Laporan Praktikum Titrasi Asam Basa

24
CHEMISTRY LAB REPORT ACID BASE TITRATION Prepared by : Ayu Desedtia Ernawati Nor Janah Nurul Resky F Sarah A R Siti Hamdana XII A 3 ACADEMIC YEAR 2010/2011

Transcript of Laporan Praktikum Titrasi Asam Basa

Page 1: Laporan Praktikum Titrasi Asam Basa

CHEMISTRY LAB REPORTACID BASE TITRATION

Prepared by :

Ayu DesedtiaErnawati

Nor JanahNurul Resky F

Sarah A RSiti Hamdana

XII A 3

ACADEMIC YEAR

2010/2011

Page 2: Laporan Praktikum Titrasi Asam Basa

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang atas rahmat-Nya kami dapat

menyelesaikan penyusunan laporan praktikum “Titrasi Asam Basa”. Penulisan laporan ini adalah salah

satu tugas dan persyaratan untuk ujian praktek mata pelajaran Kimia di SMA Negeri 1 Bontang.

Dalam penulisan laporan praktikum ini kami merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik

pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu kritik

dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan laporan ini.

Dalam penulisan makalah ini kami menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga

kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan penelitian ini, khususnya kepada Ibu Ratna

Juwita dan Sandra Cinta yang telah memberikan pengarahan dan dorongan dalam laporan ini.

Semoga materi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang

membutuhkan, khususnya bagi penulis sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai.

Bontang, Februari 2011

Penulis

Page 3: Laporan Praktikum Titrasi Asam Basa

DAFTAR ISI

Kata Pengantar i

Daftar Isi ii

PendahuluanA. Latar Belakang 1B. Tujuan 1

Dasar TeoriA. Definisi Titrasi 2B. Prinsip Titrasi Asam basa 2C. Cara Mengetahui Titik Ekuivalen 2D. Jenis-Jenis Titrasi Asam Basa 4

1. Titrasi Asam Kuat - Basa Kuat 42. Titrasi Asam Kuat - Basa Lemah 43. Titrasi Asam Lemah - Basa Kuat 54. Titrasi Asam Kuat - Garam dari Asam Lemah 65. Titrasi Basa Kuat - Garam dari Basa Lemah 6

E. Indikator Asam Basa 7F.

Metode PraktikumA. Alat dan Bahan 7B. Prosedur Praktikum 7

Hasil PengamatanA. Tabel Data 12B. Pertanyaan 12C. Solusi 12

Foto – Foto

Daftar Pustaka

Page 4: Laporan Praktikum Titrasi Asam Basa

PENDAHULUANPRELIMINARY

A. Latar BelakangA. Background

Larutan dapat dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu bersifat asam, basa, dan netral. Asam dan basa sudah dikenal sejak zaman dulu dan banyak ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Basa terdapat pada deterjen, obat-obatan dan pasta gigi. Dan asam terdapat pada makanan, minuman kaleng dan buah-buahan.

Istilah asam (acid) berasal dari bahasa latin acetum yang berarti cuka. Istilah basa (alkali) berasal dari bahasa Arab yang berasrti abu. Dan juga sudah lama diketahui bahwa asam dan basa saling menetralkan.

Kini telah tersedia cara praktis untuk menunjukkan keasaman atau kebasaan, yaitu dengan menggunakan indikator asam-basa. Indikator asam-basa adalah zat-zat warna yang mampu menunjukkan warna berbeda dalam larutan asam dan basa. Salah satu indicator adalah kertas lakmus dan indikator universal.

Solution can be divided into three groups, namely acidic, alkaline, and neutral. Acids and bases has been known since ancient times and mostly found in everyday life. Bases found in detergents, drugs and toothpaste. And there is acid in foods, beverages and canned fruits. The term sour (acid) comes from the Latin meaning acetum vinegar. The term base (alkali) is derived from Arabic which berasrti ash. And also have long known that acid and base neutralize each other. Now has available a practical way to demonstrate the acidity or alkalinity, by using the acid-base indicator. Acid-base indicators are substances that can show colors different colors in acidic and alkaline solution. One indicator is litmus paper and universal indicator.

B. TujuanB. Goal

Adapun tujuan yang hendak dicapai dari pelaksanaan praktikum ini adalah sebagai berikut :1. Mengetahui molaritas suatu asam atau basa dengan menggunakan metoda Titrasi Asam Basa

(Alkalimetri) 2. Melakukan titrasi asam basa untuk menentukan kosentrasi dan kadar suatu larutan beserta grafiknya

The goals to be achieved from the implementation of this practice are as follows:1. Knowing the molarity of an acid or base by using acid base titration method (Alkalimetri)2. Perform acid-base titration to determine the concentration and the concentration of a solution and its

graph

Page 5: Laporan Praktikum Titrasi Asam Basa

DASAR TEORIBASIC THEORY

A. Definisi TitrasiA. Definition of Titration

Titrasi adalah pengukuran suatu larutan dari suatu reaktan yang dibutuhkan untuk bereaksi sempurna dengan sejumlah reaktan tertentu lainnya.

Titrasi asam basa adalah reaksi penetralan. Jika larutan bakunya asam disebut asidimetri dan jika larutan bakunya basa disebut alkalimetri. Larutan penguji disebut “TITRAN” sedangkan Larutan yang ingin diuji kadarnya disebut “TITRAT / TITER”

Titration is a measurement of a solution of a reactant needed to react completely with a certain number of other reactants.

Acid-base titration is a neutralization reaction. If the solution is acidic raw acidimetry and if raw alkaline solution called alkalimetri. Solution examiner called "titrant" while Solutions that want to test levels are called "TITRAT / titer"

B. Prinsip Titrasi Asam BasaB. Principles of Acid Base Titration

Titrasi asam basa melibatkan asam maupun basa sebagai titrat ataupun titran. Titrasi asam basa berdasarkan reaksi penetralan. Kadar larutan asam ditentukan dengan menggunakan larutan basa dan sebaliknya.

Titran ditambahkan titer sedikit demi sedikit sampai mencapai keadaan ekuivalen ( artinya secara stoikiometri titran dan titrat tepat habis bereaksi). Keadaan ini disebut sebagai “titik ekuivalen”.

Pada saat titik ekuivalent ini maka proses titrasi dihentikan, kemudian kita mencatat volume titrat yang diperlukan untuk mencapai keadaan tersebut. Dengan menggunakan data volume titran, volume dan konsentrasi titrat maka kita bisa menghitung kadar titran.

Acid-base titrations involving acid or base as titrat or titrant. Acid-base titration based on the neutralization reaction. Levels of acid solution is determined by using a base solution and vice versa. Titrant added titer gradually until it reaches a state equivalent (meaning that the exact stoichiometric titrant and titrat discharged react). This situation is referred to as the "equivalent point". At this point ekuivalent the titration process was stopped, then we record titrat volume needed to achieve that state. By using data titrant volume, the volume and concentration titrat then we can calculate the levels of titrant.

C. Cara Mengetahui Titik EkuivalenC. Knowing How to Spot Equivalent

Ada dua cara umum untuk menentukan titik ekuivalen pada titrasi asam basa.1. Memakai pH meter untuk memonitor perubahan pH selama titrasi dilakukan, kemudian membuat plot

antara pH dengan volume titran untuk memperoleh kurva titrasi. Titik tengah dari kurva titrasi tersebut adalah “titik ekuivalent”.

2. Memakai indikator asam basa. Indikator ditambahkan pada titrant sebelum proses titrasi dilakukan. Indikator ini akan berubah warna ketika titik ekuivalen terjadi, pada saat inilah titrasi kita hentikan.

Page 6: Laporan Praktikum Titrasi Asam Basa

Pada umumnya cara kedua dipilih disebabkan kemudahan pengamatan, tidak diperlukan alat tambahan, dan sangat praktis.

Indikator yang dipakai dalam titrasi asam basa adalah indicator yang perbahan warnanya dipengaruhi oleh pH. Penambahan indicator diusahakan sesedikit mungkin dan umumnya adalah dua hingga tiga tetes.

Untuk memperoleh ketepatan hasil titrasi maka titik akhir titrasi dipilih sedekat mungkin dengan titik equivalent, hal ini dapat dilakukan dengan memilih indicator yang tepat dan sesuai dengan titrasi yang akan dilakukan.

Keadaan dimana titrasi dihentikan dengan cara melihat perubahan warna indicator disebut sebagai “titik akhir titrasi”.

There are two common ways to determine the equivalent point in acid-base titration.1. Using a pH meter to monitor pH changes during titration done, then make a plot between pH and

titrant volume to obtain the titration curve. Middle point of the titration curve is "ekuivalent point. "2. Using acid-base indicator. Indicators added to the titrant before the titration performed. This indicator

will change color when the equivalent point occurs, at this moment we stop titration.In general, the second way was chosen due to ease of observation, no additional equipment

required, and very practical. The indicator used in acid-base titration is a perbahan indicator color is influenced by pH. The addition of indicators sought as little as possible and generally is two to three drops. To obtain the accuracy of the titration, the titration end point is selected as close as possible to the equivalent point, this can be done by selecting the appropriate indicators and in accordance with the titration to be performed. Circumstances where the titration was stopped by to see the color change indicator is called the "end point titration. "

D. Jenis-Jenis Titrasi Asam BasaD. Types of Acid Base Titration

Titrasi asam basa terbagi menjadi 5 jenis yaitu :

1. Asam kuat - Basa kuat

2. Asam kuat - Basa lemah

3. Asam lemah - Basa kuat

4. Asam kuat - Garam dari asam lemah

5. Basa kuat - Garam dari basa lemah

Acid-base titration is divided into 5 types:

1. Strong acid - Strong base

2. Strong acid - Weak base

3. Weak acid - Strong base

4. Strong acid – Salt of weak acid

5. Strong base - Salt of weak base

Page 7: Laporan Praktikum Titrasi Asam Basa

1. Titrasi Asam Kuat - Basa Kuat1. Strong Acid – Strong Base

Contoh : Asam kuat : HCl Basa kuat : NaOH

Persamaan Reaksi :HCl + NaOH → NaCl + H2OReaksi ionnya :H+ + OH- → H2O

Example : Strong acids: HCl Strong base: NaOH

Reaction Equation :HCl + NaOH → NaCl + H2OIon reactions:H + + OH-→ H2O

Kurva Titrasi Asam Kuat Basa Kuat

2. Titrasi Asam Kuat – Basa lemah2. Strong acid - Weak base

Contoh : - Asam kuat : HCl- Basa lemah : NH4OH

Persamaan Reaksi :HCl + NH4OH → NH4Cl + H2OReaksi ionnya :H+ + NH4OH → H2O + NH4

+

Example :- Asam kuat : HCl- Basa lemah : NH4OH

Reaction Equation :HCl + NH4OH → NH4Cl + H2OReaksi ionnya :H+ + NH4OH → H2O + NH4

+

Page 8: Laporan Praktikum Titrasi Asam Basa

Kurva Titrasi Asam kuat – Basa Lemah

3. Titrasi Asam Lemah - Basa Kuat3. Weak acid - Strong base

Contoh : - Asam lemah : CH3COOH - Basa kuat : NaOH

Persamaan Reaksi :CH3COOH + NaOH → NaCH3COO + H2OReaksi ionnya :H+ + OH- → H2O

Example :- Asam lemah : CH3COOH - Basa kuat : NaOH

Reaction Equation :CH3COOH + NaOH → NaCH3COO + H2OReaksi ionnya :H+ + OH- → H2O

Kurva Titrasi Asam Lemah – Basa Kuat

Page 9: Laporan Praktikum Titrasi Asam Basa

4. Titrasi Asam Kuat - Garam dari Asam Lemah4. Strong acid – Salt of weak acid

Contoh : - Asam kuat : HCl- Garam dari asam lemah : NH4BO2

Persamaan Reaksi :HCl + NH4BO2 → HBO2 + NH4ClReaksi ionnya :H+ + BO2

- → HBO2

Example :- Asam kuat : HCl- Garam dari asam lemah : NH4BO2

Reaction Equation :HCl + NH4BO2 → HBO2 + NH4ClReaksi ionnya :H+ + BO2

- → HBO2

5. Titrasi Basa Kuat - Garam dari Basa Lemah5. Strong base - Salt of weak base

Contoh :

Page 10: Laporan Praktikum Titrasi Asam Basa

- Basa kuat : NaOH- Garam dari basa lemah : CH3COONH4

Persamaan Reaksi :NaOH + CH3COONH4 → CH3COONa + NH4OHReaksi ionnya :OH- + NH4

- → NH4OH

Example :- Basa kuat : NaOH- Garam dari basa lemah : CH3COONH4

Reaction Equation :NaOH + CH3COONH4 → CH3COONa + NH4OHReaksi ionnya :OH- + NH4

- → NH4OH

E. Indikator Asam BasaE. Acid Base Indicator

Indikator asam basa adalah asam lemah atau basa lemah (senyawa organik) yang dalam larutannya warna molekul-molekulnya berbeda dengan warna ion-ionnya

Zat indikator dapat berupa asam atau basa yang larut, stabil, dan menunjukkan perubahan warna yang kuat.

Indikator asam-basa terletak pada titik ekivalen dan ukuran dari pH

Beberapa indikator asam basa

• acid-base indicator is a weak acid or weak base (organic compounds) that in solution the molecules are different colors with the color of the ions are

• Substance indicator can be either acid or alkali-soluble, stable, and show a strong discoloration.• acid-base indicator is located at the equivalence point and the size of pH

Some acid-base indicator

IndikatorPerubahan warna

PelarutAsam Basa

Thimol biru Merah Kuning AirMetil kuning Merah Kuning Etanol 90%Metil jingga Merah Kuning-jingga AirMetil merah Merah Kuning Air

Bromtimol biru Kuning Biru AirFenolftalein Tak berwarna Merah-ungu Etanol 70%

Thimolftalein Tak berwarna biru Etanol 90%

Materi pengayaanContent Enrichment Analisis volumetri atau disebut juga titrasi,berdasarkan jenis reaksinya digolongkan menjadi:1. asidimetri / alkalimetri : analisis yang didasarkan pada reaksi netralisasi

Page 11: Laporan Praktikum Titrasi Asam Basa

2. iodometri / permanganometri : analisis yang didasarkan pada reaksi oksidasi reduksi3. argentometri : analisis yang didasarkan pada penbentukanendapan dari ion Ag+

Also called volumetric analysis or titration, based on the type of reaction is classified into:1. acidimetry / alkalimetri: analysis based on the neutralization reaction2. iodometric / permanganometri: analysis based on the oxidation reduction reaction3. argentometry: analysis based on penbentukanendapan of Ag + ions

F. Rumus Umum TitrasiF. General Formula Titration

Pada saat titik ekuivalen maka mol-ekuivalent asam akan sama dengan mol-ekuivalent basa, maka hal ini dapat kita tulis sebagai berikut:

mol-ekuivalen asam = mol-ekuivalen basa

Mol-ekuivalen diperoleh dari hasil perkalian antara Normalitas dengan volume maka rumus diatas dapat kita tulis sebagai:

NxV asam = NxV basa

Normalitas diperoleh dari hasil perkalian antara molaritas (M) dengan jumlah ion H+ pada asam atau jumlah ion OH pada basa, sehingga rumus diatas menjadi:

nxMxV asam = nxVxM basa

keterangan :

V = Volume

M = Molaritas

n = jumlah ion H+ (pada asam) atau OH – (pada basa)

At the time point equivalent to the mole-ekuivalent acid will be equal to mole-ekuivalent base, then this can be written as follows:

mole-equivalent of acid = moles of base-equivalent

Mole-equivalent obtained by multiplying the volume of normality with the formula above we can write as:

NxV NxV acid = base

Normality obtained by multiplying the molarity (M) by the number of H + ions in the acid or the amount of OH ions on the bases, so the formula above becomes:

nxMxV nxVxM acid = base

Page 12: Laporan Praktikum Titrasi Asam Basa

description:

V = Volume

M = Molarity

n = number of ions H + (in acid) or OH - (at base)

METODE PRAKTIKUMMETHOD PRACTICUM

A. Alat dan BahanA. Tools and Materials

1. Buret 50 ml2. Corong3. Pipet Volume 10 ml4. Erlenmeyer 250 ml5. Gelas Kimia 250 ml6. Larutan NaOH 0,1 M 50 ml7. Larutan cuka (CH3COOH) 50 ml8. Indikator fenolftalein9. Labu ukur 250 ml

1. Burette 50 ml2. Funnel3. Volume Pipettes 10 ml4. Erlenmeyer 250 ml 5. Chemistry glass 250 ml6. 0.1 M NaOH 50 ml7. Solution of vinegar (CH3COOH) 50 ml8. Phenolphthalein indicator9. Pumpkin measuring 250 ml

Page 13: Laporan Praktikum Titrasi Asam Basa

Gambar 1 dan 2 : Ball Pipet dan Pipet Gondok

Gambar 3 : Buret

Gambar 4 : Phenolftalein

Page 14: Laporan Praktikum Titrasi Asam Basa

Gambar 5 dan 6 : Gelas Kimia dan Gelas Ukur

B. Prosedur PraktikumB. Practical Procedures

1. Bersihkan buret dan bilas dengan larutan NaOH sebanyak 3 kali!2. Masukkan larutan NaOH ke dalam buret menggunakan corong sampai volumenya melebihi skala nol

buret! Atur volume larutan NaOH pada buret tepat skala nol!3. Ambil 10 ml larutan cuka menggunakan pipet volume dan masukkan ke dalam labu ukur 250 ml,

kemudian encerkan! Ambil larutan cuka encer 10 ml dan masukkan ke dalam erlenmeyer!4. Tambahkan 3 tetes indikator fenolftalein! 5. Lakukan titrasi dengan meneteskan larutan NaOH dari buret secara perlahan sampai larutan berubah

warna jadi merah!6. Ukur pH titrat setiap penambahan 1 ml NaOH menggunakan pH-meter atau kertas indikator universal!

Buat grafik titrasi dari pengamatan tersebut! 7. Hentikan titrasi dan catat volume larutan NaOH dalam buret!8. Hitung selisih volume semula dengan volume akhir larutan NaOH dalam buret!9. Ulangi percobaan sekali lagi (lakukan duplo)!10. Hitung konsentrasi larutan CH3COOH dengan rumus :

1. Clean and rinse the burette with NaOH solution for 3 times!2. Enter NaOH solution using a funnel into the burette until the volume exceeds the scale of zero burette!

Adjust the volume of NaOH solution on a scale of zero burette right!3. Take 10 ml of vinegar solution using a pipette volume and insert it into the 250 ml measuring flask,

then dilute! Take 10 ml of a dilute solution of vinegar and put into the erlenmeyer!4. Add 3 drops of phenolphthalein indicator!

Page 15: Laporan Praktikum Titrasi Asam Basa

5. Perform titration with NaOH solution dripped slowly from the burette until the solution changes color so red!

6. Measure the pH titrat each additional 1 ml of NaOH using a pH meter or universal indicator paper! Make a graph of the titration of these observations!

7. Stop the titration and record the volume of NaOH solution in the burette!8. Calculate the difference between the original volume with a final volume of NaOH solution in the

burette!9. Repeat the experiment once again (do duplo)!10. Calculate the concentration of CH3COOH solution to the formula :

HASIL PENGAMATANRESULTS OF OBSERVATIONS

A. Hasil PengamatanA. Result of Observations

1. Tabel Data1. Table Data

Percobaan Volume CH3COOH Volume NaOH1 10 ml 8 ml2 5 ml 4 ml

2. Pertanyaan2. Graphic

1. Pada pH berapa titik ekuivalen terjadi? Jelaskan!2. Berapa konsentrasi CH3COOH yang diperoleh? Jelaskan mengunakan perhitungan!3. Dapatkah indikator metil merah digunakan dalam titrasi asam basa pada percobaan di atas?

Mengapa?4. Bagaimanakah bentuk grafik pada percobaan di atas?5. Hitunglah kadar cuka yang diperoleh jika diketahui massa jenisnya 0,98 gram/ml!6. Buatlah kesimpulan dari percobaan di atas!

N1 ∙ V1 = N2 ∙ V2

Page 16: Laporan Praktikum Titrasi Asam Basa

1. At what point equivalent pH happen? Explain!2. What is the concentration obtained CH3COOH? Explain using a calculation!3. Can the indicator methyl red is used in acid-base titration experiment above? Why?4. How does the form of graphs in the above experiment?5. Calculate the concentration of vinegar obtained if known density 0.98 g / ml!6. Draw conclusions from the experiment above!

3. Solusi3. Solutions

1. Percobaan 1 = pH 14 Percobaan 2 = pH 12

2. Percobaan 1N x VCH3COOH = NNaOH x VNaOH N x 10 = 0,1 x 8

N = 0,1 x 8

10 N= 0,08 MJadi, konsentrasi CH3COOH pada percobaan 1 adalah 0,08 M

Percobaan 2N x VCH3COOH = NNaOH x VNaOH N x 5 = 0,1 x 8

N = 0,1 x 4

5 N = 0,08 M

3. Tidak. Karena indikator metal merah akan menunjukkan perubahan warna jauh sebelum titik ekuivalen tercapai.

4. Percobaan 1

0 1 2 3 4 5 6 7 8 90

2

4

6

8

10

12

14

16

TITRASI ASAM LEMAH DAN BASA KUAT

Volume NaOH 0,1 M

pH la

ruta

n CH

3CO

OH

Page 17: Laporan Praktikum Titrasi Asam Basa

Percobaan 2

0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.50

2

4

6

8

10

12

14

TITRASI ASAM LEMAH DAN BASA KUAT

Volume NaOH 0,1 M

pH la

ruta

n CH

3CO

OH

5. Percobaan 1mmol cuka (CH3COOH) = mmol NaOH

= 8 (volume NaOH hasil percobaan) x 0,1 M= 0,8 mmol (dalam 10 ml larutan cuka)

mmol cuka (CH3COOH) = 250 ml10 ml

x 0,8

= 20 mmol (dalam 250 ml larutan cuka)

massa cuka = 20 mmol x Mr CH3COOH

= 20 x 60 mg/mmol

= 1200 mg

= 1,2 g

Massa zat semula diperoleh dari :Diketahui : massa jenis cuka (ρ) = 0,98 g/ml volume cuka = 10 ml massa cuka = ρ . v

= 0,98 g/ml . 10 ml= 9,8 g

Jadi, Kadar cuka = massa zat hasil hitungan

massa zat semula x 100 %

= 1,2 g9.8 g x 100 %

= 12,24 %

Percobaan 2mmol cuka (CH3COOH) = mmol NaOH

= 4 (volume NaOH hasil percobaan) x 0,1 M= 0,4 mmol (dalam 10 ml larutan cuka)

Page 18: Laporan Praktikum Titrasi Asam Basa

mmol cuka (CH3COOH) = 250 ml

5 ml x 0,4

= 20 mmol (dalam 250 ml larutan cuka)

massa cuka = 20 mmol x Mr CH3COOH

= 20 x 60 mg/mmol

= 1200 mg

= 1,2 g

Massa zat semula diperoleh dari :Diketahui : massa jenis cuka (ρ) = 0,98 g/ml volume cuka = 5 ml massa cuka = ρ . v

= 0,98 g/ml . 5 ml= 4,9 g

Jadi, Kadar cuka = mass a zat hasilhitungan

massa zat semula x 100 %

= 1,2 g4,9 g x 100 %

= 24,48 %

6. Kesimpulan6. Conclusion

Dengan melakukan titrasi, kita dapat menentukan konsentrasi suatu zat dengan menggunakan indicator asam basa (hingga mencapai warna tertentu) yang ditambahkan pada larutan lain yang sudah diketahui konsentrasi dan volumenya. Kemudian dapat kita cari konsentrasi tersebut dengan rumus V1 x a.M1 = V2 x b.M2. Sehingga diperoleh : Percobaan 1, volume NaOH pada akhir titrasi sebanyak 8 ml dengan konsentrasi CH3COOH

0,08 M Percobaan 2, volume NaOH pada akhir titrasi sebanyak 4 ml dengan konsentrasi CH3COOH

0,08 M

By doing a titration, we can determine the concentration of a substance by using acid-base indicator (up to a certain color) is added to another solution of known concentration and volume. Then can we find these concentrations with the formula V1 = V2 x x a.M1 b.M2. Thus obtained :

Page 19: Laporan Praktikum Titrasi Asam Basa

• Experiment 1, the volume of NaOH at the end of the titration of 8 ml with 0.08 M CH3COOH concentration

• Experiment 2, the volume of NaOH at the end of the titration of 4 ml with 0.08 M CH3COOH concentration

Page 20: Laporan Praktikum Titrasi Asam Basa

DAFTAR PUSTAKA

www.isolabgmbh.com/product.asp%3...rup%3D19

www.indigo.com/glass/gphglass/buret.html

www.daym.gov.tr/index2.php%3Fad%...kat%3D57

www.analisateknisia.blogspot.com/20 11 ...ive.html

www.oldprint.blogspot.com/20 11 /12/pe...int.html

www.try4know.co.cc/20 11 /12/gelas...mia.html

www.an89.wordpress.com/20 11 /03/2...am-basa/

Page 21: Laporan Praktikum Titrasi Asam Basa

http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/200 11 /SRIYANI(050679)/latihan.html

http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/20 11 /Sri%20Ratisah%20054828/materi.HTM

http://akhitochan.wordpress.com/201 1 / 02 / 13 /titrasi-asam-basa/