Laporan kasus konjungtivitis (Hasmah binti Ashmar).docx

10

Click here to load reader

description

Laporan kasus konjungtivitis (Hasmah binti Ashmar).docx

Transcript of Laporan kasus konjungtivitis (Hasmah binti Ashmar).docx

Page 1: Laporan kasus konjungtivitis (Hasmah binti Ashmar).docx

LAPORAN KASUS

A. IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. M

Umur : 41 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Kristen

Suku/Bangsa : Indonesia

Alamat : BTP Blok M

No. Reg : 737199

Tanggal Pemeriksaan : 17/12/2015

Pemeriksa : dr. R

B. ANAMNESIS

KeluhanUtama : Mata kanan merah

Anamnesis Terpimpin : Dialami sejak 2 hari yang lalu. Awalnya pasien

menyadari mata kanannya merah namun tidak nyeri. Pasien juga mengeluhkan

matanya sering berair. Terkadang pasien merasakan matanya seperti dimasuki

sesuatu sehingga sering mnggosok-gosok matanya. Penglihatan pasien tidak

terganggu. Ada kotoran pada mata didapatkan pada waktu pagi sehingga

pasien sukar membuka matanya. Saat ini pasien tidak mengeluh demam.

Riwayat penggunaan kacamata tidak ada.

Riwayat penyakit yang sama dalam keluarga tidak ada.

Riwayat DM dan HT disangkal

1

Page 2: Laporan kasus konjungtivitis (Hasmah binti Ashmar).docx

FotoKlinis :

2

Page 3: Laporan kasus konjungtivitis (Hasmah binti Ashmar).docx

C. PEMERIKSAAN OFTALMOLOGI

• Inspeksi

No. Pemeriksaan OD OS

1. Palpebra Palpebra Superior :

Hiperemis (+)

Edema (+)

Palpebra Inferior :

Hiperemis (+)

Edema (+)

Palpebra Superior :

Hiperemis (-)

Edema (-)

Palpebra Inferior :

Hiperemis (-)

Edema (-)

2. Apparatus lakrimalis Hiperlakrimasi(+) Hiperlakrimasi (-),

3. Silia Sekret (+) Sekret (-)

4. Konjungtiva Hiperemis (+) Hiperemis (-)

5 Bola Mata Normal Normal

6. Mekanisme Muskular- OD- OS

Kesegalaarah Kesegalaarah

7. Kornea Jernih Jernih

8. Bilik Mata Depan Normal Normal

9. Iris Coklat Coklat

10. Pupil Bulat,sentral Bulat,sentral

11 Lensa Jernih Jernih

3

Page 4: Laporan kasus konjungtivitis (Hasmah binti Ashmar).docx

• Palpasi

No. Pemeriksaan OD OS

1. Tensi okuler Tn Tn

2. Nyeri tekan (-) (-)

3. Massa tumor (-) (-)

4. Glandula preaurikuler

Pembesaran (-) Pembesaran (-)

• Visus :VOD = 6/7.5

VOS = 6/9.6

• Tes Anel : Tidakdilakukanpemeriksaan

• Tonometri : Tidakdilakukanpemeriksaan

• Campus Visual : Tidak dilakukan pemeriksaan

• Color Sense : Tidak dilakukan pemeriksaan

• Light Sense : Tidak dilakukan pemeriksaan

• Slit Lamp :

- SLOD :Palpebra : hiperemis (+), udem (+), massa tumor

(-),minimal konjungtiva hiperemis (+), tampak injektio konjungtiva,

kornea jernih, BMD kesannormal, Iris coklat, kripte (+), pupil bulat

sentral, RC (+), lensa jernih.

- SLOS : Palpebra : hiperemis (-) udem (-), konjungtiva hiperemis

(-), kornea jernih (+), BMD kesannormal, iris coklat kripte (+), pupil

bulat sentral, RC (+), lensa jernih

D. RESUME :

Seorang pasien perempuan berusia 41 tahun datang dengan keluhan

mata merah yang dialami sejak 2 hari yang lalu, tidak nyeri, dan tidak ada

penurunan visus. Ada secret pada mata didapatkan pada waktu pagi sehingga

pasien sukar membuka matanya. Pasien juga mengeluh mata berair dan sering

4

Page 5: Laporan kasus konjungtivitis (Hasmah binti Ashmar).docx

merasa ada sesuatu didalam matanya sehingga pasien sering menggosok

matanya

Pada pemeriksaan fisis ditemukan visus VOD = 6/7.5 dan VOS = 6/9.6,

Pada pemeriksaan slit lamp SLOD Palpebra udem (+) tampak konjungtiva

minimal hiperemis, Tampak injeksio konjungtiva, kornea jernih, BMD

normal, Iris coklat kripte, Lensa jernih

E. DIAGNOSIS :

OD Konjungtivitis bakteremia

F. TERAPI :

• C. Polygran 6x1 OD

• Vitamin B.complex 1x1

G. RENCANA TINDAKAN :

• Tidak ada

H. PROGNOSIS :

• Qua ad vitam : Bonam

• Qua ad sanam : Bonam

• Qua ad visam : Bonam

• Qua ad cosmeticum : Bonam

I. DISKUSI

Seorang pasien permpuan berusia 41 tahun datang ke poli mata dengan

keluhan mata kanan merah dan sering berair. Melalui anamnesis dan pemeriksaan

fisis dapatlah ditegakkan diagnosis konjungtivitis bakterimia

Pada anamnesis didapatkan keluhan mata kanan merah dan sering berair

yang dialami sejak 2 hari yang lalu. Tidak nyeri, dan tidak ada penurunan visus.

5

Page 6: Laporan kasus konjungtivitis (Hasmah binti Ashmar).docx

Ada secret pada mata didapatkan pada waktu pagi sehingga pasien sukar

membuka matanya. Pasien juga mengeluh mata berair dan sering merasa ada

sesuatu didalam matanya sehingga pasien sering menggosok matanya.

Pada pemeriksaan SLOD ditemukan: Palpebra : hiperemis (+), udem (+),

massa tumor (-),minimal konjungtiva hiperemis (+), tampak injektio konjungtiva,

kornea jernih, BMD kesan normal, Iris coklat, kripte (+), pupil bulat sentral, RC

(+), lensa jernih.

Berdasarkan anamnesi dan pemeriksaan slit lamp yang telah dilakukan

pada pasien diatas adlah mendukung untuk pasien di diagnosis sebagai

konjungtivitis bakterimia.Ini karena pada konjngtitivitis bakterimia didapatkan

gejala :

Hiperemi Konjungtiva

Edema kelopak dengan kornea yang jernih

Kemosis : pembengkakan konjungtiva

Mukopurulen atau Purulen

Selain itu pasien juga mengeluhkan adanya sekret yang menempel pada

palpebra pada waktu pagi sehingga matanya sukar dibuka. Maka diagnosis

konjungtivitis virus bisa disingkirkan.

Terdapat dua bentuk konjungtivitis bacterial: akut (dan subakut) dan

menahun. Penyebab konjungtivitis bakteri paling sering adalah Staphylococcus,

Pneumococcus, dan Haemophilus. Konjungtivitis bacterial akut dapat sembuh

sendiri bila disebabkan mikroorganisme seperti Haemophilus influenza. Lamanya

penyakit dapat mencapai 2 minggu jika tidak diobati dengan memadai.

Konjungtivitis akut dapat menjadi menahun. Pengobatan dengan salah satu

dari sekian antibacterial yang tersedia biasanya mengenai keadaan ini dalam

beberapa hari. Konjungtivitis purulen yang disebabkan Neisseria gonorroeae atau

Neisseria meningitides dapat menimbulkan komplikasi berat bila tidak diobati

secara dini

Infeksi biasanya mulai pada satu mata dan menular ke sebelah oleh tangan.

Infeksi dapat menyebar ke orang lain melalui bahan yang dapat menyebarkan

kuman seperti seprei, kain, dan lain-lain.

6

Page 7: Laporan kasus konjungtivitis (Hasmah binti Ashmar).docx

Prinsip terapi dengan obat topical spectrum luas. Pada 24 jam pertama

obat diteteskan tiap 2 jam kemudian pada hari berikutnya diberikan 4 kali sehari

selama 1 minggu. Pada malam harinya diberikan salep mata untuk mencegah

belekan di pagi hari dan mempercepat penyembuhan

Terapi spesifik terhadap konjungtivitis bacterial tergantung temuan agen

mikrobiologiknya. Sambil menunggu hasil laboratorium, dokter dapat mulai

dengan terapi topical antimikroba. Pada setiap konjungtivitis purulen, harus

dipilih antibiotika yang cocok untuk mengobati infeksi N gonorroeae, dan N

meningitides. Terapi topical dan sistemik harus segera dilkasanakan setelah materi

untuk pemeriksaan laboratorium telah diperoleh.

Pada konjungtivitis purulen dan mukopurulen akut, saccus konjungtiva

harus dibilas dengan larutan garam agar dapat menghilangkan secret konjungtiva.

Untuk mencegah penyebaran penyakit ini, pasien dan keluarga diminta

memperhatikan secara khusus hygiene perorangan.

Konjungtivitis bakteri akut hampir selalu sembuh sendiri, infeksi dapat

berlangsung selama 10-14 hari; jika diobati dengan memadai, 1-3 hari, kecuali

konjungtivitis stafilokokus (yang dapat berlanjut menjadi blefarokonjungtivitis

dan memasuki tahap menehun) dan konjungtivitis gonokokus (yang bila tidak

diobati dapat berakibat perforasi kornea dan endoftalmitis). Karena konjungtiva

dapat menjadi gerbang masuk bagi meningokokus ke dalam darah dan meninges,

hasil akhir konjungtivitis meningokokus adalah septicemia dan meningitis.

7