LAPORAN PENYULUHAn

download LAPORAN PENYULUHAn

of 21

description

text

Transcript of LAPORAN PENYULUHAn

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangDiabetes merupakan penyakit degenerative yang akan terus berkembang jumlahnya dimasa datang. Diabetes merupakan salah satu ancaman utama bagi kesehatan umat manusia pada abad 21 . perserikatan bangsa bangsa (WHO ) membuat perkiraan bahwa tahun 2000 jumlah pengidap diabetes diatas umur 20 tahun berjumlah 150 juta orang dan dalam kurun waktu 25 tahun kemudian, pada tahun 2025 , jumlah itu akan membengkak menjadi 300 juta orang. Masalah diabetes mellitus dinegara Negara berkembang tidak pernah mendapat perhatian para ahli diabetes di Negara- Negara barat sampai Kongres International Diabetes Federation (IDF ) ke IX tahun 1973 di Brussel. Baru pada tahun 1976 , ketika kongres IDF di New Delhi India, diadakan acara khusus yang membahas diabetes mellitus di dareah tropis. Setelah itu, banyak penelitian yang dilakukan dinegara berkembang dan data yang terakhir di WHO menunnjukan justru peningkatan tertinggi pasien diabetes malah di Negara Asia Tenggara termasuk di Indonesia. Menurut penelitian epidemiologi yang sampai saat ini dilaksanakan di Indonesia berkisar antara 1,4 dengan 1,6 % , kecuali didua tempat dI Pekajangan , suatu desa dekat Semarang , 2,3 % dan Manado 6%. Penelitian terakhir menunnjukkan tahun 2001 dan 2005 didaerah Depok didapatkan prevalensi DM tipe 2 sebesar 14,7 % suatu angka yang sangat mengejutkan . Demikian juga didaerah Makassar prevalensi diabetes mellitus tahun 2005 mencapai 12,5 %. Ini sesuai dengan apa yang dikemukakan WHO, Indonesia akan menempati peringkat nomor 5 sedunia dengan jumlah pengidap diabetes sebanyak 12,4 juta orang pada tahun 2025 . B. Tujuan Sebagai salah satu syarat menjalankan kepaniteraan klinik senior di bidang family medicine.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

A. Defenisi Diabetes mellitus adalah penyakit metabolic dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya. Penyakit Diabetes Mellitus (DM) yang kita kenal sebagai penyakit kencing manis adalah kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat kekurangan insulin baik absolute maupun relative. Diabetes Mellitus merupakan salah satu penyakit degenerative dengan sifat kronis yang jumlahnya terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 1983, prevalensi DM di Jakarta baru sebesar ,7%; pada tahun 1993 prevalensinya meningkat menjadi 5,7% dan pada tahun 2001 melonjak menjadi 12,8%. Klasifikasi atau jenis diabetes ada bermacam-macam, tetapi di Indonesia yang paling banyak ditemukan adalah DM tipe 2. Jenis diabetes yang lain ialah DM tipe 1; diabetes kehamian/gestasional (DMG) dan diabetes tipe lain. Ada juga kelompok individu lain dengan toleransi glukosa abnormal tetapi kadar glukosanya belum memenuhi syarat masuk ke dalam kelompok diabetes mellitus, disebut toleransi glukosa terganggu (TGT).Sebenarnya penyakit diabetes tidaklah menakutkan bila diketahui lebih awal. Kesulitan diagnosis timbul karena kadang-kadang dia dating tenang dan bila dibiarkan akan menghanyutkan pasien ke dalam komplikasi fatal. Oleh karena itu, mengenal tanda-tanda awal penyakit diabetes ini menjadi sangat penting.

B. PatofisiologiPancreas yang disebut kelenjar ludah perut, adalah kelenjar penghasil insulin yang terletak di belakang lambung. Di dalamnya terdapat kumpulan sel yang berbentuk seperti pulau pada peta, karena itu disebut pulau-pulau Langerhans yang berisi sel beta yang mengeluarkan hormone insulin yang sangt berperan dalam mengatur kadar glukosa darah.Insulin yang dikeluarkan oleh sel beta tadi dapat diibaratkan sebagai anak kunci yang dapat membuka pintu masuknya glukosa ke dalam sel, untuk kemudian di dalam sel glukosa tersebut dimetabolisasikan menjadi tenaga. Bila isulin tidak ada, maka glukosa dalam darah tidak dapat masuk ke dalam sel dengan akibat kadar glukosa dalam darah tidak dapat masuk ke dalams el dengan akibat kadar glukosa dalam darah meningkat. Keadaan inilah yang terjadi pada diabetes mellitus tipe 1.Pada keadaan diabetes mellitus tipe 2, jumlah insulin bisa normal, bahkan lebih banyak, tetapi jumlah reseptor (penangkap) insulin di permukaan sel kurang. Reseptor insulin ini dapat diibaratkan sebagai lubang kunci pintu masuk ke dalam sel. Pada keadaan DM tipe 2, jumlah lubang kuncinya kurang, sehingga meskipun anak kuncinya (insulin) banyak, tetapi karena lubang kuncinya (reseptor) kurang, maka glukosa yang masuk ke dalam sel sedikit, sehingga sel kekurangan bahan bakar (glukosa) dan kadar glukosa dalam darah meningkat. Dengan demikian keadaan ini sama dengan keadaan DM tipe 1, bdanya adalah pada DM tipe 2 disamping kadar glukosa tinggi, kadar insulin juga tinggi atau normal. Pada DM tipe 2 juga bisa ditemukan jumlah insulin cukup atau lebih tetapi kualitasnya kurang baik, sehingga gagal membawa glukosa masuk ke dalam sel. Di samping penyebab di atas, DM juga bisa terjadi akibat gangguan transport glukosa di dalam sel sehingga gagal digunakan sebagai bahan bakar untuk metabolism energy.

C. Faktor PencetusFaktor genetik merupakan penyebab utama timbulnya penyakit diabetes di samping penyebab lain seperti infeksi, kehamilan, dan obat-obatan. Tetapi, meskipun demikian, pada orang dengan genetik diabetes, belumlah menjamin timbulnya penyakit diabetes. Masih mungkin genetik ini tidak menampakkan diri secara nyata sampai akhir hayatnya.

Beberapa faktor yang dapat menyuburkan dan sering merupakan faktor pencetus diabetes mellitus adalah :a. kurang gerak/ malasb. makanan berlebihanc. kehamiland. kekurangan produksi hormone insuline. penyakit hormone yang kerjanya berlawanan dengan insulin.

D. Gejala dan Tanda-Tanda AwalAdanya penyakit diabetes ini pada awalnya seringkali tidak dirasakan dan tidak disadari oleh penderita. Beberapa keluhan dan gejala yang perlu mendapat perhatian ialah :1. Keluhan klasik Penurunan berat badan (BB) dan rasa lemahPenurunan BB yang berlangsung dalam waktu relative singkat harus menimbulkan kecurigaan. Rasa lemah hebat yang menyebabkan penurunan prestasi di sekolah dan lapangan olah raga juga mencolok. Hal ini disebabkan glukosa dalam darah tidak dapat masuk ke dalam sel, sehingga sel kekurangan bahan bakar untuk menghasilkan tenaga. Untuk kelangsungan hidup, sumber tenaga terpaksa diambil dari cadangan lain yaitu sel lemak dan otot. Akibatnya penderita kehilangan jaringan lemak dan otot sehingga menjadi kurus. Banyak kencingKarena sifatnya, kadar glukosa darah yang tinggi akan menyebabkan banyak kencing. Kencing yang sering dan dalam jumlah banyak akan sangat mengganggu penderita, terutama pada waktu malam hari. Banyak minumRasa haus amat sering dialami oleh penderita karena banyaknya cairan yang keluar melalui kencing. Keadaan ini justru sering disalahtafsirkan. Dikiranya sebab rasa haus ialah udara yang panas atau beban kerja yang berat. Untuk menghilangkan rasa haus itu penderita minum banyak.

Banyak makanKalori dari makanan yang dimakan, setelah dimetabolisasikan menjadi glukosa dalam darah tidak seluruhnya dapat dimanfaatkan, penderita selalu merasa lapar.2. Keluhan lain Gangguan saraf tepi/ kesemutanPenderita mengeluh rasa sakit atau kesemutan terutama pada kaki di waktu malam, sehingga mengganggu tidur. Gangguan penglihatanpada fase awal penyakit diabetes sering dijumpai gangguan penglihatan yang mendorong penderita untuk mengganti kacamatanya berulang kali agar ia tetap dapat melihat dengan baik. Gatal/bisulkelainan kulit berupa gatal, biasanya terjadi di daerah kemaluan atau daerah lipatan kulit seperti ketiak dan di bawah payudara. Seringpula dikeluhkan timbulnya bisul dan luka yang lama sembuhya. Luka ini dapat timbul akibat hal yang sepele seperti luka lecet karena sepatu atau tertusuk peniti. Gangguan ereksigangguan ereksi ini menjadi masalah tersembunyi karena sering tidak secara terus terang dikemukakan penderitanya. Hal ini terkait dengan budaya masyarakat yang masih merasa tabu membicarakan masalah seks, apalagi menyangkut kemampuan atau kejantanan seseorang. KeputihanPada wanita, keputihan dan gatal merupakan keluhan yang sering ditemukan dan kadang-kadang merupakan satu-satunya gejala yang dirasakan.E. DiagnosisKriteria Diagnostik Diabetes mellitus A. Kadar glukosa darah sewaktu >200mg atau B. Kadar Glukosa darah puasa >126 mg/dl atau C. Kadar glukosa plasma >200mg pada 2jam sesudah beban glokosa 75 gram pada TTGO

F. PengobatanTujuan utama pengobatan diabetes mellitus yaitu : Mengembalikan konsentrasi glukosa darah menadi senormal mungkin agar penyandang DM merasa nyaman dan sehat. Mencegah atau memperlambat timbulnya komplikasi Mendidik penderita dalam pengetahuan dan motivasi agar dapat merawat sendiri penyakitnya sehingga mampu mandiri.Prinsip dari pengobatan diabetes mellitus adalah : Diet Penyuluhan Exercise ( latihan fisik / olahraga ) Obat : oaral hipoglikemik , insulin

BAB IIIPENUTUPA. Kesimpulan Diabetes mellitus adalah penyakit metabolic dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya. Gejala dan tanda awal :Keluhan klasik : BB turun tanpa sebab yang jelas Banyak kencing Banyak minum Banyak makan Keluhan lain : Kesemutan Gangguan penglihatan Infeksi sulit sembuh Cepat lelah Mudah menggantuk Dll

Faktor Resiko Usia >45 tahun BB > 110% BB idaman atau IMT 23 kg /m2 Riwayat DM dikeluarga Riwayat melahirkan bayi dengan BB > 4000gram Riwayat DM pada kehamilan

DAFTAR PUSTAKA

Sudoyo ,W.Aru 2005 ,Ilmu penyakit Dalam , EGC ,Jakarta

LAPORAN PENYULUHAN DIET MAKANAN PADA PASIEN DIABETES MELLITUS

A. PENDAHULUAN Diabetes merupakan penyakit degenerative yang akan terus berkembang jumlahnya dimasa datang. Diabetes merupakan salah satu ancaman utama bagi kesehatan umat manusia pada abad 21 . perserikatan bangsa bangsa (WHO ) membuat perkiraan bahwa tahun 2000 jumlah pengidap diabetes diatas umur 20 tahun berjumlah 150 juta orang dan dalam kurun waktu 25 tahun kemudian, pada tahun 2025 , jumlah itu akan membengkak menjadi 300 juta orang. Masalah diabetes mellitus dinegara Negara berkembang tidak pernah mendapat perhatian para ahli diabetes di Negara- Negara barat sampai Kongres International Diabetes Federation (IDF ) ke IX tahun 1973 di Brussel. Baru pada tahun 1976 , ketika kongres IDF di New Delhi India, diadakan acara khusus yang membahas diabetes mellitus di dareah tropis. Setelah itu, banyak penelitian yang dilakukan dinegara berkembang dan data yang terakhir di WHO menunnjukan justru peningkatan tertinggi pasien diabetes malah di Negara Asia Tenggara termasuk di Indonesia. Menurut penelitian epidemiologi yang sampai saat ini dilaksanakan di Indonesia berkisar antara 1,4 dengan 1,6 % , kecuali didua tempat dI Pekajangan , suatu desa dekat Semarang , 2,3 % dan Manado 6%. Penelitian terakhir menunnjukkan tahun 2001 dan 2005 didaerah Depok didapatkan prevalensi DM tipe 2 sebesar 14,7 % suatu angka yang sangat mengejutkan . Demikian juga didaerah Makassar prevalensi diabetes mellitus tahun 2005 mencapai 12,5 %. Ini sesuai dengan apa yang dikemukakan WHO, Indonesia akan menempati peringkat nomor 5 sedunia dengan jumlah pengidap diabetes sebanyak 12,4 juta orang pada tahun 2025 .

B. WAKTU , TEMPAT DAN PESERTA Kegiatan penyuluhan Diet makanan pada pasien DM dilakukan pada tanggal :Hari / Tanggal : Rabu / 11 juli 2012Waktu : 16.30 wibTempat : PradaTopik : Diet makanan pada pasien DMPeserta : Ibu ibu arisan Di Prada

C. PELAKSANAAN KEGIATAN Pelaksanaan Kegiatan penyuluhan dibagi dalam 3 tahap yaitu :a. Tahap pengenalan dan penggalian pengetahuan peserta Setelah memberi salam dan perkenalan pemateri terlebih dahulu menyampaikan maksud dan tujuan diberikan penyuluhan sebelum materi disampaikan.

b. Penyampaian Materi Materi disampaikan dengan menggunakan alat bantu penyajian berupa leaflet. Dan disela materi penyaji memberikan kesempatan bertanya jika ada materi yang tidak dimengerti.

c. Penutup Setelah penyampaian materi , penyaji memberikan kesempatan peserta untuk bertanya.

D. MATERI PENYULUHAN 1. Pengertian Adalah penyakit metabolic dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya.

2. Gejala dan tanda awal : Keluhan klasik : BB turun tanpa sebab yang jelas Banyak kencing Banyak minum Banyak makan Keluhan lain : Kesemutan Gangguan penglihatan Infeksi sulit sembuh Cepat lelah Mudah menggantuk Dll

3. Faktor Resiko Usia >45 tahun BB > 110% BB idaman atau IMT 23 kg /m2 Riwayat DM dikeluarga Riwayat melahirkan bayi dengan BB > 4000gram Riwayat DM pada kehamilan Dll

4. Kriteria Diagnostik Diabetes mellitus Kadar glukosa darah sewaktu >200mg atau Kadar Glukosa darah puasa >126 mg/dl atau Kadar glukosa plasma >200mg pada 2jam sesudah beban glokosa 75 gram pada TTGO

5. Perencanaan Makanan pada pasien Diabetes Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energy Batasi konsumsi lemak , minyak dan santan samapi seperempat kecukupan energy Biasakan makan pagi Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan Minumlah banyak air putih Hindari minuman yang mengandung glukosa Hindari minuman yang mengandung alcohol Lakukan kegiatan jasmani dan olahraga secara teratur

6. Perencanaan makan Makanan dianjurkan seimbang dengan komposisi energy dari karbohidrat , protein dan lemak ,sebagai berikut :

Karbohidrat 60-70 % Protein 10-15 % Lemak 20-25% Anjuran makan seimbang seperti anjuran makan sehat pada umumnya Tidak ada makanan yang dilarang namun dibatasi sesuai kebutuhan Teratur dalam jadwal, jumlah dan jenis makanan 7. Penentuan Kebutuhan Kalori Kalori Basal Laki laki : BB idaman (kg ) x 30 kalori /kg = . KaloriWanita : BB idamana (kg) x 25 kalori /kg

Koreksi Penyesuaian Umur > 40 tahun : - 5 % x kalori basal Aktifitas ringan : +10 % x kalori basal Aktifitas Ringan : +20 % x kalori basal

BB gemuk : - 20% x kalori basal Lebih : -10% x kalori basal Kurang :+20% x kalori basal

Stress metabolic : + ( 10 -30% ) X kalori basal Hamil trisemester I&II: = + 300 kalori Hamil Trisemester III/ laktasi = + 500 kalori

8. Prinsip pembagian porsi makanan sehari hari Disesuaikan dengan kebiasaan makan pasien dan diusahakan porsi tersebar sepanjang hari Disarankan porsi terbagi ( 3 besar dan 3 kecil ) :1. Makan pagi -selingan pagi 2. Makan siang - selingan siang 3. Makan malam - selingan malam ( terutama bagi pasien yang menggunakan insulin kerja panjang )

9. Komplikasi DM Hipoglikemi Kadar gula darah < 60 mg/dl Kadar gula darah