LAPORAN PUPUK & PEMUPUKAN

32
LAPORAN PRAKTIKUM PUPUK DAN PEMUPUKAN (341 G213) Disusun oleh : KELOMPOK 39 DIMAS TJAHYO KUSUMA (G111 09 318) JURUSAN ILMU TANAH FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR

Transcript of LAPORAN PUPUK & PEMUPUKAN

Page 1: LAPORAN PUPUK & PEMUPUKAN

LAPORAN PRAKTIKUM

PUPUK DAN PEMUPUKAN

(341 G213)

Disusun oleh :

KELOMPOK 39

DIMAS TJAHYO KUSUMA (G111 09 318)

JURUSAN ILMU TANAH

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2011

Page 2: LAPORAN PUPUK & PEMUPUKAN

I. PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Pupuk ialah segala sesuatu baik berupa bahan alami maupun non alami

yang digunakan untuk memperbaiki sifat fisik, biologi, kimia tanah.

Penggunaan pupuk ini selain ditujukan untuk tanah, pupuk juga digunakan

untuk tujuan meningkatkan hasil produksi dan memperbaiki pertumbuhan

tanaman. Pupuk terdiri atas dua yakni pupuk organic dan pupuk anorganik.

Adapula suatu metode yang digunakan dalam pengaplikasian

pupuk yang disebut pemupukan. Pemupukan ialah suatu metode yang

menggunakan bahan organik maupun anorganik dengan tujuan

memperbaiki sifat-sifat tanah baik fisik, kimia dan biologi.

Pupuk organik atau pupuk alami terbuat dari berbagai bahan alami

seperti sisa sampah rumah tangga, sisa hasil pertanian,dll. Sedangkan

pupuk anorganik terbuat dari bahan-bahan non sintetik (kimia) dimana

dapat merusak sifat-sifat tanah jika digunakan secara terus menerus.

Perlakuan pemupukan dapat menunjang ataupun menurunkan

kualitas dari sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Hal ini tergantung pada

cara pengolahan tanah dan pemberian pupuk terhadap tanah tersebut.

Pemupukan sebenarnya bertujuan positif, akan tetapi cara yang digunakan

terkadang kurang tepat. Misalnya suatu lahan pertanian menginginkan

hasil produksi yang maksimal dengan pemberian pupuk anorganik secara

terus-menerus.

Page 3: LAPORAN PUPUK & PEMUPUKAN

Berdasarkan beberapa pernyataan diatas maka kita sebagai

mahasiswa harus mempelajari berbagai hal mengenai pupuk dan

pemupukan sehingga dapat dimanfaatkan dan diaplikasikan dalam proses

budidaya pada umumnya untuk menunjang kemajuan sektor pertanian.

1.2 Tujuan dan Kegunaan

Adapun tujuan dari praktikum pupuk dan pemupukan yaitu untuk menjaga

kesuburan tanah sehingga dapat meningkatkan mutu produksi baik

kualitas, kuantitas dan kontinuitas dibidang pertanian melalui pemupukan.

Kegunaan dari praktikum pupuk dan pemupukan yakni untuk

mengetahui

Page 4: LAPORAN PUPUK & PEMUPUKAN

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tanah Alfisols

Tanah Alfisols mempunyai horizon agrilik dan terjadi di daerah dimana

tanahnya lembab. Kebutuhan jenuhan basa 35% terbawa, berarti basa yang

dilepaskan dalam tanah karena pelapukan kurang lebih sama dengan

pencucian. Tanah Alfisols merupakan tanah yang subur, banyak digunakan

untuk pertanian, padang rumput atau hutan (Hardjowigeno, S.,1987).

Tanah Alfisol merupakan tanah-tanah yang terdapat penimbunan

liat di horison bawah (terdapat horison argilik)dan mempunyai kejenuhan

basa tinggi yaitu lebih dari 35% pada kedalaman 180 cm dari permukaan

tanah. Liat yang tertimbun di horison bawah ini berasal dari horison di

atasnya dan tercuci kebawah bersama dengan gerakan air. Padanan dengan

sistem klasifikasi yang lama adalah termasuk tanah Mediteran Merah

Kuning, Latosol, kadang-kadang juga Podzolik Merah Kuning

(Nugroho, Sutopo Gani, 1986)

Makin halus tekstur tanah makin besar kandungan air untuk suatu

kisaran potensial matriks yang luas. Pada tanah Alfisol yang bertekstur

halus sanggup menyimpan air dalam jumlah besar, karena tanah memiliki

volume ruang pori yang lebih besar untuk retensi air pada keadaan jenuh

dan mempunyai proporsi pori berukuran kecil yang lebih besar untuk

menahan air ketika potensial matriks turun di bawah nol pada keadaan

tidak jenuh (Pairunan A.K, dkk, 1985).

Page 5: LAPORAN PUPUK & PEMUPUKAN

2.2 Tanaman Jagung

Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang

terpenting, selain gandum dan padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di

Amerika Tengah dan Selatan, jagung juga menjadi alternatif sumber

pangan di Amerika Serikat. Penduduk beberapa daerah di Indonesia

(misalnya di Madura dan Nusa Tenggara) juga menggunakan jagung

sebagai pangan pokok. Selain sebagai sumber karbohidrat, jagung juga

ditanam sebagai pakan ternak (hijauan maupun tongkolnya), diambil

minyaknya (dari bulir), dibuat tepung (dari bulir, dikenal dengan istilah

tepung jagung atau maizena), dan bahan baku industri (dari tepung bulir

dan tepung tongkolnya). Tongkol jagung kaya akan pentosa, yang dipakai

sebagai bahan baku pembuatan furfural. Jagung yang telah direkayasa

genetika juga sekarang ditanam sebagai penghasil bahan farmasi

(Anonima, 2011).

Tanaman jagung sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia dan

hewan. Di Indonesia, jagung merupakan komoditi tanaman pangan kedua

terpenting setelah padi. Tanaman jagung berasal dari daerah tropis yang

dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan di luar daerah tersebut.

Jagung tidak menuntut persyaratan lingkungan yang terlalu ketat, dapat

tumbuh pada berbagai macam tanah bahkan pada kondisi tanah yang agak

kering. Tetapi untuk pertumbuhan optimalnya, jagung menghendaki

beberapa persyaratan (Anonimb, 2011).

Page 6: LAPORAN PUPUK & PEMUPUKAN

Iklim yang dikehendaki oleh tanaman jagung adalah daerah-daerah

beriklim sedang hingga daerah beriklim sub-tropis/tropis yang basah.

Jagung dapat tumbuh di daerah yang terletak antara 0-50 derajat LU

hingga 0-40 derajat LS. Pada lahan yang tidak beririgasi, pertumbuhan

tanaman ini memerlukan curah hujan ideal sekitar 85-200 mm/bulan dan

harus merata. Pertumbuhan tanaman jagung sangat membutuhkan sinar

matahari. Tanaman jagung yang ternaungi, pertumbuhannya akan

terhambat dan memberikan hasil biji yang kurang baik bahkan tidak dapat

membentuk buah. Suhu yang dikehendaki tanaman jagung antara 21-34

derajat C, akan tetapi bagi pertumbuhan tanaman yang ideal memerlukan

suhu optimum antara 23-27 derajat C. Pada proses perkecambahan benih

jagung memerlukan suhu yang cocok sekitar 30 derajat C. Saat panen

jagung yang jatuh pada musim kemarau akan lebih baik daripada musim

hujan, karena berpengaruh terhadap waktu pemasakan biji dan

pengeringan hasil (Anonim, 2011).

2.3 Pupuk Urea, Posfor dan KCl

Pupuk buatan adalah pupuk yang dibuat oleh pabrik yang

mengandung unsur hara tertentu dengan kadar tertentu pula. Didaerah

tropis misalnya Indonesia penggunaan pupuk sekarang ini lebih populer

dari pupuk alam karena (1) tidak cukup tersedianya pupuk alam untuk

memenuhi kebutuhan akan pupuk, (2) pupuk buatan lebih ekonomis,

karena dapat meringankan ongkos pengangkutan dan tenaga kerja serta

dapat memberikan pengaruh terhadap produksi (Anonima, 2010).

Page 7: LAPORAN PUPUK & PEMUPUKAN

Manfaat dari fosfor bagi tanaman ialah memacu pertumbuhan akar

dan pembentukan system perakaran yang baik sehingga tanaman dapat

mengambil unsure hara lebih banyak dan pertumbuhan tanaman menjadi

sehat serta kuat. Menggiatkan pertumbuhan jaringan tanaman yang

membentuk titik tumbuh tanaman. Memacu pembentukan bunga dan

masaknya buah/biji, sehingga mempercepat masa panen. Memperbesar

presentase terbentuknya bunga menjadi buah dan biji. Menambah daya

tahan tanaman terhadap serangan hama dan penyakit (Anonima, 2010).

Pupuk Urea adalah pupuk kimia yang mengandung Nitrogen (N)

berkadar tinggi. Unsur Nitrogen merupakan zat hara yang sangat

diperlukan tanaman. Pupuk Urea berbentuk butir-butir kristal berwarna

putih, dengan rumus kimia NH2 CONH2, merupakan pupuk yang mudah

larut dalam air dan sifatnya sangat mudah menghisap air (higroskopis),

karena itu sebaiknya disimpan di tempat kering dan tertutup rapat. Pupuk

urea mengandung unsur hara N sebesar 46% dengan pengertian setiap 100

kg urea mengandung 46 kg Nitrogen (Anonimb, 2011).

Unsur hara Nitrogen yang dikandung dalam pupuk Urea sangat

besar kegunaannya bagi tanaman untuk pertumbuhan dan perkembangan

yakni membuat daun tanaman lebih hijau segar dan banyak mengandung

butir hijau daun (chlorophyl) yang mempunyai peranan sangat panting

dalam proses fotosintesa, mempercepat pertumbuhan tanaman (tinggi,

jumlah anakan, cabang dan lain-lain), menambah kandungan protein

tanaman (Anonimb, 2011).

Page 8: LAPORAN PUPUK & PEMUPUKAN

Mengandung 45% K2O dan khlor, bereaksi agak asam, dan bersifat

higroskopis. Khlor berpengaruh negatif terhadap tanaman yang

membutuhkannya, misalnya kentang, wortel dan tembakau. Manfaat dari

pupuk KCL yaitu membantu pembentukan protein, karbohidrat & gula,

membantu pengangkutan gula dari daun kejaringan tanaman yg lain,

memperkuat jaringan tanaman, meningkatkan daya tahan terhadap

penyakit dan meningkatkan kwalitas & cita rasa biji & buah

(Anonimc, 2011).

Semua pupuk yang dibuat mempunyai kebaikan dan kelemahan-

kelemahan yang tersendiri. Secara umum dapat dikatakan bahwa pupuk

buatan mempunyai kebaikan yakni lebih mudah menentukan jumlah

pupuk yang diperlukan dengan kebutuhan tanaman. Hara yang diberikan,

dalam bentuk yang cepat tersedia. Dapat diberikan pada saat yang lebih

cepat Pemakaiannya dan pengangkutannya lebih murah karena kadar

haranya tinggi (Anonima, 2011).

Sedangkan kelemahannya dapat dikemukakan, sebagai berikut bila

tidak dengan perhitungnan dalam pemakaiannya, maka penggunannya

akan merusak lingkungan. Umumnya sedikit mengandung unsure mikro,

dan hanya unsur tertentu saja yang mempunyai konsentrasi tinggi

(Anonima, 2011).

Page 9: LAPORAN PUPUK & PEMUPUKAN

III. BAHAN DAN METODE

3.1 Tempat dan Waktu

Percobaan ini dilaksanakan di Kebun Percobaan (Exfarm) Ilmu tanah,

Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin, Makassar. Selama 13 minggu

yang diawali dengan pengambilan sampel tanah alfisol untuk media tanam

pada ember. Penanaman benih pada bulan Februari 2011 serta pengamatan

pada bulan Maret - Mei 2011, setiap pukul 15.00 wita.

3.2 Alat dan Bahan

Alat-alat yang digunakan pada praktikum pupuk dan pemupukan yakni

alat tulis menulis, cangkul, parang, skop, ember, alat ukur (meteran dan

timbangan),dan Kamera/foto.

Adapun bahan-bahan yang digunakan adalah : Tanah Alfisol,benih

tanaman jagung, pupuk urea, pupuk TSP dan pupuk KCl,

3.3 Prosedur Kerja

Praktikum pupuk dan pemupukan dilakukan dengan langkah-langkah

sebagai berikut :

1. Membuka lahan

2. Mengambil lapisan tanah dengan menggunakan cangkul dan sekop.

3. Mengering udarakan tanah dan mencampur rata seluruh tanah dengan

mengaduk-aduk tanah hingga seragam (homogen).

4. Memasukkan tanah kedalam ember,lalu tanah diaduk hingga merata

dengan pupuk.

Page 10: LAPORAN PUPUK & PEMUPUKAN

5. Menyiapkan benih jagung (Zea mays) kemudian rendam benih

kurang lebih satu hari.kemudian tanam benih tiap – tiap ember

maksimal 3 benih jagung.

6. Melakukan pengukuran tinggi dan jumlah daun pada tanaman tiap

minggu serta pemeliharaan tanaman dengan cara menyiram dan

mencabut gulma.

7. Memotong dan menimbang tanaman yang telah diukur pertumbuhan

jumlah daun dan tinggi tanamannya selama beberapa minggu.

8. Menghitung berat kering tanaman jagung yang telah dipotong.

Page 11: LAPORAN PUPUK & PEMUPUKAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

Berdasarkan hasil praktikum pupuk dan pemupukan, maka diperoleh data

sebagai berikut :

IV.1.1 Tinggi Tanaman

Hasil tinggi tanaman jagung pada pupuk perlakuan N1, N2, N3 ialah sebagai

berikut :

Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4 Minggu 5 Minggu 6 Minggu 7 Minggu 80

20

40

60

80

100

120

N1N2N3

Sumber : Data primer diolah tahun 2011.

IV.1.2 Jumlah Daun

Hasil jumlah daun pada tanaman jagung dengan perlakuan pupuk N1, N2, N3

ialah sebagai berikut :

Minggu 1

Minggu 2

Minggu 3

Minggu 4

Minggu 5

Minggu 6

Minggu 7

Minggu 8

0.0

2.0

4.0

6.0

8.0

10.0

12.0

N1N2N3

Sumber : Data primer diolah tahun 2011.

Page 12: LAPORAN PUPUK & PEMUPUKAN

IV.1.3 Berat Segar

Hasil berat segar pada tanaman jagung dengan perlakuan pupuk N1, N2, N3

ialah sebagai berikut :

N1 N2 N30

102030405060708090

100

Rata-rata Berat Segar

Rata-rata Berat Segar

Sumber : Data primer diolah tahun 2011

IV.1.4 Berat Kering

Hasil berat segar pada tanaman jagung dengan perlakuan pupuk N1, N2, N3

ialah sebagai berikut :

N1 N2 N30

5

10

15

20

25

30

Rata-rata Berat Kering

Rata-rata Berat Ker-ing

Sumber : Data primer diolah tahun 2011

Page 13: LAPORAN PUPUK & PEMUPUKAN

IV.1.5 Gejala Morfologi Tanaman

Minggu ke-

Perlakuan N1 Perlakuan N2 Perlakuan N3

1 Normal Normal Normal2 Normal Normal Batang kecil3 Terdapat bercak kuning

pada daunNormal Batang lemah

4 Nekrosis pada daun tua Terdapat bercak kekuningan

Daun menguning

5 Nekrosis pada daun tua,

daun menguning

Ujung daun tua mulai menguning

dan mengerut

Batang lemah,

daun menguning

6 Batang kerdil, nekrosis Daun-daun subur dan daun tua layu

Daun tua layu

7 Batang kerdil, daun tua mengerut, dan daun tua

layu

Daun hijau agak kekuningan pada

daun tua

Batang kerdil, daun tua

menguning8 Nekrosis pada daun tua,

daun tua layuBatang kuat,

Daun kuning gugurBatang

melemah, daun tua menguning

4.2.1. Tinggi Tanaman

Berdasarkan data yang diperoleh pada tinggi tanaman, maka diperoleh hasil

bahwa puncak pertumbuhan tinggi tanaman terletak pada minggu 8 yakni pada

perlakuan N2 yaitu 103,8 cm, Sedangkan tanaman terendah pada perlakuan N1

yaitu 79,2cm, rendahnya nilai tinggi tanaman pada perlakuan N1 disebabkan

karena tanah tersebut tidak cukup mengandung unsur hara yang diperlukan

tanaman. Hal ini sesuai dengan pendapat Taufik, (2011) yang menyatakan

bahwa unsur hara N yang dikandung dalam pupuk Urea sangat besar

kegunaannya bagi tanaman untuk pertumbuhan dan perkembangan yakni

mempercepat pertumbuhan tanaman.

Page 14: LAPORAN PUPUK & PEMUPUKAN

4.2.2. Jumlah Daun (Helai)

Hasil pengamatan rata-rata pertumbuhan jumlah daun tanaman jagung pada

tanah alfisol menunjukkan bahwa perlakuan N2 memberikan hasil yang terbaik

pada pengamatan minggu 8, hal ini disebabkan karena ketersediaan unsur hara

yang ada dalam tanah cukup bagi pertumbuhan. Hal ini sesuai dengan pendapat

Taufik, (2011) yakni unsur hara nitrogen mempercepat pertumbuhan tanaman

(tinggi, jumlah anakan, cabang dan lain-lain). Sesuai dengan pernyataan

Hardjowigeno,S (1987) bahwa tanah Alfisols merupakan tanah yang subur,

banyak digunakan untuk pertanian, padang rumput atau hutan, dan lain-lain.

4.2.3. Berat Segar

Pada parameter berat segar tanaman diperoleh data terbesar pada perlakuan N2

dimana berat segarnya mencapai yaitu 90,7 gr. Hal ini menunjukkan bahwa

jika pertumbuhan tanaman baik maka secara langsung mempengaruhi

pertumbuhan jumlah daun, tinggi tanaman dan perakaran juga menjadi baik

sehingga tanaman pada akhirnya memiliki berat segar yang tinggi karena

memiliki kandungan air yang banyak. Hal ini sesuai dengan pernyataan Taufik,

(2011) untuk pertumbuhan optimal jagung menghendaki beberapa persyaratan,

maksudnya apabila syarat tumbuh tanaman jagung terpenuhi maka

pertumbuhannya akan optimal.

Page 15: LAPORAN PUPUK & PEMUPUKAN

4.2.4. Berat Kering

Pada berat kering tanaman diperoleh dengan metode pengeringan, dalam hal ini

dilakukan dengan menggunakan oven. Penggunaan oven bertujuan agar air

yang terdapat pada tanaman jagung menguap sehingga diperoleh berat kering

tanaman yang sesungguhnya. Dari data hasil praktikum diperoleh berat kering

perlakuan N1 yaitu 15,7 gr, perlakuan N2 yaitu 25,7 gr, dan perlakuan N3 yaitu

17,8 gr. Dari hasil tersebut perlakuan N2 memiliki nilai berat kering tertinggi

juga berat segar tertinggi. Hal ini disebabkan karena pertumbuhan tanaman

pada perlakuan N2 relatif lebih tinggi sehingga data berat kering tanaman juga

tinggi. Hal ini sesuai dengan pendapat Novizan, (2011) yang mengatakan

pertumbuhan tanaman jagung menjadi baik bila syarat tumbuhnya terpenuhi.

4.2.5. Kenampakan Morfologis

Kenampakan morfologis pada akhir pengamatan yakni perlakuan N1

menunjukkan gejala yang dijumpai adalah nekrosis pada daun tua dan daun tua

layu. Hal ini disebabkan karena kekurangan unsur N, dimana N merupakan

bagian integral dari klorofil. Pada perlakuan N2 gejala yang dijumpai hampir

sama dengan perlakuan N1 namun pada perlakuan N2 ini daun-daun lebih

banyak berwarna hijau sedangkan perlakuan N3 gejala yang dijumpai adalah

daun yang menguning dan batang melemah. Hal ini sesuai dengan pernyataan

Novizan, (2011) pupuk memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing

dan gejala yang timbul juga disebabkan oleh kekurangan dan kelebihan pupuk

tersebut.

Page 16: LAPORAN PUPUK & PEMUPUKAN

V. KESIMPULAN DAN SARAN

V.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan pada praktikum pupuk dan pemupukan, maka

dapat disimpulkan bahwa :

- Pada perlakuan N2 di peroleh nilai tinggi tanaman terbesar

dibandingkan dengan perlakuan N1dan N3. Pada tinggi tanaman N1

diperoleh nilai grafik tertinggi yang mencapai 100 cm.

- Rata-rata jumlah daun yang paling banyak terdapat pada perlakuan N1

yaitu 16 helai dan paling sedikit pada perlakuan N2 sebanyak 6 helai.

- Rata – rata berat segar tanaman jagung yaitu pada perlakuan N yaitu

80 gram.

- Faktor – faktor yang mempengaruhi pemupukan adalah unsur – unsur

hara yang terkandung pada tanah itu dan faktor lingkungan dari hama

dan penyakit.

5.2. Saran

Pada pertanaman jagung sebaiknya disertai dengan proses pemupukan agar

pertumbuhan tanaman akan semakin optimal. Pemilihan tanah pada proses

budidaya juga berpengaruh guna menunjang tanaman yang ditanam. Apabila

penanaman dilakukan di pot maka sistem perakaran pada jagung tidak dapat

tumbuh secara optimal dan pengambilan unsur haranya terbatas.

Page 17: LAPORAN PUPUK & PEMUPUKAN

DAFTAR PUSTAKA

Anonimª, 2011. Penggunaan Pupuk pada Tanaman Jagung. http:// www.google/search/ requestartikel.com/db/jurnal+pupuk+tsp . diakses pada bulan Mei 2011. Makassar.

Anonimb, 2011. Pupuk Urea dan Teknik Aplikasinya. http://www.jevuska.com/topic/pupuk+tsp+adalah.html. Diakses pada bulan Mei 2011. Makassar.

Anonimc, 2011. Pengaplikasian Pupuk KCl pada lahan Pertanian. http:// www.google/search/ requestartikel.com/apa+kegunaan+pupuk+ KCl . Diakses pada bulan Mei 2011. Makassar.

Hardjowigeno, S., 1987. Ilmu Tanah. Penerbit Akademika Presindo, Jakarta.

Nugroho, Sutopo Gani., 1986. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Pairunan, A. K. J. L. Nanera, Solo, S.R. Samosir. R. Tangkaisari, J.R.Lalopua, B. Ibrahim, H. Asmadi, 1985. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Universitas Lampung, Lampung.

Page 18: LAPORAN PUPUK & PEMUPUKAN

LAMPIRAN

JUMLAH DAUN PERLAKUAN N1

Minggu 12 2 2

2.0

Minggu 25 4 4

4.3

Minggu 37 6 4

5.7

Minggu 47 7 6

6.7

Minggu 57 7 7

7.0

Minggu 67 8 8

7.7

Minggu 78 8 10

8.7

Minggu 89 9 10

9.3

JUMLAH DAUN PERLAKUAN N2

Minggu 12 3 3

2.7

Minggu 22 4 4

3.3

Minggu 33 5 6

4.7

Minggu 43 6 6

5.0

Minggu 55 6 7

6.0

Minggu 67 8 8

7.7

Minggu 79 9 9

9.0

Minggu 89 9 11

9.7

JUMLAH DAUN PERLAKUAN N3

Minggu 13 4 4

3.7

Page 19: LAPORAN PUPUK & PEMUPUKAN

Minggu 25 6 5

5.3

Minggu 36 5 6

5.7

Minggu 49 6 6

7.0

Minggu 59 4 6

6.3

Minggu 69 5 6

6.7

Minggu 79 5 7

7.0

Minggu 810 5 10

8.3

TINGGI TANAMAN PERLAKUAN N1

Minggu 1 5 6 12 7.7Minggu 2 23 11 22 18.7Minggu 3 38 17.5 31 28.8Minggu 4 44 18 50 37.3Minggu 5 51 20 92 54.3Minggu 6 58 27.5 97 60.8Minggu 7 63 61.8 98 74.3Minggu 8 67 72.5 98 79.2

TINGGI TANAMAN PERLAKUAN N2

Minggu 1 7 6 6 6.3Minggu 2 28.5 27.4 29.5 28.5Minggu 3 49 48 51 49.3Minggu 4 65.5 60 66 63.8Minggu 5 87 82 88 85.7Minggu 6 88.5 83 90.5 87.3Minggu 7 92 101 105 99.3Minggu 8 94.5 104 113 103.8

Page 20: LAPORAN PUPUK & PEMUPUKAN

TINGGI TANAMAN PERLAKUAN N3

Minggu 1 17 5 21 14.3Minggu 2 31 15.5 26 24.2Minggu 3 40 30.6 32 34.2Minggu 4 69 44.5 41.5 51.7Minggu 5 84 57 56 65.7Minggu 6 90 60 78 76.0Minggu 7 94 64 83 80.3Minggu 8 97 77 87 87.0

BERAT BASAH DAN BERAT KERING (gr)

PerlakuanBerat Segar

Berat Kering

N1 78.5 16.2N1 94 20.1N1 102.2 21.4N2 52 12,4N2 51,9 10,9N2 118 30N3 92.7 22.3N3 19 9N3 96 22.1

Page 21: LAPORAN PUPUK & PEMUPUKAN

HALAMAN PENGESAHAN

Judul : Laporan Praktikum Pupuk dan Pemupukan (341 G213)

Nama : Dimas Tjahyo Kusuma (G111 09 318)

Fakultas : Pertanian

Program Studi : Agroteknologi

Laporan Ini Disusun Sebagai Salah Satu Syarat

Untuk Melulusi Mata Kuliah Pupuk Dan Pemupukan

(341 G213)

Pada

Jurusan Ilmu Tanah

Fakultas Pertanian

Universitas Hasanuddin

Makassar

Page 22: LAPORAN PUPUK & PEMUPUKAN

2011

Menyetujui,

Koordinator Asisten Asisten Pembimbing

Hamran Maiskayanti

Tanggal Pengesahan : Mei 2011

Page 23: LAPORAN PUPUK & PEMUPUKAN