laporan stratigrafi bab 3

8/19/2019 laporan stratigrafi bab 3

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-stratigrafi-bab-3 1/7

BAB III

PENAMPANG STATIGRAFI ( MEASURED SECTION )

III.1. Tinjauan Singkat Penampang Statigrafi

Penampang stratigrafi menunjukan karateristik dari hasil penghubungan unit

stratigrafi, seperti reservoir batupasir atau caprock dari serpih. Penampang juga

sangat penting dalam mengetahui waktu dari suatu deformasi dengan menunjukan

sedimen yang penutup setelah pembentukan lipatan atau penyempitan suatu

lapisan setelah terbentuk patahan. Bagian dari penampang sayatan berikut akan

terbentuk jika berada pada suatu sequence.

Gambar 12. Deformasi susunan batuan (www.deovell.blogspot.com)

III.2. Maku! !an Tujuan pengukuran penampang tatigrafi

aksut Dan !ujuan pengukuran penampang stratigrafi ialah "

1. endapatkan data litologi terperin#i dariurutan$urutan perlapisan

suatu satuan stratigrafi %formasi,kelompok,anggota,dan sebagainya)2. endapatkan ketebalan yang teliti dari tiap$tiap satuan stratigrafi

&. 'ntuk mendapatkan dan mempelajari hubungan stratigrafi antar

satuan batuan dan urut$urutan sedimentasi dalam dalam arah (ertikal

se#ara detail, untuk menafsirkan lingkungan pengendapan

III.". Met#!e Pengam$i%an &ata Statigrafi

.&.1 etode Bentang !ali

28



29

etode bentang tali atau metode yang dilakukan dengan dasar

perentangan tali atau meteran panjang. *emua jarak dan ketebalan

diperoleh berdasar rentangan terbut. Pengukuran dengan metode ini

akan langsung menghasilkan ketebalan sesungguhnya hanya apabila

dipenuhi syarat sebagai berikut "

1. +rah rentangan tali tegak lurus pada jalur perlapisan.

2. +rah kelerengan dari tebing atau rentangan tali tegak lurus pada

arah kemiringan.&. Diantara 2 ujung rentangan tali tidak ada perubahan jurus maupun

kemiringan.

Gambar 1&. Pengukuran ketebalan se#ara langsung pada lapisan (ertikal %a) dan horiontal %b)%Sumber : Syamsul, 2009)

Pengukuran pada daerah datar, apabila jarak terukur adalah jarak tegak

lurus jurus, ketebalan langsung di dapat dengan menggunakan rumus " ! - d sin '

%dimana d adalah jarak terukur di lapangan dan ' adalah sudut kemiringan

lapisan). +pabila pengukuran tidak tegak lurus jurus, maka jarak terukur harus

dikoreksi seperti pada #ara diatas.

ba



30

Gambar 1. Posisi pengukuran pada daerah datar (Sumber : Diktat ulia! "rie #oor , 2009)

!erdapat beberapa kemungkinan posisi lapisan terhadap lereng seperti

diperlihatkan pada gambar 1/ dan gambar 11. %0atatan" sudut lereng %s) dan

kemiringan lapisan %) adalah pada keadaan yang tegak lurus dengan jurus atau

disebut true dip dan true slope).

1. emiringan lapisan searah dengan lereng.

Bila kemiringan lapisan % ) lebih besar daripada sudut lereng %s)

dan arah lintasan tegak lurus jurus, maka perhitungan ketebalan

adalah "

! - d sin % $ s ).

Gambar 13. Posisi pengukuran pada lereng yang searah dengan kemiringan lapisan(Sumber : Diktat ulia! "rie #oor , 2009)

Bila kemiringan lapisan lebih ke#il daripada sudutlereng dan arah

lintasan tegak lurus jurus, maka perhitungan ketebalan adalah"



31

! - d sin %s $ ).

Gambar 14. Posisi pengukuran pada lereng yang searah dengan kemiringan lapisan(Sumber : Diktat ulia! "rie #oor , 2009)

2. emiringan lapisan berlawanan arah dengan lereng

Bila kemiringan lapisan membentuk sudut lan#ip terhadap lereng

dan arah lintasan tegak lurus jurus maka"

! - d sin % 5 s ) .

Gambar 16. Posisi kemiringan lapisan membentuk sudut lan#ip terhadap lereng dan arah lintasantegak lurus %Sumber : #oor , 2009)

+pabila jumlah sudut lereng dan sudut kemiringan lapisan adalah

7// %lereng berpotongan tegak lurus dengan lapisan) dan arah

lintasan tegak lurus jurus maka "

! - d.



32

Gambar 18. Posisi pengukuran pada lereng yang berlawanan dengan kemiringan lapisan(Sumber : Diktat ulia! "rie #oor , 2009)

Bila kemiringan lapisan membentuk sudut tumpul terhadap lereng

dan arah lintasan tegak lurus jurus, maka "

! - d sin %18// $ $ s).

Gambar 17. Posisi pengukuran pada lereng yang berlawanan dengan kemiringan lapisan(Sumber : Diktat ulia! "rie #oor , 2009)

emiringan lapisan mendatar +pabila kemiringan lapisannya

mendatar, maka digunakan rumus "

! - d sin %s)

eterangan "

! - !ebal lapisan

s - *udut lereng

9apisan batuan tegak

+pabila dijumpai lapisan batuan tegak, maka rumusnya "

! - d



33

Gambar 21. Posisi pengukuran pada lapisan batuan tegak(Sumber : Diktat ulia! "rie #oor , 2009)

.&.2 etode :a#ob;s *taff

$acob%s Sta&& adalah sebuah tongkat yang panjangnya 1,3 meter, panjang

tongkat tersebut dibagi menjadi 13 bagian, atau setiap bagian panjangnya 1/ #m.

pada salah satu ujung tongkat ini terdapat klinometer < busur derajat yang

berfungsi untuk mengukur sudut kemiringan lapisan.

$acob%s Sta&& diran#ang untuk mengukur tebal lapisan batuan se#ara

langsung, artinya setelah selesai selesai mengukur penampang stratigrafi suatu

daerah, langsung diketahui berapa ketebalan lapisan yang diukur. etode ini

hanya dapat dilakukan pada daerah yang batuannya #ukup miring %lebih dari 1/=)

dan tidak #o#ok untuk daerah yang datar.

Gambar 22.!ongkat $acob %Sumber : Syamsul, 2009)

III.. Pengam$aran #%#m Stratigrafi



34

olom stratigrafi pada hakekatnya adalah kolom yang menggambarkan

susunan berbagai jenis batuan serta hubungan antar batuan atau satuan batuan

mulai dari yang tertua hingga termuda menurut umur geologi, ketebalan setiap

satuan batuan, serta genesa pembentukan batuannya.

Penampang kolom stratigrafi biasanya tersusun dari kolom$kolom dengan

atribut$atribut sebagai berikut" 'mur, >ormasi, *atuan Batuan, etebalan, Besar$

Butir, *imbol 9itologi, Deskripsi<Pemerian, >osil Dianostik, dan 9ingkungan

Pengendapan.

0ontoh !abel dibawah ini diambil dari google adalah #ontoh kolom

stratigrafi daerah arawang *elatan, :awa Barat yang tersusun dari kiri ke kanan

sebagai berikut" umur, formasi, satuan batuan, simbol litologi, deskripsi batuan,

dan lingkungan pengendapan.

!abel 2. olom stratigrafi(www.deovell.blogspot.com)

laporan stratigrafi bab 3

Documents

Transcript of laporan stratigrafi bab 3