Laporan Pendahuluan Demam Reumatik
-
Upload
sastra-oneone -
Category
Documents
-
view
220 -
download
0
Transcript of Laporan Pendahuluan Demam Reumatik
8/16/2019 Laporan Pendahuluan Demam Reumatik
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-demam-reumatik 1/13
DEMAM REUMATIK
A. Konsep Dasar
1. Pengertian
Demam rematik adalah suatu penyakit peradangan serius yang dapat secara permanen
mempengaruhi struktur dan fungsi jantung, terutama katup-katup jantung. (Elizabeth J.
Corin, !"""# $%"&
Demam reumatik (D'& adalah suatu sindrom klinik akibat infeksi streptococcus beta
hemplyticus golongan ) dengan gejala satu atau lebih gejala mayor yaitu poli artritis migrans
akut, karditis, korea minor, nodul subkutan dan eritma marginatum. (*gastiyah, !""+# !&
2. Anatomi Fisiologi
Jantung merupakan organ yang terdiri dari otot.entuknya menyerupai jantung pisang,
bagian atasnya tumpul (pangkal jantung& dan disebut basis kardis.Di sebelah baah agak
runcing yang disebut aspeks kardis. Jantung berada di dalam rongga dada sebelah depan
(kaum mediastinum anterior&, sebelah kiri baah dari pertengahan rongga dada, di atas
diafragma dan pangkalnya terdapat di belakang kiri antara kosta / dan /0 dua jari di baah
papila mamae. 1ada tempat ini teraba adanya pukulan jantung yang disebut iktus
kordis.2kuran jantung lebih kurang sebesar genggaman tangan kanan dan beratnya kira-kira
!+" $"" gram.
)dapun lapisan-lapisannya yaitu3
a. Endokardium (lapisan dalam&
b. 4iokardium (lapisan inti&
c. 1erikardium (lapisan luar&
5ungsi jantung adalah memompa darah ke jaringan, menyuplaioksigen dan zat nutrisi
lain sambil mengangkut karbondioksida dan sampah hasil metabolisme.
3. Patofisiologi
Dalam reumatik dinyatakan sebagai penyakit autoimun.6treptokok diketahui dapat
menghasilan kurang lebih !" produk ekstrasel# diantaranya yang penting ialah streptolisin 7,
streptolisin 6, jialuronidase, streptokinase, difosforidin, dan masih ada beberapa lagi.1roduk-
produk tersebut merangsang timbulnya antibodi. D' diduga merupakan akibat kepekaan
8/16/2019 Laporan Pendahuluan Demam Reumatik
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-demam-reumatik 2/13
tubuh yang berlebihan terhadap beberapa produk kita. 8aplan mengemukakan hipotesis
tentang adanya reaksi silang antibodi terhadap streptokok dengan otot jantung yang
mempunyai susunan antigen mirip dengan streptokok.0nilah penyebab reaksi auto imun.
4. Etiologi
Demam rheumatik, seperti halnya dengan penyakit lain merupakan akibat interaksi
indiidu, penyebab penyakit dan faktor lingkungan. 1enyakit ini berhubungan erat dengan
infeksi saluran nafas bagian atas oleh beta streptokokus hemolyticus golongan ). 5aktor
predisposisi yang berpengaruh pada timbulnya demam rheumatik dan penyakit jantung
rheumatik terdapat pada indiidunya sendiri yaitu faktor genetik, jenis kelamin, golongan
etnik, ras, umur dan keadaan gizi. 6edangkan faktor-faktor lingkungan adalah keadaan sosial,
ekonomi yang buruk iklim dan geografi serta cuaca
5. Manifestasi Klinis
9ejala demam rheumatik terdiri dari : stadium yaitu3
6tadium 0
6tadium ini berupa adanya infeksi saluran nafas bagian atas oleh kuman beta
hemolyticus golongan ) dengan keluhan demam batuk, sakit menelan. 8adang disertai
muntah dan diare.1ada pemeriksaan hasil terdapat eksudat dan tanda-tanda peradangan
lainnya.0nfeksi ini biasanya berlangsung selama dua sampai empat hari dan dapat sembuh
sendiri tanpa pengobatan.
6tadium 00
Disebut periode laten masa antara infeksi streptokoccus dengan permulaan gejala
demam rheumatik. iasanya dalam aktu satu sampai tiga minggu, kecuali korea yang dapat
timbul dalam enam minggu atau beberapa bulan kemudian.
6tadium 000
0alah fase akut demam rheumatik.9ejala minor berupa gejala peradangan umum
dengan didapatkannya demam tidak begitu tinggi, lesu, lekas tersiggung, berat badan
menurun, anoreksia.)emia dijumpai sebagai akibat tertekannya sistem eritropoletik,
8/16/2019 Laporan Pendahuluan Demam Reumatik
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-demam-reumatik 3/13
bertambahnya olume plasma, memendeknya umur eritrosit dan adanya perdarahan dari
hidung (epistakasis&.
6tadium 0/
Disebut juga stadium inaktif.aik pasien D' tanpa kelainan jantung maupun dengan
kelainan jantung reumatik tanpa gejala sisa katup tidak menunjukkan gejala kelaian.;etapi
pasien yang dengan kelainannya, pada fase ini pasien D' < 1J' dapat mengalami reaktiitas
peyakitnya.
. Kompli!asi
a. )ritmia jantung b. 9agal jantung
c. 1arikarditis dengan efusi yang luas
d. 1neumonitis rheumatik
e. Emboli paru
f. 0nfark
g. 8elainan katup jantung
". Pemeri!saan Diagnosti!
a. Ekokardiografi3 untuk mendiagnosa perikarditis
b. 1erikardiosentasis3 untuk mendiagnosis perikarditis
c. 1emeriksaan foto toraks3 untuk mendeteksi kardiomegali
d. Elektrokardiogram (E89&3 bio atrioentrikuler ()/& dan pemanjangan segmen 1'
terdapat pada karditis
e. =aju endap darah (=ED&3 meningkat pada peradangan
#. Penatala!sanaa
a. 4engurangi peradangan dan rasa tidak nyaman
& )spirin sebagai analgetik dan antiinfluenza.
!& )ntasida dan pengukuran kadar salisilat secara periodik cegah
iritasi lambung akibat pemberian aspirin.
$& 8ortison peradangan persendian berat.
:& )ntibiotika (penicillin& mengurangi infeksi.
8/16/2019 Laporan Pendahuluan Demam Reumatik
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-demam-reumatik 4/13
b. 4encukupi kebutuhan istirahat
& )njurkan tirah baring sampai keadaan infeksi terleati.
!& Cegah deformitas pada sendi yang mengalami peradangan.
$& Cegah kontaktur dengan latihan '74.
:& 1eraatan kulit.
c. 4encukupi kebutuhan nutrisi
& ;ingkatkan masukan protein dan karbohidrat proses
penyembuhan.
!& 8ebutuhan cairan cegah dehidrasi hati-hati pada oedem paru.
$& Cegah konstipasi.
d. 4encegah kekambuhan infeksi
a. 1ropilaksis antibiotika
$. K%&'EP A'U(A& KEPERA)ATA&
1. Peng!a*ian
Data fokus3
a. 1eningkatan suhu tubuh biasanya terjadi pada sore hari.
b. )danya riayat infeksi saluran nafas.
c. ;ekanan darah menurun, denyut nadi meningkat, respirasi meningkat.
d. atuk non produktif.
e. Epistaksis
f. *yeri abdomen
g. )rthralgia
h. 8elemahan otot
i. 8ehilangan nafsu makan
j. 8ehilangan berat badan
k. 4anifestasi khusus3
1+ ,ar-itis
a& takikardia
8/16/2019 Laporan Pendahuluan Demam Reumatik
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-demam-reumatik 5/13
b& kardiomegali
c& suara murmur
d& perubahan suara jantung
e& perubahan EC9 (1' memanjang&
f& 1recordial pain
g& 1recardial friction rub
2+ Pol/art0ritis
a& engkak persendian, panas, kemerahan, nyeri tekan.
b& 4enyebar pada sendi lutut, siku, bahu, lengan.
3+ &o-l s,taneos
a& engkak pada kulit, teraba lunak.
b& 4uncul sesaat, pada umumnya langsung diserap.
c& ;erdapat pada permukaan ekstensor persendian
4+ K0orea
a& 1ergerakan ireguler pada ekstremitas, inolunter.
b& 0nolunter mimik ajah
c& 9angguan bicara
d& Emosi labil
e& 8elemahan otot
f& 8etegangan otot bila cemas, hilang bila istirahat.
5+ Eritema marginatm
a& 4akula kemerahan umum pada batang tubuh dan telapak
tangan.
b& 4akula dapat berpindah lokasi tidak permanen
c& 4akula bersifat non pruritus
2. Diagnosa Keperaatan ang Mng!in Timl
a. 9angguan rasa nyaman (nyeri& b<d iskemia jaringan sekunder terhadap
sumbatan arteri koroner# refleks spasme otot pada dinding perut.
b. 8oping indiidu tidak efektif b<d krisis situasional# sistem pendukung tidak
adekuat# metode koping tidak efektif.
c. 8urang pengetahuan (kebutuhan belajar& b<d kurang pengetahuan#
misinterpretasi informasi# ketrebatasan kognitif# menyangkal diagnosa.
d. 1erubahan penampilan peran b<d krisis situasional# proses penyembuhan#
ragu-ragu akan masa depan.
8/16/2019 Laporan Pendahuluan Demam Reumatik
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-demam-reumatik 6/13
8/16/2019 Laporan Pendahuluan Demam Reumatik
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-demam-reumatik 7/13
c. Intoleran aktifitas b/d adanya pembengkakan dan nyeri pada persendian,
kelemahan otot, penurunan curah jantung ketidakseimbangan antara suplai oksigen
miokard dan kebutuhan!.
d. "esiko kelebihan volume cairan b/d adanya perpindahan tekanan pada
kongestif vena pulmonal; Penurunan perfusi organ ginjal!; peningaktan retensi
natrium/air; peningakatn tekanan hidrostatik atau penurunan protein plasma menyerap
cairan dalam area interstitial/jaringan!.
e. "esiko kerusakan pertukaran gas b/d penumpukan volume cairan berlebih
pada pleura; perubahan membran kapiler-alveolus perpindahan cairan ke dalam area
interstitial/alveoli!.
4. Ren,ana Interensi -an Rasional
a. Penurunan curah jantung b/d adanya gangguan pada penutupan katup
mitral.
;ujuan3 6etelah diberikan asuhan keperaatan selama $ hari, penurunan curah jantung
dapat diminimalkan.
8riteria hasil3 /ital sign dalam batas normal, 9ambaran EC9 normal, bebas gejala gagal
jantung, urine output adekuat ",+-! ml<kg, klien ikut serta dalam aktifitas yang
mengurangi beban kerja jantung.
'encana interensi dan rasional3
Intervensi Rasional
• 8aji frekuensi nadi, '', ;D
secara teratur setiap : jam.
• Catat bunyi jantung.
• 8aji perubahan arna kulit
terhadap sianosis dan pucat.
•
1antau intake dan output setiap!: jam.
• 4emonitor adanya perubahan
sirkulasi jantung sedini mungkin.
• 4engetahui adanya perubahan
irama jantung.
• 1ucat menunjukkan adanya
penurunan perfusi perifer terhadap
tidak adekuatnya curah jantung.
6ianosis terjadi sebagai akibat adanya
obstruksi aliran darah pada entrikel.
• 9injal berespon untuk
menurunkna curah jantung dengan
menahan produksi cairan dan natrium.
• 0stirahat memadai diperlukan
8/16/2019 Laporan Pendahuluan Demam Reumatik
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-demam-reumatik 8/13
• atasi aktifitas secara adekuat.
• erikan kondisi psikologis
lingkungan yang tenang.
untuk memperbaiki efisiensi kontraksi
jantung dan menurunkan komsumsi 7!
dan kerja berlebihan.
• 6tres emosi menghasilkan
asokontriksi yang meningkatkan ;D
dan meningkatkan kerja jantung.
b. Gangguan perfusi jaringan b/d penurunan sirkulasi darah perifer.
;ujuan3 6etelah diberikan asuhan keperaatan selama $ hari perfusi jaringan adekuat.
8riteria hasil3 ital sign dalam batas yang dapat diterima, intake output seimbang, akral
teraba hangat, sianosis (-&, nadi perifer kuat, pasien sadar<terorientasi, tidak ada oedem,
bebas nyeri<ketidaknyamanan.
'encana interensi dan rasional3
Intervensi Rasional
• 4onitor perubahan tiba-tiba atau
gangguan mental kontinu (camas,
bingung, letargi, pinsan&.
• 7bserasi adanya pucat, sianosis,
belang, kulit dingin<lembab, catat
kekuatan nadi perifer.
• 8aji tanda ?oman (nyeri pada
betis dengan posisi dorsofleksi&,
eritema, edema.
• Dorong latihan kaki aktif<pasif.
• 1antau pernafasan.
• 1erfusi serebral secara langsung
berhubungan dengan curah jantung,
dipengaruhi oleh elektrolit<ariasi asam
basa, hipoksia atau emboli sistemik.
• /asokonstriksi sistemik
diakibatkan oleh penurunan curah jantung
mungkin dibuktikan oleh penurunan
perfusi kulit dan penurunan nadi.
• 0ndikator adanya trombosis ena
dalam.
• 4enurunkan stasis ena,
meningkatkan aliran balik ena dan
menurunkan resiko tromboplebitis.• 1ompa jantung gagal dapat
8/16/2019 Laporan Pendahuluan Demam Reumatik
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-demam-reumatik 9/13
• 8aji fungsi 90, catat anoreksia,
penurunan bising usus, mual<muntah,
distensi abdomen, konstipasi.
• 1antau masukan dan perubahan
keluaran urine.
mencetuskan distres pernafasan. *amun
dispnea tiba-tiba<berlanjut menunjukkan
komplikasi tromboemboli paru.
• 1enurunan aliran darah ke
mesentri dapat mengakibatkan disfungsi
9, contoh kehilangan peristaltik.
• 1enurunan pemasukan<mual terus-
menerus dapat mengakibatkan penurunan
olume sirkulasi, yang berdampak negatif
pada perfusi dan organ.
c. Intoleran aktifitas b/d adanya pembengkakan dan nyeri pada persendian,
kelemahan otot, penurunan curah jantung ketidakseimbangan antara suplai oksigen
miokard dan kebutuhan!.
;ujuan3 6etelah diberikan asuhan keperaatan selama $ hari, klien dapat beraktifitas
sesuai batas toleransi yang daapt diukur.
8riteria hasil3 menunjukkan peningaktan dalam beraktifitas, dengan frekuensi
jantung<irama dan ;d dalam batas normal, kulit hangat, merah muda dan kering.
'encana interensi dan rasional3
Intervensi Rasional
• 8aji toleransi pasien terhadap
aktifitas menggunakan parameter
berikut3 nadi !"<mnt di atas frek nadi
istirahat, catat peningaktan ;D,
dispnea, nyeri dada, kelelahan berat,
kelemahan, berkeringat, pusing atau
pinsan.
• ;ingkatkan istirahat, batasi
aktifitas pada dasar nyeri<respon
hemodinamik, berikan aktifitas
senggang yang tidak berat.
• atais pengunjung atau
kunjungan oleh pasien.
• 1arameter menunjukkan respon fisiologis
pasien terhadap stres aktifitas dan
indikator derajat penagruh kelebihan
kerja jnatung.
• 4enurnkan kerja miokard<komsumsi
oksigen , menurunkan resiko komplikasi.
8/16/2019 Laporan Pendahuluan Demam Reumatik
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-demam-reumatik 10/13
• 8aji kesiapan untuk
meningaktkan aktifitas contoh3
penurunan kelemahan<kelelahan, ;D
stabil<frek nadi, peningaktan perhatian
pada aktifitas dan peraatan diri.
• Dorong memajukan
aktifitas<toleransi peratan diri.
• erikan bantuan sesuai
kebutuhan (makan, mandi, berpakaian,
eleminasi&.
• )njurkan pasien menghindari
peningkatan tekanan abdomen,
mnegejan saat defekasi.
• Jelaskan pola peningkatan
bertahap dari aktifitas, contoh3 posisi
duduk ditempat tidur bila tidak pusing
dan tidak ada nyeri, bangun dari
tempat tidur, belajar berdiri dst.
• 1embicaraan yang panjang sangat
mempengaruhi pasien, naum periode
kunjungan yang tenang bersifat
terapeutik.
• 6tabilitas fisiologis pada istirahat penting
untuk menunjukkan tingkat aktifitas
indiidu.
• 8omsumsi oksigen miokardia selama
berbagai aktifitas dapat meningkatkan jumlah oksigen yang ada. 8emajuan
aktifitas bertahap mencegah peningkatan
tiba-tiba pada kerja jantung.
• ;eknik penghematan energi menurunkan
penggunaan energi dan membantu
keseimbangan suplai dan kebutuhan
oksigen.
• )ktifitas yang memerlukan menahan nafas
dan menunduk (manuer alsaa& dapat
mengakibatkan bradikardia, menurunkan
curah jantung, takikardia dengan
peningaktan ;D.
• )ktifitas yang maju memberikan kontrol
jantung, meningaktkan regangan dan
mencegah aktifitas berlebihan.
d. "esiko kelebihan volume cairan b/d adanya perpindahan tekanan pada
kongestif vena pulmonal, Penurunan perfusi organ ginjal!; peningaktan retensi
8/16/2019 Laporan Pendahuluan Demam Reumatik
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-demam-reumatik 11/13
natrium/air; peningakatn tekanan hidrostatik atau penurunan protein plasma menyerap
cairan dalam area interstitial/jaringan!.
;ujuan3 6etelah diberikan asuhan keperaatan selama $ hari kelebihan olume cairan
tidak terjadi.
8riteria hasil3 balance cairan masuk dan keluar, ital sign dalam batas yang dapat
diterima, tanda-tanda edema tidak ada, suara nafas bersih.
'encana interensi dan rasional3
Intervensi Rasional
• )uskultasi bunyi nafas untuk
adanya krekels.
• Catat adanya D/J, adanya edema
dependen.
• 2kur masukan<keluaran, catat
penurunan pengeluaran, sifat
konsentrasi. ?itung keseimbnagan
cairan.
• 1ertahankan pemasukan total
cairan !""" cc<!: jam dalam toleransi
kardioaskuler.
• erikan diet rendah
natrium<garam.
• Delegatif pemberian diiretik.
• 4engindikaiskan edema paru skunder
akibat dekompensasi jantung.
• Dicurigai adanya gagal jantung
kongestif.kelebihan olume cairan.
• 1enurunan curah jantung mengakibatkan
gangguan perfusi ginjal, retensi
cairan<*a, dan penurunan keluaran urine.
8eseimbangan cairan positif berulang
pada adanya gejala lain menunjukkan
klebihan olume<gagal jantung.• 4emenuhi kebutuhan cairan tubuh orang
deasa tetapi memerlukan pembatasan
pada adanya dekompensasi jantung.
• *a meningkatkan retensi cairan dan harus
dibatasi.
• 4ungkin perlu untuk memperbaiki
kelebihan cairan.
e. "esiko kerusakan pertukaran gas b/d penumpukan volume cairan berlebih
pada pleura; perubahan membran kapiler-alveolus perpindahan cairan ke dalam area
interstitial/alveoli!.
;ujuan3 6etelah diberikan asuhan keperaatan selama $ hari pertukaran gas adekuat.
8/16/2019 Laporan Pendahuluan Demam Reumatik
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-demam-reumatik 12/13
8riteria hasil3 sianosis tidak ada, edema tidak ada, ital sign dalam batas dapat diterima,
akral hangat, suara nafas bersih, oksimetri dalam rentang normal.
'encana interensi dan rasional3
Intervensi Rasional
• )uskultasi bunyi nafas, catat
krekels, mengii.
• )njurkan pasien batuk efektif,
nafas dalam.
• Dorong perubahan posisi sering.
• 1ertahankan posisi semifoler,
sokong tangan dengan bantal.
• 1antau 9D) (kolaborasi tim
medis&, nadioksimetri.
• erikan oksigen tambahan sesuai
indikasi.
• Delegatif pemberian diuretik.
• 4enyatakan adanay kongesti
paru<pengumpulan sekret menunjukkan
kebutuhan untuk interensi lanjut.
• 4embersihkan jalan nafas dan
memudahkan aliran oksigen.
• 4embtau mencegah atelektasis
dan pneumonia.
• 4enurunkan komsumsi
oksigen<kebutuhan dan meningkatkan
ekspansi paru maksimal.
• ?ipoksemia dapat menjadi berat
selama edema paru.
• 4eningkatkan konsentrasi oksigen
aleolar, yang dapat
memperbaiki<menurunkan hipoksemia
jaringan.
• 4enurunkan kongesti aleolar,
meningkatkan pertukaran gas.
8/16/2019 Laporan Pendahuluan Demam Reumatik
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pendahuluan-demam-reumatik 13/13
DAFTAR PU'TAKA
)rthur C. 9uyton and John E. ?all ( @@A&, #uku $jar %isiologi &edokteran 'disi (, 1enerbit uku
8edokteran E9C, Jakarta
4arylin E. Doengoes, 4ary 5rances 4oorhouse, )lice C. 9eissler (!"""&, "encana $suhan
&epera)atan* Pedoman +ntuk Perencanaan dan Pendokumentasian Pera)atan Pasien 'disi ,
1eneribit uku 8edokteran E9C, Jakarta
*elson (@@$&, Ilmu &esehatan $nak* etbook of Pediatrics 'disi 0, uku kedokteran E9C,
Jakarta.
6unoto 1ratanu (@@"&, Penyakit 1antung "ematik, 4akalah ;idak dipublikasikan, 6urabaya
6ylia ). 1rice (@@+&, Patofisiologi* &onsep &linis Proses - Proses Penyakit 'disi 2, uku
kedokteran E9C, Jakarta.
Bong and Bhaleys (@@&, 3linical 4anual of Pediatrics 5ursing 2 th 'dition, 4osby-ear ook,
6t.=ouis, 4issouri.