Laporan Praktikum Anatomi Fisiologi Manusia

7
LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA Nama : 1. Emi Suryani (1104015088) 2. Rima Nurmiyati (1104015263) 3. Nimas Sari Julianti (1104015216) 4. Ratna Dewi (1104015 ) 5. Yuni Arwidya (1104015352) Kelas : 2-A Kelompok : 5 (Lima) Gelombang : 1 (Satu)

Transcript of Laporan Praktikum Anatomi Fisiologi Manusia

Page 1: Laporan Praktikum Anatomi Fisiologi Manusia

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA

Nama : 1. Emi Suryani (1104015088)

2. Rima Nurmiyati (1104015263)

3. Nimas Sari Julianti (1104015216)

4. Ratna Dewi (1104015 )

5. Yuni Arwidya (1104015352)

Kelas : 2-A

Kelompok : 5 (Lima)

Gelombang : 1 (Satu)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH Prof. DR HAMKA

FAKULTAS MATEMATIKA dan IPA

JURUSAN FARMASI

Page 2: Laporan Praktikum Anatomi Fisiologi Manusia

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas nikmat sehat dan nikmat panjang umur yang

telah ALLAH S.W.T berikan kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan

tugas laporan praktikum Anatomi Fisiologi Manusia tepat pada waktunya.

Laporan ini dibuat untuk memudahkan dalam memahami isi dari praktikum

anatomi fisiologi manusia yang telah kami jalani. Tidak lupa kami berterima kasih

kepada pihak-pihak yang telah memberikan bantuan baik moril maupun materiil

sampai terselesaikannya laporan ini. Semoga tugas laporan ini dapat bermanfaat

bagi yang membacanya. Amien

Jakarta, Maret 2012

Page 3: Laporan Praktikum Anatomi Fisiologi Manusia

BAB I.

PENDAHULUAN

Semua hewan vertebrata hhidup bebas (tidak melekat) pada mediannya,

sehingga dapat bergerak berpindah tempat sesuai dengan keinginannya. Pada

vertebrata, gerak bebas tersebut terjadi sebagai hasil kerja sama antara dua system

organ, yakni kerangka atau rangka dan otot. Rangka yang tersusun atas tulang-

tulang dapat bergerak karena digerakkan oleh otot. Jadi, sebenarnya rangka tidak

mempunyai kemampuan untuk menggerakkan dirinya. Oleh sebab itu, rangka

disebut alat gerak pasif.

Didalam tubuh, otot-otot menempel dan menghubungkan berbagai organ

tubuh, seperti tulang dengan tulang, tulang dengan kkulit, kulit dengan kulit, dan

lain sebagainya. Otot mempunyai kemampuan untuk berkontraksi atau memendek

dan berelaksasi atau mengendur. Jika otot memendek maka akan dihasilkan

tenaga dan terjadi gerakan organ-organ yang dilekati ataupun organ yang

disekitarnya ke arah tertentu. Bila otot mengendur maka organ-organ tadi akan

bergerak ke arah yang berlawanan. Berdasarkan ini semua maka otot disebut alat

gerak aktif.

Page 4: Laporan Praktikum Anatomi Fisiologi Manusia

BAB II.

TEORI

Jaringan adalah kumpulan sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama.

Untuk memahami berbagai jaringan yang membentuk organ tubuh harus

dilakukan pengamatan dengan menggunakan bantuan mikroskop. Dengan bantuan

alat ini, akan diketahui bentuk sel-sel yang menyusun masing-masing jaringan.

Jaringan yang menyusun tubuh hewan maupun manusia terdiri atas jaringan

embrional, jaringan epitel, jaringan otot, jaringan saraf, jaringan penyokong, dan

jaringan lemak.

Jaringan otot tersusun atas sel-sel otot yang tugasnya menggerakkan berbagai

bagian tubuh. Kemampuan menggerakkan berbagai organ tubuh ini disebabkan

kemampuan jaringan otot untuk berkontraksi. Kemampuan kontraksi ini sangat

dimungkinkan karena sel-sel otot mengandung protein kontraksi yang memanjang

dan mengandung serabut-serabut halus, yang disebut myofibril.

Jaringan otot dapat dibedakan menjadi lima, yakni:

a. Jaringan otot polos

b. Jaringan otot lurik

c. Jaringan otot jantung

d. Jaringan otot vena

e. Jaringan otot saraf

Page 5: Laporan Praktikum Anatomi Fisiologi Manusia

1. Karakteristik otot

Otot yang merupakan alat gerak aktif mempunyai tiga karakteristik, yaitu:

a. Kontraktibilitas, yakni kemampuan otot untuk mengadakan perubahan

menjadi lebih pendek dari ukuran semula. Jika otot yang memendek

tersebut melekat pada tulang atau kulit maka tulang atau kulit tersebut

akan mengalami perubahan posisi. Jika otot yang berkontraksi

merupakan otot lingkar atau memanjang yang membentuk sebuah

rongga, maka rongga akan menjadi sempit. Hal ini akan menyebabkan

benda yang terdapat dalam rongga akan terdorong.

b. Ekstensibilitas, yakni kemampuan otot untuk berelaksasi atau

memanjang dari ukuran semula.

c. Elastisitas, yakni kemampuan otot untuk dapat kembali pada ukuran

semula setelah berkontraksi atau eksistensi. Pada saat otot kembali ke

ukuran semula, otot disebut dalam keadaan relaksasi.

2. Macam Gerak

Dalam menghasilkan suatu gerak, suatu

Page 6: Laporan Praktikum Anatomi Fisiologi Manusia