LAPORAN Kesadahan

download LAPORAN Kesadahan

of 18

description

LAPORAN PRAKTIKUM AIR

Transcript of LAPORAN Kesadahan

  • 5/24/2018 LAPORAN Kesadahan

    1/18

    i

    LAPORAN PRAKTIKUM

    Nama Pengujian/Analisis/Materi : Kesadahan

    Mata Kuliah : Praktikum Kesehatan Lingkungan

    Semester : VI (enam)

    PJMK / Dosen Praktikum : Dr. Dra. Sulistyani, M.Kes

    Asisten Praktikum : Desta Eka Prasetya

    Disusun oleh

    Eky Purwanti 25010111120033

    FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

    UNIVERSITAS DIPONEGORO

    SEMARANG

    2014

  • 5/24/2018 LAPORAN Kesadahan

    2/18

    ii

    HALAMAN PENGESAHAN

    1. Judul Kegiatan : Praktikum AirKesehatan Lingkungan

    2. Materi : Kesadahan

    3. Penyusun

    Nama : Eky Purwanti

    NIM : 25010111120033

    4. Lokasi Kegiatan : Laboratorium Terpadu FKM UNDIP

    Semarang, 21 April 2014

    Mengetahui,

    Asisten praktikum Praktikan

    Desta Eka Prasetya Eky Purwanti

    25010110141208 25010111120033

  • 5/24/2018 LAPORAN Kesadahan

    3/18

    iii

    DAFTAR ISI

    Halaman Judul ............................................................................................. i

    Halaman Pengesahan .................................................................................. ii

    Daftar Isi ....................................................................................................... iii

    Daftar Tabel .................................................................................................. iv

    Daftar Gambar .............................................................................................. v

    Bab I Pendahuluan

    A. Tujuan Praktikum .............................................................................. 1

    B. Manfaat Praktikum ............................................................................ 1Bab II Metode Praktikum

    A. Alat dan Bahan.................................................................................. 2

    B. Skema Kerja ..................................................................................... 3

    Bab III Hasil dan Pembahasan...................................................................... 5

    Bab IV Penutup

    A. Kesimpulan ....................................................................................... 12

    B. Saran ................................................................................................ 12

    Daftar Pustaka

  • 5/24/2018 LAPORAN Kesadahan

    4/18

    iv

    DAFTAR TABEL

    Tabel 2.1 Skema Kerja untuk Mengetahui Kesadahan Total ......................... 3

    Tabel 2.2 Skema Kerja untuk Mengetahui Kesadahan Kalsium .................... 4

    Tabel 3.1 Tingkat Kesadahan Berdasarkan Kadar Kalsium .......................... 9

  • 5/24/2018 LAPORAN Kesadahan

    5/18

    v

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 3.1 Titrasi larutan dengan 5,6 ml larutan EDTA 0,01 M .................. 5

    Gambar 3.2 Titrasi larutan dengan 19 ml larutan EDTA 0,01 M ................... 6

  • 5/24/2018 LAPORAN Kesadahan

    6/18

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Tujuan Praktikum

    Untuk menentukan kadar Ca2+ dan Mg2+ dalam sampel air sumur gali

    Teknik Mesin Universitas Diponegoro.

    B. Manfaat Praktikum

    1. Mengetahui tata cara menghitung kadarCa2+dan Mg2+dalam sampel air

    sumur gali Teknik Mesin Undip.2. Mengetahui kadar Ca2+ dan Mg2+ dalam sampel air sumur gali Teknik

    Mesin Universitas Diponegoro.

  • 5/24/2018 LAPORAN Kesadahan

    7/18

    2

    BAB II

    METODE PRAKTIKUM

    A. Alat dan Bahan

    1. Alat

    a. Buret

    b. Corong

    c. Gelas ukur

    d. Erlenmeyer

    e. Pipet ukurf. Bulb

    2. Bahan

    a. Larutan EDTA 0,01 M

    b. Larutan buffer pH 10

    c. Larutan NaOH 5%

    d. Indikator EBT

    e. Indikator murexidaf. Sampel air dari sumur gali Teknik Mesin Undip

  • 5/24/2018 LAPORAN Kesadahan

    8/18

    3

    B. Skema Kerja Praktikum

    1. Kesadahan Total

    Tabel 2.1 Skema Kerja untuk Mengetahui Kesadahan Total

    Alat dan bahan disiapkan

    100 ml sampel air dari sumur gali Teknik Mesin Undip dimasukkan

    ke dalam erlenmeyer

    Ditambahkan 5 ml buffer pH 10. Apabila keruh maka ditambahkan

    larutan KCN 10 %

    Ditambahkan 50 mg indikator EBT

    Dititrasi dengan larutan EDTA 0,01 M sampai terjadi perubahan

    warna dari merah tua menjadi biru laut

  • 5/24/2018 LAPORAN Kesadahan

    9/18

    4

    2. Kesadahan Kalsium

    Tabel 2.2 Skema Kerja untuk Mengetahui Kesadahan Kalsium

    Ditambahkan 2 ml larutan NaOH 5%, kemudian erlenmeyer

    dikocok

    Ditambahkan 50 mg indikator murexida

    Dititrasi dengan larutan EDTA 0,01 M sampai terjadi perubahan

    warna dari merah menjadi lembayung

    50 ml sampel air dari sumur gali Teknik Mesin Undip dimasukkan

    ke dalam erlenmeyer

  • 5/24/2018 LAPORAN Kesadahan

    10/18

    5

    BAB III

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    A. Hasil Pengamatan dan Perhitungan

    1. Kesadahan Total

    a. Hasil pengamatan

    Pada pengujian kesadahan total, 100 ml sampel air sumur gali

    Teknik Mesin Undip yang ditambahkan 5 ml larutan buffer pH 10

    tidakberubah menjadi keruh sehingga tidak pelu ditambahkan KCN 10%.

    Saat ditambah dengan 50 mg indikator EBT, sampel air berubah warnamenjadi ungu muda. Setelah itu dititrasi dengan larutan EDTA 0,01 M

    dan terjadi perubahan warna dari ungu muda menjadi biru laut pada

    penggunaan larutan EDTA 0,01 M sebanyak 5,6 ml.

    Gambar 3.1 Titrasi larutan dengan 5,6 ml larutan EDTA 0,01 M

    b. Perhitungan

    Kesadahan Total = A1 1,0009 1000 f

    B

    Dimana:

    A1 = ml titran EDTA untuk percobaan kesadahan total

    B = ml sampel air

    1,0009 = Ekuivalen antara 1 ml EDTA 0,01 M dan 1 mg kesadahan

    sebagai CaCO3

  • 5/24/2018 LAPORAN Kesadahan

    11/18

    6

    F = faktor perbedaan antara kadar larutan EDTA menurut

    standarisasi dengan CaCO3

    Kesadahan Total = 5,6 1,0009 1000 1

    100

    Kesadahan Total = 56,0504 mg/l

    Pada perhitungan kesadahan total dapat diketahui bahwa sumur

    gali Teknik Mesin Undip memiliki kesadahan total sebesar 56,0504 mg/l

    2. Kesadahan Kalsium

    a. Hasil pengamatan

    Pada pengujian kesadahan kalsium, 50 ml sampel air sumur gali

    Teknik Mesin Undip yang ditambahkan 2 ml larutan NaOH dan 5 mg

    indikator murexida, berubah warnanya menjadi ungu tua. Setelah itu

    dititrasi dengan larutan EDTA 0,01 M, tetapi tidak terjadi perubahan

    warna. Warna yang dihasilkan tetap ungu tua, sama seperti setelah

    ditambahkan indikator murexida.

    Gambar 3.2 Titrasi larutan dengan 19 ml larutan EDTA 0,01 M

  • 5/24/2018 LAPORAN Kesadahan

    12/18

    7

    b. Perhitungan

    Kesadahan Ca = A1 1,0009 1000 f

    B

    Dimana:

    A2 = ml titran EDTA untuk percobaan kesadahan Ca

    B = ml sampel air

    1,0009 = Ekuivalen antara 1 ml EDTA 0,01 M dan 1 mg kesadahan

    sebagai CaCO3F = faktor perbedaan antara kadar larutan EDTA menurut

    standarisasi dengan CaCO3

    Kesadahan Ca = 0 1,0009 1000 1

    50

    Kesadahan Ca = 0 mg/l

    Berdasarkan hasil perhitungan kesadahan kalsium, kesadahankalsium pada sumur gali Teknik Mesin Undip tidak dapat ditentukan

    karena saat dilakukan titrasi tidak terjadi perubahan warna menjadi

    merah lembayung.

    B. Pembahasan

    Salah satu parameter kimia dalam persyaratan kualitas air adalah

    jumlah kandungan unsur Ca2+dan Mg2 dalam air yang keberadaannya biasa

    disebut kesadahan air. Pada umumnya kesadahan disebabkan oleh adanya

    logam-logam atau kation-kation yang bervalensi 2, seperti Fe, Sr, Mn, Ca dan

    Mg, tetapi penyebab utama dari kesadahan adalah kalsium (Ca) dan

    magnesium (Mg). Kalsium dalam air mempunyai kemungkinan bersenyawa

    dengan bikarbonat, sulfat, khlorida dan nitrat, sementara itu magnesium

    terdapat dalam air kemungkinan bersenyawa dengan bikarbonat, sulfat dan

    khlorida.1

    Praktikum kesadahan ini bertujuan untuk menentukan kadar Ca2+ dan

    Mg2+dalam air sumur gali Teknik Mesin Undip. Manfaat yang dapat diperoleh

  • 5/24/2018 LAPORAN Kesadahan

    13/18

    8

    dari praktikum ini adalah mengetahui tata cara menghitung kadar Ca2+ dan

    Mg2+dalam sampel air sumur gali Teknik Mesin Undip serta mengetahui kadar

    Ca2+ dan Mg2+ dalam sampel air sumur gali Teknik Mesin Universitas

    Diponegoro.

    Alat-alat yang digunakan untuk melakukan praktikum kesadahan ini

    antara lain adalah buret, corong, gelas ukur, erlenmeyer, pipet ukur dan bulb.

    Sedangkan bahan-bahan yang dipakai meliputi larutan EDTA 0,01 M, larutan

    buffer pH 10, larutan NaOH 5%, indikator EBT, indikator murexida, aquadest

    dan sampel air dari sumur gali Teknik Mesin Undip.

    Untuk mengetahui kesadahan total, pertama-tama adalah memasukkan100 ml sampel air sumur gali Teknik Mesin Undip ke dalam erlenmeyer lalu

    menambahkannya 5 ml buffer pH 10. Dalam hal ini, larutan tidak menjadi

    keruh sehingga tidak perlu ditambahkan larutan KCN 10%. Setelah itu, larutan

    tersebut ditambahkan dengan 50 mg indikator EBT. Penambahan indikator

    EBT ini merubah larutan menjadi berwarna ungu muda. Kemudian larutan

    tersebut dititrasi dengan larutan EDTA 0,01 M sampai terjadi perubahan

    warna menjadi biru laut. Untuk berubah warna menjadi biru laut, titrasi

    membutuhkan 5,6 ml larutan EDTA 0,01 M.Berikutnya adalah melakukan uji kesadahan kalsium. Langkah pertama

    yang dilakukan adalah memasukkan 50 ml sampel air sumur gali Teknik

    Mesin Undip ke dalam erlenmeyer lalu menambahkannya 2 ml larutan NaOH

    5%. Kemudian, ke dalam larutan tersebut ditambahkan 50 mg indikator

    murexida. Penambahan indikator murexida ini merubah larutan menjadi

    berwarna ungu tua. Lalu, larutan tersebut dititrasi dengan larutan EDTA 0,01

    M sampai terjadi perubahan warna menjadi lembayung. Tetapi dalam hal ini

    titrasi tidak menghasilkan warna lembayung. Larutan tetap berwarna ungu tua

    walaupun telah dititrasi dengan 19 ml larutan EDTA.

    Berdasarkan hasil perhitungan, kesadahan total (Ca dan Mg) dari

    sampel air sumur gali Teknik Mesin Undip yang digunakan adalah 56,0504

    mg/l. Sedangkan konsentrasi kalsium dari sampel air sumur gali Teknik Mesin

    Undip yang digunakan adalah 0 mg/l. Nilai 0 ini diperoleh karena titrasi

    dengan larutan EDTA tidak merubah warna menjadi lembayung.

    Tingkat kesadahan di berbagai tempat perairan berbeda-beda, pada

    umumnya air tanah mempunyai tingkat kesadahan yang tinggi, hal ini terjadi,

  • 5/24/2018 LAPORAN Kesadahan

    14/18

    9

    karena air tanah mengalami kontak dengan batuan kapur yang ada pada

    lapisan tanah yang dilalui air. Air permukaan tingkat kesadahannya rendah

    (air lunak), kesadahan non karbonat dalam air permukaan bersumber dari

    kalsium yang terdapat dalam tanah liat dan endapan lainnya.1

    Tingkat kesadahan air biasanya digolongkan seperti ditunjukkan pada

    tabel berikut ini.1

    Tabel 3.1 Tingkat Kesadahan Berdasarkan Kadar Kalsium

    (Gabriel, 2001)

    CaCO3(mg/l) Tingkat Kesadahan

    0 - 75 Lunak (soft)75 150 Sedang (moderatelyhard)

    150 300 Tinggi (hard)

    >300 Tinggi sekali (very hard)

    Air sumur gali termasuk ke dalam air tanah.2Berdasarkan penjelasan di

    atas, air tanah mempunyai tingkat kesadahan yang tinggi. Sesuai dengan

    sampel yang digunakan, yaitu air sumur gali Teknik Mesin Undip merupakan

    air tanah dimana seharusnya mempunyai tingkat kesadahan yang tinggi.

    Kesadahan yang tinggi dapat diidentifikasi dari kandungan mineral (Mg dan

    Ca) yang berkisar antara 150-300 mg/l. Namun berdasarkan hasil uji

    kesadahan, air sumur gali Teknik Mesin Undip mempunyai nilai kesadahan

    total (Ca dan Mg) sebesar 56,0504 mg/l yang berarti menunjukkan bahwa

    tingkat kesadahan air lunak (soft).

    Berdasarkan PERMENKES RI No. 492 Tahun 2010 tentang syarat-

    syarat dan pengawasan kualitas air, nilai ambang batas paramater kesadahan

    adalah 500 mg/l.3 Dari hasil praktikum yang dilakukan jika dibandingkan

    dengan PERMENKES RI No. 492 Tahun 2010 tersebut maka kesadahan total

    air sumur gali Teknik Mesin Undip masih memenuhi syarat atau tidak melebihi

    nilai ambang batas.

    Dampak terhadap kesehatan apabila air sadah telah melebihi batas

    maksimum (500 mg/lt) adalah dapat menyebabkan cardiovasculer desease

    (penyumbatan pembuluh darah jantung) dan urolithiasis (batu ginjal).4

    Sedangkan, dampak terhadap lingkungan apabila air sadah telah

    melebihi batas maksimum (500 mg/lt) adalah dapat menyebabkan

    pengerakan pada peralatan logam untuk memasak sehingga penggunaan

  • 5/24/2018 LAPORAN Kesadahan

    15/18

    10

    energi menjadi boros, penyumbatan pada pipa logam karena endapan

    CaCO3, dan pemakaian sabun menjadi lebih boros karena buih yang

    dihasilkan sedikit.4

    Salah satu upaya penanggulangan kesadahan adalah dengan

    pelunakan air sadah. Pelunakan adalah penghapusan ion-ion tertentu yang

    ada dalam air dan dapat bereaksi dengan zat-zat lain hingga distribusi air dan

    penggunaannya terganggu. Kegunaan pelunakan air sadah yakni untuk

    mencegah pemakaian sabun lebih banyak dan juga berfungsi mencegah

    terbentuknya kerak pada dinding pipa yang disebabkan oleh endapan kalsium

    karbonat (CaCO3).

    5

    Secara teoritis pengurangan atau pelunakan kesadahan air terdiri atas

    bermacam-macam proses, antara lain:5

    3. Proses Pengendapan Senyawa Ca2+dan Mg2+

    Proses pelunakan melalui pengendapan adalah proses yang paling

    murah dan sering digunakan, maka proses akan diuraikan di bawah ini.

    Contoh untuk praktikum teknik penyehatan. Air sadah tidak dapat

    dihilangkan hanya dengan pengendapan biasa, harus ditambahkan dahulu

    kapur (Ca(OH))2. Dengan reaksi sebagai berikut:Ca(HCO3)2+ Ca(OH)2CaCO3+ H2O

    Air sadah

    Mg(HCO3)2+ Ca(OH)2Mg(OH)2+ CaCO3+ H2O

    Air sadah

    CaCO3inilah yang mengendap.

    4. Prinsip Proses Pelunakan melalui Pengendapan

    Sebagai lation kesadahan Ca2+ selalu berhubungan dengan anion

    yang terlarut khusunya anion alkaliniti: CO3-2, HCO3 dan OH, Ca2+ dapat

    beraksi dengan HCO3, membentuk garam yang terlarut tanpa terjadi

    kejenuhan.

    Sebaliknya reaksi dengan CO3-2 akan membentuk garam karbonat

    yang larut sampai batas kejenuhan dimana titik jenuh berubah dengan nilai

    pH. Bila titik jenuh terlampaui terjadi endapan garam kalsium karbonat

    CaCO3 dan membentuk kerak yang terlihat pada dinding dasar ketel.

    Namun, pada proses pelunakan ini kesadahan harus dibuat sehingga

    sedikit jenuh karena kesadahan tidak jenuh terjadi reaksi yang

  • 5/24/2018 LAPORAN Kesadahan

    16/18

    11

    mengakibatkan karat terhadap pipa. Kerak yang tipis akibat keadaan

    sedikit jenuh itu justru melindungi dinding dari kontak dengan air yang tidak

    jenuh. Ion Mg2+ akan bereaksi dengan ion OH membentuk garam yang

    terlarut sampai batas kejenuhan dan membentuk endapan Mg(OH)2 bila

    titik jenuh terlampaui.

    5. Prinsip Pelunakan melalui Pertukaran Ion (ion exchange)

    Proses ini dapat digunakan untuk pengolahan kesadahan tetap dan

    sementara dengan cara pemisahan ion-ion yang tidak dikehendaki yang

    terdapat dalam air sadah. Bahan yang digunakan dalam proses ini terdiri

    dari zeolid dan bahan resin sintetikyang dimasukkan dalam suatu kolamdimana air sadah dialirkan melalui senyawa-senyawa tersebut.

    6. Proses pemanasan

    Proses pemanasan hanya untuk menurunkan kesadahan yang

    sifatnya sementara, dan dapat diterapkan dalam skala rumah tangga

    seperti merebus air sampai mendidih. Semakin lama pemanasan setelah

    mendidih dan penyimpanan air yang mendidih dalam termos, penurunan

    kesadahan akan semakin besar. Untuk membersihkan kerak atau termos

    dapat diatasi dengan pemberian larutan garam dapur (NaCl) jenuh.7. Penjernihan dengan menggunakan biji kelor

    Biji kelor dapat digunakan untuk mengadsorpsi ion-ion logam terlarut

    dalam air sehingga diduga dapat menurunkan kesadahan air.

    Di dalam melaksanakan praktikum uji kesadahan ini tentunya tidak luput

    dari berbagai kesalahan. Adapun faktor-faktor yang menyebabkan kesalahan

    tersebut antara lain:

    1. Titrasi yang dilakukan dengan cepat akan mengurangi keakuratan data,

    dapat terjadi kesalahan dalam pengukuran volume EDTA saat terjadi

    perubahan warna indikator yang berakibat data mulai manjauhi nilai akurat.

    2. Kekurangtelitian dalam cara pengerjaan, baik pengukuran, penimbangan,

    maupun proses pengambilan larutan menggunakan pipet memiliki

    pengaruh terhadap volume yang diukur.

    3. Pengintepretasian mengenai perubahan warna indikator pada sampel air,

    karena setiap tetes pada titran mempengaruhi momentum perubahan

    warna setiap waktunya, sehingga dapat terjadi kekurang telitian dalam

    melihat warna.

  • 5/24/2018 LAPORAN Kesadahan

    17/18

    12

    BAB IV

    PENUTUP

    A. Kesimpulan

    1. Nilai kesadahan total dari sampel air sumur gali Teknik Mesin Undip yang

    digunakan adalah 56,0504 mg/l.

    2. Nilai kesadahan kalsium dari sampel air sumur gali Teknik Mesin Undip

    yang digunakan tidak dapat ditentukan dan nilainya dianggap 0 mg/l karena

    titrasi dengan larutan EDTA tidak merubah warna menjadi lembayung.

    3. Berdasarkan PERMENKES RI No. 492 Tahun 2010 tentang syarat-syaratdan pengawasan kualitas air, nilai ambang batas paramater kesadahan

    adalah 500 mg/l sehingga sampel air sumur gali Teknik Mesin Undip masih

    di bawah standar baku mutu dan masih bisa digunakan untuk konsumsi

    serta untuk kebutuhan lain.

    B. Saran

    1. Pengambilan sampel harus dengan cara yang baik dan benar agar data

    yang diperoleh akurat.2. Sebaiknya dalam melakukan titrasi lebih berhati-hati dan teliti sehingga

    data yang diperoleh akurat.

  • 5/24/2018 LAPORAN Kesadahan

    18/18

    13

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Idaman Said, Nusa dan Ruliasih. Penghilang Kesadahan Di Dalam Air Minum.

    http://www.kelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuAirMinum/BAB9SADAH.pdf

    2. Sutrisno, Muhammad. Sumur Gali Sumber Air Bersih. Denpasar: Udayana

    Press. 1996.

    3. Menteri Kesehatan RI. Permenkes RI Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010

    Tentang Persyaratan Kualiatas Air Minum. Jakarta: Depkes RI. 2010.

    4. Hidayat, dkk. Buku penuntun praktikum kimia lingkungan. Makassar:

    Politeknik Kesehatan Makassar Jurusan Kesehatan Lingkungan. 2008.5. Prawiro. Dasar-dasar Pengolahan Air Limbah. Jakarta: Universitas Indonesia.

    2000.

    http://www.kelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuAirMinum/BAB9SADAH.pdfhttp://www.kelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuAirMinum/BAB9SADAH.pdf