Laporan OJT Minggu ke 5.docx

28
On The Job Training PT. NAJATIM DOCKYARD Jl. Nilam Barat Baru 43 Surabaya 60177 – Jawa Timur LAPORAN HARIAN ON THE JOB TRAINING POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA JURUSAN TEKNIK PEMESINAN KAPAL MINGGU KE : V Nama Mahasiswa : Deni Sukteo NRP : 6312030009 Nama Pembimbing : Pranowo Sidi ST,MT Perusahaan Tempat OJT : PT Najatim Dockyard Hari : Senin Tanggal : 16 Maret 2015 Tempat : “LESTARI PERMAI” 1.KEGIATAN Perbaikan plat lambung kapal “KM LESTARI PERMAI” 2.KONSEP TEORI & UMUM Replating (Pengantian Plat) Sering terjadi kapal mengalami perubahan bentuk, perubahan konstruksi, getaran yang berlebih, dan kebocoran lambung bawah air. Umumnya dialami oleh kapal – kapal yang baru selesai menjalani pekerjaan replating. Standart dari plat yang harus di ganti menurut BKI adalah 20% dari plat awal. Pekerjaan – pekerjaan yang seharusnya dihindari atau tidak dilakukan pada saat replating plat, adalah sebagai berikut : 1. Doubling plat, ini akan berakibat instabilitas, karena pembebanan yang tidak seimbang pada sisi portside atau starboard side kapal. 2. Membuka plat lama dan gading – gading terlalu banyak, sebelum pemasangan plat baru dan jangan melakukan bending plat ditempat, seperti melakuan memukul – mukul plat, memasang plat, karena akan berakibatkan terjadinya perubahan bentuk pada hull (deformation). Pekerjaan – pekerjaan yang harus dilaksanakan pada saat replating adalah sebagai berikut : 1. Membuat supporting pada pondasi main engine dan bracket, sebelum membuka intermediate, propeller shaft dan melakukan pekerjaan replating plat dibawah kamar mesin, agar rate engine mouting tetap [Type the company name]

Transcript of Laporan OJT Minggu ke 5.docx

On The Job TrainingPT. NAJATIM DOCKYARDJl. Nilam Barat Baru 43 Surabaya 60177 Jawa Timur

LAPORAN HARIANON THE JOB TRAININGPOLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA JURUSAN TEKNIK PEMESINAN KAPAL

MINGGU KE : V

Nama Mahasiswa : Deni Sukteo NRP : 6312030009 Nama Pembimbing : Pranowo Sidi ST,MT Perusahaan Tempat OJT : PT Najatim DockyardHari : Senin Tanggal : 16 Maret 2015Tempat : LESTARI PERMAI

1.KEGIATANPerbaikan plat lambung kapal KM LESTARI PERMAI

2.KONSEP TEORI & UMUMReplating (Pengantian Plat)Sering terjadi kapal mengalami perubahan bentuk, perubahan konstruksi, getaran yang berlebih, dan kebocoran lambung bawah air. Umumnya dialami oleh kapal kapal yang baru selesai menjalani pekerjaan replating. Standart dari plat yang harus di ganti menurut BKI adalah 20% dari plat awal. Pekerjaan pekerjaan yang seharusnya dihindari atau tidak dilakukan pada saat replating plat, adalah sebagai berikut :1. Doubling plat, ini akan berakibat instabilitas, karena pembebanan yang tidak seimbang pada sisi portside atau starboard side kapal.2. Membuka plat lama dan gading gading terlalu banyak, sebelum pemasangan plat baru dan jangan melakukan bending plat ditempat, seperti melakuan memukul mukul plat, memasang plat, karena akan berakibatkan terjadinya perubahan bentuk pada hull (deformation).

Pekerjaan pekerjaan yang harus dilaksanakan pada saat replating adalah sebagai berikut :1. Membuat supporting pada pondasi main engine dan bracket, sebelum membuka intermediate, propeller shaft dan melakukan pekerjaan replating plat dibawah kamar mesin, agar rate engine mouting tetap terjaga dan memudahkan pekerjaan cen tering/ aligment, antara main engine dan propeller shaft setelah pekerjaan replating dibawah kamar mesin selesai dilakukan.2. Menguji kekedapan las pada sambunggan sabunggan plat dengan teliti dan melakuakan centering, aligment dua kali, diatas dock pekerjaan pemasangan, dan diatas air pekerjaan pengencangan, kerena akan terjadi perbedaan temperature dan tekanan yang signifikan antara diatas dock dan diatas air laut.

3.PROSEDUR KEGIATANLangkah langkah replating plat Adapun langkah dalam replating plat pada kapal KM LESTARI PERMAI sebagai berikut antara lain :1. Sebelum melakukan proses replating plat , ketebalan plat kapal sudah di test (test ketebalan plat mengunakan test magnetic).2. Setelah dilakukan test magnetic akan diketahui plat mana yang harus diganti atau tidak. 3. Plat yang mempunyai ketebalan kurang 20% dari ketebalan plat semula dilakukan pemotongan

4.DOKUMENTASI KEGIATANFotoKeterangan

Proses pemotongan plat lambung kapal dengan menggunakan blander las secara vertical.

Poses pemotongan plat secara horizontal dilakuakn di setiap satu jarak frame frame kapal.

Proses pembentukan/ penempatan plat dengan lambung kapal dengan memanasi plat dengan menggunakan blander las.

Proses pengelasan plat pada lambung kapal bagian luar

LAPORAN HARIANON THE JOB TRAININGPOLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA JURUSAN TEKNIK PEMESINAN KAPAL

MINGGU KE : V

Nama Mahasiswa : Deni Sukteo NRP : 6312030009 Nama Pembimbing : Pranowo Sidi ST,MT Perusahaan Tempat OJT : PT Najatim DockyardHari : Selasa Tanggal : 17 Maret 2015Tempat : LESTARI PERMAI

1.KEGIATANOverhoul main engine pada kapal KM. LESTARI PERMAI

2.KONSEP TEORI & UMUMOverhaul adalah proses pembongkaran/ perbaikan engine secara menyeluruh. Overhaul pada kapal dilakukan tiap 5 tahun, overhaul bisa dilakukan waktu itu juga dikarekan engine mengalami kerusakan sehingga perlu dilakukan proses tersebut. Waktu yang dibutuhkan engine untuk melakukan proses overhaul atau TBO (time between overhaul) yaitu 32.000 jam atau lebih. Kebanyakan pemilik kapal saat ini telah memiliki pengalaman positif tentang system overhaul berbasis kondisi mesin atau CBO.

Sistem overhaul berbasis kondisi mesin atau CBO CBO untuk torakSystem overhaul yang melihat dari kondisi torak ini dilakukan/ ditentukan tiap 12.000/16.000 jam untuk saat ini dianggap terlalu kuno. Kebutuhan untuk melakukan overhaul biasanya tidak terlalu dipusingkan, dan perpanjangan sampai 32.000 jam saat ini memang dimungkinkan. Akan tetapi, masalahnya cukup luas, dan banyak factor yang harus ditentukan untuk kebutuhan akan overhaul.

Factor- factor yang paling penting untuk melakukan overhaul torak adalah : Keausan pegas torak Luas maksimum korosi karena panas yang diizinkan pada tengah- tenga dari puncak torsi (tempat dimana biasanya paling tinggi) masing masing sepanjang 9/12/15 mm untuk mesin yang diameter silinder 80/90/98 cm. Pegas-pegas toraknya lengket/ mancet, patah, bocor. Tanda- tanda gesekan paksa makro pada permukaan-permukaan gesek dari pegas torak.

Pemeriksaan dan pencatatan dari kondisi dan keausan silider yang sebenarnya harus dilakukan secara teratur sehingga bias mengenali dengan baik perkembangan keasusan normal dari silinder. Pada awalnya jarak waktu/intervalnya harus pendek, misalnya setiap dua atau tiga minggu. Interval pemeriksaan bisa diperpanjang setelah yakin bahwa tidak ada sesuatu yang menyimpang.

CBO untuk katup katup gas buangKatup gas buang yang menggunakan dudukan W (W-seat) dan batang katup terbuat dari bahan Nimonic ataupun DuraSpindle, jangka waktu overhaulnya telah meningkat lebih dari 32.000 jam. Kombinasi dari W-seat/Nimonic spindle dan W-seat/DuraSpindle yang terpasang pada mesin MAN jenis S60MC menunjukkan kondisi yang sangat baik sekali setelah beroperasi selama 25.500 dan 33.900 jam tanpa overhaul.

Untuk perapat (seal) batang katup gas buang, rancang bangun yang diberi nama Tinggi permukaan Minyak yang Terkontrol atau COL (Controlled Oil Level) seperti terlihat di Gambar No.1, berdasarkan hasil sejumlah unit pengetesan pada mesin-mesin berdiameter 98, 90 dan 60 cm juga menunjukkan bahwa jangka waktu overhaul dari seal batang katup bisa diperpanjang sampai 30.000-35.000 jam. Hal ini digambarkan pada Gambar No.2, yang memperlihatkan sebuah pemeriksaan terbuka (open-up) pada mesin jenis K98.

3.PROSEDUR KEGIATANLangkah langkah pembongkarann main engine/ mesin diesel (Overhauld)

Hal hal penting yang harus diperhatikan dalam membongkar silinder head adalah :1. Pastikan mesin diesel dalam kondisi dingin2. Air pendingin harus dalam kondisi kosong, caranya dengan mengedrain air pendingin.3. Pastikan semua koneksi pipa ke silinder head harus terlepas semua.4. Posisikan Top Dead Center (TDC) pada silinder head yang mau dilepas.5. Lepas baut silinder head dengan special tools.6. Angkat silinder head.

Berikut adalah langkah langkah dalam membongkar pasang silinder head :1. Siapkan manual books pemeliharaan melepas cylinder head.2. Drain/ keluarkan air pendingin Jaket Water 3. Tutup stop krain air pendingin Jaket Water4. Lepas tutup cover cylinder head5. Lepas exhaust manifold6. Lepas intake manifold7. Lepas L boch8. Lepas indicator cock9. Tutup stop kran BBM10. Lepas pipa injector11. Lepas pipa udara start12. Lepas pipa air jaket water yang berhubungan dengan cylinder head.13. Lepas roker arm dan komponen komponennya.14. Lepas cover pengaman komponen diatas cylinder head15. Lepas baut cylinder head16. Setelah baut cylinder head dilepas cylinder head diangkat dan diturunkan.17. Lepas spring valve intake maupun exhaust, selanjutnya lepas cashing valve exhaust kemudian setelah valve intake dilepas dibersihkan dan diukur sesuai petunjuk manual books.18. Rakit kembali chasing valve exhaust, valve intake dirakit pasa cylinder head19. Lepas starting valve selanjutnya dibersihkan dan diukur setelah selesai dirakit kembali dan dipasang pada cylinder head.20. Bersihkan injector dan ditest tekanannya sesuai standar, kalau tekanannya tidak sesuai dibongkar kemudian sesuaikan tekanannya selanjutnya pasang kembali pada cylinder head.21. Setelah komponen komponen sylinder head dirakit, cek kembali ikatan ikatannya.22. Sebelum dipasang cylinder head bloknya dibersihkan dan cek ring cylinder head.23. Ingatlah waktu memasang cylinder head jangan pasang dulu exhuse manifold maupun intake manifold, elboch maupun komponen yang menghambat waktu mengikat cylinder head karena kalau dipasang cylinder head tidak dapat rapat mengakibatakan kompresi bocor ada toleransi untuk memasang intake manifold dengan syarat bautnya asal bias masuk saja, bautnya jangan terlalu dalam/ rapat.24. Pasang kembali cylinder head, ikatlah sesuai manual books.25. Pasang kembali perangkat/ komponen komponennya dan stel valve intake maupun exhaust, clearance sesuai dengan manuala books.26. Setelah pekerjaan seleasi cek kembali semua ikatan ikatan pada komponen cylinder head dan yakinkan tidak ada tools yang ketinggalan.27. Buka kembali stop kran air pendingin untuk pengisian. Dan buka kran stop BBM selanjutnya jalankan pompa air pendingin untuk membuang angin dan cek kalau ada kebocoran.28. Yakinkan kondisi mesin siap operasi.

4.DOKUMENTASI KEGIATANFotoKeterangan

Main engine 6 cylinder kapal lestari permai

Pengagkatan cylinder head dengan menggunakan katrol

Membersihkan kotoran yang melekat pada cylinder head.

LAPORAN HARIANON THE JOB TRAININGPOLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA JURUSAN TEKNIK PEMESINAN KAPAL

MINGGU KE : V

Nama Mahasiswa : Deni Sukteo NRP : 6312030009 Nama Pembimbing : Pranowo Sidi ST,MT Perusahaan Tempat OJT : PT Najatim DockyardHari : Rabu Tanggal : 18 Maret 2015Tempat : KM.SAMUDRA EXPRESS

1.KEGIATANPenggenalan kapal cargo KM.SAMUDRA EXPRESS

2.KONSEP TEORI & UMUMPada minggu ke V di hari ketiga saya melaksanakan On The Job Training di PT.Najatim saya mempelajari tentang pekerjaan repair kapal KM. SAMUDRA EXPRESS. kapal yang direpair adalah kapal cargo dengan Ship Partyculer sebagai berikut :

Name Of vessel:KM. Samudra Permai

Call Sign:-

Clasification:Indonesia

Type of vessel:General Cargo

Port Of register:Jakarta

Grose tonage:620 RT

Owner:PT. Pel. Sumba Harapan

LOA:56,52 m

Bredth:9 m

Depth:5,30 m

Draft:4,90

Main Engine:Hansin Engine

Output:850 PS

IOT capasity:43 Ton

FWT capacity:32 Ton

Fuel oil comsumtion:2,640 liter/day

Ballast capasity:270 Ton

Speed:11 Knots

Kapal SAMUDRA EXPRESS adalah kapal cargo yang beroperasi mengankut barang sembako dari Surabaya ke NTT.

4.DOKUMENTASI KEGIATANFotoKeterangan

KM. Samudra Express yang berada di dalam Graving dock.

LAPORAN HARIANON THE JOB TRAININGPOLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA JURUSAN TEKNIK PEMESINAN KAPAL

MINGGU KE : V

Nama Mahasiswa : Deni Sukteo NRP : 6312030009 Nama Pembimbing : Pranowo Sidi ST,MT Perusahaan Tempat OJT : PT Najatim DockyardHari : Rabu Tanggal : 18 Maret 2015Tempat : KM.SAMUDRA EXPRESS

1.KEGIATANPencopotan propeller, rudder dan poros pada kapal KM. SAMUDRA EXPRESS.

2.KONSEP TEORI & UMUMPada hari ketiga diminggu ke 5 saya melakukan pekerjaan pengamatan pencopotan propeller, rudder dan poros pada kapal KM. SAMUDRA EXPRESS.DASAR TEORI SAMA DENGAN MINGGU KE 4 DIHARI PERTAMA

3.PROSEDUR KEGIATAN

LANGKAH KERJA PENCOPOTAN RUDDER, PROPELLER, POROS SAMA DENGAN LAPORAN DI MINGGU KE 4 HARI PERTAMA

4.DOKUMENTASI KEGIATANFotoKeterangan

Pencopotan rudder dengan menggunkan katrol

Pelepasan cone propeller dengan membuka baut penggunci cone

Melepas guard plate pelindung poros propeller dengan menggunakan blander las

Melepas pasak penggunci baut boss propeller

Melepas baut propeller dengan menggunakan kunci pas dan palu (kunci pas propeller sudah disediakan di dalam peralatan ABK kapal)

Melepas baut pelindung seal propeller dengan menggunakan kunci pas

Melepas propeller dengan menggunakan katrol secara perlahan - lahan

Melepas baut kopling antara poros dan gear box

Melepas seal pecking antara kopling poros gear box

Melepas poros propeller secara berlahan lahan dengan menggunakan katrol

LAPORAN HARIANON THE JOB TRAININGPOLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA JURUSAN TEKNIK PEMESINAN KAPAL

MINGGU KE : V

Nama Mahasiswa : Deni Sukteo NRP : 6312030009 Nama Pembimbing : Pranowo Sidi ST,MT Perusahaan Tempat OJT : PT Najatim DockyardHari : KamisTanggal : 19 Maret 2015Tempat : KM.BAKTI 1 & PT. ARTRODA BERSAUDARA

1.KEGIATANPembelajaran dan penggamatan kerusakan propeller type CPP pada kapal MT. BAKTI 1.

2.KONSEP TEORI & UMUMControllabe Pitch Propeller (CPP) Dengan memakai fix propeller, daya pada seluruh kondisi beban propeller tidak mungkin dapat dimanfaatkan seluruhnya. Masalah ini dapat diatasi dengan memakai baling-baling yang daunnya dapat diatur (dikendalikan), yang disebut Controllable Pitch Propeller atau yang biasa dikenal dengan singkatan CPP. Dengan memakai propulsor jenis ini maka seluruh daya mesin akan dapat diserap dengan baik, seka-lipun dalam kondisi beban propeller yang berbeda-beda. Misalnya saat kapal dalam kondisi menarik, bergerak bebas, memecah es, atau berubahnya kondisi badan kapal, cuaca, dan kedalaman air. Komponen dari CPP adalah hub propeller dan daunnya, poros dengan kotak penyalur minyak pelumas, sistem hidrolis dengan tangki minyak dan pompa, dan sistem control dari jarak jauh. Ruang kendali utama propeller jenis ini berada di ruang navigasi kapal. Desain dari mekanisme yang ada di dalam hub propeller pada umumnya bervariasi antar masing-masing pabrik pembuat CPP. Langkah ulir dan laju kisaran dikendalikan dengan sebuah tuas. Langkah ulir dan laju kisaran dapat diatur kemiringan pitchnya secara otomatis ketika propeller sedang bekerja sehingga didapatkan efisiensi menyeluruh yang optimal dan daya meisn yang dapat dihasilkan oleh mesin utama dapat dipakai sepenuhnya dalam berbagai kondisi yang berbeda. Arah dari gaya dorong dapat dirubah secara langsung tanpa adanya mekanisme untuk juga mengubah putaran poros dari propeller dan tanpa melalui tahapan yang panjang. Secara umum daun propeller dirancang berdasarkan peraturan yang diberikan oleh organisasi standar dan menurut teori hidrodinamika umum. Daun propeller pada CPP dirancang dengan plendes (flange) yang besar agar dapat memberikan tempat yang cukup untuk pembautan daun blaing-baling dan hub. Dengan plendes yang besar demikian itu maka akan dapat dirancang pangkal daun yang kuat tanpa memakai rasio tebal daun yang berlebihan. Hub propeller jenis ini sedikit lebih besar dibandingkan dengan hub pada FPP. Ini berarti bahwa efisiensi propeller kendali daun sedikit lebih rendah daripada efisiensi propeller biasa. Namun propeller tipe CPP dikenal sangat memuaskan dipakai untuk bisa memenuhi kecepatan yang tinggi dalam kondisi bergerak bebas dan gaya tambat yang besar dalam kondisi menarik atau dalam uji tarik tambat.

Adapun keuntungan dan kerugian pemakaian propeller jenis CPP yaitu :Keuntungan mengunkan Controllabe Pitch Propeller:1. Dapat dipakai untuk mempercepat, menghentikan, dan mengolah gerakkan kapal dengan baik.2. Gaya dorong dapat dipertahankan tetap dalam kondisi beban yang berubah-ubah.3. Ekonomis untuk kapal bekerja dengan kecepatan dan kondisi beban yang berbeda-beda.4. Mesin penggerak yang arah putarannya tidak bisa dibalik dapat dipakai secara optimal.5. Laju kecepatan dapat diubah-ubah tanpa harus mengubah laju kisaran propeller, yaitu cukup dengan jalan mengendalikan daun pitch propeller hingga mendapatkan langkah uir yang sesuai untuk menghasil-kan kecepatan kapal yang dikehendaki.6. Jika generator dihubungkan langsung dengan mesin induk maka laju putaran mesin induk tersebut harus dipertahnakan agar selalu tetap. Pemkaian CPP mampu memenuhi kebutuhan ini.

Kerugian mengunkan Contollable Pitch Propeller yaitu :1. Kontruksi CPP cukup rumit2. Harganya relatif tinggi.3. Memerlukan lebih banyak perhatian dalam hal perawatan daripada propeller biasa. Hal tersebut disebabkan oleh rumitnya kons-truksi hub dan adanya sistem hidrolis.

3.PROSEDUR KEGIATANAnalisa kerusakan Controllabe Pitch Propeller pada kapal MT.BAKTI 1 Kerusakan propeller jenis CPP pada kapal MT.BAKTI 1 dikarenakan suplai oil pelumas ke dalam hup proepeller terhambat sehingga pasak pengatur control blade cpp cepat panas dan menyebabkan kerusakan pada pasak control sudut blade. Kerusan yang kedua adalah di daun blade propeller yang mengalami kavitasi dan retak

Perbaikan yang dilakukan pada propeller CPP MT.BAKTI 1 yaitu :1. Pengantian pasak pengatur Blade 12. Penambalan daun blade propeller3. Pembersihan CPP secara keseluruhan pada kerak/kotoran yang menempel4. Pengantian baut baut penguat blade dan hub yang sudah rusak (ulir baut sudah mengalami pengurangan diameter awal)

4.DOKUMENTASI KEGIATANFotoKeterangan

Propeller jenis Controllabe Pitch Propeller CPP dan nama bagian bagian utama CPP.

Posos propeller CPP yang sudah di bersihkan dari kerak yang menempel.

rumah pengatur sudut blade yang sudah dibersihkan dari kerak kerak.

Bagian belakang poros propeller CPP setelah pembersihan dari kerak

Daun propeller CPP yang sudah diperbaiki dengan cara penembelan bagian yang keropos akibat kavitasi

Perbaikan pengatur sudut blade

Pengatur sudut blade yang belum diperbaiki

Pembuatan pengatur sudut blade baru dikarenakan pengatur sudut blade yang lama rusak.

Pengaturan/ pencocokan pengatur blade dengan rumah pengaturnya

LAPORAN HARIANON THE JOB TRAININGPOLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA JURUSAN TEKNIK PEMESINAN KAPAL

MINGGU KE : V

Nama Mahasiswa : Deni Sukteo NRP : 6312030009 Nama Pembimbing : Pranowo Sidi ST,MT Perusahaan Tempat OJT : PT Najatim DockyardHari : Jumat Tanggal : 20 Maret 2015Tempat : LESTARI PERMAI

1.KEGIATANPerbaikan system pemadam pada kapal MT. BAKTI 1.

2.KONSEP TEORI & UMUM Kebakaran merupakan salah satu hal yang paling berbahaya bagi kendaraan yang bergerak di laut khususnya kapal. Hampir seluruh kecelakaan pada kapal disebabkan oleh adanya kebakaran yang muncul dalam kapal tersebut.Dan kebakaran tersebut kebanyakan berasal dari kesalahan manusia (ABK) karena kurang berhati-hati dalam bekerja diatas kapal.Munculnya kebakaran berasal dari tiga faktor :1. Suatu yang mudah terbakar2. Sumber api3. Adanya oksigen yang ada pada udara

Untuk mengatasi adanya kebakaran yang disebabkan oleh hal-hal diatas, terutama pada kapal, dilakukan tiga tahapan yaitu:1. Detection atau mencari serta mengetahui lokasi terjadinya kebakaran. 2. Alaram atau meninformasikan kepada ABK untuk mematikan segala hal, baik itu mesin atau yang lain, yang dapat memicu membesarnya api.3. Control atau mengontrol agar api tidak semakin membesar serta memadamkan api tersebut.

DetectionUntuk mengetahui lokasi terjadinya kebakaran maka digunakan fire detector yang hampir selalu ada pada tiap-tiap ruangan di kapal. Apabila suatu kebakaran dapat dideteksi dengan cepat maka akan lebih mudah untuk dikendalikan serta dipadamkan tanpa menimbulkan kerugian yang besar atau berbahaya bagi kapal. Jadi fungsi utama dari fire detector adalah untuk mengetahui atau mendeteksi adanya kebakaran yang terdapat di dalam kapal secepat mungkin agar kebakaran yang muncul lebih mudah ditanggulangi.Cara kerja fire detector secara umum yaitu apabila terdapat asap, percikan api serta berubahnya temperatur sekitar menjadi panas maka alarm fire detector akan berbunyi dan hal tersebut akan membuat ABK tahu dimana letak terjadinya kebakaran.

Tiga hal yang membuat alarm dari fire detector berbunyi yaitu :1. Asap (semoke detector)2. Percikan api yang sangat banyak (flame detector)3. Perubahan temperatur sekitar menjadi sangat panas (head detector)

Smoke detector Pendeteksi asap atau yang biasa disebut Smoke detector terdiri dari dua bilik ionisasi yaitu satu bilik terbuka untuk atmosfer atau udara bebas masuk dan satu bilik tertutup. Satu bilik terbuka digunakan sebagai tempat masuknya atau pendeteksi awal adanya asap yang berasal dari api atau kebakaran. Sedangkan satu bilik tertutup digunakan sebagai tempat penghubung atau pemberi sinyal agar alarm detector berbunyi sebagai tanda adanya asap atau kebakaran. Smoke detector biasanya digunakan di ruang mesin, ruang akomodasi, dan ruang kargo.

Flame detector Pendeteksi nyala api atau yang biasa disebut Flame detector memiliki sifat yang berlawanan dengan Smoke detector. Flame detector biasanya digunakan untuk menjaga serta mencegah terjadinya bahaya akibat adanya percikan api. Flame detector menangkap sinar ultraviolet dan infrared yang berasal dari adanya percikan api yang ada di sekitarnya. Flame detector biasanya terdapat pada ruang peralatan kendali bahan bakar yang terdapat di kamar mesin.

Head detector Pendeteksi panas atau yang biasa disebut Heat detector dapat digunakan pada sejumlah bagian-bagian penting yang berhubungan dengan bagian pengoperasian kapal. Detector yang paling banyak digunakan untuk saat ini adalah Detector untuk pengaturan temperatur naik atau rata-rata dari kenaikan temperatur pada suatu waktu. Jadi, apabila di lingkungan sekitar terjadi kenaikan temperatur yang melebihi batas yang telah ditentukan, maka alarm dari detector tersebut akan berbunyi. Heat detector biasanya terdapat pada dapur dan tempat pengeringan dimana detector tipe lainnya akan kurang tepat bila diletakkan di tempat-tempat tersebut.

Alaram Sistem alarm berhubungan dengan fire detector yang terhubung dengan sirkuit-sirkuit elektrik yang dapat membunyikan bel yang terdapat pada alarm hanya dengan menggunakan sinyal elektrik. Bel ini akan berbunyi di kamar mesin apabila terdapat sumber api atau terjadi kebakaran disana. Kebakaran yang terdapat di ruangan lain akan menyebabkan bel di sekitar anjungan kapal akan berbunyi. Adanya alarm akan mempermudah ABK pada kapal untuk melakukan sesuatu untuk menanggulangi adanya kebakaran tersebut.

ControlAda dua peralatan dasar yang tersedia di kapal untuk mengontrol atau menanggulangi kebakaran yaitu Small portable extinguishers dan Large fixed installations. Small portable extinguishers merupakan tabung pemadam kebakaran yang berukuran kecil, yang dapat dibawa kemana-mana serta mampu memadamkan api secara cepat dan tepat. Sedangkan Large fixed installations digunakan ketika Small portable extinguishers tidak dapat mengatasi kebakaran yang terjadi, dengan kata lain Large fixed installations digunakan untuk memadamkan kebakaran yang sangat parah atau sangat berbahaya. Ada berbagai macam portable dan fixed fire fighting yang akan dibahas selanjutnya.

ALAT ALAT PEMADAM KEBAKARAN YANG ADA DIATAS KAPALAgar penggunaan bahan-bahan pemadam kebakaran benar-benar mencapai sasaran dengan tepat, cepat, aman dan ekonomis, maka perlu diciptakan berbagai macam-macam peralatan pemadam kebakaran baikyang berupa instalasi maupun tabung-tabung dalam berbagai ukuran antara lain :1. Pipa penyemprot (Nozzle)Pipa penyemprot pada saat ini ada 2 macam yaitu yang pertama disebut nozzle tunggal, sedangkan macam yang lain disebut nozzle serba guna (all purpose nozzle) dapat berfungsi untuk memancarkan danmengabutkan air serta dapa menahan keluarnya air.2. Instalasi CO2Bahan pemadam kebakaran gas CO2 adalah bahan pemadam yang sangat efektif untuk memadamkan api kelas C, namun dapat juga digunakan untuk kelas A maupun kelas B.3. Portable fire extinguisherAlat alat pemadam kebakaran jinjinganSyarat syarat :a. Isi yang dapat dijijigkan antara 9 liter sampai 13,5 liter dan warnanya harus merahb. Diperiksa/ diuji secara teraturc. Dipergunakan pada ruang tertentu dan ditempatkan pada ruangan ituKetentuan ketentuan :a. Larutnya tak boleh mengendap atau menjadi kristal atau cepat bekub. Dilarang merusak tabung atau alat alat lainc. Terpasang petunjuk cara pemakaiannya pada setiap alat pemadam kebakarand. Bahan isinya mudah didapat dengan harga yang murahe. Botol/ tabung harus tahan tekanan dalam

4. Botol pemadam kebakaran acidAlat ini dinamakan pemadam kebakaran basah, karena pada saat disemprotkan yang keluar adalah air, dengan demikian cocok digunakan untuk memadamkan kebakaran type C.5. Botol pemadam kebakaran busa (foam)Alat Botol pemadam kebakaran ini dapat menghasilkan busa pemadam sebanyak kurang lebih 10 x dari isi botol api tersebut dan disertai gas dengan tekanan, sehingga busa dapat dipancarkan keluar melalui nozzle pada waktu memadamkan kebakaran. Lihat gambar isi dari botol kabakaran busa (foam) dibawah ini.6. Botol pemadam kebakaran gas asam arang Alat ini terdiri dari botol baja yang kuat tahan tekanan, berisi zat asam arang (CO2) dengan tekanan tinggi (kurang lebih 150 atm). Jika gas asam arang keluar dari tabung melalui corong sebagian dari zat asam arang membeku (salju) dengan cepat sekali sehingga suhunya akan turun sampai 700C. Berat zat asam arang (CO2) pada alat ini + 7 kg. Biasanya pada botol tercantum ketentuan berat pada saat kosong danberat pada saat isi penuh.Cara pemakaiannya :1. Terlebih dahulu cabut pen pengunci kemudian tekanlah hendel kebawah2. Keluarlah CO2 melalui pipa penyalur dan corong berupa salju diarahkan ketempat kebakaran,3. Jika hendak ditutup lagi lepaskanlah handelnya dan dengan sendirinya gaya dari pegas (per) menekan katup maka tertutuplah katup penutupnya.4. Botol pemadam kebakaran powder kering (dry chemical)5. Alat ini terdiri dari botol baja yang kuat dan berisi powder kimia pemadam (dry chemical) / CO2 dengan tekanan tinggi.6. Bila alat penutup botol gas CO2 dibuka maka gas itu dengan tekanan yang kuat mengalir masuk kedalam botol yang berisi powder,7. Kemudian menekan powder dan keluar disemprotkan kearah tempat kebakaran.

7. Botol pemadam kebakaran B.C.FBCF (Bromocloro Difluormethane) adalah salah satu jenis dari gas Halon (Halon 1211). Prinsip pemadamannya adalah sama dengan gas CO2 atau dry chemical, yaitu dengan cara mengisolasi kebakaran. Dan paling baik untuk memadamkan kebakaran dialat-alat permesinan/lstrik Bahan BCF adalah gas Halon yang tidak berbahaya, tidak merupakan peralatan dan tidak mengalirkan listrik.

3.PROSEDUR KEGIATANLangkah langkah dalam perbaikan Pipa penyemprot (Nozzle) :1. Persiapkan alat yang digunakan untuk memperbaiki pipa penyemprot tersebut.2. Pastikan pipa penyemprot dengan pipa pipa lain sudah terlepas3. Las bagian pipa yang mengalami kebocoran4. Lepas baut baut penguat pondasi pipa dengan menggunakan kunci pas5. Sambung pipa dengan pipa baru dengan menggunakan las6. Pengelasan dilakukan sebanyak 3 (tiga) kali tumpuka las.7. Sambung kembali pondasi pipa

4.DOKUMENTASI KEGIATANFotoKeterangan

Pipa penyemprot setelah dilakukan pengelasan bagian sambungan pipa yang bocor

Sambungan pipa penyemprot dengan pipa suction

[Type the company name]