laporan lengkap biokimia uji benedict
-
Upload
sulpia-farhika-reyaldhi-nugraha -
Category
Documents
-
view
234 -
download
0
Transcript of laporan lengkap biokimia uji benedict
-
8/18/2019 laporan lengkap biokimia uji benedict
1/9
.1 Latar Belakang
Bahan makanan yang kita konsumsi sehari-hari harus mengandung nutrient yang
diperlukan tubuh. Karbohidrat, lemak dan protein merupakan nutrient yang dibutuhkan
dalam jumlah besar, sedangkan vitamin dan mineral dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil.Walaupun dibutuhkan sedikit bahan tersebut harus ada dalam menu makanan kita (Chen, T.
!!"#.
$isang terdiri dari kira-kira %&' air, &' karbohidrat, dan hanya sedikit sekali protein dan
lipid. a juga mengandung relative tinggi beberapa mineral seperti kalsium dan )os)or, serta
sangat kaya akan kalium. Karbohidrat pada pisang yang belum masak, masih berkulit hijau,
didominasi oleh pati. $ati merupakan makromolekul yang merupakan rantai panjang
glukosa yang dihubungkan dengan ikatan kovalen. *kan tetapi, pada pemeraman, pisang
tersebut dapat menjadi masak yang dapat diketahui dengan berubahnya rasa pisang
tersebut menjadi manis, hal ini terjadi kerena pati dalam pisang tersebut dikonversi menjadi
glukosa (Candra, K.$., +ohma, . !#.
$ada praktikum ini, mahasisa akan mengamati perubahan ini melalui pengujian pisang
mentah (masak )isiologis# dan pisang masak (hasil pemeraman dari pisang mentah yang
aal# terhadap kandungan pati dan gulanya (Candra, K.$., +ohma, . !#.
1.2 Tujuan
endemonstrasikan adanya aktivitas en/im dalam perubahan karakteristik produk
pertanian.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Karbohidrat
Karbohidrat adalah sumber energi utama bagi kita. Kentang, roti, pasta dan beras kaya
akan karbohidrat. Karbohidrat dide)inisikan sebagai suatu aldehida atau keton polihidroksi.Karbohidrat dapat disederhanakan menjadi tiga kelas, yaitu0
1. Monosakarida adalah satu unit “gula”. Monosakarida tidak dapat dipecah menjadi
unit gula sederhana. Monosakarida biasanya putih, padatan larut dalam air. Yang paling
umum adalah monosakarida terdiri dari enam atom karbon. Glukosa dan fruktosa adalah
-
8/18/2019 laporan lengkap biokimia uji benedict
2/9
monosakarida yang umum ditemukan pada jus buah, madu dll. Monosakarida dapat lebih
lanjut diklasikasikan sebagai
1. !ldoses " ini mengandung aldehid #$%&'( kelompok fungsional.
). *etoses " ini mengandung keton #% + '( kelompok fungsional.
onosakarida juga diklasi)ikasikan berdasarkan jumlah atom karbon. 1ebuah enam karbonmonosakarida dikenal sebagai heksosa suatu, sebuah monosakarida lima karbon adalah
dikenal sebagai pentosa dan sebagainya. 1ebuah monosakarida yang mengandung enam
atom karbon dan kelompok )ungsional aldehida dikenal sebagai suatu aldohe2ose. 3lukosa
adalah suatu aldohe2ose, )ruktosa adalah suatu ketohe2ose (4urhalim. !!"#.
onosakarida diklasi)ikasikan berdasarkan reaktivitas kimia mereka. 3ula yang bereaksi
dengan agen oksidasi ringan seperti ion Cu)dikenal sebagai gula pereduksi. 1emua aldoses
dan ketoses merupakan gula pereduksi.
1. -isakarida mengandung dua unit monosakarida bergabung bersama$sama oleh
ikatan glikosida. Maltosa ditemukan dalam biji$bijian berkecambah dan terdiri dari unit
glukosa dihubungkan bersama$sama. aktosa ditemukan dalam susu dan terdiri dari
glukosa dan galaktosa unit terkait bersama$sama. /ukrosa ditemukan dalam tebu dan
terdiri dari glukosa dan fruktosa.
onosakarida 5 onosakarida→ disakarida 5 6)7
1. 0olisakarida mengandung banyak unit monosakarida terkait bersama$sama. 0ati
ditemukan dalam biji$bijian, glikogen ditemukan dalam otot dan selulosa ditemukan
dalam tanaman, kapas dan kertas. /emua terbuat dari molekul glukosa terhubung dalam
susunan yang berbeda #urhalim. )223(.
*da beberapa metode uji kualitati) karbohidrat, yaitu0
1. 4ji Molisch
*dalah uji untuk membuktikan adanya karbohidrat. 8ji ini e)ekti) untuk berbagai senyaa
yang dapat di dehidrasi menjadi )ur)ural atau substitusi )ur)ural oleh asam sul)at pekat.
1enyaa )ur)ural akan membentuk kompleks dengan 9-na)tol yang dikandung pereaksi
olisch dengan memberikan arna ungu pada larutan.
1. 4ji 5enedict
*dalah uji untuk membuktikan adanya gula pereduksi. 3ula pereduksi adalah gula yangmengalami reaksi hidrolisis dan bisa diurai menjadi sedikitnya dua buah monosakarida.
Karateristiknya tidak bisa larut atau bereaksi secara langsung dengan Benedict, contohnya
semua golongan monosakarida, sedangkan gula non pereduksi struktur gulanya berbentuk
siklik yang berarti baha hemiasetal dan hemiketalnya tidak berada dalam
kesetimbangannya, contohnya )ruktosa dan sukrosa. :engan prinsip berdasarkan reduksi
Cu)menjadi Cu yang mengendap sebagai Cu)7 berarna merah bata. 8ntuk menghindari
-
8/18/2019 laporan lengkap biokimia uji benedict
3/9
pengendapan cuco; pada larutan natrium karbonat (reagen Benedict#, maka ditambahkan
asam sitrat. amilosa dan amilopektin. $ati alami adalah campuran dari
amilosa (!-!'# dan amilopektin (?!-"!'#.
*milosa membentuk dispersi koloid dalam air panas sedangkan amilopektin benar-benar
larut. 1truktur amilosa terdiri dari rantai polimer panjang unit glukosa dihubungkan dengan
alpha asetal. $ati > amilosa menunjukkan porsi yang sangat kecil dari sebuah rantai
amilosa. 1emua unit monomer adalah alpha-:-glukosa, dan semua link terhubung al)a
asetal dari atom C yang pertama dari satu glukosa ke atom C yang ke @ dari glukosaberikutnya (4urhalim. !!"#.
2.2.1 Uji Kimia Pati Atau odium
*milosa dalam pati akan berubah menjadi biru tua jika ditetisi iodium. olekul iodium
masuk kedalam kumparan amilosa.
-
8/18/2019 laporan lengkap biokimia uji benedict
4/9
Aodium tidak terlalu larut dalam air, sehingga reagen iodin dibuat dengan melarutkan
yodium dalam air ditambah kalium iodide. 6al ini membuat ion kompleks triiodida linier
yang dapat larut. on ion triiodida masuk ke dalam kumparan dari pati menyebabkan arna
biru-hitam yang pekat.
8ji $ati0 Tambahkan reagen Aodium-K untuk larutan atau langsung pada kentang atau
bahan lainnya seperti roti, biskuit, atau tepung. 1ebuah hasil berarna biru-hitam jika
terdapat pati. ika amilosa pati tidak ada, maka arna akan tetap oranye atau kuning.
*milopektin pati tidak memberikan arna, juga tidak ada selulosa, juga disakarida seperti
sukrosa dalam gula (4urhalim. !!"#.
2.2.2 Uji !ehling
-
8/18/2019 laporan lengkap biokimia uji benedict
5/9
sehingga dapat mereduksi ion-ion tembaga (Cu# yang terdapat pada larutan benedict
menjadi Cu)7 yang berarna merah bata ($eter Keusch. !!;#.
$ada prinsipnya baik )ehling, tollens maupun benedict digunakan untuk mengetahui apakah
suatu gula merupakan gula pereduksi atau bukan (mempunyai gugus aldehida bebas#.
+eaksi Benedict akan menyebabkan larutan yang berarna biru akan berubah menjadiorange atau kuning. 8ntuk mengetahui gula pereduksi yang mempunyai si)at reduksi lebih
kuat, reaksi ehling lebih jelas perubahan arnanya ($eter Keusch. !!;#.
BAB III
BA"AN #AN $%T%
'.1 Alat dan Bahan
$ada praktikum kali ini alat-alat yang digunakan antara lain0 6ot plate, dan tabung reaksi,
sedangkan bahan-bahan yang digunakan yaitu0 pisang mentah (matang )isiologis#, pisang
masak, roti taar, tepung mai/ena, aEuadest, larutan glukosa (o.&', .!', dan .!'#,
larutan iodine, dan larutan )ehling.
'.2 (ara Kerja
'.2.1 Uji Pati
1. -ibuat 129 larutan mai:ena #1 g dalam 12 ml a;uadest(
). -iberi beberapa tetes iodine pada sepotong roti dan larutan mai:ena
8. -iamati 6arna yang terjadi. Mengapa demikian<
=. Memotonglah tipis daging buah pisang, dan meneteskan beberapa tetes larutan
iodine pada permukaannya.
>. Membandingkan dengan 6arna yang diamati untuk larutan mai:ena dan roti. !pa
komentar anda<
?. Mengulangi prosedur = dan > untuk sebuah pisang masak.
'.2.2 Uji )ula Sederhana
1. -isiapkan pada tabung reaksi masing$masing ) ml larutan 2.>9 glukosa, 1.29
glukosa, dan ).29 glukosa.
). -isiapkan larutan fehling #? ml(, mencampurkan antara @ehling ! #8 ml( dan @ehling
5 #8 ml( dengan Aolume yang sama.
8. Memasukkan ) ml larutan @ehling kedalam masing$masing tabung reaksi, kocok dan
panaskan dengan air mendidih.
-
8/18/2019 laporan lengkap biokimia uji benedict
6/9
=. Mengamati perubahan #6arna( yamg terjadi pada masing$masing tabung reaksi.
>. Memasukkan sepotong irisan tipis dari pisang mantah kedalam tabung reaksi, dan
sepotong irisan tipis dari pisang yang telah masak sempurna kedalam tabung reaksi lain.
?. Menghancurkan irisan tipis pisang tersebut, dan tambahkan ) ml larutan @ehling
kedalam tabung reaksi.BAB I*
"ASIL #AN P%$BA"ASAN
4.1 Tabel Pengujian Pati Pada Beberapa Bahan Pangan
0engujian 0erubahan #6arna(
arutan mai:ena
/etelah ditetesi larutan iodine ber6arna
biru kehitaman
Brisan daging buah
pisang mentah
/etelah ditetesi larutan iodine ber6arna
biru kehitaman
Brisan danging buah
pisang masak
/etelah ditetesi larutan iodine ber6arna
biru mudaCpudar
Doti
/etelah ditetesi larutan iodine ber6arna
biru kehitaman
4.2 Tabel Pengujian Gula Sederhana
0engujian 0erubahan #6arna(
arutan glukosa 2.>9
/etelah ditetesi larutan @ehling dan
dipanaskan ber6arna merah jernih
arutan glukosa 1.29
/etelah ditetesi larutan fehling dan
dipanaskan ber6arna kemerah$merahan
arutan glukosa ).29
/etelah ditetesi larutan fehling dan
dipanaskan ber6arna Merah
-
8/18/2019 laporan lengkap biokimia uji benedict
7/9
Brisan daging buah
pisang mentah
/etelah ditetesi larutan fehling dan
dipanaskan ber6arna kuning kehitaman
Brisan daging buah
pisang masak
/etelah ditetesi larutan fehling dan
dipanaskan ber6arna orange.
1ebelum ditetesi larutan iodine 1etelah ditetesi larutan iodin
1ebelum ditetesi ehling dan dipanaskan 1etelah ditetesi ehling dan dipanaskan
+.' Pembaha,an
$raktikum kali ini akan membahas mengenai uji pati dan uji gula sederhana. 8ji pati
dilakukan untuk membutikan adanya kandungan pati dari suat bahan pangan, dan uji gula
sederhana dilakukan untuk membuktikan adanya glukosa dalam suatu pangan. 8ntuk
pengujian pati dalam suatu bahan panagan, harus ditetesi dengan larutan iodine pada
bahan pangan yang hendak akan diujikan. $ada praktikum kali ini bahan pangan yang
hendak diketahui kandungan patinya adalah pisang mentah, pisang masak, roti taar, dan
tepung mai/ena. 1emakin pekat arna yang terlihat menandakan pati yang cukup tinggi.
$ada larutan mai/ena, pada saat ditetesi dengan larutan iodine akan tampak perubahan
arna yang signi)ikan, yaitu akan terbentuk arna biru keungu-unguan. 6al ini
menandakan baha dalam larutan mai/ena terdapat kandungan pati yang cukup banyak.
Begitu pula pada pisang yang masih mentah (matang )isiologis#, akan tampak dengansangat jelas perubahan arna yang terbentuk yaitu biru kehitaman, hal ini juga manandkan
baha didalam buah pisang yang masih mentah banyak mengandung pati. Begitu pula
dengan potongan roti taar, akan terlihat perubahan arna biru kehitaman, menandkan
adanya pati yang banyak dalam roti tersebut, namun pada buah piusang yang sudah
masak, perubahannya hanya sedikit yaitu berubah menjadi biru muda atau pudar. 6al ini
disebabkan karena pati yang terdapat pada buah pisang tersebut telah dikonversikan
menjadi glukosa oleh en/im ptyalin yang terdjadi selama proses pematangan buah
tersebut.
8ntuk uji gula sederhana bahan pangan tersebut harus ditetesi dengan larutan )ehling
kemudian dipanaskan dalam air mendidih. 1emakin merah bahan yang diuji maka
menandakan semakin banyaknya kandungan glukosa atau gula sederhana yang terdapat
dalam bahan tersebut. $ada larutan glukosa !.&' arna yang terbentuk lebih jernih
dibandingkan dengan larutan glukosa .!' dan .!'. 1edangkan pada buah pisang yang
masih mentah hanya terbentu arna kuning kehitaman, yang menandakan kandungan gula
-
8/18/2019 laporan lengkap biokimia uji benedict
8/9
sederhanya hanya sedikit dibandingkan dengan buah pisang yang telah matang, hal ini
dikarenakan kandungan gula pada buah pisang yang sudah masak lebih tinggi daripada
buah pisang yang masih mentak yang /at patinya belum dikonversikan menjadi glukosa
oleh en/im ptyalin.
B*B D
K%SI$PULAN #AN SA-AN
.1 Ke,im/ulan
:ari percobaan yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut0
# 8ji pati dilakukan untuk membuktikan adanya kandungan pati dari suatu bahan
pangan dengan meneteskan larutan iodine pada bahan pangan tersebut.
#
-
8/18/2019 laporan lengkap biokimia uji benedict
9/9
# 8ntuk uji gula, usahakan agar buah pisang dihancurkan sampai sahalus mungkin agar
pencampuran dengan larutan )ehling merata pada bahan.
6al diatas perlu diperhatikan agar pada praktikum selanjutnya yang serupa dengan
percobaan kali ini akan lebih baik lagi.