Laporan Virologi Inka Puraeldafianty

download Laporan Virologi Inka Puraeldafianty

of 32

Transcript of Laporan Virologi Inka Puraeldafianty

Pemeriksaan HbsAg Rapid Test

HbsAgVirus hepatitis adalah penyakit sistemik terutama melibatkan hati. Sebagian besar khasus virus hepatitis akut yang disebabkan oleh virus hepatitis A , virus hepatitis B atau virus hepatitis C. Antigen kompleks yang ditemukan pada permukaanm HBV disebut HbsAg. Adanya HbsAg dalam darah, serum atau plasma merupakan indikasi dari infeksi hepatitis B aktif, baik akut atau kronis. Dalam infeksi hepatitis B khas, HBsAg akan terdeteksi 2 sampai 4 minggu sebelum tingkat ALT menjadi abnormal dan 3-5 minggu sebelum gejala penyakit kuning berkembang.

Tujuan untuk mendeteksi antigen pada Hepatitis B dalam darah lengkap, serum atau plasma pasien.

Persiapan pasienTidak ada persiapan khusus.Pengumpulan bahanHBsAg hepatitis B dapat dilakukan menggunakan darah lengkap ( dari vena maupun jari ), serum, atau plasma.

Pengolahan specimenPemeriksaan harus segera setelah pengambilan spesimen. Jangan meninggalkan spesimen pada suhu kamar untuk jangka waktu yang lama. Serum dan plasma spesimen pada suhu kamar untuk jangka panjang waktu yang lama. Serum dan plasma dapat disimpan pada suhu 2 8 OC hingga 3 hari. Untuk jangka panjang yang kuat, spesimen harus disimpan dibawah 20 OC. Pengumpulan darah lengkap harus disimpan pada suhu 2-8 jika tes ini adalah untuk dijalankan dalam waktu 2 hari pengumpulan. Jangan membekukan spesimen darah lengkap. Seluruh darah yang kumpulkan oleh jari harus segera diuji.MetodeImunokromatografi (rapid test)

Prinsip HBsAg Hepatitis B Test Cepat (darah lengkap/serum/plasma) adalah pemeriksaan kualitatif dalam bentuk cair, sandwich immunoassay dua sisi, untuk mendeteksi HBsAg dalam darah lengkap, serum atau plasma. Membran dilapisi dengan anti-HBsAg pada garis dalam alat. Selama proses pemeriksaan, darah lengkap, serum atau plasma akan bereaksi dengan anti-HBsAg. Hasil pencampuran pada membran kromatografi akan mengalir melalui kapiler dan bereaksi dengan anti-HBsAg pada membran dan menimbulkan warna pada garis. Penampilan warna pada area garis tersebut menunjukkan hasil positif, apabila tidak terbentuk warna pada garis maka hasil dinyatakan negatif. Pda prosedur kontrol, garis berwarna akan selalu muncul pada area yang ditunjukkan meliputi volume spesimen dan membran yang sesuai.

Indikasi klinikHBsAg positif : hepatitis B, hepatitis B kronis

ReagenPada alat mengandung partikel HBsAg dan membran yang dilapisi oleh anti HbsAg dan buffer.

Standar :- Control Control negatif dan control positif

AlatAlat yang harus disediakan1. Alat pemeriksaan2. Prosedur kerja3. Pipet tetes sekali pakai4. Buffer (hanya digunakan untuk darah lengkap)Alat yang dibutuhkan namun tidak harus1. Tempat pengumpulan bahan2. Centrifuge3. Tabung kapiler heparin sekali pakai(hanya untuk darah dari jari)4. Lancet(untuk darah dari jari)5. Timer

Bahan Serum atau plasma dan darah lengkap

Prosedur kerjaKeluarkan alat, bahan pemeriksaan, buffer dan atau bahan kontrol dari tempat penyimpanan ke suhu ruangan(15-30 oC) sebelum dilakukan pemeriksaan.1. Keluarkan alat dari bungkusnya dan hanya digunakan sekali pakai. Segera gunakan alat setelah kemasannya dibuka untuk hasil yang baik.2. Untuk bahan serum/plasmaPegang pipet secara vertikal, teteskan 3 tetes serum/plasma (setara dengan 75uL) ke dalam sumur, mulai hitung waktunya.Untuk darah venaPegang pipet secara vertikal, teteskan 3 tetes dari darah vena(setara 75uL) ke dalam sumur pemeriksaan, kemudian tambahkan 1 tetes buffer(setara 40 uL) dan mulai hitung waktunya.Untuk darah dari jari (kapiler) Menggunakan tabung kapiler : isi tabung kapiler, pindahkan darah setara dengan 75uL padasumur, tambahkan 1 tetes buffer(setara 40uL) dan mulai hitung waktunya. Menggunakan tetesan darah dari jari: pindahkan 3 tetes darah dari jari(setara 75uL) pada sumur, tambahkan 1 tetes larutan buffer(setara 40 uL), mulai hitung waktunya.3. Tunggu hingga terbentuk garis berwarna. Hasil harus dibaca pada waktu 15 menit. Jangan dibaca setelah 30 menit.

Perhitungan :-

Hasil Hasil positif (+)

Nilai RujukanPada serum atau plasma dan darah lengkap manusia normal adalah negatif (- )

Interprestasi hasilPositif : terbentuk 2 garis. Satu garis harus pada area kontrol(C) dan garis lainnya pada area tes(T).Catatan : intensitas warna pada garis(T) akan bervariasi tergantung pada konsentrasi bahan pemeriksaan. Seharusnya pada garis tes memberikan hasil positif.Negatif : hanya terbentuk satu garis pada area kontrol. Tidak terbentuk garis warna pada area tes.

Hasil tidak diterimaGaris warna pada area kontrol tidak terbentuk. Koreksi volume spesimen atau prosedur kerja. Kesalahan sering terjadi pada garis kontrol. Periksa prosedur kerja dan ulangi tes menggunakan alat yang baru. Jika terjadi hal yang sama, maka hentikan penggunaan alat dan hubungi distributr yang bersangkutan.Alternatif lain : -

Pembahasan Dari hasil pemeriksaan HBsAg pada serum yang diperiksa diperoleh hasil positif. Hasil menyatakan bahwa pada serum yang diperiksa adalah positif terdapat virus HBsAg. Karena telah dilakukan pemeriksaan control negatif dan positif maka hasil dapat dapat dikeluarkan.

KesimpulanDari pemeriksaan ini dapat disimpulkan bahwa hasil positif terdapat virus HBsAg.

Catatan Pertemuan Ke-1, Kamis, 22 Mei 2014: Pemeriksaan HBaAg.

Pemeriksaan HBsAg secara titrasiHbsAgVirus hepatitis adalah penyakit sistemik terutama melibatkan hati. Sebagian besar khasus virus hepatitis akut yang disebabkan oleh virus hepatitis A , virus hepatitis B atau virus hepatitis C. Antigen kompleks yang ditemukan pada permukaanm HBV disebut HbsAg. Adanya HbsAg dalam darah, serum atau plasma merupakan indikasi dari infeksi hepatitis B aktif, baik akut atau kronis. Dalam infeksi hepatitis B khas, HBsAg akan terdeteksi 2 sampai 4 minggu sebelum tingkat ALT menjadi abnormal dan 3 sampai 5 minggu sebelum gejala penyakit kuning berkembang.

Tujuan untuk mendeteksi antigen pada Hepatitis B dalam darah lengkap, serum atau plasma pasien.

Persiapan pasienTidak ada persiapan khusus.Pengumpulan bahanHBsAg hepatitis B dapat dilakukan menggunakan darah lengkap ( dari vena maupun jari ), serum, atau plasma.

Pengolahan specimenPemeriksaan harus segera setelah pengambilan spesimen. Jangan meninggalkan spesimen pada suhu kamar untuk jangka waktu yang lama. Serum dan plasma spesimen pada suhu kamar untuk jangka panjang waktu yang lama. Serum dan plasma dapat disimpan pada suhu 2 8 OC hingga 3 hari. Untuk jangka panjang yang kuat, spesimen harus disimpan dibawah 20 OC. Pengumpulan darah lengkap harus disimpan pada suhu 2-8 jika tes ini adalah untuk dijalankan dalam waktu 2 hari pengumpulan. Jangan membekukan spesimen darah lengkap. Seluruh darah yang kumpulkan oleh jari harus segera diuji.

MetodeImunokromatografi (rapid test)

Prinsip HBsAg Hepatitis B Test Cepat (darah lengkap/serum/plasma) adalah pemeriksaan kualitatif dalam bentuk cair, sandwich immunoassay dua sisi, untuk mendeteksi HBsAg dalam darah lengkap, serum atau plasma. Membran dilapisi dengan anti-HBsAg pada garis dalam alat. Selama proses pemeriksaan, darah lengkap, serum atau plasma akan bereaksi dengan anti-HBsAg. Hasil pencampuran pada membran kromatografi akan mengalir melalui kapiler dan bereaksi dengan anti-HBsAg pada membran dan menimbulkan warna pada garis. Penampilan warna pada area garis tersebut menunjukkan hasil positif, apabila tidak terbentuk warna pada garis maka hasil dinyatakan negatif. Pada prosedur kontrol, garis berwarna akan selalu muncul pada area yang ditunjukkan meliputi volume spesimen dan membran yang sesuai.

Indikasi klinikHBsAg positif : hepatitis B, hepatitis B kronis

ReagenPada alat mengandung partikel HBsAg dan membran yang dilapisi oleh anti HbsAg dan NaCL fisiologis

Standar :-

Control Control negatif dan control positif

Alat

1.

5 | laporan virologi inka puraeldafianty 4001110012

2. Tempat pengumpulan bahan3. Centrifuge4. Timer

5. Tabung reaksi6. Mikropipet 100 L7. Yellwo tip

Bahan Serum atau plasma dan darah lengkap

Prosedur kerjaPengenceran sampel dari pertama sampel positif diencerka 4 kali dengan cara : 1. Sampel positif diambil 100 L kemudian masukkan pada tabung reaksi2. Kemudian tambahkan NaCL fisiologis 0,9 % sebanyak 300 L 3. Kemudian campur/ homogenkan dan sampel siap digunakan untuk tes4. Keluarkan alat, bahan pemeriksaan, buffer dan atau bahan kontrol dari tempat penyimpanan ke suhu ruangan(15-30 oC) sebelum dilakukan pemeriksaan.5. Keluarkan alat dari bungkusnya dan hanya digunakan sekali pakai. Segera gunakan alat setelah kemasannya dibuka untuk hasil yang baik.6. Untuk bahan serum/plasmaPegang pipet secara vertikal, teteskan 3 tetes serum/plasma (setara dengan 75uL) ke dalam sumur, mulai hitung waktunya.Tunggu hingga terbentuk garis berwarna. Hasil harus dibaca pada waktu 15 menit. Jangan dibaca setelah 30 menit.

Perhitungan :-Hasil Hasil positif (+)

Nilai RujukanPada serum atau plasma dan darah lengkap manusia normal adalah negatif (- )

Interprestasi hasilPositif : terbentuk 2 garis. Satu garis harus pada area kontrol(C) dan garis lainnya pada area tes(T).Catatan : intensitas warna pada garis(T) akan bervariasi tergantung pada konsentrasi bahan pemeriksaan. Seharusnya pada garis tes memberikan hasil positif.Negatif : hanya terbentuk satu garis pada area kontrol. Tidak terbentuk garis warna pada area tes.

Hasil tidak diterimaGaris warna pada area kontrol tidak terbentuk. Koreksi volume spesimen atau prosedur kerja. Kesalahan sering terjadi pada garis kontrol. Periksa prosedur kerja dan ulangi tes menggunakan alat yang baru. Jika terjadi hal yang sama, maka hentikan penggunaan alat dan hubungi distributr yang bersangkutan.

Alternativ lain :-

Pembahasan Dari hasil pemeriksaan HBsAg pada serum yang diperiksa diperoleh hasil positif. Hasil menyatakan bahwa pada serum yang diperiksa adalah positif terdapat virus HBsAg. Karena telah dilakukan pemeriksaan control negatif dan positif maka hasil dapat dapat dikeluarkan.

KesimpulanDari pemeriksaan ini dapat disimpulkan bahwa hasil positif terdapat virus HBsAg.

CatatanPertemuan Ke-2, Kamis, 5 Juni 2014: Pemeriksaan HbaAg Titrasi.HCV(Rapid AntiHCV Test)

Test cepat Anti - HCVSalah satu metode umum untuk mendeteksi infeksi HCV adalah untuk mengamati adanya antibodi terhadap virus dengan metode EIA diikuti dengan konfrmasi Western Blot. Test cepat anti-HCV dari ADVANCED QUALITY adalah sederhana yaitu dengan cara uji kualitatif secara visualyang mendeteksi antibodi dalam serum atau plasma manusia. Test ini didasarkan pada immunochromatography dan dapat memberikan hasil dalam waktu 15 menit.

TujuanUntuk mendeteksi antibodi virus hepatitis C pada serum atau plasma manusia

Persiapan pasien :-

Pengumpulan bahanSerum atau plasma

MetodeRapid test

PrinsipPemeriksaan dimulai dengan persiapan sampel yang baik dan ditambahkan dengan sampel pengencer yang sudah disediakan. Antigen konjugasi koloid emas (HCV) yang terdapat dalam sampel akan berekasi dengan antibodi HCV dalam serum atau plasma dan membentuk antibodi kompleks konjugasi/HCV. Campuran tersebut akan bermigrasi kestrip tes, antibodi kompleks konjugasi/HCV akan ditangkap oleh protein yang mengikat antibodi, pergerakannya pada membran akan membentuk tes pita yang berwarna. Sampel yang negatif tidak akan menghasilkan garis pada daerah tes,sedangkan hasil positif akan membentuk garis merah pada area tes tetapi pada daerah kontrol akan selalu membentuk garis yang menunjukkan bahwa konjugasi koloid emas pada alat berfungsi.

Indikasi klinikDiduga pasien terinfeksi hepatitis C

ReagenSampel pengencer

Alat-alat Paket insert Pipettetes plastik Strip tes

BahanSerum atau plasma positif dan negatif

Prosedur kerjaa. Kartu tes1. Siapkan 2 paket insert (kartu tes, pipet tetes plastik) 2. Siapkan bahan serum atau plasma positif dan negatif serta sampel pengencer 3. Masukkan 1 tetes (10 l) serumatau plasma kedalam lubang S yang terdapat pada kartu tes denganpipet tetes plastik yang disediakan4. Tambahkan 2 tetes sampel pengencer kedalam lubang D yang terdapat pada kartu tes setelah serum atau plasma dimasukkan terlebih dahulu5. Baca hasil setelah 15 menitCtt : satu paket insert untuk 1x pemeriksaan.b. Strip tes1. Siapkan 2 strip tes, dan pipet tetes plastik2. Siapkan bahan serum atau plasma positif dan negatif serta sampel pengencer 3. Masukkan 1 tetes (10 l) serum atau plasma ke tepi atas strip tes dengan pipet tetes plastik yang disediakan4. Tambahkan 2 tetes sampel pengencer ke tepi bawah strip tes setelah serum atau plasma teteskan terlebih dahulu5. Baca hasil setelah 15 menitCatatan : satu strip tes untuk 1x pemeriksaan.

Perhitungan :-

HasilNegatif (-)

Interpretasi hasil1. Positif : Warna merah keunguan pada garis test dankontrol muncul pita membran. Semakin rendah konsentrasi Ab semakin lemah warna yang terbentuk.

2. Negatif : Warna merah keunguan hanya muncul pada daerah kontrol

Nilai rujukanPada serum atau plasma manusia normal adalah negatif (- )

Hasil tidak diterimaApabila warna merah keunguan yang seharusnya munculpada daerah kontrol tidak nampak atau terjadi.

Alternatif Lain : -

PembahasanMetode umum untuk mendeteksi infeksi HCV adalah untuk mengamati adanya antibodi terhadap virus dengan metode EIA diikuti dengan konfrmasi Western Blot. Pemeriksaan dimulai dengan persiapan sampel yang baik dan ditambahkan dengan sampel pengencer yang sudah disediakan. Sampel yang negatif tidak akan menghasilkan garis pada daerah tes,sedangkan hasil positif akan membentuk garis merah pada area tes tetapi pada daerah kontrol akan selalu membentuk garis yang menunjukkan bahwa konjugasi koloid emas pada alat berfungsi. Hasil yang didapat adalah negatif karena warna merah keunguan tidak tampak pada daerah tes.KesimpulanTidak terdeteksi antibodi virus hepatitis C pada serum atau plasma

Catatan Pertemuan Ke-3, Kamis, 12 Juni 2014: Pemeriksaan HCV.

HIV(Human Immunodefiency Virus)

Test cepat HIVHIV adalah agen penyebab difisiensi imun yang diperoleh dari syndrom ( AIDS) . Metode umum untuk mendeteksi HIVadalah untuk mendeteksi adanya antibodi terhadap virus dengan metode EIA diikuti dengan konfirmasi western blot. Kualitas anti HIV, Tes sederhana, uji kualitatif visual yang mendeteksi anti bodi dalamserum atau plasma manusia, tes ini didasarkan pada immunochromatographi dan dapat memberikan hasil dalam waktu 15 menit. TujuanUntuk mendeteksi antibodi virus HIV pada serum atau plasma manusia

Persiapan Pasien :-

Pengumpulan BahanSerum atau plasma

MetodeRapid test

PrinsipUji dimulai dengan sampel diterapkan pada sampel dengan baik dan segera menambahkan pengencer sampel. Kojugat emas antigen koloid HIV tertanam dalam sampel dan bereaksi dengan antibodi HIV dari serum atauplasma sampel membentuk antibodi komplek konjugat atau HIV sebagai campuran diperbolehkan untuk bermigrasi sepanjang strip tes . komplek antiboodi konjugasi atau HIV ditangkap oleh antibodi kedua bergerak pada membran membentukl tespita bewarna diwilayah tes sampel negatif tidak menghasilkan band teskarena tidak adanya antibodi komplek konjugasi / HIV . antigen yang digunakan dalam uji kojugasi adalah protein rekombinan yang sesuai dengan daerah yangsangat imunoreaktif HIV 1 dan HIV 2 . band kontrol bewarna diwilayah kontrol muncul pada akhir prosedur tes terlepas dari hasil tes. band kontrol menunjukan bahwa konjugat emaskoloid funsional.

Indikasi KlinikDiduga pasien terinfeksi virus HIV

ReagenSampel pengencer

Alat-alat Paket insert Pipet tetes plastik Strip tes

BahanSerum atau plasma positif dan negatif

Prosedur Kerjaa. Kartu tes1. Siapkan 2 paket insert (kartu tes, pipet tetes plastik) 2. Siapkan bahan serum atau plasma positif dan negatif serta sampel pengencer 3. Masukkan 1 tetes serum atau plasma kedalam lubang S yang terdapat pada kartu tes dengan pipet tetes plastik yang disediakan4. Tambahkan 2 tetes sampel pengencer kedalam lubang D yang terdapat pada kartu tes setelah serum atau plasma dimasukkan terlebih dahulu5. Baca hasil setelah 15 menitCatatan : satu paket insert untuk 1x pemeriksaan.

b. Strip tes1. Siapkan 2 strip tes, dan pipet tetes plastik2. Siapkan bahan serum atau plasma positif dan negatif serta sampel pengencer 3. Masukkan 1 tetes (10 l) serum atau plasma ke tepi atas strip tes dengan pipet tetes plastik yang disediakan4. Tambahkan 2 tetes sampel pengencer ke tepi bawah strip tes setelah serum atau plasma teteskan terlebih dahulu5. Baca hasil setelah 15 menitCatatan : satu strip tes untuk 1x pemeriksaan.Perhitungan : -

HasilNegatif (-)

Nilai RujukanPada serum atau plasma manusia normal adalah negatif (- )

Interprestasi HasilPositif : Warna merah keunguan pada garis test dan kontrol muncul pita membran. Semakin rendah konsentrasi Ab semakin lemah warna yang terbentukNegatif : Warna merah keunguan hanya muncul pada daerah control

Hasil tidak diterimaApabila warna merah keunguan yang seharusnya munculpada daerah kontrol tidak nampak atau terjadi.

Alternatif Lain : -PembahasanMetode umum untuk mendeteksi infeksi HIV adalah untuk mengamati adanya antibodi terhadap virus dengan metode EIA diikuti dengan konfrmasi Western Blot. Pemeriksaan dimulai dengan persiapan sampel yang baik dan ditambahkan dengan sampel pengencer yang sudah disediakan. Sampel yang negatif tidak akan menghasilkan garis pada daerah tes,sedangkan hasil positif akan membentuk garis merah pada area tes tetapi pada daerah kontrol akan selalu membentuk garis yang menunjukkan bahwa konjugasi koloid emas pada alat berfungsi. Hasil yang didapat adalah Positif : Warna merah keunguan pada garis test dankontrol muncul pita membran. Semakin rendah konsentrasi Ab semakin lemah warna yang terbentuk. Sedangkan Negatif: Warna merah keunguan hanya muncul pada daerah kontrol.KesimpulanTest cepat untuk mendeteksi antibodi virus HIV pada serum atau plasma manusia dapat diterima.

Catatan Pertemuan Ke-4, Kamis, 12 Juni 2014: Pemeriksaan HIV.

Tes cikungunyah IgM SD bioline

ChikunguyaPenyakit Chikungunya adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus Chikungunya (CHIKV) yang ditularkan melalui gigitan nyamukAedes aegypti, Aedes albopictus, Aedes africanus, Aedes luteocephalus, Aedes furcifer, danAedes taylori. Penyakit ini mempunyai gejala klinik berupa demam mendadak, menggigil, nyeri kepala, mual, muntah, nyeri sendi kadang-kadang dengan pembengkakan sendi, nyeri punggung dan demam mendadak, menggigil, nyeri kepala, mual, muntah, nyeri sendi kadang-kadang dengan pembengkakan sendi, nyeri punggung dan timbulnya ruam seperti yang didapatkan pada penyakit demam Dengue.timbulnya ruam seperti yang didapatkan pada penyakit demam Dengue.Kedua penyakit tersebut ditularkan oleh nyamuk yang sama dan dapat menimbulkan epidemik bersamaan antara penyakit Chikungunya dan Dengue. Tetapi pada penyakit Chikungunya jarang menimbulkan perdarahan atau renjatan (shock). Oleh karena itu, untuk membedakan demam Dengue dengan Chikungunya harus dilakukan pemeriksaan antibodi Chikungunya IgM yang berbeda dengan infeksi virus Dengue. Pada infeksi dengan virus Dengue diperlukan pemeriksaan antibodi Dengue IgG dan IgM, pada infeksi dengan virus Chikungunya diperiksa antibodi Chikungunya IgM. Pemeriksaan ini sebaiknya dilakukan pada daerah endemik atau epidemik.

TujuanTest IgM chikungunyah SD bioline adalah immunokromatografi fase padat, uji cepat, untuk deteksi IgM chikungunyah pada serum manusia, plasma atau darah secara kualitatif. Test ini berguna untuk membantu menegakan diagnosa pasien dengan gejala klinik chikungunyah. Test ini hanya memberi hasil pendahuluan. untuk itu, disarankan lakukan test ELISA dan PCR mengkonfirmasi infeksi chikungunyah.

Persiapan Pasien :-Pengumpulan Bahan Pemeriksaan Pengambilan darah vena1. Persiapkan alat dan bahan yang akan digunakan 2. Cuci tangan 3. Beri salam, jelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada pasien 4. Pakailah hanscoond yang steril / bersih5. Tentukan lokasi ( vena ) tourniquet dipasang pada lengan atas ( 3 jari dari lipatan siku)6. Lakukan palpasi pada vena, kemudian desinfeksi lokasi yang akan dtusuk, biarkan kulit mengering7. Tegangkanlah kulit pada distal dengan jari jari tangan sebelah kiri, agar vena tidak bergerak8. Tusukkan jarum, dengan arah lubang jarum menghadap ke atas membentuk sudut 35C9. Bila berhasil segera akan terlihat darah memasuki semprit & pengambilan dilanjutkan dengan menarik toraknya perlahan sampai didapat sejumlah darah yang dibutuhkan10. Lepakan tourniquet, letakkn kapas kering diatas jarum & cabutlah spuit dengan perlahan 11. Observasi kondisi pasien, kemungkinan perdarahan dara tempat tusukan, dan jelaskan prosedur telah selesai12. Bereskan peralatan dan kembalikan pada tempatnya. Jarum dibuang pada wadah limbah medis tajam untuk dihancurkan13. Berilah label dengan nama dan umur pasien Pengolahan Bahan Pemeriksaan Sentrifuge darah yang telang diambil tadi. Darah yang tanpa antikoagulan (tabung berwarna merah)

Metode Rapid testPrinsip PemeriksaanTest IgM cikungunyah SD bioline mempunyai 2 garis bermantel yaitu T ( sruktur protein cikungunyah rekombinan) dan C ( gout anti mouse) pada permukaan alat. Hasil pada garis ini tidak terlihat sebelum diberi sampel. Anti IgM monoklonal adalah konjugasi dengan koloid emas. Koloid emas ini akan bereaksi dengan IgM cikungunyah pada sampel. Garis pada control akan selalu muncul jika jumlah IgM cikungunya pada sampel cukup. Jika IgM cikungunya tidak ada dalam sampel, maka warna pada T tidak akan muncul.

Indikasi Klinis Demam mendadak, menggigil, nyeri kepala, mual, muntah, nyeri sendi kadang-kadang dengan pembengkakan sendi, nyeri punggung dan timbulnya ruam seperti yang didapatkan pada penyakit demam Dengue.

ReagensiaBuffer

Standar : -

Kontrol : -

Alat 1. Penyangga sampel 2. Pipet plastik3. Petunjuk pengguna

Bahan Serum atau plasma

Prosedur Kerja 1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan2. Buka kantong dan keluarkan kartu, sekali dibuka kartu testnya harus segera digunakan3. Beri label pada kartu dengan nama pasien4. Teteskan 1 tetes sampel (40-50l) pada sumur yang berlabel S5. Tambahkan 2 tetes buffer ke lubang sumur yang berlabel D6. Tunggu 15 menit untuk melihat terbentuknya garis

Hasil Pengukuran :-

Perhitungan : -

Hasil PemeriksaanHasil pemeriksaan chikungunyah adalah negatif (-)

Hasil Tidak Diterima1. Jika garis control tidak terbentuk 2. Jika kedua garis tidak terbentuk3. Serum hemolisis

Rentang Normal 1. (+) jika garis pita berwarna terbentuk baik pada kontrol dan test2. (-) jika garis pita berwarna tidak terbentuk pada kontrol3. Valid jika garis pita berwarna hanya terbentuk pada test atau tidak terbentuk sama sekali

Alternatif lain :-

PembahasanPenyakit Chikungunya adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus Chikungunya (CHIKV) yang ditularkan melalui gigitan nyamukAedes aegypti, Aedes albopictus, Aedes africanus, Aedes luteocephalus, Aedes furcifer, danAedes taylori. 1. (+) jika garis pita berwarna terbentuk baik pada kontrol dan test2. (-) jika garis pita berwarna tidak terbentuk pada kontrol3. Valid jika garis pita berwarna hanya terbentuk pada test atau tidak terbentuk sama sekaliPada hasil pemeriksaan tes ini di dapatkan hasil negatif (-). Tidak adanya penyakit chikungunya pada serum pasien tersebut.

KesimpulanPada hasil pemeriksaan tes ini di dapatkan hasil negatif (-). Tidak adanya penyakit chikungunya pada serum pasien tersebut.

CatatanPertemuan Ke-5, Kamis, 12 Juni 2014: Pemeriksaan Chikungunya

HIV(Human Immunodefiency Virus)

Test cepat HIVHIV adalah agen penyebab difisiensi imun yang diperoleh dari syndrom ( AIDS) . Metode umum untuk mendeteksi HIVadalah untuk mendeteksi adanya antibodi terhadap virus dengan metode EIA diikuti dengan konfirmasi western blot. Kualitas anti HIV, Tes sederhana, uji kualitatif visual yang mendeteksi anti bodi dalamserum atau plasma manusia, tes ini didasarkan pada immunochromatographi dan dapat memberikan hasil dalam waktu 15 menit. TujuanUntuk mendeteksi antibodi virus HIV pada serum atau plasma manusia

Persiapan Pasien :-

Pengumpulan BahanSerum atau plasma

MetodeRapid test

PrinsipUji dimulai dengan sampel diterapkan pada sampel dengan baik dan segera menambahkan pengencer sampel. Kojugat emas antigen koloid HIV tertanam dalam sampel dan bereaksi dengan antibodi HIV dari serum atauplasma sampel membentuk antibodi komplek konjugat atau HIV sebagai campuran diperbolehkan untuk bermigrasi sepanjang strip tes . komplek antiboodi konjugasi atau HIV ditangkap oleh antibodi kedua bergerak pada membran membentukl tespita bewarna diwilayah tes sampel negatif tidak menghasilkan band teskarena tidak adanya antibodi komplek konjugasi / HIV . antigen yang digunakan dalam uji kojugasi adalah protein rekombinan yang sesuai dengan daerah yangsangat imunoreaktif HIV 1 dan HIV 2 . band kontrol bewarna diwilayah kontrol muncul pada akhir prosedur tes terlepas dari hasil tes. band kontrol menunjukan bahwa konjugat emaskoloid funsional.

Indikasi KlinikDiduga pasien terinfeksi virus HIV

ReagenSampel pengencer

Alat-alat Paket insert Pipet tetes plastik Strip tes

BahanSerum atau plasma positif dan negatif

Prosedur Kerjaa. Kartu tes1. Siapkan 2 paket insert (kartu tes, pipet tetes plastik) 2. Siapkan bahan serum atau plasma positif dan negatif serta sampel pengencer 3. Masukkan 1 tetes serum atau plasma kedalam lubang S yang terdapat pada kartu tes dengan pipet tetes plastik yang disediakan4. Tambahkan 2 tetes sampel pengencer kedalam lubang D yang terdapat pada kartu tes setelah serum atau plasma dimasukkan terlebih dahulu5. Baca hasil setelah 15 menitCatatan : satu paket insert untuk 1x pemeriksaan.

b. Strip tes1. Siapkan 2 strip tes, dan pipet tetes plastik2. Siapkan bahan serum atau plasma positif dan negatif serta sampel pengencer 3. Masukkan 1 tetes (10 l) serum atau plasma ke tepi atas strip tes dengan pipet tetes plastik yang disediakan4. Tambahkan 2 tetes sampel pengencer ke tepi bawah strip tes setelah serum atau plasma teteskan terlebih dahulu5. Baca hasil setelah 15 menitCatatan : satu strip tes untuk 1x pemeriksaan.

Perhitungan : -

Hasilpositif (+)

Nilai RujukanPada serum atau plasma manusia normal adalah negatif (- )

Interprestasi HasilPositif : Warna merah keunguan pada garis test dan kontrol muncul pita membran. Semakin rendah konsentrasi Ab semakin lemah warna yang terbentukNegatif : Warna merah keunguan hanya muncul pada daerah control

Hasil tidak diterimaApabila warna merah keunguan yang seharusnya munculpada daerah kontrol tidak nampak atau terjadi.

Alternatif Lain : -

PembahasanMetode umum untuk mendeteksi infeksi HIV adalah untuk mengamati adanya antibodi terhadap virus dengan metode EIA diikuti dengan konfrmasi Western Blot. Pemeriksaan dimulai dengan persiapan sampel yang baik dan ditambahkan dengan sampel pengencer yang sudah disediakan. Sampel yang negatif tidak akan menghasilkan garis pada daerah tes,sedangkan hasil positif akan membentuk garis merah pada area tes tetapi pada daerah kontrol akan selalu membentuk garis yang menunjukkan bahwa konjugasi koloid emas pada alat berfungsi. Hasil yang didapat adalah Positif : Warna merah keunguan pada garis test dankontrol muncul pita membran. Semakin rendah konsentrasi Ab semakin lemah warna yang terbentuk. Sedangkan Negatif: Warna merah keunguan hanya muncul pada daerah kontrol.KesimpulanTest cepat untuk mendeteksi antibodi virus HIV pada serum atau plasma manusia dapat diterima.

Catatan Pertemuan Ke-6, Kamis, 19 Juni 2014: Pemeriksaan HIV.

Rapid Dengue IgG/IgM Combo Test

Tes Combo Cepat IgG/IgM DengueTes dengue cepat adalah tes immunochromatographic untuk mendeteksi IgG dan IgM secara simultan terhadap virus dengue dalam darah, serum atau plasma. Uji ini digunakan sebagai tes skrining untuk infeksi virus dengue dan sebagai bantuan untuk diagnosis infeksi primer dan skunder dalam hubungannya dengan yang lain. Infeksi sekunder dikenal sebagai demam berdarah dengue (DBD) atau dengue shock syndrome dan sering mengakibatkan demam tinggi, dengan kejadian hemoragik dan kegagalan sirkulasi. Demam bedarah adalah salah satu penyakit yang ditularkan nyamuk yang paling penting di dunia dalam hal morbiditas, mortalitas. Demam Dengue atau Demam berdarahdisebabkan olehVirus dengueyang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus yang tersebar luas didaerah yang beriklim tropis dan subtropis. Ada empat serotipe yang berbeda (virus dengue 1,2,3, dan 4). Pada anak-anak sering terjadi infeksi sub klinis atau penyakit yang dapat menyebabkan panas. Demam dengue juga disebut sebagai "breakbone fever" atau "bonebreak fever" (demam sendi), karena demam tersebut dapat menyebabkan penderitanya mengalami nyeri hebat seakan-akan tulang mereka patah. Sejumlahgejaladari demam dengue adalahdemam; sakit kepala; kulit kemerahan yang tampak seperticampak; dan nyeriototdanpersendian. Pada sejumlah pasien, demam dengue dapat berubah menjadi satu dari dua bentuk yang mengancam jiwa. Yang pertama adalah demam berdarah, yang menyebabkan pendarahan, kebocoranpembuluh darah(saluran yang mengalirkan darah),dan rendahnya tingkattrombositdarah (yang menyebabkan darah membeku). Yang kedua adalah sindrom renjat dengue, yang menyebabkantekanan darah rendahyang berbahaya.Respon imun memproduksi antibody IgM 3-5 hari setelah timbul gejala dan berlangsung selama 30-60 hari. Antibodi IgG tampak pada hari ke 14 dan bertahan seumur hidup. Infeksi kedua sering terjadi pada demam yang tinggi dan beberapa kasus disertai dengan pendarahan dan kegagalan pada sistem peredaran darah. Infeksi kedua menunjukkan bahwa antibodi IgG meningkat dalan 1-2 hari setelah gejala-gejala awaldan menyebabkan respon IgM timbul setelah infeksi 20 hari.

Tujuan1. Untuk mengetahui diagnosis penyakit demam berdarah.1. Untuk mendekteksi IgG dan IgM secara simultan terhadap virus dengue dalam darah, serum atau plasma.

Persiapan pasien : -

Pengumpulan bahan pemeriksaan1. Mengguunakan darah vena.2. Alat-alat yang diperlukan disiapkan diatas meja seperti APD, tourniquet, spuit steril, kapas kering, alcohol 70%, plester, tabung antikoagulan atau tabung reaksi dan tempat pembuangan limbah. 3. Tentukan vena yang akan ditusuk, pada orang gemuk atau untuk vena yang tidak terlihat dibantu dengan palpasi.4. Daerah vena yang akan ditusuk diperhatikan dengan seksama terhadap adanya peradangan, dermatitis atau luka, karena mempengaruhi hasil pemeriksaan.5. Tempat yang akan ditusuk didesinfeksi dengan alcohol 70% dan dibiarkan kering.6. Tourniquet dipasang pada lengan atas (bagian proksimal lengan) 10cm dari lipatan siku.7. Dengan lubang jarum menghadap ke atas, tusukkan spuit dengan sudut 30-35 C sampai ujung jarum masuk ke vena yang ditandai dengan masuknya darah ke ujung spuit.8. Lepaskan tourniquet dari lengan tangan.9. Hisap darah dengan menarik holder sampai volume darah yang dibutuhkan.10. Jarum ditarik perlahan lalu letakkan kapas pada bekas tusukan dan beri plester.11. Intruksikan pasien untuk menekan bekas tusukan 1-2 menit hingga darah tidak keluar lagi.12. Jarum ditutup lalu dilepaskan dari spuitnya, darah dimasukkan ke tabung penampung melalui dinding tabung secara perlahan. Bila menggunakan antikoagulan segera campur perlahan dengan cara memolak-balikkan tabung sebanyak 6 kali.13. Beri label identitas pasien.

Pengolahan bahan pemeriksaan1. Darah tanpa antikoagulan dicentrifuge2. Dicentrifuge dengan keceptan 3000rpm selama 5 menit3. Kemudian segera pisahkan serum

MetodeRapid Tes

PrinsipTes cepat dengue menggunkan prinsip immuno-kromatograpi. Antibodi tikus IgM anti manusia dan antibodi IgG manusia bergerak pada membrane nitroselulosa masing-masing, tes individu dengan 2 garis ( garis IgM dan garis IgG) di dinding uji perangkat tes. Garis IgG dalam jendela tes lebih dekat dengan sampel dan di ikuti dengan garis IgM. Sampel uji akan mengalir melalui membran dalam perangkat tes, rekombinan antigen dengue spesifik koloid emas konjugate dengan antibodi spesifik (IgG dan IgM) akan membentuk kompleks warna dari virus dengue, jika hadir dalam sampel. Komplek ini bergerak lebih lanjut pada membran untuk wilayah tes dimana ia ditungkap oleh IgM anti-manusia dan atau antibodi IgM manusia dilapisi membran yang mengarah kepembentukkan pita berwarna yang menunjukkan hasil tes positif. Tidak adanya pita berwarna dijendela tes menunjukkan hasil tes negatif. Pada garis kontrol akan selalu muncul di jendela uji tes telah dilakukan dengan benar, terlepas dari ada atau tidaknya antibodi virus dengue dalam spesimen.Indikasi klinik1. Adanya tekanan darah redah2. Adanya demam berdarah dengue (DBD) dan sering mengakibatkan demam tinggi3. Adanya kejadian hemoragik dan kegagalan sirkulasi4. Adanya pendarahan

ReagensiaBuffer

Standar : -

Kontrol : -

Alat1. Pipet mikro 2 liter2. Kartu tes rapid dengue IgG/IgM combo dalam foil3. Intruksi pengguna

Prosedur kerja1. Membawa komponen kit kesuhu kamar sebelum pengujian2. Membuka kantong dan keluarkan kartu setalah dibuka harus segera digunakan3. Labeli kartu dengan identitas pasien4. Menarik spesimen darah dengan pipet sekali pakai yang telah disediakan, ambil spesimen 2l dengan pipet dan sesuai dengan garis skala. Letakkan 2l spesimen darah ke daerah S15. Tambahkan 1 sampel sampel penyangga (sekitar 40-50l) pada tanda S6. Pada 20 menit baca hasil. Sampel positif yang kuat dapat menunjukkan hasil sebelumnya.(Catatan: hasil setalah 20 menit tidak akurat)

Hasil pengukuran : -

Perhitungan : -

Hasil pemeriksaanIgG / IgM Positif

Hasil tidak dapat diterima1. Jika sebuah pita berwarna tidak terbentuk didaerah kontrol, sampel harus diulang menggunkan alat tes baru.2. hasil setalah 20 menit tidak akurat.

Nilai rujukanIgG/IgM Postif:Garis kontrol dan garis uji muncul. Hal ini menunjukkan kemungkinan infeksi sekunder akut.

IgM Postif, IgG Negatif:Baik garis kontrol dan garis tes kedua ( garis tes yang lebih tinggi ) muncul. Hal ini menunjukkan kemungkinan infeksi primer

IgM Negatif ,IgG Positif:Baik garis kontrol dan garis tes kedua ( garis tes yang lebih rendah yang lebih dekat dengan sampel juga muncul). Hal ini menunjukkan infeksi sekunder atau infeksi masa lalu.

Alternatif lain : -

PembahasanTes dengue cepat adalah tes immunochromatographic untuk mendeteksi IgG dan IgM secara simultan terhadap virus dengue dalam darah, serum atau plasma. Uji ini digunakan sebagai tes skrining untuk infeksi virus dengue dan sebagai bantuan untuk diagnosis infeksi primer dan skunder dalam hubungannya dengan yang lain. Infeksi sekunder dikenal sebagai demam berdarah dengue (DBD) atau dengue shock syndrome dan sering mengakibatkan demam tinggi, dengan kejadian hemoragik dan kegagalan sirkulasi. Antibodi IgG tampak pada hari ke 14 dan bertahan seumur hidup. Infeksi kedua sering terjadi pada demam yang tinggi dan beberapa kasus disertai dengan pendarahan dan kegagalan pada sistem peredaran darah. Infeksi kedua menunjukkan bahwa antibodi IgG meningkat dalan 1-2 hari setelah gejala-gejala awaldan menyebabkan respon IgM timbul setelah infeksi 20 hari.Berdasarkan nilai rujukan, hasil pemeriksaan Rapid Dengue IgG/IgM Combo Testterhadap serum pasien yaitu IgG/IgM Postif.Garis kontrol dan garis uji muncul. Hal ini menunjukkan kemungkinan infeksi sekunder akut.

Kesimpulanhasil pemeriksaan Rapid Dengue IgG/IgM Combo Test terhadap serum pasien yaitu IgG/IgM Postif. Hal ini menunjukkan kemungkinan infeksi sekunder akut.

CatatanPertemuan ke-7, Kamis, 26 Juni 2014: Pemeriksaan Rapid Dengue IgG/IgM Combo Test.