Laporan Tetap Praktikum Instrumentasi Dan Pengukuran
-
Upload
vintamefisa -
Category
Documents
-
view
325 -
download
32
description
Transcript of Laporan Tetap Praktikum Instrumentasi Dan Pengukuran
LAPORAN TETAP PRAKTIKUM INSTRUMENTASI DAN PENGUKURAN
HUMIDITAS
Oleh:
1. Annadiya Morlina 0613304010072. Canna Suprianova 0613304010093. M. Bahrul Ulumuddin 0613304010124. Millahi Nur Syafa’ah 0613304010175. Riska 0613304010236. Tri Utami Putri 0613304010267. Vinta Mefisa 061330401028
KELAS : 2KD
KELOMPOK : 2
DOSEN PEMBIMBING : Yuniar, S.T., M. si.
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
TAHUN 2013/2014
TUJUAN PERCOBAAN
Setelah melakukan percobaan ini, diharapkan mahasiswa dapat:
Mengukur temperatur bola basah maupun temperatur bola kering.
Mencari humidifitas dengan menggunakan grafik.
Mencari relatif humidifitas dengan menggunakan grafik.
ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN
Alat yang digunakan
Seperangkat alat TM
Termometer bola basah 1 buah
Termometer bola kering 1 buah
Gelas kimia 250 ml 1 buah
Bahan yang digunakan
Aquadest
Tissue
Kasa
Gunting
DASAR TEORI
Temperatur bola kering dan temperatur bola basah dalam pemprosesan sering
diperlukan untuk menentukan uap air di dalam aliran gas. Operasi ini lebih dikenal
dengan proses humidifikasi. Penggunaan yang paling sederhana dan luas dalam
proses humidifikasi adalah proses pengeringan padatan basah dengan pengukuran
jumlah kandungan air dan pemakaian Ac. Untuk menentukan relatif humidifitas dan
humidifitas dari campuran air-uap digunakan grafik humidifikasi.
Cara penggunaan grafik humidifikasi adalah buat garis perpotongan antara
temperatur bola kering dan bola basah dari titik perpotongan tarik garis sampai
memotong garis relatif humidifitas sedangkan untuk menentukan humidifitas tarik
garis perpotongan temperatur bola kering dan bola basah sampai memotong garis
humidifitas.
Humidifitas (kelembaban) adalah nilai kuantitas air yang terkandung dalam
udara lembab. Nilai tersebut dapat ditampilkan sebagai Humiditas absolut (mv)
Rasio Humidifitas dan Humidifitas relatif 0. Humiditas absolut mv: total massa uap
air yang terkandung dalam suatu sistem campuran udara lembab dalam suatu
kuantitas volume tertentu. Humiditas relatif (lebih dikenal dalam meteorologi
sebagai relatif humiditi-RH) adalah nilai perbandingan antara tekanan parsial uap air
aktual terhadap tekanan parsial uap air pada keadaan saturasi dengan suhu yang sama
(suhu tabung kering).
Rasio humiditas (Humiditas spesifik) xv didefinisikan sebagai rasio jumlah
massa air yang terkandung dalam setiap satuan massa udara kering. Rasio humiditas
dalam udara lembab memiliki nilai antara xv = 0 (udara kering) dan nilai maksimum
xv = xvs (udara saturasi atau jenuh). Kelembaban relatif adalah jumlah uap air di
udara pada suhu tertentu dibandingkan dengan uap air maksimum yang udara
mampu menahan tanpa itu kondensasi, pada suhu tertentu.
Humiditas saturasi didefinisikan melalui persamaan :
Hs = x Dimana : Hs = Humiditas saturasi ( kg/kg dry air)
Ps = Tekanan uap air pada suhu ts
P = Tekanan absolut
Persen relatif humiditas ( % RH ) persamaannya :
%RH = Dimana %RH = % Humiditas saturasi
Ps = Tekanan uap air pada suhu ts
P = Tekanan absolute
Termometer bola basah ( wet-bulb ) merupakan suhu yang didapat bila udara
didinginkan pada tekanan konstan sampai jenuh ( 100% kelembaban ) oleh
penguapan air dengan panas laten yang berasal dari udara tersebut.
Temperatur bola kering merupakan suhu yang diperoleh dari pengukuran suhu
yang terjaga dari sinar matahari dan embun ( udara bebas )
Kelembapan udara menyatakan banyaknya uap air dalam udara. jumlah uap
air dalam udara ini sebetulnya hanya merupakan sebagian kecil saja dari seluruh
atmosfer, yaitu hanya kira-kira 2 % dari jumlah masa. Akan tetapi uap air ini
merupakan komponen udara yang sangat penting ditinjau dari segi cuaca dan iklim
Uap air adalah suatu gas, yang tidak dapat dilihat, yang merupakan salah satu
bagian dari atmosfer. Kabut dan awan adalah titik air atau butir-butir air yang
melayang-layang di udara. Kabut melayang-layang dekat permukaan tanah,
sedangkan awan melayang-layang di angkasa. Banyaknya uap air yang di kandung
oleh hawa tergantung pada temperatur.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Kelembapan :
1. Ketingian Tempat
Apabila semakin tinggi tempat maka tingkat kelembabannya juga tinggi
karena suhunya rendah dan sebaliknya semakin rendah tempat suhunya semakin
tinggi dan kelembabannya pun menjadi rendah.
2. Kerapatan Udara Kerapatan udara.
Ini juga berkaitan dengan suhu dimana apabila kerapatan udara pada
daerah tertentu rapat maka kelembabanya tinggi. Sedangkan apabila kerapatan udara
di suatu daerah renggang maka tinggkat kelembabannya juga rendah. Diketahui pula
antara kerapatan,suhu,dan ketinggian tempat juga saling berkaitan..
3. Tekanan Udara.
Tekanan udara juga mempengaruhi kelembaban udara dimana apabila takanan
udara pada suatu daerah tinggi maka
kelembabanya juga tinggi,hal ini disebabkan oleh kapasitas lapang udaranya yang
rendah.
4. Radiasi Matahari.
Dimana adanya radiasi matahari ini menyebabkan terjadinya penguapan air di
udara yang tingkatannya tinggi sehingga kelembaban udaranya semakin besar.
5. Angin
Adanya angin ini memudahkan proses penguapan yang terjadi pada air laut
menguap ke udara. Besarnya tingkat kelembaban ini dapat berubah menjadi air dan
terjadi pembentukan awan.
6. Suhu
Apabila suhu suatu tempat tinggi maka kelembabanya rendah dan sebaliknya
apabila suhu rendah maka kelembaban tinggi. Dimana hal ini antara suhu dan
kelembaban ini juga berkaitan dengan ketinggian tempat.
7. Kerapatan Vegetasi
Jika tumbuhan tersebut kerapatannya semakin rapat maka kelembabannya juga tinggi hal ini di sebabkan oleh adanya seresah yang menutupi pada permukaan tanah sangat besar sehingga berpengaruh pada kelembabannya.Bahkan sebaliknya apabila kerapatannya jarang maka tinggkat kelembabannya juga rendah karena adanya seresah yang menutupi permukaan tanah ini sedikit
PROSEDUR KERJA
Menyiapkan alat TM dengan menggunakan blower
Menyiapkan termometer bola basah dengan cara membungkus ujung
termometer dengan kain kasa atau tisue dan di lilit isolasi bening.
Menghidupkan blower pada alat TM
Mencelupkan termometer bola basah ke dalam gelas kimia yang berisi air
Mengukur temperatur bola basah dan bola kering secara bersamaan selama
lebih kurang 5 menit
DATA PENGAMATAN
Percobaan Bola Basah Bola Kering
To T1 T0 T1
1 29 31 37 61
2 30 31 38 60
3 28 31 37 59,5
4 29 30 38 59
5 29 30 37 62
6 30 31 37 59
∑=30,67 ∑=60,08
Ctt: T0=T1=…OC
ANALISA PERCOBAAN
Pada percobaan humiditas kali ini bertujuan untuk mengamati kandungan air yang ada dalam udara. Percobaan dilakukan sebanyak 6 kali. Masing-masing percobaan dilakukan selama 10 menit. Hal tersebut guna melihat nilai pada skala thermometer (boala basah dan bola kering).
Pada thermometer bola basah, digunakan tissue yang dililit pada ujung thermometer yang kemudian dicelupkan dalam air. Temperature yang didapat dari pengukuran menggunakan bola basah lebih kecil bila dibandingkan dengan temperature yang didapat dari pengukuran menggunakan bola kering. Hal tersebut dikarenakan pengaruh kelembaban dari tissue yang dililitkan pada ujung thermometer.
Pengukuran menggunakan bola kering dan bola basah memiliki perubahan suhu yang tidak stabil (mengalami peningkatan dan penurunan suhu). Hal tersebut disebabkan oleh suhu udara yang dihembuskan oleh blower dari alat TM.
KESIMPULAN
Temperature yang terbaca pada alat pengukuran menggunakan bola basah lebih kecil dibandingkan pengukuran menggunakan bola kering.
Kelembaban yang dialami pada bola basah yang dikarenakan adanya lilitan tissue pada ujung thermometer yang kemudian dicelupkan ke air dapat memengaruhi suhu yang terukur oleh thermometer.
Humiditas relatif adalah nilai perbandingan antara tekanan parsial uap air aktual terhadap tekanan parsial uap air pada keadaan saturasi dengan suhu yang sama (suhu tabung kering).
DAFTAR PUSTAKA
Jobsheet.2014.”Penuntun Praktikum Instrument dan Pengukuran”. Palembang: Politeknik Negeri Sriwijaya.
www.google.com