Laporan Pratikum Percobaan 1

download Laporan Pratikum Percobaan 1

of 9

Transcript of Laporan Pratikum Percobaan 1

  • 8/18/2019 Laporan Pratikum Percobaan 1

    1/9

     

    LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA KOMPUTASI

    ANALISIS BUTANA 

    O L E H

     NAMA : SUCITIA FERINDA 

     NIM / TM : 1301841/2013

    PRODI : KIMIA (NK)

    JURUSAN KIMIA

    FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM 

    UNIVERSITAS NEGERI PADANG

    2016

  • 8/18/2019 Laporan Pratikum Percobaan 1

    2/9

    LAPORAN PRATIKUM PERCOBAAN 1

    ANALISIS BUTANA

    Tujuan :

    Minimisasi energi konformasi butana dengan menggunakan medan gaya (Force Field)

    MM+

    Latar Belakang

    Minimisasi energi mengubah geometri dari molekul ke energi yang lebih rendah dari

    suatu system dan untuk menghasilkan konformasi yang lebih stabil. Selama berlangsungnya

    minimisasi, akan dicari suatu struktur molekul yang tidak mengalami perubahan energi jika

    geometri molekul diubah dengan besaran tertentu. Hal ini berarti bahwa turunan dari energi

    sebagai fungsi koordinat cartesian yang sering disebut gradient- berharga nol. Keadaan ini

    disebut sebagai titik stationer pada permukaan energi potensial.

    Jika perubahan kecil dalam parameter geometri menaikan energi molekul, konformasi

    relatif stabil dan ini dinamakan dengan minimum. Jika energi lebih rendah dengan perubahan

    kecil pada satu atau lebih dimensi, tetapi tidak pada semua dimensi, dinamakan  saddle point .

    Sistem molekul dapat mempunyai beberapa keadaan minimum. Satu dari keadaan minimum

    yang paling rendah energinya disebut minimum global dan keadaan yang lain dinamakan

    dengan minimum lokal. Dengan perhitungan energi untuk 6 titik stationer dari butana, dapat

    dibandingkan harga energi untuk menentukan konformasi energi pada minimum global.

    Teori Dasar

    Dalam proses optimasi, satu struktur akan diubah dari satu geometri ke geometri lain

    yang memiliki energi yang lebih rendah hingga tercapai sebuah konformasi yang stabil.

    Konformasi adalah bentuk-bentuk molekul pada ruang 3D akibat putaran poros ikatan

    tunggal (golongan alkana atau molekul yang memiliki gugus alkil).

    Dalam Konformer butana terdapat dua bentuk isomerisme konformasi yang penting :

    1.  Konformasi alkana linear, dengan konformer anti, tindih, dan gauche

    2.  Konformasi sikloheksana, dengan konformer kursi dan perahu. 

    Contoh lain dari isomerisme konformasi adalah pelipatan molekul, di mana beberapa bentuk pelipatan stabil dan fungsional, namun yang lainnya tidak. Konformasi tidak hanya

    http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Konformasi_alkana_linear&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Konformasi_sikloheksana&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pelipatan_%28kimia%29&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pelipatan_%28kimia%29&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Konformasi_sikloheksana&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Konformasi_alkana_linear&action=edit&redlink=1

  • 8/18/2019 Laporan Pratikum Percobaan 1

    3/9

     berlaku pada struktur alifatik tetapi juga pada struktur siklik. Yang menarik dari konformasi

    struktur siklik dapat di pelajari dari model molekul sikloheksana. Dua konformasi ekstrem

    yang dapat dibuat adalah konfromasi kursi dan konformasi perahu.

    Butana adalah alkana rantai lurus dengan empat atom karbon (CH3CH2CH2CH3).

    Butana sangat mudah terbakar, tidak berwarna dan merupakan gas yang mudah dicairkan.

    (Raymond chang, 2005). Dalam butana terdapat dua gugus metil yang relatif besar, terikat

     pada dua karbon pusat. Dipandang dari dua karbon pusat gugus-gugus metil ini menyebabkan

    terjadinya dua macam konformasi goyang. Konformasi goyang dimana gugus gugus metil

    terpisah sejauh mungkin disebut konformasi anti. Konformasi goyang dimana gugus-gugus

    lebih berdekatan disebut konformer gauche.

    Minimasi energi mengubah geometri dari molekul ke energi yang lebih rendah dari

    suatu system untuk menghasilkan konformasi yang lebih stabil. Selama berlangsungnya

    minimasi, akan dicari suatu struktur butana yang tidak mengalami perubahan energi jika

    geometri molekul diubah dengan besaran tertentu. Hal ini berarti bahwa turunan dari energi

    terhadap perpindahan dalam arah x, y atau z sebagai fungsi koordinat kartesian sering disebut

    gradient berharga nol. Keadaan ini disebut sebagai titik stasioner pada permukaan energi

     potensial.

  • 8/18/2019 Laporan Pratikum Percobaan 1

    4/9

    Hasil

    Konformasi Butana

    Sudut

    dihedral

    (º)

    Energi single

     point

    (kkal/mol)

    Sudut

    dihedral

    (º)

    Energi

    teroptimasi

    (kkal/mol)

    Sudut dihedral

    teroptimasi (º)

    0 9,695479 0 8,591860 -6.585136e-005

    60 4,169080 60 3,128207 59.73817

    120 6,218310 120 5,146564 119.6722

    180 3,159367 180 2,045741 179.9999

    240 6,218301 240 5,146561 -119.6723

    300 4,169075 300 3,128203 -59.73833

    Pembahasan

    Percobaan analisa butana bertujuan dalam minimisasi enenrgi konformasi dengan

     butana menggugnakan medan gaya (Force Field) MM+. Perhitungan yang dilakukan adalah

    single point   dan geometry optimization . Perbedaan perhitungan dalam keduanya

    mengakibatkan perubahan yang cukup signifikan pada sudut dihedral.

      Yang dimaksud dengan single point   adalah energi molekul dari struktur yang

    ditentukan tanpa mengalami proses optimasi energi dari struktur semula.

      geometry optimization   adalah minimisasi energi untuk mendapatkan struktur yang

     paling stabil.

    Dari tabel hasil diatas dapat kita peroleh beberapa hasil analisa, diantaranya :

    1.  Bagaimana energi single poin t dibandingkan dengan energi geometry optimization  

    dalam setiap kasus ?

      Energi dari single point lebih besar dibandingkan energi yang diperoleh dari

    geometry optimization hal ini dikarenakan secara teoritis struktur yang telah

    teroptimasi akan memiliki energi yang lebih rendah dari struktur awalnya.

    2.  Bagaimana sudut dihedral single point dibandingkan dengan sudut geometry

    optimization   dalam setiap kasus ? apakah terjadi perbedaan yang signifikan dalam

    setiap kasusnya ?

      Dari segi sudut dihedralnya akan terjadi perubahan, hal ini menandakan terjadi

     pergeseran untuk mencapai struktur optimal dari n-Butana. Perbedaan sudut

  • 8/18/2019 Laporan Pratikum Percobaan 1

    5/9

    dihedral dari single point dan sudut teroptimasi tidak terlalu jauh, hal ini

    dimungkinkan agar tidak merubah konformasi struktur menjadi bentuk lain.

    3. 

    Gambarkan proyeksi newman untuk setiap konformasi dari 6 bentuk butana dan

    hitung energi relatif.

      Tabel :

    Sudut

    dihedral

    Proyeksi Newman Energi

    teroptimasi

    Energi

    eksperimen

    0 4,6

    60 0,9

    120 3,8

    180 0

  • 8/18/2019 Laporan Pratikum Percobaan 1

    6/9

    0

    24

    6

    8

    10

    12

    0 50 100 150 200 250 300 350

       e   n   e   r   g

       i   s   i   n   g    l   e   p   o   i   n   t

    Sudut Dihedral

    Grafik Energi Single Point VS Sudut

    dihedral

    Y

    240 3,8

    300 0,9

    4.  Bagaimana energi optimasi MM+ dibanding dengan yang didapatkan dari data

    eksperimental ?

      Secara teoritis Ada dua energi minimal yang bisa ditemukan pada berbagai

    konformasi butana yaitu bentuk gauche dan anti yang mana keduanya staggered

    dan tidak memiliki torsional strain. Dari keduanya, bentuk anti merupakan bentuk

    yang paling minimum energinya sebab pada bentuk gauche terdapat sterik dari

    sedikit interaksi antar kedua gugus metil. Pada tingkat energi rendah, molekul

     butana berada dalam bentuk konformasi anti, dan dalam bentuk konformasi eklips

    metil pada tingkat energi tinggi. 

    5.  Gambarkan grafik energi untuk rotasi dari satu konformer dengan yang lainnya sebgai

    fungsi sudut dihedral ?

      3 grafik energi vs sudut dihedral :

    a. 

    Single point

  • 8/18/2019 Laporan Pratikum Percobaan 1

    7/9

    0

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    910

    0 100 200 300 400

       E   n   e   r   g   i   t   e   r   o   p   t   i   m   a   s   i

    sudut dihedral

    Energi teroptimasi (kkal/mol) VS Sudut

    dihedral

    Energi

    teroptimasi

    (kkal/mol)

    0

    0,5

    1

    1,5

    2

    2,5

    3

    3,54

    4,5

    5

    0 100 200 300 400

       e   n   e   r   g   i   e    k   s   p   e   r   i   m   e   n

    sudut dihedral

    Energi eksperimen VS sudut dihedral

    Energi eksperimen

     b.  geometry optimization  

    c.  energi eksperimen

  • 8/18/2019 Laporan Pratikum Percobaan 1

    8/9

    0

    2

    4

    6

    8

    10

    12

    0 60 120 180 240 300

    Energi single point

    (kkal/mol)

    Energi teroptimasi

    (kkal/mol)

    Energi eksperimen

    3 grafik yang diperoleh digabungkan menjadi grafik energi optimasi versus sudut dihedral :

    Dari grafik diatas dapat dijelaskan bahwa tidak terlihat perbedaan yang sangat

    signifikan antara energi teroptimasi dengan data eskperimen. Pada sudut 60º dan 240º

    merupakan energi maksimum sedangkan sudut 180º merupakan sudut dengan energi paling

    minimum dan diperolwh struktru butana yang paling stabil.

    6.  Konformasi yang mana menunjukan energi minimum ? konformasi mana yang

    menunjukan energi maksimum?

    7. 

    Uraian singkat dari jenis tarikan ( sterik dan torsi) yang bergabung dengan setiap

    konformasi dari butana.

     Hubungan antara sudut-sudut dihedral pada struktur butana dapat dijelaskan dari jenis tarikannya (sterik dan torsi) yang bergabung dengan setiap tarikan dari

     butana. Rotasi ikatan C2 - C3 dai 0º - 300º akan mengahsilkan perubahan

    konformasi dari anti-eklips-gauche-eklips-gauche-eklips-anti dengan perubahan

    energi mekanik molekul.

  • 8/18/2019 Laporan Pratikum Percobaan 1

    9/9