Laporan Pengembangan Kurikulum Pelatihan Teknis Account …
Transcript of Laporan Pengembangan Kurikulum Pelatihan Teknis Account …
2020
Laporan Pengembangan Kurikulum
Pelatihan Teknis Account
Representative Dasar E-learning
(Revisi III)
L a p o r a n P e n g e m b a n g a n K u r i k u l u m P u s d i k l a t P a j a k | 1
DAFTAR ISI
A. PENDAHULUAN ............................................................................................ 2
1. Latar Belakang ......................................................................................... 2
2. Tujuan Kegiatan ....................................................................................... 3
3. Agenda Kegiatan ...................................................................................... 4
B. PELAKSANAAN KEGIATAN ......................................................................... 5
1. Rapat Pembahasan (FGD) Kurikulum Pelatihan Teknis Account
Representative Dasar E-learning dengan DJP (Direktorat KITSDA) dan
Direktorat Potensi, Kepatuhan dan Penerimaan/ Center for Tax Analysis
(CTA) tanggal 5 Juni 2018 ........................................................................ 5
2. Rapat Focus Group Discussion (FGD) Pengembangan Kurikulum dan
Bahan Ajar Pelatihan Teknis Account Representative Dasar Tahun
Anggaran 2018 tanggal 4 - 6 Juli 2018.......................................................6
3. Rapat Pembahasan (FGD) Kurikulum Pelatihan Teknis Account
Representative Dasar E-learning dengan DJP (Direktorat Potensi,
Kepatuhan dan Penerimaan/ Center for Tax Analysis (CTA) tanggal 30
Juli 2018 ................................................................................................ 14
4. Rapat Reviu Kurikulum dan Penyamaan Materi Pelatihan Teknis Account
Representative Dasar dan Account Representative Dasar E-Learning....17
5. Rapat Reviu Kurikulum PT AR Dasar E-learning Tahun Anggaran 2020.23
C. PENUTUP ..................................................................................................... 34
D. LAMPIRAN ................................................................................................... 34
1. Notula Rapat Pembahasan dan Pengembangan Kurikulum
2. Kerangka Acuan Program Diklat (KAP Diklat), Garis-Garis Besar Program
Pembelajaran-GBPP, dan Satuan Acara Pembelajaran-SAP Acuan
3. Kerangka Naskah Soal (KNS)
L a p o r a n P e n g e m b a n g a n K u r i k u l u m P u s d i k l a t P a j a k | 2
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Kurikulum merupakan alat bantu yang disusun untuk memperlancar proses
pembelajaran pendidikan dan pelatihan, struktur kurikulum yang jelas dan
terarah untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Tujuan kurikulum
menggambarkan kompetensi yang harus dicapai peserta setelah selesai diklat
(mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan) yang terkait dengan tugas
yang akan dilaksanakan. Kurikulum yang baik akan menghasilkan lulusan
pendidikan dan pelatihan yang berkualitas, memiliki profesionalisme, keahlian
dan keterampilan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan organisasi serta
situasi dan kondisi saat ini (up to date).
Sebagai institusi penerimaan Negara, tantangan Direktorat Jenderal Pajak
dalam beberapa tahun ke depan akan semakin berat. Direktorat Jenderal Pajak
dihadapkan pada tercapainya target penerimaan dan pelayanan sistem
administrasi perpajakan yang semakin baik. Dengan semakin besarnya jumlah
Wajib Pajak yang dilayani dan semakin kompleksnya kegiatan ekonomi
masyarakat, Direktorat Jenderal Pajak harus memiliki sumber daya manusia
yang berkualitas dan kompeten dengan jumlah yang memadai.
Account Representative merupakan salah satu komponen dalam sumber
daya manusia di DJP yang memiliki peran signifikan dalam mendukung
pencapaian target penerimaan pajak. Tugas Account Representative sangat
kompleks, mulai dari memberikan pelayanan, bimbingan, konsultasi serta
pengawasan dan penggalian potensi wajib pajak. Untuk dapat melaksanakan
tugas tersebut maka seorang Account Representative hendaknya memiliki
kualitas dan kompetensi yang baik. Oleh sebab itu, upaya peningkatan
kompetensi bagi para Account Representative mutlak diperlukan, baik
kompetensi yang sifatnya soft competency maupun hard competency melalui
pendidikan dan pelatihan.
Berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP 274/PJ/2013
tanggal 24 April 2013 tentang Kamus Kompetensi Teknis Rumpun Jabatan
Pelayanan di Lingkungan Direktorat Jenderal Pajak, Account Representative
merupakan salah satu pejabat bidang pelayanan di Direktorat Jenderal Pajak
yang dipersyaratkan memiliki pengetahuan dan keterampilan teknis tertentu
dalam melaksanakan tugasnya.
Jumlah Account Representative DJP baik sebagai AR Pelayanan maupun
sebagai AR Pengawasan dan Penggalian Potensi di setiap KPP ditargetkan agar
L a p o r a n P e n g e m b a n g a n K u r i k u l u m P u s d i k l a t P a j a k | 3
mencapai lebih dari 5.925 orang di seluruh Indonesia pada tahun 2017 dan akan
berkembang di tahun – tahun berikutnya. Untuk memperoleh bukan hanya
kuantitas tetapi juga kualitas Account Representative dimaksud, dibutuhkan
pelatihan yang akan menutup gap kompetensi calon AR yang dapat berasal dari
berbagai latar belakang bidang pekerjaan (apakah unit core atau supporting)
agar memiliki kompetensi dasar sebagai AR.
Sesuai surat Direktur Kepatuhan Internal dan Transformasi Sumber Daya
Aparatur nomor S-191/PJ.11/2017 tanggal 31 Maret 2017 tentang usulan
pelaksanaan DTSS bagi AR Dasar menggunakan Metode e-learning bahwa
mengingat adanya temuan dari BPK bahwa jumlah pegawai pajak di daerah
sebanyak 1.824 orang yang telah diangkat dan menjabat Account
Representative dan belum pernah mengikuti diklat Account Representative,
sedangkan untuk didiklatkan dengan metode klasikal tidak memungkinkan.
Sesuai SE-07/PJ/2020 tentang Kebijakan Pengawasan dan Pemeriksaan
Wajib Pajak dalam rangka Perluasan Basis Pajak, dimana terjadi perubahan
proses bisnis khususnya terkait segmentasi Wajib Pajak Strategis melalui
pengawasan dengan penelitian secara komprehensif dan Wajib Pajak Lainnya
melalui pengawasan berbasis kewilayahan, maka pada pelatihan ini juga akan
mengakomodir peraturan dan proses bisnis terkini tersebut melalui pemaparan
langsung dengan narasumber melalui metode video conference (tutorial online).
Dalam rangka memenuhi kebutuhan pegawai Direktorat Jenderal Pajak
yang sudah menjabat Account Representative tetapi tidak memiliki sertifikat
kompetensi sebagai bukti pengakuan keahlian jabatan yang dimiliki tersebut, dan
membutuhkan beberapa perubahan untuk perbaikan pembelajaran e-learning
sebelumnya, maka Pusdiklat Pajak bersama Direktorat Potensi Kepatuhan dan
Penerimaan (PKP), Direktorat Data dan Informasi Perpajakan (DIP), Direktorat
Ekstensifikasi dan Penilaian (EP), dan Direktorat KITSDA Direktorat Jenderal
Pajak, menyusun Pelatihan Teknis Account Representative Dasar E-learning
(Revisi III).
2. Tujuan Kegiatan
Kegiatan pengembangan kurikulum ini dimaksudkan untuk menjawab
kebutuhan kompetensi yang dibutuhkan oleh peserta yang merupakan Account
Representative yang sudah menjabat minimal 2 tahun di KPP Pratama/Madya
/Besar/Khusus, sehingga telah memiliki pengalaman langsung di lapangan tetapi
belum memiliki kompetensi yang terukur secara pendidikan dan pelatihan
(sertifikat).
L a p o r a n P e n g e m b a n g a n K u r i k u l u m P u s d i k l a t P a j a k | 4
Dalam rangka memenuhi kebutuhan kompetensi yang dibutuhkan jabatan
AR dengan tujuan mencakup banyak peserta, tetapi tidak mengurangi kualitas
dari pelatihan, maka pelatihan ini menggunakan metode full e-learning yang
memanfaatkan berbagai media seperti bahan ajar, bahan tayang, video
pembelajaran, latihan, dan forum diskusi sehingga diharapkan penyampaian
materi yang sebelumnya menggunakan tatap muka (klasikal) dapat sepadan
digantikan dengan metode ini. Pelatihan ini juga sekaligus memberikan
penyegaran bagi para AR yang sudah menjabat dalam waktu yang cukup
sehingga mengingat kembali proses bisnis, tugas-tugas, dan teknik penggalian
potensi dalam melakukan pengawasan terhadap Wajib Pajak.
3. Agenda Kegiatan
Kegiatan pengembangan kurikulum untuk Pelatihan Teknis Pajak Dasar
diselenggarakan di lingkungan Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan,
Pusdiklat Pajak dengan agenda pembahasan program diklat tersebut yang
mencakup Kerangka Acuan Program, Rencana media, metode dan jadwal
pembelajaran, serta materi bahan ajar/tayang. Kegiatan pengembangan
kurikulum Pelatihan Teknis Pajak Dasar ini berdasarkan kegiatan:
1. Rapat Pembahasan (FGD) Kurikulum Pelatihan Teknis Account
Representative Dasar E-learning dengan DJP (Direktorat KITSDA) dan
Direktorat Potensi, Kepatuhan dan Penerimaan/ Center for Tax Analysis
(CTA) diselenggarakan pada:
hari/tanggal : Selasa/ 5 Juni 2018
tempat : Ruang Rapat Gedung F Lantai 2 Pusdiklat Pajak
Jalan Sakti Raya Nomor 1 Kemanggisan, Jakarta Barat
2. Rapat Focus Group Discussion (FGD) Pengembangan Kurikulum dan
Bahan Ajar Pelatihan Teknis Account Representative Dasar Tahun
Anggaran 2018 diselenggarakan pada:
hari/tanggal : Rabu s.d. Jumat/ 4 s.d. 6 Juli 2018
tempat : Ruang Rapat Gedung B Lantai 1 (B101 dan B102)
Jalan Sakti Raya Nomor 1 Kemanggisan, Jakarta Barat
3. Rapat Pembahasan (FGD) Kurikulum Pelatihan Teknis Account
Representative Dasar E-learning dengan DJP (Direktorat Potensi,
Kepatuhan dan Penerimaan/ Center for Tax Analysis (CTA)
diselenggarakan pada:
L a p o r a n P e n g e m b a n g a n K u r i k u l u m P u s d i k l a t P a j a k | 5
hari/tanggal : Senin/ 30 Juli 2018
tempat : Ruang Rapat Gedung F Lantai 2 Pusdiklat Pajak
Jalan Sakti Raya Nomor 1 Kemanggisan, Jakarta Barat
4. Rapat Reviu Kurikulum dan Penyamaan Materi Pelatihan Teknis Account
Representative Dasar dan Account Representative Dasar E-Learning
diselenggarakan pada:
hari/tanggal : Rabu, 16 Januari 2019
tempat : Ruang Rapat Gedung F Lantai 2 Pusdiklat Pajak
Jalan Sakti Raya Nomor 1 Kemanggisan, Jakarta Barat
5. Rapat Reviu Kurikulum PT AR Dasar E-learning Tahun Anggaran 2020
diselenggarakan pada:
hari/tanggal : Selasa, 7 April 2020
tempat : Virtual melalui aplikasi Zoom
B. PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Rapat Pembahasan (FGD) Kurikulum Pelatihan Teknis Account
Representative Dasar E-learning dengan DJP (Direktorat KITSDA) dan
Direktorat Potensi, Kepatuhan dan Penerimaan/ Center for Tax Analysis
(CTA) tanggal 5 Juni 2018
Rapat dimulai pada pukul pukul 13.00 WIB dan dibuka oleh Bapak Suyuti
Kepala Subbidang Kurikulum Pusdiklat Pajak.
Simpulan
1. Sasaran peserta yang mengikuti Pelatihan Teknis AR Dasar e-learning ini
akan segera dipastikan atau dikonfirmasi kembali, yaitu:
a. Jika semua atau sebagian peserta nya adalah para AR yang
masih baru menjabat di bawah 2 tahun dan belum mengikuti
Pelatihan Teknis AR Dasar (klasikal), maka diwajibkan mengikuti
Pelatihan Teknis AR Dasar (klasikal).
b. Jika semua peserta nya adalah para AR yang telah menjabat di
atas 2 tahun dan belum mengikuti Pelatihan Teknis AR Dasar
(klasikal), maka dapat mengikuti Pelatihan Teknis AR Dasar e-
learning ini.
L a p o r a n P e n g e m b a n g a n K u r i k u l u m P u s d i k l a t P a j a k | 6
2. Jadwal penyelenggaraan Pelatihan Teknis AR Dasar e-learning akan
diundur yang sebelumnya dimulai awal Juli, menjadi awal Agustus 2018,
dengan beberapa alasan yaitu:
a. Perlu dillakukan perbaikan dan pemutakhiran bahan ajar/bahan
tayang dan soal, termasuk untuk yang klasikal.
b. Pelaksanaan kegiatan perbaikan dan pemutakhiran dimaksud
akan dilakukan dengan FGD yang akan dilaksanakan di bulan Juli
2018. Usulan sementara dilaksanakan pada tanggan 4-6 Juli 2018
(3 hari) di Pusdiklat AP.
c. Proses konfirmasi dan penyortiran peserta yang disebutkan pada
angka 1 simpulan sebelumnya.
3. Metode pembelajaran e-learning pada Pelatihan AR Dasar sebagian
besar sama dengan kurikulum pada tahun sebelumnya, yaitu
menggunakan media KLC, hanya pelaksanaan forum diskusi (chatting)
nya yang sebelumnya dilakukan 2 frekuensi, berubah menjadi 1
frekuensi saja, dengan narasumber WI dibantu CTA.
4. Penambahan materi pembelajaran e-learning selain bahan dalam bentuk
slide/pdf, yaitu video knowledge capture tentang success story dari AR-
AR terbaik/teladan sehingga bisa menginspirasi peserta.
2. Rapat Focus Group Discussion (FGD) Pengembangan Kurikulum dan
Bahan Ajar Pelatihan Teknis Account Representative Dasar Tahun
Anggaran 2018 tanggal 4 s.d. 6 Juli 2018
Hari I
I. PEMBUKAAN
Focus Group Discussion (FGD) dibuka oleh Widyaiswara Muda Pusdiklat
Pajak, Bapak Faisal Ahmad Chotib pada pukul 09.00 WIB. Dalam
sambutannya beliau menyampaikan bahwa pekerjaan yang dilakukan oleh
Account Representative (AR) di Direktorat Jenderal Pajak (DJP) sangat
dinamis karena setiap tahun dapat terjadi perubahan kebijakan yang diambil
oleh DJP. Untuk itu, perlu updating bahan ajar dalam Pelatihan Teknis AR di
Pusdiklat Pajak, minimal bahan ajar sesuai dengan kebijakan DJP dalam
tahun berjalan sehingga peserta mendapatkan kondisi terkini di DJP. FGD ini
L a p o r a n P e n g e m b a n g a n K u r i k u l u m P u s d i k l a t P a j a k | 7
akan dilaksanakan dalam tiga hari untuk meng-update bahan ajar tersebut,
minimal bahan tayang. Untuk hasil evaluasi Pelatihan AR sebelumnya sudah
baik.
II. PEMBAHASAN
Isi pokok bahasan yang disepakati untuk disampaikan dalam bahan
ajar/bahan tayang:
A. Mata Pelajaran: Pengantar Perpajakan AR Dasar
I. KUP
1. Pendaftaran (termasuk NPWP wanita kawin) dan Pengukuhan - Pasal
2
2. Pembayaran dan Pelaporan (tabel jatuh tempo)
3. Sanksi Perpajakan (administrasi dan pidana) dan STP
4. Ketentuan SKF, SKB (persyaratan) dan Pemindahbukuan
5. Restitusi (Ketentuan SPMKP dan SPMIB)
6. Sengketa Perpajakan
a. Keberatan
- Keberatan (Pasal 25)
b. Non Keberatan
- Pembetulan, Pengurangan dan Pembatalan (Pasal 16 dan Pasal
36)
c. Banding (Pasal 27)
d. Gugatan (Pasal 23)
II. PPh
1. Objek dan Non Objek Pajak
2. Biaya yang dapat dikurangkan dan tidak dapat dikurangkan
3. Penghitungan Penghasilan satu Keluarga (PTKP)
4. NPPN
5. PP 23 Tahun 2018 (Pengganti PP 46 tahun 2013)
6. Pajak Penghasilan dangan tarif tertentu
7. Angsuran Pajak Penghasilan (Pasal 25)
III. PPN
1. Obyek PPN (Pasal 4 ayat 1, Pasal 1A)
2. Ketentuan Khusus Objek PPN (Pasal 16C dan 16D)
3. Fasilitas PPN (Pasal 16B)
L a p o r a n P e n g e m b a n g a n K u r i k u l u m P u s d i k l a t P a j a k | 8
4. Dasar Pengenaan Pajak Nilai Lain
5. Pajak Masukan yang Tidak Dapat Dikreditkan
6. Ketentuan Faktur Pajak dan e-faktur (Ketentuan Pajak NPWP 000)
7. Pemungutan PPN
8. Pedoman Pengkreditan Pajak Masukan
9. PPn BM
IV. Bea Materai
1. Objek Bea Materai
2. Tarif dan Tata Cara Pelunasan Bea Materai
3. Ketentuan Khusus dan Sanksi
*Catatan: Materi PBB dihapuskan karena bukan ranah dari AR
Pengawasan/Penggalian Potensi
B. Mata Pelajaran : Pengenalan SOP AR (paling sering/umum
dilakukan)
I. SOP Pengungkapan Aset Sukarela (PAS) dengan Tarif Final
II. SOP Manajemen Data dan Informasi
III. SOP Surat Keterangan Fiskal (SKF)
IV. SOP Pemindahbukuan (PBk)
V. SOP Surat Perintah Membayar Kelebihan Pajak (SPMKP)
VI. SOP Surat Perintah Membayar Imbalan Bunga (SPMIB)
C. Mata Pelajaran : Perencanaan Kerja AR Pengawasan dan Penggalian
Potensi
I. Konsep Kepatuhan WP – termasuk Pengawasan WP
1. Strategi – memperhatikan daluwarsa penetapan
II. Inventarisasi Pekerjaan Rutin
1. Penerbitan STP
2. Penerbitan Denda Penagihan
III. Mapping Wajib Pajak/Pemetaan Potensi
1. Panduan Pembuatan Mapping
2. Mapping Berdasarkan Setoran
3 Mapping Berdasarkan Bentuk Badan Usaha
L a p o r a n P e n g e m b a n g a n K u r i k u l u m P u s d i k l a t P a j a k | 9
4. Mapping Berdasarkan Proses Bisnis
5. Mapping Berdasarkan Jenis Wajib Pajak
6. Data SPT – Corporate Tax to Turn Over Ratio (CTTOR), Omset,
Net Profit Margin (NPM) dan Gross Profit Margin (GPM)
7. Pengenalan Compliance Risk Management (CRM)
IV. Analisis Bisnis Dan Analisis Risiko
1. Analisis Bisnis
2. Analisis Risiko
*Catatan:
1. Dibutuhkan empat soal komprehensif dimana satu soal untuk latihan dan
tiga soal untuk ujian.
2. Materi Penggalian Potensi:
✓ Perdagangan
✓ Kelapa Sawit
✓ Properti
✓ Pertambangan
✓ Pariwisata
✓ E-Commerce
Hari II
PEMBAHASAN
Isi pokok bahasan yang disepakati untuk disampaikan dalam bahan
ajar/bahan tayang:
A. Mata Pelajaran: Deteksi Objek Pajak
I. Wajib Pajak Bendahara
II. Wajib Pajak Orang Pribadi
III. Wajib Pajak Badan – sektor perdagangan, sisanya tergantung
kelas
IV. Proses Bisnis – perilaku usaha
V. Latihan Surat Kabar dan Laporan Keuangan
B. Mata Pelajaran: Teknik dan Metode Analisis Penghasilan dan Biaya
I. Teori
1. Analisis Rasio
2. Cost Driver
L a p o r a n P e n g e m b a n g a n K u r i k u l u m P u s d i k l a t P a j a k | 10
3. Keynes
4. Ekualisasi Potput, sales, pembelian vs penjualan
5. Corporate Tax to Turn Over Ratio (CTTOR), Omset, Net Profit Margin
(NPM) dan Gross Profit Margin (GPM), dll
6. Konfirmasi data ke pihak terkait - validasi data
II. Aplikasi SIDJP
III. Approweb
IV. Apportal
V. ILAP
VI. Praktik
1. Situs-situs yang dapat dimanfaatkan
2. Jasa kesehatan
3. Bendahara
C. Mata Pelajaran: Pengenalan Kertas Kerja AR
I. STP
II. Dinamisasi
1. Sisa kerugian yang belum dikompensasikan
2. Perkembangan
**Catatan:
1. Deteksi Objek Pajak: masih teori tentang sumber data
pengawasan/penggalian potensi AR
2. Deteksi memang dari SPT dan Laporan Keuangan, tetapi lebih banyak
langsung menggunakan teknik dan metode penghasilan
3. Di mata pelatihan teknik dan metode agar dimasukkan materi joint cost
4. CRM masuk ke mapping/persiapan
5. Di pengantar perpajakan sudah diberikan dasar – dasar aturan
perpajakan (KUP, PPh, PPN)
6. Materi tentang surat kuasa dimasukkan ke materi konseling (SP2DK dan
Konseling)
7. Usul di Deteksi Objek Pajak merupakan kasus atau pendalaman materi
dari Pengantar Perpajakan AR Dasar
8. Apabila ada peserta yang ingin meminta pendalaman materi lebih banyak
lagi dari materi di pengantar perpajakan, maka bisa dijelaskan kembali
bahwa materi yang belum masuk tersebut ada di PTPD, kecuali peserta
meminta jawaban atas suatu kasus terkait.
L a p o r a n P e n g e m b a n g a n K u r i k u l u m P u s d i k l a t P a j a k | 11
9. Bea Meterai juga menjadi salah satu fokus pendalaman ketentuan oleh
Lembaga Otoritas Jasa Keuangan dan Bank. DI lapangan sendiri banyak
kasus terkait bea meterai sehingga perlu tahu bagaimana. Sumber
datanya dapat diperoleh dari LPS dan Bank Indonesia (Bank-Bank BUMN
saja). Sanksi nya ke pidana bukan administrasi.
10. Jumlah peserta pelatihan AR tahun depan sekitar 1500 orang
11. Usul talent untuk pegawai CTA yang mengajar di AR agar disertifikasi
sehingga memang diplot untuk membantu mengajar
12. Rencana di Approweb akan dimuat fitur kertas kerja AR
13. Di bahan tayang deteksi objek pajak, agar dibuat soal tentang analisis
arus kas penghasilan, dll sehingga lebih banyak terapan latihan
14. Kondisi WP yang dihadapi AR:
a. Menghadapi WP yang ideal (SPT dan laporan keuangan sudah benar
dan lengkap)
b. WP yang tidak ideal (lapor SPT dan laporan tetapi tidak benar)
c. WP yang tidak patuh (tidak lapor)
15. Bahan praktek untuk teknik dan metode:
a. Di KPP Pratama jenis usaha/pekerjaan bebas yang sering: Klinik,
Dokter, Apotek (datanya relatif terbuka dan ada di semua. Kalau
Notaris, kendalanya, datanya lebih sedikit, dan sumber datanya agak
sulit karena belum masuk dalam ILAP kita. Dokter: perolehan
datanya lebih mudah dan dapat dari berbagai sisi sumber
penghasilannya
b. Mencari link/situs yang dapat dimanfaatkan untuk teknik dan metode
16. Pengenalan Kertas Kerja AR:
a. STP
b. Dinamisasi
Hari III
PEMBAHASAN
Isi pokok bahasan yang disepakati untuk disampaikan dalam bahan
ajar/bahan tayang:
A. Mata Pelajaran: Visit dan Kegiatan Pasca Visit
I. Persiapan
1. Ketentuan Formal
L a p o r a n P e n g e m b a n g a n K u r i k u l u m P u s d i k l a t P a j a k | 12
2. Penentuan Target Visit - menentukan WP mana yang harus divisit: WP
yang kembali pos, WP yang di SP2DK tetapi tidak memberikan
balasan/respon
3. Rencana Kerja - menyiapkan daftar pertanyaan, menentukan Key
Person, pelajari profil WP
4. Pengenalan Manajemen Diri – teknik berhadapan dengan berbagai
tingkatan/status WP
II. Pelaksanaan
1. Strategi Pelaksanaan Visit
- Tidak sendirian
- Memastikan lokasi visit, keberadaan key person
2. Tahap Pelaksanaan
- Memastikan bertemu dengan key person
- Gunakan teknik wawancara
- Berikan daftar pertanyaan
- Menggali informasi untuk galpot dan update profil, terutama
kegiatan usaha dan proses bisnis, misalnya teknik untuk
menemukan objek yang disembunyikan di lokasi visit
- Dokumentasi Fakta di Lapangan
III. Pasca Visit
1. Laporan Dan Tindak Lanjut Fakta
2. Update Profil
B. Mata Pelajaran: SP2DK dan Konseling/ Pengawasan Wajib Pajak
I. Menentukan Target WP
1. Sumber internal: SPT, SSP, Bukti Potong, Faktur Pajak, Alket
2. Sumber eksternal: Media, visit, ILAP
II. Analisis Target
1. Rekapitulasi Data
2. Validasi
3. Hitung Potensi
III. Tindak Lanjut Analisis
1. Data Konkret - Pemeriksaan P3
L a p o r a n P e n g e m b a n g a n K u r i k u l u m P u s d i k l a t P a j a k | 13
2. Membutuhkan klarifikasi/penjelasan
- SP2DK dan Pembahasan, LHP2DK, Visit
- Tindak Lanjut SP2DK
3. Kepatuhan Formal - STP
4. Terkait Denda Penagihan - STP
***Catatan:
1. Mata Pelatihan Visit dan Kegiatan Pasca Visit:
a. Untuk materi softskill sebenarnya perlu untuk AR, tetapi alangkah lebih
baik kalau materi tersebut pada pelatihan tersendiri. Akan tetapi
pelatihan khusus softskill adalah ranah Pusdiklat PSDM.
b. Softskill yang dibutuhkan oleh AR agar lebih spesifik dan menjurus
kepada praktik di lapangan, dan juga lebih kepada teknik komunikasi
dan negosiasi
c. Tahun Lalu, target IKU AR untuk visit 6 laporan pelaksanaan kunjungan
setahun
2. Mata Pelatihan SP2DK dan Konseling
a. Istilah konseling sudah tidak ada lagi melainkan disebutkan tindak
lanjut SP2DK
b. Pengawasan WP oleh AR diatur melalui:
i. SE-39/PJ/2015 tentang Pengawasan Wajib Pajak Dalam Bentuk
Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan, dan
Kunjungan (Visit) kepada Wajib Pajak
ii. SE-49/PJ/2016 tentang Pengawasan Wajib Pajak Melalui Sistem
Informasi
Penelitian WP oleh AR diatur melalui:
i. Data konkret: P3
ii. Membutuhkan penjelasan: SP2DK-Usul Risk Analysis
iii. Visit
iv. STP
Jadi SP2DK adalah salah satu cara dari bentuk pengawasan
c. Diusulkan agar peserta Pelatihan Teknis AR Dasar diberikan tugas
untuk meresume materi peraturan yang akan diinfokan lebih lanjut oleh
CTA
L a p o r a n P e n g e m b a n g a n K u r i k u l u m P u s d i k l a t P a j a k | 14
d. Untuk file yang dikopi ke flash disk, modul yang lama tetap diberikan
hanya diberi keterangan untuk keperluan pembelajaran yang update
menggunakan bahan tayang.
e. Untuk ujian AR diusulkan menggunakan laptop sehingga dapat
mengerjakan soal-soal komprehensif yang memerlukan banyak kertas
untuk laporan keuangan sehingga lebih efektif
Diusulkan revisi kurikulum Pelatihan Teknis AR Dasar sesuai kondisi terkini pada
tahun 2019
3. Rapat Pembahasan (FGD) Kurikulum Pelatihan Teknis Account
Representative Dasar E-learning dengan DJP (Direktorat Potensi,
Kepatuhan dan Penerimaan/ Center for Tax Analysis (CTA) tanggal 30
Juli 2018
Simpulan
a. Masalah syarat peserta untuk AR e-learning dipastikan dulu. Jadi
jangan sampai yang mengikuti pelatihan AR e-learning, masih ada
peserta AR yang baru, karena persyaratan peserta e-learning harus
sudah bekerja minimal 2 tahun (AR senior belum tersertifikasi) sesuai
hasil temuan.
• Sudah dikonfirmasi oleh mas Bayu: bahwa peserta AR e-learning
tahun 2017 sebenarnya sudah tercampur antara AR yang sudah
senior (minimal 2 tahun hasil temuan BPK yang belum
tersertifikasi) dengan AR pengangkatan tahun 2017 sehingga
menjadi tidak adil jika sebagian AR pengangkatan tahun 2017
yang belum mengikuti e-learning untuk diikutkan klasikal sehingga
DJP c.q. Dit. KITSDA meminta izin agar AR pengangkatan 2017
tetap diikutkan e-learning.
• Solusi berikutnya juga dengan melakukan cut off di tahun 2018,
jadi AR pengangkatan tahun 2018 diharapkan tidak mengikuti e-
learning melainkan wajib mengikuti yang klasikal.
b. Jadwal di kalender yang sudah disesuaikan untuk diundur (hasil
koordinasi dengan subbid Program) menjadi:
L a p o r a n P e n g e m b a n g a n K u r i k u l u m P u s d i k l a t P a j a k | 15
c. Model pembelajaran e-learning berubah sedikit menjadi seperti berikut:
1) Registrasi
Para peserta setelah melakukan registrasi di semantik,
melakukan registrasi di Kemenkeu Learning Center (KLC)
dengan cara memilih nama course Pelatihan Teknis Account
Representative Dasar E-learning, lalu di-apply untuk kemudian
dilakukan approval sehingga dapat memilih start course pada
pelatihan tersebut. Peserta akan dihubungkan melalui tautan grup
media sosial untuk memudahkan komunikasi. Peserta juga
diharapkan membaca panduan/manual penggunaan KLC.
2) Pre-test
Setelah registrasi, peserta mengerjakan pre-test dalam waktu 45
menit dengan cara submit quiz yang hasilnya akan langsung
diketahui masing-masing peserta (kesempatan mengerjakan satu
kali kecuali ada masalah jaringan, maka diberikan kesempatan
mengulang).
3) Unduh dan belajar materi
Setelah mengikuti pre-test, peserta akan mengikuti pembelajaran
mandiri dimulai dengan mengunduh materi yang terdiri dari bahan
tayang dan bahan ajar/modul per Kegiatan Belajar. Selain diunduh,
peserta dapat langsung mempelajari materi tersebut di website
Kemenkeu Learning Center.
4) Latihan per Kegiatan Belajar per Mata Pelajaran
Setelah selesai mempelajari tiap mata pelajaran, pada setiap
Kegiatan Belajar di Mata Pelajaran, peserta juga akan
mengerjakan soal latihan (Pilihan Ganda) dengan cara submit
quiz yang hasilnya akan langsung diketahui masing-masing peserta
(dapat diulang jika masih kurang baik tanpa ada batas maksimal
pengulangan/retake quiz).
L a p o r a n P e n g e m b a n g a n K u r i k u l u m P u s d i k l a t P a j a k | 16
5) Tayangan Video pembelajaran
Setelah selesai mengerjakan latihan, maka setiap mata pelajaran,
peserta dapat mengakses satu atau lebih tayangan video
pembelajaran baik yang sesuai dengan judul mata pelajaran
maupun terkait dengan mata pelajaran tersebut. Peserta dapat
memberi komentar juga pada video tersebut.
6) Pengumpulan pertanyaan (offline)
Peserta dapat mengajukan pertanyaan terkait materi maupun yang
kaitannya dengan pekerjaan peserta sehari-hari pada menu forum,
yang dapat diajukan kapan saja dibagi 2 sesi pengumpulan (sesi
I/minggu kesatu dan sesi II/minggu kedua) dengan membuat
topik dan isian pertanyaan, kemudian kemudian di-submit.
Pertanyaan akan dijawab pada saat forum diskusi online.
7) Forum Diskusi (online) dan pemberian jawaban
Peserta mengikuti forum diskusi online dalam 2 sesi (kesempatan):
a) sesi I pada hari Senin minggu kedua (atas pertanyaan yang
dikumpulkan minggu pertama/sesi I); dan
b) sesi II pada hari Senin minggu ketiga (atas pertanyaan yang
dikumpulkan minggu kedua/sesi II)
dengan pembagian kelompok forum diskusi sesuai kategori mata
pelajaran. Forum diskusi kelas diampu oleh Widyaiswara dibantu
oleh asisten dari pegawai DJP menjabat Account Representative
senior atau CTA (Center for Tax Analysis) yang sifatnya stand by
sesuai jadwal forum untuk menjawab setiap pertanyaan peserta.
8) Evaluasi dan Post-test
Setelah menyelesaikan seluruh kegiatan pembelajaran, peserta
mengisi kuesioner evaluasi penyelenggaraan sesuai tautan yang
diberikan kemudian sesuai jadwal yang ditentukan, maka peserta
mengerjakan post-test dalam waktu 45 menit dengan cara submit
quiz yang hasilnya akan langsung diketahui masing-masing peserta
(kesempatan mengerjakan satu kali kecuali ada masalah jaringan,
maka diberikan kesempatan mengulang).
L a p o r a n P e n g e m b a n g a n K u r i k u l u m P u s d i k l a t P a j a k | 17
9) Quiz komprehensif
Setelah menyelesaikan post test, peserta akan mengikuti quiz
komprehensif dalam waktu 45 menit yang soalnya lebih bersifat
perhitungan/kasus dan berbeda dengan soal pre-post test. Setelah
quiz komprehensif, peserta menyelesaikan pelatihan dengan
mengklik finish course dan dapat memberikan review/komentar.
d. Jumlah CTA yang dibutuhkan untuk diminta bantuan dalam forum
diskusi adalah 3 orang setiap pelaksanaan forum.
4. Rapat Reviu Kurikulum dan Penyamaan Materi Pelatihan Teknis Account
Representative Dasar dan Account Representative Dasar E-Learning
I. Pembukaan
Focus Group Discussion (FGD) dibuka oleh Kabid Renbangdik, Ibu
Maisaroh pada pukul 13.30 WIB. Dalam sambutannya beliau menyampaikan
bahwa ada kebijakan untuk melakukan e-learning untuk sebagian pelatihan
yang sebelumnya tatap muka. Kemudian, pengaturan jumlah kelas adalah 1
kelas setiap angkatan sudah diakomodir untuk tahun 2019 ini. Selain itu ada
penelitian juga dari Tenaga Pengkaji DJP yang menyebutkan bahwa belum
ada dampak signifikan antara pelatihan AR Dasar dengan kinerja AR dan
penerimaan walaupun belum dipastikan validitas nya.
II. Pembahasan (Diskusi)
1. Agar dilakukan penelitian lanjutan atas penelitian terdahulu dari tenaga
pengkaji DJP tentang dampak pelatihan AR Dasar yang sepertinya
kurang berdampak. Disarankan penelitian bukan dilakukan oleh pengajar
widyaiswara.
2. Jumlah tim CTA DJP akan mengalami pengurangan, walaupun sudah
ada analis CTA baru. Akan tetapi untuk pelatihan di Januari - Februari
tetap menggunakan tim analis CTA yang lama.
3. Masalah materi bagi AR Dasar adalah kendalanya karena leveling tingkat
kesulitan nya apakah terlalu rendah atau terlalu tinggi.
4. Untuk tim dari pengajar CTA, kemungkinan besar bisa membantu karena
dibuat 1 kelas per angkatan.
L a p o r a n P e n g e m b a n g a n K u r i k u l u m P u s d i k l a t P a j a k | 18
5. Izin akses untuk aplikasi terkait AR (approweb, CRM, aportal, dan
sebagainya) diusulkan agar dapat digunakan untuk pelatihan.
6. Sepertinya faktor penentu dampak pelatihan penelitian sebelumnya, lebih
kepada faktor AR bersangkutan dan responden nya apakah AR yang
belum mengikuti pelatihan.
7. Testimoni sebagian peserta adalah ketika mereka terjun, mereka harus
menggunakan aplikasi; ketika pelatihan mereka tidak praktik langsung,
jadi perlu waktu lebih untuk praktik.
8. Aplikasi internal DJP jarang ada dummy, kecuali seperti faktur pajak.
9. GBPP nya agar disesuaikan dengan materi bahan tayang terbaru.
10. Perubahan materi bahan tayang AR Dasar antara lain:
a. Penambahan materi overview PPh Potput, minimal tabel PPh
Potput
b. Penambahan materi SOP Surat Keterangan PP 23 (Prosedur
untuk WP yang memilih tidak menggunakan PP 23) pada mata
pelajaran Pengenalan SOP AR
c. Perubahan nama pada subpokok mata pelajaran Perencanaan
Kerja, yaitu Prioritas Pengawasan. Untuk mapping/pemetaan
potensi difokuskan melalui pengelompokan sub KLU sejenis dan
pembandingan SPT Tahun per sub KLU.
Untuk analisis bisnis dan analisis risiko, diberikan perubahan dan
penambahan materi:
1. Pengenalan proses bisnis
a. Dagang
b. OP
c. Bendahara
d. Konstruksi
2. Analisis Cost structure (cost per unit)
3. Analisis Revenue
d. Pada mata pelajaran Teknik dan Metode Analisis diberikan
penekanan pada:
1. Rasio CCTOR, GPM, NPM – yang perlu ditelusuri lebih
lanjut.
L a p o r a n P e n g e m b a n g a n K u r i k u l u m P u s d i k l a t P a j a k | 19
2. Soal – soal latihan terkait.
3. Situs-situs yang dapat dimanfaatkan (termasuk media
sosial: instagram, youtube, FB, dll).
e. Untuk mata pelajaran Visit dan Pascavisit, khususnya subpokok
bahasan pelaksanaan visit, ditambahkan materi penggalian
informasi melalui walkthrough dan pengembangan terhadap WP
terkait.
11. Catatan dari PT AR Dasar 2018:
a. Perubahan SOP SPMKP S-221/2018 tanggal 27 Agustus 2018
b. Perubahan SOP Penerbitan STP
c. Bunga Penagihan diterbitkan oleh AR, bukan Seksi Penagihan lagi
d. Revisi Modul ALK pada rumus rasio keuangan
12. Berikut rincian keseluruhan materi yang dilakukan pemutakhiran untuk
setiap mata pelajaran pada Pelatihan Teknis Account Representative
Dasar yaitu:
1. PENGANTAR PERPAJAKAN
KUP
1. Pendaftaran (termasuk NPWP wanita kawin) dan Pengukuhan– Pasal
2
2. Pembayaran dan Pelaporan (tabel jatuh tempo)
3. Sanksi Perpajakan (administrasi dan pidana) , STP
4. Ketentuan SKF, SKB (persyaratan), Pemindahbukuan
5. Restitusi (Ketentuan SPMKP dan SPMIB)
6. Sengketa Perpajakan
a. Keberatan
- Keberatan (Pasal 25)
b. Non Keberatan
- Pembetulan, Pengurangan dan Pembatalan (Pasal 16 dan Pasal
36)
c. Banding (Pasal 27)
d. Gugatan (Pasal 23)
PPh
i. Objek dan Non Objek Pajak
ii. Biaya yang dapat dikurangkan dan tidak dapat dikurangkan
L a p o r a n P e n g e m b a n g a n K u r i k u l u m P u s d i k l a t P a j a k | 20
iii. Penghitungan Penghasilan satu keluarga (PTKP)
iv. PP 23 Tahun 2018 (Pengganti PP46 Tahun 2013)
v. NPPN
vi. Pajak Penghasilan dengan tarif tertentu
vii. Angsuran Pajak Penghasilan Pasal 25
Overview PPh Potput (Tabel PPh Potput)
PPN
1. Objek PPN (Pasal 4 ayat 1, Pasal 1 A)
2. Ketentuan Khusus Objek PPN (Pasal 16 C dan Pasal 16 D)
3. Fasilitas Pajak Pertambahan Nilai (Pasal 16 B)
4. Dasar Pengenaan Pajak Nilai Lain
5. Pajak Masukan yang Tidak Dapat Dikreditkan
6. Ketentuan Faktur Pajak atau e-faktur (ketentuan pajak NPWP 000)
7. Pemungut PPN
8. Pedoman Pengkreditan Pajak Masukan
9. PPn BM
Bea Meterai
1. Objek Bea Meterai
2. Tarif dan Tata Cara Pelunasan Bea Meterai
3. Ketentuan Khusus dan Sanksi
2. PENGENALAN SOP AR
1. Pasca TA
2. Manajemen Data dan Informasi
3. SKF
4. PBk
5. SPMKP
6. SPMIB
7. S-Ket PP 23
Catatan:
Prosedur untuk WP yang memilih tidak menggunakan PP 23
3. PERENCANAAN KERJA AR WASGALPOT
L a p o r a n P e n g e m b a n g a n K u r i k u l u m P u s d i k l a t P a j a k | 21
1. Konsep Kepatuhan WP – termasuk Pengawasan WP
Prioritas pengawasan – memperhatikan daluwarsa penetapan
2. Inventarisasi Pekerjaan Rutin
1. Penerbitan STP
2. Penerbitan Denda Penagihan
3. Mapping Wajib Pajak/Pemetaan Potensi
1. Jenis - jenis Mapping
2. Pivot (Latihan) - Sub KLU sejenis
3. Pengenalan CRM
a. Pengelompokan Sub KLU
b. Pembandingan SPT Tahunan sub KLU
Analisis Bisnis dan Analisis Risiko
1. Pengenalan proses bisnis
a. Dagang
b. OP
c. Bendahara
d. Konstruksi
2. Analisis Cost structure (cost per unit)
3. Analisis Revenue
5. DETEKSI OBJEK PAJAK
1. Wajib Pajak Bendahara
2. Wajib Pajak Orang Pribadi
3. Wajib Pajak Badan – perdagangan, sisanya tergantung kelas
4. Latihan: Sumber Surat Kabar dan Laporan Keuangan
6. TEKNIK DAN METODE ANALISIS PENGHASILAN DAN BIAYA
1. Teori
- Analisis Rasio
- Cost Driver
- Keynes
- Ekualisasi PotPut, Sales, pembelian vs penjualan
- CCTOR, GPM, NPM – yang perlu ditelusuri lebih lanjut
L a p o r a n P e n g e m b a n g a n K u r i k u l u m P u s d i k l a t P a j a k | 22
- Soal – soal latihan terkait CCTOR, GPM, NPM
- Konfirmasi data ke pihak terkait – validasi data
2. Aplikasi SI DJP
3. Approweb
4. Apportal
5. ILAP
6. Praktik
- Situs-situs yang dapat dimanfaatkan (termasuk media sosial:
instagram, youtube, FB, dll)
- Jasa Kesehatan
- Bendahara
7. PENGENALAN KERTAS KERJA AR
1. STP
2. Dinamisasi
- Sisa kerugian yang belum dikompensasikan
- perkembangan
8. VISIT DAN KEGIATAN PASCA VISIT
Persiapan Visit
1. Ketentuan Formal
2. Penentuan Target Visit
3. Rencana Kerja – menyiapkan daftar pertanyaan, menentukan Key
Person, Pelajari profil WP
4. Pengenalan Manajemen Diri – Teknik berhadapan dengan tingkatan
Wajib Pajak
Pelaksanaan Visit
1. Strategi Pelaksanaan Visit
- Tidak sendirian
- memastikan lokasi visit, keberadaan key person
2. Tahap Pelaksanaan
- Memastikan bertemu dengan KP
- Gunakan teknik wawancara
- berikan daftar pertanyaan
- menggali informasi (walkthrough) untuk galpot dan Update profile,
terutama kegiatan usaha dan proses bisnis
L a p o r a n P e n g e m b a n g a n K u r i k u l u m P u s d i k l a t P a j a k | 23
- pengembangan terhadap WP terkait
- Dokumentasi Fakta di Lapangan
Pasca Visit
1. Laporan Dan Tindak Lanjut Fakta
2. Update Profile
9. SP2DK DAN KONSELING / PENGAWASAN WAJIB PAJAK
I. Menentukan Target WP
- sumber internal, SPT, SSP, Bukti Potong, Faktur Pajak, Alket
- sumber eksternal – Media, visit, ILAP
II. Analisis Target
- Rekapitulasi Data
- Validasi
- Hitung Potensi
III. Tindak Lanjut Analisis
- Data Konkret – Pemeriksaan P3
- Membutuhkan klarifikasi/penjelasan
- SP2DK dan Pembahasan serta LHP2DK, Visit
- Tindak Lanjut SP2DK
- Kepatuhan Formil – STP
- Terkait Denda Penagihan – STP
III. Penutupan
FGD ini ditutup oleh Bapak Suyuti, Kepala Subbidang Kurikulum Pusdiklat
Pajak dengan segera menindaklanjuti hasil diskusi/pembahasan kurikulum
dan penyamaan materi PT AR Dasar dan AR Dasar e-learning.
5. Rapat Reviu Kurikulum PT AR Dasar E-learning Tahun Anggaran 2020
Pembukaan
Rapat dimulai pukul 13.30 WIB melalui video conference menggunakan media
aplikasi zoom dan dibuka oleh Bapak Unggul Kusalawan Respatiadi, Kepala
Bidang Renbang Pusdiklat Pajak dengan menyampaikan sekilas gambaran latar
L a p o r a n P e n g e m b a n g a n K u r i k u l u m P u s d i k l a t P a j a k | 24
belakang pelatihan AR E-learning sebagai bentuk sertifikasi atas para AR yang
sudah menjabat tetapi belum memiliki sertifikat sehingga menjadi temuan Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK). Adapun hasil rapat internal sebelumnya telah
dipaparkan kurikulum pelatihan yang lama dan draf kurikulum yang baru yang
telah disusun, akan tetapi karena ada perubahan/restrukturisasi organisasi di
DJP khususnya terkait Waskon dan fungsi AR, maka perlu waktu untuk
penyesuaian kurikulum, sehingga pada kesempatan kali ini kita akan coba
mendengar saran dan masukan terkait isu terkini dari Direktorat PKP dan DIP
DJP.
Diskusi
Pak Agus (Dit. PKP DJP):
i. Untuk WP Strategis langsung masuk di bawah AR Waskon Galpot, karena
kompetensinya harus mumpuni dan menguasai ALK serta kompetensi teknis
lainnya. Untuk AR pendatang baru (new comer), bisa ditempatkan di
kewilayahan karena menggabungkan tusi intensifikasi dan ekstensifikasi.
ii. SE nya sudah keluar terkait perubahan struktur ini dan bulan Maret sudah
dilakukan sosialisasi ke Kanwil – Kanwil. Nanti SE, bahan dan materi
ringkasan SE saya sampaikan. Jadi AR kewilayahan ini harus menguasai WP
yang menjadi wilayahnya, baru dilakukan ekstensifikasi/penjajakan. Resume
SE nya nanti saya kirimkan lewat grup wa.
iii. Saya setuju kalau bisa ditunda dulu saja diklatnya mengingat kondisi
sekarang. Terkait kurikulum dan materi bisa kita diskusikan lebih lanjut via wa
atau vicon.
iv. Kalau konsep yang dulu, AR ekstensifikasi untuk WP baru, sedangkan yang
sekarang (perubahan), AR harus juga melakukan intensifikasi yang sudah
diampu oleh secara kewilayahan.
v. Untuk materi nanti bisa disesuaikan saja, misalnya terkait proses bisnis bahwa
AR Waskon untuk WP strategis dan AR Waskon untuk kewilayahan.
vi. Saya melihat dari proporsi peserta ini, lebih banyak AR eksten dan
penyuluhan dari AR Waskon lain, maka jika materi e-learning yang diberikan
ini hanya bersifat dasar terkait tusi mereka, dan sudah diberikan juga
pemahaman proses bisnis baru, maka e-learning tetap dilanjutkan saja karena
akan menjadi perbekalan kompetensi bagi mereka apabila nanti ditempatkan
di strategis ataupun kewilayahan, maupun jika mereka atau atasan langsung
bisa memilih. Seiring juga kita sambil melakukan update kurikulum dan materi
yang lebih baik lagi.
L a p o r a n P e n g e m b a n g a n K u r i k u l u m P u s d i k l a t P a j a k | 25
Pak Unggul (Pusdiklat Pajak):
i. Untuk AR e-learning yang akan disertifikasi ini, yaitu yang sudah dilantik dan
sudah menjabat AR namun belum dapat sertifikasi diklat. Untuk AR
Wasgalpot mungkin kita bisa kemas menjadi kurikulum yang sama sekali
baru. Untuk AR e-learning ini apakah memungkinkan dengan kurikulum yang
ada saja atau perlu penyesuaian untuk diselenggarakan di tanggan 20 April
bisa terkejarkah atau harus diundur juga tidak apa-apa. Nanti akan
didiskusikan kembali, khususnya ke KITSDA serta rincian 550 an AR yang
akan jadi peserta masuk ke klaster yang mana.
ii. Kemarin kita sudah diskusi juga dengan WI Pengampu bahwa walaupun diklat
AR e-learning hanya sebatas “pemutihan” , tetapi diharapkan dapat
berdampak dan berkualitas. Jadi, kalau memang perubahan ini cukup
signifikan akan kita tunda tidak masalah sambil menyuarakan ke Dit. KITSDA
dan Bagian P4 terlebih dahulu.
iii. Jadi kita masih menunggu keputusan untuk kepastian AR e-learning tanggal
20 April ini, dengan alternatif ditunda dengan penyesuaian kurikulum baru
sama sekali, atau alternatif diselenggarakan dengan penambahan materi
suplemen atau tutorial online.
iv. Terkait administrasi penyelenggaraan, dari bidang penyelengaraan bisa
menyampaikan kesiapan dari segi waktu surat pemanggilan dan lainnya.
v. Untuk gelombang/angkatan e-learning ini dari pak ruri bisa menyampaikan
berapa angkatan penyelenggaraannya.
vi. Untuk rincian peserta yang berasal dari Seksi Eksten dan Waskon 1,2,3,4
kalau bisa didapat data rencana penempatannya terbaru dari Bagian P4 DJP.
Pak Faisal (Pusdiklat Pajak):
i. Waskon I, khusus WP strategis seperti Madya nya di KPP. Jadi untuk AR baru
sepertinya tidak mungkin masuk ke Waskon I (Madya), sehingga sebaiknya
fokus untuk Waskon kewilayahan. Untuk waskon kewilayahan itu ternyata
gabungan dari 2 diklat yang udh pernah kita lakukan, yaitu diklat ekstensifikasi
dan diklat AR. Jadi pelatihan AR ini sudah harus sama sekali baru, tidak bisa
digunakan yang lama.
ii. Saya juga baru tahu sudah disahkan restrukturisasi tusi ini dan nanti saya
melihat dulu rinciannya seperti apa. Kebetulan juga WI pengampunya di sini
ada pak Taufik dan pak Djufri yang pengampu AR ekstensifikasi, sehingga
nanti harus digabungkan semua menjadi satu dengan AR Wasgalpot. Nanti
L a p o r a n P e n g e m b a n g a n K u r i k u l u m P u s d i k l a t P a j a k | 26
pak Agus mungkin bisa menjabarkan kompetensi AR kewilayahan yang
dibutuhkan, baru nanti akan disusun.
iii. Jadi kalau AR galpot, pembagiannya bukan hanya berdasarkan kewilayahan,
karena ada mapping/pemetaan berdasarkan jenis pemetaannya misalnya
berdasarkan industri, sehingga AR Galpot tidak bertanggung jawab atas
kewilayahan, yang bertanggung jawab kewilayahan adalah AR ekstensifikasi.
iv. Setahu saya yang ikut diklat AR ekstensifikasi, sudah pernah ikut diklat AR
galpot, dan sepanjang sudah memiliki sertifikat, BPK tidak
mempermasalahkan, jadi kita perhatikan yang sama sekali belum pernah
diklat.
v. Dilakukan pemaparan kurikulum rencana (draf) hasil FGD AR terakhir oleh
pak Faisal. Draf kurikulum ini juga masih belum disahkan karena kemarin
permintaan bu Yongki Dit. KITSDA agar ditunda dulu pelaksanaannya.
vi. Saran saya, sebelum melihat perubahannya signifikan atau tidak, kita baca
dulu SE nya, untuk kemudian saya diskusi dulu dengan teman-teman WI
pengampu. Begitu juga kita harus memikirkan terkait tugas praktik galpot
dalam e-learning sebagai pengganti tatap muka mengingat jumlah WI yang
hanya 4 dan peserta hampir 600 orang.
Pak Endriko (Pusdiklat Pajak):
i. Saya belum dapat gambaran sampai kapan ditundanya. Perubahan –
perubahan terkait sepertinya cukup banyak, karena ada fungsi ekstensifikasi
yang baru di AR. Jadi, kalau memang jika akan diubah AR e-learning ini,
maka kita bisa fokus ke AR kewilayahan dan kurikulumnya cukup banyak
dirombak.
ii. Mengingat jika akan dilakukan di semester 2, kalau bisa karena terkait proses
pembuatan kurikulum nya, DJP memberikan kepastian bahwa AR ini adalah
AR kewilayahan dan 500-an peserta AR e-learning tersebut, apakah memang
akan ditempatkan di Waskon 2,3,4,5 bukan di Waskon I yang WP Strategis,
sehingga bisa bergerak ke modul, bahan ajar dan bahan tayang.
5. Pak Djufri (Pusdiklat Pajak):
i. Secara umum tidak ada perbedaan besar antara AR eksten dan AR Galpot,
hanya di kewilayahan dan ada materi teknik elisitasi dan teknik pencarian data
secara online (web scraping). Saya sangat setuju dengan yang disampaikan
pak Faisal karena kita tidak bisa menggunakan kurikulum lama, hanya saya
belum paham betul konsep kewilayahan di sini, misalnya di AR KPP Pratama
L a p o r a n P e n g e m b a n g a n K u r i k u l u m P u s d i k l a t P a j a k | 27
sudah dibagi per kelurahan. Di daerah pembagian AR biasanya per wilayah,
di Jakarta memang sebagian besar sudah per sektor/industri. Karena AR
ekstensifikasi mungkin fungsinya mencari WP baru, dianggap lebih
berpengalaman.
ii. Setelah mendengar penjelasan dari pak faisal, materi AR galpot sudah sangat
lengkap, berbeda dengan AR ekstensifikasi. Perbedannya hanya di teknik
pencarian data lewat internet. Untuk materi pencarian data lewat internet,
sudah saya share di KLC, sehingga kalau memang AR e-learning ini akan
dilanjutkan, tidak apa-apa dilanjutkan dengan ditambahkan video – video
pembelajaran di KLC. Tambahannya juga bisa ditambahkan proses bisnis
baru tadi seperti yang dibilang pak Agus.
Pak Taufik Kurachman (Pusdiklat Pajak):
i. Permasalahannya, apakah karena ada perubahan struktur organisasi Waskon
ini, maka peserta yang 580 an ini dianggap pendatang baru (new comer) atau
disamakan dengan yang belum pernah diklat. Kalau seperti itu berarti yang
butuh tatap muka, tidak perlu e-learning, mengingat ada materi baru
ekstensifikasi yang lebih kompleks. Apakah seperti itu menurut pemahaman
saya. Jadi, apakah 580 an peserta ini dianggap peserta yang baru sama
sekali yang perlu klasikal atau yang cukup e-learning karena sudah menjabat.
ii. Untuk program yang berbeda secara metode yaitu e-learning dan klasikal,
mungkin bisa dibedakan secara KAP menjadi dua.
iii. Untuk perlakuan AR ekstensifikasi ini nanti ke depan, yang akan menjadi AR
Waskon kewilayahan (eksten dan galpot), apakah akan cukup mengikuti AR
galpot atau dianggap calon AR karena materi AR galpot yang lebih banyak,
karena selama ini mereka belum pernah ikut diklat AR, hanya mengikuti AR
eksten. Kelompok AR Ekstensifikasi ini apakah akan termasuk dalam peserta
e-learning ini atau dianggal calon AR, agar lebih jelas dan tidak menjadi
temuan BPK lagi.
iv. Saran saya, KAP nya dibuat dulu yang klasikal sehingga memudahkan untuk
membuat KAP yang e-learning.
Pak Sahminan Zega (Pusdiklat Pajak):
i. Awalnya bidang penyelenggaraan sudah siap untuk mengeksekusi
penyelenggaran AR e-learning ini karena sesuai latar belakang nya untuk
menyelesaikan temuan BPK tentang sertifikasi AR yang sudah menjabat
tetapi belum ikut pelatihan. Saran dari kami, 1. Diberikan kepastian kelanjutan
L a p o r a n P e n g e m b a n g a n K u r i k u l u m P u s d i k l a t P a j a k | 28
penyelenggaraan diklat ini kapan agar ada waktu untuk penyiapan
kelengkapan kurikulum tersebut . 2. Harapan kami, tidak terlalu lama
diselenggarakan, paling lama bulan Juli.
Pak Nurfadlilah Kurniawan (Dit. DIP DJP):
i. Yang dimaksud dipisah dalam struktur baru ini yaitu satunya mengawasi WP
strategis (penentu penerimaan) yang diampu Seksi Waskon I, sisanya akan
dikerjakan Waskon 2,3,4,5 untuk WP lainnya yang sifatnya kewilayahan.
ii. Sebenarnya, menurut saya materi yang ada sekarang tidak semuanya benar
– benar berubah, karena masih ada materi yang tetap dibutuhkan dan
diberikan saat sosialisasi misalnya kompetensi analisis laporan keuangan
dasar dan literasi data dan aplikasi. Jadi mungkin kalau akan diubah, tidak
semuanya harus diubah.
iii. Terkait penyelenggaraan, ada baiknya dilibatkan juga Dit. KITSDA dan Bagian
P4 untuk rapat lanjutan, untuk materi nanti saya koordinasi langsung dengan
pak faisal.
Pak Supriyasruri (Pusdiklat Pajak):
i. Latar belakang AR e-learning ini adalah awalnya banyak AR yang
dididik/dilatih diklat AR itu malah tidak diangkat sementara kebalikannya
banyak AR yang belum dididik/dilatih menjadi diangkat/menjabat, sehingga
muncullah temuan BPK bahwa jumlah AR yang belum tersertifikasi itu
mencapai ribuan, dan sifatnya “pemutihan” maka usulannya dan disepakatilah
dilakukan secara e-learning. Diklat sudah diselenggarakan 2 tahun berturut-
turut dan tahun 2020 ini masih ada sekitar 580 untuk kasus yang sama. Jadi
jika mau diselenggarakan secara tatap muka, saya agak ragu untuk
kemampuan/kapasitas kita untuk menampung baik segi pengajar dan kelas,
sehingga usulan saya tetap diselenggarakan secara e-learning.
ii. Untuk program pelatihan AR klasikal untuk calon AR tetap ada.
iii. Jika tidak memerlukan zoom (tutorial synchronous), maka 580 an peserta ini
bisa diselenggarakan 1 angkatan. Jika menggunakan zoom (kapasitas 300),
maka harus dibuat minimal 2 angkatan.
Pak Suyuti (Pusdiklat Pajak):
i. Sebenarnya kita masih ada tunggakan kurikulum pelatihan untuk AR klasikal
yang perlu disesuaikan dengan kondisi Waskon Strategis dan Waskon
Kewilayahan. Jadi nanti akan dirombak dari AR Wasgalpot, AR Pelayanan
L a p o r a n P e n g e m b a n g a n K u r i k u l u m P u s d i k l a t P a j a k | 29
dan AR Ekstensifikasi menjadi fokus terbagi 2 saja yaitu Waskon Strategis
dan Waskon kewilayahan.
ii. Berikut jumlah peserta beserta rincian seksi AR yang akan mengikuti e-
learning ini:
iii. Terkait kepesertaan ini, mungkin bisa disepakati apakah materi yang akan
disampaikan apakah tetap dibagi dua, strategis dan kewilayahan, dan kira-kira
kompetensi apa yang bisa ditambahkan.
Pak Eko Prasetyo (Pusdiklat Pajak):
i. Terkait kesiapan penyelenggaraan, nanti kita berusaha agar peserta yang
mengikuti AR e-learning ini bisa sadar/aware bahwa yang bersangkutan
wajib mengikutinya, karena walaupun sudah ada pemanggilan atau
pengumuman dari DJP, biasanya kita tetap menginformasikan ke kontak
yang ada di data peserta masing – masing untuk meng-apply e-learning
tersebut.
ii. Asalkan kepastian 580 ini sudah jelas dari DJP, maka administrasi
pemanggilan nya nanti masih bisa menyesuaikan secara waktu. Untuk
mekanisme synchronous nya, bisa menggunakan media slido atau grup wa
saja, agar tidak memberatkan KLC khususnya ada materi yang memiiki
format video yang ukurannya besar.
Simpulan
1. Hari Jumat, tanggal 10 April 2020 akan diadakan rapat lanjutan untuk
diputuskan apakah akan diselenggarakan atau tidak dengan
mempertimbangkan saran pak Faisal beserta tim WI pengelola program
terkait perubahan yang signifikan dari segi tusi untuk disesuaikan ke
kurikulum, dengan melihat rincian SE serta melihat kesiapan materi yang
mungkin materi dari draf kurikulum FGD terakhir juga belum tentu siap.
2. Disepakati PT AR Dasar E-learning tetap dilaksanakan dengan pemunduran
jadwal menjadi tanggal 27 April – 15 Mei 2020 dengan menggunakan
kurikulum yang lama dengan penambahan desain kurikulum yaitu tutorial
online/video conference dengan aplikasi zoom untuk materi proses bisnis
terbaru AR dengan narasumber dari Dit. PKP dan Dit. Eksten, sedangkan
forum diskusi tetap berlangsung sesuai jadwal dengan narasumber Dit. DIP
(CTA), dimana baik tutorial online maupun forum diskusi didampingi/divalidasi
oleh Widyaiswara Pusdiklat Pajak.
L a p o r a n P e n g e m b a n g a n K u r i k u l u m P u s d i k l a t P a j a k | 30
Kesimpulan Isi/Konten Kerangka Acuan Program
Rapat pembahasan pengembangan kurikulum menghasilkan kesimpulan
sebagai berikut :
a. NAMA DIKLAT
Pelatihan Teknis Account Representative Dasar E-learning (Revisi III)
b. JENJANG DIKLAT
Pelatihan Teknis Lanjutan
c. LAMA DIKLAT EFEKTIF
Lama diklat efektif adalah 19 (sembilan belas) hari kalender pembelajaran
mandiri (full e-learning).
d. DAFTAR MATA DIKLAT
LAMA PELATIHAN EFEKTIF DAN DAFTAR MATA PELAJARAN
No Kegiatan Nama Mata Pelajaran
Jam Pelajaran Sekuen/ Urutan TM NTM
TOTAL
1 Mata Pelajaran Pokok
Pengantar Perpajakan Account Representative Dasar
- 10 10 1
Pengenalan Standard Operating Procedure Account Representative
- 6 6 2
Perencanaan Kerja Account Representative Pengawasan dan Penggalian Potensi
- 9 9 3
Deteksi Objek Pajak - 8 8 4
Teknik dan Metode Analisis Penghasilan dan Biaya
- 10 10 5
Visit dan Kegiatan Pascavisit - 6 6 6
Surat Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan (SP2DK) dan Konseling
- 8 8 7
2 Mata Pelajaran Penunjang
- - - -
3 Ceramah - - - -
4 PKL - - - -
5 Outbound - - - -
6 MFD - - - -
7 Pengarahan Program - - - -
8 Action Learning - - - -
L a p o r a n P e n g e m b a n g a n K u r i k u l u m P u s d i k l a t P a j a k | 31
TOTAL JP 57
LAMA WAKTU UJIAN -
DILAKSANAKAN DALAM 19 hari
e. EVALUASI PELATIHAN
EVALUASI LEVEL 1
- Evaluasi pengajar : ada
Untuk mengetahui reaksi peserta terhadap Widyaiswara atau Tenaga
Pengajar, maka kepada para peserta akan diberikan lembaran evaluasi untuk
diisi. Dalam lembar tersebut, peserta dimintai pendapatnya mengenai sikap
Widyaiswara atau Tenaga Pengajar, teknis persentasi dan komunikasi serta
kompetensi Widyaiswara atau Tenaga Pengajar.
- Evaluasi penyelenggaraan : ada
Untuk mengetahui reaksi peserta terhadap penyelenggaraan diklat, maka
kepada para peserta akan diberikan lembaran evaluasi untuk diisi. Dalam
lembar tersebut, peserta dimintai pendapatnya mengenai penilaian terhadap
tingkat kemanfaatan diklat bagi peserta, mutu kurikulum dan silabus, mutu
metode dan alat bantu diklat, tingkat pencapaian tujuan pembelajaran, serta
mutu fasilitas fisik dan layanan pihak penyelenggaraan.
EVALUASI LEVEL 2
Bentuk evaluasi peserta adalah kehadiran dan Pre-test dan Post-test.
a) Peserta yang memenuhi syarat kelulusan adalah peserta pembelajaran yang telah memenuhi tingkat
kehadiran minimal 80% yang diukur melalui pengerjaan dan pengiriman (submit) 10 unit sebagai
indikator dengan rincian sebagai berikut:
No. Unit Nama Unit Proporsi
1. Unit 1 Pre-test 10% (Wajib)
2. Unit 2 Latihan Pengantar Perpajakan Account Representative Dasar 10%
3. Unit 3 Latihan Pengenalan Standard Operating Procedure Account
Representative
5%
4. Unit 4 Latihan Perencanaan Kerja Account Representative
Pengawasan dan Penggalian Potensi
5%
5. Unit 5 Latihan Deteksi Objek Pajak 10%
6. Unit 6 Latihan Teknik dan Metode Analisis Penghasilan dan Biaya 20%
7. Unit 7 Latihan Visit dan Kegiatan Pascavisit 10%
8. Unit 8 Latihan Surat Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau 10%
L a p o r a n P e n g e m b a n g a n K u r i k u l u m P u s d i k l a t P a j a k | 32
Keterangan (SP2DK) dan Konseling
9. Unit 9 Post-test 10% (Wajib)
10. Unit 10 Quiz komprehensif 10%
Total 100%
b) Batas nilai minimum untuk Latihan (Unit 2 s.d. Unit 8) adalah 60, untuk dapat melanjutkan ke unit
berikutnya.
c) Quiz komprehensif diberikan untuk mengukur kemampuan peserta secara menyeluruh berdasarkan
permintaan dari DJP c.q. Direktorat KITSDA sehingga hasil penilaiannya tetap akan dilaporkan walau tidak
menentukan kelulusan.
f. PERSYARATAN PESERTA
Administrasi
1. Pegawai Direktorat Jenderal Pajak,
2. Menjabat sebagai Account Representative di Seksi Pengawasan dan
Konsultasi (Waskon) 1, 2, 3, 4, dan di Seksi Ekstensifikasi dan
Penyuluhan
3. Masa Jabatan minimal 2 tahun
Kompetensi
1. Telah mengikuti Pelatihan Teknis Pajak Dasar (PTPD)/Diklat Teknis
Substantif Dasar (DTSD) Pajak, atau
2. Telah mengikuti bentuk pengembangan kompetensi lain terkait tugas dan
fungsi sebagai Account Representative
Lain-Lain
1. Komputer/PC/Laptop/Handphone/Smartphone
2. Jaringan intranet atau internet (termasuk kuota data);
3. Headset/Headphone untuk materi berupa video dan modul interaktif
(audio visual) serta video conference
4. Menggunakan situs Kemenkeu Learning Center beserta seluruh fitur
terkait course pelatihan tersebut
Aplikasi zoom meeting yang ter-install (sesi video conference)
g. PERSYARATAN PENGAJAR
Pengajar/Fasilitator pelatihan ini adalah pengajar pada sesi video
conference dan forum diskusi, karena pada sesi belajar mandiri tidak ada
pengajar.
L a p o r a n P e n g e m b a n g a n K u r i k u l u m P u s d i k l a t P a j a k | 33
Narasumber Video Conference untuk mata pelajaran Pengenalan
Standard Operating Procedure Account Representative terdiri dari:
1. Widyaiswara Pusdiklat Pajak
2. Pejabat/Pegawai Direktorat Potensi Kepatuhan dan Penerimaan (PKP)
3. Pejabat/Pegawai CTA Direktorat Data dan Informasi Perpajakan (DIP)
4. Pejabat/Pegawai Direktorat Ekstensifikasi dan Penilaian (EP)
Narasumber Forum Diskusi untuk seluruh mata pelajaran terdiri dari:
1. Widyaiswara Pusdiklat Pajak
2. Pejabat/Pegawai Direktorat Potensi Kepatuhan dan Penerimaan (PKP)
3. Pejabat/Pegawai CTA Direktorat Data dan Informasi Perpajakan (DIP)
Adapun jumlah pejabat/pegawai yang ditugaskan dari DJP akan
menyesuaikan dengan jumlah peserta pelatihan.
Umum
1) mempunyai kemampuan dalam mentransfer pengetahuan, keterampilan,
dan sikap perilaku yang baik kepada peserta;
2) mempunyai pengalaman mengajar;
3) menguasai materi yang akan diajarkan;
4) memiliki keahlian teknis tertentu khususnya dalam mata pelajaran yang
akan diberikan;
Khusus
1) Menguasai materi/keahlian tertentu khususnya terkait tugas, fungsi, dan
proses bisnis pekerjaan Account Representative;
2) Diutamakan berasal dari Widyaiswara Pusdiklat Pajak, Direktorat Potensi,
Kepatuhan dan Penerimaan (PKP), CTA Direktorat Data dan Informasi
Perpajakan (DIP), dan Direktorat Ekstensifikasi dan Penilaian DJP;
3) Telah mengikuti Training of Trainer (ToT) atau Lokakarya Penyamaan
Materi atau Rapat koordinasi pembahasan kurikulum/persiapan
penyelenggaraan Pusdiklat Pajak.
L a p o r a n P e n g e m b a n g a n K u r i k u l u m P u s d i k l a t P a j a k | 34
C. PENUTUP
Kegiatan rapat pengembangan kurikulum ini menghasilkan KAP dan
GBPP/SAP Acuan Pelatihan Teknis Account Representative Dasar E-learning.
Laporan Hasil Pengembangan Kurikulum ini disusun untuk mendokumentasikan
kegiatan rapat pengembangan kurikulum internal dan eksternal serta acuan bagi
Pusdiklat Pajak dalam melaksanakan Program Pelatihan Account Representative
Dasar E-learning di Lingkungan Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan.
D. LAMPIRAN
1. Notula Rapat Pembahasan dan Pengembangan Kurikulum
2. Kerangka Acuan Program Diklat (KAP Diklat), Garis-Garis Besar Program
Pembelajaran-GBPP, dan Satuan Acara Pembelajaran-SAP Acuan
3. Kerangka Naskah Soal (KNS)
Mengetahui, 27 Maret 2020
Kepala Pusat,
Hario Damar
NIP 19620629 198302 1 002
Tim Pengelola Program Pelatihan Teknis
Account Representative Dasar E-learning :
Ketua : Faisal Ahmad Chotib
NIP 19750107 199511 1 002
Anggota :
1. Endriko Pudjisaputro
NIP 19710911 199903 1 001
2.Taufik Kurachman
NIP 19701021 199503 1 001
3. Mohammad Djufri
NIP 19690411 199503 1 001