Laporan Pbpal Fix

19
JUDUL PROFIL PERUSAHAAN LOKASI IPAL Data-data (BOD,COD,lalala) Gambar unit (+foto) Penjelasan tiap unit DOKUMENTASI

Transcript of Laporan Pbpal Fix

Page 1: Laporan Pbpal Fix

JUDUL

PROFIL PERUSAHAAN

LOKASI

IPAL

Data-data (BOD,COD,lalala)

Gambar unit (+foto)

Penjelasan tiap unit

DOKUMENTASI

Page 2: Laporan Pbpal Fix

LAPORAN KUNJUNGAN LAPANGAN

INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH

PT. GRAHA CEMERLANG PAPER UTAMA

Kelompok 4 :

Lutfi Abdul Aziz 15309059

Rofika Nur Aini 15309047

Kartika Dian P.K. 15309055

Mezardiana Adilla 15309057

Agustina Cindy 15309059

Andria Anggraina 15309067

Annisa Rizki Auliailahi 15309077

Sekar Kinasih 15309089

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

2012

Page 3: Laporan Pbpal Fix

COMPANY PROFILE

PT Kawasan Industri Kujang Cikampek ( KIKC ) adalah anak perusahaan PT Pupuk Kujang

yang berlokasi di Cikampek. KIKC mengelola kawasan industri seluas 140 hektar.Kondisi

lingkungan dikawasan ini sangat ideal untuk bekerja dan tempat tinggal karena udaranya

yang bersih dan lingkungan sekitar yang masih alamiah dengan pepohonan yang hijau.

Temperatur setempat berkisar 23°C dan maksimum 35°C. Kelembaban relatif sekitar 73%

sampai 94%, sedangkan arah angin utama dari Utara ke Selatan. Kawasan ini berada pada

Zona 3 berdasarkan klasifikasi zona gempa Indonesia.

Salah satu anak perusahaan yang berada di kawasan industri Kujang Cikampek adalah PT.

Graha Cemerlang Paper Utama. PT Cemerlang Graha Paper Utama telah berdiri pada tahun

2005. Perusahaan ini memiliki 18 anak cabang dengan jumlah total karyawan sebanyak 1900

orang. Lokasinya berada di kawasan industri II blok II – A1 dengan luas area mencapai

2000m3 dan total area industri sebesar 6,5Ha. Perusahaan ini bergerak di bidang toiletries

yang memproduksi tissue dengan berbagai merk dagang (Tessa, Multi, Peemo, dll). Khusus

untuk merk dagang Peemo hanya dijual di Toserba Giant.

PT. GCPU bekerjasama dengan WWF sehingga semua proses produksi dari hulu ke hilir

harus memenuhi standard WWF (eco-friendly). Perusahaan ini telah tersertifikasi dengan

diraihnya Proper Biru (sejenis sertifikasi untuk pengolahan limbah). Seluruh bahan baku yang

digunakan dalam proses produksi merupakan hasil sendiri dari hutan industri yang berada di

daerah Riau. Quality control dilakukan oleh beberapa pihak. Secara internal dilakukan setiap

1 bulan sekali, secara independent setiap 3 bulan sekali, dan oleh pihak Sulufindo setiap 6

bulan sekali.

Misi PT. Graha Cemerlang Paper Utama

Menjadi perusahaan “Toiletries” terkemuka di Asia Tenggara dengan memproduksi produk

yang unggul dan inovatif yang menjadi pilihan bagi pelanggan.

Page 4: Laporan Pbpal Fix

DATA KUALITAS AIR BUANGAN

Kapasitas pengolahan WWTP di PT. GCPU adalah 3000 m3/hari. Hasil air limbah dari proses

produksi pembuatan kertas tissue di PT. GCPU memiliki karakteristik sebagai berikut:

COD = 1000 mg/L

BOD = 500 mg/L

pH = 6 – 8

Total Suspended Solid (TSS) = 750 – 1000 mg/L

Warna = normal

Temperatur = suhu kamar

Parameter-parameter yang akan di analisa dari pengolahan air limbah di WWTP adalah

sebagai berikut:

N

O

PROPERTI

ES

SATUA

N

INLET

WWTP

OUTLET

WWTP

1 pH   6.5 - 8 6.5 - 8

2Total

Hardnessppm < 120 60 - 110

3 TDS ppm < 300 < 250

4 Conductivity µS < 1000 < 500

5 TSS ppm < 800 < 50

6 Turbidity NTU < 1000 < 5

7 Free Clorine ppm 0.2 - 0.5 0.2 - 0.5

8 Fe ppm < 1 < 1

9 Silica ppm < 40 < 40

10 COD ppm < 1000 < 100

11 BOD ppm - < 30

12 P-alkalinity ppm - < 100

13 M-alkalinity ppm - < 100

Page 5: Laporan Pbpal Fix

UNIT PENGOLAHAN AIR LIMBAH DI PT.GCPU

Alur pengolahan air limbah di PT. GCPU adalah sbb :

Gambar 1. Skema pengolahan air di PT.GCPU

Efluen

Bak Kontrol

Penyaring / Barscreen

Tangki Ekualisasi

koagulasi - flokulasi

clarifier

air

Tangki aerasi

Rapid Sand Filter

Carbon Filter

Filter Bag

Kolam ikan (bioindikator)

sludge

Tangki penampungan

sludge

Belt Filter Press

Page 6: Laporan Pbpal Fix

UNIT PENGOLAHAN AIR LIMBAH DI WWTP PT.GCPU

1. Barscreen / Penyaring

Barscreen adalah saringan batangan dengan media penyaring berupa jeruji-jeruji yang

disusun dengan jarak tertentu. Fungsinya adalah memisahkan benda-benda kasar dari

air limbah supaya tidak mengganggu proses pengolahan di unit berikutnya. Selain itu

barscreen secara tidak langsung dapat melindungi peralatan mekanis dari kerusakan

akibat benda kasar, misalnya plastic, kayu, batu, potongan besi, sampah, dsb.

Gambar 2. Bar screen

2. Tangki Equalisasi

Air limbah dari setiap proses produksi memiliki karakteristik dan debit yang berbeda,

oleh sebab itu harus dilakukan homogenisasi terlebih dahulu sebelum air mengalami

pengolahan selanjutnya. Tangki equalisasi berfungsi untuk menampung, meratakan,

dan mengendalikan kondisi air limbah dari semua proses produksi sebelum masuk ke

WWTP.

Gambar 3. Tangki Equalisasi

InletBarscreen

Page 7: Laporan Pbpal Fix

3. Tangki koagulan

Tangki koagulan berfungsi sebagai tempat pengenceran koagulan. Apabila dosis

koagulan sudah sesuai dengan yang diharapkan, koagulan akan diinjeksikan ke bak

flokulasi menggunakan pompa.

Gambar 4. Bak Pengencer Koagulan (kiri), Bak Pengencer Flokulan (kanan)

Gambar 5. Inlet ke Bak Koagulasi

4. Bak Flokulasi

Pengolahan air limbah di bak flokulasi berlangsung secara fisika dan kimia.

Pengolahan secara fisika dilakukan dengan pengadukan, sementara pengolahan secara

kimia dilakukan dengan penambahan koagulan dan flokulan. Koagulan yang

digunakan oleh PT. GCPU adalah aluminium sulfat dan Poly Aluminium Chloride

(PAC). Alumunium sulfat dapat mengurai TSS sampai 80%. Setiap 1 shift kerja (8

jam) membutuhkan aluminium sulfat sebanyak 1 karung (25 kg) untuk proses

Page 8: Laporan Pbpal Fix

koagulasi. Aluminium sulfat menyebabkan air limbah memiliki nilai pH yang rendah

(kondisi asam), oleh sebab itu dilakukan penambahan caustic soda untuk menaikkan

nilai pH yang ada. Flokulan yang digunakan oleh PT. GCPU adalah polimer. Flok

yang dihasilkan akan berbentuk seperti lumpur yang disebut dengan sludge. Setelah

mengalami proses koagulasi dan flokulasi, air limbah akan dialirkan ke clarifier untuk

dilakukan pemisahan air dan sludge.

Gambar 6. Alumunium Sulfat (kiri), Kaustic Soda (kanan)

Gambar 7. Bak Flokulasi 1 (kiri), Bak Flokulasi 2 (kanan)

Page 9: Laporan Pbpal Fix

Gambar 8. Flokulator (kiri), Butiran flok yang terbentuk (kanan)

5. Primary Clarifier

Clarifier merupakan bak sedimentasi yang dilengkapi dengan lamela pada bagian atas

dan mixer scaper pada bagian bawah untuk membantu proses pengendapan dan

pengontrolan lumpur sehingga lumpur dapat dihisap dengan bantuan pompa untuk

dialirkan ke bak penampungan sludge. Seluruh sludge yang dihasilkan kemudian di-

press dengan menggunakan belt filter press sampai 60% kering.

Gambar 9. Primary Clarifier (kiri), Mixer Scraper (kanan)

Page 10: Laporan Pbpal Fix

Gambar 10. Outlet ke Bak Aerasi

6. Bak Aerasi

Bak aerasi mulanya berfungsi sebagai tempat melakukan proses biologis

menggunakan bakteri aktif. Namun WWTP di PT. GCPU tidak menggunakan

biological treatment dalam proses pengolahan air limbahnya karena nilai COD dan

BOD dari air limbah rendah. Akhirnya bak aerasi hanya digunakan sebagai tempat

penampungan sebelum air mengalami proses penyaringan atau filtrasi. Bak aerasi

juga dapat menghilangkan bau tidak sedap dari air limbah olahan.

Gambar 11. Bak Aerasi

7. Rapid Sand Filter

Tangki filtrasi untuk RSF terbuat dari bahan baja yang dilengkapi dengan sistem

perpipaan dan valve untuk 3 siklus (service, backwash, rinse) dengan media

Bak Aerasi

clarifier

Page 11: Laporan Pbpal Fix

penyaringan berupa silica sand dan coral. Ketebalan media yang dibutuhkan adalah

70% dari tinggi total wadah. Fungsi RSF sendiri untuk menjernihkan air dengan

menangkap TSS dalam air dengan memanfaatkan pori-pori penyaring yang lembut.

Pada bagian bawah dari sand filter dilengkapi dengan strainer yang terbuat dari

jamur.

Gambar 12. Rapid Sand Filter

8. Carbon Active Filter

Carbon filter memiliki prinsip kerja yang hamper sama dengan rapid sand filter.

Perbedaannya terdapat pada media penyaring. Media yang digunakan pada carbon

filter adalah karbon aktif. Kegunaannya adalah menghilangkan bau dan mereduksi

warna dalam air olahan.

Gambar 13. Carbon Active Filter (kiri), carbon active (kanan)

Page 12: Laporan Pbpal Fix

9. Filter Bag

Filter bag merupakan penyaring terakhir yang digunakan untuk menyaring pengotor

dengan ukuran yang lebih besar dari 50 mikron. Filter bag terbuat dari busa yang

memiliki pori-pori berukuran 50 mikron.

Gambar 14. Filter Bag

10. Bak Penampung Sludge

Merupakan tempat penampungan sludge yang berasal dari clarifier. Dari bak

penampungan, sludge diolah lebih lanjut di belt filter press.

Gambar 15. Bak Penampung Lumpur

11. Belt Filter Press

Belt Filter Press berfungsi untuk mengurangi kandungan air dalam sludge hingga

60% kering. Prinsip kerjanya adalah dengan memadatkan sludge yang masuk ke filter

press. Hasilnya akan dikirimkan ke Semarang untuk diolah lebih lanjut. Produk akhir

sludge yang dihasilkan berbentuk padatan persegi dengan 4 buah lubang didalamnya,

Page 13: Laporan Pbpal Fix

dapat diolah kembali untuk dijadikan bungkus makanan (berwarna coklat yang

dilapisi plastic), kertas, paper block, peredam ruangan, dan kardus.

Gambar 16. Belt Filter Press (kiri), produk akhir sludge (kanan)

Page 14: Laporan Pbpal Fix