Latihan SF & PH Lengkap

69
LATIHAN SOAL STRUKTUR FUNGSI PERKEMBANGAN HEWAN A. Jaringan 1. Deskripsikan struktur jaringan epitelium berikut ini terkait dengan fungsinya: (a) squamosa selapis; (b) kuboid selapis; (c) kolumnar selapis (bersilia atau tidak bersilia); (d) kolumnar pseudostratifikasi (bersilia atau tidak bersilia); (e) skuamosa bertingkat; (f) kuboid bertingkat; (g) kolumnar bertingkat; (h) transisional. a. Simple squamous epithelium (squamosa selapis) Struk tur : Selnya datar Selapis dan terdapat inti yang terletak ditengah sel Lokasi sel terletak di tepi jantung, pembuluh darah, pembuluh limfatik, paru-paru, capsule glomerular (Bowman) ginjal, dan permukaan dalam membran timpani (gendang telinga); bentuk epitel lapisan membran serosa, seperti peritoneum, perikardium, dan pleura. Fungs i : Filtrasi, difusi, osmosis, dan sekresi pada membran serosa b. Kuboid selapis Struk : Sel berbentuk kubus selapis dengan inti di

description

Latihan SF & PH Lengkap

Transcript of Latihan SF & PH Lengkap

Page 1: Latihan SF & PH Lengkap

LATIHAN SOAL STRUKTUR FUNGSI PERKEMBANGAN HEWAN

A. Jaringan

1. Deskripsikan struktur jaringan epitelium berikut ini terkait dengan fungsinya: (a)

squamosa selapis; (b) kuboid selapis; (c) kolumnar selapis (bersilia atau tidak bersilia);

(d) kolumnar pseudostratifikasi (bersilia atau tidak bersilia); (e) skuamosa bertingkat; (f)

kuboid bertingkat; (g) kolumnar bertingkat; (h) transisional.

a. Simple squamous epithelium (squamosa selapis)Struktur : Selnya datar Selapis dan terdapat inti yang terletak ditengah sel

Lokasi sel terletak di tepi jantung, pembuluh darah, pembuluh limfatik, paru-paru, capsule glomerular (Bowman) ginjal, dan permukaan dalam membran timpani (gendang telinga); bentuk epitel lapisan membran serosa, seperti peritoneum, perikardium, dan pleura.

Fungsi : Filtrasi, difusi, osmosis, dan sekresi pada membran serosa

b. Kuboid selapisStruktur : Sel berbentuk kubus selapis dengan inti di tengah.

Lokasi: Meliputi permukaan ovarium, tepi permukaan anterior kapsul lensa mata, membentuk epitel berpigmen pada permukaan posterior mata, tepi tubulus pada ginjal dan saluran kecil kelenjar-kelenjar, dan membangun bagian mensekresi beberapa kelenjar seperti kelenjar tiroid dan saluran dari beberapa kelenjar seperti pankreas.

Fungsi : Sekresi dan penyerapan.

Page 2: Latihan SF & PH Lengkap

c. Kolumnar selapis (bersilia atau tidak bersilia)Struktur : Lapisan tunggal dari sel mirip tiang bersilia/tidak bersilia dengan inti di

dekat dasar sel; mengandung sel-sel goblet dan sel dengan mikrovili di beberapa tempat. kulumnar tidak bersilia terletak pada tepi saluran pencernaan (dari perut ke anus), saluran dari beberapa kelenjar, dan kantong empedu. kolumnar bersilia terletak pada tepi bronkiolus saluran pernapasan, rahim (tuba) , saluran eferen dari testis, beberapa sinus paranasal, kanal pusat sumsum tulang belakang, dan ventrikel otak.

Fungsi : Tidak bersilia untuk sekresi dan penyerapan.Bersilia untuk memindahkan lendir dan zat-zat lain dengan menggunakan silianya.

d. Kolumnar pseudostratifikasi (bersilia atau tidak bersilia)Struktur : inti sel berada pada tingkat yang berbeda; semua sel melekat pada

membran basal, tetapi tidak semua mencapai permukaan apikal. Lokasi: saluran udara sebagian besar saluran pernapasan atas;yang tidak berdilia pada saluran yang lebih besar dari beberapa kelenjar, epididimis, dan bagian dari uretra pria.

Page 3: Latihan SF & PH Lengkap

Fungsi : Sekresi dan gerakan lendir

e. Skuamosa bertingkatStruktur : Terdiri dari Beberapa lapisan sel; cuboidal bentuknya columnar di lapisan

dalam; Sel-sel skuamosa membentuk lapisan apikal dan beberapa lapisan dalam; sel-sel dari lapisan basal menggantikan sel-sel permukaan karena hilang.Lokasi: berbagai keratin bentuk lapisan permukaan kulit; mukosanya tidak berkeratin di tepi permukaan basah, seperti lapisan mulut, kerongkongan, bagian dari laring, bagian dari faring, dan vagina, dan mencakup lidah.

Fungsi : Perlindungan

f. Kuboid bertingkatStruktur : Dua atau lebih lapisan sel di mana sel-sel di lapisan apikal yang

berbentuk kubus.Lokasi: Saluran kelenjar keringat dewasa dan kelenjar esofagus dan bagian dari uretra pria.

Page 4: Latihan SF & PH Lengkap

Fungsi : Perlindungan dan sekresi dan penyerapan terbatas.

g. Kolumnar bertingkatStruktur : Beberapa lapisan sel berbentuk tidak teratur; hanya lapisan apikal

memiliki sel kolumnar.Lokasi: di tepi uretra, kelenjar esofagus, daerah kecil di selaput lendir dubur, dan bagian dari konjungtiva mata.

Fungsi : Perlindungan dan sekresi.

h. TransisionalStruktur : Bentuk sel berubah, sel di lapisan apikal berkisar dari skuamosa (saat

diregangkan) terlalu cuboidal (saat santai).Lokasi: tepi kandung kemih dan bagian dari ureter dan uretra.

Fungsi : Memungkinkan menggelembung (elastik/transisi bentuk)

Page 5: Latihan SF & PH Lengkap

2. Apakah perbedaan kelenjar eksokrin dan endokrin? Berikan contohnya.

Kelenjar Eksokrin Kelenjar Endokrin

Kelenjar yang memiliki saluran pengeluaran untuk

menyalurkan hasil ekskresinya.

Kelenjar yang tidak memiliki

saluran pengeluaran.

Zat sekret yang dihasilkan berupa enzim, keringat, dan

air ludah.

Zat sekret yang dihasilkan

berupa hormon yang

langsung masuk ke pembuluh

darah sehingga disebut

kelenjar buntu.

Berdasarkan sel penyusunnya dibagi menjadi :

a. Kelenjar eksokrin uniseluler, tersusun atas satu sel.

Contohnya sel goblet, yaitu sel epitelium penghasil

mukus pada lapisan usus halus dan saluran

pernapasan.

b. Kelenjar eksokrin multiseluler, tersusun atas banyak

sel.

Tidak dikelompokkan

berdasar sel penyusunnya.

Contoh kelenjar eksokrin sebagai berikut.

a. Kelenjar tubuler sederhana, contohnya pada kelenjar

Lieberkuhn pada dinding halus.

b. Kelenjar tubuler bergelung sederhana, contohnya

kelenjar keringat pada kulit.

Contoh kelenjar endokrin

sebagai berikut.

a. Kelenjar tiroid.

b. Kelenjar paratinoid.

c. Kelenjar adrenal.

Page 6: Latihan SF & PH Lengkap

c. Kelenjar tubuler bercabang sederhana, contohnya

yaitu kelenjar fundus pada dinding lambung.

d. Kelenjar alveolar sederhana, contohnya kelenjar

mukus dan kelenjar racun pada kulit katak.

e. Kelenjar alveolar bercabang sederhana, contohnya

pada kulit.

f. Kelenjar tubuler majemuk, contohnya kelenjar

Brunner pada usus dan kelenjar susu.

g. Kelenjar alveolar majemuk, contohnya pada kelenjar

susu (glandula mamae).

h. Kelenjar tubule-alveolar majemuk, contohnya

kelenjar ludah submaksilaris pada bawah rahang atas.

3. Bagaimanakah pengelompokan jaringan ikat? Buatlah daftarnya.

Jaringan ikat yang tersebar luas di dalam tubuh vertebrata adalah jaringan ikat

longgar. Serat-serat yang berkolagen,elastic, dan reticular dalam tipe jaringan ini

mengikat epithelium ke jaringan-jaringan di bawahnya dan menahan organ di

posisinya.

Jaringan ikat berserat memiliki struktur rapat berkat jaringan berkolagen. Serat-serat

itu membentuk serabut parallel, yang memaksimalkan kekuatan nonelastik. Jaringan

ikat berserat ditemukan pada tendon, yang melekatkan otot ke tulang, dan ligament,

yang menghubungkan dua tulang pada persendian.

Kartilago memiliki serat-serat berkolagen yang melimpah yang tertanam di dalam

matriks seperti karet yang terbuat dari kompleks protein-karbohidrat yang disebut

kondroitin sulfat. Sel-sel yang disebut kondrosit menyekresikan kolagen dan

kondroitin sulfat yang menjadikan kartilago sebagai material pendukung yang kuat

namun fleksibel. Kebanyakan embrio vertebrata memiliki rangka berkartilago, namun

sebagian besar kartilago digantikan oleh tulang keras saat embrio dewasa. Kartilago

dipertahankan di beberapa lokasi,misalnya cakram bekerja sebagai bantalan di antara

vertebrata.

Jaringan adipose adalah jaringan ikat longgar terspesialisasi yang menyimpan lemak

di dalam sel –sel adipose yang didistribusikan di seluruh matriks jarinngan tersebut.

Jaringan adipose membantali dan menginsulasi tubuh serta menyimpan bahan bakar

Page 7: Latihan SF & PH Lengkap

sebagai molekul-molekul lemak. Setiap sel adipose mengandung tetes lemak besar

yang mengambang ketika lemak disimpan dan menyusut ketika tubuh menggunakan

lemak tersebut sebagai bahan bakar.

Rangka dari kebanyakan vertebrata terbuat dari tulang. Jaringan ikat yang

terminilisasi.sel-sel pembentuk tulang disebut osteoblas,menumpuk matriks dari

kolagen. Kalsium,magnesium dan ion ion fosfat berkombinasi menjadi mineral yang

keras dan kolagen yang fleksibel menjadi tulang lebih keras daripada kartilago tanpa

menjadi mudah patah.struktur mikroskopik dari tulang mamalia yang keras terdiri dari

unit unit berulang yang disebut osteon. Setiap osteon memiliki lapisan –lapisan yang

konsentrik dari matriks terminilisasi,yang tertumpuk di sekeliling kanal pusat dan

mengandung pembuluh darah dan saraf.

Darah yang fungsinya berbeda dari jaringan ikat yang lain,memiliki matriks

ekstraseluler cair yang disebut plasma. Terdiri dari air garam dan protein protein

tersebut plasma mengandung eritrosit,leukosit dan fragmen fragmen sel yang disebut

platelet. Sel sel darah merah mengangkut oksigen,sel darah putih berfungsi dalam

pertahanan,sementara platelet membantu dalam penggumpalan darah.

4. Dalam hal apakah jaringan epitel berbeda dengan jaringan ikat? Jelaskan.

Dalam hal komponen penyusun jaringan. Pada jaringan epitel berasal dari perkembangan lapisan ektoderma, mesoderma, atau endoderma. Sedangkan pada jaringan ikat berasal dari sel mesenkim yang merupakan penyusun jaringan mesenkim pada awal kehidupan embrio.

Kemudian dalam hal fungsi. Jika jaringan epitel fungsinya menutupi permukaan tubuh, baik permukaan tubuh sebelah luar maupun dalam. Sedangkan untuk jaringan ikat fungsinya menghubungkan antara jaringan satu dengan yang lain.

5. Deskripsikan struktur jaringna ikat berikut terkait dengan fungsinya: (a) jaringan ikat

areolar; (b) jaringan adiposa; (c) jaringan ikat retikular; (d) jaringan ikat reguler yang

rapat; (e) jaringan ikat iregular yang rapat; (f) jaringan ikat kartilago; (g) jaringan tulang;

(h) jaringan darah; (i) limfa.

a. Jaringan Ikat Areolar

Page 8: Latihan SF & PH Lengkap

Keterangan : Terdiri dari serat ( kolagen , elastis , dan retikuler ) dan beberapa

jenis sel ( fibroblas , makrofag , plasma sel , adiposit , dan sel mast ) tertanam

dalam substansi dasar setengah cair .

Lokasi : lapisan subkutan yang mendalam untuk kulit ; papiler ( dangkal )

wilayah dermis kulit ; lamina propria dari mukosa membran ; dan sekitar

pembuluh darah , saraf , dan organ tubuh .

Fungsi : Kekuatan , elastisitas , dan dukungan

b. Jaringan adipose

Keterangan : Terdiri dari adiposit , sel khusus untuk menyimpan trigliserida ( lemak

) sebagai droplet berlokasi besar ; inti dan sitoplasma yang perifer berada.

Lokasi : lapisan subkutan yang mendalam untuk kulit , di sekitar jantung dan

ginjal , sumsum tulang kuning , dan padding di sekitar sendi dan di belakang bola

mata dalam rongga mata .

Fungsi : Mengurangi kehilangan panas melalui kulit , berfungsi sebagai cadangan

energi , mendukung , dan melindungi . Pada bayi baru lahir , adiposa coklat

jaringan menghasilkan panas yang cukup besar yang membantu mempertahankan

suhu tubuh yang tepat .

c. Jaringan ikat reticular

Keterangan : Sebuah jaringan jalinan serat retikuler dan sel reticular .

Lokasi : Stroma ( kerangka pendukung ) dari hati, limpa , kelenjar getah

bening ; sumsum tulang merah , yang menimbulkan sel-sel darah ;lamina

retikuler dari membran basal ; dan sekitar pembuluh darah dan otot .

Page 9: Latihan SF & PH Lengkap

Fungsi : Bentuk stroma organ ; mengikat bersama-sama sel-sel jaringan otot

polos ; filter dan menghilangkan sel darah usang di limpa dan mikroba pada

kelenjar getah bening .

d. Jaringan ikat regular yang rapat

Keterangan : matriks ekstraselular terlihat putih mengkilap ; sebagian besar

terdiri dari serat kolagen secara teratur diatur dalam bundel ; fibroblas hadir

dalam baris antara bundel .

Lokasi : Bentuk tendon (lampirkan otot ke tulang ) , sebagian besar ligamen

( melampirkan tulang dengan tulang ) , dan aponeurosis ( tendon sheetlike yang

menempel otot otot atau otot ke tulang ) .

Fungsi : Menyediakan keterikatan yang kuat antara berbagai struktur

e. Jaringan ikat ireguler yang rapat

Keterangan : Terdiri terutama dari serat kolagen secara acak diatur dan beberapa

fibroblas .

Lokasi : fasciae ( jaringan di bawah kulit dan di sekitar otot dan organ lainnya ) ,

retikuler ( lebih ) wilayah dermis kulit , periosteum dari tulang , tulang rawan

perichondrium , kapsul sendi , kapsul membran di sekitar berbagai organ

( ginjal, hati , testis , kelenjar getah bening ) , pericardium jantung , dan katup

jantung .

Fungsi : Menyediakan kekuatan.

f. Jaringan Tulang Rawan (Kartilago)

Tulang rawan adalah spesialisasi dari jaringan ikat berserabut tebal dan matriks

yang elastis

Tulang rawan bersifat kuat dan lentur

Penyusun jaringan tulang rawan adalah sel tulang

rawan (kondrosit) yang terletak di dalam rongga kecil

(lakuna)

Lakuna terdapat di dalam matriks yang mengandung

serabut

Page 10: Latihan SF & PH Lengkap

Tulang rawan tidak mempunyai saraf dan pembuluh darah

g. Jaringan tulang

Keterangan : jaringan tulang Compact terdiri dari osteons ( sistem haversian ) yang

mengandung lamellae , kekosongan , osteosit , canaliculi , dan tengah ( haversian )

kanal . Sebaliknya , jaringan tulang spons terdiri dari tipis kolom yang disebut

trabekula ; spasi antara trabekula dipenuhi dengan sumsum tulang merah .

Lokasi : Kedua jaringan tulang kompak dan kenyal membuat berbagai bagian

tulang tubuh .

Fungsi : Dukungan , perlindungan , penyimpanan ; rumah jaringan pembentuk

darah ; berfungsi sebagai tuas yang bertindak dengan jaringan otot untuk

mengaktifkan gerakan .

h. jaringan darah

Keterangan : Terdiri dari plasma dan membentuk elemen darah : sel darah merah

( eritrosit ) , sel darah putih ( leukosit ) , dan trombosit ( trombosit ) .

Lokasi : Dalam pembuluh darah ( arteri , arteriol , kapiler , venula , dan vena ) dan

di dalam bilik jantung .

Fungsi : sel darah merah transportasi oksigen dan beberapa karbon dioksida ; sel

darah putih melakukan fagositosis dan terlibat dalam reaksi alergi dan respons

sistem kekebalan tubuh ; trombosit sangat penting untuk pembekuan darah

i. Jaringan limpa

Limfa adalah cairan yang dikumpulkan dari jaringan-jaringan dan kembali ke aliran

darah

Sel limfosit merupakan salah satu jenis sel darah putih (leukosit)

berfungsi sebagai penghasil antibodi

6. Apakah perbedaan pertumbuhan kartilago interstitial dan pertumbuhan kartilago

apositional?

1. Pertumbuhan interstitial

Melalui ekspansi dari dalam dengan cara pembelahan kondrosit berulang-ulang.

Tiap kondrosit yang terbentuk berpisah dan membentuk kapsula sendiri. Cara ini

Page 11: Latihan SF & PH Lengkap

terjadi pada kehidupan embrio saja dan nantinya terhenti dan dilanjutkan dengan

pertumbuhan aposisi.

Pertumbuhan interstitial , tidak begitu penting, hanya terjadi pada :

Awal-awal pertumbuhan, berasal dari mesenchym

Epiphyseal plate dari tulang panjang

Tulang rawan sendi (karena disini tidak ada perichondrium)

2. Pertumbuhan aposisi

Penambahan luas areal tulang rawan berlangsung di bagian tepi, kondroblast

berkembang dari perikondrium, membelah beberapa kali menjadi kondrosit. Pola

pertumbuhan aposisi ini dapat berlangsung pada satdium embrio maupun dewasa.

7. Definisikan jenis-jenis membran berikut: mukosa, serosa, kutaneus, dan sinovial.

Bedakan membran-membran tersebut. Dimanakan lokasi membran-membran tersebut di

tubuh? Apakah fungsinya?

Membrane mukosa adalah lapisan penghasil mucus yang melapisi berbagai organ

berongga pada bagian interior tubuh. Terdapat pada usus halus dan saluran

pernapasan menuju paru-paru. Membrane ini berfungsi untuk penghalang bagi

mikroba dan pathogen selain itu membrane ini juga berfungsi membantu

mengeluarkan lendir untuk proses pencernaan.

Membrane serosa adalah membrane yang melapisi rongga tubuh tertutup.

Membrane ini melapisi paru-paru (pleura), hati (pericardium) dan sebagai

membrane peritoneal (membungkus visera abdominopelvis). Membrane ini

berfungsi untuk mensekresi cairan serosa yang melumasi permukaan organ-organ

yang terbungkus sehingga organ dapat bergerak bebas dalam rongga toraks dan

rongga abdomen.

Membrane Kutaneus adalah membrane yang melapisi bagian kulit. Membrane ini

melindungi bagian jaringan pada bagian bawah kulit.

Membrane Synovial adalah membrane yang terdapat pada persendian antar tulang.

Membrane ini berfungsi untuk memberi pelumas pada sendi tulang agar dapat

bergerak dan membrane ini juga membunuh mikroba-mikroba pengganggu.

8. Apakah fungsi dendrit, badal sel, dan akson dari sebuah neuron?

Dendrit adalah serabut khusus yang bercabang-cabang dan berfungsi menerima sinyal dan

menyampaikannya ke badan sel. Sedangkan akson adalah serabut panjang yang berfungsi

Page 12: Latihan SF & PH Lengkap

menghantarkan implus dari badan sel ke neuron lain atau menyampaikan respon ke organ

efektor, selain itu akson diselubungi oleh sel penyokong (sel Schwann). Badan adalah

bagian utama dari sel saraf yang mengandung bagian-bagian yang umumnya dimiliki oleh

sel hewan. Di dalam badan sel terdapat sitoplasma, nukleus (inti sel), dan nukleolus (anak

inti sel). Fungsi badan sel adalah untuk menerima impuls (rangsangan) dari dendrit.

9. Bayangkan jika Anda hidup di masa depan dan Anda dapat mengubah desain struktur

tubuh manusia hingga sesuai dengan lingkungan. Tugas Anda adalah merancang

perubahan pada jaringan manusia sehingga setiap manusia dapat bertahan hidup di

sebuah planet yang dengan gravitasi yang besar, udara dingin, beriklim kering, dan

atmosfir yang tipis. Adaptasi apa yang akan Anda buat terhadap struktur dan/atau

jumlah jaringan pada manusia? Mengapa?

Adaptasi yang dibuat untuk menghadapi gravitasi besar, udara dingin, beriklim kering,

dan atmosfir yang tipis yaitu dengan cara memperbanyak jumlah jaringan pada manusia

yaitu pada jaringan epitelium dan pada jaringan ikat, sebab dilihat dari fungsi jaringan

epitelium dan jaringan ikat adalah Jaringan epitelium merupakan jaringan penutup

permukaan tubuh, baik permukaan tubuh sebelah luar maupun sebelah dalam

Epitelium ini berfungsi sebagai jalan pertukaran zat dari luar ke dalam tubuh atau

sebaliknya

Epitelium selapis pipih terdapat misalnya pada dinding dalam kapiler darah dan

dinding alveolus paru-paru

oleh karena itu jika jumlahnya diperbanyak dapat bertahan hidup pada atmosfir tipis, dan

beriklim kering,selanjutnya untuk menghadapi gravitasi besar dan udara dingin yaitu

dengan memperbanyak jaringan ikat karena,Jaringan ikat merupakan jaringan yang

menghubungkan antara jaringan yang satu dengan jaringan yang lain yang berfungsi

diantaranya :

a. Membungkus organ-organ.

b. Mengisi rongga di antara organ.

c. Menghasilkan kekebalan

10. Perubahan apa yang terjadi pada jaringan epitel dan jaringan ikat akibat penuaan?

Page 13: Latihan SF & PH Lengkap

Sel epitel dari gingiva akan bertambah tipis, kurang berkeratin dan terdapat kepadatan sel.

Keratinisasi epitel gingiva yang menipis dan berkurang terjadi berkaitan dengan usia.

Keadaan ini berarti permeabilitas terhadap antigen bakteri meningkat, resistensi terhadap

trauma fungsional berkurang, atau keduanya.

pada jaringan ikatnya akan berubah dari tekstur yang halus menjadi lebih padat dan

jaringan bertekstur kasar. Komponen seluler dari jaringan ikat gingiva akan berkurang.

Pada sambungan antara epitel dan jaringan ikat juga berubah sesuai usia dari sambungan

(antarmuka) tipe lingir (ridge) menjadi tipe papila.

B. Sistem Pencernaan

1. Bagian apa sajakah dari sistem pencernaan yang termasuk saluran gastrointestinal dan

manakah yang termasuk organ tambahan?

Saluran gastrointestinal

Saluran pencernaan(gastrointestinal) merupakan saluran yang kontinyu berupa

tabung yang dikelilingi otot. Saluran pencernaan mencerna makanan, memecah

nya menjadi bagian yang lebih kecil dan menyerap bagian tersebut menuju

pembuluh darah. Organ-organ yang termasuk di dalam nya adalah : mulut, faring,

esofagus, lambung, usus halus serta usus besar. Dari usus besar makanan akan

dibuang keluar tubuh melalui anus.

Organ pencernaan tambahan (aksesoris)

Organ pencernaan tambahan ini berfungsi untuk membantu saluran pencernaan

dalam melakukan kerjanya. Gigi dan lidah terdapat dalam rongga mulut, kantung

empedu serta kelenjar pencernaan akan dihubungkan kepada saluran pencernaan

melalui sebuah saluran. Kelenjar pencernaan tambahan akan memproduksi sekret

yang berkontribusi dalam pemecahan bahan makanan. Gigi, lidah, kantung

empedu, beberapa kelenjar pencernaan seperti kelenjar ludah, hati dan pankreas.

2. Organ apa sajakah yang termasuk dalam sistem perncernaan yang mengalami kontak

langsung dengan makanan? Apakah fungsi organ-organ tersebut?

Organ-organ Sistem Pencernaan. Tinjauan kepala dan leher dilihat dari lateralis kanan,

sedangkan badan dilihat dari depan. Sistem organ gastrointestinalis ( mulai dari mulut

sampai anus) adalah sistem organ dalam manusia yang berfungsi untuk menerima

Page 14: Latihan SF & PH Lengkap

makanan, mencernanya menjadi zat-zat gizi dan energi, menyerap zat-zat gizi ke dalam

aliran darah serta membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan

sisa proses tersebut dari tubuh. Organ-organ traktus gastrointestinalis terdiri dari mulut,

tenggorokan (faring), kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rektum dan anus.

Organ-organ pencernaan asesoris meliputi gigi, lidah, kelenjar saliva, liver, kantong

empedu, dan pankreas (Tortora dan Derrickson, 2006: 897). Organ pencernaan asesoris

selain gigi dan lidah tidak pernah kontak langsung dengan makanan.

Fungsi organ gastrointestinalis

a.      Mulut

Merupakan suatu rongga terbuka tempat masuknya makanan dan air pada hewan. Mulut

biasanya terletak di kepala dan umumnya merupakan bagian awal dari sistem pencernaan

lengkap yang berakhir di anus.

 

b.     Tenggorokan (Faring)

Merupakan penghubung antara rongga mulut dan kerongkongan Skema melintang mulut,

hidung, faring, dan laring. Didalam lengkung faring terdapat tonsil ( amandel ) yaitu

kelenjar limfe yang banyak mengandung kelenjar limfosit dan merupakan pertahanan

terhadap infeksi, disini terletak bersimpangan antara jalan nafas dan jalan makanan,

letaknya dibelakang rongga mulut dan rongga hidung, didepan ruas tulang belakang

c.      Kerongkongan (Esofagus)

Kerongkongan adalah tabung (tube) berotot pada vertebrata yang dilalui sewaktu

makanan mengalir dari bagian mulut ke dalam lambung. Makanan berjalan melalui

kerongkongan dengan menggunakan proses peristaltik.

d.     Lambung

Merupakan organ otot berongga yang besar dan berbentuk seperti kandang keledai.

Terdiri dari 3 bagian yaitu : Kardia, Fundus, Antrum. Makanan masuk ke dalam lambung

dari kerongkongan melalui otot berbentuk cincin (sfinter), yang bisa membuka dan

menutup. Dalam keadaan normal, sfinter menghalangi masuknya kembali isi lambung ke

dalam kerongkongan. Lambung berfungsi sebagai gudang makanan, yang berkontraksi

secara ritmik untuk mencampur makanan dengan enzim-enzim.

e.      Usus halus (usus kecil)

Page 15: Latihan SF & PH Lengkap

Usus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan yang terletak di antara

lambung dan usus besar. Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang mengangkut zat-

zat yang diserap ke hati melalui vena porta. Dinding usus melepaskan lendir (yang

melumasi isi usus) dan air (yang membantu melarutkan pecahan-pecahan makanan yang

dicerna). Dinding usus juga melepaskan sejumlah kecil enzim yang mencerna protein,

gula dan lemak.

f.    Usus dua belas jari (Duodenum)

Usus dua belas jari atau duodenum adalah bagian dari usus halus yang terletak setelah

lambung dan menghubungkannya ke usus kosong (jejunum). Bagian usus dua belas jari

merupakan bagian terpendek dari usus halus, dimulai dari bulbo duodenale dan berakhir

di ligamentum Treitz. 

g. Usus Kosong (jejenum)

Usus kosong atau jejunum (terkadang sering ditulis yeyunum) adalah bagian kedua dari

usus halus, di antara usus dua belas jari (duodenum) dan usus penyerapan (ileum).

Permukaan dalam usus kosong berupa membran mukus dan terdapat jonjot usus (vili),

yang memperluas permukaan dari usus. Secara histologis dapat dibedakan dengan usus

dua belas jari, yakni berkurangnya kelenjar Brunner. Secara hitologis pula dapat

dibedakan dengan usus penyerapan, yakni sedikitnya sel goblet dan plak Peyeri. Sedikit

sulit untuk membedakan usus kosong dan usus penyerapan secara makroskopis. Jejunum

diturunkan dari kata sifat jejune yang berarti “lapar” dalam bahasa Inggris modern. Arti

aslinya berasal dari bahasa Laton, jejunus, yang berarti “kosong”.

h.        Usus Penyerapan (illeum)

Usus penyerapan atau ileum adalah bagian terakhir dari usus halus. Pada sistem

pencernaan manusia, ) ini memiliki panjang sekitar 2-4 m dan terletak setelah duodenum

dan jejunum, dan dilanjutkan oleh usus buntu. Ileum memiliki pH antara 7 dan 8 (netral

atau sedikit basa) dan berfungsi menyerap vitamin B12 dan garam-garam empedu.

i.       Usus Besar (Kolon)

Usus besar atau kolon dalam anatomi adalah bagian usus antara usus buntu dan rektum.

Fungsi utama organ ini adalah menyerap air dari feses.

Page 16: Latihan SF & PH Lengkap

g.     Usus Buntu (sekum)

Usus buntu atau sekum (Bahasa Latin: caecus, “buta”) dalam istilah anatomi adalah

suatu kantung yang terhubung pada usus penyerapan serta bagian kolon menanjak dari

usus besar.

h.     Umbai Cacing (Appendix)

Umbai cacing atau apendiks adalah organ tambahan pada usus buntu.

i.       Rektum dan anus

Rektum (Bahasa Latin: regere, “meluruskan, mengatur”) adalah sebuah ruangan yang

berawal dari ujung usus besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus. Organ ini

berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara feses.

Fungsi organ pencernaan asesoris

a. Gigi

Gigi adalah organ utama yang berperan dalam pencernaan mekanik dalam rongga mulut.

b. Lidah

Lidah memiliki struktur yang khas, yaitu papila. Papila-papila ini memiliki ujung-ujung

pengecap yang berhubungan dengan jaringan saraf sensorik. Melalui papila-papila ini,

kita memperoleh informasi mengenai rasa (asin, manis, pahit, dan asam) dan suhu (panas

atau dingin) pada makanan yang kita makan.

c. Kelenjar saliva

Kelenjar ludah menyekresikan air liur yang mengandung enzim ptialin (amilase). Enzim

tersebut berperan dalam pencernaan enzimatik yang berlangsung di mulut. Amilase

mengubah amilum menjadi glukosa. Selain enzim, ludah juga mengandung zat

antibakteri (lisozim) sehingga makanan yang masuk ke dalam tubuh mengandung lebih

sedikit bakteri yang dapat membahayakan kesehatan kita. Cairan ludah juga membantu

melarutkan makanan dan melumasi rongga mulut.

d. Liver

Dalam sistem pencernaan, hati berperan untuk menghasilkan empedu yang mengandung

garam empedu yang kemudian ditampung di kantung empedu untuk selanjutnya

dicurahkan ke duodenum. Di duodenum garam empedu tersebut berfungsi untuk

Page 17: Latihan SF & PH Lengkap

mengemulsikan lemak (mengubah lemak dalam bentuk tetesan-tetesan) sehingga lebih

mudah dicerna. Selain itu, hati juga memiliki peranan dalam metabolisme karbohidrat,

metabolisme protein, metabolisme lemak, memproses obat-obatan dan hormon,

penyimpanan beberapa vitamin (A, B12, D, E, K) dan mineral (Fe dan Cu), serta

menghasilkan bilirubin yang terdiri dari urobilin (memberi warna pada urin) dan

sterkobilin (memberi warna pada feses)

e. Kantong empedu

Kandung empedu memiliki fungsi sebagai tempat menyimpan cairan empedu dan

memekatkan cairan empedu yang ada didalamnya dengan cara mengabsorpsi air dan

elektrolit. Cairan empedu ini adalah cairan elektrolit yang dihasilkan oleh sel hati.

f. Pankreas

Memiliki fungsi mengatur kadar gula dalam darah melalui pengeluaran glucogen, yang

menambah kadar gula dalam darah dengan mempercepat tingkat pelepasan dari hati dan

pengurangan kadar gula dalam darah dengan mengeluarkan insulin yang mana

mempercepat aliran glukosa ke dalam sel pada tubuh, terutama otot. Insulin juga

merangsang hati untuk mengubah glukosa menjadi glikogen dan menyimpannya di

dalam sel-selnya.

3. Jenis makanan apa sajakah yang mengalami pencernaan kimiawi? Dan jenis makanan

apa saja yang tidak mengalami pencernaan kimiawi?

Makanan yang mengalami pencernaan kimiawi:

Karbohidrat : pencernaan kimiawi di mulut dan usus halus. Zat makanan yang

mengalami pencernaan kimiawi di mulut adalah zat tepung (amilum). Enzim yang

bekerja memecah molekul zat tepung disebut enzim amilase. Enzim amilase

mengubah amilum menjadi zat gula yang disebut maltosa. pankreas juga

menghasilkan amilase yang mengubah amilum menjadi zat gula yang disebut

maltosa.

Protein : pencernaan kimia di lambung. Enzim pepsin berasal dari pepsinogen

yang telah diubah oleh asam lambung. Pepsin berfungsi mengubah protein

menjadi pepton.

Lemak : pencernaan kimiawi di usus. lipase yang mengubah lemak menjadi asam

lemak dan gliserol.

Page 18: Latihan SF & PH Lengkap

Makanan yang tidak mengalami pencernaan kimiawi :

Air

Vitamin

Mineral

4. Manakah di sepanjang saliran gastrointestinal merupakan jaringan otot yang tersusun

atas otot rangka? Apakah kerja otot tersebut di luar kehendak atau dengan kehendak?

Di sepanjang saluran gastrointestinal merupakan jaringan otot yang tersusun atas otot

rangka adalah pada esofagus.

Kerja otot rangka pada esofagus

Makanan berada di dalam kerongkongan hanya sekitar enam detik.Bagian pangkal

kerongkongan (faring) berotot lurik. Otot lurik pada kerongkongan bekerja secara sadar

menurut kehendak kita dalam proses menelan. Artinya, kita menelan jika makanan telah

dikunyah sesuai kehendak kita. Akan tetapi, sesudah proses menelan hingga sebelum

mengeluarkan feses, kerja otot-otot organ pencernaan selanjutnya tidak menurut

kehendak kita (tidak disadari).

Proses menelan dimulai secara sadar dan berlanjut secara otomatis.

Epiglotis akan tertutup agar makanan tidak masuk ke dalam pipa udara (trakea) dan ke

paru-paru, sedangkan bagian atap mulut sebelah belakang (palatum mole, langit-langit

lunak) terangkat agar makanan tidak masuk ke dalam hidung.

5. Sebutkan empat lapisan dasar yang menyusun saluran gastrointestinal? Deskripsikan

fungsinya masing-masing.

4 lapisan dasar penyusun saluran gastrointestinal yaitu:

1. Mukosa

Fungsi dari mukosa adalah sebagai berikut:

Menyelenggarakan sawar (pembatas), bersifat permeabel selektif antara isi saluran

dan jaringan tubuh.

Mempermudah transpor dan pencernaan makanan

Page 19: Latihan SF & PH Lengkap

Meningkatkan absorpsi hasil-hasil pencernaan (sari-sari makanan). Sel-sel

pada lapisan ini selain menghasilkan mukus juga berperan dalam pencernaan

atau absorpsi makanan.

2. Sub mukosa

Submukosa merupakan jaringan yang komplit dengan cabang-cabang kelenjar

tubular duodenum. Submukrosa terdiri atas jaringan penyambung jarang dengan

banyak pembuluh darah dan limfe pleksus saraf submukrosa dan kelenjar – kelenjar

atau jaringan limfoid. Submukrosa terdiri atas jaringan ikat longgar dengan banyak

pembuluh darah, pembuluh limfe dan pleksus saraf submukrosa (pleksus meissner).

3. Muscularis Eksterna

Fungsi dari muskularis eksterna yaitu untuk menghasilkan pergerakan adukan yang

mencampur makanan dengan produk sekresi lambung. Ketika otot berkontraksi,

volume lambung akan berkurang dan menggerakkan mukosa menjadi lipatan

longitudinal.

4. Serosa (visceral Peritoneum)

Tiap bagian pencernaan pada umumnya mengandung kelenjar yang menggetahkan

lendir. Lendir itu berisi enzim untuk mencernakan makanan secara kimia. Serosa

merupakan lapisan tipis terdiri atas jaringan penyambung jarang yang kaya akan

pembuluh darah dan jaringan adiposa, dan epitel gepeng selapis.

6. Bagaimanakah kerja kendali saraf pada saluran pencernaan?

Saraf adalah salah satu organ yang berfungsi untuk menyelenggarakan kerja sama

yang rapih dalam organisasi dan koordinasi kegiatan tubuh. Dengan pertolongan saraf

kita dapat melakukan aktivitas sehari-hari dengan baik dan teratur. Dengan saraf pula

kita dapat menerima rangsang serta merespon rangsangan yang kita dapat. Kita berkedip

dan bernafas semua diatur oleh sistem saraf tanpa kita sadari. Kita merasakan lapar dan

kenyang juga diatur oleh sistem saraf. Absorbsi makanan dan minuman didalam sistem

pencernaan bekerja berdasarkan urutan dengan koordinasi dari sistem saraf.  Sistem

Pencernaan dimulai dari mulut dan berakhir di anus. Banyak saraf yang bekerja pada

sistem pencernaan mulai dari mengunyah sampai defekasi. Berikut ini adalah

penjelasannya.

1. Mulut

Page 20: Latihan SF & PH Lengkap

Didalam mulut makanan dikunyah lalu dibentuk bolus-bolus kecil sehingga dapat ditelan. Dalam mengunyah diperlukan gigi untuk membuat makan menjadi lebih kecil dan juga air liur untuk mempermudah penelanan. Gigi-gigi atas disarafi oleh Nervus Trigeminus bagian nervus maksilaris. Sedangkan gigi-gigi bawah disarafi oleh Nervus trigeminus bagian Nervus Mandibularis. Gerakan mengunyah juga melibatkan rahang atas dan bawah yang disarafi sama seperti gigi. Rahang atas oleh nervus maksilaris dan rahang bawah oleh nervus mandibularis.Dimulut juga terjadi gerakan menelan dengan bantuan lidah serta air liur. Air liur yang ada disekresikan oleh saraf otonom yaitu saraf parasimpatis. Sedangkan gerak lidah mendorong lobus sehingga masuk kedalam esofagus dan terjadi proses menelam dihantarkan melalui saraf otak ke V, IX, X, dan XII serta bebeapa nervus servikalis Superior.

2. EsofagusDidalam esophagus makanan yang bebentuk bolus tidak dicerna baik secara kimiawi maupun mekanik. Didalam esophagus hanya terjadi gerakan peristaltic untuk mendorong makanan sampai ke lambung. Gerakan peristaltic ini disarafi oleh nervus Vagus.

3. LambungDidalam lambung makanan yang berbentuk bolus di cerna secara kimiawi. Dengan sekresi kelenjar-kelenjar di sistem pencernaan untuk membantu kerja lambung dalam mencerna makanan. Sekresi itu diatur oleh saraf otonom yaitu saraf parasimpatik. Didalam usus juga terjadi gerakan peristaltic yang juga diatur oleh saraf otonom, yaitu saraf parasimpatik. Nervus vagus juga ikut mempersarafi kegiatan (kerja) lambung. Selain saraf parasimpatis saraf simpatik juga mempersarafi lambung yaitu bagian fleksus simpatis dengan serabut bernama fleksus seliaka.

4. Usus Usus tidak jauh berbeda dengan lambung. Nervus vagus masih mempersarafi absorbsi yang ada di usus setelah makanan di cerna didalam lambung. Usus juga disarafi oleh saraf simpatis bagian fleksus simpatikus.

5. Pankreas dan hepar Pankreas dan hepar disarafi oleh sistem saraf parasimpatis bagian nucleus dorsalis nervus X juga oleh bagian fleksus simpatikus, saraf simpatis.

6. Kolon AsendenPusat yang mempersarafi Kolon Asenden adalah bagian sakral II, III, dan IV dari saraf parasimpatik yang masuk didalam saraf otonom.

7. Anus Saraf simpatis sakral adalah bagian yang memepersarafi anus (rectum). Saraf ini termasuk dalam saraf otonom bagian saraf parasimpatis. Begitu juga defekasi. Defekasi juga diatur oleh saraf yang sama yang memepersarafi bagian anus.

7. Dimanakah letak peritoneum viseral dan periteoneum parietal?

Page 21: Latihan SF & PH Lengkap

Peritoneum viseral melapisi organ yang ada di dalam rongga dan letaknya langsung

menempel pada organ-organ yang ada di dalam cavum abdomen. Peritoneum parietal

melapisi dinding rongga abdominopelvic, terletak lebih eksternal dan menghadap pada

dinding abdomen.

8. Struktur apa sajakah yang membentuk mulut?

Struktur yang membentuk mulut meliputi :

1. Pipi

Pipi membentuk dinding lateral rongga mulut. Bagian eksternalnya ditutupi oleh kulit

sedangkan bagian internal dilindungi oleh selaput lendir yang terdiri dari membran

mukosa yang dimana terdiri dari epitelium skuamosa bertingkat yang tidak berkeratin.

Otot buccinator dan jaringan ikat terletak di kulit dan membran mukosa pipi.

Dibagian depan pipi berujung pada bibir. Bibir atau labia adalah lipatan berair yang

mengelilingi lubang pada mulut. Bibir terdiri dari otot orbicularis oris dan dibagian

luar diselimuti oleh kulit dan sedangkan bagian dalam oleh membran mukosa. Pada

permukaan luar dari bibir sesuai membentuk dengan gusi oleh lipatan garis tengah

dari membran mukosa yang disebut dengan frenulum labial. Selama mengunyak,

kontraksi dari otot buccinator di pipi dan otot orbicularis oris di bibir membantu

menjaga makanan antara bagian atas dan bawah gigi. Bagian depan mulut dari rongga

Page 22: Latihan SF & PH Lengkap

mulit adalah ruang yang dibatasi secara eksternal oleh pipi dan bibir dan secara

internal dibatasi oleh gusi dan gigi.

2. Langit-langit keras dan lunak

Langit-langit merupakan dinding atau sekat yang memisahkan rongga mulut dari

rongga hidung, membentuk atap mulut. Struktur ini penting untuk mengunyah dan

bernapas dalam waktu yang bersamaan. Dibagian depan dari langit-langit keras

dibentuk dari maksila dan tulang palatin dan dibungkus oleh membran mukosa

shingga membentuk sekat antara tulang antara rongga mulut dan hidung.

Langit-langit lunak membentuk bagian belakang dari atap mulut. Merupakan sekat

otot yang melengkung antara orofaring dan nasofaring yang dilapisi oleh membran

mukosa. Gantungan yang berada dibatas bebas dari langit-langit lunak adalah berupa

otot kerucut dan disebut dengan uvula. Selama menelan, langit-langit lunak dan uvula

tertarik superior, menutup nasofaring dan mencegah makanan dan cairan memasuki

rongga hidung. Sisi lateral dari bagian dasar uvula adalah dua otot lipatan yang

menuju di sisi lateral dari langit-langit lunak. Sebelum itu, lengkungan palatoglosal

meluas kesisi dasar lidah posterior. Lengkungan palatopharyngeal meluas ke sisi dari

faring. Tulang langit-langit dari tonsil terletak antara lengkungan dan tonsil lingual

yang merupakan bagian dasar dari lidah. Dibagian sisi posterior dari langit-langit

lunak, mulut membuka menuju orofaring melalui tenggorokan.

3. Lidah

Lidah merupakan organ pencernaan yang terdiri dari otot rangka yang ditutupi oleh

membran mukosa. Lidah dibagi menjadi bagian lateral yang simetris dengan median

septum yang membentang dan melekat pada tulang hyoit, proses styloid daru tulang

temporal dan mandibula. Setiap bagian lidah memiliki komponen otot ekstrinsik dan

instrinsik. Otot ekstrinsik dari lidah yang terletak diluar terdiri dari otot hyoglossus,

genioslossus, dan styloglossus. Otot-tot in berguna untuk proses pengadukan.

Sedangkan otot instrinsik terdiri dari otot longitudinalis superior, longitudinal inferior,

transverse linguae, dan verticularis linguae. Dibagian permukaan dan lateral lidah

ditutupi oleh papila. Papila terdapat selera, reseptor untuk rasa. Beberapa papila yang

kurang selera, mengandung sentuhan, meningkatkan gesekan antara lidah dan

makanan sehingga memudahkan lidah untuk memindahkan makanan didalam rongga

mulut. Kelenjar lingual di lamina propia lidah mensekresi baik lendir dan cairan seora

yang merisi enzim lipase lingual yang berkerja pada trigliserida

Page 23: Latihan SF & PH Lengkap

9. Bedakan tiga pasang kelenjar ludah berdasarkan lokasinya.

Kelenjar parotis merupakan sepasang kelenjar liur yang paling besar. Letak kelenjar

sepasang ini tepat dibagian bawah telinga terletak antar prosessus mastoideus dan

ramus mandibula. Kelenjar ini dibungkus oleh jaringan ikat padat dan mengandung

sejumlah enzim antara lain amylase, lizosom dan aldolase.

Kelenjar submandibula, berbentuk seperti kacang dan memiliki kapsul dengan batas

yang jelas, terdiri dari jaringan ikat padat. Kelenjar ini memproduksi air liur

terbanyak, menghasilkan 80% cairan ludah yang encer dan 20% ludah padat.

Kelenjar sublingua, terletak antara dasar mulut dan muskulus mylohyoid yang

merupakan kelenjar kecil diantara kelenjar-kelenjar lainnya. Kelenjar ini

menghasilkan sekret yang mukous dan konsistensinya kental.

10. Bagaimanakah pengaturan sekresi saliva?

Kelenjar saliva terutama dikontrol oleh sinyal saraf parasimpatis dari nukleus salivatorius

superior dan inferior pada batang otak. Nukleus salivarius terletak kira- kira pada

pertemuan antara medula dan pons. Nukleus ini akan tereksitasi oleh rangsangan taktil

dan pengecapan dari lidah serta daerah- daerah rongga mulut-faring lainnya. Rangsang

dalam saraf parasimpatis menyebabkan sekresi liur cair dalam jumlah besar dgn

kandungan zat organik yg relatif rendah. Sekresi ini disertai oleh vasodilatasi hebat pd

kelenjar,yg disebabkan oleh pelepasan lokal VIP (peptida vasoaktif usus). Polipeptida ini

merupakan kotransmiter asetilkolin pd sebagian neuron parasimpatis postganglion.

Atropin dan obat penghambat kolinergik lainnya menurunkan sekresi saliva.

Beberapa rangsangan pengecapan,terutama rasa asam,merangsang sekresi saliva dalam

jumlah sangat banyak. Seringkali 8-20 kali kecepatan sekresi basal. Rangsangan taktil

tertentu,seperti adanya benda halus dalam rongga mulut (misalnya suatu kristal

karang),menyebabkan peningkatan salivasi yg nyata. Sedangkan benda yg kasar kurang

menyebabkan salivasi bahkan kadang menghambat. Makanan dalam mulut menyebabkan

refleks sekresi saliva dan merangsang serat2 vagus eferen di ujung esofagus yg dekat dgn

gaster (lambung). Pd manusia,penglihatan,bau atau bahkan pikiran tentang makanan

menyebabkan pengeluaran saliva (ngiler).Salivasi juga dapat dirangsang atau dihambat

oleh sinyal - sinyal saraf yg tiba pd nukleus salivatorius dari pusat2 sistem saraf pusat yg

lebih tinggi.

Page 24: Latihan SF & PH Lengkap

11. Apakah fungsi gigi seri, gigi taring, gigi geraham depan, dan gigi geraham belakang?

Gigi seri (insivisus), berguna untuk memotong dan menggigit makanan. Gigi seri

manusia berjumlah 8.

Gigi taring (caninus), berguna untuk merobek atau mengoyak makanan. Gigi taring

manusia berjumlah 4.

Gigi geraham depan (premolar), berfungsi untuk mengunyah makanan. Gigi geraham

depan manusia berjumlah 8.

Gigi geraham belakang (molar), berfungsi untuk mengunyah makanan. Gigi geraham

belakang manusia berjumlah 12.

12. Pada sistem organ apa sajakah faring berperan?

Faring ( tenggorokan ) berperan pada sistem organ pernafasan dan sistem organ

pencernaan. Udara dari rongga hidung masuk ke faring. Faring merupakan persimpangan

antara 2 saluran, yaitu rongga hidung ke tenggorokan (saluran pernapasan / nasofarings) 

pada bagian depan dan rongga mulut ke kerongkongan (saluran pencernaan / orofarings)

pada bagian belakang. Pada bagian belakang faring terdapat laring. Laring disebut pula

pangkal tenggorok. Pada laring terdapat pita suara (pita vocalis) dan epiglotis atau katup

pangkal tenggorokan. Masuknya udara melalui faring akan menyebabkan pita suara

bergetar dan terdengar sebagai suara. Pada waktu menelan makanan epiglotis menutupi

laring sehingga makanan tidak masuk ke dalam tenggorokan. Sebaliknya pada waktu

bernapas epiglotis akan membuka sehingga udara masuk ke dalam laring kemudian

menuju tenggorokan. Fungsi utama faring adalah menyediakan saluran bagi udara yang

keluar masuk dan juga sebagi jalan makanan dan minuman yang ditelan, faring juga

menyediakan ruang dengung (resonansi) untuk suara percakapan.

13. Deskripsikan lokasi dan histologi esofagus. Apakah peran esofagus dalam pencernaan?

Lokasi esophagus berada di depan tulang punggung dan di belakang trakea.

Histologi Esofagus terdiri atas 4 lapisan, yaitu :

a. Mukosa, terdiri dari :

- Epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk (keratin)

- Lamina propria: (bagian atas – kelenjar kardia esofagus – pensekresi mukus)

- Muskularis mukosa – otot polos - longitudinal – (ke arah lambung – sangat tebal

Page 25: Latihan SF & PH Lengkap

b. Submukosa, terdiri dari :

- Kelenjar esophagus (kelenjar mukosa kecil)

- Pleksus submukosus Meissner

c. Muscularis Externa, terdiri atas lapisan sirkular dan longitudinal yang tersusun atas :

- Bagian atas– otot skelet/rangka

- Bagian tengah - campuran otot rangka dan otot polos

- Bagian bawah – otot polos

d. Adventia/serosa-mesotel

Peran esophagus dalam pencernaan adalah menghubungkan faring dengan lambung.

Esophagus mengandung otot lurik dan otot polos. Otot lurik aktif selama penelanan

makanan dan otot polos berfungsi dalam peristaltic sehingga makanan yang sebelumnya

telah dicerna melalui mulut dan telah sampai pada faring bisa masuk ke lambung.

14. Apakah fungsi sfongter esofagus atas dan sfingter esofagus atas?

esofagus dilapisi oleh epitel gepeng tak berkeratin yang tebal dan memiliki dua sfingter

yaitu sfingter esofagus atas dan sfingter esofagua bawah.

1. Sfingter esofagus atas mrupakan daerah bertekanan tinggi dan berada setinggi kartilagi

kriloid. Fungsi : mempertahankan tonus, kecuali saat menelan, bersendawa dan muntah.

Juga berfungsi untuk mencegah material refluks keluar dari esofagus proksimal menuju

ke hipofaring.

2. Sfingter bawah esofagus daerah bertekanan tinggi setinggi diafragma. Fungsi :

mempertahankan tonus waktu menelan dan rwlaksasi saat dilalui makanan yg akan

memasuki labung serta mencegah refluks.

15. Apakah yang dimaksud penelanan?

Menelan atau penelanan diartikan sebagai proses memasukkan makanan kedalam tubuh

melalui mulut “the process of taking food into the body through the mouth”. Penelanan

melibatkan 6 syaraf cranial, 4 syaraf servikal dan lebih dari 30 pasang otot menelan.

Seseorang dapat melakukan aktivitas penelanan sebanyak 2000-2400 kali selama 24 jam,

sedangkan pada anak-anak mencapai 800-1200 kali selama 24 jam. Terdiri dari 3 fase,

yaitu fase oral, fase faringeal, dan fase esofageal.

Triangular force concept, terdiri dari :

a.       Otot lidah, yang berfungsi sebagai daya pendorong dan penahan dari dalam mulut.

Page 26: Latihan SF & PH Lengkap

b.      Otot masseter dan buccinator, akan teraktivasi setiap gerakan penelanan. Adanya

kegagalan aktivasi otot disebabkan oleh posisi lidah yang salah.

c.       Otot orbicularis oris, berperan untuk stabilisasi gigi-geligi yaitu sebagai penahan

alami gigi anterior.

Keseimbangan antara ketiga otot tersebut disebut triangular force concept. Bila terjadi

suatu ketidakseimbangan dari ketiga otot diatas, maka akan mudah terjadi maloklusi.

Menurut para ahli, penelanan dibedakan menjadi dua, yaitu: penelanan somatik dan

penelanan infantil. Penelanan infantil merupakan penelanan yang dapat mengakibatkan

suatu maloklusi bila penelanan tersebut tetap dipertahankan hingga dewasa. Mekanisme

penelanan infantil yang mengarah pada terjadinya maloklusi, yaitu :

a.       Lidah terletak di bawah dan di depan.

b.      Penempatan lidah diantara gigi insisvus rahang atas dan bawah

c.       Dorongan lidah (tongue thrust) pada prosessus alveolaris rahang atas dan bawah.

Bila keadaan ini berlangsung dalam jangka watu yang lama, tanpa adanya perbaikan atau

pencegahan, maka akan terjadi :

a.       Open mouthposture

b.      Lidah berada diantara gigi-gigi rahang atas dan rahang bawah.

c.       Gigi pada saat penelanan tidak berkontak.

d.      Open bite, deep bite

e.       Hanya gigi posterior yang berkontak.

f.       maloklusi kelas II

Penatalaksanaannya dengan deteksi dini berupa hal-hal sebagai berikut :

a.       Penempatan posisi lidah yang salah

b.      Pola penelanan yang salah

c.       Bernafas lewat mulut

d.      Kebiasaan mulut yang buruk,

e.       Oklusi yang buruk

f.       Tonus bibir yang tidak adekuat.

g.      Kelainan anatomi lidah

Page 27: Latihan SF & PH Lengkap

16. Apa yang terjadi selama fase volunteer dan fase faring saat terjadi proses penelanan?

Tahap Bukal atau Tahap Volunter

Setelah makanan dikunyah dan berbentuk bolus,pergerakan vertical lidah akan

mendorong bolus kea rah isthmus faucium. Isthmus faucium merupakan daerah paling

dorsal kavum oris yang dibatasi oleh palatum bagian superior dan bagian inferior oleh

radiks lidah. Pada waktu makanan melewati isthmus faucium muskulus palatoglossus

berkontraksi menyempitkan isthmus faucium sehingga mencegah kembalinya makanan

ke dalam rongga mulut. Setelah makanan sampai pada orofaring dengan diikuti oleh

kontraksi muskulus levator dan muskulus tensor veli palatini dibantu oleh muskulus

palatofaringeus sehinggga menutup hubungan antara nasofaring dan orofaring. Keadaan

ini terjadi agar makanan tidak masuk ke dalam nasofaring menuju hidung akan tetapi

makanan akan terdorong ke dalam orofaring (Andriyani, 2001).

Tahap Faringeal atau Tahap Involunter

Pada tahap ini faring mulai berperan, yaitu muskulus stylofaringeus dan muskulus

palatofaringeus berkontraksi sehingga menarik faring kea rah cranial yang

memungkinkan makanan terdororng kea rah laringofaring(Andriyani, 2001).

Pada saat bersamaan otot-otot laring yaitu muskulus aritenoideus obliqus dan muskulus

transversus serta muskulus krikoariteniodeus lateral berkontraksi yang menyebabkan

penyempitan aditus laringis. Kedua kartilago aritenoidea pada saat ini berkontraksi,

kemudian tertarik dan saling mendekati sampai bertemu dengan epiglotis, rima glotidis

tertutup sehingga makanan tidak masuk kedalam laring tetapi berada dalam laringofaring

(Andriyani, 2001).

17. Apakah fungsi pepsin? Mengapa pepsin disekresikan dalam bentuk tidak aktif?

Pepsin adalah salah satu enzim yang dihasilkan oleh kelenjar di lambung dengan bantuan

asam lambung. Fungsi pepsin adalah memecah protein kompleks menjadi protein

sederhana sehingga dapat dibawa oleh pembuluh darah ke seluruh jaringan tubuh. Sel

chief berfungsi untuk memproduksi pepsinogen, yaitu enzim pepsin dalam bentuk tidak

aktif. Sel chief memproduksi dalam bentuk tidak aktif agar enzim tersebut tidak mencerna

Page 28: Latihan SF & PH Lengkap

protein yang dimiliki oleh sel tersebut yang dapat menyebabkan kematian pada sel

tersebut

18. Apakah fungsi lipase lambung?

Fungsi lipase lambung adalah memecah trigliserida rantai pendek dalam molekul lemak

(seperti yang ditemukan dalam susu) menjadi asam lemak dan monogliserida. (translate

dari buku prinsiple)

Atau Fungsi Lipase lambung : mengubah (memecah) lemak menjadi asam lemak dan

gliserol.

19. Deskripsikan sistem saluran yang menghubungkan pankreas dengan duodenum.

Sistem pencernaan (bahasa inggris: digestive system) adalah sistem organ dalam hewan multisel yang menerima makanan, mencernanya menjadi energi dan nutrien, serta mengeluarkan sisa proses tersebut melalui dubur. Sistem pencernaan antara satu hewan dengan yang lainnya bisa sangat jauh berbeda.

Secara spesifik, sistem pencernaan berfungsi untuk mengambil makanan, memecahnya menjadi molekul nutrisi yang lebih kecil, menyerap molekul tersebut ke dalam alirah darah, kemudian membersihkan tubuh dari sisa pencernaan.

Organ yang termasuk dalam sistem pencernaan terbagi menjadi dua kelompok:

Saluran pencernaanSaluran pencernaan merupakan saluran yang kontinyu berupa tabung yang dikelilingi otot. Saluran pencernaan mencerna makanan, memecah nya menjadi bagian yang lebih kecil dan menyerap bagian tersebut menuju pembuluh darah. Organ-organ yang termasuk di dalam nya adalah : mulut, faring, esofagus, lambung, usus halus serta usus besar. Dari usus besar makanan akan dibuang keluar tubuh melalui anus.

Organ pencernaan tambahan (aksesoris)Organ pencernaan tambahan ini berfungsi untuk membantu saluran pencernaan dalam melakukan kerjanya. Gigi dan lidah terdapat dalam rongga mulut, kantung empedu serta kelenjar pencernaan akan dihubungkan kepada saluran pencernaan melalui sebuah saluran. Kelenjar pencernaan tambahan akan memproduksi sekret yang berkontribusi dalam pemecahan bahan makanan. Gigi, lidah, kantung empedu, beberapa kelenjar pencernaan seperti kelenjar ludah, hati, dan pankreas.

20. Apakah fungsi sel asinar pada pankreas? Apakah perbedaan fungsi sel asinar dengan

pulau-pulau Langerhans?

Page 29: Latihan SF & PH Lengkap

- Sel-sel asinar atau sel eksokrin menghasilkan jus pankreas yang mengandung enzim pencernaan. Sel-sel yang terhubung ke saluran pankreas melalui mana jus dituangkan ke dalam makanan. Jus pankreas mempromosikan penyerapan nutrisi di usus kecil. Enzim-enzim pencernaan meningkatkan proses pencernaan lemak, protein dan karbohidrat.

- Pulau Langerhans' merupakan bagian endokrin pankreas. Di sini, jutaan sel yang diatur dalam cluster dan tali. Mereka diklasifikasikan sebagai α, β, δ, dan PP atau delta sel yang melepaskan hormon glukagon pankreas, insulin, somatostatin, dan polipeptida pankreas ke dalam aliran darah, masing-masing. Hormon-hormon ini membantu menjaga gula darah pada tingkat normal. Glukagon membantu menaikkan gula darah bila diperlukan, sementara insulin merangsang sel untuk menggunakan glukosa dalam darah. Seperti yang Anda tahu, glukosa adalah sumber utama energi. Kelangkaan insulin atau resistensi insulin menyebabkan diabetes. 'Somatostatin' hormon mengatur sekresi glukagon dan insulin.

Perbedaannya.. sel asinar sebagai fungsi eksokrin dan mensekresikan enzim pencernaan dalam usus, sedangkan pulau-pulau Langerhans menghasilkan hormone yang mendasari fungsi endokrin dari pancreas.

21. Sebutkan cairan-cairan yang disekresikan oleh pankreas dan jelaskan fungsinya.

Cairan pankreas ini merupakan cairan encer yang menyerupai air liur dan mengandung

beberapa protein serta senyawa organik seperti Na+, K+, HCO3-, dan Cl-. fungsi Cairan

pankreas juga memilki enzim α-amilase yang menyerang pati dan glikogen. Kerja enzim

ini sama dengan amilase air liur yang menghidrolisis pati dan glikogen menjadi maltosa,

maltotriosa, dan campuran senyawa oligosakarida bercabang.

22. Deskripsikan jalannya aliran darah menuju, melalui, dan keluar dari hati.

Ada 2 cara pengangkutan nutrisi hasil pencernaan, yaitu melalui darah

dan melalui limfe (pembuluh chyll). Asam amino, glukosa, dan vitamin

BC (larut dalam air) diserap usus dan dibawa oleh darah melalui vena

porta menuju hati. Inilah yang disebut vena porta hepatica. Di hati

kadar glukosa diatur dengan cara diubah menjadi glikogen oleh

hormon insulin, baru dikirim ke jantung melalui vena hepatica untuk

diedarkan ke seluruh tubuh.

Page 30: Latihan SF & PH Lengkap

Asam lemak, gliserol, dan vitamin A, D, E, K (larut dalam lemak)

diangkut melalui pembuluh chyll (pembuluh getah bening usus) lalu

menuju ke vena di bawah tulang selangka (vena subklavia). Sedangkan

garam empedu masuk ke dalam darah menuju hati untuk dibentuk lagi

menjadi empedu.

23. Setelah empedu dibentuk oleh hati, bagaimanakah zat tersebut ditranspor dan disimpan di

kandung empedu?

Hati memproduksi empedu dan kemudian menyimpannya di dalam kantong empedu

hingga tubuh perlu mencerna lemak. Ketika saat ini tiba, kantong empedu mulai untuk

membiarkan aliran empedu ke dalam usus, di dalam duodenum, di mana lemak dicerna

dengan bantuan dan kemudian diserap oleh organisme.

Sementara empedu duduk di kantong empedu, air dari itu mencurahkan keluar melalui

dinding kantong empedu, membuat empedu lebih terkonsentrasi dan karena itu lebih

efektif. Empedu juga menetralkan beberapa asam yang ditemukan dalam jenis makanan

tertentu.

24. Apakah fungsi empedu?

Fungsi Empedu untuk membantu dalam pencernaan lemak, lemak tidak larut dalam air, sehingga dalam rangka untuk mengemulsi lemak khusus sesuatu yang diperlukan.

25. Deskripsikan jenis gerakan yang terjadi di usus halus.

Motilitas merupakan gerakan usus halus mencampur isinya dengan enzim untuk pencernaan, memungkinkan produk akhir pencernaan mengadakan kontak dengan sel absorptif, dan mendorong zat sisa memasuki usus besar. Pergerakan ini dipicu oleh peregangan dan secara refleks dikendalikan oleh SSO.

1. Segmentasi irama adalah gerakan pencampuran utama. Segmentasi mencampur kimus dengan cairan pencernaan dan memaparkannya ke permukaan absorptif. Gerakan ini adalah gerakan konstriksi dan relaksasi yang bergantian dan cincin – cincin otot dinding usus yang membagi isi menjadi segmen – segmen dan mendorong kimus bergerak maju – mundur dari satu segmen yang relaks ke segmen lain.

2. Peristalsis adalah kontraksi ritmik otot polos longitudinal dan sirkular. Kontraksi ini adalah daya dorong utama yang menggerakkan kimus kea rah bawah di sepanjang saluran.

Page 31: Latihan SF & PH Lengkap

26. Jelaskan fungsi enzim amilase pankreas, aminopeptidase, lipase lambung, dan

deoksiribonuklease.

Enzim Amilase

Enzim amilase merupakan enzim yang dihasilkan di dalam mulut. Fungsinya adalah menguraikan zat tepung (karbohidrat) yang terdapat dalam makanan menjadi zat gula yang disebut polisakarida. Ketika karbohidrat masuk ke dalam mulut, seketika itu air ludah yang mengandung enzim amilase akan memecah karbohidrat rantai panjang dan mengubahnya menjadi bentuk yang lebih sederhana yakni, maltosa. Adanya enzim ini akan mempermudah proses pencernaan.

Enzim Amino Peptidase

Enzim peptidase merupakan enzim yang berperan dalam mengurai senyawa peptide menjadi senyawa asam amino. Enzim peptidase dikeluarkan bersama getah usus halus (intestinum)

Enzim Lipase

Enzim pencernaan jenis ini adalah enzim yang berfungsi untuk memecah lemak yang masuk tubuh seseorang. Selain itu, enzim lipase juga berfungsi menguraikan zat gula dalam makanan menjadi zat gula lainnya yang dinamakan monosakarida dan disakarida. Enzim lipase sangat diperlukan untuk mengontrol asupan lemak ke dalam tubuh. banyaknya lemak yang kita konsumsi dapat menyebabkan berbagai macam penyakit berbahaya oleh karena itu keberadaan enzim lipase sangat dibutuhkan.

Enzim Deoksiribo nuklease

Enzim deoksiribonuklease merupakan enzim yang dikeluarkan oleh getah pankreas yang berfungsi untuk mencerna DNA/RNA menjadi nukleotida sebagai kelenjar endoktrin.

27. Apakah perbedaan anatara pencernaan dan penyerapan?

Pencernaan adalah proses hidrolis nutrisi kompleks menjadi sebuah senyawa

sederhana yang dapat diabsorsi melewati dinding saluran pencernaan. Pencernaan

merupakan sebuah proses yang mengubah zat makanan menjadi nutrient. Pencernaan

makanan melibatkan proses fisik, kimia maupun enzimatik.

Penyerapan makanan adalah proses pemindahan hasil dari produk pencernaan

melewati sel epitel intenstinal hingga mencapai sirkulasi limfatik atau darah. Hanya

sedikit senyawa dalam makanan dan minuman (air, gula sederhana, beberapa vitamin

dan mineral) yang dapat diabsorsi tanpa melelui proses pencernaan.

28. Bagaimanakah proses penyerapan karbohidrat, protein, dan lemak terjadi?

Page 32: Latihan SF & PH Lengkap

Pencernaan dan Penyerapan Karbohidrat

Enzim yang bertanggung jawab dalam pencernaan karbohidrat ialah karbohidrase yang

memutuskan ikatan glikosidik dan dihasilkan disakarida, trisakarida, dan polisakarida

yang memiliki rantai lebih pendek. Enzim lain yang penting ialah disakarase atau

glukosidase, yang akan memecahkan disakarida seperti maltosa, laktosa, dan sukrosa

menjadi glukosa, galaktosa, dan fruktosa. Glukosa diserap dengan cara difusi

dipermudah, sedangkan transpor aktif diperlukan untuk memompakan natrium dari dalam

ke luar sel epitel usus agar kondisi homeostatis tetap terjaga. Proses penyerapan gula dari

lumen usus ke sel epitel usus kemudian ke pembuluh darah.

Pencernaan dan Penyerapan Protein

Enzim yang berperan penting untuk mencerna protein adalah protease. Protease

disekresikan dalam bentuk inaktif (zimogen) untuk menghindari terjadinya self digestion.

Apabila dalam lambung terdapat protein, sel dinding lambung akan menghasilkan gastrin

yang akan merangsang lambung untuk mengeluarkan HCl dari sel parietal, dan

pepsinogen dari sel kepala (chief cells). Selanjutnya, enzim pemecah protein (proteolitik)

akan menguraikan protein dengan cara memutuskan ikatan peptida pada protein sehingga

dihasilkan asam amino. Protein dapat diserap dan masuk ke dalam darah hanya dalam

bentuk asam amino sederhana dalam bentuk monopeptida, dipeptida, dan tripeptida.

Pemasukan asam amino melintasi membran sel epitel usus berlangsung melalui

mekanisme transpor aktif sekunder atau difusi dipermudah yang melibatkan pembentukan

kompleks antara pengemban, asam amino spesifik, dan ion natrium. Di dalam usus halus,

protein akan dihidrolisis menjadi monopeptida, dipeptida, dan tripeptida, yang

selanjutnya akan diserap oleh sel epitel usus. Di dalam sel epitel tersebut dipeptida dan

tripeptida dihidrolisis menjadi molekul yang lebih sederhana, kemudian ditranspor

menuju kapiler darah.

Pencernaan dan Penyerapan Lemak

Pencernaan lipid dimulai pada saat bahan makanan sampai di usus dengan bantuan enzim

lipase usus, lipase lambung, dan lipase pankreas. Lipase akan menghidrolisis lipid dan

trigliserida menjadi gliserida, monogliserida, gliserol, dan asam lemak bebas. Lipase

dalam bentuk zimogen (prolipase) akan diaktifkan oleh protein khusus dari sel epitel usus

(disebut kolipase) sehingga dapat memecah lipid menjadi asam lemak. Lipid tidak pernah

tercerna seluruhnya secara sempurna menjadi gliserol dan asam lemak. Dalam proses

penyerapan lipid, garam empedu berperan penting untuk mengemulsikan lemak sehingga

Page 33: Latihan SF & PH Lengkap

mempermudah terjadinya kontak antara molekul lemak dengan mikrofili, yakni dengan

membentuk kompleks garam empedu-lemak. Garam empedu akan mengubah hasil

pencernaan lipid menjadi butiran kecil (diameter 3-10 nm) yang lebih hidrofil. Butiran

kecil tersebut akan menembus membran sel epitel mukosa usus pada jejunum. Pada

bagian ini, molekul asam lemak dan gliserol akan terpisah dan berdifusi melalui membran

plasma (masuk ke dalam sel) dengan cara pinositosis. Asam lemak rantai pendek (kurang

dari 10-12 atom karbon) akan berdifusi secara langsung ke pembuluh darah, sedangkan

asam lemak rantai panjang dan gliserol akan berkombinasi dengan trigliserida (di

retikulum endoplasma halus). Hasil kombinasi tersebut kemudian dikemas dalam

selubung protein tipis, membentuk kumpulan molekul khusus yang, berdiameter antara

0,1-3,5 mikrometer disebut kilomikron. Kilomikron akan masuk ke dalam pembuluh

lakteal pada fili usus. Pembuluh lakteal ialah pembuluh limfe yang dikhususkan untuk

mengangkut lemak.

29. Dengan cara apa nutrisi yang telah diserap mencapai hati?

Semua lipid diserap melalui difusi sederhana. Pada orang dewasa penyerapan lipid sekitar

95% dalam usus halus pada bayi yang baru lahir hanya menyerap sekitar 85% lipid.

Sebagai hasil dari emulsi dan pencernaan, trigliseral dipecah menjadi monogliseral dan

asam lemak yang dapat berupa asam lemak rantai pendek ataupun panjang. Meskipun

asam lemak rantai pendek bersifat hidrofobik, maka dapat larut dalam cairan usus melalui

difusi sederhana. Pada asam lemak rantai panjang dan monogliseral besar mengalami

kesulitan larut dalam cairan usus, garam empedu membantu untuk asam lemak rantai

panjang ini untuk lebih larut. Di dalam sel absorbsi, asam lemak rantai panjang dan

monogliseral yang membentuk trigliserida agregat dengan fosfolipid dan kolesterol yang

dilapasi oleh protein disebut sebagai kilomikron. Kilomikron keluar dari sel absorbsi

melalui eksositosis. Kilomikron tidak bisa memasuki kapiler darah karena ukuran

molekul yang besar maka kilomikron masuk melaui lakteal. Dari lacteal, kilomikron

diangkut melalui pembuluh getah bening ke saluran toraks dan masuk ke dalam darah di

vena subklavia kiri. Protein bersifat hidrofilik yang mengelilingi setiap kilomikron

menjaga agar tetap tersuspensi dalam darah dan mencegah menempel dengan yang

lainnya. Dalam waktu 10 menit setelah penyerapanb, setengah dari kilomikron dikirim ke

jaringan hati dan adipose dengan bantuan enzim lipoprotein lipase yang memecah

trigliserida dalam kilomikron menjadi asam lemak dan gliserol. Asam lemak berdifusi ke

dalam hepatosit dan sel adipose menggabungkan gliserol selama proses sintesis

Page 34: Latihan SF & PH Lengkap

trigliserol. Ketika lemak tidak diserap dengan baik, vitamin yang larut dalam lemak tidak

cukup diserap.

30. Deskrispikan absorpsi elektrolit, vitamin, dan air di usus halus.

Semua produk pencernaan karbohidrat, protein dan lemak serta sebagian besar elektrolit, vitamin dan air dalam keadaan normal diserap oleh usus halus. Sebagian besar penyerapan berlangsung di duodenum dan jejenum, dan sangat sedikit yang berlangsung di ileum.

a. Penyerapan Garam dan Air

Air diabsorpsi melalui mukosa usus ke dalam darah hampir seluruhnya melalui osmosis. Natrium diserap secara transpor aktif dari dalam sel epitel. Sebagian Na diabsorpsi bersama dengan ion klorida.

b. Penyerapan Karbohidrat

Karbohidrat diserap dalam bentuk disakarida maltosa, sukrosa, dan laktosa. Disakaridase yang ada di brush border menguraikan disakarida ini menjadi monosakarida yang dapat diserap yaitu glukosa, galaktosa dan fruktosa. Glukosa dan galaktosa diserap oleh transportasi aktif sekunder sedangkan fruktosa diserap melalui difusi terfasilitasi.

c. Penyerapan Protein

Protein diserap di usus halus dalam bentuk asam amino dan peptida, asam amino diserap menembus sel usus halus melalui transpor aktif sekunder, peptida masuk melalui bantuan pembawa lain dan diuraikan menjadi konstituen asam aminonya oleh aminopeptidase di brush border atau oleh peptidase intrasel, dan masuk ke jaringan kapiler yang ada di dalam vilus.Dengan demikian proses penyerapan karbohidrat dan protein melibatkan sistem transportasi dkhusus yang diperantarai oleh pembawa dan memerlukan pengeluaran energi serta transportasi Na.

d. Penyerapan Vitamin

Vitamin yang larut dalam air diabsorpsi secara pasif bersama air, sedangkan yang larut dalam lemak diabsorpasi secara pasif dengan produk akhir pencernaan lemak.

e. Penyerapan Lemak

Asam lemak larut lipid dan gliserol diabsorpsi dalam bentuk micelle, yaitu suatu globulus garam empedu yang mengelilingi bagian berlemak. Micelle membawa asam lemak dan monoglikoserida menuju sel epithelial, tempatnya dilepas dan diabsorpsi melalui difusi pasif menuju membrane sel usus

31. Deskripsikan gerakan mekanik yang terjadi usus besar.

Page 35: Latihan SF & PH Lengkap

Sisa-sisa makanan yang sudah diserap sari-sarinya oleh usus halus akan terdorong masuk

ke dalam usus besar. Di dalam usus besar, air dan garam mineral yang masih terdapat

dalam sisa-sisa makanan ini akan diserap kembali oleh dinding colon. Setelah itu, sisa-

sisa makanan akan ditampung di dalam rektum untuk dibusukkan oleh bakteri pembusuk

yang disebut dengan Escherichia coli. Zat-zat sisa makanan yang sudah menjadi feses

(tinja) ini akan dikeluarkan dari tubuh melalui anus.

32. Apa yang dimaksud defekasi dan bagaimana prosesnya?

Defekasi adalah proses pengosongan usus yang sering disebut buang air besar. Proses

defekasi yaitu adanya gerakan peristaltis dari otot-otot dinding usus besar menggerakkan

tinja dari saluran pencernaan menuju ke rektum. Pada rektum terdapat bagian yang

membesar (disebut ampulla) yang menjadi tempat penampungan tinja sementara. Ketika

rektum telah penuh, tekanan di dalam rektum akan terus meningkat dan menyebabkan

rangsangan untuk buang air besar. Tinja akan didorong menuju ke saluran anus. Apabila

terjadi rangsangan parasimpatis, sfingter anus bagian dalam akan mengendor dan usus

besar mengucup, sehingga otot sphincter pada anus akan membuka lubang anus untuk

mengeluarkan tinja. dalam recum terdapat dua otot yang berperan dalam proses defekasi

yaitu otot sphincter ani internus dan otot shpincter ani eksternus. Otot sphincter ani

internus bekerja secara tidak sadar sehingga sewaktu faecal material (feses) menekan otot

tersebut akan berelaksasi tetapi tidak akan terjadi proses defekasi apabila otot sphincter

ani eksternus berkontraksi.Namun apabila  otak menghendaki adanya proses defekasi

maka otak mengirimkan sinyal kepada otot sphincter ani eksternus yang bekerja secara

sadar untuk berelaksasi sehingga terjadi proses defekasi. Selama buang air besar, otot

dada, diafragma, otot dinding abdomen, dan diafragma pelvis menekan saluran cerna.

Pernapasan juga akan terhenti sementara ketika paru-paru menekan diafragma dada ke

bawah untuk memberi tekanan. Tekanan darah meningkat dan darah yang dipompa

menuju jantung meninggi.

33. Bagaimanakah proses pengolahan sisa makanan di usus besar sehingga sisa makanan

tersebut berubah menjadi feses?

Dalam keadaan normal kolon menerima sekitar 500 ml kimus dari usus halus setiap hari.

Karena sebagian besar pencernaan dan penyerapan telah selesai di usus halus, isi usus

yang disalurkan ke kolon terdiri dari residu makanan yang tidak dapat dicerna,

Page 36: Latihan SF & PH Lengkap

komponen empedu yang tidak diserap, dan sisa cairan. Di dalam usus besar terdapat

bakteri Escherichia coli yang memfermentasi karbohidrat yang tersisa dan melepaskan

hidrogen, karbon dioksida, dan gas metana, mengubah protein yang tersisa menjadi asam

amino dan memecah asam amino menjadi senyawa yang lebih sederhana : indol, skatole,

hidrogen sulfida, dan asam lemak. Bakteri juga menguraikan bilirubin ke pigmen

sederhana, termasuk stercobilin, yang memberikan kotoran mereka warna coklat. Produk

yang diserap dalam usus besar termasuk beberapa vitamin , misalnya vitamin B dan

vitamin K. Pada saat kimus menetap dalam usus besar selama 3-10 jam, kimus akan

menjadi padat atau setengah padat karena terjadi penyerapan air dan sekarang kimus ini

disebut feses. Secara kimia, feses terdiri dari air, garam anorganik, sel-sel epitel yang

terkelupas dari mukosa saluran pencernaan, bakteri, produk dekomposisi bakteri, bahan

yang tidak terserap, dan bagian dari makanan yang tidak dicerna. Meskipun 90%

penyerapan air terjadi di usus halus, usus besar juga menyerap air untuk menjaga

keseimbangan air tubuh. Dari 0.5-1.0 liter air yang masuk ke usus besar, semuanya

diserap tapi sekitar 100-200 mL biasanya diserap secara normal melalui osmosis. Usus

besar juga menyerap ion, termasuk sodium dan klorida, dan beberapa vitamin.

Selanjutnya sisa-sisa makanan/feses akan dibuang melalui anus.

34. Efek apa yang mempengaruhi sistem pencernaan jika terjadi penuaan?

a. Mulut

Bagian rongga mulut yang lazim terpengaruh adalah gigi, gusi, dan lidah. Kehilangan

gigi penyebab utama adanya Periodontal disease yang biasa terjadi setelah umur 30

tahun, penyebab lain meliputi kesehatan gigi yang buruk dan gizi yang buruk. Indera

pengecap menurun disebabkan adanya iritasi kronis dari selaput lendir, atropi indera

pengecap (± 80 %), hilangnya sensitivitas dari syaraf pengecap di lidah terutama rasa

manis dan asin, hilangnya sensitivitas dari syaraf pengecap tentang rasa asin, asam, dan

pahit (Nugroho, 2008). 

b. Esofagus

Esophagus mengalami penurunan motilitas, sedikit dilatasi atau pelebaran seiring

penuaan. Sfingter esophagus bagian bawah (kardiak) kehilangan tonus. Refleks muntah

pada lansia akan melemah, kombinasi dari faktor-faktor ini meningkatkan resiko

terjadinya aspirasi pada lansia (Luecknotte, 2000). 

Page 37: Latihan SF & PH Lengkap

c. Lambung

Terjadi atrofi mukosa. Atrofi dari sel kelenjar, sel parietal dan sel chief akan

menyebabkan sekresi asam lambung, pepsin dan faktor intrinsik berkurang. Ukuran

lambung pada lansia menjadi lebih kecil, sehingga daya tampung makanan menjadi

berkurang. Proses perubahan protein menjadi peptone terganggu. Karena sekresi asam

lambung berkurang rangsang lapar juga berkurang (Darmojo & Martono, 2006).

d. Usus halus

Mukosa usus halus juga mengalami atrofi, sehingga luas permukaan berkurang,

sehingga jumlah vili berkurang dan sel epithelial berkurang. Di daerah duodenum

enzim yang dihasilkan oleh pankreas dan empedu juga menurun, sehingga metabolisme

karbohidrat, protein, vitamin B12 dan lemak menjadi tidak sebaik sewaktu muda

(Leueckenotte, 2000). 

e. Usus besar dan rektum

Pada lansia terjadi perubahan dalam usus besar termasuk penurunan sekresi mukus,

elastisitas dinding rektum, peristaltic kolon yang melemah gagal mengosongkan rektum

yang dapat menyebabkan konstipasi (Leueckenotte, 2000). 

Pada usus besar kelokan-kelokan pembuluh darah meningkat sehingga motilitas kolon

menjadi berkurang. Keadaan ini akan menyebabkan absorpsi air dan elektrolik

meningkat (pada kolon sudah tidak terjadi absorpsi makanan), feses menjadi lebih

keras, sehingga keluhan sulit buang air besar merupakan keluhan yang sering didapat

pada lansia. Proses defekasi yang seharusnya dibantu oleh kontraksi dinding abdomen

juga seringkali tidak efektif karena dinding abdomen sudah melemah . (Darmojo &

Martono, 2006). 

f. Pankreas

Produksi enzim amilase, tripsin dan lipase akan menurun sehingga kapasitas

metabolisme karbohidrat, protein dan lemak juga akan menurun. Pada lansia sering

terjadi pankreatitis yang dihubungkan dengan batu empedu. Batu empedu yang

menyumbat ampula Vateri akan menyebabkan oto-digesti parenkim pankreas oleh

enzim elastase dan fosfolipase-A yang diaktifkan oleh tripsin dan/ atau asam empedu

(Darmojo & Martono, 2006)

g. Hati

Dengan meningkatnya usia, secara histologik dan anatomik akan terjadi perubahan

akibat atrofi sebagiab besar sel, berubah bentuk menjadi jaringan fibrous. Hal ini akan

menyebabkan penurunan fungsi hati (Darmojo & Martono, 2006). 

Page 38: Latihan SF & PH Lengkap

Proses penuaan telah mengubah proporsi lemak empedu tanpa perubahan metabolisme

asam empedu yang signifikan. Faktor ini memengaruhi peningkatan sekresi kolesterol.

Banyak perubahan-perubahan terkait usia terjadi dalam sistem empedu yang juga

terjadi pada pasien-pasien yang obesitas (Stanley, 2007).

C. Sistem Pernapasan

1. Bandingan struktur dan fungsi hidung eksternal dengan hidung internal.

Hidung eksternal

o Hidung eksternal adalah bagian hidung terlihat di wajah dan terdiri dari

kerangka yang mendukung tulang dan hialin tulang rawan ditutupi dengan otot

dan kulit dan dilapisi oleh mukosa membran. Tulang frontal, tulang hidung,

dan bentuk maxillae adalah kerangka tulang hidung eksternal. Kerangka

tulang rawan hidung eksternal terdiri dari tulang rawan hidung septum, yang

membentuk anterior bagian dari septum hidung; kartilago lateral hidung

rendah ke tulang hidung; dan kartilago alar, yang membentuk porsi dari

dinding lubang hidung. Karena terdiri tulang rawan hialin, kerangka tulang

rawan dari eksternal hidung agak fleksibel. Pada permukaan bawah eksternal

hidung adalah dua bukaan disebut nares eksternal atau lubang hidung. Struktur

interior hidung eksternal memiliki tiga fungsi: (1) pemanasan, melembabkan,

dan menyaring udara yang masuk; (2) mendeteksi rangsangan penciuman; dan

(3) memodifikasi pidato getaran ketika mereka melalui besar, beresonansi

berongga kamar. Resonansi mengacu memperpanjang, memperkuat, atau

memodifikasi suara getaran.

Hidung internal

o Hidung internal adalah rongga besar di luar ruang depan hidung dalam aspek

anterior tengkorak yang terletak lebih rendah dari tulang hidung dan lebih

tinggi dari mulut, dilapisi dengan otot dan membran mukosa. Anterior hidung

internal menyatu dengan hidung eksternal, dan posterior berkomunikasi

dengan faring melalui dua bukaan disebut nares internal maupun choanae.

Tulang tengkorak yang mengandung sinus paranasal adalah frontal, sphenoid,

ethmoid, dan maksila. Fungsinya adalah memproduksi lendir, selain itu sinus

paranasal berfungsi sebagai ruang resonansi untuk suara saat kita bicara atau

Page 39: Latihan SF & PH Lengkap

bernyanyi. Dinding lateral hidung internal dibentuk oleh ethmoid, maxillae,

lakrimal, palatine, dan tulang hidung conchae; tulang ethmoid juga

membentuk atap. Ruang dalam hidung internal disebut rongga hidung. Bagian

anterior rongga hidung hanya di dalam lubang hidung, disebut vestibulum

hidung, dikelilingi oleh tulang rawan; atasan bagian dari rongga hidung

dikelilingi oleh tulang.

2. Apakah peran nasofaring, orofaring, dan laringofaring?

Nasofaring adalah yang paling unggul, atau teratas, bagian dari faring yang bekerja

dengan rongga hidung saat bernafas. Ini menyediakan lorong untuk udara bergerak dari

hidung. Amandel faring, atau adenoid, terletak di dinding posterior nasofaring.

Orofaring berada di belakang langit-langit lunak mulut dan bawah nasofaring. Ini

berfungsi sebagai lorong untuk makanan bergerak dari mulut ke kerongkongan dan udara

yang bergerak ke dan dari rongga hidung. Sebuah penutup dari jaringan ikat yang disebut

epiglotis terletak di bagian bawah orofaring dan berfungsi sebagai panduan untuk

memastikan makanan masuk kerongkongan dan tidak masuk trakea di mana itu akan

menyebabkan aspirasi dan komplikasi kesehatan lainnya.

Laringofaring terletak di bawah, atau lebih rendah, untuk orofaring dan berfungsi sebagai

lorong untuk makanan pada esofagus.

3. Deskripsikan lokasi, struktur, dan fungsi trakea

Fungsi trakea . Yang pertama dan perbedaan yang paling jelas adalah bahwa trakea

merupakan bagian dari sistem pernapasan sementara kerongkongan merupakan bagian

dari sistem pencernaan. Karena mereka milik sistem yang berbeda, mereka melakukan

fungsi yang terpisah!

Struktur trakea. Trakea biasa disebut tenggorokan, adalah tabung yang kuat dan luas

yang membantu dalam mengangkut udara ke bronkus. Ini adalah bagian terpenting dari

hewan yang bernapas melalui paru-paru mereka. Karena memasok tubuh dengan

oksigen, sangat penting bagi trakea tetap terbuka sepanjang waktu. Beberapa reaksi

alergi dapat menyebabkan peradangan trakea. Pasien menghadapi kematian yang cepat

jika dia tidak menerima perawatan medis yang segera. Kerongkongan lebih kecil dan

lebih fleksibel dalam struktur (secara alamiah, menyesuaikan dengan jumlah makanan

yang dibutuhkan untuk transportasi!). Ini adalah penghubung antara mulut dan perut.

Page 40: Latihan SF & PH Lengkap

Menghasilkan gerakan otot untuk esofagus dalam saluran makanan dari mulut ke rongga

perut. Esofagus dan trakea terletak di sekitar tempat yang sama. Mereka dipisahkan oleh

epiglotis-flap kecil yang melindungi trakea ketika Anda menelan sesuatu!

Panjang dan lokasi.Trakea terbuat dari sejumlah cincin melingkar setengah tulang

rawan. Ini mencegah trakea dari ambruk. Itu adalah sekitar 9 sampai 15 cm panjang. Itu

terletak di depan kerongkongan. Kerongkongan adalah tabung berotot, panjang sekitar 10

inci. Bagian. Perbedaan lain antara keduanya berhubungan dengan struktur mereka.

Trakea memiliki kedua bagian dada dan leher rahim. Hal ini meluas dari satu ujung

laring. Kerongkongan, di sisi lain memiliki tiga bagian-bagian serviks, perut dan dada. Ia

meluas dari sisi bawah faring untuk pembukaan jantung ke perut. Ia memiliki sejumlah

konstriksi tepat di tempat ia berasal. Partikel makanan dapat tersangkut diri di daerah-

daerah. Namun, struktur esofagus luar biasa fleksibel bisa menelan hampir apa saja

4. Deskripsikan struktur percabangan bronkus.

Bronkus mempunyai struktur yang serupa dengan trachea. Dinding bronkus dan cabang-

cabangnya dilapisi epitelium batang, bersilia, dan berlapis semu. Saluran yang semakin

kecil menyebabkan jenis epitelium bronkus mengalami penyesuaian sesuai dengan

fungsinya. Bronkus kiri dan kanan tidak simetris. Bronkus primer(utama) kanan

berukuran lebih pendek , lebih tebal, dan lebih lurus dibandingkan bronkus primer kiri,

hal tersebut karena arkus aorta membelokkan trakea bawah ke kanan. Setiap bronkus

primer bercabang 9-12 kali untuk membentuk bronki sekunder dan tersier dengan

diameter makin kecil. Bronki utama dibagi menjadi bronki sekunder. masing-masing

membentuk satu lobus yaitu 3 di bagian kanan dan 2 dibagian kiri. Bronki sekunder

bercabang menjadi bronki tersier kemudian terus terbagi lagi menjadi sebanyak 23 kali.

Page 41: Latihan SF & PH Lengkap

Gambar 1. Bronki beserta cabang-cabangnya

5. Bedakan antara pleura parietal dengan pleura viseral.

Pleura viseral dan parietal memiliki perbedaan inervasi dan vaskularisasi. Pleura viseral diinervasi saraf-saraf otonom dan mendapat aliran darah dari sirkulasi pulmoner, sementara pleura parietal diinervasi sarafsaraf interkostalis dan nervus frenikus serta mendapat aliran darah sistemik

6. Bandingkan apa yang terjadi saat terjadi pernapasan normal dengan pernapasan kuat.

Pada pernapasan normal, hanya 500 ml udara yang dapat di hirup masuk dan

dihembuskan keluar dengan tenang. Dari 500 ml udara yang dihirup, hanya 350 ml yang

sampai di alveolus, sisanya hanya sampai saluran pernapasan. Jumlah oksigen yang

diperlukan/hari/orang sebesar 300 cc. Sedangkan volume udara yang dapat di capai

masuk dan keluar paru-paru pada penarikan napas paling kuat disebut kapasitas vital

paru-paru. Pada seoranng laki-laki, normal mencapai 4-5 liter dan pada seorang

perempuan 3-4 liter udara.

7. Apakah fungsi spirometer?

Fungsi spirometer yaitu mengukur secara obyektif kapasitas/fungsi paru pada pasien

dengan indikasi medis, atau untuk mengukur volume paru secara statis dan dinamik serta

menilai perubahan atau gangguan pada faal paru. Prinsip spirometri adalah mengukur

Page 42: Latihan SF & PH Lengkap

kecepatan perubahan volume udara di paru-paru selama pernafasan yang dipaksakan

atau disebut forced volume capacity (FVC). Prosedur yang paling umum digunakan

adalah subyek menarik nafas secara maksimal dan menghembuskannya secepat dan

selengkap mungkin. Nilai FVC dibandingkan terhadap nilai normal dan nilai prediksi

berdasarkan usia, tinggi badan dan jenis kelamin. Spirometri dapat dilakukan dalam

bentuk social vital capacity (SVC) atau forced vital capacity (FVC). Pada SCV, pasien

diminta bernafas secara normal 3 kali (mouthpiece sudah terpasang di mulut) sebelum

menarik nafas dalam-dalam dan dihembuskan secara maksimal. Pada FVC, pasien

diminta menarik nafas dalam-dalam sebelum mouth piece dimasukkan ke mulut dan

dihembuskan secara maksimal. Sebelum dilakukan spirometri, terhadap pasien dilakukan

anamnesa, pengukuran tinggi badan dan berat badan. Pada spirometer terdapat nilai

prediksi untuk orang Asia berdasarkan umur dan tinggi badan. Bila nilai prediksi tidak

sesuai dengan standar Indonesia, maka dilakukan penyesuaian nilai prediksi

menggunakan standar Indonesia. Volume udara yang dihasilkan akan dibuat prosentase

pencapaian terhadap angka prediksi.

Pengukuran fungsi paru yang dilaporkan :

1. Forced vital capacity (FVC) adalah jumlah udara yang dapat dikeluarkan secara paksa

setelah inspirasi secara maksimal, diukur dalam liter.

2. Forced Expiratory volume in one second (FEV1) adalah jumlah udara yang dapat

dikeluarkan dalam waktu 1 detik, diukur dalam liter. Bersama dengan FVC  merupakan

indikator  utama fungsi paru-paru.

3. FEV1/FVC merupakan rasio FEV1/FVC. Pada orang dewasa sehat nilainya sekitar 75%

- 80%

4. FEF 25-75% (forced expiratory flow), optional

5. Peak Expiratory Flow (PEF), merupakan kecepatan pergerakan udara keluar dari paru-

paru pada awal ekspirasi, diukur dalam liter/detik.

6. FEF 50% dan FEF 75%, optional, merupakan rata-rata aliran (kecepatan) udara keluar

dari paru-paru selama pertengahan pernafasan (sering disebut juga sebagai

MMEF(maximal mid-expiratory flow)

8. Apakah perbedaan antara volume paru-paru dengan kapasitas paru-paru?

Page 43: Latihan SF & PH Lengkap

Volume paru – paru merupakan volume udara baik hasil inspirasi maupun ekspirasi

selama pernapasan. Volume paru – paru ada 4 jenis yaitu volume tidal, volume cadangan

inspirasi, volume cadangan ekspirasi, dan volume residual.

9. Bagaimana cara menghitung volume respirasi menit?

Kapasitas paru – paru merupakan kombinasi dari jenis volume paru – paru. Kapasitas ada

4 jenis yaitu kapasitas residual fungsional, kapasitas inspirasi, kapasitas vital, dan

kapasitas total paru – paru

10. Bagaimana proses pertukaran gas terjadi selama pernapasan eksternal dan internal?

8. Volume respirasi menit = volume tidal x jumlah pernapasan per menit

Keterangan :

Volume tidal adalah volume udara yang masuk dan keluar paru – paru selama

ventilasi normal biasa. VT pada dewasa muda sehat berkisar 500 ml untuk laki – laki

dan 380 ml untuk perempuan.

1. Toraks adalah rongga tertutup kedap udara sekeliling paru – paru yang terbuka ke

atmosfer hanya melalui jalur system pernapasan.

2. Pernapasan adalah proses inspirasi (inhalasi) udara ke dalam paru – paru dan

ekspirasi (ekshalasi) udara dari paru – paru ke lingkungan luar tubuh.

3. Sebelum inspirasi dimulai, tekanan udara atmosfer (sekitar 760 mmHg) sama

dengan tekanan udara dalam alveoli yang disebut sebagai tekanan intra – alveolar

(intrapulmonar).

4. Tekanan intrapleura dalam rongga pleura (ruang antar pleura) adalah tekanan sub

– atmosfer, atau kurang dari tekanan intra-alveolar.

5. Peningkatan atau penurunan volume rongga toraks mengubah tekanan intrapleura

dan intra-alveolar yang secara mekanik menyebabkan pengembangan atau

pengempisan paru – paru.

6. Otot – otot inspirasi memperbesar rongga toraks dan meningkatkan volumenya.

Otot – otot ekspirasi menurunkan volume rongga toraks.

a. Inspirasi membutuhkan kontraksi otot dan energi.

b. Diafragma yaitu otot berbentuk kubah yang jika sedang relaks akan memipih

saat berkontraksi dan memperbesar rongga toraks ke arah inferior.

Page 44: Latihan SF & PH Lengkap

c. Otot intercostal eksternal mengangkat iga ke atas dan ke depan saat

berkontraksi sehingga memperbesar rongga toraks ke arah anterior dan

superior.

d. Dalam pernapasan aktif atau pernapasan dalam, otot – otot

sternocleidomastoid, pektoralis mayor, serratus anterior, dan otot skalena

juga akan memperbesar rongga toraks.

e. Ekspirasi pada pernapasan yang tenang dipengaruhi oleh relaksasi otot dan

disebut proses pasif. Pada ekspirasi dalam, otot intercostal internal menarik

kerangka iga ke bawah dan otot abdomen berkontraksi sehingga mendorong

isi abdomen menekan diafragma.

11. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi difusi gas? Jelaskan.

Ukuran partikel, Semakin kecil ukuran partikel, semakin cepat partikel itu akan

bergerak, sehinggak kecepatan difusi semakin tinggi.

Ketebalan membran. Semakin tebal membran, semakin lambat kecepatan difusi.

Luas suatu area. Semakin besar luas area, semakin cepat kecepatan difusinya.

Jarak. Semakin besar jarak antara dua konsentrasi, semakin lambat kecepatan

difusinya.

Suhu. Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energi untuk bergerak dengan

lebih cepat. Maka, semakin cepat pula kecepatan difusinya (Adrimarsya, 2012)

12. Pada saat istirahat, berapa banyak molekul O2 yang dapat berikatan dengan molekul

hemoglobin, dalam darah di arteri pernapasan? Berapa banyak dalam darah di vena

pernapasan?

Setiap 100 mm3 darah dengan tekanan oksigen 100 mm Hg dapat mengangkut 19 cc

oksigen. Bila tekanan oksigen hanya 40 mm Hg maka hanya ada sekitar 12 cc oksigen

yang bertahan dalam darah vena. Dengan demikian kemampuan hemoglobin untuk

mengikat oksigen adalah 7 cc per 100 mm3 darah.

Oksigen tidak mudah larut di dalam air. Sekitar 93% plasma adalah air sehingga

untuk memudahkan oksigenisasi darah diperlukan molekul khusus pengikat oksigen,

yaitu hemoglobin. Konsentrasi oksigen (O2) dalam darah, juga disebut kandungan O2

merupakan gabungan O2 yang terikat pada hemoglobin dan O2 yang terlarut dalam

plasma. Volume total O2 dalam sirkulasi darah dapat dihitung dari volume darah dan

Page 45: Latihan SF & PH Lengkap

konsentrasi O2 dalam darah. Jumlah volume O2 dalam darah arteri dan vena adalah 805

mL. Untuk memahami gambaran terbatasnya volume O2, maka ingat bahwa konsumsi O2

seluruh tubuh dari orang dewasa rata-rata saat istirahat adalah sekitar 250 mL/menit.

Artinya, volume total O2 di dalam darah cukup menopang metabolisme aerob hanya

untuk selama 3-4 menit. Jadi jika pasien berhenti napas, kita hanya punya sedikit waktu

yang berharga (hitungan menit) untuk memulai tindakan bantuan napas sebelum

persediaan oksigen dalam darah habis.

13. Apa hubungan antara hemoglobin dan PO2? Bagaimana pengaruh suhu, H+, PCO2, dan

DPG terhadap afinitas hemoglobin terhadap O2?

Gas dapat bergerak dengan cara difusi, yang disebabkan oleh perbedaan tekanan. O2

berdifusi dari alveoli ke dalam darah kapiler paru karena PO2 alveoli > PO2 darah paru.

Lalu di jaringan, PO2 yang tinggi dalam darah kapiler menyebabkan O2 berdifusi ke

dalam sel. Selanjutnya, O2 dimetabolisme membentuk CO2. PCO2 meningkat, sehingga

CO2 berdifusi ke dalam kapiler jaringan. Demikian pula, CO2 berdifusi keluar dari darah,

masuk ke alveoli karena PCO2 darah kapiler paru lebih besar.

Terdapat tiga keadaan penting yang mempengaruhi kurva disosiasi hemoglobin-oksigen:

pH, suhu, dan kadar 2,3-difosfogliserat (DPG);2,3-DPG. Peningkatan suhu atau

penurunan pH menggeser kurva ke kanan. Apabila  kurva bergeser, dibutuhkan  Po2 yang

lebih tinggi agar hemoglobin dapat mengikat sejumlah tertentu O2.

Berkurangnya afinitas hemoglobin terhadap O2 saat pH darah menurun dikenal  sebagai

efek Bohr dan hal ini berkaitan erat dengan kenyataan bahwa hemoglobin

terdeoksigenasi (deoksihemoglobin) lebih aktif mengikat H+ di bandingkan

oksihemoglobin. 2,3 DPG banyak terdapat di dalam sel darah merah. Pada persamaan

ini, peningkatan  konsentrasi 2,3 DPG  akan menggeser reaksi ke kanan, menyebabkan

lebih banyak O2 yang di bebaskan.

14. Apa yang menyebabkan penurunan kapasitas paru-paru saat terjadi penuaan?

Volume dan kapasitas paru menurun: hal ini disebabkan karena beberapa faktor: (1)

kelemahan otot nafas, (2) elastisitas jaringan parenkim paru menurun, (3) resistensi

saluaran nafas (menurun sedikit). Secara umum dikatakan bahwa pada usia lanjut terjadi

pengurangan ventilasi paru.

Page 46: Latihan SF & PH Lengkap

Proses penuaan menyebabkan beberapa perubahan structural dan fungsional pada toraks

dan paru – paru. Kita ketahui bahwa tujuan pernapasan adalah untuk pertukaran oksigen

dan karbondioksida antara lingkungan eksternal dan darah. Pada lansia ditemukan alveoli

menjadi kurang elastic dan lebih berserabut serta berisi kapiler – kapiler yang kurang

berfungsi, sehingga kapasitas penggunaan menurun karena kapasitas difusi paru – paru

untuk oksigen tidak dapat memenuhi permintaan tubuh. Daya pegas paru – paru

berkurang, sehingga secara normal menahan thoraks sedikit pada posisi terkontraksi

disertai dengan penurunan kekuatan otot rangka pada toraks dan diafragma. Karena

dinding toraks lebih kaku dan otot pernapasan menjadi lemah, maka menyebabkan

kemampuan lansia untuk batuk efektif menurun. Sistem respirasi. Pada penuaan terjadi

perubahan jaringan ikat paru. Kapasitas parutetap, tetapi volume cadangan paru

bertambah. Volume tidal bertambah untuk mengompensasi kenaikan ruang rugi paru.

Udara yang mengalir ke paru berkurang. Apabila terjadi perubahan otot diafragma, otot

toraks menjadi tidak seimbang dan menyebabkan distorsi dinding toraks selama respirasi

berlangsung. Kalsifikasi kartilago kosta mengakibatkan penurunan mobilitas tulang

rusuk sehingga ekspansi rongga dada dan kapasitas ventilasi paru menurun.