Laporan Tetap Mumtika Empat
-
Upload
mumtikanah -
Category
Documents
-
view
220 -
download
0
Transcript of Laporan Tetap Mumtika Empat
-
8/18/2019 Laporan Tetap Mumtika Empat
1/15
LAPORAN TETAP
PRAKTIKUM BIOKIMIA I
JUDUL PRAKTIKUM : KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS
KELOMPOK : IV (EMPAT)
NAMA : MUMTIKANAH
NIM : 06101381320029
DOSEN PEMBIMBING : D!" MADE SUKAR#A$AN% M"S&"
DESI% S"P'% M"T
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS ILMU KEGURUAN DAN KEPENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRI$IJA#A
201
-
8/18/2019 Laporan Tetap Mumtika Empat
2/15
LAPORAN TETAP
PRAKTIKUM BIOKIMIA I
I" P*+,--. K : IV (E/-)
II" T-.- P*+,--. : 0 N+4/, 201
III" J5'5 P*+,--. : K+/-+-& L-&! T&&!
IV" T575-. P*+,--. :
• Mengetahui cara pemisahan asam amino
dengan Kromatografi Lapis Tipis
• Mengetahui harga Rf asam amino
V" D-!- T+&
Kromatografi adalah teknik pemisahan campuran berdasarkan perbedaan
kecepatan perambatan komponen dalam medium tertentu. Pada kromatografi,
komponen-komponennya akan dipisahkan antara dua buah fase yaitu fase diam dan fase
gerak. Fase diam akan menahan komponen campuran sedangkan fase gerak akan
melarutkan at komponen campuran. Komponen yang mudah tertahan pada fase diam
akan tertinggal. !edangkan komponen yang mudah larut dalam fase gerak akan
bergerak lebih cepat. "#mam $a%i%i, !ohibul,&''(). Kromatografi merupakan salah satu
cara pemisahan kimia yang paling populer dan paling banyak digunakan. Kromatografi
pertama kali dilakukan oleh Michael Ts*ett, seorang ahli botani Rusia yang beker+a di
arsa*a pada tahun '/. Pemisahan yang diu+icobakan adalah pemisahan klorofil dan
pigmen lainnya dalam suatu sari tanaman dengan menggunakan kolom gelas yang
diberi keran pada u+ungnya. Larutan petroleum eter yang mengandung cuplikan
diletakkan pada u+ung atas kolom gelas sempit yang telah diisi dengan bubuk kalsium
karbonat. Ketika ke dalam kolom tersebut dituangi petroleum eter maka akan terlihat
bah*a pigmen-pigmen terpisah dalam beberapa daerah atau pita. !etiap pita ber*arna
diisolasi dan diidentifikasi senya*a penyusunnya. 0danya pita ber*arna tersebut
melatarbelakangi nama 1kromatografi2 yang berasal dari bahasa 3unani. 1 Kromatos2
berarti *arna dan 1 graphos2 yang berarti menulis.
Kromatografi mencakup berbagai proses berdasarkan perbedaan distribusi dari
penyusun cuplikan antara dua fasa. !atu fasa tetap tinggal pada sistem dan disebut fasadiam. Fasa yang alin dinamakan fasa gerak, memperkolasi melalui celah-celah fasa
-
8/18/2019 Laporan Tetap Mumtika Empat
3/15
diam. 4erakan fasa gerak menyebabkan perbedaan migrasi dari penyusun cuplikan.
!etetes cairan +ika diteteskan pada sepotong kertas atau kain akan melebar dalam bentuk
bulat, dan +ika larutan itu mengandung senya*a ber*arna maka akan terlihat suatu
lingkaran ber*arna. Tehnik analisis sederhana ini digunakan bangsa Roma untuk
mengu+i at *arna. !ekitar satu abad lalu, ahli kimia 5erman, Runge, !choebien dan
4oppelsroedn membuat kema+uan tehnik ini sehingga lebih reprodusibel dan dapat
digunakan secara kuantitatif.
Tehnik Kromatografi Lapis Tipis "KLT) dikembangkan oleh 6gon !tahl dengan
menghamparkan penyerap pada lempeng gelas, sehingga merupakan lapisan tipis. KLT
merupaka kromatografi serapan, tetapi dapat +uga merupaka kromatografi partisi karena
bahan penyerap telah dilapisi air dari udara. !istem ini sangat populer karena
memberikan banyak keuntungan, yaitu peralatan yang diperlukan sederhana, murah,
*aktu analisis yang singkat serta daya pisah cukup baik. !elain itu sampel yang
dibutuhkan sangat sedikit.
!ebagian besar dasar teori kromatografi kolom dapat diterapkan pada KLT.
Pemisahan dilakukan oleh keseimbangan cuplikan dalam dua fasa yaitu fasa gerak dan
fasa diam. 7era+at retensi pada kromatografi ini dinyatakan sebagai faktor retensi "R f ) 8
+arak tempuh at terlarutRf 9 +arak tempuh pelarut
5arak tempuh pelarut dapat diukur dengan mudah yaitu mulai dari tempat totolan sampel
sampai garis tempat berhentinya pelarut. 5arak tempuh cuplikan adalah +arak dari
totolan sampel sampai ke bercak atau noda pada lempeng.
Fasa diam yang biasa digunakan dalam KLT adalah serbuk silika gel, alumina,
tanah diatomae, selulosa dan lain-lain yang memiliki ukuran butir sangat kecil yaitu
','/:-',&; mm. Fasa diam tersebut dilapiskan pada kaca, aluminium maupun plastik dengan ketebalan tertentu. Plat KLT dapat dibuat sendiri atau dibeli langsung dalam
bentuk +adi "pra paking) dari beberapa perusahaan. Lapisan tipis ini secara umum ada
yang perlu diaktifkan sebelum digunakan, misalnya silika gel dan alumina, ada +uga
yang tidak perlu diaktifkan misalnya selulosa.
Larutan cuplikan "sekitar < dalam suatu pelarut) diteteskan dengan pipet mikro
atau in+ektor pada +arak -& cm dari batas plat. !etelah pelarut dari noda menguap, plat
siap untuk dikembangkan dengan fasa gerak yang sesuai hingga +arak eluen=fasa gerak
dari batas plat mencapai >-' cm. Proses pengembangan diker+akan dalam *adah
tertutup "chamber) yang diisi eluen yang sesuai dengan sampel. ?hamber tersebut
-
8/18/2019 Laporan Tetap Mumtika Empat
4/15
di+enuhi dengan uap eluen agar dihasilkan pemisahan yang baik dan dapat ulang
"reprodusibel). Tehnik pengembangan dapat dari ba*ah ke atas "asending), dari ba*ah
ke atas "desending) atau mendatar. Langkah berikutnya adalah mengeringkan sisa eluen
dalam lapisan tipis dengan didiamkan pada suhu kamar beberapa saat. @oda pada
lapisan tipis dapat diamati langsung untuk noda tampak. 5ika noda tidak tampak dapat
dilihat dengan lampu AB pada pan+ang gelombang pendek "&;C nm) atau pada pan+ang
gelombang pan+ang ":// nm). 7apat +uga dilihat dengan menggunakan pereaksi
semprot penimbul *arna.
-- //&& 5..
Pemilihan eluen yang tepat merupakan langkah yang sangat penting untuk
keberhasilan analisis dengan KLT. Prinsipnya sampel harus lebih terikat dalam fasa
diam daripada dalam fasa gerak. Pertimbangannya dapat menggunakan prinsip 1 similia
similibus solventur 2 atau biasa dikenal dengan prinsip 1like dissolve like”. Amumnya
eluen untuk kromatografi ditemukan dengan cara Dtrial and error” atau coba-coba.
5arang sekali penentuan eluen berdasarkan pada pengetahuan yang mendalam tentang
mekanisme proses kromatografi. Pedoman umum yang sederhana dan mudah dilakukan
dalam memilih eluen adalah berdasarkan pada polaritas, kemampuan membentuk ikatan
hidrogen dan reaktiEitas suatu eluen.
Kromatografi +enis ini menggunakan alumunium oksida, serbuk selulosa atau
silika gel sebagai adsorben yang berupa lapis tipis yang diletakkan di atas selmbar kaca.
!eperti halnya kromatografi kertas, larutan yang mengandung beberapa asam amino
diteteskan di atas adsorben dan dibiarkan bergerak. Penggunaan fase gerak pada
kromatografi lapis tipis biasanya menggunakan pelarut seperti 8 metanol, asam asetat,
etanol, aseton, etil asetat, eter, kloroform. Kromatografi lapis tipis "KLT) seperti halnya
kromatografi kertas tidak mahal dan sesederhan melakukannya, kromatografi inimemiliki keuntungan kecepatan diatas kromatografi kertas, prosesnya mungkin
memerlukan *aktu kira-kira setengah +am. Kromatografi lapis taipis sangat terkenal dan
digunakan secara rutin dalam banyak laboratorium.
Teknik KLT ini dikembangkan pada tahun (: oleh #smailoff dan !chraibar.
0dsorben dilapiskan pada lempeng kaca yang bertindak sebagai penun+ang fasa diam.
Fase bergerak akan merayap sepan+ang fase diam dan terbentuklah kromatogram. #ni
dikenal +uga sebagai kromatografi kolom terbuka. Metode ini sederhana, cepat dalam
pemisahan dan sensitif. Kecepatan pemisahan tinggi dan mudah untuk memperoleh
kembali senya*a-senya*a yang terpisahkan. Pemilihan sistem pelarut dan komposisi
-
8/18/2019 Laporan Tetap Mumtika Empat
5/15
larutan tipis ditentukan oleh prinsip kromatografi yang akan digunakan. Antuk
meneteskan sampel yang akan dipisahkan digunakan suatu mikro-syiringe "penyuntik
berukuran mikro). !ampel diteteskan pada salah satu bagian tepi pelat kromatografi
"sebanyak ',' ' µ g at). Pelarut harus nonpolar dan mudah menguap. Kolom-
kolom dalam pelat dapat diciptakan dengan mengerok lapisan Eertikal searah gerakan
pelarut. Teknik ascending digunakan untuk melaksanakan pemisahan pada suhu kamar,
sampai permukaan pelarut mencapai ;-( cm. aktu yang diperlukan antara &'-C'
menit. !emua teknik yang digunakan untuk kromatografi kertas dapat +uga digunakan
dalam kromatografi lapis tipis.
Gat-at ber*arna dapat dilihat langsung, tetapi +uga dapat digunakan reagen
penyemprot untuk melihat suatu bercak suatu at. 0sam kromat seringdigunakan
sebagai pelarut organik. Antuk menempatkan posisi suatu at, reagen dapat +uga
disemprotkan pada bagian tepi sa+a. Hagian yang dipeolrh lainnya dapat diperoleh
kembali tanpa pengotoran dari reagen dengan penegrokan setelah pemisahan selesai.
Kromatografi lapis tipis memiliki keuntungan +ika dibandingkan dengan
kromatografi kertas, diantaranya 8
. @oda at yang timbul sesudah kromatografi tidak banyak melebar +ika
dibandingkan dengan noda semula oleh sebab itu maka hanya sedikit sa+a
senya*a yang diperlukan.
&. Tidak memerlukan *aktu yang banyak
:. !enya*a-senya*a yang tidak menguap serta terlalu labil untuk
kromatografi cair dapat dianalisis dengan KLT
C. 7apat memeriksa adanya at pengotor dalam pelarut.
VI" A- '-. B--.A-
- Pipet tetes - Kaca
- 4elas ukur - Pengaduk
- Heker gelas - Kertas !aring
- Magnetic stirrer
- 0lat stahl
- @eraca analitik
-
8/18/2019 Laporan Tetap Mumtika Empat
6/15
B--.
- !ilika 4el
- 6thanol
- 4lysin
- 0rginin
- 0sparagin
- @inhidrin
- ?uprinitrat
VII" P+!'5 P*+,--.
1" P/,5--. L-&! T&&!
Plat gelas yang dipakai hars bersih, terutama harus bebas lemak. Timbang &; gr
silica gel dan kocok dengan ;' ml air selama :' detik "+angan terlalu kental).
Kemudian suspensi ini dituangkan keatas plat kaca dan siap ditipiskan. Tebal lapis
harus sama.
2" M.!-. L-5-. ;- #-. D&&!-
Gat asam amino "4lutamate, 0rginin, 4lisin, 0lanin) diteteskan pada plat silica gel
kira-kira : cm dari tepi ba*ah. 5ika banyak macam at yang akan diselidiki, maka
ini dapat diteteskan se+a+ar dengan +arak ,; cm dari tepi sisi. Penetesan harus
dilakukan dengan hati-hati sekali agar permukaan lapis tidak rusak. Tempat- tempat
pada plat yang akan ditetesi dengan larutan tersebut, sebelumnya telah diberi titik
dengan u+ung pensil yang runcing, guna mengetahui kelak titik-titik permulaan.
Lubang-lubang yang kecil ini tidak akan banyak mempengaruhi bentuk noda.
3" -- M-5-. E5!&
Plat-plat yang telah dibasahi asam amino dan yang telah dikeringkan, dimasukan
kedalam ruang kromatografi. 7isini yang dipakai adalah kromatografi mendaki.
$endaknya suhu dibuat tetap. Kromatografi diberhentikan setelah eluen ber+alan
sekitar ' cm. Pada batas ini semula diberi tanda garis dengan u+ung pensil yangruncing. Plat diambil dan dikeringkan pada suhu kamar.
-
8/18/2019 Laporan Tetap Mumtika Empat
7/15
VIII" H-!& P.-/--.
-- K7- P.-/--.
' gram silica gel I &; mL air diaduk
menggunakan pengaduk magnetic
selama :' detik.
!ilika gel ditetesi asam amino lalu
dielusi hingga ( cm
6lusi sampai ( cm
!ampel disemprot larutan ninhidrin,
lalu dimasukkan dalam oEen "'
menit)
Ter+adi perubahan *arna men+adi merah
muda keunguan
!ampel disemprot larutan kuprinitrat,
dan hitung +arak tempuh asam amino
dari titik a*al hingga akhirnya
!ampelRf
Teori
Rf
Praktek
Pan+ang
sampel0rginin ',& ',; C
4lisin ',&/ ',/( ;,;
0paragin ',; ',;/ C,;
0sam
amino J',& ',; C
I>" P!-/--. R-!&
Reaksi 0sam amino dan @inhidrin
-
8/18/2019 Laporan Tetap Mumtika Empat
8/15
REAKSI ASAM AMINO DENGAN KUPRINITRIT
H2N CH C
O
OH
R
+ Cu(NO3)2
O
C
R
O
Cu++
NH2NH2
O
R
C
O
+ 2NO3-
asam amino
ku!ini"!i"
s#n$a%a komks un'u
>" A.-&!- D--
A" P/,5--. L-5-. G?!&. 2 @
Bolume larutan yang akan dibuat 9 '' ml
& < 4ly 9
&='' "'') 9 J "''='')
&''='' 9 J
& gram 9 J
Massa 4lysin yang dibutuhkan 9 & gram "dimasukkan kedalam labu ukur ''
ml I a%uadest)
B" P/,5--. L-5-. A&.&. 2 @
Bolume larutan yang akan dibuat 9 '' ml
& < 4ly 9
&='' "'') 9 J "''='')
&''='' 9 J
-
8/18/2019 Laporan Tetap Mumtika Empat
9/15
& gram 9 J
Massa 0rginin yang dibutuhkan 9 & gram "dimasukkan kedalam labu ukur ''
ml I a%uadest)
" P/,5--. L-5-. A!--&. 2 @
Bolume larutan yang akan dibuat 9 '' ml
& < 4ly 9
&='' "'') 9 J "''='')
&''='' 9 J
& gram 9 J
Massa 0sparagin yang dibutuhkan 9 & gram "dimasukkan kedalam labu ukur
'' ml I a%uadest)
D" P/,5--. L-5-. > 2 @
Bolume larutan yang akan dibuat 9 '' ml
& < 4ly 9
&='' "'') 9 J "''='')
&''='' 9 J
& gram 9 J
Massa J yang dibutuhkan 9 & gram "dimasukkan kedalam labu ukur '' ml I
a%uadest)
E" P/,5--. L-5-. P.?/+ 5& .&-
Tambahkan &,; ml larutan +enuh kuprinirat dalam air ke dalam &;' ml /<
alkohol. Tambahkan +uga ',& ml larutan ' < asam nitrat. Tetapi sebelumnyadibuat dahulu larutan asam nitrat ' < dan larutan alkohol /<
• M/,5- -5-. -!-/ .&- 10 @
Bolume larutan yang akan dibuat 9 ml
'< 9
'='' ") 9 J "''='')
'='' 9 J', ml 9 J
Bolume J yang dibutuhkan 9 ', ml "ditambahkan ', ml a%uades )
• M/,5- -5-. -++ (-.+) 96@ !,-.?- 20/L
Larutan #nduk 8 etanol '' <
"ditambahkan ' ml a%uades)
F" P/,5--. -5-. .?/+ .&.&'&.
-
8/18/2019 Laporan Tetap Mumtika Empat
10/15
Larutkan ',>; gr ninhidrin ke dalam &;' ml n-butanol. Tambah >,; ml asam asetat
glasial.
G" M.&5. R -!-/-!-/ -/&.+
Dimana jarak tempuh pelarut = 8 cm
Rf asam amino 0rginin 9 ',C cm
Rf asam amino 4lysin 9 ',/( cm
Rf asam amino 0sparagin 9 ',;; cm
Rf asam amino J 9 ',C cm
>I" P/,--!-.
Pada percobaan kromatografi lapis tipis ini dilakukan untuk mengetahui harga
Rf dari beberapa macam asam amino yang diu+ikan. 0sam amino yang diu+i dalam
percobaan ini ialah arginin, glysin, asparagin dan +uga asam amino yang tidak
diketahui +enis asam aminonya. 0sam amino ini dapat diketahui setelah dilakukan u+i
asam amino yang memiliki ciri-ciri yang sama dengan asam amino yang diu+ikan. Pada
percobaan kaca yang digunakan harus benar-benar bersih bebas dari lemak oleh karena
itu dibersihkan menggunakan sabun anti lemak dan selan+utnya dilakukan
pengeringan. Fase diam yang digunakan pada percobaan KLT ini adalah silica gel,
sedangkan fase geraknya adalah etanol. Pembuatan lapisan dari silica gel dengan cara
mencampurkan &; gr silika gel dengan ;' ml a%uades kemudian di letakkan pada plat
kaca. Lalu membuat lapis tipisnya frame pada pinggiran kacanya harus dibuat rata serta
pada saat penarikan seilikanya harus dalam satu kali tarikkan agar permukaannya tidak
bergelombang setelah itu dilakuakn pengeringan. Pada penetesan asam amino perlu
dilakukan secara hati-hati agar lapis tipis silika gelnya tidak rusak. Penetesan asam
amino yang kami lakukan dengan +arak cm dari tepi ba*ah. 6luen yang akandi+alankan diukur sepan+ang ( cm. !etelah dilakukan penetesan asam amino maka eluen
siap di+alankan "dengan etanol). 6luen pun ber+alan tergantung dengan lapis silikan gel
yang dibuat. Hila lapisan silika gel yang kita buat terlalu tebal maka eluen pun akan
ber+alan lambat, dan +uga sebaliknya.
Antuk melihat bercak noda dari +arak asam amino dapat disemprotkan dengan
larutan ninhidrin agar terbentuk *arna. 7i sini, ninhidrin berfungsi untuk melacak
+alannya asam amino dengan menimbulkan *arna pada asam amino dan dapatmenghitung harga Rf dari asam-asam amino. !elan+utnya dilakukan penyemprotan
kuprinitrat untuk menstabilkan noda-noda setelah di*arnai dengan ninhidrin sehingga
-
8/18/2019 Laporan Tetap Mumtika Empat
11/15
ter+adi kupri-ninhidrin yang ber*arna. Hagus tidak hasilnya sangat dipengaruhi oleh
tebal atau tipisnya silika gel yang dibuat. !etelah disemprot, pada silica gel muncul
bercak - bercak atau noda. Pada pengamatan diketahui Rf asam amino 0rginin 9 ',C cm,
Rf asam amino 4lysin 9 ',/( cm, Rf asam amino 0sparagin 9 ',;; cm, Rf asam amino
J 9 ',C cm. 7ari percobaan maka hasil Rf asam amino dengan teori ada perbedaan yang
mungkin disebabkan kesalahan pada saat membuat lapisan silika gelnya, kesalahan pada
pembuatan larutan sampel yang digunakan, penetesan sampel pada plat yang tidak
merata serta dengan +arak yang terlalu dekat dan mungkin karena penetesan sampel
pada plat yang tidak merata serta dengan +arak yang terlalu dekat.
>II" K!&/5-.
. Kromatografi merupakan salah satu cara untuk melakukan pengidentifikasikansuatu asam amino.
2. Pada Pembuatan lapis tipis, plat kacanya yang digunakan harus benar-benar
terbebas dari lemak, karena bila ada dapat mengganggu jalannya kromatografi.
:. Pada percobaan menggunakan silika gel sebagai fase diam serta eluen "fase
gerak)nya adalah etanol.
C. Penyemprotan ninhidrin dan ?uprit berfumgsi untuk mengidentifikasi *arna asam
amino yang terbentuk.
;. 0sam amino yang digunakan ialah 0rginin
/. Pengidentifikasian asam amino dengan melihat noda atau bintik yang dihasilkan,
sehingga kita dapat menghitung Rf dari asam amino
D-- P5!--
Lehninger. (&. Dasar-dasar Biokimia. 5akarta 8 6rlangga
Poed+adi, 0na dan Titin !upriyanti. &''/. Dasar Dasar Biokimia. 5akarta8 AniEersitas
#ndonesia
!yahputra,0ries. &''. Kromatografi Lapis Tipis. "nline)
http://kimiadahsat.blogspot.com/!""#/"$/ kromatogra%i-lapis-tipis .html 7iakses
pada tanggal ; @oEember &';
inatarma,Putra. &'&.
Kromatogra%i. "nline) http://&ikivitamin.com/jenis-
kromatogra%i/ '7iakses pada tanggal ; @oEember &';
http://kimiadahsyat.blogspot.com/2009/07/kromatografi-lapis-tipis.htmlhttp://kimiadahsyat.blogspot.com/2009/07/kromatografi-lapis-tipis.htmlhttp://wikivitamin.com/jenis-kromatografi/http://wikivitamin.com/jenis-kromatografi/http://kimiadahsyat.blogspot.com/2009/07/kromatografi-lapis-tipis.htmlhttp://wikivitamin.com/jenis-kromatografi/http://wikivitamin.com/jenis-kromatografi/
-
8/18/2019 Laporan Tetap Mumtika Empat
12/15
L-/&-. I
J-- ?-. '&/5 5. S- '&!/+ 5&.&-
S- '&!/+ .&.&'&.
-
8/18/2019 Laporan Tetap Mumtika Empat
13/15
-
8/18/2019 Laporan Tetap Mumtika Empat
14/15
&. Tuliskan reaksi antara ninhidrin dengan asam aminoN
:. !ebutkan factor-faktor yang mempengaruhi Rf pada KLT
5a*ab 8
Kepolaran senya*a, +arak penetesan, 5-&-! -'!+,.% ,--. -&!-.%
7.5-. 5-. +/-+-&% .& ./,-.-. (5!&)% !55% '-.
5-&-! -5"
C. Terangkan bagaimana orang melakukan analisa kuantitatif suatu at tertentu dengan
cara kromatografi lapis tipis
-
8/18/2019 Laporan Tetap Mumtika Empat
15/15
5a*ab 8
7engan menyemprotkan lempeng dengan asam sulfat ;'< atau &;< dalam eetanol
kemudian dipanaskan sehingga semua bahan organic akan terbakar dan tampak
sebagai noda-noda coklat.
Mengamati lempeng dengansinar AB sehingga noda-noda yang menyerap sinar AB
atau sebaliknya dengan memancarkannya.
Hahan sample ditotolkan pada salah satu sudut lempeng sebagai suatu titik dan
pemisahahn dilakukan setelah lmepeng kering. Kemudian dipisahkan lagi dengan
satu system solEen yang lain dengan arah tegak luus dari arah semula.
;. Terangkan bagaimana cara melakukan kromatografi lapis tipis dua dimensi dan
bilakah orang terpaksa melakukan cara itu
5a*ab8
7engan mengamati kepekatan *arna yang diperoleh. Antuk cara ini, sample
diteteskan dipo+ok kanan ba*ah dari plat TL? yang berukuran &' &' cm, kira-kira
& cm dari tepi kanan dan dari ba*ah. !etelah pengembangan pertama selesai, plat
dikeringkan. Antuk mencegah ter+adinya kerusakan senya*a yang dipisahkan
selama pengeringan sebaiknya dilakukan dengan aliran gas @&. setelah dikeringkan,
plat dikembangkan dengan menggunakan system pelarut yang kedua dengan
memutar arah plat 'o. menggunakan cara ini mendapatkan hasil pengembangan
yang lebih baik dengan penggunaan dua macam system pelarut, dan apabila
pengembangan satu dimensi mendapatkan hasil yang kurang sempurna.