LIGAMENT PERIODONTAL
Transcript of LIGAMENT PERIODONTAL
Makalah OB I
Ligament Periodontal
Nama : Andi IskandarsyahNRI : 080113057
PSKG UNSRAT 2008
Bab I
P e n d a h u l u a n
Ligamen adalah suatu ikatan yang biasanya menghubungkan dua buah
tulang. Akar gigi berhubungan dengan soketnya pada tulang alveolar melalui
struktur jaringan ikat yang dapat dianggap sebagai ligament. Ligament
periodontal tidak hanya menghubungkan gigi ke tulang rahang tetapi juga
menopang gigi pada soketnya dan menyerap beban yang mengenai gigi.
Beban selama mastikasi, menelan, dan berbicara sangat besar variasinya,
juga frekuensi, durasi dan arahnya. Struktur ligament biasanya menyerap
beban tersebut secara efektif dan meneruskannya ke tulang pendukung.
Bab II
P e m b a h a s a n
Ligamen periodontal adalah suatu jaringan
ikat yang melekatkan gigi ke tulang alveolar. Ligamen
ini berhubungan dengan jaringan ikat gingiva melalui
saluran vaskuler di dalam tulang. Pada foramen apikal,
ligament periodontal menyatu dengan pulpa. Ligamen
periodontal seperti semua jaringan ikat lain, mengandung sel, serat-serat dan
subtansi dasar. Serat ligament periodontal ada yang berbentuk krista
alveolar, horizontal, oblik dan apikal.
Ligament mempunyai anyaman pembuluh darah yang sangat banyak
didapat dari arteri apical dan pembuluh yang berpenetrasi pada tulang
alveolar. Terdapat anastomosis dalam jumlah besar dengan pembuluh darah
gingival. Bundel saraf dari saraf trigeminus berjalan bersama pembuluh
darah dari apeks dan melintasi tulang alveolar untuk mensuplai
ligamendengan reseptor tactile, tekanan dan rasa sakit. Saraf tampaknya
berakhir sebagai ujung saraf bebas atau struktur berbentuk kumparan yang
berhubungan dengan aktivitas proprioseptif yang terpusat untuk mengontrol
sistem mastikasi pada saat menelan, mengunyah dan berbicara
Ketebalan ligament bervariasi dari 0,3-0,1mm. yang terlebar pada
mulut soket dan pada apeks gigi, dan tersempit pada aksis rotasi gigi, yang
terletak sedikit apical dari pertengahan akar.
Pada keadaan sehat, gigi mempunyai rentang gerakan yang normal.
Pergerakan atau mobilitas dari insisiv lebih besar dibandingkan dengan gigi-
gigi posterior. Mobilitas terbesar pada saat bangun pagi dan berkurang
dengan berlalunya waktu.
Fungsi ligament periodontal adalah memberikan nutrisi kepada
sementum, tulang alveolar dan gingival ; menghantarkan stimulus rangsang
tekan, sentuh dan nyeri dengan serabut sraaf sensori ; melindungi pembuluh
darah dan serabut saraf dari cedera mekanik ; sebagai perlekatan gigi dengan
tulang ; mempertahankan jaringan gingival ; penyerap tekanan.
Penyakit Periodontal
Permasalahan penyakit-penyakit pulpa gigi dan periodontal berawal
dari pembentukan dental plak. Dental plak adalah deposit lunak berwarna
putih kekuningan yang tersusun dari garam-garam saliva dan koloni
mikroorganisme mulut ( pada umumnya Streptococcus mutans ). Dental plak
merekat kuat pada permukaan gigi dan lokasi tersering adalah pada daerah-
daerah gigi yang sulit terjangkau saat menggosok gigi seperti pada pit dan
fissure dari gigi-gigi premolar-molar atau pada daerah tersembunyi di
samping gigi dengan malposisi. Pelekatannya melalui pellicle memerlukan
gosok gigi dengan tepat untuk dapat terlepas, tidak sekedar kumur-kumur.
Dental plak adalah ‘rumah’ ideal dari mikroorganisme mulut untuk
menempel pada gigi, karena kuman terlindung dengan baik dari
pembersihan alami dengan saliva dan lidah, kuman akan terus berkembang,
membentuk asam dari sisa-sisa makanan dan memicu mineralisasi dari
struktur keras gigi, dengan demikian gigi pun perlahan tapi pasti akan
‘keropos’ dan membentuk karies yang jika berlanjut dapat merusak pulp
chamber dan memicu penyakit-penyakit pulpa. Namun jika proses tersebut
terjadi pada dental plak yang terletak pada gigi dekat gusi, prosesnya akan
berlangsung mulai dari marginal dan mengarah pada penyakit-penyakit
periodontal (gingivitis marginal, periodontitis marginal bahkan hingga abses
periodontal ).
Berbeda dengan penyakit pulpa, khususnya pulpitis akut, dimana
pasien merasa sangat kesakitan hingga mengganggu tidur, makan dan
membuat uring-uringan, pada penyakit periodontal seringkali gejala tidak
nyata bahkan asimtomatik. Dengan demikian pasien dengan penyakit
periodontal sering cuek karena sakit giginya tidak mengganggu aktivitas dan
tentunya jarang berkonsultasi ke dokter gigi, namun sialnya proses
periodontal akan terus berlanjut jika tidak dikenali dan ditangani lanjut.
Apabila deteksi telat dimana proses periodontal lanjut telah terjadi seperti
pembentukan dan peradangan pocket, seringkali gigi sudah goyang dan
penanganan lebih sulit. Oleh karena sangat diperlukan pengenalan dini dari
proses tersebut dan upaya-upaya pencegahan standar nya.
Terdapat beberapa langkah-langkah preventif terhadap penyakit periodontal
sebagai berikut :
1. Perlunya mengenal kelainan-kelainan periodontal seperti gingivitis
marginal yang sering terjadi maupun bentuk lainnya seperti gingivitis
atrofi/deskuamatif. Bahkan penanganan harus segera diberikan apabila
Acute Necrotizing Ulcerative Gingivostomatitis ( ANUG) dikarenakan
kelainan ini memiliki tingkat destruktif yang tinggi. Kelainan periodontal
lanjut juga harus dikenali seperti sudah terbentuknya true pocket,
periodontitis marginal maupun abses periodontal. Walaupun pada
kelainan-kelainan lanjut ini gigi masih mungkin vital tetapi resorpsi
tulang alveolar umumnya sudah berlangsung dan penanganan lebih lanjut
diperlukan.
2. Mengenal faktor-faktor lokal terkait seperti calculus/tartar/karang gigi ,
material alba, food impact dan tentunya dental plak. Dengan demikian
pembersihan dan eliminasi factor-faktor tersebut dapat segera dilakukan.
Calculus merupakan deposit keras karena mengalami kalsifikasi ,
keberadaannya terutama pada daerah servikal gigi akan menjadi iritan
kronis terhadap gingival sehingga proses peradangan cepat atau lambat
akan terjadi. Masih ada faktor lokal yang harus dikenal dan ditangani
seperti trauma oklusal misal karena gigi yang impacted dan malposisi,
kebiasaan-kebiasaan jelek seperti bruxism-clenching dan bernapas
dengan mulut. Pengenalan cara sikat gigi yang tepat juga diperlukan
karena cara sikat gigi yang salah seperti arah horizontal akan
menimbulkan abrasi maupun resesi gingival.
3. Oral Hygiene Instruction ( OHI)
Merupakan pesan-pesan pendidikan kesehatan gigi dan mulut. Pasien
perlu dijelaskan mengenai pentingnya menjaga oral hygiene sehingga
mereka dapat menyadari sendiri kegunaan bagi dirinya.Kesadaran sendiri
itu sangat perlu, merupakan obat pencegah yang paling manjur. Salah
satu cara pendekatan yang baik dan mudah dilakukan adalah dengan
menunjukkan dengan kaca saat pemeriksaan gigi dilakukan oleh dokter
gigi kepada pasien itu sendiri, dengan demikian mereka dapat melihat
sendiri seberapa ‘menakutkan’ gambaran penyakit gigi yang mereka
derita sambil dijelaskan komplikasi dan bahaya-bahaya yang dapat
menyertai kelainan tersebut kemudian. Penjelasan bahwa kebanyakan
penyakit-penyakit tersebut berawal mula dari pembentukan dental plak
perlu pula dijelaskan dengan demikian mereka pun dapat mengetahui
pentingnya upaya eliminasi dari plak yang sudah terbentuk dan upaya-
upaya pencegahan pembentukannya lebih lanjut.
Bab III
Kesimpulan
Ligamen periodontal adalah suatu jaringan ikat yang melekatkan gigi
ke tulang alveolar. Ligamen ini berhubungan dengan jaringan ikat gingiva
melalui saluran vaskuler di dalam tulang. Pada foramen apikal, ligament
periodontal menyatu dengan pulpa. Ligamen periodontal seperti semua
jaringan ikat lain, mengandung sel, serat-serat dan subtansi dasar. Serat
ligament periodontal ada yang berbentuk krista alveolar, horizontal, oblik
dan apikal.
Permasalahan penyakit-penyakit pulpa gigi dan periodontal berawal
dari pembentukan dental plak. Dental plak adalah deposit lunak berwarna
putih kekuningan yang tersusun dari garam-garam saliva dan koloni
mikroorganisme mulut ( pada umumnya Streptococcus mutans ).
Langkah-langkah preventif terhadap penyakit periodontal sebagai berikut :
1. Perlunya mengenal kelainan-kelainan periodontal seperti gingivitis
marginal yang sering terjadi maupun bentuk lainnya seperti gingivitis
atrofi/deskuamatif.
2. Mengenal faktor-faktor lokal terkait seperti calculus/tartar/karang gigi ,
material alba, food impact dan tentunya dental plak.
3. Oral Hygiene Instruction ( OHI)
Daftar Pustaka
http://guzwir.wordpress.com/2010/04/13/ligamen-periodontal/
http://www.wikimu.com/News/Print.aspx?id=5447
http://drgdondy.blogspot.com/2009/05/dari-lulud-periodontal-
ligament.html
http://www.klikdokter.com/illness/detail/114
http://www.pdgi-online.com