latar belakang tpki

24
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam rangka mengantisipasi perubahan-perubahan global dan persaingan pasar bebas, serta tuntutan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya teknologi informasi yang semakin hari semakin canggih, pemerataan layanan pendidikan perlu diarahkan pada pendidikan yang tranfaran, berkeadilan, dan demokratis. Hal tersebut harus dikondisikan dalam lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Dalam hal ini, sekolah sebagai masyarakat kecilyang merupakan wahana pengembangan peserta didik, dituntut untuk menciptakan iklim pembelajaran yang demokratis, agar terjadi proses belajar yang menyenangkan. Dengan iklim pendidikan yang demikian di harapkan mampu melahirkan calon- calon penerus pembangunan masa depan yang sabar, kompeten, mandiri, kritis, rasional, cerdas, kreatif, dan siap menghadapi berbagai macam tantangan, dengan tetap bertawakal terhadap sang penciptanya. Bahwa apa yang dihadapi, apa yang terjadi, merupakan kehendak ilahi yang harus dihadapi dan harus disyukuri. 1

description

makalah TPKI

Transcript of latar belakang tpki

BAB IPENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANGDalam rangka mengantisipasi perubahan-perubahan global dan persaingan pasar bebas, serta tuntutan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya teknologi informasi yang semakin hari semakin canggih, pemerataan layanan pendidikan perlu diarahkan pada pendidikan yang tranfaran, berkeadilan, dan demokratis. Hal tersebut harus dikondisikan dalam lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Dalam hal ini, sekolah sebagai masyarakat kecilyang merupakan wahana pengembangan peserta didik, dituntut untuk menciptakan iklim pembelajaran yang demokratis, agar terjadi proses belajar yang menyenangkan. Dengan iklim pendidikan yang demikian di harapkan mampu melahirkan calon- calon penerus pembangunan masa depan yang sabar, kompeten, mandiri, kritis, rasional, cerdas, kreatif, dan siap menghadapi berbagai macam tantangan, dengan tetap bertawakal terhadap sang penciptanya. Bahwa apa yang dihadapi, apa yang terjadi, merupakan kehendak ilahi yang harus dihadapi dan harus disyukuri.Berkaitan dengan perubahan kurikulum, berbagai pihak menganalisis dan melihat perlunya diterapkan kurikulum berbasis kompetensi sekaligus berbasis karakter, yang dapat membekali peserta didik dengan berbagai sikap dan kemampuan yang sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman dan tuntutan teknologi. Hal tersebut penting, guna menjawab tantangan arus globalisasi, berkontribusi pada pembangunan masyarakat dan kesejahteraan sosial, lentur, serta adaptif terhadap berbagai perubahan. Kurikulum 2013 lebih ditekankan pada pendidikan karakter, terutama pada tingkat dasar, yang akan menjadi fondasi bagi tingkat berikutnya.Pendidikan karakter dalam kurikulum 2013 bertujuan untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan, yang mengarah pada pembentukan budi pekerti dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang, sesuai dengan standart kompetensi lulusan pada setiap satuan pendidikan. Melalui implementasi kurikulum 2013 yang berbasis kompetensi sekaligus berbasis karakter, dengan pendekatan tematik dan kontekstual diharapkan peserta didik mampu secara mandiri meningkatkan dan menggunakan pengetahuannya, mengkaji, dan menginternalisasi serta mempersonalisasi nilai-nilai karakter dan akhlak mulia sehingga terwujud dalam perilaku sehari- hari.Dalam implementasi kurikulum 2013 yang berbasis karakter dan kompetensi; pendidikan karakter bukan hanya tanggung jawab sekolah semata, tetapi merupakan tanggung jawab semua pihak: orang tua, pemerintah, dan masyarakat. Oleh karena itu, pengembangan rencana, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran dimulai dari analisis karakter dan kompetensi yang akan dibentuk, baru memikirkan untuk mengembangkan tujuan yang akan dicapai. Semua kompenen lebih diarahkan pada pembentukan karakter dan kompetensi peserta didik yang diharapkan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Dalam hal ini semakin banyak pihak yang terlibat dalam pembentukan karakter, dan kompetensi, akan semakin efektif hasil yang diperoleh. Oleh karena itu, untuk mengefektifkan program pendidikan karakter dan meningkatkan kompetensi dalam kurikulum 2013 diperlukan koordinasi, komunikasi dan jalinan kerja sama antara sekolah, orang tua, masyarakat, dan pemerintah; baik dalam perencanaan, pelaksanaan, maupun evaluasi dan pengawasannya.B. RUMUSAN MASALAHa) Apakah pengertian kurikulum 2013 ?b) Bagaimana pengembangan kurikulum 2013 ?c) Bagaimana implementasi kurikulum 2013 ?d) Bagaimana inovasi kurikulum 2013 ?

C. TUJUAN dan MANFAAT PENULISAN Untuk mengetahui definisi kurikulum 2013 Untuk mengetahui pengembangan kurikulum 2013 Untuk mengetahui implementasi kurikulum 2013 Untuk mengetahui inovasi kurikulum 2013

D. METODE PENYUSUNAN MAKALAHUntuk mendapatkan data yang di perlukan, penulis mempergunakan metode studi pustaka atau kepustakaan. Tidak hanya itu, penulis juga mencari sumber-sumber dari media masa elektronik yang berjangkauan internasional yaitu, internet.

BAB IIPEMBAHASAN

A. Pengertian Kurikulum 2013Kurikulum 2013 adalah kurikulum terbaru yang diluncurkan oleh Departemen Pendidikan Nasional mulai tahun 2013 ini sebagai bentuk pengembangan dari kurikulum sebelumnya yaitu kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu. Hal ini senada dengan apa yang ditegaskan dalam pasal 1 ayat 29 Undang-Undang no. 20 tahun 2003 bahwa kurikulum merupakan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggara kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.Menjelang implementasi kurikulum 2013, penyiapan tenaga guru dan tenaga kependidikan lainnya sebagai pelaksana kurikulum di lapangan perlu dilakukan. Sehubungan dengan itu, Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan, telah menyiapkan strategi Pelatihan Implementasi kurikulum 2013 bagi guru, kepala sekolah, dan pengawas.Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan dari Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang dirintis pada tahun 2004 dan KTSP atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. KTSP memberikan otonomi penuh kepada lembaga sekolah itu sendiri untuk pengembangkan kurikulumnya sesuai kemampuan dan kesanggupan masing-masing. Sedangkan kurikulum 2013 dikendalikan oleh pemerintah atau bersentral pada pemerintah.Implementasi kurikulum 2013 berbasis kompetensi dan karakter harus melibatkan semua komponen, termasuk komponen-komponen sistem pendidikan itu sendiri. Pendidikan karakter dalam kurikulum 2013 diharapkan dapat meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan yang mengarah pada pembentukan budi pekerti dan akhlak mulia peserta didik secara utuh dan seimbang, sesuai dengan standart kompetensi pada setiap jenjang pendidikan.B. Pengembangan Kurikulum 2013Pengembangan kurikulum merupakan suatu proses yang kompleks, dan melibatkan berbagai komponen yang saling terkait. Oleh karena itu dalam proses pengembangan kurikulum 2013, tidak hanya menuntut keterampilan teknis dari pihak pengembangan terhadap pengembangan berbagai komponen kurikulum, tetapi harus pula dipahami berbagai komponen yang mempengaruhinya.Dalam suatu sistem pendidikan, kurikulum itu sifatnya dinamis serta harus selalu dilakukan perubahan dan pengembangan, agar dapat mengikuti perkembangan dan tantangan zaman. Meskipun demikian, perubahan dan pengembangannya harus dilakukan secara sistematis dan terarah, tidak asal berubah. Perubahan dan pengembangan kurikulum tersebut harus memiliki visi dan arah yang jelas, mau dibawa kemana sistem pendidikan nasional dengan kurikulum tersebut. Sehubungan dengan itu, sejak wacana pengembangan dan perubahan kurikulum 2013 digulirkan, telah muncul berbagai tanggapan dari berbagai kalangan, baik yang pro maupun kontra.[footnoteRef:2] [2: E. Mulyasa, pengembangan dan implementasi,(Bandung:PT.Remaja Rosdakarya,2013), h.59]

Perlunya perubahan kurikulum juga adanya beberapa kelemahan yang ditemukan dalam KTSP 2006 sebagai berikut :1. Isi dan pesan-pesan kurikulum masih terlalu padat, yang ditunjukkan dengan banyaknya mata pelajaran dan banyak materi yang keluasan dan kesukarannya melampaui tingkat perkembangan usia anak.2. Kurikulum belum mengembangkan kompetensi secara utuh sesuai dengan visi, misi, dan tujuan pendidikan nasional.3. Kompetensi yang dikembangkan lebih didominasi oleh aspek pengetahuan, belum sepenuhnya menggambarkan pribadi peserta didik ( pengetahuan, keterampilan dan sikap).4. Berbagai kompetensi yang diperlukan sesuai dengan perkembangan masyarakat, seperti pendidikan karakter, kesadaran lingkungan, pendekatan dan metode pembelajaran konstruktifistik, keseimbangan, serta jiwa kewirausahaan, belum terakomodasi di dalam kurikulum.5. Kurikulum belum peka dan tanggap terhadap berbagai perubahan sosial yang terjadi pada tingkat lokal, nasional, maupun global.6. Standart proses pembelajaran belum menggambarkan urutan pembelajaran yang rinci sehingga membuka peluang penafsiran yang beraneka ragam dan berujung pada pembelajaran yang berpusat pada guru.7. Penilaian belum menggunakan standar penilaian berbasis kompetensi, serta belum tegas memberikan layanan remediasi dan pengayaan secara berkala.Jadi, kita juga dihadapkan pada berbagai permasalahan yang melibatkan pelajar dan mahasiswa, seperti perkelahian pelajar, perjudiaan, penyalah gunaan obat terlarang, kebocoran dan berbagai kecurangan dalam ujian.[footnoteRef:3] [3: Ibid, h.61]

Berdasarkan kondisi tersebut, dilakukan beberapa penyempurnaan pola pikir sebagai berikut :NoKBK 2004KTSP 2006Kurikulum 2013

1.Standar kompetensi lulusan di turunkan dari standart isiStandart kompetensi lulusan diturunkan dari kebutuhan

Standart isi dirumuskan berdasarkan Tujuan Mata Pelajaran (Standar Kompetensi Lulusan Mata pelajaran) yang dirinci menjadi Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata PelajaranStandar isi diturunkan dari Standar Kompetensi Lulusan melalui Kompetensi Inti yang bebas mata pelajaran

Pemisahan antara mata pelajaran pembentuk sikap, pembentuk keterampilan, dan pembentuk pengetahuanSemua mata pelajaran harus berkontribusi terhadap pembentukan sikap, keterampilan, dan pengetahuan

Kompetensi diturunkan dari mata pelajaranMata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin di capai

Mata pelajaran lepas satu dengan yang lain, seperti sekumpulan mata pelajaran terpisahSemua mata pelajaran diikat oleh kompetensi inti (tiap kelas)

Dalam kerangka inilah perlunya pengembangan Kurikulum 2013, untuk menghadapi berbagai masalah dan tantangan masa depan yang semakin lama semakin rumit dan kompleks. Berbagai tantangan masa depan tersebut antara lain berkaitan dengan globalisasi dan pasar bebas, masalah lingkungan hidup, pesatnya kemajuan teknologi informasi, konvergensi ilmu dan teknologi, ekonomi berbasis pengetahuan, kebangkitan industri kreatif dan budaya, pergeseran kekuatan ekonomi dunia, pengaruh dan imbas teknosains, mutu, investasi dan transformasi pada sektor pendidikan, serta materi TIMSS dan PISA yang harus dimiliki oleh peserta didik.Untuk menghadapi tantangan tersebut, kurikulum harus mampu membekali peserta didik dengan berbagai kompetensi. Kompetensi yang di perlukan di masa depan sesuai dengan perkembangan global antara lain : kemampuan berkomunikasi, kemampuan berpikir jernih dan kritis, kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu permasalahan, kemampuan menjadi warga negara yang bertanggung jawab, kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleransi terhadap pandangan yang berbeda, kemampuan hidup dalam masyarakat yang mengglobal, memiliki minat luas dalam kehidupan, memiliki kesiapan untuk bekerja, memiliki kecerdasan sesuai dengan bakat/minatnya, dan memiliki rasa tanggung jawab terhadap lingkungan.[footnoteRef:4] [4: Ibid, h.64]

C. Implementasi kurikulum 2013Tema kurikulum 2013 adalah menghasilkan insan Indonesia yang: produktif, kreatif, inovatif, afektif, melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi. Untuk mewujudkan hal tersebut, dalam implementasi kurikulum, guru dituntut untuk secara profesional merancang pembelajaran efektif dan bermakna (menyenangkan), mengorganisasikan pembelajaran, memilih pendekatan pembelajaran yang tepat, menentukan prosedur pembelajarn dan pembentukan kompetensi secara efektif, serta menetapkan kriteria keberhasilan. [footnoteRef:5] [5: Ibid, h.99]

Implementasi Kurikulum 2013 merupakan aktualisasi kurikulum dalam pembelajaran dan pembentukan kompetensi serta karakter peserta didik. Hal tersebut menuntut keaktifan guru dalam menciptakan dan menunbuhkan bebagai kegiatan sesuai dengan rencana yang telah diprogramkan.Implementasi Kurikulum 2013 menuntut guru untuk mengorganisasikan pembelajaran secara efektif. Sedikitnya terdapat lima hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan pengorganisasian pembelajaran dalam implementasi Kurikulum 2013, yaitu pelaksanaan pembelajaran, pengadaan, dan pembinaan tenaga ahli, pendayagunaan lingkungan dan sumber daya masyarakat, serta pengembangan dan penataan kebijakan.[footnoteRef:6] [6: Ibid, h. 104]

Pembelajaran dalam menyukseskan implementasi Kurikulum 2013 merupakan keseluruhan proses belajar, pembentukan kompetensi, dan karakter peserta didik yang direncanakan. Untuk kepentingan tersebut, kompetensi inti, kompetensi dasar, materi standar, indikator hasil belajar, dan waktu yang diperlukan harus ditetapkan sesuai dengan kepentingan pembelajaran sehingga peserta didik diharapkan memperoleh kesempatan dan pengalaman belajar yang optimal. Dalam hal ini, pembelajaran pada hakikatnya adalah proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih baik. Dalam interaksi tersebut banyak sekali faktor yang mempengaruhinya, baik faktor internal yang datang dari dalam individu, maupun faktor eksternal yang datang dari lingkungan.Pada umumnya, kegiatan pembelajaran mencakup kegiatan awal atau pembukaan, kegiatan inti atau pembentukan kompetensi dan karakter, serta kegiatan akhir atau penutup.Keberhasilan implementasi kurikulum 2013 dalam pembentukan kompetensi dan karakter peserta didik dapat dilihat dari segi proses dan dari segi hasil. Dari segi proses, pembentukan kompetensi dan karakter dikatakan berhasil dan berkualitas apabila seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar (75%) peserta didik terlibat secara aktif, baik fisik, mental maupun sosial dalam proses pembelajaran, disamping menunjukkan kegairahan belajar yang tinggi, semangat belajar yang besar, dan rasa percaya pada diri sendiri. Sedangkan dari segi hasil, proses pembentukan kompetensi dan karakter dikatakan berhasil apabila terjadi perubahan perilaku yang positif bagi diri peserta didik seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar (75%). Lebih lanjut pembetukan kompetensi dan karakter dikatakan berhasil dan berkualitas apabila masukan merata, menghasilkan otuput yang banyak dan bermutu tinggi, serta sesuai dengan kebutuhan, perkembangan masyarakat dan pembangunan.Untuk memenuhi tuntutan tersebut diatas perlu dikembangkan pengalaman belajar yang kondusif untuk membentuk manusia yang berkualitas tinggi, baik mental, moral, maupun fisik. Hal ini berarti kalau tujuannya bersifat afektif psikomotorik, tidak cukup hanya diajarkan dengan modul, atau sumber yang mengandung nilai kognitif. Namun perlu penghayatan yang disertai pengalaman nilai-nilai karakter yang dimanifestasikan dalam perilaku sehari-hari. Metode dan strategi pembelajaran yang kondusif untuk hal tersebut perlu dikembangkan, misalnya seperti: metode inquiry, discovery, dan problem solving. Penggunaan metode dan strategi tersebut diharapkan setiap peserta didik dapat mengembangkan potensinya secara optimal, sehingga akan lebih cepat dapat menyesuaikan diri dengan kebutuhan masyarakat apabila mereka telah menyelesaikan suatu program pendidikan.[footnoteRef:7] [7: Ibid, h.131]

D. Inovasi Kurikulum 2013Kurikulum sebagai bidang kajian sangat sulit untuk dipahami, tetapi sangat terbuka untu didiskusikan. Oleh karena itu, memahaminya harus dianalisis dalam konteks yang luas, demikian halnya dengan kurikulum 2013. Kurikulum 2013 yang berbasis karakter dan kompetensi lahir sebagai jawaban terhadap berbagai kritikan terhadap kurikulum 2006, serta sesuai dengan perkembangan kebutuhan dan dunia kerja. Kurikulum 2013 merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mencapai keunggulan masyarakat bangsa dalam penguasaan ilmu dan teknologi seperti yang digariskan dalam haluan negara. Dengan demikian, kurikulum 2013 diharapkan dapat menyelesaikan berbagai permasalahan yang sedang dihadapi oleh dunia pendidik dewasa ini, terutama dalam memasuki era globalisasi yang penuh dengan berbagai macam tantangan.[footnoteRef:8] [8: Ibid, h.163]

Keunggulan kurikulum 2013: a) Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan yang bersifat alamiah (konstektual), karena berangkat, berfokus, dan bermuara pada hakikat peserta didik untuk mengembangkan berbagai kompetensi sesuai dengan potensinya masing-masing. Dalam hal ini peserta didik merupakan subjek belajar dan proses belajar berlangsung secara alamiah dalam bentuk bekerja dan mengalami berdasarkan kompetensi tertentu, bukan transfer pengetahuan.b) Kurikulum 2013 yang berbasis karakter dan kompetensi boleh jadi mendasari pengembangan kemampuan-kemampuan lain. Penguasaan ilmu pengetahuan, dan keahlian tertentu dalam suatu pekerjaan, kemampuan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, serta pengembangan aspek-aspek kepribadian dapat dilakukan secara optimal berdasarkan standart kompetensi tertentu.c) Ada bidang-bidang studi atau mata pelajaran tertentu yang dalam pengembangannya lebih tepat mengunakan pendekatan kompetensi, terutama yang berkaitan dengan keterampilan.[footnoteRef:9] [9: Ibid, h.164]

Perbandingan Kurikulum 2013 dengan KTSP 2006

Perbandingan Tata Kelola Pelaksanaan KurikulumElemenUkuran Tata KelolaKTSP 2006Kurikulum2013

GuruKewenanganHampir mutlakTerbatas

KompetensiHarus tinggiSebaiknya tinggi, bagi yang rendah masih terbantu dengan adanya buku

BebasanBeratRingan

Efektifitas waktu untuk kegiatan pembelajaranRendah (banyak waktu untuk persiapan)Tinggi

BukuPeran penerbitBesar Kecil

Variasi materi dan prosesTinggi Rendah

Variasi harga/bebas siswaTinggi Rendah

SiswaHasil pembelajaranTergantung sepenuhnya pada guruTidak sepenuhnya tergantung guru, tetapi juga buku yang disediakan pemerintah

Pemantauan Titik penyimpanganBanyak Sedikit

Besar penyimpanganTinggi Rendah

Pengawasan Sulit, hampir tidak mungkin Mudah

BAB IIIPENUTUP

A. Kesimpulan1. Kurikulum 2013 adalah kurikulum terbaru yang diluncurkan oleh Departemen Pendidikan Nasional mulai tahun 2013 ini sebagai bentuk pengembangan dari kurikulum sebelumnya yaitu kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu. Hal ini senada dengan apa yang ditegaskan dalam pasal 1 ayat 29 Undang-Undang no. 20 tahun 2003 bahwa kurikulum merupakan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggara kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.2. Pengembangan kurikulum merupakan suatu proses yang kompleks, dan melibatkan berbagai komponen yang saling terkait. Oleh karena itu dalam proses pengembangan kurikulum 2013, tidak hanya menuntut keterampilan teknis dari pihak pengembangan terhadap pengembangan berbagai komponen kurikulum, tetapi harus pula dipahami berbagai komponen yang mempengaruhinya. 3. Implementasi Kurikulum 2013 merupakan aktualisasi kurikulum dalam pembelajaran dan pembentukan kompetensi serta karakter peserta didik. Hal tersebut menuntut keaktifan guru dalam menciptakan dan menunbuhkan bebagai kegiatan sesuai dengan rencana yang telah diprogramkan. Pembelajaran dalam menyukseskan implementasi Kurikulum 2013 merupakan keseluruhan proses belajar, pembentukan kompetensi, dan karakter peserta didik yang direncanakan. Untuk kepentingan tersebut, kompetensi inti, kompetensi dasar, materi standar, indikator hasil belajar, dan waktu yang diperlukan harus ditetapkan sesuai dengan kepentingan pembelajaran sehingga peserta didik diharapkan memperoleh kesempatan dan pengalaman belajar yang optimal.4. Kurikulum 2013 yang berbasis karakter dan kompetensi lahir sebagai jawaban terhadap berbagai kritikan terhadap kurikulum 2006, serta sesuai dengan perkembangan kebutuhan dan dunia kerja. Kurikulum 2013 merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mencapai keunggulan masyarakat bangsa dalam penguasaan ilmu dan teknologi seperti yang digariskan dalam haluan negara. Dengan demikian, kurikulum 2013 diharapkan dapat menyelesaikan berbagai permasalahan yang sedang dihadapi oleh dunia pendidik dewasa ini, terutama dalam memasuki era globalisasi yang penuh dengan berbagai macam tantangan.B. SaranKurikulum 2013 masih perlu ditinjau ulang dikarenakan sosialisasinya masih dapat dibilang sangat nihil dilakukan oleh pemerintah. Juga banyak sekali opini publik yang kontra terhadap kurikulum 2013 ini. Negeri kita yang tercinta ini sangat luas dan banyak jumlah penduduk yang sangat banyak. Oleh karena itu, rasanya tidak adil kalau hanya melakukan sosialisasi didaerah perkotaan semata. Bagaimana dengan daerah pesisir pantai, pedalaman kampung, dan masih banyak lagi daerah terpencil yang tidak terjangkau yang secara harfiyah belum tentu siap dengan perubahan kurikulum yang demikian itu.

DAFTAR PUSTAKA

Mulyasa, E. (2013). Pengembangan dan Implementasi, Bandung: Remaja Rosdakarya.

Intanelmumtaz.blogspot.in/2013/12/makalah-implementasi-kurikulum-2013.html?m=l

16