Laporan VLE 2

download Laporan VLE 2

of 12

Transcript of Laporan VLE 2

  • 8/16/2019 Laporan VLE 2

    1/12

    BAB IV

    LAPORAN PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II

    VAPOR LIQUID EQUILIBRIUM (VLE)

    I. TUJUAN PERCOBAAN

    1. Mengetahui suhu kesetimbangan etanol-air pada berbagai fraksi

    2. Mengetahui pengaruh fraksi umpan terhadap kesetimbangan uap cair etanol

    air isobarik.

    3. Mengetahui banyaknya komposisi etanol saat kondisi kesetimbangan.

    4. Menggambar kurva T, ! dan membandingkan dengan literatur.

    II. DASAR TEORI

    "ap berasal dari fase li#uida yang menun$ukan kecenderungan untuk berubah

    men$adi uap. %ase uap $uga memiliki kecenderungan men$adi fase li#uida dengan

    cara kondensasi. &ecendrungan untuk berubah dapat diukur dengan kuantitas

    yang disebut dengan fugasitas. 'ada keadaan setimbang properti-properti yang

    teramati tidak berubah terhadap (aktu. )ehingga properti-properti intensif atau

     potensial termodinamikanya * suhu, tekanan, potensial kimia + sama dalam suatu

    sistem. &eseragaman tersebut berpengaruh pada tidak adanya transfer panas,

    transfer massa, dan ker$a dari dalam maupun keluar sistem * )mith, .M., 211 +.

    &esetimbangan termodinamika merupakan terdistribusinya komponen-

    komponen dalam semua fase pada suhu, tekanan dan fugasitas tertentu, sehingga

    akan ada kesamaan tekanan, suhu dan fugasitas masing-masing komponen dalam

    semua fase yang berada dalam keseimbangan. ika fase uap dan cairan beradadalam keseimbangan maka * agung dan yustia, 21 +

    `f i L= `f i

    ///////.. *1+

    T  L=T V  ///////..*2+

     P L= P

    ///////..*3+

    dengan 0 untuk fase uap

    untuk fase li#uid

  • 8/16/2019 Laporan VLE 2

    2/12

    itin$au sistem kontak uap dan cair campuran dan

    5ambar 60.1 )istem kontak uap dan cair campuran dan

    7, merupakan fraksi mol difase cair.

    y, merupakan fraksi mol difase uap.

    "ntuk fase uap dengan fraksi mol y, hubungan antara fugasitas dengan

    temperatur, tekanan, dan fraksi mol, koefisien fugasitas dapat dinyatakan dengan

     persamaan `f iV = yi ∅̀i …………………..(4)

    %ugasitas komponen i dalam fase cair terhubung dengan komposisi fase yang

     bersangkutan melalui koefisien aktivitas γ    yang dapat dinyatakan dalam

     persamaan `f i L= x i γ i f i

    0

    ////////*8+

    engan harga f i0

     sama dengan

    f i0= Pi

    sat ∅i

    sat exp( V i ( P− Pi

    sat ) R T    ) ////..*9+

    'ada tekanan rendah, faktor e7ponensial mendekati 1 dan∅i dianggap 1

    sehingga

    f̀ i L=γ i xi P i

    sat 

    /////////*:+

    engan menganggap kondisi tekanan rendah sehingga diasumsikan pada keadaan

    gas ideal, maka

    ∅̀i=1

    Maka diperoleh persamaan

     y i P= Pisat 

    γ i x i … .(5)

    )edangkan koefisien aktivitas dinyatakan dengan persamaan

  • 8/16/2019 Laporan VLE 2

    3/12

    γ =f̀   i

     L

     xi

     f i

    0 =

      y i P

     xi

     Pi

    sat  … .(6)

    'ada persamaan persamaan 5ibbs uhem dinyatakan bah(a didalam suatu

    campuran, koefisien aktivitas tiap komponennya tidak bebas terhadap yang lain

    melainkan terhubung melalui persamaan diferensial.

    'ersamaan umum 5ibbs uhem

    [ ∂ M ∂ P ]T , x dP+[ ∂ M 

    ∂ T  ] P , x dT −∑i  xi d   ´ M i=0 ….(7)

    'ada ' dan T konstan, maka

    ∑i

     x i d   ´ M i=0

    ika ln  γ 1 adalah properti parsial, maka persamaan men$adi

    ∑ x i dlnγ i=0

    Maka diperoleh hubungan persamaan 5ibbs uhem untuk sistem binner sebagai

     berikut

     x i[ ∂ ln γ 1∂ x1 ]

    T , P

    = x2[ ∂ ln γ 2∂ x

    2 ]

    T , P/////*;+

     M  E

    = M − M id

    /////..*

  • 8/16/2019 Laporan VLE 2

    4/12

    larutan biner, mengandungn1 mol komponen 1 dan

    n2  mol komponen 2

    didefinisikan dengan

    G E= R T (n1 ln γ 1−n2ln γ 2 ) ///////..*1+

    'ada persamaan 5ibbs uhem kita dapat menghubungkan koefisien aktifitas tiap

    komponenγ 1 dan

    γ 2  dengan 5= melalui diferensial

     R T ln γ 1

    =

    [∂ G

     E

    ∂ n1

     ]T , P , n2 ///////.*11+

     R T ln γ 2=[ ∂ G E

    ∂ n2 ]T ,P,n1 ..........................(12)

    'ersamaan untuk mencari konstanta kesetimbangannya adalah

     K 1= y 1

     x1

     K 2=

     y2

     x2

     K 1=γ i P

    sat 

     P //////////*13+

    sifat kesetimbangan uap-cair suatu campuran akan menentukan desain seperti

     $umlah  stages,  $umlah tray, dan ketinggian kolom distilasi. Model-model

    termodinamika seperti equation of state *=o)+ atau activity coefficient digunakan

    untuk mengkorelasi data-data eksperimen tersebut sehingga dapat diperoleh

     parameter interaksi yang optimal dimana parameter interaksi ini merupakan hasil

    optimasi atau  fitting  parameter pada korelasi data kesetimbangan uap-cair dan

    cair-cair dengan model termodinamika tertentu. )elan$utnya, parameter interaksi

    tersebut dapat digunakan untuk memprediksi data kesetimbangan uap-cair atau

    cair-cair yang dibutuhkan sehingga dapat dihasilkan grafik kesetimbangan yang

    digunakan untuk mendesain kolom distilasi. * honi dan ayu, 214 +.

  • 8/16/2019 Laporan VLE 2

    5/12

    1. Persamaan NRTL

     Nonrandom two!iquid *>?T+ pertama kali diusulkan oleh ?enon dan

    'rausnit@ *1?T diturunkan dari model )cott two!iquid dan

    diasumsikan bah(a ketidakrandoman sama dengan model yang digunakan pada

    Model Ailson. Model >?T memiliki parameter ketidakrandoman *"12+

    sehingga memungkinkan untuk digunakan dalam berbagai macam campuran.

    Melaui set nilai "12 maka model >?T mempunyai keunggulan yaitu dapat

    merepresentasikan berbagai macam campuran larutan dengan baik saat persamaan

    komposisi lokal yang lain terbatas. Model >?T ini hanya menggunakan

     parameter biner untuk menghitung properti kesetimbangan fasa.

    G E

     R T  = x1 x2(   τ 21 G21 x1+ x2G21+

    τ 12G12

     x2+ x1G12) ////..*14+

    ln γ 1= x22[τ 21[   G21 x1+ x2 G21 ]

    2

    +  τ 12G12

    ( x2+ x2G12 )2 ] /////*18+

    ln γ 2= x12[τ 21[   G21 x2+ x1 G12 ]

    2

    +  τ 21G21

    ( x1+ x2G21 )2 ] /////.*19+

    ln G12=−α 12 τ 12 ////*1:+

    lnG21=−α 12 τ 21 ////*1;+

    τ 12= A12+B12

    T  /////*1

  • 8/16/2019 Laporan VLE 2

    6/12

    multikomponen. 6ni yang menyebabkan persamaan Ailson lebih superior dari

     persamaan sebelumnya. &eunggulan lainnya adalah dimasukkannya pengaruh

    suhu pada persamaan tersebut. * agung dan yustia, 21 +

    G E

     R T  =− x1 ln ( x1+ A12 x2)− x2 ln ( x2 A21 x1 ) ////..*21+

    ln γ 1=−ln ( x1+ A12 x2 )+ x2(   A12( x1+ A12 x2 )+

      A21

    ( x1+ A21 x2 ) ) //..*22+ln γ 2=−ln ( x2+ A21 x1 )+ x1(   A12( x1+ A12 x2 )+

      A21

    ( x1+ A21 x2 ) ) ///.*23+ A12=

    V 2

    V 1exp(− λ12− λ11 RT    ) ////.*24+

     A21=V 1

    V 2exp(− λ21− λ22 R T    )  ////..*28+

    'ada &urva T, ! untuk sistem biner etanol *1++ B ir *2+ menun$ukan semakin

     besar fraksi mol maka temperatur dew #oint  dan bubb!e #oint  semakin menurun.

    Cal ini dikarenakan komponen etanol bersifat volatil dengan titik didih ; D dan

    air bersifat non volatil dengan titik didih 1D * )ari, 212+.

    III. PROSEDUR KERJA

    A. A"a$

    1. 'iknometer 8 ml

    2. =rlenmeyer 28 ml

    3. all filler 

    4. 'ipet ukur 1 ml

    8. Termometer 2oD

    9. Dorong kaca

    :. Ethmer still

  • 8/16/2019 Laporan VLE 2

    7/12

    B. Ba%an

    1. =thanol

    2. #uades

    C. Ran&'a!an A"a$

    amar *.1. Ran&'a!an A"a$ O$%mer S$!""

    D. S'ema Ker+a

    a. Pembuatan Ethanol 91% (sebelum titik azeotrop)

    A uadesEtanol

    Ditimban

    Etanol +

    Dimasukkan thmer !till dan di

  • 8/16/2019 Laporan VLE 2

    8/12

    IV. DATA PENAMATAN

    Tabel 60.1. ata pengamatan percobaan 0apor i#uid =#uilibrium

    Per"a',an Pen&ama$an1. 'erhitungan densitas etanol

    2. 'erhitungan densitas a#uades

    'ikno kosong 12,8 gr 

    'ikno isi 19,4 gr 

    0olume 8 ml

    m!  gr m! 

     gr  gr F:

  • 8/16/2019 Laporan VLE 2

    9/12

    'ikno isi 2,; gr 

    0olume 8 ml

    m!  gr m! 

     gr  gr F-22,1

    8

  • 8/16/2019 Laporan VLE 2

    10/12

    Tabel 60.3 Tabel densitas fase cair dan fase uap larutan etanol

    =tanol *,

  • 8/16/2019 Laporan VLE 2

    11/12

     b. )emakin lama (aktu pemanasan maka densitas dari larutan baik 

    fase uap atau cair semakin menurun.

    c. &onsentrasi etanol pada fase uap dan fase li#uid di konsentrasi

    ,

    a. &etelitian dan kecermatan dalam pembacaan skala thermometer 

    lebih diperhatikan lagi agar pembacaan hasil suhu kesetimbangan

    setiap variabel dapat lebih akurat.

     b. alam memasang rangkaian alat pada othmer still sebaiknya

     benar-benar tepat maksimal untuk menghindari adanya gangguan-gangguan yang dapat menyebabkan faktor eror pada pengukuran

    suhu kesetimbangan larutan campuran dan konsentrasi masing-

    masing fase va#or!iquid .

    VI. DATAR PUSTAKA

    .M.)mith, C.D.0an >ess, M.M.bbott. 1

  • 8/16/2019 Laporan VLE 2

    12/12

    Tim osen 'raktikum Eperasi Teknik &imia 2. 219, G etun*u+

     ra+ti+um #erasi e+ni+ -imia $$ H, Teknik &imia "niversitas

     >egeri )emarang, )emarang.

    rindradita. 2