Laporan Teknik Instrumentasi Ekstraksi Gigi
-
Upload
bettygeacitra -
Category
Documents
-
view
228 -
download
0
Transcript of Laporan Teknik Instrumentasi Ekstraksi Gigi
-
8/18/2019 Laporan Teknik Instrumentasi Ekstraksi Gigi
1/11
LAPORAN TEKNIK INSTRUMENTASI EKSTRAKSI GIGI
PADA An DENGAN FRAKTUR DENTOALVEOLAR
DI KAMAR OPERASI 7 (BEDAH PLASTIK) INSTALASI BEDAH SENTRAL
RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG
Oleh
BETTY GEA ITRA PUSPA
(NIM. !"#!$!##%%)
PELATIHAN INSTRUMENTATOR KAMAR OPERASI
RUMAH SAKIT DR. SAIFUL ANWAR MALANG
!'
-
8/18/2019 Laporan Teknik Instrumentasi Ekstraksi Gigi
2/11
LAPORAN TEKNIK INSTRUMENTASI EKSTRAKSI GIGI
PADA An DENGAN FRAKTUR DENTOALVEOLAR
DI KAMAR OPERASI 7 (BEDAH PLASTIK) INSTALASI BEDAH SENTRAL
RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG
TINAUAN PUSTAKA
A. DEFINISI
Traumatic injury adalah injury yang dapat bersifat fisik (badan) atau emosional yang
dihasilkan oleh luka luka fisik atau mental, atau shock. Traumatic dental injury atau dental trauma
merupakan injury yang terjadi pada mulut, termasuk gigi, bibir, gusi, lidah, dan tulang rahang.
Traumatic dental injury umumnya merupakan kombinasi trauma jaringan lunak peri-oral, gigi, dan
jaringan pendukungnya.
Fraktur dentoalveolar adalah fraktur yang pada tulang alveolar dengan gigi yang berhubungan.
Ekstraksi gigi adalah proses pencabutan gigi dari dalam soket dari tulang alveolar. Ekstraksi gigi
dapat dilakukan dengan dua teknik yaitu teknik sederhana dan teknik pembedahan. Teknik sederhana
dilakukan dengan melepaskan gigi dari perlekatan jaringan lunak menggunakan elevator kemudian
menggoyangkan dan mengeluarkan gigi di dalam soket dari tulang alveolar menggunakan tang
ekstraksi. edangkan teknik pembedahan dilakukan dengan pembuatan flep, pembuangan tulang
disekeliling gigi, menggoyangkan dan mengeluarkan gigi di dalam soket dari tulang alveolar
kemudian mengembalikan flep ke tempat semula dengan penjahitan. Teknik sederhana digunakan
untuk ekstraksi gigi erupsi yang merupakan indikasi, misalnya gigi berjejal. Ekstraksi gigi dengan
teknik pembedahan dilakukan apabila gigi tidak bisa diekstraksi dengan menggunakan teknik
sederhana, misalnya gigi ankilosis.
B. ETIOLOGI
!enurut frekuensi terjadinya antara lain"
#. kekerasan inter personal
$. sporting injuries (olahraga)
%. jatuh
&. kecelakaan lalu lintas
'. industrial trauma
entoalveolar injury dapat terjadi pada berbagai kelompok usia, mulai dari anak-anak, remaja, hingga
deasa. *ada masa kanak-kanak dan balita, penyebab utamanya biasanya adalah jatuh, terutama pada
usia setahun pertama. *enyebab lainnya dapat berupa kekerasan yang dilakukan pada anak. *ada masa
remaja, penyebabnya umumnya adalah olahraga. *ada usia deasa, biasanya penyebabnya adalah
karena kecelakaan dalam berkendara, assaults, jatuh, olahraga, dan kecelakaan pabrik.
*revalensi dan +nsidensi
# dari ' anak dan # dari & deasa memiliki bukti dental injuri pada gigi anteriornya. ahkan
pada beberapa negara, prevalensi trauma dental lebih banyak daripada dental karies. aki-laki lebih
sering mengalami trauma ini $ lebih besar dari perempuan. +nsidensi puncak dari dental injuri yaitu
pada usia $-& dan /-#0 tahun.
-
8/18/2019 Laporan Teknik Instrumentasi Ekstraksi Gigi
3/11
. In*+,-* E+-r,+-* G*/*
anyak alasan yang menyebabkan gigi perlu diekstraksi dari soketnya. !eskipun perkembangan
kedokteran gigi sekarang ini lebih menekankan untuk sedapat mungkin mempertahankan gigi pada
kavitas oral, pada beberapa kasus, ekstraksi gigi masih merupakan treatment of choice. +ndikasi
pencabutan gigi berdasarkan *eterson, $00% meliputi"
#. 1aries yang meluas
*ada kasus karies yang meluas sehingga menyebabkan kesulitan dalam merestorasi, ekstraksi
merupakan pilihan terapi untuk mengurangi kemungkinan meluasnya infeksi ke jaringan lain.
$. 2ekrosis pulpa
3ntuk mempertahankan gigi pada soketnya, gigi yang nekrosis memerlukan terapi peraatan
saluran akar yang relatif memakan aktu lama sehingga beberapa pasien menolak dilakukannya
peraatan endodontik. *ada kasus demikian, ekstraksi merupakan terapi pilihan. emikian pula
untuk kasus kegagalan terapi endodontik, di mana terapi endodontik telah dilakukan namun gagal
mengurangi rasa sakit atau memberikan drainage.
%. *enyakit *eriodontal yang *arah
*ada kasus periodontitis dengan kehilangan tulang dan mobilitas gigi yang irreversible, ekstraksi
merupakan indikasi.
&. 1eperluan 4rthodontik
*asien yang akan mendapatkan peraatan orthodontik sering kali dikonsulkan untuk dilakukan
ekstraksi pada gigi premolar + atau ++ dengan tujuan menyediakan ruangan yang cukup untuk
gigi.
'. !alposisi gigi
!alposisi gigi yang sering menyebabkan trauma jaringan lunak di sekitarnya merupakan indikasi
ekstraksi. ebagai contoh, gigi molar % maksila yang seringkali tumbuh bukoversi sehingga
menyebabkan trauma pada mukosa bukal. !alposisi gigi lain yang diindikasikan untuk dilakukan
ekstraksi adalah gigi yang mengalami ekstrusi akibat kehilangan gigi laannya dan menyebabkan
terlalu kecilnya ruangan bagi gigi artificial apabila akan dilakukan pembuatan prostetik untuk
rahang pada regio laannya.
5. Fraktur gigi
Tidak semua kasus fraktur gigi diindikasikan untuk pencabutan. 2amun, untuk kasus fraktur akar
terutama kasus fraktur pada #6% apikal merupakan indikasi ekstraksi gigi.
7. Ekstraksi *reprostetik
Ekstraksi preprostetik dilakukan apabila gigi mempengaruhi desain dan penempatan protesa, baik
gigi tiruan lengkap, sebagian, maupun cekat.
/. 8igi impaksi
Ekstraksi merupakan indikasi bagi gigi yang impaksi dengan alasan dapat mengubah posisi geligi
yang lain, melukai jaringan lunak, ataupun mengalami inflamasi.
9. 8igi upernumerary
8igi supernumerary yang seringkali impaksi umumnya diekstraksi karena mungkin mengganggu
erupsi benih gigi lain di sekitarnya dan memiliki potensi untuk menyebabkan displacement atau
resorpsi gigi sekitarnya tersebut.
#0. Terapi *reradiasi
*asien yang akan mendapatkan terapi radiasi untuk tumor di sekitar leher kepala dan memiliki
geligi yang mengalami kerusakan perlu mendapatkan terapi preradiasi berupa ekstraksi gigi
karena dikhaatirkan gigi pasien akan mengalami osteoradionekrosis pada saat terapi radiasi.
##. 8eligi yang terlibat pada fraktur rahang
Ekstraksi geligi yang terlibat pada fraktur rahang dengan keadaan trauma dan luksasi pada sekitar
jaringan tulang perlu diekstraksi untuk mencegah infeksi.
#$. Estetik
-
8/18/2019 Laporan Teknik Instrumentasi Ekstraksi Gigi
4/11
*asien dengan staining pada gigi atau fluorosis mungkin menginginkan gigi dengan keluhan
tersebut diekstraksi.
#%. Ekonomi
Faktor ekonomi merupakan faktor terakhir yang cukup mempengaruhi indikasi untuk pencabutan.
:pabila pasien tidak mau atau tidak mampu untuk melakukan terapi yang dapat mempertahankan
keadaan gigi, maka ekstraksi diindikasikan untuk dilakukan pada pasien tersebut.
D. K0nr,*n*+,-* Pen1,23,n G*/*
ecara umum, kontraindikasi pencabutan gigi dibagi atas kontraindikasi sistemik dan kontraindikasi
lokal. *encabutan gigi menjadi kontraindikasi bagi pasien- pasien dengan kondisi dan situasi yang
tidak memungkinkan bagi pasien sehingga pecabutan gigi harus ditangguhkan sampai pasien
mendapatkan terapi tambahan dan dinyatakan terbebas dari kasus lain yang menyebabkan pencabutan
tidak dapat dilakukan.
#. 1ontraindikasi istemik
1ontraindikasi sistemik meliputi kondisi sistemik pasien yang tidak memungkinkan pasien untuk
mendapatkan terapi bedah, seperti pasien dengan uncontrolled metabolic diseases , sepertidiabetes yang tidak terkontrol dan penyakit ginjal yang parah. *asien dengan leukemia atau
limfoma yang tidak terkontrol juga merupakan kontraindikasi untuk ekstraksi gigi karena
berpotensi cukup besar untuk mengalami komplikasi infeksi dan perdarahan berat. *asien dengan
penyakit jantung yang tidak terkontrol pun harus menunda ekstraksi giginya hingga penyakit
tersebut terkontrol. egitu pula pada pasien dengan hipertensi yang tidak terkontrol karena dapat
menyebabkan perdarahan yang persisten, akut myocardial insuffiensi, dan cerebrovascular
accident .
1ehamilan relatif merupakan kontraindikasi pencabutan. *encabutan pada anita hamil dapat
dilakukan pada akkhir trimester aal, trimester kedua, dan aal trimester akhir. 2amun, tindakan
yang lebih ekstensif harus ditunda sampai kelahiran.
*asien hemophilia atau pasien dengan platelet disorder tidak boleh dilakukan ekstraksi gigi
hingga koagulopati yang diderita dinyatakan sembuh.
$. 1ontraindikasi okal
1ondisi- kondisi yang termasuk dalam kontraindikasi lokal dari pencabutan gigi adalah"
a. Ekstraksi pada area radiasi
b. 8igi pada area tumor malignan
c. *erikoronitis maupun radang akut lainnya
d. 8igi dengan abses dentoalveolar.
E. T,n, 4 T,n, Kl*n*- Fr,+3r Den0,l5e0l,r
Tanda-tanda klinis fraktur alveolar diantaranya adalah adanya kegoyangan dan pergeseran beberapagigi dalam satu segmen, laserasi pada gingiva dan vermilion bibir, serta adanya pembengkakan atau
luka pada dagu. 3ntuk menegakkan diagnosa diperlukan pemeriksaan klinis yang teliti dan
pemeriksaan ;adiografi .
Tanda-tanda klinis lainnya dari fraktur alveolar yaitu adanya luka pada gingiva dan hematom di
atasnya, serta adanya nyeri tekan pada daerah garis fraktur. *ada kasus ini fraktur alveolar mungkin
terjadi karena adanya trauma tidak langsung pada gigi atau tulang pendukung yang dihasilkan dari
pukulan atau tekanan pada dagu.
-
8/18/2019 Laporan Teknik Instrumentasi Ekstraksi Gigi
5/11
*asien yang mengalami trauma orofasial harus diperhatikan benar-benar mengenai pernapasannya.
Tindakan pertama adalah aspirasi darah, pengambilan serpihan gigi atau protesa. asar dari usaha
mempertahankan jalan napas adalah dengan mengontrol perdarahan dari mulut6hidung dan
membersihkan orofaring. 8igi yang sangat goyang yang dikhaatirkan akan terlepas sendiri, atau
terhisap sebaiknya dicabut. Fraktur-fraktur tertentu misalnya fraktur bilateral melalui region mentalis
atau fraktur maksilla dengan pergesaran ke arah posteroinferior menuju faring, cenderung menyumbat
saluran pernapasan. >ika fragmen symphysis mandibulae bergeser ke posterior, maka dukungan ke
arah anterior terhadap lidah akan hilang, sehingga mengakibatkan kolaps lidah ke arah posterior (ke
faring). *ergeseran maksilla kea rah inferoposterior bias mengakibatkan penyumbatan mekanis
langsung pada orofaring. idah bias dikontrol dengan melakukan penjahitan menggunakan benang
sutera tebal pada ujung lidah dan menahan lidah untuk tetap pada posisi anterior. 1eterlibatan maksila
tidak mudah diatasi dan mungkin tergantung pada reduksi dari fraktur, atau paling tidak pada
imobilisasi sementara yang dilakukan dengan jalan mengfiksasinya terhadap mandibula yang masih
utuh.
= umbatan >alan 2apas yang Tertunda
umbatan tertunda dari jalan napas bias disebabkan karena pembengkakan atau edema lidah ataufaring yang diakibatkan oleh hematom sublingual, luka-luka lingual, menghisap udara panas atau
menelan bahan kausatik.
-
8/18/2019 Laporan Teknik Instrumentasi Ekstraksi Gigi
6/11
A. Per-*,9,n P,-*en :
#. urat persetujuan operasi dan pasien telah diberikan inform consent.
$. *asien puasa 5-/ jam sebelum operasi
%. *asien dipersiapkan dalam kondisi bersih dan mengenakan pakaian khusus masuk kamar
operasi.&. *eraat menganjurkan pasien untuk tenang
'. *eraat memberikan penjelasan kepada pasien (tindakan yang akan dilakukan, posisi)
5. !engatur posisi supine di meja operasi
7.
B. Per-*,9,n L*n/+3n/,n :
#. !enciptakan lingkungan 6 ruangan operasi yang bersih dan steri.
$. !engatur dan mengecek fungsi mesin suction,couter, lampu operasi, meja operasi, meja
mayo, meja instrument.
%. !enenmpatkan tempat sampah yang sesuai agar mudah dijangkau.
&. !emberi perlak dan doek pada meja operasi, memasang sarung meja mayo pada meja mayo,
mempersiapkan linen steril dan instrument yang akan digunakan
'. !enciptakan lingkungan 6 ruangan operasi yang bersih dan steri.
5. !engatur, lampu operasi, meja operasi, meja mayo, meja instrument.
7. !enempatkan tempat sampah yang sesuai agar mudah dijangkau.
/. !emberi perlak dan doek pada meja operasi, memasang sarung meja mayo pada meja mayo,
mempersiapkan linen steril dan instrument yang akan digunakan
9.
. Per-*,9,n Al,
,) Al, n0n -er*l
#. !eja operasi " #
$. !eja instrument " #
%. !eja mayo " #
&. ampu operasi " #
'. !esin suction " #
5. !esin couter " #
7. Fieer foto rontgen " #
/. Tempat sampah " #
9. tandart infus " #
#0. 8unting verban " #
##. ikat gigi " #
2) Per-*,9,n Al, Ser*l In-r38en * Me;, M,
-
8/18/2019 Laporan Teknik Instrumentasi Ekstraksi Gigi
7/11
#$. 2ald volder (2eedle
-
8/18/2019 Laporan Teknik Instrumentasi Ekstraksi Gigi
8/11
#$. 4perator melakukan desinfeksi area operasi. erikan desinfeksi klem, iodine povidon dan
deppers. alu dibersihkan dengan savlon & menggunakan deppers dalam bengkok kecil
sampai seluruh ajah.
#%. rapping area operasi "
- erikan $ duk kecil dibaah kepala untuk dibulatkan ke kepala, lalu difiksasi dengan duk
klem.- Tambahkan # duk kecil di baah dagu untuk menutupi leher dan membungkus ETT, lalu
digabung dengn duk di baah kepala dan difiksasi dengan duk klem.
- alu berikan duk besar di atas duk kecil (di baah dagu) menutupi sampai kaki.
#&. ekatkan meja mayo dan meja instrumen, bor dan pasang selang suction dan kabel couter dan
fiksasi dengan duk klem.
#'. *eraat sirkuler melakukan time out.
#5. 4perator melakukan marking area operasi, berikan mouth gage
#7. erikan spuit %cc pehacain yang dioplos dengan 2 0,9B. #" # pada operator untuk
dilakukan injeksi agar tidak banyak perdarahan (lapor pada anestesi sebelum tindakan).
Tuggu %-' menit hingga efek injeksi bekerja.
#/. erikan operator hanvat mess no % dengan mess no #' untuk melakukan insisi intra oral padamailla.
#9. erikan kasa kering dan mosAuito klem pada asisten untuk raat perdarahan.
$0. instrumentator memberikan spuit $0cc yang berisi 2 0.9B dan suction pada asisten untuk
melakukan spoeling.
$#. 1emudian berikan langenback6 sein miller kepada asisten untuk memperlebar lapang pandang
operasi.
$$. erikan kokher bengkok untuk mencabut gigi.
$%. erikan kassa dan suction pada asisten untuk raat perdarahan.
$&. erikan serbuk antibiotikpada operator, untuk ditaburkan pada luka operasi.
$'. 1emudian berikan nald voeder dan vicryl %-0 dan pinset chirurgis pada operator untuk
menjahit mukosa mulut bagian dalam.$5. erikan kasa kering pada asisten untuk raat perdarahan dan gunting benang untuk
memotong benang.
$7. ?uci dan bersihkan area mulut dengan 2 0,9B sambil dilakukan suctioning.
$/. alu roll tampon dilepas oleh petugas anestesi atau operator dan sebelumnya memberitahukan
ke petugas anestesi.
$9. erikan gunting benang dan pinset chirurgis pada operator untuk melepas jahitan fiksasi pada
septumnasi.
%0. ersihkan luka operasi dengan kasa basah dan dikeringkan dengan kasa kering.
%#. *eraat instrumen melakukan inventaris bahan habis pakai dan mengisi lembar depo,
kemudian mengantar sisa bahan habis pakai ke ruang depo.
%$. 1emudian peraat membersihkan sisa sampah dan meletakkan alat- alat ke tempat semula
yang ada di dalam ruang operasi. ehingga ruangan operasi siap untuk digunakan kembali.
E. PENYELESAIANDekontaminasi Alat dan Pengepakan
#) :lat yang sudah dipergunakan dan dibaa semua ke ruang pencucian alat
$) :lat alat yang kotor (terkontaminasi cairan tubuh pasien) direndam dengan precep $,'
g (9 tablet precep dengan ' liter air) dilanjutkan direndam pada cairan enCimatic
detergent #-% menit
%) ?uci alat dengan cara menyikat alat hingga bersih
&) ilas alat dengan air mengalir kemudian di keringkan
akukan pengepakan alat kemudian diberi indikator dan keterangan isi dari alat
-
8/18/2019 Laporan Teknik Instrumentasi Ekstraksi Gigi
9/11
-
8/18/2019 Laporan Teknik Instrumentasi Ekstraksi Gigi
10/11
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN TEKNIK INSTRUMENTASI EKSTRAKSI GIGI
PADA An DENGAN FRAKTUR DENTOALVEOLAR
DI KAMAR OPERASI 7 (BEDAH PLASTIK) INSTALASI BEDAH SENTRAL
RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG
Tanggal "
*E!+!+28 41 7
(GGGGGGGGGGGGG.)
-
8/18/2019 Laporan Teknik Instrumentasi Ekstraksi Gigi
11/11
DAFTAR PUSTAKA
*edersen, 8ordon @. #995. :lih ahasa *uranto, asoeseno. uku :jar *raktis edah
!ulut. *enerbit uku E8? " >akarta.
*eterson, >. $00&. Contemporary Oral and Maxillofacial Surgery. %rd ed t. ouis.
ivingstone.