Laporan Praktikum Lapangan 1 (Puskesmas Anggut Atas) Makalah

42
Daftar Isi Daftar Isi.................................................1 BAB I......................................................2 PENDAHULUAN................................................2 1.1 Latar Belakang.......................................2 1.2 Rumusan Masalah......................................3 1.3 Tujuan Praktikum Lapangan............................3 1.4 Manfaat Praktikum Lapangan...........................3 BAB II.....................................................4 METODELOGI PRATIKUM LAPANGAN...............................4 2.1 Waktu dan Lokasi Pratikum Lapangan...................4 2.2 Cara kerja...........................................4 4. Mahasisiwa membuat laporan pratikum lapangan..........4 BAB III....................................................5 HASIL DAN PEMBAHASAN.......................................5 2.1 Hasil Pratikum Lapangan.............................5 4.2 Pembahasan.........................................29 4.2.1 Komunikasi Efektif antara Petugas Kesehatan dengan Pasien di Puskesmas Anggut Atas.......................29 4.2.2 Faktor-faktor yang Menyebabkan adanya hambatan dalam Komunikasi Efektif antara Petugas Kesehatan dengan Pasien 30 · Pemilihan media yang tidak sesuai.....................31 BAB IV....................................................32 KESIMPULAN DAN SARAN......................................32 4.1 Kesimpulan.........................................32 Dari pratikum lapangan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa komunikasi yang dilakukan petugas kesehatan di Puskesmas Anggut Atas dengan pasien sudah efektif. Hal tersebut dapat dilihat dari tilikan prilaku petugas kesehatan yang semuanya menjalin hubungan baik dengan 1

description

Laporan Praktikum Lapangan 1 (Puskesmas Anggut Atas) Makalah

Transcript of Laporan Praktikum Lapangan 1 (Puskesmas Anggut Atas) Makalah

Daftar IsiDaftar Isi1BAB I2PENDAHULUAN21.1 Latar Belakang21.2 Rumusan Masalah31.3 Tujuan Praktikum Lapangan31.4 Manfaat Praktikum Lapangan3BAB II4METODELOGI PRATIKUM LAPANGAN42.1 Waktu dan Lokasi Pratikum Lapangan42.2 Cara kerja44.Mahasisiwa membuat laporan pratikum lapangan4BAB III5HASIL DAN PEMBAHASAN52.1Hasil Pratikum Lapangan54.2Pembahasan294.2.1Komunikasi Efektif antara Petugas Kesehatan dengan Pasien di Puskesmas Anggut Atas294.2.2Faktor-faktor yang Menyebabkan adanya hambatan dalam Komunikasi Efektif antara Petugas Kesehatan dengan Pasien30 Pemilihan media yang tidak sesuai31BAB IV32KESIMPULAN DAN SARAN324.1Kesimpulan32Dari pratikum lapangan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa komunikasi yang dilakukan petugas kesehatan di Puskesmas Anggut Atas dengan pasien sudah efektif. Hal tersebut dapat dilihat dari tilikan prilaku petugas kesehatan yang semuanya menjalin hubungan baik dengan pasien saat berkomunikasi. Selain itu masih banyak aspek-aspek yang dilakukan petugas kesehatan untuk membuat pasien menjadi nyaman serta merasa puas dengan pelayanan kesehatan yang diberikan. Namun disamping itu ada beberapa faktor yang menyebabkan hambatan pada komunikasi petugas kesehatan dengan pasien diantaranya adalah faktor penerima pesan, pesan, pengirim pesan, lingkungan serta faktor media.32DAFTAR PUSTAKA33BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangSemua kegiatan di dunia ini membutuhkan suatu komunikasi. Komunikasi berfungsi menyampaikan pesan dari satu orang ke orang lain, maupun dari satu orang ke sebuah kelompok manusia. Komunikasi merupakan suatu bidang yang sangat penting dalam setiap aspek kehidupan, komunikasi yang digunakan yaitu komunikasi efektif. Komunikasi efektif adalah komunikasi yang bertujuan agar penerima pesan dapat memahami pesan yang disampaikan oleh pengirim pesan dan penerima pesan memberikan umpan balik yang sesuai dengan pesan. Umpan balik yang sesuai dengan pesan tidak selalu berupa persetujuan. Komunikan dapat saja memberikan umpan balik berupa ketidaksetujuan terhadap pesan, yang terpenting adalah dimengertinya pesan dengan benar oleh komunikan dan komunikator memeroleh umpan balik yang menandakan bahwa pesannya telah dimengerti oleh komunikan.Sedangkan komunikasi kesehatan adalah komunikasi yang berkaitan dengan bagaimana individu berhubungan dengan masalah kesehatan yang terkait, baik secara verbal atau nonverbal, lisan atau tertulis, pribadi atau interpersonal. Komunikasi efektif menjadi modal utama bagi mahasiswa kedokteran dalam proses pembelajaran, karena komunikasi itulah yang membina hubungan antara petugas kesehatan dan pasien. Komunikasi kesehatan yang efektif hendaknya selalu diterapkan oleh petugas kesehatan di tempat bekerja contohnya di klinik, puskesmas, dan rumah sakit.Salah satu materi perkuliahan modul EBP3KH mahasiswa FKIK UNIB 2013 adalah materi komunikasi efektif, untuk itu agar mahasiswa tidak hanya sekedar memahami teorinya saja, maka praktikum lapangan juga sangat diperlukan agar menambah pemahaman serta dapat melihat langsung bagaimana komunikasi efektif antara petugas kesehatan dengan pasien dapat terjadi. Hal itulah yang melatarbelakangi kami mengadakan praktikum lapangan di Puskesmas Anggut Atas.

1.2 Rumusan Masalah1. Bagaimana komunikasi antara petugas kesehatan dengan pasien di puskesmas anggut atas? Apakah sudah efektif?2. Apa saja faktor-faktor yang menghambat terjadinya komunikasi efektif antara petugas kesehatan dengan pasien?1.3 Tujuan Praktikum Lapangan1. Mengetahui komunikasi yang efektif antara petugas kesehatan dan pasien2. Mengetahui faktor-faktor yang menghambat terjadinya komunikasi efektif antara petugas kesehatan dengan pasien1.4 Manfaat Praktikum Lapangan1. Menambah pengetahuan penulis dan pembaca tentang tata cara berkomunikasi yang efektif2. Mahasiswa dapat menerapkan komunikasi efektif terhadap pasien dan keluarganya ketika telah menjadi dokter3. Menambah pengetahuan pembaca tentang komunikasi yang efektif antara petugas kesehatan dan pasien4. Menambah pengalaman penulis dalam melakukan penelitian 5. Melatih penulis untuk mebuat laporan dari sebuah penelitian6. Sebagai acuan bagi penulis dalam penulisan makalh selanjutnya

BAB IIMETODELOGI PRATIKUM LAPANGAN

2.1 Waktu dan Lokasi Pratikum LapanganPratikum Lapangan dilaksanakan pada tanggal 13 Desember 2013 pada pukul 09.00 dan berlokasikan di Puskesmas Anggut Atas.2.2 Cara kerja1. Mahasiswa membuat surat permohonan izin untuk melakukan kegiatan pratikum di puskesmas Anggut Atas kepada pihak PSPD UNIB.2. Mahasiswa mengunjungi tempat praktikum lapangan dan melakukan kegiatan pengamatan tentang komunikasi efektif.3. Mahasiswa mengamati komunikasi yang terjadi antara :a. Dokter dengan pasienb. Ahli gizi dengan pasienc. Bidan dengan pasiend. Perawat dengan pasien e. Petugas administrasi dengan pasien4. Mahasisiwa membuat laporan pratikum lapangan

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN2.1 Hasil Pratikum LapanganKomunikasi Efektif antara Ahli Gizi dengan PasienDAFTAR TILIK PERILAKU DOKTERI. MEMBUAT PASIEN MERASA NYAMANKETERAMPILANADATIDAK ADA

Menyambut dengan ramah dan mengucapkan salam

Menyilahkan duduk

Memperkenalkan diri

Menciptakan hubungan (rapporting)

Mempersilahkan pasien berbicara secara bebas

Menjelaskan wewenang dan tanggungjawab

II. MENGAJUKAN PERTANYAAN KETERAMPILANADATIDAK ADA

Banyak menggunakan pertanyaan terbuka

Menggunakan pertanyaan tertutup yang sesuai

Mengajukan pertanyaan satu-persatu

Banyak mengajukan pertanyaan yang mendalam

III. MENDENGAR AKTIFKETERAMPILANADATIDAK ADA

Melakukan refleksi isi

Melakukan refleksi perasaan

Menunjukkan empati

Merangkum

IV. MEMBERIKAN INFORMASIKETERAMPILANADATIDAK ADA

Memberikan informasi yang benar

Memberikan informasi dengan bahasa sederhana

Memberikan informasi yang lengkap

Memberikan informasi yang jujur

V. MENANGGAPIKETERAMPILANADATIDAK ADA

Memberikan pujian ketika pasien mengemukakan pendapat yang baik

Melakukan evaluasi

Melakukan asumsi

Memotong pembicaraan

Mencela pasien (secara fisik, atau pendapat pasien)

Sabar menunggu pasien berbicara

Menenteramkan pasien

Menjawab pertanyaan/pernyataan pasien dengan tepat

VI. MENDORONG PARTISIPASI PASIENKETERAMPILANADATIDAK ADA

Menunjukkan minat dan perhatian yang penuh (kontak mata, wajah ramah, suara lembut)

Kadang diam untuk memberikan kesempatan kepada pasien untuk berkonsentrasi agar dapat mengutarakan pendapatnya

Sabar menanti jawaban, tidak memotong ucapan pasien

Mengucapkan kata-kata: lalu. atau hm.hm., apalagi...

Kadang-kadang menganggukkan kepala untuk menunjukkan pengertian

VII. NON-VERBAL BEHAVIOURKETERAMPILANADATIDAK ADA

Wajah : ramah, senyum

Suara : ramah, vocal jelas, kecepatan cukup, intonasi baik

Posisi tubuh yang baik

Kontak mata

DAFTAR TILIK PERILAKU PASIENPERILAKUADATIDAK ADA

Wajah pasien

Sedih

Takut, khawatir

Kecewa

Bingung

Menunduk (tak ada kontak mata)

Marah

Kontak mata

Senang

Puas

Gerak-gerik pasien

Gelisah

Melihat jam berkali-kali

Tangan membuat gerakan tertentu

Suara pasien

Terbata-bata

Lancar berbicara

Hampir tak terdengar

Terdengar jelas

Komunikasi Efektif antara Bidan PasienDAFTAR TILIK PERILAKU BIDAN PASIENI. MEMBUAT PASIEN MERASA NYAMANKETERAMPILANADATIDAK ADA

Menyambut dengan ramah dan mengucapkan salam

Menyilahkan duduk

Memperkenalkan diri

Menciptakan hubungan (rapporting)

Mempersilahkan pasien berbicara secara bebas

Menjelaskan wewenang dan tanggungjawab

II. MENGAJUKAN PERTANYAAN KETERAMPILANADATIDAK ADA

Banyak menggunakan pertanyaan terbuka

Menggunakan pertanyaan tertutup yang sesuai

Mengajukan pertanyaan satu-persatu

Banyak mengajukan pertanyaan yang mendalam

VIII. MENDENGAR AKTIFKETERAMPILANADATIDAK ADA

Melakukan refleksi isi

Melakukan refleksi perasaan

Menunjukkan empati

Merangkum

IX. MEMBERIKAN INFORMASIKETERAMPILANADATIDAK ADA

Memberikan informasi yang benar

Memberikan informasi dengan bahasa sederhana

Memberikan informasi yang lengkap

Memberikan informasi yang jujur

X. MENANGGAPIKETERAMPILANADATIDAK ADA

Memberikan pujian ketika pasien mengemukakan pendapat yang baik

Melakukan evaluasi

Melakukan asumsi

Memotong pembicaraan

Mencela pasien (secara fisik, atau pendapat pasien)

Sabar menunggu pasien berbicara

Menenteramkan pasien

Menjawab pertanyaan/pernyataan pasien dengan tepat

XI. MENDORONG PARTISIPASI PASIENKETERAMPILANADATIDAK ADA

Menunjukkan minat dan perhatian yang penuh (kontak mata, wajah ramah, suara lembut)

Kadang diam untuk memberikan kesempatan kepada pasien untuk berkonsentrasi agar dapat mengutarakan pendapatnya

Sabar menanti jawaban, tidak memotong ucapan pasien

Mengucapkan kata-kata: lalu. atau hm.hm., apalagi...

Kadang-kadang menganggukkan kepala untuk menunjukkan pengertian

XII. NON-VERBAL BEHAVIOURKETERAMPILANADATIDAK ADA

Wajah : ramah, senyum

Suara : ramah, vocal jelas, kecepatan cukup, intonasi baik

Posisi tubuh yang baik

Kontak mata

DAFTAR TILIK PERILAKU PASIENPERILAKUADATIDAK ADA

Wajah pasien

Sedih

Takut, khawatir

Kecewa

Bingung

Menunduk (tak ada kontak mata)

Marah

Kontak mata

Senang

Puas

Gerak-gerik pasien

Gelisah

Melihat jam berkali-kali

Tangan membuat gerakan tertentu

Suara pasien

Terbata-bata

Lancar berbicara

Hampir tak terdengar

Terdengar jelas

Komunikasi Efektif antara Dokter Gigi dengan PasienDAFTAR TILIK PERILAKU DOKTER PASIENI. MEMBUAT PASIEN MERASA NYAMANKETERAMPILANADATIDAK ADA

Menyambut dengan ramah dan mengucapkan salam

Menyilahkan duduk

Memperkenalkan diri

Menciptakan hubungan (rapporting)

Mempersilahkan pasien berbicara secara bebas

Menjelaskan wewenang dan tanggungjawab

II. MENGAJUKAN PERTANYAAN KETERAMPILANADATIDAK ADA

Banyak menggunakan pertanyaan terbuka

Menggunakan pertanyaan tertutup yang sesuai

Mengajukan pertanyaan satu-persatu

Banyak mengajukan pertanyaan yang mendalam

XIII. MENDENGAR AKTIFKETERAMPILANADATIDAK ADA

Melakukan refleksi isi

Melakukan refleksi perasaan

Menunjukkan empati

Merangkum

XIV. MEMBERIKAN INFORMASIKETERAMPILANADATIDAK ADA

Memberikan informasi yang benar

Memberikan informasi dengan bahasa sederhana

Memberikan informasi yang lengkap

Memberikan informasi yang jujur

XV. MENANGGAPIKETERAMPILANADATIDAK ADA

Memberikan pujian ketika pasien mengemukakan pendapat yang baik

Melakukan evaluasi

Melakukan asumsi

Memotong pembicaraan

Mencela pasien (secara fisik, atau pendapat pasien)

Sabar menunggu pasien berbicara

Menenteramkan pasien

Menjawab pertanyaan/pernyataan pasien dengan tepat

XVI. MENDORONG PARTISIPASI PASIENKETERAMPILANADATIDAK ADA

Menunjukkan minat dan perhatian yang penuh (kontak mata, wajah ramah, suara lembut)

Kadang diam untuk memberikan kesempatan kepada pasien untuk berkonsentrasi agar dapat mengutarakan pendapatnya

Sabar menanti jawaban, tidak memotong ucapan pasien

Mengucapkan kata-kata: lalu. atau hm.hm., apalagi...

Kadang-kadang menganggukkan kepala untuk menunjukkan pengertian

XVII. NON-VERBAL BEHAVIOURKETERAMPILANADATIDAK ADA

Wajah : ramah, senyum

Suara : ramah, vocal jelas, kecepatan cukup, intonasi baik

Posisi tubuh yang baik

Kontak mata

DAFTAR TILIK PERILAKU PASIENPERILAKUADATIDAK ADA

Wajah pasien

Sedih

Takut, khawatir

Kecewa

Bingung

Menunduk (tak ada kontak mata)

Marah

Kontak mata

Senang

Puas

Gerak-gerik pasien

Gelisah

Melihat jam berkali-kali

Tangan membuat gerakan tertentu

Suara pasien

Terbata-bata

Lancar berbicara

Hampir tak terdengar

Terdengar jelas

Komunikasi Efektif antara Perawat PasienDAFTAR TILIK PERILAKU PERAWAT PASIENI. MEMBUAT PASIEN MERASA NYAMANKETERAMPILANADATIDAK ADA

Menyambut dengan ramah dan mengucapkan salam

Menyilahkan duduk

Memperkenalkan diri

Menciptakan hubungan (rapporting)

Mempersilahkan pasien berbicara secara bebas

Menjelaskan wewenang dan tanggungjawab

II. MENGAJUKAN PERTANYAAN KETERAMPILANADATIDAK ADA

Banyak menggunakan pertanyaan terbuka

Menggunakan pertanyaan tertutup yang sesuai

Mengajukan pertanyaan satu-persatu

Banyak mengajukan pertanyaan yang mendalam

XVIII. MENDENGAR AKTIFKETERAMPILANADATIDAK ADA

Melakukan refleksi isi

Melakukan refleksi perasaan

Menunjukkan empati

Merangkum

XIX. MEMBERIKAN INFORMASIKETERAMPILANADATIDAK ADA

Memberikan informasi yang benar

Memberikan informasi dengan bahasa sederhana

Memberikan informasi yang lengkap

Memberikan informasi yang jujur

XX. MENANGGAPIKETERAMPILANADATIDAK ADA

Memberikan pujian ketika pasien mengemukakan pendapat yang baik

Melakukan evaluasi

Melakukan asumsi

Memotong pembicaraan

Mencela pasien (secara fisik, atau pendapat pasien)

Sabar menunggu pasien berbicara

Menenteramkan pasien

Menjawab pertanyaan/pernyataan pasien dengan tepat

XXI. MENDORONG PARTISIPASI PASIENKETERAMPILANADATIDAK ADA

Menunjukkan minat dan perhatian yang penuh (kontak mata, wajah ramah, suara lembut)

Kadang diam untuk memberikan kesempatan kepada pasien untuk berkonsentrasi agar dapat mengutarakan pendapatnya

Sabar menanti jawaban, tidak memotong ucapan pasien

Mengucapkan kata-kata: lalu. atau hm.hm., apalagi...

Kadang-kadang menganggukkan kepala untuk menunjukkan pengertian

XXII. NON-VERBAL BEHAVIOURKETERAMPILANADATIDAK ADA

Wajah : ramah, senyum

Suara : ramah, vocal jelas, kecepatan cukup, intonasi baik

Posisi tubuh yang baik

Kontak mata

DAFTAR TILIK PERILAKU PASIENPERILAKUADATIDAK ADA

Wajah pasien

Sedih

Takut, khawatir

Kecewa

Bingung

Menunduk (tak ada kontak mata)

Marah

Kontak mata

Senang

Puas

Gerak-gerik pasien

Gelisah

Melihat jam berkali-kali

Tangan membuat gerakan tertentu

Suara pasien

Terbata-bata

Lancar berbicara

Hampir tak terdengar

Terdengar jelas

Komunikasi Efektif antara Petugas Administrasi dengan PasienDAFTAR TILIK PERILAKU ADMIN I. MEMBUAT PASIEN MERASA NYAMANKETERAMPILANADATIDAK ADA

Menyambut dengan ramah dan mengucapkan salam

Menyilahkan duduk

Memperkenalkan diri

Menciptakan hubungan (rapporting)

Mempersilahkan pasien berbicara secara bebas

Menjelaskan wewenang dan tanggungjawab

II. MENGAJUKAN PERTANYAAN KETERAMPILANADATIDAK ADA

Banyak menggunakan pertanyaan terbuka

Menggunakan pertanyaan tertutup yang sesuai

Mengajukan pertanyaan satu-persatu

Banyak mengajukan pertanyaan yang mendalam

XXIII. MENDENGAR AKTIFKETERAMPILANADATIDAK ADA

Melakukan refleksi isi

Melakukan refleksi perasaan

Menunjukkan empati

Merangkum

XXIV. MEMBERIKAN INFORMASIKETERAMPILANADATIDAK ADA

Memberikan informasi yang benar

Memberikan informasi dengan bahasa sederhana

Memberikan informasi yang lengkap

Memberikan informasi yang jujur

XXV. MENANGGAPIKETERAMPILANADATIDAK ADA

Memberikan pujian ketika pasien mengemukakan pendapat yang baik

Melakukan evaluasi

Melakukan asumsi

Memotong pembicaraan

Mencela pasien (secara fisik, atau pendapat pasien)

Sabar menunggu pasien berbicara

Menenteramkan pasien

Menjawab pertanyaan/pernyataan pasien dengan tepat

XXVI. MENDORONG PARTISIPASI PASIENKETERAMPILANADATIDAK ADA

Menunjukkan minat dan perhatian yang penuh (kontak mata, wajah ramah, suara lembut)

Kadang diam untuk memberikan kesempatan kepada pasien untuk berkonsentrasi agar dapat mengutarakan pendapatnya

Sabar menanti jawaban, tidak memotong ucapan pasien

Mengucapkan kata-kata: lalu. atau hm.hm., apalagi...

Kadang-kadang menganggukkan kepala untuk menunjukkan pengertian

XXVII. NON-VERBAL BEHAVIOURKETERAMPILANADATIDAK ADA

Wajah : ramah, senyum

Suara : ramah, vocal jelas, kecepatan cukup, intonasi baik

Posisi tubuh yang baik

Kontak mata

DAFTAR TILIK PERILAKU PASIENPERILAKUADATIDAK ADA

Wajah pasien

Sedih

Takut, khawatir

Kecewa

Bingung

Menunduk (tak ada kontak mata)

Marah

Kontak mata

Senang

Puas

Gerak-gerik pasien

Gelisah

Melihat jam berkali-kali

Tangan membuat gerakan tertentu

Suara pasien

Terbata-bata

Lancar berbicara

Hampir tak terdengar

Terdengar jelas

4.2 Pembahasan4.2.1 Komunikasi Efektif antara Petugas Kesehatan dengan Pasien di Puskesmas Anggut AtasBerdasarkan hasil pratikum lapangan yang sudah dilakukan dapat diketahui bahwa komunikasi yang terjadi antara petugas kesehatan dengan pasien di Puskesmas Anggut Atas sudah efektif. Hal ini dapat dilihat dari hasil Tilik prilaku petugas kesehatan dan pasien. Seperti saat berkomunikasi perawat bersikap baik kepada pasien, sabar menunggu pembicaraan pasien, adanya kontak mata saat berkomunikasi, mengajukan pertanyaan terbuka, memberikan informasi yang benar, menggunakan bahasa sederhana dan hal-hal yang mendukung terjadinya komunikasi kesehatan yang efektif. Selain itu komunikasi yang dilakukan oleh ahli gizi terhadap pasien cukup baik. Ini dapat dilihat dari ahli gizi menyambut pasien dengan ramah dan mengucapkan salam, menyilahkan duduk, menyiptakan hubungan, serta mempersilahkan pasien bebrbicara dengan bebas, dll. Saat dokter berkomunikasi dengan pasien, dokter bersikap baik kepada pasien, sabar menunggu pembicaraan pasien, adanya kontak mata saat berkomunikasi, mengajukan pertanyaan terbuka dan tertutup dan memberikan informasi yang benar dan menggunakan bahasa sederhana. Dari pengamatan yang kami lakukan, komunikasi yang dilakukan petugas administrasi pun dengan pasien sudah baik. Ia sangat ramah dengan pasien, selain itu juga humoris sehingga pasien tidak tegang berhadapan degan beliau. Hanya saja karena keterbatasan waktu untuk melayani sehingga tidak memungkinkan untuk memperkenalkan diri kepada pasien. Namun, petugas Administrasi sudah berpengalaman selama 13 tahun dalam melayani di pasien di puskesmas ini jadi tidak menuntut kemungkinan pasien sudah banyak mengenalinya. Dari beberapa hal tersebut dapat diketahui bahwa komunikasi antara petugas kesehatan dengan pasien secara keseluruhan sudah efektif dimana para petugas kesehatan sudah terampil melakukan komunikasi verbal dan non verbal kepada pasien sehingga pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh pasien.4.2.2 Faktor-faktor yang Menyebabkan adanya hambatan dalam Komunikasi Efektif antara Petugas Kesehatan dengan PasienBerbagai hal yang dapat menghambat efektivitas Komunikasi Interpersonal:1. Faktor penerima pesan Perasaan, pikiran, kecurigaan terhadap pengirim pesan Tidak berkonsentrasi pada pengirim pesan Bukan pendengar yang baik Kondisi diri yang buruk (kelemahan panca indera)2. Faktor pesan Pesan kurang jelas3. Faktor pengirim pesan Cara berbicara yang tidak jelas Mempunyai masalah dengan si penerima pesan4. Faktor lingkungan Ruangan yang nyaman Tidak bising Perabot yang tertata rapi Petugas dan pasien duduk berhadapan, tidak terhalang oleh meja Tidak ada gangguan dari petugas lainnya Waktu konsultasi yang cukup Petugas berpenampilan rapi, sopan, tidak berkilauan

5. Faktor media Pemilihan media yang tidak sesuai

BAB IVKESIMPULAN DAN SARAN4.1 Kesimpulan Dari pratikum lapangan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa komunikasi yang dilakukan petugas kesehatan di Puskesmas Anggut Atas dengan pasien sudah efektif. Hal tersebut dapat dilihat dari tilikan prilaku petugas kesehatan yang semuanya menjalin hubungan baik dengan pasien saat berkomunikasi. Selain itu masih banyak aspek-aspek yang dilakukan petugas kesehatan untuk membuat pasien menjadi nyaman serta merasa puas dengan pelayanan kesehatan yang diberikan. Namun disamping itu ada beberapa faktor yang menyebabkan hambatan pada komunikasi petugas kesehatan dengan pasien diantaranya adalah faktor penerima pesan, pesan, pengirim pesan, lingkungan serta faktor media. 4.2 Saran Sebagai seorang petugas kesehatan haruslah mampu menciptakan komunikasi yang efektif dengan pasien. Hal ini akan berpengaruh secara langsung untuk pasien. Oleh karena itu mengembangkan kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik snagatlah penting untuk seorang petugas kesehatan terutama dokter.

DAFTAR PUSTAKADr. Endang Basuki, dr, MPH. 2006. Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas FKUI

LAMPIRAN

34