Laporan Program Imunisasi

17
1 LAPORAN PROGRAM IMUNISASI DI PUSKESMAS GUNUNGPATI KOTA SEMARANG LAPORAN PRAKTEK KOMUNITAS Disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Ahli Madya Keperawataan pada Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Karya Husada Semarang Oleh: Abdul Rahman Astrakusuma NIM : 1205001 PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADA

description

Laporan PKL

Transcript of Laporan Program Imunisasi

10

LAPORAN PROGRAM IMUNISASI DI PUSKESMAS GUNUNGPATI KOTA SEMARANG

LAPORAN PRAKTEK KOMUNITASDisusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Ahli Madya Keperawataan pada Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Karya Husada Semarang

Oleh:Abdul Rahman AstrakusumaNIM : 1205001

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATANSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARYA HUSADASEMARANG1

2014

LAPORAN PRAKTEK KOMUNITASPROGRAM IMUNISASI PUSKESMAS GUNUNGPATI

A. Latar BelakangKesehatan merupakan anugerah yang tak ternilai harganya. Sebanyak apapun harta yang dimiliki oleh seseorang, namun tidak ada artinya bila orang tersebut tidak mempunyai tubuh yang sehat, yaitu dengan memeriksakan diri ke sarana-sarana pelayanan kesehatan, diantaranya adalah puskesmas. Puskesmas adalah suatu persatuan kesehatan fungsional merupakan, pusat pengembangan kesehatan masyarakat disamping juga membina peran serta masyarakat, memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok. Oleh karena itu puskesmas mempunyai wewenang dan tanggung jawab atas pemeliharaan kesehatan masyarakat dalam wilayah kerjanya.Wilayah kerja puskesmas meliputi satu kecamatan atau sebagian dari kecamatan. Faktor kepadatan penduduk, luas daerah geografi dan keadaan istruktur serta lainnya merupakan bahan bertimbangan dalam menentukan wilayah kerja puskesmas. Puskesmas merupakan perangkat Pemda Tingkat II sehingga wilayah kerja puskesmas ditetapkan oleh Bupati/Walikota kepada Daerah Tingkat II dengan saran Teknis dari Kepala Kantor Departemen Kesehatan Propinsi. Pelayanan kesehatan yang diberikan di puskesmas ialah meliputi : preventif (pencegahan kesehatan), promotif (peningkatan kesehatan), kuratif (pengobatan) dan rehabilitatif (pemulihan kesehatan).Salah satu upaya preventif yang dilakukan adalah imunisasi pada bayi, balita, ibu hamil, anak sekolah, calon pengantin dan jemaah haji. Dimana dengan imunisasi diharapkan sasaran yang rentan dapat terhindar dari penyakit-penyakit tertentu.

B. Pelaksanaan Program1. PengertianMenurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, imunisasi merupakan salah satu upaya untuk mencegah terjadinya penyakit menular yang merupakan salah satu kegiatan prioritas Kementerian Kesehatan sebagai salah satu bentuk nyata komitmen pemerintah untuk mencapai Millennium Development Goals (MDGs) khususnya untuk menurunkan angka kematian pada anak. Kegiatan imunisasi diselenggarakan di Indonesia sejak tahun 1956. Mulai tahun 1977 kegiatan imunisasi diperluas menjadi Program Pengembangan Imunisasi (PPI) dalam rangka pencegahan penularan terhadap beberapa Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) yaitu Tuberkulosis, Difteri, Pertusis, Campak, Polio, Tetanus serta Hepatitis B.

2. Tujuana. Tujuan umum Turunnya angka kesakitan, kecacatan dan kematian akibat Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I). b. Tujuan khusus 1) Tercapainya target Universal Child Immunization (UCI) yaitu cakupan imunisasi lengkap minimal 80% secara merata pada bayi di seluruh desa/kelurahan pada tahun 2014. 2) Tervalidasinya Eliminasi Tetanus Maternal dan Neonatal (insiden di bawah 1 per 1.000 kelahiran hidup dalam satu tahun) pada tahun 2013. 3) Global eradikasi polio pada tahun 2018. 4) Tercapainya eliminasi campak pada tahun 2015 dan pengendalian penyakit rubella 2020. 5) Terselenggaranya pemberian imunisasi yang aman serta pengelolaan limbah medis.

3. ManfaatManfaat imunisasi dapat dirasakan dalam tiga kategori yaitu secara individu, sosial, dan dalam menunjang siste kesehtaan nasional. Singkatnya, apabila seorang anak telah mendapatkan imnisasi maka akan bisa terhindar dari penyakit tertentu. Makin banyak anak yang mendapat imunisasi, maka akan terjadi penurunan angka kesakitan dan kematian. Kekebalan individu ini akan mengakibatkan pemutusan rantai penularan penyakti dari anak ke anak lain atau kepada orang dewasa yang hidup bersamanya. Inilah yang disebut keuntungan sosial, karena dalam hal ini anak yang tidak diimunisasi juga akan terlindungi (kekebalan komunitas).Menurunnya angka kesakian aka menurunkan pula biaya pengobatan dan perawatan di rumah sakit, mencegah kematian dan kecacatan yang dapat terjadi yang akan menjadi beban seumur hidup. Dengan mencegah seorang anak dari penyakit tertentu, berarti akan meningkatkan kualitas hidup anak dan meningkatkan daya produktivitasnya.

4. Pelaksanaan ProgramPelaksanaan imunisasi di Puskesmas Gunungpati pada dasarnya berdasarkan Permenkes No.42 tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Imunisasi. Dimana pelaksanaan ini dimulai dengan kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.Kegiatan perencanaan sendiri terdiri dari kegiatan menentukan jumlah sasaran dan target yang akan dicapai pada periode waktu tertentu. Penentuan sasasran merupakan hal yang vital karena perencanaan yang tepat akan berakibat pada keberhasilan program itu sendiri. Perencanaan juga juga menentukan kebutuhan logistik bagi program imunisasi. Untuk kegiatan pelaksanaan secara garis besar menggunakan usia sebagai dasar utama dari pemberian imunisasi pada bayi dan anak. Adapun pelaksanaan kegiatan imunisasi di Puskesmas Gunungpati terdiri dari:a. Imunisasi dasarNoJenis ImunisasiUsia Pemberian (bln)

1Hb00

2BCG1

3DPT-HB-Hib12

4DPT-HB-Hib23

5DPT-HB-Hib34

6Polio11

7Polio22

8Polio33

9Polio44

10Campak9

Untuk pelaksanaan imunisasi pada bayi di Puskesmas Gunungpati dilakukan setiap hari senin dan kamis.b. Imunisasi lanjutanImunisasi lanjutan yang dapat dilakukan di Puskesmas Gunungpati terdiri dari imunisasi DPT-HB-Hib untuk usia 18-36 bulan dan imunisasi Campak untuk usia 24-36 bulan. Adapun pelaksanaan imunisasi ini di Puskesmas Gunungpati yaitu setiap hari senin dan kamis.c. Imunisasi TTImunisasi lanjutan pada WUS salah satunya dilaksanakan pada waktu melakukan pelayanan antenatal. Sedangkan untuk calon pengantin dilakukan pada kunjungan pertama sebelum menikah. Imunisasi TT sendiri terdiri dari 5 kali dimana masing-masing memiliki interval sebagai berikut:NoJenis ImunisasiInterval minimal pemberianMasa perlindungan

1TT1--

2TT24 minggu stlh TT13 tahun

3TT36 bulan stlh TT25 tahun

4TT41 thn setelah TT310 tahun

5TT51 thn stlh TT4> 25 tahun

d. Imunisasi anak sekolahAdapun jadwal imunisasi anak sekolah di Puskesmas Gunungpati adalah sebagai berikut:NoJenis ImunisasiJenis ImunisasiCakupan s.d Oktober 2014

1Kelas 1

CampakDTAgustusNopember

2Kelas 2TdNopember

3Kelas 3TdNopember

e. Imunisasi jemaah hajiImunisasi jemaah haji untuk tahun 2014 dilaksanakan pada bulan Agustus 2014.C. Evaluasi Program Imunisasi1. Hasil Kegiatan Programa. Imunisasi dasarSecara keseluruhan imunisasi dasar dilakukan pada bayi (0-12 bln) terdiri dari 5 macam imunisasi dasar, yaitu BCG, DPT-HB-Hib, Polio, Campak, Hepatitis B. Adapun hasil yang dicapai oleh Puskesmas Gunungpati secara lengkap dapat dilihat sebagai berikut:NoJenis ImunisasiTarget 2014 (%)Cakupan s.d Oktober 2014

1Hb09598,7

2BCG9591,9

3DPT-HB-Hib39082,3

4Polio49082,3

5Campak9088,1

b. Imunisasi lanjutanImunisasi lanjutan yang dapat dilakukan di Puskesmas Gunungpati terdiri dari imunisasi DPT-HB-Hib untuk usia 18-36 bulan dan imunisasi Campak untuk usia 24-36 bulan. Imunisasi ini sendiri baru mulai dilakukan di Puskesmas Gunungpati pada bulan Februari 2014. Dan target untuk imunisasi ini juga belum ada.NoJenis ImunisasiTarget 2014 (%)Cakupan s.d Oktober 2014 (%)

1DPT-HB-Hib-16,2

2Campak-4,8

c. Imunisasi TTNoJenis ImunisasiTarget 2014 (%)Cakupan s.d Oktober 2014 (%)

1TT bumil8032,5

2TT Calon pengantin-14

d. Imunisasi anak sekolahImunisasi pada anak sekolah atau biasa lebih dikenal dengan BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah) merupakan program rutin yang diselenggarakan setiap tahun. Terdapat 3 macam imunisasi yang diberikan pada anak sekolah yaitu campak untuk anak kelas 1 SD/MI pada bulan Agustus, DT (Difteri-Pertusis) untuk anak kelas 1 pada bulan November dan Td (Tetanus-Difteri) untuk anak kelas 2 dan 3.NoJenis ImunisasiTarget 2014 (%)Cakupan s.d Oktober 2014 (%)

1BIAS Campak9898,2

2BIAS DT9899

3BIAS Td9899,5

e. Imunisasi jemaah hajiJenis imunisasi yang diberikan adalah vaksinasi Meningitis. Imunisasi untuk jemaah haji yang dilakukan di Puskesmas Gunungpati adalah imunisasi wajib untuk calon jemaah haji yang akan berangkat ke Arab Saudi. Dimana kebijakan dari pemerintah Arab Saudi mewajibkan seluruh warga negara asing yang akan masuk ke Arab Saudi tanpa terkecuali bagi jemaah haji. Sehingga target imunisasi untuk jemaah haji Puskesmas Gunungpati pada tahun 2014 adalah 100%. Adapun cakupan untuk imunisasi yang sudah tercapai adalah 100%.2. Rencana Tindak Lanjuta. Imunisasi dasarUntuk imunisasi dasar baru Hb0 yang sudah mencapai target (>98%). Sedangkan jenis imunisas lainnya masih dibawah target. Namun demikian target tersebut adalah target tahunan dimana untuk kegiatan imunisasi masih memiliki waktu 2 bulan untuk mencapai target yang sudah ditetapkan. Tentunya perlu usaha yang ekstra untuk hal tersebut.b. Imunisasi lanjutanImunisasi lanjutan sendiri karena belum memiliki target sehingga belum dapat dikatakan tercapai atau tidak. Namun melihat hasil yang masih < 20%, hal ini tentunya menunjukkan hasil yang sangat rendah. Kemungkinan hal ini terjadi karena masih kurangnya pengetahuan orang tua tentang imunisasi lanjutan, mengingat imunisasi ini masih relatif baru.c. Imunisasi TTImunisasi calon pengantin tidak ada masalah, mengingat tidak adanya target program. Sedangkan imunisasi pada bumil sendiri masih jauh dari target program. Hal ini dikarenakan banyak ibu-ibu hamil yang langsung memeriksakan kehamilannya ke dokter spesialis. Padahal, di dokter spesialis sendiri imunisasi TT sudah tidak dilakukan. d. Imunisasi anak sekolahImunisasi pada anak sekolah tahun 2014 sedah memnuhi target (>98%). Sehingga untuk tahun 2014 suda tidak ada masalah.e. Imunisasi jemaah hajiImunisasi pada jemaah haji juga tidak ada masalah, karena seluruh jemaah haji (100%) sudah mendapat imunisasi meningitis.

DAFTAR PUSTAKAAnonim, 2013, Peraturan Menteri Kesehatan No. 42 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Imunisasi, Kemenkes RI, Jakarta

Anonim, 2014, Peraturan Menteri Kesehatan No.75 Tahun 2014 tentang Puskesmas, Kemnkes RI, Jakarta

Mubarak, Wahit Iqbal.2005, Pengantar Keperawatan Komunitas, ed. 1. Sagung Seto, Jakarta