Laporan Pendahuluan Demam Reumatik

13
DEMAM REUMATIK A. Konsep Dasar  1. Pengertian  Demam rematik adalah suatu penyakit peradangan serius yang dapat secara permanen mempengar uhi str ukt ur dan fun gsi jan tung, ter uta ma katu p-k atup jantun g. (El izab eth J. Corin, !"""# $%"&  Demam reumatik (D'& adalah suatu sindrom klinik akibat infeksi streptococcus beta  hemplyticus golongan ) dengan gejala satu atau lebih gejala mayor yaitu poli artritis migrans akut, karditis, korea minor, nodul subkutan dan eritma marginatum. (*gastiyah, !""+# !&  2. Anatomi Fisiologi  Jantung merupakan organ yang terdiri dari otot.entuknya menyerupai jantung pisang,  bagian atasnya tumpul (pangkal jantung& dan disebut basis kardis.Di sebelah baah agak runcing yang disebut aspeks kardis. Jantung berada di dalam rongga dada sebelah depan (kaum mediastinum anterior&, sebelah kiri baah dari pertengahan rongga dada, di atas diafragma dan pangkalnya terdapat di belakang kiri antara kosta / dan /0 dua jari di baah  papila mamae. 1ada tempat ini teraba adanya pukulan jantung yang disebut iktus kordis.2kuran jantung lebih kurang sebesar genggaman tangan kanan dan beratnya kira-kira !+" $"" gram.  )dapun lapisan-lapisannya yaitu3 a. Endokardium (l apisa n da lam &  b. 4iokardium (lapisan inti& c. 1er ikar di um (l apisa n l uar&  5ungsi jantun g adalah memompa darah ke jaring an, meny uplaiok sigen dan zat nutri si lain sambil mengangkut karbondioksida dan sampah hasil metabolisme.  3. Patofisiologi  Dalam reumatik diny atakan sebag ai peny akit autoim un.6tr eptoko k diket ahui dapa t menghasilan kurang lebih !" produk ekstrasel# diantaranya yang penting ialah streptolisin 7, streptolisin 6, jialuronidase, streptokinase, difosforidin, dan masih ada beberapa lagi.1roduk-  produk tersebut merangsang timbulnya antibodi. D' diduga merupakan akibat kepekaan

Transcript of Laporan Pendahuluan Demam Reumatik

8/16/2019 Laporan Pendahuluan Demam Reumatik

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-demam-reumatik 1/13

DEMAM REUMATIK 

A. Konsep Dasar

  1. Pengertian

  Demam rematik adalah suatu penyakit peradangan serius yang dapat secara permanen

mempengaruhi struktur dan fungsi jantung, terutama katup-katup jantung. (Elizabeth J.

Corin, !"""# $%"&

  Demam reumatik (D'& adalah suatu sindrom klinik akibat infeksi streptococcus beta  

hemplyticus golongan ) dengan gejala satu atau lebih gejala mayor yaitu poli artritis migrans

akut, karditis, korea minor, nodul subkutan dan eritma marginatum. (*gastiyah, !""+# !&

  2. Anatomi Fisiologi

  Jantung merupakan organ yang terdiri dari otot.entuknya menyerupai jantung pisang,

 bagian atasnya tumpul (pangkal jantung& dan disebut basis kardis.Di sebelah baah agak 

runcing yang disebut aspeks kardis. Jantung berada di dalam rongga dada sebelah depan

(kaum mediastinum anterior&, sebelah kiri baah dari pertengahan rongga dada, di atas

diafragma dan pangkalnya terdapat di belakang kiri antara kosta / dan /0 dua jari di baah

 papila mamae. 1ada tempat ini teraba adanya pukulan jantung yang disebut iktus

kordis.2kuran jantung lebih kurang sebesar genggaman tangan kanan dan beratnya kira-kira

!+" $"" gram.

  )dapun lapisan-lapisannya yaitu3

a. Endokardium (lapisan dalam&

 b. 4iokardium (lapisan inti&

c. 1erikardium (lapisan luar&

  5ungsi jantung adalah memompa darah ke jaringan, menyuplaioksigen dan zat nutrisi

lain sambil mengangkut karbondioksida dan sampah hasil metabolisme.

  3. Patofisiologi

  Dalam reumatik dinyatakan sebagai penyakit autoimun.6treptokok diketahui dapat

menghasilan kurang lebih !" produk ekstrasel# diantaranya yang penting ialah streptolisin 7,

streptolisin 6, jialuronidase, streptokinase, difosforidin, dan masih ada beberapa lagi.1roduk-

 produk tersebut merangsang timbulnya antibodi. D' diduga merupakan akibat kepekaan

8/16/2019 Laporan Pendahuluan Demam Reumatik

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-demam-reumatik 2/13

tubuh yang berlebihan terhadap beberapa produk kita. 8aplan mengemukakan hipotesis

tentang adanya reaksi silang antibodi terhadap streptokok dengan otot jantung yang

mempunyai susunan antigen mirip dengan streptokok.0nilah penyebab reaksi auto imun.

4. Etiologi

  Demam rheumatik, seperti halnya dengan penyakit lain merupakan akibat interaksi

indiidu, penyebab penyakit dan faktor lingkungan. 1enyakit ini berhubungan erat dengan

infeksi saluran nafas bagian atas oleh beta streptokokus hemolyticus golongan ). 5aktor 

 predisposisi yang berpengaruh pada timbulnya demam rheumatik dan penyakit jantung

rheumatik terdapat pada indiidunya sendiri yaitu faktor genetik, jenis kelamin, golongan

etnik, ras, umur dan keadaan gizi. 6edangkan faktor-faktor lingkungan adalah keadaan sosial,

ekonomi yang buruk iklim dan geografi serta cuaca

 5. Manifestasi Klinis

  9ejala demam rheumatik terdiri dari : stadium yaitu3

6tadium 0

  6tadium ini berupa adanya infeksi saluran nafas bagian atas oleh kuman beta

hemolyticus golongan ) dengan keluhan demam batuk, sakit menelan. 8adang disertai

muntah dan diare.1ada pemeriksaan hasil terdapat eksudat dan tanda-tanda peradangan

lainnya.0nfeksi ini biasanya berlangsung selama dua sampai empat hari dan dapat sembuh

sendiri tanpa pengobatan.

6tadium 00

  Disebut periode laten masa antara infeksi streptokoccus dengan permulaan gejala

demam rheumatik. iasanya dalam aktu satu sampai tiga minggu, kecuali korea yang dapat

timbul dalam enam minggu atau beberapa bulan kemudian.

6tadium 000

  0alah fase akut demam rheumatik.9ejala minor berupa gejala peradangan umum

dengan didapatkannya demam tidak begitu tinggi, lesu, lekas tersiggung, berat badan

menurun, anoreksia.)emia dijumpai sebagai akibat tertekannya sistem eritropoletik,

8/16/2019 Laporan Pendahuluan Demam Reumatik

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-demam-reumatik 3/13

 bertambahnya olume plasma, memendeknya umur eritrosit dan adanya perdarahan dari

hidung (epistakasis&.

6tadium 0/

  Disebut juga stadium inaktif.aik pasien D' tanpa kelainan jantung maupun dengan

kelainan jantung reumatik tanpa gejala sisa katup tidak menunjukkan gejala kelaian.;etapi

 pasien yang dengan kelainannya, pada fase ini pasien D' < 1J' dapat mengalami reaktiitas

 peyakitnya.

  . Kompli!asi

a. )ritmia jantung b. 9agal jantung

c. 1arikarditis dengan efusi yang luas

d. 1neumonitis rheumatik 

e. Emboli paru

f. 0nfark  

g. 8elainan katup jantung

  ". Pemeri!saan Diagnosti! 

a. Ekokardiografi3 untuk mendiagnosa perikarditis

 b. 1erikardiosentasis3 untuk mendiagnosis perikarditis

c. 1emeriksaan foto toraks3 untuk mendeteksi kardiomegali

d. Elektrokardiogram (E89&3 bio atrioentrikuler ()/& dan pemanjangan segmen 1' 

terdapat pada karditis

e. =aju endap darah (=ED&3 meningkat pada peradangan

  #. Penatala!sanaa

a. 4engurangi peradangan dan rasa tidak nyaman

& )spirin sebagai analgetik dan antiinfluenza.

!& )ntasida dan pengukuran kadar salisilat secara periodik   cegah

iritasi lambung akibat pemberian aspirin.

$& 8ortison peradangan persendian berat.

:& )ntibiotika (penicillin& mengurangi infeksi.

8/16/2019 Laporan Pendahuluan Demam Reumatik

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-demam-reumatik 4/13

 b. 4encukupi kebutuhan istirahat

& )njurkan tirah baring sampai keadaan infeksi terleati.

!& Cegah deformitas pada sendi yang mengalami peradangan.

$& Cegah kontaktur dengan latihan '74.

:& 1eraatan kulit.

c. 4encukupi kebutuhan nutrisi

& ;ingkatkan masukan protein dan karbohidrat   proses

 penyembuhan.

!& 8ebutuhan cairan cegah dehidrasi hati-hati pada oedem paru.

$& Cegah konstipasi.

d. 4encegah kekambuhan infeksi

a. 1ropilaksis antibiotika

$. K%&'EP A'U(A& KEPERA)ATA&

1. Peng!a*ian

Data fokus3

a. 1eningkatan suhu tubuh biasanya terjadi pada sore hari.

 b. )danya riayat infeksi saluran nafas.

c. ;ekanan darah menurun, denyut nadi meningkat, respirasi meningkat.

d. atuk non produktif.

e. Epistaksis

f. *yeri abdomen

g. )rthralgia

h. 8elemahan otot

i. 8ehilangan nafsu makan

 j. 8ehilangan berat badan

k. 4anifestasi khusus3

1+ ,ar-itis

a& takikardia

8/16/2019 Laporan Pendahuluan Demam Reumatik

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-demam-reumatik 5/13

 b& kardiomegali

c& suara murmur  

d& perubahan suara jantung

e& perubahan EC9 (1' memanjang&

f& 1recordial pain

g& 1recardial friction rub

2+ Pol/art0ritis

a& engkak persendian, panas, kemerahan, nyeri tekan.

 b& 4enyebar pada sendi lutut, siku, bahu, lengan.

3+ &o-l s,taneos

a& engkak pada kulit, teraba lunak.

 b& 4uncul sesaat, pada umumnya langsung diserap.

c& ;erdapat pada permukaan ekstensor persendian

4+ K0orea

a& 1ergerakan ireguler pada ekstremitas, inolunter.

 b& 0nolunter mimik ajah

c& 9angguan bicara

d& Emosi labil

e& 8elemahan otot

f& 8etegangan otot bila cemas, hilang bila istirahat.

5+ Eritema marginatm

a& 4akula kemerahan umum pada batang tubuh dan telapak  

tangan.

 b& 4akula dapat berpindah lokasi tidak permanen

c& 4akula bersifat non pruritus

2. Diagnosa Keperaatan ang Mng!in Timl

a. 9angguan rasa nyaman (nyeri& b<d iskemia jaringan sekunder terhadap

sumbatan arteri koroner# refleks spasme otot pada dinding perut.

 b. 8oping indiidu tidak efektif b<d krisis situasional# sistem pendukung tidak 

adekuat# metode koping tidak efektif.

c. 8urang pengetahuan (kebutuhan belajar& b<d kurang pengetahuan#

misinterpretasi informasi# ketrebatasan kognitif# menyangkal diagnosa.

d. 1erubahan penampilan peran b<d krisis situasional# proses penyembuhan#

ragu-ragu akan masa depan.

8/16/2019 Laporan Pendahuluan Demam Reumatik

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-demam-reumatik 6/13

8/16/2019 Laporan Pendahuluan Demam Reumatik

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-demam-reumatik 7/13

c. Intoleran aktifitas b/d adanya pembengkakan dan nyeri pada persendian,

kelemahan otot, penurunan curah jantung ketidakseimbangan antara suplai oksigen

miokard dan kebutuhan!.

d. "esiko kelebihan volume cairan b/d adanya perpindahan tekanan pada

kongestif vena pulmonal; Penurunan perfusi organ ginjal!; peningaktan retensi

natrium/air; peningakatn tekanan hidrostatik atau penurunan protein plasma menyerap

cairan dalam area interstitial/jaringan!.

e. "esiko kerusakan pertukaran gas b/d penumpukan volume cairan berlebih

 pada pleura; perubahan membran kapiler-alveolus perpindahan cairan ke dalam area

interstitial/alveoli!.

4. Ren,ana Interensi -an Rasional

a. Penurunan curah jantung b/d adanya gangguan pada penutupan katup

mitral.

;ujuan3 6etelah diberikan asuhan keperaatan selama $ hari, penurunan curah jantung

dapat diminimalkan.

8riteria hasil3 /ital sign dalam batas normal, 9ambaran EC9 normal, bebas gejala gagal

 jantung, urine output adekuat ",+-! ml<kg, klien ikut serta dalam aktifitas yang

mengurangi beban kerja jantung.

'encana interensi dan rasional3

 Intervensi Rasional

• 8aji frekuensi nadi, '', ;D

secara teratur setiap : jam.

• Catat bunyi jantung.

• 8aji perubahan arna kulit

terhadap sianosis dan pucat.

1antau intake dan output setiap!: jam.

• 4emonitor adanya perubahan

sirkulasi jantung sedini mungkin.

• 4engetahui adanya perubahan

irama jantung.

• 1ucat menunjukkan adanya

 penurunan perfusi perifer terhadap

tidak adekuatnya curah jantung.

6ianosis terjadi sebagai akibat adanya

obstruksi aliran darah pada entrikel.

• 9injal berespon untuk  

menurunkna curah jantung dengan

menahan produksi cairan dan natrium.

• 0stirahat memadai diperlukan

8/16/2019 Laporan Pendahuluan Demam Reumatik

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-demam-reumatik 8/13

• atasi aktifitas secara adekuat.

• erikan kondisi psikologis

lingkungan yang tenang.

untuk memperbaiki efisiensi kontraksi

 jantung dan menurunkan komsumsi 7!

dan kerja berlebihan.

• 6tres emosi menghasilkan

asokontriksi yang meningkatkan ;D

dan meningkatkan kerja jantung.

b. Gangguan perfusi jaringan b/d penurunan sirkulasi darah perifer.

;ujuan3 6etelah diberikan asuhan keperaatan selama $ hari perfusi jaringan adekuat.

8riteria hasil3 ital sign dalam batas yang dapat diterima, intake output seimbang, akral

teraba hangat, sianosis (-&, nadi perifer kuat, pasien sadar<terorientasi, tidak ada oedem,

 bebas nyeri<ketidaknyamanan.

'encana interensi dan rasional3

 Intervensi Rasional

• 4onitor perubahan tiba-tiba atau

gangguan mental kontinu (camas,

 bingung, letargi, pinsan&.

• 7bserasi adanya pucat, sianosis,

 belang, kulit dingin<lembab, catat

kekuatan nadi perifer.

• 8aji tanda ?oman (nyeri pada

 betis dengan posisi dorsofleksi&,

eritema, edema.

• Dorong latihan kaki aktif<pasif.

• 1antau pernafasan.

• 1erfusi serebral secara langsung

 berhubungan dengan curah jantung,

dipengaruhi oleh elektrolit<ariasi asam

 basa, hipoksia atau emboli sistemik.

• /asokonstriksi sistemik  

diakibatkan oleh penurunan curah jantung

mungkin dibuktikan oleh penurunan

 perfusi kulit dan penurunan nadi.

• 0ndikator adanya trombosis ena

dalam.

• 4enurunkan stasis ena,

meningkatkan aliran balik ena dan

menurunkan resiko tromboplebitis.• 1ompa jantung gagal dapat

8/16/2019 Laporan Pendahuluan Demam Reumatik

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-demam-reumatik 9/13

• 8aji fungsi 90, catat anoreksia,

 penurunan bising usus, mual<muntah,

distensi abdomen, konstipasi.

• 1antau masukan dan perubahan

keluaran urine.

mencetuskan distres pernafasan. *amun

dispnea tiba-tiba<berlanjut menunjukkan

komplikasi tromboemboli paru.

• 1enurunan aliran darah ke

mesentri dapat mengakibatkan disfungsi

9, contoh kehilangan peristaltik.

• 1enurunan pemasukan<mual terus-

menerus dapat mengakibatkan penurunan

olume sirkulasi, yang berdampak negatif 

 pada perfusi dan organ.

c. Intoleran aktifitas b/d adanya pembengkakan dan nyeri pada persendian,

kelemahan otot, penurunan curah jantung ketidakseimbangan antara suplai oksigen

miokard dan kebutuhan!.

;ujuan3 6etelah diberikan asuhan keperaatan selama $ hari, klien dapat beraktifitas

sesuai batas toleransi yang daapt diukur.

8riteria hasil3 menunjukkan peningaktan dalam beraktifitas, dengan frekuensi

 jantung<irama dan ;d dalam batas normal, kulit hangat, merah muda dan kering.

'encana interensi dan rasional3

 Intervensi Rasional

• 8aji toleransi pasien terhadap

aktifitas menggunakan parameter 

 berikut3 nadi !"<mnt di atas frek nadi

istirahat, catat peningaktan ;D,

dispnea, nyeri dada, kelelahan berat,

kelemahan, berkeringat, pusing atau

 pinsan.

• ;ingkatkan istirahat, batasi

aktifitas pada dasar nyeri<respon

hemodinamik, berikan aktifitas

senggang yang tidak berat.

• atais pengunjung atau

kunjungan oleh pasien.

• 1arameter menunjukkan respon fisiologis

 pasien terhadap stres aktifitas dan

indikator derajat penagruh kelebihan

kerja jnatung.

• 4enurnkan kerja miokard<komsumsi

oksigen , menurunkan resiko komplikasi.

8/16/2019 Laporan Pendahuluan Demam Reumatik

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-demam-reumatik 10/13

• 8aji kesiapan untuk  

meningaktkan aktifitas contoh3

 penurunan kelemahan<kelelahan, ;D

stabil<frek nadi, peningaktan perhatian

 pada aktifitas dan peraatan diri.

• Dorong memajukan

aktifitas<toleransi peratan diri.

• erikan bantuan sesuai

kebutuhan (makan, mandi, berpakaian,

eleminasi&.

• )njurkan pasien menghindari

 peningkatan tekanan abdomen,

mnegejan saat defekasi.

• Jelaskan pola peningkatan

 bertahap dari aktifitas, contoh3 posisi

duduk ditempat tidur bila tidak pusing

dan tidak ada nyeri, bangun dari

tempat tidur, belajar berdiri dst.

• 1embicaraan yang panjang sangat

mempengaruhi pasien, naum periode

kunjungan yang tenang bersifat

terapeutik.

• 6tabilitas fisiologis pada istirahat penting

untuk menunjukkan tingkat aktifitas

indiidu.

• 8omsumsi oksigen miokardia selama

 berbagai aktifitas dapat meningkatkan jumlah oksigen yang ada. 8emajuan

aktifitas bertahap mencegah peningkatan

tiba-tiba pada kerja jantung.

• ;eknik penghematan energi menurunkan

 penggunaan energi dan membantu

keseimbangan suplai dan kebutuhan

oksigen.

• )ktifitas yang memerlukan menahan nafas

dan menunduk (manuer alsaa& dapat

mengakibatkan bradikardia, menurunkan

curah jantung, takikardia dengan

 peningaktan ;D.

• )ktifitas yang maju memberikan kontrol

 jantung, meningaktkan regangan dan

mencegah aktifitas berlebihan.

d. "esiko kelebihan volume cairan b/d adanya perpindahan tekanan pada

kongestif vena pulmonal, Penurunan perfusi organ ginjal!; peningaktan retensi

8/16/2019 Laporan Pendahuluan Demam Reumatik

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-demam-reumatik 11/13

natrium/air; peningakatn tekanan hidrostatik atau penurunan protein plasma menyerap

cairan dalam area interstitial/jaringan!.

;ujuan3 6etelah diberikan asuhan keperaatan selama $ hari kelebihan olume cairan

tidak terjadi.

8riteria hasil3 balance cairan masuk dan keluar, ital sign dalam batas yang dapat

diterima, tanda-tanda edema tidak ada, suara nafas bersih.

'encana interensi dan rasional3

 Intervensi Rasional

• )uskultasi bunyi nafas untuk 

adanya krekels.

• Catat adanya D/J, adanya edema

dependen.

• 2kur masukan<keluaran, catat

 penurunan pengeluaran, sifat

konsentrasi. ?itung keseimbnagan

cairan.

• 1ertahankan pemasukan total

cairan !""" cc<!: jam dalam toleransi

kardioaskuler.

• erikan diet rendah

natrium<garam.

• Delegatif pemberian diiretik.

• 4engindikaiskan edema paru skunder 

akibat dekompensasi jantung.

• Dicurigai adanya gagal jantung

kongestif.kelebihan olume cairan.

• 1enurunan curah jantung mengakibatkan

gangguan perfusi ginjal, retensi

cairan<*a, dan penurunan keluaran urine.

8eseimbangan cairan positif berulang

 pada adanya gejala lain menunjukkan

klebihan olume<gagal jantung.• 4emenuhi kebutuhan cairan tubuh orang

deasa tetapi memerlukan pembatasan

 pada adanya dekompensasi jantung.

•  *a meningkatkan retensi cairan dan harus

dibatasi.

• 4ungkin perlu untuk memperbaiki

kelebihan cairan.

e. "esiko kerusakan pertukaran gas b/d penumpukan volume cairan berlebih

 pada pleura; perubahan membran kapiler-alveolus perpindahan cairan ke dalam area

interstitial/alveoli!.

;ujuan3 6etelah diberikan asuhan keperaatan selama $ hari pertukaran gas adekuat.

8/16/2019 Laporan Pendahuluan Demam Reumatik

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-demam-reumatik 12/13

8riteria hasil3 sianosis tidak ada, edema tidak ada, ital sign dalam batas dapat diterima,

akral hangat, suara nafas bersih, oksimetri dalam rentang normal.

'encana interensi dan rasional3

 Intervensi Rasional

• )uskultasi bunyi nafas, catat

krekels, mengii.

• )njurkan pasien batuk efektif,

nafas dalam.

• Dorong perubahan posisi sering.

• 1ertahankan posisi semifoler,

sokong tangan dengan bantal.

• 1antau 9D) (kolaborasi tim

medis&, nadioksimetri.

• erikan oksigen tambahan sesuai

indikasi.

• Delegatif pemberian diuretik.

• 4enyatakan adanay kongesti

 paru<pengumpulan sekret menunjukkan

kebutuhan untuk interensi lanjut.

• 4embersihkan jalan nafas dan

memudahkan aliran oksigen.

• 4embtau mencegah atelektasis

dan pneumonia.

• 4enurunkan komsumsi

oksigen<kebutuhan dan meningkatkan

ekspansi paru maksimal.

• ?ipoksemia dapat menjadi berat

selama edema paru.

• 4eningkatkan konsentrasi oksigen

aleolar, yang dapat

memperbaiki<menurunkan hipoksemia

 jaringan.

• 4enurunkan kongesti aleolar,

meningkatkan pertukaran gas.

8/16/2019 Laporan Pendahuluan Demam Reumatik

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-demam-reumatik 13/13

DAFTAR PU'TAKA

)rthur C. 9uyton and John E. ?all ( @@A&,  #uku $jar %isiologi &edokteran 'disi (, 1enerbit uku

8edokteran E9C, Jakarta

4arylin E. Doengoes, 4ary 5rances 4oorhouse, )lice C. 9eissler (!"""&,  "encana $suhan

 &epera)atan* Pedoman +ntuk Perencanaan dan Pendokumentasian Pera)atan Pasien 'disi ,

1eneribit uku 8edokteran E9C, Jakarta

 *elson (@@$&,  Ilmu &esehatan $nak* etbook of Pediatrics 'disi 0, uku kedokteran E9C,

Jakarta.

6unoto 1ratanu (@@"&, Penyakit 1antung "ematik, 4akalah ;idak dipublikasikan, 6urabaya

6ylia ). 1rice (@@+&,  Patofisiologi* &onsep &linis Proses - Proses Penyakit 'disi 2, uku

kedokteran E9C, Jakarta.

Bong and Bhaleys (@@&, 3linical 4anual of Pediatrics 5ursing 2 th 'dition, 4osby-ear ook,

6t.=ouis, 4issouri.