Laporan PL

108
LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN BLOK CHEM IV PUSKESMAS SOKARAJA I “Upaya Mengurangi Angka Kejadian Diare di Desa Karang Nanas” Tutor: TUTOR : dr. Vitasari Indriani KELOMPOK XI 1. Wienda Dida P. G1A008010 2. Andhita Chairunnisa G1A008115 3. Dyah Isnani Fitriana G1A008046 4. Syifa’u Rakhmi G1A008037 5. Tini Rohmantini G1A008027 6. Fani Adhikara G1A008125 7. Laras Puspa Nirmala G1A008122 8. Benedicta Arum B. G1A008126 9. Dimas Bagus C. P. G1A008110

description

di

Transcript of Laporan PL

Page 1: Laporan PL

LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN BLOK CHEM IV

PUSKESMAS SOKARAJA I

“Upaya Mengurangi Angka Kejadian Diare di Desa Karang Nanas”

Tutor:

TUTOR : dr. Vitasari Indriani

KELOMPOK XI

1. Wienda Dida P. G1A008010

2. Andhita Chairunnisa G1A008115

3. Dyah Isnani Fitriana G1A008046

4. Syifa’u Rakhmi G1A008037

5. Tini Rohmantini G1A008027

6. Fani Adhikara G1A008125

7. Laras Puspa Nirmala G1A008122

8. Benedicta Arum B. G1A008126

9. Dimas Bagus C. P. G1A008110

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN

PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

PURWOKERTO

2010

Page 2: Laporan PL

LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN CHEM IV

PUSKESMAS SOKARAJA I

Oleh

Kelompok XI

Wienda Dida P. G1A008010

Andhita Chairunnisa G1A008115

Dyah Isnani Fitriana G1A008046

Syifa’u Rakhmi G1A008037

Tini Rohmantini G1A008027

Fani Adhikara G1A008125

Laras Puspa Nirmala G1A008122

Benedicta Arum B. G1A008126

Dimas Bagus C. P. G1A008110

Disusun untuk memenuhi tugas praktek lapangan pada

BLOK CHEM IV Jurusan Kedokteran

Fakultas Kedokteran dan Ilmu-Ilmu Kesehatan

Universitas Jendral Soedirman

Purwokerto

Disetujui dan Disahkan,

Pada ......, ... Maret 2010

Dosen Pembimbing Fakultas Dosen Pembimbing Lapangan

dr. Vitasari Indriani dr. Sugeng Rahadi

Page 3: Laporan PL

PRAKATA

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat

rahmat dan hidayahnya kami dapat menyusun laporan praktek lapangan ini. Yang

terhormat pihak Puskesmas Sokaraja 1, yang kami hormati pihak Desa Karang

Nanas dan tutor kelompok 11 Praktek Lapangan.

Terimakasih atas bantuan dari berbagai pihak yang telah membantu kami,

sehingga kami dapat menyelesaikan laporan praktek lapangan kami yang berisi

tentang program – program yang ada di puskesmas mengenai permasalahan

penyakit yang di prioritaskan.

Semoga laporan ini bisa memeberikan suatu manfaat bagi para pembaca

laporan praktek lapangan kami.

Kami sadar dalam penyusunan laporan praktek lapangan ini masih banyak

kekurangan, maka dari itu kritik dan saran yang dapat membangun dan

menjadikan kami lebih baik untuk kedepannya sangat kami harapkan.

Purwokerto, 18 Maret 2010

Kelompok 11

Page 4: Laporan PL

DAFTAR ISI

A. BAGIAN AWAL

HALAMAN SAMPUL

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PERSETUJUAN

PRAKATA

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR LAMPIRAN

B. BAGIAN INTI

I. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

2. Tujuan

II. GAMBARAN UMUM

1. Keadaan Geografi

2. Keadaan Demografi

3. Keadaan Sosial Ekonomi

III. PENCAPAIAN PROGRAM KESEHATAN

1. Derajat Kesehatan Mayarakat

2. Perilaku Masyarakat

3. Kesehatan Lingkungan

4. Pelayanan Kesehatan

Page 5: Laporan PL

IV. ANALISIS MASALAH

1. Analisis Potensi dan Kebutuhan

2. Perumusan Masalah

3. Prioritas Masalah

4. Analisis Penyebab Masalah

5. Pemecahan Masalah

V. RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN (PLAN OF ACTION)

1. Nama Kegiatan

2. Latar Belakang Kegiatan

3. Tujuan

4. Sasaran

5. Pelaksanaan

6. Pokok Kegiatan

7. Alat dan Sarana

8. Pelaksanaan

9. Rencana Anggaran

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

C. BAGIAN AKHIR

1. Daftar Pustaka

2. Lampiran-lampiran.

Page 6: Laporan PL

DAFTAR TABEL

PENDIDIKANtidak lulus SD -lulus SD 3lulus SMP 8lulus SMA 1akademi/PT 1

SKALA PENGETAHUAN<10 RENDAH

10_19 SEDANG20-29 TINGGI

Hasil penghitunganRESPONDEN 1 9 RENDAHRESPONDEN 2 6 RENDAHRESPONDEN 3 14 SEDANGRESPONDEN 4 14 SEDANGRESPONDEN 5 5 RENDAHRESPONDEN 6 5 RENDAHRESPONDEN 7 6 RENDAHRESPONDEN 8 5 RENDAHRESPONDEN 9 4 RENDAH

RESPONDEN 10 6 RENDAHRESPONDEN 11 8 RENDAHRESPONDEN 12 6 RENDAHRESPONDEN 13 9 RENDAHRESPONDEN 14 11 SEDANGRESPONDEN 15 12 SEDANG

Page 7: Laporan PL

PERILAKU SEHAT GIZI SIKAP PENANGANAN12_17 TINGGI 5-6 tinggi 12_17 TINGGI6_11 SEDANG 3-4 sedang 6_11 SEDANG

<6 RENDAH <3 rendah <6 RENDAHHasil

penghitunganHasil penghitungan Hasil penghitungan

12 TINGGI 4 SEDANG 6 SEDANG13 TINGGI 2 RENDAH 10 SEDANG12 TINGGI 4 SEDANG 12 TINGGI10 SEDANG 5 TINGGI 11 SEDANG9 SEDANG 4 SEDANG 7 SEDANG

10 SEDANG 4 SEDANG 6 SEDANG13 TINGGI 4 SEDANG 10 SEDANG10 SEDANG 4 SEDANG 6 SEDANG10 SEDANG 4 SEDANG 7 SEDANG10 SEDANG 4 SEDANG 7 SEDANG11 SEDANG 4 SEDANG 8 SEDANG10 SEDANG 4 SEDANG 11 SEDANG11 SEDANG 3 SEDANG 8 SEDANG6 RENDAH 3 SEDANG 8 SEDANG9 SEDANG 3 SEDANG 9 SEDANG

LINGKUNGAN SARANA PENDUKUNG8-12 TINGGI 23 BAIK3-7 SEDANG <22 BURUK<3 RENDAH

Hasil penghitunganHasil penghitungan 2 RENDAH 0 BURUK5 SEDANG 0 BURUK6 SEDANG 2 BURUK6 SEDANG 0 BURUK1 RENDAH 0 BURUK3 SEDANG 0 BURUK3 SEDANG 0 BURUK1 RENDAH 0 BURUK1 RENDAH 0 BURUK1 RENDAH 0 BURUK5 SEDANG 0 BURUK6 SEDANG 1 BURUK4 SEDANG 4 BURUK2 RENDAH 2 BURUK2 RENDAH 1 BURUK

Page 8: Laporan PL

PENGETAHUAN TENTANG DIARE

SKALAYA TIDAK8 7

BAB >3 5 10TINJA CAIR 5 10NYERI PERUT 4 11MUNTAH 3 12LAIN 7 8

AIR YANG TERCEMAR 1 14MAKANAN 11 4LALAT 2 13LAINNYA UDARA 1 14 ASI 1 14 TANGAN KOTOR 1 14

PENYEBAB

bakteri 2 13virus 1 14jamur 0 15cacing 1 14LAINNYA 2 13 masuk angin 1 14

YANG PERTAMA DILAKUKAN SAAT KEJADIAN DIAREminum air putih sebanyak-banyaknya 0minum air garam dan gula 4datang ke puskesmas/ balai pengobatan 1lainnya OBAT WARUNG

8

DIARE BERBAHAYA KARENAKematian 7kecacatan 2lainnya dehidrasi 4 muntaber 1

DAFTAR GAMBAR

Page 9: Laporan PL

SKALA

< 10 : RENDAH

10 – 19 :SEDANG

20 – 29 :TINGGI

Page 10: Laporan PL

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada tahun 2009 lalu terdapat banyak kasus diare di Desa Karang

Nanas Kecamatan Sokaraja. Tidak hanya menyerang anak-anak dan balita,

tapi juga menyerang warga remaja dan dewasa. Setelah kami meninjau

beberapa warga di Desa Karang Nanas ini, ternyata masih banyak warga

desa yang kurang pengetahuanya tentang diare, faktor penyebabnya,

bagaimana penyebarannya, dan cara untuk mencegah serta mengobati

penyakit diare.

Page 11: Laporan PL

Pengetahuan yang kurang menyebabkan masih terdapat banyak warga

desa yang belum mengetahui bahwa salah satu faktor yang berperan penting

dengan kejadian diare adalah kebersihan lingkungan. Masih banyak di

antara mereka yang kurang memperhatikan lingkungan tempat tinggalnya

dan lingkungan sekitar rumah mereka.

Selain pengetahuan, faktor ekonomi juga berpengaruh terhadap

kejadian diare. Setelah ditinjau, ternyata hanya beberapa warga desa yang

memiliki jamban di rumah mereka. Hal ini dikarenakan banyak warga desa

yang merasa kurang mampu untuk membangun jamban di setiap rumah.

Sedangkan pemerintah menyalurkan bantuan dalam bentuk “pembagian satu

jamban untuk tiga sampai empat kepala keluarga”, tetapi belum bisa

terlaksana karena banyak warga yang merasa enggan tanah mereka

digunakan untuk pembangunan jamban tersebut. Sebagain besar warga takut

sumber airnya akan tercemar oleh kotoran dari jamban tersebut dan

dikhawatirkan jamban tersebut juga akan menimbulkan bau yang tidak

sedap.

Perilaku warga juga mempengaruhi tingkat penyebaran penyakit diare

di Desa Karang Nanas. Sedikit warga yang memiliki jamban, dan mereka

lebih memilih menggunakan jamban tetengga atau sanak saudara di lain

rumah untuk buang air besar (BAB). Pola hidup yang kurang sehat seperti

kebiasaan mencuci tangan dengan air mengalir sebelum makan dan kurang

memperhatikan hygiene sanitasi makanannya. Oleh karena beberapa faktor

tersebut di atas, maka kelompok kami akan menganalisis lebih lanjut

tentang kasus penyakit diare di Desa Karang Nanas Sokaraja.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Menganalisis kasus diare di Desa Karang Nanas Kecamatan Sokaraja

khususnya pada balita.

2. Tujuan Khusus

a. Menginformasikan tentang penyakit diare dan faktor penyebahnya.

b. Menginformasikan tentang cara pencegahan dan pengobatan diare

Page 12: Laporan PL

c. Menginformasikan tentang program-program pelayanan kesehatan

d. Mengarahkan perilaku warga ke arah yang lebih baik.

C. Manfaat

1. Diharapkan warga dapat mengetahui dan memahami segala sesuatu

yang berhubungan tentang penyakit diare

2. Warga dapat menerapkan cara-cara pencegahan diare dalam

kehidupannya.

3. Warga dapat melakukan pertolongan pertama pada penderita diare

4. Warga dapat berperan serta dalam program-program pelayanan

kesehatan

5. Warga menjadi peduli dengan kebersihan lingkungan sekitar mereka

6. Warga bisa mengubah perilakunya menjadi Perilaku Hidup Bersih dan

Sehat (PHBS).

BAB II

GAMBARAN UMUM

A. Keadaan geografi

Puskesmas I Sokaraja berada di wilayah Kecamatan Sokaraja.

Wilayah Puskesmas I Sokaraja meliputi 10 desa dari 18 desa yang ada di

Kecamatan Sokaraja. Luas wilayah Kecamatan Sokaraja 29,92 km2 dengan

ketinggian dari permukaan laut berkisar antara 140 – 600 M.

Sedangkan Wilayah Kecamatan Sokaraja dibatasi oleh :

Di sebelah Utara : Desa Kembaran

Di sebelah Selatan : Kecamatan Kalibagor

Page 13: Laporan PL

Di sebelah Timur : Kabupaten Purbalingga

Di sebelah Barat : Kecamatan Purwokerto Timur

Penggunaan lahan di Wilayah Kecamatan Sokaraja dapat dirinci

sebagai berikut:

Tanah sawah : 3.129,871 Ha

Tanah pekarangan : 1.317,227 Ha

Tanah perkebunan : 733.752 Ha

Kolam : 28.484 Ha

Lain-lain : 73 Ha

B. Wilayah kerja

Desa-desa yang termasuk dalam wilayah kerja Puskesmas adalah :

1. Desa Kalikidang

2. Desa Karang Kedawung

3. Desa Karang Nanas

4. Desa Karangrau

5. Desa Pamijen

6. Desa Sokaraja Kidul

7. Desa Sokaraja Kulon

8. Desa Sokaraja Tengah

9. Desa Sokaraja Wetan

10. Desa Wiradadi

C. Keadaan demografi

1. Pertumbuhan Penduduk

Berdasarkan data dari Kecamatan Sokaraja pada akhir tahun 2009,

jumlah penduduk di wilayah Puskesmas I Sokaraja sebesar 49.918 jiwa

yang terdiri dari 24.801 laki-laki (49,68 %) dan 25.117 perempuan

(50,32 %) tergabung dalam 14.189 rumah tangga / KK. Jumlah

penduduk tertinggi di desa Karang nanas sebesar 7.825 jiwa sedangkan

terendah di desa Karang Kedawung sebesar 2.525 jiwa.

a. Jumlah Penduduk Menurut Golongan Umur

Page 14: Laporan PL

Jumlah penduduk di wilayah Puskesmas I Sokaraja berdasarkan

golongan umur dan jenis kelamin pada tahun 2009 dapat dilihat

pada Tabel 1.

Tabel 1. Jumlah Penduduk Menurut Golongan Umur

NoGolongan

umur (th)Laki – laki Perempuan Jumlah

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

`17

<1

1 – 4

5 – 9

10 – 14

15 – 19

20 – 24

25 – 29

30 – 34

35 – 39

40 – 44

45 – 49

50 – 54

55 – 59

60 – 64

65 – 69

70 – 74

75+

550

1.445

1.794

1.828

1.914

1.883

1.950

2.000

1.976

1.892

1.877

1.744

1.550

1.027

667

465

239

558

1.519

1.827

1.904

1.901

1.946

1.933

2.065

2.001

1.899

1.939

1.786

1.540

980

628

463

228

1.108

2.964

3.621

3.732

3.815

3.829

3.883

4.065

3.977

3.791

3.816

3.530

3.090

2.007

1.295

928

467

Tabel 1 menunjukkan bahwa jumlah penduduk menurut

golongan umur 30 - 34 tahun adalah jumlah penduduk tertinggi

yaitu sebesar 4.065 jiwa atau sebesar 8,14 %.

b. Kepadatan Penduduk

Kepadatan penduduk di wilayah Puskesmas I Sokaraja adalah

bervariasi. Desa terpadat penduduknya adalah desa Wiradadi

dengan tingkat kepadatan sebesar 6.524 jiwa setiap kilometer

persegi, sedangkan tingkat kepadatan paling rendah adalah desa

Page 15: Laporan PL

Karang Kedawung yaitu sebesar 1.558 jiwa setiap kilometer

persegi.

D. Keadaan Sosial Ekonomi

1. Tingkat Pendidikan

Data pendidikan penduduk di wilayah Puskesmas I Sokaraja dapat

dilihat pada tabel berikut :

Table 2. Data Pendidikan Penduduk Puskesmas I Sokaraja tahun 2009 (10 tahun ke atas)

No.Jenis

Pendidikan

Desa

01 02 03 04 05 06 07 08 09 10

1Tidak

sekolah58 80 68 45 51 55 68 67 58 48

2Belum

tamat SD418 2623 1716 2084 660 1252 1409 820 1135 987

3Tamat

SD/MI757 1927 1257 1428 873 1547 1716 1341 1317 915

4Tamat

SMP/MTS504 906 505 430 311 1064 1175 733 696 502

5Tamat

SMU/SLTA645 713 524 218 296 1155 1148 966 640 259

6 Diploma 98 59 61 23 40 142 184 112 10 82

7 Universitas 73 38 48 14 30 112 123 80 89 72

Berdasarkan data yang ada di Kecamatan Sokaraja, jumlah

penduduk yang berusia 10 tahun ke atas mengikuti pendidikan di

Wilayah Kecamatan Sokaraja yang termasuk wilayah kerja Puskesmas I

Sokaraja sebanyak 41.156. orang atau 98,56% dari 41.754 orang yang

berusia 10 tahun ke atas; meliputi penduduk yang tamat SD sebanyak

13.078 (31,27%), yang tamat SMP sebanyak 6.826 (16,36%) sedangkan

yang tamat SMU sebanyak 6.564 (15,74%) tingkat perguruan tinggi

sebanyak 1.584 (3,81%) sedangkan yang tidak atau belum pernah

Page 16: Laporan PL

sekolah sebanyak 598 orang (1,44%), dan tidak atau belum tamat SD

adalah 13.104 (31,38%)

BAB III

PENCAPAIAN PROGRAM KESEHATAN

Pembangunan kesehatan di Kabupaten Banyumas pada umumnya dan di

wilayah Puskesmas I Sokaraja khususnya diarahkan pada masih rendahnya

derajat kesehatan, status gizi dan kesejahteraan sosial. Maka pembangunan

kesehatan diarahkan dalam upaya perbaikan kesehatan masyarakat melalui

perbaikan gizi, kebersihan lingkungan ,pemberantasan penyakit menular,

penyediaan air bersih serta pelayanan kesehatan ibu dan anak.

Page 17: Laporan PL

Pembangunan kesehatan di wilayah Puskesmas I Sokaraja yang telah

dilaksanakan sampai saat kapan sebagian besar dapat dikatakan berhasil yang

ditandai dengan menurunya angka kematian bayi, angka kematian ibu serta makin

sadarnya masyarakat Sokaraja akan arti pentingnya perilaku hidup bersih dan

sehat.(PHBS).

Hasil-hasil yang dicapai pada pembangunan kesehatan di wilayah

Puskesmas I Sokaraja dapat dilihat dari indikator-indikator di bidang derajat

kesehatan, perilaku masyarakat, kesehatan lingkungan serta pelayanan kesehatan.

A. Derajat kesehatan masyarakat

1. Angka kesakitan

a) Penyakit Menular yang Diamati

1) Demam Berdarah Dengue (DBD)

Jumlah kasus DBD yang ditemukan di wilayah Puskesmas I

Sokaraja sebanyak 73 kasus atau sebesar 146,24 per 100.000

penduduk sedangkan pada tahun 2008 kasus DBD yang

ditemukan di wilayah Puskesmas I Sokaraja adalah sebanyak 35

kasus, dengan demikian maka terjadi kenaikan sebesar 74,37 per

100.000 penduduk.

(a) Penderita DBD yang Ditangani

Jumlah penderita DBD yang ditangani di wilayah

Puskesmas I Sokaraja adalah sebanyak 73 kasus atau

sebesar 100 %. Target Indonesia Sehat 2010 adalah 100%.

(b) Angka Kematian DBD

Kematian karena DBD di wilayah Puskesmas I Sokaraja

adalah 0 %.Sedangakan target Indonesia Sehat 2010 adalah

< l%.

3) Malaria

a) Malaria Positif

Jumlah kasus malaria positif yang ditemukan di

wilayah Puskesmas I Sokaraja tahun 2009 sebanyak 1

kasus. Sedangkan kasus malaria positif tahun 2008 adalah

Page 18: Laporan PL

sebanyak 0 kasus. Dengan demikian terjadi peningkatan

kasus.

b) Malaria Klinis

Jumlah kasus malaria klinis yang ditemukan di

wilayah Puskesmas Sokaraja I pada tahun 2009 sebanyak 8

kasus atau sebesar 16 per 100.000 penduduk. Sedangkan

pada tahun 2008 adalah sebanyak 6 kasus. Dengan

demikian terjadi peningkatan kasus.

c) Penderita Malaria yang Diobati

Pada tahun 2007 kasus malaria positif yang diobati

sebanyak 1 kasus dan kasus malaria klinis yang diobati

adalah sebanyak 8 kasus atau 100%.

4) Tuberkulosis (TB) Paru

a) TB Paru Positif

Jumlah kasus penderita TB Paru Positif di

Puskesmas Sokaraja I pada tahun 2007 sebanyak 39 kasus

atau sebesar 78,12 Per 100.000 penduduk. Sedangkan pada

tahun 2008 kasus TB Paru positif adalah 24 kasus atau

49,28 per 100.000 penduduk. Dengan demikian terjadi

kenaikan cakupan 15 penderita.

Adapun target penemuan pendeita baru TB Paru

dengan Bakteri Tahan Asam (BTA) positif adalah 80 %

dari perkiraan jumlah Penderita TB Paru BTA positif

yaitu sebanyak (115/100.000 x 49.918) = 57 kasus. Dengan

demikian bila dibandingkan dengan target Indonesia Sehat

2008 maka Crude Death Rate (CDR) dari data Puskesmas

Sokaraja I = 78 % masih belum memenuhi target

penemuan, hal ini terjadi karena masih belum maksimalnya

pelaksanaan program Pengendalian Penyakit (P2) TB Paru,

khususnya karena belum dioptimalkannya jejaring P2 TB

untuk dapat meningkatkan jangkauan penemuan penderita

Page 19: Laporan PL

baru TB Paru positif khususnya dengan bidan desa, kader

kesehatan desa, dan petugas kesehatan yang lain

Untuk itu dalam waktu dekat perlu segera

dioptimalkan jejaring program P2 TB Paru dengan

melibatkan seluruh bidan desa yang ada dan balai

pengobatan serta dokter praktek swasta dalam wilayah

Puskesmas I Sokaraja.

5) Hepatitis

Kasus hepatitis tidak ditemukan di wilayah Puskesmas I

Sokaraja pada tahun 2009.

2. Angka Kematian

a. Angka Kematian Bayi

Jumlah bayi lahir mati di wilayah Puskesmas I Sokaraja pada

tahun 2009 adalah 6 orang, sedangkan jumlah lahir mati pada tahun

2008, 5 orang, ini berarti terjadi kenaikan, sedangkan target

Indonesia Sehat 2010 sebesar 40 per 1.000 kelahiran hidup.

Jumlah bayi lahir hidup pada tahun 2009 sebanyak 1.108 bayi.

Sedangkan jumlah lahir hidup pada tahun 2008 sebanyak 958 bayi

ini berati terjadi kenaikan angka kelahiran sebanyak 150 bayi.

b. Angka Kematian Ibu Melahirkan Maternal

Jumlah angka kematian ibu melahirkan di wilayah Puskesmas I

Sokaraja Tahun 2009 Sebanyak 1 orang atau sebesar 0,09 % dari

jumlah ibu yang melahirkan sedangkan pada tahun 2008 tidak ada

kematian ibu melahirkan, ini berarti ada kenaikan angka kematian

ibu melahirkan disebabkan karena kehamilan resiko tinggi.

3. Status Gizi

a. Status Gizi Bayi Baru Lahir

Dari jumlah bayi yang lahir hidup pada tahun 2009 sebanyak 1.108

dan ditemukan bayi lahir hidup dengan Berat Badan Lahir Rendah

Page 20: Laporan PL

(BBLR) 42 bayi. Sedangkan bayi lahir hidup dengan BBLR pada

tahun 2008 sebanyak 28 bayi, ini berati ada peningkatan yang

cukup signifikan. Ini disebabkan karena Resti apa kepanjangannya,

Gizi Buruk, KEK (Kekurangan Energi Kronis).

b. Status Gizi Balita

Pada tahun 2009 jumlah balita yang ada di wilayah Puskesmas I

Sokaraja sebanyak 4.128 balita dengan perincian sebagai berikut:

1) Balita Datang Ditimbang

Di wilayah Puskesmas I Sokaraja pada tahun 2009 balita yang

datang ditimbang adalah sebanyak 3.153 orang atau sebesar

76,40 %. Adapun target IS 2010 adalah 80 %.

2) Balita yang Naik Berat Badannya atau N/D

Pada tahun 2009 di wilayah Puskesmas I Sokaraja balita yang

Naik Berat Badannya adalah sebanyak 2.310 orang sebesar

73,26 % dari Balita yang ditimbang. Sedangkan target IS 2010

adalah 80%.

3) Balita Bawah Garis Merah/BGM

Di wilayah Puskesmas I Sokaraja pada tahun 2009 balita yang

status gizinya di bawah garis merah adalah sebanyak 0 orang

atau sebesar 0 %.Sedangkan target IS 2010 adalah < 15%.

B. Perilaku Masyarakat

Perilaku masyarakat ditekankan pada peran serta masyarakat di bidang

kesehatan melalui penerapan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) baik

di masyarakat maupun di institusi dalam rangka penurunan angka kematian

bayi, balita dan ibu serta berbagai upaya mewujudkan derajat kesehatan

yang tinggi.

1. Desa yang Melaksanakan PHBS

Dari jumlah 14.189 rumah tangga yang ada, rumah tangga yang

dipantau pada tahun 2009 sebanyak 1.963 rumah tangga yang ber

PHBS strata pratama adalah sebanyak 2 rumah tangga (1%), srata

Page 21: Laporan PL

madya sebanyak 283 rumah tangga (14,42%), strata utama sebanyak

1.643 (83,24%), dan strata paripurna sebanyak 44 rumah tangga

(2,24%).

a. Posyandu

Di wilayah Puskesmas I Sokaraja terdapat 96 buah Posyandu ,

adapun menurut tingkat perkembangan Posyandu dapat dirinci

sebagai berikut :

1) Posyandu Pratama

Dari 96 Posyandu yang ada di wilayah Puskesmas I

Sokaraja tedapat 31 Posyandu Pratama atau sebesar 32,29

% Sedangkan pada tahun 2008 sebanyak 20 Posyandu, ini

berarti terjadi kenaikan posyandu Pratama sebanyak 11

posyandu.

2) Posyandu Madya

Dari 96 Posyandu yang ada di wilayah Puskesmas Sokaraja

I terdapat 40 Posyandu Madya atau sebesar

41,67% .Sedangkan pada tahun 2008 Posyandu Madya

sebesar 27 Posyandu .

3) Posyandu Purnama

Dari 96 Posyandu yang ada di wilayah Puskesmas Sokaraja

I terdapat 12 Posyandu Purnama atau sebesar 12,50 %

Sedangkan pada tahun 2008 Posyandu Purnama sebanyak

14 buah. Dengan demikian ada penurunan sebanyak 2 buah

posyandu atau sebesar 14,28 %

4) Posyandu Mandiri

Dari 96 posyandu yang ada di wilayah Puskesmas Sokaraja

I terdapat 13 posyandu mandiri atau sebesar 13,54%.

Sedangkan pada tahun 2008 posyandu Purnama sebanyak

Page 22: Laporan PL

10 buah. Dengan demikian ada kenaikan sebanyak 3 buah

posyandu atau sebesar 23%.

2. Penduduk yang menggunakan sarana kesehatan

Dari jumlah penduduk sebanyak 49.918 orang yang menggunakan

sarana pelayanan kesehatan di Puskesmas pada tahun 2009 adalah

yang berobat Rawat Jalan sebanyak 16.971 orang (35,53%)

kunjungan baru, sedangkan kunjungan lama adalah 25.456 orang

(53,29%) dari total kunjungan sebesar 47.762 orang. Sedangkan target

IS 2010 adalah 15 % penduduk yang menggunakan pelayanan

kesehatan.

Jumlah pasien Rawat Inap pada Tahun 2009 adalah 1.679 orang

dengan hari perawatan 5.335 hari atau 3,36 % sedangkan target IS

2010 adalah 1 %.

3. Kesehatan Lingkungan

Keadaan lingkungan sangat berperan dalam penentuan derajat

kesehatan di samping perilaku dari masyarakat itu sendiri sebagai

upaya untuk meningkatkan kesehatan lingkungan masyarakat.

Beberapa indicator penting yang dapat memperngaruhi kesehatan

lingkungan adalah sebagai berikut :

a. Rumah dan sarana pendidikan

1) Rumah sehat

Dari 10.468 buah rumah, yang diperiksa sebanyak 4.871

buah rumah (46,53%), ternyata yang memenuhi syarata

kesehatan sebanyak 2.856 buah rumah atau sebesar 58,63%.

Sedangkan target IS 2010 adalah 65%.

2) Sekolah sehat

Jumlah sekolah yang ada di wilayah Puskesmas I Sokaraja

sebanyak 22 buah sekolah dasar. Dari jumlah sekolah

tersebut sebanyak 22 buah sekolah adalah sekolah sehat

Page 23: Laporan PL

atau sebesar 100%. Dan terdapat 4 buah SLTP serta 5 buah

SLTA yang semuanya termasuk dalam kategori sekolah

sehat atau memenuhi syarat kesehatan.

b. Tempat Umum dan Pengelolaan Makanan Sehat (TUPM)

1) Hotel

Jumlah hotel yang ada di wilayah Puskersmas I Sokaraja

sebanyak 2 buah .

2) Restoran/Rumah Makan

Jumlah Restauran atau Rumah Makan yang ada di wilayah

Puskesmas I Sokaraja sebanyak 4 buah , sedangkan yang

memenuhi syarat kesehatan sebanyak 4 buah atau 100 %.

c. Pasar

Jumlah pasar yang ada di wilayah Puskesmas I Sokaraja

sebanyak 2 buah dan diperiksa 2 buah adapun yang memenuhi

sarat kesehatan sebanyak 2 buah atau 100%.

d. TUPM lainnya.

Jumlah TUPM lainnya yang ada di wilayah Puskesmas I

Sokaraja sebanyak 3 buah dan diperiksa 3 buah adapun yang

memenuhi sarat kesehatan sebanyak 3 buah atau sebesar 100 %.

4. Keluarga yang Memiliki Akses Air Bersih

Pembuangan air limbah dan tinja yang tidak memenuhi sarat kesehatan

dapat menyebabkan rendahnya kualitas air dan dapat menimbulkan

penyakit di lingkungan masyarakat. Dari 14.189 rumah tangga yang

ada di wilayah Puskesmas I Sokaraja dan dari 4.943 buah rumah yang

diperiksa diperoleh jumlah keluarga yang memiliki akses air bersih

sebagai berikut:

a. Ledeng

Dari 4.943 buah rumah yang diperiksa yang memiliki ledeng

sebanyak 286 rumah atau sebsar 5,79 %.

Page 24: Laporan PL

b. Sumur gali

Dari jumlah 4.943 rumah yang diperiksa yang memiliki sumur

gali/sgl sebanyak 3.147 atau sebesar 91,67 %.

c. Kemasan.

Dari jumlah 4.943 rumah yang diperiksa tidak ditemukan rumah

yang memiliki Air kemasan.

d. Lainnya

Dari jumlah 4.943 rumah yang diperiksa akses air bersih lainnya

sebanyak 0.

5. Keluarga dengan Kepemilikan Sarana Sanitasi Dasar

a. Persediaan Air Bersih

Pada Tahun 2009 di wilayah Puskesmas I Sokaraja jumlah yang

diperiksa sebanyak 4.943 Kepala Keluarga (KK) dari 14.189

KK yang ada dan yang mempunyai persediaan air bersih

sebanyak 3.433 KK atau sebesar 69,45 %.

b. Jamban

Pada Tahun 2009 di wilayah Puskesmas I Sokaraja jumlah KK

yang diperiksa sebanyak 4.943 dan yang mempunyai jamban

sebanyak 2.199 KK atau sebesar 44,48 %

c. Tempat Sampah

Pada Tahun 2009 di wilayah Puskesmas I Sokaraja jumlah KK

yang diperiksa sebanyak 4.943 dan yang memiliki tempat

sampah sebanyak 4.461 KK atau sebesar 90,25 %.

d. Pengelolaan Air Limbah

Pada Tahun 2009 di wilayah Puskesmas I Sokaraja jumlah KK

yang diperiksa sebanyak 4.943 dan yang memiliki Pengelolaan

Air Limbah sebanyak 1.619 KK atau sebesar 32,75 %

6. Pelayanan kesehatan

a. Pelayanan persalinan

Page 25: Laporan PL

Perkiraan jumlah persalinan yang ada di wilayah Puskesmas I

Sokaraja sebanyak 1.075 persalinan, adapun persalinan pada

tahun 2009 sebanyak 1.096 persalinan yang semuanya ditolong

oleh tenaga kesehatan (100%). Sedangkan target IS 2010 adalah

77%.

b. Bayi yang telah diimunisasi

1) BCG

Bayi yang diimunisasi BCG yang dilayani posyandu

sebanyak 1.144 bayi dari bayi yang ada sebanyak 1.075 atau

sebesar 106,42%.

2) DPT 1

Bayi yang diimunisasi DPT 1 pada tahun 2009 sebanyak

1.201 bayi atau sebesar 111,72%

3) DPT 3

Bayi yang diimunisasi DPT 3 sebanyak 1.164 bayi atau

sebesar 108,28%.

4) Polio 4

Bayi yang diimunisasi Polio 4 di wilayah Puskesmas

Sokaraja I pada tahun 2009 sebanyak 1.164 bayi atau

sebesar 108,28%.

5) Campak

Bayi yang diimunisasi campak di wilayah Puskesmas I

Sokaraja pada tahun 2009 sebanyak 1.124 bayi atau sebesar

104,56%

6) Hepatitis B

Bayi yang diimunisasi hepatitis B di wilayah Puskesmas I

Sokaraja pada tahun 2009 sebanyak 1.004 bayi atau sebesar

93,40%.

7. Peserta KB terhadap PUS

Page 26: Laporan PL

Jumlah PUS berdasarkan data dari BPPKB Kecamatan Sokaraja,

untuk wilayah Puskesmas I Sokaraja adalah sebanyak 8.950 PUS,

sedangkan jumlah peserta KB baru sebanyak 1.405 orang atau 15,70%

dari PUS dan jumlah peserta KB aktif sebanyak 6.635 atau sebesar

74,13% dari PUS.

8. Cakupan desa UCI

Pada tahun 2007 wilayah Puskesmas I Sokaraja pencapaian Desa UCI

adalah 100% secara keseluruhan.

9. Desa terkena KLB yang ditangani -24 jam

Pada tahun 2009 di wilayah Puskesmas I Sokaraja terdapat 2 KLB dan

ditangani seluruhnya atau 100%

Adapun kasus KLB meliputi :

Kasus diare di desa Pamijen dan desa Wiradadi, ditangani < 24 jam

sebesar 100%. Sedangkan target IS 2010 adalah 100%.

10. Penderita dan kematian, CFR KLB menurut jenis KLB dan desa yang

terserang

Pada tahun 2009 di wilayah Puskesmas I sokaraja terdapat KLB

sebanyak 60 Kasus diare. Desa yang terserang adalah 2 desa.

Dengan jumlah penderita sebanyak 60 orang dan kematian adalah 5

orang atau 8,83%

11. Ibu hamil yang mendapat pelayanan Fe1, Fe3, imunisasi TT4 dan TT5

menurut desa

Pada tahun 2009 di Wilayah Puskesmas I Sokaraja terdapat ibu hamil

sebanyak 2.362 orang dan yang mendapatkan pelayanan Fe1 sebanyak

1.159 orang atau sebesar 100% dari 1.159 orang ibu hamil yang

datang pada kunjungan pertama (K1) dan ibu hamil yang mendapat

pelayanan TT 4 sebanyak 1.358 atau sebesar 12,74%. Sedangkan

jumlah ibu hamil yang mendapatkan pelayanan Fe3 sebanyak 1203

orang atau sebesar 50,93% dari 2.362 ibu hamil yang datang pada

kunjungan ke empat (K4) dan ibu hamil yang mendapatkan pelayanan

TT5 sebanyak 1.140 orang atau sebesar 10,69%.

Page 27: Laporan PL

12. Bayi yang diberi ASI eksklusif

Pada tahun 2009 di wilayah Puskesmas I Sokaraja terdapat bayi yang

lahir sebanyak 448 bayi dan yang mendapat ASI ekslusif sebanyak

273 bayi atau sebesar 60,94%.

13. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut

a. Pelayanan dasar gigi

Pada tahun 2009 di wilayah Puskesmas I Sokaraja jumlah

penderita dengan tumpatan gigi tetap sebanyak 285 orang dan

pencabutan gigi tetap sebanyak 265 dengan demikian rasio

tambal/cabut sebesar 1,08

b. UKGS (PROM-PREV)

Pada tahun 2009 di wilayah Puskesmas I Sokaraja terdapat

jumlah murid SD sebanyak 5.367 orang, sedangkan murid SD

yang diperiksa adalah sebanyak 1.383 orang atau sebesar

25,77%, murid SD yang perlu perawatan sebanyak 734 orang

dan yang mendapat perawatan sebanyak 734 atau 100%.

14. KK miskin mendapat pelayanan kesehatan

Pada tahun 2009 di wilayah Puskesmas I Sokaraja jumlah KK miskin

sebanyak 20.002 orang dan keluarga yang mendapat pelayanan

kesehatan sebanyak 17.353 orang atau sebesar 86,75%.

15. Penduduk peserta jaminan pemeliharaan kesehatan

Pada tahun 2009 jumlah penduduk yang menjadi peserta Jaminan

pemeliharaan Kesehatan adalah sebagai berikut :

a. Peserta ASKES sebanyak 2.191 orang atau sebesar 7,32%

b. Peserta Kart Sehat sebanyak 725 orang atau 2,42%

16. Peserta KB aktif menurut jenis kontrasepsi

a. Jumlah peserta KB aktif

Page 28: Laporan PL

1) MKJP

a) IUD

Pada tahun 2009 di wilayah Puskesmas I Sokaraja

peserta KB IUD sebanyak 818 orang atau sebesar

12,33%.

b) MOP/MOW

Pada tahun 2009 di wilayah Puskesmas I Sokaraja

peserta KB MOP/MOW sebanyak 324 orang atau

sebesar 4,88%.

c) IMPLANT

Pada tahun 2009 di wilayah Puskesmas I Sokaraja

sebanyak 422 orang atau sebesar 6,36%.

2) NON MKJP

a) Suntik

Pada tahun 2009 di wilayah Puskesmas I Sokaraja

peserta KB suntik sebanyak 4.004 orang atau sebesar

60,35%

b) Obat vagina

Pada tahun 2009 di wilayah Puskesmas I Sokaraja

peserta KB obat vagina adalah 0 orang/ nihil

c) Pil

Pada tahun 2009 di wilayah Puskesmas I Sokaraja

peserta KB pil sebanyak 878 orang atau sebesar

13,23%

d) Kondom

Pada tahun 2009 peserta KB kondom di wilayah

Puskesmas I Sokaraja sebanyak 146 orang atau sebesar

2,20%.

Page 29: Laporan PL

e) Lainnya

Pada tahun 2009 di wilayah Puskesmas I Sokaraja

peserta KB lainnya adalah nihil/0 orang atau sebesar

0%.

b. Jumlah peserta KB baru

1) MKJP

a) IUD

Pada tahun 2009 peserta KB Baru dengan kontrasepsi

IUD sebanyak 100 orang atau sebesar 7,12%.

b) MOP/MOW

Pada tahun 2007 di wilayah puskesmas I Sokaraja

peserta KB baru dengan kontrasepsi MOP/MOW

sebanyak 10 orang atau 0,71%.

c) IMPLANT

Pada tahun 2009 di wilayah Puskesmas I Sokaraja

peserta KB baru dengan kontrasepsi implant sebanyak

130 orang atau sebesar 9,25%.

2) NON MKJP

a) Suntik

Pada Tahun 2009 di wilayah Puskesmas I Sokaraja

peserta KB baru suntik sebanyak 909 orang atau

sebesar 64,70%

b) Pil

Pada tahun 2009 di wilayah Puskesmas I Sokaraja

peserta KB baru Pil sebanyak 179 orang atau sebesar

12,74%

c) Kondom

Page 30: Laporan PL

Pada tahun 2009 di wilayah puskesmas I Sokaraja

peserta KB baru kondom sebanyak 77 orang atau

5,48%.

d) Obat Vagina

Pada tahun 2009 di wilayah Puskesmas I Sokaraja

peserta KB baru obat vagina sebanyak adalah 0 orang

atau 0%.

e) Lainnya

Pada tahun 2009 di wilayah Puskesmas I Sokaraja

peserta KB baru lainnya adalah 0 orang atau 0%.

17. Kejadian kecelakaan lalu lintas

a. Jumlah kecelakaan

Pada tahun 2009 di wilayah puskesmas I Sokaraja kecelakaan

yang ada sebanyak 19 orang

b. Jumlah korban

1) Mati

Pada Tahun 2009 di Puskesmas I Sokaraja korban

meninggal karena kecelakaan sebanyak 0 orang atau sebesar

0%

2) Luka Berat

Pada tahun 2009 di Puskesmas I Sokaraja korban

kecelakaan dengan luka berat sebanyak 0 orang atau sebesar

0%.

3) Luka Ringan

Pada tahun 2009 di puskesmas I Sokaraja korban

kecelakaan dengan luka ringan sebanyak 19 orang atau

sebesar 100%.

18. Kebutuhan, pengadaan, dan keteersediaan obat esensial

Page 31: Laporan PL

Pada tahun 2009 di Puskesmas I Sokaraja kebutuhan, pengadaan dan

ketersediaan obat hanya terpenuhi sebesar 20,79%

BAB IV

ANALISIS MASALAH

A. Analisis Potensi dan Kebutuhan

1. Kesehatan Lingkungan (Kesling)

Program Kesehatan Lingkungan ini bertujuan untuk menanggulangi

dan menghilangkan unsur-unsur fisik pada lingkungan sehingga faktor

lingkungan yang kurang sehat tidak menjadi faktor risiko timbulnya

penyakit menular di masyarakat.

Page 32: Laporan PL

Program-programnya berhubungan dengan upaya mencapai rumah

sehat bagi masyarakat sekitar dan memantau akses air bersih.

Indikator yang digunakan untuk kesehatan lingkungan antara lain:

a. Rumah dan Sarana Pendidikan

1) Rumah sehat

2) Sekolah Sehat

b. Tempat Umum dan Pengelolaan Makanan (TUPM) Sehat

1) Hotel

2) Restoran/Rumah Makan

3) Pasar

4) TUPM lainnya

c. Keluarga yang Memiliki Akses Air Bersih

1) Ledeng

2) SGL (Sumur Gali)

3) Kemasan

4) Lainnya

d. Keluarga dengan Kepemilikan Sarana Sanitasi Dasar

1) Persediaan Air Bersih

2) Jamban

3) Tempat Sampah

4) Pengelolaan Air Limbah

PRESENTASE RUMAH SEHAT MENURUT DESAPUSKESMAS SOKARAJA 1

TAHUN 2009

No Kecamatan Desa/KelurahanRumah

Jumlah seluruhnya

Jumlah Diperiksa

% Diperiksa

Jumlah Sehat

% sehat

1 2 3 4 5 6 7 81 Sokaraja Karang Rau 716 317 44.27 270 85.17

Karang Nanas 1446 620 42.88 390 62.90Kalikidang 818 490 59.90 270 55.10Wiradadi 884 391 44.23 210 53.71

Page 33: Laporan PL

Karang Kedawung 618 290 46.93 174 60Sokaraja Tengah 1398 701 50.14 395 56.35Sokaraja Kulon 1774 812 45,77 497 61,21Sokaraja Kidul 1165 583 50,04 290 49,74Sokaraja Wetan 967 365 37.75 190 52,05Pamijen 682 302 44.28 170 56,29

JUMLAH (KAB/KOTA) 10468 4871 46.53 2856 58,63

2. Balai Pengobatan

Waktu praktek buka jam 07. 00 sampai 14. 00. Pengelola Ada 4

personil terdiri dari 3 perawat dan 1 non perawat. Lulusan D3 ada 2

orangdan tenaga SPA ada 1 orang. Kegiatan yang pernah dilakukan

yaitu Sunatan masal ( 1 tahun sekali )

a. Macam – macam pelayanan ( umum, jamkesmas,

askes )

Untuk jamkesmas dan askes sama seperti pelayanan umum, tetapi

tidak di pungut biaya karena program pemerintah.

Untuk rawat inap hanya memfotocopy 5 buah kartu askes /

jamkesmas

b. Kendala penangan stock obat habis

Ada obat namun sudah kadaluarsa

Kurang koordinasi dari masyarakat

c. 10 besar penyakit

1. Penyakit pada usus (164)

2. ISPA (164)

3. Penyakit pada otot, sendi, dan jaringan lain (140)

4. Laringitis dan trangitis (130)

5. Typus (96)

6. Diare (93)

7. Infeksi kulit (82)

Page 34: Laporan PL

8. Kulit alergi (64)

9. Penyakit susunan syaraf (63)

10. Penyakit lain sistem pencernaan (60)

3. Balai Pengobatan Gigi dan Mulut

Penyakit gigi yang paling banyak menyerang masyarakat Sokaraja

adalah Periodentitis akut dan kronik, Gangrene Pulpae dan Caries.

Ketiga penyakit ini merupakan yang paling banyak membawa

masyarakat untuk berobat ke Puskesmas Sokaraja. Berikut akan

ditampilkan 5 penyakit terbesar balai pengobatan gigi dan mulut

Puskesmas Sokaraja, pada tahun 2009 :

Periodentitis akut dan kronik : 121 kasus

Gangrene Pulpae : 40 kasus

Caries : 32 kasus

Menihasis : 25 kasus

Kelainan Dentofasial : 5 kasus

-------------------------------------------------------------------------------------

+

Jumlah : 223 kasus

Balai Pengobatan Gigi dan Mulut Puskesmas Sokaraja memiliki

seorang dokter gigi lulusan S1 serta seorang perawat gigi lulusan S1.

balai Pengobatan Gigi dan Mulut Puskesmas Sokaraja memiliki

beberapa program, diantaranya adalah pelayanan langsung setiap hari

kerja di puskesmas Sokaraja serta beberapa program Outwall yang

dilaksanakan setiap hari kamis. Program outwall tersebut, antara lain :

a. UKGMD (Unit Kesehatan Gigi Masyarakat Desa), program ini

bertujuan untuk membantu peningkatan kesehatan gigi dan mulut

pada masyarakat pedesaan. Dokter gigi ataupun perawat gigi dari

Puskesmas Sokaraja akan turun langsung ke desa – desa untuk

mengadakan penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut serta

melakukan pengobatan bagi masyarakat desa yang membutuhkan.

Page 35: Laporan PL

b. UKGS (Unit Kesehatan Gigi Sekolah), program ini bertujuan

untuk membantu peningkatan kesehatan gigi dan mulut pada anak

– anak sekolah, terutama pada tingkat Sekolah Dasar. Dokter gigi

ataupun perawat gigi dari puskesmas Sokaraja akan turun

langsung ke sekolah – sekolah untuk memberikan edukasi kepada

para murid mengenai kesehatan gigi dan mulut serta melakukan

pengobatan bagi para murid yang membutuhkan. Target program

ini dilaksanakan dua kali dalam satu tahun untuk masing – masing

sekolah dasar.

c. UKGTK (Unit Kegiatan Gigi Taman Kanak – Kanak), program

ini bertujuan untuk membantu peningkatan kesehatan gigi dan

mulut pada anak – anak usia prasekolah. Dokter gigi ataupun

perawat gigi dari puskesmas Sokaraja akan turun langsung ke

taman kanak – kanak untuk memberikan edukasi mengenai

kesehatan gigi dan mulut serta melakukan pengobatan bagi para

murid yang membutuhkan. Target program ini dilaksanakan dua

kali dalam satu tahun untuk masing – masing taman kanak –

kanak.

4. KIA dan KB

a. Sasaran : ibu hamil, Ibu menyusui, Calon pengantin, Pasangan

usia subur (PUS), Lansia dan Balita.

b. Kegiatan

1) Pemeriksaan ibu hamil, Anak- anak dan KB Suntik,

Pelayanan KB (IUD, Imunisasi (BCG, Hepatitis, Combo,

Polio)

2) Posyandu Balita

a) Pemberian makanan tambahan

b) Pemantauan BB

c) Imunisasi

d) Penyuluhan ASI eksklusif

e) Penanganan Diare (Pemberian oralit)

3) Posyandu Lansia

Page 36: Laporan PL

a) Pemeriksaan dan pengobatan

b) Penyuluhan

c) Senam sehat

d) Rujukan untuk pelaksanaan perawatan lanjut

e) Pemberian makanan tambahan

4) Pelayanan dan penyuluhan KB

a) Pemantauan gizi ibu hamil dan anak- anak

b) Penyuluhan kepada bidan desa (13 bidan)

c. Tugas Operasional KIA- KB

1) Melaksanaan KIA- KB

2) Memeriksa ibu hamil, ibu menyusui dan anak- anak di

puskesmas maupun posyandu.

3) Menyampaikan cara pemberian makanan tambahan bagi

yang membutuhkan dan penyuluhan dalam bidang KIA/

KB/ Gizi

4) Melakukan imunisasi

5) Melatih dukun bayi

6) Mengamati perkembangan mental bayi dan anak

7) Koordinator bidan desa

8) Membantu surveillance penyakit menular

9) Pencatatan dan pelaporan

10) Kunjungan ke rumah- rumah

11) Membantu dokter melaksanakan fungsi manajemen

12) Ikut serta dalam perkembangan PKMD di wilyah kerjanya

d. Jenis KB yang disediakan:

1) KB Suntik

a) 1 bulan (Cyklofem)

b) 3 bulan (Depo Progestin)

2) KB Pil

3) KB Spiral

4) Implant/ Susuk

Page 37: Laporan PL

5) Kondom

6) Kondom wanita

e. Pengadaan Alat

Alat- alat kontrasepsi yang tersedia di puskesmas ini disalurkan

oleh BKCKB (Badan Kependudukan dan Catatan Keluarga

Berencana) setiap bulan.

Biaya yang dikeluarkan masyarakat untuk membayar

penggunaan alat kontrasepsi.

Jumlah peserta KB aktif

Dasa/kelurahanMKPJ NON MKJP

MKJP+NONMKJPIUD MOP/MOW

IMP LANT

SUNTIK PIL KONDOMOBAT

VAGINALAINNYA

karang Rau 68 43 31 312 51 4 - - 509

karang Nanas 139 56 86 704 129 20 - - 1134

kalikidang 74 51 56 487 74 22 - - 764

wiradadi 32 33 62 488 72 11 - - 698

karang kedawung 29 18 12 209 101 2 - - 371

sokaraj tengah 106 26 28 452 124 22 - - 758

sokaraja kulon 133 55 50 527 136 20 - - 921

sokaraja kidul 111 31 41 308 70 24 - - 585

sokaraja wetan 74 29 27 285 58 6 - - 479

pamijen 52 25 29 232 63 15 - - 416

jumlah 818 324 422 4004 878 146 - - 6635

Jumlah peserta tidak aktif

Desa/kelurahanMKPJ NON MKJP

MKJP+NONMKJPIUD MOP/MOW

IMP LANT

SUNTIK PIL KONDOMOBAT

VAGINALAINNYA

karang Rau 7 1 9 75 18 4 - - 114

karang Nanas 24 3 15 128 32 9 - - 211

kalikidang 3 1 20 94 11 10 - - 139

wiradadi 1 2 23 99 6 5 - - 136

karang kedawung 6 2 9 55 17 4 - - 93

Page 38: Laporan PL

sokaraj tengah 18 - 12 108 24 8 - - 170

sokaraja kulon 9 - 14 119 20 11 - - 173

sokaraja kidul 10 - 9 80 16 11 - - 126

sokaraja wetan 9 - 8 84 18 11 - - 130

pamijen 13 1 11 67 17 4 - - 113

jumlah 100 10 130 909 179 77 - - 1405

4. Pemberantasan Penyakit Menular

a. Diare

1) Penderita Diare yang Ditangani

Jumlah penderita Diare yang ditangani di wilayah Puskesmas

I Sokaraja adalah sebanyak 1.368 kasus.

2) Angka Kematian Diare

Kematian karena Diare di wilayah Puskesmas I Sokaraja

sebanyak 6 kasus.

b. Demam Berdarah Dengue (DBD)

1) Penderita DBD yang Ditangani

Jumlah penderita DBD yang ditangani di wilayah Puskesmas

I Sokaraja adalah sebanyak 73 kasus atau sebesar 100 %.

2) Angka Kematian DBD

Kematian karena DBD di wilayah Puskesmas I Sokaraja

adalah 0 %.

c. Malaria

1) Malaria Positif

Jumlah kasus malaria positif yang ditemukan di wilayah

Puskesmas I Sokaraja tahun 2009 sebanyak 1 kasus.

Sedangkan kasus malaria positif tahun 2008 adalah sebanyak

0 kasus.

2) Malaria Klinis

Page 39: Laporan PL

Jumlah kasus malaria klinis yang ditemukan di wilayah

Puskesmas Sokaraja I pada tahun 2009 sebanyak 8 kasus

atau sebesar 16 per 100.000 penduduk. Sedangkan pada

tahun 2008 adalah sebanyak 6 kasus. Dengan demikian

terjadi peningkatan kasus.

3) Penderita Malaria yang Diobati

Pada tahun 2009 kasus malaria positif yang diobati adalah

sebanyak 8 kasus atau 100%.

d. Tuberkulosis (TB) Paru

1) TB Paru Positif

Pada tahun 2009 kasus TB Paru positif adalah 24 kasus atau

49,28 per 100.000 penduduk.

5. Gizi

Bagian yang menangani Gizi bayi dan balita di embankan oleh

seorang bidan di Puskesmas Sokaraja I. Program-program yang

dijalankan selama tahun 2009 antara lain :

a. Pembagian Vitamin A Merah dan Pembagian Vitamin A Biru

Pembagian Vitamin A Merah dan Vitamin A Biru dilakukan

setiap bulan di masing-masing Posyandu di setiap desanya.

Vitamin ini diberikan 1 dan 2 kali dalam setiap bulan.Sasaran

pemberian vitamin ini adalah bayi usia 6-11 bulan, balita 12-60

bulan, dan ibu nifas. Kegiatan ini termasuk kegiatan yang dapat

mencapai target, yaitu 100 %.

1) KMS/Buku KIA

KMS/Buku KIA merupakan buku panduan untuk memantau

pertumbuhan dan perkembangan janin. Buku ini diberikan

ketika seorang wanita usia subur didiagnosa hamil. Buku ini

dipakai sampai anak berusia 5 tahun. Buku ini memuat

KMS,Panduan mengenali tanda-tanda Kelahiran, panduan

makanan sehat, jadwal imunisasi bayi dan lain-lain.

Page 40: Laporan PL

Pemantauan ini dilakukan oleh posyandu, bidan setempat dan

puskesmas. Dari 10 desa, semua ibu hamil sudah

mendapatkan Buku KMS/KIA ini.

2) Tablet Fe

Tablet Fe merupakan tablet penambah darah mengandung zat

besi yang ditujukan bagi ibu hamil. Program ini merupakan

program nasional yang diwajibkan oleh pemerintah. Tablet

ini dikonsumsi selama kehamilan antara 30 tablet sampai 90

tablet. Tablet Fe mulai diberikan ketika seorang wanita

didiagnosa hamil. Tablet ini diberikan di bidan setempat,

puskesmas dan Rumah Sakit. Bulan Januari tercatat 1183 ibu

hamil dan hanya sebanyak 245 ibu hamil menndapat tablet Fe

Dari data pada 10 desa pada akhir tahun terdapat 1146 ibu

hamil dan hanya 284 ibu hamil yang mendapatkan tablet Fe.

3) Penggalakkan ASI Ekslusif

Program yang dilaksanakan di Puskesmas Sokaraja I ini

merupakan program nasional dalam rangka meningkatkan

kualitas generasi penerus. Penggalakkan ASI Ekslusif

meliputi sosialisasi dan manfaat dari pemberian ASI Ekslusif.

ASI Ekslusif adalah Air Susu Ibu yang diberikan pada saat

bayi berusia 0-6 bulan tanpa tambahan makanan yang

lainnya. Kegiatan ini mulai diterima di terima di kalangan

masyarakat,terbukti dengan banyaknya ibu yang memberikan

ASI Ekslusif kepada bayinya. Pada bulan Januari terdapat

107 ibu yang melakukan ASI Ekslusif, sedangkan di akhir

tahun didapatkan 75 ibu dari 10 desa.

4) Pemantauan Gizi Buruk

Kegiatan ini dipantau dari buku KMS/KIA. Dari kegiatan

penimbangan berat badan bayi-balita yang dilakukan di

posyandu,bidan setempat atau puskesmas, kemudian di

Page 41: Laporan PL

pindahkan ke buku KMS. Hasil tersebut kemudian

diinterpretasikan. Garis hijau merupakan tanda bahwa berat

badan sesuai dengan umur atau gizi baik. Garis kuning

merupakan tanda ibu harus waspada tentang keadaan gizi

bayi-balita nya. Garis Merah atau Bawah Garis Merah

(BGM) harus segera ditindaklanjuti dengan datang ke Rumah

Sakit dengan perawatan segera. Pada bulan Januari 2009

terdapat 0,09 % atau 3 balita yang menderita BGM dari 10

desa dibawah cakupan Puskesmas Sokaraja I. Sedangkan

pada bulan Desember 2009 terdapat 0,25% atau 8 balita yang

menderita BGM.

5) Pendistribusian PMT Balita Gizi Buruk

Kegiatan Pendistribusian PMT Balita Gizi Buruk dari catatab

Puskesmas Sokaraja I dilakukan 3 kali di tahun 2009. Pada

bulan Maret dilakukan pendistribusian kepada 9 balita. Bulan

Agustus dan September PMT Balita Gizi Buruk diberikan

kepada 4 balita.Dari data diatas ditemukan 3 balita menderita

flek dan 1 menderita Down Sindrom. Pemberian PMT ini

selama 90 hari.

6) Pemantauan KADARZI

Hasil Pemantauan KADARZI atau Keluarga Sadar Gizi yang

didapat dari Puskesmas Sokaraja I adalah dari 10

desa,masing-masing desa diambil sampel yaitu 7 KK. Dari 10

desa, 5 desa diantaranya 100% sudah melakukan Kadarzi,

sedangkan 2 desa lainnya masing-masing 6 KK (14,28%), 3

desa lainnya masing-masing 5 KK(28,57%) atau Jumlah total

dari 70 KK, didapat 62 KK (88,57%)sudah Kadarzi

sedangkan 8 KK (11,42%) belum Kadarzi.

7) Pemberian MP-ASI/PMT GAKIN

Page 42: Laporan PL

MP-ASI diberikan kepada 12 balita berusia antara 12-23

bulan. Sasarannya pada keluarga miskin(Gakin) dan status T2

atau hasil penimbangan tidak naik 2 bulan berturut-turut.

Lama pemberian nya 90 hari. Setelah dilakukan makanan

pendamping ASI, terjadi kenaikan 1-2 kg dari berat badan

semula.

PMT Gakin diberikan pada balita usia 12-24 bulan dari 10

desa diberikan kepada 2 desa yang masing-masing

mempunyai 1 balita yang berasal dari keluarga miskin.

Pemberian PMT ini dilakukan masing-masing selama 30 hari

dan diberikan masing-masing 30 kotal PMT.

8) Pemberian Makanan Tambahan Ibu Hamil

Prinsip program pemberian Makanan Tambahan untuk Ibu

Hamil sama dengan pemberian MP-ASI/PMT GAKIN, hanya

saja berbeda sasarannya. Program ini ditujukan untuk ibu

hamil keluarga miskin. Data Puskesmas Sokarja I

menyebutkan terdapat 9 Ibu hamil dari 6 desa di bawah

cakupan puskesmas. Lama pemberian selama 90 hari.

Penambahan berat badan antara 3-13 kg.

b. Sarana – Prasarana

Kegiatan pemantauan status gizi pada bayi balita pada masyarakat

dibawah lingkup Puskesmas Sokaraja dibantu oleh beberapa

Posyandu pada beberapa desa. Posyandu tersebut antara lain :

a. Desa Karangrau = 6 Posyandu (23 kader aktif)

b. Desa Karangnanas = 10 Posyandu (35 kader aktif)

c. Desa Kalikidang = 8 Posyandu (26 kader aktif)

d. Desa Wiradadi = 7 Posyandu (27 kader aktif)

e. Desa Kedaung = 4 Posyandu (12 kader aktif)

f. Desa Sokaraja Tengah= 7 Posyandu (27 kader aktif)

g. Desa Sokaraja Kulon = 9 Posyandu (39 kader aktif)

h. Desa Sokaraja Kidul = 7 Posyandu (25 kader aktif)

Page 43: Laporan PL

i. Desa Sokaraja Wetan = 8 Posyandu (31 kader aktif)

j. Desa Pamijen = 5 Posyandu (25 kader aktif)

B. Perumusan Masalah

1. Kesehatan Lingkungan (Kesling)

Permasalahan yang ada:

a. Masih banyak warga yang belum memiliki rumah sehat.

b. Banyak warga yang belum mempunyai jamban sendiri.

c. Kurangnya perhatian, baik dari pihak pemerintah dan pihak

terkait terhadap kesehatan lingkungan.

Pemeecahan Masalah

a. Mengadakan Sosialisasi tentang bagaimana rumah yang sehat.

b. Pengadaan jamban atau MCK.

c. Lebih memperhatikan lagi keadaan masyarakatnya dengan

pembinaan kader-kader yang baik tentang kesehatan lingkungan.

2. Pemberantasan Penyakit Menular

a. Diare

Permasalahan yang ada:

a) Banyaknya orang tua yang membiarkan anak mereka jajan

sembarangan.

b) Banyak warga yang masih jarang mencuci tangan sebelum

makan.

c) Kurangnya perhatian, baik dari pihak pemerintah dan pihak

terkait terhadap kesehatan lingkungan.

Pemecahan Masalah

a) Mengurangi dan mencegah penyebaran infeksi

(1) Ajarkan cara mencuci tangan yang benar pada orang

tua dan pengunjung

(2) Segera bersihkan dan angkat bekas baung air besar dan

tempatkan pada tempat yang khusus

Page 44: Laporan PL

(3) Gunakan standar pencegahan universal (seperi;

gunakan sarung tangan dan lain-lain)

(4) Tempatkan pada ruangan yang khusus

(5) Bila bayi tidak toleran dengan ASI berikan formula

yang rendah laktosa

b) Meningkatkan pengetahuan orang tua

(1) Kaji tingkat pemahaman orang tua

(2) Ajarkan tentang prinsip diit dan kontrol diare

(3) Ajarkan pada orang tua tentang pentingnya cuci tangan

untuk menghindari kontaminasi

(4) Jelaskan tentang penyakit, perawatan dan pengobatan

(5) Jelaskan pentingnya kebersihan

Perencanaan Pemulangan

a) Jelaskan penyebab diare

b) Ajarkan untuk mengenal komplikasi diare

c) Ajarkan untuk mencegah penyakit diare dan penularan;

ajarkan tentang standar mencegahan

d) Ajarkan perawatan anak; pemberian makanan dan minuman

(misalnya;oralit)

e) Ajarkan mengenal tanda-tanda dehidrasi, ubun-ubun dan

mata cekung, turgor kulit tidak elastis, membran mukosa

kering

f) Jelaskan obat-obatan yang diberikan; efek samping dan

kegunaannya

b. DBDPermasalahan yang ada:

1) Kurangnya merawat dan menjaga lingkungan.

2) Kurangnya pengetahuan tentang DBD.

3) Kurangnya perhatian petugas kesehatan terhadap warga.

Page 45: Laporan PL

Pemecahan masalah:

1. Memberikan penyuluhan tentang DBD, pencegahan dan

pengobatannya.

2. Fogging

3. Membersihkan dan menjaga lingkungan.

c. Malaria

Permasalahan yang ada:

1) Kurangnya merawat dan menjaga lingkungan.

2) Kurangnya pengetahuan tentang Malaria.

3) Kurangnya perhatian petugas kesehatan terhadap warga.

Pemecahan masalah:

1) Memberikan penyuluhan tentang malaria, pencegahan dan

pengobatannya.

2) Fogging

3) Membersihkan dan menjaga lingkungan.

d. TB

Permasalahan yang ada:

1) Kurangnya kepatuhan terhadap meminum obat.

2) Pola makan tidak teratur beserta jenis makanannya yang

kurang lengkap → untuk pencegahan terkenanya penyebaran

virus.

3) Kurangnya perhatian petugas kesehatan terhadap warga.

Pemecahan masalah:

1) Memberikan penyuluhan tentang TB, pencegahan dan

pengobatannya.

2) Diadakannya petugas pengawar minum obat.

3) Membersihkan dan menjaga lingkungan.

Page 46: Laporan PL

4) Adanya pemeriksaan dan pengobatan gratis.

C. Prioritas Masalah

Kelompok kami menggunakan metode Hanlon.

Kriteria A: Besarnya Masalah

Masalah Kesahatan Besaran Nilai

Prevalensi Demam Berdarah 0,15 % 3

Prevalensi TB 0.08 % 2

Prevalensi Berat Bayi Lahir Rendah 3,8 % 5

Prevalensi Diare Pada Balita 15,1 % 7

Prevalensi Pneumonia pada balita 6,7 % 6

Angka Rawat Inap 3.36 % 5

Kriteria B: Keseriusan Masalah

Urgency Severity Cost Score

Very Urgent Very severe Very costly 10

Urgent Severe Costly 8

Page 47: Laporan PL

Some urgency Moderate Moderate cost 6

Little urgency Minimal Minimal cost 4

No urgency None No cost 2

Masalah Kesahatan Urgency Severity Cost Rata-rata

Prevalensi Demam Berdarah 8 8 6 7,3

Prevalensi TB 8 6 8 7,3

Prevalensi Berat Bayi Lahir

Rendah6 6 6 6

Prevalensi Diare 8 10 8 8,7

Prevalensi Pneumonia pada

balita8 8 8 8

Angka Rawat Inap 8 6 8 7,3

Kriteria C : Keefektifan Solusi

Masalah Kesahatan Nilai

Prevalensi Demam Berdarah 6

Prevalensi TB 4

Prevalensi Berat Bayi Lahir Rendah 6

Page 48: Laporan PL

Prevalensi Diare 6

Prevalensi Pneumonia pada balita 6

Angka Rawat Inap 6

Kriteria D

P : Propiety : kesesuaian program dengan masalah

E : Economic : apakah secara ekonomi bermanfaat

A : Acceptability: apakah bisa diterima masyarakat

R : Resources: Adakah sumber daya untuk menyelesaikan masalah

L: Legality: Tidak bertentangan dengan aturan hukum yang ada

Masalah Kesehatan P E A R L NILAI

Prevalensi Demam Berdarah 1 1 1 1 1 1

Prevalensi TB 1 1 1 1 1 1

Prevalensi Berat Bayi Lahir

Rendah1 1 1 1 1 1

Prevalensi Diare 1 1 1 1 1 1

Prevalensi Pneumonia pada

balita1 1 1 1 1 1

Angka Rawat Inap 1 1 1 1 1 0

Nilai Prioritas Dasar = (A+B)C

Nilai Prioritas Total = (A+B)C X D

Masalah Kesehatan NPD NPT

Prevalensi Demam

Berdarah(3+7,3)6= 61,8 61,8

Prevalensi TB (2+7,3)4= 37,2 37,2

Page 49: Laporan PL

Prevalensi Berat Bayi

Lahir Rendah(5+6)6= 66 66

Prevalensi Diare (7 +8,7)6 = 94,2 94,2

Prevalensi Pneumonia

pada balita(6+8)6 = 84 84

Angka rawat inap (5+7,3)6 =73,8 73,8

Prioritas Masalah:

Prevalensi Diare pada Balita I

Prevalensi Pneumonia pada Balita II

Angka Rawat Inap III

Prevalensi Berat Bayi Lahir Rendah IV

Prevalensi Demam Berdarah V

Prevalensi TB VI

D. Analisis Penyebab Masalah

Analisa penyebab masalah merupakan kegiatan untuk mengkaitkan

masalah dengan factor-faktor penyebabnya. Masalah merupakan variable

terikat yang dipengaruhi oleh variable bebas yang merupakan penyebab

masalah. Analisa penyebab masalah menggunakan risk factor, direct, dan

indirect contributing factor. Sebelumnya analisis penyebab masalah

diperoleh dari data primer dan sekunder yang telah dikumpulkan. Data

primer diambil langsung dari responden dengan mengisi kuesioner yang

telah dibuat.

Diare Personal hygiene kurang

Direct contributing factor:

1. Diet

2. Lingkungan

3. Habit

Indirect contributing factor

1. Makan makanan sembarangan

2. Tidak mengecek tanggal kadaluarsa kemasa

Page 50: Laporan PL

3. Kurangnya penggunaan air bersih yang mengalir

4. Kurangnya ketersediaan jamban yang standar

5. Tidak mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, beraktifas dan

buang air besar

6. Tidak buang air besar di jamban

Dari data kuisioner didapatkan bahwa tingkat pengetahuan warga desa

karang nanas mengenai diare sebanyak 27% berada di tingkat sedang,

sedangkan mayoritas warga berada di tingkat yang rendah dalam

pengetahuan mengenai diare. Kurangnya pengetahuan di desa ini

dikarenakan tingkat pendidikan orang tua balita sebagian besar merupakan

lulusan SD.

Selain itu, kurangnya sosialisasi mengenai penyebab timbulnya diare,

gejala penyakit diare, cara penyebaran dan penanganan diare dari pihak

kesehatan di daerah tersebut.

SKALA

< 10 : RENDAH

10 – 19 :SEDANG

20 – 29 :TINGGI

Page 51: Laporan PL

Mayoritas warga dari desa karang nanas mempunyai perilaku sehat di

tingkat yang sedang, yakni 67%. Sedangkan 27% warga mempunyai tingkat

kesadaran akan perilaku sehat yang tinggi. Sisanya yakni 6% masih kurang

mempunyai kesadaran akan perilaku sehat. Walaupun presentasi jumlah

warga kearah sedang dan tinggi, masih banyak warga yang membuang tinja

di kolam. Meski demikian, kebiasaan mencuci tangan dengan menggunakan

sabunpada saat sebelum dan sesudah makan, setelah buang air besar dan

saat setelah beraktivitas sudah mereka lakukan walaupun bukan di air

mengalir.

Kebiasaan yang lain seperti mencuci bahan makanan, mereka lakukan

bukan dengan menggunakan air mengalir, hanya direndam dalam baskom.

Disisi lain mereka juga melihat tanggal kadaluarsa di setiap kemasan yang

mereka beli dan menyimpan makanan dalam keadaan tertutup.

Page 52: Laporan PL

Pada pengambilan data responden dengan kuisioner, semua responden

adalah orang tua balita. Mayoritas balita mendapatkan gizi yang baik/tinggi.

Hal ini didapatkan dari data kuisioner yang semua orang tua memberikan ASI

eksklusif kepada bayi mereka. Selain itu, mereka juga memberkian MP ASI

yang berupa biskuit bayi, susu formula,dan bubur bayi. Sedangkan, beberapa

dari orangtua bayi, memberikan MP ASI yang kurang sesuai dengan umur

bayi mereka, antara lain dengan memberikan pisang, daging dan makanan

yang sama dengan orang dewasa disaat usia bayi mereka kurang dari 1 tahun.

Page 53: Laporan PL

Dari data, sikap penanganan yang dilakukan oleh warga desa Karang

Nanas, sebanyak 6% berada di tingkat yang tinggi, 67% di tingkat sedang

dan27% di tingkat rendah. Hal ini dikarenakan warga di daerah tersebut jika

ada yang mengalami diare maka tindakan yang dilakukan adalah segera

memeriksakan ke puskesmas ataupun ke praktek dokter. Adapun sedikit dari

warga yang melakukan tindakan pencegahan adalah menjaga kebersihan

lingkungan.

Sebanyak 53% warga Karang nanas mempunyai kesadaran kebersihan

mengenai lingkungan. Sedangkan sebanyak 47% mempunyai tingkat

kesadaran yang masih kurang terhadap lingkungannya. Kurangnya

ketersediaan jamban merupakan salah satu faktor rendahnya kesadaran akan

lingkungan. mereka lebih banyak membuang air besar di kolam ikan

sehingga mencemari lingkungan. Selain itu, beberapa jarak sungai atau

septitank kurang dari 10 m. Sebagian besar air yang merupakan sumber

kebutuhan sehari-hari masih mencukupi kebutuhan. Fasilitas pembuangan

masih kurang dari stendar tempat sampah yang ideal.

Page 54: Laporan PL

100% sarana pendukung warga desa Karang Nanas berada di tingkat

yang buruk. Sarana pendukung ini dari 9 aspek, diantaranya kunjungan

petugas jika terjadi masalah kesehatan di desa tersebut untuk

menindaklanjuti dari masalah kesehatan, peyuluhan mengenai kejadian akan

diare yang mana menurut warga belum pernah dilakukan, pemeriksaan

mengenai sumber air bersih dan sosialisasi pengamanan sungai.

Berdasarkan data-data di atas dapat disimpulkan bahwa rendahnya

pengetahuan penduduk desa Karang Nanas yang menyebabkan tingginya

angka kejadian penyakit diare.

E. Pemecahan Masalah

Berdasarkan hasil kuesioner menunjukkan bahwa penyebab masalah

diare pada balita di Desa Karang Nanas adalah rendahnya pengetahuan

masyarakat tentang diare sehingga mereka tidak dapat melakukan upaya

pencegahan.

Oleh karena itu, kami membuat alternative pemecahan masalah

sebagai berikut:

1. Penyuluhan tentang Diare.

2. Kerja bakti dan cuci tangan masal.

3. Pembuatan jamban umum (MCK).

Page 55: Laporan PL

Penentuan prioritas pemecahan masalah dengan menggunakan metode

MIV/C. Point tertinggi digunakan sebagai prioritas pemecahan masalah.

M (Magnitude) : Seberapa luas program tersebut dapat menjangkau suatu

populasi.

I (Intensity) : Seberapa lama program tersebut bertahan.

V (Sensitivitas) : Seberapa besar masyarakat dapat memberikan respon.

C (Cost) : Seberapa banyak biaya yang dikeluarkan.

No Kegiatan M I V C MIV/C

1. Penyuluhan tentang diare 8 8 8 4 128

2. Kerja bakti dan cuci tangan masal 8 6 8 4 96

3. Pembuatan Jamban umum (MCK) 6 6 6 8 27

Point tertinggi adalah penyuluhan tentang diare.

Page 56: Laporan PL

BAB V

RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN (PLAN OF ACTION)

A. Nama Kegiatan

Penyuluhan Tentang Diare Guna Menurunkan Angka Kejadian Diare

Khususnya Untuk Balita di Desa Karang Nanas.

B. Metode

Drama, penyuluhan dengan tanya jawab, dan door prize

C. Latar Belakang Kegiatan

Berdasarkan profil Puskesmas Sokaraja I tahun 2009, Desa Karang Nanas

merupakan desa yang mempunyai angka kejadian penyakit diare tertinggi,

khususnya pada balita. Kami melakukan survey di Desa Karang Nanas RW

3. Dari hasil survey menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan penduduk

Desa Karang Nanas RW 3 mengenai diare masih rendah. Hal ini

mengakibatkan penduduk setempat tidak dapat melakukan upaya

pencegahan terhadap penyakit tersebut, sehingga dari tahun ke tahun, angka

kejadian diare di desa Karang Nanas tetap tinggi. Oleh karena itu, kami akan

melakukan penyuluhan tentang penyakit diare untuk meningkatkan

pengetahuan dan kesadaran penduduk setempat sehingga diharapkan dapat

melakukan upaya pencegahannya. Penyuluhan dilakukan dengan

menggunakan metode yang mudah dipahami, menarik, tidak membosankan,

dan berkesan di hati masyarakat. Dimana pesan esensial yang akan

disampaikan pada promosi kesehatan tersebut dapat diterima oleh

masyarakat dengan baik.

D. Tujuan

Tujuan umum :

Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang pencegahan

penyakit diare, khusunya balita di Desa Karang Nanas.

Page 57: Laporan PL

Tujuan khusus:

1. Meningkatkan partisipasi terhadap upaya pencegahan penyakit diare

khususnya bagi balita.

2. Menjelaskan diare dan cara pencegahannya.

3. Menjelaskan tentang Pola Hidup Bersih Sehat (PHBS).

4. Meningkatkan kesadaran para orangtua balita untuk melaksanakan

hidup bersih dan sehat dalam keluarga dan lingkungan sekitar.

E. Sasaran

Sasaran umum: Balita RW 3 Desa Karang Nanas, Kecamatan Sokaraja

Sasaran khusus: Penduduk RW 3 Desa Karang Nanas, Kecamatan Sokaraja

F. Pelaksana

SUSUNAN PANITIA ACARA

Ketua Panitia : Dimas Bagus C.P.

Wakil Panitia : Dyah Isnani I.

Sekertaris : Wienda Dida P.

Bendahara : Tini Rohmantini

Seksi Acara : Andhita Chairunnisa

Seksi Perlengkapan : Fani Adhikara

Seksi Dokumentasi : Benedicta Arum B.

Seksi Konsumsi : Syifa’u Rakhmi dan Laras Puspa N.

G. Pokok Kegiatan

Kegiatan ini merupakan serangkaian acara yang terdiri atas drama,

penyuluhan dengan tanya jawab dan door prize.

H. Alat dan Sarana

1. LCD

2. Sound system

Page 58: Laporan PL

I. Pelaksanaan

a. Hari, Tanggal: Senin, 22 Maret 2010

b. Waktu: 09.00-11.00 WIB

c. Tempat: Aula Balai Desa Karang Nanas

Promosi kesehatan dengan penyuluhan, metode yang digunakan antara lain :

a) Penyuluhan

Durasi : 15 menit.

Pembicara:

b) Drama

Durasi : 10 menit

Judul Skenario : “Jajan Terus”

c) Doorprize

Waktu: Tanya jawab setelah penyuluhan dan drama

Durasi: 5 menit

J. Rencana Anggaran

A. PEMASUKAN

Dana Kelompok @40.000 x 9 Rp 360.000,00

B. PENGELUARAN

a. konsumsi peserta @3000 x 60 Rp 180.000,00

b. Konsumsi pegawai @5000 x 20 Rp 100.000,00

c. Doorprize @10000 x 3 Rp 30.000,00

d. Biaya tak terduga Rp 40.000,00

Total Rp 350.000,00

Page 59: Laporan PL

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN

1. Dari kuisioner yang kami sebar di desa Karang Nanas Kec. Sokaraja, dapat

di simpulkan bahwa masyarakat di desa tersebut masih memiliki

pengetahuan yang kurang tentang diare.

2. Masih banyak masyarakat di desa Karang Nanas yang belum memiliki

jamban pribadi.

3. Pola asuh dari orang tua belum cukup baik, hal ini dapat di lihat dari angka

kejadian penyakit diare yang banyak terkena adalah anak – anak dan balita

4. Lingkungan di sekitar desa Karang Nanas juga masih ada yang kurang

sehat.

5. Sebagian besar warga masih mengkonsumsi jajanan di luar rumah.

6. Pengolahan bahan makanan yang kurang higienis.

SARAN

1. Sebaiknya setiap warga memiliki jamban pribadi di rumah masing –

masing.

2. Penyuluhan di lakukan minimal 1 tahun sekali agar pengetahuan

masyarakat Karang Nanas bisa bertambah.

3. Para orangtua sebaiknya lebih mengontrol anak –anak untuk berperilaku

sehat dimanapun mereka berada.

4. Dilakukan kerja bakti minimal 1 minggu sekali.

5. Sebaiknya warga memasak makanan sendiri di rumah masing – masing

untuk di konsumsi seluruh anggota keluarga.

6. Pengolahan bahan makanan secara higienis sebelum di masak yaitu

dengan cara di cuci dengan air mengalir dan atau menggunakan air hangat.

Page 60: Laporan PL

Lampiran-lampiran.

DAFTAR PERTANYAAN

Pewawancara :

Hari/tgl wawancara :

Lama wawancara :

IDENTITAS RESPONDEN

No. responden :

Alamat :

Kelurahan/RT/RW :

Tempat, tanggal lahir :

Pendidikan :

1. Tidak lulus SD

2. Lulus SD/sederajat

3. Lulus SMP/sederajat

4. Lulus SMA/sederajat

5. Akademi/PT

Status perkawinan

1. Kawin

2. Tidak kawin

3. Cerai

4. Janda/duda

Pekerjaan :

Antropometri

Tinggi Badan :

Berat Badan :

Page 61: Laporan PL

PENGETAHUAN DASAR PENYAKIT

1. Apakah bapak/ibu tahu mengenai diare?

Ya 1

Tidak 0

2. Menurut bapak/ibu, bagaimana gejala penyakit diare?

Ya Tidak

BAB lebih dari 3x sehari 1 0

Tinja cair 1 0

Nyeri perut 1 0

Muntah 1 0

Lainnya… 1 0

3. Menurut bapak/ibu, bagaimana cara penyebaran penyakit diare?

Ya Tidak

Air yang tercemar 1 0

Makanan 1 0

Lalat 1 0

Lainnya… 1 0

4. Menurut bapak/ibu, apakah penyebab timbulnya penyakit diare?

Ya Tidak

Bakteri 1 0

Virus 1 0

Jamur 1 0

Cacing 1 0

Lainnya… 1 0

5. Perlukah bapak/ibu memeriksakan diri jika mengalami BAB lebih dari 3x?

Ya 1

Tidak 0

5.1. Jika tidak, apa yang akan dilakukan?

Page 62: Laporan PL

Ya Tidak

banyak minum dan makan 1 0

membeli obat di warung 1 0

meminum cairan gula dan garam 1 0

Lainnya 1 0

6. Jika anda atau keluarga anda mengalami gejala diare, apa yang harus

dilakukan pertama kali?

Ya Tidak

minum air putih sebanyak-banyaknya 1 0

minum air garam dan gula 1 0

datang ke puskesmas/balai kesehatan 1 0

lainnya ……………. 1 0

7. Menurut bapak/ibu, apakah diare dapat dicegah?

Ya 1

Tidak 0

8. Menurut bapak/ibu, apakah diare termasuk penyakit berbahaya?

Ya 1

Tidak 0

8.1. Jika ya, mengapa?

Ya Tidak

Menyebabkan kematian 1 0

Menyebabkan kecacatan 1 0

Lainnya… 1 0

PERILAKU SEHAT

1. Apakah anda buang air besar di jamban ?

Ya 1

Tidak 0

2. Jika tidak, dimana tempat anda untuk buang air besar ?

Page 63: Laporan PL

Ya Tidak

Sungai 1 0

Kebun 1 0

Lain-lain…….. 1 0

4. Apakah anda selalu membersihkan jamban ?

Ya 1

Tidak 0

4.1 Jika ya, berapa kali anda mambersihkan jamban?

Ya Tidak

2 x minggu 1 0

Lainnya…….

5. Apakah anda mencuci tangan setelah buang air besar ?

Ya 1

Tidak 0

6. Apakah anda mencuci tangan sebelum dan sesudah makan ?

Ya 1

Tidak 0

7. Apakah anda mencuci tangan setelah beraktivitas ( setelah bekerja ) ?

Ya 1

Tidak 0

8. Apakah anda mencuci tangan dengan menggunakan air mengalir ?

Ya 1

Tidak 0

9. Apakah anda mencuci tangan dengan menggunakan sabun ?

Ya 1

Tidak 0

10. Apakah anda mencuci bahan makanan ( misal : sayuran, buah-buahan, dsb. )

dengan air mengalir ?

Page 64: Laporan PL

Ya 1

Tidak 0

11. Dimana anda mencuci bahan makanan ?

Ya Tidak

Keran air (di rumah) 1 0

Lain-lain….

12. Apakah anda sering membeli makanan di pinggir jalan ?

Ya 1

Tidak 0

13. Apakah anda selalu melihat tanggal kadaluwarsa ketika anda membeli

makanan instan/kaleng ?

Ya 1

Tidak 0

14. Apakah anda menggunakan peralatan makan (sendok, garpu) setiap makan ?

Ya 1

Tidak 0

15. Dimana anda menyimpan makanan dalam keadaan tertutup ?

Ya 1

Tidak 0

GIZI

Jika responden bayi:

1. Apakah anak bapak/ ibu di beri ASI ekslusif?

Ya 1

Tidak 0

2. Apakah setelah ASI Ekslusif, diberi MP ASI?

Ya 1

Tidak 0

3. Makanan pengganti apa yang bapak/ ibu berikan kepada anak?

Ya Tidak

Biskuit bayi 1 0

Page 65: Laporan PL

Susu formula 1 0

Bubur bayi 1 0

Lainnya…..

Jika responden orang dewasa :

4. Makanan bergizi dapat mempercepat penyembuhan penyakit diare,

bagaimana pendapat anda?

sangat setuju 4

setuju 3

Ragu-ragu 2

Tidak Setuju 1

Sangat tidak setuju 0

5. Apabila salah satu dari keluarga anda ada yang terkena diare, makanan

seperti apa yang akan anda berikan?

Makanan lengkap ( empat sehat lima sempurna) 4

Nasi, lauk, sayur tanpa buah 3

Nasi, lauk, sayur, buah 2

Nasi dan lauk 1

Nasi saja 0

SIKAP MENANGANAN

1. Pencegahan lebih baik daripada mengobati diare, bagaimana menurut anda

tentang pernyataan tersebut?

sangat setuju 4

setuju 3

Ragu-ragu 2

Tidak Setuju 1

Sangat tidak setuju 0

2. Apa yang anda lakukan apabila anda atau keluarga anda terkena diare?

Ya Tidak

Bidan 1 0

Puskesmas Pembantu 1 0

Page 66: Laporan PL

Tenaga Medis (dokter) 1 0

Lainnya….. 1 0

3. Tindakan pencegahan apa yang ibu ketahui untuk mencegah diare?

Ya Tidak

Makan makanan yang bersih 1 0

Menjaga kebersihan lingkungan 1 0

Mencuci tangan sebelum makan 1 0

Penggunaan jamban 1 0

Penggunaan air bersih 1 0

Lainnya.....

4. Jika seseorang menderita diare, penyakit tersebut perlu diobati, bagaimana

pendapat anda?

sangat setuju 4

setuju 3

Ragu-ragu 2

Tidak Setuju 1

Sangat tidak setuju 0

LINGKUNGAN

1. Apakah terdapat jamban di rumah anda ?

Ya 1

Tidak 0

2. Jika punya, bentuk jamban bagaimana?

Ya Tidak

Kloset leher angsa 1 0

Cemplung 1 0

Kloset duduk 1 0

3. Apa sumber air minum yang digunakan?

Ya Tidak

Sumur gali 1 0

Page 67: Laporan PL

Air sungai 1 0

Air ledeng 1 0

PDAM 1 0

Lainnya…… 1 0

4. Jika menggunakan sumur atau air ledeng, berapakah jarak dari sungai atau

septitank?

> 10 m 1

< 10 m 0

5. Apakah sumber air bersih yang digunakan sudah mencukupi untuk

memenuhi kebutuhan sehari-hari?

Ya 1

Tidak 0

6. Apakah tersedia fasilitas tempat pembuangan sampah yang ideal?

Ya 1

Tidak 0

SARANA PENDUKUNG/PELAYANAN KESEHATAN

1. Apakah petugas berikut pernah melakukan kunjungan untuk

menindaklanjuti kasus Diare?

Ya Tidak Setahun terakhir

Petugas Puskesmas 1 0 ………………

Petugas Kecamatan 1 0 ………………

Petugas Dinkes 1 0 ………………

Pamong setempat 1 0 ………………

Kader PHBS 1 0 ………………

Kader Posyandu 1 0 ………………

Kader Dasawisma 1 0 ………………

Kader PKK 1 0 ………………

Lainnya,………… 1 0 ………………

2 Apakah Anda pernah mendapatkan penyuluhan tentang diare ?

Ya 1

Tidak 0

Page 68: Laporan PL

3. Apakah materi yang diinformasikan ketika penyuluhan ?

Ya Tidak

Mencuci tangan 1 0

Oralit gratis 1 0

Pemakaian jamban 1 0

4. Apakah Anda mengetahui tentang pemeriksaan bakteri pada sumber air

rumah tangga?

Ya 1

Tidak 0

5. Apakah petugas kesehatan setempat pernah melakukan pemeriksaan bakteri

pada Sumber air minum di desa ini?

Ya 1

Tidak 0

6. Apakah pernah terjadi Kejadian Luar Biasa di desa ini?

Ya 1

Tidak 0

7. Jika ya, apa yang dilakukan petugas kesehatan?

Ya Tidak

Memberikan pengobatan gratis 1 0

Pembagian oralit 1 0

Klorinasi 1 0

Pemeriksaan bakteri pada Sumber air 1 0

Penyuluhan PHBS 1 0

8. Apakah ada sosialisasi mengenai pengamanan Sungai dari limbah (Sabun,

Kotoran, BAB, Sampah) ?

Ya 1

Tidak 0

JAJAN TERUUUS..!!

Disuatu siang, 3 orang anak sedang bermain kelereng di lapangan. Mereka sedang

bermain dengan serunya.

Page 69: Laporan PL

Jono : Heiii.. minggir kalian, sekarang giliran aku.. awas.. awas.. Haha..

aku embat kelereng kalian..

Senni : Huuuuu… ngomong doang.. belum tentu koe menang.. buktikan

dulu, baru ngomong.

Endang : Sudah2.. heiii Jono, cepetan mulai!! Abis ini giliran aku tau..

Jono kemudian mulai memainkan kelerengnya, tidak disangka – sangka, ternyata

banyak kelereng yg keluar lingkaran. Jono panen kelereng.

Jono : Haha.. apa kubilang, aku berhasil kan? Kelereng aku bertambah

deh.. asik..asik..

Endang : iya, punya kamu nambah, punya aku nih yang berkurang!

Sekarang giliran aku kan? Awas aja, aku bales kamu..

Endang mulai memainkan kelerengnya, tetapi kelereng yang dia dapatkan tidak

sebanyak yang didapatka oleh Jono. Akhirnya : (Endang dengan sengaja

menggeser beberapa kelereng keluar dari lingkaran tanpa sepengetahuan kedua

temannya).

Jono : (tanpa sengaja melihat kelakuan Endang). Hei, Endang! Kamu

jangan main curang.

Endang : Yeee.. enak saja kamu.! Curang darimananya? memang cuma

kamu saja yang bias? Dasar kamu tidak mau kalah.

Jono : Huuu.. aku lihat kok tadi! Kaki kamu sengaja nyenggol ngeluarin

kelereng - kelereng tadi! Dasar curang, kamu..!!

Endang : Tidak! Aku tidak curang! Kamu itu yang tidak mau kalah.

Jono : Kamu curang! Weee..

Endang : Kamu..

Jono : Kamu..

(mereka saling menunjuk satu sama lain).

Senni : STOOOOPPPP…!! Stop..!! stop..!! kalian ini, kok malah

berantem sih? Udah panas kayak gini, makin panas deh dengerin

kalian berantem. Endang kamu jangan main curang dong! Jono

juga, kamu jangan manas – manasin Endang dong!

Page 70: Laporan PL

Aduh, panas – panas kaya gini, enaknya minum es tau. Kok

penjual esnya belum datang ya? Biasanya jam segini kan udah ada

disini.

Kemudian :

Penjual Es : Es.. Es.. Es.. ayo yang mau beli es..

Senni : Nah.. tuh, akhirnya penjual esnya datang juga. Ayo, dripada

berantem disini, mending kita makan es dulu. Kalian mau yang

rasa apa?

Jono : Hmmmm.. aku mau yang rasa nanas deh. Nanasnya satu ya Pak.

Senni : Aku yang rasa sirsak satu ya, Pak.

Endang : Aku rasa nanas juga deh. Pak, es nanasnya satu lagi ya!

Senni : Eh, Bapak jual gorengan juga ya? Aku mau 2 deh Pak. Kebetulan

aku lagi lapar.

Jono : Wah, saya juga satu deh Pak kalo begitu.

Endang : Hmmm.. aku beli juga ngga ya? Beli aja ah.. Ngiler liat kalian

soalnya. Hehe.. Pak, saya juga satu ya Pak!

Penjual Es : Iya De! Sabar.. sabar.. Semua bakalan dapat kok.

Setelah selesai memilih rasa, mereka akhirnya memilih duduk dibawah pohon,

sambil menikmati jajanan yang baru saja mereka beli.

Jono : Wah, sudah sore nih, teman – teman. Aku balik duluan ya. Ibuku

suka marah soalnya kalau aku belum pulang jam segini.

Endang : iya, ibu aku juga suka marah kok. Aku juga mau pulang setelah

selesai menghabiskan ini.

Senni : Sama. Ya Sudah. Kita udahan ya main hari ini. Besok kita main

bareng – bareng lagi ya.

Keesokan harinya di sekolah, saat Ibu Guru sedang menerangkan pelajaran :

Ibu Guru : jadi, penjumlahan bilangan puluhan itu dimulai dari bilangan

Page 71: Laporan PL

satuan dulu, baru kalian menjumlahkan bilangan puluhannya.

Bagaimana? Kalian mengerti kan? Kalau begitu, coba kerjakan

latihan di buku kalian ya.

Ibu Guru : Senni, kamu kenapa? Kamu sakit perut ya?

Senni : I.. Iya Bu..

Ibu Guru : Kok bisa?

Senni : Saya juga ngga tau Bu. Dari pagi perut saya sudah terasa sakit

seperti ini.

Ibu Guru : Ya Sudah, ayo kita ke puskesmas sebelah kalo begitu.

Di Puskesmas, sesaat kemudian.

Ibu Guru : Dok, murid saya mengeluh sakit perut sejak pagi ini. Kira – kira

dia kenapa ya?

Dokter : Tunggu sebentar ya, Bu.. coba saya periksa dulu. Ade Senni ya?

Bagaimana Dek? Apa yang kamu rasakan?

Senni : Sakit perut Dok.

Dokter : Sejak kapan kamu merasa sakit perut?

Senni : dari kemarin sih, Dok. Tapi terasa sakit sekaliii, hari ini Dok.

Dokter : Ade, BABnya bagaimana?

Senni : Seperti biasa kok Dok. Tapi tadi pagi yang keluar hanya air – air

gitu Dok.

Dokter : apa yang adek makan selama 3 hari ini? (sembari melakukan

physical examination).

Senni : biasanya cuma makan masakan ibu aku Dok. Kecuali kemarin.

Aku makan gorengan sama minum es Sirsak bareng Jono dan

Endang Dok.

Dokter : sebelum makan, Adek suka cuci tangan dulu ngga?

Senni : Kadang - kadang Dok, kalau aku lagi ingat. Kalau ngga, ya ngga.

Dokter : Kalo kemarin, pas makan jajanan. Kamu cuci tangan dulu ngga

De?

Senni : Ngga Dok. Soalnya aku sama teman – temanku lagi asik main

Page 72: Laporan PL

kelereng sebelumnya, makanya aku langsung saja Dok. Biasanya

juga aku langsung makan seperti itu kok Dok.

Dokter : Wah.. itu kebiasaan yang buruk Dek. Usahakan supaya kamu

selalu mencuci tangan sebelum kamu makan. Apalagi setelah

kamu bermain. Kuman dan bakteri ada di mana – mana lho Dek.

Dari lapangan tempat Ade bermain sampai ke jajanan pinggir

jalan yang Ade beli. Semua itu tidak luput dari kuman De.

Makanya kamu harus membiasakan diri untuk mencuci tangan.

Dan mulai sekarang kamu harus mengurangi jajan di pinggir

jalan. Kamu kan tidak tahu bagaimana makanan – makanan

tersebut dibuat. Belum lagi kuman dan bakteri yang melekat pada

jajanan tersebut, saat makanan tersebut dijaja keliling. Lebih baik

Ade makan masakan Ibu di rumah saja. Lebih aman kan? Ada

yang mau kamu tanyakan lagi?

Senni : Kok bisa sakit perut Dok?

Dokter : iya, kuman – kuman yang ada di sekitar kamu akan lebih mudah

masuk kedalam tubuh seseorang, saat orang tersebut tidak

menjalankan pola hidup bersih sehat. Saat masuk, mereka

mengganggu sistem pencernaan kamu. Makanya, kamu akan

merasa sakit perut. Tapi, itu hanya awalnya, setelah itu sistem

pembuangan kamu akan terganggu. Karna itu, kamu akan

mengalami keadaan kekeringan yang amat sangat. Jika hal ini

dibiarkan, akan menyebabkan kematian lho.

Ibu Guru : tuh, kan.. Ibu kan sudah mengingatkan kalian, untuk tidak jajan

sembarangan. Soal cuci tangan dengan sabun sebelum makan

juga sudah ibu ingatkan. Ya ampun, kalian ini.. ngga ada yang

menuruti nasihat ibu ya? Hmmmm... jadi bagaimana Dokter?

Dokter : iya Bu, keadaan Senni tidak terlalu parah, saya akan memberikan

beberapa obat untuk Senni. Oh iya, jangan lupa untuk

memberikan Senni makanan yang bergizi untuk mempercepat

masa penyembuhannya.

Ibu Guru : Oh iya Dokter. Terima kasih ya Dok.

Page 73: Laporan PL

Beberapa saat kemudian di kelas.

Ibu Purwo : Bu Guru, bagaimana keadaan Senni..? Apa kata dokter?

Ibu Guru : Tenang saja Bu Purwo, keadaan Senni tidak terlalu parah kok.

Dokter mengatakan jika Senni terkena Diare.

Ibu Purwo : haaa.. diare? Bagaimana bisa Senni kena diare, Bu?

Ibu Guru : iya, itu akibat kesukaan Senni untuk jajan sembarangan, belum

lagi kebiasaan mencuci tangan sebelum makan yang terkadang

dilupakannya.

Ibu Purwo : Ya ampun.. kamu ini, gimana toh Ndok? Sudah ibu bilangin kan,

jangan jajan sembarangan. Ya ampun, Gusti.. Gusti..

Ibu Guru : Iya Bu Purwo. Memang sangat susah untuk mengontrol kebiasaan

jajan mereka. Sayapun sudah sering mengingatkan mereka untuk

tidak jajan sembarangan. Tapi tetap saja.

Ibu Purwo : Iya, ya Bu.. Senni, kamu kalo jajan diluar, senangnya beli apa?

Nanti ibu bikinin di rumah saja ya. Daripada kamu jajan diluar,

kan lebih aman kalau kamu makan buatan ibu saja. Dan ibu

jamin, rasanya pasti tidak kalah dengan yang sering kamu beli

diluar.

Senni : Senni sukanya Donat Bu, terus es nanas yang kemarin juga enak.

Belum lagi gorengan yang di lapangan. Itu juga enak.

Ibu Purwo : Ya ampun. Kalau hanya seperti itu, kamu bisa meminta ibu untuk

membuatkannya. Lain kali, kalau kamu mau makan seperti itu,

minta sama ibu saja ya. Hukuman kamu karena tidak mau

mendengarkan perkataan ibu, kamu tidak akan ibu kasih uang

jajan. Sebagai gantinya kamu harus membawa bekal dari rumah.

Kamu mengerti Senni?

Senni : Iya Bu. Senni ngerti.

Ibu Guru : Bagus Bu Purwo, setidaknya Senni tidak akan jajan sembarangan

lagi.

Ibu Purwo : Iya Bu Guru. Lebih baik dia makan makanan buatan saya saja.

Kalau behitu, kami permisi balik dulu ya Bu. Barang – barang

Senni hanya ini kan Bu?

Page 74: Laporan PL

Ibu Guru : Oh, iya. Ini ada beberapa obat yang diberikan oleh dokter. Harus

diberikan sesuai aturannya ya Bu. Lalu, jangan lupa memebeikan

Senni makanan yang bergizi. Karena makanan yang bergizi, akan

membantu mempercepat penyembuhannya. Dan jika dalam 3 hari

keadaannya tidak membaik, mungkin Ibu Purwo bisa membawa

Senni kembali ke Dokter.

Ibu Purwo : Iya Bu Guru. Terima kasih ya Bu, atas bantuan ibu. Kami pamit

dulu ya Bu. Assalamualaikum.

Ibu Guru : Waalaikumsalam.

Ibu Guru : anak-anak. Sebelum kita pulang, ada beberapa hal yang mau ibu

sampaikan. Siapa yang masih suka jajan sembarangan di kelas ini?

Kelas diam. Tidak ada seorangpun yang mengangkat tangan.

Ibu Guru : Hmmm.. tidak ada yang mengacung? Tapi ibu yakin, kalau

diantara kalian masih ada yang suka jajan sembarangan. Bahkan

mungkin semuanya. Kalian tau, kenapa Senni bisa sakit?

Anak - anak : Tidak. Bu guru.

Ibu Guru : Senni sakit diare akibat jajan sembarangan. Kalian tau kan betapa

tidak enaknya ketika kita sakit? Kalian tidak bisa ke sekolah,

kalian akan ketinggalan pelajaran, kalian tidak akan bertemu

dengan teman – teman yang lain, juga tidak bisa bermain bersama

yang lain. Lihat! Sangat tidak enak kan? Jadi, adakah diantara

kalian yang ingin sakit?

Anak – anak : Tidak Bu Guruuu..

Ibu Guru : Kalau begitu, kalian tidak boleh jajan sembarangan lagi. Mulai

besok, kalian harus membawa bekal masing – masing dari rumah

ya. Kalian boleh membawa makanan kesukaan kalian sendiri.

Jangan lupa untuk memberi tahu ibu kalian, ya anak – anak.

Anak – anak : iya Bu guru.

Ibu Guru : bagus kalau begitu. Ayo kalian beres – beres. Sebelum pulang,

kita berdoa dulu ya.