Laporan Pendahuluan Diabetes m

download Laporan Pendahuluan Diabetes m

of 20

Transcript of Laporan Pendahuluan Diabetes m

  • 7/26/2019 Laporan Pendahuluan Diabetes m

    1/20

    BAB 1

    TINJAUAN PUSTKA

    1.1 Konsep Dasar Lansia

    1.1.1 Definisi Lansia

    Lansia adalah tahap akhir siklus hidup manusia, merupakan bagian dari

    proses kehidupan yang tak dapat dihindarkan dan akan di alami oleh setiap

    individu. Pada tahap ini individu mengalami banyak perubahan baik secara fisik

    maupun mental, khususnya kemunduran dalam berbagai fungsi dan kemampuan

    yang pernah dimilikinya.

    Perubahan penampilan fisik sebagian dari proses penuan normal, seperti

    rambut yang mulai memutih, kerut-kerut ketuaan di wajah, berkurangnya

    ketajaman panca indera, serta kemunduran daya tahan tubuh, merupakan acaman

    bagi integritas orang usia lanjut. Belum lagi mereka harus berhadapan dengan

    kehilangan-kehilangan peran diri, kedudukan sosial, serta perpisahan dengan

    orang-orang yang dicintai. Semua hal tersebut menuntut kemampuan beradaptasi

    yang cukup besar untuk dapat menyikapi secara bijak Soejono, !"""#.

    1.1.2 Batasan Lansia

    $da beberapa pendapat mengenai batasan umur lanjut usia yaitu%

    'enurut (rganisasi )esehatan *unia

    Lanjut usia meliputi % usia pertengahan yakni kelompok usia +

    sampai tahun. Lanjut usia Elderly# yakni antara usia "-/+ tahun. 0sia

    lanjut tua Old# yaitu antara / sampai " tahun dan usia sangat tua Very

    Old# yaitu usia diatas " tahun.

    !# 'enurut 0ndang-undang nomor &1 tahun &2

    Lanjut usia adalah seseorang yang mencapai usia " tahun keatas.

    1# 'enurut Prof. *r. )oesoemato Setyonegoro pengelompokkan lanjut usia

    sebagai berikut %

    0sia dewasa muda Elderly adulthood# % &2 atau !"-! tahun. 0sia

    dewasa penuh 'iddle year# atau maturitas % !-" atau tahun. Lanjut

    usia 3eriatric $ge# lebih dari atau /" tahun. 4erbagi untuk umur /-2"

    tahun (ld# dan lebih dari 2" tahun 5ery (ld#.

    1.1.3 Perubahan-perubahan an! ter"a#i pa#a $ansia

  • 7/26/2019 Laporan Pendahuluan Diabetes m

    2/20

    Perubahan-perubahan yang terjadi pada lansia menurut 6ugroho !"""#

    yaitu %

    Perubahan-perubahan fisik yang terjadi pada lansia diakibatkan oleh terjadinya

    proses degeneratif yang meliputi %

    a. Sel terjadi perubahan menjadi lebih sedikit jumlahnya dan lebih besar

    ukurannya, serta berkurangnya jumlah cairan tubuh dan berkurangnya

    intraseluler.

    b. Sistem persyarafan terjadi perubahan berat otak &"-!", lambat dalam

    respon dan waktu untuk bereaksi dan mengecilnya syaraf panca indera

    yang menyebabkan berkurangnya penglihatan, hilangnya pendengaran,

    menurunnya sensasi perasa dan penciuman sehingga dapat mengakibatkan

    terjadinya masalah kesehatan misalnya glukoma dan sebagainya.

    c. Sistem pendengaran terjadi perubahan hilangnya daya pendengaran pada

    telinga dalam, terutama terhadap bunyi suara atau nada-nada yang tinggi,

    suara yang tidak jelas, sulit mengerti kata-kata, "7 terjadi pada usia di

    atas umur tahun dan pendengaran bertambah menurun pada lanjut usia

    yang mengalami ketegangan jiwa atau stress. 8ilangnya kemampuan

    pendengaran meningkat sesuai dengan proses penuaan dan hal yang

    seringkali merupakan keadaan potensial yang dapat disembuhkan dan

    berkaitan dengan efek-efek kolateral seperti komunikasi yang buruk dengan

    pemberi perawatan, isolasi, paranoia dan penyimpangan fungsional.

    d. Sistem penglihatan terjadi perubahan hilangnya respon terhadap sinar,

    kornea lebih terbentuk spesies, lensa lebih suram sehingga menjadi katarak

    yang menyebabkan gangguan penglihatan, hilangnya daya akomodasi,

    meningkatnya ambang pengamatan sinar, daya adaptasi terhadap kegelapan

    lebih lambat dan susah melihat dalam cahaya gelap, menurunnya lapang

    pandang sehingga luas pandangnya berkurang luas.

    e. Sistem kardiovaskuler terjadi perubahan elastisitas dinding aorta menurun,

    katup jantung menebal dan menjadi kaku, kemampuan jantung memompa

    darah menurun &7 setiap tahun sesudah berumur !" tahun, hal ini

    menyebabkan menurunnya kontraksi dan volume kehilangan elastisitas

    pembuluh darah karena kurangnya efektivitas pembuluh darah feriver

    untuk oksigenasi, perubahan posisi dari tidur ke duduk, duduk keberdiri

    bisa mengakibatkan tekanan darah menurun menjadi mm8g yang

  • 7/26/2019 Laporan Pendahuluan Diabetes m

    3/20

    mengakibatkan pusing mendadak, tekanan darah meninggi diakibatkan oleh

    meningkatnya resitensi dari pembuluh darah perifer.

    !# Perubahan mental

    'eliputi perubahan dalam memori secara umum. 3ejala-gejala memori

    cocok dengan keadaan yang disebut pikun tua, akhir-akhir ini lebih cenderung

    disebut kerusakan memori berkenaan dengan usia atau penurunan kognitif

    berkenaan dengan proses menua. Pelupa merupakan keluhan yang sering

    dikemukakan oleh manula, keluhan ini di anggap lumrah dan biasa oleh lansia,

    keluhan ini didasari oleh fakta dari peneliti cross sectional dan logitudional

    didapat bahwa kebanyakan, namun tidak semua lansia mengalami gangguan

    memori, terutama setelah usia /" tahun, serta perubahan 9: intelegentiaquotient# tidak berubah dengan informasi matematika dan perkataan verbal,

    berkurangnya penampilan, persepsi dan ketrampilan psikomotor terjadi

    perubahan daya membayangkan karena tekanan-tekanan dari factor waktu.

    1# Perubahan-perubahan psikososial

    'eliputi pensiun, nilai seseoarang sering di ukur oleh produktivitasnya

    dan identitas di kaitkan dengan peranan dalam pekerjaan. Bila seorang pension

    purna tugas# ia akan mengalami kehilangan financial, status, teman dan

    pekerjaan. 'erasakan sadar akan kematian, semakin lanjut usia biasanya

    mereka menjadi semakin kurang tertarik terhadap kehidupan akhirat dan lebih

    mementingkan kematian itu sendiri serta kematian dirinya, kondisi seperti ini

    benar khususnya bagi orang yang kondisi fisik dan mentalnya semakin

    memburuk, pada waktu kesehatannya memburuk mereka cenderung untuk

    berkonsentrasi pada masalah kematian dan mulai dipengaruhi oleh perasaan

    seperti itu, hal ini secara langsung bertentangan dengan pendapat orang lebih

    muda, dimana kematian mereka tampaknya masih jauh dank arena itu mereka

    kurang memikirkan kematian.

    +# Perubahan psikologis

    'asalah psikologis yang dialami oleh lansia ini pertama kali mengenai

    sikap mereka sendiri terhadap proses menua yang mereka hadapi, antara lain

    penurunan badaniah atau dalam kebingungan untuk memikirkannya. *alam hal

  • 7/26/2019 Laporan Pendahuluan Diabetes m

    4/20

    ini di kenal apa yang di sebut disengagement theory, yang berarti ada penarikan

    diri dari masyarakat dan diri pribadinya satu sama lain. Pemisahan diri hanya

    dilakukan baru dilaksanakan hanya pada masa-masa akhir kehidupan lansia saja.

    Pada lansia yang realistik dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungan baru.

    )arena telah lanjut usia mereka sering dianggap terlalu lamban, dengan gaya

    reaksi yang lamban dan kesiapan dan kecepatan bertindak dan berfikir yang

    menurun. *aya ingat mereka memang banyak yang menurun dari lupa sampai

    pikun dan demensia, biasanya mereka masih ingat betul peristiwa-peristiwa yang

    telah lama terjadi, malahan lupa mengenal hal-hal yang baru terjadi.

    1.2 Konsep Dasar Diabetes %e$itus

    1.2.1 Pen!ertian

    *iabetes mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang

    ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. Brunner

    dan Suddarth, !""!#. *iabetes 'elllitus adalah suatu kumpulan gejala yang

    timbul pada seseorang yang disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar

    gula glukosa# darah akibat kekurangan insulin baik absolut maupun relatif

    $rjatmo, !""!#.

    *iabetes 'elitus adalah gangguan oksidasi dan penggunaan glukosa yang

    terjadi sekunder akibat malfungsi sel-sel beta pankreas; sel-sel beta ini berfungsi

    memproduksi dan melepaskan insulin

  • 7/26/2019 Laporan Pendahuluan Diabetes m

    5/20

    >harles, !""!#. *iabetes 'ellitus 4ergantung 9nsulin *'49# disebabkan oleh

    penghancuran total sel-sel penghasil pada pankreas. )erusakan pada sel-sel

    penghasil insulin disebabkan oleh peradangan. )ondisi tersebut disebabkan oleh

    faktor lingkungan, mungkin berupa virus yang menyerang seseorang yang mudah

    terkena karena mempunyai pola gen tertentu disebut dengan gen human leucocyte

    antygent 8L$#. )ebanyakan orang dengan pola gen 8L$ ini hanya membuat

    mereka lebih mudah terkena dibanding orang lain. ?ungsi utama insulin itu sendiri

    dalam menurunkan kadar glukosa secara alami yaitu dengan cara%

    a. 'eningkatkan jumlah gula yang disimpan didalam hati

    b. 'erangsang sel-sel tubuh agar menyerap gula

    c. 'encegah hati mengeluarkan terlalu banyak gula.

    @ika insulin berkurang, kadar gula didalam darah akan meningkat. 3ula dalamdarah berasal dari makanan kita yang diolah secara kimiawi oleh hati. Sebagian

    gula disimpan dan sebagian lagi digunakan untuk tenaga. *isinilah fungsi

    hormon insulin sebagai AstabilierC alami terhadap kadar glukosa dalam darah.

    @ika terjadi gangguan sekresi produksi# hormon insulin pada sel-sel darah maka

    potensi terjadinya diabetes mellitus sangat besar sekali.

    &.!.!.1.4ipe 99 % *iabetes mellitus tidak tergantung insulin 69**'#

    *iabetes 'ellitus 4idak 4ergantung 9nsulin paling banyak menyerang

    orang dewasa, walaupun diabetes mellitus tipe 99 juga dapat timbul pada usia

    berapa saja. Pada diabetes mellitus tipe 99 sel-sel penghasil insulin tidak rusak,

    tetapi tidak menghasilkan cukup insulin sehingga hati, otot serta lemak tidak

    bereaksi secara normal terhadap insulin yang dihasilkan >harles, !"&"#. Pasien-

    pasien yang termasuk dalam kelompok ini biasanya memiliki berat badan yang

    lebih dan memiliki riwayat adanya anggota keluarga lain yang juga menderita

    penyakit diabetes mellitus. Pada pasien diabetes mellitus tipe 99 yang tidak gemuk,

    kadar glukosa di dalam darahnya tinggi karena sel beta pankreasnya terlalu

    sedikit membentuk insulin sehingga tidak dapat mempertahankan kadar glukosa

    darah tetap dalam batas-batas normal. Pasien diabetes mellitus tipe 99 yang gemuk

    masih menghasilkan relatif cukup banyak insulin, tetapi masih tetap tidak

    mencukupi kebutuhan untuk mempertahankan kadar glukosa darahnya dalam

    batas-batas normal. Pada orang gemuk, insulin harus bekerja keras untuk

    memasukkan glukosa kedalam sel-sel tubuh, karena pada darah orang gemuk

    terdapat kadar glukosa yang tinggi, suatu saat akan menyebabkan insulin

  • 7/26/2019 Laporan Pendahuluan Diabetes m

    6/20

    tidaksanggup lagi untuk memasukkan glukosa tersebut kedalam sel-sel tubuh,

    sehingga terjadilah resistensi insulin yang mengakibatkan timbulnya penyakit

    diabetes mellitus

    &.!.!.1*iabetes mellitus yang berhubungan dengan keadaan atau sindrom lainnya

    &.!.!.+.*iabetes mellitus gestasional 3*'#

    1.2.3. 'tio$o!i

    &.!.1.& *iabetes tipe 9

    ?aktor genetik

    Penderita diabetes tidak mewarisi diabetes tipe 9 itu sendiri; tetapi

    mewarisi suatu predisposisi atau kecenderungan genetik ke arah terjadinya *'

    tipe 9. )ecenderungan genetik ini ditemukan pada individu yang memiliki tipe

    antigen 8L$.

    !# ?aktor-faktor imunologi

    $danya respons otoimun yang merupakan respons abnormal dimana

    antibodi terarah pada jaringan normal tubuh dengan cara bereaksi terhadap

    jaringan tersebut yang dianggapnya seolah-olah sebagai jaringan asing. Daitu

    otoantibodi terhadap sel-sel pulau Langerhans dan insulin endogen.

    1# ?aktor lingkungan

    5irus atau toksin tertentu dapat memicu proses otoimun yang

    menimbulkan destruksi selbeta.

    &.!.1.! *iabetes 4ipe 99

    'ekanisme yang tepat yang menyebabkan resistensi insulin dan gangguan

    sekresi insulin pada diabetes tipe 99 masih belum diketahui. ?aktor genetik

    memegang peranan dalam proses terjadinya resistensi insulin.

    ?aktor-faktor resiko%

    0sia resistensi insulin cenderung meningkat pada usia di atas th#

    !# (besitas

    1# Eiwayat keluarga

  • 7/26/2019 Laporan Pendahuluan Diabetes m

    7/20

    1.2.(Patofisio$o!i)Path*as

    Pankreas yang disebut kelenjar ludah perut adalah kelenjar penghasil insulin

    yang terletak dibelakang lambung. *i dalamnya terdapat kumpulan sel berbentuk

    seperti pulau pada peta, karena itu disebut pulau-pulau langerhans yang berisi sel

    beta yang mengeluarkan hormon insulin yang berperan dalam mengatur glukosa

    darah.

    9nsulin yang dikeluarkan oleh sel beta yang dapat membuka pintu masuknya

    glukosa ke dalam sel, untuk kemudian didalam sel tersebut dimetabolisasikan

    menjadi tenaga. Bila insulin tidak ada, maka glukosa dalam darah tidak dapat

    masuk kedalam sel dengan akibat kadar glukosa dalam darah meningkat disebut

    *' tipe 9.

    Pada keadaan *' tipe 99, jumlah insulin bisa normal bahkan lebih banyak

    tetapi jumlah reseptor penangkap# insulin dipermukaan kurang. Eeseptor insulin

    ini diibaratkan sebagai lubang kunci pintu masuk kedalam sel. Pada keadaan *'

    tipe 99 lubang kuncinya kurang sehingga meskipun anak kuncinya insulin#

    banyak tetapi karena lubang kuncinya kurang, maka glukosa yang masuk kedalam

    sel sedikit sehingga sel kekurangan bahan bakar glukosa# dan kadar glukosa

    dalam darah meningkat.

    *engan demikian keadaan peningkatan kadar glukosa dalam darah ini sama

    seperti *' tipe 9, bedanya adalah pada *' tipe 99 selain kadar glukosa tinggi,

    kadar insulin juga tinggi atau normal. Pada *' tipe 99 juga bisa ditemukan jumlah

    insulin cukup atau lebih tetapi kualitasnya kurang baik sehingga gagal membawa

    glukosa masuk kedalam sel. *isamping penyebab diatas, *' juga bisa terjadi

    akibat gangguan transport glukosa didalam sel sehingga gagal digunakan sebagaibahan bakar untuk metabolisme energi.

    http://teguhsubianto.blogspot.com/2009/06/pathway-diabetes-mellitus.htmlhttp://teguhsubianto.blogspot.com/2009/06/pathway-diabetes-mellitus.htmlhttp://teguhsubianto.blogspot.com/2009/06/pathway-diabetes-mellitus.html
  • 7/26/2019 Laporan Pendahuluan Diabetes m

    8/20

    Poliuria

    esiko tinggi gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

    Kekurangan volume ca

    Genetik, imunologi, lingkungan

    DM Tife II

    Usia, Obesitas, Ria!at Keluarga

    DM tife I

    Kerusakan"terganggun!a sel beta #ankreas

    $ekresi Insulin Menurun

    De%siensi Insulin

    Glukogen Meningkat Penurunan Pemakaian Glukosa oleh sel

    Penum#ukan glukosa didalam darah"hi#erglikeGlukoneogenesis

    &emak Proteingl!cosuria

    Osmotik diuresis'U( MeningkatKetogenesis

    DehidrasiKetonemia

    (itrogen UrineMeningkat

    hemokonsentrasi

    Penurunan P)Mual Muntah

    *sidosis

    Trombosis

    aterosklerosis

    Koma

    Kematian

    1.2.+ ,eb f oution /,0

  • 7/26/2019 Laporan Pendahuluan Diabetes m

    9/20

    Miokard infark

    Retina Gin+alantung $erebral -kstremitas

    $trokeGangren

    Retino#ati diabetik

    Gagal Gin+al

    Risiko In+uri

    (efro#ati

    Gangguan integritas kulit

    Makrovaskuler Mikrovaskuler

    iskemia

    Pen!umbatan Pembuluh darah

    Gangguan #erfusi +aringan

  • 7/26/2019 Laporan Pendahuluan Diabetes m

    10/20

    Smelter !""!#.

    1.2. Tan#a #an e"a$a

    )eluhan umum pasien *' seperti poliuria, polidipsia, polifagia pada *'

    umumnya tidak ada. Sebaliknya yang sering mengganggu pasien adalah keluhan

    akibat komplikasi degeneratif kronik pada pembuluh darah dan saraf. Pada *'

    lansia terdapat perubahan patofisiologi akibat proses menua, sehingga gambaran

    klinisnya bervariasi dari kasus tanpa gejala sampai kasus dengan komplikasi yang

    luas. )eluhan yang sering muncul adalah adanya gangguan penglihatan karena

    katarak, rasa kesemutan pada tungkai serta kelemahan otot neuropati perifer# dan

    luka pada tungkai yang sukar sembuh dengan pengobatan laim.

    'enurut Supartondo, gejala-gejala akibat *' pada usia lanjut yang sering

    ditemukan adalah %

    )atarak

    !# 3laukoma

    1# Eetinopati+# 3atal seluruh badan

    # Pruritus 5ulvae

    # 9nfeksi bakteri kulit

    /# 9nfeksi jamur di kulit

    2# *ermatopati

    # 6europati perifer

    &"# 6europati viseral

    & $miotropi

    &!# 0lkus 6eurotropik

    &1# Penyakit ginjal

    &+# Penyakit pembuluh darah perifer

  • 7/26/2019 Laporan Pendahuluan Diabetes m

    11/20

    Penyakit koroner

    Penyakit pembuluh darah otak

    &/# 8ipertensi

    (smotik diuresis akibat glukosuria tertunda disebabkan ambang ginjal yang

    tinggi, dan dapat muncul keluhan nokturia disertai gangguan tidur, atau bahkan

    inkontinensia urin. Perasaan haus pada pasien *' lansia kurang dirasakan,

    akibatnya mereka tidak bereaksi adekuat terhadap dehidrasi. )arena itu tidak

    terjadi polidipsia atau baru terjadi pada stadium lanjut.

    Penyakit yang mula-mula ringan dan sedang saja yang biasa terdapat pada

    pasien *' usia lanjut dapat berubah tiba-tiba, apabila pasien mengalami infeksi

    akut. *efisiensi insulin yang tadinya bersifat relatif sekarang menjadi absolut dan

    timbul keadaan ketoasidosis dengan gejala khas hiperventilasi dan dehidrasi,

    kesadaran menurun dengan hiperglikemia, dehidrasi dan ketonemia. 3ejala yang

    biasa terjadi pada hipoglikemia seperti rasa lapar, menguap dan berkeringat

    banyak umumnya tidak ada pada *' usia lanjut. Biasanya tampak bermanifestasi

    sebagai sakit kepala dan kebingungan mendadak.

    Pada usia lanjut reaksi vegetatif dapat menghilang. Sedangkan gejala

    kebingungan dan koma yang merupakan gangguan metabolisme serebral tampak

    lebih jelas.

    1.2. Pe4eri&saan Penun"an!

    3lukosa darah sewaktu

    !# )adar glukosa darah puasa

    1# 4es toleransi glukosa

    )adar darah sewaktu dan puasa sebagai patokan penyaring diagnosis *' mgFdl#

    Bukan *' Belum pasti *' *'

    )adar glukosa darah sewaktu

    - Plasma vena

    - *arah kapiler

    )adar glukosa darah puasa

    - Plasma vena

    - *arah kapiler

    GH

    G2"

    G&&"

    G"

    &""-!""

    2"-!""

    &&"-&!"

    "-&&"

    H!""

    H!""

    H&!

    H&&"

    )riteria diagnostik

  • 7/26/2019 Laporan Pendahuluan Diabetes m

    12/20

    !# 3lukosa plasma puasa H&+" mgFdl /,2 mmolFL#

    1# 3lukosa plasma dari sampel yang diambil ! jam kemudian sesudah

    mengkonsumsi / gr karbohidrat ! jam post prandial pp# H !"" mgFdl

    1.2.5 Penata$a&sanaan

    &.!.2.&. Penatalaksanaan )linik

    *alam mengelola *' langkah pertama yang harus dilakukan adalah

    pengelolaan nonfarmakologis, berupa perencanaan makan dan kegiatan jasmani.

    Baru kemudian kalau dengan langkah-langkah tersebut sasaran pengendalian

    diabetes yang ditentukan belum tercapai dilanjutkan dengan penggunaan obatF

    pengelolaan farmakologis Soegondo et all, !""#. Pengelolaan *' sesuai + pilar

    dijabarkan sebagai berikut%

    &.!.2.!. Perencanaan 'akan diet#

    Perencanaan makan diet# bertujuan untuk mencapai dan mempertahankan

    kadar gula darah mendekati kadar normal, mencapai dan mempertahankan lipid

    mendekati kadar yang optimal, mencegah komplikasi akut, komplikasi kronik dan

    meningkatkan kualitas hidup.

    @umlah kalori diperhitungkan sebagai berikut% untuk menentukan diet kita

    harus tahu dulu kebutuhan energi dari penderita *'. )ebutuhan itu dapat kita

    tentukan sebagai berikut% Pertama kita tentukan berat badan ideal pasien degan

    rumus 4inggi Badan - &""# -&"7 )g. )edua kita tentukan kebutuhan kalori

    penderita. )alau wanita BB ideal I !. Sedangkan kalau laki-laki BB ideal I 1".

    )alau sudah mendapatkan kebutuhan energi maka kita dapat menerapkan

    makanan yang dapat dikonsumsi penderita *' dengan berpatokan pada jumlah

    bahan makanan harian dari tiap makanan.&.!.2.1 Latihan jasmani

    Latihan jasmani dianjurkan teratur 1-+ kali tiap minggu yang sifatnya

    sesuai CRIPEContinous Rythrniccal Intensity Progressioe Endurance). Latihan

    dilakukan terus menerus tanpa berhenti, otot-otot berkontraksi dan relaksasi

    secara teratur. Latihan >E9PJ minimal dilakukan selama 1 hari dalam seminggu,

    sedangkan ! hari yang lain dapat digunakan untuk melakukan olahraga

  • 7/26/2019 Laporan Pendahuluan Diabetes m

    13/20

    kesenangannya. $danya kontraksi otot yang teratur akan merangsang peningkatan

    aliran darah dan penarikan glukosa ke dalam sel .

    8al yang perlu diingat dalam latihan jasmani adalah jangan memulai

    olahraga sebelum makan, memakai sepatu yang pas dan harus didampingi orang

    yang tahu mengatasi serangan hipoglikemia.

    &.!.2.+ Pengelolaan ?armakologis

    (bat-obatan 8ipoglikemik (ral (8(#

    a. 3olongan Sulfoniluria

    >ara kerja golongan ini adalah% merangsang sel beta pankreas untuk

    mengeluarkan insulin, jadi golongan sulfonuria hanya bekerja bila sel-sel beta

    utuh, menghalangi pengikatan insulin mempertinggi kepekaan jaringan terhadap

    insulin dan menekan pengeluaran glukagon. 9ndikasi pemberian obat golongan

    sulfoniluria adalah% bila berat badan sekitar ideal kurang lebih &"7 dari berat

    badan ideal, bila kebutuhan insulin kurang dari +" uFhari, bila tidak ada stress

    akut, seperti infeksi beratFperasi.

    b. 3olongan Biguanid

    >ara kerja golongan ini tidak merangsang sekresi insulin. 3olongan

    biguanid dapat menurunkan kadar gula darah menjadi normal dan istimewanya

    tidak pernah menyebabkan hipoglikemi.

    Jfek samping penggunaan obat ini metformin# menyebabkan anoreksia,

    neusea, nyeri abdomen dan diare. 'etformin telah digunakan pada klien dengan

    gangguan hati dan ginjal, penyalahgunaan alkohol, kehamilan.

    c. Alfa Glukosidase Inhiitor

    (bat ini berguna menghambat kerja insulin alfa glukosidase didalam

    saluran cerna sehingga dapat menurunkan penyerapan glukosa dan menurunkan

    hiperglikemia post prandial. (bat ini bekerja di lumen usus dan tidak

    menyebabkan hipoglikemi dan tidak berpengaruh pada kadar insulin. $lfa

    glukosidase inhibitor dapat menghambat bioavailabilitas metformin jika dibiarkan

    bersamaan pada orang normal.

    d. 9nsulin Sensitiing $gent

  • 7/26/2019 Laporan Pendahuluan Diabetes m

    14/20

    (bat ini mempunyai efek farmokologi meningkatkan sensitifitas berbagai

    masalah akibat resistensi insulin tanpa menyebabkan hipoglikemia.

    e.9nsulin

    *ari sekian banyak jenis insulin, untuk praktisnya hanya 1 jenis yang

    penting menurut cara kerjanya%

    Dang kerjanya cepat E9 Eegular 9nsulin# dengan masa kerja jam contoh

    obatnya% $ctrapid

    !# Dang kerjanya sedang% 6P6 dengan masa kerja -&! jam

    1# Dang kerjanya lambat PK9 Protamme !inc Insulin# massa kerjanya &2-!+

    jam.

    0ntuk pasien yang pertama kali akan dapat insulin, sebaiknya selalu

    dimulai dengan dosis rendah 2-!" unit# disesuaikan dengan reduksi urine dan

    glukosa darah. Selalu dimulai dengan E9, diberikan 1 kali misalnya 1 I 2 unit#

    yang disuntikkan subkutan &F! jam sebelum makan. @ika masih kurang dosis

    dinaikkan sebanyak + unit per tiap suntikan. Setelah keadaan stabil E9 dapat

    diganti dengan insulin kerja sedang atau lama PK9 mempunyai efek maksimum

    setelah !"-!+ jam setelah penyuntikan. PK9 disuntik &F+ jam sebelum makan pagi

    dengan dosis !F1 dari dosis total E9 sehari. *apat pula diberikan kombinasi El

    dengan PK9 diberikan sekali sehari. 'isalnya semula diberikan El 1 I !" unit

    dapat diganti dengan pemberian El !" unit dan PK9 1" unit.

    &.!.2. Penyuluhan

    Penyuluhan untuk rencana pengelolaan sangat penting untuk mendapatkan

    hasil yang maksimal. Jdukasi diabetes adalah pendidikan dan pelatihan mengenai

    pengetahuan dan ketrampilan bagi klien diabetes yang bertujuan menunjang

    perubahan perilaku untuk meningkatkan pemahaman klien dan penyakitnya, yang

    perlu untuk mencapai keadaan sehat optimal dan penyesuaian keadaan psikologikserta kualitas hidup yang lebih baik. Jdukasi merupakan bagian integral dari

    asuhan perawatan klien diabetes.

    &.!.2. Pemantauan )adar 3lukosa Sendiri P)3S#

    *' merupakan penyakit kronik dan memerlukan pengobatan jangka

    panjang, sehingga pasien dan keluarganya harus dapat melakukan pemantauan

    sendiri kadar gula darahnya di rumah. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk

  • 7/26/2019 Laporan Pendahuluan Diabetes m

    15/20

    P)3S adalah dengan pemantauan reduksi urin, pemantauan glukosa darah dan

    pemantauan komplikasi serta cara mengatasinya Soewondo, !""#.

    P)3S kita telah dilakukan secara luas oleh sekitar +"7 pasien *' & dan

    *' ! di $merika. 9ndikasi P)3S pada kondisi-kondisi berikut %

    'encapai dan memelihara kendali glikemik% P)3S memberikan informasi

    kepada dokter dan perawat mengenai kendali glikemik dari hari ke hari

    agar dapat memberi nasehat yang tepat

    !# 'encegah dan mendeteksi hipoglikemia

    1# 'encegah hiperglikemia berat

    +# 'enyesuaikan dengan perubahan gaya hidup terutama berkaitan dengan masa

    sakit, latihan jasmani atau aktivitas lainnya seperti mengemudi

    # 'enentukan kebutuhan untuk memulai terapi insulin pada pasien *' gestasionalSoegondo, !""#.

  • 7/26/2019 Laporan Pendahuluan Diabetes m

    16/20

    1.3 Konsep Dasar Asuhan Kepera*atan

    1.3.1. Pen!&a"ian

    &.1.&.&.Eiwayat )esehatan )eluarga

    $dakah keluarga yang menderita penyakit seperti klien

    &.1.&.!. Eiwayat )esehatan Pasien dan Pengobatan Sebelumnya

    Berapa lama klien menderita *', bagaimana penanganannya, mendapat

    terapi insulin jenis apa, bagaimana cara minum obatnya apakah teratur atau tidak,

    apa saja yang dilakukan klien untuk menanggulangi penyakitnya.

    &.1.&.1.$ktivitasF9stirahat

    Letih, lemah, sulit bergerakFberjalan, kram otot, tonus otot menurun.

    &.1.&.+.Sirkulasi

    $dakah riwayat hipertensi, $'9, klaudikasi, kebas, kesemutan pada

    ekstrimitas, ulkus pada kaki yang penyembuhannya lama, takikardi, perubahan

    tekanan darah.

    &.1.&..9ntegritas Jgo

    Stress, ansietas.

    &.1.&.. Jliminasi

    Perubahan pola berkemih poliuria, nokturia, anuria#, diare

    &.1.&./. 'akananF>airan

    $noreksia, mual-muntah, tidak mengikuti diet, penurunan berat badan,

    haus, penggunaan diuretik.

    &.1.&.2. 6eurosensori

    Pusing, sakit kepala, kesemutan, kebas kelemahan pada otot, parestesia,

    gangguan penglihatan.

    &.1.&.. 6yeriF)enyamanan$bdomen tegang, nyeri sedangFberat#

    &.1.&.&". Pernapasan

    Batuk denganFtanpa sputum purulen terganggu adanya infeksiFtidak#

    &.1.&.&& )eamanan

    )ulit kering, gatal, ulkus kulit.

  • 7/26/2019 Laporan Pendahuluan Diabetes m

    17/20

    1.3.2 Dia!nosa Kepera*atan

    &.1.!.&. Eesiko tinggi gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan

    dengan penurunan masukan oral, anoreksia, mual, peningkatan metabolisme

    protein, lemak.

    &.1.!.!. )ekurangan volume cairan berhubungan dengan dieresis osmotik.

    &.1.!.1.3angguan integritas kulit berhubungan dengan perubahan status metabolik

    neuropati perifer#.

    &.1.!.+.Eesiko terjadinya injuri berhubungan dengan penurunan fungsi

    penglihatan

    1.3.3. Inter6ensi

    &.1.1.& Eesiko tinggi gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan

    dengan penurunan masukan oral, anoreksia, mual, peningkatan metabolisme

    protein, lemak.

    4ujuan% )ebutuhan nutrisi pasien terpenuhi

    )riteria 8asil%

    Pasien dapat mencerna jumlah kalori atau nutrien yang tepat

    !# Berat badan stabil atau penambahan ke arah rentang biasanya

    9ntervensi%

    timbang berat badan setiap hari atau sesuai dengan indikasi

    !# tentukan program diet dan pola makan pasien dan bandingkan dengan

    makanan yang dapat dihabiskan pasien.

    1# $uskultasi bising usus, catat adanya nyeri abdomenFperut kembung, mual,

    muntahan makanan yang belum sempat dicerna, pertahankan keadaan puasa

    sesuai dengan indikasi.

    +# Berikan makanan cair yang mengandung at makanan dan elektrolit dengan

    segera jika pasien sudah dapat mentoleransinya melalui oral.

    # Libatkan keluarga pasien pada mengatur pola makan sesuai indikasi.

    &.1.1.!.)ekurangan volume cairan berhubungan dengan dieresis osmotik.

    4ujuan% )ebutuhan cairan atau hidrasi pasien terpenuhi

    )riteria 8asil%

    Pasien menunjukkan hidrasi yang adekuat dibuktikan oleh tanda vital stabil, nadi

    perifer dapat diraba, turgor kulit dan pengisian kapiler baik, haluaran urin tepat

    secara individu dan kadar elektrolit dalam batas normal.

    pantau tanda-tanda vital, catat adanya perubahan 4* ortastatik.

  • 7/26/2019 Laporan Pendahuluan Diabetes m

    18/20

    !# Pantau pola nafas seperti adanya pernafasan kusmaul

    1# )aji frekuensi dan kualitas pernafasan, penggunaan otot bantu nafas.

    +# )aji nadi perifer, pengisian kapiler, turgor kulut dan membran mukosa.

    # Pantau masukan dan pengeluaran

    # Pertahankan untuk memberikan cairan paling sedikit !"" mlFhari dalam

    batas yang dapat ditoleransi jantung.

    /# >atat hal-hal seperti mual, muntah dan distensi lambung

    2# (bservasi adanya kelelahan yang meningkat, edema, peningkatan berat

    badan, nadi tidak teratur.

    # )olaborasi% berikan terapi cairan normal dengan atau tanpa deItrosa, pantau

    pemeriksaan laboratorium 84, B06, 6a, )#.

    &.1.1.1. 3angguan integritas kulit berhubungan dengan perubahan status

    metabolik neuropati perifer#.4ujuan % 3angguan integritas kulit dapat berkurang atau menunjukkan

    penyembuhan

    )riteria 8asil%

    )ondisi luka menunjukkan adanya perbaikan jaringan dan tidak terinfeksi.

    9ntervensi%

    )aji luka, adanya epitelisasi, perubahan warna, edema dan discharge,

    frekuensi ganti balut.

    !# )aji tanda-tanda vital

    1# )aji adanya nyeri.

    +# Lakukan perawatan luka

    # )olaborasi pemberian insulin dan medikasi

    # )olaborasi pemberian antibiotik sesuai dengan indikasi

    &.1.1.+ Eesiko terjadinya injuri berhubungan dengan penurunan fungsi

    penglihatan4ujuan% pasien tidak mengalami injuri

    )riteria 8asil% pasien dapat memenuhi kebutuhannya tanpa mengalami injuri

    9ntervensi%

    8indari lantai yang licin

    !# 3unakan bed yang rendah

    1# (rientasikan pasien dengan ruangan

    +# Bantu pasien dalam melakukan aktivitas sehari-hari

    # Bantu pasien dalam ambulasi atau perubahan posisi

    &.1.+ 9mplementasi

  • 7/26/2019 Laporan Pendahuluan Diabetes m

    19/20

    'erupakan tindakan yang sudah direncanakan dalam rencana perawatan.

    4indakan keperawatan mencakup tindakan mandiri indevendent# dan tindakan

    kolaborasi. $gar lebih jelas dan akurat dalam melakukan implementasi,

    diperlukan perencanaan keperawatan yang spesifik dan operasional.

    &.1. Jvaluasi

    $dalah perbandingan yang sistemik atau terencana tentang kesehatan

    pasien dengan tujuan yang telah ditetapkan, dilakukan dengan cara

    berkesinambungan, dengan melibatkan pasien, keluarga dan tenaga kesehatan

    lainnya. Perencanaan evaluasi memuat kriteria proses dan keberhasilan tindakan

    keperawatan. )eberhasilan proses dapat dilihat dengan jalan membandingkan

    antara proses dengan pedoman atau rencana proses tersebut. Sedangkan

    keberhasilan tindakan dapat dilihat dengan membandingkan tingakat kemandirian

    pasien dalam kehidupan sehari-hari dan tingkat kemajuan kesehatan pasien

    dengan tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya $rif 'asjoer, dkk. !""!#.

  • 7/26/2019 Laporan Pendahuluan Diabetes m

    20/20

    DA7TA8 PUSTAKA

    $rjatmo 4jokronegoro. Penatalaksanaan *iabetes 'elitus 4erpadu.>et !. @akarta %

    Balai Penerbit ?)09, !""!

    3arnadi, !"&!#, "idu#$yaman%engan %iaetes &elitus, P4.$gro 'edia

    Pustaka.

    'aryati, S &+. )esehatan keluarga dan lingkungan. @akarta; )anisius.

    Smelter, S. >. !""!#,'uku A(ar e#era*atan&edikal'edah 'runner

    +,uddarth- Vol..Edisi /. @akarta% J3>.

    Smelter, Suanne >, Brenda 3 bare. !""!. Buku $jar )eperawatan 'edikal

    Bedah Brunner M Suddarth Jdisi 2 5ol ! alih bahasa 8. D. )uncara, $ndry

    8artono, 'onica Jster, Dasmin asih, @akarta % J3>,

    Smeler, Suana >. !""&. Buku ajar keperawatan medikal bedah. @akarta.% J3>

    Soegondo, Sidartawan, !""#, Prinsi#Penanganan %iaetes- Insulin %an

    Oat"i#oglikemik Oral, @akarta% ?)-09.

    .