Laporan Igd 2 Case2

11
PERITONITIS Oleh : Danae Kristina Natasia SMF REHABILITASI MEDIK DAN KEDOKTERAN EMERGENCY

description

jnlk

Transcript of Laporan Igd 2 Case2

Page 1: Laporan Igd 2 Case2

PERITONITIS

Oleh :Danae Kristina Natasia

SMF REHABILITASI MEDIK DAN KEDOKTERAN EMERGENCY

Page 2: Laporan Igd 2 Case2

PENDAHULUAN•Gawat abdomen menggambarkan

keadaan klinik akibat kegawatan di rongga perut yang biasanya timbul mendadak dengan nyeri sebagai keluhan utama.

•Keadaan ini memerlukan penanggulangan segera yang sering berupa tindakan bedah,

•Peritonitis adalah peradangan yang disebabkan oleh infeksi pada selaput organ perut (peritonieum).

Page 3: Laporan Igd 2 Case2

KASUS2.1 PRIMARY SURVEYNy. S, Perempuan• Vital Sign :

Nadi : 94x/m, regular, kuat angkatSuhu : 36,50CPernapasan : 24 x/menitTD : 140/180 mmHg

• Airway : bebas, tidak ada sumbatan jalan nafas • Breathing : spontan, 24x/menit, torako-abdominal,

pergerakan thoraks simetris kanan/kiri• Circulation : Nadi 94x/menit rreguler, kuat angkat• Disability : GCS (Eye 4, Verbal 5, Motorik 6) pupil isokor +/+

(diameter 3 mm/3 mm)• Evaluasi masalah : kasus ini merupakan kasus yang termasuk dalam

priority sign yaitu pasien datang dalam keadaan nyeri dan perlu penatalaksanaan segera. Pasien diberi label Kuning.

• Tatalaksana awal : tata laksana awal pada pasien ini adalah ditempatkan di ruangan non-bedah dan diberikan oksigenasi.

Page 4: Laporan Igd 2 Case2

KASUS2.1 IDENTITAS• Identitas penderitaNama : Ny. SJenis kelamin : PerempuanUsia : 79 thAlamat : Gunung MasPekerjaan: Swasta

2.2 ANAMNESISAnamnesis dilakukan secara alloanamnesis pada hari Jumat, 19 Juni 2015.1. Keluhan utama: Nyeri Perut2. Riwayat penyakit sekarang: Pasien datang dengan rujukan dari RSUD Gunung Mas dengan keluhan nyeri di seluruh lapang perut sejak 3 HSMRS, nyeri muncul tiba-tiba dirasakan di seluruh lapang perut, perut terasa melilit dan terasa begah, pasien juga mengeluh tidak dapat buang air besar dan kentut sejak 3 HSMRS, selain itu pasien juga mengeluh mual dan muntah, pasien muntah sebanyak 3x berupa makanan tanpa bercampur lender dan darah, pasien juga mengeluh nafsu makan menurun. Keluhan demam sebelumnya disangkal.3. Riwayat penyakit dahulu: Riwayat penyakit serupa sebelumnya disangkal. Riw. DM dan Hipertensi disangkal.4. Riwayat penyakit keluarga: Tidak ada keluarga yang menderita penyakit serupa.

Page 5: Laporan Igd 2 Case2

KASUS2.3 PEMERIKSAAN FISIKStatus Generalis1. Keadaan umum : TSS

Kesadaran : E4V5M62. Tanda-tanda vital• Nadi : 94x/m, regular, kuat angkat• Suhu : 36,50C• Pernapasan : 24 x/menit• TD : 140/180 mmHg3. Kepala/Leher : CA -/-, SI -/-, pembesaran KGB -/-, retraksi suprasternal (-), Refleks cahaya +/+, pupil isokor4. Toraks

a. Paru :Simetris, tidak ada ketinggalan gerak, tampak retraksi interkostal (-/-), vesikuler +/+, rhonki (-/-), wh (-/-)

b. Jantung : S1S2 tunggal, murmur (-), gallop (-)5. Abdomen : Cembung, defense muscular (+), BU (+) menurun,

H/L tidak teraba besar, timpani, Nyeri Tekan (+) seluruh lapang perut, metallic sound (-), borborygmig (-).6. Ekstremitas : akral hangat, CRT <2 detik

Page 6: Laporan Igd 2 Case2

KASUSIV. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Laboratorium : 19 Juni 2015

GDS 130 mg/dL

Creatinin 1,10 mg/dL

SGOT 38 u/L

SGPT 42 u/L

HBsAg Negatif

HB 11,5 g/dL

Hematokrit 33,9%

Trombosit 210.000/uL

Leukosit 8.700/uL

Page 7: Laporan Igd 2 Case2

KASUSV. DIAGNOSA a. Diagnosa Banding•Peritonitis•Ileus Obstruktif•Appensitis akutb. Diagnosa klinis•Peritonitis

VI. USULAN PEMERIKSAAN•USG Abdomen

Page 8: Laporan Igd 2 Case2

KASUSVII. PENATALAKSANAAN• O2 nasal canul 3 lpm• Pemasangan NGT dan DC• Inf. RL 20 tpm• Inj. Ceftriaxone 2 x 1g IV(ST)• Inj. Metronidazole 3 x 500mg IV• Inj. Omeprazole 2 x 40mg IV• Pro Laparotomi Eksplorasi VIII. PROGNOSIS• Quo ad vitam : dubia ad sanam• Quo ad functionam : dubia ad sanam• Quo ad sanationam : dubia ad sanam 

Page 9: Laporan Igd 2 Case2

PEMBAHASAN•Kasus ini merupakan kasus yang termasuk dalam

priority sign yaitu pasien datang dalam keadaan nyeri dan perlu penatalaksanaan segera. Pasien diberi label Kuning.

•Berdasarkan anamnesa dan hasil pemeriksaan fisik serta didukung dengan pemeriksaan penunjang, pasien ini disimpulkan didiagnosa dengan Peritonitis. Peritonitis adalah peradangan yang disebabkan oleh infeksi pada selaput organ perut (peritonieum). Peritonieum adalah selaput tipis dan jernih yang membungkus organ perut dandinding perut sebelah dalam. Lokasi peritonitis bisa terlokalisir atau difuse, riwayat akut ataukronik dan patogenesis disebabkan oleh infeksi atau aseptik.1

Page 10: Laporan Igd 2 Case2

PEMBAHASAN• Peritonitis adalah peradangan yang disebabkan oleh

infeksi pada selaput organ perut (peritonieum). • Peritonieum adalah selaput tipis dan jernih yang

membungkus organ perut dandinding perut sebelah dalam. Lokasi peritonitis bisa terlokalisir atau difuse, riwayat akut ataukronik dan patogenesis disebabkan oleh infeksi atau aseptik.1

• Pada pasien yang ditemukan adalah adanya distensi abdomen disertai dengan defense muscular, nyeri tekan di seluruh lapang perut, dari auskultasi didapatkan penurunan bising usus, dari pemeriksaan radiologi ditemukan adanya gambaran free air, yang juga mendukung dalam penegakkan diagnose peritonitis.

• Dalam tatalaksana, pasien mendapat injeksi ceftriaxone dan injeksi metronidazole, pasien juga mendapat injeksi omeprazole untuk mengurangi muntah. Pada pasien ini direncanakan untuk dilakukan laparotomy eksplorasi, tatalaksana ini sudah sesuai, dimana untuk tatalaksana peritonitis.

Page 11: Laporan Igd 2 Case2

DAFTAR PUSTAKA1. Wim de jong, Sjamsuhidayat.R. Buku ajar Ilmu Bedah. Edisi 3.

Jakarta: 2011.EGC.2. Schwartz, Shires, Spencer. Peritonitis dan Abses Intraabdomen

dalam Intisari Prinsip – Prinsip Ilmu Bedah. Edisi 6.Jakarta: 2000. EGC. Hal 489 – 493

3. Schrock. T. R.. Peritonitis dan Massa abdominal dalam Ilmu Bedah, Ed.7, alih bahasa dr. Petrus Lukmanto.Jakarta: 2000.EGC

4. Arief M, Suprohaita, Wahyu.I.K, Wieiek S, Bedah Digestif, dalam Kapita Selekta Kedokteran, Ed:3; Jilid: 2; p 302-321, Media Aesculapius FKUI, Jakarta: 2000

5. Wim de jong, Sjamsuhidayat.R,.Gawat Abdomen, dalam Buku ajar Ilmu Bedah; 221-239, EGC, Jakarta.1997

6. Price, Sylvia..Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Edisi 6. Jakarta: 2005. EGC.

7. Philips Thorek, Surgical Diagnosis,Toronto University of Illnois College of Medicine,third edition,1997, Toronto.

8. Rasad S, Kartoleksono S, Ekayuda I.Abdomen Akut, dalam Radiologi Diagnostik, Hal 256-257, Gaya Baru, Jakarta.1999