Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa...

100
Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Tahun 2015 i

Transcript of Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa...

Page 1: Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa …ppid.lapan.go.id/uploads/archives/1499629917-82910090.pdf · Kesepakatan Kepala LAPAN dan KASAU dalam rangka ... Data Satelit

Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

Tahun 2015

i

Page 2: Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa …ppid.lapan.go.id/uploads/archives/1499629917-82910090.pdf · Kesepakatan Kepala LAPAN dan KASAU dalam rangka ... Data Satelit

Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

Tahun 2015

i

Page 3: Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa …ppid.lapan.go.id/uploads/archives/1499629917-82910090.pdf · Kesepakatan Kepala LAPAN dan KASAU dalam rangka ... Data Satelit

Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

Tahun 2015

ii

Page 4: Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa …ppid.lapan.go.id/uploads/archives/1499629917-82910090.pdf · Kesepakatan Kepala LAPAN dan KASAU dalam rangka ... Data Satelit

Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

Tahun 2015

iii

IKHTISAR EKSEKUTIF

Sejalan dengan perwujudan pemerintahan yang mengikuti prinsip good

governance dan clean government disusunlah Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Tahun 2015. Laporan kinerja

ini dipakai sebagai bahan evaluasi dalam rangka meningkatkan kinerja LAPAN di

masa yang akan datang serta mendukung visi LAPAN: “Pusat Unggulan Penerbangan

dan Antariksa Untuk Mewujudkan Indonesia yang Maju dan Mandiri”.

Implementasinya diwujudkan dalam bentuk peningkatan produktivitas, efisiensi,

dan akuntabilitas. Selain itu, Laporan Kinerja ini juga dijadikan acuan untuk

menyempurnakan kebijakan-kebijakan yang akan diambil.

Laporan Kinerja berisi pencapaian sasaran strategis yang telah ditetapkan

pada Penetapan Kinerja tahun 2015 yaitu:

1. Meningkatnya penguasaan dan kemandirian Iptek penerbangan dan

antariksa

2. Meningkatnya layanan Iptek penerbangan dan antariksa yang prima

3. Meningkatnya hasil karya ilmiah Iptek penerbangan dan antariksa.

4. Terlaksananya penyelenggaraan keantariksaan yang memenuhi standar

Secara umum pelaksanaan pencapaian sasaran strategis tesebut di atas

berjalan sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat dengan melaksanakan

Indikator Kinerja Utama (IKU) LAPAN yang tertuang dalam Renstra LAPAN 2015-

2019. Hasil pelaksanaan program pengusaan iptek penerbangan dan antariksa

tahun 2015 telah dihasilkan dan dimanfaatkan oleh beberapa instansi pemerintah

dan swasta, antara lain :

a. 3 tipe roket (RX-1220, RX-450 dan roket petir) yang dimanfaatkan untuk

kebutuhan khusus (pertahanan, alutsista nasional dan mengukur tegangan

petir).

b. 2 tipe satelit buatan Lapan (LAPAN-TUBSAT dan LAPAN-A2) yang telah

dimanfaatkan untuk pemantauan, melakukan survey dan monitoring wilayah

maritim Indonesia serta observasi muka bumi.

c. 2 tipe pesawat UAV (LSU-01 dan LSU-02) yang dimanfaatkan untuk

monitoring bencana, pengamatan daerah perkebunan dan pengamatan

daerah perbatasan.

d. 1 produk desain pesawat transport nasional N219 yang siap untuk

diproduksi oleh industri penerbangan PT Dirgantara Indonesia.

e. 15 model (model/modul/prototipe) pemanfaatan iptek penerbangan dan

antariksa untuk pemantauan SDA, lingkungan serta mitigasi bencana dan

perubahan iklim.

f. Pelayanan hasil litbangyasa iptek penerbangan dan antariksa kepada 200

instansi pengguna (Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, TNI/POLRI,

perguruan tinggi dan swasta).

Page 5: Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa …ppid.lapan.go.id/uploads/archives/1499629917-82910090.pdf · Kesepakatan Kepala LAPAN dan KASAU dalam rangka ... Data Satelit

Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

Tahun 2015

iv

g. Pelayanan hasil litbangyasa iptek penerbangan dan antariksa yang

memuaskan dengan nilai Indek Kepuasan Masyarakat 79,30 (kurun waktu

Januari – Agustus 2015).

h. Dihasilkannya 39 publikasi nasional terakreditasi tentang iptek penerbangan

dan antariksa.

i. Dihasilkannya 22 publikasi Internasional terindeks tentang iptek

penerbangan dan antariksa. Pencapaian publikasi ilmiah ini, diperoleh

melalui terbitan jurnal ilmiah internasional terindeks dengan cara

mengadakan dan mengikuti beberapa kegiatan simposium dan konferensi

Internasional.

j. Belum adanya Hak Kekayaan Intelektual (HKI) yang berstatus granted. Hal ini

dikarenakan proses untuk mendapatkan status granted memerlukan waktu

yang lama, contoh pengusulan tahun 2010 sampai saat ini belum juga

berstatus granted. Namun pada tahun 2015 telah diusulkan 7 HKI hasil

litbangyasa teknologi roket, satelit dan penerbangan ke Dirjen Kekayaan

Intelektual Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI.

Page 6: Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa …ppid.lapan.go.id/uploads/archives/1499629917-82910090.pdf · Kesepakatan Kepala LAPAN dan KASAU dalam rangka ... Data Satelit

Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

Tahun 2015

v

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ………………………………………………………………………………………. i

Pernyataan Telah Direviu……………………………………………………………………….. ii

Ikhtisar Eksekutif ……………………………………………………………………………………. iii

Daftar Isi ………………………………………………………………………………………………… v

Daftar Gambar ………………………………………………………………………………………. vi

Daftar Tabel …………………………………………………………………………………………… viii

Bab I Pendahuluan …………………………………………………………….………………. 1

1.1. Umum ………………………………………………………………....…………… 2

1.2. Organisasi ………………………………………………………………....……… 2

1.3. Aspek Strategis dan Permasalahan Utama (Strategic

Issued) ................................................................................ 5

1.4. Sumber Daya dan Lokasi Fasilitas ……………………....…………….. 8

1.5. Sistematika Penyajian Laporan ………………………….......………… 11

Bab 2 Perencanaan Kinerja ……………………………………………………….………… 12

2.1. Rencana Strategis 2015-2019 …………………………...…….………… 13

2.1.1. Sasaran Strategis …………………………………....…………….. 14

2.1.2. Indikator Kinerja Utama (IKU) ……………...……..…………. 14

2.1.3. Sistem Nilai …………………………………………....….………….. 15

2.2. Perjanjian Kinerja Tahun 2015 ………………………...…...….……….. 16

Bab 3 Akuntabilitas Kinerja 21

3.1. Analisis Capaian Kinerja Tahun 2015 …………………...…………… 22

3.2. Perbandingan Realisasi IKU terhadap Tahun Sebelumnya 71

3.3. Capaian Lain Di Luar IKU ……………………………………...………….. 72

3.4. Akuntabilitas Keuangan ……………………………...…………………… 78

Bab 4 Penutup ……………………………………………………………………………………. 81

Lampiran:

1. Rencana Kinerja Tahunan LAPAN Tahun 2015

2. Penetapan Kinerja LAPAN Tahun 2015

3. Rencana Aksi LAPAN Tahun 2015

4. Pengukuran Kinerja LAPAN Tahun 2015

5. Strategy map LAPAN 2015-2019 dengan Balanced Scorecard

Page 7: Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa …ppid.lapan.go.id/uploads/archives/1499629917-82910090.pdf · Kesepakatan Kepala LAPAN dan KASAU dalam rangka ... Data Satelit

Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

Tahun 2015

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Struktur Organisasi LAPAN berdasarkan Perka LAPAN

No. 2 Tahun 2011

Gambar 1.2. Struktur Organisasi LAPAN berdasarkan Perka LAPAN

No. 8 Tahun 2015

Gambar 1.3. Komposisi SDM Berdasarkan Jenjang Pendidikan

Gambar 1.4. Komposisi SDM Berdasarkan Jabatan Fungsional Khusus

Gambar 1.5. Lokasi Fasilitas LAPAN

Gambar 3.1. Uji Terbang Roket RX- 1220

Gambar 3.2. Uji Statik dan Uji Terbang Roket RX-450

Gambar 3.3. Dimensi roket petir

Gambar 3.4. Pelepasan Satelit LAPAN A2 oleh Presiden RI (03/09/15)

Gambar 3.5. Pulau Batam diambil dari satelit LAPAN-A2 (27/10/15)

Gambar 3.6. Kampung Kaniogan Malaysia diambil dari satelit LAPAN-

A2

Gambar 3.7. Data AIS diambil dari satelit LAPAN-A2

Gambar 3.8.

Persiapan Peluncuran Satelit LAPAN-A2 dengan roket

PSLV India

Gambar 3.9.

Capaian pengembangan Satelit Mikro Eksperimen

(Seri A)

Gambar 3.10. Pemanfaatan Pesawat UAV tipe LSU

Gambar 3.11. Hasil foto daerah Poso menggunakan pesawat LSU-01

Gambar 3.12. Kegiatan pemotretan garis pantai di Cilamaya

menggunakan pesawat tanpa awak LSU-01 dan LSU-02

Gambar 3.13.

Beberapa varian pesawat tanpa awak yang

dikembangkan untuk mendukung sistem pemantauan

Gambar 3.14.

Pemanfaatan Pesawat LSA dalam Observasi Wilayah

Pertanian di Subang

Gambar 3.15. Pemecahan kendi oleh Menkopolhukam sebagai tanda

peresmian penampilan perdana pesawat transport

nasional N219 dan foto bersama para pejabat negara di

depan pesawat N219 di hanggar PT DI (10/12/15)

Gambar 3.16. Decision Support System (DSS) Berbasis Sains Antariksa

Gambar 3.17. Model penentuan kualitas air

Gambar 3.18. Model untuk identifikasi pengembangan wilayah

Page 8: Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa …ppid.lapan.go.id/uploads/archives/1499629917-82910090.pdf · Kesepakatan Kepala LAPAN dan KASAU dalam rangka ... Data Satelit

Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

Tahun 2015

vii

Gambar 3.19. Bank Data Penginderaan Jauh Nasional (BDPJN)

Gambar 3.20. Produk SPBN berupa Informasi Spasial Zona Potensi

Penangkapan Ikan (ZPPI)

Gambar 3.21. Penandatanganan MoU LAPAN - DI Yogyakarta

(12/02/15) dan Pencanangan Sistem DSS Semar dengan

pilot project Dinas Kelautan dan Perikanan DIY

Gambar 3.22.

Kesepakatan Kepala LAPAN dan KASAU dalam rangka

pemanfaatan hasil litbang LAPAN untuk mendukung

TNI untuk kepentingan bangsa, Cilangkap (12/11/15)

Gambar 3.23. Kesepakatan Bersama antara Kepala LAPAN dengan

Gubernur Sulawesi Selatan dan Sosialisasi Pemanfaatan

Data Satelit Penginderaan Jauh di depan para Kepala

SKPD dan Bappeda (06/05/15)

Gambar 3.24. Prosedur pengusulan HKI

Gambar 3.25. Piagam Penghargaan Karya Unggulan 2015

Gambar 3.26.

Piagam Penghargaan Peringkat Terbaik Ketiga dalam

pemilihan Unit Kearsipan Tingkat Nasional Tahun 2015

Gambar 3.27. Piagam Sertifikasi BMN 2015

Gambar 3.28.

Piagam Penghargaan National Procurement Award

2015

Gambar 3.29.

Piagam Penghargaan rekor Muri untuk Kategori UAV

Jarak Terbang Terjauh

Gambar 3.30.

Sertifikat ISO 9001 : 2008 terkait dengan Sistem

Manajemen Mutu dalam Pelayanan Teknologi dan Data

Satelit Penginderaan Jauh

Gambar 3.31.

Pejabat Eselon 1,2 dan 3 setelah pelatikan sesuai

struktur baru

Page 9: Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa …ppid.lapan.go.id/uploads/archives/1499629917-82910090.pdf · Kesepakatan Kepala LAPAN dan KASAU dalam rangka ... Data Satelit

Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

Tahun 2015

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Sasaran Strategis, IKU dan Target LAPAN Tahun 2015-2019

Tabel 2.2. Perjanjian Kinerja LAPAN Tahun 2015

Tabel 3.1. Capaian Indikator Kinerja Utama 2015

Tabel 3.2. Perbandingan tipe roket yang dimanfaatkan untuk

penggunaan khusus tahun 2014 – 2015

Tabel 3.3. Jumlah data TTC dan data misi satelit yang diakuisisi

Tabel 3.4. Spesifikasi Teknis Satelit LAPAN-A2

Tabel 3.5.

Perbandingan realisasi IKU pada kegiatan pengembangan

satelit Tahun 2014 – 2015

Tabel 3.6.

Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) dilingkungan LAPAN

Tahun 2015 (bulan Januari s/d Agustus 2015)

Tabel 3.7.

Perbandingan Nilai Survei Kepuasan Masyarakat LAPAN

Tahun 2013 – 2015

Tabel 3.8. Publikasi Ilmiah pada jurnal Nasional Terakreditasi Tahun

2015

Tabel 3.9. Publikasi Ilmiah pada Jurnal Internasional Terindeks Tahun

2015

Tabel 3.10. Usulan HKI Tahun 2015

Tabel 3.11. Rekapitulasi Usulan HKI Tahun 2008 - 2015

Tabel 3.12. Perbandingan realisasi IKU Tahun 2015 terhadap tahun

sebelumnya

Tabel 3.13. Realisasi Anggaran Tahun 2015

Page 10: Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa …ppid.lapan.go.id/uploads/archives/1499629917-82910090.pdf · Kesepakatan Kepala LAPAN dan KASAU dalam rangka ... Data Satelit

Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

Tahun 2015

1

BAB 1

PENDAHULUAN

Page 11: Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa …ppid.lapan.go.id/uploads/archives/1499629917-82910090.pdf · Kesepakatan Kepala LAPAN dan KASAU dalam rangka ... Data Satelit

Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

Tahun 2015

2

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Umum

Good governance merupakan perwujudan reformasi penyelenggaraan

pemerintahan yang baik, yang sejalan dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun

1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi

dan Nepotisme (KKN). Instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggara negara

wajib mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan fungsi, serta berperan

dalam pengelolaan sumber daya dan kebijakan yang dipercayakan berdasarkan

perencanan strategis yang ditetapkan. Undang-Undang No. 28 Tahun 1999 tersebut

dijabarkan lebih lanjut dalam Instruksi Presiden No. 7 tahun 1999 tentang

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dimana setiap instansi pemerintah

diwajibkan untuk melaksanakan Akuntabilitas Kinerja Instansi sebagai wujud

pertanggungjawaban dalam mencapai visi, misi dan tujuan organisasi. Laporan

Kinerja (Lakin) adalah gambaran tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan

kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan terhadap

sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan melalui perencanaan strategis.

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) didirikan pada tahun

1963 berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 236 Tahun 1963 tentang Lembaga

Penerbangan dan Angkasa Luar Nasional. Keputusan Presiden tersebut diperbaharui

dan disempurnakan dengan Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang

Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja

Lembaga Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah

terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 49 Tahun 2015, disebutkan bahwa

LAPAN adalah Lembaga Pemerintahan Non Kementerian (LPNK) yang berada di

bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden melalui Menteri yang membidangi

urusan pemerintahan di bidang riset dan teknologi. Keputusan Presiden tersebut

kemudian di jabarkan lebih lanjut dengan Peraturan Kepala Lembaga Penerbangan

dan Antariksa Nasional (Perka LAPAN) Nomor 08 Tahun 2015 tentang Organisasi

dan Tata Kerja LAPAN.

1.2. Organisasi

Pelaksanaan kinerja LAPAN tahun 2015 masih dilaksanakan dengan struktur

organisasi yang sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang

Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja

Lembaga Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah

terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2005. Keputusan Presiden

tersebut kemudian di jabarkan lebih lanjut dengan Perka LAPAN Nomor 2 Tahun

Page 12: Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa …ppid.lapan.go.id/uploads/archives/1499629917-82910090.pdf · Kesepakatan Kepala LAPAN dan KASAU dalam rangka ... Data Satelit

Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

Tahun 2015

3

2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa

Nasional (LAPAN).

Berdasarkan Perka LAPAN Nomor 02 Tahun 2011, LAPAN mempunyai tugas

melaksanakan tugas pemerintahan di bidang penelitian dan pengembangan

kedirgantaraan dan pemanfaatannya sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

Dalam menyelenggarakan tugasnya, LAPAN menyelenggarakan fungsi:

a. Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang penelitian dan

pengembangan kedirgantaraan dan pemanfaatannya;

b. Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas LAPAN;

c. Pemantauan, pemberian bimbingan dan pembinaan terhadap kegiatan instansi

pemerintah di bidang kedirgantaraan dan pemanfaatannya;

d. Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang

perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan tatalaksana, kepegawaian,

keuangan, kearsipan, hukum, persandian, perlengkapan, dan rumah tangga.

Berdasarkan kedudukan, tugas dan fungsi, maka lingkup kegiatan yang

dilaksanakan LAPAN adalah pada: (1) penelitian, pengembangan dan pemanfaatan

sains antariksa dan sains atmosfer (2) penelitian, pengembangan dan pemanfaatan

teknologi penerbangan dan antariksa (3) penelitian, pengembangan dan

pemanfaatan penginderaan jauh, dan (4) kajian kebijakan penerbangan dan

antariksa. Kegiatan tersebut dilaksanakan oleh unit-unit kerja yang diwadahi dalam

struktur organisasi sebagai berikut :

Gambar 1.1. Struktur Organisasi LAPAN berdasarkan

Perka LAPAN No. 2 Tahun 2011

Page 13: Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa …ppid.lapan.go.id/uploads/archives/1499629917-82910090.pdf · Kesepakatan Kepala LAPAN dan KASAU dalam rangka ... Data Satelit

Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

Tahun 2015

4

Dengan dikeluarkannya Peraturan Presiden Nomor 49 Tahun 2015 tentang

LAPAN, pada tahun 2015 telah dilaksanakan reorganisasi yaitu dengan mendorong

peran pejabat fungsional menjadi lebih besar sesuai dengan semangat Undang-

Undang Nomor 21 Tahun 2013 dan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang

Aparatur Sipil Negara (ASN). Peraturan Presiden tersebut kemudian di jabarkan

lebih lanjut dengan Perka LAPAN Nomor 08 Tahun 2015 tentang Organisasi dan

Tata Kerja LAPAN. Berdasarkan Perka tersebut, LAPAN mempunyai tugas

melaksanakan tugas pemerintahan di bidang penelitian dan pengembangan

kedirgantaraan dan pemanfaatannya serta penyelenggaraan keantariksaan sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang- undangan.

Dalam melaksanakan tugasnya, LAPAN menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan kebijakan nasional di bidang penelitian dan pengembangan sains

antariksa dan atmosfer, teknologi penerbangan dan antariksa, dan penginderaan

jauh serta pemanfaatannya;

b. pelaksanaan penelitian dan pengembangan sains antariksa dan atmosfer,

teknologi penerbangan dan antariksa, dan penginderaan jauh serta

pemanfaatannya;

c. penyelenggaraan keantariksaan;

d. pengoordinasian kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas LAPAN;

e. pelaksanaan pembinaan dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh

unit organisasi di lingkungan LAPAN;

f. pelaksanaan kajian kebijakan strategis penerbangan dan antariksa;

g. pelaksanaan penjalaran teknologi penerbangan dan antariksa;

h. pelaksanaan pengelolaan standardisasi dan sistem informasi penerbangan dan

antariksa;

i. pengawasan atas pelaksanaan tugas LAPAN; dan

j. penyampaian laporan, saran, dan pertimbangan di bidang penelitian dan

pengembangan sains antariksa dan atmosfer, teknologi penerbangan dan

antariksa, dan penginderaan jauh serta pemanfaatannya.

Gambar 1.2. Struktur Organisasi LAPAN berdasarkan Perka LAPAN No. 8 Tahun 2015

Page 14: Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa …ppid.lapan.go.id/uploads/archives/1499629917-82910090.pdf · Kesepakatan Kepala LAPAN dan KASAU dalam rangka ... Data Satelit

Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

Tahun 2015

5

1.3. Aspek Strategis dan Permasalahan Utama (Strategic Issued)

Ada tujuh program utama LAPAN dalam penguasaan iptek penerbangan dan

antariksa, yaitu:

1. Pengembangan Decision Support System (DSS) berbasis sains antariksa,

2. Pengembangan DSS berbasis sains atmosfer,

3. Pengembangan teknologi roket sonda menuju pengembangan Roket

Pengorbit Satelit (RPS),

4. Pengembangan pesawat transport nasional dan Maritime Surveillance

System (MSS),

5. Pengembangan teknologi satelit mikro menuju terwujudnya satelit

operasional,

6. Pengembangan Bank Data Penginderaan Jauh Nasional (BDPJN),

7. Pengembangan Sistem Pemantauan Bumi Nasional (SPBN)

Penguasaan iptek penerbangan dan antariksa memungkinkan bagi Indonesia

untuk menjaga dan melindungi keutuhan NKRI serta dapat membantu dalam

pengelolaan sumberdaya alam, lingkungan, dan penanganan bencana melalui

penyajian informasi untuk peringatan dini, tanggap darurat dan rehabilitasi.

Keberhasilan LAPAN dalam penguasaan Iptek penerbangan dan antariksa

(pengembangan model/informasi sains antariksa dan atmosfer, rancang bangun

satelit mikro dan operasional pengendalian serta penerimaan datanya, rancang

bangun roket sonda, desains pesawat transport nasional serta pelayanan

data/informasi penginderaan jauh untuk pengelolaan sumber daya lahan, mitigasi

bencana, dan mendukung keperluan hankam) sangat membantu dan berkontribusi

bagi masyarakat Indonesia untuk mewujudkan Indonesia maju dan mandiri.

Secara umum, permasalahan utama kedepan adalah bagaimana LAPAN dapat

menyelenggarakan kegiatan iptek penerbangan dan antariksa dalam rangka

mencapai Pusat Unggulan Penerbangan dan Antariksa. Adapun permasalahan

utama (strategic issue) kedepan dapat dilihat dalam kategori kekuatan, kelemahan,

peluang dan tantangan.

1. Kekuatan

a. Mempunyai landasan hukum yang kuat meliputi Undang-Undang

Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2013, Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 1 Tahun 2009 dan Peraturan Presisden Nomor 28

Tahun 2008.

b. LAPAN merupakan satu-satunya instansi yang melaksanakan penelitian

dan pengembangan di bidang cuaca antariksa.

c. Memiliki kemampuan di dalam melakukan pengkajian kebijakan dan

peraturan perundang-undangan di bidang penerbangan dan antariksa.

d. Satu-satunya instansi di lingkungan Kemenristekdikti yang menjalankan

litbang khusus dalam teknologi penerbangan, khususnya dalam

pengembangan teknologi pesawat terbang.

Page 15: Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa …ppid.lapan.go.id/uploads/archives/1499629917-82910090.pdf · Kesepakatan Kepala LAPAN dan KASAU dalam rangka ... Data Satelit

Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

Tahun 2015

6

e. Pengalaman diseminasi yang cukup banyak dalam hal teknologi UAV/LSU

sebagai wahana untuk surveillance, pemetaan resolusi tinggi dan

monitoring dalam sistem kebencanaan nasional, lingkungan hidup dan

perlindungan wilayah;

f. Satu-satunya instansi yang melakukan litbang di bidang teknologi roket

di Indonesia dan memiliki kemampuan dalam membuat rancang bangun

roket sonda berdiameter hingga 450 mm.

g. Memiliki kemampuan membangun satelit eksperimen secara mandiri

(kelas mikro).

h. LAPAN sebagai pengelola BDPJN sudah mampu menyediakan data

penginderaan jauh multi sensor dan multi resolusi bagi semua

Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, TNI/POLRI dengan lisensi

pemerintah. Sampai tahun 2015, sistem BDPJN ini didukung oleh:

� Infrastruktur stasiun bumi multi misi yang mampu mencakup seluruh

wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

� Sistem pengolahan data, yang mampu menghasilkan data resolusi

rendah harian secara near real time, resolusi menengah dan tinggi

yang termosaik dan bebas awan setiap tahunnya. Sistem pengolahan

didukung oleh sistem komputasi kecepatan tinggi (HPC) dengan

pengolahan secara pararel (pararel processing) berbasis opensource.

� Sistem pengelolaan, penyimpanan dan distribusi data, yang mampu

menyimpan data resolusi rendah, menengah dan tinggi hasil akuisisi

tahun 1990-sekarang, dengan penambahan kapasitas penyimpanan

500 TB/tahun, dan telah beroperasi tanpa interupsi 24 jam perhari 7

hari seminggu. Tahun 2015, LAPAN telah mendistribusikan data satelit

penginderaan jauh kepada pengguna sejumlah 26.300 data dengan

rincian 17.027 data resolusi tinggi, 7.161 data resolusi menengah,

sedangkan data resolusi rendah yang dimanfaatkan pengguna adalah

2.112 data.

i. Data penginderaan jauh telah dimanfaatkan untuk mendukung berbagai

kepentingan sektor-sektor pembangunan nasional antara lain untuk

kehutanan, pertanian, kelautan dan perikanan, pemantauan lingkungan

dan mitigasi bencana dan sebagainya.

j. Kepercayaan dari mitra nasional dan internasional terhadap kompetensi

LAPAN.

2. Kelemahan

a. Jumlah SDM masih kurang dan penyebarannya tidak merata.

b. Komposisi pendidikan terakhir SDM LAPAN kurang lebih 40%

berpendidikan terakhir di bawah S1.

c. Perlengkapan fasilitas litbang masih kurang memadai dibandingkan

dengan lembaga keantariksaan Negara lain.

d. Produktivitas hasil litbang LAPAN belum memenuhi standar pusat

unggulan Ristek.

e. Pengelolaan Teknologi Informasi (TI) belum menerapkan Service Level

Agreement (SLA).

Page 16: Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa …ppid.lapan.go.id/uploads/archives/1499629917-82910090.pdf · Kesepakatan Kepala LAPAN dan KASAU dalam rangka ... Data Satelit

Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

Tahun 2015

7

f. Belum tersedianya fasilitas untuk pendidikan dan pelatihan serta

bimbingan teknis dalam rangka pelayanan publik.

3. Peluang

a. Antariksa di atas Indonesia yang merupakan daerah anomali menarik

komunitas internasional untuk mengamati sehingga para peneliti

berkesempatan untuk melakukan kerjasama agar dapat ikut

berkontribusi dalam kegiatan internasional.

b. Kondisi geografis Indonesia sebagai Negara maritim dan kecenderungan

penerapan blue economy memerlukan teknologi penerbangan dan

antariksa untuk dimanfaatkan dalam pemantauan sumber daya alam dan

lingkungan.

c. Meningkatnya kebutuhan akan hasil pengkajian kebijakan yang

berkualitas oleh pengambil kebijakan (policy driven research) yang dapat

menjawab isu-isu strategis terkini di bidang penerbangan dan antariksa.

d. UU Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan dan Perpres Nomor 28

Tahun 2008 tentang Kebijakan Industri Nasional, menempatkan LAPAN

sebagai litbang pengembangan pesawat terbang, menjustifikasi peran

LAPAN dalam dunia industri pesawat terbang.

e. Tersedianya industri untuk mendukung teknologi penerbangan

(PT. Dirgantara Indonesia) sehingga LAPAN mudah merealisasikan

produk penerbangan dan berkesempatan menjadi partner strategis bagi

industri penerbangan nasional.

f. Meningkatnya permintaan pemanfaatan pesawat tanpa awak untuk

berbagai keperluan, baik untuk keperluan sipil, pemantauan, pemetaan,

kebencanaan maupun keperluan penggunaan khusus.

g. Roket merupakan salah satu program nasional yang telah ditetapkan

oleh Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP).

h. Semakin banyaknya pengguna teknologi satelit untuk membuat satelit

secara mandiri untuk keperluan mereka sendiri.

i. Data satelit penginderaan jauh saat ini telah dimanfaatkan oleh

Kementrian/Lembaga, Pemda, TNI dan Polri dalam pelaksanaan dan

perencanaan pembangunan di berbagai sektor.

j. Banyaknya permintaan informasi sektor berbasis data penginderaan jauh

dan juga permintaan stakeholder agar metode yang dibangun lebih

akurat.

k. Trend kerjasama internasional antar lembaga keantariksaan di lingkup

Asia Pacific menjadi peluang untuk knowledge and technology sharing

yang terbuka luas.

l. Kebutuhan bahan kebijakan dan kajian akademis peraturan perundang-

undangan di bidang penerbangan dan antariksa yang tepat waktu dan

tepan guna untuk kepentingan nasional.

Page 17: Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa …ppid.lapan.go.id/uploads/archives/1499629917-82910090.pdf · Kesepakatan Kepala LAPAN dan KASAU dalam rangka ... Data Satelit

Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

Tahun 2015

8

4. Tantangan

a. Anggaran untuk Iptek masih rendah, sedangkan fokus RPJMN tahap 3

mengarahkan perekonomian berbasis SDA dengan mengutamakan Iptek.

b. Adanya kebijakan internasional Missile Technology Control Regime

(MTCR) yang mengakibatkan pembatasan transfer teknologi sensitif

sehingga menyulitkan pengembangan teknologi keantariksaan.

c. Kurangnya industri dalam negeri yang mendukung pembuatan

komponen untuk pengembangan teknologi penerbangan dan antariksa.

d. Belum memiliki bandara riset (ilmiah) untuk melakukan uji terbang hasil

litbang penerbangan dan antariksa.

e. Adanya pengembangan wilayah perumahan dan fasilitas publik di sekitar

fasilitas LAPAN yang mengganggu aktivitas uji Litbang.

f. Keterbatasan lahan untuk pengujian roket.

g. Belum adanya standardisasi kualitas produk dan sertifikasi terhadap

peluang pemanfaatan data yang sangat besar, terutama data/informasi

penginderaan jauh.

h. Tantangan lain berkaitan dengan ketergantungan pada teknologi asing.

Penyelenggaraan kegiatan penginderaan jauh nasional masih bergantung

pada satelit-satelit yang dibuat dan dioperasikan oleh negara-negara

maju.

i. Adanya regulasi untuk industri pesawat terbang yang mengharuskan

adanya sertifikasi desain dan manufaktur serta sertifikasi SDM.

j. Belum adanya regulasi operasionalisasi untuk pesawat tanpa awak dan

roket sehingga LAPAN dituntut untuk mempersiapkan regulasinya.

k. Keppres pengadaan barang dan jasa tidak cocok dengan sistem

pengadaan barang dan jasa untuk teknologi sensitive.

1.4. Sumber Daya Dan Lokasi Fasilitas

Sumber Daya Manusia (SDM) LAPAN pada tahun 2015 berjumlah 1.230 orang.

Komposisi pegawai berdasarkan tingkat pendidikan yaitu S3 sebanyak 21 orang

(2%), S2 sebanyak 185 orang (15%), S1 sebanyak 532 orang (43%), Diploma III,II, dan

I sebanyak 45 orang (4 %), SLTA sebanyak 412 orang (34%), SLTP sebanyak 18 orang

(1%), dan SD sebanyak 17 orang (1%).

Page 18: Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa …ppid.lapan.go.id/uploads/archives/1499629917-82910090.pdf · Kesepakatan Kepala LAPAN dan KASAU dalam rangka ... Data Satelit

Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

Tahun 2015

Gambar 1.

Komposisi SDM berdasarkan jabatannya, pegawai yang menduduki j

struktural sebanyak 1

LAPAN. Sedangkan yang menduduki

orang (57,24%) dari total SDM

Adapun kompisisi SDM berdasarkan JFK terdiri dari:

� Peneliti sebanyak 2

� Litkayasa sebanyak

� Perekayasa sebanyak

� Arsiparis sebanyak

� Pranata komputer sebanyak

� Pranata humas sebanyak

� Perencana sebanyak

� Analis kepegawaian seb

� Auditor sebanyak

� Pengelola barang dan jasa sebanyak

� Pustakawan sebanyak

� Pengendali dampak lingkungan sebanyak

� Penerjemah sebanyak

� Perancang peraturan perundang

Sesuai dengan kegiatan utama LAPAN sebagai lembaga

pengembangan (litbang

perekayasa. Komposisi pegawai

Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

hun 2015

Gambar 1.3. Komposisi SDM Berdasarkan Jenjang Pendidikan

omposisi SDM berdasarkan jabatannya, pegawai yang menduduki j

struktural sebanyak 119 orang (119 jabatan) atau sebesar 9,67% dari total SDM

LAPAN. Sedangkan yang menduduki Jabatan Fungsional Khusus

dari total SDM yang ada.

Adapun kompisisi SDM berdasarkan JFK terdiri dari:

sebanyak 265 orang (37,64%),

sebanyak 169 orang (24,01%),

Perekayasa sebanyak 99 orang (14,06%),

Arsiparis sebanyak 33 orang (4,69%),

Pranata komputer sebanyak 32 orang (4,55%),

Pranata humas sebanyak 28 orang (3,98%),

Perencana sebanyak 26 orang (3,69%),

Analis kepegawaian sebanyak 20 orang (2,84%),

Auditor sebanyak 11 orang (1,56%),

Pengelola barang dan jasa sebanyak 7 orang (0,99%),

wan sebanyak 6 orang (0,85%),

Pengendali dampak lingkungan sebanyak 5 orang (0,71%)

Penerjemah sebanyak 2 orang (0,28%),

peraturan perundang-undangan sebanyak 1 orang

Sesuai dengan kegiatan utama LAPAN sebagai lembaga

litbang), komposisi tiga JFK terbesar adalah peneliti

perekayasa. Komposisi pegawai berdasarkan JFK disajikan sebagai berikut:

Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

9

. Komposisi SDM Berdasarkan Jenjang Pendidikan

omposisi SDM berdasarkan jabatannya, pegawai yang menduduki jabatan

atau sebesar 9,67% dari total SDM

(JFK) sebanyak 704

%),

1 orang (0,14%).

Sesuai dengan kegiatan utama LAPAN sebagai lembaga penelitian dan

terbesar adalah peneliti, litkayasa, dan

disajikan sebagai berikut:

Page 19: Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa …ppid.lapan.go.id/uploads/archives/1499629917-82910090.pdf · Kesepakatan Kepala LAPAN dan KASAU dalam rangka ... Data Satelit

Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

Tahun 2015

Gambar 1.4

Kelancaran pelaksanaan kegiatan litbang kedirgantaraan juga tidak terlepas

dari dukungan sarana dan prasarana.

tersebar di beberapa daerah

(DKI Jakarta); Rancabungur

Barat), Agam (Sumatera Barat);

Timur), Parepare (Sulawesi Selatan)

Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

hun 2015

ambar 1.4. Komposisi SDM Berdasarkan Jabatan Fungsional Khusus

Kelancaran pelaksanaan kegiatan litbang kedirgantaraan juga tidak terlepas

dari dukungan sarana dan prasarana. LAPAN memiliki sarana prasarana yang

tersebar di beberapa daerah di seluruh Indonesia, yaitu: Rawamangun, Pekayon

Rancabungur, Rumpin-Bogor, Bandung, Sumedang, serta Garut (Jawa

(Sumatera Barat); Pontianak (Kalimantan Barat)

(Sulawesi Selatan), dan Biak (Papua).

Gambar 1.5. Lokasi Fasilitas LAPAN

Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

10

Jabatan Fungsional Khusus

Kelancaran pelaksanaan kegiatan litbang kedirgantaraan juga tidak terlepas

APAN memiliki sarana prasarana yang

Rawamangun, Pekayon

Bogor, Bandung, Sumedang, serta Garut (Jawa

(Kalimantan Barat), Pasuruan (Jawa

Page 20: Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa …ppid.lapan.go.id/uploads/archives/1499629917-82910090.pdf · Kesepakatan Kepala LAPAN dan KASAU dalam rangka ... Data Satelit

Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

Tahun 2015

11

1.5. Sistematika Penyajian Laporan

Laporan kinerja ini berisi capaian kinerja LAPAN selama tahun 2015. Capaian

kinerja (performance results) tahun 2015 tersebut diperbandingkan dengan

Perjanjian Kinerja (performance agreement) tahun 2015 sebagai tolok ukur

keberhasilan organisasi. Analisis atas realisasi kinerja terhadap rencana kinerja ini

berfungsi untuk mengidentifikasikan adanya celah perjanjian kinerja (performance

gap) sehingga dapat dipergunakan sebagai landasan dalam memperbaiki kinerja di

masa mendatang. Berdasarkan kerangka fikir tersebut maka sistematika penyajian

Lakin LAPAN tahun 2015 adalah sebagai berikut:

• Ringkasan Eksekutif, menyajikan ringkasan pencapaian kinerja LAPAN

tahun 2015;

• Bab I – Pendahuluan, Penjelasan umum tentang organisasi, sumber daya

dan lokasi fasilitas;

• Bab II – Perencanaan Kinerja, menyajikan ikhtisar rencana strategis dan

perjanjian kinerja tahun bersangkutan;

• Bab III – Akuntabilitas Kinerja, menyajikan capaian kinerja sasaran

strategis organisasi dan analisis atas setiap capaian kinerja sasaran

organisasi, menguraikan realisasi anggaran sesuai perjanjian kinerja;

• Bab IV – Penutup, menjelaskan kesimpulan capaian kinerja organisasi,

dan langkah-langkah meningkatkan kinerja di masa datang.

Page 21: Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa …ppid.lapan.go.id/uploads/archives/1499629917-82910090.pdf · Kesepakatan Kepala LAPAN dan KASAU dalam rangka ... Data Satelit

Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

Tahun 2015

12

BAB 2

PERENCANAAN KINERJA

Page 22: Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa …ppid.lapan.go.id/uploads/archives/1499629917-82910090.pdf · Kesepakatan Kepala LAPAN dan KASAU dalam rangka ... Data Satelit

Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

Tahun 2015

13

BAB 2

PERENCANAAN KINERJA

2.1. RENCANA STRATEGIS 2015 – 2019

Dengan mengacu pada PerPres Nomor 49 tahun 2015 tentang Lembaga

Penerbangan dan Antariksa Nasional dan Perka LAPAN Nomor 8 tahun 2015 tentang

Organisasi Dan Tata Kerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional, maka

Rencana Strategis LAPAN 2015-2019 telah mengalami pembaharuan terhadap visi-

misi dan sasaran strategis, dengan menyesuaikan terhadap organisasi baru, dengan

Visi dan Misi LAPAN 2015-2109, yaitu :

Visi dan Misi 2015-2019

Tujuan

1. Terwujudnya layanan

prima di bidang

penerbangan dan

antariksa bagi

masyarakat;

2. Terwujudnya sistem

penyelenggaraan

keantariksaan yang aman

dan selamat.

VISI

Pusat Unggulan Penerbangan dan

Antariksa Untuk Mewujudkan

Indonesia yang Maju dan Mandiri

MISI

1. Meningkatkan kualitas

litbang penerbangan dan

antariksa bertaraf

internasional.

2. Meningkatkan kualitas

produk teknologi dan

informasi di bidang

penerbangan dan antariksa

dalam memecahkan

permasalahan nasional.

3. Melaksanakan dan mengatur

penyelenggaraan

keantariksaan untuk

kepentingan nasional.

Page 23: Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa …ppid.lapan.go.id/uploads/archives/1499629917-82910090.pdf · Kesepakatan Kepala LAPAN dan KASAU dalam rangka ... Data Satelit

Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

Tahun 2015

14

2.1.1. Sasaran Strategis

Untuk mencapai tujuan strategis LAPAN tahun 2015-2019, maka sasaran

strategis yang akan dicapai yaitu :

1. Meningkatnya penguasaan dan kemandirian Iptek penerbangan dan

antariksa.

2. Meningkatnya layanan Iptek penerbangan dan antariksa yang prima.

3. Meningkatnya hasil karya ilmiah Iptek penerbangan dan antariksa.

4. Terlaksananya penyelenggaraan keantariksaan yang memenuhi standar.

2.1.2. Indikator Kinerja Utama (IKU)

Berdasarkan Keputusan Kepala LAPAN Nomor 150 Tahun 2015 tentang

Indikator Kinerja Utama Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional, yaitu:

1. Jumlah tipe roket untuk penggunaan khusus.

2. Jumlah tipe satelit untuk pemantauan.

3. Jumlah tipe pesawat udara tanpa awak untuk pemantauan.

4. Jumlah produk desain pesawat transport nasional yang siap diproduksi oleh

industri penerbangan.

5. Jumlah model pemanfaatan Iptek penerbangan dan antariksa untuk

pemantauan SDA, lingkungan serta mitigasi bencana dan perubahan iklim.

6. Jumlah instansi pengguna layanan Iptek penerbangan dan antariksa.

7. Indeks Kepuasan Masyarakat atas pelayanan Iptek penerbangan dan

Antariksa

8. Jumlah publikasi nasional terakreditasi.

9. Jumlah publikasi internasional yang terindeks.

10. Jumlah HKI yang berstatus granted.

11. Persentase penyelenggara keantariksaan di Indonesia yang memenuhi

standar.

Tabel 2.1. Sasaran Strategis, IKU dan Target LAPAN

Tahun 2015 - 2019

Sasaran

Strategis Indikator Kinerja Utama

Target

2015 2016 2017 2018 2019

Meningkatnya

penguasaan dan

kemandirian Iptek

penerbangan dan

antariksa

1. Jumlah tipe roket untuk

penggunaan khusus. 2 2 3 3 4

2. Jumlah tipe satelit untuk

pemantauan. 2 3 3 4 4

3. Jumlah tipe pesawat udara

tanpa awak untuk

pemantauan.

2 2 3 4 5

4. Jumlah produk desain

pesawat transport nasional

yang siap diproduksi oleh

industri penerbangan.

1 1 2 2 2

5. Jumlah model pemanfaatan

Iptek penerbangan dan

antariksa untuk pemantauan

SDA, lingkungan serta

mitigasi bencana dan

perubahan iklim.

14 15 17 19 21

Page 24: Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa …ppid.lapan.go.id/uploads/archives/1499629917-82910090.pdf · Kesepakatan Kepala LAPAN dan KASAU dalam rangka ... Data Satelit

Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

Tahun 2015

15

Sasaran

Strategis Indikator Kinerja Utama

Target

2015 2016 2017 2018 2019

Meningkatnya

layanan Iptek

penerbangan dan

antariksa yang

prima

6. Jumlah instansi pengguna

layanan Iptek penerbangan

dan antariksa.

125 130 145 160 175

7. Indeks Kepuasan Masyarakat

atas pelayanan Iptek

penerbangan dan Antariksa

78 78,5 79 80 80

Meningkatnya

hasil karya ilmiah

Iptek

penerbangan dan

antariksa.

8. Jumlah publikasi nasional

terakreditasi. 45 60 65 75 80

9. Jumlah publikasi

internasional yang terindeks. 15 20 30 35 40

10. Jumlah HKI yang berstatus

granted. 2 3 4 7 8

Terlaksananya

penyelenggaraan

keantariksaan

yang memenuhi

standar

11. Persentase penyelenggara

keantariksaan di Indonesia

yang memenuhi standar.

100% 100% 100% 100% 100%

2.1.3. Sistem Nilai

1. Pembelajar

Mempunyai kemauan belajar dan kemampuan beradaptasi dengan hal-hal

yang baru.

2. Rasional

Apapun yang dilakukan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum dan

ilmiah.

3. Akuntabel

Anggaran dan kegiatan dapat dipertanggungjawabkan mulai dari proses

perencanaan, pelaksanaan sampai dengan monitoring dan evaluasi.

4. Konsisten

Pelaksanaan program dan kegiatan sesuai dengan rencana jangka pendek,

menengah dan panjang yang sudah ditetapkan.

5. Berorientasi kepada layanan publik

Berupaya memberikan layanan prima sesuai dengan kebutuhan publik.

Page 25: Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa …ppid.lapan.go.id/uploads/archives/1499629917-82910090.pdf · Kesepakatan Kepala LAPAN dan KASAU dalam rangka ... Data Satelit

Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

Tahun 2015

16

2.2. PERJANJIAN KINERJA (PK) TAHUN 2015

Pada awal tahun 2015, Kepala LAPAN sebagai pimpinan Lembaga telah

bertekad dan berjanji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dengan

mempertimbangkan sumberdaya yang dikelola dalam suatu Perjanjian Kinerja.

Perjanjian Kinerja nantinya digunakan sebagai dasar penilaian keberhasilan/

kegagalan pencapaian tujuan san sasaran strategis organisasi. Selain itu Perjanjian

Kinerja merupakan upaya untuk mewujudkan manajemen pemerintahan yang

efektif, transparan, akuntabel, dan berorientasi pada hasil. Perjanjian Kinerja LAPAN

tahun 2015 disajikan pada tabel sebagai berikut :

Tabel 2.2. Perjanjian Kinerja LAPAN Tahun 2015

SASARAN

STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA

UTAMA (IKU) TARGET PROGRAM

Meningkatnya

penguasaan dan

kemandirian Iptek

penerbangan dan

antariksa

IKU 1 : Jumlah tipe roket untuk

penggunaan khusus 2 Tipe

Program

pengembangan

teknologi penerbangan

dan antariksa

IKU 2 : Jumlah tipe satelit untuk

pemantauan 2 Tipe

IKU 3 : Jumlah tipe pesawat

udara tanpa awak untuk

pemantauan

2 Tipe

IKU 4 : Jumlah produk desain

pesawat transport nasional

yang siap diproduksi oleh

industri penerbangan

1 Produk

desain

IKU 5 : Jumlah model

pemanfaatan Iptek

penerbangan dan antariksa

untuk pemantauan SDA,

lingkungan serta mitigasi

bencana dan perubahan iklim

14 Model

Meningkatnya

layanan Iptek

penerbangan dan

antariksa yang prima

IKU 6 : Jumlah instansi

pengguna layanan Iptek

penerbangan dan antariksa

125 Instansi

Program

pengembangan

teknologi penerbangan

dan antariksa

IKU 7 : Indeks Kepuasan

Masyarakat atas pelayanan

Iptek penerbangan dan

antariksa

Nilai 78

(0-100)

Program dukungan

manajemen dan

pelaksanaan tugas

teknis lainnya

Meningkatnya hasil

karya ilmiah Iptek

penerbangan dan

antariksa

IKU 8 : Jumlah publikasi

nasional terakreditasi 45 Makalah

Program

pengembangan

teknologi penerbangan

dan antariksa

IKU 9 : Jumlah publikasi

internasional yang terindeks 15 Makalah

IKU 10 : Jumlah Hak Kekayaan

Intelektual (HKI) yang berstatus

granted

2 HKI

Terlaksananya

penyelenggaraan

keantariksaan yang

memenuhi standar

IKU 11 : Persentase

penyelenggara keantariksaan di

Indonesia yang memenuhi

standar

-

Program

pengembangan

teknologi penerbangan

dan antariksa

Page 26: Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa …ppid.lapan.go.id/uploads/archives/1499629917-82910090.pdf · Kesepakatan Kepala LAPAN dan KASAU dalam rangka ... Data Satelit

Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

Tahun 2015

17

Adapun rincian dari Perjanjian Kinerja di atas dapat dijabarkan sebagai berikut:

Sasaran Strategis ke-1 Meningkatnya penguasaan dan kemandirian Iptek penerbangan dan

antariksa, akan dicapai melalui :

IKU 1 : Jumlah tipe roket untuk penggunaan khusus � Indikator ini terpenuhi bila roket yang dibuat sudah dilakukan fase uji terbang dan

selanjutnya dapat dimanfaatkan secara khusus bagi pengguna.

� Target kinerja : pembuatan 2 tipe roket yakni roket RX-1220 dan RX-450 yang

berhasil dibuat dan diuji terbangkan serta dapat dimanfaatkan oleh pengguna.

IKU 4 : Jumlah produk desain pesawat pesawat transport nasional yang siap

diproduksi oleh industri penerbangan � Indikator ini menunjukkan jumlah produk desain pesawat transport nasional yang

didesain siap diproduksi oleh industri penerbangan.

� Target kinerja : penyelesaian 1 desain produk pesawat transport nasional N219

yang siap diproduksi oleh industri penerbangan.

IKU 2 : Jumlah tipe satelit untuk pemantauan � Indikator yang menunjukkan jumlah satelit Lapan yang diluncurkan dan berfungsi

untuk pemantauan

� Target kinerja : 2 buah satelit LAPAN yang digunakan untuk pemantauan, yaitu:

satelit LAPAN-TUBSAT dan LAPAN-A2 berhasil melaksanakan tugas pemantauan.

IKU 3 : Jumlah tipe pesawat tanpa awak yang digunakan untuk pemantauan � Indikator yang menunjukkan jumlah tipe pesawat tanpa awak yang dibuat dan dapat

digunakan untuk kebutuhan pemantauan.

� Target kinerja : pemanfaatan 2 tipe pesawat udara tanpa awak untuk pemantauan,

yakni LSU-01 dan LSU-02.

IKU 5 : Jumlah model pemanfaatan iptek penerbangan dan antariksa untuk

pemantauan Sumber Daya Alam (SDA), lingkungan serta mitigasi

bencana dan perubahan iklim. � Indikator ini menunjukkan jumlah model hasil litbang iptek di bidang penerbangan

dan antariksa (berupa model fisik, model pengolahan data, atau rumusan

matematik) yang dimanfaatkan untuk pemantauan SDA, lingkungan serta mitigasi

bencana dan perubahan iklim.

� Target kinerja : tersedianya 14 model pemanfaatan iptek penerbangan dan

antariksa, yang terdiri dari:

a. 7 model pemanfaatan di bidang sains antariksa dan atmosfer,

b. 7 model pemanfaatan di bidang penginderaan jauh.

Page 27: Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa …ppid.lapan.go.id/uploads/archives/1499629917-82910090.pdf · Kesepakatan Kepala LAPAN dan KASAU dalam rangka ... Data Satelit

Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

Tahun 2015

18

Sasaran Strategis ke-2 Meningkatnya layanan Iptek penerbangan dan antariksa yang prima,

akan dicapai melalui :

IKU 6 : Jumlah instansi pengguna layanan Iptek penerbangan dan antariksa � Indikator ini menunjukkan jumlah instansi pengguna produk hasil litbang

penerbangan dan antariksa.

� Target kinerja: 125 instansi pengguna (masyarakat umum, masyarakat ilmiah,

Perguruan Tinggi, Pemerintah Pusat dan Daerah, serta swasta), yang terdiri dari:

a. 20 instansi pengguna layanan di bidang sains antariksa dan atmosfer,

b. 5 instansi pengguna layanan di bidang teknologi penerbangan dan antariksa,

dan

c. 100 instansi pengguna layanan di bidang penginderaan jauh.

IKU 7 : Indeks Kepuasan Masyarakat atas pelayanan Iptek penerbangan dan

antariksa � Indikator yang menunjukkan tingkat kepuasan masyarakat atas pelayanan publik

iptek penerbangan dan antariksa yang diberikan oleh LAPAN.

� Target kinerja : Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat 78.

Sasaran Strategis ke-3 Meningkatnya hasil karya ilmiah Iptek penerbangan dan antariksa,

akan dicapai melalui :

IKU 8 : Jumlah publikasi nasional terakreditasi � Indikator yang menunjukkan jumlah publikasi ilmiah di bidang penerbangan dan

antariksa yang berhasil dipublikasikan secara nasional dalam bentuk Jurnal

terakreditasi Nasional.

� Target kinerja : 45 makalah, yang terdiri:

a. 20 makalah di bidang sains antariksa dan atmosfer,

b. 15 makalah di bidang teknologi penerbangan dan antariksa, dan

c. 10 makalah di bidang penginderaan jauh.

IKU 9 : Jumlah publikasi internasional yang terindeks � Indikator yang menunjukkan jumlah publikasi ilmiah bidang penerbangan dan

antariksa yang berhasil dipublikasikan pada jurnal internasional yang terindeks.

� Target kinerja : 15 makalah, yang terdiri:

a. 4 makalah di bidang sains antariksa dan atmosfer,

b. 7 makalah di bidang teknologi penerbangan dan antariksa, dan

c. 4 makalah di bidang penginderaan jauh.

IKU 10 : Jumlah Hak Kekayaan Intelektual (HKI) yang berstatus granted � Indikator yang menunjukkan jumlah hasil riset bidang penerbangan dan antariksa

yang telah mendapat kekuatan hukum yang diberikan oleh Kementerian Hukum dan

HAM.

� Target kinerja : 2 HKI di bidang teknologi penerbangan dan antariksa

Page 28: Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa …ppid.lapan.go.id/uploads/archives/1499629917-82910090.pdf · Kesepakatan Kepala LAPAN dan KASAU dalam rangka ... Data Satelit

Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

Tahun 2015

19

IKU LAPAN disusun dengan mengacu pada Renstra 2015-2019. Penentuan

target IKU tahun 2015 berdasarkan pada beberapa hal, sebagai berikut :

a. Pengembangan teknologi roket pada tahun 2015 akan terus dilakukan

dalam usaha pencapaian 2 (dua) tipe roket untuk pengguna khusus (IKU 1).

Selain pengembangan teknologi roket, teknologi penerbangan sedang

mengembangkan 1 (satu) desain pesawat transport nasional untuk siap

diproduksi oleh industri penerbangan (IKU 4) dan 2 (dua) tipe pesawat

tanpa awak untuk dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan pemantauan (IKU

3). Untuk pengembangan teknologi satelit, LAPAN diharapkan mampu

menyiapkan 2 (dua) tipe satelit yang dapat diluncurkan dan berfungsi

untuk pemantauan (IKU 2). LAPAN juga mengembangkan model

pemanfaatan iptek penerbangan dan antariksa untuk pemantauan Sumber

Daya Alam (SDA), lingkungan serta mitigasi bencana dan perubahan iklim

(IKU 5) berupa model/modul/prototipe/pedoman.

b. LAPAN menuntut para peneliti/ perekayasa untuk senantiasa

meningkatkan kualitas publikasi ilmiahnya, terutama dalam skala jurnal dan

majalah ilmiah nasional terakreditasi hingga internasional terindeks. Pada

tahun 2015, LAPAN secara khusus menargetkan 45 (empat puluh lima)

makalah publikasi nasional terakreditasi (IKU 8) dan 15 makalah publikasi

ilmiah internasional terindeks (IKU 9). Untuk mendorong pemberian

penghargaan kepada para peneliti/ perekayasa LAPAN dalam pemberian

hak eksklusif yang diberikan negara kepada individu pelaku HKI (inventor,

pencipta, pendesain, dan sebagainya) agar menstimulasi mereka untuk

lebih lanjut mengembangkan kegiatan invention. Di samping itu, sistem HKI

menunjang diadakannya sistem dokumentasi yang baik atas bentuk

kreativitas manusia sehingga kemungkinan dihasilkan teknologi atau hasil

karya lain yang sama dapat dihindarkan atau dicegah. Dengan dukungan

dokumentasi yang baik tersebut, diharapkan masyarakat dapat

memanfaatkan dengan maksimal untuk pengembangan lebih lanjut dalam

memberikan nilai tambah yang lebih tinggi. Pada tahun 2015, LAPAN

menargetkan 2 judul HKI yang berstatus granted (IKU 10).

Sasaran Strategis ke-4 Terlaksananya penyelenggaraan keantariksaan yang memenuhi

standar, akan dicapai melalui :

IKU 11 : Persentase penyelenggara keantariksaan di Indonesia yang

memenuhi standar � Indikator yang menunjukkan kepatuhan pemenuhan standard dan prosedur

keamanan yang dilaksanakan oleh setiap penyelenggaraan keantariksaan (kegiatan

eksplorasi dan pemanfaatan antariksa yang dilakukan, baik di dan dari bumi, ruang

udara, maupun antariksa) di Indonesia.

� Target kinerja : 0

Page 29: Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa …ppid.lapan.go.id/uploads/archives/1499629917-82910090.pdf · Kesepakatan Kepala LAPAN dan KASAU dalam rangka ... Data Satelit

Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

Tahun 2015

20

c. Pelaksanaan program Reformasi Birokrasi di LAPAN telah menimbulkan

semangat untuk mewujudkan aparatur negara yang berorientasi pada

pelayanan. Pelayanan kepada masyarakat pengguna terkait hasil litbang

menjadi intisari kegiatan pengembangan Iptek penerbangan dan antariksa.

Dari tahun ke tahun permintaan masyarakat kepada produk litbang LAPAN

terus mengalami peningkatan. Untuk terus mengupayakan

pemasyarakatan produknya, pada tahun 2015 LAPAN menargetkan 125

instansi pengguna produk hasil litbang penerbangan dan antariksa (IKU 6),

yang terdiri Kementerian/ Lembaga, Pemerintah Pusat dan Daerah,

Perguruan Tinggi, serta swasta. Pelayanan publik oleh aparatur pemerintah

masih banyak dijumpai beberapa kekurangan sehingga belum dapat

memenuhi kualitas yang diharapkan masyarakat. Oleh karena itu

diperlukan upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik melalui

penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) sebagai tolak ukur untuk

menilai tingkat kualitas pelayanan. Disamping itu data SKM akan dapat

menjadi bahan penilaian terhadap unsur pelayanan yang masih perlu

perbaikan dan menjadi pendorong setiap unit penyelenggara pelayanan

untuk meningkatkan kualitas pelayanannya (IKU 7)

d. Sebagai amanah dari Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2013 tentang

Keantariksaan, maka LAPAN wajib mengawasi kepatuhan pemenuhan

standard dan prosedur keamanan yang dilaksanakan oleh setiap

penyelenggaraan keantariksaan (kegiatan eksplorasi dan pemanfaatan

antariksa yang dilakukan, baik di dan dari bumi, ruang udara, maupun

antariksa) di Indonesia. Untuk itu perlu diukur persentase penyelenggara

keantariksaan di Indonesia yang memenuhi standar (IKU 11).

Penyelenggaraan keantariksaan adalah setiap kegiatan eksplorasi dan

pemanfaatan antariksa yang dilakukan baik di dan dari bumi, ruang udara

maupun antariksa. Pada tahun 2015, IKU ini belum ditetapkan targetnya,

karena reorganisasi dilaksanakan pada akhir tahun 2015 dan Satuan Kerja

di LAPAN yang salah satu tugasnya melaksanakan penyusunan standar di

bidang penerbangan dan antariksa baru dibentuk pada akhir tahun 2015.

Alokasi anggaran yang diperoleh LAPAN untuk tahun 2015 sebesar

Rp. 673.076.781.000,- (Enam ratus tujuh puluh tiga miliar tujuh puluh enam juta

tujuh ratus delapan puluh satu ribu rupiah) yang terdiri dari Rp. 557.589.175.000,-

(Lima ratus lima puluh tujuh miliar lima ratus delapan puluh sembilan juta seratus

tujuh puluh lima ribu rupiah) untuk program pengembangan teknologi penerbangan

dan antariksa, dan Rp. 115.487.606.000,- (Seratus lima belas miliar empat ratus

delapan puluh tujuh juta enam ratus enam ribu rupiah) untuk program dukungan

manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya.

Page 30: Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa …ppid.lapan.go.id/uploads/archives/1499629917-82910090.pdf · Kesepakatan Kepala LAPAN dan KASAU dalam rangka ... Data Satelit

Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

Tahun 2015

BAB 3

AKUNTABILITAS KINERJA

Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

hun 2015

AKUNTABILITAS KINERJA

Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

21

AKUNTABILITAS KINERJA

Page 31: Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa …ppid.lapan.go.id/uploads/archives/1499629917-82910090.pdf · Kesepakatan Kepala LAPAN dan KASAU dalam rangka ... Data Satelit

Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

Tahun 2015

BAB 3

AKUNTABILITAS KINERJA

Akuntabilitas kinerja merupakan wujud pertanggung

misi dan tujuan instansi pemerintah, serta dalam rangka perwujudan

clean governance. Kinerja instansi pemerintah harus dapat diukur, sehingga

memudahkan dilakukannya penilaian oleh

dengan akuntabilitas

menetapkan sasaran

Renstra LAPAN 201

berorientasi outcome

IKU yang dilakukan dengan cara membandingkan antara

pada masing-masing

Evaluasi (SIFOREN-Monev

program/ kegiatan lainnya setiap periode triwulanan. Aplikasi tersebut juga

menyediakan ruang manajemen bagi para pimpinan untuk memantau atau meriviu

secara langsung berupa pemberian rekomendasi dan catatan

unit kerja. Secara umum LAPAN telah berhasil mencapai sasaran strategis berikut

IKU-nya, namun demikian L

pada tahun-tahun mendatang untuk

serta mendukung pembangunan

3.1. ANALISIS CAPAIAN KINERJA TAHUN 2015

Secara keseluruhan tingkat capaian kinerja LAPAN tahun 2015 sebesar

105,04%, yang dihitung berdasarkan persentase rata

Utama (IKU). Dari 11 IKU

tidak berhasil, dan 1 IKU

capaiannya ≥ 100% dari target yang telah ditetapkan. Rincian realisasi kinerja LAPAN

sebagai berikut :

Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

hun 2015

AKUNTABILITAS KINERJA

Akuntabilitas kinerja merupakan wujud pertanggung-jawaban dalam mencapai

misi dan tujuan instansi pemerintah, serta dalam rangka perwujudan

Kinerja instansi pemerintah harus dapat diukur, sehingga

memudahkan dilakukannya penilaian oleh stakeholders. Demikian pula halnya

kuntabilitas kinerja LAPAN, agar dapat diukur kinerjanya,

menetapkan sasaran strategis berdasarkan hasil perumusan yang dituangkan pada

2015-2019 dengan mengedepankan indikator

berorientasi outcome. Pengukuran sasaran strategis melalui pengukuran capaian

dilakukan dengan cara membandingkan antara realisasi

masing IKU.

Pengukuran tingkat

capaian IKU

2015 dilakukan dengan cara

membandingkan antara

realisasi dengan

masing-masing

ini proses pengukuran telah

diimplementasikan ke dalam

aplikasi Sistem Informasi

Perencanaan, Monitoring dan

Monev) yang dapat memantau capaian IKU dan capaian

program/ kegiatan lainnya setiap periode triwulanan. Aplikasi tersebut juga

menyediakan ruang manajemen bagi para pimpinan untuk memantau atau meriviu

secara langsung berupa pemberian rekomendasi dan catatan-catatan kepada unit

kerja. Secara umum LAPAN telah berhasil mencapai sasaran strategis berikut

nya, namun demikian LAPAN terus berupaya untuk meningkatkan kinerjanya

tahun mendatang untuk mewujudkan Indonesia yang m

mendukung pembangunan nasional yang berkelanjutan.

CAPAIAN KINERJA TAHUN 2015

Secara keseluruhan tingkat capaian kinerja LAPAN tahun 2015 sebesar

yang dihitung berdasarkan persentase rata-rata capaian

11 IKU, sebanyak 8 IKU dinyatakan berhasil,

tidak berhasil, dan 1 IKU belum dapat dilaksanakan. IKU dinyatakan berhasil jika

≥ 100% dari target yang telah ditetapkan. Rincian realisasi kinerja LAPAN

Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

22

jawaban dalam mencapai

misi dan tujuan instansi pemerintah, serta dalam rangka perwujudan good and

Kinerja instansi pemerintah harus dapat diukur, sehingga

Demikian pula halnya

kinerjanya, LAPAN telah

berdasarkan hasil perumusan yang dituangkan pada

indikator-indikator yang

an strategis melalui pengukuran capaian

realisasi dengan target

Pengukuran tingkat

IKU LAPAN tahun

5 dilakukan dengan cara

membandingkan antara

dengan target pada

masing IKU dan saat

ini proses pengukuran telah

diimplementasikan ke dalam

Sistem Informasi

Perencanaan, Monitoring dan

apaian IKU dan capaian

program/ kegiatan lainnya setiap periode triwulanan. Aplikasi tersebut juga

menyediakan ruang manajemen bagi para pimpinan untuk memantau atau meriviu

catatan kepada unit-

kerja. Secara umum LAPAN telah berhasil mencapai sasaran strategis berikut

terus berupaya untuk meningkatkan kinerjanya

ewujudkan Indonesia yang maju dan mandiri

Secara keseluruhan tingkat capaian kinerja LAPAN tahun 2015 sebesar

rata capaian Indikator Kinerja

dinyatakan berhasil, 2 IKU dinyatakan

dinyatakan berhasil jika

≥ 100% dari target yang telah ditetapkan. Rincian realisasi kinerja LAPAN

Page 32: Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa …ppid.lapan.go.id/uploads/archives/1499629917-82910090.pdf · Kesepakatan Kepala LAPAN dan KASAU dalam rangka ... Data Satelit

Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

Tahun 2015

23

Tabel 3.1. Capaian Indikator Kinerja Utama 2015

SASARAN STRATEGIS DAN INDIKATOR

KINERJA UTAMA TARGET REALISASI CAPAIAN

1. Meningkatnya penguasaan dan kemandirian Iptek penerbangan dan antariksa

� IKU 1 : Jumlah tipe roket untuk

penggunaan khusus

2 Tipe 3 Tipe 150%

� IKU 2 : Jumlah tipe satelit untuk

pemantauan

2 Tipe 2 Tipe 100%

� IKU 3 : Jumlah tipe pesawat udara tanpa

awak untuk pemantauan

2 Tipe 2 Tipe 100%

� IKU 4 : Jumlah produk desain pesawat

transport nasional yang siap

diproduksi oleh industri

penerbangan

1 Produk

desain

1 Produk

desain

100%

� IKU 5 : Jumlah model pemanfaatan Iptek

penerbangan dan antariksa untuk

pemantauan SDA, lingkungan serta

mitigasi bencana dan perubahan

iklim

14 Model 15 Model 107,14%

2. Meningkatnya layanan Iptek penerbangan dan antariksa yang prima

� IKU 6 : Jumlah instansi pengguna layanan

Iptek penerbangan dan antariksa

125

Instansi

200

Instansi

160%

� IKU 7: Indeks Kepuasan Masyarakat atas

pelayanan Iptek penerbangan dan

antariksa

Nilai 78

(0-100)

79,30 101,67%

3. Meningkatnya hasil karya ilmiah Iptek penerbangan dan antariksa

� IKU 8 : Jumlah publikasi nasional

terakreditasi

45 Makalah 39 Makalah 86,67%

� IKU 9 : Jumlah publikasi internasional

yang terindeks

15 Makalah 22 Makalah 146,67%

� IKU 10 : Jumlah Hak Kekayaan Intelektual

(HKI) yang berstatus granted

2 HKI 0 HKI 0%

4. Terlaksananya penyelenggaraan keantariksaan yang memenuhi standar

� IKU 11 : Persentase penyelenggara

keantariksaan di Indonesia yang

memenuhi standar

- - -

Page 33: Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa …ppid.lapan.go.id/uploads/archives/1499629917-82910090.pdf · Kesepakatan Kepala LAPAN dan KASAU dalam rangka ... Data Satelit

Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

Tahun 2015

24

Evaluasi dan analisis capaian IKU LAPAN 2015 sebagaimana yang telah

ditetapkan, diuraikan berdasarkan Indikator Kinerja Utama pada masing-masing

sasaran strategis sebagai berikut :

Sasaran strategis ke-1 yaitu “Meningkatnya penguasaan dan kemandirian

Iptek penerbangan dan antariksa” sebagai upaya untuk mewujudkan salah satu

tujuan dalam Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2013 yaitu mewujudkan

kemandirian dan meningkatkan daya saing bangsa dan negara dalam

penyelenggaraan keantariksaan serta dalam upayanya mewujudkan visi 2015-2019

yakni “Pusat Unggulan Penerbangan dan Antariksa Untuk Mewujudkan Indonesia

yang Maju dan Mandiri”, LAPAN melakukan peningkatan penguasaan dan

kemandirian dalam litbang pemanfaatan roket, satelit, pesawat tanpa awak,

pesawat transport dan model Iptek penerbangan dan antariksa. Ada 5 IKU yang

dapat menggambarkan upaya pencapaian sasaran strategis tersebut, dengan

penjelasan yang tertera sebagai berikut:

Dalam pengembangan litbangyasa roket, telah dilakukan rancang

bangun tiga buah roket untuk penggunaan khusus (pertahanan dan roket

petir). Target yang ditetapkan adalah 2 tipe roket untuk penggunaan khusus

yaitu RX-1220 dan RX- 450 yang dimaksudkan sebagai roket pertahanan.

Roket ini adalah hasil kerjasama pengembangan di dalam konsorsium roket

Nasional di bawah koordinasi Kementerian Pertahanan. Roket yang lain

adalah roket petir untuk meneliti ketahanan peralatan elektronik tersebut

dari sambaran petir.

Capaian litbangyasa roket untuk penggunaan khusus yang diperoleh

selama tahun 2015 cukup menggembirakan. Roket tipe RX-1220 telah

berhasil dilakukan pengujian terbang dan menghasilkan jarak jangkau

maximum sejauh 31 km, yang merupakan peningkatan kinerja dibanding

tahun sebelumnya sejauh 24 km sehingga terjadi peningkatan jarak jangkau

sebesar 30%. Pada tahun 2014 telah dihasilkan prototipe roket RX-1220

yang mampu mencapai jarak jangkau maximum 24 km.

Sasaran Strategis ke-1 Meningkatnya penguasaan dan kemandirian Iptek penerbangan

dan antariksa

IKU 1 : Jumlah tipe roket untuk penggunaan khusus

Target Realisasi Capaian

2 Tipe

(RX-1220 dan RX-450)

3 Tipe

(RX-1220, RX-450 dan

roket petir) 150%

Page 34: Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa …ppid.lapan.go.id/uploads/archives/1499629917-82910090.pdf · Kesepakatan Kepala LAPAN dan KASAU dalam rangka ... Data Satelit

Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

Tahun 2015

25

Namun masih ada kendala terkait konsistensi performa roket tersebut,

dimana salah satu penyebabnya diperkirakan akibat performa propelan

yang kadang masih menunjukkan fluktuasi kinerjanya. Untuk mengatasi

masalah tersebut, sekaligus meningkatkan kinerja roket secara keseluruhan,

maka pada tahun 2015 ini telah dilakukan pendesainan ulang sistem

propulsi motor roket RX- 1220 dengan melakukan reformulasi propelannya.

Setelah melalui tahapan uji laboratorium, dan uji statik, maka pada bulan

Agustus 2015 telah dilakukan pengujian terbang Roket RX-1220

penyempurnaan di Pameungpeuk dan roket berhasil mencapai peningkatan

jarak jangkau dibanding performa tahun 2014.

Gambar 3.1. Uji Terbang Roket RX-1220

Dalam program pengembangan roket pertahanan ini, pada tahun 2015

sesuai permintaan dari Kementerian Pertahanan, telah diproduksi 50 unit

motor roket RX- 1220 untuk kebutuhan uji statik maupun uji terbang roket.

Banyak dibutuhkannya waktu dan tenaga untuk memproduksi roket ini,

dikarenakan peralatan yang dimiliki oleh Pustekroket memang tidak

diperuntukkan bagi kebutuhan produksi massal, sehingga banyak proses

pengerjaaannya masih dilakukan secara manual. Disamping itu akibat

adanya kendala dalam proses pengadaan, juga turut mempengaruhi

keterlambatan dalam melakukan proses fabrikasi komponen motor roket.

Roket tipe RX-450 telah dilakukan pengujian terbang, namun

mendekati burning out terjadi fenomena wobbling yang menunjukkan

adanya ketidakstabilan terbang roket. Hal ini sudah dilakukan evaluasi dan

diambil penanganan dengan menambahkan ballast untuk memperbesar

static marginnya. Dengan demikian untuk ke depannya roket diharapkan

sudah mampu terbang secara stabil.

Page 35: Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa …ppid.lapan.go.id/uploads/archives/1499629917-82910090.pdf · Kesepakatan Kepala LAPAN dan KASAU dalam rangka ... Data Satelit

Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

Tahun 2015

26

Dalam litbangyasa roket pertahanan ini, pada tahun 2015 sesuai

permintaan dari Kementerian Pertahanan, telah diproduksi 50 unit motor

roket RX-1220 untuk kebutuhan uji statik maupun uji terbang roket. Banyak

dibutuhkannya waktu dan tenaga untuk memproduksi roket ini, dikarenakan

peralatan yang dimiliki oleh LAPAN memang tidak diperuntukkan bagi

kebutuhan produksi massal, sehingga banyak proses pengerjaaannya masih

dilakukan secara manual. Disamping itu akibat adanya kendala dalam proses

pengadaan, juga turut mempengaruhi keterlambatan dalam melakukan

proses fabrikasi komponen motor roket.

Selain roket RX-1220 dan RX- 450, LAPAN juga mengembangkan roket

yang dapat dihitung sebagai roket yang dikembangkan untuk pemanfaatan

khusus, yaitu roket Petir. Roket ini merupakan permintaan dari PT. Indelec,

sebuah perusahaan dari Perancis yang mengembangkan peralatan

elektronik, yang dimaksudkan untuk meneliti ketahanan peralatan elektronik

tersebut dari Petir. Roket petir adalah roket yang digunakan untuk

membawa alat pengukur tegangan yang dihasilkan oleh petir. LAPAN

diminta mengembangkan motor roket yang digunakan untuk roket petir

tersebut. Roket ini memiliki diameter sebesar 63 mm dan panjang total 1051

mm.

Gambar 3.3. Dimensi roket petir

Gambar 3.2. Uji Statik dan Uji Terbang Roket RX-450

Page 36: Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa …ppid.lapan.go.id/uploads/archives/1499629917-82910090.pdf · Kesepakatan Kepala LAPAN dan KASAU dalam rangka ... Data Satelit

Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

Tahun 2015

27

Persyaratan yang diminta terkait kinerja roket, seperti ketinggian, dan

juga kecepatan terbang roket telah berhasil dipenuhi, namun masih ada satu

persyaratan yang belum berhasil yaitu tentang ignition delay timenya,

dimana PT. Indelec mengharapkan delay timenya bisa di bawah 1 detik,

sementara untuk roket yang dikembangkan ini sendiri, ignition delay

timenya masih di atas 1 detik.

Tabel 3.2. Perbandingan tipe roket yang dimanfaatkan untuk penggunaan khusus

Tahun 2014 – 2015

Tahun Jenis Roket

Target Realisasi

2014 2 tipe

(RX-1210 dan 1220)

2 tipe

(RX-1210 dan 1220)

2015

2 Tipe

(RX-1220 dan RX-450)

3 Tipe

(RX-1220, RX-450 dan roket

petir)

Selain litbangyasa roket untuk penggunaan khusus, pada tahun 2015

LAPAN telah mlakukan litbang roket yang terdiri:

1. RX-550 : telah dilakukan desain nosel baru, yang menggunakan

baja dan grafit. Semua komponen motor roket selain

nosel telah selesai difabrikasi, namun nosel baru hasil

pendesainan ulang belum dapat dilakukan proses

fabrikasi.

2. RX-450 : pada bulan Pebruari 2015 telah dilakukan pengujian

statik RX-450, dimana diperoleh hasil kinerja (thrust,

impulse total dan lain-lain) yang menyerupai dengan

hasil uji statik sebelumnya. Dari hasil ini diputuskan

bahwa desain motor roket sudah fix, dan siap untuk

dilakukan pengujian terbang. Pada bulan Agustus 2015

dilakukan pengujian dinamis roket RX-450 di

Pameungpeuk, Garut.

3. RX-320 : sudah dilakukan desain motor roket, desain sirip,

desain nosecone untuk roket uji terbang dan siap

dilakukan fabrikasinya.

4. RX-1220 : Telah dilakukan pendesainan ulang sistem propulsi

motor roket RX-1220 dengan melakukan reformulasi

propelannya. Setelah melalui tahapan uji

laboratorium, dan uji statik, maka pada bulan Agustus

2015 telah dilakukan pengujian terbang Roket RX-

1220 penyempurnaan di Pameungpeuk dan roket

berhasil mencapai jarak jangkau maximum sejauh

31 km, naik ± 30% dari performa tahun 2014.

5. RKX-200TJ : Kegiatan pengembangan roket RKX-200TJ/EDF untuk

tahun 2015 ini difokuskan untuk take-off

menggunakan booster roket, dimana ini merupakan

Page 37: Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa …ppid.lapan.go.id/uploads/archives/1499629917-82910090.pdf · Kesepakatan Kepala LAPAN dan KASAU dalam rangka ... Data Satelit

Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

Tahun 2015

28

kelanjutan dari program tahun 2014, yang sudah

mampu terbang secara autopilot dan mampu

mencapai kecepatan maximum hingga 250km/jam

dengan mekanisme take-off menggunakan sistem

pneumatic yang dipasang pada launcher.

6. RKX-200 EB: Rket kendali bertingkat yang terdiri dari motor

booster dengan pembakaran propelan secara radial

burning, dan motor sustainer yang menggunakan

propelan end burning. Program pengembangan RKX-

200EB ini setelah sempat beberapa tahun vakum,

tahun 2015 dilanjutkan kembali dengan target uji

statik untuk melihat ignition delay time dari motor

roket sustainer. Struktur tabung motor roketnya

sudah selesai difabrikasi dan propelan booster juga

difabrikasi. Namun, seperti yang telah dijelaskan di

atas, akibat padatnya jadwal proses propelan terkait

program roket untuk pemanfaatan khusus, maka

produksi propelan untuk motor sustainernya belum

sempat dilakukan. Sehingga target uji statik juga

belum dilakukan.

7. RSX-100 : merupakan roket sonda dengan payload berisi sensor

atmosfer. Pada program tahun 2014 telah diluncurkan

roket RSX-100 ini, namun tidak dapat terdeteksi

terjadinya separasi payload. Pada tahun 2015,

dilakukan pendesainan motor roket yang baru, dan

telah dilakukan fabrikasi komponen motor roketnya,

namun belum sempat dilakukan assembling, sehingga

target uji statik belum bisa dilakukan.

8. RCX-1000 : pengembangan roket cair pada tahun 2015 difokuskan

untuk mengembangkan enjin roket cairnya yang

ditargetkan mampu menghasilkan gaya dorong rata-

rata 1000kgf. Setelah melalui beberapa kali uji

subsistem, juga telah dilakukan uji pembakaran (uji

statik) ECX-1000H2 dengan hasil gaya dorong rata-rata

500 kgf. Selain itu juga telah dikembangkan tabung

komposit untuk tangki propelannya yang telah diuji

hydrostatic pressure dan dapat tahan terhadap beban

tekanan 150 bar, serta telah dilakukan pendesainan

pompa turbin yang dimaksudkan untuk menggantikan

metoda sistem pengumpan berbasis gas bertekanan.

9. RX-70 : pengembangan roket tipe ini adalah merupakan salah

satu kegiatan pada program roket untuk pemanfaatan

publik, yang meliputi kegiatan pengembangan roket

Komurindo.

Page 38: Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa …ppid.lapan.go.id/uploads/archives/1499629917-82910090.pdf · Kesepakatan Kepala LAPAN dan KASAU dalam rangka ... Data Satelit

Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

Tahun 2015

Pelaksanaan kegiatan pemantauan menggunakan satelit berkaitan

dengan proses menjaga kesehatan satelit, mempelajari karakteristik operasi

satelit dan mengumpulkan data misi berupa video. Kegiatan ini

memanfaatkan satelit

satelit LAPAN TUBSAT sudah melebihi dari masa beroperasinya yaitu lebih

dari 7 tahun (diluncurkan tahun 2007), sehingga data yang diterima

kualitasnya sudah tidak sebagus pada waktu masa beroperasinya m

fokus kegiatan operasi bergeser dari LAPAN

kedua tipe satelit tetap dimanfaatkan. Sampai dengan bulan Oktober

pemantauan dilakukan dengan satelit LAPAN

Oktober sampai dengan Desember 2015 operasi satelit

kegiatan operasi LAPAN

Gambar 3.4.

Satelit LAPAN A

tanggal 28 September 2015, di Sriharikota, India.

berbeda dengan LAPAN

orbit near ekuator

adalah satelit ini melewati Indonesia 14 kali dalam sehari. Untuk

mensupport kegiatan ini maka setiap h

hari dan hari sabtu, minggu dan hari libur 3 kali per hari. Adapun jumlah

data TTC dan data misi satelit yang diakuisisi dapat dilihat pada Tabel 3.

IKU 2 : Jumlah tipe

(LAPAN Tubsat dan

Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

hun 2015

Pelaksanaan kegiatan pemantauan menggunakan satelit berkaitan

dengan proses menjaga kesehatan satelit, mempelajari karakteristik operasi

satelit dan mengumpulkan data misi berupa video. Kegiatan ini

memanfaatkan satelit LAPAN-TUBSAT dan satelit LAPAN

satelit LAPAN TUBSAT sudah melebihi dari masa beroperasinya yaitu lebih

dari 7 tahun (diluncurkan tahun 2007), sehingga data yang diterima

kualitasnya sudah tidak sebagus pada waktu masa beroperasinya m

kus kegiatan operasi bergeser dari LAPAN-TUBSAT ke LAPAN

kedua tipe satelit tetap dimanfaatkan. Sampai dengan bulan Oktober

pemantauan dilakukan dengan satelit LAPAN- TUBSAT, namun pada bulan

Oktober sampai dengan Desember 2015 operasi satelit

kegiatan operasi LAPAN-A2.

Gambar 3.4. Pelepasan Satelit LAPAN A2 oleh Presiden RI

Satelit LAPAN A-2 telah berhasil diluncurkan pada

tanggal 28 September 2015, di Sriharikota, India. Orbit

berbeda dengan LAPAN-TUBSAT dimana satelit LAPAN-A2 beroperasi pada

orbit near ekuator dan LAPAN TUBSAT berorbit polar.

adalah satelit ini melewati Indonesia 14 kali dalam sehari. Untuk

mensupport kegiatan ini maka setiap hari kerja dilakukan 10 kali operasi per

hari dan hari sabtu, minggu dan hari libur 3 kali per hari. Adapun jumlah

data TTC dan data misi satelit yang diakuisisi dapat dilihat pada Tabel 3.

: Jumlah tipe satelit untuk pemantauan

Target Realisasi

2 Tipe

(LAPAN Tubsat dan

LAPAN A2)

2 Tipe

(LAPAN Tubsat dan

LAPAN A2)

Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

29

Pelaksanaan kegiatan pemantauan menggunakan satelit berkaitan

dengan proses menjaga kesehatan satelit, mempelajari karakteristik operasi

satelit dan mengumpulkan data misi berupa video. Kegiatan ini

TUBSAT dan satelit LAPAN-A2. Dikarenakan

satelit LAPAN TUBSAT sudah melebihi dari masa beroperasinya yaitu lebih

dari 7 tahun (diluncurkan tahun 2007), sehingga data yang diterima

kualitasnya sudah tidak sebagus pada waktu masa beroperasinya maka

TUBSAT ke LAPAN-A2 walaupun

kedua tipe satelit tetap dimanfaatkan. Sampai dengan bulan Oktober

namun pada bulan

Oktober sampai dengan Desember 2015 operasi satelit difokuskan pada

Pelepasan Satelit LAPAN A2 oleh Presiden RI (03/09/15)

2 telah berhasil diluncurkan pada pukul 11.30 WIB

Orbit satelit LAPAN-A2

A2 beroperasi pada

dan LAPAN TUBSAT berorbit polar. Konsekuensinya

adalah satelit ini melewati Indonesia 14 kali dalam sehari. Untuk

ari kerja dilakukan 10 kali operasi per

hari dan hari sabtu, minggu dan hari libur 3 kali per hari. Adapun jumlah

data TTC dan data misi satelit yang diakuisisi dapat dilihat pada Tabel 3.3.

Capaian

100%

Page 39: Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa …ppid.lapan.go.id/uploads/archives/1499629917-82910090.pdf · Kesepakatan Kepala LAPAN dan KASAU dalam rangka ... Data Satelit

Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

Tahun 2015

Beberapa contoh data misi yang dihasilkan oleh satelit LAPAN

seperti gambar 3.

dengan lensa 1000 mm, resolusi 4 meter dan swath width 3,5 km. Mode

satelit yang digunakan adalah mode otomatis dimana satelit dapat

diarahkan pada target yang telah ditentukan sebelumnya. Gambar tersebut

telah di bandingkan dengan peta yang dihasilkan oleh

Gambar 3.5

Contoh lain adalah gambar 3.

digital. Kamera ini menggunakan lensa 1000 mm dengan resolution 4m,

swath 7 km. Gambar yang didapatkan adalah "Kampoeng Kaniogan" salah

satu daerah di Malaysia.

Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

hun 2015

Tabel 3.3. Jumlah data TTC dan data misi satelit yang diakuis

Beberapa contoh data misi yang dihasilkan oleh satelit LAPAN

seperti gambar 3.5. Gambar ini diambil menggunakan kamera analog

dengan lensa 1000 mm, resolusi 4 meter dan swath width 3,5 km. Mode

satelit yang digunakan adalah mode otomatis dimana satelit dapat

diarahkan pada target yang telah ditentukan sebelumnya. Gambar tersebut

h di bandingkan dengan peta yang dihasilkan oleh google earth

Gambar 3.5. Pulau Batam diambil dari satelit LAPAN-A2 (27

Contoh lain adalah gambar 3.6. yang didapatkan melalui kamera

digital. Kamera ini menggunakan lensa 1000 mm dengan resolution 4m,

swath 7 km. Gambar yang didapatkan adalah "Kampoeng Kaniogan" salah

satu daerah di Malaysia.

Google Earth LAPAN A2

Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

30

. Jumlah data TTC dan data misi satelit yang diakuisisi

Beberapa contoh data misi yang dihasilkan oleh satelit LAPAN-A2.

. Gambar ini diambil menggunakan kamera analog

dengan lensa 1000 mm, resolusi 4 meter dan swath width 3,5 km. Mode

satelit yang digunakan adalah mode otomatis dimana satelit dapat

diarahkan pada target yang telah ditentukan sebelumnya. Gambar tersebut

google earth.

A2 (27/10/15)

yang didapatkan melalui kamera

digital. Kamera ini menggunakan lensa 1000 mm dengan resolution 4m,

swath 7 km. Gambar yang didapatkan adalah "Kampoeng Kaniogan" salah

LAPAN A2

Page 40: Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa …ppid.lapan.go.id/uploads/archives/1499629917-82910090.pdf · Kesepakatan Kepala LAPAN dan KASAU dalam rangka ... Data Satelit

Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

Tahun 2015

Gambar 3.6

Satelit LAPAN

di area dekat ekuator antara 6 derajat LS

pada ketinggian 650 km dengan kecepatan edar 7.5 km/det yang

dikendalikan oleh pusat kendali satelit LAPAN

Biak. Pengawasan posisi kapal dapat diamati sebanyak 14 kali dalam sehari

dan dalam setiap harinya sekitar 2.4 juta pesan yang dapat diterima untuk

diolah menjadi data posisi kapal.

Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

hun 2015

Gambar 3.6. Kampung Kaniogan Malaysia diambil dari satelit LAPAN

Satelit LAPAN-A2 juga dapat mendeteksi seluruh data AIS yang berada

di area dekat ekuator antara 6 derajat LS - 6 derajat LU. Satelit ini berada

pada ketinggian 650 km dengan kecepatan edar 7.5 km/det yang

dikendalikan oleh pusat kendali satelit LAPAN di Rancabungur, Rumpin dan

. Pengawasan posisi kapal dapat diamati sebanyak 14 kali dalam sehari

dan dalam setiap harinya sekitar 2.4 juta pesan yang dapat diterima untuk

diolah menjadi data posisi kapal.

Gambar 3.7. Data AIS diambil dari satelit LAPAN-

LAPAN A2

LAPAN A2

Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

31

Malaysia diambil dari satelit LAPAN-A2

A2 juga dapat mendeteksi seluruh data AIS yang berada

6 derajat LU. Satelit ini berada

pada ketinggian 650 km dengan kecepatan edar 7.5 km/det yang

di Rancabungur, Rumpin dan

. Pengawasan posisi kapal dapat diamati sebanyak 14 kali dalam sehari

dan dalam setiap harinya sekitar 2.4 juta pesan yang dapat diterima untuk

-A2

Page 41: Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa …ppid.lapan.go.id/uploads/archives/1499629917-82910090.pdf · Kesepakatan Kepala LAPAN dan KASAU dalam rangka ... Data Satelit

Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

Tahun 2015

32

Satelit LAPAN-A2 ini akan melakukan tiga misi penting yaitu:

1) Misi survey dari ketinggian 650 km dari permukaan bumi di orbit dekat

ekuator (Near Equator) dengan inklinasi antara 6-8° yang dapat

mengamati wilayah bencana, wilayah maritime dan perbatasan

dengan menggunakan dua buah sistem kamera resolusi tinggi hingga

enam meter.

2) Dengan menggunakan perangkat Automatic Identification System (AIS),

dilakukan pengamatan lalulintas kapal laut di wilayah perairan

Indonesia. Sehingga berguna sebagai alat bantu navigasi kapal dan

menghindari terjadinya illegal logging, pencurian SDA, perampokan,

penyelundupan, trafficking melalui wilayah maritime Indonesia.

Dengan regulasi International Maritime Organization (IMO), maka

seluruh kapal dengan bobot diatas 300 Ton wajib menggunakan AIS

Transceiver sebagai pelengkap peralatan Navigasi Kapal.

3) Membangun sistem komunikasi amatir APRS (Automatic Packet Relay

System) dalam rangka membantu para pengguna komunikasi amatir

nasional (ORARI) untuk membangun komunikasi yang lebih luas

dalam melakukan aktifitas saat terjadi bencana atau eksplorasi

wilayah pegunungan dan hutan dimana sarana komunikasi tidak

tersedia.

Gambar 3.8. Persiapan Peluncuran Satelit LAPAN-A2

dengan roket PSLV India

Satelit LAPAN-A2 merupakan satelit pertama yang dirancang bangun

secara mandiri oleh tenaga ahli LAPAN yang seluruh proses Assembly

Integration and Test (AIT) dilakukan dengan menggunakan fasilitas yang

dimiliki LAPAN di desa Rancabungur Bogor. Keberanian para peneliti dan

perekayasa dalam proses pengembangan dan pembangunan satelit ini

Page 42: Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa …ppid.lapan.go.id/uploads/archives/1499629917-82910090.pdf · Kesepakatan Kepala LAPAN dan KASAU dalam rangka ... Data Satelit

Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

Tahun 2015

33

dilatar belakangi oleh keberhasilan pembangunan satelit LAPAN-TUBSAT

(2005-2007) yang mampu hingga 9 tahun (10 Januari 2015) beroperasi baik

di orbit polar, pada ketinggian 630 km dari permukaan bumi. Keandalan

sistem Bus yang ditunjukan oleh LAPAN-TUBSAT hingga mampu bertahan

selama 9 tahun tersebut, kemudian diadopsi dan menjadi standar sistem

Bus untuk pembangunan satelit LAPAN berikutnya. Spesifikasi dan misi

satelit LAPAN-A2 ini dapat dijelaskan dalam Tabel 3.4.

Tabel 3.4. Spesifikasi Teknis Satelit LAPAN-A2

Satelit LAPAN-A2 rencananya akan diluncurkan menggunakan roket

PSLV ISRO India pada pertengahan tahun 2013 akan tetapi gagal dilakukan

karena masih adanya permasalahan teknis dengan muatan utama roket

PSLV tersebut yaitu satelit Astrosat milik India. Hal ini mengakibatkan

peluncurannya dijadwal ulang menjadi pertengahan tahun 2014 yang pada

kenyataannya juga mengalami penundaan hingga akhirnya diluncurkan pada

tanggal 28 September 2015.

Tabel 3.5. Perbandingan realisasi IKU pada kegiatan pengembangan satelit

Tahun 2014 – 2015

Tahun IKU Realisasi

2014 Jumlah tipe satelit yang siap

diluncurkan LAPAN A2

2015 Jumlah tipe satelit untuk

pemantauan

LAPAN Tubsat dan LAPAN A2

Kegiatan pengembangan fasilitas pendukung litbang satelit dilakukan

secara terencana pada setiap tahun anggaran, mengingat besarnya anggaran

yang dibutuhkan untuk pengadaan fasilitas tersebut. Hingga saat ini

beberapa fasilitas pendukung sudah dimiliki dan hampir terpenuhi untuk

skala AIT satelit kelas mikro hingga 100 kg, walaupun masih ada beberapa

proses pengujian satelit yang dilakukan dengan menggunakan/menyewa

fasilitas yang dimiliki oleh instansi lain baik dalam maupun luar negeri.

Page 43: Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa …ppid.lapan.go.id/uploads/archives/1499629917-82910090.pdf · Kesepakatan Kepala LAPAN dan KASAU dalam rangka ... Data Satelit

Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

Tahun 2015

34

Gambar 3.9. Capaian Pengembangan Satelit Mikro Eksperimen (Seri A)

Program pesawat tanpa awak penekanannya dilakukan pada

penguasaan mandiri dari hulu ke hilir pesawat udara tanpa awak dengan

target output berupa UAV kelas Medium Altitude Long Endurance (MALE).

Pengembangan ini akan menemukan momentumnya dengan cara

mengintegrasikan UAV yang ada menjadi system pemantauan selat dan

maritime berbasis teknologi UAV. Sistem ini lebih mengedepankan konsep

integrasi UAV, sistem pemantauan dan komunikasi. Dengan integrasi ini,

sistem pemantauan dapat lebih efektif cepat dan real time dengan coverage

yang cukup untuk menghandle daerah selat dan laut yang cukup rawan

dengan kejahatan kemaritiman seperti illegal fishing.

IKU 3 : Jumlah tipe pesawat udara tanpa awak untuk

pemantauan

Target Realisasi Capaian

2 Tipe

(LSU-01 dan LSU-02)

2 Tipe

(LSU-01 dan LSU-02) 100%

Page 44: Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa …ppid.lapan.go.id/uploads/archives/1499629917-82910090.pdf · Kesepakatan Kepala LAPAN dan KASAU dalam rangka ... Data Satelit

Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

Tahun 2015

35

Gambar 3.10. Pemanfaatan Pesawat UAV tipe LSU

Salah satu indikasi keberhasilan dari peningkatan kemampuan

litbangyasa dibidang teknologi penerbangan adalah jumlah tipe pesawat

tanpa awak yang dimanfaatkan oleh pengguna untuk pemantauan.

Purwarupa pesawat atau LAPAN Surveillance UAV (LSU) yang sudah

dimanfaatkan secara luas oleh pengguna adalah LSU-01 dan LSU-02.

Pemanfaatan LSU-01 untuk kegiatan pemotretan di daerah Poso sudah

terlaksana pada tanggal 18 - 26 Januari 2015. Foto ini dimanfaatkan untuk

membantu pemantauan pada daerah Poso, Sulawesi Tengah.

Gambar 3.11. Hasil foto daerah Poso menggunakan pesawat LSU-01

Pemanfaatan LSU-01 dan LSU-02 untuk diseminasi pemotretan daerah

garis pantai telah dilakukan pada tanggal 8 Agustus 2015 di Cilamaya,

Karawang, Jawa Barat dengan BIG sebagai instansi pengguna. Pemotretan ini

bertujuan untuk mengetahui batas antara daratan dan air pada saat terjadi

surut maksimum. Batas tersebut digunakan untuk mengetahui batas wilayah

suatu daratan. Pelaksanaan pengambilan gambar ini dilakukan pada tanggal

Page 45: Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa …ppid.lapan.go.id/uploads/archives/1499629917-82910090.pdf · Kesepakatan Kepala LAPAN dan KASAU dalam rangka ... Data Satelit

Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

Tahun 2015

36

8 Agustus 2015, karena pada tanggal tersebut terjadi pasang dan surut

maksimum didaerah pantai Cilamaya.

Gambar 3.12. Kegiatan pemotretan garis pantai di Cilamaya menggunakan

pesawat tanpa awak LSU-01 dan LSU-02

Pesawat udara nirawak atau UAV (UnManned Aerial Vehicle) yang

dibangun oleh Lapan lebih dikenal sebagai LAPAN Surveillance UAV (LSU)

berkembang sangat pesat dan dalam perkembangannya dikenal terminologi

low speed dan high speed dalam konteks kecepatan UAV, low altitude dan high

altitude pada ketinggian yang mampu dijangkau UAV. Lapan terus

mengembangkan UAV ini dengan beberapa tipe dengan fungsi dan

kegunaan berbeda untuk monitoring dan observasi wilayah yang terkena

bencana, monitoring wilayah pertanian, kehutanan, perkebunan, perkotaan,

wilayah laut, dan wilayah perbatasan Negara.

Page 46: Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa …ppid.lapan.go.id/uploads/archives/1499629917-82910090.pdf · Kesepakatan Kepala LAPAN dan KASAU dalam rangka ... Data Satelit

Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

Tahun 2015

37

Gambar 3.13. Beberapa varian pesawat tanpa awak yang dikembangkan untuk

mendukung sistem pemantauan

Sementara itu, LAPAN juga mengembangkan pesawat ringan Light

Surveillance Aircraft (LSA) berawak ganda untuk membantu melakukan

observasi permukaan bumi dengan misi airborne remote sensing. Dengan

waktu, jarak tempuh yang lebih lama dan jangkauan ketinggian yang lebih

tinggi dibanding pesawat tipe LSU, maka akan sangat bermanfaat dalam

melakukan monitoring dan observasi wilayah yang ditargetkan.

Gambar 3.14. Pemanfaatan Pesawat LSA dalam Observasi Wilayah

Pertanian di Subang

Page 47: Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa …ppid.lapan.go.id/uploads/archives/1499629917-82910090.pdf · Kesepakatan Kepala LAPAN dan KASAU dalam rangka ... Data Satelit

Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

Tahun 2015

Dengan kemampuan

merencanakan membangun pesawat transport dengan jangkauan jarak

pendek untuk digunakan melayani penerbangan perintis di daerah terpencil.

Saat ini sedang dikembangkan pesawat transport

PT.Dirgantara

desain pesawat transport N219 sudah selesai dikerjakan dan siap memasuki

proses selanjutnya yaitu

dan komponen program N

Powerplant, Wind Screen, Wiper

Control, Brealing System, Airframe Component, Landing Gear, Payloads,

Propeller, Cabin Window

Drop Test, Wind Tunnel Model and

Selesainya seluruh modul dan dokumen juga menandakan kesiapan

program ini untuk melangsungkan

penampilan p

di PT DI yang dihadiri oleh Menteri Koordinator Polhukam mewakili

Presiden, Menteri PanRB, Gubernur Jawa Barat, Kepala LAPAN, Direktur

Utama PT DI, dan segenap struktural dari berbagai lembaga yang diundang

pada acara tersebut.

Gambar 3.1

penampilan perdana pesawat transport nasional

para pejabat negara

Adanya pengembalian anggaran pada tahun 2014 sebesar 88

rupiah karena keterlambatan pengadaan komponen,

anggaran tahun 2015 terpakai untuk memenuhi pekerjaan tahun 2014.

Selanjutnya, pemenuhan anggaran diusahakan melalui BaBun dan LAPAN.

Adapun hal-hal yang mendasari anggaran tambahan ini ada

pengembangan dan integrasi komponen diperlukan adanya

cost yang merupakan biaya pengembangan oleh vendor asal komponen.

IKU 4 : Jumlah produk desain pesawat transport nasional

yang siap diproduksi oleh industri penerbangan

1 Produk desain

Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

hun 2015

Dengan kemampuan engineering yang dimiliki, LAPAN juga

merencanakan membangun pesawat transport dengan jangkauan jarak

pendek untuk digunakan melayani penerbangan perintis di daerah terpencil.

Saat ini sedang dikembangkan pesawat transport bekerjasama dengan

PT.Dirgantara Indonesia (PT.DI). Pada tahun 2015 ini, 1 (satu)

desain pesawat transport N219 sudah selesai dikerjakan dan siap memasuki

proses selanjutnya yaitu first flight. Selain purwarupa, sebanyak 21 modul

dan komponen program N-219, yang terdiri dari: Radome, Engine, Fuel System,

Powerplant, Wind Screen, Wiper, ECS, Instrument, Electrical, Avionics, Flight

Control, Brealing System, Airframe Component, Landing Gear, Payloads,

Propeller, Cabin Window dan Software Design, Engineering Flight Simulator

p Test, Wind Tunnel Model and Testing sudah tercapai seluruhnya

Selesainya seluruh modul dan dokumen juga menandakan kesiapan

program ini untuk melangsungkan “Penampilan Perdana

perdana berhasil terselenggara pada tanggal 10 Desember

di PT DI yang dihadiri oleh Menteri Koordinator Polhukam mewakili

Presiden, Menteri PanRB, Gubernur Jawa Barat, Kepala LAPAN, Direktur

Utama PT DI, dan segenap struktural dari berbagai lembaga yang diundang

pada acara tersebut.

Gambar 3.15. Pemecahan kendi oleh Menkopolhukam sebagai tanda peresmian

penampilan perdana pesawat transport nasional N219 dan

para pejabat negara di depan pesawat N219 di hanggar PT DI

Adanya pengembalian anggaran pada tahun 2014 sebesar 88

karena keterlambatan pengadaan komponen,

anggaran tahun 2015 terpakai untuk memenuhi pekerjaan tahun 2014.

Selanjutnya, pemenuhan anggaran diusahakan melalui BaBun dan LAPAN.

hal yang mendasari anggaran tambahan ini ada

pengembangan dan integrasi komponen diperlukan adanya

yang merupakan biaya pengembangan oleh vendor asal komponen.

Jumlah produk desain pesawat transport nasional

yang siap diproduksi oleh industri penerbangan

Target Realisasi

1 Produk desain

(N219)

1 Produk desain

(N219)

Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

38

yang dimiliki, LAPAN juga

merencanakan membangun pesawat transport dengan jangkauan jarak

pendek untuk digunakan melayani penerbangan perintis di daerah terpencil.

ekerjasama dengan

(satu) buah produk

desain pesawat transport N219 sudah selesai dikerjakan dan siap memasuki

. Selain purwarupa, sebanyak 21 modul

Radome, Engine, Fuel System,

Electrical, Avionics, Flight

Control, Brealing System, Airframe Component, Landing Gear, Payloads,

Software Design, Engineering Flight Simulator,

sudah tercapai seluruhnya.

Selesainya seluruh modul dan dokumen juga menandakan kesiapan

Penampilan Perdana”. Kegiatan

pada tanggal 10 Desember 2015

di PT DI yang dihadiri oleh Menteri Koordinator Polhukam mewakili

Presiden, Menteri PanRB, Gubernur Jawa Barat, Kepala LAPAN, Direktur

Utama PT DI, dan segenap struktural dari berbagai lembaga yang diundang

sebagai tanda peresmian

dan foto bersama

di depan pesawat N219 di hanggar PT DI (10/12/15)

Adanya pengembalian anggaran pada tahun 2014 sebesar 88 miliar

karena keterlambatan pengadaan komponen, menyebabkan

anggaran tahun 2015 terpakai untuk memenuhi pekerjaan tahun 2014.

Selanjutnya, pemenuhan anggaran diusahakan melalui BaBun dan LAPAN.

hal yang mendasari anggaran tambahan ini adalah dalam

pengembangan dan integrasi komponen diperlukan adanya non-recurring

yang merupakan biaya pengembangan oleh vendor asal komponen.

Jumlah produk desain pesawat transport nasional

yang siap diproduksi oleh industri penerbangan

Capaian

100%

Page 48: Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa …ppid.lapan.go.id/uploads/archives/1499629917-82910090.pdf · Kesepakatan Kepala LAPAN dan KASAU dalam rangka ... Data Satelit

Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

Tahun 2015

39

Selain itu juga perkembangan dollar selama tahun ini menyebabkan harga

komponen melebihi dari jumlah yang sudah dianggarkan.

Kegiatan sertifikasi N219 tertunda diakibatkan mundurnya jadwal

Penampilan Perdana yang semula akan berlangsung pada bulan Oktober

2015 menjadi bulan Desember 2015. Hubungan kerja dengan PT. DI dalam

rangka program pesawat transport nasional N219, semakin melambungkan

nama LAPAN dan semakin menjadi tanda kehadiran LAPAN dalam dunia

penerbangan Indonesia. Terselenggaranya Penampilan Perdana N219

menjadi tanda awal pencapaian besar dalam pengembangan riset dibidang

penerbangan. Penampilan Perdana N219 menandakan LAPAN mampu

merintis kebangkitan kembali industri penerbangan di Indonesia.

Dalam pengembangan pesawat N219 ini terdapat kendala yang

dihadapi, meliputi masih adanya tool dan jig yang belum diselesaikan oleh

vendor akibat keterbatasan industri yang mampu membuat tool dan jig di

Indonesia. Sehingga solusi yang telah dilakukan adalah pihak PT DI

mensupervisi langsung ke industri terkait untuk menyelesaikan pekerjaan

tersebut sesuai jadwal yang telah disusun.

Hasil iptek penerbangan dan antariksa yang telah dilakukan LAPAN

selama ini dirasakan sangat membantu kehidupan masyarakat. Upaya

penyebaran produk berbasis sains antariksa dan sains atmosfer serta

berbasis penginderaan jauh, dilakukan dengan intensitas yang masif. Hasil

iptek penerbangan dan antariksa yang disebarluaskan kepada masyarakat

pengguna dimanfaatkan untuk keperluan pemantauan SDA, lingkungan serta

mitigasi bencana dan perubahan iklim maupun kebutuhan lainnya.

Indonesia sebagai negara kepulauan dikenal dengan wilayah yang

ekstrim secara geologis karena berada di wilayah pertemuan lempeng dunia,

sehingga sangat rentan terhadap kejadian bencana geologis seperti gempa

bumi, tsunami dan gunung meletus serta cuaca ekstrim. Informasi yang

akurat dan tepat waktu mengenai kondisi lingkungan dan proyeksinya sangat

dibutuhkan sebagai dasar pengambilan keputusan manajemen dan

kebijakan untuk meningkatkan kinerja di berbagai sektor pembangunan

seperti pertanian, perhubungan, energi, lingkungan hidup, sumber daya air,

kesehatan dan penanggulangan bencana.

IKU 5 : Jumlah model pemanfaatan iptek penerbangan dan

antariksa untuk pemantauan SDA, lingkungan serta

mitigasi bencana dan perubahan iklim

Target Realisasi Capaian

14 Model

(7 Desain, 7 Deinderaja)

15 Model

(8 Desain, 7 Deinderaja) 107,14%

Page 49: Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa …ppid.lapan.go.id/uploads/archives/1499629917-82910090.pdf · Kesepakatan Kepala LAPAN dan KASAU dalam rangka ... Data Satelit

Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

Tahun 2015

40

Pada tahun 2015, LAPAN telah melakukan litbang iptek penerbangan

dan antariksa yang telah menghasilkan beberapa produk, antara lain: model,

modul, pedoman dan prototipe untuk mendukung pengambilan keputusan

manajemen dan kebijakan. Capaian hasil litbang LAPAN melebihi dari target

yang ditetapkan yaitu sejumlah 15 model pemanfaatan iptek penerbangan

dan antariksa untuk pemantauan SDA, lingkungan serta mitigasi bencana

dan perubahan iklim. Namun demikian secara kualitasnya masih harus terus

dikembangkan dan ditingkatkan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.

Adapun rincian model/pedoman/modul/prototipe yang dihasilkan

LAPAN pada tahun 2015 sebagai berikut:

a. Pemodelan di bidang sains antariksa dan sains atmosfer yang

menghasilkan 8 model, yaitu:

1. Model Atmosfer Lingkungan dengan nama aplikasi Decision

Support System (DSS) Srikandi,

2. Model Atmosfer Kebencanaan dengan nama aplikasi DSS

Kebencanaan,

3. Model Iklim dengan nama aplikasi DSS Maritim,

4. Model Prediksi Benda Jatuh Antariksa hingga ketinggian

120 km untuk mitigasi / pemantauan benda jatuh antariksa,

5. Model Gangguan Medan Magnet Bumi

6. Model Numerik : interaksi medan antar-planet dan angin

ionosfer berbasiskan simulasi numerik menggunakan model

dinamo ionosfer global untuk mitigasi / pemantauan cuaca

antariksa,

7. Model Propogasi HF ionosfer Indonesia dengan metode

prediksi komunikasi HF, dan

8. Model (konseptual) kemunculan sintilasi ionosfer diatas

Indonesia menggunakan mekanisme sintilasi ionosfer

(komunikasi HF).

Hasil model-model tersebut telah digunakan dan diaplikasikan

guna mendukung/memperkuat sistem pendukung keputusan

Decision Support System (DSS) dinamika atmosfer ekuatorial dan

sistem pendukung keputusan (DSS) cuaca antariksa, sebagian model

masih dilakukan pengembangan guna memperbaiki kualitas dari

model yang telah dipakai/diaplikasikan.

Page 50: Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa …ppid.lapan.go.id/uploads/archives/1499629917-82910090.pdf · Kesepakatan Kepala LAPAN dan KASAU dalam rangka ... Data Satelit

Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

Tahun 2015

41

LAYANAN INFORMASI DAN PRAKIRAAN CUACA ANTARIKSA (http://swifts.sains.lapan.go.id)

Gambar 3.16. Decision Support System (DSS) Berbasis Sains Antariksa

b. Pemodelan di bidang pengideraan jauh yang menghasilkan

7 model/pedoman/modul/prototype, yang terdiri dari 3 (tiga)

model, 2 (dua) modul dan 2 (dua) prototipe.

Tiga model bidang penginderaan jauh yang dihasilkan tersebut

adalah sebagai berikut:

1. Model atau metode Quality Control (QC)

Model atau metode Quality Control (QC) dan

pengolahan data resolusi sangat tinggi (Pleaides, WorlView,

QuickBird, dan GeoEye). Modul yang dibangun ini telah

berhasil melakukan QC data sebesar 929.465,0222 km2 dan

mengolah data resolusi sangat tinggi menjadi pansharpened

sebesar 335.805,2877 km2. Metode ini diterapkan dalam

implementasi kerjasama LAPAN dan BIG dalam pengadaan

data resolusi tinggi mendukung Nawa Cita, khususnya untuk

pembangunan desa dan kawasan tertinggal serta memenuhi

kebutuha pembuatan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR).

2. Model pemanfaatan data penginderaan jauh untuk kualitas

air

Metode yang merupakan hasil kegiatan penelitian

menggunakan data citra Landsat-8 untuk menghasilkan

sebaran Total Susfended Matter (TSM) menggunakan data

reflektansi kanal 4 (band merah).

Page 51: Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa …ppid.lapan.go.id/uploads/archives/1499629917-82910090.pdf · Kesepakatan Kepala LAPAN dan KASAU dalam rangka ... Data Satelit

Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

Tahun 2015

42

Gambar 3.17. Model penentuan kualitas air

3. Model pemanfaatan data penginderaan jauh untuk

pengembangan wilayah.

Pemanfaatan data satelit Pleiades untuk mendukung

proses penyusunan RDTR dapat dimanfaatkan sebagai:

arahan (guideline) dalam penggunaan data resolusi tinggi

untuk pembuatan peta dasar skala detail (1 : 5.000) sebagai

dasar dalam peletakan arahan rencana pemanfaatan ruang

skala detail, juga menjadi acuan atau pedoman bagi setiap

instansi perencanaan tata ruang pada kegiatan proses

penyusunan RDTR dan memberikan orientasi awal dalam

memilih dan memilah data satelit resolusi tinggi yang sesuai

dengan lingkup dan skala produk RDTR yang akan dibuat.

Gambar 3.18. Model untuk identifikasi pengembangan wilayah

Page 52: Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa …ppid.lapan.go.id/uploads/archives/1499629917-82910090.pdf · Kesepakatan Kepala LAPAN dan KASAU dalam rangka ... Data Satelit

Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

Tahun 2015

43

Dalam penelitian di bidang penginderaan jauh menghasilkan

juga modul yang didesain dan diimplementasikan untuk

meningkatkan performansi operasional dan layanan penginderaan

jauh. Adapun 2 (dua) modul yang berhasil dibuat dan

diimplementasikan adalah sebagai berikut:

1. Modul koreksi radiometri (atmosferic correction) citra

Landsat-7/8.

Modul ini dibangun dengan mengintegrasikan modul

opensource yang diperoleh dari kerja sama dengan USGS.

Output yang dihasilkan adalah data Landsat refrelectance

yang siap diakses oleh pengguna.

2. Modul sistem pelaporan pelayanan Bank Data Penginderaan

Jauh Nasional (BDPJN).

Modul ini dibangun untuk memudahkan sistem

pelaporan pelayanan yang telah digunakan. Modul dibangun

dengan software dan database opensource yang dapat

menangani para petugas pelayanan (account manager) yang

terbagi dalam beberapa wilayah untuk seluruh Kementerian/

Lembaga, TNI, Polri dan Pemerintah Daerah. Selain itu juga

dapat menangani pelayanan kepada Perguruan Tinggi dan

masyarakat lainnya.

Gambar 3.19. Bank Data Penginderaan Jauh Nasional (BDPJN)

Selain model dan modul diatas, LAPAN juga menghasilkan

2 (dua) prototipe dalam bidang penginderaan jauh, sebagai berikut:

1. Prototipe sistem integrasi penerimaan, pengolahan data

Landsat-7/8 di Stasiun Bumi Rumpin.

Prototipe yang dihasilkan telah diujicoba dan

diimplementasikan sebagai sistem operasional untuk

penerimaan dan pengolahan data Landsat-7/8 di Stasiun Bumi

Rumpin. Sistem dibangun dengan software open source yang

mengintegrasikan modul dan subsistem dari antenna,

demodulator, Landsat processor hingga sistem katalog. Sistem

Page 53: Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa …ppid.lapan.go.id/uploads/archives/1499629917-82910090.pdf · Kesepakatan Kepala LAPAN dan KASAU dalam rangka ... Data Satelit

Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

Tahun 2015

44

juga secara otomatis dapat menjadwalkan penerimaan,

pengolahan hingga sistem pelaporan kepada USGS dan

operator untuk memonitor keberhasilan dan kegagalan

sistem. Hasil ujicoba dan operasional, sistem integrasi

penerimaan, pengolahan data Landsat-7/8 di Stasiun Bumi

Rumpin mampu menghasilkan data Landsat-7/8 siap diakses

oleh pengguna dalam waktu 3,5 jam setelah waktu akuisisi.

2. Prototipe Sistem Pemantauan Bumi Nasional (SPBN) untuk

Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Provinsi.

Prototipe atau sistem yang dibangun adalah SPBN untuk

dengan mengintegrasikan ketersediaan data dan informasi

penginderaan jauh yang dibutuhkan oleh pengguna.

No Pengguna Deskripsi Sistem Yang Dihasilkan

1 Provinsi

Jawa

Tengah

� Mosaik citra satelit penginderaan jauh resolusi menengah

dan tinggi tahun 2014-2015.

� Citra satelit penginderaan jauh resolusi sangat tinggi

tahun 2013-2014 untuk kota-kota besar di Provinsi Jawa

Tengah.

� Fase Tanaman Padi Sawah tahun 2015 update setiap 14

hari.

� Titik Rawan Kekeringan Sawah Tahun 2015 update setiap

14 hari.

� Titik Rawan Banjir Sawah tahun 2015 update setiap 14

hari.

� Deforestrasi tahun 2010-2012 hari..

� Jaringan Irigasi (Sumber : Mosaik citra SPOT-6/7 tahun

2013-2014) di Kabupaten Brebes dan Kabupaten

Sukoharjo.

� Jaringan Jalan (Sumber : Peta Rupa Bumi tahun 2010) di

Kabupaten Brebes dan Kabupaten Sukoharjo.

� Zona Potensi Penangkapan Ikan (ZPPI) Tahun 2015 update

setiap hari untuk wilayah laut sekitar wilayah Provinsi

Jawa Tengah

2 Provinsi

Sulawesi

Selatan

� Mosaik citra satelit penginderaan jauh resolusi menengah

dan tinggi tahun 2014-2015.

� Citra satelit penginderaan jauh resolusi sangat tinggi

tahun 2013-2014 untuk kota-kota besar di Provinsi

Sulawesi Selatan.

� Fase Tanaman Padi Sawah tahun 2015 update setiap 14

hari.

� Titik Rawan Kekeringan Sawah Tahun 2015 update setiap

14 hari.

� Titik Rawan Banjir Sawah tahun 2015 update setiap 14

hari.

� Zona Potensi Penangkapan Ikan (ZPPI) Tahun 2015

update setiap hari untuk wilayah laut sekitar wilayah

Provinsi Sulawesi Selatan.

3 Provinsi

Bangka

Belitung

� Mosaik citra satelit penginderaan jauh resolusi menengah

dan tinggi tahun 2014-2015.

� Citra satelit penginderaan jauh resolusi sangat tinggi

tahun 2013-2014 untuk kota-kota besar di Provinsi

Bangka Belitung

� Fase Tanaman Padi Sawah tahun 2015 update setiap 14

Page 54: Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa …ppid.lapan.go.id/uploads/archives/1499629917-82910090.pdf · Kesepakatan Kepala LAPAN dan KASAU dalam rangka ... Data Satelit

Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

Tahun 2015

45

No Pengguna Deskripsi Sistem Yang Dihasilkan

hari.

� Titik Rawan Kekeringan Sawah Tahun 2015 update setiap

14 hari.

� Titik Rawan Banjir Sawah tahun 2015 update setiap 14

hari.

� Zona Potensi Penangkapan Ikan (ZPPI) Tahun 2015

update setiap hari untuk wilayah laut sekitar wilayah

Provinsi Bangka Belitung

� Daerah tambang Provinsi Bangka Belitung.

4 Provinsi

Gorontalo

� Mosaik citra satelit penginderaan jauh resolusi menengah

dan tinggi tahun 2014-2015.

� Citra satelit penginderaan jauh resolusi sangat tinggi

tahun 2013-2014 untuk kota-kota besar di Provinsi

Gorontalo

� Fase Tanaman Padi Sawah tahun 2015 update setiap 14

hari.

� Titik Rawan Kekeringan Sawah Tahun 2015 update setiap

14 hari.

� Titik Rawan Banjir Sawah tahun 2015 update setiap 14

hari.

� Zona Potensi Penangkapan Ikan (ZPPI) Tahun 2015

update setiap hari untuk wilayah laut sekitar wilayah

Provinsi Gorontalo

5 Kepolisan

Republik

Indonesia,

khususnya

Korps Lalu

Lintas

(Korlantas)

dalam

menangani

mudik

lebaran

2015

� Mosaik citra satelit penginderaan jauh resolusi menengah

dan tinggi tahun 2014-2015.

� Citra satelit penginderaan jauh resolusi sangat tinggi

tahun 2013-2014 untuk kota-kota besar di Pulau Jawa

� Jalur jalan yang terdiri dari: jalur utara, tengah, selatan,

jalan tol, jalan alternatif dan jalan kereta. Setiap jalan

mempunyai informasi nama, lebar dan kelas jalan

� Titik Km Tol pada setiap selang 10 km sepanjang jalan tol

Cikampek, Cipali dan Cipularang.

� Titik Potensi Macet yang memberikan informasi lokasi

potensi terjadinya kemacetan seperti: pintu tol,

pertemuan tol, pasartumpah dan persimpangan jalan

� Titik Jalan Alternatif yang memberikan informasi kota

terdekat, kelas jalan dan kondisi jalanyang dilalui oleh

jalan alternatif

� Rest Area dan SPBU di sepanjang jalan tol dan jalan non

tol wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah

� Kantor Polisi yang terdiri dari sebagaian kantor Polres dan

Polsek di wilayah Jawa Barat

Page 55: Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa …ppid.lapan.go.id/uploads/archives/1499629917-82910090.pdf · Kesepakatan Kepala LAPAN dan KASAU dalam rangka ... Data Satelit

Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

Tahun 2015

46

Gambar 3.20. Produk SPBN berupa Informasi Spasial Zona Potensi

Penangkapan Ikan (ZPPI)

Secara umum, target kinerja sasaran strategis-1 dapat dicapai dengan sangat

baik, yaitu seluruh indikator kinerja utama dapat tercapai rata-rata di atas 100%.

Hal ini dapat digambarkan capaian kinerja untuk meletakkan dasar-dasar untuk

mencapai pusat unggulan penerbangan dan antariksa, khususnya pada kriteria

academic excellent, yaitu secara kontinyu dapat menghasilkan produk litbang dan

perekayasaan iptek penerbangan dan antariksa yang diakui baik secara nasional

maupun internasional.

Selain itu hasil litbang dan perekayasaan iptek penerbangan dan antariksa juga

ditujukan untuk peningkatan performansi operasional dan layanan publik, dengan

selalu dijaga dan ditingkatkan kualitas data dan informasi melalui kegiatan litbang

dan perekayasaan yang selektif. Berdasarkan hasil kinerja sasaran strategis ini,

LAPAN telah berhasil membuat pondasi untuk capaian kinerja dalam lima tahun

kedepan sesuai Renstra 2015-2019, untuk mewujudkan untuk mewujudkan

Indonesia yang maju dan mandiri.

Page 56: Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa …ppid.lapan.go.id/uploads/archives/1499629917-82910090.pdf · Kesepakatan Kepala LAPAN dan KASAU dalam rangka ... Data Satelit

Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

Tahun 2015

47

Sasaran strategis ke-2 diukur melalui peningkatan pemanfaatan dan layanan

publik iptek penerbangan dan antariksa dalam mendukung pertumbuhan ekonomi

yang berkelanjutan, serta berstandar internasional dan berkesinambungan. Adapun

pencapaian IKU dapat dijelaskan sebagai berikut:

Pemasyarakatan hasil litbang LAPAN dilakukan dengan kerjasama

teknis untuk pemanfaatan dan pengembangan iptek penerbangan dan

antariksa dengan berbagai instansi. Pada tahun 2015, LAPAN telah

melaksanakan kerjasama dalam melayani kebutuhan akan produk iptek

penerbangan dan antariksa kepada pengguna yang terdiri dari Kementerian/

Lembaga, TNI / Polri, Pemerintah Daerah, perguruan tinggi dan swasta,

dengan rincian sebagai berikut:

a. Bidang sains antariksa dan sains atmosfer

No Pengguna Jenis layanan

A. Data Sains Antariksa dan Atmosfer

1 Institut Teknologi Bandung Kualitas Udara (real time) di Jl.

Pasopati, tamansari dan skitarnya

2 BAPPEDA Kabupaten Bandung Data Iklim dan cuaca, khususnya di

Daerah Bandung Selatan selama

kurun waktu 1930 s/d 2015

3 UNPAD Data kualitas udara harian di kota

Bandung athun 2009 – 2015

4 ITS Data sekunder ISPU dari stasiun

pemantau kualitas udara kota

Bandung 5 tahun terakhir NO2.

5 RCTI Interaksi gelombang Akustik,

Gravitasi dan Seismik terkait “Earth

Hum”

Sasaran Strategis ke-2 Meningkatnya layanan Iptek penerbangan dan antariksa yang

prima

IKU 6 : Jumlah instansi pengguna layanan Iptek

penerbangan dan antariksa

Target Realisasi Capaian

125 Instansi

� 20 desain,

� 5 detekgan,

� 100 deinderaja

200 Instansi

� 25 desain,

� 10 detekgan,

� 165 deinderaja

160%

Page 57: Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa …ppid.lapan.go.id/uploads/archives/1499629917-82910090.pdf · Kesepakatan Kepala LAPAN dan KASAU dalam rangka ... Data Satelit

Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

Tahun 2015

48

No Pengguna Jenis layanan

6 PT. GeoACE Data kualitas udara (5 tahun) NOx,

SOx,SPM

7 Universitas Tanjungpura Temperatur harian dan solar energy

untuk wilayah makasar

B. Informasi Sains Antariksa dan Atmosfer

8 Dinas Kelautan dan Perikanan

Pemda DIY

Rancangan sistem pendukung

keputusan (DSS Semar Atmosfer)

9 BMKG Informasi atmosfer untuk penetapan

awal musim penghujan dan kemarau

10 Kementerian Pertanian Informasi atmosfer penetapan

untuk kalender tanam

C. Bimbingan Teknis Sains Antariksa dan Atmosfer

11 Kementerian Perhubungan Bimtek Manajemen Frekuensi dan

Teknis Komunikasi Radio (MFTKR)

Tingkat Dasar

12 Kabupaten Raja Ampat Bimtek Manajemen Frekuensi dan

Teknis Komunikasi Radio (MFTKR)

Tingkat Dasar dan Tingkat Lanjut

13 Kabupaten Flores Timur Bimtek Manajemen Frekuensi dan

Teknis Komunikasi Radio (MFTKR)

Tingkat Dasar

14 Kabupaten Bulukumba Bimtek Manajemen Frekuensi dan

Teknis Komunikasi Radio (MFTKR)

Tingkat Dasar

15 Kabupaten Bungo Bimtek Manajemen Frekuensi dan

Teknis Komunikasi Radio (MFTKR)

Tingkat Dasar

16 Kabupaten Manokwari Bimtek Manajemen Frekuensi dan

Teknis Komunikasi Radio (MFTKR)

Tingkat Dasar

17 Kabupaten Indragiri Hilir Bimtek Manajemen Frekuensi dan

Teknis Komunikasi Radio (MFTKR)

Tingkat Dasar 18 Provinsi Jambi Bimtek Manajemen Frekuensi dan

Teknis Komunikasi Radio (MFTKR)

Tingkat Dasar dan Tingkat Lanjut 19 Provinsi DIY Bimtek Manajemen Frekuensi dan

Teknis Komunikasi Radio (MFTKR)

Tingkat Dasar 20 Kabupaten Kerinci Bimtek Manajemen Frekuensi dan

Teknis Komunikasi Radio (MFTKR)

Tingkat Dasar 21 Kabupaten Sijunjung Bimtek Manajemen Frekuensi dan

Teknis Komunikasi Radio (MFTKR)

Tingkat Dasar 22 Kabupaten Bungo Bimtek Manajemen Frekuensi dan

Teknis Komunikasi Radio (MFTKR)

Tingkat Lanjut

23 Kabupaten Bulungan Bimtek Manajemen Frekuensi dan

Teknis Komunikasi Radio (MFTKR)

Tingkat Lanjut

Page 58: Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa …ppid.lapan.go.id/uploads/archives/1499629917-82910090.pdf · Kesepakatan Kepala LAPAN dan KASAU dalam rangka ... Data Satelit

Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

Tahun 2015

49

No Pengguna Jenis layanan

24 BPBD Kab. Bandung Bimtek Peringatan dini bencana

berbasis satelit (SADEWA) dan

sistem pemantau otomatis (AWS)

25 BLH Prov. Jateng Bimtek Analisis Kualitas Udara dan

sosialisasi hasil litbang Bidang

Komposisi Atmosfer

Gambar 3.21. Penandatanganan MoU LAPAN- DI Yogyakarta (12/02/15) dan

Pencanangan Sistem DSS Semar dengan pilot project Dinas Kelautan dan

Perikanan DIY

b. Bidang teknologi penerbangan dan antariksa

No Pengguna Jenis layanan

1 PT.Mandiri Mitra Muhibbah Hilirisasi produk litbangyasa pesawat

terbang tanpa awak

2 Badan Informasi Geospasial (BIG) Pemanfaatan pesawat udara tanpa awak

untuk pemetaan lingkungan pantai

Indonesia

3 Balai Besar Litbang Sumber Daya

Lahan Pertanian (BBSDLP)

Pemanfaatan teknologi, data dan

informasi hasil pemotretan pesawat

terbang berawak maupun tanpa awak

untuk mendukung ketahanan pangan

4 TNI dan Densus 88 Pemantauan wilayah konflik

menggunakan pesawat tanpa awak LSU-

01 dan LSU-02

5 PT.DI Pemanfaatan produk desain pesawat

transport nasional N219 yang siap

diproduksi

6 ORARI Pengembangan teknologi komunikasi

radio dan satelit untuk memperluas

jangkauan komunikasi yang

menggunakan jalur radio amatir baik

data voice maupun data teks dengan

satelit LAPAN-A2

7 IPB Pengembangan sistem ruas bumi

penerima data satelit LAPAN-A3 dan

pemanfaatan data satelit lingkungan dan

cuaca

8 Balitbang Kemenhan Pemanfaatan hasil litbangyasa roket

pertahanan

Page 59: Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa …ppid.lapan.go.id/uploads/archives/1499629917-82910090.pdf · Kesepakatan Kepala LAPAN dan KASAU dalam rangka ... Data Satelit

Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

Tahun 2015

No

9

10

c. Bidang

Adapun

pemanfaatan

tahun

No

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

hun 2015

Pengguna Jenis layanan

PT Dahana Pemanfaatan hasil litbangyasa bahan

baku propelan untuk roket

PT Indelec Pemanfaatan hasil litbangyasa roket

untuk meneliti ketahanan peralatan

elektronik tersebut dari sambaran petir

Gambar 3.22. Kesepakatan Kepala LAPAN dan KASAU dalam

rangka pemanfaatan hasil litbang LAPAN untuk mendukung TNI

untuk kepentingan bangsa, Cilangkap (12/11/15)

Bidang penginderaan jauh

Adapun daftar Kementerian/Lembaga yang dilayani

pemanfaatan data dan informasi di bidang penginderaan jauh pada

2015, sebagai berikut:

Unit Kerja

Pusat Pemetaan dan Integrasi Tematik

Badan Informasi Geospasial (BIG)Pusat Pengelolaan dan Penyebarluasan

Informasi Geospasial

Direktorat Penanganan Narkoba Badan Narkotika Nasional (BNN)

Deputi Bidang Pencegahan dan

Kesiapsiagaan

Badan Nasional Penanggulangan

Bencana

Badan Pemberdayaan Masyarakat dan

Pemdes Badan Pengawas Keuangan (BPK)

BP Kapet Palapas Sulawesi Tengah Badan Pengembangan Kawasan

Ekonomi Terpadu (BP KAPET)

Deputi Bidang Teknologi Pengembangan

Sumber Daya Alam Badan Pengkajian dan

Teknologi (BPPT)UPT-Hujan Buatan

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

(BAPPENAS)

Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional

Provinsi Jawa Barat

Badan Pertanahan Nasional Kantor Wilayah Propinsi Kalimantan Barat

Kanwil BPN Prov. Sulawesi Barat

Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

50

Jenis layanan

Pemanfaatan hasil litbangyasa bahan

baku propelan untuk roket

Pemanfaatan hasil litbangyasa roket

untuk meneliti ketahanan peralatan

elektronik tersebut dari sambaran petir

Kepala LAPAN dan KASAU dalam

rangka pemanfaatan hasil litbang LAPAN untuk mendukung TNI

Cilangkap (12/11/15)

embaga yang dilayani dalam

bidang penginderaan jauh pada

Instansi

Badan Informasi Geospasial (BIG)

Badan Narkotika Nasional (BNN)

Badan Nasional Penanggulangan

Bencana (BNPB)

Badan Pengawas Keuangan (BPK)

Badan Pengembangan Kawasan

Ekonomi Terpadu (BP KAPET)

Badan Pengkajian dan Penerapan

Teknologi (BPPT)

BAPPENAS

Badan Pertanahan Nasional

(BPN)

Page 60: Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa …ppid.lapan.go.id/uploads/archives/1499629917-82910090.pdf · Kesepakatan Kepala LAPAN dan KASAU dalam rangka ... Data Satelit

Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

Tahun 2015

51

No Unit Kerja Instansi

13 Direktorat Perencanaan Tata Ruang

Kementerian Agraria dan Tata

Ruang (ATR)

14 Dirje Tata Ruang

15 Dirjen Pengendalian Pemanfataan Ruang dan

Penguasaan Tanah

16 Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan

dan Konservasi Energi

Kementerian Energi dan Sumber

Daya Mineral (ESDM) 17

Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi

Kelautan_PPPGL

18 Pusat Vulkanologi Dan Mitigasi Bencana

Geologi

19 Sekretaris Jenderal Kementerian Kumham Kementerian Hukum dan HAM

(KEMENHUMHAM)

20 BPSPL

Kementerian Kelautan dan

Perikanan (KKP)

21 Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir, dan

Pulau-pulau Kecil

22 Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap

23 Loka Pekanbaru_LKKPN Ditjen Kelautan,

Pesisir dan Pulau2 Kecil

24 Loka Sorong LPSPL Kelautan, Pesisir dan

Pulau pulau Kecil KKP

25 Pusat Penelitian dan Pengembangan

Perikanan Budidaya

26 Balitbang Kementerian Kesehatan Kementerian Kesehatan

(KEMENKES)

27 Dirjen Pajak Kantor Wil Bengkulu dan

Lampung Kementerian Keuangan

28 Kanwil DJPajak Jawa Tengah I

29 Bapedas Palangka Raya

Kementerian Lingkungan Hidup

dan Kehutanan (KLHK)

30 BPKH Wil. XI Jawa Madura

31 Balai Penelitian Kehutanan Palembang

32

Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger

Semeru, Ditjen Konservasi SDA dan

Ekosistem

33 Direktorat Bina Pengelolaan Ekosistem

Esensial

34 Direktorat Bina Rencana Pemanfaatan dan

Usaha Kawasan

35 Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan

Tata Lingkungan

36 Dirjen Bina Usaha Kehutanan

37 Dirjen Pengendalian DAS dan Hutan Lindung

KEMLHK

38 Ditjen Bina Usaha

39 Ditjen Pengendalian Pencemaran dan

Kerusakan Lingkungan

40 Pusat Pengelolaan Ekoregion Bali dan Nusa

Tenggara

41 Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion

Kalimantan

42 Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah

Kementerian Pekerjaan Umum

dan Perumahan Rakyat (KEMEN

PU)

43 Direktorat Irigasi dan Rawa

44 Direktorat Jenderal Tata Ruang

45 Pusat Pengembangan Kawasan Strategis

Page 61: Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa …ppid.lapan.go.id/uploads/archives/1499629917-82910090.pdf · Kesepakatan Kepala LAPAN dan KASAU dalam rangka ... Data Satelit

Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

Tahun 2015

52

No Unit Kerja Instansi

46 Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertahanan

(KEMENHAN)

47 Balai Besar Karantina Pertanian Makassar Kementerian Pertanian

(KEMENTAN) 48 Balai Besar Litbang SDL Pertanian

49 Pusat Penelitian Laut Dalam Lembaga Ilmu Pengetahuan

Indonesia (LIPI) 50 Pusat Penelitian Limnologi

51 Pusat Penelitian Oceanografi

Untuk TNI/Polri yang dilayani dalam pemanfaatan data dan

informasi di bidang penginderaan jauh pada tahun 2015, sebagai

berikut:

No Unit Kerja Instansi

1 Direktorat Topografi Angkatan Darat

TNI-AD 2 KODIKLAT TOPOGRAFI

3 KOPASSUS

4 Dinas Hidro-Oseanografi

TNI-AL 5 Dispamal

6 KORPS MARINIR

7 Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut

8 Dinas Pengamanan dan Persandian Angkatan

Udara TNI-AU

9 Detasemen Khusus 88 Anti Teror POLRI

LAPAN juga melayani pengguna yang berasal dari Pemerintah

Daerah dalam pemanfaatan data dan informasi di bidang

penginderaan jauh dan diharapkan pada tahun 2019 dapat melayani

kepada seluruh Propinsi. Adapun pemda-pemda yang dilayani

sebagai berikut:

No Unit Kerja Instansi

1 Kejaksaan Negeri Meulaboh Pemkab Aceh Barat

2 Bappeda Kabupaten Balangan Pemkab Balangan

3 DInas Pekerjaan Umum Pemkab Bangka Tengah

4 Bappeda Kabupaten Bangli Pemkab Bangli

5 Dinas PU & Kimpraswil Pemkab Bantaeng

6 Bappeda Kabupaten Bantul Pemkab Bantul

7 Sekretariat Daerah Pemkab Banyuasin Pemkab Banyuasin

8 Dinas Pertambangan dan Energi Pemkab Barito Utara

9 Bappeda Kabupaten Batang Pemkab Batang

10 Dinas Kelautan dan Perikanan Pemkab Belitung

11 Sekretariat Daerah Pemkab Belitung Timur Pemkab Belitung Timur

12 Pemkab Belu Pemkab Belu

13 Bappeda Kabupaten Bengkayang Pemkab Bengkayang

14 Sekretariat Daerah Pemkab Bengkulu Selatan Pemkab Bengkulu Selatan

15 Dinas PU Kabupaten Boalemo Pemkab Boalemo

16 Bappeda Kabupaten Bogor Pemkab Bogor

17 Dispenda Kabupaten Bogor

Page 62: Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa …ppid.lapan.go.id/uploads/archives/1499629917-82910090.pdf · Kesepakatan Kepala LAPAN dan KASAU dalam rangka ... Data Satelit

Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

Tahun 2015

53

No Unit Kerja Instansi

18 Sekretaris Daerah Kabupaten Bojonegoro Pemkab Bojonegoro

19 Bappeda Kabupaten Brebes Pemkab Brebes

20 Bappeda Kabupaten Buleleng Pemkab Buleleng

21 Bappeda Kabupaten Cirebon Pemkab Cirebon

22 Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten

Enrekang Pemkab Enrekang

23 Bappeda Kabupaten Garut Pemkab Garut

24 Bappeda Kabupaten Gianyar Pemkab Gianyar

25 Bappeda Kabupaten Gorontalo Utara Pemkab Gorontalo Utara

26 Bappeda Kabupaten Halmahera Barat Pemkab Halmahera Barat

27 Bappeda Kabupaten Halmahera Utara Pemkab Halmahera Utara

28 Dinas Kehutanan dan Perkebunan

Kabupaten Hulu Sungai Selatan Pemkab Hulu Sungai Selatan

29 Bappeda Kabupaten Hulu Sungai Utara Pemkab Hulu Sungai Utara

30 Bappeda Kabupaten Indragiri Hulu dan

Penelitian Pembangunan Pemkab Indragiri Hulu

31 Dinas Kehutanan Kabupaten Jayapura Pemkab Jayapura

32 Bappeda dan PM Kabupaten Jembrana Pemkab Jembrana

33 Bappeda Kabupaten Katingan Pemkab Katingan

34 Bappeda Kabupaten Kepulauan Mentawai Pemkab Kepulauan Mentawai

35 Sekretariat Daerah Kabupaten Kepulauan

Yapen Pemkab Kepulauan Yapen

36 Bappeda Kabupaten Ketapang Pemkab Ketapang

37 Dinas Kehutanan Kabupaten Ketapang

38 Badan Pemberdayaan Masyarakat dan

Pemdes Kabupaten Kolaka Pemkab Kolaka

39 Dinas Kehutanan Kabupaten Konawe

Kepulauan Pemkab Konawe Kepulauan

40 Sekretariat Daerah Kabupaten Konawe

Selatan Pemkab Konawe Selatan

41 Bappeda Kabupaten Kotabaru Pemkab Kotabaru

42 Dinas Perkebunan Kabupaten Kutai Timur Pemkab Kutai Timur

43 Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten

Lamandau Pemkab Lamandau

44 Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Kabupaten Lamandau

45 Dinas Kehutanan Provinsi Sulut Pemprov Sulut

46 Dinas Perkebunan Sulut

47 Bappeda Kabupaten Magetan Pemkab Magetan

48 Badan Pengelola Perbatasan Daerah

Kabupaten Malinau Pemkab Malinau

49 Bappeda Kabupaten Malinau

50 Bappeda Kabupaten Maluku Tenggara Pemkab Maluku Tenggara

51 Sekretariat Daerah Kabupaten Mamasa Pemkab Mamasa

52 Bappeda Kabupaten Mamuju Tengah Pemkab Mamuju Tengah

53 Pemkab Mamuju Utara Pemkab Mamuju Utara

54 Sekretariat Daerah Kabupaten Minahasa

Utara Pemkab Minahasa Utara

55 Bappeda Kabupaten Muara Enim Pemkab Muara Enim

56 Sekretariat Daerah Kab. Musi Rawas Utara Pemkab Musi Rawas Utara

57 Bappeda Kab. Ngawi Pemkab Ngawi

58 Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya Pemprov Sumsel

59 Sekretariat Daerah Kabupaten Nunukan Pemkab Nunukan

Page 63: Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa …ppid.lapan.go.id/uploads/archives/1499629917-82910090.pdf · Kesepakatan Kepala LAPAN dan KASAU dalam rangka ... Data Satelit

Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

Tahun 2015

54

No Unit Kerja Instansi

60 Bappeda Kabupaten Ogan Komering Ulu Pemkab Ogan Komering Ulu

61 Bappeda Kabupaten Pacitan Pemkab Pacitan

62 Bappeda Kabupaten Padang Lawas Pemkab Padang Lawas

63 Bappeda Kabupaten Pandeglang Pemkab Pandeglang

64 Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten

Pangkajene dan Kepulauan

Pemkab Pangkajene dan

Kepulauan

65 Bappeda Kabupaten Pati Pemkab Pati

66 Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten

Pelalawan Pemkab Pelalawan

67 Bappeda Kabupaten Pemalang Pemkab Pemalang

68 Bappeda Kabupaten Penukal Abab Lematang

Ilir

Pemkab Penukal Abab Lematang

Ilir

69 Sekretariat Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Pemkab Pesisir Selatan

70 Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air

Kabupaten Pinrang

Pemkab Pinrang 71

Dinas Perhubungan, Komunikasi dan

Perhubungan Kabupaten Pinrang

72 Pemkab Pinrang

73 Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten

Pohuwato Pemkab Pohuwato

74 Dinas Tata Ruang dan Pemukiman Kabupaten

Poliwali Mandar Pemkab Polewali Mandar

75 Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Poso Pemkab Poso

76 Bappeda Kabupaten Sanggau

Pemkab Sanggau 77

Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten

Sanggau

78 Bappeda Kabupaten Siak Pemkab Siak

79 Sekretariat Daerah Kabupaten Sintang Pemkab Sintang

80 Dinas PU Kabupaten Solok Pemkab Solok

81 Dinas Tata Ruang Kabupaten Sukabumi Pemkab Sukabumi

82 Bappeda Kabupaten Sumedang Pemkab Sumedang

83 Dinas Bina Marga Kabupaten Tangerang Pemkab Tangerang

84 Dinas Tata Ruang Pemkab Tangerang

85 Bappeda Kabupaten Tanjung Jabung Timur Pemkab Tanjung Jabung Timur

86 Dinas PU Kabupaten Tanjung Jabung Timur

87 Bappeda Kabupaten Tasikmalaya Pemkab Tasikmalaya

88 Bappeda Kabupaten Tegal Pemkab Tegal

89 Dinas PU Kabupaten Teluk Bintuni Pemkab Teluk Bintuni

90 Bappeda Kabupaten Timor Tengah Selatan Pemkab Timor Tengah Selatan

91 Dinas Kehutanan dan Perkebunan

Kabupaten Toraja Utara Pemkab Toraja Utara

92 Dinas PU, Tata Ruang, Pertambangan dan

Energi Kabupaten Wakatobi Pemkab Wakatobi

93 Dinas Perhubungan Komunikasi dan

Informatika Kabupaten Kotawaringin Timur Pemkab Waringin Timur

94 Sekretariat Daerah Kabupaten Kotawaringin

Timur

95 Bappeda Kabupaten Wonosobo Pemkab Wonosobo

96 Pemkab Yalimo Pemkab Yalimo

97 Bappekot Ambon Pemkot Ambon

98 Dinas Tata Kota Pemkot Batam

99 Bappeda Denpasar Pemkot Denpasar

100 Bappeda Kota Gorontalo Pemkot Gorontalo

Page 64: Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa …ppid.lapan.go.id/uploads/archives/1499629917-82910090.pdf · Kesepakatan Kepala LAPAN dan KASAU dalam rangka ... Data Satelit

Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

Tahun 2015

55

Gambar 3.23. Kesepakatan Bersama antara Kepala LAPAN dengan

Gubernur Sulawesi Selatan dan Sosialisasi Pemanfaatan Data Satelit

Penginderaan Jauh di depan para Kepala SKPD dan Bappeda (06/05/15)

Daftar Perguruan Tinggi yang dilayani dalam pemanfaatan data

dan informasi di bidang Penginderaan Jauh pada tahun 2015, sebagai

berikut:

No Unit Kerja Instansi

1 Manajemen Pertanian Politeknik Pertanian Negeri

Samarinda (Politanisamarinda)

2 Program Studi Ilmu Pertanian Universitas Andalas

3 Fakultas Pertanian Universitas Hasanudin (UNHAS)

4 Fakultas Matematik dan Ilmu Pengetahuan

Alam Universitas Sriwijaya Universitas Sriwijaya (UNSRI)

5 Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala

(UNSYIAH)

Selain layanan informasi, LAPAN telah mendistribusikan data satelit

penginderaan jauh kepada pengguna sejumlah 26.300 data dengan rincian

17.027 data resolusi tinggi, 7.161 data resolusi menengah, sedangkan data

resolusi rendah yang dimanfaatkan pengguna adalah 2.112 data. Pencapaian

ini sangat tinggi dalam rangka mengimplementasikan Instruksi Presiden

No. 6 Tahun 2012 dan Undang-Undang No. 21 Tahun 2013 tentang

Keantariksaan melalui kegiatan pelayanan data satelit penginderaan jauh

resolusi resolusi tinggi serta mendukung seluruh kebutuhan nasional

termasuk Nawa Cita.

Page 65: Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa …ppid.lapan.go.id/uploads/archives/1499629917-82910090.pdf · Kesepakatan Kepala LAPAN dan KASAU dalam rangka ... Data Satelit

Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

Tahun 2015

56

Pelayanan publik oleh aparatur pemerintah masih banyak dijumpai

beberapa kekurangan sehingga belum dapat memenuhi kualitas yang

diharapkan masyarakat. Oleh karena itu diperlukan upaya untuk

meningkatkan kualitas pelayanan publik melalui penyusunan Indeks

Kepuasan Masyarakat (IKM) sebagai tolak ukur untuk menilai tingkat kualitas

pelayanan. Disamping itu data indeks kepuasan masyarakat akan dapat

menjadi bahan penilaian terhadap unsur pelayanan yang masih perlu

perbaikan dan menjadi pendorong setiap unit penyelenggara pelayanan

untuk meningkatkan kualitas pelayanannya.

Tahun 2015 merupakan tahun ketiga LAPAN melakukan pengukuran

Survei Kepuasan Masyarakat (SKM). Pelaksanaan SKM tahun 2015

merupakan pembuktian LAPAN dalam melakukan pengukuran SKM yang

berkesinambungan agar masyarakat merasakan manfaat dari keberadaan

LAPAN, serta sebagai upaya meningkatkan kinerja dan perbaikan-perbaikan

terhadap pelayanan publik. Dengan prinsip pelayanan sebagaimana dalam

Peraturan Menteri PAN&RB tersebut, maka LAPAN telah menyusun SKM

dalam bentuk formulir kuesioner dengan menggunakan ruang lingkup yang

diamanahkan dalam Peraturan Menteri PAN&RB Nomor 16 Tahun 2014

Tentang Survei Kepuasan Masyarakat dan metodologi yang disesuaikan

dengan kebutuhan LAPAN.

Tabel 3.6. Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) dilingkungan LAPAN Tahun 2015

(bulan Januari s/d Agustus 2015)

NO. SATUAN KERJA JUMLAH

RESPONDEN NILAI SKM

SEKRETARIAT UTAMA 434 75,54

1 Inspektorat 38 76,13

2 Pusat Pemanfaatan Teknologi Dirgantara 160 77,08

3 Biro Perencanaan dan Organisasi 19 73,41

4 Biro Umum 147 74,89

5 Biro Kerjasama dan Hubungan Masyarakat 70 76,21

DEINDERAJA 312 80,21

6 Pusat Teknologi dan Data Penginderaan Jauh 105 82,76

7 Balai Penginderaan Jauh Parepare 183 80,13

8 Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh 24 78,12

DESAINS 329 81,96

9 Pusat Sains dan Antariksa 20 78,52

10 Balai Pengamatan Dirgantara Pontianak 96 83,28

11 Balai Pengamatan Dirgantara Watukosek 31 82,16

12 Loka Pengamatan Dirgantara Sumedang 18 80,44

IKU 7 : Indeks Kepuasan Masyarakat atas pelayanan Iptek

penerbangan dan antariksa Target Realisasi Capaian

Nilai 78

(0-100) 79,30 101,67

Page 66: Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa …ppid.lapan.go.id/uploads/archives/1499629917-82910090.pdf · Kesepakatan Kepala LAPAN dan KASAU dalam rangka ... Data Satelit

Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

Tahun 2015

57

NO. SATUAN KERJA JUMLAH

RESPONDEN NILAI SKM

13 Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer 143 81,59

14 Loka Pengamatan Atmosfer Kototabang 16 86,01

15 Pusat Pengkajian dan Informasi Kedirgantaraan 5 81,75

DETEKGAN 362 79,34

16 Pusat Teknologi Roket 15 85,44

17 Balai Produksi dan Pengujian Roket Pameungpeuk 35 77,75

18 Pusat Teknologi Satelit 118 83,56

19 Balai Penjejakan dan Kendali Wahana Antariksa

Biak

74 74,12

20 Pusat Teknologi Penerbangan 120 75,81

JUMLAH RESPONDEN 1437

SKM LAPAN 79,30

Penyusunan SKM LAPAN 2015 dihasilkan melalui pengolahan SKM

Satuan Kerja di lingkungan LAPAN pada kurun waktu bulan Januari – Agustus

2015 yang dilakukan terhadap 1.437 responden sebagai masyarakat/

pengguna pelayanan publik yang diberikan oleh Satuan Kerja di lingkungan

LAPAN yang terdiri dari internal dan eksternal. Responden tersebut

diharapkan mampu memberikan gambaran mengenai kualitas pelayanan

yang diberikan LAPAN kepada masyarakat berbasiskan Standar Pelayanan

Publik (SPP) yang telah ditetapkan. Terdapat 11 (sebelas) Satuan Kerja dari

20 Satuan Kerja di lingkungan LAPAN yang melakukan survei berbasiskan

SPP. Salah satu alasannya yaitu perlu adanya penyempurnaan SPP, karena

ternyata pelayanan publik yang diberikan dapat dikategorikan sebagai

pelayanan data penginderaan jauh, tidak perlu dipisah-pisah seperti SPP

yang berlaku sekarang.

Dari 84 Standar Pelayanan Publik (SPP), terdapat 53 SPP atau sebesar

63,09% yang disurvei menurut SPPnya. Dari hasil pengolahan SKM Satuan

Kerja di lingkungan LAPAN didapatkan nilai SKM LAPAN yaitu 79,30. Angka

tersebut berarti kualitas pelayanan LAPAN kepada masyarakat/ pengguna

hasil litbang LAPAN berkinerja pelayanan “Baik”. Hal ini menunjukkan bahwa

kinerja pelayanan publik di LAPAN secara umum mencerminkan kualitas

dalam kategori Baik.

Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan SKM yaitu dalam Peraturan

Menteri PAN&RB tidak adanya jumlah minimal responden dalam

pelaksanaan survei ini, sehingga hasil yang diberikan apakah bisa

mencerminkan kualitas pelayanan publik yang diberikan atau tidak. Jika

survei dilakukan berbasiskan SPP, maka jumlah responden akan berpencar,

sehingga responden untuk masing-masing SPP hanya sedikit jika

dibandingkan survei tidak berbasiskan SPP

Tabel 3.7. Perbandingan Nilai Survei Kepuasan Masyarakat LAPAN

Tahun 2013 – 2015

Tahun JUMLAH RESPONDEN NILAI SKM

2013 1288 78,03

2014 1579 77,27

2015 1437 79,30

Page 67: Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa …ppid.lapan.go.id/uploads/archives/1499629917-82910090.pdf · Kesepakatan Kepala LAPAN dan KASAU dalam rangka ... Data Satelit

Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

Tahun 2015

58

Keberhasilan capaian Sasaran Strategis-2 ini menunjukkan LAPAN telah dapat

berperan dengan baik untuk melayani instansi Pemerintah dan masyarakat dalam

hal pelayanan iptek penerbangan dan antariksa. Capaian yang sangat berhasil

ditunjukkan adalah jumlah pelayanan teknis yang telah diberikan kepada

Kementerian/Lembaga, TNI, Polri, Pemda, Universitas dan swasta, serta

berdasarkan IKM yang cukup baik. Hal ini juga didorong oleh semakin

dibutuhkannya iptek penerbangan dan antariksa untuk menjalankan tugas dan

fungsi instansi terkait. Adanya tuntutan pemanfaatan iptek penerbangan dan

antariksa bagi instansi Pemerintah terkait, mendorong LAPAN untuk dapat melayani

semua kebutuhan tersebut. Sehubungan dengan itu untuk target layanan produk

yang dihasilkan, produk yang dimanfaatkan dan jumlah instansi yang dilayani trend

kedepan akan semakin meningkat. Hal ini akan dijadikan masukan untuk rencana

kerja 2016.

Upaya pencapaian visi LAPAN 2015-2019 selanjutnya dapat dicapai dengan

peningkatan kualitas atas hasil litbang iptek penerbangan dan antariksa yang

dilakukan. Salah satunya dengan meningkatkan kuantitas dan kualitas publikasi

nasional maupun internasional, baik melalui publikasi ilmiah terindex dalam bentuk

makalah ilmiah yang dipublikasikan melalui jurnal ilmiah internasional terindes

atau dipublikasi dalam bentuk prosiding atau procidia ilmiah international. Selain

itu, tanda peningkatan kualitas litbang lainnya dapat dilakukan dengan peningkatan

perolehan HKI dari tahun ke tahun.

Terkait capaian IKU-8, publikasi nasional pada jurnal yang terakreditasi yang

dihasilkan pada tahun 2015 oleh LAPAN tidak mencapai target dari 45 makalah yang

direncanakan, hanya tercapai 39 makalah (86,67%).

Sasaran Strategis ke-3 Meningkatnya hasil karya ilmiah iptek penerbangan dan antariksa

IKU 8 : Jumlah publikasi nasional terakreditasi

Target Realisasi Capaian

45 Makalah

� 20 desains

� 15 detekgan

� 10 deinderaja

39 Makalah

� 9 desain,

� 15 detekgan,

� 15 deinderaja

86,67%

Page 68: Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa …ppid.lapan.go.id/uploads/archives/1499629917-82910090.pdf · Kesepakatan Kepala LAPAN dan KASAU dalam rangka ... Data Satelit

Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

Tahun 2015

59

Adapun rincian publikasi nasional yang terakreditasi yang dihasilkan LAPAN

sebagai berikut:

Tabel 3.8. Publikasi Ilmiah pada jurnal Nasional Terakreditasi Tahun 2015

No Judul Publikasi Penulis Penerbit Keterangan

1. Muatan Pengukur Parameter

Atmosfer Roket Sonda RSX-

100 dan Metode

Pengujiannya,

Asif Awaludin,

Halimurrahman,

Rachmat

Sunarya, Laras

Tursilowati,

Bambang Sapto

Wibowo, Endro

Artono

Jurnal Sains

Dirgantara, Vol.12 No.

2 June 2015, nomor :

475/AU2/P2MI-

LIPI/08/2012, ISSN

1412-808X, p. 61-76

Desains,

Terbit 2015

2. Analissis Distribusi Spasial

dan Temporal Sintilasi

Ionosfer Kuat di Atas

Indonsia Selama Ekuinoks

2013

Asnawi,

Prayitno Abadi,

Sri Ekawati dan

Dessi Marlia

Jurnal Sains

Dirgantara, Vol.12 No.

2 June 2015, nomor :

475/AU2/P2MI-

LIPI/08/2012, ISSN

1412-808X, p.77-86

Desains,

Terbit 2015

3. Pengujian Teknik Korelasi

Untuk Deteksi Pengaruh

Aktifitas Gempa Bumi Besar

Pada Ionosfer.

Buldan Muslim Jurnal Sains

Dirgantara, Vol.12 No.

2 June 2015, nomor :

475/AU2/P2MI-

LIPI/08/2012, ISSN

1412-808X, p.87-102

Desains,

Terbit 2015

4. Pengamatan Optik Satelit

Leo: Analisis Fotometri

Rhorom

Priyatikanto,

Abdul Rahman,

Tiar Dani

Jurnal Sains

Dirgantara, Vol.12 No.

2 June 2015, nomor :

475/AU2/P2MI-

LIPI/08/2012, ISSN

1412-808X, p.103-116

Desains,

Terbit 2015

5. Perbandinagn foF2 Keluaran

MSILRI dengan Data

Observasi di Biak Model IRI

dan ASAPS

Sri Suhartini,

Irvan Fajar

Syidik dan

Danang Nurmali

Jurnal Sains

Dirgantara, Vol.12 No.

2 June 2015, nomor :

475/AU2/P2MI-

LIPI/08/2012, ISSN

1412-808X, p.117-126

Desains,

Terbit 2015

6. Performa Waveform Sistem

ALE 2G Pada Proses

Identifikasi Ketersediaan

Kanal Ionosfer Sirkut

Bandung-Watukosek

Varuliantor

Dear dan Adit

Kirniawan

Jurnal Sains

Dirgantara, Vol.12 No.

2 June 2015, nomor :

475/AU2/P2MI-

LIPI/08/2012, ISSN

1412-808X, p. 127-

139

Desains,

Terbit 2015

7. Proyeksi Awal Musim Di Jawa

Berbasis Hasil Downscaling

Conformal Cubic

Atmospheric Model (CCAM)

(Season Onset Projection In

Java Based On CCAM

Downscaling Output)

Haries

Satyawardhana

dan Armi

Susandi

Jurnal Sains

Dirgantara, Vol. 13

No. 1 Desember

2015, nomor :

475/AU2/P2MI-

LIPI/08/2013, ISSN

1412-808X.

Desains,

Dalam prosses

pencetakan

8. Arus Cincin Dan Pengaruhnya

Terhadap Medan Geomagnet

Di Wilayah Indonesia (Ring

Current And It's Effect On

The Geomagetic Field In

Indonesia Region)

Mamat Ruhimat Jurnal Sains

Dirgantara, Vol. 13

No. 1 Deseber 2015,

nomor :

475/AU2/P2MI-

LIPI/08/2013, ISSN

1412-808X,

Desains,

Dalam proses

pencetakan

Page 69: Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa …ppid.lapan.go.id/uploads/archives/1499629917-82910090.pdf · Kesepakatan Kepala LAPAN dan KASAU dalam rangka ... Data Satelit

Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

Tahun 2015

60

No Judul Publikasi Penulis Penerbit Keterangan

9. Evaluasi Dan Prediksi Cuaca

Antariksa Berdasarkan

Perubahan Harian Indeks

Aktivitas Matahari: Ssn, F10.7,

Fxray, Dan Eflare (Evaluation

And Prediction Of Space

Weather Based On Daily

Changes Of Solar Activity

Indices: Ssn, F10.7, Fxray, And

Eflare)

Rhorom

Priyatikanto

Jurnal Sains

Dirgantara, Vol. 13

No. 1 Desember

2015, nomor :

475/AU2/P2MI-

LIPI/08/2013, ISSN

1412-808X,

Desains,

Dalam proses

pencetakan

10. Rancang Bangun Sistem

Pengujian Motor Brushless

untuk Aplikasi Solar LAPAN

Surveillance UAV Berbasis

Labview

Tommy

Sugiarto, Imas

Tri Setyadewi,

Aryandi Marta,

Gunawan Setyo

Prabowo

Jurnal Teknologi

Dirgantara, Vol. 13

No.2 Desember 2015,

ISSN 1412-8063

Detekgan,

11. Desain dan Pengujian Intake

Konikal Sistem Propulsi

Ramjet Pada Kecepatan

Supersonik

Sofyan Nasir,

Romie

Oktovianus

Bura

Jurnal Teknologi

Dirgantara, Vol. 13

No.1 Juni 2015, ISSN

1412-8063

Detekgan,

12. Metode Adaptif Frekuensi

Cutoff Untuk Untuk

Complementary Filter Pada

Accelerometer dan

Gyroscope Untuk Sudut Pitch

dan Roll Wahana Terbang

Wahyu Widada

Jurnal Teknologi

Dirgantara, Vol. 13

No.1 Juni 2015, ISSN

1412-8063

Detekgan,

13. Metode Double Exponential

Smoothing Untuk Estimasi

Posisi Roket Menggunakan

Radar Transponder

Wahyu Widada

Jurnal Teknologi

Dirgantara, Vol. 13

No.1 Juni 2015, ISSN

1412-8063

Detekgan,

14. Pemisahan Polimer HTPB

(Hydroxy Terminated

Polybutadiene) Melalui

Kolom Kolom Resin Berpori

Untuk Merubah Distribusi

Berat Molekul

Heri Budi

Wibowo

Jurnal Teknologi

Dirgantara, Vol. 13

No.1 Juni 2015, ISSN

1412-8063

Detekgan,

15. Metode Pembuatan

Propelan Komposit Dari

Beberapa Peneliti di India

dan Perbandingannya

Dengan Yang Dikembangkan

LAPAN

Kendra Hartaya

Jurnal Teknologi

Dirgantara, Vol. 13

No.1 Juni 2015, ISSN

1412-8063

Detekgan,

16. Model Distorsi Pembiasan

Atmosfer Pada Citra Satelit

LAPAN-A2 dan LAPAN-A3

Patria Rachman

Hakim

Jurnal Teknologi

Dirgantara, Vol. 13

No.1 Juni 2015, ISSN

1412-8063

Detekgan,

17. Peningkatan Resolusi

Perhitungan Frekuensi

Gelombang Sinus

Menggunakan FTT

Sri Kliwati

Jurnal Teknologi

Dirgantara, Vol. 13

No.1 Juni 2015, ISSN

1412-8063

Detekgan,

18. Rancang Bangun Enjin Roket

Cair Dengan Gaya Dorong

1000 Kgf Menggunakan

Propelan Asam Nitrat –

Kerosen

Arif Nur Hakim

Jurnal Teknologi

Dirgantara, Vol. 13

No.1 Juni 2015, ISSN

1412-8063

Detekgan,

Page 70: Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa …ppid.lapan.go.id/uploads/archives/1499629917-82910090.pdf · Kesepakatan Kepala LAPAN dan KASAU dalam rangka ... Data Satelit

Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

Tahun 2015

61

No Judul Publikasi Penulis Penerbit Keterangan

19. Rancang Bangun Tangki

Komposit Untuk Roket Cair

Dengan Propelan Asam

Nitrat – Kerosen

Arif Nur Hakim,

Panataran

Sitinjak, Faishol

Lutfy, Taufiqur

Rochman

Jurnal Teknologi

Dirgantara, Vol. 13

No.2 Desember 2015,

ISSN 1412-8063

Detekgan,

20. Rancangan dan Implementasi

Chirp Signal Generator Pada

FPGA untuk Misi Pencitraan

Lapan Sueveilance Aircraft

Synthetic Aperture Radar

Andi Mukhtar

Tahir, Ade Putri

Septi Jayanti

Jurnal Teknologi

Dirgantara, Vol. 13

No.2 Desember 2015,

ISSN 1412-8063

Detekgan,

21. Pengaruh Gugus Hidroksil

Sekunder Terhadap Sifat

Mekanik Poliuretan Berbasis

HTPB (Hydroxy Terminated

Polybutadiene)

Heri Budi

Wibowo

Jurnal Teknologi

Dirgantara, Vol. 13

No.2 Desember 2015,

ISSN 1412-8063

Detekgan,

22. Pengaruh Struktur Mikro

Dalam HTPB (Hydroxy

Terminated Polybutadiene)

2011 dan 2013 Terhadap

Karakteristik Propelan Padat

Komposit

Afni Restasari,

Retno

Ardianingsih

Jurnal Teknologi

Dirgantara, Vol. 13

No.2 Desember 2015,

ISSN 1412-8063

Detekgan,

23. Analisis Data Sensor

Accelerometer Pada Uji

Terbang Roket Eksperimen

LAPAN Tipe RX-200 Dengan

Menggunakan Antena Omni

900 MHz dan Antena Yagi

900 MHz

Kurdianto,

Endro Artono

Jurnal Teknologi

Dirgantara, Vol. 13

No.2 Desember 2015,

ISSN 1412-8063

Detekgan,

24. Pengaruh Dari Posisi Pusat

Masa Roket Yang Tidak

Terletak Pada Sumbu Axis

Simetri Pada Dinamika

Terbang Roket Balistik

Ahmad Riyadl Jurnal Teknologi

Dirgantara, Vol. 13

No.2 Desember 2015,

ISSN 1412-8063

Detekgan,

25. Analisis korelasi suhu

permukaan laut terhadap

curah hujan dengan metode

penginderaan jauh tahun

2012-2013 (Studi Kasus: Kota

Semarang)

Monica

Apriliana

Pertiwi, Sutomo

Kahar, Bandi

Sasmito,

Sartono

Marpaung

Jurnal Geodesi UNDIP

Volume 4 Nomor 1,

Tahun 2015 (ISSN:

2337-845X)

Deinderaja

26. Pengujian model pendekatan

probabilitas berbasis

perubahan penutup lahan

citra Landsat tunggal multi

waktu untuk pemetaan

sawah

Made Parsa Jurnal Penginderaan

Jauh dan Pengolahan

Citra Digital, Vol.13

No 1 Juni 2015: 56-

76

Deinderaja

27. Identifikasi lahan tambang

timah menggunakan metode

klasifikasi terbimbing

maximum likelihood pada

citra Landsat-8

Udhi Catur N,

Muchoriyah,

Dipo

Yudhatama,

Susanto

Majalah Ilmiah Globe

Juni2015

Deinderaja

28. Klasifikasi penutup lahan

berbasis obyek pada citra

satelit SPOT dengan

menggunakan metode tree

algorithm

Atriyon

Julzarika

Majalah Ilmiah Globe

Juni2015

Deinderaja

Page 71: Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa …ppid.lapan.go.id/uploads/archives/1499629917-82910090.pdf · Kesepakatan Kepala LAPAN dan KASAU dalam rangka ... Data Satelit

Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

Tahun 2015

62

No Judul Publikasi Penulis Penerbit Keterangan

29. Analisis pemanfaatan dan

validasi hotspot VIIRS

nightfire untuk identifikasi

kebakaran hutan dan lahan

di Indonesia

Any Zubaidah,

Yenni Vetrita,

M. Priyatna,

Kusumaning

Ayu D.,

Suwarsono

Jurnal Penginderaan

Jauh dan Pengolahan

Citra Digital, Vol.12

No 1 Juni 2015: 56-

76

Deinderaja

30. Klasifikasi daerah tercemar

limbah acid sludge

menggunakan metode

spectral mixture analysis

berbasis data Landsat-8

Nanik Suryo

Haryani,

Sayidah Sulma,

Junita Monika

Pasaribu, Hana

Listi Fitriana

Jurnal Penginderaan

Jauh dan Pengolahan

Citra Digital, Vol.12

No 1 Juni 2015: 13-

28

Deinderaja

31. Object base segmentation

UAV photo data to support

the provision of rural area

spatial information

Nurwita

Mustika Sari,

Dony

Kushardono

Indonesian Journal of

Spatial and Regional

Analysis Vol 29, I, July

2015

Deinderaja

32. Kondisi Hutan Manggrove di

Pesisir Timur Banyuasin

Sumatera Selatan Periode

tahun 2002-2014

Anang Dwi

Purwanto dan

Wawan K.

Harsanugraha

Buku Bunga Rampai

Manggrove tahun

2015

Deinderaja

33. Analisis karakteristik spektral

manggrove di Segara Anakan

Cilacap berdasarkan

pengukuran spektrometer

Gathot

Winarso, Anang

D Purwanto dan

Yennie Vetrita

Buku Bunga Rampai

Manggrove tahun

2015

Deinderaja

34. Pengaruh pasang surut air

laut dan topografi pada

perekaman dengan kanal

L-Synthetic Aperture Radar

(SAR) untuk estimasi biomasa

manggrove di atas

permukaan tanah (studi

kasus Segara Anakan)

Sony

Darmawan,

Wataru

Takeuchi, Yenni

Vetrita, Gathot

Winarso, Ety

Parwati, Ketut

Wikantika dan

Dewi Kania Sari

Buku Bunga Rampai

Pesisir dan Laut tahun

2015

Deinderaja

35. Pemanfaatan citra suhu

permukaan laut data satelit

Suomi NPP VIIRS untuk

produksi informasi ZPPI

Rossi Hamzah,

Wawan K.H

Buku Bunga Rampai

Pesisir dan Laut tahun

2015

Deinderaja

36. Implementasi model

pemantauan pertumbuhan

tanaman padi untuk

pengolahan pertanian

terpadu

Made Parsa,

Dede,

Dirgahayu, Sr

Hari

Buku Bunga Rampai

Sumber Daya Wilayan

Darat 2015

Deinderaja

37. Model analisis kawasan

hutan untuk identifikasi

potensi konflik pemanfaatan

ruang, studi kasus provinsi

Kalimantan Selatan

Made Parsa,

Muchlisn Arief

Buku Bunga Rampai

Sumber Daya Wilayan

Darat 2015

Deinderaja

38. Pemanfaatan data Landsat

multitemporal untuk zonasi

daerah rawan banjir di

Jakarta menggunakan

pendekatan geomorfologi

Suwarsono, M.

Priyatna,

M.Rokhis

Khomarudin,

Wikanti

Asriningrum

Buku Bunga Rampai

Banjir 2015

Deinderaja

39. Aplikasi penginderaan jauh

untuk menilai dampak

penggunaan lahan terhadap

surplusair DAS Cilliwung

Nur Febrianti,

Parwati Sofan,

Dan Indah

Prasasti

Buku Bunga Rampai

Banjir 2015

Deinderaja

Page 72: Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa …ppid.lapan.go.id/uploads/archives/1499629917-82910090.pdf · Kesepakatan Kepala LAPAN dan KASAU dalam rangka ... Data Satelit

Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

Tahun 2015

63

Publikasi internasional pada jurnal terindeks yang dihasilkan LAPAN

pada tahun 2015 melebihi target yang ditetapkan. Dari target 15 makalah,

tercapai 22 makalah pada jurnal internasional terindeks. Hal ini dikarenakan

upaya peneliti untuk mengikuti seminar-seminar di luar negeri maupun

penyelenggaraan seminar internasional di Indonesia. Adapun rincian

publikasi internasional yang terindeks yang dihasilkan LAPAN sebagai

berikut:

Tabel 3.9. Publikasi Ilmiah pada Jurnal Internasional Terindeks Tahun 2015

No Judul Publikasi Penulis Penerbit Keterangan

1. Correlation equation to

predict HHV of Tropocal

peat based on its ultimate

analyses

Wiwiek Setyawati 1)

, Enri Damanhuri 2)

Puji Lestari, Kania

dewi 2).

ELSEVIER Procedia

Engineering 12 (2015)

289 – 303. The 5th

International

Conference of Euro Asia

Civil Engineering Forum

(EACEF-5), Indek :

SCImago Journal Rank

(SJR) : 0,274, Source

Normalized Impact per

Paper (SNIP) : 0,629.

ISSN : 1877 -7058

Desains,

Terbit 2015

2. Effects of pre-reversal

enhancement of E × B drift

on the latitudinal extension

of plasma bubble in

Southeast Asia

Prayitno Abadi1,

Yuichi Otsuka2 and

Takuya Tsugawa3

A Springer Open

Journal, Earth, Planets

and Space (2015) 67:74

DOI 10. 1186/s4062-

015-0246-7, Impact

factor 1,33

Desains,

Terbit 2015

3. Evaluation of a global

model of ionospheric slab

thickness for foF2

estimation during

geomagnetic storm

Buldan Muslim1,

Haris

Haralambous2,

Christina

Oikonomou3, Sefria

Anggarani1

ANNALS OF

GEOPHYSICS, 58, 5,

2015, A0551;

doi:10.4401/ag-6721,

Atmospheric Physics

and Chemistry, SJR 0,63,

Impact factor 2013 :

1.157, – 5 year Impact

Factor 0,989.

Desains,

Terbit 2015

4. The Implemantation of

binned Kernel density

estimation to determine

open clusters’ proper

motions : validation of

methode.

R. Priyatikanto,

M.I Arifyanto

Astrophys Space

Science, Spriger (2015)

355:161-169, DOI

10.1007/s 10509-014-

2137-y

Desains,

Terbit 2015

IKU 9 : Jumlah publikasi internasional yang terindeks

Target Realisasi Capaian

15 Makalah

� 4 desains

� 7 detekgan

� 4 deinderaja

22 Makalah

� 4 desain,

� 12 detekgan

� 6 deinderaja

146,67%

Page 73: Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa …ppid.lapan.go.id/uploads/archives/1499629917-82910090.pdf · Kesepakatan Kepala LAPAN dan KASAU dalam rangka ... Data Satelit

Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

Tahun 2015

64

No Judul Publikasi Penulis Penerbit Keterangan

5. Power Budgeting Analysis

for LSA-02 UAV Technology

Demonstrator

Fuad Surastyo, Adi

Wirawan

The Journal of

Aerospace Engineering,

terindex Scopus dan

Science Citation Index.

Detekgan

6. Economic Analysis of Small

Format Aerial Photography

Mission Utilizing LSA-01

UAV

Fuad Surastyo,

Gunawan Setyo

Prabowo

International Journal of

Unmanned Systems

Engineering, terindex

Index Copernicus Value

Detekgan

7. Design & Flight Test of a

Medium range UAV for

Aerial Photography

Dewi Anggraeni,

Dony Hidayat,

Ardanto M.

Pramutadi,

Mujtahid, Arifin

Rasyadi

International Journal of

Unmanned Systems

Engineering, terindex

Index Copernicus Value

Detekgan

8. Conformal Printed Traveling

Wave Antenna Composed

of Interdigital Capacitor

Structure

Cahya Edi Santosa,

Munir

IEEE Transaction on

Antenna and

Propagation terindex

IEEE Xplore

Detekgan

9. Analysis of Lapan's IR Micro

bolometer Design for

Volcano Activity

Bustanul Arifin,

Irwan Priyanto,

Andi Mukhtar Tahir

IEEE International

Conference on

Aerospace Electronics

and Remote Sensing

Technology (ICAREST)

Bali

Detekgan

10. Evaluation of Attitude

Dynamic Module on LAPAN-

ITB Micro-Satellite

Simulator

Robertus Heru

Triharjanto,

Muhammad

Sulaiman Nur

Ubay, Satriya

Utama, Ridanto

Eko Poetro

IEEE International

Conference on

Aerospace Electronics

and Remote Sensing

Technology (ICAREST)

Bali

Detekgan

11. Analysis of Radiometric

Calibration on Matrix

Imager of LAPAN-A3

Satellite Payload

Patria Rachman

Hakim, A. Hadi

Syafrudin, Sartika

Salaswati

IEEE International

Conference on

Aerospace Electronics

and Remote Sensing

Technology (ICAREST)

Bali

Detekgan

12. The Analysis of LAPAN-

A3/IPB satellite Image Data

Simulation using High Data

Rate Modem

Chusnul Tri

Judianto, Eriko

Nasemudin Nasser

Journal International

Procedia Environmental

Sciences

Detekgan

13. Multitasking Programming

of OBDH Satellite Based On

PC 104.

Hariyono International Journal of

Advanced Studies in

Computer Science and

Engineering

Detekgan

14. Complete Monitoring of

Ground Control System for

High Speed UAV

Herma Yudhi

Irwanto

ARPN Journal of

Engineering and Applied

Science, ISSN 1819-6608

Detekgan

15. Vulcanization Kinetics of

Ethylene propylene Diene

monomer Thermal

Insulation

Fathurrohman,

Sutrisno

Bulletin of Chemical

Engineering Reaction

and Catalaysis, ISSN

1978-2993

Detekgan

Page 74: Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa …ppid.lapan.go.id/uploads/archives/1499629917-82910090.pdf · Kesepakatan Kepala LAPAN dan KASAU dalam rangka ... Data Satelit

Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

Tahun 2015

65

No Judul Publikasi Penulis Penerbit Keterangan

16. Booster Effect on RKX-200Tj

Flight Stability

Herma Yudhi

Irwanto

Proceeding of 2015 4th

International

Conference on

Instrumentation,

Communications,

Information Technology

and Biomedical

Engineering, ISBN 978-

1-4673-7800-0

Detekgan

17. A Framework of Sparse

Synthetic Aperture Radar

Image Formation using

Iterative Reweighted Least

Square Lp-Minimization

Rahmat Arief International Journal of

Simulation- Systems,

Science and

Technology- IJSSST V16

- IJSSST: Vol. 16, No. 5,

UKSim2015-

Cant+Orsoni, Terindeks

SCOPUS, SJR index 0,19.

Deinderaja

18. Compressed SAR Imaging

based on Maxwell Equation

Rahmat Arief Jurnal Teknologi

Volume XX 2016 ,

Penerbit UTM Press,

Universiti Teknologi

Malaysia, Terindeks

SCOPUS, SJR index 0,15

Deinderaja

19. Spatial and temporal

analysis of land use change

for 11 years (2004-2014) in

sub-wathershed Sumpur

Singkarak

Edwin, Amrizal S,

Aprisal, Yulna F, Ita

Carolita

International Journal on

Advances Science

Engineering Information

Technology, Vietnam,

2015. DOI:

10.18517/Ijaseit

Deinderaja

20. Detecting areas affected by

flood using multi-te,poral

Alos Palsar remotely sensed

data in Karawang, West

Java, Indonesia

Fajar Yulianto,

Parwati Sofan,

Any Zubaidah,

Kusumaning Ayu

Dyah Sukowati,

Junita Monika

Pasaribu, M. Rokhis

Khomarudin

Journal of the

international Society

For The Prevention and

Mitigation of Natural

Hazards. Issn 0921-030x

Volume 77 Number 2

Nat Hazards (2015)

Deinderaja

21. Multi-temporal remote

sensing data and spectral

indices analysis for

detection tropical rainforest

degradation: case study in

Kapuas Hulu and Sintang

Districts, Wes Kalimantan,

Indonesia

Parwati Sofan,

Yenni Vetrita,

Fajar Yulianto,

M. Rokhis

Khomarudin

Journal of the

international Society

For The Prevention and

Mitigation of Natural

Hazards. Nat Hazards

(2015)

Deinderaja

22. Long-wave infrared

identification of smoldering

peat fires in Indonesia with

nightttime Landsat data

Christopher D

Elvidge, Mikhail

Zhizhin, Feng-Chi

Hsu, Kimberly

Baugh, M. Rokhis

Khomarudin, Yenni

Vetrita, Parwati

Sofan, Suwarsono

And Dadang

Hilman

Environ. Res. Lett. 10

(2015)

Deinderaja

Page 75: Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa …ppid.lapan.go.id/uploads/archives/1499629917-82910090.pdf · Kesepakatan Kepala LAPAN dan KASAU dalam rangka ... Data Satelit

Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

Tahun 2015

66

Pada tahun 2015 HKI yang telah didaftarkan oleh LAPAN belum

mendapat sertifikat HKI oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Hal ini dikarenakan proses pendaftaran sampai dengan granted

membutuhkan waktu yang cukup lama yaitu 2-4 tahun atau lebih.

Gambar 3.24. Prosedur pengusulan HKI

IKU 10 : Jumlah Hak Kekayaan Intelektual (HKI) yang

berstatus granted

Target Realisasi Capaian

2 HKI 0 HKI 0%

Keterangan:

Pada tahun 2015, telah disampaikan 7 usulan HKI oleh LAPAN kepada Dirjen Kekayaan

Intelektual, Kementerian Hukum dan HAM

http://www.dgip.go.id/paten/prosedur-pemberian-paten

Page 76: Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa …ppid.lapan.go.id/uploads/archives/1499629917-82910090.pdf · Kesepakatan Kepala LAPAN dan KASAU dalam rangka ... Data Satelit

Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

Tahun 2015

67

Sehingga capaian IKU ini tidak tercapai. Sebagai contoh usulan HKI

pada tahun 2010 sampai sekarang belum juga berstatus granted. Tetapi pada

tahun 2015, LAPAN telah mengajukan 7 usulan HKI ke Kementerian Hukum

dan HAM dengan judul sebagai berikut:

Tabel 3.10. Usulan HKI Tahun 2015

No Judul Publikasi Keterangan

1. Frekuensi Adaptif Sinyal Pandu

Untuk Radar Transponder Wahana

Terbang

didaftarkan tanggal 11 April

2015 dengan nomor

permohonan P00201507155

2. Repeater Radar Transponder

Menggunakan Pesawat Udara

Tanpa Awak

didaftarkan tanggal 11 April

2015 dengan nomor

permohonan P00201507157

3. Sistem Pelacak Posisi Dan

Kecepatan Peluncuran Roket Jamak

Menggunakan Multi Frekuensi

Transponder

didaftarkan tanggal 11 April

2015 dengan nomor

permohonan P00201507158

4. Aktifasi Sistem Terminasi

Penerbangan Menggunakan Kode

Perintah Suara

didaftarkan tanggal 11 April

2015 dengan nomor

permohonan P00201507159

5. Integrasi Komunikasi Sistem

Terminasi Penerbangan Dan

Pengukuran Jarak Wahana Terbang

Menggunakan Transponder Radio

didaftarkan tanggal 11 April

2015 dengan nomor

permohonan P00201507160

6. Metode Perhitungan Indeks

Ionosfer (T) Regional Indonesia

didaftarkan tanggal 11 April

2015 dengan nomor

permohonan P00201507161

7. Alat Pencekam Mekanik Benda

Kerja Untuk Mesin

didaftarkan tanggal 11

Oktober 2015 dengan nomor

permohonan S00201507257

Secara garis besar HKI terdiri dari hak cipta (copyright), dan Hak

Kekayaan Industri (industrial property right) yang meliputi paten (patent),

desain industri (industrial design), merek (trademark), penanggulangan

praktik persaingan curang (repression of unfair competition), desain tata

letak sirkuit terpadu (layout design of integrated circuit) dan rahasia dagang

(trade secret).

Page 77: Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa …ppid.lapan.go.id/uploads/archives/1499629917-82910090.pdf · Kesepakatan Kepala LAPAN dan KASAU dalam rangka ... Data Satelit

Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

Tahun 2015

68

Tabel 3.11. Rekapitulasi Usulan HKI Tahun 2008 - 2015

No Judul Nomor

Permohonan Filling Date

Nomor

Paten

Tanggal

Pemberian

Jatuh

Tempo

Pemeliharaan

HKI

1. Sudu Turbin Angin P00200800550 20/8/2008 ID

P000027012

22/11/2010 22/11/20XX 06/11/2015

2. Pembangkit Listrik

Tenaga Angin Aksi

Ganda

P00200800552 20/8/2008 ID

P000027013

22/11/2010 22/11/20XX 06/11/2015

3. Turbin Angin

Pembangkit Listrik

P00200899551 20/8/2008 ID

P000027045

23/11/2010 23/11/20XX 06/11/2015

4. Alat Separasi Roket

Bertingkat Dengan

Nok-Klem

P00201000115 02/11/2010 ID

P000030098

02/02/2012 02/02/20XX 20/02/2015

5. Alat Separasi Roket

Bertingkat Dengan

Lengan Pengungkit-

Grendel

P00201000114 02/11/2010 ID

P000030732

23/04/2012 23/04/20XX 06/11/2015

6. Alat Uji Tekan

Hydro-Elastik Untuk

Tabung/Pipa

P00201000113 02/11/2010 ID

P000030357

06/03/2012 06/03/20XX 06/11/2015

7 Sistem Dan Metode

Untuk Menentukan

Sudut Gerak Roket

P00201000603 24/9/2010 ID

P000035866

21/04/2014 21/04/20XX 06/11/2015

8 Pengukur Inersia 6

Derajat Kebebasan

Roket

Menggunakan Multi

Sensor Dengan

Pemilih Tingkat

Sensitifitas Secara

Otomatis

P00201100193 04/01/2011 ID

P000035697

14/03/2014 14/03/20XX 06/11/2015

9 Pemantau

Pergerakan Roket 3

Dimensi

Menggunakan

Crossband Radio

Repeater

P00201000604 24/09/2010

10 Penggunaan Lensa

Plano-Convax

(Datar-Cembung)

untuk Teknik

Identifikasi Posisi

Obyek

P00201200881 18/10/2012

11 Kombinasi Radar

Transponder dan

Dopler Radio

Pengukur Jarak dan

KecepatanRoket

Secara Simultan

P00201300463 20/6/2013

Page 78: Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa …ppid.lapan.go.id/uploads/archives/1499629917-82910090.pdf · Kesepakatan Kepala LAPAN dan KASAU dalam rangka ... Data Satelit

Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

Tahun 2015

69

No Judul Nomor

Permohonan Filling Date

Nomor

Paten

Tanggal

Pemberian

Jatuh

Tempo

Pemeliharaan

HKI

12 Sistem Konstruksi

dan Metode

Perakitan Motor

Roket yang

Menggunakan

Material Tabung

Komposit

P00201401900 04/02/2014

13 Sayap Pesawat

Yang Dimodifikasi

Untuk

Meningkatkan

Prestasi Lepas

Landas dan

Mendarat Pesawat

P00201401912 04/02/2014

14 Sistem Distribusi

Daya Untuk

Mencapai Target

Lama Terbang Pada

LSU-01

P00201401910 04/02/2014

15 Sistem Pelontar

Peluru Kendali atau

Pesawat Terbang

Tanpa Awak

P00201401913 04/02/2014

16 Alat Uji Terpadu P00201401914 04/02/2014

17 Sistem dan Metode

Pemutus Senar

Balon

Menggunakan

Kawat Panas pada

Teflon dengan

Moda Terprogram

P00201403344 06/09/2014

18 Muatan Roket

Sonda Pengukur

Parameter

P00201403345 06/09/2014

19 Frekuensi Adaptif

Sinyal Pandu Untuk

Radar Transponder

Wahana Terbang

P00201507155 11/04/2015

20 Repeater Radar

Transponder

Menggunakan

Pesawat Udara

Tanpa Awak

P00201507157 11/04/2015

21 Sistem Pelacak

Posisi Dan

Kecepatan

Peluncuran Roket

Jamak

Menggunakan Multi

Frekuensi

Transponder

P00201507158 11/04/2015

Page 79: Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa …ppid.lapan.go.id/uploads/archives/1499629917-82910090.pdf · Kesepakatan Kepala LAPAN dan KASAU dalam rangka ... Data Satelit

Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

Tahun 2015

70

No Judul Nomor

Permohonan Filling Date

Nomor

Paten

Tanggal

Pemberian

Jatuh

Tempo

Pemeliharaan

HKI

22 Aktifasi Sistem

Terminasi

Penerbangan

Menggunakan Kode

Perintah Suara

P00201507159 11/04/2015

23 Integrasi

Komunikasi Sistem

Terminasi

Penerbangan Dan

Pengukuran Jarak

Wahana Terbang

Menggunakan

Transponder Radio

P00201507160 11/04/2015

24 Metode

Perhitungan Indeks

Ionosfer (T)

Regional Indonesia

P00201507161 11/04/2015

25 Alat Pencekam

Mekanik Benda

Kerja Untuk Mesin

S00201507257 11/10/2015

Sebagai amanah dari Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2013 tentang

Keantariksaan, maka LAPAN wajib mengawasi kepatuhan pemenuhan standard dan

prosedur keamanan yang dilaksanakan oleh setiap penyelenggaraan keantariksaan

(kegiatan eksplorasi dan pemanfaatan antariksa yang dilakukan, baik di dan dari

bumi, ruang udara, maupun antariksa) di Indonesia. Untuk itu perlu diukur

persentase penyelenggara keantariksaan di Indonesia yang memenuhi standar.

Pada tahun 2015, IKU ini belum ditetapkan targetnya, karena reorganisasi

dilaksanakan pada akhir tahun 2015 dan Satuan Kerja di LAPAN yang salah satu

tugasnya melaksanakan penyusunan standar di bidang penerbangan dan

antariksa baru dibentuk pada akhir tahun 2015.

Sasaran Strategis ke-4 Terlaksananya penyelenggaraan keantariksaan yang memenuhi standar

IKU 11 : Persentase penyelenggara keantariksaan di

Indonesia yang memenuhi standar

Target Realisasi Capaian

- - -

Page 80: Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa …ppid.lapan.go.id/uploads/archives/1499629917-82910090.pdf · Kesepakatan Kepala LAPAN dan KASAU dalam rangka ... Data Satelit

Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

Tahun 2015

71

3.2. PERBANDINGAN REALISASI IKU TERHADAP TAHUN SEBELUMNYA

Perbandingan kinerja dengan tahun sebelumnya dilaksanakan dengan

membandingkan capaian dengan tahun sebelumnya, sebagaimana dapat dijelaskan

pada tabel berikut :

Tabel 3.12. Perbandingan realisasi IKU tahun 2015 terhadap tahun sebelumnya

SASARAN

STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA

UTAMA (IKU)

2014 2015

Target Realisasi Target Realisasi

Meningkatnya

penguasaan dan

kemandirian

Iptek

penerbangan

dan antariksa

IKU 1 : Jumlah tipe roket

untuk penggunaan khusus 2 tipe 2 tipe

(100%) 2 Tipe

3 Tipe

(150%)

IKU 2 : Jumlah tipe satelit

untuk pemantauan - - 2 Tipe 2 Tipe

(100%)

IKU 3 : Jumlah tipe pesawat

udara tanpa awak untuk

pemantauan

2 tipe

3 tipe

(150%) 2 Tipe

2 Tipe

(100%)

IKU 4 : Jumlah produk desain

pesawat transport nasional

yang siap diproduksi oleh

industri penerbangan

- - 1 Produk

desain

1

Produk

desain

(100%)

IKU 5 : Jumlah model

pemanfaatan Iptek

penerbangan dan antariksa

untuk pemantauan SDA,

lingkungan serta mitigasi

bencana dan perubahan iklim

27

informasi

28

informasi

(103,70%)

14 Model

15 Model

(107,14%)

Meningkatnya

layanan Iptek

penerbangan

dan antariksa

yang prima

IKU 6 : Jumlah instansi

pengguna layanan Iptek

penerbangan dan antariksa -

186

instansi

125

Instansi

200

Instansi

(160%)

IKU 7 : Indeks Kepuasan

Masyarakat atas pelayanan

Iptek penerbangan dan

antariksa

- 77,27 Nilai 78

(0-100)

79,30

(101,67%)

Meningkatnya

hasil karya ilmiah

Iptek

penerbangan

dan antariksa

IKU 8 : Jumlah publikasi

nasional terakreditasi 51

makalah

53

makalah

(103,92%)

45 Makalah 39 Makalah

(86,67%)

IKU 9 : Jumlah publikasi

internasional yang terindeks 20 makalah

51 makalah

(255%)

15 Makalah

22 Makalah

(146,67%)

IKU 10 : Jumlah Hak

Kekayaan Intelektual (HKI)

yang berstatus granted

5

Judul

terdaftar

7

Judul

terdaftar

(140%)

2 HKI

granted

0 HKI granted

(0%)

Terlaksananya

penyelenggaraan

keantariksaan

yang memenuhi

standar

IKU 11 : Persentase

penyelenggara keantariksaan

di Indonesia yang memenuhi

standar - - - -

Page 81: Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa …ppid.lapan.go.id/uploads/archives/1499629917-82910090.pdf · Kesepakatan Kepala LAPAN dan KASAU dalam rangka ... Data Satelit

Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

Tahun 2015

3.3. CAPAIAN LAIN DI LUAR IKU

Selain capaian IKU

dilaksanakan LAPAN di tahun

yaitu:

a. Webometri

Peringkat LAPAN di

Webometrik lembaga riset

pada Januari 2015 naik dari

peringkat 4 nasional (741

internasional) ke peringkat

3 nasional (666 internasional).

Sebelumnya peringkat pada

Juni 2014 adalah peringkat 40

nasional (7761 internasional

Peningkatan ini menunjukkan eksistensi LAPAN di dunia maya dan

dukungannya terhadap gerakan

data-data ilmiah.

Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik bagi institusi

publik. Penilaian webometr

ketersediaan data, pemutakhiran konten situ

keterhubungannya dengan situs

itu pemeringkatan

goverment

b. Penghargaan ”Karya Unggulan Anak Bangsa”

(Hakteknas) ke

Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

hun 2015

CAPAIAN LAIN DI LUAR IKU

Selain capaian IKU yang telah dijelaskan di atas, ada capaian yang berhasil

LAPAN di tahun 2015 dalam kurun waktu Januari

Webometrik

Peringkat LAPAN di

Webometrik lembaga riset

pada Januari 2015 naik dari

peringkat 4 nasional (741

internasional) ke peringkat

3 nasional (666 internasional).

Sebelumnya peringkat pada

Juni 2014 adalah peringkat 40

nasional (7761 internasional.

Peningkatan ini menunjukkan eksistensi LAPAN di dunia maya dan

dukungannya terhadap gerakan global Open Access Initiative

data ilmiah. Hal ini sekaligus melaksanakan amanah undang

Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik bagi institusi

Penilaian webometrk ditentukan berdasarkan aksesabilitas,

ketersediaan data, pemutakhiran konten situ

keterhubungannya dengan situs-situs lainnya dari situs induk.

itu pemeringkatan webometrics LAPAN dapat mendukung penerapan

goverment LAPAN dalam mendukung kegiatan Litbang.

Penghargaan ”Karya Unggulan Anak Bangsa”

LAPAN menerima penghargaan “Karya

Unggulan Anak Bangsa” dari Kementerian

Ristekdikti atas Konsep MSS (

Surveillance System berbasis UAV) dan

bersama PT Dirgantara

produk N219. Penghargaan tersebut

diberikan oleh Menteri Riset, Teknologi,

dan Pendidikan Tinggi pada acara Hari

Kebangkitan Teknologi Nasional

(Hakteknas) ke-20 di Jakarta, 10 Agustus 2015.

Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

72

di atas, ada capaian yang berhasil

dalam kurun waktu Januari – Desember 2015,

Peningkatan ini menunjukkan eksistensi LAPAN di dunia maya dan

global Open Access Initiative terhadap

Hal ini sekaligus melaksanakan amanah undang-undang

Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik bagi institusi

ditentukan berdasarkan aksesabilitas,

ketersediaan data, pemutakhiran konten situs maupun

situs lainnya dari situs induk. Disamping

LAPAN dapat mendukung penerapan e-

LAPAN dalam mendukung kegiatan Litbang.

penghargaan “Karya

Unggulan Anak Bangsa” dari Kementerian

Ristekdikti atas Konsep MSS (Maritime

berbasis UAV) dan

irgantara Indonesia atas

Penghargaan tersebut

oleh Menteri Riset, Teknologi,

ikan Tinggi pada acara Hari

Kebangkitan Teknologi Nasional

Page 82: Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa …ppid.lapan.go.id/uploads/archives/1499629917-82910090.pdf · Kesepakatan Kepala LAPAN dan KASAU dalam rangka ... Data Satelit

Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

Tahun 2015

c. Penghargaan

Lembaga Negara/Lembaga Non Kementerian Terbaik Tingkat Nasional

Tahun 2015

LAPAN menerima penghargaan

peringkat terbaik ketiga dalam

pemilihan Unit Kearsipan

Lembaga Negara/Lembaga Non

Kementerian Terbaik Tingkat

Nasional Tahun 2015 dari Arsip

Nasional Republik Indonesia

(ANRI) pada tanggal 17 Agustus

2015. Penghargaan diterima

oleh Sekretaris Utama LAPAN I.L. Arisdiyo pada acara seminar "Peranan

Arsip dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara” sekaligus malam

Anugerah Kearsipan Tahun 2015 yang di

Penilaian diberikan kepada LAPAN atas dasar beberapa indikator: NSPK

(Norma, Standar, Pedoman, dan Kriteria), pengelolaan arsip inaktif,

kelembagaan, sarana dan prasarana, SDM, pembinaan kearsipan

Gambar

Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

hun 2015

Gambar 3.25. Piagam Penghargaan Karya Unggulan

berupa Maritime Surveillance System

Penghargaan Peringkat Terbaik Ketiga dalam pemilihan Unit

Lembaga Negara/Lembaga Non Kementerian Terbaik Tingkat Nasional

Tahun 2015

LAPAN menerima penghargaan

peringkat terbaik ketiga dalam

pemilihan Unit Kearsipan

Lembaga Negara/Lembaga Non

Kementerian Terbaik Tingkat

Nasional Tahun 2015 dari Arsip

Nasional Republik Indonesia

pada tanggal 17 Agustus

2015. Penghargaan diterima

oleh Sekretaris Utama LAPAN I.L. Arisdiyo pada acara seminar "Peranan

Arsip dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara” sekaligus malam

Anugerah Kearsipan Tahun 2015 yang diselenggarakan ANRI di Jakarta.

Penilaian diberikan kepada LAPAN atas dasar beberapa indikator: NSPK

(Norma, Standar, Pedoman, dan Kriteria), pengelolaan arsip inaktif,

kelembagaan, sarana dan prasarana, SDM, pembinaan kearsipan

Gambar 3.26. Piagam Penghargaan Peringkat Terbaik Ketiga dalam pemilihan

Unit Kearsipan Tingkat Nasional Tahun 2015

Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

73

Penghargaan Karya Unggulan

Peringkat Terbaik Ketiga dalam pemilihan Unit Kearsipan

Lembaga Negara/Lembaga Non Kementerian Terbaik Tingkat Nasional

oleh Sekretaris Utama LAPAN I.L. Arisdiyo pada acara seminar "Peranan

Arsip dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara” sekaligus malam

selenggarakan ANRI di Jakarta.

Penilaian diberikan kepada LAPAN atas dasar beberapa indikator: NSPK

(Norma, Standar, Pedoman, dan Kriteria), pengelolaan arsip inaktif,

kelembagaan, sarana dan prasarana, SDM, pembinaan kearsipan.

Peringkat Terbaik Ketiga dalam pemilihan

Unit Kearsipan Tingkat Nasional Tahun 2015

Page 83: Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa …ppid.lapan.go.id/uploads/archives/1499629917-82910090.pdf · Kesepakatan Kepala LAPAN dan KASAU dalam rangka ... Data Satelit

Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

Tahun 2015

d. Penghargaan

LAPAN

penghargaan dari Badan Nasional

Penanggulangan Bencana (BNPB)

berupa trophy sebagai Pemenang

Tangguh Award. Penghargaan ini

diberikan kepada Tim Tanggap

Darurat Mitigasi Bencana Berbasis

Data Satelit Penginderaan Jauh,

yang senantiasa menyampaikan

informasi kondisi bencana setiap

saat, diminta atau tidak oleh BNPB dan instansi terkait yang

membutuhkan

rangkaian kegiatan peringatan bulan Pengurangan Risiko Bencana

e. Sertifikasi B

atas upaya optimal LAPAN dalam rangka pengamanan dan penertiban

dokumen kepemilikan BMN. Apresiasi diberikan

data kinerja pengelolaan BMN yang terdiri dari laporan keuangan

pemerintah pusat audited, laporan BMN audited, data kinerja

pengelolaan BMN, data sertifikasi BMN berupa tanah pada aplikasi

SIMANTAP serta hasil pemeriksaan BPK atas la

kementerian/ lembaga.

Dari 86 instansi tersebut, LAPAN termasuk dalam 31 instansi yang

berprestasi dalam kinerja pengelolaan BMN.

Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

hun 2015

Penghargaan ”Tangguh Award”

LAPAN telah menerima

penghargaan dari Badan Nasional

Penanggulangan Bencana (BNPB)

berupa trophy sebagai Pemenang I

Tangguh Award. Penghargaan ini

diberikan kepada Tim Tanggap

Darurat Mitigasi Bencana Berbasis

Data Satelit Penginderaan Jauh,

yang senantiasa menyampaikan

informasi kondisi bencana setiap

saat, diminta atau tidak oleh BNPB dan instansi terkait yang

utuhkan. Pengumuman dilakukan di Solo, 17 Oktober 2015

rangkaian kegiatan peringatan bulan Pengurangan Risiko Bencana

Sertifikasi Barang Milik Negara (BMN)

LAPAN memperoleh

apresiasi dari Direktorat

Jenderal Kekayaan Negara

(DJKN) Kementerian

Keuangan sebagai juara

pertama dalam kategori

pelaksanaan sertifikasi BMN

pada tanggal 2 November

2015.

tersebut, apresiasi diberikan

atas upaya optimal LAPAN dalam rangka pengamanan dan penertiban

dokumen kepemilikan BMN. Apresiasi diberikan berdasarkan penilaian

data kinerja pengelolaan BMN yang terdiri dari laporan keuangan

pemerintah pusat audited, laporan BMN audited, data kinerja

pengelolaan BMN, data sertifikasi BMN berupa tanah pada aplikasi

SIMANTAP serta hasil pemeriksaan BPK atas la

kementerian/ lembaga.

Dari 86 instansi tersebut, LAPAN termasuk dalam 31 instansi yang

berprestasi dalam kinerja pengelolaan BMN.

Gambar 3.2

BMN 2015

Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

74

saat, diminta atau tidak oleh BNPB dan instansi terkait yang

17 Oktober 2015 dalam

rangkaian kegiatan peringatan bulan Pengurangan Risiko Bencana.

LAPAN memperoleh

apresiasi dari Direktorat

Jenderal Kekayaan Negara

(DJKN) Kementerian

Keuangan sebagai juara

pertama dalam kategori

pelaksanaan sertifikasi BMN

pada tanggal 2 November

Pada kategori

tersebut, apresiasi diberikan

atas upaya optimal LAPAN dalam rangka pengamanan dan penertiban

berdasarkan penilaian

data kinerja pengelolaan BMN yang terdiri dari laporan keuangan

pemerintah pusat audited, laporan BMN audited, data kinerja

pengelolaan BMN, data sertifikasi BMN berupa tanah pada aplikasi

SIMANTAP serta hasil pemeriksaan BPK atas laporan keuangan

Dari 86 instansi tersebut, LAPAN termasuk dalam 31 instansi yang

3.27. Piagam Sertifikasi

Page 84: Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa …ppid.lapan.go.id/uploads/archives/1499629917-82910090.pdf · Kesepakatan Kepala LAPAN dan KASAU dalam rangka ... Data Satelit

Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

Tahun 2015

f. Penghargaan

Penghargaan tersebut diberikan

Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) 2015 bertepatan dengan

Nasional Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) 2015 pada tanggal

10 November 2015.

terhadap kinerja LPSE LAPAN yang baru terbentuk pada

telah berhasil memenuhi 17 sertifikasi standar Layanan LPSE yang terdiri

dari: 1. Standar Kebijakan Layanan

2. Standar Pengorganisasian

Layanan

3. Stan

Layanan

4. Standa

Layanan

5. Standar

Layanan Helpdesk

6. Standar Pengelolaan

Perubahan

7. Standar Pengelolaan

Kapasitas

8. Standar Pengelolaan

Sumber Da

Gambar

Penghargaan tersebut sebagai komitmen dan dedikasi

berkomitmen dalam pengembangan dan implementasi pengadaan barang

dan jasa secara

Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

hun 2015

Penghargaan National Procurement Award 2015

LAPAN menerima

penghargaan

Procurement Award

dari LKPP

“Kepemimpinan pada

Transformasi Pengadaan

Secara Elektronik” dan

“Komitmen Penerapan

Standar LPSE:2014”

Penghargaan tersebut diberikan pada Rapat Kerja Nasional Layana

Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) 2015 bertepatan dengan

Nasional Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) 2015 pada tanggal

10 November 2015. Hal ini merupakan bentuk penghargaan LKPP

terhadap kinerja LPSE LAPAN yang baru terbentuk pada

telah berhasil memenuhi 17 sertifikasi standar Layanan LPSE yang terdiri

Standar Kebijakan Layanan

tandar Pengorganisasian

Layanan

Standar Pengelolaan Aset

Layanan

Standar Pengelolaan Risiko

Layanan

Standar Pengelolaan

Layanan Helpdesk

tandar Pengelolaan

Perubahan

tandar Pengelolaan

Kapasitas

Standar Pengelolaan

Sumber Daya Manusi

9. Standar Pengelolaan Keamanan

Perangkat

10. Standar Pengelolaan K

Operasional Layanan

11. Standar Pengelolaan K

dan Jaringan

12. Standar Pengelolaan Kelangsungan

Layanan

13. Standar Pengelolaan Anggaran Layanan

14. Standar Pengelolaan Pendukung

Layanan

15. Standar Pengelolaan Hubun

Pengguna Layanan

16. Standar Pengelolaan Kepatuhan

17. Standar Penilaian Internal

Gambar 3.28. Piagam Penghargaan National Procurement Award

Penghargaan tersebut sebagai komitmen dan dedikasi

berkomitmen dalam pengembangan dan implementasi pengadaan barang

dan jasa secara elektronik (e-procurement).

Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

75

LAPAN menerima

penghargaan National

Procurement Award 2015

dari LKPP untuk 2 kategori:

“Kepemimpinan pada

Transformasi Pengadaan

Secara Elektronik” dan

“Komitmen Penerapan

Standar LPSE:2014”.

pada Rapat Kerja Nasional Layanan

Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) 2015 bertepatan dengan Rapat Kerja

Nasional Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) 2015 pada tanggal

Hal ini merupakan bentuk penghargaan LKPP

terhadap kinerja LPSE LAPAN yang baru terbentuk pada 2014 dan saat ini

telah berhasil memenuhi 17 sertifikasi standar Layanan LPSE yang terdiri

gelolaan Keamanan

Standar Pengelolaan Keamanan

Operasional Layanan

Standar Pengelolaan Keamanan Server

olaan Kelangsungan

engelolaan Anggaran Layanan

ngelolaan Pendukung

Standar Pengelolaan Hubungan dengan

Pengguna Layanan

andar Pengelolaan Kepatuhan

Standar Penilaian Internal

National Procurement Award 2015

Penghargaan tersebut sebagai komitmen dan dedikasi LAPAN yang terus

berkomitmen dalam pengembangan dan implementasi pengadaan barang

Page 85: Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa …ppid.lapan.go.id/uploads/archives/1499629917-82910090.pdf · Kesepakatan Kepala LAPAN dan KASAU dalam rangka ... Data Satelit

Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

Tahun 2015

g. Rekor MURI untuk Kategori UAV Jarak Terbang Terjauh

LAPAN telah

penghargaan dari Museum

Rekor-Dunia Indonesia (MURI).

Rekor tersebut diperoleh

untuk kategori Pesawat Tanpa

Awak (UAV) Terbang

Menempuh Jarak

dengan nomor rekor 7218.

Pesawat terbang tanpa awak

buatan LAPAN jenis LSU

berhasil menempuh jarak sejauh 340 Km, terbang pergi

lapangan udara Pameungpeuk, Pangandaran, Nusakambangan, Cilacap

dengan ketinggian 600 meter selama 3.

tersebut dilaksanakan pada tanggal 29 Nopember 2015 di Pameungpeuk,

Jawa Barat.

Sebelumnya rekor dengan kategori yang sama telah

LAPAN dengan pesawat tanpa awak LSU

200 kilometer. Kali ini, LSU

Pesawat yang memiliki bentang sayap 3500 milimeter dan panjang badan

2500 milimeter tersebut mampu terbang

sasaran dan jalur terbang yang telah ditentukan sebelumnya. Pesawat

yang dirancang untuk misi surveillance perbatasan, kemaritiman,

pertanian ini dapat membawa muatan maksimum seberat 7 kilogram

dengan kecepatan terbang rata

Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

hun 2015

Rekor MURI untuk Kategori UAV Jarak Terbang Terjauh

LAPAN telah berhasil meraih

penghargaan dari Museum

Dunia Indonesia (MURI).

Rekor tersebut diperoleh

untuk kategori Pesawat Tanpa

Awak (UAV) Terbang

Menempuh Jarak Terjauh

dengan nomor rekor 7218.

Pesawat terbang tanpa awak

buatan LAPAN jenis LSU-03 ini

berhasil menempuh jarak sejauh 340 Km, terbang pergi

lapangan udara Pameungpeuk, Pangandaran, Nusakambangan, Cilacap

dengan ketinggian 600 meter selama 3.5 jam. Pemecahan rekor MURI

tersebut dilaksanakan pada tanggal 29 Nopember 2015 di Pameungpeuk,

Jawa Barat.

Gambar 3.29. Piagam Penghargaan

Muri untuk Kategori UAV Jarak Terbang

Terjauh

Sebelumnya rekor dengan kategori yang sama telah

LAPAN dengan pesawat tanpa awak LSU-02 yang mencatat jarak tempuh

200 kilometer. Kali ini, LSU-03 telah menggantikan rekor tersebut.

Pesawat yang memiliki bentang sayap 3500 milimeter dan panjang badan

2500 milimeter tersebut mampu terbang secara autonomous dengan

sasaran dan jalur terbang yang telah ditentukan sebelumnya. Pesawat

yang dirancang untuk misi surveillance perbatasan, kemaritiman,

pertanian ini dapat membawa muatan maksimum seberat 7 kilogram

dengan kecepatan terbang rata-rata 100 kilometer per jam.

Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

76

Rekor MURI untuk Kategori UAV Jarak Terbang Terjauh

berhasil menempuh jarak sejauh 340 Km, terbang pergi-pulang dari

lapangan udara Pameungpeuk, Pangandaran, Nusakambangan, Cilacap

Pemecahan rekor MURI

tersebut dilaksanakan pada tanggal 29 Nopember 2015 di Pameungpeuk,

Piagam Penghargaan rekor

untuk Kategori UAV Jarak Terbang

Terjauh

Sebelumnya rekor dengan kategori yang sama telah dipecahkan oleh

02 yang mencatat jarak tempuh

03 telah menggantikan rekor tersebut.

Pesawat yang memiliki bentang sayap 3500 milimeter dan panjang badan

secara autonomous dengan

sasaran dan jalur terbang yang telah ditentukan sebelumnya. Pesawat

yang dirancang untuk misi surveillance perbatasan, kemaritiman,

pertanian ini dapat membawa muatan maksimum seberat 7 kilogram

100 kilometer per jam.

Page 86: Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa …ppid.lapan.go.id/uploads/archives/1499629917-82910090.pdf · Kesepakatan Kepala LAPAN dan KASAU dalam rangka ... Data Satelit

Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

Tahun 2015

h. Keterbukaan Informasi

Badan Publik Lembaga Negara di Indonesia.

LAPAN atas dasar beberapa indikator kepatuhan, diantaranya dalam

mengumumkan dan menyediakan informasi, pelayanan informasi, da

pengelolaan serta pendokumentasiannya.

menyerahkan langsung penghargaan tersebut kepada Kepala LAPAN

Prof. Dr. Thomas Djamaluddin di Istana Negara.

i. Sertifikat ISO 9001 : 2008 terkait dengan Sistem Manajemen Mutu

dalam pelayanan teknologi dan Data Satelit Penginderaan Jauh

LAPAN m

9001:2008 terkait dengan Sistem

Manajemen Mutu dalam

pelayanan teknologi dan Data

Satelit Penginderaan Jauh

tanggal 15 Desember 2015

Ruang lingkup menerapan

Sistem Manajemen Mutu ISO

9001:2008 yang dilaksanakan

oleh Pusat Teknologi dan Data Penginderaan Jauh mencakup

33 Prosedur Mutu, dan 111 Instruksi Kerja.

Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

hun 2015

Keterbukaan Informasi

Pada tanggal 15 Desember

2015 LAPAN terpilih sebagai

salah satu dari 24 lembaga

publik nasional yang menerima

penghargaan dari Komisi

Informasi Pusat atas

keterbukaan informasi yang

dinilai paling baik

2015. LAPAN menduduki

peringkat III dari kategori

Badan Publik Lembaga Negara di Indonesia. Penilaian diberikan kepada

LAPAN atas dasar beberapa indikator kepatuhan, diantaranya dalam

mengumumkan dan menyediakan informasi, pelayanan informasi, da

pengelolaan serta pendokumentasiannya. Presiden Joko Widodo

menyerahkan langsung penghargaan tersebut kepada Kepala LAPAN

Prof. Dr. Thomas Djamaluddin di Istana Negara.

ertifikat ISO 9001 : 2008 terkait dengan Sistem Manajemen Mutu

pelayanan teknologi dan Data Satelit Penginderaan Jauh

LAPAN meraih sertifikat ISO

9001:2008 terkait dengan Sistem

Manajemen Mutu dalam

pelayanan teknologi dan Data

Satelit Penginderaan Jauh, pada

tanggal 15 Desember 2015.

Ruang lingkup menerapan

Sistem Manajemen Mutu ISO

9001:2008 yang dilaksanakan

oleh Pusat Teknologi dan Data Penginderaan Jauh mencakup

33 Prosedur Mutu, dan 111 Instruksi Kerja.

Gambar 3.

S

2008 terkait dengan

Sistem Manajemen

Mutu dalam

P

dan Data Satelit

Penginderaan Jauh

Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

77

Pada tanggal 15 Desember

LAPAN terpilih sebagai

salah satu dari 24 lembaga

publik nasional yang menerima

penghargaan dari Komisi

Informasi Pusat atas

keterbukaan informasi yang

dinilai paling baik sepanjang

2015. LAPAN menduduki

peringkat III dari kategori

Penilaian diberikan kepada

LAPAN atas dasar beberapa indikator kepatuhan, diantaranya dalam

mengumumkan dan menyediakan informasi, pelayanan informasi, dan

Presiden Joko Widodo

menyerahkan langsung penghargaan tersebut kepada Kepala LAPAN

ertifikat ISO 9001 : 2008 terkait dengan Sistem Manajemen Mutu

pelayanan teknologi dan Data Satelit Penginderaan Jauh

oleh Pusat Teknologi dan Data Penginderaan Jauh mencakup 7 dokumen,

Gambar 3.30.

Sertifikat ISO 9001 :

2008 terkait dengan

Sistem Manajemen

Mutu dalam

Pelayanan Teknologi

dan Data Satelit

Penginderaan Jauh

Page 87: Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa …ppid.lapan.go.id/uploads/archives/1499629917-82910090.pdf · Kesepakatan Kepala LAPAN dan KASAU dalam rangka ... Data Satelit

Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

Tahun 2015

j. Evaluasi dan Seleksi Terbuka Nasional dan Internal

Berdasarkan

dengan struktur

baru, LAPAN melakukan

Madyta dan

55 Pengawas

Gambar 3.

k. Reformasi birokrasi

Berdasarkan surat dari

UPRBN/12/2015 tanggal 22

Pelaksanaan Reformasi Birokrasi, LAPAN telah mendapatkan indeks

Reformasi Birokrasi sebesar

2014 yang hanya mendapatkan

tahun berikutnya, pelaksanaan reformasi birokrasi dapat dikoordinasikan

dengan baik

di lingkungan LAPAN

3.4. AKUNTABILITAS KEUANGAN

Dalam pelaksanaan program/kegiatan,

dijabarkan dalam dokumen DIPA.

adalah sebesar Rp.

puluh enam juta tujuh ratus delapan puluh satu ribu rupiah)

proses pelaksanaan kegiatan pada tahun berjalan

perubahan dikarenakan adanya

Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

hun 2015

Evaluasi dan Seleksi Terbuka Nasional dan Internal

Berdasarkan Perpres Nomor 49/2015 tentang LAPAN, terjadi perubahan

struktur organisasi LAPAN. Untuk mengisi struktur organisasi

LAPAN melakukan evaluasi dan seleksi terbuka nasional

dan 14 JPT Pratama) dan internal (untuk 45 Administrator dan

55 Pengawas).

Gambar 3.31. Pejabat Eselon I, II dan III setelah pelatikan sesuai

struktur organisasi baru

Reformasi birokrasi

Berdasarkan surat dari Kementerian PAN dan RB Nomor

/12/2015 tanggal 22 Desember 2015 tentang Hasil Evaluasi

Pelaksanaan Reformasi Birokrasi, LAPAN telah mendapatkan indeks

Reformasi Birokrasi sebesar 68,43 (katagori “B”) lebih besar dari tahun

2014 yang hanya mendapatkan 52,16 (katagori “CC”). D

tahun berikutnya, pelaksanaan reformasi birokrasi dapat dikoordinasikan

dengan baik sehingga kategori penilaian pelaksanaan Reformasi Birokrasi

di lingkungan LAPAN dapat meningkat.

AKUNTABILITAS KEUANGAN

Dalam pelaksanaan program/kegiatan, LAPAN dibiayai oleh

dijabarkan dalam dokumen DIPA. Pagu awal tahun yang tertera di dokumen PK

Rp. 673.076.781.000,- (Enam ratus tujuh puluh tiga miliar tujuh

puluh enam juta tujuh ratus delapan puluh satu ribu rupiah)

proses pelaksanaan kegiatan pada tahun berjalan, pagu awal tersebut mengalami

perubahan dikarenakan adanya tambahan pagu, yang terdiri dari:

Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

78

LAPAN, terjadi perubahan

. Untuk mengisi struktur organisasi

evaluasi dan seleksi terbuka nasional (untuk 4 JPT

45 Administrator dan

etelah pelatikan sesuai

Nomor B/11/D.I.PANRB-

tentang Hasil Evaluasi

Pelaksanaan Reformasi Birokrasi, LAPAN telah mendapatkan indeks

) lebih besar dari tahun

CC”). Diharapkan pada

tahun berikutnya, pelaksanaan reformasi birokrasi dapat dikoordinasikan

sehingga kategori penilaian pelaksanaan Reformasi Birokrasi

dibiayai oleh APBN yang

Pagu awal tahun yang tertera di dokumen PK

(Enam ratus tujuh puluh tiga miliar tujuh

puluh enam juta tujuh ratus delapan puluh satu ribu rupiah). Namun di dalam

tersebut mengalami

tambahan pagu, yang terdiri dari:

Page 88: Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa …ppid.lapan.go.id/uploads/archives/1499629917-82910090.pdf · Kesepakatan Kepala LAPAN dan KASAU dalam rangka ... Data Satelit

Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

Tahun 2015

79

1. Alokasi tambahan anggaran untuk kegiatan N219 dari Badan Anggaran

Bendahara Umum (BABUN) sebesar Rp. 23.000.000.000,- (Dua puluh tiga

miliar rupiah)

2. Hibah Luar Negeri sebesar Rp. 743.050.000,- (Tujuh ratus empat puluh tiga

juta lima puluh ribu rupiah)

3. Peningkatan dalam penerimaan pada Pusat Pemanfaatan Teknologi

Dirgantara sebagai Badan Layanan Umum (BLU), berupa kontrak pengadaan

data resolusi tinggi dengan Badan Informasi Geospasial (BIG) sebesar

Rp. 187.419.668.000,- (Seratus delapan puluh tujuh miliar empat ratus

sembilan belas juta enam ratus enam puluh delapan ribu rupiah).

Jadi total anggaran LAPAN pada akhir tahun 2015 yang tertera di dokumen

DIPA menjadi Rp. 878.339.699.000,- (Delapan ratus tujuh puluh delapan miliar tiga

ratus tiga puluh Sembilan juta enam ratus sembilan puluh sembilan ribu rupiah)

dengan rincian realisasi sebagai berikut:

Tabel 3.13. Realisasi Anggaran Tahun 2015

NO NAMA PROGRAM

JENIS

SUMBER

DANA

PAGU (Rp) REALISASI (Rp) %

REALISASI

1

Program Dukungan

Manajemen Teknis dan

Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya LAPAN

RM 113.991.233.000 89.267.029.506 78,31%

BLU 187.491.668.000 65.004.110.344 34,67%

2

Program Pengembangan

Teknologi Penerbangan

dan Antariksa

RM 576.113.748.000 539.667.670.552 93,68%

HLN 743.050.000 670.371.033 90,22%

TOTAL 878.339.699.000 694.619.181.435 79,08%

Capaian serapan anggaran pada tahun 2015 yakni sebesar

Rp. 694.619.181.435,- (Enam ratus sembilan puluh empat miliar enam ratus

sembilan belas juta seratus delapan puluh satu ribu empat ratus tiga puluh lima

rupiah) atau 79,08% dari pagu Rp. 878.339.699.000,- (Delapan ratus tujuh puluh

delapan miliar tiga ratus tiga puluh sembilan juta enam ratus sembilan puluh

sembilan ribu rupiah). Realisasi serapan yang kecil disebabkan surat usulan revisi

anggaran BLU yang baru dikeluarkan pada tanggal 30 Desember 2015 berdasarkan

surat Departemen Keuangan No. S-6869/WPB.12/2015. Sehingga masih terdapat

tagihan dari pihak lain sebagai biaya produksi layanan sebesar Rp. 98.426.492.098,-

(Sembilan puluh delapan miliar empat ratus dua puluh enam juta empat ratus

sembilan puluh dua ribu sembilan puluh delapan rupiah) yang belum terealisasi dan

menjadi kewajiban pada tahun 2016.

Page 89: Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa …ppid.lapan.go.id/uploads/archives/1499629917-82910090.pdf · Kesepakatan Kepala LAPAN dan KASAU dalam rangka ... Data Satelit

Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

Tahun 2015

80

Apabila realisasi anggaran LAPAN 2015 dihitung tanpa memasukan

perhitungan dari BLU, maka realisasi anggaran LAPAN menjadi sebesar

Rp. 629.605.071.091,- (Enam ratus dua puluh sembilan miliar enam ratus lima juta

tujuh puluh satu ribu sembilan puluh satu rupiah) atau 91,14% dari pagu anggaran

sebesar Rp. 690.848.031.000,- (Enam ratus sembilan puluh miliar delapan ratus

empat puluh delapan juta tiga puluh satu ribu rupiah). Saldo atau sisa anggaran

terjadi dikarenakan hal-hal sebagai berikut:

a. Adanya lelang yang gagal.

b. Adanya penyesuaian pembayaran annual-fee yang sebagian sudah

dibayarkan pada tahun sebelumnya dan sisa alokasi tersebut tidak dapat

dimanfaatkan.

c. Tidak terealisasikannya kenaikan tunjangan kinerja yang sudah

dialokasikan pada pagu tahun 2015.

d. Terdapat pegawai yang fungsionalnya berhenti sementara, sehingga

tunjangan fungsionalnya tidak dapat dibayarkan.

e. Kebijakan-kebijakan penyelenggaraan paket meeting dalam kota, luar kota

serta perjalanan dinas luar negeri.

Page 90: Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa …ppid.lapan.go.id/uploads/archives/1499629917-82910090.pdf · Kesepakatan Kepala LAPAN dan KASAU dalam rangka ... Data Satelit

Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

Tahun 2015

BAB 4

PENUTUP

Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

hun 2015

PENUTUP

“LAPAN UNGGUL – INDONESIA MAJU,

LAPAN MELAYANI - INDONESIA MANDIRI”

Prof. Dr. Thomas. Djamaluddin

Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

81

INDONESIA MAJU,

INDONESIA MANDIRI”

Prof. Dr. Thomas. Djamaluddin, M.Sc

Page 91: Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa …ppid.lapan.go.id/uploads/archives/1499629917-82910090.pdf · Kesepakatan Kepala LAPAN dan KASAU dalam rangka ... Data Satelit

Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

Tahun 2015

82

BAB 4

PENUTUP

LAPAN berupaya ingin menjadi Pusat Unggulan Penerbangan dan Antariksa,

karena itu tak berlebihan bila LAPAN punya kemauan kuat supaya bisa meluncurkan

roket sendiri ke antariksa pada 2039. Ada empat pilar utama LAPAN, yaitu sains

antariksa dan sains atmosfer, teknologi penerbangan dan antariksa, penginderaan

jauh, serta kebijakan penerbangan dan antariksa. Untuk mendukung program kerja

ini, LAPAN butuh dorongan maksimal dari pemerintah agar industri strategis ini bisa

kembali bangkit dan terus melakukan inovasi.

Bangsa Indonesia secara bertahap harus menjadi bangsa yang mandiri, di

mana kemandirian tersebut ditopang oleh kemampuan sumber daya nasional.

Kemampuan sejatinya dapat dibangun bersama melalui penguatan Iptek dengan

memposisikan aktivitas penelitian, pengembangan, dan penerapan Iptek sebagai

unsur utama dalam pembangunan kemandirian bangsa.

Upaya koordinasi dan peningkatan kerjasama dengan berbagai instansi terkait

terus dilakukan dengan lebih intensif, mengingat usaha pencapaian target yang

lebih ambisius pada RPJMN 2015-2019 diharapkan menjadi salah satu mesin

penggerak pertumbuhan ekonomi nasional melalui pemberdayaan hasil litbang

penerbangan dan antariksa.

Laporan Kinerja Tahun 2015 ini diharapkan dapat memberikan gambaran

tentang berbagai capaian kinerja pada berbagai perspektif, sasaran strategis dan

indikator keberhasilannya. Laporan ini merupakan wujud transparansi dan

akuntabilitas LAPAN dalam melaksanakan berbagai kewajiban yang diembannya

dalam pengembangan teknologi penerbangan dan antariksa di Indonesia serta

sistem nilai yang ada di LAPAN, yaitu: Pembelajar, Rasional, Akuntabel, Konsisten dan

Berorientasi Kepada Layanan Publik.

Sangat disadari bahwa laporan ini belum sempurna seperti yang diharapkan,

namun setidaknya masyarakat dan berbagai pihak yang berkepentingan

(stakeholders) dapat memperoleh gambaran kinerja yang telah dilakukan oleh

LAPAN sepanjang tahun 2015. Di masa mendatang, LAPAN akan terus melakukan

berbagai langkah untuk lebih meningkatkan kualitas kinerja dan pelaporannya agar

terwujud transparansi dan akuntabilitas seperti yang diharapkan.

Page 92: Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa …ppid.lapan.go.id/uploads/archives/1499629917-82910090.pdf · Kesepakatan Kepala LAPAN dan KASAU dalam rangka ... Data Satelit

Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

Tahun 2015

83

Lampiran I

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL (LAPAN)

TAHUN 2015

SASARAN

STRATEGIS UTAMA

INDIKATOR KINERJA UTAMA

TARGET

Meningkatnya

penguasaan dan

kemandirian Iptek

penerbangan dan

antariksa

IKU 1 : Jumlah tipe roket untuk

penggunaan khusus 2 Tipe

IKU 2 : Jumlah tipe satelit untuk

pemantauan 2 Tipe

IKU 3 : Jumlah tipe pesawat udara tanpa

awak untuk pemantauan 2 Tipe

IKU 4 : Jumlah produk desain pesawat

transport nasional yang siap diproduksi

oleh industri penerbangan

1 Produk

desain

IKU 5 : Jumlah model pemanfaatan Iptek

penerbangan dan antariksa untuk

pemantauan SDA, lingkungan serta mitigasi

bencana dan perubahan iklim

14 Model

Meningkatnya layanan

Iptek penerbangan dan

antariksa yang prima

IKU 6 : Jumlah instansi pengguna layanan

Iptek penerbangan dan antariksa

125

Instansi

IKU 7 : Indeks Kepuasan Masyarakat atas

pelayanan Iptek penerbangan dan

antariksa

Nilai 78

(0-100)

Meningkatnya hasil karya

ilmiah Iptek penerbangan

dan antariksa

IKU 8 : Jumlah publikasi nasional

terakreditasi 45 Makalah

IKU 9 : Jumlah publikasi internasional yang

terindeks

15 Makalah

IKU 10 : Jumlah Hak Kekayaan Intelektual

(HKI) yang berstatus granted

2 HKI

granted

Terlaksananya

penyelenggaraan

keantariksaan yang

memenuhi standar

IKU 11 : Persentase penyelenggara

keantariksaan di Indonesia yang memenuhi

standar

-

Page 93: Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa …ppid.lapan.go.id/uploads/archives/1499629917-82910090.pdf · Kesepakatan Kepala LAPAN dan KASAU dalam rangka ... Data Satelit

Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

Tahun 2015

84

84

Lampiran II

Page 94: Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa …ppid.lapan.go.id/uploads/archives/1499629917-82910090.pdf · Kesepakatan Kepala LAPAN dan KASAU dalam rangka ... Data Satelit

Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

Tahun 2015

85

85

Page 95: Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa …ppid.lapan.go.id/uploads/archives/1499629917-82910090.pdf · Kesepakatan Kepala LAPAN dan KASAU dalam rangka ... Data Satelit

Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

Tahun 2015

86

86

Page 96: Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa …ppid.lapan.go.id/uploads/archives/1499629917-82910090.pdf · Kesepakatan Kepala LAPAN dan KASAU dalam rangka ... Data Satelit

Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

Tahun 2015

87

87

Lampiran III

Page 97: Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa …ppid.lapan.go.id/uploads/archives/1499629917-82910090.pdf · Kesepakatan Kepala LAPAN dan KASAU dalam rangka ... Data Satelit

Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

Tahun 2015

88

88

Page 98: Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa …ppid.lapan.go.id/uploads/archives/1499629917-82910090.pdf · Kesepakatan Kepala LAPAN dan KASAU dalam rangka ... Data Satelit

Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

Tahun 2015

89 89 89

Lampiran IV

PENGUKURAN KINERJA

LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL (LAPAN)

TAHUN 2015 (dalam ribuan Rupiah)

PROGRAM

SASARAN

STRATEGIS

UTAMA

INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET REALISASI CAPAIAN

ANGGARAN

PAGU REALISASI %

Program pengembangan

teknologi penerbangan dan

antariksa

Meningkatnya

penguasaan dan

kemandirian Iptek

penerbangan dan

antariksa

IKU 1 : Jumlah tipe roket untuk penggunaan khusus 2 Tipe 3 Tipe 150%

878.339.699 694.619.181 79,08%

IKU 2 : Jumlah tipe satelit untuk pemantauan 2 Tipe 2 Tipe 100%

IKU 3 : Jumlah tipe pesawat udara tanpa awak untuk

pemantauan 2 Tipe 2 Tipe 100%

IKU 4 : Jumlah produk desain pesawat transport nasional

yang siap diproduksi oleh industri penerbangan

1

Produk

desain

1

Produk

desain

100%

IKU 5 : Jumlah model pemanfaatan Iptek penerbangan

dan antariksa untuk pemantauan SDA, lingkungan serta

mitigasi bencana dan perubahan iklim

14 Model 15 Model 107,14%

Program pengembangan

teknologi penerbangan dan

antariksa Meningkatnya

layanan Iptek

penerbangan dan

antariksa yang prima

IKU 6 : Jumlah instansi pengguna layanan Iptek

penerbangan dan antariksa

125

Instansi

200

Instansi 160%

Program dukungan

manajemen dan

pelaksanaan tugas teknis

lainnya

IKU 7 : Indeks Kepuasan Masyarakat atas pelayanan Iptek

penerbangan dan antariksa

Nilai 78

(0-100) 79,30 101,67%

Program pengembangan

teknologi penerbangan dan

antariksa

Meningkatnya hasil

karya ilmiah Iptek

penerbangan dan

antariksa

IKU 8 : Jumlah publikasi nasional terakreditasi 45 Makalah 39 Makalah 86,67%

IKU 9 : Jumlah publikasi internasional yang terindeks 15 Makalah 22 Makalah 146,67%

IKU 10 : Jumlah Hak Kekayaan Intelektual (HKI) yang

berstatus granted

2 HKI

granted 0 HKI granted 0%

Program pengembangan

teknologi penerbangan dan

antariksa

Terlaksananya

penyelenggaraan

keantariksaan yang

memenuhi standar

IKU 11 : Persentase penyelenggara keantariksaan di

Indonesia yang memenuhi standar -

Page 99: Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa …ppid.lapan.go.id/uploads/archives/1499629917-82910090.pdf · Kesepakatan Kepala LAPAN dan KASAU dalam rangka ... Data Satelit

Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

Tahun 2015

Lampiran IV

STRATEGY MAP LAPAN 2015

Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

90

STRATEGY MAP LAPAN 2015-2019 DENGAN BALANCED SCORECARD (BSC)

90

90

SCORECARD (BSC)

Page 100: Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa …ppid.lapan.go.id/uploads/archives/1499629917-82910090.pdf · Kesepakatan Kepala LAPAN dan KASAU dalam rangka ... Data Satelit

Laporan Kinerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)

Tahun 2015

91 91