LAPORAN IMUNISASI FARMAKOLOGI

download LAPORAN IMUNISASI FARMAKOLOGI

of 29

Transcript of LAPORAN IMUNISASI FARMAKOLOGI

  • 7/22/2019 LAPORAN IMUNISASI FARMAKOLOGI

    1/29

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    Tuhan menciptakan setiap makhluk hidup dengan kemampuan untuk

    mempertahankan diri terhadap ancaman dari luar dirinya. Salah satu ancaman

    terhadap manusia adalah penyakit, terutama penyakit infeksi yang dibawa oleh

    berbagai macam mikroba seperti virus, bakteri, parasit, jamur. Tubuh mempunyai

    cara dan alat untuk mengatasi penyakit sampai batas tertentu.

    Beberapa jenis penyakit seperti pilek, batuk, dan cacar air dapat sembuh

    sendiri tanpa pengobatan. Dalam hal ini dikatakan bahwa sistem pertahanan tubuh

    (sistem imun orang tersebut cukup baik untuk mengatasi dan mengalahkan kuman!

    kuman penyakit itu. Tetapi bila kuman penyakit itu ganas, sistem pertahanan tubuh

    (terutama pada anak!anak atau pada orang dewasa dengan daya tahan tubuh yang

    lemah tidak mampu mencegah kuman itu berkembang biak, sehingga dapat

    mengakibatkan penyakit berat yang membawa kepada cacat atau kematian.

    Dalam upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan terutama Bayi dan anak,

    maka di perlukan upaya kesehatan seperti peningkatan terhadap upaya pencegahan

    suatu penyakitdan peningkatan terhadap pelayanan pengobatan.untuk memenuhi

    tujuan tersebut pemerintah harus memberikan pelayanan yang terbaik."ntuk

    mewujudkan peningkatan derajat kesehatan Bayi dan anak ini perluadanya sumber

    daya manusia yaitu tenaga kesehatan misalnyadokter,bidan,perawat dan dsb yang

    profesional. Sarana dan prasarana yangmemadai dan alat!alat yang tersedia sesuai

    dengan kebutuhan masyarakatuntuk pelayanan kesehatannya.apabila dari komponen

    di atas kurang maka pelayanan kesehatan yang di berikan akan kurang berkualitas.

    1.2. Tujuan

    Berdasarkan rumusan masalah dapat ditentukan tujuan sebagai berikut #

    $. "ntuk mengetahui bagaimana konsep dasar dari imunisasi.

    %. "ntuk mengetahui apa pengertian imunisasi.

    &. "ntuk mengetahui tujuan dari imunisasi.

  • 7/22/2019 LAPORAN IMUNISASI FARMAKOLOGI

    2/29

    '. "ntuk mengetahui macam!macam dari imunisasi.

    . "ntuk mengetahui jenis!jenis imunisasi..

    ). "ntuk mengetahui Bagaimana mekanisme kerja dari imunisasi.

    BAB II

  • 7/22/2019 LAPORAN IMUNISASI FARMAKOLOGI

    3/29

    PEMBAHASAN

    2.1. Pengertian Imunisasi

    *munisasi adalah pemberian kekebalan tubuh terhadap infasi mikroorganisme

    (bakteri dan virus suatu penyakit dengan memasukkan sesuatu ke dalam tubuh agar

    tubuh tahan terhadap penyakit yang sedang mewabah atau berbahaya bagi seseorang.

    *munisasi berasal dari kata imun yang berarti kebal atau resisten. *munisasi terhadap

    suatu penyakit hanya akan memberikan kekebalan atau resistensi pada penyakit itu

    saja, sehingga untuk terhindar dari penyakit lain diperlukan imunisasi lainnya.

    Dengan imunisasi tubuh kita akan terlindungi dari infeksi begitu pula orang lain,

    karena tidak tertular dari kita.

    +ata imun berasal dari bahasa atin - lsuo / immunitas - rsuo / yang berarti

    pembebasan (kekebalan yang diberikan kepada para senator 0omawi selama masa

    jabatan mereka terhadap kewajiban sebagai warganegara biasa dan terhadap

    dakwaan. Dalam sejarah, istilah ini kemudian berkembang sehingga pengertiannya

    berubah menjadi perlindungan terhadap penyakit, dan lebih spesifik lagi, terhadap

    penyakit menular. Sistem imun adalah suatu sistem dalam tubuh yang terdiri dari sel!

    sel serta produk 1at!1at yang dihasilkannya, yang bekerja sama secara kolektif dan

    terkoordinir untuk melawan benda asing seperti kuman!kuman penyakit atauracunnya, yang masuk ke dalam tubuh.

    +uman disebut antigen. 2ada saat pertama kali antigen masuk ke dalam tubuh,

    maka sebagai reaksinya tubuh akan membuat 1at anti yang disebut dengan antibodi.

    2ada umumnya, reaksi pertama tubuh untuk membentuk antibodi tidak terlalu kuat,

    karena tubuh belum mempunyai 3pengalaman.3 Tetapi pada reaksi yang ke!%, ke!&

    dan seterusnya, tubuh sudah mempunyai memori untuk mengenali antigen tersebut

    sehingga pembentukan antibodi terjadi dalam waktu yang lebih cepat dan dalam

    jumlah yang lebih banyak. *tulah sebabnya, pada beberapa jenis penyakit yang

    dianggap berbahaya, dilakukan tindakan imunisasi atau vaksinasi. 4al ini

    dimaksudkan sebagai tindakan pencegahan agar tubuh tidak terjangkit penyakit

    tersebut, atau seandainya terkena pun, tidak akan menimbulkan akibat yang fatal.

  • 7/22/2019 LAPORAN IMUNISASI FARMAKOLOGI

    4/29

    2.2. Tujuan Imunisasi

    Tujuan dari diberikannya suatu imunitas dari imunisasi adalah untuk

    mengurangi angka penderita suatu penyakit yang sangat membahayakan kesehatan

    bahkan bisa menyebabkan kematian pada penderitanya. Beberapa penyakit yang

    dapat dihindari dengan imunisasi yaitu seperti hepatitis B, campak, polio, difteri,

    tetanus, batuk rejan, gondongan, cacar air, tbc, dan lain sebagainya.

    *munisasi biasanya lebih fokus diberikan kepada anak!anak karena sistem

    kekebalan tubuh mereka masih belum sebaik orang dewasa, sehingga rentan terhadap

    serangan penyakit berbahaya. *munisasi tidak cukup hanya dilakukan satu kali, tetapi

    harus dilakukan secara bertahap dan lengkap terhadap berbagai penyakit yang sangatmembahayakan kesehatan dan hidup anak.

    56encegah terjadinya penyakit tertentu pada seseorang.

    56enghilangkan penyakit tertentu pada populasi.

    2.3. lasi!ikasi Imunisasi

    6acam!macam7jenis!jenis imunisasi ada dua macam, yaitu imunisasi pasif

    yang merupakan kekebalan bawaan dari ibu terhadap penyakit dan imunisasi aktif di

    mana kekebalannya harus didapat dari pemberian bibit penyakit lemah yang mudah

    dikalahkan oleh kekebalan tubuh biasa guna membentuk antibodi terhadap penyakit

    yang sama baik yang lemah maupun yang kuat.

    Imunisasi Akti!

    *munisasi aktif adalah pemberian kuman atau racun kuman yang sudah

    dilemahkan atau dimatikan dengan tujuan untuk merangsang tubuh memproduksi

    antibodi sendiri. 8ontohnya adalah imunisasi polio atau campak. *munisasi aktif juga

    dapat dibagi % macam #

    a. *munisasi aktif alamiah adalah kekebalan tubuh yang secara ototmatis di peroleh

    sembuh dari suatu penyakit.

  • 7/22/2019 LAPORAN IMUNISASI FARMAKOLOGI

    5/29

    b. *munisasi aktif buatan adalah kekebalan tubuh yang di dapat dari vaksinasi yang

    di berikan untuk mendapatkan perlindungan dari suatu penyakit.

    Imunisasi Pasi!

    Sedangkan imunisasi pasif adalah penyuntikan sejumlah antibodi, sehingga

    kadar antibodi dalam tubuh meningkat. 8ontohnya adalah penyuntikan 9TS (9nti

    Tetanus Serum pada orang yang mengalami luka kecelakaan. 8ontoh lain adalah

    yang terdapat pada bayi yang baru lahir dimana bayi tersebut menerima berbagai

    jenis antibodi dari ibunya melalui darah placenta selama masa kandungan, misalnya

    antibodi terhadap campak. *munisasi pasif ini dapat di bagi % yaitu #

    a. *munisasi pasif alamiah adalah antibodi yang didapat seorang karena diturunkanoleh inu yang merupakan orang tua langsung ketika berada dalam kandungan.

    b. *munisasi pasif buatan adalah kekebalan tubuh yang diperoleh karena suntikan

    serum untuk mencegah penyakit tertentu.

    2.". Mekanisme erja Imunisasi #alam Pr$ses Pen%ega&an Pen'akit

    *munisasi bekerja dengan cara merangsang pembentukan antibody terhadap

    organisme tertentu, tanpa menyebabkan seorang sakit terlebih dahulu vaksin 1at yang

    digunakan untuk membentuk imunitas tubuh. Terbuat dari mikroorganisme ataupun

    bagian dari mikroorganisme penyebab infeksi yang telah dimatikan atau dilemahkan

    tidak akan membuat penderita jatuh sakit vaksin dimasukkan ke dalam tubuh yang

    biasanya melalui suntikan. Sistem pertahanan tubuh kemudian akan bereaksi ke

    dalam vaksin yang dimasukkan ke dalam tubuh tersebut sama seperti apabila

    mikroorganisme menyerang tubuh dengan cara membentuk antibody kemudian akan

    membunuh vaksin tersebut layaknya membunuh mikroorganisme yang menyerang.

    +emudian antibody akan terus berada di peredaran darah membentuk imunisasi

    ketika suatu saat tubuh diserang oleh mikroorganisme yang sama dengan yang

    terdapat di dalam vaksin maka antibody akan melindungi tubuh dan mencegah

    terjadinya infeksi. 2ada anak yaitu # polio, campak rubella difteria, batuk rejan

    meningitis, cacar air, gondongan dan hepatitis B. Sedangkan terdapat & jenis vaksin

  • 7/22/2019 LAPORAN IMUNISASI FARMAKOLOGI

    6/29

    yang diberikan pada kelompok anak : anak ataupun dewasa dengan resiko tinggi

    menderita infeksi yaitu # hepatitis 9, influen1a dan pneumon.

    2.(. Pengg$l$ngan )enis *)enis +aksin #alam Pr$gram Imunisasi

    $ ;aksin B8< (Bacillus 8almette

  • 7/22/2019 LAPORAN IMUNISASI FARMAKOLOGI

    7/29

    kadang terjadi pembesaran kelenjar regional di ketiak atau leher, terasa padat, tidak

    sakit dan tidak menimbulkan demam. 0eaksi ini normal, tidak memerlukan

    pengobatan dan akan menghilang dengan sendirinya.

    (Direktorat jendral 22 - 2. %?? # $ : $)

    % ;aksin D2T

    Diskripsi # vaksin jerap D2T (Difteri 2ertusis Tetanus adalah vaksin yang terdiri

    dari toAoid difteri dan tetanus yang dimurnikan serta bakteri pertusis yang telah

    dilemahkan.=

    *ndikasi # untuk pemberian kekebalan serta simultan terhadap difter, pertusis, dan

    tetanus.=+omposisi # tiap ml mengandung '? lf diphtheria, $ lf tetanus toAoid yang telah

    dimurnikan dan diabsorbsikan pada & mg aluminium fosfat, &% milyar kuman B

    pertusis dan ?,$ mg merthiolat sebagai bahan pengawet.=

    +emasan #=

    5 +emasan dalam vial

    5 $ boA vaksin terdiri dari $? vial

    5 $ vial berisi $? dosis

    5 ;aksin berbentuk cairan

    8ara 2emberian dan Dosis #=

    5 Sebelum digunakan vaksin harus dikocok terlebih dahulu agar suspensi menjadi

    homogen.

    5 Disuntikan secara intramuskuler dengan dosis pemberian ?, ml sebanyak & dosis.

    5 Dosis pertama diberikan pada umur % bulan, dosis selanjutnya diberikan dengan

    interval paling cepat ' minggu ($ bulan.

    5 Di unit pelayanan statis, vaksin D2T yang telah dibuka hanya boleh digunakan

    selama ' minggu, dengan ketentuan #

    $. ;aksin belum kadaluwarsa.

    %. ;aksin disimpan dalam suhu % : @ ?8 dalam lemari es biasa (jangan free1er.

    &. Tidak pernah terendam air.

  • 7/22/2019 LAPORAN IMUNISASI FARMAKOLOGI

    8/29

    '. Sterilitasnya terjaga.

    . 6 masih dalam kondisi 9 atau B.

    5 Sedangkan di 2osyandu vaksin yang sudah terbuka tidak boleh digunakan lagi untuk

    hari berikutnya.

    Cfek samping #=

  • 7/22/2019 LAPORAN IMUNISASI FARMAKOLOGI

    9/29

    5 Sebelum digunakan vaksin harus dikocok terlebih dahulu agar suspensi menjadi

    homogen.

    5 "ntuk mencegah tetanus7 tetanus neonatal terdiri % dosis primer yang disuntikkan

    secara intramuskuler atau subkutan dalam, dengan dosis pemberian ?, ml dengan

    interval ' minggu. Dilanjutkan dengan dosis ke : & setelah ) bulan berikutnya. "ntuk

    mempertahankan kekebalan terhadap tetanus pada "S, maka dianjurkan diberikan

    dosis. Dosis ke : ' dan ke : diberikan dengan interval minimal $ tahun setelah

    pemberian dosis ke : & dan ke : '. *munisasi TT dapat diberikan secara aman selama

    masa kehamilan bahkan pada periode trimester *.

    5 Di unit pelayanan statis, vaksin TT yang telah dibuka hanya boleh digunakan

    selama ' minggu, dengan ketentuan #$. ;aksin belum kadaluwarsa.

    %. ;aksin disimpan dalam suhu E% ! E@ ?8.

    &. Tidak pernah terendam air.

    '. Sterilitasnya terjaga.

    . 6 masih dalam kondisi 9 atau B

    5 Sedangkan di posyandu vaksin yang sudah terbuka tidak boleh digunakan lagi untuk

    hari berikutnya.

    Cfek samping #=

    Cfek samping jarang terjadi dan bersifat ringan.

  • 7/22/2019 LAPORAN IMUNISASI FARMAKOLOGI

    10/29

    +omposisi # tiap ml mengandung '? lf diphtheria, $ lf tetanus toAoid yang telah

    dimurnikan dan diabsorbsikan pada & mg aluminium fosfat dan ?,$ mg merthiolat

    sebagai bahan pengawet.=

    Dosis # ?, ml subcutan7 intramuscular.=

    +emasan #=

    5 Botol berisi ml, $? ml, dan % ml.

    5 $ boA vaksin terdiri dari $? vial.

    5 $ vial berisi $? dosis.

    5 ;aksin DT adalah yang berbentuk cairan.

    8ara 2emberian dan Dosis #=

    5 Sebelum digunakan vaksin harus dikocok terlebih dahulu agar suspensi menjadihomogen.

    5 Disuntikkan secara intramuskuler atau subkutan dalam, dengan dosis pemberian ?,

    ml. dianjurkan untuk anak usia di bawah @ tahun. "ntuk usia @ tahun atau lebih

    dianjurkan imunisasi dengan vaksin Td.

    5 Di unit pelayanan statis, vaksin TT yang telah dibuka hanya boleh digunakan

    selama ' minggu, dengan ketentuan #

    $. ;aksin belum kadaluwarsa.

    %. ;aksin disimpan dalam suhu % : @?8.

    &. Tidak pernah terendam air.

    '. Sterilitasnya terjaga.

    . 6 masih dalam kondisi 9 atau B

    5 Sedangkan di posyandu vaksin yang sudah terbuka tidak boleh digunakan lagi untuk

    hari berikutnya.

    Cfek samping # gejala : gejala seperti lemas dan kemerahan pada lokasi suntikan

    yang bersifat sementara dan kadang : kadang gejala demam.=

    +ontraindikasi # gejala : gejala berat karena dosis pertama TT. (Direktorat jendral

    22= - 2. %?? # $ : $)

    ;aksin 2olio (Fral 2olio ;accine G F2;

  • 7/22/2019 LAPORAN IMUNISASI FARMAKOLOGI

    11/29

    Diskripsi #=

    ;aksin Fral 2olio hidup adalah vaksin 2olio Trivalent yng terdiri dari suspensi virus

    poliomyelitis tipe $, % dan & (strain Sabin yang sudah dilemahkan, dibuat dalam

    biakan jaringan ginjal kera dan distabilkan dengan sukrosa.

    *ndikasi # untuk pemberian kekebalan aktif terhadap poliomyelitis.=

    +emasan #=

    5 $ boA vaksin terdiri dari $? vial.

    5 $ vial berisi $? dosis.

    5 ;aksin polio adalah yang berbentuk cairan.

    5 Setiap vial vaksin polio disertai $ buah penetes (dropper terbuat dari bahan plastik.

    8ara 2emberian dan Dosis #=5 Diberikan secara oral (melalui mulut, $ dosis adalah % tetes sebanyak ' kali (dosis

    pemberian, dengan interval setiap dosis minimal ' minggu.

    5 Setiap membuka vial baru harus menggunakan penetes (dropper yang baru.

    5 Di unit pelayanan statis, vaksin polio yang telah dibuka hanya boleh digunakan

    selama % minggu, dengan ketentuan #

    $. ;aksin belum kadaluwarsa.

    %. ;aksin disimpan dalam suhu E% : E@ ?8.

    &. Tidak pernah terendam air.

    '. Sterilitasnya terjaga.

    . 6 masih dalam kondisi 9 atau B

    5 Sedangkan di posyandu vaksin yang sudah terbuka tidak boleh digunakan lagi untuk

    hari berikutnya.

    Cfek samping #=

    2ada umumnya tidak terdapat efek samping. Cfek samping berupa paralisis yang

    disebabkan oleh vaksin sangat jarang terjadi (kurang dari ?,$H # $.???.??? / Bull

    4F )) # $I@@

    +ontraindikasi #=

  • 7/22/2019 LAPORAN IMUNISASI FARMAKOLOGI

    12/29

    2ada individu yang menderita Jimmune deficiencyK. Tidak ada efek yang berbahaya

    yang timbul akibat pemberian polio pada anak yang sedang sakit. Lamun jika ada

    keraguan, misalnya sedang menderita diare, maka dosis ulangan dapat diberikan

    setelah sembuh.

    (Direktorat jendral 22 - 2. %?? # $ : $)

    ) ;aksin 8ampak

    *ndikasi # untuk pemberian kekebalan aktif terhadap penyakit campak.=

    +omposisi # ;aksin campak merupakan vaksin virus hidup yang dilemahkan. Setiap

    dosis (?, ml mengandung tidak kurang dari $??? infective unit virus strain 896 H?

    dan tidak lebih dari $?? mcg residu kanamycin dan &? mcg residu erythromycin.=+emasan #=

    5 $ boA vaksin terdiri dari $? vial.

    5 $ vial berisi $? dosis.

    5 $ boA pelarut berisi $? ampul M ml.

    5 ;aksin ini berbentuk beku kering.

    8ara 2emberian dan Dosis #=

    5 Sebelum disuntikan vaksin campak terlebih dahulu harus dilarutkan dengan pelarut

    steril yang telah tersedia yang berisi ml cairan pelarut.

    5 Dosis pemberian ?, ml disuntikan secara subkutan pada lengan kiri atas, pada usia

    I : $$ bulan. Dan ulangan (booster pada usia ) : H tahun (kelas $ SD setelah catch

    : up campaign campak pada anak SD kelas $ : ).

    Cfek samping #=

    4ingga $ N pasien dapat mengalami demam ringan dan kemerahan selama & hari

    yang dapat terjadi @ : $% hari setelah vaksinasi.

    +ontraindikasi #=

    *ndividu yang mengidap penyakit immune deficiency atau individu yang diduga

    menderita gangguan respon imun karena leukemia, lymphoma.

    (Direktorat jendral 22 - 2. %?? # $ : $)

  • 7/22/2019 LAPORAN IMUNISASI FARMAKOLOGI

    13/29

    H ;aksin 4epatitis B

    Diskripsi #=

    ;aksin hepatitis B adalah vaksin virus recombinant yang telah diinaktivasikan dan

    bersifat non!infectious, berasal dari 4Bs9g yang dihasilkan dalam sel ragi

    (4ansenula polymorpha menggunakan teknologi DL9 rekombinan. ( ;ademecum

    Bio >arma Oan %??%

    *ndikasi # untuk pemberian kekebalan aktif terhadap infeksi yang disebabkan oleh

    virus hepatitis B.=

    +emasan #=

    5 vaksin hepatitis B adalah vaksin yang berbentuk cairan

    5 vaksin hepatitis B terdiri dari % kemasan#kemasan dalam 2refill *njection Device (2*D!

    kemasan dalam vial!

    5 $ boA vaksin hepatitis B 2*D terdiri dari $?? 4B 2*D

    5 $ boA vaksin hepatitis B ;ial terdiri dari $? vial M dosis

    8ara 2emberian dan Dosis #=

    5 Sebelum digunakan vaksin harus di kocok terlebih dahulu agar suspensi menjadi

    homogen

    5 ;aksin disuntikan dengan dosis ?, ml atau $(buah 4B 2*D pemberian suntikan

    secara intra muscular, sebaiknya pada anterolateral paha.

    5 2emberian sebanyak & dosis.

    5 Dosis pertama diberikan pada usia ?!H hari , dosis berikutnya dengan interval

    minimum ' minggu ( $ bulan .

    "ntuk 4epatitis B ;ial#

    5 Di unit pelayanan statis, vaksin polio yang telah dibuka hanya boleh di gunakan

    selama ' minggu dengan ketentuan #

    ;aksin belum kadaluarsa!

    ;aksin di simpan dalam suhu %P8!@P8!

    Tidak pernah terendam air!

  • 7/22/2019 LAPORAN IMUNISASI FARMAKOLOGI

    14/29

    Sterilitasnya terjaga!

    ;;6 masih dalam kondisi 9 atau B!

    5 Sedangkan di 2osyandu vakssin yang sudah terbuka tidak boleh digunakan lagi

    untuk hari berikutnya.

    Cfek samping #=

    0eaksi local seperti rasa sakit, kemerahan dan pembengkakan di sekitar tempat

    penyuntikan. 0eaksi yang terjadi bersifat ringan dan biasanya hilang setelah % hari.

    +ontraindikasi #=

    4ipersensitif terhadap komponen vaksin, sama halnya seperti vaksin!vaksin lain ,

    vaksin ini tidak boleh diberikan kepada penderita infeksi berat yang disertai kejang(Direktorat jendral 22 - 2. %?? # $ : $)

    @ ;aksin D2T : 4B

    Diskripsi #=

    ;aksin mengandung D2T berupa toAoid difteri dan toAoid tetanus yang dimurnikan

    dan pertusis yang di inaktifasi serta vaksin 4epatitis B yang merupakan sub unit

    vaksin virus yang mengandung 4bs9g murni dan bersifat nonifectious ( ;ademecum

    Bio >arma Oan %??%

    *ndikasi # "ntuk pemberian kekebalan aktif terhadap penyakit difteri,tetanus, pertusis

    dan hepatitis B.=

    +emasan #=

    5 $ boA vaksin D2T : 4epatitis B vial terdiri dari $? vial M dosis

    5 arna vaksin putih keruh seperti vaksin D2T

    8ara 2emberian dan Dosis #=

    5 2emberian dengan cara intramuscular ?, ml sebanyak & dosis

    5 Dosis pertama pada usia % bulan dosis selanjutnya dengan interval minimal '

    minggu ( $ bulan

    5 Di unit pelayanan statis, vaksin D2T!4B yang telah dibuka hanya boleh digunakan

    selama ' minggu dengan ketentuan #

  • 7/22/2019 LAPORAN IMUNISASI FARMAKOLOGI

    15/29

    o ;aksin belum kadaluarsa

    o ;aksin disimpan dalam suhu E%P8 : E@ P8

    o Tidak pernah terendam air

    o Sterilitasnya terjaga

    o ;;6 masih dalam kondisi 9 atau B

    2.,. Pen'akit -gangguan

  • 7/22/2019 LAPORAN IMUNISASI FARMAKOLOGI

    16/29

    $. 4istamin# menyebabkan vasoladilatasi dan peningkatan permeabilitas kapiler.

    %. Slow!reactive subtance of anaphlylaAis (S0S!9 # menyebabkan kotraksi otot

    polos kuat dan berkepanjangan, terutama di jalan napas halus.

    &. >aktor kemoktasis eosinofil, berfungsi sebagai tombol pemadam untuk membatasi

    reaksi alergi.

    4ipersensitivitas cepat dapat sangat berbahaya bahkan menyebabkan kematian

    akibat timbulnya reaksi sistermik yaitu reaksi yang melibatkan seluruh tubuh yang

    dikenal dengan syok anafilaktik yang dapat terjadi karena alergen yang masuk ke

    dalam darah atau jika terjadi pengeluaran 1at!1at kimia dalam jumlah yang sangat

    besar.

    H/ersensiti0itas Lamat

    0espon imun tipe ini deperantarai oleh sel T, alergen!alergen yang dicetuskan

    antara lain# toksin voisin ivy dan 1at kimia tertentu yang sering mengenai kulit,

    misalnya kosmestik dan bahan pembersih rumah tangga. Biasanya respon ditandai

    dengan erupsi kulit yang mencapai puncaknya satu sampai tiga hari setelah kontak

    dengan alergen. 2engobatan yang terbaik pada alergi tipe lambat adalah dengan

    memberikan sedia!an anti!imflamasi, misalnya yang mengandung kartisol.

    ekurangan Sel Imun

    Sel!sel yang berperan dalam sistem imun banyak terdapat pada jaringan

    epidermis dan dermis pada kulit diantaranya adalah sebagai berikut #

    Sel resi#en Melan$sit

    6erupakan penghasil pigmen coklat melanin pada kulit, kekurangan sel ini

    dapat mengakibatkan terjadinya kanker kulit akibat sinar ultraviolet dari sinar

    matahari yang diterima oleh kulit, jumlah sel melanosit yang sedikit tidak akan

    mampu secara maksimal menghasilkan 1at KtanK (warna cokelat sebagai pelindung

    kulit (fungsi protektif.

  • 7/22/2019 LAPORAN IMUNISASI FARMAKOLOGI

    17/29

    Sel eratin$sit

    6erupakan sel penghasil keratin yang berfungsi menghasilkan rambut dan

    kuku. Sel ini juga berfungsi sebagai sebagai pembentuk lapisan protektif dibagian

    luar kulit pada sel!sel yang mati.

    Sel Langer&eans Sel ranstein

    Sel angerheans bermigrasi ke kulit dari sunsum tulang belakang. Baik sel

    langerheans maupun granstein berfungsi sebagai penyaji antigen. Sel langerheans

    lebih peka terhadap kerusakan yang dirtimbulkan oleh radiasi ultraviolet (misalnya

    dari matahari dibanding dengan sel granstein. 4ilangnya sel langerheans dapat

    menyebabkan predominansi sinyal penekanan terhadap sinyal penolong, yang dalamkeadaan normal lebih dominan, sehingga kekurangan sel ini dapat mengakibatkan

    kulit menjadi lebih rentan terhadap invasi mikroba dan sel kanker.

    Nama +aksin )enis +aksin E!ek Sam/ing

    4$tari56encegah diare

    karena rotavorus

    6enangis

    Batuk

    2ilek

    Demam

    +ehilangan nafsu makan

    6untah

    Segera hubungi dokter paska vaksin bila

    6untah!muntah berat

    Diare berat

    Buang air besar bercampur darah

    Demam tinggi

    Lyeri perut hebat

    S'n!l$ri! 6encegah Cfek samping yang sering #

  • 7/22/2019 LAPORAN IMUNISASI FARMAKOLOGI

    18/29

    infeksi

    pnemokokus *2D

    Lyeri, kemerahan, dan bengkak di tempat

    suntikan

    Demam, suhu bisa mencapai &@ 8 atau

    lebih

    6enjadi rewel

    +ehilangan nafsu makan

    E!ek sam/ing 'ang jarang 6

    0eaksi alergi7anafilaksis

    Diare

    6enangis tanpa sebab yang jelas

    In!anri! HIB-DPaT7HiB

    6encegahinfeksi difteri,

    Tetanus danpertusis tanpa

    demam;aksin ini

    hanyamemberikan

    perlindungan

    terhadapmeningitis yang

    disebabkan bakteri

    4aemophilusinfluen1ae tipe B

    (4ib, tidak akan

    melindungi

    terhadapmeningitis yang

    disebabkan oleh

    organisme lain.

    Lyeri, kemerahan atau bengkak di tempatsuntikan.

    Biasa menangis.

    Demam. (4al ini dapat dikurangi dengan

    parasetamol atau ibuprofen

    +ehilangan nafsu makan.

  • 7/22/2019 LAPORAN IMUNISASI FARMAKOLOGI

    19/29

    dari $?.??? anak!anak

    Sembelit.

    2erut kembung (angin.

    0adang telinga tengah (otitis media

    0adang tenggorokan (faringitis atau

    hidung (rhinitis.

    Dada infeksi

    0uam.

    Sangat jarang (mempengaruhi kurang dari $ dalam

    $?.??? anak!anak

    0eaksi alergi.

    +ejang

    keterkulaian 7lemas atau respon menurun.

    pembengkakan lebih luas pada anggota

    tubuh

    0eaksi akinetik, kejang, gejala ensefalopati

    akibat komponen vaksin pertusis

    HIB 6encegah

    infeksi Ftak

    hemofilus*nfluen1a;aksin

    ini hanya

    memberikan

    perlindunganterhadap

    meningitis yang

    disebabkan bakteri

    4aemophilusinfluen1ae tipe B

    (4ib, tidak akanmelindungi

    terhadap

    meningitis yang

    disebabkan oleh

    sakit, bengkak dan kemerahan ditempat

    suntikan selama $ hingga & hari selepas

    imunisasi.

    +adangkala demam

  • 7/22/2019 LAPORAN IMUNISASI FARMAKOLOGI

    20/29

    organisme lain.

    In!anri% HIB

    IP+

    6encegahinfeksi difteri,

    Tetanus, 2olio dan

    pertusis tanpademam;aksin ini

    hanya

    memberikanperlindungan

    terhadap

    meningitis yangdisebabkan bakteri

    4aemophilus

    influen1ae tipe B

    (4ib, tidak akan

    melindungiterhadap

    meningitis yangdisebabkan oleh

    organisme lain.

    4ampir mirip efek samping *nfanrif 4*B (D2aT!

    4iB seperti di atas

    Ha0ri56encegahinfeksi hepatitis 9

    nyeri setempat yang kadang disertai

    dengan kemerahan

    demam sedang

    sakit kepala

    nyeri otot atau sendi

    gangguan saluran pencernaan

    A0a5im6encegah

    infeksi hepatitis 9

    nyeri setempat yang kadang disertai

    dengan kemerahan

    demam sedang

    sakit kepala

    nyeri otot atau sendi

    gangguan saluran pencernaan

    A0a5im 6encegahinfeksi hepatitis 9

    nyeri setempat yang kadang disertai

    dengan kemerahan

  • 7/22/2019 LAPORAN IMUNISASI FARMAKOLOGI

    21/29

    demam sedang

    sakit kepala

    nyeri otot atau sendi

    gangguan saluran pencernaan

    Varilrix Mencegahinfeksi varicela-

    cacar air

    Sangat umum (mempengaruhi lebih dari $

    dalam $? orang

    Lyeri, pembengkakan dan kemerahan pada

    kulit di tempat injeksi.

    Demam (suhu lebih tinggi dari &H, Q 8. .

    Dapat dikurangi dengan parasetamol atau

    ibuprofen !

    6empengaruhi antara $ di $? dan $ dari $?? orang

    0uam

    Oarang (mempengaruhi antara $ dari $?? dan $ dari

    $??? orang

    Sakit kepala.

    6engantuk.

    2embengkakan kelenjar.

    Batuk.

    2eradangan pada selaput hidung (rhinitis

    menyebabkan hidung tersumbat atau

    berair.

    0adang tenggorokan (faringitis.

    6erasa sakit.

    6untah.

    8hickenpoA!like rash. 8acar air!seperti

    ruam

  • 7/22/2019 LAPORAN IMUNISASI FARMAKOLOGI

    22/29

    Sakit otot dan sendi.

    +elelahan.

    2erasaan tidak sehat (malaise.

    ekas marah.

    Demam suhu lebih tinggi dari &I Q 8

    angka (mempengaruhi antara $ dalam $??? dan $

    dari $?.??? orang

    +onjungtivitis.

    Lyeri abdomen.

    Diare.

  • 7/22/2019 LAPORAN IMUNISASI FARMAKOLOGI

    23/29

    yang termasuk sakit kepala, pusing,

    vertigo, mengantuk, insomnia, iritabilitas,

    agitasi, migrain, sinkop, paresis, neuropati,hypoesthesia, paresthesia, kejang,

    ensefalitis, sindrom

  • 7/22/2019 LAPORAN IMUNISASI FARMAKOLOGI

    24/29

    ruam, urtikaria, petechiae, eritema,

    hiperhidrosis, angioedema, eksim, herpes

    1oster, eritema nodosum, purpura,alopecia, dan sindrom Stevens!Oohnson.

    +ardiovaskular Cfek samping

    kardiovaskular termasuk sinkop, hipotensi,takikardia, dan jantung berdebar.

    *munologi Cfek samping imunologi

    termasuk penolakan transplantasi hati,

    infeksi diare, pneumonia, dan sepsis telah

    dilaporkan dalam lebih dari $?N pasien.

    Saluran kemih disuria.

    reaksi lokal ringan, demam sedang %'!'@jam, lesu

    HB +a56encegah

    infeksi 4epatitis B

    In!anri5

    6encegah

    infeksi difteri,Tetanus, 2olio dan

    pertusis tanpa

    demam

    4ampir mirip efek samping *nfanrif 4*B (D2aT!

    4iB seperti di atas

    8ka0a5

    Mencegah

    infeksi ;aricella!cacar air

    Cfek samping mirip ;arilriA

    P$li$Mencegah

    infeksipolio

    Tidak ada reaksi klinis.

    Sangat jarang kemungkinan terkena polio

    paralitik dari $ per @ juta dosis pada anak

    yang telah diimunisasi dan $ per juta

    dosis pada kontak.

    Pe#ia%el 6encegah

    infeksi difteri,

    Tetanus, 4iB2olio dan pertusis

    tanpademam;aksin ini

    hanya

    memberikanperlindungan

    4ampir mirip efek samping *nfanrif 4*B (D2aT!

    4iB seperti di atas

  • 7/22/2019 LAPORAN IMUNISASI FARMAKOLOGI

    25/29

    terhadap

    meningitis yang

    disebabkan bakteri4aemophilus

    influen1ae tipe B(4ib, tidak akanmelindungi

    terhadap

    meningitis yangdisebabkan oleh

    organisme lain.

    S'n!l$ri5

    vaksin

    2neumokokus $?

    strain

    Cfek samping mirip varcela atau pemberian

    imunisasi varicella

    Pre0enar

    vaksin

    2neumokokus $&strain

    Cfek samping mirip varcela atau pemberianimunisasi varicella

    Tetra%t HIB

    6encegahinfeksi difteri,

    Tetanus, 2olio dan

    pertusis 4iBdemam;aksin ini

    hanya

    memberikan

    perlindungan

    terhadapmeningitis yang

    disebabkan bakteri4aemophilus

    influen1ae tipe B

    (4ib, tidak akanmelindungi

    terhadap

    meningitis yang

    disebabkan olehorganisme lain.

    4ampir mirip efek samping *nfanrif 4*B (D2aT!4iB seperti di atas

    Ha0ri56encegahinfeksi 4epatitis

    9

    4ampir mirip efek samping vaksin hepatitis 9

    l/ainnya

    B9 6encegah

    infeksi B8