Laporan Tutorial Sel

28
DAFTAR ISI Daftar Isi ................................................... ....................................................... .. 1 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang ...................................... ........................................... 2 2. Rumusan Masalah ....................................... ..................................... 2 3. Tujuan ........................................ ............................................... ........ 2 4. Manfaat ....................................... ............................................... ....... 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................... ....................... 4 BAB III PEMBAHASAN 1. Sel ........................................... ............................................... ........... 7 1

description

Bab Sistem Tubuh I

Transcript of Laporan Tutorial Sel

DAFTAR ISI

Daftar Isi ............................................................................................................ 1

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang ................................................................................. 2

2. Rumusan Masalah ............................................................................ 2

3. Tujuan ............................................................................................... 2

4. Manfaat ............................................................................................. 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 4

BAB III PEMBAHASAN

1. Sel ..................................................................................................... 7

2. Organel Sel ....................................................................................... 8

3. Tabel Perbedaan antara Sel Tumbuhan dan Sel Hewan .................. 14

4. Perbedaan antara Sel Hidup dan Sel Mati, serta Tahapan Sel Mati .. 15

BAB IV KESIMPULAN ................................................................................. 17

Daftar Pustaka ................................................................................................... 19

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sel adalah unit terkecil,unit fungsional dan unit hereditas dari kehidupan,

merupakan kesatuan struktural dalam kehidupan. Terdapat banyak macam-

macam sel dari berbagai organisme, diantaranya sel hewan , sel tumbuhan, bakteri

dan virus. Dalam setiap organisme tersebut memiliki perbedaan –perbedaan yang

kompleks. Maka perlu ditelaah lagi mengenai perbedaan dari setiap organism-

organisme tersebut. Sel juga ada yang dalam keadaan mati dan ada yang dalam

keadaan hidup. Keadaan sel yang mati melalui tahap-tahap, dan ada dua macam

kematian sel yang perlu diketahui . Dalam laporan ini akan membahas tentang

konsep sel,karakteristikdan perbedaan tiap organisme,struktur dan fungsi organel

didalamnya, serta sel mati dan sel hidup.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari laporan tutorial dengan tema “Sel” , yaitu :

1. Apa saja macam-macam sel ?

2. Bagaimana karakteristik macam-macam sel tersebut?

3. Bagaimana struktur dari fungsi dari tiap-tiap organel sel?

4. Apa saja perbedaan antara sel satu dengan sel lainnya?

5. Apa saja perbedaan antara sel hidup dan sel mati, serta tahapan sel mati.

1.3 Tujuan

Tujuan dari pembuatan laporan tutorial yang mengambil tema “ Sel” ini,yaitu:

1. Mahasiswa diharapkan mampu mengetahui , memahami dan menjelaskan

macam-macam sel.

2. Mahasiswa diharapkan mampu mengetahui , memahami dan menjelaskan

karakteristik macam-macam sel tersebut.

3. Mahasiswa diharapkan mampu mengetahui , memahami dan menjelaskan

struktur dari fungsi dari tiap-tiap organel sel.

2

4. Mahasiswa diharapkan mampu mengetahui , memahami dan menjelaskan

perbedaan antara sel satu dengan sel lainnya.

5. Mahasiswa diharapkan mampu mengetahui , memahami dan menjelaskan

perbedaan antara sel hidup dan sel mati, serta tahapan sel mati.

1.4 Manfaat

Manfaat dari pembuatan laporan tutorial yang mengambil tema “Sel”ini, yaitu:

1. Mahasiswa mampu mengetahui , memahami dan menjelaskan macam-

macam sel.

2. Mahasiswa mampu mengetahui , memahami dan menjelaskan

karakteristik macam-macam sel tersebut.

3. Mahasiswa mampu mengetahui , memahami dan menjelaskan struktur

dari fungsi dari tiap-tiap organel sel.

4. Mahasiswa mampu mengetahui , memahami dan menjelaskan

perbedaan antara sel satu dengan sel lainnya.

5. Mahasiswa mampu mengetahui , memahami dan menjelaskan

perbedaan antara sel hidup dan sel mati, serta tahapan sel mati.

3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Tubuh disusun oleh 3 unsur yang berbeda:

1. Sel, masing-masing sel merupakan suatu wujud mandiri yang dibungkus

oleh suatu membran yang “memisahkannya” dari lingkungan.

2. Zat intersel dan ekstrasel, merupakan bahan yang terletak di antara sel-sel,

sebagai penyokong dan pemberi makanan.

3. Cairan tubuh, termasuk darah, cairan jaringan atau intersel, dan limfa.

Darah berada dalam sistem pembuluh. Cairan jaringan atau intersel

terdapat di antara dan sekitar sel, tempat terjadinya pertukaran zat secara

bebas antara darah dan cairan intersel. Sedangkan cairan limfa

mengalirkan cairan jaringan kembali ke dalam sistem vena melalui

saluran-saluran halus. (Thomas S. Leeson, C. Roland Leeson, Anthony A.

Paparo; 1990).

Di dalam sel sendiri, terdapat bagian-bagian yang memiliki fungsi masing-

masing, antara lain:

1. MEMBRAN PLASMA, yaitu selaput pembungkus massa protoplasma.

Protoplasma yang mengelilingi nukleus disebut sitoplasma.

2. ORGANEL SEL, terdiri dari:

a) Retikulum Endoplasma (RE)

Retikulum Endoplasma terbagi menjadi dua yaitu RE kasar (granular)

dan RE halus (agranular). RE merupakan tempat perlekatan ribosom.

Fungsi organel ini yaitu untuk memperkaya protein hasil sintesis

ribosom yang melekat di permukaan membran.

b) Ribosom

Ribosom menempel pada RE dan sitoplasma. Di dalam RE

terkandung RNA. Fungsi dari RE ialah untuk mensintesis protein.

c) Mitokondria

4

Mitokondria merupakan struktur-struktur kecil yang tersusun dari

protein dan lipid yang membentuk gel yang stabil dan keras.

Mitokondria berbentuk lonjong dengan dua lapis membran. Fungsi

mitokondria ialah sebagai tempat respirasi sel untuk menghasilkan

energi.

d) Badan Golgi

Badan golgi sering terpusat di sekitar nukleus. Badan golgi banyak

terdapat pada sel-sel kelenjar dan saraf, namun sedikit pada sel otot.

Fungsi badan golgi ialah sebagai pelaksana sistem ekskresi sel, untuk

pembentukan dinding sel, dan pembentuk lisosom.

e) Nukleus

Nukleus merupakan inti sel. Struktur nukleus relatif besar, berbentuk

bulat telur atau tidak teratur, dan dikelilingi oleh sitoplasma sel.

f) Lisosom

Lisosom merupakan benda seperti vakuola yang berfungsi untuk

mensekresi enzim-enzim untuk mencerna makanan. Struktur lisosom

yaitu bulat dan berisi enzim hidrolitik atau lisozim. Fungsi lisosom

yaitu sebagai organ pencerna intraseluler.

g) Sentrosom

Sentrosom merupakan daerah agak padat dalam protoplasma yang

terletak di dekat lentisel. Di sentrosom terdapat dua sentriol yang

berfungsi sebagai pembelahan sel.

h) Plastida

Plastida merupakan benda-benda dengan bermacam bentuk yang

ditemukan dalam sel tumbuhan. Plastida tersusun dari lipida dan

protein. Fungsi plastida yaitu untuk mensintesis lemak dan protein.

i) Mikrotubulus

Mikrotubulus merupakan pipa panjang dan halus yang ditemukan

pada berbagai jenis sel tumbuhan dan hewan. Mikrotubulus terdiri dari

protein. Fungsi mikrotubulus yaitu untuk mempertahankan bentuk sel

hewan dan mengarahkan gerakan komponen-komponen sel, serta

membantu pembelahan mitosis.

5

j) Vakuola

Vakuola merupakan organel yang hampir mirip dengan membran

plasma. Vakuola berisi air yaitu getah sel yang mengandung makanan,

hasil sekresi sel, dan zat-zat buangan (Suwarno; 2002).

Setelah membahas tentang karakteristik sel tumbuhan dan sel hewan sebagai

organisme seluler, berikut ini merupakan ciri-ciri virus sebagai organisme

aseluler (Moch.Anshori; 2009).

1. Hanya dapat hidup pada sel hidup/ bersifat parasit intraseluler obligat

misalnya dikembangkan dalam embrio ayam yang hidup.

2. Ukuran paling kecil dibandingkan kelompok taksonomi lainnya.

3. Nama virus tergantung dari asam nukleat yang menyusun genomnya

sehingga terdapat virus DNA dan virus RNA.

4. Virus tidak memiliki enzim metabolisme dan tidak memiliki ribosom

atau perangkat organel sel lain.

5. Setiap tipe virus hanya dapat menginfeksi beberapa jenis inang

tertentu.

6. Virus tidak dikategorikan sel karena hanya berisi partikel zay

penginfeksi yang terdiri dari asam nukleat yang terbungkus dalam

lapisan pelindung.

7. Genom virus lebih beragam dari genom konvensional yang dimiliki

organisme lainnya

Struktur virus (Moch.Anshori; 2009).

1. Kapsid

Pembungkus DNA/RNA. Kapsid dapat berbentuk heliks (batang).

Contoh : Virus Mozaik.

2. Kapsomer

Sub unit protein dengan jumlah jenis protein yang sedikit. Kapsomer

bergabung dapat menjadi kapsid.

3. Struktur tambahan lain

Selubung unit yang menyelubungi kapsid dan berfungsi untuk

menginfeksi sel inang. Tidak semua virus memiliki struktur tambahan

lain.

6

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Sel dibagi dua, yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik.

Sel prokariotik : Tidak mempunyai membran inti.

Sel eukariotik : Mempunyai membran inti.

Sel aseluler : terdiri dari asam nukleat dan protein (virus)

Seluler Prokariotik

Eukariotik

Uniseluler Multiseluler

(protista)

3.1.1 Prokariotik

Ukuran 0,2 sampai 5 mikrometer

Tidak punya membran inti dan nukleolus

Kromosomnya berupa DNA sirkuler (nukleoid)

Tidak punya mitokondria, lisosom

Dinding sel mengandung peptidoglikan

Flagel lebih kecil, 1/10 daripada flagel eukariotik

Genom 1/100 dari eukariotik

Mempunyai plasmid ; pili (untuk reproduksi)

Alat fotosintesis hanya berupa pigmen klorofil tanpa terbungkus

kloroplas

Punya organel yang fungsinya sama seperti kloroplas

(kromatofor)

Yang fungsinya sama seperti mitokondria (mesosom)

Ribosom 70s

Bahan inti langsung berhubungan dengan protoplasma

DNAnya masih berupa benang-benang.

Mampu membentuk koloni

Dinding sel mengandung zat murein

7

Membran prokariota sudah mengalami spesialisasi, menjadi

lipatan ke dalam.

Dinding sel tersusun dari polisakarida (protein dan lemak)

3.1.2 Eukariotik

Bentuk dasarnya bulat

Ukurannya 0,1-100 µm

Bentuk sangat mikroskopis, transportasi zat melalui membran sel

Makin kecil sel, reaksi kimianya semakin tinggi

Memiliki organel bermembran (lisosom, mitokondria)

Sudah ada selubung nukleus.

Organel sel sudah terspesialisasi bentuk dan fungsinya

Flagel dan genomnya lebih besar dari prokariotik

DNA linier berasosiasi dengan protein

Ribosom 80s

Dinding sel tidak mengandung peptidoglikan

Reproduksi sel berupa pembelahan sel

Membran plasma berupa model mozaik

3.2 Sel itu sendiri terdiri dari inti dan sitoplasma. Didalam sitoplasma mengapung

organel-organel sel, yaitu retikulum endoplasma, kompleks golgi,

mitokondria, lisosom, ribosom, peroksisom, sentrosom, vakuola dan plastid

3.2.1 RETIKULUM ENDOPLASMA

Terdiri dari dua macam; granular dan agranular

RE agranular berfungsi untuk sintesis lipid (khususnya fosfolipid

dan kolesterol); terjadi proses enzimatik sel, memecah glikogen,

dan untuk detoksifikasi; perangkat tubulus berkaitan dengan

metabolisme karbohidrat.

Pada RE granular terdapat ribosom untuk sintesis protein, terdapat

RNA, mengecilkan protein, glikolisis awal; sekresi protein untuk

system pencernaan, transportasi protein dari RE ke kompleks golgi,

berakhir pada sel; sekresi protein oleh sel asinus pankreas, fibroblas

(kolagen), dan sel plasma (imunoglobulin)

8

Fungsi RE :

1) Menghasilkan dan mengedarkan steroid ke ovum dan testis

2) Transportasi ion kalsium

3) Menetralkan racun dalam sel hati

4) Transportasi dari nucleus ke luar nucleus

5) Membentuk selulosa/hemi selulosa, pectin

6) Membentuk lisosom dan vesikula

3.2.2 KOMPLEKS GOLGI

Berhubungan dengan Retikulum Endoplasma.

Merupakan organ sekretori karena mempunyai fungsi untuk sekresi

sel sebab kompleks golgi menghasilkan lisosom yang nantinya

berperan dalam sel.

Lokasi kompleks golgi berdekatan dengan nukleus yang

menghasilkan zat sekresi.

Kompleks golgi membentuk dinding sel.

Kompleks golgi Pada tumbuhan berupa lekukan bersambung

Pada hewan berupa lekukan tidak

bersambung

Menghasilkan glikolipida

Kompleks golgi hampir ada di setiap sel.

Kompleks golgi juga berfungsi mengontrol daur ulang membran

organel.

Terdiri dari bagian cis (atas) = protein masuk dan trans (bawah) =

protein keluar.

Berupa Kompleks Golgi merupakan organel polimorfik, tersusun

atas membran berbentuk kantong pipih, berupa pembuluh,

gelembung kecil, atau bentukan seperti mangkok.

Menambah glioksilat pada protein

Membentuk akrosom pada spermatozoa ( di dalamnya terdapat

enzim-enzim pemecah sel telur).

Permukaanya cembung berbatasan dengan badan vesikuler.

Merupakan perkembangan dari retikulum endoplasma

9

Untuk transportasi enzim ke pankreas.

Mengendalikan penambahan materi, membran plasma sel pada

eksositosis.

3.2.3 MITOKONDRIA

The house of power

Tempat terjadi respirasi

Dapat mereplikasi diri

Bermembran ganda

Terdapat dalam semua sel hewan

Berdiameter 0,4-0,8 µm.

Panjangnya 4-9 µm.

Sifatnya fleksibel dan elastis.

Mempunyai membran dalam bernama krista yang berbentuk

lekukan karena merupakan tempat terjadi proses respirasi sehingga

membuat permukaan membran semakin luas dan proses respirasi

menjadi semakin efektif.

Matriks mitokondria tersusun atas air, protein, enzim respirasi,

garam, DNA & ion-ion. Fungsinya menyaring energ dari zat gizi.

Ada proses dekarboksilasi oksidatif , siklus kreb dan transport

elektron.

Mengubah unsur-unsur organik menjadi energi.

Enzim-enzim untuk metabolisme ada di matriks dan enzioksidatif

pada kristae menghasil CO2 ,H2O dan ATP.

Ada en , enzim sitokrom.

Ada banyak di otot, hati ,ginjal dan jantung.

Bentuknya ada yang bulat, oval, raket, dan tidak beraturan, pada

umumnya butiran dan benang.

Mitokondria baru pembelahan mitokondria lama

Tersusun atas fosfolipid dan protein

Mengadakan oksidasi fosforilasi, oksidasi asam amino

3.2.4 LISOSOM

Mengandung 40 macam enzim hidrolase dan bersifat asam

10

Dikelilingi membran lipid ganda

Pencernaan intraseluler dan perusak material seluler sel asing

Tentorial atau tidak memiliki bentuk, bulat, lonjong, dan tidak

teratur

Diameter 0,25 – 0,8 Mm

Mempertahankan organ

Terdapat pada leukosit polimorfo nukleus darah

Lisosom berasal dari dua kata liso yang berarti pencernaan dan

soma yang berarti tubuh.

Berbentuk kantong kecil

Merangkap dan melarutkan zat yang tidak digunakan tubuh

Pembentukan lisosom

Pembentukan lisosom langsung di retikulum endoplasma.

Dibentuk oleh kompleks golgi.

Proses mencerna : saat bakteri masuk akan disimpan di vakuola

lalu lisosom mendekati dan enzim pencernaan mulai mencerna.

Jika terjadi gangguan gangguan akan mengakibatkan

silikosis,rematik dan taysachs.

Berisi enzim hidrofilik yang disebut lisozim.

Enzim lisosom merupakan protein yang diproduksi oleh ribosom

> masuk ke RE > enzim dimasukkan ke dalam membran >

dikeluarkan ke sitoplasma > menjadi lisosom.

Enzim lisosom tidak aktif mencerna jika membran lisosom pecah,

jika membran pecah maka enzim lisosom akan keluar dari

membran dan mencerna sel itu sendiri.

Contoh enzim hidrolitik antara lain protease, nuklease dan

fosfatase.

Lisosom untuk penguraian molekul.

Lisosom hanya ditemukan pada sel hewan.

Berfungsi autofagus yaitu menggantian sel lama.

Mengeluarkan enzim untuk membantu proses autoplas,autofagi

dan autolisis.

11

Pada tumbuhan fungsi lisosom digantikan oleh vakuola.

3.2.5 RIBOSOM

Terdiri dari RNA & protein

Sintesis protein (transkripsi, translasi)

Terdapat pada RE dan tersebar di sitoplasma

Terdiri dari unit yang berukuran besar dan kecil

Ribosom disintesis oleh nucleolus

Ribosom pada RE berfungsi untuk sintesis protein disalurkan ke

luar sel

Ribosom pada sitoplasma berfungsi untuk sintesis protein di dalam

sel itu sendiri

Partikel kecil kepad electron berukuran 20-30 nanometer

Ribosom terdiri dari 2 macam, yaitu ribosom bebas (sitosol) dan

ribosom terikat(RE)

Tidak memiliki membrane

3.2.6 PEROKSISOM

Mengandung enzim peroksidase yang melepaskan H202, enzim

katalase, enzim oksidase

Merangsang aktivitas metabolic lemak

H2O2menjadi air (H2O) dan oksigen (O2)

Terdapat pada hati, ginjal, otot (tempat oksidase)

Berperan pada metabolism

Badan mikro, mirip lisosom

Fungsi peroksisom pada tumbuhan digantikan oleh glioksisom

Melakukan oksidarsi

Mereplikasi diri, pertunasan

Mengoksidasi racun

Menguraikan lemah menjadi karbohidrta

Perubahan urine

Lisosom leih padat dari peroksisom

Peroksisom dihasilkan oleh RE kasar / bergranular

12

3.2.7 SENTROSOM

Letaknya didekat inti

Berjumlah sepasang sentriol (tegak lurus antar sentriol)

Dijumpai oada sel hewan

Bulat kecil dan terdapat serat, tabung diameter 0,2, panjang 0,7µm

Pada saat pembelahan akan menghasilkan benang-benang spindle

yang akan menempel pada sentromer sel

Berfungsi membentuk silia dan flagel

Pusat polimerisasi mikrotubula

3.2.8 VAKUOLA

Berfungsi untuk menyimpan makanan (asam amino, glukosa)

Sisa metabolism (garam, NH3)

Pigmen (merah, biru, kuning) menghasilkan warna mahkota

Menyimpan hasil produksi (minyak atsiri)

Terdapat pada jaringan parenkim & kolenkim

Merupakan suatu rongga yang dikelilingi tonoplas

Untuk menguraikan molekul sederhana

Pada tumbuhan bersifat tetap

Terdapat dalam protozoa (vakuoa kontraktil, vakuola

nonkontraktil)

3.2.9 PLASTIDA

Plastida terdiri dari :

o Kloroplas (klorofil)

o Kromoplas : Xantofil (kuning kelabu)

Karoten (kuning)

Likoper (merah)

o Leukoplas : Amiloplas (amilum)

Elaioplas (lemak)

Kloroplas untuk mengikat cahaya matahari pada proses fotosintesis

dan foto fosforilasi (reaksi berantai untuk sintesis ATP / proses

terang fotosintesis) pada tilakoid.

13

Terdapat pada eukariotik autrotrof (tumbuhan)

Bentuknya bulat, lonjong, oval

Jika kloroplas kurang, maka kloroplas akan membelah diri

Jika kloroplas lebih, maka kloroplas akan rusak dengan sendirinya

Leukoplas terdapat pada bagian yang terkena cahaya, embrional,

sel batang, dan ada yang berada di dalam tanah.

Plastida hanya pada tumbuhan untuk sintesis lemak, protein dan zat

pati

3.3 Tabel Perbedaan antara Sel Tumbuhan dan Sel Hewan

Pembeda Sel Tumbuhan Sel Hewan

Membran sel √ √

Protoplasma √ √

Nukleus √ √

Retikulum Endoplasma √ √

Ribosom √ √

Sentriol Tidak tampak jelas Tampak jelas

Mitokondria Sedikit Banyak

Kompleks GolgiPada tumbuhan bernama

diktiosom√

Mikrofilamen √ √

VakuolaBerjumlah sedikit dan

berukuran besar

Berjumlah banyak dan

berukuran kecil

PeroksisoomDigantikan fungsinya oleh

glioksisom√

Lisosom √ √

Glioksisom √ ×

14

Dinding sel √ ×

Plastida √ ×

Mikrotubulus × √

3.4 Perbedaan antara Sel Hidup dan Sel Mati, serta Tahapan Sel Mati

Tabel Perbedaan antara Sel Hidup dan Sel Mati

Sel Hidup Sel Mati

Terdapat sitoplasma Tidak terdapat sitoplasma

Masih terjadi aktivitas sel Tidak ada aktivitas sel

Tahapan sel mati ada dua macam, yaitu: nekrosis (cidera mekanik) dan

apoptosis. Pada tahapan sel mati yang nekrosis disebabkan oleh adanya factor luar

dan mengakibatkan adanya gangguan pasokan darah dan mengganggu aktivitas

sel tetangganya. Berikut ini skema dari tahapan nekrosis

Pada tahapan apoptosis, kematian sel aktif diawali oleh sel berdasarkan

informasi dari lingkungan, riwayat perkembangan dan genomnya. Jadi apoptosis

adalah kematian sel yang terprogam. Ketika sel mengalami apoptosis, sel tersebut

tidak mengganggu aktivitas sel lainnya.

15

PembengkakanPenggumpalan

KromatinSitoplasma pucat

Deterionisasi organel

Lisis

1. Piknosis (Inti mengkerut)

2. Karioreksis ( Inti pecah berkeping-keping)

3. Kariolisis (Inti telah larut, hanya terlihat bekasnya)

Fagositosis oleh makrofag

Faktor sel mati adalah:

Rusaknya sel karena interaksi dari luar

Lingkungan yang ekstrem

Kekurangan protein

Tidak sempurnanya proses oksidasi dalam mitokondria

BAB IV

KESIMPULAN

16

Organisme di dunia ini dibagi menjadi organisme seluler dan organisme

aseluler. Organism seluler dibagi menjadi dua yaitu sel prokariotik dan sel

eukariotik, sedangkan yang termasuk organism aseluler adalah virus. Sel

merupakan unit terkecil yang menjadi penyusun badan makhluk hidup dan

merupakan tempat terselenggaranya fungsi kehidupan. Sel prokariotik adalah sel

yang tidak memiliki membrane inti, sedangkan sel eukariotik memiliki

membrane inti. Secara umum, sel prokariotik jauh lebih sederhana disbanding sel

eukariotik.

Di dalam sel terdapat berbagai macam organel yang memiliki fungsi

tersendiri, diantaranya mitokondria (organel untuk metabolism respirasi yang

menghasilkan energi), ribosom (tempat sintesis protein), reticulum endoplasma

kasar (tempat sintesis protein yang ditransportasikan), reticulum endoplasma

halus (tempat sintesis minyak/lipid), badan golgi (tempat glikosilasi dan sekresi

protein), lisosom (untuk menghancurkan zat-zat yang tak berguna dalam sel),

vakuola (menyimpan sari pati makanan baik protein, atau asam amino, gula atau

lainnya), kloroplas (organel khusus pada sel tumbuhan yang berguna untuk

fotosintesis), peroksisom (melangsungkan reaksi katabolisme menggunakan

oksigen), sitoskeleton (rangka sel).

Sel tumbuhan memiliki beberapa organel yang tidak dimiliki oleh sel

hewan. Dinding sel, glioksisom dan plastid hanya dimiliki oleh sel tumbuhan.

Sedangkan lisosom dan mikrotubulus hanya dimiliki sel hewan. Sentriol pada sel

tumbuhan tidak tampak jelas, sedangkan pada sel hewan terlihat jelas. Sel

tumbuhan memiliki sedikit mitokondria, sedangkan sel hewan memiliki banyak

mitokondria. Vakuola yang dimili sel tumbuhan hanya sedikit tapi banyak,

sedangkan vakuola yang dimiliki sel hewan banyak tapi kecil.

Kematian sel adalah proses aktif karena dapat dicegah oleh senyawa yang

menghambat sintesis protein. Sel mengalam kematian disebabkan oleh beberapa

factor, diantaranya adalah adanya interaksi, lingkungan yang ekstrem, sel

kekurangan protein, dan proses oksidasi yang tidak sempurna. Kematian sel

melalui beberapa tahapan, yaitu pignosis(inti mengkerut atau menggumpal),

karioreksis (inti pecah), dan kariolisis (inti telah larut).

17

BAB V

DAFTAR PUSTAKA

18

Bajpai, R.N. 1998. Histologi Dasar edisi 4. Jakarta : Binarupa Aksara.

Campbell Reece – Mitchell.2002.Biologi Edisi ke 5 Jilid 1.Jakarta : Erlangga.

Kusumawati, Rohana dan Gut Windarsih. 2010. Detik-Detik UN Biologi.

Klaten : Intan Pariwara.

Moch, Anshori. 2009. Biologi Kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan

Departemen Pendidikan Nasional.

Rahmawati, Faidah. 2009. Biologi Kelas XI. Jakarta : Pusat Perbukuan

Departemen Pendidikan Nasional.

Suwarno. 2002. Biologi XI. Jakarta : CV Karya Mandiri Nusantara.

Wijaya, Agung. dkk. Struktur Sel Tumbuhan dan Hewan. Jakarta : Tim

Piloting Jurusan Pendidikan Biologi.

Yatim, Wildan. 1982. Biologi. Bandung : Tarsito Bandung

19