Laporan praktikum pengemasan Identifikasi Kemasan Plastik...
Click here to load reader
Transcript of Laporan praktikum pengemasan Identifikasi Kemasan Plastik...
![Page 1: Laporan praktikum pengemasan Identifikasi Kemasan Plastik...](https://reader037.fdokumen.site/reader037/viewer/2022100113/5571f29949795947648cc72b/html5/thumbnails/1.jpg)
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
A.Pengenalan Berbagai Jenis Kemasan Plastik
Tabel deskripsi beberapa jenis sampel plastik
NoJenis
Plastik
DeskripsiTransparansi/
kekeruhanKekakuan Kekesatan Kilap
1 P1 + + + + + + +
2 P2 + + + + + + + + + + + +
3 P3 + + + +
4 P4 + + + + + + + + + + + +
5 P5 + + + + + + + + + + + + + + +
P1 = Polypropylene 0.1 P4 = Polyethylene (HDPE
P2 = Polypropylene 0.3 P5 = Poly vinil chloride (PVC)
P3 = Polyethylene (LDPE)
Plastik merupakan senyawa polimer tinggi yang dicetak dalam lembaran-
lembaran dan mempunyai ketebalan yang berbeda-beda. Plastik dibuat dari resin
baik alami atau sintetik yang tersusun dari banyak monomer, yaitu rantai paling
pendek, sehingga terbentuk suatu polimer. Plastik dapat diklasifikasikan menjadi
2 jenis berdasarkan struktur kimianya, yaitu liniar bila monomer membentuk
rantai polimer yang lurus, dan jaringan tiga dimensi bila monomer berbentuk 3
dimensi akibat polimerisasi berantai.
Pada praktikum kali ini jenis plastik yang di amati adalah polypropylene
0.1 (P1), polypropylene 0.3 (P2), polyethylene LDPE (P3), polyethylene HDPE
(P4), dan poly vinil chloride (P5). Deskripsi yang dilakukan adalah transparansi,
kekakuan, kekesatan, dan kilap.
Pada deskripsi transparansi, jenis plastik HDPE (P4) memiliki tingkat
kekeruhan yang paling tinggi dibandingkan jenis plastik yang lainnya. Hal ini
disebabkan karena plastik HDPE mempunyai kerapatannya yang lebih tinggi dan
molekul-molekul penyusunnya lebih teratur sehingga dapat mempengaruhi
transparansinya.
![Page 2: Laporan praktikum pengemasan Identifikasi Kemasan Plastik...](https://reader037.fdokumen.site/reader037/viewer/2022100113/5571f29949795947648cc72b/html5/thumbnails/2.jpg)
Pada deskripsi kekakuan, kekesatan, dan kilap, jenis plastik PVC (P5)
memiliki tingkat yang lebih tinggi dibandingkan dengan jenis plastik lainnya. Hal
ini disebabkan karena molekul penyusun PVC membentuk rantai lurus dengan
ikatan ganda karena adisi HCl.
Perbedaan karakteristik dari setiap jenis plastik ini dapat menyebabkan
perbedaan jenis bahan pangan yang dapat dikemas. Sifat bahan pangan yang akan
dikemas harus cocok dengan karakteristik kemasan plastik yang akan digunakan.
Misalnya karena PVC plastik yang tebal, maka cocok untuk mengemas bahan
yang mudah menguap karena permeabilitasnya rendah.
B.Mengukur Ketebalan Berbagai Jenis Kemasan Plastik
Pengukuran Ketebalan dengan Mikrometer sekrup dan Jangka sorong (dalam mm)
NoJenis Plasti
k
Mikrometer Sekrup Jangka Sorong
1 2 3Rata-rata
Maks Min 1 2 3Rata-rata
Maks Min
1 P1 0.24 0.25 0.25 0.247 0.25 0.24
2 P2 0.38 0.41 0.40 0.397 0.41 0.38
3 P3 0.20 0.21 0.20 0.203 0.21 0.20
4 P4 0.40 0.38 0.41 0.397 0.41 0.38
5 P5 0.52 0.49 0.51 0.507 0.52 0.49
Ketebalan merupakan karakteristik dan sifat yang penting bagi kemasan
plastik. Semakin tebal suatu plastik, maka akan semakin rendah permeabilitasnya,
artinya semakin sulit untuk terjadi perpindahan gas dan uap air..
Pada percobaan ini, dilakukan pengukuran terhadap setiap sampel masing-
masing 3 kali untuk mendapat hasil yang lebih akurat. Pengukuran dilakukan
dengan menggunakan mikrometer sekrup dan jangka sorong. Dari hasil
pengukuran didapat bahwa pengukuran dengan mikrometer sekrup ternyata lebih
teliti dibandingkan dengan pengukuran dengan jangka sorong. Hal ini terlihat dari
lebih konstannya angka pada pengukuran dengan mikrometer sekrup.
Dari hasil pengukuran, baik dengan menggunakan jangka sorong ataupun
mikrometer sekrup, jenis plastik paling tebal adalah PVC diikuti HDPE, PP 0.3,
![Page 3: Laporan praktikum pengemasan Identifikasi Kemasan Plastik...](https://reader037.fdokumen.site/reader037/viewer/2022100113/5571f29949795947648cc72b/html5/thumbnails/3.jpg)
PP 0.1 dan LDPE. Dari hasil pengamatan yang didapat, dapat disimpulkan bahwa
jenis plastik PVC memiliki tingkat permeabilitas yang paling rendah, sedangkan
LDPE memiliki tingkat permeabilitas yang paling tinggi. Ketebalan PVC dibentuk
oleh formasi rantai lurus dengan ikatan ganda yang dibentuk oleh monomer-
monomernya. Pembentukan formasi ini akibat adanya adisi HCl saat polimerisasi.
C.Pengukuran Berat Berbagai Jenis Kemasan Plastik
Tabel Berat Plastik/Satuan Luas
PengukuranPlastik PP 0.1
gram/cm2 gram/m2
1 1,392 x 10-3 13,92
2 1,391 x 10-3 13,91
3 1,391 x 10-3 13,91
Rata-Rata 1,391 x 10-3 13,91
PengukuranPlastik PP 0.3
gram/cm2 gram/m2
1 3,117 x 10-3 31,17
2 3,123 x 10-3 31,23
3 3,117 x 10-3 31,17
Rata-Rata 3,119 x 10-3 31,19
PengukuranPlastik LDPE
gram/cm2 gram/m2
1 9,743 x 10-4 9,743
2 9,739 x 10-4 9,739
3 9,743 x 10-4 9,743
Rata-Rata 9,742 x 10-4 9,742
PengukuranPlastik HDPE
gram/cm2 gram/m2
1 3,518 x 10-3 35,18
![Page 4: Laporan praktikum pengemasan Identifikasi Kemasan Plastik...](https://reader037.fdokumen.site/reader037/viewer/2022100113/5571f29949795947648cc72b/html5/thumbnails/4.jpg)
2 3,520 x 10-3 35,20
3 3,518 x 10-3 35,18
Rata-Rata 3,518 x 10-3 35,18
PengukuranPlastik PVC
gram/cm2 gram/m2
1 5,520 x 10-3 55,20
2 5,521 x 10-3 55,21
3 5,524 x 10-3 55,24
Rata-Rata 5,522 x 10-3 55,22
Konversi Berat Rata-Rata Pengemas dalam Kg/cm2 dan psf
PlastikBerat Rata-Rata Kemasan
Kg/cm2 Psf
PP 0.1 1,391 x 10-6 0,283 x 10-6
PP 0.3 3,119 x 10-6 0,636 x 10-6
LDPE 9,742 x 10-7 1,985 x 10-7
HDPE 3,518 x 10-6 0,717 x 10-6
PVC 5,522 x 10-6 1,125 x 10-6
Massa Jenis Masing-Masing Contoh
Jenis Plastik Ketebalan (m) Volume (m3) Massa jenis (Kg/m3)
PP 0.1
PP 0.3
LDPE
HDPE
PVC
Pada percobaan ini, dilakukan pengukuran terhadap berat per satuan luas
dari tiap-tiap plastik. Penimbangan dilakukan sebanyak 3 kali untuk setiap sampel
plastik agar didapat ketelitian dalam pengukuran.
![Page 5: Laporan praktikum pengemasan Identifikasi Kemasan Plastik...](https://reader037.fdokumen.site/reader037/viewer/2022100113/5571f29949795947648cc72b/html5/thumbnails/5.jpg)
Setelah dilakukan penimbangan dan pengukuran berat per satuan ternyata
diketahui bahwa plastik paling berat dan massa jenis terbesar adalah plastik PVC
diikuti oleh HDPE, PP 0.3, PP 0.1 dan terakhir adalah LDPE. Nilai massa jenis ini
menunjukkan seberapa rapat molekul yang menyusun plastik ini. Semakin rapat
susunan molekulnya (monomernya), maka semakin besar nilai density/massa
jenisnya. Semakin besar density plastik maka akan semakin rendah pula
permeabilitasnya.
D.Identifikasi Jenis Plastik dengan Uji Nyala (Burning Test)
Hasil Pengamatan
SampelSifat-Sifat Plastik dalam Uji Nyala
Kemudahan Menyala
Padam Sendiri
Bau Warna Nyala ApiKelakuan
Bahan
P1Polyallomer
Dengan mudah
TidakParafin kertas
Kuning, biru pada dasar tepi, berasap
hitam
Leleh, menyembur,
netesP2
Cellulose propionate
Dengan mudah
Tidak WangiBiru, kuning pada
puncak, percikan api, asap hitam
Leleh, netes terus
P3Polyethylene
Dengan mudah
TidakParafin terbakar
Biru, kuning pada puncak
Leleh, netes
P4Polypropylene
Dengan mudah
TidakParafin terbakar
Biru, kuning pada puncak, asap putih
Leleh, netes
P5Diathyle phthalate
Susah menyala
Ya Karakteristik Kuning, asap hitam Lunak, gosong
Yang Sebenarnya
SampelSifat-Sifat Plastik dalam Uji Nyala
Kemudahan Menyala
Padam Sendiri
Bau Warna Nyala ApiKelakuan
BahanP1
PP 0.1Dengan mudah
TidakParafin terbakar
Biru, kuning pada puncak, asap putih
Leleh, netes
P2PP 0.3
Dengan mudah
TidakParafin terbakar
Biru, kuning pada puncak, asap putih
Leleh, netes
P3LDPE
Dengan mudah
TidakParafin terbakar
Biru, kuning pada puncak
Leleh, netes
P4 Dengan Tidak Parafin Biru, kuning pada Leleh, netes
![Page 6: Laporan praktikum pengemasan Identifikasi Kemasan Plastik...](https://reader037.fdokumen.site/reader037/viewer/2022100113/5571f29949795947648cc72b/html5/thumbnails/6.jpg)
HDPE mudah terbakar puncak
P5PVC
Susah menyala
YaAsam
Hydrochlorit
Kuning, hijau pada tepi, percikan hijau dan kuning, asap
putih
Lunak, gosong berabu
Burning test merupakan suatu bentuk pengujian yang dapat digunakan
untuk mengidentifikasi jenis polimer dari suatu plastik dengan pembakaran plastik
pada nyala api. Burning test terdiri dari pengujian kemudahan terbakar,
kemudahan padam, bau saat terbakar, warna saat terbakar serta perilaku bahan
saat pembakaran.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan, identifikasi jenis plastik yang
diperoleh berbeda dengan yang sebenarnya. Hal ini mungkin disebabkan karena
ketidaktelitian praktikan mengamati selama uji nyala ini.
Sifat pembakaran polypropylene mempunyai kemiripan dengan
polyallomer dan cellulose propionate, hanya saja pada polyallomer dan cellulose
propionate menghasilkan asap hitam sedangkan pada polypropylene berasap
putih. Selain itu, polypropylene juga mempunyai kesamaan dengan polyethylene
yang hanya dibedakan tidak terbentuknya asap pada polyethylene. Pada sampel
PVC memiliki kesamaan dengan diathyl phthalate yaitu susah menyala dan
menjadi lunak dan gosong, perbedaannya adalah pada bau yang sangat sulit
diidentifikasi dan asap yang terbentuk, pada PVC menghasilkan warna putih
sedangkan diathyl phthalate berwarna hitam.
![Page 7: Laporan praktikum pengemasan Identifikasi Kemasan Plastik...](https://reader037.fdokumen.site/reader037/viewer/2022100113/5571f29949795947648cc72b/html5/thumbnails/7.jpg)
KESIMPULAN
HDPE (P4) memiliki tingkat kekeruhan yang paling tinggi dibandingkan
jenis plastik yang lainnya.
Pada deskripsi kekakuan, kekesatan, dan kilap, jenis plastik PVC (P5)
memiliki tingkat yang lebih tinggi dibandingkan dengan jenis plastik
lainnya.
Jenis plastik paling tebal adalah PVC diikuti HDPE, PP 0.3, PP 0.1 dan
LDPE.
Jenis plastik paling berat dan massa jenis terbesar adalah plastik PVC
diikuti oleh HDPE, PP 0.3, PP 0.1 dan terakhir adalah LDPE.
Sifat pembakaran polypropylene mempunyai kemiripan dengan
polyallomer dan cellulose propionate.
Polypropylene juga mempunyai kesamaan dengan polyethylene.
PVC memiliki kesamaan dengan diathyl phthalate.
![Page 8: Laporan praktikum pengemasan Identifikasi Kemasan Plastik...](https://reader037.fdokumen.site/reader037/viewer/2022100113/5571f29949795947648cc72b/html5/thumbnails/8.jpg)
DAFTAR PUSTAKA
Buckle, K.A., dkk. 1987. Ilmu Pangan. UI-Press . Jakarta
Herudiyanto, Marleen,Ir.,M.S. 2003. Pengemasan. Program Studi Teknologi Pangan Jurusan Teknologi Industri Pertanian Faperta UNPAD.
Nurminah, Mimi. 2002. Penelitian Sifat Berbagai Bahan Kemasan Plastik dan Kertas Serta Pengaruhnya Terhadap Bahan yang Dikemas. Jurusan Teknologi Pertanian. Faperta USU.
![Page 9: Laporan praktikum pengemasan Identifikasi Kemasan Plastik...](https://reader037.fdokumen.site/reader037/viewer/2022100113/5571f29949795947648cc72b/html5/thumbnails/9.jpg)
Jawaban pertanyaan
Adakah perbedaan hasil yang mencolok sesama contoh? Jika ya, terangkan
sebabnya!
Jawab : Tidak ada perbedaan hasil yang mencolok sesama contoh.