Lebah Madu (Inspirasi Hidup Beriman Dalam Pendekatan Ilmu Pengetahuan
-
Upload
ahmad-wachidul-kohar -
Category
Documents
-
view
1.679 -
download
6
Transcript of Lebah Madu (Inspirasi Hidup Beriman Dalam Pendekatan Ilmu Pengetahuan
LEBAH MADU DALAM ALLEBAH MADU DALAM ALLEBAH MADU DALAM ALLEBAH MADU DALAM AL----QURAN : QURAN : QURAN : QURAN :
INSPIRASI HIDUP BERIMAN DALAM PENDEKATAN INSPIRASI HIDUP BERIMAN DALAM PENDEKATAN INSPIRASI HIDUP BERIMAN DALAM PENDEKATAN INSPIRASI HIDUP BERIMAN DALAM PENDEKATAN
ILMU PENGETAHUANILMU PENGETAHUANILMU PENGETAHUANILMU PENGETAHUAN
DALAM RANGKA MUSABAQAH KARYA TULIS ILMIAH ALQURAN
(MTQ Mahasiswa Nasional XI Universitas Malikussaleh)
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYAUNIVERSITAS NEGERI SURABAYAUNIVERSITAS NEGERI SURABAYAUNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2009200920092009
OLEH
AHMAD WACHIDUL KOHAR
NIM 073174034
1
LEMBAR PENGESAHAN
LEBAH MADU DALAM AL-QURAN :
INSPIRASI HIDUP BERIMAN DALAM PENDEKATAN ILMU
PENGETAHUAN
dalam Rangka Musabaqah Karya Tulis Ilmiah Al-Quran
(MTQ Mahasiswa Nasional XI Universitas Malikussaleh)
oleh
Ahmad Wachidul Kohar
(073174034)
Surabaya, 25 Mei 2009
Penulis,
Ahmad Wachidul Kohar
NIM 073174034
Pembimbing,
Dr. M. Turhan Yani, MA
NIP 132 299 668
Pembantu Rektor III Unesa,
Prof. Dr. I Nyoman Adika, M.S.
NIP 140046950
Mengetahui,
2
Format Identitas Peserta
Musabaqah Karya Tulis Ilmiah Al-Quran
Nama Peserta : Ahmad Wachidul Kohar
Tempat / Tanggal Lahir : Bojonegoro, 17 April 1989
Jenis Kelamin : laki-laki
Agama : Islam
Jurusan / Prodi : Matematika / Pendidikan Matematika
Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Surabaya
Alamat tempat tinggal : Jalan Ketintang No 123 Surabaya
Alamat Asal : Jalan TGP no 36 Kelurahan Banjarjo, Kecamatan
Bojonegoro, Bojonegoro, Jawa timur
No Handphone : 031 60553237 / 085730238189
Surabaya, 25 Mei 2009
Peserta Lomba,
Ahmad Wachidul Kohar
NIM 073174034
3
KATA MUTIARA
Merenungkan keadaan diri dan para penghuni dunia merupakan cermin yang dengannya; akan tampak jelas berbagai kebaikan yang ada, menggugurkan berbagai kesalahan dan dosa, hati menjadi tenang, memperbaiki kehidupan di hari kiamat, menyadari akhir dari kehidupan, dan menambah jumlah serta bobot amal baik. Dengan tafakur seseorang akan memandang dunia dengan pandangan penuh pelajaran dan sama sekali tak lalai akan
kebesaran Allah SWT.
4
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis sampaikan kepada Allah SWT karena atas segala
limpahan rahmad, taufik dan hidayah-Nya, karya tulis Alquran yang berjudul,
“Lebah Madu dalam Al-Quran : Inspirasi Hidup Beriman dalam
Pendekatan Ilmu Pengetahuan” ini dapat selesai dengan baik. Dengan segala
ketulusan dan kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah terlibat dalam penyelesaian penulisan karya tulis ini.
Akhirnya dengan kerendahan hati, penulis memohon kritik dan saran demi
kesempurnaan karya tulis ini. Semoga karya ini dapat bermanfaat.
Surabaya, Mei 2009
Penulis
5
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN MUSABAQAH KARYA TULIS ILMIAH ALQURAN
IDENTITAS PESERTA MUSABAQAH KARYA TULIS ILMIAH ALQURAN
KATA MUTIARA
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
ABSTRAK
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang…………………………………………………….8
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………..11
1.3 Tujuan ……………………………………………………...……11
1.4 Batasan Masalah…………………………………………….…...11
BAB II TELAAH PUSTAKA
2.1 Kajian Ilmiah Mengenai Lebah Madu
2.1.1 Organisasi Lebah Madu………………………………….12
2.1.2 Struktur Anatomi dan Fisiologi Lebah Madu……………17
2.1.3 Aktivitas Lebah Madu……………………………………20
2.1.4 Produk Lebah Madu……………………………………...27
2.2 Kajian Al-Quran Mengenai Lebah Madu
2.2.1 Pengertian An-Nahl dalam Al-Quran…………………....32
2.2.2 Al-Quran Surat An-Nahl 68-69…………………………..33
BAB III METODE PENULISAN
3.1 Fokus Kajian………………..........................................................35
3.2 Teknik Penulisan…………………………………………………35
3.3 Metode Pengumpulan Data ...........................................................35
3.4 Teknik Analisis Data......................................................................35
3.5 Kerangka Berfikir..........................................................................36
6
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Matematika………………………………………………………31
4.2 Ekonomi………………………………………………………….40
4.3 Sosial……………………………………………………………..41
4.4 Sains……………………………………………………………...49
4.5 Politik…………………………………………………………….52
4.6 Pendidikan ……………………………………………………....58
4.7 Seni…………………………………………………....................59
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan……………………………………………………....61
5.2 Saran……………………………………………………………..62
DAFTAR PUSTAKA
7
LEBAH MADU DALAM AL-QURAN : INSPIRASI HIDUP
BERIMAN DALAM PENDEKATAN ILMU PENGETAHUAN
Oleh :
Ahmad Wachidul Kohar
ABSTRAK
Allah SWT menciptakan alam sebelum kitab-kitab yang berisi wahyu yang
disampaikan kepada manusia lewat rosul-rosul-Nya. Selain ayat kauliyah yang
ditulis melalui kitab-kitab itu, Allah telah menunjukkan kebesaran-Nya di alam
semesta (ayat kauniyyah). Manusia dihantar ke bumi untuk ditugaskan sebagai
kholifah, bertugas memelihara bumi dan seisinya dengan baik. Manusia dibekali
mata, telinga, pikiran, dan seluruh indera agar mereka mampu mengenal alam dan
akhirnya dapat bertafakur untuk mengenal Pencipta Alam. Dengan demikian,
manusia dapat memahami bagaimana seharusnya hidup untuk beriman.
Lebah madu adalah salah satu dari sekian banyak makhluk hidup yang
dibekali Allah kemampuan lebih untuk hidup. Mereka mampu berorganisasi
dengan baik di sarangnya. Kemampuan lain yang dimiliki lebah madu adalah
kemampuan membuat sarang dengan memilih bentuk geometri yang cocok yaitu
bentuk heksagonal pada sel-sel sarangnya. Dalam berhubungan dengan sesama
lebah, mereka juga menggunakan komunikasi yang efektif. Produk yang
dihasilkan lebah seperti madu, lilin, propolis royal jelly, dan beevenom tidak
hanya berguna bagi koloninya sendiri, tetapi juga berguna bagi manusia.
Dalam karya tulis ini akan penulis sajikan inspirasi yang dapat kita peroleh
dari kehidupan lebah madu untuk meningkatkan keimanan kepada Allah. Metode
yang penulis gunakan dalam pemerolehan inspirasi ini adalah dengan mengkaji
kajian ilmiah dan al-Quran dari kehidupan lebah madu secara deskriptif,
kemudian menganalisis sifat-sifat lebah madu yang dapat diambil pelajarannya
bagi manusia dengan menghubungkannya dengan konteks kehidupan manusia
dari sisi ilmu pengetahuan di bidang ilmu matematika, sosial, ekonomi, politik,
sains, seni, dan pendidikan.
Dari penciptaan lebah madu, dapat kita ambil inspirasi untuk hidup beriman
dalam pendekatan ilmu pengetahuan. Pertama, melalui kajian Matematika, lebah
mengajarkan sikap efektif dan efisien. Kedua, dalam bidang ekonomi, lebah
mengajak untuk berprinsip ekonomi dan menjadikan peternakan lebah sebagai
salah satu sumber ekonomi masyarakat. Ketiga, melalui kajian ilmu sosial, lebah
mengajak untuk menerapkan manajemen organisasi yang baik dan meningkatkan
ukhuwah Islamiyah. Keempat, melalui kajian politik, lebah menuntun kita untuk
berpolitik dengan akhlak yang baik serta menjadi pemimpin dan rakyat yang
beriman. Kelima, dalam bidang sains, lebah mengajak bersyukur atas nikmat yang
diberikan Allah dan dapat bersikap produktif dan bermanfaat. Keenam, dalam
bidang pendidikan, materi tentang pelajaran moral pada lebah madu dapat
diselipkan pada mata pelajaran terkait di sekolah. Ketujuh, dalam bidang seni,
lebah banyak memberikan inspirasi kepada manusia untuk membuat karya seni
bangunan yang indah.
8
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Allah menciptakan manusia untuk beribadah kepada-Nya. Hal ini telah
jelas dituliskan dalam QS. Adz-Dzariyat :56. Di dalam ayat lain, QS. Al-Baqarah
: 30, disebutkan bahwa manusia dihantar ke bumi untuk ditugaskan sebagai
kholifah, bertugas memelihara bumi dan seisinya dengan baik. Dari kedua ayat
tersebut dapat kita ambil kesimpulan bahwa untuk dapat beribadah kepada Allah
dengan baik, manusia hendaknya tetap memelihara bumi dan seisinya dengan
baik. Bumi merupakan bagian dari alam semesta yang berisi berbagai makhluk
ciptaan Allah SWT. Allah berfirman dalam ayat-Nya, QS. An- Nahl :13
“Dan Dia (Allah) (menundukkan pula apa yang Dia ciptakan untuk kamu di bumi
ini dengan berlain-lainan macam. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-
benar terdapat tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang mengambil pelajaran.”
Dari ayat di atas, dapat kita ambil salah satu penafsiran bahwa dengan
adanya berbagai macam makhluk yang bertebaran di muka bumi, hendaknya
manusia dapat mengambil pelajaran. Maksudnya adalah manusia dapat
memperhatikan fenomena alam, baik dari makhluk hidup maupun tak hidup.
Dengan fenomena alam ini, manusia dapat mengambil hikmah baik dari sifat-sifat
yang baiknya untuk dapat ditiru dan sifat- sifat buruknya untuk dapat dihindari.
Dalam memperhatikan fenomena alam yang terjadi, manusia memerlukan
ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan berperan penting dalam mengolah,
menginterpretasi, dan memanfaatkan hasil pemikiran terhadap fenomena alam,
untuk kemudian digunakan sebagai alat pemenuhan hidup manusia. Dalam
mengambil pelajaran dari fenomena alam pun demikian. Untuk mendapatkannya,
9
manusia dapat menggunakan ilmu pengetahuan sebagai alat pendekatan melalui
berbagai cabang ilmu pengetahuan seperti matematika, sains, ilmu sosial, ilmu
politik, ekonomi, dan pendidikan.
Salah satu fenomena alam yang patut menjadi perhatian manusia adalah
keajaiban lebah madu. Lebah madu adalah salah satu dari sekian banyak makhluk
hidup yang diciptakan oleh Allah SWT yang diberikan banyak kemampuan.
Kemampuan ini dapat terlihat ketika bagaimana mereka dapat berorganisasi
dengan baik, membuat sarang dengan penuh ketepatan dan keindahan artistik,
berkomunikasi dengan efektif, dan menghasilkan produk yang tidak hanya
berguna bagi koloninya sendiri, tetapi juga bermanfaat bagi makhluk hidup
lainnya. Mereka tidak mungkin dapat hidup dengan demikian teraturnya tanpa
adanya sifat keteraturan yang diberikan oleh tuhan semesta alam, Allah SWT.
Allah berfirman dalam al-Quran, QS. An-Nahl 68-69 :
“Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: Buatlah sarang-sarang di bukit-
bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibuat manusia.” (QS.
16:68)
“Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan
Rabbmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman
(madu) yang bermacam-macam warnanya, didalamnya terdapat obat yang
menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-
benar terdapat tanda (kebesaran Rabb) bagi orang-orang yang memikirkan.”
(QS. 16:69)
10
Karena alasan-alasan tersebut dan didasari oleh adanya kebutuhan untuk
memberikan penekanan yang lebih pada peningkatan kulitas keimanan umat islam
kepada Allah SWT, maka penulis mencoba memberikan gambaran mengenai
pengintegrasian Imtaq-Iptek lewat karya tulis yang berjudul “Lebah Madu dalam
Al-Quran : Inspirasi Hidup Beriman dalam Pendekatan Ilmu Pengetahuan ”.
Penulis ingin mengajak pembaca untuk bertafakur sejenak memikirkan
apa yang telah diciptakan Allah tentang alam, khususnya tentang makhluk cerdas
nan kreatif, lebah madu. Sesungguhnya “Merenung sesaat adalah lebih baik
daripada ibadah satu tahun” (Rosulullah SAW). Di dalam karya tulis ini Insya
Allah akan pembaca dapatkan bagaimana kita memahami tentang kehidupan
lebah madu dan memperoleh wawasan tambahan sebagai bahan inspirasi tentang
bagaimana kita harus hidup untuk beriman.
11
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana kajian ilmiah tentang lebah madu ?
2. Bagaimana pandangan al-Quran tentang lebah madu ?
3. Pelajaran apa yang dapat diambil dari kajian ilmiah dan al-Quran
tentang lebah madu ?
1.3 Tujuan
1. Memberikan informasi kepada umat manusia tentang keunikan
kehidupan lebah madu.
2. Memberikan wawasan bagi umat manusia untuk dapat mengambil
pelajaran dari perilaku hidup lebah madu.
3. Meningkatkan keilmuan, keimanan, dan ketakwaan kepada Allah
SWT.
1.4 Manfaat
1. Menambah wawasan ilmiah bagi umat manusia tentang lebah
madu.
2. Menambah inspirasi bagi umat manusia untuk berperilaku yang
lebih baik dalam kehidupan sehari-hari.
3. Memperkokoh keimanan akan kebesaran Allah SWT.
1.5 Batasan Masalah
Tanpa mengurangi substansi dan tujuan yang ingin dicapai, dalam
karya tulis ini penulis membatasi hanya pada kajian al-Quran dan ilmiah
tentang lebah madu dan karakteristik khusus dari lebah madu yang dapat
diambil pelajarannya bagi manusia dalam pendekatan ilmu matematika,
sosial, politik, ekonomi, politik, sains, seni, dan pendidikan.
12
BAB II
TELAAH PUSTAKA
2.1 Kajian Ilmiah Mengenai Lebah Madu
2.1.1 Organisasi Lebah Madu.
Dalam klasifikasi invertebrata (hewan tak bertulang belakang), lebah
madu digolongkan ke dalam filum Arthropoda. Secara umum ciri-ciri Arthropoda
adalah invertebrata yang tubuhnya beruas-ruas. Dalam golongan ini, lebah madu
dikelompokkan ke dalam Heksapoda / Insecta, dimana ciri khususnya adalah
mempunyai tiga pasang kaki di bagian dada dengan setiap ruas dada satu pasang
dan badab belakang tidak berkaki. Kemudian, lebah digolongkan lagi ke dalam
ordo Hymenoptera. Lebah madu dewasa umumnya memiliki dua pasang sayap
yang berupa selaput tipis yang dikenal sebagai hymen. Mulutnya bertipe
menggigit dan metamorfosisnya sempurna (Istamar Syamsuri, 2005).
Lebah madu termasuk dalam kelompok hewan sosial, dimana
kelompoknya membentuk suatu kerajaan lebah di dalam sarangnya. Sebagai suatu
kerajaan, tentunya ada semacam pengorganisasian dimana strukturnya kompleks
agar kerajaan itu dapat tetap berdiri. Seperti yang dinyatakan oleh Masmimar,
1979, lebah madu hidup di sarangnya yang dihuni oleh bangsanya sekitar 50.000-
100.000 ekor. Di dalam sarang tersebut, mereka membentuk pembagian tugas
yang telah jelas fungsinya masing-masing untuk dibebankan kepada para
penghuni sarang. Jika dikaji secara mendalam, ternyata organisasi lebah madu
sangat rapi dan memiliki disiplin tinggi, artinya setiap lebah madu di dalam
sarang melaksanakan tugasnya sesuai dengan fungsinya masing-masing.
2.1.1.1 Penghuni Sarang
Menurut jenisnya, penghuni sarang lebah dibagi menjadi tiga golongan, yaitu :
• ratu lebah
• lebah jantan
• lebah pekerja
13
Tiga jenis lebah ini memiliki fungsi dan peranan yang berbeda-beda. Berikut akan
dijelaskan ciri fisik dan peranan masing-masing di dalam struktur organisasi
kerajaan lebah madu.
a. Ratu lebah
Dalam kerajaan lebah, yang menjadi pemimpin adalah ratu lebah. Ia
berjenis kelamin betina. Di dalam sarang hanya akan ada satu ratu lebah
dan tidak ada pejantan yang menjadi pemimpin.
Ciri-ciri ratu lebah :
1. Paling besar dan paling indah diantara lebah lainnya dengan
ukuran 3-7 mm.
2. Berwarna merah tua agak kehitam-hitaman.
3. Mempunyai sengat dan dapat menyengat berkali-kali tanpa
mengalami kerusakan tubuh.
4. Umurnya 3-4 tahun, bahkan bisa bertahan sampai 5-6 tahun.
Peranan :
Pekerjaan utamanya adalah bertelur hingga 1000 butir per harinya dengan
satu kali kawin selama hidupnya untuk menetaskan sekian banyak
penghuni sarang lebah, termasuk di dalamnya lebah jantan, lebah pekerja
dan calon ratu.
b. Lebah jantan
Lebah jantan berasal dari telur-telur ratu lebah yang tidak dibuahi. Untuk
dapat bertahan hidup dalam sarang, lebah jantan hanya menggantungkan
hidupnya dari pemberian makanan dari lebah pekerja. Sarang lebah
normal yang aktif mengandung satu ratu, beberapa ratus pejantan dan
beribu-ribu pekerja. (John W. Kimball,2000)
Ciri-ciri lebah jantan :
1. Tubuh lebih kecil sedikit dari ratu kebah, tetapi lebih besar dari
lebah pekerja.
2. Berwaran kehitam-hitaman.
3. Tidak mempunyai alat penyengat.
4. Usia tidak dapat ditentukan secara pasti karena tergantung hal-hal
berikut ini :
14
� Dalam situasi yang normal usia normalnya kira-kira 70 hari.
� Adanya gangguan dari luar, dimakan / dibunuh binatang lain
disebabkan tidak mempunyai sengat.
� Musibah alam, pada waktu masa paceklik bagi lebah, untuk
kelangsungan bagi lebah yang lain maka lebah jantan sengaja
dibunuh oleh penghuni lain.
� Secara naluri, setelah berhasil mengawini ratu lebah, ia akan
mati atau disengat oleh ratu lebah.
� Secara alami, ada kerusakan pada bagian tubuhnya seperti
sayap yang sobek.
Peranan :
Tujuan utama dari hidup lebah jantan adalah dapat mengawini ratu lebah.
Hal ini merupakan prestasi yang luas biasa baginya walaupun akhirnya ia
akan mati. Lebah ini adalah yang paling pemalas diantara jenis lebah
lainnya.
c. Lebah pekerja
Kelompok ini merupakan kelompok yang paling rajin dan disiplin diantara
penghuni sarang lainnya. Mereka berjenis kelamin betina, tetapi tidak
sempurna. Artinya, mereka tidak dapat bertelur seperti ratu lebah.
Jumlahnya paling banyak hingga puluhan ribu ekor.
Ciri-ciri lebah pekerja :
1. Ukurannya paling kecil diantara kelompok lain.
2. Berwarna hitam agak kecoklatan.
3. Memiliki alat penyengat. Dengan alat penyengatnya itu, mereka
dapat melwan apabila ada gangguan dari luar. Namun malang,
setelah mereka berhasil melukai lawannya mereka akan mati dalam
beberapa hari kemudian. Hal ini disebabkan oleh terkoyaknya alat
bagian dalam perut lebah pekerja setelah mengeluarkan jarum
sengatnya dari musuh.
4. Pada kondisi normal umur lebah pekerja tidak lebih dari 70 hari.
15
Peranan :
Mereka mempunyai tugas paling berat diantara yang lain. Tugas ini dapat
dikelompokkan sebagai berikut :
� Tugas pokok
Jika ratu lebah mengisi telur-telur pada tiap-tiap tabung sarangnya,
maka lebah pekerja bertugas mengisi tabung tersebut dengan tepung
sari dan madu. Kemudian setelah penuh, mereka menutupnya dengan
selaput tipis.
� Tugas insidental
Pada suatu saat setelah ratu lebah melakukan perkawinan, lebah
pekerja mencari tempat yang sesuai untuk membuat sarang yang
digunakan untuk menampung telur-telur lebah.
� Tugas rutin
Setiap hari mereka akan keluar dari sarangnya untuk mencari makanan
berupa tepung sari / nektar dari bunga-bunga yang ada di sekitar atau
jauh dari sarang lebah.
Pembagian tugas pada lebah pekerja adalh sebagai berikut :
1. lebah dewasa :Mencari makanan untuk semua penghuni sarang.
2. lebah muda :Sebagai perawat dan penghubung dalam sarang.
3. lebah agak dewasa :Sebagai tentara (penjaga) di dalam sarang dan di
luar sarang jika ada gangguan.
16
2.1.1.2 Reorganisasi Lebah Madu
Siklus hidup lebah madu memang unik. Bagi ratu lebah lama yang sudah
merasa tidak bisa bertelur lagi dan tidak mampu lagi memimpin kerajaan, dengan
penuh kesadaran ia akan ‘mengundurkan diri’ dari jabatan sebagai ratu lebah.
Untuk menggantikan kedudukan itu, akan dipegang oleh calon ratu yang sudah
cukup dewasa.
Masa birahi lebah madu dimulai pada saat calon ratu berusia sekitar 23
hari dan lebah jantan 38 hari sejak telur diletakkan di kantong sarang. Pada saat
calon ratu akan melakukan perkawinan dengan lebah jantan, ia akan mengadakan
penerbangan setinggi-tingginya ke udara dan diikuti oleh ratusan lebah,
khususnya lebah jantan. Bagi lebah jantan yang dengan keahliannya dapat lebih
cepat mendekati calon ratu, maka ia akan dapat mengawininya. Perkawinan itu
disaksikan oleh semua lebah yang mengikutinya.
Setelah selesai melakukan perkawinan, lebah pekerja telah akan sibuk
membuat sarang baru untuk dijadikan bagi calon penghuni baru yang akan
ditelurkan oleh calon ratu lebah yang sekarang telah resmi menjadi ratu lebah
yang baru.. Untuk itu, di sinilah terlihat bagaimana pekerja bekerja dengan penuh
rasa tanggung jawab dan melakukannya dengan kerja sama. Seluruh sperma lebah
jantan yang telah diberikan ke ratu lebah disimpan dalam alat penampung sperma
yang disebut spermatheca. Kemudian, ratu lebah akan menelurkan penghuni-
penghuni baru yaitu lebah yang baru hingga 1000 butir setiap hari. Setelah
tugasnya selesai, sang ratu akan meninggalkan sarang dan tidak akan pernah
kembali karena mati.
Telur itu disimpan di lubang-lubang yang telah disediakan khusus untuk
menampungnya hingga menetas. Telur-telur itu akan menjadi kepompong dan
akhirnya akan menjelma menjadi lebah-lebah pekerja, lebah jantan, dan lebah
calon ratu (Masmimar, 1979). Kita dapat melihat betapa tinggi budi pekerti ratu
lebah. Ia sendiri yang akan melahirkan calon penghuninya.
17
2.1.2 Struktur Anatomi dan Fungsi Tubuh Lebah Madu
2.1.2.1 Struktur Anatomi
a.) Kepala (cepal)
Pada kepala lebah terdapat sepasang antena/sungut yang lurus
memanjang. Alat ini berfungsi sebagai pembau dan peraba. Bagian mulut lebah
terdapat indra perasa yang mampu membedakan rasa manis, asam, asin, dan pahit
seperti manusia. Ambang lebah terdapat sepasang asam dan asin lebih rendah
daripada manusia, sedang ambangnya terdapat pahit dan manis lebih tinggi
(JohnW. Kimball, 2000). Ambang yang lebih tinggi terdapat manis ini agaknya
penting bagi lebah madu untuk menghindari pengumpulan nektar yang terlalu
encer untuk diubah secara efisien manjadi madu di perutnya.
Pada umumnya mata Insecta termasuk lebah madu adalah mata
majemuk/mata faset. Mata faset adalah terdiri sari suatu bangunan yang besar
serta mengkilat yang disebut Ommatida (T. Soeyanto, 1985) (jamak :
ommatidium). Permukaan sebelah luarnya terdiri dari bidang yang berbentuk
heksagonal/segienam. Setiap Ommatida berfungsi sendiri-sendiri. Di dalamnya
terdapat lensa cembung bikonveks yang dinamakan kornea. Mata faset dapat
digunakan untuk ke segala arah (Istamar Syamsuri, 2005).
b.) Leher (thoraks)
Letak thoraks adalah antara kepala dan perut yang terdiri dari tiga ruas
yaitu; prothoraks, mesothoraks dan metathoraks. Di setiap ruas terdapat kaki,
sedangkan sayap terdapat pada ruas meshothoraks dan methathoraks.
� Kaki
Fungsi setiap kaki pada ruas pada tubuh lebah madu :
a.) Kaki prathoraks
1.) Mengumpulkan madu.
2.) Membersihkan antenna dari kotoran.
b.) Kaki tarsus
Memindahkan serbuk sari dari kotoran lain dengan matanya.
c.) Kaki metathoraks
1.) Penyikat dan wadah tepung sari.
2.) Pengangkut tepung sari ke dalam sarang.
18
Pada umumnya fungsi kaki lebah adalah mengambil nektar dari bunga.
Lebah juga membantu proses penyerbukan bunga, karena pada saat lebah pindah
dari bunga satu ke bunga yang lain, ia juga membawa serbuk sari dari bunga yang
telah dihinggapi.
� Sayap
Fungsi sayap pada lebah :
1.) Alat untuk terbang.
2.) Sebagai kipas angin untuk menurunkan suhu ruangan.
3.) Penghapus kotoran/ debu di dalam sarang.
c.) Perut (abdomen)
Abdomen terdiri dari 8 atau bahkan 9 ruas. Namun yang tampak jelas hanya
5 atau 6 ruas saja. Pada bagian belakang terdapat alat penyengat yang
dimiliki oleh ratu lebah dan lebah pekerja.
Gambar 2.2 Anatomi tubuh lebah madu(T. Soeyanto, 1985)
Keterangan :
I. Bagian kepala(Caput)
II. Bagian leher (Thoraks)
III. Bagian Perut (Abdomen)
A. Segmen prothorax
B. Segmen mesotorax
C. Segmen metathorax
a. Kaki prothorax
b. Kaki mesothorax
c. Kaki metathorax
1. Antena 9. Velum
2. Mata majemuk 10. Labium
3. Tibia 11. Tarsus
4. Tarsus 12. Kuku
5. Velum 13. Abdomen dengan ruasnya
6. Coxa 14. Sisik penghasil lilin
7. Trochanter 15. Auricle
8. Femur 16. Antup
Gambar 2.1 Struktur anatomi lebah madu (T. Soeyanto, 1985)
19
2.1.2.2 Fisiologi Lebah madu
1.) Sistem Respirasi
Lebah madu termasuk Insekta, oleh karena itu mereka juga bernafas dengan
trakea yang berupa pembuluh udara bercabang di kanan-kiri tubuhnya yang
akhirnya berakhir pada tempat yang disebut spirakel. Oksigen masuk melalui
spirakel menuju saluran trakea dan masuk ke jaringan tubuh.
2.) Sistem transportasi
Sistem peredaran darah lebah madu adalah terbuka. Darah tidak lagi
mengedarkan oksigen melainkan hanya mengedarkan sari-sari makanan, karena
tugas tersebut sudah digantikan oleh trakea.
3.) Sistem Ekskresi
Alat ekskresi berupa pembuluh malpighi yang berfungsi mengumpulkan sisa
metabolisme cair untuk kemudian dimasukkan ke dalam usus dan selanjutnya
dikeluarkan lewat anus.
4.) Sistem Pencernaan
Makanan masuk dari mulut ke esophagus, ke dalam lambung dan berakhir di
anus posterior.
5.) Sistem Syarat dan Indera
Termasuk system saraf tangga tali. Alat indera peraba dan perasa berada
pada antenna sedangkan matanya adalah faset.
20
2.1.3 Aktivitas Lebah Madu
2.1.3.1 Pembuatan Sarang
Setiap makhluk hidup yang diciptakan oleh Allah SWT tentu akan
dibekali segala hal yang dibutuhkan oleh makhluk hidup itu. Sejak menetas dan
keluar dari telurnya, Allah telah membekali lebah madu dengan segala macam
sifat naluriah yang menjadi pedoman dalam hidup lebah madu.
Dengan sekitar 7000 sel otak yang dimiliki oleh lebah, mereka tidak
kurang akal dalam menghadapi tuntutan hidupnya. Salah satu aktivitas lebah
madu yang menakjubkan adalah ketika bagaimana mereka dapat mengekspresikan
keahliannya dalam membuat sarang. Sarang dibuat setelah sesaat ratu lebah
melakukan perkawinan dengan lebah jantan. Lebah pekerja yang puluhan ribu itu
akan bekeja sama dalam membuat sarang baru.
Di sini akan coba penulis paparkan beberapa keunikan lebah madu dalam
membuat sarang.
a) Bentuk segienam / heksagon sel sarang.
Lebah adalah arsitek yang sangat mahir dalam merencanakan pembuatan
suatu bangunan yang kokoh dan artistik. Mereka dapat membangun sarangnya
dengan penuh ketelitian dengan bentuk dan sudut yang tepat heksagonal (segi
enam).
Lebah pekerja mengeluarkan lembaran-lembaran lilin yang tipis tetapi keras
dari perutnya., kemudian memamahnya dengan mulut hingga lunak dan mudah
dibentuk sesuai dengan kehendaknya. (Ahmad Mustafa Al-Maraghi, 1992).
Jika diteliti secara mendalam, ternyata lebah tidak membuat sarang dengan
sekedarnya saja , tetapi mereka memang sengaja memilih bentuk yang sesuai
untuk lubang-lubang sarang yang mereka buat. Bentuk geometris yang dipilih
lebah untuk digunakan sebagai bentuk lubang sel-sel sarangnya adalah
heksagonal. Bukan tanpa alasan, atas wahyu Allah SWT lebah memilih bentuk
ini. Menurut ahli Matematika, struktur segienam adalah bentuk geometris yang
paling cocok untuk memanfaatkan setiap area unit secara maksimum.
21
Berikut ini akan dijelaskan beberapa keunggulan bentuk ini bagi sarang
lebah
1) Bentuk heksagon tidak membentuk celah di antara lubang-lubang
sel.
Jika kita perhatikan, apabila bentuk heksagonal ini dengan sudut yang
tepat (600) dikumpulkan maka tidak mungkin ada celah di antara lubang
sehingga tidak ada ruang di dalam sarang yang tidak berguna. Lain halnya
dengan apabila menggunakan bentuk lain seperti lingkaran atau segilima,
maka di antaranya akan terbentuk celah.
Gambar 2.2 bentuk heksagonal terbukti lebih menguntungkan dari bentuk lain
(Harun Yahya, 2002)
2) Bentuk heksagon merupakan bentuk dengan kapasitas ruang besar
dan keliling sedikit.
Bisa saja lebah membuat lubang sarang dengan bentuk lain seperti segitiga
atau persegi yang tidak membentuk celah. Tetapi, mereka tidak
melakukannya karena mereka sadar betul bahwa bekerja itu membutuhkan
efisiensi dan efektifitas. Dengan bentuk heksagonal ini mereka akan
memperoleh area sarang dengan kapasiatas ruang besar, tetapi dengan bahan
baku yang lebih sedikit dibandingkan apabila mereka menggunakan bentuk
lain seperti segitiga atau persegi. Dengan demikian, sarang akan terbuat
dengan lebih cepat dan tidak perlu mengeluarkan bahan baku (lilin) dalam
jumlah besar.
22
Gambar 2.3
Perbandingan antara berbagai bidang datar menunjukkan heksagonal memiliki
kapasitas yang lebih besar dan keliling yang kecil dibanding yang lain. (Harun
Yahya, 2002)
Keistimewaan lain yang dimiliki lebah madu adalah pada saat merka
mulai membangun sarang, mereka akan mulai membuatnya dari tiga atau
empat titik yang berbeda. Kemudian dari titik itu akan dibuat sarang sampai
bertemu pada satu titik yang tepat tanpa ada kekacauan sedikit pun pada
bentuk maupun sudutnya.
Gambar 2.4 Pembuatan sarang dimulai dari bebrapa titik yang berbeda
(Harun Yahya, 2002)
23
b) Kemiringan sudut antara sarang bagian belakang dengan sarang depan.
Untuk menghindari keluarnya madu atau telur-telur dari sarang maka lebah
membuat sarang dengan kemiringin sudut 13o terhadap bidang horizontal
Gambar 2.5 Tampak samping : sarang lebah dibuat sudut 13 0 antara kemiringan
sarang terhadap bidang horisontal (Harun Yahya, 2002)
c) Pengaturan kelembaban dan ventilasi
Kelembaban sarang, yang membuat madu memiliki kualitas perlindungan
tinggi, harus dijaga pada batas-batas tertentu. Pada kelembapan di atas atau di
bawah batas ini, madu akan rusak serta kehilangan kualitas perlindungan dan
gizinya. Begitu juga, suhu sarang harus 35 0C selama sepuluh bulan pada tahun
tersebut. Untuk menjaga suhu dan kelembaban sarang ini pada batas tertentu, ada
kelompok khusus dari lebah pekerja muda yang bertugas menjaga ventilasi. Jika
hari panas, terlihat lebah sedang mengatur ventilasi sarang. Jalan masuk sarang
dipenuhi lebah. Sambil menempel pada struktur kayu, mereka mengipasi sarang
dengan sayap. Dalam sarang standar, udara yang masuk dari satu sisi terdorong
keluar pada sisi yang lain. Lebah ventilator yang lain bekerja di dalam sarang,
mendorong udara ke semua sudut sarang. Sistem ventilasi ini juga bermanfaat
melindungi sarang dari asap dan pencemaran udara.(
http://www.melanicyber.com/portal/)
24
2.1.3.2 Komunikasi Antar Lebah Madu
1. Komunikasi Antar Lebah Madu Dalam Mencari Makanan
Salah satu tugas rutin lebah pekerja adalah mencari makanan. Mereka harus
terbang menempuh jarak dan menjelajahi wilayah luas hingga jarak 800 m dari
sarang demi mengumpulkan nektar.
Dalam kelompok lebah pekerja, terdapat lebah pemandu yang bertugas
mencari daerah makanan. Setelah mereka mengetahui tempat adanya makanan,
mereka segera kembali ke sarang untuk memberi tahu teman-temannya untuk
datang ke tempat itu. Di sinilah letak keunikannya. Dengan membawa nektar
sebagai buktinya, lebah pemandu akan kembali ke sarang. Lalu, dengan
melakukan gerakan tarian yang disebut tarian goyang lebah, seakan-akan mereka
memberi tahu tentang (1) makanan ada, (2) arah makanan dari sarang, dan (3)
jarak makanan.
Dengan sumber makanan yang sudah ditetapkan oleh lebah pemandu, arah
tarian itu berubah menurut sudut yang sama dengan matahari dan arah sumber
makanan. Jika sumber makanan ada dalam arah yang sama seperti matahari,
mereka mengarahkan bagian lurus ke atas dan tarian goyang itu ke bawah dengan
kepalanya yang tegak.
Gambar 2.6 Tarian goyang lebah madu untuk menentukan arah makanan
25
Gambar 2.7
Hubungan antara sudut tarian pada sisi vertikal dan letak matahari berkenaan dengan
lokasi makanan. Bila makanan dan matahari berada dalam arah yang sama, bagian lurus
tariannya diarahkan ke atas. Bila makanan itu bersudut sedikit ke kanan atau ke kiri dari
matahari, maka lebah mengarahkan bagian lurus tariannya pada sudut yang sama ke
kanan atau ke kiri dari vertikalnya (John W, Kimball, 2000)
Untuk memperoleh makanannya, lebah tidak cukup hanya mengetahui arah
sumber makanan saja. Mereka juga perlu mengetahui berapa jarak yang yang
harus ditempuh dari tempat sumber makanan ke sarang. Untuk ini, mereka
menggunakan gerakan tubuh tertentu, yakni dengan menggoyangkan bagian
bawah tubuhnya dan menimbulkan aliran udara. Misalnya, untuk menjelaskan
jarak 250 m, seekor lebah pemandu menibaskan bagian bawah tubuhnya sebanyak
lima kali dalam setengah menit. Dengan demikian, lokasi pasti sumber makanan
tersebut dapat dijelaskan dengan terperinci, baik tentang arah maupun jaraknya.
Lebah madu memiliki cara yang efektif agar pencarian makanan tidak
menghabiskan banyak waktu dan tenaga. Sekuntum bunga yang telah dikunjungi
dan diambil nektarnya oleh seekor lebah, akan diberi tanda khusus berupa tetesan
berbau khas. Tetesan ini berguna sebagai penanda bahwa bunga itu telah diambil
nektarnya oleh lebah lain. Oleh karena itu, bunga itu tidak perlu dikunjungi lagi
dan lebah segera mencari bunga lain.
26
2. Komunikasi Antar Lebah Madu Dalam Menentukan tempat tinggal
baru.
Seperti firman Allah dalam QS. An-Nahl : 68, Allah telah memberi petunjuk
kepada lebah madu untuk membuat sarang-sarangnya di pohon, di bukit-bukit
atau di tempat yang dibuat manusia. Agaknya petunjuk ini memang penting bagi
lebah madu untuk menentukan tempat tinggal yang ideal yaitu tempat yang
terdapat cukup banyak makanan di sekitar sarangnya.
Selain digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai daerah makanan,
tarian goyang lebah juga digunakan lebah madu untuk mencari tempat tinggal
baru. Untuk mendapatkan tempat yang ideal, ratusan lebah pekerja bertindak
sebagai pengintai dengan tugas menyelidiki keberadaan tempat tinggal yang
cocok di sekitar sarang lama. Jika mereka telah merasa menemukan tempat yang
cocok mereka memberitahukan hal itu ke koloninya yang berada di sarang lama
dengan tarian goyang lebah.
Pertunjukan tarian goyang lebah oleh para lebah pengintai disaksikan oleh
ratu lebah, lebah pejantan, dan lebah pekerja lain yang berada di sarang lama.
Para lebah pengintai berlomba-lomba mencari perhatian mereka dengan cara
meningkatkan kualitas tariannya. Hal yang menarik dalam persaingan ini adalah
ketika lebah pengintai merasa bahwa ada lebah pengintai lain yang menemukan
sarang yang lebih baik dari yang ia temukan, ia akan ikut mendukung lebah
pengintai itu dengan ikut mengunjungi tempat yang dimaksud. Untuk
mendapatkan lokasi mana yang terpilih, para lebah pengintai akan ”berkoalisi”
dengan lebah pengintai lain sehingga jumlah yang mendukung sebuah lokasi ideal
akan memenuhi jumlah mayoritas.
Persaingan akan semakin lama jika lokasi yang ditawarkan semakin banyak,
sedangkan lebah-lebah pengintai mulai membangun koalisi-koalisi antar mereka
sendiri. Pilihan akan semakin mengerucut hingga hanya terdapat dua lokasi yang
hampir sederajat kualitasnya. Untuk menentukan lokasi mana yang dipilih oleh
lebah-lebah lain yang menunggu di sarang, lebah pengintai akan menari dengan
lebih banyak putaran pada lokasi yang lebih bagus, sedangkan lebah pengintai
lain akan menari dengan lebih sedikit putaran pada lokasi yang kurang bagus.
27
2.1.4 Produk Lebah Madu
Madu. Madu merupakan produk utama dari lebah madu. Telah banyak
diketahui manfaat lebah madu untuk kesehatan. Madu merupakan pengobatan yang
dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Dari Ibnu Abbas r.a. Rasulullah bersabda :
"Kesembuhan (obat) itu ada pada tiga hal; dengan minum madu, pisau hijamah
(bekam), dan dengan besi panas”. Diantara penyakit yang dapat disembuhkan
lewat produk lebah madu yang satu ini adalah demam, tipus, radang paru-paru ,
radang otak, lemah jantung, penyakit kulit, mata, luka, penyakit saluran
pencernaan seperti gigi berlubang, infeksi lambung dan usus, diare, dan TBC.
Di dalam madu terkandung beragam zat gizi dan non gizi yang potensial
untuk memelihara kesehatan. Komposisi zat gizi utama madu adalah karbohidrat,
seperti fruktosa sebanyak 41.0%, glukosa 35%, sukrosa 1.9%, dan dekstrin 1.5%.
Zat gizi lainnya adalah mineral, seperti kalsium, fosfor, natrium dan besi. Vitamin
B1, B2, B3, B6, C dan E juga terkandung di dalam madu. Sedangkan kandungan
non gizi yang bermanfaat di dalam madu adalah enzim amilase yang berfungsi
mencerna karbohidrat. Enzim protease membantu pencernaan protein, enzim
laktase si pencerna laktosa susu serta enzim lipase yang berfungsi sebagai
pencerna lemak. (http://myhobbyblogs.com)
Berikut keistimewaan-keistimewaan madu :
Mudah dicerna: Karena molekul gula pada madu dapat berubah menjadi gula
lain (misalnya fruktosa menjadi glukosa), madu mudah dicerna oleh perut yang
paling sensitif sekalipun, walau memiliki kandungan asam yang tinggi. Madu
membantu ginjal dan usus untuk berfungsi lebih baik.
Rendah kalori: Kualitas madu lain adalah, jika dibandingkan dengan jumlah gula
yang sama, kandungan kalori madu 40% lebih rendah. Walau memberi energi
yang besar, madu tidak menambah berat badan.
Berdifusi lebih cepat melalui darah: Jika dicampur dengan air hangat, madu
dapat berdifusi ke dalam darah dalam waktu tujuh menit. Molekul gula bebasnya
membuat otak berfungsi lebih baik karena otak merupakan pengonsumsi gula
terbesar.
28
Membantu pembentukan darah: Madu menyediakan banyak energi yang
dibutuhkan tubuh untuk pembentukan darah. Lebih jauh lagi, ia membantu
pembersihan darah. Madu berpengaruh positif dalam mengatur dan membantu
peredaran darah. Madu juga berfungsi sebagai pelindung terhadap masalah
pembuluh kapiler dan arteriosklerosis.
Membunuh bakteri: Sifat madu yang membunuh bakteri disebut "efek inhibisi".
Penelitian tentang madu menunjukkan bahwa sifat ini meningkat dua kali lipat
bila diencerkan dengan air. Sungguh menarik bahwa lebah yang baru lahir dalam
koloni diberi makan madu encer oleh lebah-lebah yang bertanggung jawab
merawat mereka-seolah mereka tahu kemampuan madu ini.
Meningkatkan daya tahan tubuh
Seorang ilmuwan dari Universitas California di Davis mengatakan bahwa dengan
mengkonsumsi madu dapat memperkuat sistem kekbalan tubuh terhadap penyakit
di dalam tubuh. Mekanisme kerjanya, madu meningkatkan kadar antioksidan
dalam tubuh. Menurut para ahli, zar tersebut bisa memperkecil ancaman berbagai
penyakit ganas dan menekutkan seperti kanker, jantung, gangguan otak, dan
penyakit paru-paru. ( Said Hammad, 2009:81)
Gambar 2.8 Madu memiliki kandungan zat yang berguna bagi kesehatan
(http://myhobbyblogs.com)
Sungguh benar ayat yang mulia :
“..Di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia “(An-Nahl 69)
29
Lilin Lebah (bee wax). Lilin lebah adalah bahan utama untuk membangun
sarang. Dalam membuat produk ini, lebah pekerja mengunyah banyak madu.
Madu akan diubah menjadi energi dan lilin ketika mereka bekerja bahu mambahu
membangun sarang secara vertikal. Sarang akan selesai dikerjakan dalam waktu
48 jam. Selain dimanfaatkan oleh lebah sendiri, lilin lebah juga dimanfaatkan
manusia untuk bahan pembatik, pembuat lilin penerang , dan pelengkap untuk
bahan kecantikan seperti lotion dan lipstick.
Propolis. Propolis adalah zat yang diekstrak dari resin yang dikumpulkan oleh
lebah pekerja khusus yang tugasnya mencari resin dari daun yang baru tumbuh
dan bagian kulit batang pohon tertentu. Untuk memperoleh propolis, resin
diproses dengan lilin, madu, dan sejumlah enzim.
Propolis digunakan lebah untuk menambal sarang yang bocor dan untuk
membingkai bangkai binatang penggangu yang masuk ke sarang. Hal ini
bertujuan agar bangkai itu tidak membusuk sehingga dapat menyebabkan
munculnya bakteri yang membahayakan bagi sarang dan penghuninya. Hal ini
sejalan dengan apa yang dikatakan oleh Prof. Dr. Said Hammad dalam bukunya
”99 Resep Sehat dari Madu” bahwa sarang lebah merupakan ruangan yang paling
steril di dunia.
Proses Pembuatan MaduProses Pembuatan MaduProses Pembuatan MaduProses Pembuatan Madu
Dalam sehari, seekor lebah madu dapat mengunjungi 100-1500 bunga
dengan kecepatan 13-15 m per jam untuk mengambil nektar. Sekitar 79 mg
nektar yang diperolehnya setara dengan berat tubuhnya. Nektar itu dikunyah
dan diproses di dalam perutnya secara kimiawi kurang lebih selama setengah
jam. Sesampai di sarang hasil pengolahan nektar tadi diteteskan ke sel-sel
penimbun makanan. Setelah itu, lebah mengipasinya dengan sayap agar nektar
cepat mengental. Untuk selanjutnya nektar inilah yang kita sebut sebagai madu.
Lebah juga mempunyai cara tersendiri untuk menjaga madu agar tetap terjaga
dengan baik. Mereka melakukan semacam ‘pembalsaman’ dengan cara menutup
madu dalam sel-sela tadi dengan lilin lebah .
30
Gambar 2.9. propolis (www.propolisdiamond.org)
Selain untuk koloninya sendiri, propolis juga berguna bagi kesehatan manusia,
seperti untuk antibiotik, anti peradangan pada infeksi dan luka, penetral racun dan
membersihkan penyakit yang disebakan oleh bakteri seperti tipus dan diare .
Royal Jelly. Royal jelly adalah kelenjar yang diproduksi sebagai makanan khusus
untuk ratu lebah. Makanan ini menentukan masa depan ratu lebah. Jika ia diberi
makanan ini sepanjang fase larvanya, maka umurnya akan lebih panjang dan
indung telurnya akan matang dengan sempurna.
Gambar 2.10. : royal jelly (www.naturallyleslie.blogspot.com)
Produk ini telah diteliti oleh sejumlah ilmuwan dan ternyata produk ini mewakili
komponen pokok penunjang kehidupan, seperti 66,05% air, 12,34% protein,
5,46% lemak, 12,49% karbohidrat, dan 0,82% karbon. (Said Hammad, 2009: 28).
Komposisi kandungan gizi seperti ini sangat bermanfaat untuk manusia seperti
untuk merawat kulit, menguatkan sistem syaraf, mempercepat pertumbuhan,
mengobati gangguan mental pada orang dewasa, menjaga vitalitas, menjaga daya
tahan tubuh, dan menambah selera makan.
Bee pollen. Pollen adalah serbuk sari bunga. Selain menghisap madu, lebah juga
mengumpulkan serbuk sari. Bee pollen mengandung asam amino, vitamin,
mineral, enzim, koenzim, aam lemak esensial, karbohidrat, dan 30 % protein.
Khasiat produk ini diantaranya adalah untuk meningkatkan IQ, mencegah
31
serangan kanker, mengobati impotensi, diabetes, hipertensi, dan anemia. (Said
Hammad, 2009:37)
Gambar 2.11 : bee pollen (www. aloeveraherbals.co.in)
Racun lebah (bee venom). Akhir-akhir ini pengobatan melalui sengatan lebah
mulai banyak dikembangkan. Prof. Dr. Said Hammad mengatakan bahwa
sengatan lebah dapat menghilangkan kontraksi syaraf, menyembuhkan pandangan
yang kabur, alergi, asma, kebotakan, pusing, telinga berdengung, gondok, detak
jantung tidak stabil, sakit leher, sembelit, dan pembengkakan saluran pencernaan.
Gambar 2.12 : terapi sengat lebah (www. mediaindonesia.com)
Maha besar Allah atas segala kekuasaan-Nya. Atas izin-Nya, banyak
penyakit manusia berhasil disembuhkan lewat produk-produk lebah madu
sedangkan Allah adalah Dzat Yang Maha Menyembuhkan (Asy-Syafi).
32
2.2 Kajian Al-Quran Mengenai Lebah Madu
2.2.1 Pengertian An-Nahl dalam Al-Quran
Di dalam al-Quran, surat An-Nahl termasuk dalam surat Makkiyah, karena
diturunkan oleh Allah di Mekkah. Topik-topik yang dibahas dalam surat ini
banyak yang ditampilkan dalam konteks ayat Kauniyyah, yaitu ayat-ayat yang
berbicara tentang alam semesta. Bagian-bagian alam semesta seperti langit dan
bumi, matahari dan bulan, siang dan malam, gunung dan laut, tumbuh-tumbuhan,
dan hewan tidak luput dibahas dalam surat ini. Pada umumnya, ayat-ayat ini
mengajak manusia untuk mengamati dan akhirnya dapat membuka rahasia di
balik fakta ilmiah yang tidak diungkap, kecuali pada masa-masa terakhir ini saja.
Lebih lanjut mengenai fakta ilmiah yang diungkap dalam surat An-Nahl
adalah ’An-Nahl’ itu sendiri, yaitu lebah. Lebah merupakan salah satu makhluk
Allah yang memiliki banyak keistimewaan yang mampu membuat manusia
terkagum-kagum. Agaknya penyebutan nama surat An-Nahl (lebah) dalam al-
Quran tidak hanya menunjukkan penghormatan terhadap lebah atas segala
kemukjizatannya saja, tetapi lebih dari itu karena beberapa pertimbangan. Seperti
yang dikatakan oleh Abd. Al-Mun’im Al-Hefni, seorang guru besar lebah dan
serangga, Fakultas Pertanian, Universitas Al Azhar, Mesir, pertimbangannya
adalah sebagai berikut :
1. Keterdahuluan al-Qur'an dalam menyebutkan beberapa rincian tentang
dunia lebah dan tempat tinggalnya, sekalipun diketahui pada masa
wahyu diturunkan, namun ia tidak dipahami dengan pemahaman
mendalam seperti yang dilakukan oleh manusia kontemporer hari ini.
2. Dunia lebah itu luas yang penuh fakta ilmiah yang tabiat aslinya tidak
mungkin disingkapkan sepanjang waktu dan ia mampu sepanjang fase
sejarah sebagai bahan untuk meyakinkan kebenaran agama ini dan
inilah segi lain keajaiban ilmiah al-Qur'an dalam bidang dunia lebah.
33
2.2.2 Al-Quran Surat An-Nahl 68-69
“Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: Buatlah sarang-sarang di
bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibuat manusia.”
(QS. 16:68)
“Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan
tempuhlah jalan Rabbmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu
keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, didalamnya terdapat
obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu
benar-benar terdapat tanda (kebesaran Rabb) bagi orang-orang yang
memikirkan.” (QS. 16:69)
Pada pembukaan QS. An-Nahl : 68 , dikatakan bahwa “Dan Tuhanmu
mewahyukan kepada lebah“. Kata ’-mu’ di sini menunjukkan orang kedua, yaitu
Rasulullah SAW yang mewakili kepribadian manusia. Hal ini menunjukkan
adanya hubungan pertalian Rasulullah dengan Allah sebagai pemuliaan dan
penghormatan. Kemudian dikatakan pula bahwa lebah madu diperintah untuk
membuat sarang-sarang di bukit, pohon, dan tempat yang dibuat manusia. Sarang
lebah madu dapat dikatakan sebuah rumah karena memenuhi syarat sebagai
rumah yang ideal. Di dalam rumah itu, selain rumahnya yang kokoh itu sendiri,
juga terdapat sistem organisasi masyarakat yang sungguh menakjubkan. Kata
’Anittakhidziy” yang berarti ”Buatlah...” mengindikasikan bahwa perintah yang
34
diberikan adalah untuk lebah pekerja. Kata ini bermakna muannats (perempuan).
Agaknya hal ini cocok dengan tabiat lebah madu, bahwa yang membuat sarang-
sarang adalah lebah betina sebagai lebah pekerja.
Pada QS. An-Nahl:69, diterangkan bahwa dari perut lebah keluar
minuman (madu) yang dapat menyembuhkan bagi manusia. Fakta-fakta ilmiah
yang telah dibahas pada bab sebelum ini, telah cukup membuktikan bahwa tidak
ada keraguan sedikit pun ayat-ayat al-Quran mengenai keajaiban madu. Padahal,
ketika pertama kali ayat ini turun, manusia belum mengetahui secara luas tentang
keajaiban madu ini. Pengetahuan ilmiah tentang ini baru diperoleh pada zaman
modern seperti saat ini.
Pada bagian akhir QS. An-Nahl 69 : ini, Allah mengingatkan kita bahwa
keajaiban penciptaan lebah madu terdapat tanda-tanda kebesaran-Nya. Untuk itu,
kita sebagai makhluk yang beriman seharusnya dapat mengambil dari keajaiban
ini, untuk kemudian dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Jika kita bandingkan antara kajian ilmiah dan kajian al-Quran tentang
lebah madu dengan segala sifatnya. Maka tidak akan kita dapatkan sedikit pun
kontradiksi di antaranya. Hal ini menunjukkan bahwa kandungan al-Quran tidak
ada yang bertentangan dengan fakta ilmiah sehingga keduanya dapat terus
beriringan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan.
Allah berfirman dalam QS. An-Nisa’ : 82
”Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran? Kalau kiranya Al
Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang
banyak di dalamnya.”(QS. An-Nisa’ : 82)
35
BAB III
METODE PENULISAN
3.1 Fokus Kajian
Fokus kajian karya tulis ilmiah al-Quran ini membahas tentang lebah
madu dalam al-Quran perspektif ilmu pengetahuan (Matematika, Ekonomi,
Sosial, Politik, Sains, Pendidikan, dan Seni)
3.2 Teknik Penulisan
Teknik penulisan yang digunakan penulis dalam penyusunan karya tulis
ilmiah al-Quran ini adalah dengan mengkaji secara ilmiah tentang kehidupan
lebah madu dalam al-Quran secara deskriptif, kemudian menganalisis sifat-sifat
lebah madu yang dapat diambil pelajarannya bagi manusia dengan
menghubungkannya dengan konteks kehidupan manusia dari sisi ilmu
pengetahuan di bidang ilmu matematika, sosial, ekonomi, politik, sains,
pendidikan, dan seni.
3.3 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan karya tulis ini
adalah telaah literatur yaitu dengan mempelajari berbagai literatur seperti buku,
jurnal, al-Quran, hadits, dan internet.
3.4 Teknik Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan cara menelaah data yang diperoleh dari
studi literatur dengan cara menggabungkan teori dan pendapat di dalam buku atau
literatur lainnya dan analisis penulis. Langkah selanjutnya adalah
menyederhanakan data tersebut dalam bentuk yang mudah dibaca, dipahami, dan
dipresentasikan sehingga pada intinya diarahkan pada upaya mencari jawaban atas
permasalahan yang dikaji.
36
3.5 Kerangka Berfikir
Peternakan
lebah madu
Keindahan dan
kekokohan sarang
lebah madu
Nilai kebaikan
lebah madu
Produk lebah madu
Kelengkapan struktur
anatomi dan fisiologi
lebah madu
Reorganisasi lebah
madu
Pemilihan tempat
tinggal untuk sarang
baru
Hubungan
persaudaraan lebah
madu
Kerajaan
lebah madu
Pembuatan sarang
dengan bahan baku
sedikit, tetapi
menghasilkan
kapasitas ruang besar
Bentuk
segienam
QS. An-Nahl :13
QS. An-Nahl 68-69
Seni
Pendidikan
Sains
Politik
Sosial
Ekonomi
Matematika
Kehidupan
lebah madu
Inspirasi karya
seni bangunan
Penerapan
pembelajaran
moral melalui
kajian lebah
madu
Peoduktif dan
bermanfaat
Bersyukur
Pemimpin
dan rakyat
yang beriman
Akhlak
dalam
berpolitik
Ukhuwah
Islamiyah
Manajemen
organisasi
Prinsip
ekonomi
Sumber
ekonomi
masyarakat
Efektif ,
efisien dan
hemat
37
BAB IV
PEMBAHASAN
Keistimewaan-keistimewaan yang diberikan oleh Allah SWT kepada lebah
madu agaknya memang merupakan petunjuk Allah kepada manusia untuk
dijadikan pelajaran bagaimana seharusnya hidup untuk beriman. Kajian ilmiah
dan al-Quran mengenai lebah madu yang baru dibahas tersebut telah cukup
membuktikan betapa maha besarnya Allah SWT. Karena itu, untuk memperkuat
inspirasi kita tentang bagaimana meningkatkan iman dan taqwa kita kepada Allah
SWT , berikut ini akan diuraikan beberapa contoh pelajaran yang dapat kita ambil
dari makhluk cerdas nan kreatif, lebah madu, melalui pendekatan beberapa bidang
ilmu pengetahuan :
4.1 Matematika
Allah telah memberikan petunjuk kepada lebah madu tentang bentuk
geometri yang cocok bagi sel-sel sarangnya. Bentuk segienam dipilih lebah madu
karena memilki beberapa keistimewaan.
Pertama. Jika bentuk ini dikumpulkan, maka tidak mungkin ada celah di
antara lubang-lubang. Hal ini tidak berlaku pada bentuk-bentuk seperti lingkaran
atau segi lima. Jika bentuk-bentuk ini dikumpulkan akan terbentuk celah yang
bisa saja tidak dimanfaatkan lebah madu.
Penjelasan sederhana secara matematis mengenai masalah ini adalah bahwa
besar sudut terkecil yang dibentuk oleh setiap dua sisi segienam beraturan yang
berpotongan adalah 1200. Jika bentuk-bentuk yang mempunyai sudut ini
dikumpulkan sebanyak tiga kali, maka akan terbentuk sudut 3600 yang berarti
tidak ada celah yang terbentuk. Namun, untuk sudut terkecil yang dibentuk oleh
setiap dua sisi yang berpotongan pada segilima beraturan, yaitu 1080 tidak akan
pernah ditemukan berapa kali sudut-sudut pada bentuk ini dikumpulkan
sedemikian hingga sampai terbentuk sudut 3600. Hal ini menunjukkan bahwa
akan terbentuk celah, jika bentuk ini dikumpulkan. Dalam hal ini lingkaran juga
memiliki sifat yang sama sehingga akan terbentuk celah juga.
38
Gambar 4.1 : Jika dikumpulkan segienam tidak membentuk celah
Tapi, bagaimana dengan bentuk segitiga dan segi empat. Bukankah bentuk-
bentuk ini tidak membentuk celah jika dikumpulkan? Hal ini berhubungan dengan
keistimewaan heksagon yang kedua.
Kedua. Bentuk segienam merupakan bentuk dengan kapasitas ruang yang
besar dan keliling yang kecil. Agaknya kapasitas yang besar dibutuhkan lebah
untuk menampung madu sebanyak mungkin, sedangkan keliling yang kecil
dibutuhkan lebah madu untuk membuat sarang dengan bahan baku (lilin lebah)
yang digunakan seminimal mungkin.
Secara matematis, dapat dibuktikan bahwa segitiga dan segiempat memiliki
kelemahan dibandingkan dengan segienam dalam hubungannya dengan pemilihan
bentuk sel sarang. Untuk luas yang sama, segienam memiliki keliling yang paling
kecil dibandingkan dengan segitiga atau segiempat. Segienam adalah bentuk
dengan area paling luas yang dapat dibentuk di dalam sebuah lingkaran
dibandingkan segitiga dan segiempat untuk luas lingkaran yang sama.
1200
1200
1200
1080
1080
39
Inspirasi Hidup Beriman :
1. Mengajarkan kita untuk efektif dan efisien.
Efektif berarti melakukan sesuatu yang tepat, sedangkan efisien berarti
melakukan sesuatu dengan tepat atau mampu meminimalkan penggunaan sumber
daya (materi, waktu) untuk mencapai hasil yang baik.
Dengan memilih bentuk segienam sebagai bentuk sel sarang berarti lebah
madu telah melakukan sesuatu yang efektif dan efisien. Lebah tepat dalam
memilih segienam sehingga mereka tidak perlu banyak mengeluarkan bahan baku
untuk membuat sel-sel sarangnya dengan tetap memiliki area yang luas.
Hendaknya kita dapat belajar dari sifat lebah yang satu ini. Sebelum yakin
melaksanakan suatu kegiatan secara efisien, kita harus yakin telah menemukan hal
yang tepat untuk dilakukan. Sebagai contoh, kita mempunyai tujuan untuk
mengajak seluruh warga kampung untuk menghadiri kajian di masjid. Kita
membuat poster tentang pengumuman itu. Jika kita hanya memasang iklan itu di
papan serambi masjid, maka promosi kita tidak akan efektif. Tujuan kita tidak
akan tercapai karena hanya orang-orang tertentu yang sering datang ke masjid
yang tahu. Akibatnya, efisiensi yang kita lakukan seperti misalnya menggunakan
kertas bekas atau daur ulang tidak akan berguna.
2. Mengajarkan kita untuk hidup hemat
Secara tidak langsung, pelajaran tentang cara lebah dalam memilih
segienam sebagai bentuk sel sarangnya mengingatkan kita akan hidup hemat.
Tentunya, lebah akan mengeluarkan lilin yang lebih banyak untuk membuat
sarangnya, jika ia tidak memilih bentuk segienam. Sebagai umat Rasulullah yang
baik, sudah seharusnya kita bersikap hidup hemat. Hemat bukan berarti pelit,
tetapi mengambil jalan tengah dalam melakukan pengeluaran.
Dari Abdullah bin Umar r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW berkata,
”Mengambil jalan tengah dalam pengeluaran adalah separuh kehidupan.”(HR.
Baihaqi)
Lebih lanjut Allah berfirman dalam QS. Al-Israa’ : 29
40
“Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan
janganlah kamu terlalu mengulurkannya karena itu kamu menjadi tercela dan
menyesal”(Al-Israa’ 29)
Maksud dari tangan terbelenggu pada leher adalah kikir, sedangkan
janganlah kamu terlalu mengulurkan tanganmu maksudnya jangan terlalu
pemurah. Dari ayat ini kita dituntun untuk mengambil sikap pertengahan.
4.2 Ekonomi
Inspirasi yang dapat kita ambil dari kehidupan lebah madu dilihat dari sudut
pandang ilmu ekonomi adalah sebagai berikut :
1. Mengajarkan prinsip ekonomi
Pelajaran tentang pemilihan bentuk segienam pada sel sarang lebah sejalan
dengan prinsip ekonomi yang menyatakan bahwa dngan modal yang sekecil-
kecilnya dapat diperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya. Modal yang
dimaksud dapat berupa bahan baku, finansial, atau usaha.
Dalam melaksanakan suatu kegiatan, kita pun seharusnya dapat melakukan
seperti apa yang dilakukan lebah madu. Kita tahu bahwa sumber daya yang kita
milii terbatas. Untuk mengatasi hal ini, kita perlu memikirkan cara yang paling
baik dalam menentukan suatu tindakan dengan cara mengoptimalkan sumber daya
yang terbatas itu sedemikian hingga menghasilkan keuntungan yang maksimal.
2. Peternakan lebah sebagai sumber ekonomi masyarakat.
Kalau dulu manusia hanya dapat memperoleh madu dengan
menggantungkan persediaan yang disediakan oleh sarang-sarang yang berada di
pohon-pohon tinggi, kini manusia dapat memperolehnya dengan lebih mudah
melalui budidaya atau peternakan lebah madu yang telah cukup banyak
berkembang.
Beternak lebah madu terbukti sangat baik bagi ekonomi masyarakat, terutama
bagi masyarakat yang dekat dengan hutan yang memiliki beragam jenis tumbuhan
sebagai makanan lebah. Apalagi sekarang ini peternakan lebah madu tidak hanya
diprioritaskan untuk memproduksi madu saja, tetapi juga produk-produk lebah
lain seperti propolis, royal jelly, lilin lebah, dan beepollen. Bahkan, sekarang ini
terapi lebah atau sering kita sebut sebagai apiterapi mulai banyak dikembangkan
41
sebagai alternatif pengobatan bagi masyarakat. Tentunya hal-hal semacam ini
akan meningkatkan gairah perekonomian sehingga dapat meningkatkan tingkat
ekonomi masyarakat.
Secara umum beternak lebah madu memiliki manfaat sebagai berikut :
1. Meningkatkan produk-produk langsung seperti madu, propolis, royal jelly, dan
beepollen
2. Meningkatkan produksi pertanian dan sekaligus melestarikan alam.
3. Membuka lapangan pekerjaan.
4. Meningkatkan gizi masyarakat.
5. Menumbuhkan sumber ekonomi masyarakat secara berkelanjutan.
4.3 Sosial
Lebah madu hisup berkoloni di antara 50.000 s.d. 100.000 ekor tiap sarang.
Di dalam sarang itu terjadi sebuah organisasi yang sangat teratur. Selain itu
hubungan antar lebah madu sendiri juga berkembang dengan baik. Kita dapat
mengambil inspirasi untuk hidup beriman dari sifat-sifat ini, yaitu manajemen
organisasi yang baik dan meningkatkan ukhuwah islamiyah.
Koloni lebah madu adalah organisasi yang sangat orientatif. Mulai dari
susunan organisasi, termasuk pembagian tugas bagi penghuni sarang dibuat
dengan jelas. Dapat dikatakan, mereka memenuhi kriteria sebagai sistem sosial
dengan manajemen organisasi yang baik.
1.) Manajemen Organisasi
Selanjutnya secara rinci dapat kita daftar ciri-ciri manajemen organisasi
yang baik apa saja yang dimiliki koloni lebah madu, untuk kemudian dapat
diambil pelajarannya.
ℵ Kerja sama
Sesaat setelah ratu lebah melakukan perkawinan, lebah pekerja mulai
membuat sarang baru agar telur-telur dari ratu lebah segera tertampung.
Tidak mungkin sarang akan cepat selesai, jika antar lebah pekerja sendiri
tidak ada kerja sama. Bentuk kerja sama lain pada lebah madu adalah ketika
mereka harus menjaga suhu dan kelembaban sarang agar kualitas madu tetap
42
terjaga dengan baik. Lebah pekerja ventilator saling bekerja sama dalam
mengalirkan udara dari luar ke seluruh sudut dalam ruangan.
Pada dasarnya, kerja sama merupakan salah satu hal yang penting dalam
sebuah organisasi. Tanpa adanya kerja sama, tujuan dari suatu organisasi
tidak akan tercapai dengan lebih cepat. Sebagai umat Rasulullah, sikap ini
hendaknya dijadikan sebagai salah satu sifat yang harus dimilki. Kerja sama
akan semakin meningkatkan persatuan kita dalam membangun kekuatan
Islam agar tidak mudah digoyangkan oleh pengaruh-pengaruh asing yang
ingin menghancurkan agama yng dibawa nabi Muhammad SAW ini.
Allah berfirman dalam QS Ash-Shaff :4
“Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam
barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang
tersusun kokoh.” (Ash-Shaff: 4)
ℵ Disiplin Kerja
Apabila seekor lebah madu telah mendapatkan tugasnya, tugas itu akan
dikerjakan dengan penuh tanggung jawab. Mereka adalah makhluk sosial
yang sangat displin. Hal ini dapat dilihat pada kegiatan rutin lebah madu
setiap hari. Mereka akan mulai mengerjakan tugas masing-masing mulai dari
fajar menyingsing. Mulai dari menyuapkan makanan untuk lebah muda,
membersihkan sarang, menjaga sirkulasi udara di dalam sarang agar tetap
kondusif bagi seluruh penghuni sarang, mengisi kantong-kantong sel dengan
madu, membingkai bangkai binatang yang masuk ke sarang, hingga mencari
makanan untuk semua penghuni sarang meskipun kadang sampai berkilo-
kilo meter dari sarang ketika sulit mendapatkan makanan di daerah sekitar
sarang. Semua itu mereka lakukan demi menjaga kelestarian koloni mereka
sendiri agar tetap dapat bertahan hidup.
43
Sebagai umat Rosulullah yang baik, seharusnya sikap ini juga harus
tertancap pada setiap diri pribadi. Kedisiplinan ikut menentukan berhasil atau
tidaknya tujuan yang ingin kita capai. Jika kita bertujuan untuk memperoleh
hasil yang maksimal, maka hendaknya kita bergegas untuk mengambil
langkah yang tepat dan senantiasa istiqomah dalam menjalankan setiap
proses yang akan kita lalui. Keadaan umat islam tidak akan menjadi lebih
baik, jika umat islam tidak mau mengubah sendiri keadaannya.
Allah berfirman dalam QS. Al-Insyiroh 7-8 :
“Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah
dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain dan hanya kepada Tuhanmulah
hendaknya kamu berharap.”(Al-Insyiroh 7-8)
Mari mengingat sabda Rosulullah berikut ini : “Sesungguhnya Allah telah
mewajibkan berusaha, maka hendaklah kamu rajin berusaha.”(HR.
Thabrani)
Selanjutnya, mari mengingat juga firman Allah dalam QS. Ar-Ra’d :11
ℵ
ℵ
ℵ
ℵ
ℵ
“Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya
bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah
Allah. Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga
mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila
Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang
dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain
Dia.” (Ar-Ra’d 11)
44
ℵ Prinsip Pembagian Tugas
Lebah madu mengenal dengan baik bagaimana mengatur pembagian kerja
antar anggota pada koloni mereka sendiri agar pekerjaan dapat selesai dengan
baik. Telah jelas bahwa masing-masing jenis lebah memperoleh tugasnya
sendiri-sendiri. Ratu lebah bertugas menelurkan calon-calon penghuni sarang,
lebah jantan bertugas mengawini ratu lebah, dan lebah pekerja yang bertugas
mencari makanan dan menjaga sarang. Bahkan dalam golongan lebah pekerja
sendiri terdapat pembagian kerja khusus bagi lebah muda, lebah agak dewasa,
dan lebah dewasa. Lebah muda bertugas sebagai perawat dan penghubung
dalam sarang, lebah agak dewasa bertugas sebagai penjaga sarang dari
gangguan luar, dan lebah dewasa bertugas sebagai pencari makanan untuk
semua penghuni sarang.
Dalam berorganisasi, kita pun seharusnya memperhatikan prinsip
pembagian kerja. Pembagian kerja merupakan spesialisasi yang dianggap
perlu agar penggunaan tenaga kerja bisa efisien. Tentunya, pemberian beban
kerja pada setiap anggota disesuaikan dengan kemampuannya. Selain
penggunaan tenaga kerja, hal ini berhubungan juga dengan proses
penyelesaian pekerjaan agar lebih cepat.
ℵ Mementingkan kepentingan organisasi daripada kepentingan pribadi
Bisa saja, begitu seekor lebah madu menemukan makanan di suatu
tempat, ia langsung menghabiskan makanan itu tanpa menghiraukan lebah-
lebah lain di sarang yang menanti kedatangannya membawa makanan. Namun
tidak demikian yang dilakukan lebah madu. Ia akan kembali ke sarang dengan
membawa contoh makanan dan dengan tarian goyang lebahnya itu, ia
mengajak lebah-lebah lain kembali ke tempat makanan tadi untuk
mengambilnya..
Begitulah lebah madu. Maka, bagaimana dengan manusia? Hendaknya
sifat ini kita jadikan sebagai bahan inspirasi dalam berorganisasi. Kepentingan
yang menyangkut orang banyak lebih utama daripada kepentingan pribadi.
Kita hidup dalam sistem organisasi masyarakat yang heterogen. Tentunya
dalam organisasi semacam ini aka nada si Kaya dan si Miskin. Perbedaan
seperti ini cenderung memunculkan sifat egoisme, terutama pada golongan si
45
Kaya. Jika hal ini terus berkembang, maka kesenjangan sosial akan semakin
mencolok.
Oleh karena itu, sikap lebih mementingkan pribadi daripada kepentingan
orang banyak dapat kita kurangi dengan cara bersedekah. Selain itu,
bersedekah juga akan memperkecil kesenjangan social.
Allah SWT dan Rasulullah SAW mengajarkan kita untuk menafkahkan
harta di jalan Allah. Sedekah yang kita lakukan dapat berupa apa saja asal
bermanfaat bagi orang yang kita beri sedekah. Kita tidak boleh bersedekah
dengan memberikan sesuatu yang buruk-buruk yang kita sendiri tidak mau
mengambilnya, melainkan kita diperintah untuk bersedekah dengan sesuatu
yang baik-baik dari usaha kita. Kita dapat melihat cara bersedekah yang baik
ini pada sikap lebah madu. Mereka mau bersedekah kepada saudara-
saudaranya di sarang. Mereka memberikan makanan yang baik-baik dari apa
yang mereka usahakan, dan bukan makanan yang buruk-buruk.
Allah berfirman dalam QS. Al-Baqarah : 267
“Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian
dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami
keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-
buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau
mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata terhadapnya. Dan
ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.” (Al-Baqarah : 267)
ℵ Komunikasi yang efektif
Lebah madu menggunakan tarian goyang lebah untuk menyampaikan
maksudnya kepada lebah lain ketika memberi tahu informasi tentang adanya
makanan, lengkap dengan arah dan berapa jaraknya dari sarang. Selain itu,
46
tarian ini juga digunakan lebah untuk mempengaruhi lebah lain dalam ikut
mengambil keputusan dalam penentuan tempat tinggal untuk sarang baru.
Tarian ini segera dapat dimengerti lebah dengan baik. Hal ini ditunjukkan
dengan sikap lebah yang dengan cepat merespon apa yang dimaksud lebah
pemandu (lebah pencari makanan) atau lebah pengintai (lebah pencari tempat
tinggal baru).
Agaknya kebutuhan akan keahlian berkomunikasi dalam sebuah organisasi
memang perlu. Kerja sama berawal dari pemahaman informasi antar anggota.
Lebah madu tidak akan dapat bekerja sama dengan baik dalam mencari
makanan tanpa adanya informasi yang jelas dari lebah-lebah pemandu.
Demikian juga dengan organisasi manusia. Tanpa adanya komunikasi yang
efektif , kerja sama tim akan sulit terwujud.
Komponen terpenting dalam proses komunikasi adalah penyampai
informasi. Tidak diragukan lagi, Rasulullah SAW adalah penyampai informasi
terbaik yang pernah ada. Rasulullah mampu mempengaruhi jutaan orang
hingga 15 abad setelah wafatnya. Kata-kata beliau sangat efektif, menyentuh,
mengubah, serta diungkapkan dalam bahasa yang ringan, padat dan jelas.
Bicaranya tenang, sopan, fasih, apik, lemah lembut dan secukupnya. Ajaran
beliau terjamin kebenarannya, tidak berbelit-belit dan rancu, universal serta
memenuhi standar kesempurnaan. Setiap ajaran yang tidak sempurna,
argumennya pasti akan kabur, lemah, mentah dan mudah dipatahkan. Karena
itu, ajaran beliau bisa diterima semua kalangan, masuk akal, menenangkan,
dan tidak dibuat-buat.
ℵ Mempunyai tujuan yang sama
Kita telah mengetahui bahwa lebah madu tidak memulai membangun
sarangnya dari satu titik yang sama, tetapi dari tiga sampai empat titik yang
berbeda sampai bertemu di titik yang sama tanpa ada kekacauan sedikit pun
pada bentuk sel sarangnya. Tentunya hal ini tidak akan mungkin terjadi lebah
madu tanpa adanya tujuan yang sama dari setiap ekor lebah madu. Meskipun
berangkat dari cara yang berbeda, tujuan mereka dapat tercapai yaitu
terbentuknya sarang yang sempurna.
47
Tidak akan ada sebuah organaisasi, jika tidak ada tujuan yang diinginkan.
Tujuan harus ditetapkan dahulu sebelum melakukan tindakan. Kita harus
memastikan bahwa seluruh anggota dalam organisasi yang kita ikuti itu
memiliki tujuan yang sama. Jika telah memilki tujuan yang sama, maka
tinggal menciptakan lingkungan yang baik dalam pekerjaan, yaitu anggota
seluruh organisasi dapat mencapai tujuan bersama dengan waktu, materi, atau
sumber daya lain yang tersedia.
2.) Ukhuwah Islamiyah
Ukhuwah Islamiyah sering diartikan sebagai rasa atau ikatan persaudaraan
sesama muslim yang disatukan oleh akidah yang sama, yaitu akidah Islamiyah.
Dalam menjalankan ikatan persaudaraan ini, Islam memerintahkan umatnya untuk
senantiasa menjalin silaturahmi antar orang lain, terlebih antar sesama muslim.
Pada kenyataannya, kadang-kadang kepentingan dan ketamakan akan dunia
telah melemahkan ukhuwah ini. Kita banyak melihat orang menindas saudaranya.
Padahal, Rasulullah telah jelas memerintahkan umatnya untuk selalu berbuat baik
dengan saudaranya. Sikap berkasih sayang antar sesama muslim, rela berkorban
demi kepentingan saudaranya, dan tidak mendzalimi saudaranya adalah sikap
yang dapat ditunjukkan untuk memperkuat ukhuwah islamiyah. Dari Abdullah bin
Umar r.a. bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, ”Seorang muslim yang adalah
saudara bagi muslim lainnya, janganlah ia mendzalimi dan membiarkannya.
Barang siapa membantu menutupi kebutuhan saudara seislam, maka Allah akan
membantu menutupi kebutuhannya.”
Kehidupan lebah madu ternyata memberikan pelajaran tentang arti dari
persaudaraan yang sesungguhnya lewat sikap kasih sayang dan rela berkorban
seperti berikut ini :
a. Rela berkorban
Dalam sekali waktu, kerajaan lebah madu mendapat gangguan dari luar
seperti dari semut, lalat, burung ,dan bahkan manusia. Tetapi, pada
kenyataannya sarang lebah tetap dalam kondisi aman. Hal ini berkat kerja
keras para lebah pekerja khususnya lebah pekerja agak dewasa dalam
menghadang para musuh yang dapat membahayakan sarang dan seluruh
48
penghuninya. Dengan berbekal senjata penyengat, mereka mampu melukai
musuhnya. Namun malang, setelah mereka berhasil melukai musuhnya
dengan sengatannya, mereka akan mati dalam beberapa hari kemudian.
Kisah lain yang cukup mengharukan dari perjuangan lebah pekerja adalah
ketika mereka harus rela mencari makanan hingga jarak yang sangat jauh.
Dengan rela mereka berpindah dari bunga ke bunga demi mendapatkan
makanan untuk para penghuni sarangnya. Terlebih, kadang-kadang mereka
harus membawa nektar yang beratnya bisa setara dengan berat tubuhnya
sendiri.
Koloni lebah madu telah menunjukkan sikap rela berkorban untuk para
saudaranya. Maka, umat Islam pun seharusnya juga demikian. Dengan
bercermin kepada sikap lebah madu yang satu ini, sudah selayaknya umat
Islam mulai membangun rasa saling memiliki sehingga sikap rela berkorban
akan dapat terbentuk dengan baik.
Anas r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, ”Demi Dia
yang menggenggam jiwaku, seseorang belum beriman jika tidak mencintai
saudaranya seperti mencintai dirinya sendiri.”
b. Kasih Sayang
Tugas lebah pekerja yang ada di dalam sarang adalah untuk memberi
makan kepada larva. Mula-mula lebah pekerja memberi makan larva dengan
sekresi yang yang kaya akan protein dari kelenjar ludahnya. Setelah
kelenjarnya menciut sampai ukuran normal, maka sebagai penggantinya diberi
makanan berupa roti lebah. Dengan sangat hati-hati mereka menyuapi larva
agar mampu mencerna makanan dengan baik.
Begitulah lebah, dan begitulah Allah yang kasih sayangnya tiada putus-
putusnya kepada makhluk-Nya. Terpujilah Allah Yang Maha Pengasih dan
Maha Penyayang. Umat Islam dapat mengambil pelajaran dari sifat lebah
madu tersebut yaitu menyayangi dan mengasihi kepada yang lebih muda dan
selalu memberi kepada yang membutuhkan.
49
Abdullah bin Abbas r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda,
”Bukan dari umat kami mereka yang tidak memperlihatkan kasih sayang dan
kebaikan kepada yang lebih muda dan menghormati yang lebih tua.”
Lebih lanjut Allah berfirman dalam QS. An-Nahl 90 :
“Sesungguhnya Allah menyuruhmu berlaku adil, dan berbuat kebajikan
memberi kaum kerabatdan Allah melarang dari berbuat keji, dan
permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu agar kamu
dapat mengambil pelajaran”(An-Nahl 90)
4.4 Sains
Dalam bidang sains, lebah memberikan inspirasi untuk hidup beriman
kepada kita melalui struktur anatomi dan fisiologinya yang sempurna dan melalui
produk lebahnya yang sangat bermanfaat bagi manusia.
Pertama. Kelengkapan struktur anatomi dan fisiologi sangat menunjang
pekerjaan lebah madu untuk aktif bergerak memberikan kebaikan. Hal ini dapat
kita lihat pada beberapa fungsi alat tubuhnya dan sekaligus dapat kita ambil
pelajarannya seperti berikut :
ℵ Kaki : Membantu penyerbukan bunga.
ℵ Sayap : Menurunkan suhu ruangan, dengan cara kerja sama lebah
yang ada di pintu sel sarang mengipaskan udara ke dalam sarang,
sedangkan lebah yang ada di dalam sarang mengipaskan udara ke
seluruh sudut ruangan.
ℵ Perut : Merupakan tempat proses pembentukan produk-produk
lebah seperti madu, royal jelly, lilin, dan propolis. Pada bagian perut
bawah terdapat alat sengat yang menghasilkan sengatan yang dengan
50
kadar tertentu dapat menyembuhkan penyakit manusia. Semua produk
ini diproses secara kimiawi lewat fungsi fisiologisnya
Kelebihan-kelebihan yang diberikan Allah kepada lebah madu lewat
kelengkapan struktur anatomi dan fisiologi ini benar-benar dimanfaatkan lebah
madu untuk memberikan kebaikan sebagai wujud rasa syukurnya kepada Yang
Maha Pencipta.
Kita dapat mengambil pelajaran dari sikap lebah madu yaitu selalu
bersyukur atas anugerah yang diberikan kepada kita. Berikut ini adalah cara-cara
bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah kepada kita :
(1).Bersyukur dengan hati. Maksudnya, ia merasa yakin bahwa segala macam
kenikmatan itu datangnya dari Allah.
"Dan apa saja ni'mat yang ada padamu, maka dari Allahlah (datangnya),
dan bila kamu ditimpa oleh kemudharatan, maka hanya kepada-Nyalah
kamu meminta pertolongan".(Al-Nahl : 53)
(2). Bersyukur dengan lisan. Maksudnya dengan memperbanyak bacaan
Hamdalah (Al-Hamdulillah).
"Dan terhadap nikmat Tuhanmu maka hendaklah kamu menyebutkannya
(bersyukur)".(Adh-Dhuhaa : 11)
(3). Bersyukur dengan semua anggota badan.
Dengan demikian, bersyukur itu tidak hanya cukup dengan lesan atau
ucapan saja. Tapi lebih dari pada itu harus diwujudkan dengan perbuatan.
Perbuatan yang dimaksud dapat berupa selalu aktif memberikan kebaikan kepada
sesama dengan menggunakan segala anugerah yang diberikan Allah kepada kita.
Kedua. Melalui produk-produk lebah madu, kita diajarkan untuk selalu
hidup produktif dan bermanfaat. Adanya berbagai produk lebah yang berupa
madu, lilin lebah, propolis, beevenom, dan royal jelly merupakan contoh nyata
bagaimana sebuah produk dibuat tidak hanya berguna bagi pembuat produk itu
sendiri, tetapi juga berguna bagi pihak lain. Produk-produk lebah itu tidak hanya
berguna bagi koloninya saja, tetapi berguna juga bagi makhluk hidup lain.
Selain bermanfaat untuk digunakan sebagai makanan bagi anggotanya
lebah sendiri, madu juga juga sangat bermanfaat bagi kesehatan manusia. Perlu
diketahui bahwa madu yang diproduksi oleh lebah madu melebihi kapasitas yang
51
dibutuhkan untuk makanan bagi anggotanya sendiri. Hal ini mengindikasikan
bahwa madu yang berlebih ini memang sengaja diperuntukkan bagi manusia
untuk diambil manfaatnya. Produk lain seperti lilin lebah, propolis, dan royal jelly
juga banyak dimanfaatkan manusia untuk kesehatan dan produk kerajinan.
Disamping produk lebah madu yang sangat bermanfaat itu, tingkah laku
lebah juga bermanfaat bagi makhluk hidup lain. Selain manusia, tumbuhan juga
mendapat kebaikan dari tingkah laku lebah madu. Keberadaannya mengambil
nektar dari suatu bunga kemudian pindah ke bunga lain dengan kakinya, secara
tidak langsung telah membantu bunga melakukan proses penyerbukan.
Sebagai manusia yang beriman, seharusnya kita bisa meniru sifat lebah
madu yang satu ini. Kita harus selalu produktif untuk selalu meningkatkan
kualitas hidupnya dalam menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi sesama
manusia pada khususnya dan semua makhluk pada umumnya.
Seseorang yang tidak produktif dan bermanfaat akan menentukan
posisinya di masyarakat. Keberadaanya tidak membawa perubahan yang
signifikan, sedangkan ketiadaannya tidak menimbulkan rasa kehilangan dan tidak
menyebabkan penurunan produktivitas orang lain. Sebaliknya, orang yang
produktif dan bermanfaat akan membawa perubahan yang signifikan dan
keberadaannya memperngaruhi produktivitas orang lain.
Orang yang produktif adalah orang yang banyak kerja, aktif, dan energik
dalam bekerja. Ia mau bergerak dari sekarang dan selalu menjaga kekontinuan
amalan baik dalam kehidupannya.
Mari mengingat sabda Rosulullah
“Sebaik baik orang adalah yang bermanfaat bagi orang lain”
52
4.5 Politik
Lebah madu memberikan pelajaran kepada kita tentang bagaimana kita
seharusnya berpolitik dengan baik. Di antara pelajaran yang dapat kita ambil
dilihat dengan sudut pandang ilmu politik adalah sebagai berikut :
1. Mengajarkan akhlak yang baik dalam berpolitik
Melalui proses penentuan tempat tinggal baru untuk sarang baru lebah,
ternyata lebah madu mampu memberikan inspirasi kepada kita tentang
bagaimana cara berpolitik dengan akhlak yang baik. Cara lebah dalam
menentukan tempat tinggal baru adalah dengan melakukan sebuah tarian
goyang yang dilakukan oleh para lebah pengintai. Kemudian, para lebah
pengintai saling berkoalisi untuk memperkuat pilihannya agar dipilih oleh
lebah-lebah lain yang ada di sarang. Terlihat jelas bahwa persaingan antar
lebah pengintai sungguh sehat. Mereka tidak berbuat curang dalam memikat
lebah pengintai lain untuk ikut berkoalisi, melainkan mereka benar-benar
menunjukkan kualitas pilihannya melalui tarian goyang lebah kepada lebah
pengintai lain dan lebah-lebah lain yang menunggu di sarang.
Bila ada tawaran antara lokasi yang bagus dan lokasi yang kurang
bagus, untuk mendapatkan yang terbaik, lebah pengintai akan menari lebih
banyak putaran untuk lokasi yang dianggap terbaik dibandingkan hanya
sedikit putaran bagi yang menemukan lokasi yang sedang-sedang saja. Maka,
lebah yang menunggu di sarang lama akan memilih lokasi yang tunjukkan
melalui tarian dengan putaran terbanyak.
Akhirnya dapat kita ambil kesimpulan bahwa metode pengambilan
keputusan dalam menentukan tempat tinggal untuk sarang baru adalah
dengan melibatkan pemilih independen dalam jumlah banyak dan didasarkan
pada demonstrasi tarian terbaik dari lebah pengintai.
Proses pemilihan tempat tinggal untuk sarang baru oleh lebah madu ini,
mengajarkan kita Beberapa pelajaran akhlak yang dapat kita ambil dari cara
lebah madu dalam menentukan tempat tinggal baru ini adalah seperti berikut
a) Menunjukkan persaingan yang sehat dalam sebuah pemilihan.
Metode ’kampanye’ lebah pengintai dengan melakukan demonstrasi tarian
goyang lebah menunjukkan betapa pentingnya persaingan yang sehat dalam
53
sebuah pemilihan. Seorang muslim yang ingin berdakwah lewat suatu
wadah, misalkan partai, seharusnya bisa menampilkan citra sejati sebagai
sosok muslim sejati. Tentu untuk menjadi sosok seperti ini, ia tidak
melakukan hal-hal yang bertentangan dengan syariat Islam. Maka, dalam
proses pemilihan pun, ia benar-benar mampu menunjukkan visi dan misi diri
dan partainya dengan tetap mengedepankan adab, sopan santun, dan tata cara
yang islami, serta tidak melecehkan atau mencaci maki partai lain.
Allah telah berfirman dalam QS. An-Nahl : 125 tentang kewajiban kita
untuk berdakwah dengan cara yang baik.
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikma dan pelajaran
yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya
Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari
jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat
petunjuk.” (An-Nahl : 125)
b.) Melibatkan pemilih secara independen dalam sebuah pemilihan.
Dengan melibatkan seluruh penghuni sarang dalam memilih secara
independen, ketidaksepakatan atas pilihan lain yang kurang baik dapat
memberikan hasil terbaik dari berbagai tawaran yang ada. Hal inipenting
agar hasil keputusan dapat diterima oleh semua pihak. Pemilihan secara
independen menunjukkan pentingnya penggunaan hati nurani pada setiap
pemilih untuk ikut memberikan suara kepada calon-calon pengemban amanat
rakyat. Pemilih mempunyai hak tersendiri untuk memilih dan tidak boleh ada
yang memaksanya. Tentu, sebagai pemilih yang baik mereka akan pemilih
54
calon-calon yang dipandang mampu untuk mengemban tugas sebagai
pemimpin-pemimpin yang berjuang di jalan Allah.
c) Menyelesaikan masalah dengan jalan musyawarah
Pada akhirnya, memang pelajaran tentang sikap lebah dalam proses
pemilihan tempat tinggal untuk sarang baru ini menuntun kita untuk dapat
memutuskan suatu perkara dengan jalan musyawarah. Melalui musyawarah,
suatu perkara yang rumit sekali pun akan lebih mudah dipecahkan. Selain itu,
musyawarah akan mempererat hubungan kaum muslimin. Dengan
musyawarah, Rasulullah menunjukkan bahwa pemimpin tidaklah harus
bersifat otoriter sebab masih ada orang-orang yang mau bekerja sama
dengannya. Rasulullah bersabda, ”Barang siapa yang ingin memutuskan
satu perkara, maka ia bermusyawarah dan melakukan keputusan
(musyawarah), maka ia akan diberi petunjuk.”
Perintah Allah tentang keajiban bermusyawarah terdapat dalam QS. Asy-
Syura’ : 38
“Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya
dan mendirikan shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan
musyawarat antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezki
yang Kami berikan kepada mereka.”(Asy- Syuraa : 38)
55
Dalam bermusyawarah, kita perlu memperhatikan hal-hal seperti berikut :
1. Memutuskan suatu perkara secara adil
Hal ini sesuai dengan perintah Allah dalam Qs Al-Maidah : 42
“Mereka itu adalah orang-orang yang suka mendengar berita bohong,
banyak memakan yang haram. Jika mereka (orang Yahudi) datang
kepadamu (untuk meminta putusan), maka putuskanlah (perkara itu)
diantara mereka, atau berpalinglah dari mereka; jika kamu berpaling dari
mereka maka mereka tidak akan memberi mudharat kepadamu sedikitpun.
Dan jika kamu memutuskan perkara mereka, maka putuskanlah (perkara
itu) diantara mereka dengan adil, sesungguhnya Allah menyukai orang-
orang yang adil.” (Al-Maidah : 42)
2. Menggunakan etika dalam menyampaikan pendapat sedemikian
hingga tidak menyakiti orang lain.
3. Tidak bermusyawarah untuk perkara yang bertentangan dengan al-
Quran dan hadits.
Perselisihan yang terjadi di antara kita dapat kita selesaikan dengan cara
mengembalikan urusan kita kepada Allah setelah kita berusaha untuk
memutuskan dengan menggunakan dasar hukum Islam. Tentunya, hal ini
tidak berlaku untuk perkara yang bertentangan dengan al-Quran dan hadits.,
Allah berfirman dalam QS. Asy-Syuraa : 10
56
“Tentang sesuatu apapun kamu berselisih, maka putusannya (terserah)
kepada Allah. (Yang mempunyai sifat-sifat demikian) itulah Allah Tuhanku.
Kepada-Nya lah aku bertawakkal dan kepada-Nyalah aku kembali.” (QS.
Asy-Syuraa: 10)
2. Mengajarkan kita untuk menjadi pemimpin dan rakyat yang baik.
Cara berpolitik lebah madu juga terlihat pada saat reorganisasi. Dalam
satu sarang lebah, hanya ada seekor ratu lebah. Jika ia merasa sudah tidak
mampu memimpin kerajaan, maka ia akan berhenti menjadi ratu lebah dan
reorganisasi dimulai. Calon ratu lebah yang sudah ditelurkannya pertama kali
dirawat dengan baik dengan pemberian makanan khusus yaitu royal jelly.
Jika sudah cukup dewasa, calon ratu itu akan kawin dengan lebah jantan dan
siklus kehidupan kerajaan lebah akan mulai lagi.
Salah satu keistimewaan pada kerajaan lebah madu ini terletak pada ratu
lebah. Di dalam sebuah sarang hanya terdapat seekor ratu lebah yang mampu
memimpin kerajaan yang terdiri dari puluhan ribu ekor lebah. Ia mampu
mengemban amanat sebagai pemimpin kerajaan sedemikian hingga
kehidupan di dalam sarang itu tetap dapat berjalan dengan baik. Jika
diperhatikan, memang ratu lebah ini mewakili sosok pemimpin yang sejati.
Ia mampu mengkoordinasikan seluruh seluruh aktivitas kerajaan dengan
prinsip pembagian tugas yang sempurna.
Sebagai rakyat yang baik, puluhan ribu lebah yang terdiri dari lebah
jantan dan lebah pekerja itu senantiasa patuh kepada ratu lebah sebagai
pemimpin kerajaan. Ke manapun ratu lebah pergi, lebah-lebah ini akan
mengikutinya, termasuk ketika pergi pindah ke sarang baru. Kepatuhan ini
juga terlihat ketika mereka harus segera membuat sarang setelah sesaat ratu
lebah kawin dengan lebah jantan. Mereka juga senantiasa melindungi ratu
lebah dari bahaya, seperti adanya gangguan dari makhluk lain.
Kita dapat mengambil pelajaran politik dari sifat lebah yang satu ini,
yaitu dari sudut pandang ratu lebah sebagai pemimpin dan lebah jantan dan
lebah pekerja sebagai rakyat.
57
a. Menjadi pemimpin sejati.
Gambaran tentang kehidupan sekor ratu lebah setidaknya dapat
memberikan pelajaran tentang bagaimana sosok pemimpin sejati. Beberapa
sifat yang dimiliki ratu lebah juga dimiliki oleh Rasulullah SAW. Sebagai
tauladan, beliau telah mengajarkan kepada kita dalam memperlakukan
bawahan kita, apabila kita sebagai pemimpin. Beliau memutuskan perkara
secara adil dan menjalankan pemerintahan secara terorganisir. Maka, jika
kita ingin menjadi pemimpin yang baik, Rasulullah adalah pilihan terbaik
untuk kita jadikan sebagai contoh.
Allah berfirman dalam QS. An-Nisa’ : 58
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada
yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan
hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil.
Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu.
Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (An-
Nisa’ : 58)
b. Menjadi rakyat yang beriman.
Lebah-lebah penghuni sarang lain selain ratu lebah, telah menunjukkan
tabiatnya sebagai rakyat yang baik. Mereka bersedia melaksanakan tugas
yang dibebankan oleh pemimpin mereka dengan baik karena memang tugas
itu untuk kebaikan mereka bersama. Tidak ada perintah dari ratu lebah yang
menyesatkan mereka.
Islam mengajarkan kepada kita untuk senantiasa meamatuhi perintah
selama masih berada dalam koridor hukum Islam (al-Quran dan Hadits).
Hal ini sejalan dengan perintah Allah kepada orang-orang yang beriman
58
untuk menaati perintah para pemimpin setelah Allah dan Rasul-Nya.
Perintah ini tercantum dalam QS. An-Nisa’ : 59 berikut ini :
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya),
dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat
tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan
Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari
kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik
akibatnya.”(QS. An-NIsa’ : 59)
4.6 Pendidikan
Dalam dunia pendidikan, pendidikan moral memiliki peran penting dalam
membangun akhlak peserta didik. Hal ini merupakan bekal bagi mereka untuk
hidup bermasyarakat kelak. Di dalam masyarakat, selain kemampuan intelektual,
kemampuan untuk berhubungan dengan orang lain juga dibutuhkan. Seseorang
yang mempunyai kemampuan intelektual tinggi, tetapi tidak bisa menerapkan
kemampuannya itu dalam kehidupan masyarakat disebabkan oleh kesulitannya
dalam berhubungan baik dengan orang lain, keberadaannya akan kurang diterima
di masyarakat itu.
Karena itu, penekanan untuk pembelajaran moral perlu dipertimbangkan
sebagai alternatif pembelajaran di lingkungan sekolah. Sekolah merupakan tempat
yang cukup ampuh dalam membelajarkan moral pada peserta didik sebab
sebagian besar waktu yang dihabiskan anak adalah di sekolah. Namun,
permasalahannya adalah kurikulum yang ada sekarang ini tidak memberikan
cukup dukungan untuk membelajarkan moral pada peserta didik. Hal ini bisa
dibuktikan bahwa rata-rata jumlah jam pelajaran untuk mata pelajaran agama dan
59
budi pekerti dalam seminggu sangat jauh jika dibandingkan dengan mata
pelajaran lain. Oleh karena itu, pelajaran moral hendaknya tidak hanya
disampaikan pada saat mata pelajaran agama atau budi pekerti saja, tetapi juga
dapat diselipkan seperti pada saat pelajaran-pelajaran sosial dan eksakta.
Pada mata pelajaran Biologi, terdapat materi tentang insecta (serangga)
yang di dalamnya secara khusus dijelaskan tentang kehidupan lebah madu. Kita
tahu bahwa lebah telah banyak memberikan inspirasi kepada kita bagaimana
harus berhubungan dengan orang lain, menjaga akhlak, bersikap produktif,
bersyukur, dan mengenal manajemen organisasi yang baik. Tentunya, semua ini
akan sangat bermanfaat jika diselipkan pada materi inti untuk menambah
pelajaran moral kepada peserta didik. Meskipun sedikit, materi ini akan cukup
menyumbang perkembangan moral peserta didik sebab di dalamnya sudah
terkandung cukup banyak nilai-nilai moral yanag dibutuhkan oleh peserta didik
ketika hidup di masyarakat.
4.7 Seni
Salah satu keunikan lebah madu adalah ketika mereka membuat sarang.
Allah telah memberikan wahyu kepada lebah tentang cara terbaik untuk
membangun sarang. Mereka membuat lubang sarang dengan bentuk heksagonal,
suatu bentuk yang tepat untuk pilihan kapasitas ruang yang besar dan bahan baku
yang sedikit dan suatu bentuk yang indah untuk ukuran makhluk kecil yang
berjiwa seni dalam merancang bangunan yang sangat artistik.
Bentuk segienam membawa inspirasi kepada manusia untuk menciptakan
suatu karya seni yang bernilai tinggi. Sebagai contoh, salah satu arsitektur
terindah yang diilhami oleh sarang lebah, adalah seni dekorasi tiga dimensi yang
mengisi kubah-kubah bangunan, pintu gerbang, menara sampai relung pintu
jendela, pada perkembangan arsitektur Islam di abad pertengahan. Karya seni
dekorasi yang meruang ini, dikenal dengan nama muqarnas. Muqarnas merupakan
istilah dalam bahasa arab, yang artinya kubah stalaktit, mengacu pada bentuknya
yang sebagian besar menggantung di ketinggian.
60
Metode-metode lebah dalam membangun sarangnya kemudian diterapkan di
dalam dunia arsitektur. Hal ini dikarenakan adanya kesadaran bahwa metode-
metode yang terdapat di alam seperti cara lebah dalam membangun sarang itu,
dalam setiap aspeknya tidak mengandung cacat. Di dalamnya terdapat penerapan
sifat-sifat hemat energi, ketepatan penggunaan, kepraktisan dan perhitungan yang
sempurna, serta yang tidak kalah penting adalah tingkat estetika yang tinggi.
61
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Lebah madu adalah salah satu makhluk Allah yang memiliki banyak
keistimewaan dalam pola perilaku hidupnya. Mereka mampu menunjukkan
kemampuannya dalam berorganisasi dengan baik dan menghasilkan produk yang
bermanfaat bagi koloninya sendiri dan manusia. Lebah madu dianugerahi
kesempurnaan alat-alat tubuh yang memungkinkannya untuk melaksanakan tugas
dengan baik sebagai makhluk Allah SWT.
Lebah madu mampu memberikan pelajaran yang baik bagi manusia.
Pemerolehan inspirasi tentang pelajaran dari kehidupan lebah madu dapat diambil
dengan mengaitkannya dengan sudut pandang bidang ilmu pengetahuan. Diantara
pelajaran yang dapat diambil adalah sebagai berikut :
1. Matematika : Mengajarkan kita bersikap efektif dan efisien.
Mengajarkan hidup hemat.
2. Ekonomi : Mengajarkan prinsip ekonomi.
Peternakan lebah madu sebagai salah satu sumber
ekonomi masyarakat.
3. Sosial : Menerapkan manajemen organisasi yang baik.
Meningkatkan ukhuwah Islamiyah.
4. Politik : Menggunakan akhlak yang baik dalam berpolitik.
Menjadi pemimpin dan rakyat yang beriman.
5. Sains : Bersyukur atas segala nikmat yang diberikan Allah SWT.
Bersikap produktif dan bermanfaat.
6. Pendidikan :Menyelipkan pelajaran moral tentang lebah madu pada
mata pelajaran terkait di sekolah.
7. Seni : Memberi inspirasi dalam membuat karya seni.
62
5.2 Saran
Setiap sesuatu yang diciptakan oleh Allah pasti ada nilainya dan
bermanfaat. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati, penulis mengajak
pembaca untuk bersama-sama berfikir tentang apa yang diciptakan Allah untuk
kemudian dapat kita ambil hikmahnya.
Penulis juga berharap ada pembaca yang berkenan menggali lebih dalam
lagi tentang hikmah yang dapat kita ambil dari perilaku hidup lebah madu selain
yang ada di dalam karya tulis ini.
63
DAFTAR PUSTAKA
___________.1989. Al-Quran dan Terjemahannya. Bandung.: Gema Insani Press.
Al Mun’im, Abd. 2009. Sarang dan Keajaiban Al-Quran. (online)
(www.geocities.com/abu_amman/MukjizatMadu.htm)
Al Maraghi, Ahmad Mustafa. Tafsir Al Maraghi. Semarang: Toha Putra.
Anr. Uhuwah Islamiyah (online) (www.syahadat.com) (diakses 27April 2009)
Hikam, Matnul. Cara Bersyukur. (online) (www.myopera.com) (diakses 10 Mei
2009)
Kimball, John W. 2000. Biologi 3. Jakarta : Erlangga.
Kutni, Darul. Politik Dalam Perspektif Islam. (online)
(www.darulkutni.multiply.com) (diakses Mei 2009)
Masmimar.1979. Aneka Kehidupan Margasatwa. Jakarta : CV. PARSI.
Soeyanto, T. 1985. Intensifikasi Peternakan Tawon. Jakarta : Yudhistira.
Syamsuri, Istamar.2003. Biologi SMA 1B. Jakarta : Erlangga.
Tim MQS Publishing.2005.MQ bangeet.Bandung : MQS Publishing.
Yahya, Harun. 2002. Arsitek Alam. CD Pembelajaran untuk masyarakat umum.
Zahrina. Keistimewaan Pemanfaatan dan Pelestarian Lebah Madu. (online)
(www.smantas.net diakses tanggal 5 April 2009)