LAPORAN PRAKTIKUM suspensi

download LAPORAN PRAKTIKUM suspensi

of 21

description

suspensi

Transcript of LAPORAN PRAKTIKUM suspensi

  • 5/20/2018 LAPORAN PRAKTIKUM suspensi

    1/21

    LAPORAN PRAKTIKUM

    TEKNOLOGI SEDIAAN LIQUIDA DAN SEMISOLIDA

    SUSPENSI

    Disusun oleh:

    Ai Kholisoh

    P17335113001

    POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN BANDUNG

    JURUSAN FARMASI

    2014

  • 5/20/2018 LAPORAN PRAKTIKUM suspensi

    2/21

    SUSPENSI REKONSTITUSI Amoxicilin 120mg/5cc

    I. TUJUAN PERCOBAAN

    -

    Mengetahui formulasi dam prosedur pembuatan suspensi rekonstitusi Amoxicilin

    120mg/5cc

    - Mampu membuat sediaan suspensi dengan baik

    - Menentukan hasil evaluasi dari sediaan suspensi rekonstitusi Amoxicillin

    II. PENDAHULUAN

    Suspensi adalah sediaan yang mengandung bahan obat padat dalam bentuk halus dan

    tidak larut, terdispersi dalam cairan pembawa. Zat yang terdispersi harus halus dan tidak boleh

    cepat mengendap. Jika dikocok perlahan-lahan endapan harus segera terdispersi kembali. Dapat

    mengandung zat tambahan untuk menjamin stabilitas suspensi. Kekentalan suspensi tidak boleh

    terlalu tinggi agar sediaan mudah dikocok dan dituang. ( Farmakope Indonesia edisi III halaman

    32)

    Adapun persyaratan dari suspensi :

    - Suspensi obat suntik harus mudah disuntikan dan tidak boleh menyumbat jarum suntik

    - Suspensi obat mata harus steril, zat yang terdispersi harus sangat halus. Jika disimpan

    dalam wadah dosis ganda, harus mengandung bakterisida

    - Penyimpanan dalam wadah tertutup baik, ditempat sejuk

    - Penandaan pada etiket harus juga tertera kocok dahulu

    - Suspensi yang dibuat segar dengan mencampurkan bahan padat dengan cairan pembawa

    sebelum digunakan, harus memenuhi syarat diatas.

    (Farmakope Indonesia edisi III halaman 32)

    Sediaan ini dibuat sediaan suspensi rekonstitusi yang digunakan untuk penggunaan oral.

    Untuk golongan penicillin yang termasuk didalamnya amoxicillin tidak stabil dalam

    bentuk sediaan sirup. Senyawa golongan ini mengalami hidrolisis oleh air dengan mendegradasi

  • 5/20/2018 LAPORAN PRAKTIKUM suspensi

    3/21

    cincin beta laktam yang diproduksi. Sehingga untuk mengatasi masalah ini dibuat sedian

    amoxicillin dalam bentuk sirup kering. Adapun alasan pemilihan bentuk sediaan ini adalah

    stabilitas yang dimiliki amoxicillin dalam air adalah 14 hari, sehingga dengan dibuat dalam

    bentuk sirup kering maka kemungkinan degradasi cincin betalactam yang ada dapat dihindari.

    (Jurnal awal formulasi sediaan non steril sediaan sirup kering amoxicillin I-MOX diambil dari;

    Drug Informations Hands Book 12th

    edition)

    Adapun efek farmakologi amoxicillin yaitu antibiotikum (farmakope Indonesia halaman

    96). Obat ini merupakan penicillin semisintetik yang rentan terhadap penicilinase absorpsi dari

    saluran grastoin testinal lebih cepat dan lebih sempurna daripada ampisilin. Konsentrasi puncuh

    amoxicillin daam plasma darah adalah 221/2x lebih tinggi daripada ampisilin setelah

    pemberian oral dengan dosis yang sama. Konsentrasi tersebut dicapai dalam waktu 2 jam dan

    rata-rata sekitar 4mg/ml. jika diberikan 250mg. adanya makanan tidak mempengaruhi

    absorpsinya. Sekitar 20% amoxicillin terikat oleh protein plasma. Sebagian besar dosis antibiotik

    ini dieksresikan dalam bentuk aktif dalam urin. (Dasar Farmakologi dan Terapi edisi 10 volume

    3 halaman 1177). Adapun dosis untuk anak-anak usia 3 sampai 10 tahun, bobot dibawah 40 kg

    20mg40mg/kgbb. (martindale 36, halaman 203)

    Amoxicillin merupakan derivate penicillin spectrum luas yang kerjanya meliputi banyak

    kuman gram positif dan gram negatif yang tidak peka terhadap penisilin-G. mekanisme kerjanya

    adalah merintangi atau menghambat sintesa dinding sel bakteri sehingga bila sel bakteri tumbuhdengan dinding sel yang tidak sempurna maka bertambahnya plasma atau air yang terserap

    dengan jalan osmosis akan menyebabkan dinding sel pecah sehingga bakteri menjadi musnah.

    (Buku Farmakologi 1 tahun 2010, hal 5051)

    Amoxicillin dibuat suspensi karena mengandung zat aktif yang sukar larut dalam bentuk

    halus yang terdispersi ke dalam fase cair. Sediaan suspensi ini juga diperuntukan untuk anak-

    anak umur 3-10 tahun karena lebih mudah untuk memberikannya dan suspensi lebih mudah

    ditambahakan pewarna maupun perasa yang cocok untuk anak-anak.

  • 5/20/2018 LAPORAN PRAKTIKUM suspensi

    4/21

    III. FORMULASI

    1. Amoxicilin

    Zat Aktif Amoxicillin

    Struktur

    (The United States Pharmacopeial Convention, hal 1402)

    Rumus

    molekul

    C16H19N3O5S

    Titik lebur -

    Pemerian Serbuk hablur, putih, praktis tidak berbau

    (FI IV halaman 95)

    Kelarutan Sukar larut dalam air, dalam etanol.

    Tidak larut dalam benzene, dalam karbon tetraklorida dan

    dalam kloroform.

    (FI IV halaman 95)

    Stabilita Stabilitas terhadap pH : antara 3,56,0 dilakukanpenetapan menggunakan larutan 2 ml per mL

    Stabilitas terhadap suhu : terurai pada suhu 3035oC

    Stabilitas terhadap cahaya: tidak stabil terhadap paparancahaya

    Stabilitas terhadap air : 11,514,5 %

    (The United States Pharmacopeial Convention, hal 1402 )

    Inkompabilitas -

    Keterangan

    lain

    Digunakan sebagai zat aktif

    (Martindale 36, halaman 202)

  • 5/20/2018 LAPORAN PRAKTIKUM suspensi

    5/21

    Penyimpanan Harus disimpan dalam wadah kedap udara

    (Martindale 36, halaman 202)

    Kadar

    penggunaan

    -

    2. Natrium benzoate

    Zat Natrium Benzoat

    Sinonim Benzoic acid sodium salt; benzoate of soda; E211; natrii

    benzoas;natrium benzoicum; sobenate; sodii benzoas; sodium

    benzoic acid

    (6th

    Hand Book Of Pharmaceutical Excipents, hal 627)

    Struktur

    (6th

    Hand Book Of Pharmaceutical Excipents, hal 627)

    Rumus

    molekul

    7H5NaO2

    (6th

    Hand Book Of Pharmaceutical Excipents, hal 627)

    Titik lebur -

    Pemerian Butiran putih atau kristal, bubuk higroskopis. Tidak berbau

    dan memiliki rasa manis yang tidak menyenangkan.

    (6th

    Hand Book Of Pharmaceutical Excipents, hal 627)

    Kelarutan Larut 1 : 75 bagian Etanol 95%

    Larut 1 : 50 bagian etanol 90%

    Larut 1 : 1,8 bagian air

  • 5/20/2018 LAPORAN PRAKTIKUM suspensi

    6/21

    Larut 1 : 1,4 bagian air panas (100oC)

    (6th

    Hand Book Of Pharmaceutical Excipents, hal 628)

    Stabilitas Larutan dapat disterilkan menggunakan autoklaf atau filtrasi

    (6th

    Hand Book Of Pharmaceutical Excipents, hal 627)

    Inkompabilitas Kompatibel dengan senyawa kuartener, gelatin, garam besi,

    garam kalsium dan garam logam berat, termasuk perak, timah

    dan merkuri. Kegiatan pengawet dapat dikurangi dengan

    interaksi kaolin atau surfaktan 6onionic.

    (6th

    Hand Book Of Pharmaceutical Excipents, hal 628)

    Keterangan

    lain

    Digunakan sebagai preservative

    (6th

    Hand Book Of Pharmaceutical Excipents, hal 627)

    Penyimpanan Harus digunakan dalam wadah kedap udah, ditempat sejuk

    dan kering

    (6th

    Hand Book Of Pharmaceutical Excipents, hal 628)

    Kadar

    penggunaan

    0,02 % samapi 0.5 %

    (6th

    Hand Book Of Pharmaceutical Excipents, hal 627)

    3. Natrium sakarin

    Zat Natrium sakarin

    Sinonim 1,2-Benzisothiazolin-3-one 1,1-dioxide, sodium salt ;Crystallose;E954; gendorf 450; saccharinum natricum;

    sodium o-benzosulfimide;soluble gluside; soluble saccharin;

    sucaryl sodium.

    (6th

    Hand Book Of Pharmaceutical Excipents, hal 608)

  • 5/20/2018 LAPORAN PRAKTIKUM suspensi

    7/21

    Struktur

    (6th

    Hand Book Of Pharmaceutical Excipents, hal 608)

    Rumus

    molekul

    C7H4NNaOS 205.16C7H4NNaO33S_12HO (84%) 217.24

    C7H4NNaO3=S_2H22O (76%) 241.19

    (6th

    Hand Book Of Pharmaceutical Excipents, hal 608)

    Titik lebur Terurai jika dipanaskan

    (6th

    Hand Book Of Pharmaceutical Excipents, hal 608)

    Pemerian Bubuk Kristal berwarna putih, tidak berbau, dan rasa mains.

    (6th

    Hand Book Of Pharmaceutical Excipents, hal 608)

    Kelarutan Mudah larut dalam air dan dalam propilenglikol.

    Sukar larut dalam etanol 95%.

    (6th

    Hand Book Of Pharmaceutical Excipents, hal 609)

    Stabilitas Natrium sakarin stabil dalam kondisi dibawah normal. Bila

    terkena suhu tinggi (125oC) pada pH 2 selama lebih dari 1 jam

    akan terjadi dekomposisi yang signifikan

    (6th

    Hand Book Of Pharmaceutical Excipents, hal 609)

    Inkompabilitas Natrium sakarin tidak mengalami mailard browning.

    (6th

    Hand Book Of Pharmaceutical Excipents, hal 609)

  • 5/20/2018 LAPORAN PRAKTIKUM suspensi

    8/21

    Keterangan

    lain

    Digunakan sebagai sweetening agent

    (6th

    Hand Book Of Pharmaceutical Excipents, hal 608)

    Penyimpanan Harus disimpan dalam wadah tertutup baik dalam tempat yang

    kering.

    (6th

    Hand Book Of Pharmaceutical Excipents, hal 609)

    Kadar

    penggunaan

    0,075 % sampai 0,6 %

    (6th

    Hand Book Of Pharmaceutical Excipents, hal 608)

    4. Acacia

    Zat Acacia

    Sinonim Acaciae gummi; acacia gum; arabic gum; E414; gum acacia;gummi

    africanum; gum arabic; gummi arabicum; gummi mimosae;

    talha gum.

    (6th

    Hand Book Of Pharmaceutical Excipients, hal 1)

    Struktur -

    Rumus

    molekul

    -

    Titik lebur -

    Pemerian Serpihan putih atau putih kekuningan, serbuk granul

    (6th

    Hand Book Of Pharmaceutical Excipients, hal 1)

    Kelarutan Larut 1 : 20 bagian glycerin

    Larut 1 : 20 bagian propylene glycol

    Larut 1 : 12,7 bagian air

  • 5/20/2018 LAPORAN PRAKTIKUM suspensi

    9/21

    Praktis tidak larut dalam ethanol 95%

    (6th

    Hand Book Of Pharmaceutical Excipients, hal 1)

    Stabilitas Larutan berair yang mengalami degradasi bakteri atau

    enzimatik tetapi dapat dipertahankan oleh awalnya mendidih

    solusi untuk pendek waktu untuk melumpuhkan enzim ini

    (6th

    Hand Book Of Pharmaceutical Excipients, hal 2)

    Inkompabilitas Kompatibel dengan sejumlah zat termasuk amidopyrin,

    apomorphin, kresol, ethanol 95%, garam besi, morphin,

    phenol, physostigmine, tannin, timol, dan vanillin. Sebuah

    enzim pengoksida dapat mempengaruhi yang mengandung

    zat-zat mudah teroksidasi. Namun enzim bisa tidak aktif

    dengan memanaskan pada suhu 100o C untuk waktu yang

    singkat. Banyak garam mengurangi viskositas larutan Acacia,

    sementara garam tivalen dapat memulai koagulasi. Larutan

    berair membawa kelarutan negative dan akan membentuk

    coacervates dengan gelatin dan zat lain.

    (6th

    Hand Book Of Pharmaceutical Excipients, hal 2)

    Keterangan

    lain

    Digunakan sebagai suspending agent

    (6th

    Hand Book Of Pharmaceutical Excipients, hal 1)

    Penyimpanan Harus disimpan dalam wadah kedap udara ditempat yang

    sejuk dan kering.

    (6th

    Hand Book Of Pharmaceutical Excipients, hal 2)

    Kadar

    penggunaan

    5 sampai 10 % sebagai suspending agent

    (6th

    Hand Book Of Pharmaceutical Excipients, hal 1)

  • 5/20/2018 LAPORAN PRAKTIKUM suspensi

    10/21

    5. Sukrosa

    Zat Sukrosa

    Sinonim Beet sugar; cane sugar; aD-glucopyranosyl-b-D-fructofuranoside;

    refined sugar; saccharose; saccharum; sugar.

    (6th

    Hand Book Of Pharmaceutical Excipients, hal 703)

    Struktur

    (6th

    Hand Book Of Pharmaceutical Excipients, hal 703)

    Rumus

    molekul

    C12H22O11

    (6thHand Book Of Pharmaceutical Excipients, hal 703)

    Titik lebur 160186 derajat celcius

    (6th

    Hand Book Of Pharmaceutical Excipients, hal 704)

    Pemerian Bubuk Kristal putih, tidak berbau dan memiliki rasa manis.

    (6th

    Hand Book Of Pharmaceutical Excipients, hal 704)

    Kelarutan Praktis tidak larut dalam kloroform

    Larut 1 : 400 bagian ethanol

    Larut 1 :170 bagian ethanol 95%

    Larut 1 :400 bagian propan-2-ol

  • 5/20/2018 LAPORAN PRAKTIKUM suspensi

    11/21

    Larut 1 : 0,5 bagian air

    Larut 1 : 0,2 bagian air panas

    (6th

    Hand Book Of Pharmaceutical Excipients, hal 704)

    Stabilitas Sukrosa memiliki stabilitas yang baik pada suhu kamar dan

    pada kelembapan relative moderat.

    (6th

    Hand Book Of Pharmaceutical Excipients, hal 704)

    Inkompabilitas Bubuk sukrosa mungkin terkontaminasi dengan logam berat

    yang dapat menyebabkan ketidak cocokan dengan bahan aktif

    sepeti asam askorbat. Sukrosa juga mingkin terkontaminasi

    oleh sulfit pada proses pemurnian.

    (6th

    Hand Book Of Pharmaceutical Excipients, hal 706)

    Keterangan

    lain

    Digunakan sebagai sweetening agent

    (6th

    Hand Book Of Pharmaceutical Excipients, hal 703)

    Penyimpanan Harus disimpan dalam wadah tertutup, ditempat sejuk dan

    kering.

    (6th

    Hand Book Of Pharmaceutical Excipients, hal 706)

    Kadar

    penggunaan

    67% sebagai sweetening agent

    (6th

    Hand Book Of Pharmaceutical Excipients, hal 704)

  • 5/20/2018 LAPORAN PRAKTIKUM suspensi

    12/21

    IV. PERMASALAHAN FARMASETIK DAN PENYELESAIAN

    No. Permasalahan Penyelesaian

    1. Amoxicillin tidak larut dalam air Sehingga dibuat dalam sediaan

    suspensi2. Amoxicillin tidak stabil dalam air Maka dibuat sediaan suspensi

    rekonstitusi

    3. Amoxicillin tidak larut dalam air

    sehingga akan cepat mengendap

    Ditambahkan acacia sebagai

    suspending agent yang berfungsi

    untuk memperlambat

    pengendapan dan mendispersi zat

    aktif dalam air

    4. Suspensi rekonstitusi amoxicillin

    ditujukan untuk anak-anak

    Dalam pembuatannya

    ditambahkan natrium sakarin

    sebagai sweetening agent juga

    untuk memperlambat

    pengendapan dan mendispersi zat

    aktif

    5. Natrium sakarin memiliki rasa

    manis diawal tetapi pahit diakhir

    Ditambahkan sukrosa untuk

    menutupi natrium sakarin yang

    tidak menyenangkan

    6. Sediaan suspensi rekonstitusi

    amixicilin dibuat multiple dose

    Ditambahakan natrium benzoate

    sebagai preservative untuk

    mencegah pertumbuhan bakteri

    selama penyimpanan

    V.

    PENDEKATAN FORMULA

    No. Nama Bahan Jumlah Kegunaan

    1. Amoxicillin 2,4 % Zat aktif

    2. Natrium Benzoat 0,1 % Preservative

    3. Natrium Sakarin 0,3 % Sweetening agent

  • 5/20/2018 LAPORAN PRAKTIKUM suspensi

    13/21

    4. Sukrosa 1 % Sweetening agent

    5. Acacia 10 % Suspending agent

    6. Pewarna merah q.s

    (optimasi)

    Coloring agent

    7. Tragakan (optimasi) Suspending agent

    8. Natrium alginate (optimasi) Suspending agent

    VI. PENIMBANGAN

    Penimbangan

    Dibuat sediaan 8 botol (@ 60 ml) = 500 ml

    No. Nama Bahan Jumlah yang Ditimbang

    1. Amoxicilin 12 gram + (5% x 12 gram) = 12,6 gram

    2. Natrium benzoate 0,5 gram + (5% x 0,5 gram) = 0,525

    gram

    3. Natrium sakarin 1,5 gram + (5% x 1,5 gram) = 2,25 gram

    4. Acacia 50 gram + (5% x 50 gram) = 52,5 gram

    5. Sukrosa 5 gram + (5% x 5 gram) = 5,25 gram

    6. Pewarna merah 1 gram

    VII. PROSEDUR PEMBUATAN

    1. Cuci semua botol, lalu keringkan

    2. Kalibrasi botol 62 ml

    -

    Ukur 62 ml air kedalam gelas ukur- Masukkan kedalam botol

    - Beri tanda batas kalibrasi

    - Buang air, kemudian keringkan botol hingga siap digunakan

    - Lakukan langkah diatas untuk 8 botol

    3. Ayak acacia dengan menggunakan ayakan mesh 30

  • 5/20/2018 LAPORAN PRAKTIKUM suspensi

    14/21

    4. Ayak natrium sakarin dengan menggunakan ayakan mesh 30

    5. Ayak natrium benzoate dengan menggunakan ayakan mesh 30

    6. Gerus sukrosa dengan menggunakan mortir, kemudiaan ayak dengan menggunakan ayakan

    mesh 30

    7. Timbang acacia seberat 52,2 gram yang telah diayak. Lalu masukkan sebagian acacia kedalam

    mortir

    8. Timbang natrium benzoate yang telah diayak seberat 0,525 gram. Lalu masukkan kedalam

    mortir 1 : 1 dengan acacia gerus ad homogen

    9. Timbang natrium sakarin yang telah diayak seberat 2,25 gram. Lalu masukkan kedalam mortir

    gerus ada homogen

    10.Timbang sukrosa yang telah diayak seberat 5,25 gram. Masukkan ke dalam mortir, gerus ad

    homogen

    11.Timbang amoxicillin seberat 12,6 gram, masukkan kedalam mortir gerus ad homogen

    12.Masukkan acacia kedalam mortir sedikit demi sedikit, gerus ad homogen

    13.Tambahkan pewarna merah secukupnya hingga didapat warna yang sesuai. Gerus ad homogen

    14.Kumpulkan serbuk, timbang serbuk sebanyak 8,75 gram sebanyak 8 kali

    15.Masukkan serbuk kedalam masing-masing botol yang telah dikalibrasi

    16.Kemas, kemudian beri etiket dan label

    VIII. DATA PENGAMATAN EVALUASI SEDIAAN

    No Jenis

    evaluasi

    Prinsip evaluasi Jumlah

    sampel

    Hasil

    pengamatanSyarat

    1. Uji

    Organoleptik

    Untuk mengetahui

    warna, rasa dan bau

    pada sediaan suspensi

    7

    3 dari 7

    terdapat

    warna merah

    pekat dan

    memiliki bau

    yang tidak

    dapat

    Warna, rasa

    dan bau

    harus sama

    seperti saat

    pembuatan

  • 5/20/2018 LAPORAN PRAKTIKUM suspensi

    15/21

    tertutupi

    2.Uji pH

    Untuk mengetahui pH

    yang ada dalam

    beberapa botol uji

    7

    Masing-

    masing botol

    yang diuji pH

    nya sama

    antara 45

    hasilnya lulus

    uji

    Nilai pH

    pada

    masing-

    masing

    botol uji

    harus sama

    3.Uji Viskositas

    Untuk mengetahui

    viskositas pada masing-

    masing botol

    3

    Terdapat

    larutan yang

    mudah

    dituang, dan

    memiliki

    rata-rata lama

    waktu 1menit 3 detik

    Viskositas

    yang

    didapatkan

    harus bisa

    dituang

    tetapi tidak

    encer dan

    nilai

    viskositas

    bisa

    mendekatinilai pada

    viskositas

    propilengli

    kol dan

    sorbitol

  • 5/20/2018 LAPORAN PRAKTIKUM suspensi

    16/21

    4.

    Uji kecepatan

    rekonstitusi

    Untuk megetahui

    kecepatan kelarutan

    pada sediaan suspensi

    rekontitusi

    2

    Botol 1 = 1

    menit 30

    detik

    Botol 2 =

    1menit 54

    detik

    Lama

    kecepatan

    kelarutan

    pada

    sediaan

    suspensi

    rekonstitusi

    tidak lebih

    dari 3 menit

    5.

    Uji tinggi

    sedimentasi

    Untuk mengetahui tinggi

    sedimentasi pada selang

    waktu tertentu

    2

    Dalam waktu

    0-60 menit

    tidak terdapat

    sedimentasi

    120 menit

    sampai hari

    ke-2 = 0,2

    cm

    Hari ke-3 =

    0,3 cmHari ke-4 =

    9,1 cm

    Masing-

    masing

    sediaan

    suspensi

    yang di uji

    tidak

    terdapat

    caking

    6.

    Uji redispersi

    Untuk mengetahui

    terdispersinya kembali

    sediaan suspensi setelah

    dilakukan pengocokan

    1

    Didapatkan

    sediaan

    larutan

    suspensi

    yang baik

    yaitu bisa

    terdispersi

    kembali

    Larutan

    suspensi

    pada saat

    pengocokan

    harus

    terdispersi

    kembali

  • 5/20/2018 LAPORAN PRAKTIKUM suspensi

    17/21

    7.

    Uji bobot

    jenis

    Untuk mengetahui bobot

    pada larutan suspensi

    yang di uji

    1

    Rata-rata

    bobot sediaan

    = 1,063

    Rata-rata

    bobot air =

    0,995

    Masing-

    masing

    bobot jenis

    pada

    larutan uji

    harus

    mempunyai

    bobot yang

    merata

    IX. PEMBAHASAN

    Sediaan ini adalah sediaan suspensi rekonstitusi amoxicillin yang digunakan untuk oral

    dan lebih utamanya untuk anak-anak umur 3 sampai 10 tahun dengan dosis 120 mg 250 mg

    setiap 8 jam. Utuk berat badan dibawah 40 kg dosis 20 mg 40 mg/kgbb setiap 8 jam sekali.

    (Martindale 36, halaman 203)

    Karena suspensi rekonstitusi amoxicillin ini diperuntukan untuk anak-anak maka

    ditambahkan seperti pemanis dan pewarna agar disenangi oleh mereka. Sebelum ditambahkan

    pewarna dan pemanis harus memperhatikan sediaan yang akan dibuat, amoxicillin tidak larut

    dalam air sehingga akan cepat mengendap dalam larutan maka ditambahkan acacia sebagai

    suspending agent. Sediaan suspensi rekonstitusi amoxicillin dibuat multiple dose yang cocok

    untuk pertumbuhan bakteri maka ditambahkan natrium benzoate sebagai preservatif. Disini

    ditambahkan natrium sakarin untuk sweetening agent dan sukrosa untuk menutupi natrium

    sakarin yang tidak menyenangkan. Juga ditambahkan pewarna merah yaitu warna yang biasanya

    disukai oleh anak-anak sebagai coloring agent.Setelah 7 hari maka dilakukan evaluasi diantaranya

    1. Evaluasi kecepatan rekonstitusi

    Uji ini dilakukan karena suspensi yang dibuat adalah suspensi rekonstitusi atau suspensi

    kering, maka dalam uji ini dilakukan uji kecepatan homogenitas yang telah ditentukan selang

  • 5/20/2018 LAPORAN PRAKTIKUM suspensi

    18/21

    waktu tertentu. Dengan cara sediaan dilarutkan dengan air hingga volume yang telah ditentukan

    (60 ml). Botol yang dilakukan sebanyak 2 botol. Didapat kecepatan rekostitusi botol

    Botol Kecepatan rekonstitusi

    1 1 menit 31 detik

    2 1 menit 54 detik

    Rata-rata 1 menit 42,5 detik

    .

    2. Evaluasi organoleptik

    Dalam evaluasi ini dilakukan uji warna, rasa, dan bau pada masing-masing larutan

    suspensi. Warna yang diuji, warnanya harus sama seperti warna yang dibuat atau diharapkan

    pada saat waktu pembuatan awal. Rasa juga harus sama seperti yang dibuat pada saat awal

    pembuatan seperti rasa jeruk, strawberry, mocca dan lainnya. Bau yang di cium harus sesuai

    dengan rasa dan baik. Jika ditemukan jamur atau bakteri yang kasat mata dalam larutan suspensi

    maka tidak dilakukan uji organoleptik ini.

    3. Evaluasi viskositas

    Pertama-tama masukkan larutan suspensi dari botol ke dalam gelas ukur 100ml,

    masukkan kelereng kedalam gelas ukur tersebut. Lalu hitung lama waktu kelereng saat jatuh

    sampai pada dasar permukaan gelas ukur. Larutan suspensi ini di uji viskositasnya dan

    dibandingkan dengan zat-zat pensuspending agent yang telah dilakukan uji nilai viskositasnya

    dileb dan dikonversikan dengan zat pensuspending agent yang telah ada dalam referensi.

    Sebelum melakukan uji viskositas pada masing-masing sediaan, viskositas pada

    propilenglikol dan sorbitol diuji oleh masing-masing kelompok. Adapun rata-rata viskositas yang

    didapat pada larutan suspensi amoxicillin dengan menggunakan suspending agent adalah 1,97second.

    Rata-rata nilai viskositas masing-masing kelompok dan dikonversikan dengan

    propolenglikol dan sorbitol

  • 5/20/2018 LAPORAN PRAKTIKUM suspensi

    19/21

    KelompokRata-rata

    viskositas

    Rata-rata

    viskositas

    propilenglikol

    Rata-rata

    viskositas

    sorbitol

    I 1,97 s 2,95 cP 11,79 cP

    II 4,82 s 46 cP 28,8 cP

    III 8,03 s 76 cP 48,07 cP

    IV 1,05 s 10,2 cP 6,29 cP

    V 7,78 s 74,25 cP 46,57 cP

    VI 2,64 s 25,19 cP 15,8 cP

    VII 2,11 s 20,14 cP 12,63 cP

    Viskositas propilenglikol dari referensi 58,1 cP sedangkan uji dileb didapat 6,087

    Viskositas sorbitol dari referensi 9,1 sedangkan uji dileb didapat 1,52

    Dengan demikian didapat nilai viskositas yang paling mendekati dengan sorbitol yang

    sebenarnya adalah kelompok V.

    4. Evaluasi pH

    Penetapan pH yang diuji ini, dilakukan agar mengetahui nilai pH pada masing-masing

    botol larutan suspensi. Dengan syarat nilai pH harus sama pada masing-masing botol yang di uji

    sehingga pH merata dan sama dan juga dapat mempertahankan keseragamannya. Pada pH

    amoxicillin memiliki rentang stabilitas antara 4 sampai 5, penetapan pH dengan menggunakan

    pH meter.

    5. Sedimentasi

    Terdapat 2 botol yang diuji, larutan suspensi dari botol yang ke-1 dimasukkan kedalam

    tabung sedimentasi dan larutan suspensi dari botol ke-2 dimasukkan ke dalam gelas ukur. Lalu

    ukur tinggi sedimentasi dalam selang waktu dari menit ke nol samapai 7 hari. Dihitung tinggi

    akhir endapan (Hu) terhadap tinggi awal (H0) dengan rumus:

  • 5/20/2018 LAPORAN PRAKTIKUM suspensi

    20/21

    6. Redispersibilitas

    Uji salah satu botol untuk menguji larutan suspensi yang telah didiamkan selang waktu

    tertentu dengan cara pengocokan botol yang dimana larutannya mempunyai sedimentasi untuk

    dapat terdispersi kembali atau homogen, dan untuk mengetahui flokulasi atau deflokulasi.

    7. Bobot Jenis

    Pengujian ini dilakukan menggunakan alat yaitu piknometer 1 ml. Larutan suspensi

    dimasukkan kedalam piknometer lalu timbang, dan catat hasilnya (w1). Lalu larutan suspensi

    dibuang dan piknometer dibersihkan, tunggu sampai benar-benar kering kalo bisa dimasukkan ke

    dalam oven dengan suhu 100oC. setelah kering timbang kembali piknometer, catat hasilnya (wo).

    Hasil dari w1w2dinamakan BJ. Adapun hasil rata-rata BJ masing-masing kelompok

    Kelompok I II III IV V VI VII

    Rata-rata

    BJ1,063 1,057 1,07 1,076 1,076 1,14 1,074

    Didapat hasil masing-masing kelompok rata-rata BJ hampir sama. Untuk menghitung

    rapat jenis yaitu BJ sediaan terhadap BJ air.

    X. KESIMPULAN

    Formulasi yang tepat untuk sediaan yang dibuat adalah sebagai berikut.

    No. Nama Bahan Jumlah Kegunaan

    1. Amoxicillin 2,4 % Zat aktif

    2. Natrium benzoate 0,1 % Preservatif

    3. Natrium sakarin 0,3 % Sweetening agent

    4. Sukrosa 1% Sweetening agent

    5. Acacia 10 % Suspending agent

  • 5/20/2018 LAPORAN PRAKTIKUM suspensi

    21/21

    XI. DAFTAR PUSTAKA

    Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1979. Farmakope Indonesia edisi I I I. Jakarta :

    Departemen Kesehatan Indonesia

    Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1995. Farmakope I ndonesia edisi IV. Jakarta :

    Departemen Kesehatan Indonesia

    Departemen Farmakologi dan Terapeutik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2009.

    Farmakologi dan Terapi. Jakarta: Balai Penerbit FKUI

    Departemen Kesehatan, 2009. Br iti sh Pharmacope ed 1 & I I. London: Departemen Kesehatan

    Rowe, Raymond,. 2009. Hand Book Of Pharmaceutical Excipients 6th

    . London:

    Pharmaceutical Press

    Lasy, C. F,. L. L. Amstrong, M. P. Goldman, L. L. Lance. 2004. Drug Informations Hand Book

    12thEdition. Ohio: Lexi Comp

    C, Sean,. 2009. Martindale The Extra Pharmacopeia. London: Pharmaceutical Press

    Wiryatini, N.M., 2010,jur nal awal formulasi sediaan non steri l sediaan sirup kering

    amoxicillin I -MOX, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana

    Anonim, 2007. United States Pharmacopeia-National F ormularyn(USP 30-NF25). Amerika:

    The United State Pharmacopiea