• Quo ad sanationam : dubia ad sanam
![Page 9: Laporan Igd 2 Case2](https://reader036.fdokumen.site/reader036/viewer/2022082404/55cf882c55034664618e157e/html5/thumbnails/9.jpg)
PEMBAHASAN•Kasus ini merupakan kasus yang termasuk dalam
priority sign yaitu pasien datang dalam keadaan nyeri dan perlu penatalaksanaan segera. Pasien diberi label Kuning.
•Berdasarkan anamnesa dan hasil pemeriksaan fisik serta didukung dengan pemeriksaan penunjang, pasien ini disimpulkan didiagnosa dengan Peritonitis. Peritonitis adalah peradangan yang disebabkan oleh infeksi pada selaput organ perut (peritonieum). Peritonieum adalah selaput tipis dan jernih yang membungkus organ perut dandinding perut sebelah dalam. Lokasi peritonitis bisa terlokalisir atau difuse, riwayat akut ataukronik dan patogenesis disebabkan oleh infeksi atau aseptik.1
![Page 10: Laporan Igd 2 Case2](https://reader036.fdokumen.site/reader036/viewer/2022082404/55cf882c55034664618e157e/html5/thumbnails/10.jpg)
PEMBAHASAN• Peritonitis adalah peradangan yang disebabkan oleh
infeksi pada selaput organ perut (peritonieum). • Peritonieum adalah selaput tipis dan jernih yang
membungkus organ perut dandinding perut sebelah dalam. Lokasi peritonitis bisa terlokalisir atau difuse, riwayat akut ataukronik dan patogenesis disebabkan oleh infeksi atau aseptik.1
• Pada pasien yang ditemukan adalah adanya distensi abdomen disertai dengan defense muscular, nyeri tekan di seluruh lapang perut, dari auskultasi didapatkan penurunan bising usus, dari pemeriksaan radiologi ditemukan adanya gambaran free air, yang juga mendukung dalam penegakkan diagnose peritonitis.
• Dalam tatalaksana, pasien mendapat injeksi ceftriaxone dan injeksi metronidazole, pasien juga mendapat injeksi omeprazole untuk mengurangi muntah. Pada pasien ini direncanakan untuk dilakukan laparotomy eksplorasi, tatalaksana ini sudah sesuai, dimana untuk tatalaksana peritonitis.
![Page 11: Laporan Igd 2 Case2](https://reader036.fdokumen.site/reader036/viewer/2022082404/55cf882c55034664618e157e/html5/thumbnails/11.jpg)
DAFTAR PUSTAKA1. Wim de jong, Sjamsuhidayat.R. Buku ajar Ilmu Bedah. Edisi 3.
Jakarta: 2011.EGC.2. Schwartz, Shires, Spencer. Peritonitis dan Abses Intraabdomen
dalam Intisari Prinsip – Prinsip Ilmu Bedah. Edisi 6.Jakarta: 2000. EGC. Hal 489 – 493
3. Schrock. T. R.. Peritonitis dan Massa abdominal dalam Ilmu Bedah, Ed.7, alih bahasa dr. Petrus Lukmanto.Jakarta: 2000.EGC
4. Arief M, Suprohaita, Wahyu.I.K, Wieiek S, Bedah Digestif, dalam Kapita Selekta Kedokteran, Ed:3; Jilid: 2; p 302-321, Media Aesculapius FKUI, Jakarta: 2000
5. Wim de jong, Sjamsuhidayat.R,.Gawat Abdomen, dalam Buku ajar Ilmu Bedah; 221-239, EGC, Jakarta.1997
6. Price, Sylvia..Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Edisi 6. Jakarta: 2005. EGC.
7. Philips Thorek, Surgical Diagnosis,Toronto University of Illnois College of Medicine,third edition,1997, Toronto.
8. Rasad S, Kartoleksono S, Ekayuda I.Abdomen Akut, dalam Radiologi Diagnostik, Hal 256-257, Gaya Baru, Jakarta.1999