LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT...Laporan Tahunan 2015, PT. Wahana Pronatural Tbk 7 dan dapat masuk ke...
Transcript of LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT...Laporan Tahunan 2015, PT. Wahana Pronatural Tbk 7 dan dapat masuk ke...
LAPORAN TAHUNAN
ANNUAL REPORT 2015
PT. Wahana Pronatural Tbk
Laporan Tahunan 2015, PT. Wahana Pronatural Tbk
2
Daftar Isi
halaman Informasi Perseroan 3
Laporan Dewan Komisaris 4
Laporan Dewan Direksi 6
Profil Perseroan 8
Visi dan Misi Perseroan 9
Ikhtisar Data Keuangan 10
Ikhtisar Saham 11
Struktur Perseroan 13
Analisa dan Pembahasan Manajemen 18
Prospek Usaha Perseroan 24
Tata Kelola Perseroan / Good Corporate Governance 27
Resiko Usaha 38
Tanggung Jawab Sosial 40
Laporan Keuangan Tahunan 41
Laporan Tahunan 2015, PT. Wahana Pronatural Tbk
3
INFORMASI PERSEROAN TANGGAL PENAWARAN UMUM : 22 Juni 2001 KANTOR PUSAT : Gedung Bumi Mandiri Tower II Lt.4 R 406-407 Jl. Panglima Sudirman 66 – 68 Surabaya 60271 Indonesia Telp : 031-5352705 / Fax : 031-5352704
Website : www.wapo.co.id Email : [email protected], [email protected] KANTOR CABANG : Gedung Graha Kencana Blok CK Jl. Raya Pejuangan No. 88 Kebun Jeruk
Jakarta Barat PABRIK : Jl. Narogong Km.14, Desa Limus Nunggal Kec. Cileungsi, Kabupaten Bogor Propinsi Jawa Barat DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
Komisaris Utama : Lia Tirtasaputra Komisaris (Independen) : Gunawan Ruslim Direktur Utama : Samin Direktur : Indra Widyadharma Direktur (Independen) : Hugeng Parhito
KOMITE AUDIT : Gunawan Ruslim (Ketua) Anita Rosalia Gunawan (Anggota) Nana Nuryana (Anggota) SEKRETARIS PERSEROAN : Iwan Setiawan AKUNTAN PUBLIK : KAP. SUPOYO, SUTJAHJO, SUBYANTARA & Rekan
Plaza Andhika Blok C.3-4 Jl. Simpang Dukuh 38-40 Telp. (031) 5341286, 5473585, Fax. (031) 5314560 Surabaya 60275 - Indonesia
PENDAFTAR SAHAM : PT. Kustodian Sentral Efek Jakarta Jl. Jendral Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190 Telp : 021-52991099 / Fax : 021-52991199 BURSA PENCATATAN SAHAM : PT. Bursa Efek Indonesia Jl. Jendral Sudirman Kav.52-53 Jakarta 12190
Pencatatan saham tanggal 22 Juni 2001 dengan kode WAPO
BIRO ADMINISTRASI EFEK : PT Sinartama Gunita
Jl. MH Thamrin Kav 22 No. 51 Menteng Jakarta
Laporan Tahunan 2015, PT. Wahana Pronatural Tbk
4
LAPORAN DEWAN KOMISARIS Pemegang Saham Yang Terhormat, Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmatNya sehingga Perseroan dapat menjalani tahun 2015 ini dengan baik. Selama tahun 2015 ini Dewan Komisaris telah menerima laporan Direksi mengenai kegiatan operasional Perseroan. Kami juga telah melakukan fungsi pengawasan dan mengkaji kebijakan bisnis yang dibuat oleh manajemen Perseroan dibawah arahan Direksi. Kami terus mendorong peningkatan penjualan, kualitas sumber daya manusia serta peningkatan kualitas Good Corporate Governance untuk memastikan penerapan prinsip-prinsip keterbukaan, akuntabilitas, kemandirian, kesetaraan dan kewajaran dalam mengelola Perseroan sehingga terwujud kepercayaan publik terhadap perusahaan.
Pemegang saham yang terhormat, kondisi ekonomi global tahun 2015 masih menunjukkan pelemahan dan ketidakpastian, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2015 sebesar 4.7%, melambat dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar 5.02%. tingkat inflasi 2015 sebesar 6.8% dan nilai tukar rupiah yang melemah dikisaran Rp13.400 per dollar. Realisasi pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat yang belum sesuai harapan banyak pihak sehingga kebijakan normalisasi suku bunga serba tidak menentu. Selain itu, kebijakan ekonomi Eropa dan Jepang yang mempertahankan kebijakan suku bunga rendah turut menambah likuiditas global. Pada saat yang sama terjadi pelemahan ekonomi Tiongkok yang memicu ekspektasi positif investor yang mencari risk adjusted return yang lebih tinggi. Harga komoditas internasionalpun mengalami pelemahan.
Ketidakpastian kondisi global tersebut, sayangnya disertai oleh pelemahan kinerja perekonomian Indonesia sehingga tekanan di pasar keuangan turut meningkat. Tekanan ini secara umum dapat terlihat pada cadangan devisa menurun sebesar 10.4%, dan peningkatan volume hutang luar negeri sebesar 3.5% per Oktober 2015 dimana didominasi oleh utang sektor swasta. Kondisi Indonesia di tahun 2016 adalah bersifat survival dibanding ekspansif. Rendahnya harga komoditas di pasaran internasional otomatis membuat penerimaan negara dari sektor non pajak akan berkurang dan kecenderungan untuk menggenjot penerimaan dari sektor pajak akan meningkat sehingga akan mengurangi daya beli rumah tangga dan produksi perusahaan.
Namun demikian perekonomian Indonesia diprediksi masih akan terus bergeliat dikarenakan masih relatif baiknya laju pertumbuhan ekonomi, inflasi yang relatif rendah, serta besarnya komitmen negara dalam pembangunan infrastruktur. Satu hal yang menjadi angin segar bagi Perseroan adalah Pemerintah telah menyatakan secara serius untuk terus mendorong usaha hulu hilir dan berkomitmen meningkatkan usaha dibidang perikanan dan kelautan untuk menumbuhkan perekonomian nelayan di daerah. Hal inilah yang menumbuhkan rasa optimisme kami terhadap peningkatan usaha Perseroan ke depan.
Dengan terus bergeliatnya perekonomian Indonesia diharapkan tingkat konsumsi masyarakat juga akan meningkat. Dewan Komisaris menilai hal ini akan mempengaruhi peningkatan penjualan Perseroan secara positif karena sejalan dengan bidang usaha Perseroan di bidang penyediaan bahan baku rumput laut serta dalam bidang industri makanan dan minuman. Ditengah menurunnya perekonomian, jajaran direksi Perseroan berupaya menjaga nilai penjualan agar tidak ikut tertekan. Meski demikian harus diakui bahwa melemahnya ekonomi global, menurunnya harga komoditas internasional yang mencapai 20% berdampak langsung terhadap harga komoditas rumput laut, daya beli masyarakat yang menurun berpengaruh pada penjualan candy dan dreamy. Direksi Perseroan berupaya mencari peluang usaha baru dengan melakukan kajian terhadap penjualan komoditas beras dan bubuk coklat yang diharapkan tahun 2016 ini dapat meningkatkan nilai penjualan dari berbagai komoditas baru. Disamping itu Perseroan juga telah
Laporan Tahunan 2015, PT. Wahana Pronatural Tbk
5
melakukan efisiensi disemua sektor, meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan cara pembinaan dan pelatihan serta penempatan sumber daya manusia sesuai dengan kompetensinya. Penjualan Perseroan selama tahun 2015 mengalami penurunan yang cukup besar yaitu 40% persen. Penjualan tahun 2015 adalah Rp 86.306 milyar dan tahun 2014 adalah Rp 144.37 milyar. Hal ini disebabkan komoditas biji kopi tidak lagi memberikan kontribusi Penjualan karena tidak memberikan keuntungan bagi Perseroan sehingga dilakukan dievaluasi untuk sementara waktu. Penjualan tahun 2015 terdiri dari rumput laut sebesar Rp 62.43 milyar (62,43 persen) serta candy dan dreamy sebesar Rp 23.86 milyar (23,86 persen). Ditengah menurunnya nilai penjualan, Dewan Komisaris mengapresiasi karena tahun 2015 Perseroan mampu mencatatkan laba sebesar Rp 284,44 juta dibandingkan tahun 2014 sebesar Rp 176.99 juta. Ini berarti direksi mampu melakukan efektifitas dan efiensi biaya dengan baik. Dewan Komisaris berpendapat bahwa Perseroan harus memikirkan strategi yang baik guna meningkatkan penjualannya di tahun depan dengan mencari peluang-peluang baru. Kami menghargai upaya-upaya yang telah dilakukan Perseroan selama ini sehingga masih dapat membukukan laba di tahun 2015. Kami juga memberikan catatan bahwa pelaksanaan Good Corporate Governance telah dilakukan dan berjalan dengan baik diseluruh aspek kegiatan usaha Perseroan. Kebijakan yang diterapkan juga selalu di evaluasi. Kami akan tetap memberikan arahan dan memastikan pelaksanaan dan pemenuhan stándar Good Corporate Governance dan etika bisnis, melakukan evaluasi dan memberikan masukan serta arahan kepada dewan direksi dalam mengambil langkah-langkah strategis bagi Perseroan. Kami terus bekerja sama dengan direksi Perseroan dan khusunya dengan komite audit secara baik. Opini kami adalah Direksi telah melakukan upaya dan kebijakan yang baik untuk Perseroan. Akhirnya kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada direksi, manajemen dan staf atas upaya dan sumbangsih mereka terhadap kinerja Perseroan selama tahun berjalan. Dewan Komisaris juga menyampaikan perhargaan kepada seluruh stakeholder Perseroan yang telah memberikan kontribusi baik besar maupun kecil. Kami berharap kinerja yang lebih baik akan dicapai pada masa mendatang. Surabaya, April 2016 Lia Tirtasaputra Komisaris Utama
Laporan Tahunan 2015, PT. Wahana Pronatural Tbk
6
LAPORAN DEWAN DIREKSI Yang Terhormat Para Pemegang Saham, Ucapan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmatNya Perseroan dapat melewati tahun 2015 ini dengan baik. Suatu kebahagiaan bagi kami dapat menyampaikan laporan hasil usaha Perseroan tahun 2015 serta menyampaikan rasa terima kasih kepada pemegang saham, para supplier, pelanggan dan karyawan atas dukungan dan kerjasama secara terus menerus kepada Perseroan. Secara khusus Direksi telah menerapkan berbagai kebijakan pengelolaan, pengawasan dan pengendalian. Kebijakan pengelolaan mencakup keuangan, produksi dan penjualan, sedangkan kebijakan pengawasan dan pengendalian ditujukan sebagai evaluasi atas kegiatan usaha yang telah dijalankan. Selama tahun 2015, manajemen berupaya untuk menjaga operasional usaha melalui peningkatan perputaran persediaan dan melakukan efisiensi biaya di sektor produksi dan sektor lainnya. Kondisi ekonomi global tahun 2015 yang masih menunjukkan pelemahan dan ketidakpastian serta melemahnya ekonomi Tiongkok sangat berpengaruh terhadap iklim usaha Perseroan, terutama untuk komoditas bahan baku rumput laut dimana hampir 90 persen produk tersebut diekspor keluar luar negeri. Pelemahan harga komoditas dipasaran internasional mempengaruhi secara langsung harga bahan baku di dalam negeri. Menyikapi hal tersebut Perseroan berupaya menjaga pasokan bahan baku dengan melakukan pembelian bahan baku secara kompetitif dan prinsip kehati-hatian. Selain sektor produksi, perseoran tetap menjaga kualitas sumber daya manusia dengan mengikuti pembinaan dan pelatihan, juga penempatan sumber daya manusia yang di sesuaikan dengan kompetensi masing-masing sehingga dapat menghasilkan output yang maksimal. Upaya yang kami lakukan terfokus pada pengembangan usaha dan mengurangi beban keuangan. Penjualan Perseroan selama tahun 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 86.30 milyar dan Rp 144,37 milyar, mengalami penurunan sebesar 40%. Hal ini disebabkan karena tahun 2015 Perseroan tidak malakukan penjualan komoditas kopi biji. Perseroan melakukan evaluasi sementara waktu terhadap komoditas ini karena tingginya biaya perolehan. Penjualan tahun ini terdiri dari rumput laut serta candy dan dreamy dengan nilai penjualan rumput laut sebesar Rp 62.43 milyar (62,4%) sedangkan permen dan candy sebesar Rp 23.86 milyar (23,8%). Rencana Perseroan untuk melakukan penjualan komoditas coklat dan pala masih belum terealisasi tetapi diharapkan pada tahun 2016 sudah dapat dilakukan ditambah dengan komoditas beras untuk meningkatkan margin penjualan. Laba kotor Perseroan untuk tahun 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 4.71 milyar dan Rp 4,77 milyar. Jika dilihat dari nilai penjualan, posisi laba kotor tahun 2015 lebih baik dibandingkan tahun 2014, akan tetapi nilainya hampir sama. Hal ini karena beban pokok penjualan tahun 2015 juga menurun. Biaya pemakaian bahan baku juga mengalami penurunan seiring dengan menurunnya penjualan produk candy dan dreamy, demikian juga upah tenaga kerja langsung mengalami penurunan. Biaya produksi tahun 2015 Rp 31.40 milyar sedangkan tahun 2014 sebesar Rp 29,29 milyar. Penurunan beban pokok penjualan ada pada pembelian bahan yaitu sebesar Rp 54.59 milyar dari tahun sebelumnya sebesar Rp 119,20 milyar. Ini dikarenakan penurunan produksi dreamy dan candy serta menurunnya pembelian komoditas rumput laut akibat fluktuasi harga. Memperhatikan kondisi ini Perseroan akan melakukan evaluasi kebijakan yang menyangkut pembelian bahan baku dan penetrasi pasar untuk produk dreamy dan candy. Tahun 2015 Perseroan mencatatkan laba komprehensif sebesar Rp 285.44 juta. Mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar Rp 176.99 juta atau sebesar 61,2%. Peningkatan ini dikarenakan penekanan harga pokok produksi. Saat ini kendala yang dihadapi Perseroan adalah persaingan usaha yang semakin ketat dan sangat terbuka terutama untuk produk rumput laut. Pelaku usaha sejenis sangat banyak
Laporan Tahunan 2015, PT. Wahana Pronatural Tbk
7
dan dapat masuk ke daerah sentra budidaya rumput laut sehingga harga ditingkat petani menjadi fluktuatif. Sedangkan untuk produk candy dan dreamy Perseroan masih optimis dapat meningkatkan penjualannya di tahun 2016. Terlepas dari kondisi di tahun 2015, kami tetap percaya bahwa kegiatan usaha Perseroan akan membaik di tahun mendatang. Komitmen pembangunan ekonomi yang ditunjukan pemerintah cukup besar, pembangunan insfrastruktur terus menerus dilakukan sehingga memberikan rasa optimisme kami dalam menjalankan usaha. Pemerintah juga menyatakan terus mendorong dan berkomitmen peningkatan usaha dibidang perikanan dan kelautan, menegakkan hukum dan melindungi kepentingan maritim untuk menumbuhkan perekonomian nelayan di daerah. Hal inilah yang meyakinkan kami terhadap peningkatan usaha Perseroan ke depan. Direksi bersama-sama dengan Dewan Komisaris akan melakukan evaluasi dan fungsi pengawasan terhadap kegiatan usaha, serta melakukan efiensi biaya dengan pengelolaan keuangan yang hati-hati. Direksi juga memandang sangat penting serta terus berkomitmen dalam penerapan Good Corporate Governance yang baik dalam organisasi. Perseroan telah memiliki komisaris independen, direktur independen dan komite audit untuk memastikan penerapan prinsip-prinsip keterbukaan, akuntabilitas, kemandirian, kesetaraan dan kewajaran dalam mengelola Perseroan. Akhirnya kami atas nama seluruh jajaran Direksi, menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan kepada para pemegang saham, supplier, pelanggan, karyawan, rekan-rekan bisnis serta semua pihak atas kerja keras, dedikasi dan kontribusinya kepada Perseroan. Kami berharap bahwa dengan dukungan penuh tersebut, kegiatan usaha Perseroan akan semakin membaik dikemudian hari. Surabaya, April 2016 S A M I N Direktur Utama
Laporan Tahunan 2015, PT. Wahana Pronatural Tbk
8
PROFIL PERSEROAN Sejarah Pendirian PT Wahana Pronatural Tbk (”Perseroan”), didirikan di Indonesia pada tahun 1979, berawal sejak didirikannya CV Phonix Mas pada tahun 1979 yang bergerak dalam bidang perdagangan hasil bumi dan kelautan. Diawali dari perdagangan lokal antar pulau yang terus berkembang dengan baik. Tahun 1982 Perseroan mulai melakukan ekspor produk-produknya. Usaha ini dilanjutkan dengan pembangunan pabrik pengolahan kacang mete pada tahun 1989 di kota Mataram Nusa Tenggara Barat. Pada tahun 1993 didirikan PT Golden Phoenix berdasarkan Akta nomor 096 yang dibuat dihadapan Notaris Wahyudi Suyanto SH. di Surabaya. PT Golden Phoenix sendiri adalah induk dari CV Phoenix Mas bergerak dibidang pengolahan rumput laut menjadi karagenan (tepung rumput laut). Tahun 1996 PT Golden Phoenix berubah namanya menjadi PT Wahana Yuda Mandiri dan selanjutnya pada tahun 2000 diubah namanya menjadi PT Wahana Phonix Mandiri berdasarkan Akta nomor 44 tanggal 31 Januari 2000 dibuat dihadapan Yonsah Minanda, SH. Notaris di Jakarta. Pada tanggal 22 Juni 2001 Perseroan mencatatkan sahamnya pada PT Bursa Efek Indonesia (dahulu bernama PT Bursa Efek Jakarta) dengan melakukan penawaran saham perdana atas 200.000.000 (dua ratus juta) lembar dengan nominal Rp 100,- (seratus rupiah) per saham dengan harga penawaran Rp 175,- (seratus tujuh puluh lima rupiah) per lembar. Sebagai langkah untuk memperluas strategi integrasinya, pada akhir tahun 2011 Perseroan melakukan ekspansi usaha dengan melakukan pembelian aset berupa pabrik pengolahan permen milik PT Inasentra Unisatya yang berada di Bogor Jawa Barat dan telah memulai operasional pada tahun 2012. Untuk memperbaiki struktur keuangannya, Perseroan melakukan penjualan (divestasi) saham pada anak usahanya yaitu PT Phonix Mas Persada. Perseroan berdomisili di Surabaya, dengan kantor pusat di Gedung Bumi Mandiri Tower II Lt. 4 R 406-407 Jl. Panglima Sudirman 66 – 68 Surabaya. Dalam rapat umum pemegang saham tahun 2012 Perseroan berubah nama menjadi PT Wahana Pronatural Tbk berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham No. 2 tanggal 2 Juni 2012 oleh Wachid Hasyim SH., Notaris di Surabaya. Perubahan anggaran dasar ini telah mendapatkan pengesahan dari Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU.41594.AH.01.02.Tahun 2012 tanggal 1 Agustus 2012. Bidang Usaha Perseroan bergerak dibidang perdagangan, pembangunan, industri, perdagangan hasil tambang, pertanian, percetakan, pengangkutan, dan jasa. Komoditas utama perdagangan hasil pertanian dan hasil kelautan adalah rumput laut kering, candy, kopi dan coklat. Sebagian besar penjualan rumput laut dijual lokal. Di bidang pembangunan, Perseroan bertindak sebagai pengembang dan pemborong pada umumnya (general contractor). Dalam rangka diversifikasi dan meningkatkan kegiatan usaha utama, Perseroan mulai memproduksi permen dengan beberapa merk dan segmen di tahun 2012.
Laporan Tahunan 2015, PT. Wahana Pronatural Tbk
9
VISI DAN MISI PERSEROAN Visi Perseroan: Menjadi perusahaan agroindustri terkemuka dalam mengolah produk unggulan alam Indonesia Misi Perseroan: 1. Membangun integrasi usaha pengolahan rumput laut dan produk pertanian yang berdaya saing
internasional. 2. Menjadi industri pengolahan makanan dan minuman yang sehat dan berkarakter. 3. Mendukung Pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama petani dan nelayan
daerah. 4. Membantu Pemerintah dalam menambah pendapatan asli daerah (PAD); 5. Pertumbuhan dan perkembangan Perseroan dan perekonomian masyarakat yang semakin meningkat; 6. Membuka lapangan kerja baru dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat baik di sektor
pertanian, perkebunan dan industri; 7. Meningkatkan penghasilan atau keuntungan Perseroan untuk dapat berkembang menjadi lebih besar
dan maju. Strategi Perseroan: 1. Meningkatkan kapasitas produksi dengan pendekatan yang baik kepada masyarakat di sentra
budidaya pertanian dan hasil laut. 2. Menekan biaya bahan baku antara lain dengan mengelola tingkat perputaran persediaan, melakukan
pembelian bahan baku dengan harga yang lebih rendah tanpa menurunkan kualitas. 3. Menghimpun dana modal usaha dan investasi dari bank atau lembaga keuangan pemerintah dan
swasta. 4. Menciptakan suatu power yang memiliki nilai tambah dan kemanfaatan tinggi (semua bahan baku
dan limbahnya). 5. Bekerjasama dengan pemerintah daerah dan lembaga-lembaga lainya khususnya yang berkaitan
dengan peningkatan sarana dan prasarana produksi. 6. Meningkatkan etos kerja dan profesionalisme seluruh personel Perseroan, sistem manajemen usaha,
administrasi, organisasi dan informasi.
Laporan Tahunan 2015, PT. Wahana Pronatural Tbk
10
IKHTISAR DATA KEUANGAN Ikhtisar data keuangan PT Wahana Pronatural untuk 3 (tiga) tahun terakhir adalah sebagai berikut:
(dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain) 2013 2014 2015 Disajikan Kembali HASIL USAHA Penjualan Bersih 126,893 144.379 86.307 Laba (Rugi) Kotor 3,727 4.772 4.714 Laba (Rugi) Usaha (212) 78 477 Laba (Rugi) Komprehensif 147 177 285 Jumlah Saham yang Beredar 520 520 520 Laba Per Saham Dasar 0.28 0,34 0.51 Dilusi 0.46 0,55 0.84 POSISI KEUANGAN Modal Kerja Bersih 5,417 8.977 12.885 Jumlah Aset Lancar 35,135 32.736 34.687 Jumlah Aset Tidak Lancar 79,454 76.308 72.885 Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 29,718 23.759 21.801 Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 69,882 70.118 70.318 Jumlah Ekuitas 14.990 15.167 15.452 RASIO USAHA (%) Laba Kotor / Penjualan Bersih (Gross Profit Margin) 2,94 3,31 5.46
Laba Usaha / Penjualan Bersih (Operating Profit Margin) -0,17 0,05 0.55
Laba Komprehensif / Penjualan Bersih (Net Profit Margin) 0,12 0,12 0,33
Laba Komprehensif / Jumlah Aset (Return On Assets) 0,13 0,16 0,27
Laba Komprehensif / Jumlah Ekuitas (Return On Equity) 0,98 1,17 1,85
RASIO KEUANGAN (%) Aset Lancar / Liabilitas Jangka Pendek (Current ratio) 118,23 137,78 159.10 Liabilitas / Ekuitas (Debt to Equity) 664.46 618,97 596.16 Liabilitas / Aset (Debt to Assets) 86,92 86,09 85.64
Laporan Tahunan 2015, PT. Wahana Pronatural Tbk
11
IKHTISAR SAHAM Komposisi Pemegang Saham Perseroan dapat digambarkan dalam tabel sebagai berikut :
Pemegang Saham Nilai Nominal Rp 100 Per Saham
Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh
Persentase Kepemilikan
Jumlah (Rp)
PT. Pesona Bangun Mandiri 55.000.000 10.58 5.500.000.000 PT. Mitra Niaga Sakti 55.000.000 10.58 5.500.000.000 PT. Surya Pelangi Mandiri 100.000.000 19.23 10.000.000.000 PT. Hijau Sari 100.000.000 19.23 10.000.000.000 Masyarakat (dibawah 5%) 210.000.000 40.38 21.000.000.000
Jumlah 520.000.000 100.00 52.000.000.000 Informasi Harga Saham Perkembangan harga saham Perseroan selama tahun 2015 serta perbandingan dengan tahun 2014 :
VOLUME PEREDARAN JUMLAH SAHAM KAPITALISASI VOLUMETTG TRD AKHIR SAHAM (Unit) TERCATAT PASAR PERDAGANGAN
TRIWULAN I 71 50 64 12.291.000 520.000.000 88.400.000.000 7.500
TRIWULAN II 86 55 63 9.837.000 520.000.000 95.680.000.000 10.001.500
TRIWULAN III 75 54 58 3.356.300 520.000.000 98.280.000.000 23.010.000
TRIWULAN IV 101 50 64 115.324.100 520.000.000 96.720.000.000 50.400
VOLUME PEREDARAN JUMLAH SAHAM KAPITALISASI VOLUMETTG TRD AKHIR SAHAM (Unit) TERCATAT PASAR PERDAGANGAN
TRIWULAN I 81 62 69 15.155.400 520.000.000 108.160.000.000 515.000
TRIWULAN II 85 61 75 4.086.200 520.000.000 113.360.000.000 -
TRIWULAN III 85 55 55 2.301.400 520.000.000 95.680.000.000 -
TRIWULAN IV 85 50 54 707.800 520.000.000 84.760.000.000 -
PERIODE2015
HARGA (Rp.)
PERIODE2014
HARGA (Rp.)
Laporan Tahunan 2015, PT. Wahana Pronatural Tbk
12
Kronologi Pencatatan Saham dan Penambahan Jumlah Saham Pada tanggal 22 Juni 2001 Perseroan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (dahulu PT Bursa Efek Jakarta) dengan melakukan penawaran saham perdana atas 200.000.000 (dua ratus juta) lembar dengan nominal Rp100,- (seratus rupiah) per saham dengan harga penawaran Rp.175,- (seratus tujuh puluh lima rupiah) per lembar. Pada tahun 2011 Perseroan melakukan penambahan modal dasar dari Rp.100.000.000.000,- (seratus milyar rupiah) menjadi Rp.200.000.000.000,- (dua ratus milyar rupiah). Struktur pemegang saham utama dan pengendali -Lia Tirtasaputra (50%) -Thelly Rope (70%) -Felicia Alim (50%) -Evelia (30%)
-Willianto A (50%) -Hudiono G (50%) -Melly (50%) -Junia Linardi (50%) -Anita Rosalia (50%) -Agnes Kristina (50%)
PT. Indo KreasiPratama (70%)
PT. MitrayaTrasia (30%)
PT. PesonaBangun Mandiri55 Juta (10,58%)
PT. Mitra NiagaSakti
55 Juta (10,58%)
PT. WAHANA PRONATURAL TBK520 Juta Saham
Masyarakat210 Juta(40,38%)
PT. Hijau Sari100 Juta
PT. Surya PelangiMandiri
100 Juta (19,23%) (19,23%)
Laporan Tahunan 2015, PT. Wahana Pronatural Tbk
13
STRUKTUR PERSEROAN
Susunan Pengurus Susunan Komisaris dan Direksi Perseroan berdasarkan Akta Notaris Wachid Hasyim,S.H., No. 34 tanggal 19 Juni 2014 adalah sebagai berikut :
Komisaris
Komisaris Utama : Lia Tirtasaputra Komisaris (Independen) : Gunawan Ruslim
Direksi
Direktur Utama : Samin Direktur : Indra Widyadharma Direktur (Independen) : Hugeng Parhito
Komite Audit
Ketua : Gunawan Ruslim Anggota : Anita Rosalia Gunawan Anggota : Nana Nuryana
Manajer Operasional : Iwan Setiawan Manajer Accounting : Artha Lovie W Manajer Produksi & Pemasaran : Indra Widyadharma Corporate Legal : Iwan Setiawan
Dewan Direksi
Manajer Operasional Manajer Accounting
Keuangan
Corporate Legal
Dewan Komisaris
Manajer Produksi & Pemasaran
Corporate Secretary
Akuntansi
Hukum
Perizinan
Logistik
Umum
Manufacturing
Trading
Komite Audit
Laporan Tahunan 2015, PT. Wahana Pronatural Tbk
14
Sesuai dengan anggaran dasar Perseroan, masa jabatan dewan komisaris dan direksi adalah 5 tahun dan berakhir sampai dengan 22 Juni 2016. Demikian pula dengan masa jabatan komite audit. Profil Pengurus Perseroan DEWAN KOMISARIS : Lia Tirtasaputra Komisaris Utama Lahir di Jakarta 1975, lulusan fakultas ekonomi Universitas Indonesia di Jakarta, mengawali karir sebagai financial analyst di PT. Inti Salim Corpora, financial controller di PT Sioen Indonesia dan sales administration manager PT. Johnson Johnson Indonesia. Beliau pernah menjabat sebagai direktur, direktur utama maupun komisaris utama pada beberapa perusahaan. Sejak tahun 2011 menjabat sebagai komisaris utama PT Wahana Pronatural Tbk. Gunawan Ruslim Komisaris (Independen) Lahir di Jakarta 1969 (47 tahun), sarjana ekonomi akuntansi di Universitas Katolik Parahyangan tahun 1991, kemudian memperoleh gelar Magister Management di Universitas Indonesia pada tahun 1995, Ph.D Candidate in Finance di Universitas Katolik Parahyangan. Pernah mengajar di beberapa perguruan tinggi di Jakarta, diantaranya di Universitas Trimurti dan Universitas Indonesia. Sampai saat ini masih tercatat sebagai pengajar di Universitas Podomoro Jakarta. Beliau pernah memegang beberapa jabatan penting di beberapa perusahaan dan juga menjabat sebagai direktur. Sejak tahun 2014 menjabat sebagai komisaris independen PT Wahana Pronatural Tbk. Penunjukan dewan komisaris berdasarkan keputusan rapat umum pemegang saham (RUPS) pada tanggal 19 Juni 2014, dan tertuang didalam Akta No. 34 tanggal 19 Juni 2014 Notaris Wachid Hasyim SH., di Surabaya dan telah diberitahukan kepada Kementerian Hukum dan HAM RI No. Ketetapan AHU-16693.40.22.2014 tanggal 30 Juni 2014. Dewan komisaris tidak memiliki saham dalam Perseroan DIREKSI : Samin Direktur Utama Lahir di Tanjung Pinang 1968 (48 tahun), mendapatkan gelar Magister Management (S2) di Universitas Pancasila Jakarta pada tahun 1998, mengawali karir sebagai staf akunting di PT Halim Adibina Managemen pada tahun 1991, kemudian sebagai asisten manajer akunting di PT Besindo pada tahun 1996. Beliau pernah menjadi general manager, dan direktur di beberapa perusahaan. Sejak tahun 2011 menjabat sebagai direktur utama PT Wahana Pronatural Tbk. Sebagai direktur utama, beliau bertanggung jawab terhadap seluruh kepengurusan Perseroan, namun secara teknis beliau bertanggung jawab terhadap beberapa hal diantaranya: - Pengelolaan Perseroan melalui tata kelola resiko dan tata kelola perusahaan. - Pelaksanaan praktek akuntansi dan pembukuan sesuai ketentuan perusahaan publik. - Penyusunan strategi bisnis, anggaran dan pelaksanaan fungsi audit internal.
Laporan Tahunan 2015, PT. Wahana Pronatural Tbk
15
Indra Widyadharma Direktur Lahir di Surabaya 1974 (41 tahun), mendapatkan gelar Master of Bussines Administrasion (MBA) City University di Amerika Serikat, mengawali karir sebagai finance manager di Sea Technology LLC di USA pada tahun 1998, sepulangnya ke Indonesia, pada tahun 2001 melanjutkan karir sebagai oil and grains analyst pada CV Palma Surabaya yaitu perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan olein dan beberapa produk komoditi. Selanjutnya 2008 mendirikan dan menjabat direktur di CV Surya Terang Asia Raya, yang bergerak dalam perdagangan dan pembibitan rumput laut. Dan pada tahun 2011 bergabung bersama PT Wahana Pronatural Tbk sebagai direktur. Tugas beliau lebih terfokus pada hal hal sebagai berikut : - Pelaksanaan operasional perusahaan, penjualan, pembelian termasuk rencana kerja proyek. - Pelaksanaan pengendalian internal dan keuangan. - Pelaksanaan struktur pengendalian internal harian dan pengambilan tindakan operasional. Penunjukan dewan direksi berdasarkan keputusan rapat umum pemegang saham (RUPS) pada tanggal 23 Juni 2011, dan tertuang didalam Akta No. 50 tanggal 23 Juni 2011 Notaris Wachid Hasyim SH, di Surabaya dan disahkan oleh surat ketetapan Kementerian Hukum dan HAM RI No.AHU-AH. 01.10.24687 tanggal 1 Agustus 2011. Dewan direksi tidak memiliki saham dalam Perseroan. Hugeng Parhito Direktur (Independen) Lahir di Solo 1951 (65 tahun), lulusan dari Lembaga Pendidikan Manajemen pada tahun1974 dan mendapatkan Post Graduate Diploma dari Warren J Keagan pada tahun 2000. Mengawali karir sebagai area manager di PT Sati Indonesia, marketing manager di PT Indo Marco dan sebagai marketing direktur PT Indomiwon Citra Inti. Beliau pernah memegang beberapa jabatan utama dan juga menjabat sebagai direktur ataupun presiden direktur pada beberapa perusahaan. Pada tahun 2011 sampai dengan 2014 beliau pernah menjabat sebagai komisaris independen Perseroan sekaligus sebagai ketua komite audit. Dan sejak tahun 2014 menjabat sebagai direktur independen PT Wahana Pronatural Tbk. Penunjukan dewan direksi berdasarkan keputusan rapat umum pemegang saham (RUPS) pada tanggal 19 Juni 2014 dan tertuang didalam Akta No. 34 tanggal 19 Juni 2014 Notaris Wachid Hasyim SH, di Surabaya dan telah diberitahukan kepada Kementerian Hukum dan HAM RI No. Ketetapan AHU-16693.40.22.2014 tanggal 30 Juni 2014. Dewan direksi tidak memiliki saham dalam Perseroan. SUMBER DAYA MANUSIA Perseroan menyadari akan pentingnya peranan sumber daya manusia sebagai salah satu faktor pendukung keberhasilan kegiatan usahanya. Dalam upaya meningkatkan mutu tenaga kerja, Perseroan memberikan kesempatan bagi karyawannya untuk berpartisipasi dalam program pelatihan. Perseroan pada tahun 2015 memiliki 9 orang karyawan (diaudit) kesemuanya adalah karyawan tetap yang terdiri dari berbagai tingkat dan jabatan, pendidikan, umur dan displin ilmu. Dalam pengelolaan sumber daya manusia, Perseroan meletakkan beberapa prinsip dasar yang menjadi pedoman bagi setiap pimpinan unit organisasi Perseroan dalam melaksanakan supervisi terhadap karyawan yang berada di bawah tanggung jawabnya, sehingga setiap karyawan akan dapat menerima
Laporan Tahunan 2015, PT. Wahana Pronatural Tbk
16
nilai-nilai Perseroan sebagai nilai pribadi masing-masing. Untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas serta motivasi tiap karyawan, Perseroan melakukan upaya antara lain : a. Perbaikan Sistem Pengupahan atau Penggajian
Perseroan memiliki standar dalam menetapkan upah minimum. Besarnya upah/gaji senantiasa memperhatikan upah minimum yang ditetapkan pemerintah termasuk upah minimum regional untuk tahun berjalan. Sejauh ini besaran upah/gaji karyawan Perseroan berada di atas upah standar minimum yang ditetapkan.
b. Menyediakan Tunjangan dan Fasilitas
Secara umum tunjangan dan fasilitas mendasar yang disediakan Perseroan bagi karyawan mengacu pada peraturan Undang-undang No.13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan diantaranya tunjangan pengobatan/kesehatan dengan sistem reimburs, pemberian asuransi kesehatan kepada semua karyawan termasuk keikutsertaan dalam program BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan. Diberikan pula tunjangan transportasi, tunjangan kematian serta tunjangan komunikasi.
c. Latihan dan Pengembangan
Jenis-jenis pelatihan didasarkan pada tiga kategori, yaitu: pelatihan yang bersifat meningkatkan produktivitas dan kualitas organisasi, pelatihan yang bersifat meningkatkan kepemimpinan dan profesionalisme kerja serta membangun sikap mental positif dan mengembangkan daya intelektual pribadi. Dengan semakin meningkatnya intensitas kegiatan usaha dan perluasan usaha Perseroan (diversifikasi usaha), maka dibutuhkan jumlah tenaga kerja yang cukup dan trampil demi kelancaran operasi dan efisiensi. Berbagai kegiatan pelatihan pernah diikuti diantaranya pelatihan tentang cara memproduksi barang yang baik dan benar atau Good Manufacturing Practices (GMP), serta Penerapan Sistem HACCP dalam memproduksi barang serta Health Certificate (HC). Selain itu berbagai sosialisasi tentang peraturan dan kebijakan pemerintah juga secara rutin diikuti, termasuk perkembangan pasar modal.
Perseroan memberikan kebebasan bagi para karyawan untuk berkumpul dan berserikat untuk meningkatkan kinerja Perseroan dan kesejahteraan sosial karyawan serta sebagai forum komunikasi antara karyawan dengan Manajemen.
Rincian karyawan dalam tabel berdasarkan tingkat jabatan, pendidikan, umur dan disiplin ilmu beserta jumlah karyawannya adalah sebagai berikut : Menurut Jenjang Pendidikan :
Keterangan Jumlah Karyawan % Sarjana S.2 4 44,44 Sarjana S.1 4 44,44 SLTA sederajat 1 11,11 Jumlah 9 100,00
Laporan Tahunan 2015, PT. Wahana Pronatural Tbk
17
Menurut Jenjang Jabatan :
Keterangan Jumlah Karyawan % Direksi & Komisaris 5 55,55 Manager 2 22,22 Staf 2 22,22 Jumlah 9 100,00
Menurut Jenjang Usia :
Keterangan Jumlah Karyawan %
40 tahun keatas 6 66,66 30 – 40 tahun 3 33.33 18 – 30 tahun - - Jumlah 9 100,00
Jumlah karyawan sebanyak 9 orang, namun operasional Perusahaan dapat berjalan dengan efektif. Dalam melakukan kegiatan perdagangan, perseroan menempatkan seorang staf area di beberapa wilayah untuk melakukan pembelian kepada para petani atau kelompok tani. Saat ini kita memiliki dua orang staf sebagai karyawan tetap di dua wilayah yaitu di Kalimantan dan sekitarnya dan di daerah Sulawesi dan sekitarnya. Setiap staf area dibantu secara langsung oleh para petani atau kelompok tani. Jika diperlukan, mereka bisa merekrut karyawan harian lepas yang disesuaikan dengan kebutuhan. Sedangkan pengelolaan pabrik permen di Bogor Jawa Barat, Perseroan menunjuk pihak ketiga untuk melakukan produksi dan pemasaran. Di kantor pusat Perseroan terdapat direksi dan seorang manajer operasional serta satu orang manager keuangan dan administrasi.
Laporan Tahunan 2015, PT. Wahana Pronatural Tbk
18
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Dalam laporan ini kami sampaikan uraian yang membahas dan menganalisa laporan keuangan Perseroan dan informasi penting lainnya dengan penekanan pada perubahan material yang terjadi. Produksi dan Penjualan Selama kurun waktu tahun 2015, Perseroan mencatat penjualan sebesar Rp. 86,307 milyar. Prospek usaha rumput laut cukup baik, akan tetapi harga di pasar ekspor menurun drastis. Jika tahun 2014 harga mencapai 16.000/kg (bahan baku rumput laut kering dengan kadar air 35%), di tahun 2015 menurun hingga dibawah 10.000/kg. Hal ini mempengaruhi margin dan memaksa Perseroan untuk selektif dalam pengadaan bahan baku, sedangkan penjualan candy dan dreamy relatif stabil. Kedepannya produk agrobisnis tetap menjadi prioritas utama penjualan. Produk seperti coklat, kopi dan pala diharapkan dapat menambah keuntungan bagi Perusahaan di masa yang akan datang. Perseroan memiliki pabrik pengolahan candy di kabupaten Bogor Jawa Barat dengan kapasitas produksi terdiri dari beberapa line produksi yaitu: - Soft Candy Lines berkapasitas 200.000 kg/bulan - Hard Candy Lines berkapasitas 173.000 kg/bulan - Snack Candy Lines berkapasitas 136.000 kg/bulan - Depositing Candy berkapasitas 275.500 kg/bulan Proses Produksi Candy Secara umum proses produksi candy dapat digambarkan dalam flow diagram proses dibawah ini :
1. PELARUTAN
2. PEMASAKAN
3. PENCAMPURAN
4. PENDINGINAN 1
5. PENCETAKAN
6. PENDINGINAN 2
7. PEMBUNGKUSAN
8. HASIL JADI
Laporan Tahunan 2015, PT. Wahana Pronatural Tbk
19
Posisi Keuangan (Neraca) Aset Aset tetap diakui sebesar harga perolehan, dikurangi dengan akumulasi penyusutan, kecuali untuk tanah yang tidak disusutkan. Aset Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, masing-masing sebesar Rp 107,5 milyar dan Rp Rp 109 milyar. Aset Perseroan pada tahun 2015 sedikit mengalami penurunan sebesar Rp 1,4 milyar atau 1,3% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Ini disebabkan karena akumulasi penyusutan aset berupa bangunan, mesin dan peralatan sebesar Rp 3,1 milyar. Piutang usaha turun sebesar Rp 5,53 milyar sedangkan persediaaan naik sebesar Rp 6.12 milyar. Aset lancar pada tahun 2015 dan 2014 tercatat masing-masing sebesar Rp 34,68 milyar dan Rp 32,73 milyar, sedangkan jumlah aset tidak lancar pada tahun 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 72,88 milyar dan Rp 76,37 milyar, mengalami penurunan sebesar Rp 3,49 milyar. Secara umum tidak ada dampak meterial terhadap perubahan aset. Tingkat kolektibilitas piutang sangat baik karena tidak ada piutang yang jatuh tempo lebih dari 30 hari. Penjelasan umur piutang adalah sebagai berikut : Piutang Usaha 2015Belum jatuh tempo - 0,0%Telah jatuh tempo :• 01 - 30 hari 5.570.890.167 100,0%• 31 - 60 hari - 0,0%• 61 - 90 hari - 0,0%• 91 - 120 hari - 0,0%
5.570.890.167 100,0% Perkembangan jumlah aset digambarkan pada grafis dibawah ini :
Laporan Tahunan 2015, PT. Wahana Pronatural Tbk
20
Liabilitas Liabilitas Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, masing-masing sebesar Rp 92,12 milyar dan Rp 93,87 milyar. Liabilitas Perseroan pada tahun 2015 mengalami penurunan sebesar Rp 1,75 milyar atau 1,8%. Penurunan ini disebabkan berkurangnya liabilitas jangka pendek dari Rp 23,76 menjadi sebesar Rp 21,80 yaitu pada utang usaha turun sebesar Rp 4,6 milyar. Sedangkan liabilitas jangka panjang tidak mengalami perubahan yang material. Rincian liabilitas jangka pendek tahun 2015 dan 2014 tercatat masing-masing sebesar Rp 21,80 milyar dan Rp 23,76 milyar. Sedangkan liabilitas jangka panjang untuk tahun 2015 dan 2014 masing-masing tercatat sebesar Rp 70,32 milyar dan Rp 70,12 milyar. Rincian utang usaha berdasarkan umur adalah sebagai berikut : Utang Usaha 2015Belum jatuh tempo 1.608.228.209 17,0%Telah jatuh tempo :• 01 - 30 hari 1.911.853.350 20,2%• 31 - 60 hari 2.018.747.569 21,3%• 61 - 90 hari 1.674.790.425 17,7%• 91 - 120 hari 2.269.889.257 23,9%
9.483.508.810 100,0% Perkembangan jumlah liabilitas digambarkan pada grafis dibawah ini :
Ekuitas Ekuitas Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp 15,45 milyar, sedangkan di tahun 2014 sebesar Rp 15,16 milyar. Ekuitas Perseroan pada tahun 2015 tidak mengalami peningkatan yang signifikan, perubahan ini disebabkan adanya akumulasi defisit dari Rp 49,25 milyar menjadi Rp 48,98 milyar. Modal dasar Perseroan 2.000.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 100 per lembar. Jumlah modal saham yang ditempatkan dan disetor penuh 520.000.000 lembar saham, sedangkan tambahan modal disetor sebesar Rp 12,45 milyar.
Laporan Tahunan 2015, PT. Wahana Pronatural Tbk
21
Perkembangan jumlah Ekuitas digambarkan pada grafis dibawah ini :
Penjualan dan Profitabilitas Penjualan Perusahaan mengklasifikasikan usahanya menjadi dua segmen usaha yaitu penjualan produk agrobisnis dan candy. Penjualan Perseroan selama tahun 2015 sebesar Rp. 86,307 milyar mengalami penurunan yang cukup besar yaitu 40% persen dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar Rp 144.37 milyar. Komposisi penjualan adalah produk rumput laut sebesar Rp 62.43 milyar (62,43 persen), disusul penjualan candy dan dreamy sebesar Rp 23.86 milyar (23,86 persen). Penurunan penjulan disebabkan karena komoditas kopi tidak diperdagangkan oleh Perseroan di tahun 2015 karena harga beli yang terlalu tinggi. Selain itu harga rumput laut cenderung mengalami penurunan cukup rendah. Jika pada tahun 2014 mencapai 16.000/kg pada tahun 2015 harga turun hingga dibawah 10.000/kg. Dengan kondisi ini, Perseroan berupaya keras meningkatkan penjualan dengan target kenaikan ditahun 2016 minimal 25 persen dari komoditas rumput laut, dan 10 persen dari komoditas lainnya. Kontribusi penjualan berdasarkan volumenya adalah sebagai berikut : • Rumput Laut (seaweed) 62.438.527.339 72,3%• Candy dan dreamy 23.868.153.093 27,7%
86.306.680.432 100,0%
Perkembangan penjualan digambarkan pada grafis dibawah ini :
Laporan Tahunan 2015, PT. Wahana Pronatural Tbk
22
Laba (Rugi) Kotor Laba kotor Perseroan untuk tahun 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 4,71 milyar dan Rp 4,77 milyar. Jika dibandingkan dengan tahun 2014 posisi laba kotor mengalami penurunan sebesar 1,2%. Adapun beban pokok penjualan untuk tahun 2015 dan 2014 adalah Rp 81,59 milyar dan Rp 139,60 milyar. Biaya pembelian bahan baku menurun seiring dengan menurunnya penjualan rumput laut. Biaya produksi tahun 2015 Rp 31,40 milyar sedangkan tahun 2014 sebesar Rp 29,29 milyar. Penurunan beban pokok penjualan dikarenakan pembelian bahan yaitu sebesar Rp 54,59 milyar dari tahun sebelumnya sebesar Rp 119,20 milyar. Penurunan penjualan non produksi di tahun 2015 berpengaruh secara langsung pada biaya produksi tersebut. Beban Usaha Beban usaha Perseroan selama tahun 2015 sebesar Rp 4,23 milyar, sedangkan tahun 2014 sebesar Rp 4,67 milyar. Secara umum tidak ada perubahan yang signifikan. Penurunan biaya ada pada biaya bongkar muat, beban sewa dan profesional fee, sedangkan biaya yang mengalami peningkatan yaitu beban imbalan kerja, registrasi saham dan beban pajak. Laba Usaha Laba usaha Perseroan untuk tahun 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 476 juta dan Rp 78,5 juta. Kenaikan ini disebabkan karena biaya penjualan sangat kecil sebesar Rp. 75 juta, sedankan tahun sebelumnya mencapai Rp 800 juta. Biaya umum dan administrasi relatif tidak banyak perubahan dibandingkan tahun sebelumnya. Laba Komprehensif Laba Perseroan tahun 2015 meningkat 61,33 persen dibandingkan tahun 2014. Tahun 2015 Perseroan mencatatkan laba sebesar Rp 285,44 juta sedangkan tahun 2014 sebesar Rp 176,99 juta. Peningkatan ini disebabkan karena afisiensi beban pokok penjualan. Kontribusi laba seimbang antara antara produk rumput laut dan candy. Perseroan mentargetkan kenaikan laba 10 persen di tahun 2016 yang diharapkan berasal dari komoditas rumput laut dan komoditas baru seperti beras dan coklat. Perkembangan laba (rugi) bersih digambarkan pada grafis dibawah ini :
Laporan Tahunan 2015, PT. Wahana Pronatural Tbk
23
Arus Kas Kas dan setara kas akhir tahun 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp 1,09 milyar dan Rp 578,66 juta. Pada tahun 2015 penerimaan kas dari pelanggan sebesar Rp 94,48 milyar sedangkan tahun 2014 sebesar Rp 149.17 milyar. Total kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi tahun 2015 sebesar Rp 528 juta sedangkan tahun 2014 sebesar Rp 462 juta. Penerimaan kas dari pelanggan dan pembayaran kepada pemasok menurun dikarenakan pembelian bahan baku menurun seiring dengan menurunnya penjualan rumput laut sebagaimana telah dijelaskan diatas. Rasio Likuiditas dan Solvabilitas Likuiditas Likuiditas diukur dengan menggunakan rasio lancar, yaitu perbandingan jumlah aset lancar terhadap liabilitas jangka pendek. Likuiditas merupakan indikator kemampuan Perseroan untuk memenuhi semua kewajiban jangka pendek dengan menggunakan aset lancar yang dimiliki. Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing memiliki rasio lancar sebesar 1,6 kali dan 1,4 kali. Peningkatan ini menunjukkan kemampuan perseroan untuk memenuhi semua kewajibannya semakin membaik. Kenaikan ini disebabkan karena naiknya kas dan setara kas yang berasal dari hasil operasi usaha dan persediaan, serta berkurangnya utang usaha dan uang muka penjualan. Solvabilitas Solvabilitas adalah kemampuan untuk memenuhi seluruh kewajiban dengan menggunakan seluruh aset atau ekuitas. Solvabilitas diukur dengan membandingkan jumlah liabilitas dengan jumlah ekuitas (solvabilitas ekuitas), maupun jumlah liabilitas dengan jumlah aset (solvabilitas aset). Solvabilitas ekuitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 adalah 6 kali, sedangkan untuk tahun 2014 solvabilitas Perseroan 6,2 kali. Hal ini menunjukkan kemampuan perseroan untuk memenuhi semua kewajibannya masih relatif baik. Rasio Piutang Piutang yang dimiliki oleh Perseroan mempunyai hubungan yang erat dengan volume penjualan kredit, karena timbulnya disebabkan oleh penjualan barang-barang dengan term of payment. Perputaran Piutang diukur dengan membagi total penjualan dengan piutang usaha. Total penjualan selama tahun 2015 dan 2014 adalah Rp 86,30 milyar dan Rp 144,37 milyar, sedangkan piutang usaha pada tahun 2015 dan 2014 sebesar Rp 5,57 milyar dan Rp 11,10 milyar. Rasio piutang Perseroan untuk tahun 2015 adalah 15,5 kali sedangkan tahun 2014 adalah 12,9 kali. Hal ini menunjukkan bahwa perputaran (turnover) sangat baik dan modal kerja yang ditanamkan dalam piutang rendah. Tidak ada perubahan dalam kebijakan penjualan kredit, demikian pula untuk penjualan komoditas baru dilakukan secara cash.
Laporan Tahunan 2015, PT. Wahana Pronatural Tbk
24
Struktur Permodalan Struktur Permodalan Perseroan tahun 2015 adalah sebagai berikut : - Modal Saham – Nilai Nominal Rp 100 per lembar:
Modal Dasar – 2.000.000.000 lembar Modal Ditempatkan – 520.000.000 lembar Rp. 52.000.000.000,- Modal Disetor- 520.000.000 lembar Rp. 52.000.000.000,-
- Tambahan Modal disetor Rp. 12.454.405.615,- - Laba Ditahan Rp. 285.446.536,- Kebijakan Perusahaan atas struktur permodalan (bentuk dan komposisi pendanaan yang akan digunakan oleh perusahaan) adalah : - Perseroan menggunakan laba ditahan lebih dulu untuk membiayai operasional dan pengembangan
perusahaan. - Uang muka penjualan yang bersifat fluktuatif digunakan untuk pembelian persediaan. - Jika laba ditahan tidak mencukupi untuk membiayai operasionalnya, maka Perseroan akan mencari
pendanaan dari hutang pihak ke tiga (perbankan atau lembaga keuangan lainnya) Kebijakan Perusahaan ditentukan dengan mempertimbangkan tingkat resiko dan keamanan dari sumber dana. Kebijakan yang terakhir dapat dilakukan dengan mempertimbangkan prospek usaha kedepan. PROSPEK USAHA PERSEROAN A. Usaha Produk Agrobisnis
Hasil perkebunan dan kelautan merupakan salah satu bahan yang banyak digunakan di berbagai industri mulai makanan, obat-obatan dan konsumsi lainnya didalam maupun luar negeri. Indonesia dengan jumlah penduduk yang besar telah lama dikenal sebagai negara agraris yang berarti hasil bumi yang dihasilkan melimpah dan dikenal dunia. Indonesia juga dikenal memiliki garis pantai yang panjang. Menurut koreksi PBB tahun 2008, Indonesia merupakan negara berpantai terpanjang keempat di dunia setelah Amerika Serikat (AS), Kanada dan Rusia dengan panjang garis pantai Indonesia tercatat sebesar 95.181 km, dengan demikian potensi hasil laut kita sangat besar. Industri makanan dan minuman memiliki potensi yang besar untuk tetap tumbuh, terlebih lagi masih banyak bahan baku dari pertanian, perkebunan dan kelautan yang belum banyak diolah di Indonesia. Secara nyata Pemerintah telah menunjukan keseriusannya untuk menumbuhkan ekonomi pesisir dan nelayan dengan penegakan hukum di wilayah pantai untuk melindungi nelayan lokal dari pencuri dari negara lain, selain itu Pemerintah juga menyatakan terus mendorong usaha hulu hilir dan berkomitmen meningkatkan usaha dibidang perikanan dan kelautan untuk menumbuhkan perekonomian nelayan di daerah. Hal inilah yang meyakinkan kami terhadap peningkatan usaha Perseroan ke depan. Tahun 2015 Perseroan lebih fokus kepada komoditas dimana perseroan memiliki pengalaman dan peluang untuk mengembangan penjualan non produksi seperti rumput laut, kopi serta industri pengolahan candy. Prospek Usaha Dried Seaweed / Rumput Laut Kering Dalam bidang produksi rumput laut, Indonesia adalah salah satu penghasil rumput laut terbesar dunia. Jenis rumput laut yang banyak dikembangkan adalah Gracillaria, Eucheuma Cottoni, Eucheuma Spinosum. Pada tahun 2015 ketersediaan bahan baku rumput laut kering secara
Laporan Tahunan 2015, PT. Wahana Pronatural Tbk
25
keseluruhan di dalam negeri sangat besar dan bahkan jauh melebihi serapan nasional. Produksi rumput laut kering nasional diperkirakan mencapai lebih dari satu juta ton pada tahun 2015, sedangkan penyerapan industri nasional diperkirakan hanya sebesar 100.000 ton di tahun 2015 ini. Selama ini rumput laut kering banyak diekspor ke luar negeri dalam bentuk bahan baku tanpa melalui pengolahan terlebih dahulu. Negara-negara yang menjadi tujuan utama ekspor adalah Cina, Philipina, Malaysia, Chile dan Eropa. Sebanyak 70-80% produksi rumput laut diekspor dalam bentuk bahan baku. Permintaan pasar dunia juga terus naik tiap tahunnya, Pasar internasional membutuhkan rumput laut jenis eucheuma lebih dari 500.000 ton kering per tahun. Sementara itu, kebutuhan dunia untuk rumput laut jenis gracilaria, bahan pembuatan agar-agar, lebih dari 100.000 ton kering per tahun. Menurut data Asosiasi Rumput Laut Indonesai (ARLI), Indonesia termasuk di dalam wilayah Coral Triangle yang merupakan tempat yang cocok untuk membudidayakan rumput laut di wilayah pesisir. Prospek olahan rumput laut dalam negeri pun masih besar karena masih banyak industri yang membutuhkan hasil olahan agar-agar dan karagenan sebagai bahan pengenyal, pengemulsi, pengental, dan penjernih untuk bahan pencampur alami juga untuk pupuk. Selain dapat dimanfaatkan sebagai bahan makanan, juga untuk industri farmasi serta obat dan kosmetik Berdasarkan informasi dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) diungkapkan, komoditas rumput laut di Indonesia memiliki keunggulan komparatif sehingga perlu mendorong hilirisasi olahan rumput laut. Hal itu dikarenakan pengembangan dan penguatan industri rumput laut Indonesia didukung sumber daya dan keragaman rumput laut yang melimpah. Oleh karenanya komoditas rumput laut tetap menjadi andalan bagi penjualan Perseroan ditahun berikutnya. Perseroan mentargetkan kenaikan penjualan sebesar 25 persen di tahun 2016 dari komoditas ini. Prospek Usaha Kopi Biji Pada tahun 2014 Perseroan melakukan penjualan kopi biji dengan nilai yang cukup besar Rp 28,37 milyar (19,7 persen) dari total penjualan. Akan tetapi disayangkan karena tahun 2015 komoditas biji kopi tidak lagi memberikan kontribusi dalam penjualan Perseroan. Hal ini dikarenakan margin yang sangat kecil dan harga yang cenderung fluktuatif. Sebenarnya Perseroan memiliki relasi yang bergerak dibidang industri minuman kopi, komoditas ini pun dapat diterima oleh mereka. Oleh karena itu kedepan Perseroan berupaya untuk menjajaki kembali penjualan komoditi ini. Pola hidup masyarakat yang mulai berubah modern serta usia remaja yang senang terhadap gaya hidup modern dan cenderung konsumtif membuka peluang usaha baru. Saat ini banyak usaha-usaha minuman seperti café yang banyak menjual minuman kopi sebagai menu utama merupakan peluang yang sangat baik. Oleh karena itu Perseroan optimis penjualan kopi biji akan naik ditahun berikutnya.
B. Usaha Produk Candy dan Dreamy
Usaha ini memiliki prospek jangka panjang yang menjanjikan. Seperti diketahui produk candy pada umumnya sangat disukai oleh anak-anak dan remaja. Agar produk ini tetap disukai oleh konsumen, maka Perseroan mengutamakan kualitas produk dengan bahan baku yang sehat serta berupaya untuk menciptakan inovasi dengan meluncurkan produk-produk baru. Produk baru yang telah diluncurkan adalah permen white coffee. Selama kurun 2015, produk candy telah memberikan kontribusi penjualan sebesar Rp 23,86 milyar atau 27,7 persen dari total penjualan Perseroan. Di harapkan kedepan nilai penjualan candy akan terus meningkat sehingga memberikan kontribusi yang lebih besar bagi penjualan Perseroan. Perseroan menunjuk pihak lain guna memproduksi dan memasarkan candy, dengan harapan bahwa produk yang dihasilkan berkualitas baik karena dilakukan oleh ahli yang berkompeten. Perseroan mentargetkan kenaikan penjualan produk ini 10 persen di tahun 2016.
Laporan Tahunan 2015, PT. Wahana Pronatural Tbk
26
Perbandingan Target dan Proyeksi Target/proyeksi pertumbuhan yang ingin dicapai perusahaan tahun 2015 sebesar 10 persen. Realisasi penjualan tahun 2015 belum sesuai target karena beberapa kendala yang telah disampaikan didepan. Untuk itu perlu dipikirkan cara untuk meningkatkan penjualan dikemudian hari. Harus diakui beberapa rencana belum berjalan dengan baik termasuk penjualan komoditas pala dan coklat. Penjualan Perseroan selama tahun 2015 sebesar Rp 86,30 milyar mengalami penurunan 40% dibandingkan tahun 2014. Perseroan terus melakukan evaluasi setiap kebijakan terutama kebijakan yang menyangkut biaya produksi agar tercapai efisiensi secara maksimal. Target/proyeksi pertumbuhan yang ingin dicapai perusahaan dalam satu tahun mendatang didasarkan pada gambaran prospek usaha masing-masing bidang usaha yaitu agrobisnis dan candy. Target pertumbuhan yang ingin dicapai perusahaan tahun 2015 sebesar 35 persen masing-masing dari rumput laut 25 persen dan dari candy sebesar 10 persen. Aspek Pemasaran Strategi pemasaran dan pangsa pasar : - Menjaga hubungan baik dengan buyer, memahami karakter permintaan terhadap produk. - Mencari buyer yang memiliki rating dan kolektibilitas baik untuk perputaran/turnover yang baik
sehingga menjaga cash flow. - Berusaha memperbesar pasar domestik dan internasional dengan mencari peluang usaha pada
komoditas lain. Pasar rumput laut saat ini tidak terbatas dan dapat menyerap penjualan Perseroan dalam jumlah yang tidak terbatas.
- Menjaga kualitas barang sesuai dengan standar dipasar untuk kelangsungan penjualan. - Menjaga reputasi Perusahaan dengan senantiasa memenuhi permintaan konsumen dengan tingkat
kualitas yang tinggi dan konsisten. Kebijakan Deviden Dalam Rapat Umum Pemegang Saham bulan Juni 2015, Perseroan menyepakati penggunaan laba Perseroan tahun buku 2014 dicatat sebagai laba ditahan guna memperkuat struktur permodalan Perseroan, dengan demikian Perseroan tidak membagikan deviden. Kebijakan deviden untuk tahun 2015 akan diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham selanjutnya.
Laporan Tahunan 2015, PT. Wahana Pronatural Tbk
27
TATA KELOLA PERUSAHAAN Good Corporate Governance Umum Perseroan menyadari pentingnya penerapan tata kelola perusahaan yang baik (GCG) karena berkaitan erat dengan kepercayaan investor terhadap perusahaan. Penerapan GCG yang sesuai dengan prinsip-prinsip keterbukaan, akuntabilitas, pertanggung jawaban, kemandirian, kewajaran dan kesetaraan, merupakan faktor pendukung bagi kemajuan Perseroan di masa depan. Perseroan secara konsisten menerapkan Good Corporate Governance atas dasar kesadaran sendiri dengan menerapkan prinsip-prinsip sebagai berikut : Prinsip Transparancy dan Disclousure Setiap adanya corporate action yang material selalu di beritahukan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
dan Bursa Efek Indonesia. Pengungkapan struktur kepemilikan Perseroan dan pemegang saham mayoritas. Secara berkala laporan keuangan Perseroan di audit oleh kantor akuntan publik, dilaporkan ke
Otoritas Jasa Keuangan dan Bursa Efek Indonesia serta di umumkan di surat kabar peredaran Nasional.
Prinsip Accountability Perseroan telah membentuk komite audit. Secara berkala minimal satu tahun sekali, Perseroan mengadakan RUPS, Publik Ekspose dan jika
ada corporate action yang material maka Perseroan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) untuk meminta persetujuan dari para pemegang saham.
Sistem Pengendalian dan Pengawasan Intern Perseroan melaksanaan pengendalian dan pengawasan intern secara efektif dan maksimal, Jumlah sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki oleh Perseroan tidak begitu besar dengan ruang lingkup pekerjaan yang seimbang. Hal ini sesuai dengan bisnis yang sedang berjalan yaitu sebagian besar dibidang perdangangan. Dalam melaksanakan pekerjaan, setiap pengambilan kebijakan harus disampaikan terlebih dahulu kepada pimpinan. Ini berlaku untuk seluruh departemen dan divisi baik keuangan, operasional sampai dengan bagian gudang. Setiap aktivitas dan pekerjaan yang telah dilakukan juga disampaikan kepada pimpinan. Sampai dengan saat ini metode ini dapat berjalan dengan baik untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektifitas manajemen resiko, pengendalian dan pelaksanaan tata kelola perusahaan karena setiap rencana dan realisasinya dapat dilakukan dan diketahui dengan cepat dan terkontrol. Namun demikian seiring dengan perkembangan Perseroan, managemen akan mempertimbangkan metode yang disesuaikan dengan kebutuhan agar fungsi pengendalian dan pengawasan tetap berjalan dengan baik.
Laporan Tahunan 2015, PT. Wahana Pronatural Tbk
28
Dewan Komisaris Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan dan memberikan nasihat kepada direksi. Perseroan menetapkan komposisi komisaris sedemikian rupa, sehingga pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan cepat dan tepat. Dalam menjalankan fungsi dan tugasnya, dewan komisaris telah memiliki pedoman. Untuk meningkatkan good corporate governance, Perseroan telah membentuk : Komisaris Independen; Direktur Independen; Komite Audit; Sekretaris Perseroan. Tugas Dewan Komisaris adalah : Melakukan pengawasan atas jalannya pengurusan Perseroan yang dilakukan oleh direksi; Memberikan pengarahan kepada direksi dalam penyusunan, pelaksanaan dan pencapaian rencana
kerja tahunan; Menetapkan remunerasi direksi berikut pembagian tugas dan wewenang anggota direksi; Mengawasi keputusan-keputusan yang diambil manajemen; Memantau pelaksanaan pengelolaan resiko; Memeriksa hasil audit eksternal dan internal; Menindak-lanjuti temuan audit; Memantau dan mendorong implementasi tata kelola perusahaan. Pada tahun 2015 dewan komisaris melakukan rapat secara berkala tiap dua bulan dengan tingkat kehadiran 100%. Komisaris juga melaksanakan rapat bersama direksi Perseroan setiap kuartal dengan tingkat kehadiran 100%. Perseroan memiliki seorang komisaris independen dalam arti tidak memiliki hubungan afiliasi dengan direksi atau badan hukum Perseroan. Pembentukan komisaris independen merupakan bagian dari upaya Perseroan untuk memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam pasar modal serta untuk membawa aspirasi pemegang saham minoritas. Remunerasi Anggota Komisaris Dalam menjalankan tugasnya setiap anggota komisaris memperoleh remunerasi dan fasilitas lainnya yang ditentukan oleh RUPS. Besarnya remunerasi anggota dewan komisaris untuk tahun 2015 adalah Rp 130 juta. Penetapan besarnya remunerasi anggota dewan komisaris ditentukan melalui rapat komisaris untuk menentukan uang jasa dan tunjangan lainnya. Rapat Dewan Komisaris Kebijakan Perseroan terkait rapat dewan komisaris: 1. Dewan komisaris wajib mengadakan rapat paling sedikit sekali dalam 2 (dua) bulan; 2. Rapat dewan komisaris dapat dilangsungkan dalam hal dihadiri atau diwakili mayoritas dari seluruh
anggota dewan komisaris; 3. Dewan komisaris wajib mengadakan rapat dengan mengundang direksi secara berkala paling kurang
sekali dalam 6 (enam) bulan; 4. Pengambilan keputusan dilakukan dengan cara musyawarah mufakat dan jika diperlukan dapat
dilakukan dengan pengambilan suara terbanyak.
Laporan Tahunan 2015, PT. Wahana Pronatural Tbk
29
Frekuensi Rapat Dewan Komisaris Selama tahun 2015 telah diadakan 6 kali rapat komisaris dengan kehadiran seperti di bawah ini
Nama Jabatan Rapat Kehadiran
Lia Tirtasaputra Komisaris Utama 6 6 Gunawan Ruslim Komisaris (Independen) 6 6
Dewan Direksi Direksi berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perseroan. Perseroan mempunyai tiga orang direksi yang terdiri dari seorang direktur utama, seorang direktur dan satu orang direktur independen yang bertindak sebagai pengurus Perseroan. Direksi bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan dan tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan baik didalam maupun diluar pengadilan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar. Direksi bertanggung jawab dalam hal: Pengelolaan Perseroan melalui tata kelola resiko dan pelaksanaan tata kelola perusahaan; Penerapan struktur pengendalian internal, pelaksanaan fungsi audit internal dan pengambilan
tindakan berdasarkan temuan-temuan audit internal sesuai arahan komisaris; Penyusunan strategi bisnis, termasuk rencana kerja dan anggaran; Pelaksanaan praktek akuntansi dan pembukuan sesuai ketentuan perusahaan publik. Tanggung jawab masing masing Direksi. Dalam menjalankan fungsi dan tugasnya, direksi telah memiliki pedoman. Secara teknis tugas masing-masing direksi adalah sebagai berikut : Direktur Utama : Sebagai direktur utama, bertanggung jawab terhadap seluruh kepengurusan Perseroan, namun secara teknis lebih banyak mengurusi hal-hal : - Pengelolaan Perseroan melalui tata kelola resiko dan tata kelola perusahaan. - Pelaksanaan praktek akuntansi dan pembukuan sesuai ketentuan perusahaan publik. - Penyusunan strategi bisnis, anggaran dan pelaksanaan fungsi audit internal. Direktur : Secara teknis lebih banyak mengurus hal-hal : - Pelaksanaan operasional perusahaan, penjualan, pembelian termasuk rencana kerja proyek. - Pelaksanaan pengendalian internal dan keuangan. - Pelaksanaan struktur pengendalian internal harian dan pengambilan tindakan operasional. Direktur Independen : Surat keputusan direksi Bursa Efek Indonesia Nomor Kep-00001/BEI/01-2014 Perihal Perubahan Peraturan Nomor I-A Tentang Pencatatan Saham Dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat, pada Lampiran I bagian III Bursa Efek Indonesia mengatur bahwa calon perusahaan tercatat baik yang akan mencatatkan saham di papan utama maupun di papan pengembangan wajib memenuhi beberapa persyaratan yang diantaranya adalah wajib memiliki direktur independen.
Laporan Tahunan 2015, PT. Wahana Pronatural Tbk
30
Dalam aturan itu juga ditentukan bahwa direktur independen disyaratkan : - Tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan pengendali perusahaan tercatat yang bersangkutan paling
kurang selama 6 (enam) bulan sebelum penunjukan sebagai direktur independen; - Tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan komisaris atau direksi lainnya dari calon perusahaan
tercatat; - Tidak bekerja rangkap sebagai direksi pada perusahaan lain; - Tidak menjadi orang dalam pada lembaga atau profesi penunjang pasar modal yang jasanya digunakan
oleh calon perusahaan tercatat selama 6 (enam) bulan sebelum penunjukan sebagai direktur.
Fungsi dan tugas direktur independen sama sebagaimana direksi lainnya, akan tetapi independensinya lebih terjaga dengan adanya persyaratan dan ketentuan diatas. Remunerasi Anggota Direksi Berdasarkan hasil RUPS tahum 2015, besarnya remunerasi direksi ditetapkan melalui rapat dewan komisaris. Dalam rapat tersebut dilakukan evaluasi kinerja perusahaan yang menjadi dasar dalam penentuan besaran remunerasi. Selama tahun 2015 direksi Perseroan mengadakan rapat rutin setiap bulan dengan tingkat kehadiran 100%, guna pelaksanaan tanggung jawab dan koordinasi. Selain itu direksi juga menghadiri rapat koordinasi dengan komisaris. Besaran remunerasi anggota direksi untuk tahun 2015 adalah sebesar Rp. 775,5 juta. Untuk meningkatkan kompetensi direksi, dilakukan pelatihan beberapa kali sesuai dengan keahlian masing-masing anggota direksi, diantaranya pelatihan Uji Cita Rasa Kopi yang diadakan di Jember Jawa Timur, Seaweed International Bussiness Forum and Exhebition (Seabfex) di Lombok dan di Jogjakarta, dan The 5th Indonesia Speciality Coffee Contest 2012 di Bali. Anggota direksi juga melakukan tukar informasi dengan rekanan bisnis diluar negeri untuk meningkatkan kemampuan dan kompetensinya. Rapat Direksi Kebijakan Perseroan terkait rapat direksi: 1. Direksi wajib mengadakan rapat direksi secara berkala paling sedikit sekali dalam setiap bulan; 2. Rapat direksi dapat dilangsungkan dalam hal dihadiri atau diwakili mayoritas dari seluruh anggota
direksi; 3. Direksi wajib mengadakan rapat direksi dengan mengundang dewan komisaris secara berkala paling
kurang sekali dalam 6 (enam) bulan; 4. Pengambilan keputusan dilakukan dengan cara musyawarah mufakat dan jika diperlukan dapat
dilakukan dengan pengambilan suara terbanyak. Frekuensi Rapat Direksi Selama tahun 2015 telah diadakan 12 kali rapat direksi dengan kehadiran seperti di bawah ini
Nama Jabatan Rapat Kehadiran
Samin Direktur Utama 12 12 Indra Widyadharma Direktur 12 12 Hugeng Parhito Direktur (Independen) 12 12
Laporan Tahunan 2015, PT. Wahana Pronatural Tbk
31
Selain pertemuan yang dilakukan oleh masing-masing anggota komisaris dan direksi, juga dilakukan rapat secara bersama-sama antara komisaris dan direksi untuk membahas tentang isu-isu penting. Rapat tersebut dapat dilakukan pada saat rapat komisaris atau dengan jadwal tersendiri. Frekuensi Pertemuan Komisaris dan Direksi Selama tahun 2015 telah diadakan 3 kali rapat komisaris dengan kehadiran seperti di bawah ini
Nama Jabatan Rapat Kehadiran
Lia Tirtasaputra Komisaris Utama 3 3 Gunawan Ruslim Komisaris (Independen) 3 3 Samin Direktur Utama 3 3 Indra Widyadharma Direktur 3 3 Hugeng Parhito Direktur (Independen) 3 3
Pedoman Kerja dan Kode Etik Direksi dan/ atau dewan komisaris telah memiliki pedoman kerja (charter), dan secara baik menjadi acuan dalam pelaksanaan pengurusan dan pengawasan Perseroan. Selain itu direksi dan dewan komisaris telah memiliki kode etik yang berlaku bagi seluruh direksi dan dewan komisaris, karyawan serta organ pendukung lain sebagai berikut : 1. Tugas direksi, dewan komisaris, dan/ atau seluruh karyawan dilaksanakan dengan itikad baik, kehati-
hatian, dan penuh tanggung jawab; 2. Dalam hal direksi, dewan komisaris dan/ atau karyawan terdapat benturan kepentingan dengan
Perseroan maka harus mengedepankan sikap profesional dengan mengutamakan kepentingan Perseroan diatas kepentingan pribadi dan golongan.
Laporan Tahunan 2015, PT. Wahana Pronatural Tbk
32
Rapat Umum Pemegang Saham Rapat Umum Pemegang Saham adalah organ Perseroan yang mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris sebagaimana diatur dalam Undang-Undang tentang Perseroan Terbatas. Perseroan mengadakan 1 kali Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada tanggal 10 Juni 2015 dimana Pemegang Saham Perseroan memutuskan hal-hal sebagai berikut : 1. a. Menerima Laporan Direksi mengenai kegiatan Perseroan pada tahun 2014 termasuk pengesahan
neraca serta laporan rugi laba Perseroan untuk tahun buku 2014 yang telah diaudit oleh Akuntan Publik dan menyetujui pemberian pembebasan tanggung jawab kepada Anggota Direksi dan Komisaris atas tindakan pengurusan dan tindakan pengawasan dalam tahun buku 2014 (acquit et de charge).
b. Memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan dengan hak substitusi menyatakan keputusan tersebut dalam suatu akta notariil tersendiri.
2. a. Menyetujui penggunaan laba Perseroan untuk tahun buku 2014 dicatat sebagai laba yang ditahan
guna memperkuat struktur permodalan Perseroan, dengan demikian Perseroan tidak membagikan deviden.
b. Memberikan wewenang kepada Dewan Komisaris untuk mengangkat Anggota Komite Audit dan melaporkan kepada Rapat Umum Pemegang Saham berikutnya.
3. a. Menyetujui pemberian kuasa dan wewenang kepada Rapat Komisaris untuk menentukan uang jasa
dan tunjangan lainnya bagi Anggota Komisaris dan selanjutnya menyetujui pemberian kuasa dan wewenang kepada Komisaris Perseroan untuk menentukan honorarium Direksi Perseroan untuk tahun buku 2015.
b. Memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan dengan hak substitusi menyatakan keputusan tersebut dalam suatu akta notariil tersendiri.
4. a. Menyetujui pemberian kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk menunjuk Kantor
Akuntan Publik yang akan mengaudit Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku 2015, termasuk untuk menentukan honorarium yang akan diberikan kepada Kantor Akuntan Publik dimaksud.
b. Memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan dengan hak substitusi menyatakan keputusan tersebut dalam suatu akta notariil tersendiri.
5. a. Menyetujui Penyesuaian Anggaran Dasar Perseroan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
(POJK) Nomor 32/POJK.04/2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan RUPS. b. Memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan dengan hak substitusi menyatakan keputusan tersebut
dalam suatu akta notariil tersendiri. 6. a. Menyetujui Penyesuaian Anggaran Dasar Perseroan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
(POJK) Nomor 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris. b. Memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan dengan hak substitusi menyatakan keputusan tersebut
dalam suatu akta notariil tersendiri.
Laporan Tahunan 2015, PT. Wahana Pronatural Tbk
33
Komite Audit Sesuai dengan Peraturan IX.I.5 tentang pembentukan dan pedoman pelaksanaan kerja komite audit butir 3.a.2), disebutkan bahwa anggota komite audit yang merupakan komisaris independen bertindak sebagai ketua komite audit. Dalam hal ini Perseroan telah memenuhi peraturan tersebut. Susunan komite audit adalah sebagai berikut: - Gunawan Ruslim (Ketua) - Anita Rosalia Gunawan (Anggota) - Nana Nuryana (Anggota) Riwayat Singkat Komite Audit Gunawan Ruslim (Ketua Komite Audit) Lahir di Jakarta 1969 (47 tahun), Sarjana Ekonomi Akuntansi di Universitas Katolik Parahyangan tahun 1991, kemudian memperoleh gelar Magister Management di Universitas Indonesia pada tahun 1995, Ph.D Candidate in Finance di Universitas Katolik Parahyangan. Pernah mengajar di beberapa perguruan tinggi di Jakarta, diantaranya di Universitas Trimurti dan Universitas Indonesia. Sampai saat ini masih tercatat sebagai pengajar di Universitas Podomoro Jakarta. Beliau pernah memegang beberapa jabatan penting di beberapa perusahaan dan juga menjabat sebagai direktur. Sejak tahun 2014 menjabat sebagai komisaris independen sekaligus ketua komite audit PT Wahana Pronatural Tbk. Anita Rosalia Gunawan (Anggota Komite Audit). Beliau lahir di Surabaya tahun 1970 (46 tahun), mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi (S1) Akuntansi di Universitas Surabaya. Memiliki pengalaman sebagai auditor dengan mengawali karir sebagai analyst di kantor akuntan publik Prasetio Utomo. Pada tahun 2009 sampai dengan 2011 beliau bekerja sebagai auditor di PT Indadi Setia di Jakarta. Sejak tahun 2011 menjabat sebagai anggota komite audit Perseroan. Nana Nuryana (Anggota Komite Audit) Lahir di Jakarta 1975 (40 tahun), mendapatkan gelar Magister Management (S2) di Universitas Trisakti Jakarta pada tahun 2000. Mengawali karir sebagai finance and treasury manager di PT Indadi Inti pada tahun 1997 yaitu sebuah perusahaan distribusi food and beverage di Jakarta. Pada tahun 2004 beliau menjabat sebagai finance administration manager di perusahaan yang sama. Beliau juga pernah menjadi head of finance and treasury di PT Putindo Bintech dan PT Buton Aspal Indonesia pada tahun 2007. Sejak tahun 2011 menjabat sebagai anggota komite audit PT Wahana Pronatural Tbk. Periode Jabatan Sesuai dengan Peraturan IX.I.5 tentang pembentukan dan pedoman pelaksanaan kerja komite audit butir (4) disebutkan masa tugas anggota komite audit tidak boleh lebih lama dari masa jabatan dewan komisaris sebagaimana diatur dalam anggaran dasar dan dapat dipilih kembali hanya untuk 1 (satu) periode berikutnya setelah dilakukan review secara berkala oleh dewan komisaris. Dalam hal ini untuk komite
Laporan Tahunan 2015, PT. Wahana Pronatural Tbk
34
audit PT Wahana Pronatural sama dengan masa jabatan komisaris independen yaitu sampai dengan Juni 2016 dan akan dilakukan evaluasi kembali untuk jabatan periode selanjutnya. Independensi Anggota Komite Audit Sebagai jaminan independensi dalam melakukan tugas membantu dewan komisaris, anggota komite audit telah memenuhi syarat-syarat diantaranya sebagai berikut : 1. Memahami laporan keuangan, bisnis perusahaan, proses audit, manajemen risiko,dan memiliki
pengetahuan yang memadai tentang peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal serta peraturan perundang-undangan terkait lainnya.
2. Paling kurang satu diantara anggota komite audit memiliki latar belakang pendidikan dan keahlian di bidang akuntansi atau keuangan;
3. Bukan merupakan orang dalam kantor akuntan, kantor konsultan hukum, atau pihak lain yang memberi jasa atestasi, jasa non-atestasi dan/atau jasa konsultasi lain kepada emiten atau perusahaan publik yang bersangkutan dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir;
4. Tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan emiten atau perusahaan publik, komisaris, direksi, atau pemegang saham utama atau perusahaan publik;
5. Tidak mempunyai hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha emiten atau perusahaan publik; dan
6. Tidak mempunyai hubungan lain yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen.
Dalam melakukan tugasnya komite audit berwenang untuk mengakses laporan audit internal dan laporan-laporan lain yang diperlukan serta melakukan komunikasi langsung dengan audit internal dan eksternal. Komite audit Perseroan mengadakan rapat 4 kali dengan tingkat kehadiran 100%. Komite audit juga melakukan rapat dengan komisaris sebanyak 4 kali dan tingkat kehadiran 100%. Komite audit menyatakan bahwa Perseroan dalam melaksanakan aktivitasnya telah mematuhi peraturan pasar modal dan SOP yang ada, serta tidak ditemukan adanya temuan-temuan yang berpengaruh terhadap kelancaran jalannya Perseroan. Komite audit secara berkala telah membuat laporan kepada komisaris Perseroan dan komisaris telah memberitahukan kepada direksi atas hasil kerja dari tim komite audit. Berdasarkan review kami terhadap kinerja Perseroan berikut kami sampaikan hal-hal sebagai berikut: 1. Perseroan telah melaporkan kinerja usahanya berupa laporan berkala, tengah tahunan dan laporan
tahunan secara tepat waktu kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia; 2. Semua informasi yang merupakan informasi yang penting sudah dilaporkan kepada Otoritas Jasa
Keuangan dan Bursa Efek Indonesia; 3. Semua informasi yang merupakan transaksi yang penting juga telah dilaporkan ke Otoritas Jasa
Keuangan dan Bursa Efek Indonesia; 4. Review pelaksanaan total paket kompensasi direksi dan komisaris. Rapat Komite Audit Kebijakan Perseroan terkait rapat komite audit: 1. Komite audit mengadakan rapat secara berkala paling kurang satu kali dalam 3 (tiga) bulan dan hanya
dapat dilaksanakan apabila dihadiri oleh lebih dari 1/2 (satu per dua) jumlah anggota. 2. Rapat komite audit dipimpin oleh ketua komite audit atau anggota komite yang paling senior, apabila
ketua komite audit berhalangan hadir;
Laporan Tahunan 2015, PT. Wahana Pronatural Tbk
35
3. Jika dipandang perlu, komite audit dapat mengundang pihak Manajemen yang terkait dengan materi rapat;
4. Keputusan rapat diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat dan setiap anggota komite diberi kebebasan seluas-luasnya untuk menyampaikan pendapat profesionalnya dalam pembahasan setiap agenda rapat tanpa intervensi siapapun;
5. Keputusan rapat komite yang menurut ketua rapat bersifat strategis baru berlaku efektif jika telah diputuskan oleh rapat dewan komisaris;
Frekuensi Pertemuan dan Tingkat Kehadiran Selama tahun 2015 telah diadakan 4 kali rapat komite audit dengan kehadiran seperti di bawah ini
Nama Jabatan Rapat Kehadiran
Gunawan Ruslim Ketua 4 4 Anita Rosalia Gunawan Anggota 4 4 Nana Nuryana Anggota 4 4
Kegiatan Komite Audit Selama tahun 2015, komite audit telah melaksanakan fungsi dan tugasnya sesuai dengan prosedur yang tercantum dalam Piagam Komite Audit diantaranya sebagai berikut : 1. Laporan Keuangan
Komite Audit telah memantau dan mendorong agar laporan keuangan Perusahaan disusun dan disajikan sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku di Indonesia, meliputi kegiatan: a. Menelaah proses penyusunan laporan keuangan dengan menekankan agar standar dan
kebijaksanaan keuangan/prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku telah terpenuhi; b. Menelaah laporan keuangan apakah telah disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum. Apabila diperoleh keyakinan adanya hal-hal yang dapat mengganggu kewajaran penyajian, maka komite mendisukusikan hal tersebut dengan manajemen dan melaporkannya kepada komisaris;
c. Menelaah laporan keuangan dan informasi lainnya telah disajikan berdasarkan data akuntansi keuangan atau manajemen secara benar dan akurat, dan asumsi yang dipakai sesuai dengan praktek bisnis yang sehat.
2. Supervisi Audit
Komite Audit telah melakukan supervisi audit untuk memastikan bahwa auditor eksternal menerapkan standar profesi akuntan publik dan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dan bersikap obyektif serta independen dalam melaksanakan tugas audit, antara lain : a. Mengawasi pelaksanaan audit dan memantau pembahasan temuan audit yang dilakukan oleh
auditor eksternal dengan manajemen. b. Auditor eksternal wajib mengkomunikasikan kepada komite audit hal-hal yang penting sesuai
SPAP. c. Meyakinkan bahwa auditor eksternal sudah menyampaikan management letter kepada direksi.
3. Pengendalian Internal
Komite Audit juga melakukan monitor terhadap kecukupan upaya manajemen dalam menjalankan, mengembangkan dan mempertahankan sistem pengendalian internal yang efektif dari hasil monitoring tersebut.
Laporan Tahunan 2015, PT. Wahana Pronatural Tbk
36
4. Ketaatan Pada GCG
Komite Audit juga berkomitmen untuk memonitor pelaksanaan/penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance di perusahaan serta ketaatan pada peraturan perundangan yang berkaitan dengan operasi perusahan.
Sekretaris Perseroan Sekretaris Perusahaan ditunjuk dan diangkat oleh direksi, memiliki kedudukan setingkat manager dan bertanggung jawab kepada direktur utama yang membidangi sekretariat perusahaan. Saat menjalankan tugasnya sekretaris perusahaan harus dapat melakukan komunikasi dengan seluruh anggota direksi. Posisi sekretaris perusahaan bertujuan untuk memelihara citra dan melindungi kepentingan perusahaan melalui terbentuknya komunikasi dan hubungan yang baik dengan segenap stakeholder. Saat ini sekretaris perseroan dijabat oleh Iwan Setiawan. Warga Negara Indonesia, lahir di Sidoarjo Jawa Timur pada tanggal 18 Oktober 1974, dengan pendidikan terakhir Sarjana Ekonomi (S1) di STIEKN Malang Jawa Timur. Saat ini sedang menempuh jenjang S2 Ilmu Hukum di Universitas Bhayangkara Surabaya. Memiliki kompetensi dan pengalaman di bidangnya selama kurang lebih 8 tahun. Sebelum bergabung dengan Perseroan pernah bekerja sebagai head of PPIC di PT Kalimas Putra Makmur di Sidoarjo pada tahun 2001. Pada tahun 2002 sampai 2008 bekerja di PT Siantar Top Tbk di Sidoarjo dengan jabatan terakhir sebagai financial supervisor. Sejak tahun 2008 menjabat sebagai corporate secretary PT Wahana Pronatural Tbk. Corporate secretary ditunjuk berdasarkan surat keputusan direksi Perseroan. Sesuai dengan aturan OJK No.35/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014, sekretaris perusahaan harus memiliki kompetensi yang baik agar dapat menjalankan fungsi dan tugasnya. Adapun pelatihan yang pernah diikuti adalah : 1. GMP (good manufacturing practices) Training, yang diselenggarakan oleh PREMYSIS Colsulting
tahun 2002 di Surabaya. 2. Quality Management System Training (ISO 9000:2000) dan Internal Quality Audit Training yang
diselenggarakan oleh PREMYSIS Colsulting tahun 2003 di Surabaya. 3. Workshop Pasar Modal – Corporate Action, diselenggarakan oleh GRANADA Law Firm & Investama
Capital tahun 2011 di Jakarta. 4. Seminar & Expo RETAIL EXTRAVAGANZA, diselenggarakan oleh APRINDO Jawa Timur tahun
2011 di Surabaya. 5. Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP), diselenggarakan oleh Badan Karantina Ikan,
Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan tahun 2012 di Sidoarjo.
Fungsi, Tugas, dan Tanggung Jawab Utama Sekretaris Perusahaan Selama kurun waktu 2015, sekretaris perusahaan telah melaksanakan tugas dan fungsi diantaranya : 1. Mengikuti perkembangan pasar modal khususnya peraturan perundang-undangan yang berlaku; 2. Memantau kepatuhan Perseroan terhadap ketentuan dan peraturan pasar modal yang berlaku. 3. Penghubung atau contact person antara Perseroan dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bursa Efek
Indonesia dan masyarakat. 4. Melaksanakan segala komitmen Perseroan terhadap terlaksananya keterbukaan informasi. 5. Mengikuti perkembangan pasar modal khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di bidang pasar
modal dan memberi masukan kepada direksi Perseroan untuk mematuhi peraturan tersebut dan peraturan pelaksanaannya.
Laporan Tahunan 2015, PT. Wahana Pronatural Tbk
37
6. Mempersiapkan pelaksanaan/mengkoordinasikan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), public expose dan berbagai tindakan korporasi (corporate action) dengan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, internal maupun eksternal.
7. Memelihara dan mengelola citra positif dan identitas Perseroan pada publik eksternal dengan menyelenggarakan kegiatan hubungan masyarakat melalui media massa dan aktivitas eksternal lainnya. Sejalan dengan itu mengelola citra Perseroan di kalangan internal melalui kegiatan kehumasan. Disamping itu juga melaksanakan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility)
Unit Audit Internal dan Sistem Pengendalian Internal Saat ini Perseroan belum memiliki unit audit internal. Pertimbangannya adalah struktur organisasi Perseroan masih kecil, jumlah sumber daya manusia yang dimiliki oleh Perseroan tidak begitu besar dengan ruang lingkup pekerjaan yang seimbang. Namun demikian Perseroan tetap melaksanakan pengendalian internal dan sistem managemen resiko yaitu melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efektifitas kerja di semua departemen dan divisi sesuai kebijakan perusahaan. Dalam melaksanakan pekerjaan, setiap pengambilan kebijakan harus disampaikan terlebih dahulu kepada pimpinan. Ini berlaku untuk seluruh departemen dan divisi baik keuangan, operasional sampai dengan bagian gudang.
Sampai dengan saat ini cara ini dapat berjalan dengan efektif karena setiap rencana dan realisasinya dapat dilakukan dan diketahui dengan cepat dan terkontrol. Kedepan seiring dengan perkembangan perseroan, manajemen akan mempertimbangkan metode yang disesuaikan dengan kebutuhan sesuai dengan peraturan Bapepam Nomor IX.I.7 tentang Kewajiban Pembentukan Unit Audit Internal bagi Emiten, agar fungsi pengendalian dan pengawasan tetap berjalan dengan baik. Akuntan Publik Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) SUPOYO, SUTJAHJO, SUBYANTARA & Rekan dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. Adapun besarnya uang jasa (fee) yang diberikan sebesar Rp. 46.750.000,- (empat puluh enam juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah).
Laporan Tahunan 2015, PT. Wahana Pronatural Tbk
38
RISIKO USAHA A. Gambaran umum Resiko usaha adalah ketidakpastian yang mungkin terjadi dan dapat mengakibatkan kerugian akibat dari pelaksanaan sistem manajemen perusahaan. Untuk memperkecil risiko yang mungkin timbul, Perseroan melakukan evaluasi secara rutin terhadap hasil yang dicapai. Gambaran umum mengenai sistem manajemen risiko perusahaan dapat kami jelaskan sebagai berikut : - Mengenali dengan baik para supplier dan buyer yang melakukan transaksi dengan Perseroan untuk
meminimalisir risiko gagal bayar dan gagal kirim. Selain itu Perseroan juga rajin ke daerah untuk memantau kegiatan para supplier dan buyer.
- Setiap perencanaan proyek apapun dilakukan dengan strategi yang baik pada saat perencanaan, pelaksanaan dan realisasi proyek.
- Menerapkan prosedur-prosedur operasional yang ditetapkan oleh pimpinan termasuk adanya asuransi untuk proyek dengan risiko yang cukup besar.
- Mengendalikan risiko dengan cara mengidentifikasi kerugian dengan melibatkan fungsi level berdasarkan pengalaman dan pengetahuan masing-masing fungsi level terutama para manajer, sehingga memberikan sudut pandang yang berbeda.
- Pertukaran informasi mengenai risiko disampaikan melalui rapat-rapat rutin. Apabila ada kemungkinan risiko maka disampaikan sesegera mungkin kepada pimpinan agar risiko tersebut dapat dicegah atau diminimalisir.
B. Jenis Risiko dan Cara Pengelolaan Resiko Usaha Perseroan diidentifikasi sebagai berikut : 1. Risiko Ketersediaan Bahan Baku dan Persaingan/Kompetisi 2. Risiko Fluktuasi Harga Bahan Baku 3. Risiko Produksi dan Bahan Baku Tidak Standar 4. Risiko Cuaca dan Hama Penyakit 5. Risiko Perekonomian dan Sosial Politik 6. Risiko Kebijakan Pemerintah Penjelasan terhadap Risiko Usaha : 1. Risiko Ketersediaan Bahan Baku dan Persaingan/Kompetisi
Perseroan memperoleh sebagian besar bahan baku utama berupa rumput laut, coklat, kopi dan barang hasil pertanian dari para pedagang pengumpul dan petani yang sangat dipengaruhi oleh hasil panen petani serta persaingan dengan pembeli lainnya baik domestik maupun internasional. Industri di mana Perseroan melakukan kegiatan usahanya merupakan bidang usaha yang terbuka bagi siapapun pendatang baru. Hal ini dapat menyebabkan meningkatnya persaingan yang dapat berakibat pada berkurangnya pangsa pasar dan pendapatan Perseroan. Untuk menjaga kelangsungan supply bahan baku, Perseroan selalu menjaga hubungan baik dengan para pemasok di berbagai daerah. Salah satunya adalah mengadakan kunjungan dan pertemuan rutin dengan para petani dan pemasok.
2. Risiko Fluktuasi Harga Bahan Baku
Sebagian besar bahan baku dan barang dagangan Perseroan merupakan produk internasional dengan harga yang berfluktuasi yang dipengaruhi oleh tingkat penawaran dan permintaan di pasar domestik
Laporan Tahunan 2015, PT. Wahana Pronatural Tbk
39
dan internasional. Walaupun produksi cukup besar, ketersediaan dan harga bahan baku tergantung kepada banyak faktor seperti cuaca, hama penyakit, tingkat produksi, tingkat konsumsi dunia, pergerakan tingkat penawaran dan permintaannya dan harga komoditi lain. Banyaknya pelaku usaha yang langsung masuk kepada kelompok tani di daerah membuat harga barang berfluktuasi dengan cepat dan terkadang tidak sehat. Keadaan tersebut dapat menyebabkan kenaikan harga barang komoditi, untuk itu perseroan juga melakukan budidaya dengan sistem cluster untuk menjamin pasokan dan fluktuasi harga.
3. Risiko Produksi dan Bahan Baku Tidak Standar
Saat ini Perseroan masih bekerjasama dengan pihak lain untuk melakukan produksi candy dan dreamy sekaligus pemasarannya. Oleh karena itu fungsi pengawasan dilakukan dengan ketat. Jika kerjasama tidak dapat berjalan dengan baik maka dapat beresiko terhadap hasil produksi dan pemasarannya. Sedangkan pengolahan rumput laut dan hasil bumi lainnya memang kecil berisiko mengalami kerusakan, akan tetapi jarak pengiriman yang jauh dari sentra budidaya yang umumnya berada di luar Jawa, cukup beresiko terhadap standar kualitas bahan baku itu sendiri. Rumput laut dan Kopi biji yang diproses oleh Perseroan merupakan bahan baku yang akan diolah kembali sehingga standar kualitas menjadi perhatian utama untuk menjaga kepercayaan pembeli. Oleh karena itu Perseroan menerapkan standar kualitas yang baik sejak di petani, baik itu saat budidaya sampai perlakuan pasca panen.
4. Risiko Cuaca dan Hama Penyakit
Rumput Laut serta produk hasil pertanian dan kelautan yang diperdagangkan Perseroan dapat terpengaruh oleh cuaca dan penyakit sehingga mempengaruhi kualitas hasil panen. Curah hujan tinggi dan berlangsung lama dan tidak biasa, mengakibatkan pasokan bahan baku menjadi terganggu, biasanya terjadi pada bulan-bulan November sampai dengan Maret. Sebagian besar mengeringkan barangnya secara tradisional yaitu dengan cara dijemur. Curah hujan yang tinggi dan terus menerus membuat proses pengeringan menjadi lama. Selain itu pengeringan yang tidak sempurna akan menurunkan kualitas rumput laut itu sendiri. Hal ini berdampak pula pada kualitas bahan baku yang akan diproses dan selanjutnya mempengaruhi produksi dan volume penjualan Perseroan.
5. Risiko Perekonomian dan Sosial Politik
Ketidakpastian pasar keuangan global serta menurunnya kondisi ekonomi akhir-akhir ini berpengaruh terhadap kondisi bisnis Perseroan. Stabilitas ekonomi yang terganggu, nilai tukar rupiah yang terdepresiasi mengakibatkan menurunnya daya beli masyarakat domestik maupun regional. Fluktuasi harga BBM, naiknya tarif daftar listrik juga mempengaruhi daya beli masyarakat. Namun demikian Perseroan masih bersyukur bahwa perekonomian Indonesia memperlihatkan kinerja makro ekonomi yang positif.
6. Risiko Kebijakan Pemerintah Pengawasan Pemerintah yang semakin ketat terhadap pelaku usaha dan peraturan perundang undangan dan kebijakan Pemerintah yang berubah dengan cepat dapat secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi kegiatan usaha serta pendapatan Perseroan. Perseroan dituntut untuk mempunyai solusi dalam menghadapi perubahan-perubahan tersebut. Ketidakmampuan dalam melakukan penyesuaian dapat berdampak signifikan pada kelangsungan kegiatan usaha, kinerja serta pendapatan Perseroan.
Laporan Tahunan 2015, PT. Wahana Pronatural Tbk
40
C. Review Efektivitas Sistem Manajemen Resiko. Khusus untuk perdagangan agrobisnis, Perseroan memiliki pengalaman dan strategi yang baik, sehingga mampu meminimalisir resiko, sedangkan dalam hal manufaktur Perseroan masih bekerjasama dengan pihak lain yang berpengalaman dibidangnya. Akan tetapi manajemen resiko dilakukan review setiap kebijakan yang telah dibuat. Sejauh ini sistem manajemen resiko dapat berjalan dengan efektif karena setiap rencana dan realisasinya dapat dilakukan dan diketahui dengan cepat dan terkontrol. PERAN SERTA SOSIAL Perseroan menyadari bahwa usaha dan operasioanal tidak hanya ditujukan demi menciptakan nilai bagi pemegang saham (shareholder), namun juga harus mampu memberikan manfaat nyata bagi masyarakat luas (stakeholder). Melalui kegiatan sosial kemasyarakatan Perseroan selalu berupaya menumbuhkan kerjasama dan hubungan yang harmonis dengan masyarakat setempat, terutama di sekitar lokasi operasional. Perseroan memberikan bantuan atas setiap kegiatan yang dilakukan di tahun 2015. Tahun 2015 Perseroan membuat Corporate Social Responsibility (CSR) dengan terus melakukan kemitraan dengan petani kopi dan rumput laut di daerah sentra budidaya. Kepada petani kopi, Perseroan memberikan bantuan berupa mesin pengupas kopi manual dan penyuluhan untuk penanaman dan pasca panen kopi. Sedangkan untuk petani rumput laut, Perseroan memberikan bantuan peralatan dan bibit, selain itu juga diberikan penyuluhan untuk penanaman dan pasca panen. Namun demikian Perseroan tidak melakukan pengukuran secara rinci kepastian biaya yang dikeluarkan. Jenis program terkait aspek lingkungan hidup dan tanggung jawab produk adalah sebagai berikut : - Perseroan mengajak para petani rumput laut untuk melakukan budidaya dengan sistem yang baik serta
melakukan sosialisasi tentang pencemaran air laut untuk mendukung budidaya rumput laut. - Memberikan bantaun kepada masyarakat sekitar industri Perseroan dalam hal pengobatan. - Perseroan memiliki unit pengolahan limbah dengan standar yang baik. - Melakukan budidaya tanaman perkebunan yang berguna bagi masyarakat dan lingkungan.
Kedepannya Perseroan akan lebih berperan aktif terhadap tanggung jawab sosial dalam ruang lingkup yang lebih luas baik itu dibidang pendidikan, kesehatan dan lingkungan hidup. Tanggung Jawab Produk Moto produk Perseroan adalah “Healty Product”, Perseroan berkomitmen tinggi dalam proses produksi dengan memperhatikan kesehatan konsumen dengan menggunakan bahan-bahan yang sesuai dengan standar makanan dan minuman dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI). Proses produksi dilakukan dengan penuh tanggung jawab dengan menggunakan bahan-bahan yang berkualitas dan tidak berbahaya. PERKARA YANG SEDANG DIHADAPI Perseroan tidak sedang menghadapi masalah hukum. Semua hal yang dilakukan didasarkan pada aspek legal. Sampai dengan saat ini Perseroan dapat menjalin hubungan dan kerjasama yang baik dengan semua pihak baik supplier, buyer, perbankan, karyawan dan pihak eksternal lainnya.
Laporan Tahunan 2015, PT. Wahana Pronatural Tbk
41
PT WAHANA PRONATURAL TBK
LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
DAN
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
DAN
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (DISAJIKAN KEMBALI)
DAN 1 JANUARI 2014 / 31 DESEMBER 2013 (DISAJIKAN KEMBALI)
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR
PT WAHANA PRONATURAL Tbk
LAPORAN KEUANGAN
PADA TANGGAL TERSEBUT
PT WAHANA PRONATURAL Tbk
DAFTAR ISI
Halaman
SURAT PERNYATAAN DIREKSI
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
LAPORAN KEUANGAN
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
(disajikan kembali) dan 1 Januari 2014 /
31 Desember 2013 (disajikan kembali)
Serta Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal Tersebut
Laporan Posisi Keuangan 1-2
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain 3
Laporan Perubahan Ekuitas 4
Laporan Arus Kas 5
Catatan Atas Laporan Keuangan 6-43
Mancm Tower II .. 1 4 R 406-407 ~' , 66 - 08 Surabaya 60271 Indonoara
4 04 e-ma I csa@wapo co 1d websue www.wapo.cc.id
OHie., JI Panghrra "'
Telp 031 - 5352705 Fax
Dir
Menyatakan bahwa : I. Kami bertanggung jawab alas penyusunao dao penyaj ian laporan keuangan perusahaan; 2. Laporan keuangan perusahaan telab disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan di Indonesia; 3. a. Semua informasi dalarn laporan keuangan perusahaan telab climuat secara lengkap dan
benar; b, Laporan keuangan perusahaan ridak mengandung informasi atau fakta material yang tidak
benar, dan tidak menghilangkan informasi atau fakta material; 4. Kami bertanggungjawab atas sistem pengendalian intern dalam Perusahaan.
Demikian pemyataan ini dibuat dengan sebenamya.
,;~ ~ Surabaya. 17 Maret 2016 ~,0PEL ·
~~~801~~ _,,,.... ....... " Indra v.·idvadhanna Dirckrur
No Telepon Jabatan
: Indra Widyadhanna : Gcdung Bumi Mandiri Tower 11 Lt. 4 R 406-407 JI. Panglima Sudinnao 66-68 Surabaya 60271
: Kejawan Putih Laguna Utara 3Cl/l0 A Kejawan Putih Tambak. Mulyorejo Surabaya
: 031-5352705 : Direktur
Alamat Domisili
2. Nama Alamat Kantor
No Telcpon Jabatan
I. Numa Alamat Kantor
: Samin : Gedung Bumi Mandiri Tower 11 Lt. 4 R 406-407 JI. Panglima Sudirman 66-68 Surabaya 60271
: Harapan lndah Regency Blok DE/6 Pejuang, Medan Satria Bekasi
: 031-5352705 : Direktur Utama
Alamat Dornisili
Kami yang bertanda tangan dibawah ini :
PERNYATAAN DIREKSI TENT ANG TANGGUNGJAWAB
TERHADAPLAPORANKEUANGAN PT WAHANA PRONATURAL TDK
TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 SERT A UNTUK TAKUN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT
PT WAHANA PRONATURAL, Tbk WAPO
PT. WAHANA PRO.NATURAL Tbk " .
- Pi.SI Andhlka Blok C.3-4 Jl 5fnpang Dukllll 38-40 Sinbr(l 60'175 T~ 031-5341288, 5473585, Fu 031-5314560, Emai : kepser@rad 1111.id .JI, PenjaringanAttl IX·PS.1/J.12 S\Jrlba/l T~ 031-8709809. Fu 031-8706875, Emil: klps3r@l!llllcom
Kami yakln bahwa bukti audit yang telah kami peroleh adalah cukup dan tepat untuk menyediakan suatu basis bagi oplru' audit kami.
Suatu audit mellbalkan pelaksanaan prosedur untuk memperoleh bukti audit tentang angka-angka dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Prosedur yang dipilih bergantung pada pertimbangan auditor, termasuk penilaian atas risiko kesalahan penyajian material dalam laporan keuangan, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan. Dalam melakukan penilaian risiko tersebut. auditor mempertimbangkan pengendalian internal yang relevan dengan penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan entitas untuk merancang prosedur audit yang tepat sesuai dengan kondisinya, tetapi bukan untuk tujuan menyatakan opini alas keefektivitasan pengendalian internal entitas. Suatu audit juga mencakup pengevaluasian alas ketepatan kebijakan akuntansi yang digunakan dan kewajaran estlmasl akuntansi yang dibuat oleh manajemen. serta peogevaluasian atas penyajian laporan keuangan secara keseluruhan.
Tanggung jawab kami adalah untuk menyatakan suatu opini alas laporan keuangan inl berdasarkan audit kami. Kami melaksanakan audit kaml berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh lnstitut Akuntan Publik Indonesia. Stander tersebut mengharuskan kaml untuk mematuhi ketentuan etika merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan bebas darl kesalahan penyajian material.
Tanggung jawab auditor
Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan lnl sesual dengan Standar Akuntansi Keuangan di lndooesia, dan atas pengendalian internal yang dlanggap pel1u oleh manajemen untuk memungkinkan penyusunan laporan keuangan yang bebas dari kesalahan penyajian material, balk yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan.
Tanggung jawab manajemen alas laporan keuangan
Kami telah mengaudlt laporan keuangan PT Wahana Prooatural, Tbk, yang terdiri dari laporan poslsl keuangan tanggal 31 Desember 2015, serta laporan laba rugl dan penghasilan komprehenslf laln, laporan perubahan ekultas dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal lersebut. dan suatu lkhtisar kebljakan akuntansi slgnifikan dan 1nlormasl penjelasan lainnya.
Laporan Nomor 20/GA-A
Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksl PT WAHANA PRONATURAL, Tbk
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
Kepuiusan Manieri Keuangan Rl No. KEP-1<4/KM.112011Tanggal10 Januan 2011
KANTOR AKUNTAN PUBLIK
~lf©\ W!Jil))~{l=OOI) ~~~ & ~(Q]IJO
-
IWl!ORMiJNIN< PUU
~~11~~~
17 Maret 2016
Ors. A us Sub antara Ak. MM. CPA. Regristrasi Akuntan Publik No. AP. 0290
SUPOYO, SUTJAHJO, SUBYANTARA & REKAN
laporan keuangan lerlamplr dlsusun dengan anggapan bahwa Perusahaan akan melanjutkan operas1nya sebagal enutas yang berkemampuan untuk mempertahankan kelangsungan usahanya. Catalan No. 26 alas laporan keuangan menyatakan bahwa Perusahaan sebelumnya telah mengalaml keruglan usaha pada tahun 2011, yang mengakibalkan 1umlah slgnlfikan dalam akumulasl keruglan. Hal lnl mengakibatkan ketldakpastian tentang kemampuan entitas untuk mempertahankan kelangsungan usahanya. Rencana dan tindakan yang akan dlambil oleh manajemen untuk mengatasl masalah lni dlungkapkan pada catatan No. 26 atas laporan keuangan. Laporan keuangan tertampir tidak mencakup penyesualan yang mungkln tlmbul aklbat keddakpastlan ini.
Hal fain
Karm membawa perhatian pada Catalan 2b alas laporan keuangan tertampir, yang menjelaskan bahwa sejak tanggal 1 Januari 2015, Perusahaan telah menerapkan revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) di Indonesia secara retrospektif yaknl penerapan PSAK No. 24 (Revisi 2013), 'lmbalan Kerja" dimana Perusahaan mengakui 1teuntungan dan keruglan aktuaria secara retrospektlf dalam penghasilan komprehenslf lain. Oleh karena itu, laporan t.a119gal 31 Desember 2014 serta tanggal 1 Januari 2014/31 Oesember 2013 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut tertamplr dlsajlkan kemball oleh Perusahaan sebagalmana dlpersyaratkan oleh Stander Akuntansl Keuangan di Indonesia.
Penekanan suatu hal
Menurut opini kami, laporan keuangan terlampir menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT Wahana Pronatural, Tbk tanggal 31 Desember 2015, serta kinerja keuangan dan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan dl Indonesia.
Opinl
PT WAHANA PRONATURAL Tbk
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan Kembali)
DAN 1 JANUARI 2014/ 31 DESEMBER 2013 (Disajikan Kembali)
ASET
ASET LANCAR
Kas dan setara kas
Piutang usaha
Persediaan
Uang muka
Biaya dibayar dimuka
Pajak dibayar dimuka
Jumlah Aset Lancar
ASET TIDAK LANCAR
Aset tetap-setelah dikurangi akumulasi
penyusutan sebesar
Rp 13.086.001.826 tahun 2015,
Rp 9.973.405.852 tahun 2014, dan
Rp 6.860.809.878 tahun 2013
Aset pajak tangguhan
Aset lain-lain
Jumlah Aset Tidak Lancar
JUMLAH ASET
*) Disajikan kembali (Catatan 2b)
4.027.561.239
107.571.334.613
31 Desember 2013 *)
265.230.262
19.468.465.672
10.272.505.893
1.101.117.472
79.454.489.877
Rp
67.874.190.752
11.552.511.625
27.787.500
-
34.686.598.982
64.910.424.778
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
35.134.880.538
Catatan atas laporan keuangan
35.671.500
2j;9
11.051.235.330
76.307.570.709
11.369.358.431 22
10
7
21.924.550
11.108.197.525
2015
72.884.735.634
24.822.720.026
295.396.018
Catatan 2014 *)
2.356.041.239
10.402.500
Rp
578.667.862
Rp
61.797.828.804
32.735.514.912
18.681.617.727
588.059
109.043.085.621 114.589.370.415
2h;8
2i;6
22
1.099.626.982
5.570.890.167
2.876.041.239
2f;4
2g;5
27.787.500
1 Januari 2014 /
1
PT WAHANA PRONATURAL Tbk
LAPORAN POSISI KEUANGAN
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan Kembali)
DAN 1 JANUARI 2014/ 31 DESEMBER 2013 (Disajikan Kembali)
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang usaha
Uang muka penjualan
Beban akrual
Utang pajak
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Liabilitas imbalan kerja
Utang kepada pihak berelasi
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
Jumlah Liabilitas
EKUITAS
Modal saham - Nilai nominal Rp 100,-
Modal dasar - 2.000.000.000 lembar
Modal ditempatkan dan disetor -
Rp 520.000.000 lembar saham
Tambahan modal disetor
Penghasilan komprehensif lain
- Pengukuran kembali program imbalan paska kerja
- Pajak yang terkait
Akumulasi defisit
Jumlah Ekuitas
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
*) Disajikan kembali (Catatan 2b)
(42.169.021) -
- 10.542.255
2b;14
29.717.857.788
31 Desember 2013 *)
RpRp
70.117.698.152
137.118.272
Catatan
2l;11
11.662.319.832 12 9.019.360.983
369.369.869
205.060.786
23.758.753.161
14.089.902.753 16.796.317.747
12.579.360.983
Catatan atas laporan keuangan
805.433.977
69.512.500.000
69.881.869.869
99.599.727.657 92.119.253.769
12.454.405.615
52.000.000.000
(49.464.762.857)
12.454.405.615
(18.178.124)
4.544.531
114.589.370.415 107.571.334.613
17
9.483.508.810
605.198.152
93.876.451.313
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
12.454.405.615
(48.988.691.178)
13 125.302.340 46.261.000
109.043.085.621
14.989.642.758
609.230.150
70.317.933.977
2014 *)
Rp
2015
69.512.500.000
2q;14
21.801.319.792
22 524.187.085
15 69.512.500.000
52.000.000.000
15.452.080.844 15.166.634.308
16 52.000.000.000
(49.256.144.541)
1 Januari 2014 /
-
2
PT WAHANA PRONATURAL Tbk
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan Kembali)
PENJUALAN BERSIH
BEBAN POKOK PENJUALAN
LABA KOTOR
- Penjualan
- Umum dan administrasi
LABA USAHA
- Pendapatan / (beban) keuangan - bersih
- Laba / (rugi) selisih kurs
- Lain-lain bersih
LABA SEBELUM PAJAK
MANFAAT PAJAK PENGHASILAN
- Pajak kini
- Pajak tangguhan
LABA TAHUN BERJALAN
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
- Pengukuran kembali atas imbalan kerja
(PSAK 24 Thn 2013)
- Pajak yang terkait
LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
Laba bersih per saham dasar
*) Disajikan kembali (Catatan 2b)
(42.169.021)
10.542.255
2b;14
267.453.363
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
0,51 0,40 2r;23
(81.592.765.545)
2p;22
(3.399.971)
60.660.761
Catatan 2015
Rp
4.713.914.887
2o;18
(139.606.512.507)
476.834.698
2o;20
2o;20
2o;19
(4.180.080.189)
Rp
(57.000.000)
86.306.680.432 144.378.961.449
2014 *)
(801.269.658)
-
23.990.897
(5.997.724)
-
4.772.448.942
2o;21
285.446.536
(193.695.450)
45.483.253
7.514.420
(312.125.377)
176.991.550
(72.465.806)
579.578.741 402.313.766
Catatan atas laporan keuangan
-
208.618.316
(3.892.624.956)
78.554.328
388.710.824
3
PT
WA
HA
NA
PR
ON
AT
UR
AL
Tb
k
LA
PO
RA
N P
ER
UB
AH
AN
EK
UIT
AS
UN
TU
K T
AH
UN
-TA
HU
N Y
AN
G B
ER
AK
HIR
TA
NG
GA
L 31 D
ES
EM
BE
R 2015 D
AN
2014 (Disajikan
Kem
bali)
DA
N 1 JA
NU
AR
I 2014/ 31 DE
SE
MB
ER
2013 (Disajikan
Kem
bali)
Saldo 1 Januari 2013 / 31 D
esember 2012
Penyesuaian yang tim
bul dari penerapan PS
AK
24
(Revisi 2013)
Saldo setelah disajikan kem
bali
Koreksi pajak tangguhan atas im
balan kerja
dengan pendekatan neraca
Laba komprehensif tahun berjalan
Penyesuaian yang tim
bul dari penerapan PS
AK
24
(Revisi 2013)
Saldo 31 D
esember 2013
Koreksi pajak tangguhan atas im
balan kerja
dengan pendekatan neraca
Laba komprehensif tahun berjalan
Penyesuaian yang tim
bul dari penerapan PS
AK
24
(Revisi 2013)
Saldo 31 D
esember 2014
Laba komprehensif tahun berjalan
Penyesuaian yang tim
bul dari penerapan PS
AK
24
(Revisi 2013)
Saldo 31 D
esember 2015
4
10.542.255
(42.169.021)
-
10.542.255
17.993.173
23.990.897
(5.997.724)
267.453.363 208.618.316
-
267.453.363 (31.626.766)
(42.169.021)
(28.237.510)
208.618.316
-
139.018.665 (defisit)
(15.118.585)
Rp
(49.560.425.427)
Jumlah
Pajak Y
ang Terkait
program
imbalan paska kerja
Rp
Saldo laba /
Rp
52.000.000.000
12.454.405.615
(49.256.144.541)
15.166.634.308
52.000.000.000
12.454.405.615
(48.988.691.178)
15.452.080.844
4.544.531
(18.178.124)
Pengukuran kem
bali
-
(49.560.425.427)
14.893.980.188
Rp
(15.118.585) 139.018.665
(49.464.762.857)
14.989.642.758
-
Penghasilan kom
prehensif lain
52.000.000.000
12.454.405.615
Rp
Modal S
ahamD
isetor
Tam
bahan Modal
Rp
52.000.000.000
12.454.405.615
-
-
(28.237.510)
14.893.980.188
52.000.000.000
12.454.405.615 C
atatan atas laporan keuangan
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
PT WAHANA PRONATURAL Tbk
LAPORAN ARUS KAS
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan Kembali)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI :
- Penerimaan kas dari pelanggan
- Pembayaran kepada pemasok
- Pembayaran beban usaha
- Pembayaran pajak
- Penerimaan bunga dan keuangan
- Penerimaan lainnya
Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
- Perolehan asset lain lain
Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
- Pembayaran untuk pinjaman bank
Kas bersih digunakan untuk aktivitas pendanaan
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
7.514.420
-
(3.180.755.477)
578.667.862
-
(203.767.170)
-
578.667.862 1.099.626.982
265.230.262
-
(7.884.000)
-
(92.340.261.786)
(1.516.818.607)
(7.884.000)
2015
94.486.946.639
520.959.120
(145.859.965.957)
316.245.018
-
Rp
528.843.120
102.744.044
Rp
(148.830.000)
462.267.600
(148.830.000)
149.179.229.596
2014
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
Catatan atas laporan keuangan
313.437.600
5
PT WAHANA PRONATURAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2015 DAN 2014
DAN 1 JANUARI 2014/ 31 DESEMBER 2013 (Disajikan Kembali)
SERTA UNTUK TAHUN TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL TERSEBUT
1. UMUM
a. Pendirian Perusahaan
b. Dewan komisaris, direksi dan karyawan
Tahun 2015 Tahun 2014
Komisaris Utama : Lia Tirtasaputra Lia Tirtasaputra
Komisaris Independen : Gunawan Ruslim Gunawan Ruslim
Direktur Utama : Samin Samin
Direktur : Indra Widyadharma Indra Widyadharma
Direktur (Independen) : Hugeng Parhito Hugeng Parhito
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah dalam bidang perdagangan,
pengangkutan dan agro bisnis. Kegiatan utama Perusahaan sejak beroperasi secara komersial meliputi bidang perdagangan
hasil pertanian dan kelautan. Perusahaan berdomisili di Surabaya, dengan kantor pusat Gedung Bumi Mandiri Tw. II Lt. 4 R. 406-
407, Jalan Panglima Sudirman No. 66 - 68 Surabaya.
PT Wahana Pronatural Tbk (d.h. PT Wahana Phonix Mandiri - Perusahaan) didirikan di Indonesia, pada mulanya dengan nama
PT Golden Phoenix berdasarkan Akta Notaris Wahyudi Suyanto, S.H., No. 96 tanggal 7 Agustus 1993 dan kemudian diubah
namanya menjadi PT Wahana Yuda Mandiri berdasarkan akta notaris yang sama No. 451 tanggal 30 Mei 1996. Akta pendirian
dan perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-
8528.HT.01.01.Th.97 tanggal 27 Agustus 1997 dan telah diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 37
Tambahan No. 2912 tanggal 8 Mei 2000. Nama Perusahaan kemudian diubah menjadi PT Wahana Phonix Mandiri berdasarkan
Akta Notaris Yonsah Minanda, S.H., No 44 tanggal 31 Januari 2000 dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum
dan Perundang-undangan Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-22109.HT.01.04.Th.2000 tanggal 9 Oktober 2000
dan telah diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 28 Tambahan No. 2187 tanggal 6 April 2001.
Nama Perusahaan kembali diubah menjadi PT Wahana Pronatural Tbk berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum
Pemegang Saham Luar Biasa No. 2 tanggal 2 Juni 2012 oleh Wachid Hasyim, Notaris di Surabaya. Perubahan anggaran dasar
ini telah mendapatkan persetujuan dari Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No.
AHU.41594.AH.01.02.Tahun 2012 tanggal 1 Agustus 2012.
Perusahaan memulai kegiatan komersial pada tanggal 7 Agustus 1993.
Susunan dewan komisaris dan direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, berdasarkan Akta Notaris
Wachid Hasyim, S.H., No. 34 Tanggal 19 Juni 2014, adalah sebagai berikut:
6
PT WAHANA PRONATURAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan Kembali)
DAN 1 JANUARI 2014/ 31 DESEMBER 2013 (Disajikan Kembali)
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
1. UMUM (Lanjutan)
b. Dewan komisaris, direksi dan karyawan (lanjutan)
Tahun 2015 Tahun 2014
Ketua : Gunawan Ruslim Gunawan Ruslim
Anggota : Anita Rosalia Gunawan Anita Rosalia Gunawan
: Nana Nuryana Nana Nuryana
c. Penawaran Umum Saham
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN
a. Pernyataan Kepatuhan
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Perusahaan memiliki masing-masing sekitar 9 dan 10 orang karyawan.
Susunan komite audit Perusahaan adalah sebagai berikut :
Laporan keuangan PT Wahana Pronatural, Tbk diotorisasi oleh Direksi pada tanggal 17 Maret 2016.
Laporan keuangan pada tanggal dan untuk tahun berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 disusun dan disajikan sesuai dengan
Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan Peraturan Badan Pengawas
Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No. VIII.G.7 tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan
Emiten atau Perusahaan Publik” yang terdapat dalam Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP 347/BL/2012 tanggal 25
Juni 2012
Pada tanggal 22 Juni 2001, Perusahaan melakukan Penawaran Umum perdana sahamnya melalui PT. Bursa Efek Indonesia
(Persero) (dahulu bernama PT. Bursa Efek Jakarta) sejumlah 200.000.000 lembar saham biasa dengan nilai nominal Rp 100
dengan harga penawaran Rp 175. Penawaran umum perdana ini juga disertai dengan penerbitan 50.000.000 lembar
Waran seri I. Waran tersebut memiliki jangka waktu pelaksanaan selama 3 tahun dan dapat dilaksanakan (exercised) mulai
tanggal 21 Desember 2001 sampai dengan 21 Juni 2004. Sampai dengan tanggal batas waktu pelaksanaan (exercise) tanggal
21 Juni 2004, tidak ada waran yang telah dikonversi menjadi saham (lihat catatan 17).
Jumlah gaji dan kompensasi lainnya yang diberikan kepada dewan komisaris dan direksi Perusahaan berjumlah sekitar
Rp 905.500.000 dan Rp 892.000.000 masing-masing pada 2015 dan 2014.
7
PT WAHANA PRONATURAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan Kembali)
DAN 1 JANUARI 2014/ 31 DESEMBER 2013 (Disajikan Kembali)
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
b. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan
Standar akuntansi baru
PSAK 1 (revisi 2013), "Penyajian Laporan Keuangan"
PSAK 24 (revisi 2013), Imbalan Kerja
PSAK revisi mengubah laporan laba rugi komprehensif menjadi laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain serta
mengharuskan pos-pos yang disajikan dalam penghasilan komprehensif lain dikelompokkan ke dalam dua kategori: (1) pos-
pos yang tidak akan direklasifikasi selanjutnya ke laba rugi dan (2) pos-pos yang akan direklasifikasi selanjutnya pada laba
rugi ketika kondisi tertentu terpenuhi. Perubahan tersebut hanya mempengaruhi penyajian dan tidak memiliki dampak
signifikan lainnya terhadap jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan Perusahaan.
Laporan keuangan, kecuali laporan arus kas disusun dengan konsep harga perolehan dan dasar akrual.
Transaksi-transaksi yang termasuk dalam laporan keuangan pada tiap entitas Perusahaan diukur dengan mata uang lingkungan
ekonomi utama di mana entitas beroperasi (“mata uang fungsional”). Laporan keuangan disajikan dalam Rupiah, yang
merupakan mata uang fungsional dan penyajian Perusahaan.
PSAK ini, antara lain, menghapus mekanisme koridor dan pengungkapan atas informasi liabilitas kontinjensi untuk
menyederhanakan klarifikasi dan pengungkapan.
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan telah diterapkan secara konsisten, kecuali bagi
penerapan beberapa standar dan perubahan yang berlaku efektif untuk laporan keuangan dengan periode yang dimulai pada
atau setelah tanggal 1 Januari 2015, yang relevan terhadap laporan keuangan Perusahaan:
Angka-angka dalam laporan keuangan ini disajikan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain.
Keuntungan dan kerugian aktuaria langsung diakui dalam penghasilan komprehensif lain dan tidak akan direklasifikasi ke
laba rugi pada periode berikutnya. Jumlah neto dalam laba rugi dipengaruhi oleh penghapusan imbal hasil atas aset program
dan komponen biaya bunga dan digantikannya dengan biaya atau Penghasilan bunga neto atas liabilitas (aset) imbalan pasti
neto dan tingkat diskonto digunakan dalam mengukur kewajiban imbalan pasti. Biaya jasa lalu diakui sebagai beban dalam
laba rugi pada awal ketika amandemen terjadi atau ketika biaya restruktur terkait atau pesangon diakui. Perubahan lainnya
termasuk pengungkapan baru seperti pengungkapan analisa sensitivitas.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dan menyajikan sumber dan penggunaan kas dan setara kas
dengan mengelompokkan arus kas atas dasar kegiatan operasi, investasi dan pendanaan. Kas dan setara kas terdiri dari kas,
bank, dan deposito berjangka yang jatuh tempo dalam waktu 3 (tiga) bulan atau kurang.
8
PT WAHANA PRONATURAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan Kembali)
DAN 1 JANUARI 2014/ 31 DESEMBER 2013 (Disajikan Kembali)
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
b. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan (lanjutan)
Standar akuntansi baru (lanjutan)
PSAK 24 (revisi 2013), Imbalan Kerja
LAPORAN POSISI KEUANGAN
ASET
Aset pajak tangguhan
LIABILITAS
Liabilitas imbalan kerja
EKUITAS
Penghasilan komprehensif lain
- Pengukuran kembali imbalan paska kerja
Saldo laba
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
Beban umum dan administrasi
- Beban imbalan paska kerja
Beban pajak penghasilan
- Beban pajak tangguhan
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN SETELAH PAJAK
Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi
- Pengukuran kembali atas imbalan kerja
(PSAK 24 Thn 2013)
- Pajak yang terkait
11.327.587.388 41.771.043 11.369.358.431
(Dilaporkan 31 Desember 2014
31 Desember 2014
Rp Rp Rp
464.182.604
(193.695.450)
(42.169.021) (42.169.021) -
141.015.548 605.198.152
Sebelumnya)
172.084.783
- 10.542.255
(199.089.070) 5.393.620
Penyesuaian (Disajikan Kembali)
21.574.478
10.542.255
193.659.261
- (31.626.766) (31.626.766)
(49.188.526.803) (67.617.739) (49.256.144.541)
9
PT WAHANA PRONATURAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan Kembali)
DAN 1 JANUARI 2014/ 31 DESEMBER 2013 (Disajikan Kembali)
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
b. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan (lanjutan)
Standar akuntansi baru (lanjutan)
PSAK 24 (revisi 2013), Imbalan Kerja (lanjutan)
LAPORAN POSISI KEUANGAN
ASET
Aset pajak tangguhan
LIABILITAS
Liabilitas imbalan kerja
EKUITAS
Penghasilan komprehensif lain
- Pengukuran kembali imbalan paska kerja
Saldo laba
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
Beban umum dan administrasi
- Beban imbalan paska kerja
Beban pajak penghasilan
- Beban pajak tangguhan
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN SETELAH PAJAK
Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi
- Pengukuran kembali atas imbalan kerja
(PSAK 24 Thn 2013)
- Pajak yang terkait
PSAK No. 46 (Revisi 2014), “Pajak Penghasilan”
Penyesuaian (Disajikan Kembali)
Rp Rp Rp
(49.464.762.857)
11.526.676.457 25.835.168 11.552.511.625
77.272.048
31 Desember 2013
(Dilaporkan 31 Desember 2013
Sebelumnya)
153.079.156 216.290.713 369.369.869
- -
369.369.869 292.097.821
-
(49.413.325.977) (51.436.880)
(162.883.240) 54.072.678 (108.810.562)
- - -
- - -
PSAK ini mengatur tentang ketentuan tambahan untuk aset pajak tangguhan atau liabilitas pajak tangguhan yang timbul dari
aset yang tidak disusutkan yang diukur dengan menggunakan model revaluasi, dan yang berasal dari properti investasi yang
diukur dengan menggunakan model nilai wajar. Perubahan tersebut tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap laporan
keuangan.
10
PT WAHANA PRONATURAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan Kembali)
DAN 1 JANUARI 2014/ 31 DESEMBER 2013 (Disajikan Kembali)
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
b. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan (lanjutan)
Standar akuntansi baru (lanjutan)
PSAK No. 48 (Revisi 2014), “Penurunan Nilai Aset”
PSAK No. 50 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Penyajian”
PSAK No. 55 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”
PSAK No. 60 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”
PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar”
PSAK ini memberikan tambahan persyaratan pengungkapan untuk setiap aset individual atau unit penghasil kas yang mana
kerugian penurunan nilai telah diakui atau dibalik selama periode. Perubahan tersebut hanya mempengaruhi pengungkapan
dan tidak memiliki dampak signifikan lainnya terhadap jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan.
PSAK ini mengatur lebih dalam kriteria mengenai hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus
atas jumlah yang telah diakui dan kriteria penyelesaian secara neto. Perubahan tersebut hanya mempengaruhi penyajian
dan tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan.
PSAK ini, antara lain, menambah pengaturan kriteria instrumen lindung nilai yang tidak dapat dianggap telah kadaluarsa atau
telah dihentikan, serta ketentuan untuk mencatat instrumen keuangan pada tanggal pengukuran dan pada tanggal setelah
pengakuan awal. Hal ini tidak berdampak signifikan terhadap laporan keuangan dikarenakan Perusahaan tidak memiliki
instrumen lindung nilai.
PSAK ini, antara lain, menambah pengaturan pengungkapan saling hapus dengan informasi kuantitatif dan kualitatif, serta
pengungkapan mengenai pengalihan instrumen keuangan. Perubahan tersebut hanya mempengaruhi pengungkapan dan
tidak memiliki dampak signifikan lainnya terhadap jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan.
PSAK ini menyediakan satu sumber panduan tentang bagaimana nilai wajar diukur tetapi tidak menetapkan persyaratan baru
mengenai kapan nilai wajar diperlukan. Standar ini menyediakan kerangka untuk menentukan nilai wajar dan menjelaskan
faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam mengestimasi nilai wajar.
PSAK ini mengatur penggunaan harga keluar (exit price) dalam pengukuran nilai wajar dan persyaratan pengungkapan yang
lebih ekstensif, khususnya dengan memasukkan instrumen non-keuangan ke dalam pengungkapan hirarki nilai wajar. PSAK
No. 68 diterapkan secara prospektif. Perubahan ini tidak memiliki dampak signifikan terhadap pengukuran aset dan liabilitas.
11
PT WAHANA PRONATURAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan Kembali)
DAN 1 JANUARI 2014/ 31 DESEMBER 2013 (Disajikan Kembali)
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
c. Transaksi dengan pihak berelasi
Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor:
a.Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut :
i. memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor;
ii. memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau
iii.personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor.
b.Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:
i.
ii.
iii.Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.
iv.
v.
vi.
vii.
d. Instrumen keuangan
(a) Aset keuangan
Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan yang
relevan.
Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a)(i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas
(atau entitas induk dari entitas).
Perusahaan mengklasifikasikan aset keuangannya ke dalam kategori berikut: aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang ditahan sampai jatuh tempo, dan aset keuangan
tersedia untuk dijual.
Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas
anak berikutnya terkait dengan entitas lain).
Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a).
Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang
merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).
Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Perusahaan hanya memiliki aset keuangan dalam bentuk pinjaman dan piutang.
Instrumen keuangan adalah setiap kontrak yang menimbulkan aset keuangan dari suatu entitas dan kewajiban keuangan atau
instrumen ekuitas entitas lain.
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran yang tetap atau dapat
ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi harga di pasar aktif. Pinjaman yang diberikan dan piutang dimasukkan sebagai aset
lancar; kecuali jika jatuh temponya melebihi 12 bulan setelah akhir periode pelaporan, pinjaman yang diberikan dan piutang
ini dimasukkan sebagai aset tidak lancar. Pinjaman yang diberikan dan piutang Perusahaan terdiri dari kas di bank dan
deposito, piutang usaha, piutang lain-lain dalam laporan posisi keuangan.
Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas
yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka
entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.
12
PT WAHANA PRONATURAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan Kembali)
DAN 1 JANUARI 2014/ 31 DESEMBER 2013 (Disajikan Kembali)
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
d. Instrumen keuangan
(b) Liabilitas keuangan
e. Penurunan nilai aset keuangan
f. Kas, setara kas dan deposito
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Perusahaan hanya memiliki liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan
diamortisasi yang terdiri atas utang usaha, utang lain-lain dan akrual. Setelah pengakuan awal sebesar nilai wajarnya
ditambah biaya transaksi, Perusahaan mencatat liabilitas keuangan sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan
menggunakan metode suku bunga efektif. Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika dibayar.
Perusahaan mengklasifikasikan liabilitas keuangan menjadi dua kategori (i) diukur pada nilai wajar pada laporan laba rugi
dan (ii) liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
Kas dan setara kas mencakup kas, simpanan yang sewaktu-waktu bisa dicairkan dan investasi likuid jangka pendek lainnya
dengan jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang.
Pinjaman yang diberikan dan piutang pada awalnya diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi dan selanjutnya
dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Aset keuangan dihentikan
pengakuannya ketika hak untuk menerima arus kas dari aset tersebut telah jatuh tempo atau telah ditransfer dan
Perusahaan telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset.
Penghasilan bunga pada aset keuangan yang termasuk dalam klasifikasi pinjaman yang diberikan dan piutang dicatat
sebagai penghasilan keuangan pada laporan laba rugi. Jika terjadi penurunan nilai, rugi penurunan nilai akan dikurangkan
terhadap nilai tercatat aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang dan diakui pada
laporan laba rugi
Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya, disajikan sebagai kas yang dibatasi penggunaannya.
Pada akhir tahun, Perusahaan menilai apakah terdapat bukti objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan telah
mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan rugi penurunan nilai terjadi
hanya jika terdapat bukti objektif bahwa penurunan nilai merupakan akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah
pengakuan awal aset (“peristiwa kerugian”) dan peristiwa kerugian (atau peristiwa) tersebut memiliki dampak pada estimasi arus
kas masa datang atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.
13
PT WAHANA PRONATURAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan Kembali)
DAN 1 JANUARI 2014/ 31 DESEMBER 2013 (Disajikan Kembali)
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
g. Piutang
h. Biaya Dibayar Dimuka
i. Persediaan
Nilai tercatat aset tersebut dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan, dan jumlah kerugian yang terjadi diakui
dalam laporan laba rugi komprehensif. Ketika piutang usaha tidak dapat ditagih, piutang tersebut dihapuskan terhadap
akun penyisihan. Penerimaan kemudian atas jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap laporan laba
rugi komprehensif.
Pada saat pengakuan awal piutang diukur sebesar nilai wajar dan setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan
diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi penyisihan penurunan nilai.
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net
realizable value ). Biaya perolehan persediaan ditentukan dengan metode rata-rata bergerak (moving-average method ).
Penyisihan atas persediaan usang dan penurunan nilai persediaan, jika ada, ditentukan berdasarkan penelaahan terhadap
keadaan persediaan pada akhir tahun dan disajikan sebagai pengurang nilai persediaan ke nilai realisasi bersih.
Penyisihan penurunan nilai dibentuk ketika terdapat bukti obyektif bahwa entitas tidak akan dapat menagih semua piutang
sesuai dengan persyaratan awal piutang. Kesulitan keuangan yang signifikan pada debitur, probabilitas bahwa debitur akan
dinyatakan pailit atau reorganisasi keuangan, dan wanprestasi atau tunggakan dalam pembayaran dianggap sebagai indikator
bahwa piutang telah turun nilainya. Jumlah penyisihan tersebut adalah selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi
arus kas masa depan, yang didiskontokan pada suku bunga efektif awal.
Biaya dibayar di muka diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama masa manfaat masing-masing biaya.
14
PT WAHANA PRONATURAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan Kembali)
DAN 1 JANUARI 2014/ 31 DESEMBER 2013 (Disajikan Kembali)
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
j. Aset tetap dan penyusutan
Tarif Penyusutan
Bangunan
Mesin dan peralatan
Kendaraan
Inventaris kantor
k. Penurunan nilai aset non keuangan
l. Utang usaha
5 tahun
Penyusutan aset tetap dihitung dengan menggunakan metode garis lurus, berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset
tetap sebagai berikut:
20% & 10%
Aset tetap diakui sebesar harga perolehan, dikurangi dengan akumulasi penyusutan, kecuali untuk tanah yang tidak disusutkan.
20 tahun
4 & 5 tahun
Apabila aset tetap tidak digunakan lagi atau dijual, maka nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari laporan
keuangan . Keuntungan dan kerugian yang dihasilkan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.
Aset tetap dan aset tidak lancar lainnya, termasuk aset tak berwujud ditelaah untuk mengetahui apakah telah terjadi penurunan
nilai bilamana terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tersebut tidak dapat
diperoleh kembali. Kerugian akibat penurunan nilai diakui sebesar selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai yang dapat
diperoleh kembali dari aset tersebut. Nilai yang dapat diperoleh kembali adalah nilai yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi
biaya untuk menjual dan nilai pakai aset.
Aset dalam penyelesaian disajikan dalam nilai historis dan direklasifikasi ke dalam aset tetap setelah aset siap digunakan.
20%
5%
Nilai residu dan umur manfaat aset ditelaah, dan disesuaikan bila perlu, pada setiap tanggal pelaporan.
Biaya-biaya setelah perolehan awal diakui sebagai bagian dari nilai tercatat aset atau sebagai aset yang terpisah hanya apabila
kemungkinan besar Perusahaan akan mendapatkan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut dan
biaya perolehan aset dapat diukur dengan andal. Jumlah tercatat komponen yang diganti tidak lagi diakui. Biaya perbaikan dan
pemeliharaan dibebankan ke dalam laporan laba rugi selama periode dimana biaya-biaya tersebut terjadi.
25% & 20%
Masa Manfaat
5 & 10 tahun
Utang usaha pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan
menggunakan metode bunga efektif, kecuali efek diskontonya tidak material.
15
PT WAHANA PRONATURAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan Kembali)
DAN 1 JANUARI 2014/ 31 DESEMBER 2013 (Disajikan Kembali)
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
m. Provisi
n. Pinjaman
o. Pengakuan pendapatan dan beban
p. Perpajakan
Pendapatan dari penjualan yang timbul dari pengiriman barang diakui bila risiko dan manfaat yang signifikan telah dipindahkan
kepada pembeli, bersamaan waktunya dengan pengiriman dan penerimaannya. Beban diakui pada saat terjadinya dengan
menggunakan dasar akrual.
Beban pajak terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. Pajak diakui dalam laporan laba rugi, kecuali jika pajak tersebut terkait
dengan transaksi atau kejadian yang diakui di pendapatan komprehensif lain atau langsung diakui ke ekuitas.
Biaya pinjaman yang terjadi untuk konstruksi aset kualifikasian, dikapitalisasi selama periode waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan konstruksi aset dan mempersiapkannya sampai dapat digunakan sesuai tujuan yang dimaksudkan atau untuk
dijual. Biaya pinjaman lainnya dibebankan pada laporan laba rugi.
Pada saat pengakuan awal, pinjaman diakui sebesar nilai wajar, dikurangi dengan biaya-biaya transaksi yang terjadi.
Selanjutnya, pinjaman diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode bunga efektif.
Provisi diakui ketika Perusahaan memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa
lalu, kemungkinan besar Perusahaan diharuskan menyelesaikan kewajiban, dan estimasi andal mengenai jumlah kewajiban
tersebut dapat dibuat.
Jumlah yang diakui sebagai provisi merupakan estimasi terbaik dari pertimbangan yang diperlukan untuk menyelesaikan
kewajiban kini pada akhir periode pelaporan, dengan mempertimbangkan risiko dan ketidakpastian yang meliputi kewajibannya.
Apabila suatu provisi diukur menggunakan arus kas yang diperkirakan untuk menyelesaikan kewajiban kini, maka nilai
tercatatnya adalah nilai kini dari arus kas.
Pinjaman diklasifikasikan sebagai liabilitias jangka panjang kecuali yang akan jatuh tempo dalam waktu 12 bulan setelah tanggal
pelaporan.
Beban pajak kini dihitung berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku atau secara substansi telah diberlakukan pada tanggal
pelaporan. Manajemen secara periodik mengevaluasi posisi yang dilaporkan di Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT)
sehubungan dengan situasi di mana aturan pajak yang berlaku membutuhkan interpretasi. Jika perlu, manajemen menentukan
penyisihan berdasarkan jumlah yang diharapkan akan dibayar kepada otoritas pajak.
16
PT WAHANA PRONATURAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan Kembali)
DAN 1 JANUARI 2014/ 31 DESEMBER 2013 (Disajikan Kembali)
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
p. Perpajakan
q. Liabilitas imbalan pasca kerja
r. Laba per saham
Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan pasti di laporan posisi keuangan merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti
disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui dan biaya jasa lalu yang belum diakui.
Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba dengan rata-rata tertimbang saham yang beredar ditambah dengan rata-
rata tertimbang saham yang akan diterbitkan atas konversi efek berpotensi saham yang bersifat dilutif.
Pajak penghasilan tangguhan diakui, dengan menggunakan metode balance sheet liability untuk semua perbedaan temporer
antara dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas dengan nilai tercatatnya. Pajak penghasilan tangguhan ditentukan dengan
menggunakan tarif pajak yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan dan diharapkan
diterapkan ketika aset pajak penghasilan tangguhan direalisasi atau liabilitas pajak penghasilan tangguhan diselesaikan.
Perusahaan mengakui liabilitas atas imbalan kerja sesuai dengan PSAK No. 24 mengenai “Akuntansi Imbalan Kerja” sesuai
dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 (“UU No. 13/2003”). Tidak terdapat pendanaan
yang disisihkan oleh perusahaan sehubungan dengan imbalan kerja ini.
Aset pajak tangguhan diakui apabila besar kemungkinan jumlah penghasilan kena pajak di masa depan akan memadai untuk
dikompensasi dengan perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan rugi fiskal yang dapat dimanfaatkan.
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba tahun berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar
dalam tahun yang bersangkutan.
Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan
keberatan/banding, dicatat pada saat hasil atas keberatan/banding tersebut telah ditetapkan.
Perhitungan imbalan kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih
yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa
kerja yang diperkirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut
menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai
imbalan tersebut menjadi vested.
17
PT WAHANA PRONATURAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan Kembali)
DAN 1 JANUARI 2014/ 31 DESEMBER 2013 (Disajikan Kembali)
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
s. Penjabaran mata uang asing
(a) Mata uang fungsional dan penyajian
(b) Transaksi dan saldo
Dollar AS (USD)
t. Pelaporan segmen
Item-item yang disertakan dalam laporan keuangan Perusahaan diukur menggunakan mata uang yang sesuai dengan
lingkungan ekonomi utama di mana entitas beroperasi (“mata uang fungsional”).
12.440
2014
Laporan keuangan disajikan dalam “Rupiah” (Rp) yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan.
Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari penyelesaian transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran
aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing menggunakan nilai tukar yang berlaku pada akhir periode diakui sebagai
penghasilan atau biaya keuangan dalam laporan laba rugi, kecuali jika diakui pada ekuitas sebagai lindung nilai arus kas dan
termasuk dalam biaya pinjaman yang langsung berkaitan dengan aset kualifikasian.
Kurs utama yang digunakan, berdasarkan kurs tengah dari kurs jual dan beli yang diterbitkan Bank Indonesia, adalah
sebagai berikut (Rupiah penuh):
13.795
Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada
tanggal transaksi. Pada setiap tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam
mata uang Rupiah menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut.
2015
Segmen operasi dilaporkan dengan cara yang konsisten dengan pelaporan internal yang diberikan kepada pengambil keputusan
operasi utama. Pengambil keputusan operasi utama, yang bertanggung jawab mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja
segmen operasi, telah diidentifikasi sebagai komite pengarah yang mengambil keputusan strategis
18
PT WAHANA PRONATURAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan Kembali)
DAN 1 JANUARI 2014/ 31 DESEMBER 2013 (Disajikan Kembali)
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN DAN PERTIMBANGAN
i. Estimasi akuntansi yang penting
Estimasi umur manfaat aset tetap
Imbalan Pasca Kerja
Imbalan akan dibayar dan memiliki jangka waktu yang serupa dengan jangka waktu liabilitas yang terkait.
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan
bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk periode/tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini.
Perusahaan mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun. Asumsi dan
situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Perusahaan.
Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
Nilai kini liabilitas imbalan pasca kerja dan biaya dana pensiun yang masih harus dibayar tergantung pada beberapa faktor yang
ditentukan dengan dasar aktuarial berdasarkan beberapa asumsi. Asumsi yang digunakan untuk menentukan biaya
(penghasilan) pensiun neto mencakup tingkat diskonto. Perubahan asumsi ini akan mempengaruhi jumlah tercatat imbalan
pasca kerja dan dana pensiun.
Perusahaan menentukan tingkat diskonto yang sesuai pada akhir periode pelaporan, yakni tingkat suku bunga yang harus
digunakan untuk menentukan nilai kini arus kas keluar masa depan estimasian yang diharapkan untuk menyelesaikan liabilitas.
Dalam menentukan tingkat suku bunga yang sesuai, Perusahaan mempertimbangkan rata-rata tingkat suku bunga obligasi
pemerintah pada pasar yang aktif yang didenominasikan dalam mata uang.
Perusahaan melakukan penelahaan berkala atas masa manfaat ekonomis aset tetap berdasarkan faktor-faktor seperti kondisi
teknis (estimasi daya pakai, pengoperasi, pemeliharaan) dan perkembangan teknologi di masa depan. Hasil operasi di masa
depan akan dipengaruhi secara material atas perubahan estimasi ini yang diakibatkan oleh perubahan faktor yang telah
disebutkan di atas.
Asumsi kunci liabilitas imbalan pasca kerja sebagian ditentukan berdasarkan kondisi pasar saat ini. Informasi tambahan
diungkapkan pada Catatan 14.
Penyusunan laporan keuangan mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi
jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada akhir periode
pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat
pada aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya.
19
PT WAHANA PRONATURAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan Kembali)
DAN 1 JANUARI 2014/ 31 DESEMBER 2013 (Disajikan Kembali)
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN DAN PERTIMBANGAN
ii. Pertimbangan penting dalam penentuan kebijakan akuntansi
Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan yang memiliki
pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan.
Perusahaan menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan
mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas
keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan seperti diungkapkan pada Catatan 2d.
20
PT WAHANA PRONATURAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan Kembali)
DAN 1 JANUARI 2014/ 31 DESEMBER 2013 (Disajikan Kembali)
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
4. KAS DAN SETARA KAS
Kas
Bank
Dalam Rupiah
- PT Bank Mandiri (Persero), Tbk
- PT Bank OCBC NISP, Tbk
Dalam Dollar Amerika Serikat
- PT Bank Mandiri (Persero), Tbk
- PT Bank OCBC NISP, Tbk
Jumlah
5. PIUTANG USAHA
Pihak ketiga
Dalam Rupiah
- PT Inasentra Unisatya
- Pelanggan umum
Jumlah
Rincian piutang usaha berdasarkan umur adalah sebagai berikut :
Belum jatuh tempo
Telah jatuh tempo
- 01 - 30 hari
- 31 - 60 hari
- 61 - 90 hari
- 91 -120 hari
Jumlah
Belum ada pencadangan penyisihan piutang usaha pada tahun 2015 dan 2014. Manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang
usaha dapat tertagih sehingga Manajemen tidak membentuk penyisihan sehubungan dengan penurunan nilai atas piutang.
11.108.197.525
-
2015 2014
11.108.197.525
-
-
10.426.577 9.306.935
619.854.694
2015
369.667.931
13.960.261
2014
139.982.138
5.570.890.167
Rp
35.000.000
19.945.915
578.667.862
20142015
1.099.626.982
436.559.177
23.591.216
Rp
5.570.890.167
-
5.570.890.167
RpRp
-
-
11.108.197.525
Rp
5.570.890.167
-
11.108.197.525 -
-
Rp
-
21
PT WAHANA PRONATURAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan Kembali)
DAN 1 JANUARI 2014/ 31 DESEMBER 2013 (Disajikan Kembali)
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
6. PERSEDIAAN
Barang jadi perdagangan
- Rumput laut
Sub jumlah
Bahan baku
- Row material candy
- Packaging material
Sub jumlah
Barang dalam proses
Barang Jadi Candy
Bahan pembantu
- Sparepart
Sub jumlah
Jumlah persediaan
Penyisihan persediaan usang
Jumlah persediaan bersih
7. UANG MUKA
Uang muka
Pihak ketiga
- Lokal Pembelian
- Rahmad H (Kelompok Tani)
- Wempy
Jumlah
8. BIAYA DIBAYAR DIMUKA
18.681.617.727
2.428.375.010
Rp
6.812.110.949
18.681.617.727
17.784.876.436
2014
2.150.000.000
2.356.041.239
4.680.954.585
2014
625.085.876
-
Rp
206.041.239
2.252.579.575
6.812.110.949
625.085.876
-
2.473.119.763
2015
-
3.977.940.845
24.822.720.026
- -
Rp
6.563.466.317
2015
Rp
6.451.060.608
24.822.720.026
586.782.982
Akun ini merupakan sewa dibayar dimuka Perusahaan per 31 Desember 2015 sebesar Rp 21.924.550 dan per 31 Desember 2014
sebesar Rp. 10.402.500
586.782.982
-
2.876.041.239
2.670.000.000
206.041.239
22
PT WAHANA PRONATURAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan Kembali)
DAN 1 JANUARI 2014/ 31 DESEMBER 2013 (Disajikan Kembali)
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
9. ASET TETAP
Harga perolehan
Perolehan langsung
- Tanah
- Hak atas tanah
- Bangunan
- Mesin dan peralatan
- Kendaraan
- Inventaris kantor
Jumlah
Akumulasi Penyusutan
Perolehan langsung
- Hak atas tanah
- Bangunan
- Mesin dan peralatan
- Kendaraan
- Inventaris kantor
Jumlah
Nilai buku
Harga perolehan
Perolehan langsung
- Tanah
- Hak atas tanah
- Bangunan
- Mesin dan peralatan
- Kendaraan
- Inventaris kantor
Jumlah
Akumulasi Penyusutan
Perolehan langsung
- Hak atas tanah
- Bangunan
- Mesin dan peralatan
- Kendaraan
- Inventaris kantor
Jumlah
Nilai buku
17.939.700.630
301.120.000
5.250.000
64.910.424.778
284.224.000
74.883.830.630
9.973.405.852
5.506.994.261
22.721.334.937
-
-
Pengurangan
31 Desember
702.652.867
346.544.867
1 Januari 31 Desember
- 33.026.115.063
3.652.338.724
Rp
-
-
-
-
-
-
5
-
890.310.000
3.735.215.956
2.493.799.055 1.158.539.669
1.771.778.305 -
Rp
Rp
Mutasi
22.721.334.937
2015
2014
-
Rp
1 Januari Mutasi
Penambahan
33.026.115.063 - - 33.026.115.063
2015
Rp
Pengurangan
Rp
- 890.310.000
5.250.000 - - 5.250.000
22.721.334.937 - -
890.310.000
74.883.830.630
17.939.700.630 - - 17.939.700.630
890.310.000 -
301.120.000 - - 301.120.000
Rp
61.797.828.804
13.086.001.826
284.224.000
5.250.000
- - 74.883.830.630
178.054.000
-
178.054.000
9.973.405.852 3.112.595.974
4.224.001
33.026.115.063
64.910.424.778
524.598.867
-
4.224.000
-
5.506.994.261 1.771.778.305 - 7.278.772.566
-
-
-
-
5.250.000
148.830.000
524.598.867
5.250.000
6.860.809.877
5.250.000
-
3.112.595.975
-
279.999.999
5.250.000
288.448.000
3.652.338.724 1.158.539.669 - 4.810.878.393
2014
-
148.830.000
67.874.190.753
74.735.000.630
Penambahan
Rp
17.790.870.630
-
22.721.334.937
301.120.000
-
23
PT WAHANA PRONATURAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan Kembali)
DAN 1 JANUARI 2014/ 31 DESEMBER 2013 (Disajikan Kembali)
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
9. ASET TETAP (lanjutan)
Beban pokok penjualan
Beban usaha
Jumlah
Rincian penambahan dan pengurangan aset tetap adalah sebagai berikut :
Harga perolehan
Penambahan
- Tanah
- Bangunan & prasarana
- Mesin dan peralatan
- Kendaraan
- Inventaris
Jumlah
Pengurangan
- Tanah
- Bangunan & prasarana
- Mesin dan peralatan
- Kendaraan
- Inventaris
- Kendaraan sewa
Jumlah
Bersih 148.830.000
-
148.830.000
berikut :
2014
-
2015
2014
-
-
-
Rp
-
2014
2015
1.340.817.670
Beban penyusutan untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 dialokasikan sebagai berikut:
-
148.830.000
-
-
Rp
-
-
-
-
-
-
-
3.112.595.974
-
Rp
-
-
3.112.595.975
1.340.817.669
1.771.778.305
Rp
1.771.778.305
2015
Rp
Rp
-
-
-
-
-
-
-
24
PT WAHANA PRONATURAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan Kembali)
DAN 1 JANUARI 2014/ 31 DESEMBER 2013 (Disajikan Kembali)
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
9. ASET TETAP (lanjutan)
Beban Penyusutan
Penambahan
- Hak atas tanah
- Bangunan & prasarana
- Mesin dan peralatan
- Kendaraan
- Inventaris
Jumlah
Pengurangan
- Bangunan & prasarana
- Mesin dan peralatan
- Kendaraan
- Inventaris
- Kendaraan sewa
Jumlah
Jumlah
10. ASET LAIN-LAIN
11. UTANG USAHA
Pihak ketiga
Dalam Rupiah
- PT Inasentra Unisatya
- PT Supernova
- Permata Dunia Sukses U.
- Ismail
Sub jumlah (dipindahkan)
Untuk tahun 2015 dan 2014, manajemen belum mendaftarkan asuransi atas seluruh aset tetap perusahaan.
Berdasarkan evaluasi mengenai nilai aset tetap pada 31 Desember 2015 dan 2014, manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat
perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap.
2014
1.771.778.305
3.112.595.975
Rp
212.498.500
-
178.054.000
3.112.595.975
2014
-
1.158.539.669
-
1.417.733.350
-
11.652.788.800
2015
4.211.500.950
5.811.056.000
Rp
-
1.689.042.850
4.224.000
3.112.595.974
-
-
4.224.001
178.054.000
1.158.539.669
1.771.778.305
Rp
Aset lain-lain merupakan uang jaminan sewa gedung pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp
35.671.500 dan Rp 27.787.500.
-
-
-
3.112.595.974
2015
-
-
Rp
-
-
2.772.790.350
1.083.747.500
-
-
25
PT WAHANA PRONATURAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan Kembali)
DAN 1 JANUARI 2014/ 31 DESEMBER 2013 (Disajikan Kembali)
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
11. UTANG USAHA (lanjutan)
Subjumlah (pindahan)
- PT Multi Aksara Sejati
- Rapigra
- PT Putra Cahaya Abadi
- Dharmapala Usaha Sukses
- DPO Indonesia
- PT Iluva Gravure Industry
- Golden Flexible Packaging
- PT Budi Acid Jaya Tbk
- PT Tomypack Makmur
- PT Karya Indah Bersama
- Sispack Anugerah
- PT Kalbe Farma
- Sugar Labinta
- Jecco Utama
- Kabulinco
- PT Muliaprima Packindo
- PT Multi Kemasindo Gunatama
- Indesso
- Ekacitta Dian Persada
- Lain-lain dibawah Rp 100.000.000
Jumlah
Rincian utang usaha berdasarkan umur adalah sebagai berikut :
Belum jatuh tempo
Telah jatuh tempo
- 01 - 30 hari
- 31 - 60 hari
- 61 - 90 hari
- 91 -120 hari
Jumlah
585.263.325
161.501.600
910.735.069
-
161.535.000
196.350.000
-
-
-
207.625.000
118.574.472
2014
-
659.903.508
9.483.508.810
Rp
14.089.902.753
141.432.684
2.018.747.569
1.911.853.350
879.104.131
709.942.294
Rp
11.057.562.523
-
-
-
-
-
-
316.844.000
255.750.000
-
246.842.200
11.652.788.800
14.089.902.753
908.069.266
2014
2015
2.269.889.257
1.674.790.425
515.460.000
145.425.280
Rp
151.800.000
343.706.000
214.500.000
865.599.899
2.772.790.350
344.970.340
324.812.400
253.797.500
2015
227.523.560
339.471.000
1.608.228.209
236.636.400
Rp
605.621.500
762.817.000
281.413.000
-
107.146.215
9.483.508.810
26
PT WAHANA PRONATURAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan Kembali)
DAN 1 JANUARI 2014/ 31 DESEMBER 2013 (Disajikan Kembali)
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
12. UANG MUKA PENJUALAN
PT Asia Mineral Samudera
PT Asia Sejahtera Mina
Jumlah
13. BEBAN AKRUAL
Konsultan
Mesin Kopi
Lain-lain
Jumlah
14. IMBALAN KERJA
Jumlah karyawan
Tingkat mortalita
Usia pensiun normal
Tingkat cacat
Tingkat kenaikan upah/gaji
Tingkat diskonto
Tingkat pengunduran diri
0% untuk x=54 0% untuk x=54 0% untuk x=54
Rp
5,00%
4% untuk x=20 4% untuk x=20
6.821.891.383
7,00%
9,00% 9,00% 9,00%
2014
55.750.000
Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014, dan 2013 Perusahaan mencatat estimasi imbalan kerja dengan menggunakan metode
"Projected Credit Unit". Berdasarkan laporan perhitungan aktuaria atas imbalan paska kerja dengan nomer 16/LAP/LD/III/16 tanggal
11 Maret 2016, berikut ini asumsi asumsi yang digunakan adalah sebagai berikut :
4% untuk x=20
7,00% 7,00%
2013
361.000
45.900.000
9.019.360.983
2.197.469.600
45.900.000
125.302.340
55 tahun 55 tahun 55 tahun
2015
Tabel Mortalita Indonesia 2011 (TMI'II)
5,00%
Perusahaan menghitung dan membukukan penyisihan untuk hak karyawan sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan
Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003. Berdasarkan Undang-undang tersebut Perseroan diharuskan
untuk membayar uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan uang pengganti hak kepada karyawan apabila persyaratan
yang ditentukan pada undang-undang tersebut terpenuhi. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Perusahaan sehubungan
dengan estimasi liabilitas tersebut. Jumlah karyawan per tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 yang dilakukan perhitungan adalah
sebanyak 9 dan 10 karyawan.
23.652.340
46.261.000
2014
Rp
5,00%
Rp
20142015
2.632.469.600
2015
-
Rp
9.029.850.232
11.662.319.832
12 9 10
27
PT WAHANA PRONATURAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan Kembali)
DAN 1 JANUARI 2014/ 31 DESEMBER 2013 (Disajikan Kembali)
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
14. IMBALAN KERJA (lanjutan)
Beban imbalan kerja yang dibebankan di laporan laba rugi dan komprehensif lain merupakan jumlah neto dari:
Biaya jasa kini
Biaya bunga
Biaya jasa lalu
Jumlah beban
Mutasi nilai kini liabilitas bersih yang diakui di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut :
Nilai kini kewajiban imbalan pasti
Beban tahun berjalan
Pembayaran manfaat
Penarikan dana aset program
Beban/(Penghasilan) komprehensif lain
Iuran yang dibayarkan
Saldo akhir tahun
Beban/(penghasilan) komprehensif lain yang dibebankan di laporan laba rugi dan komprehensif lain adalah sebagai berikut :
Dampak perubahan asumsi aktuaria
Dampak penyesuaian pengalaman
Jumlah beban/(penghasilan)
Mutasi Beban/(penghasilan) komprehensif lain yang diakui di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut :
Beban/(Penghasilan) komprehensif lain awal tahun
Tahun berjalan
Saldo akhir tahun -
42.169.021 - -
(23.990.897) 42.169.021 -
18.178.124 42.169.021
2015 2014 2013
Rp Rp Rp
(23.990.897) 42.169.021 -
(23.990.897) 42.169.021 -
Rp Rp Rp
- - -
805.433.977 605.198.152 369.369.869
2015 2014 2013
(23.990.897) 42.169.021 -
- - -
- - -
605.198.152 369.369.869 -
224.226.723 193.659.261 369.369.869
2015 2014 2013
Rp Rp Rp
2015 2014 2013
Rp Rp Rp
54.467.834
- -
169.758.889
33.243.288 -
246.246.579
224.226.723 193.659.261 369.369.869
160.415.973 123.123.290
28
PT WAHANA PRONATURAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan Kembali)
DAN 1 JANUARI 2014/ 31 DESEMBER 2013 (Disajikan Kembali)
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
14. IMBALAN KERJA
Analisa sensitivitas 1% per 31 Desember 2015 dengan sebagai berikut:
Perubahan satu poin persentase asumsi tingkat diskonto akan memiliki efek sebagai berikut:
Pengaruh keseluruhan biaya jasa
Prosentase
Pengaruh kewajiban imbalan kerja
Perubahan satu poin persentase asumsi tingkat gaji akan memiliki efek sebagai berikut:
Pengaruh keseluruhan biaya jasa
Prosentase
Pengaruh kewajiban imbalan kerja
Nilai kini kewajiban imbalan pasti
Penyesuaian Nilai kini kewajiban imbalan pasti
Persentase penyesuaian
15. UTANG KEPADA PIHAK BERELASI
PT Hijau Sari
PT Mitra Niaga Sakti
Jumlah
2014
Penurunan
Rp Rp
746.776.924 870.081.011
8,03% -7,28%
1.552.210.902 1.675.514.988
Kenaikan Penurunan
Rp Rp
2013
7,95%
1.553.736.484 1.674.886.979
Kenaikan
748.302.506 869.453.002
Rp Rp Rp
(23.990.897) 42.169.021 -
805.433.977 605.198.152 369.369.869
Informasi historis mengenai nilai kini kewajiban imbalan pasti, defisit pada program dan penyesuaian yang timbul pada liabilitas
program adalah sebagai berikut:
-2,98% 6,97% 0,00%
-7,09%
2015
69.512.500.000
Rp
34.756.250.000
Rp
2014
Akun ini merupakan hutang dalam rangka penambahan modal disetor dan atas hutang ini tidak dibebani bunga.
34.756.250.000
34.756.250.000
34.756.250.000
69.512.500.000
2015
29
PT WAHANA PRONATURAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan Kembali)
DAN 1 JANUARI 2014/ 31 DESEMBER 2013 (Disajikan Kembali)
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
16. MODAL SAHAM
Susunan pemegang saham per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut :
PT Hijau Sari
PT Surya Pelangi Mandiri
PT Pesona Bangun Mandiri
PT Mitra Niaga Sakti
Masyarakat masing-masing dibawah 5%
Jumlah
19,23%
10,58%
Berdasarkan akta no. 3 tanggal 8 April 2011, dari Afriwandi, SH, Mkn, notaris di Tangerang, telah dilakukan jual beli saham milik PT
Lombok Mandiri Investama sebanyak 108.800.000 (seratus delapan juta delapan ratus ribu) lembar saham dengan harga sebesar
Rp 37,5 (tigapuluh tujuh koma lima rupiah) kepada PT Surya Pelangi Mandiri.
10,58%
10.000.000.000
100.000.000
%
19,23%
Jumlah
Rp
520.000.000
Jumlah
Saham
Lembar
Kepemilikan
Persentase
40,38% 21.000.000.000
Berdasarkan akta no. 101 tanggal 8 April 2011, dari H. Feby Rubein Hidayat, SH, notaris di Jakarta, telah dilakukan jual beli saham
milik PT Lombok Mandiri Investama sebanyak 55.000.000 (limapuluh lima juta) lembar saham dengan harga sebesar Rp 37,5
(tigapuluh tujuh koma lima rupiah) kepada PT Mitra Niaga Sakti.
210.000.000
52.000.000.000
Berdasarkan akta no. 100 tanggal 8 April 2011, dari H. Feby Rubein Hidayat, SH, notaris di Jakarta, telah dilakukan jual beli saham
milik PT Lombok Mandiri Investama sebanyak 55.000.000 (limapuluh lima juta) lembar saham dengan harga sebesar Rp 37,5
(tigapuluh tujuh koma lima rupiah) kepada PT Pesona Bangun Mandiri
Berdasarkan akta no. 4 tanggal 6 April 2011, dari Afriwandi, SH, Mkn, notaris di Tangerang, telah dilakukan jual beli saham milik PT
Lombok Mandiri Investama sebanyak 100.000.000 (seratus juta) lembar saham dengan harga sebesar Rp 37,5 (tigapuluh tujuh
koma lima rupiah) kepada PT Hijau Sari.
5.500.000.000 55.000.000
5.500.000.000
10.000.000.000
100,00%
55.000.000
100.000.000
30
PT WAHANA PRONATURAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan Kembali)
DAN 1 JANUARI 2014/ 31 DESEMBER 2013 (Disajikan Kembali)
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
17. TAMBAHAN MODAL DISETOR
Agio saham - Penawaran Umum Perdana
Penerbitan waran
Biaya emisi efek ekuitas
Jumlah
18. PENJUALAN BERSIH
Rumput Laut
Candy dan dreamy
Kopi
Jumlah penjualan
Penjualan kepada pihak ketiga yang melebihi nilai 10% adalah sebagai berikut :
PT Inasentra Unisatya
PT Asia Sejahtera Mina
Rahmat
PT Santos Jaya Abadi
Jumlah
23.990.603.850
28.374.636.661
25.678.569.531
3.610.134
144.378.961.449
122.868.587.795
86.306.680.432
-
972.870
18.381.798.250 927.981
Rp
5.318.337
54.817.616.164
90.325.755.221
3.610.134
2015
65.086.275.883
-
Kg
-
-
- -
20142015
Rp
Rp
12.454.405.615 12.454.405.615
Rp
10.620.689.655
2015
4.379.310.345
(2.545.594.385)
Rp
25.678.569.567
(2.545.594.385)
4.379.310.345
Rp
10.620.689.655
Perusahaan telah mencatatkan sejumlah 200.000.000 sahamnya di Bursa Efek Indonesia d/h Bursa Efek Jakarta pada tahun 2001,
disertai penerbitan 50.000.000 lembar Waran Seri I, yang merupakan waran pisah, yang memberikan hak kepada pemegangnya
untuk membeli 1 saham baru dengan nilai nominal Rp 100 per saham dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 175 per saham.
Waran tersebut memiliki jangka waktu pelaksanaan selama 3 tahun dan dapat dilaksanakan (exercised ) mulai tanggal 21 Desember
2001 sampai dengan 21 Juni 2004. Pada tanggal 22 Juni 2001, saham dan waran Perusahaan mulai diperdagangkan. Sampai
dengan tanggal batas waktu pelaksanaan (exercise) tanggal 21 Juni 2004, tidak ada waran yang telah dikonversi menjadi saham.
23.868.153.093
41.218.122.790
2014
62.438.527.339
23.868.153.093
2014
Kg
-
3.417.486
31
PT WAHANA PRONATURAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan Kembali)
DAN 1 JANUARI 2014/ 31 DESEMBER 2013 (Disajikan Kembali)
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
19. BEBAN POKOK PENJUALAN
Pemakaian bahan baku
Tenaga kerja langsung
Biaya overead pabrik
- Penyusutan
- Overhead lainnya
Jumlah biaya produksi
Persediaan awal barang dalam proses
Persediaan akhir barang dalam proses
Persediaan awal barang jadi
Pembelian
Persediaan akhir barang jadi
Jumlah beban pokok penjualan
20. BEBAN USAHA
Beban penjualan:
- Beban Pengiriman
- Beban Bongkar Muat & Penyimpanan
Jumlah beban penjualan
Beban umum dan administrasi:
- Gaji dan kesejahteraan karyawan
- Penyusutan
- Transportasi dan perjalanan dinas
- Beban sewa
- Beban Iklan
- Pos dan Telekomunikasi
- Beban Imbalan kerja
- Regristrasi Saham
- Biaya Keamanan dan Kebersihan
- Profesional Fee
- Beban Alat Tulis Kantor
- Perbaikan dan Pemeliharaan
Subjumlah (dipindahkan)
2014
2.477.965.457
5.006.314.963
11.202.500
798.474.858
16.847.727.184
Rp
23.553.532.754
60.852.846
1.771.778.305
34.535.083
6.425.000
2.794.800
29.299.949.517
17.838.600
73.550.000
1.548.080.892
139.606.512.507
Rp
1.771.778.305
21.927.504
37.300.725
240.704.436
801.269.658
1.340.817.670
31.409.754.323
1.581.125.140
1.340.817.669
(6.563.466.317)
3.044.261.800
1.433.898.861
119.203.979.595
(6.812.110.949)
Rp
2015 2014
69.889.300
142.884.900
8.202.478.571
6.812.110.949
54.592.310.391
57.000.000
Rp
-
57.000.000
1.078.128.301
29.027.975
19.705.512
224.226.723
105.000.000
1.175.000
46.750.000
193.659.261
(17.784.876.436)
-
6.563.466.317
2015
5.168.735
1.146.100
81.592.765.545
3.518.955.258 3.634.856.313
32
PT WAHANA PRONATURAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan Kembali)
DAN 1 JANUARI 2014/ 31 DESEMBER 2013 (Disajikan Kembali)
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
20. BEBAN USAHA
Subjumlah (pindahan)
- Beban Listrik & Air
- Beban pajak
- Beban Denda Pajak
- Beban Makan Minum
- Beban Pengobatan
- Beban administrasi dan lainnya
Jumlah beban umum dan administrasi
Jumlah beban usaha
21. BEBAN KEUANGAN - BERSIH
Pendapatan Bunga
Beban Administrasi Bank
Jumlah
22. PERPAJAKAN
a. Rincian pajak dibayar dimuka adalah sebagai berikut :
- PPN masukan
Jumlah
Rp
5.326.255
2.424.800
2014
588.059
588.059
295.396.018
3.518.955.258
4.693.894.614
295.396.018
800.000
Rp
2.032.300
3.892.624.956
35.690.458
Rp
12.029.576
2014
2015
Rp
1.000.000
3.634.856.313
7.514.420
(4.515.156)
2014
211.494.830
3.681.660
Rp
2015
26.812.817
4.180.080.189
4.237.080.189
2015
Rp
2.729.034
(6.129.005)
(3.399.971)
-
500.000
629.130.454
33
PT WAHANA PRONATURAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan Kembali)
DAN 1 JANUARI 2014/ 31 DESEMBER 2013 (Disajikan Kembali)
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
22. PERPAJAKAN (lanjutan)
b. Rincian utang pajak adalah sebagai berikut :
Pajak penghasilan pasal 21
Pajak penghasilan pasal 23
PPN Keluaran
Jumlah
c. Pendapatan / (Beban) pajak terdiri dari :
Pajak tangguhan
Jumlah
Pajak kini
Laba sebelum pajak sesuai laporan laba rugi komprehensif
Perbedaan temporer :
- Cadangan imbalan paska kerja
524.187.085
2014
(193.695.450)
Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak penghasilan, seperti dinyatakan pada laporan laba rugi komprehensif dan taksiran
penghasilan kena pajak Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
123.801.416
2015
579.578.741
Rp
224.226.723 193.659.261
2015
(193.695.450)
470.408.315
(312.125.377)
(312.125.377)
609.230.150
817.653
470.408.315
RpRp
2015 2014
52.961.117
Rp
15.020.419
Rp
Rp
2014
402.313.766
34
PT WAHANA PRONATURAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan Kembali)
DAN 1 JANUARI 2014/ 31 DESEMBER 2013 (Disajikan Kembali)
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
22. PERPAJAKAN (lanjutan)
Beda tetap :
- Gaji dan kesejahteraan karyawan
- Profesional fee
- Asuransi karyawan
- Beban sewa
- Sewa dan iklan
- Penghasilan bunga
- Beban pajak
- Denda pajak
- Beban lain-lain
Taksiran penghasilan kena pajak Perusahaan
Rugi fiskal tahun sebelumnya - Tahun 2011
Rugi fiskal yang dapat dikompensasikan
Pajak tangguhan
Perusahaan
- Imbalan paska kerja
- Rugi fiskal
Aset pajak tangguhan - bersih
Perusahaan
- Imbalan paska kerja
- Rugi fiskal
Aset pajak tangguhan - bersih
-
(12.029.575)
125.004.002
- 2.348.052
1.906.870
14.530.667
-
18.056.090 -
(2.729.034)
31 Desember
2.777.722
11.460.169.158
629.130.454
201.358.495
Rp
Ke Laba Rugi
92.342.467
11.218.058.893
Rp
2015
2014
Dibebankan
Rp
Ke Laba Rugi
Rp
2014
151.299.538
Dibebankan1 Januari
2015
50.058.956
11.552.511.625 (183.153.195)
(368.182.058)
11.369.358.431
(242.110.266)
800.000 1.000.000
37.300.725
4.250.000
1.472.728.232
211.494.830
968.441.061
(318.123.102) 11.051.235.330
Rp
10.849.876.834
(44.872.235.571)
7.550.000
1 Januari 31 Desember
11.369.358.430
(45.840.676.632)
11.218.058.893
Rp
(44.872.235.571)
Perhitungan manfaat (beban) pajak tangguhan Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
adalah sebagai berikut:
(43.399.507.339)
58.957.071 151.299.538
35
PT WAHANA PRONATURAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan Kembali)
DAN 1 JANUARI 2014/ 31 DESEMBER 2013 (Disajikan Kembali)
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
23. LABA PER SAHAM
Laba tahun berjalan (Rp.)
Jumlah saham (lembar saham)
Laba per saham (Rp)
INFORMASI SEGMEN
Penjualan
Beban pokok penjualan
Laba kotor
Beban usaha
Rugi usaha
Pendapatan keuangan
Laba selisih kurs
Lain-lain bersih
Rugi sebelum pajak
Beban pajak penghasilan
Penghasilan komprehensif lain
Laba komprehensif tahun berjalan
Laporan Posisi Keuangan
Aset lancar
Aset tidak lancar
Jumlah aset
Liabilitas jangka pendek
Liabilitas jangka panjang
Jumlah liabilitas
Informasi lainnya
Pengeluaran modal
Penyusutan
17.993.173 - 17.993.173
2015
267.453.363
0,40
(20.188.344.204)
520.000.000
208.618.316
520.000.000
24.
Perusahaan mengklasifikasikan usahanya menjadi dua segmen usaha yaitu penjualan produk agrobisnis dan permen. Informasi
mengenai segmen usaha Perusahaan adalah sebagai berikut:
2014
Permen
Rp Rp
0,51
62.438.527.339
Rp
23.868.153.093 86.306.680.432
(61.404.421.341)
1.034.105.998 3.679.808.889
Produk Produk
(81.592.765.545)
4.713.914.887
(2.896.262.520) (1.340.817.669) (4.237.080.189)
Agrobisnis Jumlah
476.834.698
45.483.253 45.483.253
(1.862.156.522)
22.662.676 37.998.085 60.660.761
(3.399.971) - (3.399.971)
(1.797.410.564) 2.376.989.305 579.578.741
(312.125.377) - (312.125.377)
(2.091.542.768) 2.376.989.305 285.446.536
15.800.837.479,66 18.885.761.502 34.686.598.982
11.030.851.053,99 61.853.884.580 72.884.735.634
26.831.688.534 80.739.646.082 107.571.334.614
15.359.945.444,84 6.441.374.347 21.801.319.792
70.317.933.977 - 70.317.933.977
85.677.879.422 6.441.374.347 92.119.253.769
- - -
3.112.595.974
2.338.991.220
178.054.000 2.934.541.974
Tahun 2015
36
PT WAHANA PRONATURAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan Kembali)
DAN 1 JANUARI 2014/ 31 DESEMBER 2013 (Disajikan Kembali)
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
INFORMASI SEGMEN (Lanjutan)
Penjualan
Beban pokok penjualan
Laba kotor
Beban usaha
Rugi usaha
Pendapatan keuangan
Laba selisih kurs
Lain-lain bersih
Rugi sebelum pajak
Beban pajak penghasilan
Penghasilan komprehensif lain
Laba komprehensif tahun berjalan
Laporan Posisi Keuangan
Aset lancar
Aset tidak lancar
Jumlah aset
Liabilitas jangka pendek
Liabilitas jangka panjang
Jumlah liabilitas
Informasi lainnya
Pengeluaran modal
Penyusutan
178.054.000 2.934.541.975 3.112.595.975
148.830.000 148.830.000 -
70.117.698.152 -
7.019.713.696
86.856.737.617 93.876.451.313 7.019.713.696
(31.626.766) - (31.626.766)
- (193.695.450)
70.117.698.152
109.043.085.621
14.912.057.282
23.758.753.161
(976.903.142) 1.379.216.908
11.548.885.229 64.758.685.480 76.307.570.709
388.710.824 - 388.710.824
(1.202.225.358)
402.313.766
(193.695.450)
(72.465.806) - (72.465.806)
16.739.039.465
26.460.942.511 82.582.143.110
17.823.457.630 32.735.514.912
1.379.216.908 176.991.550
(1.300.662.580) 1.379.216.908 78.554.328
7.514.420 - 7.514.420
(4.564.924.016) (128.970.598) (4.693.894.614)
Agrobisnis Permen Jumlah
3.264.261.436 1.508.187.506 4.772.448.942
Rp Rp
(24.170.382.061)
Tahun 2014
Produk
Rp
118.700.391.882 25.678.569.567
(115.436.130.446)
144.378.961.449
(139.606.512.507)
24.
Produk
37
PT WAHANA PRONATURAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan Kembali)
DAN 1 JANUARI 2014/ 31 DESEMBER 2013 (Disajikan Kembali)
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
25. SIFAT DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI
Sifat hubungan relasi
a. PT Hijau Sari adalah merupakan pemegang saham Perusahaan.
b. PT Mitra Niaga Sakti adalah merupakan pemegang saham Perusahaan.
c. PT Lombok Mandiri Investama adalah merupakan pemegang saham Perusahaan.
Transaksi-transaksi hubungan berelasi
a.
b.
KELANGSUNGAN HIDUP PERUSAHAAN
- Membangun pasar dan mengembangkan varian produk lainnya.
- Mempertahankan fleksibilitas keuangan dan membangun struktur keuangan yang stabil.
- Menagih semua piutang yang masih outstanding, sehingga kondisi keuangan stabil.
26.
Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan juga mengadakan transaksi-transaksi tertentu dengan pihak yang berelasi, yang meliputi
antara lain :
Perusahaan menerima pinjaman dari PT Hijau Sari sebesar Rp 34.756.250.000 atau 37,73% dari total liabilitas. Pada tanggal
neraca, saldo utang ini disajikan dalam akun "Utang kepada Pihak Berelasi". (lihat catatan 15)
Untuk mempertahankan kelangsungan hidup Perusahaan, manajemen telah menyusun rencana serta mengambil langkah-langkah
untuk melanjutkan kegiatan operasional Perusahaan, langkah-langkah yang akan dikembangkan adalah:
Hal ini mengakibatkan adanya kesangsian terhadap kemampuan Perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan usahanya
dalam jangka waktu yang pantas.
Perusahaan menerima pinjaman dari PT Mitra Niaga Sakti sebesar Rp 34.756.250.000 atau 37,73% dari total liabilitas. Pada
tanggal neraca, saldo utang ini disajikan dalam akun "Utang kepada Pihak Berelasi". (lihat catatan 15).
Perusahaan telah mengalami kerugian usaha tahun 2011 sebesar Rp 56.990.596.346 dan perusahaan memulai bangkit di tahun
2014. Setelah terjadi penyajian kembali laporan keuangan atas penerapan PSAK No.24 (Revisi 2013) tentang Imbalan Pasca Kerja,
maka laba tahun berjalan Perusahaan per 31 Desember 2015 dan 2014 sebesar Rp 267.453.363 dan Rp 208.618.316 dan
akumulasi defisit menjadi Rp 48.988.691.178
38
PT WAHANA PRONATURAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan Kembali)
DAN 1 JANUARI 2014/ 31 DESEMBER 2013 (Disajikan Kembali)
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
MANAJEMEN RESIKO KEUANGAN DAN INSTRUMEN KEUANGAN
a. Resiko mata uang
b. Resiko suku bunga
c. Resiko harga
Risiko suku bunga adalah risiko fluktuasi atas nilai wajar atau arus kas dari instrumen keuangan yang disebabkan perubahan
suku bunga pasar.
Risiko mata uang adalah risiko fluktuasi atas nilai wajar atau arus kas dari instrumen keuangan yang disebabkan perubahan nilai
tukar mata uang asing.
Aktivitas operasional Perusahaan sebagian besar dilakukan dalam mata uang Rupiah dan untuk menyeimbangkan arus kas,
Perusahaan melakukan aktivitas pendanaan dalam mata uang yang sama.
27.
Perusahaan dalam aktivitas operasionalnya tidak melakukan pinjaman kepada pihak ketiga menggunakan suku bunga
mengambang untuk meminimalisasi dampak negatif terhadap Perusahaan.
Perusahaan mengelola risiko harga dengan secara rutin melakukan evaluasi terhadap kinerja keuangan dan harga pasar atas
investasinya, serta selalu memantau perkembangan pasar global.
Dalam menjalankan aktivitas operasi, investasi dan pendanaan, Perusahaan menghadapi risiko keuangan yaitu risiko mata uang,
risiko harga, risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko pasar dan mendefinisikan risiko-risiko sebagai berikut :
Risiko harga adalah risiko fluktuasi atas nilai wajar atau arus kas dari instrumen keuangan yang disebabkan perubahan harga
pasar, baik yang disebabkan oleh faktor-faktor spesifik dari instrumen individual atau faktor-faktor yang mempengaruhi seluruh
instrumen yang diperdagangkan di pasar.
39
PT WAHANA PRONATURAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan Kembali)
DAN 1 JANUARI 2014/ 31 DESEMBER 2013 (Disajikan Kembali)
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
MANAJEMEN RESIKO KEUANGAN DAN INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan)
d. Resiko kredit
Eksposur maksimum Perusahaan atas risiko kredit adalah sebagai berikut :
Kas dan setara kas
Piutang usaha pihak ketiga
Jumlah
e. Resiko likuiditas
Risiko likuiditas adalah risiko dimana entitas akan mengalami kesulitan dalam memperoleh dana untuk memenuhi komitmennya
terkait dengan instrumen keuangan.
6.670.517.149
578.667.862
5.570.890.167
1.099.626.982
11.108.197.525
11.686.865.387
Rp
Risiko kredit adalah risiko dimana Perusahaan akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan, klien atau pihak lawan
yang gagal memenuhi liabilitas kontraktual mereka. Instrumen keuangan Perusahaan yang mempunyai potensi atas risiko kredit
terdiri dari kas dan setara kas dan piutang usaha. Jumlah eksposur risiko kredit maksimum sama dengan nilai tercatat atas akun-
akun tersebut.
27.
Risiko kredit adalah risiko dimana salah satu pihak atas instrumen keuangan akan gagal memenuhi liabilitasnya dan
menyebabkan pihak lain mengalami kerugian keuangan.
Rp
2015
Perusahaan mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan kas dan setara kas yang mencukupi untuk memungkinkan
Perusahaan dalam memenuhi komitmen perusahaan untuk operasi normal perusahaan. Selain itu Perusahaan juga melakukan
pengawasan proyeksi dan arus kas aktual secara terus menerus serta pengawasan tanggal jatuh tempo aset dan liabilitas
keuangan.
Perusahaan berencana dapat membayar semua liabilitas dalam periode mendatang. Untuk memenuhi komitmen kas,
Perusahaan berharap kegiatan operasinya dapat menghasilkan arus kas masuk yang cukup. Selain itu, Perusahaan memiliki
aset keuangan yang likuid dan tersedia untuk memenuhi kebutuhan likuiditas.
2014
Perusahaan mengelola risiko kredit dengan menetapkan batasan jumlah risiko yang dapat diterima untuk masing-masing
pelanggan dan lebih selektif dalam pemilihan bank dan institusi keuangan, yaitu hanya bank-bank dan institusi keuangan
ternama dan yang berpredikat baik yang dipilih.
40
PT WAHANA PRONATURAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan Kembali)
DAN 1 JANUARI 2014/ 31 DESEMBER 2013 (Disajikan Kembali)
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
MANAJEMEN RESIKO KEUANGAN DAN INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan)
f. Resiko Permodalan
g. Kategori dan kelas instrumen keuangan
Aset keuangan lancar
- Kas dan setara kas
- Piutang usaha
Jumlah aset keuangan
Liabilitas keuangan jangka pendek
- Utang usaha
- Beban akrual
Jumlah liabilitas keuangan
27.
Direksi Perusahaan secara berkala melakukan review struktur permodalan Perusahaan. Sebagai bagian review, Direksi
mempertimbangkan biaya permodalan dan risiko terkait.
Perusahaan mengelola risiko permodalan untuk memastikan Perusahaan mampu melanjutkan kelangsungan usaha sehingga
memaksimalkan imbal hasil pada pemegang saham dan pemangku kepentingan serta memelihara optimalisasi saldo utang dan
ekuitas.
-
6.670.517.149 -
5.570.890.167 -
Rp Rp
Liabilitas pada
Struktur permodalan Perusahaan seluruhnya berasal dari ekuitas dan pinjaman pemasok. Tidak terdapat pinjaman lain yang
dilakukan oleh Perusahaan untuk memperkuat struktur permodalannya.
diberikan dan biaya perolehan
1.099.626.982 -
9.529.769.810
- 9.483.508.810
- 46.261.000
piutang
31 Desember 2015
Pinjaman yang
diamortisasi
41
PT WAHANA PRONATURAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan Kembali)
DAN 1 JANUARI 2014/ 31 DESEMBER 2013 (Disajikan Kembali)
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
MANAJEMEN RESIKO KEUANGAN DAN INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan)
g. Kategori dan kelas instrumen keuangan
Aset keuangan lancar
- Kas dan setara kas
- Piutang usaha
Jumlah aset keuangan
Liabilitas keuangan jangka pendek
- Utang usaha
- Beban akrual
Jumlah liabilitas keuangan
h. Instrumen Keuangan
Aset keuangan
- Kas dan setara kas
- Piutang usaha pihak ketiga
Liabilitas keuangan
- Utang usaha
- Beban akrual
- Utang kepada pihak berelasi
Rp
Tahun 2015
Nilai Tercatat Nilai Wajar
31 Desember 2014
Nilai tercatat dan nilai wajar pada instrumen keuangan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
diberikan dan
- 125.302.340
11.108.197.525 -
Rp Rp
biaya perolehan
piutang
1.099.626.982
9.483.508.810
46.261.000 46.261.000
Rp
- 14.215.205.093
5.570.890.167 5.570.890.167
1.099.626.982
diamortisasi
Pinjaman yang
69.512.500.000 69.512.500.000
9.483.508.810
578.667.862 -
27.
11.686.865.387 -
- 14.089.902.753
Liabilitas pada
42
PT WAHANA PRONATURAL Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
31 DESEMBER 2015 DAN 2014 (Disajikan Kembali)
DAN 1 JANUARI 2014/ 31 DESEMBER 2013 (Disajikan Kembali)
SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
MANAJEMEN RESIKO KEUANGAN DAN INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan)
h. Instrumen Keuangan
Aset keuangan
- Kas dan setara kas
- Piutang usaha pihak ketiga
Liabilitas keuangan
- Utang usaha
- Beban akrual
- Utang kepada pihak berelasi
Pedoman utama dari kebijakan ini antara lain, adalah sebagai berikut :
- Meminimalkan risiko fluktuasi tingkat suku bunga, mata uang dan risiko pasar untuk semua jenis transaksi.
-
- Semua kegiatan manajemen risiko keuangan dilakukan dan dipantau.
-
27.
14.089.902.753 14.089.902.753
Tahun 2014
Rp
69.512.500.000 69.512.500.000
578.667.862
11.108.197.525 11.108.197.525
578.667.862
Nilai Tercatat
125.302.340
Rp
* * * * * * *
Semua kegiatan manajemen risiko keuangan dilakukan secara bijaksana dan konsisten dan mengikuti praktek pasar terbaik.
Dalam rangka untuk mengelola risiko diatas secara efektif, Dewan Direksi telah menyetujui beberapa strategi untuk pengelolaan
risiko keuangan, yang sejalan dengan tujuan perusahaan. Pedoman ini menetapkan tujuan dan tindakan yang harus diambil dalam
rangka mengelola risiko keuangan yang dihadapi Perusahaan.
Memaksimalkan penggunaan "lindung nilai alamiah" yang menguntungkan sebanyak mungkin off-setting alami antara penjualan
dan biaya dan utang dan piutang dalam mata uang yang sama. Strategi yang sama ditempuh sehubungan dengan risiko suku
bunga.
Nilai Wajar
125.302.340
43