LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc
-
Upload
asvirawati-amran -
Category
Documents
-
view
276 -
download
3
Transcript of LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc
-
8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc
1/139
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saat ini tuntutan masyarakat akan kualitas pelayanan kesehatan
semakin tingginya, begitu pula dengan kebutuhan akan jasa layanan
kesehatan, hal itu disebabkan karena semakin tingginya kesadaran masyarakat
akan artinya kesehatan serta semakin meningkatnya jumlah konsumen yang
terdidik, sehingga mampu memilih jenis dan kualitas pelayanan yang
diinginkan (Sitorus & Yulia, 2006).
Pelayanan kesehatan harus selalu mengealuasi kualitas layanan
kesehatan yang diberikan kepada pasien atau masyarakat se!ara terus
menerus. "al ini penting dilakukan untuk memperbaiki kualitas layanan
kesehatan agar terus menerus dapat diperbaiki kearah yang lebih baik.
#ayanan kesehatan akan selalu mengalami perubahan, bukan saja dalam hal
teknologi dan prosedur layanan kesehatan yang digunakan, tetapi juga dalam
organisasinya yang rumit. Perubahan itu perlu dilakukan se!ara
berkesinambungan dan menyeluruh, karena harapan masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan itu sendiri telah berubah dan akan selalu berubah
(Pohan, 200$).Salah satu layanan kesehatan yang terus mengalami perubahan se!ara
berkesinambungan dan menyeluruh adalah rumah sakit. %umah sakit sebagai
salah satu unit tempat pelayanan kesehatan, bertanggung jaab dalam
memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar untuk memenuhi
kebutuhan dan tuntutan masyarakat. 'asyarakat menuntut rumah sakit harus
dapat memberikan pelayanan dengan konsep one step quality service artinya
1
-
8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc
2/139
seluruh kebutuhan pelayanan kesehatan dan pelayanan yang terkait dengan
kebutuhan pasien harus dapat dilayani oleh rumah sakit se!ara mudah, !epat,
akurat, bermutu, dan biaya terjangkau (lyas, 200).%umah sakit saat ini dituntut untuk dapat terus mengembangkan diri
dan meningkatkan kualitas manajemen pelayanan kesehatan, dengan
melakukan perubahan, perbaikan dan pengembangan dari semua aspek dan
bidang yang terkait, baik dari segi sarana dan prasarana, *inansial,
perlengkapan alat+alat medis maupun sumber daya manusia. Salah satu aspek
yang terpenting dalam peningkatan kualitas layanan di rumah sakit yaitu
kualitas layanan keperaatan. Proses pro*esionalisme keperaatan
merupakan proses pengakuan terhadap sesuatu yang dirasakan, dinilai dan
diterima se!ara spontan oleh masyarakat dalam memperoleh pelayanan
keperaatan. leh karena itu diperlukan kemampuan seorang manajer
keperaatan yang memiliki aasan dan menguasai kaidah pelayanan
keperaatan pro*esional dan memiliki akuntabilitas dalam pengelolaan
manajemen pelayanan keperaatan.
'elihat pentingnya pengelolaan manajemen pelayanan keperaatan,
maka Program 'agister lmu -eperaatan niersitas "asanuddin khusus
peminatan -epemimpinan dan 'anajemen -eperaatan menyelenggarakan
program residensi untuk memberikan pengalaman nyata dan meningkatkan
pemahaman dalam mengaplikasikan konsep kepemimpinan dan manajemen
keperaatan pada tatanan pelayanan/keperaatan dirumah sakit. erutama
dalam upaya mengidenti*ikasi permasalahan pelayanan keperaatan dengan
berbagai pendekatan dan diharapkan mampu berperan sebagai change agent
dengan menerapkan suatu teori berubah.
2
-
8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc
3/139
%umah Sakit niersitas "asanuddin (%S nhas) merupakan salah
satu rumah sakit pemerintah yang terus berkembang dan memperhatikan
kualitas layanan kesehatan yang diberikan kepada pasien dimana terlihat
dalam komitmennya untuk meraih akreditasi rumah sakit berstandar nasional
dan internasiona yang dikenal dengan akreditasi -1%S dan 3. leh karena
itu mahasisa merasa tertarik untuk melakukan kegiatan residensi di %S
nhas yang merupakan kegiatan pembelajaran lapangan dalam rangka
mengaplikasikan se!ara nyata teori dan konsep kepemimpinan dan
manajemen keperaatan, sehingga diharapkan dapat memberikan kontribusi
dalam men!apai kualitas pelayanan yang baik khususnya pelayanan
keperaatan di %S nhas.
4erdasarkan studi pendahuluan melalui telusur re*erensi dari laporan
residensi mahasisa yang telah melaksanakan praktek residensi di %S nhas
didapatkan data baha masalah managemen keperaatan dari tahun ketahu
yakni dimulai dari tahun 2052 yaitu belum ada pemahaman yang jelas
mengenai renstra oleh kepala ruangan, belum adanya instrumen penilaian
kepuasan peraat diruangan, superisi keperaatan belum dilaksanakan
dengan sebaik+baiknya dan pedoman pelaksanaan superisi juga belum ada,
sulitnya pengaturan jadal dinas, belum dilaksanakannya ronde keperaatan,
belum disosialisasikannya S1- dan SP di ruang peraatan, belum adanya
struktur organisasi, belum disahkan isi dan misi bidang keperaatan, belum
disusun standar tentang pengendalian mutu, masih kurangnya *asilitas
penunjang dalam pemberian asuhan keperaatan. ntuk mengatasi masalah
tersebut telah dilaksanakan solusi alternati* masalah yaitu Perhitungan
jumlah tenaga di unit peraatan, pembuatan instrumen kepuasan peraat,
3
-
8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc
4/139
pengadaan standar *asilitas unit raat bedasarkan standar peralatan 7epkes,
workshop 'P-P, role play 'P-P, workshop kegiatan superisi keperaatan
dan aplikasi, workshop ronde keperaatan, workshop peren!anaan,
pengadaan struktur organisasi ruang khusus.
-emudian pada tahun 2058, setelah mahasisa melakukan pengkajian
didapatkan data baha masalah yang mun!ul yaitu 4elum optimalnya
superisi/ bimbingan/ arahan dari karu, katim dan 33', belum optimalnya
*ungsi peren!anaan jangka pendek di 97, belum optimalnya *ungsi
pengarahan terkait pendelegasian tertulis di 97 baik dari karu maupun
katim, belum optimalnya karu dalam menjalankan *ungsi pengarahan terkait
edukasi kesehatan pasien, belum optimalnya karu dalam menjalankan *ungsi
controlling terkait pelaporan kepada kepala bidang keperaatan, audit
keperaatan oleh bidang keperaatan belum dilaksanakan, belum optimal
budaya organisasi meliputi reward dan penilaian kepuasan peraat pelaksana,
peraat kurang mendapat kesempatan untuk mengikuti pendidikan dan
pelatihan, belum optimalnya budaya hubungan pro*esional terkait diskusi
ilmiah membahas kasus pasien yang telah dihadapi, 4elum optimalnya
koordinasi penyusunan jadual dinas (keseimbangan kerja dan istirahat
peraat). Selaian itu, dari hasil pengkajian mahasisa yang berbeda di tahun
2058 didapatkan data baha pelaksanaan pendidikan kesehatan diruangan
yang belum dijalankan dengan optimal, pengorganisasian Superisi yang
belum maksimal, kurangnya motiasi dalam melakukan pendelegasian
tertulis, belum ada *ormat dis!harge planning, audit keperaatan yang belum
berjalan, pembuatan ren!ana harian yang belum optimal.
4
-
8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc
5/139
ntuk mengatasi masalah tersebut telah dilaksanakan solusi alternati*
masalah yaitu Penyusunan & sosialiasi serta try out elemen superisi
keperaatan, pelaksanaan kegiatan workshop teknik edukasi & promosi
kesehatan e*ekti* bagi pasien & keluarga. Sosialisasi dan Pendistribusian
*ormat edukasi terintegrasi serta pendampingan/ implementasi edukasi di
ruang raat inap -elas 5 (Sande:), sosialisasi *ormat ren!ana harian,
pendampingan ren!ana harian pada peraat, pengadaan buku ren!ana harian
pada peraat, berdiskusi dengan 33' dan sta* bidang keperaatan tentang
pelaksanaan superisi serta pembuatan rapor, merekomendasi *ormat
discharge planning , Pengakti*an pendelegasian tertulis berdasarkan kebijakan
%S, reward kepada peraat berdasarkan kebijakan %S yang dinilai terlebih
dahuu dengan peniaian kinerja.
B. Tujuan
5. ujuan mum
Setelah menyelesaikan kegiatan residensi, mahasisa mampu
menerapkan konsep dan teori kepemimpinan dan manajemen
keperaatan se!ara nyata pada instansi atau unit raat di %S nhas,
sehingga diharapkan dapat berkonstribusi dalam meningkatkan mutu
pelayanan keperaatan.
2. ujuan -hususa. 7iidenti*ikasi kebutuhan dan masalah pelayanan kesehatan yang
terkait dengan kepemimpinan dan manajemen keperaatan
berdasarkan analisis situasi nyata di %S nhas 'akassar.
b. 7itetapkan prioritas kebutuhan dan masalah manajemen
keperaatan bersama pihak %S nhas 'akassar.
!. 7isusun tujuan dan ren!ana alternati* pemenuhan kebutuhan serta
penyelesaian masalah yang telah dirumuskan di %S nhas 'akassar.
5
-
8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc
6/139
d. 7iusulkan alternati* pemenuhan kebutuhan dan penyelesaian
masalah yang bersi*at teknis operasional dan inoati* bagi %S nhas
'akassar.e. 7ilaksanakan alternati* pemenuhan kebutuhan dan penyelesaian
masalah yang disepakati bersama sta* di %S nhas 'akassar.
*. 7iealuasi pelaksanaan kegiatan pada aspek masukan, proses, hasil
dan dampak pada manajemen keperaatan di %S nhas 'akassar.
g. 7iren!anakan tindak lanjut dari hasil yang di!apai berupa upaya
mempertahankan dan memperbaiki hasil melalui kerja sama dengan
unit terkait di %S nhas 'akassar.
C. Manfaat
5. 4agi program studi 'agister lmu -eperaatan, man*aat residensi adalah
peningkatan kualitas proses belajar mengajar yang melibatkan mahasisa
se!ara akti* dalam kegiatan administrasi dan manajemen se!ara nyata di
rumah sakit.
2. 4agi %S nhas 'akassar, man*aat residensi adalah diharapkan dapat
membantu rumah sakit khususnya bidang keperaatan untuk
menyelesaikan masalah yang bersi*at teknis operasional sehingga
diharapkan dapat membantu rumah sakit untuk meningkatkan mutu
pelayanan keperaatan.
8. 4agi mahasisa program studi 'agister lmu keperaatan, man*aat
residensi adalah dapat memperluas aasan dan menambah pengalaman
mahasisa dalam mengaplikasikan kepemimpinan dan manajemen
keperaatan di rumah sakit.
6
-
8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc
7/139
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Manajemen e!era"atan
'anajemen adalah proses untuk men!apai tujuan organisasi dengan
bekerja dengan dan melalui orang+orang dan sumber daya organisasi lainnya.
'anajemen memiliki 8 karakteristik sebagai berikut (;eihri!h, "ein< dan
-oont
-
8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc
8/139
'enurut aylor (dikutip dalam ?ursalam, 205) yang menjelaskan
baha manajemen adalah kegiatan yang memiliki tujuan yang berprinsip
untuk memproduksi semaksimal mungkin dan seminimal mungkin
melakukan pengeluaran dalam bentuk energi. ntuk menujudkan tujuan itu
maka dilakukanlah beberapa kegiatan yang teren!ana dan terstruktur sebaik
mungkin berlandaskan parameter+parameter yang telah ditentukan.
"al yang dikemukakan oleh aylor sejalan dengan pendapat 9illies
(2006) yang menuliskan se!ara rin!i baha manajemen merupakan suatu
pendekatan yang dinamis dan proakti* dalam menjalankan suatu kegiatan di
organisasi. 'anajemen tersebut men!akup kegiatan planning, organizing,
actuating, controlling (P13) terhadap sta*, sarana dan prasarana dalam
men!apai tujuan organisasi 'anajemen juga diartikan sebagai suatu
organisasi bisnis yang di*okuskan untuk menghasilkan suatu keuntungan
(9illies, 2006).
'enurut 9illies (2006), manajemen keperaatan adalah suatu kegiatan
atau proses dari anggota sta* keperaatan dalam memberikan asuhan
keperaatan se!ara pro*esional. 'anajemen keperaatan merupakan suatu
tugas yang harus dilakukan oleh pengelola keperaatan dalam
meren!anakan, mengorganisasikan, mengarahkan, dan mengaasi sumber+
sumber yang ada. 4aik sumber daya maupun dana sehingga dapat
memberikan pelayanan keperaatan yanng e*ekti* baik kepada pasien,
keluarga, dan masyarakat.
Proses manajemen keperaatan dan proses keperaatan adalah dua
hal yang saling menopang untuk terselenggaranya metode pelkasanaan
asuhan keperaatan se!ara pro*esional. "al ini dapat dilihat dari proses
manajemen keperaatan yang prosesnya terdiri dari pengumpulan data,
8
-
8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc
9/139
identi*ikasi masalah, peren!anaan, pelaksanaan dan ealuasi hasil. -arena
'anajemen -eparaatan mempunyai kekhususan terhadap mayoritas tenaga
daripada seorang pegaai, maka setiap tahapan di dalam proses manajemen
lebih rumit jika dibandingkan dengan proses keperaatan (19@ 3onsulting,
2008).
Se!ara umum jenis atau bidang manajemen dapat dibagi menurut
bidang tugas, lapangan kerja dan tingkatannya. Pembagian tersebut adalah
sebagai berikut (Sitorus & Panjaitan, 2055) >
5. 4idang ugas
Pembagian bidang tugas dalam pelaksanaannya dibagi menjadi beberapa
bagian, yaitu bagian personalia, bagian keuangan, bagian peralatan, bagian
produksi dan bagian pemasaran.
2. #apangan -erja
#apangan kerja se!ara garis besar terbagi menjadi beberapa pilihan,
diantaranya pendidikan tinggi, rumah sakit, bank, lembaga pemerintahan,
dan lain+lain.
8. ingkat 'anajemen
4erikut ini akan ditampilkan melalui bagan, hubungan antara keterampilan
manajemen dan keterampilan teknis.
9ambar 5 -eterampilan 'anajemen ( Managerial Skill )
Manajer !un#ak $t%! manager&
Manajer Menenga' $m())le manager&
Manajer *u!er+(*%r $*u!er+(*%r, manager
-eterampilan eknis (Technical Skill )
a. 'anajemen Pun!ak (Top Management )
9
-
8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc
10/139
'anajer bertaggungjaab atas pengaruh yang ditimbulkan dari
keputusan+keputusan manajemen keseluruhan dari organisasi. 'isal>
7irektur, akil direktur, direktur utama. -eahlian yang dimiliki para
manajer tinggkat pun!ak adalah konseptual, artinya keahlian untuk
membuat dan merumuskan konsep untuk dilaksanakan oleh tingkatan
manajer di baahnya.
b. 'anajemen 'enengah ( Middle Management )
'anajemen menengah harus memeiliki keahlian
interpersonal/manusiai, artinya keahlian untuk berkomunikasi,
bekerjasama dan memotiasi orang lain. 'anajer bertanggungjaab
melaksanakan ren!ana dan memastikan ter!apainya suatu tujuan.
'isal> manajer ilayah, kepala diisi, direktur produk.
!. 'anajemen 4aah/#ini ( Low Management )
'anager bertanggung jaab menyelesaikan ren!ana+ren!ana yang
telah ditetapkan oleh para manajer yang lebih tinggi. Pada tingkatan
ini juga memiliki keahlian yaitu keahlian teknis, atrinya keahlian
yahng men!akup prosedur, teknik, pengetahuan dan keahlian dalam
bidang khusus. 'isal> superisor/pengaas produksi, mandor.
B. -ung*( Manajemen
@ungsi manajemen keperaatan se!ara garis besar antara lain> *ungsi
peren!anaan ( planning ), *ungsi pengorganisasian (organizing), *ungsi
pengarahan(directingng ), *ungsi pengaasan dan pengendalian (controlling )
(-urniadi, 2058).
a. Peren!anaan kegiatan keperaatan
10
-
8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc
11/139
Peren!anaan yaitu kegiatan menentukan tujuan jangka panjang atau
pendek yang berhubungan tindakan yang harus dilakukan untuk men!apai
tujuan. @ungsi peren!anaan oleh seorang kepala ruangan merupakan
pertimbangan dalam menyeimbangkan antara kebutuhan pasien, peraat
dan dokter serta administrator. Peren!anaan merupakan suatu usaha
sistematis kepala ruangan untuk menentukan kebutuhan sumber daya dan
dana organisasi untuk men!apai tujuan jangka pendek dan jangka panjang.
anpa peren!anaan yang adekuat, proses manajemen akan mengalami
kegagalan ('ar:uis & "uston, 2050)
-egiatan kepala ruangan dalam tahap peren!anaan antara lain
mensosialisasikan isi, misi dan tujuan rumah sakit, meren!anakan
pembuatan isi dan misi ruangan, meren!anakan kebutuhan S7',
meren!anakan kebutuhan alat kesehatan/material kesehatan dan
sarana/prasarana penunjang lainnya, dan keterlibatan peraat pelaksana
dalam membuat ren!ana tiap unit serta penentuan gaya kepemimpinan
yang akan diterapkan (-urniadi, 2058).
Sebelum melakukan peren!anaan terlebih dahulu dianalisa dan
dikaji sistem, strategi organisasi dan tujuan organisasi, sumber+sumber
organisasi, kemampuan yang ada, akti*itas spesi*ik, dan prioritasnya.
Peren!anaan diartikan sebagai rin!ian kegiatan tentang apa yang harus
dilakukan, bagaimana kegiatan dilaksanakan dan dimana kegiatan itu
berlangsung (?ursalam, 2055).
b. Pengorganisasian kegiatan keperaatan
Pengorganisasian yaitu menggerakkan sumber daya manusia dan
sumber daya yang dimiliki institusi untuk men!apai tujuan organisasi.
Pengorganisasian suatu proses penyatuan semua sumber daya dan dana
11
-
8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc
12/139
sehingga dapat saling mendukung/bekerjasama sesuai *ungsinya. 1dapun
hasil pengorganisasian adalah menetapkan siapa, melakukan apa dan
dengan siapa bekerja. Pengorganisasian keperaatan oleh kepala ruangan
harus menjelaskan bagaimana melakukan asuhan keperaatan sesuai
dengan standar asuhan keperaatan (S1-) dan standard operational
procedur (SP), menyusun jadal dinas, memberikan perhatian terhadap
pekerjaan/superisi, melakukan pertemuan rutin (rapat ruangan, diskusi,
pre dan post conference), menetukan metode penugasan keperaatan dan
membuat struktur organisasi ruangan (-urniadi, 2058).
Prinsip+prinsip pengorganisasian adalah pembagian kerja,
kesatauan komando, rentang kendali, pendelegasian, koordinasi. 7an
pengorganisasian berman*aat untuk> penjabaran terin!i semua pekerjaan
yang harus dilakukan untuk men!apai tujuan, pembagian beban kerja
sesuai dengan kemampuan perorangan/ kelompok, dan mengatur
mekanisme kerja antar masing+masing anggota kelompok untuk hubungan
dan koordinasi (Sitorus dan Yulia, 2006).
!. Pengarahan (directing )
Pengarahan yaitu memberikan motiasi dan bimbingan keada
peraat pelaksana agar melaksanakan kegiatan yang diinginkan.
Pengarahan pelayanan keperaatan adalah proses penerapan peayanan
keperaatan untuk men!apai tujuan pelayanan yang optimal meliputi
kegiatan motiasi, komunikasi dan kepemimpinan (7epkes %, 2005).
-epala ruangan dalam hal ini akan melakukan kegiatan membimbing,
mengarahkan pekerjaan peraat pelaksana, memberi motiasi, memberi
reard, mendelegasikan pekerjaan, meneruskan in*ormasi kebijakan dari
kepala rumah sakit serta melakukan superisi internal ruangan. @ungsi
12
-
8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc
13/139
pengarahan adalah untuk personal dan interpersonal. Sehingga bila tidak
menguasai keterampilan interpersonal akan gagal. ermasuk kegiatan
pengarahan yaitu interaksi atasan+baahan, kerja indiidu, permaianan
(rule of the game), komunikasi, persaingan, penerimaan dan penolakan
pihak lain, bergabung/meninggalkan kelompok, menerima imbalan
jasa/kompensasi dan mengatasi stress (-urniadi, 2058).
d. Pengendalian (controling )
Pengendalian yaitu kegiatan membandingkan hasil kerja denga
standar penampilan kerja yang diinginkan dan mengambil kegiatan
perbaikan bila ada kekurangan. Pengendalian pelayanan keperaatan
adalah upaya untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas
pelayanan keperaata se!ara berkesinambungan (7epkes %, 2005).
@ungsi pengendalian menjamin hasil aktua konsisten dengan peren!anaan.
1pakah hasil sesuai dengan peren!anaan kalau tidak kenapa, apa ada yang
salah dengan *ungsi peren!aaan. 1ktiitas seleksi dan penerimaan
karyaan, inspeksi kegiatan, ealuasi kegiatan, dan anaisis laporan
keuangan. 'anajer membandingkan hasil kerja dengan standar yang
ditetapkan, menilai sikap dan perilaku peraat pelaksana, melihat biaya
yang sudah keuar, meren!anakan tindak lanjut hasil ealuasi ('urray &
7i!ro!e, 5AAA).
C. EPEMIMPINAN DALAM EPERAATAN
-epemimpinan merupakan salah satu isu dalam manajemen yang
masih !ukup menarik untuk diperbin!angkan hingga deasa ini. 'edia
massa, baik elektronik maupun !etak, seringkali menampilkan opini dan
pembi!araan yang membahas seputar kepemimpinan. Peran kepemimpinan
yang sangat strategis dan penting bagi pen!apaian misi, isi, dan tujuan suatu
13
-
8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc
14/139
organisasi, merupakan salah satu moti* yang mendorong manusia untuk selalu
menyelidiki seluk+beluk yang terkait dengan kepemimpinan (1
-
8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc
15/139
-epemimpinan manajerial ditandai dengan si*at manajerial dan
keterampilan manajerial yang mengarah ke pemberdayaan. Pembuatan
keputusan pemimpin dalam sebuah organisasi tergantung pada gaya
kepemimpinan. 1da gaya kepemimpin menurut "asibuan dan 'alayu
(200B) yaitu>
a. -epemimpinan toriter
-epemimpinan otoriter adalah jika kekuasaan atau eenang
mutlak pada pimpinan. Pengambilan keputusan dan kebijaksanaan
hanya ditetapkan sendiri oleh pemimpin, baahan tidak diikutsertakan
untuk memberikan saran, ide, dan pertimbangan dalam proses
pengambilan keputusan.
b. -epemimpinan Partisipati*
-epemimipinan partisipati* adalah apabila kepemimpinan
dilakukan dengan !ara persuasi*, men!iptakan kerjasama yang serasi,
menumbuhkan loyalitas, dan partisipasi para baahan. Pemimpin
memotiasi baahan agar merasa ikut memiliki perusahaan.
Pengambilan keputusan tetap dilakukan pada pemimpin dengan
mempertimbangkan saran atau ide yang diberikan baahannya.
!. -epemimpinan 7elegati*
-epemimpinan delegati* apabila seseorang pemimpin
mendelegasikan eenang kepada baahannya se!ara lengkap, dengan
demikian baahan dapat mengambil keutusan dan kebijaksanaan
dengan bebas atau leluasa dalam melaksanakan pekerjaannya,
sepenuhnya diserahkan kepada baahannya.
b. -epemimpinan Situasional
eori kepemimpinan situasional adalah suatu pendekatan
terhadap kepemimpinan yang menyatakan baha pemimpin memahami
perilakunya si*at+si*at baahannya, dan situasi sebelum menggunakan
15
-
8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc
16/139
suatu gaya kepemimpinan tertentu. Pemikiran dasarnya adalah seorang
pemimpin yang e*eki* harus !ukup *leksibel untuk menyesuaikan
terhadap perbedaan+ perbedaan diantara baahan dan situasi ("asibuan
& 'alayu, 200B).
1gar tujuan keperaatan ter!apai diperlukan kegiatan dalam
menerapkan keterampilan kepemimpinan (?urrahmah, 200B). -egiatan
tersebut meliputi > 5) peren!anaan dan pengorganisasian, manajer
keperaatan dituntut untuk mampu membuat ren!ana kegiatan keperaatan
baik yang bersi*at teknik atau non teknik keperaatan, 2) penugasan dan
pengarahan, manajer keperaatan bertanggung jaab dalam hal ketepatan
dan kebenaran pelaksaan proses pelayanan keperaatan pasien, 8) pemberian
bimbingan, manajer keperatan mampu menjadi media konsultasi dan
*asilitator pelaksanaan proses pelayanan keperaatan, ) mendorong
kerjasama dan partisipasi, manajer keperaatan dituntut agar dapat
membangun kinerja dalam tim B) koordinasi, diperlukan sebagai sarana
konsolidasi proses pelayanan keperaatan yang dilaksanakan, 6) ealuasi
penampilan kerja, manajer keperaatan perlu melakukan penilaian terhadap
e*ekti*itas dan e*isiensi pelaksanaan tugas dan *ungsi baahannya
(1
-
8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc
17/139
mengidenti*ikasi elemen orang dan situasi yang penting dalam mengemban
tujuan+tujuan khusus, mengkaji se!ara kritis kekuatan dari orang+orang
tersebut dan mengembangkan strategi yang melibatkan kekuatan+kekuatan
tersebut dalam pekerjaan (1
-
8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc
18/139
rangka memenuhi kebutuhan kelompok untuk men!apai tujuan. -eputusan
perilaku kepemimpinan yang tepat akan didasarkan pada apa yang bisa
berhasil menurut penelitian (1
-
8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc
19/139
diatur se!ara sistematis, orang yang berbeda memiliki peran yang berbeda,
dan peringkat serta hirarki menjadi jelas, dan disajikan dalam bentuk
diagram yang disebut bagan organisasi ('ar:uis & "uston, 2050).1. Jen(* Struktur Organ(*a*(
7alam sruktur organisasi *ormal yang jelas, peran dan *ungsi
ditetapkan serta diatur se!ara sistematis, orang yang berbeda memiliki
peran yang berbeda, dan peringkat serta hirarki menjadi jelas, dan
disajikan dalam bentuk diagram yang disebut bagan organisasi. 4agan
organisasi adalah gambar struktur organisasi yang ditunjukkan oleh kotak+
kotak atau garis+garis yang disusun menurut kedudukannya yang masing+
masing memuat *ungsi tertentu dan satu sama lain dihubungkan dengan
garis+garis saluran perintah dan pelaporan. 1da tiga jenis bagan organisasi>
ertikal, horisontal, dan matriks.
a. Struktur ertikal
-arakteristik struktur ertikal digambarkan dalam bagan organisasi
yang men!erminkan rantai komando, menunjukkan tugas+tugas
departemen dan bagaimana mereka !o!ok satu sama lain, dan
memberikan arahan dan logika bagi organisasi. ni menunjukkan
manajemen tingkat tinggi di bagian atas dengan garis *ormal
keenangan turun dalam hirarki. %an!angan *ormal ini sering
menghasilkan kemotonan, mengisolasikan pekerja, adanya hambatan
komunikasi ke atas karena kedekatan rantai komando. ('ar:uis &
"uston, 2050)
19
-
8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc
20/139
b. Struktur hori
-
8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc
21/139
Struktur organisasi matriks diran!ang untuk *okus pada produk dan
*ungsi, struktur ini memiliki rantai komando ertikal dan hori
-
8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc
22/139
kerja, departementasi, rantai komando, rentang kendali, sentralisasi dan
desentralisasi, dan *ormalisasi. Sedangkan he 4ridgespan group (200A)
dalam materinya menyampaikan baha desain organisasi yang e*ekti*
mempertimbangkan B (lima), komponen yang saling terkait yaitu > (5)
kepemimpinan, (2) membuat keputusan dan struktur, (8) manusia, ()
proses dan sistem kerja, dan (B) budaya kerja. -elima komponen tersebut
diatas semuanya harus berjalan se!ara e*ekti* untuk men!apai tujuan
organisasi.
'enurut 'ar:uis dan "uston (2050), tanpa mempertimbangkan
tipe struktur organisasi yang digunakan, persyaratan minimal struktur
organisasi dapat diidenti*ikasi >
a. Struktur harus ditetapkan dengan jelas sehingga pegaai menngetahui
tepat mereka dan siapa yang dapat dimintai bantuan.
b. ujuan seharusnya adalah membangun tingkat manajemen yang
paling sedikit dan memiliki rantai komando yang paling pendek. "al
ini menghilangkan gesekan, stress.
!. Sta* unit juga perlu mampu melihat dimana tugas mereka yang paling
!o!ok dengan tugas umum organisasi
d. Struktur organisasi seharusnya meningkatkan, bukan menghambat
komunikasi
e. Struktur organisasi seharusnya mem*asilitasi pengambilan keputusan
yang menghasilkan per*orma kerja terbaik *. Sta* harus diatur dengan !ara yang mampu mendorong kelompok
in*ormal untuk mengembangkan rasa bermasyarakat dan memiliki.
g. #ayanan keperaatan harus diatur untuk mem*asilitasi mun!ulnya
pemimpin masa depan.
2. Integra*( Struktur Organ(*a*( )engan e!em(m!(nan )an -ung*(
Manajemen
22
-
8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc
23/139
'anajer/pemimpin yang terintegrasi perlu memandang struktur
organisasi sebagai peta jalan yang memberitahukan mereka kepada siapa
melakukan komunikasi dan siapa yang memiliki keenangan dalam
organisasi, dengan !ara ini, pemimpin/manajer dapat men!apai tujuan
se!ara e*isien dan !epat. 'anajer/pemimpin bertanggungjaab
memastikan pekerja juga memahami keseluruhan struktur organisasi dan
struktur pada tingkat unit. anpa struktur organisasi, orang akan bekerja
dalam lingkungan yang ka!au. Struktur menjadi alat yang penting untuk
mem*asilitasi komando dan meningkatkan produktiitas. ('ar:uis &
"uston, 2050)
Sejalan dengan hasil penelitian oleh uniarti (200A) yang dalam
artikelnya menyebutkan baha pengaruh struktur organisasi dan
kepemimpinan terhadap kinerja pegaai sebesar =,AE dan pengaruh
*aktor lain yang tidak diteliti olehnya lebih besar antara lain pengaruh
motiasi pegaai, budaya organisasi, serta komitmen dan kompetensi
pegaai.
4agaimana struktur organisasi dapat mempengaruhi kinerja
pegaai dan menjadi salah satu *aktor yang menentukan keberhasilan
organisasiF 'ar:uis dan "uston (2050) berpendapat baha suatu struktur
organisasi dapat saja mem*asilitasi atau sebaliknya menghambat proses
komunikasi, *leksibilitas, dan kepuasan kerja. 7ikatakan baha tidak ada
!ara CterbaikD untuk membuat struktur organisasi. ?amun, struktur
organisasi yang akan dibentuk tentunya struktur organisasi yang baik.
Struktur organisasi yang baik harus memenuhi syarat sehat dan e*isien.
Struktur organisasi sehat berarti tiap+tiap satuan organisasi yang ada dapat
23
-
8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc
24/139
menjalankan peranannya dengan tertib. Struktur organisasi e*isien berarti
dalam menjalankan peranannya tersebut masing+masing satuan organisasi
dapat men!apai perbandingan terbaik antara usaha dan hasil kerja.Struktur organisasi meskipun mempunyai pengaruh parsial yang
tidak terlalu besar (!enderung ke!il) tetapi signi*ikan, artinya tidak dapat
dianggap sebagai sesuatu yang diabaikan. -arena struktur itu menjelaskan
dengan tegas garis perintah disertai tugas dan tanggungjaab masing+
masing orang yang ada dalam organisasi. 7engan adanya struktur
organisasi yang jelas, akan membantu pimpinan dalam melakukan
pembagian tugas dan tanggungjaab serta dalam memberikan
keenangan terhadap anggotanya (uniarti, 200A).
E. Per(laku Organ(a*(
0. Def(n(*( Per(laku Organ(*a*(
eori atau ilmu perilaku organisasi (organization behaviour ) pada
hakekatnya mendasarkan kajiannya pada ilmu perilaku itu sendiri (akar
ilmu psikologi), yang dikembangkan dengan pusat perhatiannya pada
tingkah laku manusia dalam organisasi. 7engan demikian, kerangka dasar
teori perilaku organisasi ini didukung oleh dua komponen pokok, yakni
indiidu+indiidu yang berperilaku dan organisasi *ormal sebagai adah
dari perilaku tersebut (%obbins, 2006).
Perilaku menurut "ersey dan 4lan!hard (dalam Sagala, 2050) pada
dasarnya berorientasi tujuan dimotiasi oleh keinginan untuk memperoleh
tujuan tertentu. 7orongan yang memotiasi pola perilaku indiidu yang
nyata (kepribadian) dalam kadar tertentu berada dalam alam baah sadar
dan karenanya menurut "ersey dan 4lan!hard tidak mungkin dikaji dan
24
-
8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc
25/139
diealuasi. Sigmund @reud, per!aya baha orang+orang tidak selamanya
menyadari hal+hal yang diinginkannya, dan karenanya kebanyakan
perilaku dipengaruhi oleh moti* atau kebutuhan baah sadar, itulah
sebabnya motiasi baah sadar menjadi demikian penting. Perspekti*
utama dalam perilaku organisasi terdiri dari manajemen ilmiah,
pendekatan hubungan manusia dan pendekatan kontigensi.
'anajer yang terkemuka menurut Seeney dan '!@arlin (2002)
memiliki perangkat keahlian dalam hal (5) menentukan tantangan
perilaku (2) menentukan sebab sebab perilaku (8) memilih strategi untuk
men!apai tujuan perilaku dan () menerapkan dan menyesuaikan strategi
yang dipilih dan dibutuhkan. -eempat perangkat keahlian ini
memungkinkan manajer dapat mengarahkan dan mengelola proses
perilaku organisasi se!ara e*ekti*. 'eningkatnya kompleksitas dari
lingkungan kerja, langkah+langkah perubahan demogra*is, kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang bergerak dengan !epat menjadi tantangan
perilaku yang paling dinamis dihadapi oleh para manajer dan pimpinan
organisasi baik bisnis maupun lembaga sosial pendidikan. ntuk
memahami arti dan makna perilaku organisasi maka perlu men!ermati
pendapat para ahli mengenai pengertian perilaku organisasi berikut>
5. 'enurut ohns (5A=8), perilaku organisasi adalah sikap dan perilaku
indiidu dan kelompok dalam organisasi, yang berkenaan dengan studi
sistematis tentang sikap dan perilaku, baik yang menyangkut pribadi
maupun antarpribadi dalam lingkup organisasi.
2. 'enurut %obbins (5A=6), perilaku organisasi adalah suatu studi untuk
menyelidiki pengaruh yang ditimbulkan oleh indiidu, kelompok, dan
25
-
8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc
26/139
struktur dalam organisasi terhadap perilaku orang+orang yang terlibat
di dalamnya yang bertujuan untuk menerapkan pengetahuan yang
didapat untuk meningkatkan e*ektiitas organisasi.8. 7ais & ?estrom (5A=A) menyatakan baha perilaku organisasi
merupakan ilmu yang mempelajari dan menerapkan pengetahuan
tentang bagaimana manusia berperilaku atau bertindak di dalam
organisasi.
. 'enurut Seeney dan '!@arlin (2002), perilaku organisasi adalah
ilmu yang mempelajari tentang !ara manusia bereaksi, berpikir, dan
merasakan dalam keadaan terorganisir.
B. 'enurut #indsay dan Patri!k (5AA6), perilaku organisasi adalah studi
mengenai perilaku manusia dalam organisasi yang menggunakan ilmu
pengetahuan tentang bagaimana manusia berperilaku dalam organisasi.
4erdasarkan pegertian yang dikemukakan para ahli di atas, maka
dapat disimpulkan baha perilaku organisasi merupakan studi yang
berkenaan tentang apa yang dikerjakan oleh manusia dan bagaimana
reaksinya dalam organisasi dan bagaimana perilaku tersebut
mempengaruhi kinerja organisasi. Perilaku yang dipelajari berhubungan
dengan sikap manusia terhadap pekerjaannya, komitmen dan kesetiaan
pada organisasi, tugas+tugas tertentu, integritas, rekan bekerja, kon*lik,
kerjasama, produktiitas, kemangkiran, motiasi, dan lain+lain. Sedangkan
elemen+elemen kun!i dalam perilaku organisasi adalah manusia, struktur,
teknologi, dan lingkungan tempat organisasi beroperasi.
-etiga elemen selalu berinteraksi satu sama lain dipengaruhi dan
mempengaruhi lingkungan internal dan eksternalnya. Pemimpin organisasi
maupun para manajer dengan memahami perilaku personelnya dalam
organisasi yang dipimpinnya, maka pemimpin tersebut akan mampu pula
26
-
8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc
27/139
menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi organisasi yang
dipimpinnya. -emampuannya menangani dengan baik keberagaman latar
belakang personelnya, yaitu men!iptakan lingkungan kerja yang dapat
merangkul keberagaman. Perilaku organisasi sebagai suatu bidang terapan
dan suatu ilmu, dapat juga diterapkan dalam organisasi satuan pendidikan
pada berbagai jenjang dan jenis organisasi pendidikan terkait dengan
perilaku pimpinan, pendidik, superisor, peserta didik, orang tua peserta
didik, stakeholder dan pihak pihak yang terkait dengan kebijakan
pendidikan baik pihak eksekuti*, legislati* maupun organisasi
kemasyarakatan (Sagala, 2050).
1. Pen)ekatan )alam Per(laku Organ(*a*(
Perilaku rganisasi, sesungguhnya terbentuk dari perilaku+perilaku
indiidu yang terdapat dalam organisasi tersebut. leh karena itu,
pengkajian masalah perilaku organisasi jelas akan meliputi atau
menyangkut pembahasan mengenai perilaku indiidu. 7engan demikian
dapat dilihat baha ruang lingkup kajian ilmu perilaku organisasi hanya
terbatas pada dimensi internal dari suatu organisasi. 7alam kaitan ini,
aspek+aspek yang menjadi unsur+unsur, komponen atau sub sistem dari
ilmu perilaku organisasi antara lain adalah > motiasi, kepemimpinan, stres
dan atau kon*lik, pembinaan karir, masalah sistem imbalan, hubungan
komunikasi, peme!ahan masalah dan pengambilan keputusan,
produktiitas dan atau kinerja ( performance), kepuasan, pembinaan dan
pengembangan organisasi (organizational development ), dan sebagainya
(;inardi, 200).
27
-
8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc
28/139
Sementara itu aspek+aspek yang merupakan dimensi eksternal
organisasi yaitu *aktor ekonomi, politik, sosial, perkembangan teknologi,
kependudukan dan sebagainya. 7engan adanya interaksi atau hubungan
antar indiidu dalam organisasi, maka penelaahan terhadap perilaku
organisasi haruslah dilakukan melalui pendekatan+pendekatan sumber
daya manusia (supporti*), pendekatan kontingensi, pendekatan
produktiitas dan pendekatan sistem. Pendekatan sumber daya manusia
dimaksudkan untuk membantu pegaai agar berprestasi lebih baik,
menjadi orang yang lebih bertanggung jaab, dan kemudian berusaha
men!iptakan suasana dimana mereka dapat menyumbang sampai pada
batas kemampuan yang mereka miliki, sehingga mengarah kepada
peningkatan kee*ekti*an pelaksanaan tugas. Pendekatan ini berarti juga
baha orang yang lebih baik akan men!apai hasil yang lebih baik pula,
sehingga pendekatan ini disebut pula dengan pendekatan suporti*
(;inardi, 200).
Sementara itu, pendekatan kontingensi mengandung pengertian
baha adanya lingkungan yang berbeda menghendaki praktek perilaku
yang berbeda pula untuk men!apai kee*ekti*an. 7isini pandangan lama
yang mengatakan baha prinsip+prinsip manajemen bersi*at uniersal dan
perilaku dapat berlaku dalam situasi apapun, tidak dapat diterima
sepenuhnya. 7i sisi lain, pendekatan produktiitas dimaksudkan sebagai
ukuran seberapa e*isien suatu organisasi dapat menghasilkan keluaran
yang diinginkan. adi, produktiitas yang lebih baik merupakan ukuran
28
-
8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc
29/139
yang bernilai tentang seberapa baik penggunaan sumber daya dalam
masyarakat (;inardi, 200).
7alam hal ini perlu diingat baha konsep produktiitas tidak
hanya diukur dalam kaitannya dengan masukan dan keluaran ekonomis,
tetapi masukan manusia dan sosial juga merupakan hal yang penting.
7engan demikian, apabila perilaku organisasi yang lebih baik dapat
mempertinggi kepuasan kerja, maka akan dihasilkan keluaran manusia
yang baik pula, dan pada akhirnya akan menghasilkan produktiitas pada
derajat yang diinginkan. 1dapun pendekatan sistem terutama diterapkan
dalam sistem sosial, dimana di dalamnya terdapat seperangkat hubungan
manusia yang rumit yang berinteraksi dalam banyak !ara. ni berarti,
dalam mengambil keputusan para manajer harus mengkaji hal+hal diluar
situasi langsung untuk menentukan dampaknya terhadap sistem yang lebih
besar, sehingga memerlukan analisis biaya dan man*aat (cost benefit
analysis) (;inardi, 200).
1ntara pendekatan sumber daya manusia dengan pendekatan
produktiitas diatas memiliki kaitan yang sangat erat, dimana adanya
dorongan pimpinan terhadap karyaan untuk melakukan tugasnya sebaik
mungkin, se!ara langsung akan mendorong tingkat produktiitas
organisasi. ntuk dapat mendorong karyaannya ke arah tujuan yang
diharapkan, seorang pimpinan harus dapat mengetahui kebutuhan
karyaan yang bersi*at pribadi dan internal. 7engan kata lain, disini
terjadi hubungan antara kebutuhan dengan prestasi kerja (%obbin, 2006).
2. Tujuan Per(laku Organ(*a*(
29
-
8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc
30/139
-ompleksitas ariasi sosial, demogra*is, dan perubahan teknologi
membuat pekerjaan mengelola manusia menjadi semakin menantang.
-esuksesan penting sekali bagi organisasi dengan mempertinggi tingkat
keuntungan, tetapi menghargai dan menempatkan manusia sesuai harkat
dan martabatnya dalam organisasi juga sangat penting. 7itengah tarik+
menarik kepentingan ini dibutuhkan kemampuan dan keterampilan
pemimpin dan manajer yang menakjubkan untuk menempatkan kedua
kepentingan itu menjadi sebuah keberhasilan yang mengagumkan bagi
organisasi yang dipimpinnya. 4erangkat dari pemikiran tersebut, maka
tujuan dilakukannya studi tentang perilaku organisasi adalah (5) prediksi,
yaitu memberikan kemungkinan kepada para manajer untuk memprediksi
atas perilaku+perilaku anggota organisasi pada masa yang akan datang (2)
eksplanasi, yaitu penjelasan terhadap berbagai peristia yang terjadi
dalam organisasi. Perilaku organisasi penting untuk memungkinkan
identi*ikasi dari eksplanasi atas berbagai peristia keperilakuan yang
terjadi dan (8) pengendalian yaitu kontrol atas perilaku yang terjadi dalam
organisasi. 7engan adanya pengendalian ini, diharapkan perilaku indiidu
dalam organisasi dapat selalu diarahkan kearah yang positi*, yaitu perilaku
yang menunjang pen!apaian sasaran organisasi se!ara e*ekti* (Sagala,
2050).
3. Tantangan )an Peluang Per(laku Organ(*a*(
rganisasi sebagai suatu kelompokdipengaruhi oleh perilaku
perilaku, baik yang datangnya dari internal organisasi maupun dari
eksternal organisasi. Perilaku yang demikian ini berlaku untuk organisasi
30
-
8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc
31/139
bisnis maupun organisasi pendidikan yang lebih *okus pada kegiatan
sosial. 'isalnya organisasi satuan pendidikan (sekolah) se!ara internal
perilaku organisasinya dipengaruhi oleh interaksi guru dan personel
lainnya di sekolah dan juga dipengaruhi oleh tuntutan dan harapan
stakeholders pendidikan agar manajemen sekolah menggambarkan
perilaku yang mendukung kualitas layanan pendidikan, sehingga memberi
kepuasan bagi masyarakat. 7easa ini banyak tantangan dan peluang yang
dihadapi oleh para manajer maupun pimpinan untuk menggunakan konsep
perilaku organisasi. "al ini dikarenakan begitu !epatnya perubahan+
perubahan yang terjadi dalam organisasi baik perubahan dari dalam
organisasi (internal ) maupun dari luar organisasi (eksternal ). antangan
dan peluang tersebut antara lain>
5. -eanekaragaman tenaga kerja
2. Produktiitas dan kualitas
8. -ekurangan tenaga pendidik berkualitas
. -ekurangan keterampilan
B. Simulasi inoasi dan perubahan
6. -ekurangan perilaku etis
Perilaku organisasi adalah suatu studi yang memerlukan keahlian
khusus mempunyai pokok ilmu pengetahuan tentang indiidu, kelompok
dan pengaruh dari struktur terhadap perilaku untuk membuat organisasi
bekerja se!ara lebih e*ekti*. Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi
bagi setiap indiidu dalam organisasi menjadi tantangan dan peluang
perilaku organisasi. Sebagai ilmu terapan, perilaku orgaisasi didukung oleh
berbagai disiplin ilmu seperti psikologi, psikologi sosial, sosiologi,
antropologi dan ilmu lainnya. erdapat banyak metode dan pendekatan
yang digunakan para ilmuan perilaku untuk mendapatkan pengetahuan
31
-
8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc
32/139
tentang proses proses interaksi dalam organisasi. ;alaupun metode dan
pendekatan antara satu ilmuan dengan ilmuan lainnya berbeda beda,
tetapi mereka memiliki !iri+!iri umum yang membuatnya sebagai bagian
dari pendekatan ilmiah dalam studi perilaku organisasi khususnya
organisasi pendidikan yang dilandasi berbagai bidang ilmu pengetahuan
('emari, et.al., 2058).
-. B()ang e!era"atan
4idang keperaatan merupakan suatu adah yang bertujuan untuk
mengoordinasikan, mengatur, mengendalikan asuhan keperaatan, kebutuhan
tenaga, perlengkapan dan *asilitas keperaatan, pembinaan dan bimbingan
pelaksanaan asuhan keperaatan, serta etika dan mutu keperaatan.
'enurut uu ketenagakerjaan dalam suatu organisasi perlu menerapkan
sistem mutasi, reward and punishment
a. 'utasi
'utasi merupakan perpindahan pegaai yang terjadi dalam setiap
organisasi baik lembaga pemerintahan maupun organisasi perusahaan.
Seperti yang dijelaskan oleh "asibuan dan 'alayu (2002), terdapat banyak
istilah yang sering digunakan yang maknanya sama dengan mutasi yaitu
pemindahan, alih tugas, trans*er dan !ob rotation karyaan. 'utasi adalah
perubahan posisi/jabatan yang dilakukan baik se!ara hori
-
8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc
33/139
terkait pemberian penghargaan dan hukuman harus diatur dalam internal
organisasi untuk mendukung proses pelaksanaan system tersebut.
Pemberian #eward and $unishment tenaga peraat didukung oleh
?o. B tahun 205 tentang aparatur sipil negara (1S?) yang
menyatakan baha dalam sistem pembagian remunerasi akan disesuaikan
dengan grade nya. "al ini didukung oleh Sistem enjang -arir Peraat
yang diatur dalam 7epkes % tahun 2006 tentang jenjang karir peraat.
adi, sistem jenjang karir peraat akan memetakan peraat sesuai
tingkatannya yang menga!u pada penilaian pengetahuan, keterampilan,
dan perilaku dari peraat.
/. %m(te e!era"atan
-omite -eperaatan adalah adah nonstruktural rumah sakit yang
mempunyai *ungsi utama mempertahankan dan meningkatkan
pro*esionalisme tenaga keperaatan melalui mekanisme kredensial,
penjagaan mutu pro*esi dan pemeliharaan etika dan disiplin pro*esi, sehingga
pelayanan asuhan keperaatan dan asuhan kebidanan kepada pasien
diberikan se!ara benar (ilmiah) sesuai standar yang baik (etik) sesuai kode
etik pro*esi, serta hanya diberikan oleh tenaga keperaatan yang kompeten
dengan keenangan yang jelas.
'enteri -esehatan % telah menetapkan Peraturan 'enteri -esehatan
(P'-) ?o. A ahun 2058 tentang komite keperaatan rumah sakit.
Peraturan tersebut menyatakan baha setiap rumah sakit harus membentuk
komite keperaatan. -omite keperaatan ini bukan merupakan adah
33
-
8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc
34/139
perakilan dari sta* keperaatan, melainkan organisasi nonstruktural dengan
keanggotaan yang terdiri dari tenaga keperaatan (peraat dan bidan).
-omite -eperaatan dibentuk oleh direktur rumah sakit dan
bertanggungjaab kepada direktur rumah sakit. Susunan organisasi komite
-eperaatan rumah sakit terdiri dari ketua komite keperaatan, sekretaris
komite keperaatan dan subkomite. ntuk subkomite terdiri dari subkomite
(5) kredensial,
(2) mutu pro*esi, dan
(8) etika dan disiplin pro*esi.
-eanggotaan komite keperaatan ditetapkan oleh direktur %S dengan
mempertimbangkan sikap pro*esional, kompetensi, pengalaman kerja,
reputasi dan perilaku. Sedangkan untuk jumlah personil keanggotaan komite
keperaatan disesuaikan dengan jumlah tenaga keperaatan di rumah sakit.
;eenang -omite -eperaatan sesuai pasal 52 meliputi (5)
memberikan rekomendasi rin!ian keenangan klinis, (2) memberikan
rekomendasi perubahan rin!ian keenangan klinis, (8) memberikan
rekomendasi penolakan keenangan klinis tertentu, () memberikan
rekomendasi surat penugasan klinis, (B) memberikan rekomendasi tindak
lanjut audit keperaatan dan kebidanan, (6) memberikan rekomendasi
pendidikan keperaatan dan pendidikan kebidanan berkelanjutan, dan ($)
memberikan rekomendasi pendampingan dan memberikan rekomendasi
pemberian tindakan disipllin.
34
-
8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc
35/139
Pelaksanaan kegiatan komite keperaatan didanai dengan anggaran
rumah sakit dan kepengurusan komite keperaatan berhak memperoleh
insenti* sesuai dengan aturan dan kebijakan rumah sakit.
Sebagai bentuk peningkatan kinerja -omite -eperaatan dalam
menjamin mutu pelayanan keperaatan dan kebidanan serta keselamatan
pasien di rumah sakit, dilakukan pembinaan dan pengaasan terhadap komite
keperaatan. 4entuk pembinaan dan pengaasan berupa (5) adokasi,
sosialisasi dan bimbingan teknis (2) pelatihan dan peningkatan kapasitas
sumber daya manusia, (8) monitoring dan ealuasi. Pembinaan dan
pengaasan pelaksanaan komite keperaatan dilakukan oleh menteri, badan
pengaas rumah sakit proinsi, dean pengaas rumah sakit, kepala dinas
kesehatan proinsi, kepala dinas kesehatan kabupaten/kota, dan
perhimpunan/asosiasi perumahsakitan dengan melibatkan organisasi pro*esi
yang terkait sesuai dengan tugas dan *ungsinya masing+masing.
9ambar B Struktur organisasi komite keperaatan berdasarkan P'- ?o. A
ahun 2058 tentang komite keperaatan rumah sakit
35
-
8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc
36/139
H. Au)(t e!era"atan
7e*inisi standar audit klinik menurut %ational &nstitute for 'linical
(cellence (?3G) yakni merupakan proses peningkatan mutu dengan tujuan
untuk meningkatkan pelayanan kepada pasien dan luarannya, melalui kajian
sistematis terhadap pelayanan berdasarkan kriteria eksplisit dan upaya+upaya
perbaikannya. 1spek struktur, proses dan hasil pelayanan dipilih dan
diealuasi se!ara sistematis berdasarkan kriteria eksplisit. ika diindikasikan,
upaya+upaya perbaikan diterapkan pada tim indiidu atau tingkat pelayanan
36
-
8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc
37/139
dan monitoring selanjutnya digunakan untuk memberi kon*irmasi adanya
perbaikan dalam pemberian pelayanan.
4erdasarkan -eputusan 'enteri -esehatan (-'-) ?o.
A6/'G?-GS/S-/H/200B, audit klinik adalah suatu kegiatan
berkesinambungan penilaian mutu pelayanan yang dilakukan para pemberi
jasa pelayanan kesehatan langsung (oleh dokter, peraat, dan atau pro*esi
lain) suatu %umah Sakit untuk menghasilkan perbaikan+perbaikan jika hasil
penilaian menunjukkan baha mutu pelayanan mereka ternyata dibaah
optimal. Pengertian klinik dalam konteks ini meliputi kelompok medik dan
keperaatan, dengan demikian audit klinik dapat merupakan audit medik,
audit keperaatan, atau gabungan antara audit medik dan keperaatan.
1udit -eperaatan adalah upaya ealuasi se!ara pro*esional terhadap
mutu pelayanan keperaatan yang diberikan kepada pasien dengan
menggunakan rekam medisnya yang dilaksanakan oleh pro*esi peraat dan
bidan.
'enurut 9illies (5AA), 1dalah suatu proses analisa data yang menilai
tentang proses keperaatan/hasil asuhan keperaatan pada pasien untuk
mengealuasi kelayakan dan kee*ekti*an tindakan keperaatan akan
bertanggung jaab hal ini akan meningkatkan akuntabilitas dari peraat.
1udit keperaatan internal dilakukan oleh organisasi pro*esi di dalam
institusi tempat praktik keperaatan, audit keperaatan eksternal dilakukan
oleh organisasi pro*esi di luar institusi.
1dapun tujuan dilakukan audit keperaatan yaitu>
5. 'engealuasi kee*ekti*an asuhan keperaatan
2. 'enetapkan kelengkapan dan keakuratan pen!atatan asuhan
keperaatan.
37
-
8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc
38/139
8. peraatan mengealuasi diberikan,
. 'eningkatkan kualitas asuhan keperaatan
B. Stimulan untuk !atatan yang lebih baik
6. 4er*okus pada peraatan yang diberikan dan bukan pada penyedia
peraatan,
$. 'emberikan kontribusi untuk penelitian.
=. 'eningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.
A. Pastikan baha peraat bertanggung jaab atau kinerja peraat
1dapun man*aat dilakukan audit keperaatan untuk tingkat manajemen,
antara lain>
5. 1dministrator
a. 'emberikan ealuasi program tertentu
b. 'endukung permintaan untuk akreditasi
!. 'elandasi peren!anaan program baru oleh perubahan
d. 'emungkinkan identi*ikasi kekuatan dan kelemahan
e. 'enentukan pengaruh pola ketenagaan
*. Sebagai data pengkajian e*isiensi
2. Superisor
a. 'engidenti*ikasi area asuhan keperaatan yang diperlukan
b. 'emberikan landasan ren!ana diklat
!. 'engidenti*ikasi kebutuhan pengaasan bagi peraat pelaksana
8. -epala ruangan dan peraat pelaksana
a. ntrospeksi dan ealuasi diri
b. denti*ikasi jenis asuhan keperaatan
38
-
8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc
39/139
!. denti*ikasi kebutuhan tambahan pengetahuan
#angkah+langkah proses audit keperaatan
5. denti*ikasi masalah
"al+hal yang dapat dipertimbangkan dalam pemilihan topik adalah >
a. 1danya standar nasional dan pedoman yang menjadi rujukan praktik
klinis yang lebih e*ekti*
b. 1rea yang menjadi masalah dapat dijumpai di lahan praktik
!. %ekomendasi dari pasien dan masyarakat
d. 4erpotensi jelas untuk meningkatkan pemberian pelayanan
e. -aitan dengan olume, risiko dan biaya tinggi jika upaya perbaikan
diterapkan
2. 'enetapkan kriteria dan standar
a. -riteria adalah pernyataan eksplisit yang dide*inisikan sebagai
elemen representati* dari pelayanan yang dapat diukur se!ara
objekti*.
b. Standar adalah aspek pelayanan yang dapat diukur, yang selalu
didasarkan pada hasil penelitian yang terbaik (ekspektasi tiap
kriteria)
!. Standar & kriteria ajib ( Must *o) merupakan kriteria minimum yg
absolut dibutuhkan utk menjalankan kegiatan sesuai kebutuhan &
harus dipenuhi oleh Setiap dokter.
d. Standar kriteria tambahan (Should do) merupakan kriteria+kriteria
dari hasil riset yang dapat dibuktikan dan penting
8. Pengumpulan data
ntuk menjamin pengumpulan data tepat dan teliti, dan hanya
in*ormasi penting yang dikumpulkan, tentunya detail dari hal+hal yang
akan di audit ditetapkan sejak aal diantaranya adalah >
39
-
8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc
40/139
a. -elompok yang termasuk pengguna pelayanan, dengan tanpa
perke!ualian
b. Pro*esional kesehatan yang termasuk pemberi pelayanan
!. Periode penerapan dari kriteriakuran sampel dapat ditentukan menggunakan statistik, data dapat
dikumpulkan baik dengan sistem in*ormasi komputer maupun
se!ara manual. Yang terpenting adalah data apakah yang akan
diambilF, dimanakah data dapat ditemukanF 7an siapakan yang
akan mengambil dataF
. 'embandingkan hasil pengumpulan data dengan standar
ahap ini merupakan tahap analisis, dimana hasil dari pengumpulan
data dibandingkan dengan kriteria dan standar. "asil akhir dari analisis
adalah apakah standar sudah sesuai, jika dapat diaplikasikan,
identi*ikasi alasan ketidaksesuaian standar dengan kasus.
B. 'elakukan upaya perbaikan ('elakukan analisa kasus yg tidak sesuai
dengan standar dan kriteria
Setelah hasil audit dipublikasikan dan didiskusikan, kesepakatan
sebaiknya dibuat sebagai rekomendasi perbaikan. %en!ana kegiatan
dilaporkan untuk menentukan siapa yang akan menyetujui, apa yang
akan dilakukan dan kapan akan dimulai. iap+tiap poin sebaiknya
dide*inisikan dengan jelas termasuk nama+nama indiidu yang akan
bertanggung jaab dan target aktu pen!apaian.6. T(n)akan k%rekt(f
$eer group melakukan tindakan korekti* terhadap kelima kasus yang
de*isiensi tersebut. Se!ara kolegial, dan menghindari Cblaming
cultureD, dengan membuat rekomendasi upaya perbaikannya, !ara+!ara
pen!egahan dan penanggulangan, mengadakan program pendidikan
40
-
8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc
41/139
dan latihan, penyususnan dan perbaikan prosedur yang ada dan lain
sebagainya.
$. Ren#ana re4au)(t
'empelajari lagi topik yang sama di aktu kemudian, misalnya
setelah 6 (enam) bulan kemudian. ujuan re+audit dilaksanakan adalah
untuk mengetahui apakah sudah ada upaya perbaikan. "al ini bukan
berarti topik audit adalah sama terus menerus, audit yang dilakukan 6
(enam) bulan kemudian ini lebih untuk melihat upaya perbaikan.
?amun sambil melihat upaya perbaikan ini, sub komite mutu
pro*esi/tim pelaksana audit dan peer group dapat memilih topik yang
lain.
I. Stan)ar A*u'an e!era"atan
Pada prinsipnya kinerja peraat diukur dari terlaksananya asuhan
keperaatan. Pengertian standar menurut 9illies (5AA), adalah pernyataan
deskripti* tentang tingkat penampilan yang dipakai untuk menilai kualitas
struktur, proses, dan hasil. Sedangkan standar asuhan keperaatan (S1-)
adalah uraian pernyataan tingkat kinerja yang diinginkan, sehingga kualitas
struktur, proses dan hasil dapat dinilai. Standar asuhan keperaatan berarti
pernyataan kualitas yang didinginkan dan dapat dinilai pemberian asuhan
keperaatan terhadap pasien/klien. "ubungan antara kualitas dan standar
menjadi dua hal yang saling terkait erat, karena melalui standar dapat
dikuanti*ikasi sebagai bukti pelayanan meningkat dan memburuk (;ilkinson,
2006).
ujuan ditetapkanya standar asuhan keperaatan diantaranya yaitu>
41
http://www.indonesian-publichealth.com/2013/04/kinerja-pelayanan-kesehatan.htmlhttp://www.indonesian-publichealth.com/2012/12/asuhan-keperawatan.htmlhttp://www.indonesian-publichealth.com/2012/12/asuhan-keperawatan.htmlhttp://www.indonesian-publichealth.com/2013/04/kinerja-pelayanan-kesehatan.htmlhttp://www.indonesian-publichealth.com/2012/12/asuhan-keperawatan.html
-
8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc
42/139
5. 'eningkatkan kualitas asuhan keperaatan dengan memusatkan upaya
dan meningkatkan motiasi peraat terhadap pen!apaian tujuan.
2. 'engurangi biaya asuhan keperaatan dengan mengurangi kegiatan
peraat yang tidak penting atau tidak tepat dengan kebutuhan pasien.
8. 'emberikan landasan untuk mengantisipasi suatu hasil yang tidak
memenuhi standar asuhan keperaatan atas kelalaian petugas
keperaatan.
Sedangkan man*aat standar asuhan keperaatan antara lain>
5. 7alam praktek klinik, memberikan serangkaian kondisi untuk
mengealuasi mutu asuhan keperaatan dan juga merupakan alat
pengukur mutu penampilan kerja peraat yang sangat diperlukan
sebagai umpan balik dalam meningkatkan penampilan kerja peraat.
2. 7alam administrasi pelayanan keperaatan, sangat penting dalam
peren!anaan pola ketenagaan, program pengembangan sta* dan
mengidenti*ikasi isi dari program pelatihan.
8. 7alam pendidikan keperaatan, standar sangat membantu pendidikan
keperaatan dalam meren!anakan kurikulum.
. Sebagai area riset dan penelitian keperaatan dengan temuan yang dapat
digunakan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas asuhan
keperaatan.
B. 7alam system pelayanan kesehatan se!ara umum, peraat dapat
menggunakan standar untuk mengkomunikasikan inti asuhan
keperaatan kepada konsumen dan pro*esi kesehatan yang lain.
42
http://www.indonesian-publichealth.com/2014/02/jabatan-fungsional-perawat-dan-angka-kreditnya.htmlhttp://www.indonesian-publichealth.com/2014/02/jabatan-fungsional-perawat-dan-angka-kreditnya.htmlhttp://www.indonesian-publichealth.com/2014/08/manajemen-pengertian-dan-fungsinya.htmlhttp://www.indonesian-publichealth.com/2014/02/jabatan-fungsional-perawat-dan-angka-kreditnya.htmlhttp://www.indonesian-publichealth.com/2014/02/jabatan-fungsional-perawat-dan-angka-kreditnya.htmlhttp://www.indonesian-publichealth.com/2014/08/manajemen-pengertian-dan-fungsinya.html
-
8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc
43/139
7i ndonesia se!ara legal telah ditetapkan Standar 1suhan -eperaatan
(S1-) dan diberlakukan dan diterapkan di seluruh rumah sakit di ndonesia
melalui S- 7irektorat Pelayanan 'edik ?o.Y' 00.08.2.6.$68$ tahun 5AA8
tentang berlakunya S1- di rumah sakit. 1lasan diberlakukannya S1- yaitu
sebagai salah satu kriteria asuhan pro*esional, tolok ukur mutu asuhan
keperaatan, salah satu dasar hukum asuhan pro*esional. -emudian tujuan
dari diberlakukan S1- antara lain, se!ara umum untuk meningkatkan mutu
asuhan keperaatan, sedangkan se!ara khusus untuk mengetahui mutu
asuhan keperaatan, mengetahui kemampuan peraat dalam memberikan
asuhan keperaatan, meningkatkan tingkat kepuasan pasien terhadap asuhan
keperaatan, dan menurunkan biaya peraatan, serta melindungi
kepentingan pasien dan peraat. Standar asuhan keperaatan, sebagaimana
menurut 7epkes % (5AA$) sebagai berikut >
Stan)ar I 5 Pengkaj(an ke!era"atan
4erupa data anamnesa, obserasi yang pari purna dan lengkap serta
dikumpulkan se!ara terus menerus tentang keadaan pasien untuk menentukan
asuhan keperaatan, sehingga data dalam pengkajian harus berman*aat bagi
semua anggota tim. 7ata pengkajian meliputi pengumpulan data,
pengelompokan data dan perumusan masalah.
Stan)ar II 5 D(agn%*a ke!era"atan
Yaitu respon pasien yang dirumuskan berdasarkan data status kesehatan
pasien, dianalisis dan dibandingkan dengan norma *ungsi kehidupan pasien
dan komponennya terdiri dari masalah, penyebab dan gejala/tanda, bersi*at
aktual dan potensial dan dapat ditanggulangi oleh peraat. 7iagnosi
43
http://www.indonesian-publichealth.com/2014/12/pedoman-teknis-pemeriksaan-kesehatan-jemaah-haji.htmlhttp://www.indonesian-publichealth.com/2014/09/epidemiologi-demam-berdarah-ebola.htmlhttp://www.indonesian-publichealth.com/2014/12/pedoman-teknis-pemeriksaan-kesehatan-jemaah-haji.htmlhttp://www.indonesian-publichealth.com/2014/09/epidemiologi-demam-berdarah-ebola.html
-
8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc
44/139
keperaatan adalah diagnosi yang dibuat oleh tenaga pro*esional yang
menggambarkan tanda dan gejala menunjuk kepada masalah kesehatan yang
dirasakan pasien.
Stan)ar III 5 Peren#anaan ke!era"atan
Standar ini disusun berdasarkan diagnosis keperaatan, komponennya
meliputi prioritas masalah, tujuan asuhan keperaatan dan ren!ana tindakan.
Stan)ar I6 5 Inter+en*( ke!era"atan
4erupa pelaksanaan tindakan yang ditentukan dengan maksud agar kebutuhan
pasien terpenuhi se!ara maksimal yang men!akup aspek peningkatan,
pen!egahan, pemeliharaan serta pemulihan kesehatan dengan
mengikutsertakan keluarga serta berorientasi pada 5 komponen
keperaatan, antara lain
5. 'emenuhi kebutuhan oksigen
2. 'emenuhi kebutuhan nutrisi, keseimbangan !airan dan elektrolik
8. 'emenuhi kebutuhan eliminasi
. 'emenuhi kebutuhan keamanan
B. 'emenuhi kebutuhan kebersihan dan kenyamanan *isik
6. 'emenuhi kebutuhan istirahat dan tidur
$. 'emenuhi kebutuhan gerak dan kegiatan jasmani
=. 'emenuhi kebutuhan spiritual
A. 'emenuhi kebutuhan emosional
50. 'emenuhi kebutuhan komunikasi
55. 'en!egah dan mengatasi reaksi *isiologis
52. 'emenuhi kebutuhan pengobatan danmembantu proses penyembuhan,
44
http://www.indonesian-publichealth.com/2014/09/epidemiologi-demam-berdarah-ebola.htmlhttp://www.indonesian-publichealth.com/2014/03/kissme-dalam-koordinasi.htmlhttp://www.indonesian-publichealth.com/2014/09/epidemiologi-demam-berdarah-ebola.htmlhttp://www.indonesian-publichealth.com/2014/03/kissme-dalam-koordinasi.html
-
8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc
45/139
58. 'emenuhi kebutuhan penyuluhan
5. 'emenuhi kebutuhan rehabilitasi.
Stan)ar 6 5 E+alua*( ke!era"atan
7ilakukan se!ara periodi ksistematis dan beren!ana untuk menilai
perkembangan pasien. 'enentukan keberhasilan tindakan keperaatan dan
kebutuhan akan perubahan ren!ana peraatan meliputi > pengumpulan data
pengkajian, membandingkan perilaku pasien yang diharapkan dengan
kenyataan, melakukan ealuasi bersama pasien, keluarga dan bersama tim
kesehatan lainnya, mengidenti*ikasi perubahan yang dibutuhkan dalam
menentukan tujuan dan ren!ana keperaatan.
Stan)ar 6I 5 Catatan a*u'an ke!era"atan
7ilakukan se!ara indiidual oleh peraat selama pasien diraat inap maupun
raat jalan, digunakan sebagai in*ormasi, komunikasi dan laporan, dilakukan
segera setelah tindakan dilaksanakan sesuai dengan pelaksanaan proses
peraatan, setiap men!atat harus men!antumkan inisial /para* nama peraat,
menggunakan *ormulir yang baku, disimpan sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
J. Peran Pera"at Dalam Pen#ega'an )an Pengen)al(an Infek*(
7alam buku pedoman pen!egahan dan pengendalian in*eksi di rumah
sakit dan *asilitas pelayanan kesehatan lainnya (-emenkes, 2055)
menjelaskan baha penyakit in*eksi merupakan salah satu masalah kesehatan
yang saat ini menjadi perhatian besar di dunia. Penyakit in*eksi yang terjadi
bisa berasal dari komunita yang kita kenal 'ommunity +cquired &nfection
dan yang berasal dari lingkunga rumah sakit yang disebut dengan ospital
45
http://www.indonesian-publichealth.com/2013/05/poac-pada-fungsi-manajemen.htmlhttp://www.indonesian-publichealth.com/2013/05/poac-pada-fungsi-manajemen.html
-
8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc
46/139
+cquired &nfections ("1s) yang dulunya kita sebut in*eksi nosokomial.
indakan medis yang dilakukan oleh tenaga medis seperti dokter dan peraat
merupakan salah satu potensi yang dapat menularkan in*eksi untuk pasien
maupun petugas jika tidak sesuai dengan standar prosedur operasional (SP).
Peraat adalah tenaga pro*esional yang perannya tidak dapat
dikesampingkan dari lini terdepan pelayanan rumah sakit, karena tugasnya
mengharuskan peraat kontak paling lama dengan pasien. Peraat
merupakan karyaan rumah sakit yang kontak paling lama dengan pasien
bahkan 2 jam penuh, maka diasumsikan ikut mengambil peran yang !ukup
besar dalam memberikan kontribusi kejadian in*eksi nosokomial. enaga
keperaatan juga ikut berperan akti* dalam pengendalian in*eksi nosokomial.
Peraat dalam pen!egahan dan pengendalian in*eksi sangatlah
dibutuhkan mengingat pen!egahan in*eksi nosokomial merupakan suatu
upaya peningkatan mutu pelayanan rumah sakit kepada masyarakat. leh
karena itu rumah sakit menempatkan peraat sebagai bagian dari tim
pengendalian dan pen!egahan in*eksi rumah sakit pada komite pen!egahan
dan pengendalian in*eksi rumah sakit (PP%S) yang ditetapkan dalam aturan
kementerisn kesehatan. Salah satu tugas peraat dalam pengendalian dan
pen!egahan in*eksi rumah sakit yaitu sebagai infection prevention control
nurse (P3?) dan infection prevention control link nurse (P3#?).
1dapun tugas dan tanggung jaab peraat in*eksi (P3?) dalam
pen!egahan dan pengendalian in*eksi menurut pedoman pen!egahan dan
pengendalian in*eksi di rumah sakit dan *asilitas pelayanan kesehatan lainnya
(-emenkes, 2055) yaitu >
46
-
8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc
47/139
5. 'engunjungi ruangan setiap hari untuk memonitor kejadian in*eksi yang
terjadi di lingkungan kerja.
2. 'emonitor pelaksanaan pen!egahan dan pengendalian (PP), penerapan
SP, keaspadaan isolasi.
8. 'elaksanakan sureilans in*eksi dan melaporkan kepada komite
pen!egahan dan pengendalian in*eksi (-PP).
. 4ersama -PP melakukan pelatihan petugas kesehatan tentang PP.
B. 'elakukan inestigasi terhadap kejadian luar biasa (-#4) dan bersama+
sama -PP memperbaiki kesalahan yang terjadi.
6. 'emonitor kesehatan petugas kesehatan untuk men!egah penularan
in*eksi dari petugas kesehatan ke pasien atau sebaliknya.
$. 4ersama -PP menganjurkan prosedur isolasi dan memberi konsultasi
tentang PP yang diperlukan pada kasus yang terjadi di rumah sakit
=. 1udit PP termasuk terhadap limbah, laundry, gi
-
8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc
48/139
PP.
56. 'emprakarsai penyuluhan bagi petugas kesehatan, pengunjung, dan
keluarga, tentang topik in*eksi yang sedang berkembang di masyarakat
dan in*eksi dengan insidens tinggi
7alam melaksanakan tugas P3? di bantu oleh P3#? di tiap ruangan
peraatan. ugas dari P3#? pun di atur dalam pedoman pen!egahan dan
pengendalian in*eksi di %umah Sakit dan *asilitas pelayanan kesehatan
lainnya (2055) yaitu >
5. 'engisi dan mengumpulkan *ormulir sureilans setiap pasien di unit
raat inap masing+masing, kemudian menyerahkannya kepada P3? ,
ketika pasien pulang.
2. 'emberi motiasi dan teguran tentang pelaksanaan kepatuhan PP pada
setiap personil ruangan di unit raatnya masing+masing..
8. 'emberitahukan kepada P3? apabila ada ke!urigaan terjadinya "1s
pada pasien.
. 4erkoordinasi dengan P3? saat terjadi in*eksi -#4 in*eksi nosokomial,
memberi penyuluhan bagi pengunjung di ruang raatnya masing+masing,
konsultasi prosedur yang harus dijalankan bila belum dipahami.
B. 'emonitor kepatuhan petugas kesehatan yang lain dalam menjalankan
prosedur standar dan standar solasi.
. Pen)()(kan e*e'atan
4erdasarkan ndang+ndang ?omor ahun 200A tentang rumah
sakit dalam pasal 5 menyebutkan pengertian rumah sakit yaitu institusi
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
48
-
8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc
49/139
perorangan se!ara paripurna yang menyediakan pelayanan raat inap, raat
jalan, dan gaat darurat. Selanjutnya dikatakan baha pelayanan kesehatan
paripurna adalah pelayanan kesehatan yang meliputi promoti*, preenti*,
kurati*, dan rehabilitati*. 'enga!u kepada peraturan perundang+undangan
tersebut dapat dinyatakan baha di setiap rumah sakit harus dilaksanakan
upaya peningkatan kesehatan, salah satunya melalui kegiatan promosi
kesehatan.
ntuk menjalnkan *ungsi promosi kesehatan di suatu rumah sakit
makan dibutuhkan suatu deisi Promosi -esehatan %umah Sakit (P-%S)
yang merupakan unit penunjang pelayanan kesehatan promoti* dibaah
jajaran 7iisi Pendidikan & Pelatihan %S nhas yang pembentukannya
di!antumkan jelas dalam ketentuan -epmenkes % ?o.
526/'G?-GS/S-/I/2006. -epmenkes ini kemudian digantikan oleh
Permenkes % ?o. 00 tahun 2052 yang menjelaskan tentang pentunjuk
teknis promosi kesehatan rumah sakit.
P-%S adalah upaya %umah Sakit dalam meningkatkan kemampuan
pasien, klien dan kelompok masyarakat sehingga indiidu maupun kelompok
target ini dapat lebih mandiri dalam memper!epat proses penyembuhan dan
rehabilitasinya, kemandirian dalam meningkatkan kesehatan, pen!egahan
masalah kesehatan, dan pengembangan upaya kesehatan melalui
pembelajaran yang sesuai latar belakang sosial budaya masing+masing.
7alam melaksanakan tugas dalam melaksanakan pendidikan kesehatan
di rumah sakit tentunya harus menga!u pada standar -1%S yakni Pendidikan
49
-
8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc
50/139
Pasien dan -eluarga (PP-), yang kemudian dijelaskan lebih detail dalam 6
standar yakni
Stan)ar 0 > %umah sakit menyediakan penyuluhan yang mendukung
partisipasi pasien dan keluarganya dalam keputusan peraatan dan proses
peraatan.
5. 7i setiap S'@/nstalasi ditunjuk koordinator (penanggung jaab promosi
kesehatan) dengan S- 7irektur tama
2. Program kerja masing+masing S'@/nstalasi
8. %en!ana penyuluhan kelompok masing+masing S'@/nstalasi
. Pedoman Promosi -esehatan di buat di nstalasi Promosi -esehatan
B. SP edukasi di buat di nstalasi Promosi -esehatan
Stan)ar 1 > -ebutuhan penyuluhan setiap pasien diakses dan dimasukkan ke
dalam rekam medisnya. 1gar edukasi dapat dipahami dengan baik dilakukan
dahulu assesment/penilaian terhadap pasien dan keluarga meliputi >
5. -eper!ayaan dan nilai+nilai agama yang dianut pasien dan keluarganya
2. -e!akapan ba!a tulis, tingkat pendidikan dan bahasa mereka
8. "ambatan emosional dan motiasi
. -eterbatasan *isik dan kogniti*
B. -emauan pasien untuk menerima in*ormasi
Sehingga pemberi edukasi mengetahui apakah pasien dan keluarga bersedia
dan maupun untuk belajar hasil penilaian didokumentasikan dalam rekam
medis.
Stan)ar 2> Penyuluhan dan pelatihan membantu memenuhi kebutuhan
kesehatan pasien yang berkesinambungan>
50
-
8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc
51/139
5. %ujukan balik pasien ke Pusat -esehatan 'asyarakat (P-')/%S daerah
disertai dengan rujukan edukasi
2. Pembinaan ke P-'/%S daerah yang dilakukan dengan S'@
8. Perjanjian kerjasama (P-S) dengan nstitusi yang relean dengan kondisi
pasien seperti > Yayasan una %ungu, ;iyata 9una dan S#4
Stan)ar 3> Penyuluhan pasien dan keluarganya men!akup topik+topik berikut,
yang berkaitan dengan peraatan pasien > penggunaan obat+obatan yang
aman, potensi interaksi antara obat+obatan dan makanan, panduan gi
-
8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc
52/139
2. Sebaiknya n*ormasi/edukasi lisan ditunjang dengan materi tertulis yang
berkaitan dengan kebutuhan pasien
8. erdapat suatu proses eri*ikasi terhadap pasien dan keluarga baha
mereka telah memahami penyuluhan yang diberikan
Stan)ar 8> Pro*esional kesehatan yang meraat pasien bekerja sama untuk
menyediakan penyuluhan. Pro*esional kesehatan yang meraat pasien bekerja
sama untuk menyediakan penyuluhan/edukasi. 1gar penyuluhan/edukasi
berlangsung e*ekti* maka>
5. Pemberi edukasi harus memiliki pengetahuan tentang materi yang
diberikan
2. Pemberi dan penerima edukasi harus memiliki aktu yang !ukup
8. Pemberi edukasi harus memiliki keterampilan dan kemampuan
berkomunikasi e*ekti*
BAB III
PERENCANAAN
A. Pr%f(l Ruma' Sak(t5. 9ambaran #okasi
%S nhas merupakan rumah sakit umum pendidikan milik
-ementerian Pendidikan ?asional, yang terletak di alan Perintis
-emerdekaan -m 55, amalanrea tepat di pintu dua kampus niersitas
"asanuddin yang berdampingan dengan %S. dr. ;ahidin Sudirohusodo
milik 7epartemen -esehatan. 7engan mempertimbangkan e*isiensi dari
52
-
8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc
53/139
penggunaan sarana, e*isiensi peman*aatan S7' dan ren!ana
pengembangan academic health area di ilayah kampus ?"1S.
+cademic health area merupakan area tempat terpusatnya beberapa
instansi kesehatan terdiri atas dinas kesehatan proinsi, balai
laboratorium kesehatan, balai tehnik kesehatan lingkungan, unit
trans*usi darah proinsi, %S. 7r. ;ahidin Sudirohusodo, %S 9igi dan
'ulut "j. "alimah 7g. Sikati, @akultas -edokteran (Prodi -eperaatan,
@isioterapi, Psikologi, -edokteran "ean), @akultas -edokteran 9igi,
@akultas -esehatan 'asyarakat, dan @akultas @armasi.Posisi gedung yang strategis dan tempat berada di jalur utama kota
'akassar sehingga memberikan kemudahan akses bagi seluruh
masyarakat untuk meman*aatkan semaksimal mungkin pelayanan
kesehatan di %S nhas.
%S nhas terdiri dari 6 gedung terpisah. 7i mana peruntukan masing+
masing meliputi>
9edung 1 > sebagai pusat pendidikan , manajamen %S, Trauma
'entre,-ne *ay 'are, ome 'are, dan poliklinik
spesialis
9edung 4 > sebagai pusat 3, 3 dan -eperaatan.
9edung 3 > sebagai pusat poliklinik spesialis
9edung 7 > sebagai pusat akademik
9edung G & @ > sebagai pusat pelayanan 'ancer 'entre .oncology)
2. Sejarah %S nhas
Sejak aal @akultas -edokteran niersitas "asanuddin
mempergunakan %umah Sakit mum #abuang 4aji, %umah Sakit Stella
'aris, %umah Sakit Pelamonia, %umah Sakit ia 717 dan menyusul
%umah Sakit 1kademis sebagai tempat praktek 'ahasisa -edokteran
niersitas "asanuddin untuk men!apai gelar dokter.
53
-
8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc
54/139
Sesuai dengan perkembangan
-
8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc
55/139
%S nhas atau asanuddin /niversity ospital ("") untuk
gedung 1, 7iresmikan pada tanggal 5B @ebruari 2050 di 'akassar oleh
'enteri Pendidikan dan -ebudayaan Pro*.7r.'.?uh. %S nhas didirikan
berdampingan dengan %SP 7r. ;ahidin Sudirohusodo. Sedangkan
rumah sakit niersitas "asanuddin gedung G&@ diresmikan pada tanggal
$ april 2052 yang berlokasi tepat di depan rumah sakit 7%. ;ahidin
Sudirohusodo, dimana hal ini bertujuan untuk e*isiensi penggunaan
sarana dan e*isiensi peman*aatan sumber daya manusia (S7') sehingga
dapat dikembangkan konsep saling menguatkan dalam mengintegrasikan
program pendidikan, penelitian dan pemeliharaan kesehatan dengan %SP
7r. ;ahidin Sudirohusodo.
Selain di atas, lokasi yang berdekatan ini juga dalam rangka
perkembangan ilayah kampus nhas amalanrea akan dikembangkan
menjadi +cademic health 'entre di ndonesia bagian imur. %umah Sakit
niersitas "asanuddin akan dikembangkan sebagai rumah sakit yang
environmental friendly, energy saving serta mengembangkan teknologi
in*ormasi yang !anggih dalam menjalankan pelayananannya. Pelayanan
kesehatan yang dilayani di rumah sakit ini antara lain dekteksi dini
penyakit melalui penggunaan teknologi !anggih ( i0Tech) seperti
penggunaan 4iomolekuler serta pengembangan teknologi modern dan
pengembangan pusat+pusat layanan yang tidak dikembangkan oleh rumah
sakit yang ada di Sulaesi Selatan.
Pelayanan disediakan terdiri dari pelayanan spesialis dan sub
spesialis yang terpadu dalam !entre dan multidisiplin yang dimulai dari
55
-
8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc
56/139
deteksi dini dengan menggunakan teknologi !anggih seperti PG S!an,
1amma 'amera hingga terapi dengan menggunakan gamma knife, gen
terapi dan Sistem Sel, juga akan dikembangkan pelayanan 'ancer 'enter,
(ye 'enter, 'erebral and 2ascular &ntervention 'enter, #esearch 'enter,
Tele Medicine and (ducation 'enter, Trauma 'enter, *iagnostic 'enter,
(ndocrinology 3ertility 'enter, +ssesment +lternative Medicine
'enter,dan 3isioterapi and #ehabilitation 'enter"
8. Hisi dan 'isi
Hisi %umah Sakit > 'enjadi pelopor terper!aya dalam memadukan
pendidikan, penelitian dan pemeliharaan
kesehatan yang bertara* internasional
'isi %umah Sakit >
a. 'en!iptakan tenaga pro*essional yang berstandar internasional dalam
pendidikan, penelitian dan pemeliharaan kesehatan.
b. 'en!iptakan lingkungan akademik yang optimal untuk mendukung
pendidikan, penelitian dan pemeliharaan kesehatan.
!. 'empelopori inoasi pemeliharaan kesehatan melalui penelitian yang
unggul dan perbaikan mutu pelayanan berkesinambungan.d. 'emberikan pemeliharaan kesehatan se!ara terpadu dengan
pendidikan, penelitian yang berstandar internasional tanpa melupakan
*ungsi so!ial.
e. 'engembangkan jejaring dengan %S lain baik regional maupun
internasional.
56
-
8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc
57/139
57
-
8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc
58/139
3.Struktrur Organ(*a*(
9ambar 6 Struktur ganisasi %umah Sakit nhas
58
-
8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc
59/139
B. Ha*(l Pengkaj(an
Pengkajian dilakukan pada tanggal 2$ ktober sampai dengan 5 ?oember 205 dengan
!ara menyebarkan kuesioner kepada kepala bidang pelayanan keperaatan, kepala
ruangan, ketua tim, peraat pelaksana di ruang kemoterapi, raat inap mata, raat inap
HP, raat inap HHP, raat inap kelas 2 dan 8, raat inap kelas 5. ntuk mendukung
data kuesioner, maka dilakukan obserasi langsung untuk melihat tindakan peraat dalam
memberikan asuhan keperaatan khususnya yang berkaiatan dengan manajemen, serta
aan!ara dengan -epala 4idang Pelayanan -eperaatan, -etua -omite -eperaatan,
-etua Sub -omite PP -epala %uangan. Studi dokumentasi juga didapatkan dari 4idang
1dministrasi umum dan S7', 4idang Peren!anaan %S, 4idang -eperaatan, Sub
-omite PP, -omite -eperaatan, dan 3ostumer Seri!e sebagai sumber data sekunder.
Pendekatan yang digunakan untuk mendapatkan data menga!u pada *ungsi
manajemen mulai dari pengorganisasian, ketenagaan, kepemimpinan dan pengendalian
melalui siklus pendekatan masalah. 1nalisa hasil pengkajian yang telah diidenti*ikasi
akan diprioritaskan berdasarkan skoring. 7ata tersebut akan menajdi gambaran untuk
membuat ren!ana tindakan keperaatan yang tepat.
0. -ung*( Peren#anaan
a. Hisi dan 'isi
-epala bidang keperaatan menyatakan baha bidang keperaatan memiliki
isi dan misi bidang keperaatandengan menga!u pada isi dan misi %S, dan isi
misi tersebut telah disosialisasikan ke setiap ruangan peraatan. "al senada juga
diungkapkan oleh setiap kepala ruangan yang diaan!arai yang mengatakan
baha telah ada isi dan misi keperaatan disosialisakan ke ruangan dan dari hasil
obserasi terlihat isi misi tersebut telah dipajang di ruangan ke!uali di ruangan
kemoterapi dan 97.
Ma*ala' 9 4 b. %en!ana Strategis
59
-
8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc
60/139
-epala bidang keperaatan mengatakan baha dari isi misi tersebut diatas
bidang memiliki program kerja utama yaitu melakukan perbaikan model
keperaatan yang tentunya membenahi semua perangkat yang dibutuhkan seperti
sdm, sarana dan prasarana dll. Selain itu, program yang lain yaitu pengembangan
dan perbaikan mutu pelayanan keperaatan melalui pengiriman pelatihan serta
melanjutkan penjenjangan karir peraat. ;aan!ara dengan kepala ruangan mata,
kemoterapi, HP, HHP ditemukan baha adanya ketidakpahaman mengenai
peren!anaan strategis untuk pengembangan ruangan yang didukung oleh temuan
kuesioner dimana = orang (66,$E) kepala ruangan menyatakan tidak
diikutsertakan dalam pembuatan renstra.
Ma*ala' 9 Pema'aman ke!ala ruangan tentang ren#ana *trateg(* ruangan
ma*(' kurang
!. Peren!anaan "arian, 4ulanan, dan ahunan
7ari aan!ara diketahui bidang keperaatan memiliki ren!ana tahunan, bulanan
serta harian yang dituangkan dalam bentuk %en!ana -egiatan 1nggaran ahunan
(%-1). 7alam ren!ana tahunan bidang keperaatan melibatkan semua unit.
Sementara dari aan!ara dengan kepala ruangan, hampir seluruhnya menyatakan
hanya membuat ren!ana kebutuhan ruangan seperti kebutuhan sarana dan
prasarana ruangan, 1-, dan pelatihan yang diminta oleh pihak manajemen,
sementara untuk peren!anaan bulanan seperti rapat rutin, ronde keperaatan, dll
dilakukan namun tidak terdokumentasi. "asil ini didukung oleh kuesioner dimana
terdapat 6 orang (B0E) kepala ruangan mengatakan tidak membuat peren!anaan
untuk meningkatkan kepuasan pasien dan keluarga, orang (88,8E) kepala
ruangan menyatakan tidak membuat peren!anaan bulanan dan tahunan, B orang
(8=,BE) peraat primer menyatakan tidak membuat peren!anaan bulanan, 6 orang
(6,2E) peraat primer menyatakan tidak membuat peren!anaan tahunan.
Ma*ala' 9Belum %!t(maln,a !eren#anaan )( ruangan $ta'unan: ;ulanan: 'ar(an&
60
-
8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc
61/139
d. Peren!anaan S7'
-epala bidang keperaatan menyatakan peren!anaan untuk S7' peraat
belum sesuai dengan standar. ika menga!u pada Permenkes B6 hn 205 %S
nhas belum memenuhi standar untuk ketenagaan peraat. Peren!anaan untuk
S7' peraat belum sesuai dengan standar. ika menga!u pada. Permenkes B6 hn
205 %S nhas belum memenuhi standar untuk ketenagaan peraat. -epala
ruangan menyatakan baha peren!anaan kebutuhan S7' dibuat yakni pada saat
akan dilakukan perekrutan pegaai baru oleh S7'.
'enurut sub komite PP, mereka menghitung kebutuhan tenaga berdasarkan
standar yang ditetapkan dalam S- 'enkes no.2$0/'enkes/S-//200$ tentang
pedoman manajerial PP %S dan *asilitas kesehatan lainnya masih membutuhkan 5
orang P3? untuk membantu dalam melakukan sureilens dan monitoring karena
selama ini yang membantu P3? dalam hal itu adalah sekertaris. "al ini
dikarenakan untuk 5 P3? saja sangatlah sulit bagi dia untuk menjangkau semua
bagian yang ada di rumah sakit. nilah yang membuat kegiatan sureilens dan
monitoring belum e*ekti*. -endala ini telah diketahui oleh ketua komite selaku
pengambil keputusan meskipun sub komite PP dalam hal ini mempunyai
eenang dan tanggung jaab langsung ke direktur utama dengan tetap
sepengetahuan ketua komite.
Ma*ala' 9
0& Jumla' tenaga !era"at ;elum *e*ua( )engan *tan)ar
1& Tenaga IPCN ma*(' kurang
e. SP dan S1-
-etua komite keperaatan menyatakan standar pelayanan keperaatan (S1-
dan SP), belum dilakukan ealuasi se!ara rutin karena S1- dan SP masih
banyak yang belum tersedia di %S termasuk SP kegiatan audit keperaatan dan
kredensial peraat, S1-/SP di ruang peraatan khusus (kemoterapi, 3, -,
97, "7, ?3). ntuk saat ini, komite masih dalam tahap mengidenti*ikasi
61
-
8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc
62/139
SP/S1- yang ada disesuaikan dengan kebutuhan, berapa yang sudah tersedia dan
berapa yang masih perlu dilengkapi. paya pengembangan SP1/S1- masih dalam
tahap peren!anaan, karena sebelumnya komite akan melakukan ealuasi mengenai
SP/S1- yang sudah tersedia. "al senada juga diungkapkan oleh seluruh kepala
ruangan yang mengatakan baha baik SP dan S1- yang tersedia di ruangan
belum lengkap dan belum pernah dilakukan reisi/pengembangan SP/S1- sejak
tahun 2052.
Ma*ala' 9
0& SPO ;elum lengka!
1& SA ;elum lengka!
2& Belum )(lakukan e+alua*( SPO
-
8/19/2019 LAPORAN RESIDENSI RSUH_IRAfixxx.doc
63/139
b. raian ugas
7ari hasil