Laporan Kp Fix

download Laporan Kp Fix

of 57

Transcript of Laporan Kp Fix

KATA PENGANTAR

Pertama-tama penyusun mengucapkan segala puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa mencurahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Kerja Praktek ini.Laporan Kerja Praktek ini disusun berdasarkan hasil pelaksanaan Kerja Praktek yang dilakukan dari tanggal 18 Februari 2013 sampai dengan 3 Mei 2013 di PT. Telekomunikasi Indonesia Duri.Melalui pelaksanaan kerja praktek ini penyusun berusaha memperoleh ilmu, serta wawasan dan keterampilan dalam meng-aplikasikan ilmu-ilmu yang telah diperoleh di bangku perkuliahan ke dunia industri atau dunia kerja. Terlaksananya kerja praktek dan penyusunan laporan ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penyusun menyampaikan banyak terima kasih kepada :1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya beserta kemudahan selama mengikuti kerja praktek ini.2. Ayah, Ibu, kakak, Pak uo, Mak uo, Om, Tante serta Adik-adik p tercinta yang telah memberikan doa restu, motivasi serta dorongan dan bimbingan bagi penyusun untuk menggapai cita-cita dan impian penyusun.3. Dosen Politeknik Negeri Padang dan coordinator kerja praktek Bapak Ihsan Lumasa Rimra, MSc DECN selaku Koordinator Kerja Praktek Prodi Teknik Telekomunikasi Politeknik Negeri Padang.4. Bapak Junaidi effendi yang telah memberikan kesempatan kepada penyusun untuk melakukan kegiatan Kerja Praktek ini. 5. Bapak Tulmok Sitanggang selaku Pembimbing Kerja Praktek, dan bapak Runson binsar, 6. Bapak Dadang Aidil Zamri S.T.,MT selaku Direktur Politeknik Negeri Padang.7. Aprinal Adila S.T.,M.Kom selaku Kepala Program Studi Teknik Telekomunikasi 8. Sri Yusnita, S.T.,MT sebagai dosen pembimbing Kerja Praktek Prodi Teknik Telekomunikasi Politeknik Negeri Padang.Teman teman seperjuangan dari Politeknik Negeri Padang.9. Yusniati, Dayu Mardianingsih, Dresty Ayu, Wike Ananda Putri, dan teman-teman kost lainnya..

DAFTAR ISI

KATA PENGANTARiDAFTAR ISIiiiDAFTAR GAMBARvDAFTAR TABELviBAB 11PENDAHULUAN11.1Latar Belakang11.2Tujuan Kerja Praktek21.2.1 Tujuan Umum:21.2.2 Tujuan Khusus :21.3Batasan Masalah31.4Manfaat Kerja Praktek31.4.1 Bagi perguruan tinggi31.4.2 Bagi PT. Telkom Indonesia31.5Metode Penulisan41.6Sistematika Penulisan4BAB II6TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN62.1Sejarah Perusahaan62.2Visi dan Misi Perusahaan112.2.1 Visi112.2.2 Misi112.3 Logo Perusahaan122.3.1 Maskot Perusahaan132.4Struktur Organisasi14BAB III16SISTEM KOMUNIKASI SERAT OPTIK163.1Serat Optik163.2Struktur Serat Optik163.3Pembagian serat optik dapat dilihat dari 2 macam perbedaan:173.4Sistem Transmisi Serat Optik203.5Keuntungan dan Kerugian Serat Optik233.6Redaman Pada Fiber Optik233.7Karakteristik Serat Optik243.8Rugi-rugi pada Serat Optik263.9Instalasi Fiber Optik29BAB IV31PEMBAHASAN314.1 Transmisi334.2 Pemeliharaan Perangkat dan Jaringan Kabel Optik354.3 Penyambungan serat optic394.3 SISTEM KOMUNIKASI SERAT OPTIK474.3.1 Saluran Non Fisik48BAB V49PENUTUP495.1 Kesimpulan495.2 Saran49DAFTAR PUSTAKA51

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Logo Telkom12Gambar 2. 2 Maskot Be Bee13Gambar 2. 3 Struktur Organisasi PT. Telkom DuriError! Bookmark not defined.

Gambar 3. 1 Structur Serat Optik17Gambar 3. 2 Single-mode fibers18Gambar 3. 3 Multi-mode fibers18Gambar 3. 4 Sistem Transmisi Serat Optik21Gambar 3. 5 Komponen dalam sistem transmisi serat optik22Gambar 3. 6 Rugi-rugi karena pelengkungan28Gambar 3. 7 Numerical Aperture28Gambar 3. 8 Rugi-rugi karena microbending28

Gambar 4. 1 Prinsip Dasar Sistem Komunikasi Serat Optik32Gambar 4. 2 penyambungan serat optik39Gambar 4. 3 Panjang kabel yang dikupas41Gambar 4. 4 Panjang tube yang dikupas42Gambar 4. 5 Penempatan serat optik pada kaset42Gambar 4. 6 Peletakan serat optik pada splicer43Gambar 4. 7 Peletakan protektor pada kaset43Gambar 4. 8 Perambatan Gelombang pada Multimode Graded Index44Gambar 4. 9 Perubahan index bias pada multimode graded index45Gambar 4. 10 Perambatan Gelombang pada Singlemode Step Index46Gambar 4. 11 Index bias untuk single mode step index46

DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Index bias untuk single mode step index19Tabel 3. 2 Kode warna pada kabel serat fiber optik20

1

vi

BAB 1PENDAHULUAN

Latar BelakangKetika seorang mahasiswa terjun dalam dunia kerja, pengetahuan yang bersifat praktis menjadi hal yang sangat penting. Berbeda dengan pengetahuan teoritis yang sebagian besar diperoleh melalui bangku kuliah, pengetahuan yang bersifat praktis dan sesuai perkembangan zaman perlu diupayakan pula dari luar lingkungan kampus. Dengan itu kegiatan kerja praktek pada suatu instansi atau perusahaan merupakan media yang sangat baik bagi mahasiswa. Dengan kegiatan tersebut, mahasiswa diharapkan dapat mengetahui kondisi real atau nyata di lapangan dan dengan berbekal pengetahuan dasar yang dimilikinya dapat segera menguasai kemampuan aplikatif guna membantu penanganan masalah tertentu pada sebuah instansi atau perusahaan tempat kegiatan kerja prakteknya. Mahasiswa juga diharapkan mendapat wawasan tentang etika dalam dunia kerja dan hal-hal penting lainnya yang belum banyak didapatkan dari bangku kuliah.Program Studi D3 Teknik Telekomunikasi, Politeknik Negeri Padang, mewajibkan setiap mahasiswanya untuk melakukan kerja praktek dilingkungan yang mengaplikasikan ilmu dan teknologi tentang perangkat telekomunikai dipadu dengan bidang lain seperti halnya sistem komunikasi, sistem komputer, sistem kendali atau instrumentasi. Kesemuanya adalah bidang-bidang yang terkait erat dengan kurikulum pada Program Studi D3 Teknik Telekomunikasi dan dewasa ini bidang-bidang tersebut juga mengalami perkembangan yang sangat pesat seiring kebutuhan yang besar akan sistem berbasis komunikasi yang efektif dan efisien guna menunjang komunikasi untuk kemajuan sebuah instansi atau perusahaan. Dibutuhkan penguasaan ilmu pengetahuan serta ketrampilan yang memadai bagi para lulusan agar menjadi sumber daya manusia yang bisa bersaing di masa mendatang dan kerja praktek adalah salah satu sarana penting pendukungnya. PT. Telkom Indonesia sebagai salah satu perusahaan Komunikasi terbesar di Indonesia memiliki sistem komunikasi modern yang mutakhir. Sistem komunikasi canggih ini mendukung komunikasi sesama masyarakat dalam kehidupan saat ini, Komunikasi menjadi sangat penting dalam suatu proses interaksi atau berhubungan antar masyarakat.

Tujuan Kerja PraktekTerdapat beberapa tujuan dari kerja praktek yang ingin diperoleh pada kesempatan ini adalah :

1.2.1 Tujuan Umum: Mengaplikasikan ilmu-ilmu yang telah diajarkan diperkuliahan, Mengenal system dan manajemen kerja dari perusahaan atau industri, Menambah pengetahuan dan wawasan mahasiswa karena sangat berhubungan langsung dengan kondisi fisik terutama di industri.

1.2.2 Tujuan Khusus : Mengenal ruang lingkup PT. Telkom Indonesia secara umum, Mengenal sistem dan manajemen kerja yang terdapat pada PT. Telkom Indonesia, Mengenal ruang lingkup Departemen atau Divisi PT. Telkom Duri, Mempelajari pengelolaan jaringan komunikasi dan implementasi teknologi teknologi komunikasi terbaru dalam menjaga performa dan kelancaran komunikasi di lingkungan Indonesia terutama Duri. Mengenalkan mahasiswa pada aspek-aspek perusahaan yang potensial dalam lapangan kerja antara lain : struktur organisasi, manajemen, dan usaha.

Batasan MasalahAgar penyusunan laporan ini dapat terfokus pada suatu lingkup masalah, maka isi laporan kerja praktek ini dibatasi pada Operasional dan Pemeliharaan Sistem Komunikasi Serat Optik secara khusus Media Fisik Transmisi Optik di PT. Telkom Indonesia Duri. Selain itu, agar dapat memberikan gambaran secara menyeluruh, penulis memaparkan PT. Telkom Indonesia secara umum. Hal ini dilakukan agar pembaca bisa mengetahui PT. Telkom Indonesia secara lebih luas.

Manfaat Kerja PraktekAdapun manfaat yang dapat diperoleh dari kegiatan Kerja Praktek antara lain adalah :

1.4.1 Bagi perguruan tinggi Membuka wawasan baru bagi mahasiswa melalui praktek yang dilakukan secara langsung dilapangan. Memberi tambahan pengetahuan dan keterampilan bagi mahasiswa tentang kondisi di lapangan. Mewujudkan program keterkaitan dan kesepadanan antara perguruan tinggi dengan dunia industri. Memperoleh masukkan guna memperbaiki, menambah dan mengembangkan kesesuaian pendidikan perkuliahan.

1.4.2 Bagi PT. Telkom Indonesia Melakukan tukar-menukar informasi dibidang teknologi antara dunia industri dengan perguruan tinggi. Sebagai salah satu upaya alih generasi di bidang sistem Telekomunikasi.

Metode PenulisanDalam penulisan kerja praktek ini digunakan beberapa metode untuk mendapatkan data-data yang diperlukan sebagai pedoman dalam menulis laporan kerja praktek ini.

Metode-metode tersebut adalah : WawancaraDengan cara mengadakan tanya jawab secara langsung kepada pembimbing lapangan dan para staff karyawan, PT. Telkom Indonesia. Studi lapanganDengan cara melakukan pendampingan langsung atas aktivitas yang dilakukan pembimbing dalam melakukan tugas lapangan. Studi literaturMelakukan pencarian informasi melalui buku-buku bacaan, product manual dan situs PT. Telkom Indonesia yang diberikan oleh pembimbing lapangan serta para staff PT. Telkom Indonesia.

Sistematika PenulisanAdapun sistematika yang kami gunakan dalam penulisan laporan kerja praktek kali ini adalah sebagai sebagai berikut:

BAB IPENDAHULUANBerisi tentang latar belakang kerja praktek, tujuan kerja praktek, batasan masalah, manfaat kerja praktek, metode penulisan dan sistematika penulisan laporan kerja praktek.

BAB IIPROFIL PT. TELKOM INDONESIABerisi tentang sejarah singkat PT. Telkom Indonesia, visi dan misi, logo, struktur organisasi PT. Telkom Indonesia.

BAB IIISISTEM KOMUNIKASI SERAT OPTIKBab ini meliputi kosep dasar serat optik, struktur serat optik, pembagian serat optik,sistem transmisi serat optik,kelebihan dan kekurangan serat optik,redaman pada fiber optik, karakteristik serat optik,intalasi fiber optik.

BAB IV PEMBAHASANOperasional dan Pemeliharaan sistem Komunikasi Serat Optik Media Fisik Transmisi Optik BAB V PENUTUPBab ini meliputi kesimpulan dari apa yang dijelaskan pada bab-bab sebelumnya dan juga laporan kerja praktek serta saran yang dapat dijadikan masukan.

5

BAB IITINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

2.1Sejarah PerusahaanPT. TELKOM Tbk adalah suatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang jasa pertelekomunikasian untuk umum dalam negeri. Pada awalnya, PT. Telkom Tbk bemama "Post En Telegraf Dienst" yang didirikan pada tahun 1884 dengan staf blod No. 52. Kemudian pada tahun 1906 diubah menjadi "Post Telegraf en Telegraf dienst" (PTT) dengan starblod No. 395 dan sejak saat itu disebut PTT. Selanjutnya pada tahun 1960, Pemerintah mengeluarkan peraturan pemerintah pengganti UU No 19 tahun 1960, tentang persyaratan sebuah Perusahaan Negara, ternyata PTT memenuhi syarat untuk menjadi Perusahaan Negara (PN) dan PERPU No. 240 tahun 1961, PTT berubah menjadi PN Pos dan Telekomunikasi. Lapangan usaha PN Pos dan Telekomunikasi berkembang sedemikian pesatnya sehingga organisasi perubahan perlu ditinjau kembali hasilnya berdasarkan keputusan pemerintah (PP. No. 29-30 tahun 1965), berdasarkan kepada keputusan pemerintah tersebut, maka pada tahun 1965 dilaksanankan pemecahan PN Pos dan Telekomunikasi menjadi dua perusahaan yaitu : Perusahaan Pos dan Giro dan juga Perusahaan Negara Telekomunikasi.Sesuai dengan surat keputusan Menteri Perhubungan R.I No. SK. 129/U/1970 tanggal 28 April 1970, PN Telekomunikasi yang didirikan pada tahun 1965 dilanjutkan sebagai Perusahaan Umum Telekomunikasi yang disingkat PERUMTEL. Keberadaan PERUMTEL dilakukan dengan Peraturan Pemerintah No 36 tahun 1974 yang menetapkan sebagai pengelola Telekomunikasi untuk umum dalam negeri dan luar negeri. Pada akhir tahun 1980 pemerintah mengambil kebijaksanaan dengan membeli seluruh saham PT. INDOSAT sebuah perusahaan swasta yang didirikan dalam rangka Penanaman Modal Asing (PMA) yang kemudian diubah statusnya menjadi suatu BUMN berbentuk persero, selanjutnya pembelian saham tersebut dituangkan saham bentuk Peraturan Pemerintah No. 52 tahun 1980. Selanjutnya untuk lebih meningkatkan pelayanan jasa telekomunikasi untuk umum, dengan peraturan pemerintah No. 53 tahun 1980 diadakan perubahan sistim peraturan pemerintah No.22 tahun 1974 yakni menetapkan PERUMTEL sebagai badan usaha yang diberi wewenang untuk menyelenggaraan telekomunikasi untuk umum dalam negeri dan PT. INDOSAT sebagai badan usaha yang diberi wewenang untuk menyelenggarakan telekomunikasi untuk luar negeri (Internasional). Dengan ditetapkan undang-undang No 3 tahun 1989 tentang telekomunikasi di Indonesia, maka usaha penyelenggaraan telekomunikasi di Indonesia mendapat angin segar dalam pengembangan dan pembangunannya, kemudian dalam rangka penigkatan efesiensi dan efektivitas usaha jasa telekomunikasi, dengan peraturan pemerintah No. 25 Tahun 1991 perusahaan telekomunikasi berubah statusnya menjadi PT. (Persero) Telekomunikasi Indonesia yang selanjutnya disebut PT. TELKOM. Dengan berubahnya status ini, maka makin terbukanya peluang bagi PT. TELKOM untuk berbuat lebih baik lagi dalam usaha memenuhi kebutuhan dan kepuasan konsumen jasa telekomunikasi di Indonesia. Perubahan dilingkungan PT. TELKOM (persero) berlangsung seperti perubahan dari jawatan persero sampai dengan perubahan publik, bahkan perubahan secara makro meliputi penyelenggaran yang semula kini berubah menjadi monopoli.Perubahan besar-besaran terjadi pada tahun 1995 meliputi : Restrukturisasi internal Kerja sama operasi Inisitial public offeringSebagai hasil restrukturisasi, sejak 1 juli 1995 organisasi TELKOM terdiri dari tujuh Divisi Regional dan satu Divisi Network, yang kedua-keduannya mengelola bidang usaha. Divisi regional ini menjadi pengganti struktur wilayah usaha telekomunikasi (WITEL) yang memiliki daerah teritorial tertentu, namun hanya menyelenggarakan jasa telepon lokal dan mendapat bagian dari jasa Sambungan Langsung Jarak Jauh (SLJJ), dan Sambungan Langsung Internasional (SLI) melalui perhitungan interkoneksi.Divisi Network menyelenggarakan jasa telekomunikasi jarak jauh dalam negeri pengopersian jaringan transmisi jalur utama nasional.

Divisi regional TELKOM memiliki wilayah sebagai berikut : Divisi I Sumatra. Divisi II Jakarta Raya meliputi (Jabodetabek) Jakarta, Bogor, Depok Tanggerang, Bekasi, Kerawang, dan Purwakarta. Divisi III Jawa Barat minus Serang, Bogor, Kerawang dan Purwakarta. Divisi IV Jawa Tenggah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Divisi V Jawa Timur . Divisi VI Seluruh Kalimantan. Divisi VII Kawasan Timur Indonesia, terdiri dari Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Irian Jaya.

Adapun yang termasuk Divisi penunjang adalah: Divisi Riset Teknologi Inforrnasi (RISTI), yaitu: Divisi Atelir Divisi Properti Divisi Pelatihan Divisi Sistim Informasi Divisi Pembangunan

Perkembangan terakhir berdasarkan keputusan Direksi TELKOM, mulai tanggal 31 Desember 1996, TELKOM menambah dua divisi yaitu : Divisi Multimedia sebagai pengelola bisnis dan juga Divisi Pembangunan sebagai divisi penunjang. Adapun ruang lingkup usaha dari masing-masing Divisi di PT. TELKOM dapat diuraikan sebagai berikut :1. Divisi Netwok Yaitu divisi yang menyelenggarakan jasa telekomunikasi jarak jauh dalam negeri melalui pengoprasian jaringan transmisi jalur utama nasioanal. Penanganan Divisi Network utamanya adalah untuk kepentingan Internal PT. TELKOM.

2. Divisi Multimedia Yaitu divisi yang mengelola jasa Multimedia dan Network Provider untuk melayani masyarakat, langganan dan Internal PT. TELKOM, Intenet Provider, Cooperate Customers. Divisi ini bertanggung jawab untuk menyiapkan bisnis dan masa depan yang ditandai dengan adanya konvergansi telepon, TV Kabel (Video Comunication) dan Intrenet (Computer Comunication).

3. Divsi Sistem Informasi Yaitu divisi yang menyediakan sistem informasi, baik untuk kepentingan PT. TELKOM maupun pihak lain, Sistem Informasi Management, Sistem Informasi Kastemer (SISKA), Billing Coorperate Data Base, Interkoneksi Billing dan proses Telepon sellular. 4. Divisi Riset Teknologi Informasi (RisT1) Yaitu divisi yang melaksanakan riset dan penggembangan teknologi te1ekomunikasi dan informasi untuk keperluan Internal PT. TELKOM, baik riset pemgembangan produk baru, standarisasi perangkat, Ground Scenario Tecnology, dan uji kaji laboratorium.

5. Divisi Properti Yaitu divisi yang mengelola propertis, seperti tanah, gedung dan sarana lainnya milik PT. TELKOM yang tidak berkaitan dengan alat produksi. Pengelolaan propertis ini utamanya untuk kepentingan PT. TELKOM, namun bila memungkinkan dapat melayani pihak lain. Divisi Atelir Yaitu divisi yang berfungsi sebagai repair center (pusat perbengkelan) bagi PT. TELKOM yang meliputi pengetesan dan modul repair, menyediakan suku cadang perangkat dan konsultasi teknis.

6. Divisi Pelatihan Yaitu divisi yang menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi pegawai PT. TELKOM untuk menunjang terwujudnya sumber daya manusia yang berkualitas, profesional dan berintegrasi. 7. Divisi PembangunanYaitu divisi yang melaksanakan pembanggunan, rekontruksi jaringan, konsultasi pembangunan, desain proyek dan pengadaan untuk keperluan PT. TELKOM. Divisi pembangunan ini tidak menangani pembangunan yang menjadi tanggung jawab mitra KSO.

2.2Visi dan Misi Perusahaan2.2.1 Visi To become a leading InfoCom player in the region, maksudya adalah: PT. TELKOM Indonesia, Tbk berusaha untuk menempatkan diri sebagai perusahaan InfoCom terkemuka di kawasan Asia Tenggara, Asia dan akan berlanjut ke kawasan Asia Pasifik. To be dominant infoCom player in the region and having strong brand equit artinya menjadi penyedia layanan infocom yang paling dominant di Sumatera dan menjadi atau penyampai brand di bidang jasa Telekomunikasi.

2.2.2 MisiPT. TELKOM Indonesia, Tbk mempunyai misi memberikan layanan One Stop InfoCom dengan jaminan bahwa pelanggan akan mendapatkan layanan terbaik, berupa kemudahan, produk dan jaringan berkualitas, dengan harga kompetitif. PT. TELKOM Indonesia, Tbk akan mengelola bisnis melalui praktek-praktek terbaik dengan mengoptimalisasikan sumber daya manusia yang unggul, penggunaan teknologi yang kompetitif, serta membangun kemitraan yang saling menguntungkan dan saling mendukung secara sinergis.

Dari misi diatas maka dapat dinyatakan bahwa : PT. TELKOM Indonesia, Tbk berupaya memberikan pelayanan One Stop InfoCom yang berkualitas tinggi dengan menetapkan system management modern yang dominan pada kepuasan para pelanggan dengan harga yang kompetitif. TELKOM Indonesia, Tbk memberikan layanan yang terbaik dengan mengoptimalkan SDM yang unggul melalui manajemen modern (TQM) dan melakukan setiap kegiatan dengan teknologi yang bersifat komputerisasi. Melakukan kerjasama dengan Share Holder (pemegang saham) yang saling menguntungkan secara Win-win solution melalui Business partner yang sinergi.

2.3 Logo PerusahaanMakna dari logo PT.Telekomunikasi Indonesia,Tbk adalah sebagai berikut :

Gambar 2. 1 Logo Telkom

PT.Telkom mencerminkan brand positioning Life confident. Brand positioning ini didukung oleh service culture yaitu: expertise, empowering, assured, progressive dan heart.

Berikut merupakan makna dari simbol-simbol dari logo PT.Telkom :a. Expertise : makna dari lingkran sebagai simbol dari kelengkapan produk dan layanan dalam portofolio bisnis baru PT.Telkom yaitu TIME (Telecommunication Information,Media & Edutainment).b. Empowering : makna dari tangan yang meraih keluar. Simbol ini mencerminkan pertumbuhan dan ekspansi ke luar.c. Assured : makna dari jemari tangan. Simbol ini memaknai sebuah kecermatan, perhatian, serta kepercayaan dan hubungan yang erat.d. Progressive : kombinasi tangan dan lingkaran. Simbol dari matahari terbit yang maknanya adalah perubahan dan awal yang baru.e. Heart : simbol dari telapak tangan yang mencerminkan kehidupan untuk menggapai masa depan.

Selain simbol, warna-warna yang digunakan adalah :a. Expert Blue pada text Telkom melambangkan keahlian dan pengalaman yang tinggi.b. Vital Yellow pada telapak tangan mencerminkan sesuatu yang atraktif, hangat dan dinamis.c. Infinite sky blue pada teks indonesia dan lingkaran bawah mencerminkan inovasi dan peluang yang tak berhingga untuk masa depan.

2.3.1 Maskot Perusahaan

Gambar 2. 2 Maskot Be Bee

Dalam sebuah perusahaan, keberadaan maskot pun tidak kalah pentingnya dengan adanya maskot tersebut, di harapkan masyarakat dapat mengetahui ciri khas dari perusahaan tersebut. adapun maskot PT. Telkom adalah sebagai berikut: Arti Maskot PT. Telkom Be Bee adalah : Mahkota kenangan Antena ,sensitif terhadap segala keadaan dan perubahan Mata tajam dan cerdas Sayap ,kelincahan dan kepraktusan Tangan kuning,memberikan karya yang terbaik

Filosofi di balik sikap dan prilaku Be BeeLebah termasuk mahkuk sosial yang senang bekerjasama, pekerja keras, mempunyai kesisteman berupa pembagian peran operasional dan fungsional menghasilkan yang terbaik berupa madu yang bermanfaat bagi berbagai pihak.di habitatnya lebah mempunyai dengung sebagai tanda keberadaanya dan loyal terhadap kelompok berupa perlindungan bagi koloninya, maka akan menyerang bersama bila diganggu.Lebah memiliki potensi diri yang baik berupa tubuh yang sehat ,liar dan kuat sehingga bisa bergerak cepat, gesit dan efektif dalam menghadapi tantangan alam. Lebah berpandangan jauh kedepan dengan merancang bangunan sarang yang kuat dan efisien, berproduksi, berkembang biak dan menyimpan persediaan makanan bagi kelangsungan hidup koloninya. Lebah berwarna biru merupakan penggambaran insan PT. TELKOM Indonesia.

2.4Struktur OrganisasiUntuk kelancaran dan keberhasilan suatu perusahaan, maka perlu dibentuk struktur organisasi dengan tujuan agar dapat terlaksananya tugas dengan lancar dan baik. Struktur organisasi juga merupakan gambaran susunan perwujudan oleh tetap hubungan-hubungan, fungsi-fungsi, bagian-bagian dan posisi-posisi maupun yang memisahkan kedudukan dan wewenang dan tanggung jawab bagi tiap-tiap karyawan dalam organisasi.Dalam pengelolaan organisasinya, PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. memiliki sebuah Dewan Komisaris yang terdiri dari 1 (satu) ketua dan 4 (empat) anggota, serta sebuah Dewan Direksi yang beranggotakan 1 (satu) orang Presiden Direktur atau CEO dan 4 (empat) orang anggota Dewan Direksi lainnya yang memiliki fungsi dan tanggung jawab yang berbeda seperti Direktur Sumber Daya dan Bisnis Pendukung / CIO, Direktur Bisnis Jaringan Telekomunikasi, Direktur Bisnis dan Jasa Telekomunikasi dan Direktur Keuangan / CFO.Sebagai sebuah holding company, PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. memiliki beberapa buah anak perusahaan terafiliasi seperti PT. Telekomunikasi Selular Indonesia yang bergerak sebagai penyelenggara jasa telekomunikasi bergerak selular, PT. Indonusa Telemedia yang menangani bisnis multimedia penyiaran dan Internet dengan nama produk TELKOMVision dan PT. Infomedia Nusantara yang mengelola bisnis penerbitan Buku Petunjuk Telepon (Yellow Pages) dan Call Center.Selain anak perusahaan tadi,dalam menjalankan operasi perusahaan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. telah mengelompokkan unit-unit yang ada dalam organisasi ke dalam bentuk Divisi, Center dan Yayasan.Untuk lebih jelasnya, akan diperlihatkan struktur organisasi PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. sebagai berikut :

Gambar 2. 3 Struktur Organisasi PT. Telkom Duri

31

33

BAB IIISISTEM KOMUNIKASI SERAT OPTIK

Serat Optik Serat optik adalah saluran transmisi atau sejenis kabel yang terbuat dari kaca atau plastik yang sangat halus dan lebih kecil dari sehelai rambut, dan dapat digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain. Sumber cahaya yang digunakan biasanya adalah laser atau LED. Kabel ini berdiameter lebih kurang 120 mikrometer. Cahaya yang ada di dalam serat optik tidak keluar karena indeks bias dari kaca lebih besar daripada indeks bias dari udara, karena laser mempunyai spektrum yang sangat sempit. Kecepatan transmisi serat optik sangat tinggi sehingga sangat bagus digunakan sebagai saluran komunikasi.Perkembangan teknologi serat optik saat ini, telah dapat menghasilkan pelemahan (attenuation) kurang dari 20 decibels (dB)/km. Dengan lebar jalur (bandwidth) yang besar sehingga kemampuan dalam mentransmisikan data menjadi lebih banyak dan cepat dibandingkan dengan penggunaan kabel konvensional. Dengan demikian serat optik sangat cocok digunakan terutama dalam aplikasi sistem telekomunikasi. Pada prinsipnya serat optik memantulkan dan membiaskan sejumlah cahaya yang merambat didalamnya.

Struktur Serat Optik Struktur dasar dari serat optik sebenarnya tersusun atas coating, cladding dan core. Namun demi alasan keamanan maka ditambahkan pengaman setelah lapisan coating. Lapisan tersebut bisa berupa plastik, seng, atau anyaman kawat besi tergantung pada kondisi kabel optik ditempatkan. Berikut adalah gambar susunan dari fiber optik.

Gambar 3. 1 Structur Serat Optik

1. Core (inti) Core berfungsi untuk menentukan cahaya merambat dari satu ujung ke ujung lainnya. Core terbuat dari bahan kuarsa dengan kualitas sangat tinggi. Ada juga yang terbuat dari hasil campuran silica dan glass. Sebagai inti, core juga tempat merambatnya cahaya pada serat optik. Memiliki diameter 10 m - 50 m.

2.Cladding (lapisan) Cladding berfungsi sebagai cermin yaitu memantulkan cahaya agar dapat merambat ke ujung lainnya. Cladding terbuat dari bahan gelas. Cladding merupakan selubung dari core. Diameter cladding antara 5 m 250 m. Hubungan indeks bias antara core dan cladding akan mempengaruhi perambatan cahaya pada core (mempengaruhi besarnya sudut kritis). 3. Coating (jaket) Coating berfungsi sebagai pelindung mekanis pada serat optik dan identitas kode warna. Terbuat dari bahan plastik. Berfungsi untuk melindungi serat optik dari kerusakan. Pembagian serat optik dapat dilihat dari 2 macam perbedaan:1.Berdasarkan mode yang dirambatkan:Single mode: serat optik dengan inti (core) yang sangat kecil (biasanya sekitar 8,3 mikron), diameter intinya sangat sempit mendekatipanjang gelombangsehingga cahaya yang masuk ke dalamnya tidak terpantul-pantul ke dinding selongsong (cladding). Bahagian inti serat optik single-mode terbuat dari bahan kacasilika(SiO2) dengan sejumlah kecil kacaGermania(GeO2) untuk meningkatkan indeks biasnya. Untuk mendapatkan performa yang baik pada kabel ini, biasanya untuk ukuran selongsongnya adalah sekitar 15 kali dari ukuran inti (sekitar 125 mikron). Kabel untuk jenis ini paling mahal, tetapi memiliki pelemahan (kurang dari 0.35dB per kilometer), sehingga memungkinkan kecepatan yang sangat tinggi dari jarak yang sangat jauh. Standar terbaru untuk kabel ini adalah ITU-T G.652D, dan G.657.

Gambar 3. 2 Single-mode fibersMulti mode: Mempunyai inti yang lebih besar(berdiameter 0.0025 inch atau 62.5 micron) dan berfungsi mengirimkan sinar laser inframerah (panjang gelombang 850-1300 nanometer), dengan banyak mode cahaya yang lewat didalamnya.

Gambar 3. 3 Multi-mode fibers

Tabel 3. 1 Index bias untuk single mode step indexMulti modeSingle mode

Indeks sinar yang digunakanMenggunakan lebih dari satu indeks sinar, mengakibatkan sinar yang ditransmisikan mengalami pemantulan berkali-kaliMenggunakan satu indeks bias saja yang tidak terpantul dalam optic

Sumber cahayaMenggunakan LED sebagai sumber cahayaMenggunakan sinar laser sebagai sumber cahaya

Ukuran core kabel50 100 mikrometer8 10 mikrometer

Bandwidth yang dibawaMembawa bandwidth yang terbatasMembawa bandwidth yang lebih banyak

Cost yang dibutuhkanMembutuhkan cost yang tidak terlalu banyakMembutuhkan cost yang besar dalam penggunaannya

2.Berdasarkan indeks bias core:Step indeks: pada serat optik step indeks, core memilikiindeks biasyanghomogen.Graded indeks: indeks bias core semakin mendekat ke arah cladding semakin kecil. Jadi pada graded indeks, pusat core memiliki nilai indeks bias yang paling besar. Serat graded indeks memungkinkan untuk membawa bandwidth yang lebih besar, karena pelebaran pulsa yang terjadi dapat diminimalkan.

Tabel 3. 2 Kode warna pada kabel serat fiber optikWarna selubung luar/jacketArtinya

Kuningserat optik single-mode

Orenserat optik multi-mode

AquaOptimal laser 10 giga 50/125 mikrometer serat optik multi-mode

Abu-AbuKode warna serat optik multi-mode, yang tidak digunakan lagi

BiruKadang masih digunakan dalam model perancangan

Sistem Transmisi Serat Optik Sistem komunikasi serat optik adalah suatu sistem komunikasi yang menggunakan kabel serat optik sebagai saluran transmisinya yang dapat menyalurkan informasi dengan kapasitas besar dan tingkat keandalan yang tinggi. Secara umum metode point-to-point sistem transmisi terdiri dari tiga elemen dasar, yaitu transmitter, tranduser elektrooptic, kabel serat optik, receiver.

Gambar 3. 4 Sistem Transmisi Serat Optik

Dari gambar 3.4 di atas sinyal awal yang berbentuk sinyal listrik pada transmitter diubah oleh transducer elektrooptik menjadi gelombang cahaya yang kemudian ditransmisikan melalui kabel serat optik menuju penerima / receiver yang terletak pada ujung lainnya dari serat optik. Pada penerima sinyal optik ini diubah oleh transducer optoelektronik menjadi sinyal elektris kembali.Dalam perjalanan sinyal optik dari transmitter menuju receiver akan terjadi redaman cahaya di sepanjang kabel optik, sambungan-sambungan kabel dan konektor-konektor di perangkatnya. Oleh karena itu untuk transmisi jarak jauh diperlukan sebuah atau beberapa repeater yang berfungsi untuk memperkuat gelombang cahaya yang telah mengalami redaman sepanjang perjalanannya.Keuntungan utama serat optik adalah redaman rendah, memungkinkan untuk transfer sinyal jarak yang sangat jauh dengan bantuan amplifier maupun repeater, dan kemampuannya untuk membawa kapasitas data yang besar.

Gambar 3. 5 Komponen dalam sistem transmisi serat optik

Gambar 3.5 adalah komponen dalam sistem transmisi serat optik. Dalam pentransmisian melalui serat optik ada beberapa hal yang menjadi karakteristik atau komponennya,yaitu sambungan (Connection), Coupler, MRP Spesification (Minimum Required Power).Terdapat 2 tipe sambungan yaitu menggunakan Connector dan menggunakan Splice.Connector diperlukan apabila fiber dalam pentransmisiannya harus disambung/diputus. Sedangkan Splice diperlukan pada sistem fiber optik bila ada 2 fiber yang akan dihubungkan secara permanen.Coupler diperlukan bila daya optik harus dihubungkan ke banyak saluran. Sedangkan MRP Specification (Minimum Required Power) digunakan sebagai analisis link power budget dalam mendesain photonic layer. MRP merupakan pengukur sensitivitas receiver untuk SNR atau BER yang spesifik dan bandwidth atau bit rate pada output receiver.Untuk aplikasi jarak dekat dan lebar pita yang ditangani relatif kecil, transmisi elektrik lebih dipilih daripada transmisi serat optik. Ada beberapa faktor yang menyebabkan kabel elektrik lebih dipilih dbandingkan serat optik yaitu: Ketika tidak dibutuhkan sistem pengkabelan yang kompleks.Bahan material yang murah. Biaya alat untuk mengirim dan menerima sinyalnya murah. Kemudahan untuk menyambungkan hubungan kabel (splicing). Kemampuannya untuk membawa daya listrik maupun sinyal.

Keuntungan dan Kerugian Serat Optik Keuntungan serat optik Mempunyai lebar pita frekuensi (bandwidth yang lebar) Redaman sangat rendah dibandingkan dengan kabel yang terbuat dari tembaga, terutama pada frekuensi yangmempunyai panjang gelombang sekitar 1300 nm yaitu 0,2 dB / km. Kebal terhadap gangguan gelombang elektromagnet. Terbuat dari kaca atau plastik sehingga tidak dapat dialiri arus listrik (terhindar dari terjadinya hubungan pendek). Upgrading yang mudah Versatilities yang besar Regenerasi sinyal yang mudah

Kerugian Serat Optik Konstruksi fiber optik lemah Tidak dapat dialiri arus listrik, sehingga tidak dapat memberikan catuan pada pemasangan repeater. Konversi optik Elektrik. Instalasi khusus Perbaikan yang lebih kompleks karena sifatnya lebih rapuh

Redaman Pada Fiber OptikRedaman(Attenuation)cahayasangat penting diketahui terutama dalam merancang sistem telekomunikasi serat optik itu sendiri. Pelemahan cahaya dalam serat optik adalah adanya penurunan rata-rata daya optik pada kabel serat optik, biasanya diekspresikan dalamdecibel(dB) tanpa tanda negatif. Berikut ini beberapa hal yang menyebabkan redaman cahaya pada serat optik :1. Penyerapan(Absorption)Kehilangan cahaya yang disebabkan adanya kotoran dalam serat optik.2. Penyebaran (Scattering)3. Kehilangan radiasi (radiative losses)Reliabilitas dari serat optik dapat ditentukan dengan satuanBER(Bit error rate). Salah satu ujung serat optik diberi masukan data tertentu dan ujung yang lain mengolah data itu. Dengan intensitas laser yang rendah dan dengan panjang serat mencapai beberapa km, maka akan menghasilkan kesalahan. Jumlah kesalahan persatuan waktu tersebut dinamakan BER. Dengan diketahuinya BER maka, Jumlah kesalahan pada serat optik yang sama dengan panjang yang berbeda dapat diperkirakan besarnya.

Karakteristik Serat OptikUntuk mengetahui lebih jauh mengapa teknologi serat optik mendapat perhatian dari negara-negara maju maupun yang sedang bekrembang di dunia ini, sehingga negara-negara pabrikan berlomba-lomba mengadakan penggunaan teknologi serat optik sebagai alat komunikasi. Maka ada baiknya diketahui karakteristik serat optik dibandingkan dengan kabel-kabel telekomunikasi yang ada sekarang ini, yaitu :1. Ukuran kecil Diameter luar serat optik berkisar antara 100-250 m. diameter maksimum setelah dilapisi/dibungkus dengan plastick/nilon sebagai jaket menjadi 1 mm. Ukuran ini masih sangat kecil dibandingkan dengan konduktor kabel coaxial (1-10 mm). 2. Ringan Dibandingkan dengan kabel transmisi biasa (Spesifigravity 9.8) maka specifigravity bahan silica sebagai serat optik yaitu 2.2, sehingga beratnya menjadi 1/2 1/3 berat kabel transmisi biasa.

3. Lentur Pada umumnya serat optik tidak akan patah bila dilengkungkan dengan radius 5mm. Oleh karenanya kabel serat optik mempunyai kelenturan yang sama dengan kabel transmisi biasa, sehingga teknis pemasangannya tidak jauh berbeda dengan teknik pemasangan kabel biasa. 4. Tidak berkaratBahan silica sebagai bahan dasar serat optik mempunyai sifat kimia yang sangat stabil oleh karenanya tidak mungkin berkarat.5. Rugi-rugi rendahSerat optik dengan bahan silica mempunyai rugi-rugi transmisi rendah, besarnya berkisar 2-8 dB/km dengan panjang gelombang 830 nm. Dibandingkan dengan kabel coaksial yang mempunyai rugi-rugi transmisi sebesar 19 dB/km pada frekuensi 60 Mhz.6. Kapasitas tinggiKapasitas dalam menyalurkan informasi per cross section area sangat besar disamping mempunyai bandwidth yang lebar (Broadband).Sebagai contoh :Kapasitas penyaluran per cross section area 100 x dibandngkan dengan multi pair cable dan 10 x dibandingkan dengan coaxial cable.

7. Bebas induksiSerat optik menggunakan bahan dasar silica yang pada dasarnya merupakan bahan dielektrik yang sangat baik dan kebal terhadap induksi elektromagnet dan juga terhadap kilat/petir.8. Cross Talk rendahKemungkinan terjadinya kebocoran sinar antar serat optik sangat kecil, demikian pula kebocoran akibat masuknya sinar dari luar kemudian ikut merambat dalam serat optik.9. Tahan temperatur tinggiBahan silica mempuyai titik leleh 1900 C dan ini sangat jauh diatas titik leleh capper dan plastik. Sangat ideal bila dipergunakakn sebagai sarana komunikasi pada daerah yang rawan terhadap tenperatur tinggi.10. Tidak menimbulkan bunga apiPada titik sambung tidak mungkin terjadi bunga api (discharge), oleh karenanya sangat ideal bila digunakan pada tempat-tempat yang peka terhadap ledakan/kebakaran.11. Tidak dapat dicabangkan Serat optik mempunyai ukuran sangat kecil/sangat tipis. Oleh karenanya sangat sulit bahkan tidak mungkin untuk dicabangkan. Bila harus dicabangkan maka harus dilakukan perubahan terlebih dahulu dari sinyal optik ke sinyal elektrik.12. Tidak menggunakan bahan tembagaSerat optik menggunakan bahan silica yang tidak mengandung unsur logam bahkan serat optik yang menggunakan Multicomponent Glass, unsur campuran logam (copper) sangat kecil. Tembaga hanya digunakan sebagai pelapis pelidung pada kabel fiber optic untuk komunikasi kabel laut dan sebagai lewatnya arus DC untuk mencatu tegangan pada repeater-repeater di bawah laut.13. RapuhMeskipun rapuh, namun masih mempunyai daya peregangan kurang lebih sebesar 5% untuk menghindarkan kerusakan serat optik pada waktu pemasangan/penarikan, maka pada waktu disusun menjadi kabel optik diberi penguat. Rugi-rugi pada Serat OptikPada umumnya rugi-rugi serat optik dibagi berdasarkan dari mana rugi-rugi tersebut ditimbulkan, yaitu :1. Rugi-rugi yang timbul dari bahan serat optik itu sendiri2. Rugi-rugi yang timbul akibat penggunaan serat optik tersebut sebagai media transmisi.A. Rugi-Rugi karena Bahan1. Absorption LossRugi-rugi yang disebabkan karena masih banyaknya kotoran-kotoran pada bahan gelas (terutama yang terbuat dari glass multi komponen). Kotoran-kotoran tersebut dapat berupa logam (besi, tembaga) atau air dalam bentuk ion-ipn yang dapat menyerap sinar yang melaluinya akan berubah menjadi energi panas. Energi panas ini akan menyebabkan daya berkurang.Untuk memperkecil rugi-rugi akibat ion-ion kotoran karena adanya unsur-unsur logam dan lain-lain pada serat optik, maka kebersihan dan kemurnian bahan gelas sangat menentukan. Salah satu cara memperkecil kerugian tersebut adalah dengan teknik pengendapan uap kimia (Chemical Vapour Deposition), dimana dengan diendapkannya ion-ion kotoran tersebut, redaman dapat diperkecil.

2. Rayleigh Scattering LossPeristiwa ini terjadi karena adanya berkas cahaya yang meengenai suatu materi dalam serat optik yang kemudian menghamburkan/ memancarkan berkas-berkas cahaya tersebut ke segala arah. Hal ini disebabkan ketidak homogenan materi yang terdapat dalam serat optik tersebut yang mempunyai sifat menghamburkan suatu berkas cahaya.

B. Rugi-rugi karena penggunaaan Serat Optik sebagai Media Transmisi1. Rugi-rugi karena pelengkunganRugi-rugi ini terjadi pada saat sinar melalui serat optik yang dilengkungkan, dimana sudut datang sinar lebih kecil dari pada sudut kritis sehingga sinar tidak dipantulkan sempurna tapi dibiaskan.

Gambar 3. 6 Rugi-rugi karena pelengkunganUntuk mengurangi rugi-rugi karena pelengkungan maka harga Numerical Arpature dibuat besar.Numerical Aperture adalah ukuran atau besarnya sinus sudut pancaran maksimum dari sumber optik yang merambat pada inti serat yang cahayanya masih dapat dipantulkan secara total, dimana nilai NA juga dipengaruhi oleh indeks bias core dan cladding. Besarnya nilai NA diperoleh dengan rumus :

Gambar 3. 7 Numerical Aperturedimana :NA = Numerical Aperture = sudut cahaya yang masuk dalam serat optikn1 = indeks bias coren2 = indeks bias cladding2. Microbending LossRugi-rugi ini termasuk sebagai akibat adanya permukaan yang tidak rata (dalam orde mikro) sebagai akibat proses perbaikan bahan yang kurang sempurna.

Gambar 3. 8 Rugi-rugi karena microbending3. Splicing LossRugi-rugi ini timbul karena adanya gap antara dua serat optik yang disambung. Hal ini terjadi karena dimensi serat optik yang demikian kecil sehingga penyambungan menjadi tidak tepat sehingga sinar dari bahan serat optik ke serat optik lainnya tidak dapat dirambatkan seluruhnya. Ada beberapa kesalahan dalam penyambungan yang dapat menimbulakn rugi-rugi splicing, yaitu: Sambungan kedua serat optik membentuk sudut Kedua sumbu berimpit namun masih ada celah diantara keduanya Ada perbedaan ukuran antara kedua serat optik yang disambungUntuk mengukur besarnya rugi-rugi karena sambungan digunakan rumus :L (dB) = 10 Log (P out/ P in)dimana :P out = daya sesudah sambunganP in = daya sebelum sambungan4. Rugi-rugi CouplingRugirugi ini timbul karena pada saat serat optik dikopel/ disambungkan dengan sumber cahaya atau photo detektor. Hal ini dapat terjadi karena energiyang diradiasikan oleh sumber optik dapat dimasukkan ke dalam serat optik. Kualitas kopling dinyatakan dengan effisiensi kopling seperti dinyatakan dengan rumus :

dimana :Ps = daya yang dipanncarkan oleh sumber cahayaPt = daya yang dimasukkan ke dalam serat optik

Instalasi Fiber OptikPrinsip instalasi kabel serat optik tidak berbeda dengan instalasi kabel tembaga, namun ada hal-hal khusus dalam instalasinya seperti penyediaan slack kabel yang cukup untuk setiap titik sambungan maupun terminasi, kehati-hatian dalam penarikan karena kabel serat optik rawan terhadap tekukan (maksimumbending radiusadalah 20 kali diameter kabel) serta penyedian alat sambung dantoolkitkhusus untuk penyambungan kabel serat optik.Diameter dan berat kabel serat optik lebih kecil daripada kabel tembaga sehingga panjang span dalam satu kali penarikan dapat lebih panjang dan menghemat alat sambung, maka untuk mengurangi gesekan dari rute yang dilalui terhadap kabel serat optik diperlukan kabel rol (cable reel) pada saat penarikan kabel tersebut.

BAB IVPEMBAHASAN

Perkembangan teknologi telekomunikasi memungkinkan penyediaan sarana telekomunikasi dalam biaya relatif rendah, mutu pelayanan tinggi, cepat, aman, dan juga kapasitas besar dalam menyalurkan informasi. Seiring dengan perkembangan telekomunikasi yang cepat maka kemampuan sistem transmisi dengan menggunakan teknologi serat optik semakin dikembangkan, sehingga dapat menggeser penggunaan sistem transmisi konvensional dimasa mendatang, terutama untuk transmisi jarak jauh.Dampak dari perkembangann teknologi ini adalah perubahan jaringan analog menjadi jaringan digital baik dalam sistem switching maupun dalam sistem transmisinya. Hal ini akan meningkatkan kualitas dan kuantitas informasi yang dikirim, serta biaya operasi dan pemeliharaan lebih ekonomis. Sebagai sarana transmisi dalam jaringan digital, serat optik berperan sebagai pemandu gelombang cahaya. Serat optik dari bahan gelas atau silika dengan ukuran kecil dan sangat ringan dapat mengirimkan informasi dalam jumlah besar dengan rugi-rugi relatif rendah.Dalam sistem komunikasi serat optik, informasi diubah menjadi sinyal optik (cahaya) dengan menggunakan sumber cahaya LED atau Diode Laser. Kemudian dengan dasar hukum pemantulan sempurna, sinyal optik yang berisi informasi dilewatkan sepanjang serat sampai pada penerima, selanjutnya detektor optik akan mengubah sinyal optik tersebut menjadi sinyal listrik kembali.

Gambar 4. 1 Prinsip Dasar Sistem Komunikasi Serat Optik

1.DriverBerfungsi mengendalikan sumber optik berdasarkan sinyal elektrik yang diterima dan mengubah sinyal elektrik menjadi sinyal optik.

2.Sumber Optik (Cahaya). Dapat menggunakan LED atau LASER. LED merupakan perangkat yang memancarkan cahaya dengan arah menyebar. Pada umumnya digunakan untuk serat optik multimode step indeks. LASER dapat memancarkan cahaya dengan daya 10-100 kali lebih besar dibandingkan dengan LED. Pada umumnya digunakan untuk serat optik singlemode step indeks. Untuk transmisi jarak jauh, penggunaan LASER sebagai sumber cahaya lebih menguntungkan dibandingkan menggunakan LED.

3.Detektor OptikBerfungsi untuk mengubah kembali sinyal optik menjadi sinyal elektrik. Detektor optik dapat menghasilkan gelombang sesuai aslinya, dengan meminimalisasi losses yang timbul selama perambatan, sehingga dapat juga menghasilkan sinyal elektrik yang maksimum dengan daya optik yang kecil.

Detektor optik yang sering digunakan ada 2, yaitu : Detektor Optik PIN (Positive Intrinsic Negative) Photodiode Diode PIN adalah sebuah semikonduktor dengan bagian yang didop P, sebuah intrinsik dan bagian yang didop N,sehingga sebagai berikut apat menimbulkan satu pasang elektron tunggal yang diabsorbsi. Detektor ini bekerja menurut fungsi modulasi arus oleh cahaya yang diserap, dimana daya optik yang masuk selama sebuah pulsa dapat dianggap sebagai penerimaan dari sejumlah foton yang masing-masing mempunyai energi sebesar :dimana :H = konstanta Planck (6,0625. 10-34)V = kecepatan Foton (C/?)E = energi Foton

b. Detektor Optik APD (Avalanche Photodiode)Dapat menghasilkan lebih dari satu pasang elektron tunggal melalui ionisasi. APD biasa digunakan untuk sistem yang memerlukan sensitifitas tinggi, sedangkan PIN digunakan untuk sistem yang memerlukan sensitifitas rendah.

4. Rangkaian PenguatBerfungsi untuk menguatkan sinyal elektrik sesuai dengan sinyal elektrik yang ditransmisikan.

4.1 Media TransmisiMedia Transmisi merupakan sebuah media telekomunikasi yang digunakan untuk menyalurkan atau membawa sinyal Radio Frekuensi (RF) yang berupa sinyal informasi berupa gambar (video) dan suara (Audio), dari satu tempat ke tempat lain yang membawa sinyal informasi berupa gambar (Video) dan suara (Audio), oleh pemancar.

Media TransmisiMedia Transmisi yaitu suatu media yang digunakan untuk menyalurkan/membawa sinyal informasi (Video,Audio) dari suatu tempat ke tempat lain. Di dalam ruang transmisi terdapat radio , yang di sebut radio alkatel. Radio alkatel berfungsi sebagai pemancar sinyal gelombang radio. Gelombang radio yang di pancarkan tergantung pada datang nya cahaya, pancaran radio tersebut berupa gelombang suara.Radio terbagi menjadi 2 yaitu:1. multi kanel (banyak kanel)2. single kanel (satu kanel)

Di dalam ruang transmisi terdapat bts flexi dan bts telkomsel. Deslam berfungsi untuk menyalurkan komunikasi data. Sedangkan Nes berfungsi memancarkan sumber informasi. Media transmisi yang digunakan dapat dibedakan menjadi yaitu:1.Media Fisikkabel tembaga kabel optic kabel coaxsial 2.Media Non Fisik (Udara)Optic juga merupakan multi pemisah dan mempunyai system rodo.Rodo artinya system kerja sinyal pembicaran telpon modolasi gelombang.Optic artinya suatu sinyal pembicaran ke cahaya, optic yang memancarkan cahayaberubah menjadi suara.Ada beberapa keunggulan optic yaitu:1. Kapasitasnya lebih besar 2. Mutuhnya lebih bagus 3. Perawatannya tidak perlu setiap hari Dalam Kerja Praktek ini,penulis membahas media transmisi yang digunakan Telkom lokasi RIDAR yakni berupa serat optik, dan secara khusus bagaimana pengoperasian dan pemeliharaan serat optik,sehungga performansi kualitas sistem komunikasi selalu berfungsi dengan baik.4.2 Pemeliharaan Perangkat dan Jaringan Kabel OptikA .Pemeliharaan RutinAgar perangkat maupun jaringan kabel fiber optic dapat digunakan kapan saja, dan tahan lama maka perlu diadakan pemeliharaan rutin. Pemeliharaan rutin ada 2 macam, yaitu : Pemeliharaan perangkat SKSO / OLTE Pemeliharaan jaringan kabel optic

A.1. Perawatan Rutin Perangkat SKSO / OLTE, terdiri dari :

Pemeliharaan Harian : Check-list Perangkat OLTE.Pemeliharaan MingguanAgar peralatan pada perangkat siap pakai sewaktu-waktu, maka perlu dilakukan pemeliharaan setiap minggu satu kali yang meliputi pengecekan, pengetesan, dan pembersihan fisik antara lain sebagai berikut :1. Alat sambung kabel serat optik (splicer).2. Alat ukur kabel serat optik (OTDR).3. Generator Set.4. Mobil SKSO.5. Alat komunikasi (Talk Set).6. Power Meter.7. Sarana penunjang lainnya.

Pemeliharaan Bulanan :Selain pemliharaan harian dan mingguan , dalam SKSO juga terdapat pemeliharaan bulanan , yang meliputi :1) Pengecekan Manhole/HandholeUntuk menghindari gangguan pada titik sambung (joint closure) akibat masuknya air/ lumpur pada Manhole/ Handhole dan menghilangnya tanda-tanda yang terdapat pada kabel pada Manhole/ Handhole perlu dilakukan hal-hal sebagai berikut :1. Bersihkan/kuras Manhole/ Handhole yang terdapat pada titik sambung kabel optik secara rutin sesuai jadwal pemeliharaan.2. Cek kondisi stopper yang menutupi lubang-lubang polongan, bila terjadi penyimpangan segera diadakan perbaikan untuk mencapai kondisi seharusnya.3. Cek kondisi kabel dan penyangga kabel beserta aksesorisnya, bila ada yang kurang/ terlepas segera diperbaiki/ diganti.4. Mengganti tanda pada kabel jika tanda pada kabel yang sebelumnya hilang, untuk mempermudah mengetahui jenis kabel yang ada pada Manhole/ Handhole tersebut.5. Cek kondisi tutup Manhole/ Handhole bila ada yang rusak atau catnya kusam segera diganti/ dicat ulang.6. Sehabis bekerja pada Manhole/ Handhole jangan lupa menutup kembali tutup Manhole/ Handhole dengan rapat dan sempurna.7. Memberi tanda berupa patok pada Manhole/ Handhole yang berada pada posisi rawan, persawahan dan perbukitan.2) Patroli Kabel Serat Optik Tanah (Buried Cable)Pelaksanaan patroli dengan menelusuri rute kabel sejauh 6 km/hari, agar situasi dan kondisi kabel optik dapat diketahui sedini mungkin perlu dilakukan hal-hal sebagai berikut :

1. Cek pipa besi galvanis jembatan kabel pada penyeberangan sungai.2. Cek tiang beserta aksesorisnya, pondasi dan kawat duri sebagai pengaman, bila terjadi kerusakan segera dilaksanakan perbaikan.3. Cek rute dan tanda rute (rambu-rambu) untuk mengetahui kondisi lingkungan disekitar rute kabel, apabila terdapat hal-hal yang membahayakan kabel serat optik, misalnya longsor, rumput tinggi dan pepohonan, kegiatan penduduk karena adanya pemukiman baru, serta proyek PU/ PERUMKA maka segera diambil langkah-langkah pengamanan maupun perbaikan.4. Cek lokasi Manhole/ Handhole tempat sambungan, untuk mengetahui kondisi lingkungan sekitar, bila terjadi hal-hal yang membahayakan segera dilaksanakan langkah pengamanan.5. Mengganti tanda rute kabel yang berupa patok apabila patok yang lama hilang/rusak oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.3) Patroli Kabel Serat Optik Udara (Aireal Cable)1) Cek pepohonan dan rerumputan sekitar rute yang dilewati kabel serat optik, bila membahayakan perlu dilakukan perambahan dan pemotongan.2) Cek kondisi joint closure yang berada di tiang atau di Handhole, bila membahayakan perlu dilakukan pengamanan.3) Patroli dilaksanakan dengan jalan kaki menelusuri rute kabel sejauh 7 km/hari, agar situasi kabel dapat diketahui sedini mungkin..4) Pengukuran tegangan input maupun output perngkat OLTEPemeliharaan 6-Bulanan :Pengukuran core yang kosong dilakukan dua kali dalam setahun yang meliputi :1. Mendeteksi penigkatan loss kabel (dB/km).2. Mendeteksi peningkatan loss pada titk sambung.3. Mendeteksi kerusakan fisik serat optik (lokalisir gangguan).4. Pengukuran Optical Output Power OLTEPemeliharaan Tahunan :1. Pengukuran BER (Bit Error Rate) tingkat E-1 atau STM-1 yang Idle.2. Alarm test.3. Pengukuran Sensitivitas dan Margin Receiver

A.2. Pemeliharaan Rutin Jaringan Kabel Optik :Pemeliharaan 2 Mingguan :1. Patroli Jarkab Optik Kabel Udara.2. Patroli Jarkab Optik Kabel Tanah.3. Patroli Jarkab Optik Kabel Duct.

Pemeliharaan 6 Bulanan :Pengukuran Core Optik yang Idle meliputi :1. Kontinuitas Fiber Optik ( OTDR ).2. Redaman total antar terminal ( Laser Source dan Power meter ).B. Pemeliharaan DadakanPemeliharaan dadakan juga dibagi menjadi dua, yaitu :1. Pemeliharaan Dadakan Perangkat SKSO / OLTE.Pada kondisi operasi normal (tidak terjadi ganguan sistem). Pada waktu terjadi gangguan pada sistem maupun perangkat, untuk mengatasi hal ini maka modul yang mengalami alarm segera diganti.

1. Pemeliharaan Dadakan Jaringan Kabel Optik.Pemeliharaan dadakan pada kabel serat optik terjadi apabila kabel serat optik yang digunakan sebagai media transmisi terputus. Putusnya kabel serat optik ini dapat terjadi karena beberapa faktor, yaitu terkena senapan angin, gesekan benang layang-layang, proyek pemerintah, dan kegiatan masyarakat.

4.3 Penyambungan serat optic

Gambar 4. 2 penyambungan serat optik

Penyambungan serat optik atau yang sering disebut dengan splicing serat optik dilakukan pada saat serat putus yang dikarenakan oleh faktor dari luar seperti terkena senar layangan, cangkul, jangkar, dan lain-lain atau untuk menghubungkan ujung serat optik pada saat instalasi dengan jarak yang jauh. Dengan melakukan splicing ini kita akan dapat mengurangi redaman. Hal ini disebabkan bila kita menggunakan konektor biasa untuk menghubungkan kedua ujung serat optik, maka kita akan mendapatkan redaman yang lebih besar dibandingkan melakukan teknik splicing.

Peralatan dan Bahan1. Splicer2. Pemotong tube3. Cutter4. Tang logam5. Tang pengupas serat6. Tang pemotong serat7. Kain bersih8. Alkohol9. Tissue10. Selotip11. Spidol12. Meteran13. Thinner-B14. Pelindung seratHal-Hal yang perlu diperhatikan dalam penyambungan Serat OptikDalam melakukan splicing ada hal-hal yang harus diperhatikan agar splicing bisa berhasil dan juga untuk keselamatan kerja. Hal-hal tersebut antara lain:1. Sebelum melakukan splicing usahakan agar semua peralatan dan bahan serta tangan kita sebersih mungkin sebab adanya kotoran pada serat optik dapat menyumbang redaman pada serat.2. Selalu letakkan tangan di belakang cutter ketika sedang melakukan pengupasan pelindung serat.3. Jangan menginjak tube karena akan merusak core yang ada di dalamnya sehingga bisa menyebabkan core pecah atau retak.4. Sebaiknya jangan mendekatkan cairan alkohol ke mata kita sebab cairan alkohol bisa menguap ke udara.5. Jangan menggulung core dengan diameter yang sangat kecil karena bisa membuat core putus.6. Jangan membuang core sembarangan sebab bila menembus kulit dikuatirkan bisa masuk ke aliran darah dan mengganggu kesehatan.7. Selalu perhatikan perlindungan pada kaset agar air tidak dapat masuk kedalam kaset dan bisa merusak serat tersebut.8. Ikuti prosedur atau langkah-langkah yang ada.

Langkah-Langkah InstalasiDalam hal ini kita menggunakan kabel serat optik untuk udara. Berikut ini adalah prosedur atau langkah-langkah dalam melakukan penyambungan atau splicing serat optik :1. Ukur dengan menggunakan meteran sepanjang+150cm (dalam keadaan baik) dari ujung kabel lalu tandai dengan isolasi atau spidol.

Gambar 4. 3 Panjang kabel yang dikupas2. Untuk kabel udara terlebih dahulu mengupas logam dalam kabel yang berfungsi sebagai penopang kabel saat berada di udara dengan menggunakan cutter sepanjang batas tersebut lalu potong dengan tang logam.

3. Setelah itu mengupas pelindung tube yang berwarna hitam sepanjang batas tersebut. Langkah-langkah untuk membuka pelindung : Sebaiknya dilakukan secara sedikit demi sedikit sepanjang 25 cm dengan cara digergaji dan jangan terlalu dalam karena akan mengenai tube. Patahkan sedikit dan memutar pada bekas gergaji dan sudut patah tidak boleh 30o agar tube tidak ikut patah. Lalu tarik sehingga yang terlihat hanya benang pelindung dan kupas benang tersebut dengan cutter sehingga yang terlihat hanya tube yang dilapisi jelly.4. Bersihkan tube dari jelly dengan kain yang sudah dibasahi dengan thinner-B sampai bersih.5. Ukur tube tersebut dari batas isolasi sepanjang+50 cm beri tanda dengan spidol. Lalu kupas tube pada batas tersebut dengan menggunakan pemotong tube dan sebaiknya dilakukan sedikit demi sedikit sepanjang 25 cm dengan cara memutar pemotong tube searah jarum jam sebanyak 2 kali lalu patahkan dan jangan lebih dari 30o agar serat optik tidak ikut patah, lalu tarik tube sehingga yang terlihat hanya serat optik saja yang dilindungi oleh jelly. Lakukan berulang-ulang sampai sepanjang+100 cm dari ujung tube.6. Bersihkan core tersebut dari jelly dengan kain yang sudah dibasahi dengan thinner-B sampai bersih.

Gambar 4. 4 Panjang tube yang dikupas7. gulung serat optik dengan bentuk melingkar agar aman, tidak kotor dan tidak mengenai tanah.

Gambar 4. 5 Penempatan serat optik pada kaset

Langkah-Langkah Splicing1. Terlebih dahulu masukkan plastik khusus untuk melindungi bagian core yang telah di-splice satu persatu dengan diberi tanda dengan spidol.2. Kupas core dari jaketnya menggunakan tang pengupas dengan cara memposisikan tang agak miring, tahan lalu tarik ke ujung core secara perlahan.3. Setelah terkupas bersihkan core dengan tissue yang sudah dibasahi dengan alkohol sampai gesekannya mengeluarkan bunyi. Lakukan sebanyak 3 kali lalu keringkan dengan tissue.4. Lalu masukkan ke dalam pemotong core dimana kita menempatkan ujung jaket pada skala antara 15 dan 20, lalu potong. Pada saat memotong, pisau harus dijalankan dengan kecepatan yang sesuai dan konstan.5. Setelah itu kita masukkan ke dalam splicer yang berfungsi menyambung core dengan teknik fusion. Jangan sampai ujung core menyentuh sesuatu benda sebab akan menambah redaman.

Gambar 4. 6 Peletakan serat optik pada splicer

6 Kemudian tekan tombol set maka secara otomatis splicer akan meleburkan kedua core dan menyambungnya. Tunggu sampai layar menunjukkan estimasi redaman lalu tekan reset maka layar akan kembali ke tampilan awal.7. Setelah itu keluarkan core tersebut lalu geser plastik khusus tadi ke sisi core yang telah mengalami proses splice. Kemudian masukkan ke bagian splicer yang berfungsi untuk memanaskan plastik tersebut. Tunggu sampai splicer mengeluarkan bunyi lalu keluarkan.Kemudian letakkan core kembali ke dalam kaset tadi seperti gambar di bawah ini.

Gambar 4. 7 Peletakan protektor pada kaset

Rugi-Rugi PenyambunganRugi-rugi penyambungan dapat terjadi karena :1. Perbedan struktur serat optik antara lain: Diameter core tidak sama. Letak core tidak berada di tengah.2. Kualitas penyambungan antara lain : permukaan serat tidak rata. Sumbu serat tidak sejajar. Penyimpangan sudut. Serat masih basah. Ujung serat menyentuh sesuatu

Kualitas PenyambunganUntuk mendapatkan kualitas penyambungan yang baik harus diperhatikan : Kualitas kabel yang sesuai spesifikasi Alat sambung yang baik. Lingkungan harus bersih. Jointer harus berpengalaman.Dengan melakukan penyambungan secara fusion, kita diharapkan bisa memperoleh redaman yang sekecil mungkin.

Jenis-jenis serat optikSerat optik terdiri dari beberapa jenis, yaitu :Multimode Graded IndexPada jenis serat optik multimode graded index ini. Core terdiri dari sejumlah lapisan gelas yang memiliki indeks bias yang berbeda, indeks bias tertinggi terdapat pada pusat core dan berangsur-angsur turun sampai ke batas core-cladding. Akibatnya dispersi waktu berbagai mode cahaya yang merambat berkurang sehingga cahaya akan tiba pada waktu yang bersamaaan. Berikut adalah gambar perambatan gelombang dalam multimode graded index.

Gambar 4. 8 Perambatan Gelombang pada Multimode Graded IndexIndex bias yang berubah secara perlahan ditunjukkan pada gambar berikut.

Gambar 4. 9 Perubahan index bias pada multimode graded indexMultimode Graded Index mempunyai karakteristik sebagai berikut : Cahaya merambat karena difraksi yang terjadi pada core sehingga rambatan cahaya sejajar dengan sumbu serat. Dispersi minimum sehingga baik jika digunakan untuk jarak menengah Ukuran diameter core antara 30 m 60 m. lebih kecil dari multimode step Index dan dibuat dari bahan silica glass. Harganya lebih mahal dari serat optik Multimode Step Index karena proses pembuatannya lebih sulit.

3. Single mode Step IndexPada jenis single mode step index. Baik core maupun claddingnya dibuat dari bahan silica glass. Ukuran core yang jauh lebih kecil dari cladding dibuat demikian agar rugi-rugi transmisi berkurang akibat fading. Seperti ditunjukan gambar berikut.

Gambar 4. 10 Perambatan Gelombang pada Singlemode Step IndexPada single mode step index ini. Index biasnya berubah secara mendadak seperti pada multimode step index. Seperti ditunjukan gambar berikut.

Gambar 4. 11 Index bias untuk single mode step index

Singlemode Step Index mempunyai karakteristik sebagai berikut : Serat optik Singlemode Step Index memiliki diameter core yang sangat kecil dibandingkan ukuran claddingnya. Ukuran diameter core antara 2 m 10m. Cahaya hanya merambat dalam satu mode saja yaitu sejajar dengan sumbu serat optik. Memiliki redaman yang sangat kecil. Memiliki bandwidth yang lebar. Digunakan untuk transmisi data dengan bit rate tinggi. Dapat digunakan untuk transmisi jarak dekat, menengah dan jauh.Untuk jenis single mode ini ada beberapa spesifikasi yang umum digunakan. Yaitu G652, G653, G665, G662.4.3 SISTEM KOMUNIKASI SERAT OPTIK Saluran fisik adalah saluran yang dapat dilihat dan diraba keberadaannya.Disebut juga media guided, karena ada yang mengarahkan, dalam hal ini kabel. Media dengan saluran atau jaringan kabel dinamakan wire line.Jaringan fisik dapat dipasang dengan dua cara, yaitu :a. Jaringan atas tanahJaringan yang dipasang diatas tanah dengan cara digantung pada ketinggian tertentu menggunakan tiang-tiang telepon, atau media penggantung yang lain.Contoh : open wire, isolated cable, coaxial cable, optical fiber.b. Jaringan bawah tanahJaringan yang ditanam dibawah permukaan tanah. Memerlukan mutu isolasi lebih baik, tahan air, tahan kelembaban.Contoh : tanam langsung, kabel duct, kabel laut.

Fungsi penggunaan jaringan fisik ada tiga, yaitu :a. Jaringan lokalJaringan telekomunikasi yang menghubungkan sejumlah pesawat pelanggan kesentral telepon (lokal) dalam suatu wilayah kota.Berdasarkan material yang digunakan, jaringan lokal dibedakan menjadi 3 :1. Jarlokat (Jaringan Lokal Akses Tembaga)2. Jarlokaf (Jaringan Lokal Akses Fiber)3. Jarlokar (Jaringan Lokal Akses Radio)b. Jaringan junctionc. Jaringan telekomunikasi yang menghubungkan sentral satu dengan sentral yang lain dalam suatu wilayah kota.d. Jaringan trunkJaringan telekomunikasi yang menghubungkan antar sentral satu dengan sentral yang lain yang terletak pada kota yang berbeda.4.3.1 Saluran Non FisikSaluran Nonfisik adalah saluran yang tidak dapat dilihat dan diraba keberadaannya. Disebut juga media unguided, karena tidak ada yang mengarahkan. Biasanya berupa media udara. Gelombang yang digunakan adalah gelombang radio (frekuensi lebih tinggi dari media fisik). Media dengan saluran non fisik dinamakan wireless.

BAB VPENUTUP

5.1 KesimpulanSetelah melakukan kerja praktek dari tanggal 18 Februari 2013 sampai dengan 3 Mai 2013 dapat disimpulkan bahwa : Dalam penyambungan serat optik perlu diperhatikan kebersihan,ketelitian dan keakuratan. Dalam pemeliharaan harus dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan. Hasil pengukuran harus dievaluasi apabila hasil ukur diluar spek yang telah ditentukan harus ditindak lanjuti.

5.2 SaranAdapun saran yang dapat disampaikan oleh penulis kepada PT Telkom Indonesia adalah sebagai berikut:1. Jika melaksanakan Trouble Shooting, dan Mapping di lapangan, sebaiknya praktikan yang melaksanakan Kerja Praktek diikutsertakan., sehingga para praktikan tersebut bisa mendapatkan pengalaman tentang cara mengatasi Trouble Shooting, dan Mapping secara langsung.2. PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA sebaiknya lebih mempererat hubungan kerjasama dengan pihak sekolah atau instansi terkait, terutama dalam pembinaan pendidikan (Education).3. Dilapangan kita harus memperlihatkan keaktifan untuk memperoleh keterangan yang belum kita ketahui dengan bertanya kepada pembimbing tentang segala hal yang berhubungan dengan praktek yang dilakukan.4. Manfaatkanlah waktu sebaik-baik untuk menambah pengetahuan dan pengalaman dalam dunia industri atau perusahaan.Demikian kesimpulan dan saran yang dapat kami sampaikan, semoga berkenan dan dapat menjadi masukan yang bermanfaat, khususnya dalam upaya meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan PT.INDOSAT kepada masyarakat, serta agar Sistem Komunikasi Serat Optik bisa berkembang lebih pesat dalam memudahkan komunikasi di dunia global pada umumnya.

DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Serat_optikhttp://digilib.ittelkom.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=681:sistem-transmisi-serat-optik&catid=11:sistem-komunikasi&Itemid=14http://yonk1991.xtgem.com/post/Kuliah/semester5/SeratOptik/new/SKSO.htmlhttp://blog.politekniktelkom.ac.id/30210310/rugi-rugi-pada-serat-optik/http://oclboy.blogspot.com/2011/07/struktur-dan-cara-kerja-fiber-optik.htmlhttp://amazingcrue.blogspot.com/2012/07/struktur-kabel-serat-optik.htmlhttp://digilib.ittelkom.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=681:sistem-transmisi-serat-optik&catid=11:sistem-komunikasi&Itemid=14http://dimensiwawan.blogspot.com/2012/02/ruang-transmisi.htmlhttp://zethcorner.wordpress.com/2008/07/22/sistem-komunikasi-serat-fiber-optik/http://blog.politekniktelkom.ac.id/30210310/pemeliharaan-perangkat-dan-jaringan-kabel-optik/http://blog.politekniktelkom.ac.id/30210310/tag/serat-optik/http://www.slideshare.net/pramukajabar/telekomunikasi-fiber-optik-2004http://kabeloptik.blogspot.com/http://indah-verdila.blogspot.com/2012/02/karakteristik-fiber-optik.html