Laporan KP FIX

93
LAPORAN KERJA PRAKTEK 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PLTU merupakan pembangkit yang mengandalkan energi kinetik dari uap untuk menghasilkan energi listrik. Bentuk utama dari pembangkit listrik jenis ini adalah generator yang dihubungkan ke turbin yang digerakkan oleh tenaga kinetik dari uap panas atau kering. Pembangkit listrik tenaga uap menggunakan berbagai macam bahan bakar terutama batu bara dan minyak bakar. Dalam era industrialisasi dan pemanfaatan SDM guna kebutuhan manusia diperlukan adanya teknologi yang maju dengan tenaga kerja yang profesional di bidangnya masing-masing. Untuk itu selain mendapatkan berbagai teori, maka diperlukan adanya pengalaman kerja di lapangan sebagai aplikasi ilmu yang telah didapat selama di bangku perkuliahan formal. Salah satu cara untuk menambah pengalaman kerja tersebut adalah dengan mengadakan kerja praktek di industri-industri yang berkaitan dengan bidang studi yang dipelajari di bangku kuliah. Kerja praktek merupakan salah satu mata kuliah di Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Jember, sebagai sarana untuk latihan mengembangkan dan menerapkan ilmu S1 TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS JEMBER

Transcript of Laporan KP FIX

Page 1: Laporan KP FIX

LAPORAN KERJA PRAKTEK 2016

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

PLTU merupakan pembangkit yang mengandalkan energi kinetik dari uap

untuk menghasilkan energi listrik. Bentuk utama dari pembangkit listrik jenis ini

adalah generator yang dihubungkan ke turbin yang digerakkan oleh tenaga kinetik

dari uap panas atau kering. Pembangkit listrik tenaga uap menggunakan berbagai

macam bahan bakar terutama batu bara dan minyak bakar.

Dalam era industrialisasi dan pemanfaatan SDM guna kebutuhan manusia

diperlukan adanya teknologi yang maju dengan tenaga kerja yang profesional di

bidangnya masing-masing. Untuk itu selain mendapatkan berbagai teori, maka

diperlukan adanya pengalaman kerja di lapangan sebagai aplikasi ilmu yang telah

didapat selama di bangku perkuliahan formal.

Salah satu cara untuk menambah pengalaman kerja tersebut adalah dengan

mengadakan kerja praktek di industri-industri yang berkaitan dengan bidang studi

yang dipelajari di bangku kuliah. Kerja praktek merupakan salah satu mata kuliah

di Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Jember, sebagai sarana

untuk latihan mengembangkan dan menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh

di bangku kuliah. Selain itu dengan kerja praktek akan diperoleh gambaran yang

jelas tentang berbagai hal yang berkaitan dengan berbagai masalah, khususnya

masalah pengaturan sistem tenaga di tempat kerja praktek.

1.2 Maksud dan Tujuan

1.2.1 Maksud Kerja Praktek

Seperti yang telah disebutkan di atas bahwa kegiatan ini merupakan

salah satu syarat untuk memenuhi kelulusan matakuliah Kerja Praktek pada

Program Studi Strata 1 (S1) Jurusan Teknik Elektro Universitas Jember.

S1 TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS JEMBER

Page 2: Laporan KP FIX

LAPORAN KERJA PRAKTEK 2016

1.2.2 Tujuan Kerja Praktek

1. Tujuan Umum

Tujuan umum pelaksanaan kerja praktek ini yaitu agar dapat

mengetahui dan memahami proses produksi dan pembangkitan energi

listrik pada PT. YTL Jawa Timur.

2. Tujuan Khusus

Mengetahui bagaimana sistem proteksi dan pemeliharaan

generator pada PT. YTL Jawa Timur.

Mengetahui bagaimana sistem proteksi dan pemeliharaan

Generator Transformer pada PT. YTL Jawa Timur.

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah dalam laporan kerja praktek di PT. YTL Jawa Timur

adalah sebagai berikut:

1. Proses produksi dan pembangkitan energi listrik pada PT. YTL Jawa Timur.

2. Sistem proteksi dan pemeliharaan generator pada PT. YTL Jawa Timur.

3. Sistem proteksi dan pemeliharaan transformator pada PT. YTL Jawa Timur.

1.4 Metode Penyusunan Laporan

1.4.1 Metode Penyusunan

Untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam membuat laporan,

penulis menggunakan empat metode, yaitu :

1. Metode Interview

Penulis mengadakan wawancara dan tanya jawab secara langsung pada

pihak terkait dengan obyek data penelitian. Metode ini bertujuan untuk

memperoleh penjelasan tentang data-data yang dipelajari dengan metode

pengamatan.

2. Metode Observasi

Penulis mengadakan pengamatan secara langsung terhadap obyek dengan

melihat secara langsung kegiatan yang dilakukan. Metode ini berguna untuk

mendapatkan gambaran dan data-data yang jelas.

S1 TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS JEMBER

Page 3: Laporan KP FIX

LAPORAN KERJA PRAKTEK 2016

3. Metode Study Literatur

Mencari materi berupa component manual maintenance (CMM) atau

referensi untuk mendapatkan penjelasan teori berdasarkan realita dilapangan.

4. Metode Praktek Secara Langsung

Metode ini dilakukan pada area-area tertentu, yaitu di bagian Electrical, C &

I pada PT. YTL Jawa Timur dan di tempat-tempat yang bersangkutan dengan

kerja praktek ini. Hal ini bertujuan agar penulis mendapatkan pengalaman kerja

praktek dari dalam perusahaan maupun di lapangan.

Penulis melakukan praktek secara langsung di perusahaan maupun di

lapangan dengan pembimbing dan pihak-pihak karyawan dari perusahaan.

1.4.2 Sistematika Penyusunan

Untuk mempermudah penyusunan laporan ini, dibuat garis besar yang

terdiri dari beberapa bab. Adapun sistematikanya sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Meliputi latar belakang, tujuan, rumusan masalah, metode penulisan, tempat dan

waktu pelaksanaan Kerja Praktek serta Tinjauan Umum Perusahaan PT. YTL

Jawa Timur.

BAB II : LANDASAN TEORI

Meliputi dasar-dasar teori yang di gunakan.

BAB III : LAPORAN AKTIVITAS KERJA PRAKTEK

Meliputi laporan hasil kegiatan selama melaksanakan Kerja Praktek di PT. YTL

Jawa Timur serta berisi tentang laporan hasil pelaksanaan tugas umum dan tugas

khusus mahasiswa.

BAB IV : PENUTUP

Meliputi kesimpulan dan saran.

1.5 Pelaksanaan Kerja Praktek

Kerja praktek ini dilaksanakan selama ± 2 bulan dengan rentang pelaksanaan

pada tanggal 28 Desember 2015 – 28 Februari 2016 dengan mengikuti jam kerja

perusahaan. Kerja praktek ini yang diikuti oleh 2 (dua) mahasiswa tahun angkatan

S1 TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS JEMBER

Page 4: Laporan KP FIX

LAPORAN KERJA PRAKTEK 2016

2013 Program Strata 1 Teknik Elektro konsentrasi sistem tenaga (power)

Universitas Jember.

Tabel 1.1 Pelaksanaan Kerja Praktek

Hari Jam Masuk Jam Pulang

Senin 07.00 16.00

Selasa 07.00 16.00

Rabu 07.00 16.00

Kamis 07.00 16.00

Jum’at 07.00 16.00

1.6 Jadwal Kerja Praktek

Tabel 1.2 Jadwal Kerja Praktek

Bulan Desember 2015

Tanggal 28 29 30 31

Ket

Bulan Januari 2016

Tanggal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Ket - - - - -

Bulan Januari 2016

Tanggal 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Ket - -

Bulan Januari 2016

Tanggal 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

Ket - - -

Bulan Februari 2016

Tanggal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Ket - - -

Bulan Februari 2016

S1 TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS JEMBER

Page 5: Laporan KP FIX

LAPORAN KERJA PRAKTEK 2016

Tanggal 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Ket - - -

Bulan Februari 2016

Tanggal 21 22 23 24 25 26 27 28

Ket - - -

Ket : ( - ) Libur

() Hadir

1.7 Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Waktu : 28 Desember 2015 – 28 Februari 2016

Tempat : PT. YTL Jawa Timur, Probolinggo

Alamat : Jl. Raya Surabaya-Situbondo KM 141 Komplek PLTU Paiton

Probolinggo, Jawa Timur 67291.

Tabel 1.3 Realisasi Kegiatan Kerja Praktek

KEGIATANBULAN

DESEMBER JANUARI FEBRUARI5 1 2 3 4 1 2 3 4

PENGENALANPERUSAHAANSTUDYLITERATUROBSERVASIPERUSAHAANKERJA PRAKTIK DANPENGUMPULAN DATAPENYELESAIANLAPORAN

Keterangan :

: di Perusahaan

1.8 Tinjauan Umum Perusahaan

S1 TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS JEMBER

Page 6: Laporan KP FIX

LAPORAN KERJA PRAKTEK 2016

1.8.1 Sejarah Perusahaan

PT. YTL Jawa Timur merupakan perusahaan pembangkit listrik tenaga

uap (PLTU) swasta terbesar kedua di Indonesia. Perusahaan ini bergerak pada

bidang pengoperasian dan pemeliharaan untuk unit 5 dan unit 6 yang dibangun

saat proyek Paiton Private Power Project Phase II sedangkan kepemilikannya

dimiliki oleh PTJawa Timur. Untuk Private Power Phase I dibangun untuk unit 7

dan unit 8 yang dioperasikan oleh PT IPMOMI.

Paiton Private Power Project merupakan sebuah konsorsium yang disebut

sebagai “ ConsortiumJawa Timur “ terdiri atas Siemens SPV ( Siemens Project

Venture ) yang berasal dari Jerman, YTL Power yang berasal dari Malaysia, serta

PT. Bumi Pertiwi yang berasal dari Indonesia. Masing – masing perusahaan

tersebut mempunyai jumlah saham yang berbeda yaitu :

Siemens SPV : 50 %

YTL Power : 35 %

PT. Bumi Pertiwi : 15 %

Ketiga pemegang saham tersebut nantinya membentuk PT.Jawa Timur

sebagai pemilik unit 5 & 6. Sedangkan PT. YTL Jawa Timur yang

mengoperasikan unit – unit tersebut, maka dalam hal ini PT. YTL Jawa Timur

disebut sebagai Perusahaan O & M ( Operations and Maintenance ).

Pada tanggal 4 Desember 2004, saham yang dimiliki oleh PowerGen atas

kepemilikan unit 5 dan 6 (sebesar 35%), diakuisisi seluruhnya oleh YTL Power

Service. YTL Power Service sendiri merupakan anak perusahaan dari YTL

Corporation Berhad yang berasal dari Malaysia.Selanjutnya YTL Power Service

membuat anak perusahaan baru yakni PT. YTL Jawa Timur yang bertugas sebagai

Operation and Maintenance Company bagi unit 5 dan 6 menggantikan posisi PT.

PowerGenJawa Timur.

Untuk saat ini, pengoperasian fasilitas pembangkit listrik tenaga uap di

Paiton meliputi Paiton Unit 1 dan 2 (milik PJB), Unit 7 dan 8 (milik IPMOMI),

serta Unit 5 dan 6 (milik PT. YTL Jawa Timur). Semua unit ini menggunakan

batu bara sebagai bahan bakar dan air laut sebagai media pendingin sistem.

S1 TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS JEMBER

Page 7: Laporan KP FIX

LAPORAN KERJA PRAKTEK 2016

Gambar 1.1 Lokasi PT. YTL Jawa Timur (tampak atas)

Tidak sebatas pada perjanjian penyatuan saham dari 3 perusahaan besar

tersebut, melainkan ada beberapa kesepakatan dan perjanjian lainnya sebagai

pendukung dan penyokong kinerja PT. YTL Jawa Timur. Perjanjian – perjanjian

tersebut antara lain :

1. Perjanjian Supply Batu bara dengan PT. Kideco dan PT. Berau dalam hal :

Peningkatan infrastruktur pertambangan yang besar.

Perjanjian supply jangka panjang.

Supply yang selaras dengan kebutuhan.

2. EPC Consortium

PT. Siemens Indonesia, yang meliputi : Steam Turbine, Generator,

Electrical System, Coal Plant, Ash Plant, FGD.

ABB – CE, yang meliputi : Boilers, Mills, Precipitators.

Black & Veatch, yang meliputi : Feed System, Balance of Plant.

3. Core Skills dengan PT. YTL, yang meliputi :

Pengoperasian asset kelistrikan yang efisien.

Manajemen Proyek.

Power Station Construction.

S1 TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS JEMBER

Page 8: Laporan KP FIX

LAPORAN KERJA PRAKTEK 2016

Power Station Engineering O & M.

Marketing dan Sales listrik.

Perdagangan listrik dan bahan bakar.

4. O & M Agreement

Merekrut dan melatih tim Indonesia.

Mengembangkan kebijakan, prosedur, dan strategi.

Melakukan Business Management System.

Mengembangkan Health and Safety System.

Mematuhi hukum Indonesia.

Membantu Commissioning Plant.

5. Perjanjian dengan PT. PLN Pembangkit Jawa Bali sebagai konsumen tetap

(Power Purchase Agreement) dari PT. YTL Jawa Timur, yang meliputi:

Pembelian minimum 80 % dari net availability.

Take Pay basis.

Perjanjian 30 tahun.

Disetujui Pemerintah.

6. Perjanjian pengangkutan batu bara melalui jalur laut dengan PT. CLS

Andhika

Operasi komersial penggunaan fasilitas unit 5 dan unit 6 ini dimulai pada

tanggal 26 juli 1999 untuk unit 6 dan tanggal 26 januari 2000 untuk unit 5.

Fasilitas pembangkit ini terdiri dari 2 unit yang menggunakan sistem pembangkit

listrik tenaga uap dengan bahan bakar batu bara.

Suplai batu bara berasal dari PT. Berau dan PT Kideco, Kalimantan.

Output bersih pada masing – masing unit yang beroperasi dapat menghasilkan

sekitar 500 MW sehingga untuk 2 unit yang beroperasi dapat menghasilkan daya

sebesar 1000 MW. Dari output yang dihasilkan itu akan dijual di bawah PPA

(Power Purchase Agreement) kepada PLN.

Untuk meningkatkan mutu layanan sebagai produsen listrik, PT. YTL

Jawa Timur juga harus mampu untuk mengendalikan pengoperasian dari

perlengkapan – perlengkapan yang menuntut pengoperasian yang baik agar tujuan

utama sebagai penyuplai listrik kepada PLN terus berjalan secara kontinyu dalam

S1 TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS JEMBER

Page 9: Laporan KP FIX

LAPORAN KERJA PRAKTEK 2016

jangka waktu yang lama sesuai dengan kontrak proyek yaitu selama 30 tahun,

dalam artian bahwa proses produksi listrik khususnya untuk unit 5 dan 6 dapat

terus berjalan tanpa ada hambatan yang berarti.PT. YTL Jawa Timur sampai saat

ini telah mampu melayani fasilitas penerangan listrik di wilayah Jawa dan Bali.

Sebagai perusahaan pembangkit listrik tenaga uap, PT. YTL Jawa Timur dalam

operasionalnya menekankan pada tiga faktor penting, yaitu :

1. Keselamatan (Safety)

Perhatian perusahaan pada faktor ini sangat besar. PT. YTL Jawa Timur

selalu berusaha agar menjadi “perusahaan dengan tingkat kecelakaan kerja nol

(zero accident)”. Komitmen perusahaan ini terhadap keselamatan kerja

diwujudkan dalam bentuk peraturan tentang standar keselamatan kerja yang ketat

yaitu K3. Arti penting K3 yaitu :

Tanggung jawa moral :

- Karyawan adalah aset PT. YTL Jawa Timur yang terbesar.

- Semua cedera dan penyakit dapat dicegah.

- Duty of care.

Penghematan/cost benefit :

a. Ongkos sendiri / Personal Cost pada individu

- Rasa sakit dan penderitaan

- Kehilangan suatu kualitas kehidupan

- Kehilangan pendapatan

- Kehilangan kenikmatan hidup (sementara dan permanen)

- Ongkos tambahan (perjalanan, obat, dll.)

- Kekhawatiran / kepedulian keluarga

b. Ongkos langsung (cedera, penyakit, dan kerusakan pada plant / produk)

c. Ongkos tak langsung

- Kerusakan produk atau material

- Penundaan produksi

- Pengerjaan lembur

- Waktu bagi investasi

- Waktu bagi administrasi

S1 TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS JEMBER

Page 10: Laporan KP FIX

LAPORAN KERJA PRAKTEK 2016

- Kehilangan kemampuan

Menurut UU No. 1 tahun 1970 keselamatan kerja bagi seluruh karyawan

dari PT. YTL Jawa Timur sangat diperhatikan sekali, adapun caranya dengan

melalui berbagai pelatihan keselamatan (safety training) dan dengan memasukkan

prosedur keselamatan kerja pertama kali dalam setiap pekerjaan. Misalnya dalam

sistem pelaksanaan maintenance harus melewati prosedur keselamatan yang

sangat ketat dengan kendali keselamatan kerja langsung di bawah Presiden

Direktur. Dengan komitmen ini diharapkan akan tercipta kondisi kerja yang aman

sehingga kinerja masing – masing personil aman.

2. Berwawasan Lingkungan Hidup

Sebagai salah satu bentuk perhatian PT. YTL Jawa Timur terhadap

lingkungan, perusahaan mengeluarkan Pernyataan Kebijakan Lingkungan seperti

yang tertera di bawah ini

Sebagai pengakuan dari PT.Jawa Timur ( Pemilik ) dan YTL Power

dalam Pernyataan Kebijakannya, PT. YTL Jawa Timur (Operator) mendukung

pandangan bahwa lingkungan adalah bagian integral dan fundamental dari strategi

dan tujuan bisnis Stasiun Pembangkit Paiton II.

Sebagai operator dari Stasiun Pembangkit Paiton Tahap II, kami

mengakui bahwa kegiatan kami mungkin berdampak pada lingkungan dank arena

itu kami bertekad untuk menerapkan perlindungan lingkungan berstandar tinggi

dan meningkatkan kinerja pengelolaan lingkungan secara berkesinambungan.

Di Paiton, kami bertekad untuk meningkatkan kinerja pengelolaan

lingkungan dengan :

Mematuhi peraturan perundang-undangan dan bila mungkin mencapai unjuk

kerja yang lebih baik dari apa yang dipersyaratkan peraturan perundang –

undangan.

Mempertahankan Sistem Pengelolaan Lingkungan yang efektif dan efisien.

Meminimalkan resiko lingkungan dan mencegah polusi.

Mengurangi dampak visual dari operasi kami.

Mendorong penggunaan transportasi yang efisien pada semua kegiatan

kami.

S1 TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS JEMBER

Page 11: Laporan KP FIX

LAPORAN KERJA PRAKTEK 2016

Mengelola tanah dengan penuh kehati – hatian serta mengembangkan

konservasi alam.

Kami juga mengakui bahwa para pemilik saham kami berperan dalam

dan bertekad untuk :

Mendidik dan melatih staf kami untuk menjalankan kegiatan mereka secara

bertanggung jawab pada lingkungan.

Memberi informasi para pemasok dan kontraktor kami tentang standar

lingkungan kami yang tinggi

Mendorong standar yang tinggi di sepanjang rantai pasokan kami.

Mendorong semua pemilik saham kami untuk menggunakan energi dan

sumber daya secara efisien.

Untuk mencapai tujuan tersebut kami kan merumuskan tujuan dan target

serta laporan tahunan atas perkembangan kami. Sebagai perwujudan dari

pernyataan tersebut di atas, perusahaan membuktikannya dengan dioperasikannya

berbagai fasilitas dalam plant yang bertujuan untuk mengolah setiap hasil

buangan sehingga benar – benar ramah lingkungan. Contohnya adalah

penggunaan fasilitas ElectroStatic Prescipitator (ESP), Flue Gas

Desulphurisation (FGD), dan Waste Water Treatment Plant (WWTP).

3. Lingkungan Sosial

PT. YTL Jawa Timur juga menaruh perhatian yang besar pada kehidupan

sosial di luar lingkungan perusahaan. Pihak perusahaan menyadari pentingnya

hubungan sosial dalam rangka menciptakan kehidupan yang serasi, selaras, dan

seimbang dengan masyarakat sekitar. Bentuk nyata kepeduliannya dalam bidang

pendidikan berupa bantuan ke sekolah-sekolah sekitar, pondok pesantren, dan

sumbangan sosial lainnya.

S1 TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS JEMBER

Page 12: Laporan KP FIX

LAPORAN KERJA PRAKTEK 2016

1.8.2 Visi, Misi, Strategi dan Nilai

VISI

Menjadi perusahaan utama di bidang pengoperasian dan pemeliharaan

pembangkit listrik yang memberikan pelayanan kelas dunia kepada

PT.Jawa Timur Indonesia.

Menjadi dikenal di Indonesia sebagai perusahaan yang paling maju dan

terkemuka.

MISI

Berkomitmen untuk terus menerus memberikan pelayanan sempurna yang

menguntungkan dalam mencapai sasaran bisnis dengan melampaui

harapan para pemilik dan pemegang saham serta peduli terhadap

karyawan.

Menjadi terkemuka dan unggul dalam manajemen kualitas, operasional,

keselamatan kerja, kesehatan dan lingkungan.

STRATEGI

Bagaimana perusahaan secara berkala untuk mencapai visi.

NILAI

Working Together

- untuk keuntungan bersama.

- kesatuan, kejujuran, dan kepercayaan.

- saling menghormati dan menghargai satu sama lainnya.

Working Better

- tidak berkompromi pada keselamatan dan kesehatan kerja.

- selalu mengembangkan inovasi dan kemajuan.

1.8.3 Struktur Organisasi

Struktur organisasi perusahaan yang di pakai adalah sistem garis lurus.

Pada laporan ini penjelasan tugas, wewenang dan tanggung jawab masing-masing

jabatan tidak dituliskan, dengan alasan fleksibilitas kerja perusahaan yaitu untuk

menghindari pekerja yang tidak mau bekerja apabila diluar tugas, wewenang dan

tanggungjawabnya. Struktur organisasinya sebagai berikut:

S1 TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS JEMBER

Page 13: Laporan KP FIX

Station Director

Operation Director

Engineering Director

Deputy Director of External Relation

Head of Training

Operation Shift Manager

Head of safety & Fire Services

Head of Electrical C & I

Head of Turbine Plant

Head of Material Handling

Head of Boiler Plant

Head of finance & Procurement

Head of Chemistry & Envr.

Head of MIS

OHC ManagerHead of Plant Performance

Head of Site Services

Head of HR & ER

Head of General Affair

Head of Medical Services

Struktur Organisasi

Page 14: Laporan KP FIX

LAPORAN KERJA PRAKTEK 2016

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pembangkit Listrik

Pembangkit listrik hampir menjadi kebutuhan primer karena listrik – setelah

ditemukan – dengan cepat disukai di seluruh dunia Listrik merupakan tenaga yang

bersih, tidak mahal tersedia dalam keadaan yang relatif stabil, dan mudah dikirim

ke tempat yang jauh. Tenaga gerak dan panas lazimnya menghasilkan listrik

sangat besar dalam pembangkit berdaya tinggi, sedangkan tenaga kimia yang

dibangkitkan oleh baterai kering dan pancaran sinar matahari yang diubah sel

matahari umumnya menghasilkan listrik berdaya rendah. Dalam pembangkit

termodern, pembangkit nuklir, tenaga yang dihasilkan pembelahan inti atom

dimanfaatkan untuk membangkitkan uap panas yang menggerakkan turbin.

2.2 Generator

Generator sebagai alat untuk membangkitkan energi listrik dari energi

mekanik. Generator terdiri dari stator dan rotor. Dimana stator terbagi lagi

menjadi beberapa bagian, yaitu kerangka luar, kerangka dalam, inti stator, dan

belitan stator. Demikian juga dengan rotor yang terbagi menjadi rotor shaft,

belitan rotor, cincin penopang rotor, exciter current lead, bantalan poros

(bearing), dan shaft seal.

2.3 Transformator

Transformator adalah suatu alat listrik statis yang dipergunakan untuk

mengubah tegangan bolak-balik menjadi lebih tinggi atau lebih rendah dan

digunakan untuk memindahkan energi dari suatu rangkaian listrik ke rangkaian

lainnya tanpa merubah frekuensi. Transformator disebut peralatan statis karena

tidak ada bagian yang bergerak atau berputar, tidak seperti motor atau generator.

Dalam bentuknya yang paling sederhana, transformator terdiri atas dua kumparan

dan satu induktansi mutual. Dua kumparan tersebut terdiri dari kumparan primer

dan kumparan sekunder.

S1 TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS JEMBERPage 14

Page 15: Laporan KP FIX

LAPORAN KERJA PRAKTEK 2016

Kumparan primer adalah kumparan yang menerima daya dan dinyatakan

sebagai terminal masukan dan kumparan sekunder adalah kumparan yang melepas

daya dan dinyatakan sebagai terminal keluaran. Kedua kumparan dibelit pada

suatu inti yang terdiri atas material magnetik berlaminasi.Secara sederhana

transformator dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu lilitan primer, lilitan

sekunder dan inti besi.

Lilitan primer merupakan bagian transformator yang terhubung dengan

sumber energi (catu daya). Lilitan sekunder merupakan bagian transformator yang

terhubung dengan rangkaian beban. Sedangkan inti besi merupakan bagian

transformator yang bertujuan untuk mengarahkan keseluruhan fluks magnet yang

dihasilkan oleh lilitan primer agar masuk ke lilitan sekunder.

Transformator terdiri dari dua gulungan kawat yang terpisah satu sama

lain, yang dibelitkan pada inti yang sama. Daya listrik dipisahkan dari kumparan

primer ke kumparan sekunder dengan perantaraan garis gaya magnet (fluks

magnet) yang dibangkitkan oleh aliran listrik yang mengalir melalui kumparan

primer. Untuk dapat membangkitkan tegangan listrik pada kumparan sekunder,

fluks magnet yang dibangkitkan oleh kumparan primer harus berubah-ubah.

Untuk mengetahui hal ini, aliran listrik yang mengalir melalui kumparan primer

haruslah aliran listrik bolak-balik. Saat kumparan primer dihubungkan ke sumber

listrik AC, pada kumparan primer timbul gaya gerak magnet (ggm) bersama yang

bolak-balik juga. Dengan adanya ggm ini, di sekitar kumparan primer timbul fluks

magnet bersama dan pada ujung-ujung kumparan sekunder timbul gaya gerak

listrik (ggl) induksi sekunder yang mungkin sama, lebih tinggi, atau lebih rendah

dari gaya gerak listrik primer. Hal ini tergantung pada transformasi kumparan

transformator. Jika kumparan sekunder dihubungkan kebeban, maka pada

kumparan sekunder timbul arus bolak-balik sekunder akibat adanya gaya gerak

listrik induksi sekunder. Hal ini mengakibatkan timbul gaya gerak magnet pada

kumparan sekunder dan akibatnya pada beban timbul tegangan sekunder.

.

S1 TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS JEMBERPage 15

Page 16: Laporan KP FIX

LAPORAN KERJA PRAKTEK 2016

Gambar 2.1 Prinsip Kerja Transformator

Keterangan gambar :

U1 : tegangan primer

U2: tegangan sekunder

I1: arus primer

I2: arus sekunder

ep: GGL induksi pada kumparan primer

es: GGL induksi pada kumparan sekunder

Np: lilitan primer

Ns: lilitan sekunder

Φb: fluks magnet bersama

Z : beban

S1 TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS JEMBERPage 16

Page 17: Laporan KP FIX

LAPORAN KERJA PRAKTEK 2016

BAB III

PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

3.1 Proses Produksi dan Sistem Pembangkitan Listrik

Prinsip kerja PLTU Paiton secara umum adalah adanya pembakaran batu

bara pada boiler untuk memanaskan air dan mengubah air tersebut menjadi uap

yang sangat panas dan digunakan untuk menggerakkan turbin sehingga

menghasilkan tenaga listrik dari kumparan medan magnet di generator.

Pembangkit ini mengoperasikan 2 unit PLTU yakni unit 5 dan 6 dengan total

kapasitas 1220 MW dengan masing-masing unit menghasilkan 610 MW. Energi

listrik tersebut kemudian ditransmisikan melalui SUTET 500 kV Sistem

Interkoneksi Jawa-Bali. Berikut adalah proses alir PLTU Paiton:

Gambar 3.1 Proses alur PLTU Paiton

Daya listrik yang dihasilkan dari keseluruhan plant sebelumnya berasal

dari energi pembakaran batu bara (Coal) yang telah mengalami proses yang

panjang. Dari proses produksi itu kita mengenal komponen-komponen penting

yang terlibat dalam proses produksi tersebut. Komponen-komponen tersebut

adalah boiler, turbin dan generator. Sedangkan tiga bahan utama yang digunakan

yaitu air, udara dan batu bara. Batu bara digunakan sebagai bahan bakar yang

S1 TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS JEMBERPage 17

Page 18: Laporan KP FIX

LAPORAN KERJA PRAKTEK 2016

menghasilkan panas. Oksigen diperlukan dalam proses pembakaran ini. Hasil

pembakaran yaitu panas, digunakan untuk mengubah air menjadi uap. Uap inilah

yang digunakan untuk menggerakkan turbin. Energi mekanis yang dihasilkan dari

turbin digunakan untuk menggerakkan generator. Keseluruhan proses yang terjadi

dapat disederhanakan seperti di atas. Namun sebenarnya proses yang terjadi tidak

sesederhana itu. Masih banyak sekali proses yang menunjang proses tersebut.

Berikut ini merupakan proses produksi listrik yang terjadi pada pembangkit listrik

Unit 5 dan Unit 6.

Sebelum masuk ke tempat pembakaran (furnace), batu bara yang

digunakan untuk menghasilkan energi panas mengalami beberapa proses. Setelah

batu bara turun dari kapal, batu bara ditampung di tempat penampungan batu bara.

Dari tempat penampungan ini batu bara dipindahkan ke Silo dengan

menggunakan Conveyor. Sebelum batu bara dipindahkan, batu bara di spray dulu

dengan air agar tidak terlalu berdebu. Dan dilewatkan dalam sensor logam untuk

memastikan agar tidak ada logam yang ikut terbawa dalam Conveyor.

Dari Silo batu bara dimasukkan ke dalam Pulverizer melalui Feeder.

Pulverizer merupakan tempat penghancuran batu bara menjadi butiran yang

sangat halus sehingga menyerupai bubuk (powder). Sedangkan Feeder adalah alat

pengatur kapasitas batu bara yang harus memasuki Pulverizer. Dalam melakukan

aktivitasnya, Feeder di kontrol dalam 3 hal yakni beban dari generator, kecepatan

pemanasan steam dan kualitas dari batu bara itu sendiri. Silo ini mampu

menampung batu bara sekitar 500 ton. Setelah dari Pulverizer, powder batu bara

akan naik karena dorongan udara panas dari PA (Primary Air ) Fan. Selain

sebagai pendorong, udara panas ini juga berfungsi sebagai pengering powder batu

bara agar lebih cepat dalam proses pembakaran serta menjadi penyeimbang

proses pembakaran di dalam Furnace.

Panas yang di hasilkan dari proses pembakaran ini melalui proses

perpindahan panas secara konveksi uap panas ini kemudian di panaskan lebih

lanjut oleh super heater sampai menjadi uap panas kering (dry super heated

steam), setelah itu uap panas kering akan disalurkan ke turbin bertekanan tinggi

(HP Turbine) dengan bantuan pipa – pipa tebal bertekanan tinggi dimana steam

S1 TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS JEMBERPage 18

Page 19: Laporan KP FIX

LAPORAN KERJA PRAKTEK 2016

itu dikeluarkan dan mengenai blade turbine. Saat mengenai blade, energi kalor

yang dimiliki steam akan berubah menjadi energi kinetik dan menggerakkan

blade turbine, uap yang keluar dari High Pressure (HP) Turbine akan dilakukan

pemanasan ulang (Reheat) di dalam boiler dengan tujuan supaya dapat

meningkatkan efisiensi boiler, selanjutnya steam dari reheat akan masuk kedalam

IP Turbine, setelah dari IP (Intermediate Pressure) Turbine steam akan masuk

kedalam Low Pressure (LP) Turbine dan shaft turbin yang disambungkan

dengan generator ikut berputar.

Listrik dihasilkan dalam batang – batang tembaga stator dengan

elektostatik di dalam rotor melalui putaran magnet. Listrik yang dihasilkan

bertegangan 21 kV dan dengan menggunakan generator transformer dinaikkan

menjadi 500 kV.

S1 TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS JEMBERPage 19

Page 20: Laporan KP FIX

LAPORAN KERJA PRAKTEK 2016

3.2 Single Line Diagram

Halaman ini sengaja dikosongkan

S1 TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS JEMBERPage 20

Page 21: Laporan KP FIX

LAPORAN KERJA PRAKTEK 2016

3.3 Generator

Gambar 3.2 Generator

Generator yang digunakan pada PLTU Paiton Unit 5 dan 6 merupakan

generator yang identik spesifikasinya, tetapi generator tersebut memiliki serial

number yang berbeda. Serial number generator pada unit 5 yaitu M127843

sedangkan pada unit 6 yaitu M127844. Keduanya merupakan generator 3 fasa

yang menggunakan brushless excitation, dengan cara pemasangan rectifier pada

poros generator.

Gambar 3.3 Brushless Excitation System

S1 TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS JEMBERPage 24

Page 22: Laporan KP FIX

LAPORAN KERJA PRAKTEK 2016

Sistem eksitasi tanpa sikat (brushless) mesin listrik menyediakan

kehandalan yang tinggi melalui penghapusan kuas, cincin kolektor, dan debu

karbon, dimana pada pemanfaatannya mengurangi inspeksi dan biaya

pemeliharaan. Perputaran lebih rectifier dengan deteksi kegagalan dioda saat

beroperasi memungkinkan untuk interval perawatan yang lebih nyaman.

PMG (Permanent Magnet Generator) memasok listrik AC frekuensi tinggi

ke pengatur tegangan (AVR). AVR menerima tegangan dan umpan balik arus

reaktif yang disediakan oleh trafo arus dan tegangan untuk memberikan tegangan

dan arus reaktif. AVR menyediakan variabel kontrol arus DC ke bidang exciter

yang berputar. Dengan belitan rotor yang berputar tersebut, exciter menghasilkan

keluaran tiga fasa AC frekuensi tinggi, kemudian disearahkan oleh rectifier wheel

(roda penyearah) yang berputar. Arus DC ini diumpankan melalui konduktor ke

pusat poros rotor dan dibawa oleh bar khusus di daerah berongga di bawah

bantalan yang kemudian diterapkan pada pembangkit utama.

3.3.1 Bagian-Bagian Utama Generator

Gambar 3.4 Bagian-bagian generator

1. Stator

- Kerangka Dalam

Bagian dalam dari stator terdiri dari inti dan lilitan. Cincin

penopang membentuk bagian dari dalam sangkar yang ditutupkan

dalam kerangka.

S1 TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS JEMBERPage 25

Page 23: Laporan KP FIX

LAPORAN KERJA PRAKTEK 2016

- Kerangka Luar

Kerangka stator kedap udara serta tahan terhadap tekanan dari inti

stator, belitan stator, dan pendingin pada ujung turbin.

- Inti stator

- Belitan stator

Gambar 3.5 Belitan stator

2. Rotor

Gambar 3.6 Rotor

- Poros rotor

Salah satu bagian tempaan padat yang dibuat dari tuangan vakum.

Slot untuk penempatan dari lilitan medan dililitkan dalam tubuh rotor.

- Belitan rotor

Lilitan rotor terdiri atas beberapa koil yang dimasukkan ke dalam

slot dan terhubung seri seperti dua kelompok lilitan yang membentuk

S1 TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS JEMBERPage 26

Page 24: Laporan KP FIX

LAPORAN KERJA PRAKTEK 2016

satu kutub. Tiap koil terdiri atas beberapa lilitan yang terhubung seri,

masing-masing terdiri dari dua lilitan yang membujur dan melintang

yang dihubungkan dengan arang pada bagian ujung.

- Cincin Geser

Cincin geser menerima gaya sentrifugal dari lilitan. Salah satu

ujung masing-masing cincin mengecil untuk dimasukkan ke tubuh

rotor, sedangkan ujung yang lain tergantung di atas ujung lilitan tanpa

menyentuh poros.

- Bantalan Poros (Bearing)

Sleeve bearing dilengkapi dengan shaft hydraulic selama start dan

operasi. Untuk menghilangkan arus pada poros, semua bearing

diisolasi berturut-turut dari stator dan dasar pelat. Temperatur dari

bearing dimonitor dengan thermocouple yang diletakkan di bagian

bawah sleeve bearing.

3.3.2 Sistem perawatan (maintenance system)

Tujuan dari adanya perawatan :

1. Meningkatkan availabilitas

2. Memelihara serta mempertahankan nilai perawatan dengan

meminimalkan kerusakan.

3. Efisiensi biaya produksi

4. Menjaga keselamatan orang yang menggunakan sarana dan alat

tersebut.

Komponen dari maintenance system :

1. Perencanaan (planning)

Kita harus sudah merencanakan proses perawatan yang akan dilakukan

dan diterapkan. Sehingga ketika perawatan dilakukan, akan sesuai

dengan acuan perencanaan.

S1 TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS JEMBERPage 27

Page 25: Laporan KP FIX

LAPORAN KERJA PRAKTEK 2016

2. Sistem Tugas (Work Order System)

Digunakan untuk memeriksa perbaikan yang akan dilakukan, mulai dari

jenis peralatan, biaya, perencanaan, serta jadwal dari maintenance itu

sendiri.

3. Data Peralatan

Informasi mengenai peralatan yang akan digunakan harus tersedia, agar

dalam melakukan proses perawatan lebih tepat dan efisisen.

4. Leadership, management, communication, team work.

Aspek ini supaya dapat menjamin proses perawatan berjalan efektif dan

efisien.

5. Qualified Personal

Merupakan orang yang memiliki kualifikasi dalam proses perawatan,

sebab hal ini berhubungan langsung dengan kapabilitas peralatan dan

secara tidak langsung akan mempengaruhi proses produksi dari power

plant.

6. Shops, tool room, and hand tools

Rencana perawatan mengidentifikasikan alat khusus pada rencana

kerja. Perawatan program harus memperhatikan keefektifan dari shops,

tool room, dan hand tools.

7. Store room and rotating spares

Menyediakan peralatan-peralatan yang dibutuhkan dalam proses

perawatan terutama cadangan peralatan. Jika sewaktu-waktu mengalami

kerusakan dan harus diganti, maka waktu yang diperlukan untuk proses

pergantian akan sedikit, sehingga tidak akan mengganggu proses

produksi.

8. Reliability maintenance

Menjaga keandalan sistem dan menjaga sistem dari kegagalan.

- Preventive maintenance

Kegiatan dalam penjadwalan perawatan. Dengan adanya

penjadwalan ini, diharapkan mengurangi kegagalan tak terduga,

apabila terjadi juga kerusakan akan terdeteksi lebih dini.

S1 TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS JEMBERPage 28

Page 26: Laporan KP FIX

LAPORAN KERJA PRAKTEK 2016

- Predictive maintenance

Merupakan kegiatan yang dilakukan berdasarkan kondisi pada

sistem, biasanya dilakukan dalam bentuk monitoring langsung pada

sistem.

- Project maintenance

Proyek kerja yang diharapkan menghasilkan suatu tambahan atau

modifikasi terhadap perawatan.

9. Improve Work Process

Merupakan suatu cara dalam melakukan perbaikan sistem dengan

meningkatkan kuantitas maupun kualitas sistem.

10. Maintenance Metrics

Merupakan parameter dari proses perawatan yang dilakukan,

penentuan perawatan yang telah dilakukan sudah efektif atau belum

dan sesuai dengan prosedur atau tidak.

3.3.2.1 Jenis Maintenance

1. Preventive maintenance

Dilakukan untuk menghindari agar suatu peralatan tidak

mengalami kerusakan. Kegiatan yang dilakukan meliputi

pelumasan serta membersihkan bagian-bagian tertentu pada selang

waktu yang telah ditentukan. Misalnya, pembersihan pada

pulverizer (mill) dan transformator chlorine.

2. Corrective maintenance

Keuntungan dari sistem perawatan ini ialah efektifitas perbaikan

sistem apabila terjadi kerusakan, waktu yang dibutuhkan untuk

perbaikan dapat lebih cepat, dan biaya yang dikeluarkan pun dapat

ditekan.

3. Corrective maintenance after inspection

Jenis perawatan seperti ini dilakukan tidak terjadwal, melainkan

hanya dilakukan ketika ditemukan kerusakan pada sistem setelah

adanya inspeksi. Contohnya, saat melakukan inspeksi ke generator

S1 TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS JEMBERPage 29

Page 27: Laporan KP FIX

LAPORAN KERJA PRAKTEK 2016

transformer dan ditemukan ada kebocoran pipa pada saluran antara

sitram dry ke trafo.

4. Support

Perawatan ini dilakukan sewaktu-waktu jika ada kerusakan pada

sistem. Misalnya, ketika ada generator trip.

5. Modification

Tindakan perawatan ini lebih ditekankan pada pengembangan

sistem. Tujuannya untuk membuat sistem menjadi lebih efisiensi

dan lebih andal.

3.3.2.2 Klasifikasi Waktu Pelaksanaan Maintenance

1. Equipment running : perawatan dilakukan ketika sistem masih

bekerja.

2. Equipment shutdown : perawatan dilakukan ketika sistem sedang

tidak bekerja

3. Unit shutdown : perawatan dilakukan ketika sistem atau unit

sedang tidak bekerja kurang dari 2 hari.

4. Unit outage : perawatan dilakukan ketika unit sedang dalam

penghentian sementara waktu.

5. Major unit shutdown : perawatan dilakukan ketika sistem sedang

tidak bekerja dalam waktu yang cukup lama.

6. Station shutdown : perawatan dilakukan ketika sistem mati total di

luar outage.

3.3.3 Sistem Proteksi dan Pengaman dalam Generator

Generator memerlukan proteksi atau perlindungan. Kemampuan

suatu sistem tenaga listrik ditentukan pula dari bagaimana sistem proteksi

yang digunakan. Oleh sebab itu, dalam perencanaan suatu sistem tenaga

listrik perlu dipertimbangkan kondisi-kondisi gangguan yang mungkin

terjadi pada sistem, melalui analisis gangguan.

Gangguan yang bisa saja terjadi pada pembangkit atau generator yaitu :

a. Gangguan hubung singkat fasa ke tanah

S1 TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS JEMBERPage 30

Page 28: Laporan KP FIX

LAPORAN KERJA PRAKTEK 2016

b. Gangguan hubung singkat antar fasa

c. Suhu tinggi

d. Penguatan hilang

e. Hubung singkat sirkit dalam rotor

Proteksi yang digunakan adalah :

Pemutus Tenaga/Circuit Breaker (PMT/CB) adalah peralatan sistem

tenaga listrik yang berfungsi sebagai pemutus hubungan antara sisi sumber

tenaga listrik dengan sisi beban yang bekerja otomatis apabila terjadi

gangguan dan akan bekerja manual apabila sedang dalam perawatan atau

perbaikan.

Relay Proteksi

Sebagai alat untuk mendeteksi adanya gangguan yang selanjutnya

memberi perintah trip kepada Pemutus Tenaga (PMT).

3.3.3.1 Proteksi untuk Gangguan dari Dalam Generator

a. Differential relay : untuk melindungi generator dari gangguan akibat

hubung singkat (short circuit) antarfasa.

b. Stator ground fault relay : untuk mendeteksi gangguan

pentanahan/grounding pada generator.

c. Loss of field relay : untuk mendeteksi kehilangan medan penguatan yang

menyebabkan overheating pada kumparan stator dan Eddy current pada

kumparan rotor.

d. Voltage balance meter : untuk mendeteksi hilangnya tegangan dari trafo

tegangan ke AVR dan relay.

e. Thermocouple : untuk memonitor temperatur pada bantalan (bearing) dan

poros.

3.3.3.2 Proteksi untuk Gangguan dari Luar Generator

a. Negative phase sequence relay : untuk melindungi generator dari arus

lebih urutan fasa negatif yag disebabkan oleh beban tidak seimbang.

S1 TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS JEMBERPage 31

Page 29: Laporan KP FIX

LAPORAN KERJA PRAKTEK 2016

b. Out of step relay : untuk melindungi generator dari power swing akibat

perubahan beban dari sistem transmisi yang dapat menyebabkan operasi

generator tidak sinkron.

c. Over excitation V/Hz relay : untuk melindungi generator dari kejenuhan

inti yang dapat menyebabkan kenaikan tegangan.

d. Under frequency relay : untuk mendeteksi turunnya frekuensi akibat

penurunan putaran generator yang disebabkan oleh beban berlebih.

e. Reverse power relay : untuk mendeteksi adanya daya balik/aliran arus dari

sistem jaringan yang akan menyebabkan generator bekerja sebagai motor.

f. Arrester selentium : untuk memotong tegangan lebih akibat sambaran

petir.

3.3.3.3 Spesifikasi Relay pada Generator

a. Relay 7UM512

Aplikasi dari Relay 7UM512 salah satunya yaitu :

- Overcurrent/undercurrent protection

Relay arus lebih atau over current relay (OCR) adalah suatu relay

yang cara kerjanya berdasarkan adanya kenaikan arus yang melebihi

batas yang telah ditentukan.

Jenis over current relay :

1. Relay arus lebih seketika (moment-instantaneous)

Jangka waktu kerja relay sangat singkat yakni sekitar 20-100

milisecond.

S1 TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS JEMBERPage 32

Page 30: Laporan KP FIX

LAPORAN KERJA PRAKTEK 2016

Gambar 3.

Gambar 3.7 Wiring relay arus lebih seketika

Bila arus beban naik melebihi batas yang ditentukan, maka harga Ir

juga akan naik. Bila naiknya arus melebihi harga operasi dari relay

(setting arus), maka relay akan bekerja yang ditandai dengan alarm

yang berbunyi dan TC melepas engkol sehingga PMT membuka.

2. Relay arus lebih waktu tertentu (definite time)

Jenis relay ini jangka waktu relay mulai pick-up (kerja) sampai

selesai kerja.

Gambar 3.8 (a) Wiring relay arus lebih waktu tertentu (b) Karakteristik

relay arus lebih waktu tertentu

S1 TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS JEMBERPage 33

Page 31: Laporan KP FIX

LAPORAN KERJA PRAKTEK 2016

3. Relay arus lebih berbanding terbalik

Gambar 3.9 (a) Wiring relay arus lebih berbanding terbalik (b)

Karakteristik arus lebih berbanding terbalik

Selain itu ada beberapa proteksi yang ada pada relay 7UM512,

diantaranya :

- Overvoltage/undervoltage protection

- Over/underfrequency protection

- Active/reactive power protection

- Unbalanced-load protection

- Stator earth-fault protection

- Rotor earth-fault protection

S1 TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS JEMBERPage 34

Page 32: Laporan KP FIX

LAPORAN KERJA PRAKTEK 2016

3.4 Generator Transformer

Pada PLTU unit 5 dan 6 memiliki beberapa jenis transformator yang

digunakan. Berdasarkan daya yang disuplai untuk plant transformator dibagi

menjadi berikut:

- BAT01: Generator Transformer 765 MVA (21 kV to 500 kV)

- BBT: Unit Auxiliary Transformer 60/40/40 MVA (21 kV to 10 kV)

- BCT: Station Service Transformer 90/45/45 MVA (150 KV to 10 kV)

Gambar 3.10 Generator Transformer 765 MVA

Generator Transformer 765 MVA adalah jenis transformator basah yang

menggunakan minyak/oli sebagai isolasi dan pendinginnya. Trafo ini menaikkan

tegangan yang dikirim generator yakni sebesar 21 KV menjadi 500 KV. Tegangan

dari generator dialirkan ke trafo dengan menggunakan Bust Duct. Terdapat pula

trafo spare dimana trafo ini digunakan sebagai transformator cadangan apabila

terdapat kerusakan atau trip pada Generator Transformer.

S1 TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS JEMBERPage 35

Page 33: Laporan KP FIX

LAPORAN KERJA PRAKTEK 2016

Gambar 3.11 Name Plate Generator Transformer

3.4.1 Bagian-bagian Generator Transformer

3.4.1.1 Bagian Utama

a. Inti Besi

Inti besi digunakan sebagai media jalannya fluks yang timbul

akibat induksi arus bolak balik pada kumparan yang mengelilingi inti

besi sehingga dapat menginduksi kembali ke kumparan yang lain.

Dibentuk dari lempengan–lempengan besi tipis berisolasi yang

disusun sedemikian rupa, untuk mengurangi panas.

b. Kumparan Transformator

Kumparan transformator adalah beberapa lilitan kawat

berisolasi yang membentuk suatu kumparan atau gulungan. Kumparan

tersebut terdiri dari kumparan primer dan kumparan sekunder yang

diisolasi baik terhadap inti besi maupun terhadap antar kumparan.

Kumparan tersebut sebagai alat transformasi tegangan dan arus.

c. Minyak Transformator

S1 TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS JEMBERPage 36

Page 34: Laporan KP FIX

LAPORAN KERJA PRAKTEK 2016

Di dalam sebuah transformator terdapat dua komponen yang

secara aktif “membangkitkan” energi panas, yaitu besi (inti) dan

tembaga (kumparan). Bila energi panas tidak disalurkan melalui suatu

sistem pendinginan akan mengakibatkan besi maupun tembaga akan

mencapai suhu yang tinggi, yang akan merusak nilai isolasinya.

Untuk maksud pendinginan itu, kumparan dan inti dimasukkan ke

dalam suatu jenis minyak, yang dinamakan minyak transformator.

Minyak itu mempunyai fungsi ganda, yaitu pendinginan dan

isolasi. Fungsi isolasi ini mengakibatkan berbagai ukuran dapat

diperkecil. Perlu dikemukakan bahwa minyak transformator harus

memiliki mutu yang tinggi dan senantiasa berada dalam keadaan

bersih. Disebabkan energi panas yang dibangkitkan dari inti maupun

kumparan, suhu minyak akan naik. Hal ini akan mengakibatkan

terjadinya perubahan-perubahan pada minyak transformator.

Untuk itu minyak transformator harus memenuhi persyaratan

sebagai berikut:

1. Kekuatan isolasi tinggi, sesuai IEC 296 minyak trafo harus Class

1 dan 2 yaitu untuk minyak baru dan belum difilter >30kV/2,5

mm dan setelah dilfilter >50kV/2,5 mm.

2. Penyalur panas yang baik, agar partikel-partikel dalam minyak

dapat mengendap dengan cepat.

3. Viskositas yang rendah agar lebih mudah bersirkulasi dan

kemampuan pendinginan jadi lebih baik. Pada IEC 296 viskositas

minyak class 1 saat suhu 40⁰C adalah <16,5 cSt.

4. Sesuai IEC 296 Flash Point minyak trafo berada pada suhu diatas

163⁰C dan pour point di bawah -30⁰C.

5. Tidak merusak bahan isolasi padat.

6. Sifat kimia yang stabil.

d. Bushing

S1 TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS JEMBERPage 37

Page 35: Laporan KP FIX

LAPORAN KERJA PRAKTEK 2016

Bushing merupakan komponen penting dari transformator yang

berada di bagian luar transformator. Fungsinya sebagai penghubung

antara kumparan transformator dengan jaringan di luar transformator.

Bushing terdiri dari sebuah konduktor yang terhubung dengan

kumparan yang berada di dalam transformator dan konduktor tersebut

diselubungi oleh bahan isolator. Bahan isolator berfungsi sebagai

media isolasi antara konduktor bushing dengan badan tangki utama

transformator.

Gambar 3.12 Bushing

e. Tangki Konservator

Saat terjadi kenaikan suhu operasi pada transformator, minyak

isolasi akan memuai sehingga volumenya bertambah. Sebaliknya saat

terjadi penurunan suhu operasi, maka minyak akan menyusut dan

volume minyak akan turun. Konservator digunakan untuk menampung

minyak pada saat transformator mengalamui kenaikan suhu. Seiring

dengan naik turunnya volume minyak dikonservator akibat pemuaian

dan penyusutan minyak, volume udara didalam konservator pun akan

bertambah dan berkurang.

Penambahan atau pembuangan udara di dalam konservator akan

berhubungan dengan udara luar. Agar minyak isolasi transformator

S1 TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS JEMBERPage 38

Page 36: Laporan KP FIX

LAPORAN KERJA PRAKTEK 2016

tidak terkontaminasi oleh kelembaban dan oksigen dari luar, maka

udara yang akan masuk ke dalam konservator akan difilter melalui

silica gel. Untuk menghindari agar minyak trafo tidak berhubungan

langsung dengan udara luar, maka saat ini konservator dirancang

dengan menggunakan brether bag/rubber bag, yaitu sejenis balon

karet yang dipasang di dalam tangki konservator. Tangki konservator

pada Generator Transformer ditunjukkan oleh tanda anak panah

dibawah ini.

Gambar 3.13 Tangki Konservator

3.4.1.2 Peralatan Bantu

a. Pendingin

Pendingin pada transformator berfungsi untuk menjaga agar

transformator bekerja pada suhu rendah. Pada inti besi dan kumparan-

kumparan akan timbul panas akibat rugi-rugi tembaga. Panas

tersebut mengakibatkan kenaikan suhu yang berlebihan dan hal ini

akan merusak isolasi. Maka untuk mengurangi kenaikan suhu yang

berlebihan tersebut transformator perlu dilengkapi dengan sistem

pendingin untuk menyalurkan panas keluar transformator.

S1 TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS JEMBERPage 39

Page 37: Laporan KP FIX

LAPORAN KERJA PRAKTEK 2016

Pendingin (minyak isolasi) dialirkan dengan menggunakan oil

pump dan untuk mempercepat pendinginan transformator dilengkapi

dengan kipas pendingin (Cooling Fans) yang dipasang di radiator

transformator dan pompa minyak agar sirkulasi minyak lebih cepat

dan pendinginan lebih optimal.

Gambar 3.14 Cooling Fans

b. Sitram Dry

Minyak transformator yang akan dipompa masuk (inlet) ke

main tank terlebih dahulu akan di filter dan dimurnikan pada Sitram

Dry. Kemudian dialirkan kembali ke body trafo dan dikeluarkan

(outlet) menuju ke Sitram Dry kembali. Begitu seterusnya (proses

kontinyu). Pada Sitram Dry terdapat beberapa macam indikator,

seperti temperatur dan besarnya kandungan H2O dalam satuan ppm

(part per million) dalam minyak transformator. Kandungan H2O

dalam minyak trafo harus dihilangkan karena

S1 TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS JEMBERPage 40

Page 38: Laporan KP FIX

LAPORAN KERJA PRAKTEK 2016

Gambar 3.15 Sitram dry

c. Tap Charger

Tap changer merupakan alat penstabil tegangan keluaran pada

sisi sekunder transformator daya. Prinsip kerja alat ini adalah dengan

mengubah jumlah kumparan primer yang memiliki input tegangan

yang berubah-ubah untuk mendapatkan nilai tegangan output yang

konstan. Terdapat 2 macam Tap Changer yakni On Load Tap

Changer (berbeban) dan Off Circuit Tap Changer (saat tanpa beban

dan tegangan).

Transformator yang terpasang di gardu induk pada umumnya

menggunakan tap changer yang dapat dioperasikan dalam keadaan

trafo berbeban dan dipasang di sisi primer. Untuk mengisolasi dan

meredam panas trafo pada saat proses perpindahan tap, maka OLTC

direndam di dalam minyak isolasi yang terpisah dengan minyak

isolasi utama trafo (ada beberapa trafo yang compartemen-nya

menjadi satu dengan main tank).

Karena pada proses perpindahan hubungan tap di dalam minyak

terjadi fenomena elektris, mekanis, kimia dan panas, maka minyak

isolasi OLTC kualitasnya akan cepat menurun. tergantung dari jumlah

kerjanya dan adanya kelainan di dalam OLTC.

S1 TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS JEMBERPage 41

Page 39: Laporan KP FIX

LAPORAN KERJA PRAKTEK 2016

Gambar 3.16 Motor control OLTC

d. Alat Pernapasan (Dehydrating Breather)

Perubahan temperatur didalam maupun diluar transformator

mengakibatkan perubahan pada temperatur minyak isolasi

transformator. Kualitas isolasi minyak transformator akan menurun

bila di dalam kandungan minyak tersebut terdapat banyak kandungan

gas dan air. Gas-gas dan air tersebut berasal dari kelembaban dan

kontaminasi oksigen dari udara luar. Saat level temperatur minyak

meningkat, maka transformator akan mendesak udara untuk keluar

dari transformator.

Dan sebaliknya, saat level temperatur minyak menurun, maka

udara luar akan masuk kembali ke dalam transformator. Untuk

mencegah terjadinya kontaminasi minyak transformator terhadap

udara luar yang masuk kembali ke transformator, maka sebuah

transformator daya dilengkapi dengan alat pernapasan berupa tabung

yang berisi zat kristal (silica gel) yang dimasukkan dengan cobalt

chloride dan terpasang di bagian luar transformator. Silica gel

mempunyai warna biru dalam keadaan kering, dan lama-kelamaan

S1 TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS JEMBERPage 42

Page 40: Laporan KP FIX

LAPORAN KERJA PRAKTEK 2016

akan menjadi merah muda pucat dengan meningkatnya kelembapan.

Karenanya membutuhkan maintenance secara berkala untuk

penggantian silica gel yang pucat dengan yang warna biru. Silica gel

ini dapat diaktifkan kembali dengan memanaskan dalam oven dalam

100⁰C.

Gambar 3.17 Dehydrating Breather

e. Indikator-indikator

Indikator transformator terdiri dari:

Indikator suhu minyak (oil temperature)

Alarm : 80⁰CTripping : 90⁰C

Indikator permukaan minyak

Indikator suhu winding (winding temperature)

Alarm : 105⁰CTripping : 115⁰C

Indikator kedudukan tap

S1 TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS JEMBERPage 43

Page 41: Laporan KP FIX

LAPORAN KERJA PRAKTEK 2016

(a) (b)

Gambar 3.18 Temperature Indicator (a) Oil Temperature

(b) Winding Temperature

3.4.2 Kapasitas Generator Transformer

Generator transformer yang digunakan pada unit 5 dan 6 adalah

transformator 3 fasa buatan SIEMENS tipe TFSM 8957. Trafo ini digunakan

untuk menaikkan tegangan keluaran generator dari 21 kV menjadi 500 kV dan

memiliki rating daya sebesar 765 MVA. TFSM 8975 sendiri memiliki arti

sebagai berikut:

- T : Transformator 3 fasa

- F : ODAF ( Oil Direct Air Forced)

- S : Neutral end – On Load Tap Changer

- M : Generator transformer (Sr ≥100 MVA)

- 89 : 630 MVA ≤ St ≤ 1000 MVA

- 57 : Um = 525 kV

Daya maksimal yang dapat dihasilkan sebesar 765 MVA. Dengan

perbandingan jumlah lilitan primer dan sekunder adalah 21 : 500 (dilihat dari

jumlah input dan output). Berat dari Generator transformer sendiri adalah

448.000 kg.

S1 TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS JEMBERPage 44

Page 42: Laporan KP FIX

LAPORAN KERJA PRAKTEK 2016

Gambar 3.19 Kapasitas generator Transformer

S1 TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS JEMBERPage 45

Page 43: Laporan KP FIX

LAPORAN KERJA PRAKTEK 2016

3.4.3 Maintenance Generator Transformer

3.4.3.1 Perawatan dan Pemeliharaan

Maintenance pada suatu peralatan listrik tegangan tinggi

merupakan serangkaian tindakan untuk mempertahankan kondisi

dan memastikan bahwa peralatan tersebut dapat digunakan dan

masih berfungsi dengan baik sehingga tidak dapat menimbulkan

gangguan yang kemudian akan mengakibatkan kerusakan.

Tujuan dari perawatan dan pemeliharaan ini adalah untuk

menjamin kontnyuitas penyaluran tenaga listrik dan menjaga

keandalannya, seperti :

- Meningkatkan reability, availability, dan efficiency.

- Memperpanjang umur peralatan.

- Mengurangi resiko kegagalan atau kerusakan peralatan.

- Meningkatkan safety peralatan.

- Mengurangi lama waktu padam akibat sering terjadi gangguan.

Faktor pemeliharaan peralatan listrik tegangan tinggi yang

perlu diperhatikan adalah sistem isolasi, baik isolasi padat maupun

isolasi cair. Sistem isolasi akan sangat mempengaruhi umur

peralatan. Karena itulah sistem isolasi perlu mendapatkan

perawatan khusus agar tidak terjadi kegagalan isolasi.

Maintenance peralatan listrik tegangan tinggi yang dilakukan

saat peralatan dalam keadaan beroperasi disebut dengan

pemeriksaan (monitoring system), yakni dengan cara melihat,

mencatat, meraba dan mendengar. Hal ini biasanya dilakukan oleh

operator atau petugas dengan sistem check list atau catatn saja.

Sedangkan untuk perawatan yang dilakukan saat keadaan

shutdown disebut pemeliharaan yakni dengan pengujian

(calibration), koreksi (resetting), memperbaiki (rectify), dan

membersihkan (cleaning). Pemeliharaan ini dilakukan oleh

tim/regu pemeliharan khusus.

S1 TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS JEMBERPage 46

Page 44: Laporan KP FIX

LAPORAN KERJA PRAKTEK 2016

Beberapa bentuk pemeliharaan berdasarkan waktu

pelaksanaannya antara lain :

1. Predictive Maintenance/Conditional Maintenance

Perawatan ini dilakukan dengan cara memprediksi adanya

kemungkinan terjadinya kegagalan terhadap peralatan listrik

tegangan tinggi. Hal ini bisa dilakukan secara online baik saat

peralatan beroperasi maupun tidak.

a) Balancing Cooling Fans

Kipas pendingin merupakan sumber udara yang dibutuhkan

untuk mendinginkan minyak trafo karenanya keseimbangan

cooling fans perlu diperhatikan. Pastikan mur dan baut yang

menopang cooling fans masih kokoh dan dicek apakah perlu

dilakukan penggantian atau tidak.

Gambar 3.20 Lembar Routine Inspection

b) Temperature Monitoring (Infra-red Termograph)

Suhu dan temperatur pada trafo harus terjaga untuk

mempertahankan kestabilan operasi trafo. Pada titik-titik

tertentu mempunyai suhu yang tinggi. Karenanya perlu

S1 TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS JEMBERPage 47

Page 45: Laporan KP FIX

LAPORAN KERJA PRAKTEK 2016

dilakukan penggantian komponen dengan daya serap kalornya

kecil sehingga tidak menimbulkan panas yang tinggi.

Gambar 3.21 Alat untuk Termography

2. Preventive Maintenance/Time Base Maintenance

Pemeliharaan ini dilakukan untuk mencegah terjadinya

kerusakan peralatan secara tiba-tiba dan untuk mempertahankan

optimasi kerja sesuai umur teknisnya. Kegiatan ini dilakukan

secara berkala dengan berpedoman: Manual Instruction dari pabrik,

standar-standar yang sesuai (IEC, CIGRE dan lain-lain) dan

pengalaman operasi di lapangan.

a) Cleaning Transformer and Cooling System

Membersihkan trafo dan sistem pendingin sangat penting

untuk dilakukan. Hal ini untuk menjaga kelangsungan operasi

trafo agar dapat bekerja lebih maksimal.

b) Repainting Corroded Parts

Generator Transformer berada diluar ruangan dan terbuat dari

bahan baja yang sangat mudah berkarat karenanya perlu

dilakukan pengecatan kembali agar dapat menekan terjadinya

korosi.

S1 TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS JEMBERPage 48

Page 46: Laporan KP FIX

LAPORAN KERJA PRAKTEK 2016

c) Visual Inspection

Visual Inspection dilakukan dengan melihat trafo secara

langsung agar dapat memastikan kondisi trafo dan bagian-

bagian yang lainnya kemudian mencatat hasilnya.

3. Preventive Maintenance pada Generator Transformer antara

lain:

- Membersihkan kotoran-kotoran yang ada pada trafo (sarang

burung, debu, dll)

- Mengganti silica gel pada dehydrating breather

- Mengecek kondisi minyak trafo untuk mengetahui

kandungan di dalamnya.

Gambar 3.22 Pengambilan Sampling minyak Trafo

4. Breakdown Maintenance/Corrective Maintenance

Pemeriksaan ini dilakukan setelah terjadinya kerusakan

peralatan yang sifatnya sewaktu-waktu dan darurat. Contoh

Breakdown Maintenance antara lain:

- Kipas pendingan rusak

- Kebocoran oli pada sitram dry

3.4.3.2 Masalah yang sering terjadi

Masalah yang sering terjadi pada generator transformer

antara lain:

a) Masalah pada Cooling Fans

- Kelemahan struktur kipas

S1 TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS JEMBERPage 49

Page 47: Laporan KP FIX

LAPORAN KERJA PRAKTEK 2016

Posisi kipas pendingin pada SIEMENS generator

transformer adalah menggantung dan motor berada di

bawah sebagai beban dan hanya bertumpu pada 5 titik.

Sedangkan pada posisi ini motor berputar terus menerus

sehingga menambah bebannya.

- Unbalance

Ketidakseimbangan ini bisa saja terjadi jika pemasangan

baut kurang kencang atau adanya suatu getaran yang kuat.

- Korosi

Adanya udara kotor dari luar akan menyebabkan peralatan

berbahan besi ini menjadi mudah berkarat atau mengalami

korosi. Jika sudah berkarat maka bisa jadi patah karena

adanya getaran dari motor sehingga dapat menimbukan

bahaya.

b) Kebocoran Oli

Kebocoran oli biasa terjadi pada sambungan antar pipa dengan

pipa lainnya (flange). Diantara sambungan pipa, sebelum

dikencangkan sela-selanya diberi gasket. Gasket yang sudah

lama terpakai dan mengalami kontaminasi biasanya akan lapuk

dan rusak. Sehingga minyak trafo dapat merembes/bocor.

Karena jika hal ini terjadi secara terus-menerus maka akan

mengakibatkan ketidakstabilan sistem operasi.

3.4.3.3 Penanggulangan Masalah

1. Melakukan perawatan rutin

Perawatan rutin dilakukan secara berkala dan terencana. Baik

dilakukan 1 minggu sekali, 1 bulan sekali maupun 6 bulan

sekali. Jika peralatan mengalami gangguan sebelum

dilakukannya perawatan rutin, biasanya operator akan

menugaskan untuk melakukan inspeksi.

S1 TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS JEMBERPage 50

Page 48: Laporan KP FIX

LAPORAN KERJA PRAKTEK 2016

2. Melakukan Reuse

Apabila terdapat gangguan pada alat namun alat tersebut masih

dapat diperbaiki serta terjamin keandalannya maka alat

tersebut dapat dipergunakan kembali. Perbaikan bisa dilakukan

di tempat atau di workshop jika perbaikan membutuhkan

waktu yang lama.

3. Melakukan penggantian alat

Alat yang sudah tidak dapat digunakan dan diperbaiki lagi

maka perlu dilakukan penggantian. Jika alat tersebut

dipaksakan untuk digunakan kembali maka justru akan

menyebabkan gangguan dan mempengaruhi kinerja alat yang

lain.

Berikut merupakan hasil inspeksi pada Generator Transformer unit

5 yang dilakukan saat kondisi outage (unit shut down dan semua peralatan

dibersihkan dan diperbaiki) yakni pada bulan Agustus 2015.

S1 TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS JEMBERPage 51

Page 49: Laporan KP FIX

LAPORAN KERJA PRAKTEK 2016

S1 TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS JEMBERPage 52

Page 50: Laporan KP FIX

LAPORAN KERJA PRAKTEK 2016

S1 TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS JEMBERPage 53

Page 51: Laporan KP FIX

LAPORAN KERJA PRAKTEK 2016

S1 TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS JEMBERPage 54

Page 52: Laporan KP FIX

LAPORAN KERJA PRAKTEK 2016

S1 TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS JEMBERPage 55

Page 53: Laporan KP FIX

LAPORAN KERJA PRAKTEK 2016

S1 TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS JEMBERPage 56

Page 54: Laporan KP FIX

LAPORAN KERJA PRAKTEK 2016

3.4.4 Gangguan-Gangguan pada Generator Transformer

3.4.4.1 Gangguan Dalam

Gangguan dalam (internal faults) adalah gangguan yang terjadi di

dalam transformator, gangguan itu antara lain:

a. Terjadi busur api yang kecil dan pemanasan lokal yang dapat

disebabkan oleh:

Cara penyambungan konduktor yang tidak baik

Kontak-kontak listrik yang tidak baik

Kerusakan isolasi antara inti baut

b. Gangguan pada sistem pendingin sebagaimana diketahui, banyak

transformator daya mempergunakan minyak transformator sebagai

isolasi yang sekaligus merupakan bahan pendingin. Bila terjadi suatu

gangguan atau kerusakan di dalam minyak transformator, maka dalam

minyak itu akan terbentuk sejumlah gas.

c. Arus sirkulasi pada transformator yang bekerja paralel (suatu kondisi

saat transformator yang akan diparalel memiliki rasio yang berbeda

namun impedansi dan rating kVA-nya sama).

d. Gangguan hubung singkat

Pada umumnya gangguan ini dapat dideteksi karena akan selalu

timbul arus maupun tegangan yang tidak normal/tidak seimbang. Jenis

gangguan ini antara lain, hubung singkat antar belitan, yaitu,

Hubung singkat antara kumparan dengan tanah

Hubung singkat dua fasa, dan

Kerusakan pada isolator transformator

3.4.4.2 Gangguan Luar

Jenis gangguan luar (external faults) ini dapat dibedakan atas dua

macam, yaitu :·

Hubung singkat luar

Hubung singkat jenis ini terjadi di luar transformator daya,

misalnya: hubung singkat di bus, hubung singkat di feeder dan gangguan

hubung singkat di sistem yang merupakan sumber bagi transformator daya

S1 TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS JEMBERPage 57

Page 55: Laporan KP FIX

LAPORAN KERJA PRAKTEK 2016

tersebut. Gangguan ini dapat dideteksi karena timbulnya arus yang sangat

besar, mencapai beberapa ratus kali arus nominalnya.

Beban lebih (overload)

Transformator daya dapat beroperasi secara terus menerus pada

beban nominalnya. Apabila beban yang dilayani lebih besar 100 %,

transformator daya akan mendapat pemanasan lebih. Kondisi ini tidak

segera menimbulkan kerusakan pada transformator daya, akan tetapi

apabila berlangsung secara terus-menerus akan mengakibatkan umur

isolasi bertambah pendek. Keadaan beban lebih berbeda dengan keadaan

arus lebih. Pada beban lebih, besar arusnya kira-kira 10 % di atas nominal

dan dapat diputuskan setelah berlangsung beberapa puluh menit.

Sedangkan pada arus lebih, besar arus mencapai beberapa kali arus

nominal dan harus secepat mungkin diputuskan.

3.4.5 Sistem Proteksi

Pada sistem tenaga listrik, sistem proteksi adalah perlindungan atau isolasi

pada bagian yang memungkinkan akan terjadi gangguan atau bahaya. Tujuan

utama proteksi adalah untuk mencegah terjadinya gangguan atau memadamkan

gangguan yang telah terjadi dan melokalisirnya, dan membatasi pengaruh-

pengaruhnya, biasanya dengan mengisolir bagian-bagian yang terganggu tanpa

mengganggu bagian-bagian yang lain. Sistem proteksi ini mendeteksi kondisi

abnormal dalam suatu rangkaian listrik dengan mengukur besaran-besaran listrik

yang berbeda antara kondisi normal dengan kondisi abnormal.

3.4.5.1 Diffrential Relay

Salah satu proteksi yang ada pada generator transformer adalah

diffrential relay. Relay differensial merupakan suatu relay yang bekerja

berdasarkan kesimbangan (balance) yakni perbandingan arus yang

mengalir pada kedua sisi trafo daya melalui suatu perantara yaitu

Current Transformer (CT) dengan menggunakan prinsip (gambar 3.22)

bahwa arus yang keluar dari protected object sama dengan arus yang

masuk.

S1 TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS JEMBERPage 58

Page 56: Laporan KP FIX

LAPORAN KERJA PRAKTEK 2016

Arus-arus sekunder pada transformator arus, yaitu I1 dan I2

bersikulasi melalui jalur IA. Jika relay pengaman dipasang antara

terminal 1 dan 2, maka dalam kondisi normal tidak akan ada arus yang

mengalir melaluinya. Dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Gambar 3.23 Base Principal Differential Relay Protection

Jika terjadi gangguan diluar peralatan listrik peralatan listrik yang

diamankan (external fault), maka arus yang mengalir akan bertambah

besar, akan tetapi sirkulasinya akan tetap sama dengan pada kondisi

normal, sehingga relay pengaman tidak akan bekerja untuk gangguan

luar tersebut. Jika gangguan terjadi didalam (internal fault), maka arah

sirkulasi arus disalah satu sisi akan terbalik, menyebabkan

keseimbangan pada kondisi normal terganggu, akibatnya arus ID akan

mengalir melalui relay pengaman dari terminal 1 menuju ke terminal 2.

Selama arus-arus sekunder transformator arus sama besar, maka

tidak akan ada arus yang mengalir melalui kumparan kerja (operating

coil) relay pengaman, tetapi setiap gangguan (antar fasa atau ke tanah)

yang mengakibatkan sistem keseimbangan terganggu, akan

menyebabkan arus mengalir melalui Operating Coil relay pengaman,

maka relay pengaman akan bekerja dan memberikan perintah putus

(tripping) kepada circuit breaker (CB) sehingga peralatan atau instalasi

listrik yang terganggu dapat diisolir dari sistem tenaga listrik. Seperti

gambar dibawah ini :

S1 TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS JEMBERPage 59

Page 57: Laporan KP FIX

LAPORAN KERJA PRAKTEK 2016

Gambar 3.24 Sistem Pengaman Relay Differensial

S1 TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS JEMBERPage 60

Page 58: Laporan KP FIX

LAPORAN KERJA PRAKTEK 2016

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisa pembahasan tentang sistem proteksi serta

maintenance pada Generator dan Generator Transformer, maka dapat ditarik

beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Ada beberapa macam jenis perawatan pada generator, salah satunya

adalah Corrective maintenance after inspection, dimana kita

melakukan inspeksi terlebih dahulu sebelum melakukan perawatan.

2. Masalah yang sering terjadi pada generator transformer yaitu

gangguan hubung singkat fasa ke tanah, gangguan hubung singkat

antar fasa, suhu tinggi, penguatan hilang, dan hubung singkat sirkit

dalam rotor.

3. Tujuan dari adanya perawatan dalam generator ini adalah

meningkatkan availabilitas, memelihara serta mempertahankan nilai

perawatan dengan meminimalkan kerusakan, efisiensi biaya produksi,

dan menjaga keselamatan orang yang menggunakan sarana dan alat

tersebut.

4. Generator Transformer adalah peralatan listrik tegangan tinggi yang

digunakan untuk menaikkan tegangan dari keluaran generator yakni

21 kV menjadi 500 kV.

5. Maintenance pada Generator Transformer yang perlu diperhatikan

adalah adanya minyak Transformator karena sering mengalami

kebocoran pada flange.

6. Terdapat beberapa klasifikasi Maintenance pada Generator

Transformer yang semuanya harus dilakukan oleh orang yang

memiliki kompeten dalam bidang tersebut agar tidak terjadi trip atau

black out.

S1 TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS JEMBERPage 61

Page 59: Laporan KP FIX

LAPORAN KERJA PRAKTEK 2016

4.2 Saran

1. Meningkatkan koordinasi kerja antar semua karyawan agar tidak terjadi

hal yang tidak diinginkan yang menyebabkan bahaya bagi lingkungan

sekitar.

2. Lebih meminimalisir lagi adanya kesalahan yang diakibatkan human

error.

3. Mengganti dan tidak menggunakan peralatan yang sudah tidak layak

pakai sehingga tidak perlu melakukan perbaikan berulang pada peralatan

yang sama.

4. Bagi teman-teman PKL harap lebih bijaksana dalam memanfaatkan waktu

dan kesempatannya untuk memperoleh ilmu dan pengalaman saat

melaksanakan kerja praktek di PT. YTL Jawa Power, dan juga jangan

menyepelekan suatu hal yang berkaitan dengan safety.

S1 TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS JEMBERPage 62

Page 60: Laporan KP FIX

LAPORAN KERJA PRAKTEK 2016

DAFTAR PUSTAKA

http://www.jawapower.co.id/

http://ep.its.ac.id/kbis/kp/pelaporan.php

SIEMENS, 1995. Manual Book. Generator Transformer. PT. YTL Jawa Timur.

SIEMENS, 1995. Manual Book. Machine Generator. PT. YTL Jawa Timur.

SIEMENS, 1995. Manual Book. Single Line Arragement. PT. YTL Jawa Timur.

S1 TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS JEMBERPage 63

Page 61: Laporan KP FIX

LAPORAN KERJA PRAKTEK 2016

LAMPIRAN

- Laporan Aktivitas Kerja Praktek

Dalam bagian ini akan dibahas mengenai kegiatan kerja praktek penulis

di PT. YTL Jawa Timur selama ± 2 bulan yakni pada tanggal 28 Desember

2015 – 28 Februari 2016. Jam kerja dimulai pukul 07:00 – 16:00 WIB dan

libur pada hari Sabtu, Minggu, serta Tanggal Merah/Hari Besar sesuai dengan

kalender nasional. Berikut merupakan rincian laporan aktivitas harian penulis

selama melakukan kerja praktek:

1. Laporan Aktivitas Minggu ke-1

Hari, Tanggal DIVISI KEGIATAN

Senin,28 Desember 2015

Safety - Safety Induction

Selasa,29 Desember 2015

Engineering(Electrical, C & I)

- Pengenalan dan pemahaman Single Line Diagram Coal Fire Plant Unit 5 & 6

Rabu,30 Desember 2015

- Transformator Inspection Record- 500 KV GIS Inspection Record

Kamis,31 Desember 2015

- Monthly Battery Inspection Record

- Cathodic Protection Inspection Record

Jum’at,01 Januari 2016

- Libur Nasional Tahun Baru 2016

-2. Laporan Aktivitas Minggu ke-2

Hari, Tanggal DIVISI KEGIATAN

Senin,04 Januari 2016

Engineering(Electrical, C & I)

- Bust Duct Inspection Record

Selasa,05 Januari 2016

- Partial Discharge Inspection Record

- LV switchgear Inspection RecordRabu,06 Januari 2016

- Rectify and upgrade terminal connection EPIC III pada Electrostatic Precipitator (ESP)

Kamis,07 Januari 2016

- Konsultasi dengan pembimbing kerja praktek

Jum’at,08 Januari 2016

- Motor Inspection Record

S1 TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS JEMBERPage 64

Page 62: Laporan KP FIX

LAPORAN KERJA PRAKTEK 2016

3. Laporan Aktivitas Minggu ke-3

Hari, Tanggal DIVISI KEGIATAN

Senin,11 Januari 2016

Engineering(Electrical, C & I)

- Running Test pada On Load Tap Changer (OLTC) pada Trafo Spare BCT

Selasa,12 Januari 2016

- Optimized ESP unit 6

Rabu,13 Januari 2016

- Transformator Inspection Recordpada BBT dan BCT

Kamis,14 Januari 2016

- Cleaning Mill Pulverizer 50 C pada unit 5

- Motor 10 KV Inspection RecordJum’at,15 Januari 2016

- Konsultasi dengan pembimbing kerja praktek

4. Laporan Aktivitas Minggu ke-4

Hari, Tanggal DIVISI KEGIATAN

Senin,18 Januari 2016

Engineering(Electrical, C & I)

- Termography 10 KV Swicthgear

Selasa,19 Januari 2016

- Pengukuran Seabed untuk Cathodic Protection Project pada area Jetty

- Rectify WB069 Overload TripRabu,20 Januari 2016

- Cleaning Chlorination Transformer BJT 17 (unit 5)

Kamis,21 Januari 2016

- Monthly Online Partial Discharge Monitoring

Jum’at,22 Januari 2016

- Konsultasi dengan pembimbing kerja praktek

5. Laporan Aktivitas Minggu ke-5

Hari, Tanggal DIVISI KEGIATAN

Senin,25 Januari 2016

Engineering(Electrical, C & I)

- Install Power Analyzer and Measure UCA HVAC Electricity Comsumption

Selasa,26 Januari 2016

- Rectify Silicon Control Rectifier (SCR) pada ESP unit 6

Rabu,27 Januari 2016

- Running Test Genset and Inspection Record

- Monthly Motor 10 KV Inspection Record

Kamis, - Konsultasi dengan pembimbing

S1 TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS JEMBERPage 65

Page 63: Laporan KP FIX

LAPORAN KERJA PRAKTEK 2016

28 Januari 2016 kerja praktekJum’at,29 Januari 2016

- Konsultasi dengan pembimbing kerja praktek

6. Laporan Aktivitas Minggu ke-6

Hari, Tanggal DIVISI KEGIATAN

Senin,01 Februari 2016

Engineering(Electrical, C & I)

-

Selasa,02 Februari 2016

- Cleaning Oil Pump Purifier

Rabu,03 Februari 2016

- Inspection & UPLOAD data of Condenser and CWP Cathodic Protection

- Inspection of Underground Pipe Cathodic Protection

- Rectify Cathodic Protection Control / Mimic Diplay

Kamis,04 Februari 2016

- Convert data Cathodic Protection from Notepad to EXCEL

Jum’at,05 Februari 2016

- Running test Generator 5 kV

7. Laporan Aktivitas Minggu ke-7

Hari, Tanggal DIVISI KEGIATAN

Senin,08 Februari 2016

- - Libur Nasional Tahun Baru IMLEK

Selasa,09 Februari 2016

- - Cuti*

Rabu,10 Februari 2016

- - Cuti*

Kamis,11 Februari 2016

- - Cuti*

Jum’at,12 Februari 2016

- - Cuti*

8. Laporan Aktivitas Minggu ke-8

Hari, Tanggal DIVISI KEGIATAN

Senin,15 Februari 2016

- - Cuti*

Selasa, - - Cuti*

S1 TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS JEMBERPage 66

Page 64: Laporan KP FIX

LAPORAN KERJA PRAKTEK 2016

16 Februari 2016Rabu,17 Februari 2016

Engineering(Electrical, C & I)

- Battery Cell Inspection Record unit 5

- Pengerjaan Laporan di Document Control

Kamis,18 Februari 2016

- Rectify Wall Blower 69 unit 5- Generator Inspection Record

Jum’at,19 Februari 2016

- Battery Cell Inspection Record unit 6

9. Laporan Aktivitas Minggu ke-9

Hari, Tanggal DIVISI KEGIATAN

Senin,22 Februari 2016

- Pengerjaan Laporan di Document Control

- Konsultasi dengan pembimbing kerja praktek

Selasa,23 Februari 2016

- Rectify Soot Blower 104 unit 5- Pengerjaan Laporan di Document

ControlRabu,24 Februari 2016

- Pengerjaan Laporan di Document Control

Kamis,25 Februari 2016

- Pengerjaan Laporan di Document Control

Jum’at,26 Februari 2016

- Pengerjaan Laporan di Document Control

Keterangan :* : konsultasi dengan pembimbing di kampus dan mengikuti adanya sosialisasi mekanisme pemilihan dosen pembimbing skripsi

S1 TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS JEMBERPage 67

Page 65: Laporan KP FIX

LAPORAN KERJA PRAKTEK 2016

- Dokumentasi

Calibration and Download Data Cathodic Protection

Rectify and upgrade terminal connection EPIC III pada

Electrostatic Precipitator (ESP)

Termography 10 KV Swicthgear

Pengukuran Seabed untuk Cathodic Protection Project

S1 TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS JEMBERPage 68

Page 66: Laporan KP FIX

LAPORAN KERJA PRAKTEK 2016

Rectify Soot Blower 104 Unit 5

Busduct Inspection Record

Chorination Transformer Inspection Record

Sampling Oil Transformer

S1 TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS JEMBERPage 69