Lirik Lagu Lir Ilir

5
 Lirik Lagu Lir Ilir Lir ilir lir ilir tandure wong sumilir Tak ijo royo royo Tak sengguh penganten anyar Bocah angon bocah angon penekno blimbing kuwi Lunyu lunyu penekno kanggo mbasuh dodotiro Dodotiro dodotiro kumintir bedah ing pinggir Dondomono jrumatono kanggo seba mengko sore Mumpung padang rembulane Mumpung jembar kalangane Yo surak’0 surak hiyo  Makna yang terkandung lagu di atas adalah sbb:  1. Lir-ilir, Lir-ilir (Bangunlah, bangunlah) 2. Tandure wus sumilir (Tanaman sudah bersemi) 3. Tak ijo royo-royo (Demikian menghijau) 4. Tak sengguh temanten anyar (Bagaikan pengantin baru) Makna: Sebagai umat Islam kita diminta bangun. Bangun dari keterpurukan, bangun dari sifat malas untuk lebih mempertebal keimanan yang telah ditanamkan oleh Alloh dalam diri kita yang dalam ini dilambangkan dengan Tanaman yang mulai b ersemi dan demikian menghijau. Terserah kepada kita, mau tetap tidur dan membiarkan tanaman iman kita mati atau bangun dan berjuang untuk menumbuhkan tanaman tersebut hingga besar dan mendapatkan kebahagiaan seperti bahagianya pengantin baru. 1. Cah angon, cah angon (Anak gembala, anak gembala) 2. Penekno Blimbing kuwi (Panjatlah (pohon) belimbing itu) 3. Lunyu-lunyu penekno (Biar licin dan susah tetaplah kau panjat) 4. Kanggo mbasuh dodotiro (untuk membasuh pakaianmu) Makna: Disini disebut anak gembala karena oleh Alloh, kita telah diberikan sesuatu untuk digembalakan yaitu HATI. Bisakah kita menggembalakan hati k ita dari dorongan hawa nafsu yang demikian kuatnya? Si anak gembala diminta memanjat pohon belimbing yang notabene buah belimbing bergerigi lima buah. Buah belimbing disini menggambarkan lima rukun Islam. Jadi meskipun licin, meskipun susah k ita harus tetap memanjat pohon belimbing tersebut dalam arti sekuat tenaga kita tetap berusaha menjalankan Rukun Islam apapun halangan dan resikonya. Lalu apa gunanya? Gunanya adalah untuk mencuci pakaian kita yaitu pakaian taqwa. 1. Dodotiro, dodotiro (Pakaianmu, pakaianmu) 2. Kumitir bedah ing pinggir (terkoyak-koyak dibagian samping) 3. Dondomono, Jlumatono (Jahitlah, Benahilah!!) 4. Kanggo sebo mengko sore (untuk menghadap nanti sore) Makna: Pakaian taqwa kita sebagai manusia biasa pasti terkoyak dan berlubang di sana sini, untuk itu kita diminta untuk selalu memperbaiki dan membenahinya agar kelak kita sudah siap ketika dipanggil menghadap kehadirat Alloh SWT.

Transcript of Lirik Lagu Lir Ilir

  • 5/20/2018 Lirik Lagu Lir Ilir

    1/5

    Lirik Lagu Lir Ilir

    Lir ilir lir ilir tandure wong sumilir

    Tak ijo royo royo

    Tak sengguh penganten anyar

    Bocah angon bocah angon penekno blimbing kuwi

    Lunyu lunyu penekno kanggo mbasuh dodotiro

    Dodotiro dodotiro kumintir bedah ing pinggir

    Dondomono jrumatono kanggo seba mengko sore

    Mumpung padang rembulane

    Mumpung jembar kalangane

    Yo surak0 surak hiyo

    Makna yang terkandung lagu di atas adalah sbb:

    1. Lir-ilir, Lir-ilir (Bangunlah, bangunlah)

    2.

    Tandure wus sumilir (Tanaman sudah bersemi)3.

    Tak ijo royo-royo (Demikian menghijau)

    4.

    Tak sengguh temanten anyar (Bagaikan pengantin baru)

    Makna:Sebagai umat Islam kita diminta bangun. Bangun dari keterpurukan, bangun dari sifat malas

    untuk lebih mempertebal keimanan yang telah ditanamkan oleh Alloh dalam diri kita yang dalam ini

    dilambangkan dengan Tanaman yang mulai bersemi dan demikian menghijau. Terserah kepada kita,

    mau tetap tidur dan membiarkan tanaman iman kita mati atau bangun dan berjuang untuk menumbuhkan

    tanaman tersebut hingga besar dan mendapatkan kebahagiaan seperti bahagianya pengantin baru.

    1.

    Cah angon, cah angon (Anak gembala, anak gembala)

    2.

    Penekno Blimbing kuwi (Panjatlah (pohon) belimbing itu)

    3.

    Lunyu-lunyu penekno (Biar licin dan susah tetaplah kau panjat)

    4.

    Kanggo mbasuh dodotiro (untuk membasuh pakaianmu)

    Makna:Disini disebut anak gembala karena oleh Alloh, kita telah diberikan sesuatu untuk digembalakan

    yaitu HATI. Bisakah kita menggembalakan hati kita dari dorongan hawa nafsu yang demikian kuatnya? Si

    anak gembala diminta memanjat pohon belimbing yang notabene buah belimbing bergerigi lima buah.

    Buah belimbing disini menggambarkan lima rukun Islam. Jadi meskipun licin, meskipun susah kita harus

    tetap memanjat pohon belimbing tersebut dalam arti sekuat tenaga kita tetap berusaha menjalankan

    Rukun Islam apapun halangan dan resikonya. Lalu apa gunanya? Gunanya adalah untuk mencuci

    pakaian kita yaitu pakaian taqwa.

    1.

    Dodotiro, dodotiro (Pakaianmu, pakaianmu)

    2.

    Kumitir bedah ing pinggir (terkoyak-koyak dibagian samping)

    3. Dondomono, Jlumatono (Jahitlah, Benahilah!!)

    4.

    Kanggo sebo mengko sore (untuk menghadap nanti sore)

    Makna:Pakaian taqwa kita sebagai manusia biasa pasti terkoyak dan berlubang di sana sini, untuk itu

    kita diminta untuk selalu memperbaiki dan membenahinya agar kelak kita sudah siap ketika dipanggil

    menghadap kehadirat Alloh SWT.

  • 5/20/2018 Lirik Lagu Lir Ilir

    2/5

    1.

    Mumpung padhang rembulane (Mumpung bulan bersinar terang)

    2.

    Mumpung jembar kalangane (mumpung banyak waktu luang)

    3.

    Yo surako surak iyo!!! (Bersoraklah dengan sorakan Iya!!!)

    Makna:Kita diharapkan melakukan hal-hal diatas ketika kita masih sehat (dilambangkan dengan

    terangnya bulan) dan masih mempunyai banyak waktu luang dan jika ada yang mengingatkan maka

    jawablah dengan Iya!!! Lir ilir, judul dari tembang di atas. Bukan sekedar tembang dolanan biasa, tapi

    tembang di atas mengandung makna yang sangat mendalam. Tembang karya Kanjeng Sunan ini

    memberikan hakikat kehidupan dalam bentuk syair yang indah. Carrol McLaughlin, seorang profesor

    harpa dariArizona Universityterkagum kagum dengan tembang ini, beliau sering memainkannya. Maya

    Hasan, seorang pemain Harpa dari Indonesia pernah mengatakan bahwa dia ingin mengerti filosofi dari

    lagu ini. Para pemain Harpa seperti Maya Hasan (Indonesia), Carrol McLaughlin (Kanada), Hiroko Saito

    (Jepang), Kellie Marie Cousineau (Amerika Serikat), dan Lizary Rodrigues (Puerto Rico) pernah

    menterjemahkan lagu ini dalam musik Jazz pada konser musik Harp to Heart.

    Apakah makna mendalam dari tembang ini? Mari kita coba mengupas maknanya

    Lir-i l ir, lir-i l irtembang ini diawalii dengan ilir-ilir yang artinya bangun-bangun atau bisa diartikan hiduplah

    (karena sejatinya tidur itu mati) bisa juga diartikan sebagai sadarlah. Tetapi yang perlu dikaji lagi, apa

    yang perlu untuk dibangunkan?Apa yang perlu dihidupkan? hidupnya Apa ? Ruh? kesadaran ? Pikiran?

    terserah kita yang penting ada sesuatu yang dihidupkan, dan jangan lupa disini ada unsur angin, berarti

    cara menghidupkannya ada gerak..(kita fikirkan ini)..gerak menghasilkan udara. ini adalah ajakan untuk

    berdzikir. Dengan berdzikir, maka ada sesuatu yang dihidupkan.

    tandure wus sumi l i r , Tak i jo royo -royo tak senggo temanten anyar.Bait ini mengandung makna

    kalau sudah berdzikir maka disitu akan didapatkan manfaat yang dapat menghidupkan pohon yang hijau

    dan indah. Pohon di sini artinya adalah sesuatu yang memiliki banyak manfaat bagi kita. Pengantin baru

    ada yang mengartikan sebagai Raja-Raja Jawa yang baru memeluk agama Islam. Sedemikian maraknya

    perkembangan masyarakat untuk masuk ke agama Islam, namun taraf penyerapan dan implementasinya

    masih level pemula, layaknya penganten baru dalam jenjang kehidupan pernikahannya.

    Cah angon cah angon p enekno bl imbing kuwi. Mengapa kok Cah angon ? Bukan Pak Jendral ,

    Pak Presiden atau yang lain? Mengapa dipilih Cah angon ? Cah angon maksudnya a dalah seorang

    yang mampu membawa makmumnya, seorang yang mampu menggembalakan makmumnya dalam

    jalan yang benar. Lalu,kenapa Blimbing ? Ingat sekali lagi, bahwa blimbing berwarna hijau (ciri khas

    Islam) dan memiliki 5 sisi. Jadi blimbing itu adalah isyarat dari agama Islam, yang dicerminkan dari 5 sisi

    buah blimbing yang menggambarkan rukun Islam yang merupakan Dasar dari agama Islam. Kenapa

    Penekno ? ini adalah ajakan para wali kepada Raja -Raja tanah Jawa untuk mengambil Islam dan dan

    mengajak masyarakat untuk mengikuti jejak para Raja itu dalam melaksanakan Islam.

  • 5/20/2018 Lirik Lagu Lir Ilir

    3/5

    Lunyu lunyu penekno kanggo mbasuh dodot i ro.Walaupun dengan bersusah payah, walupun penuh

    rintangan, tetaplah ambil untuk membersihkan pakaian kita. Yang dimaksud pakaian adalah taqwa.

    Pakaian taqwa ini yang harus dibersihkan.

    Dodot i ro dodot i ro , kumi t i r bedah ing pinggi r . Pakaian taqwa harus kita bersihkan, yang jelek jelek kita

    singkirkan, kita tinggalkan, perbaiki, rajutlah hingga menjadi pakain yang indah sebaik-baik pakaian

    adalah pakaian taqwa.

    dondomono j lumatono kanggo sebo mengko sore.Pesan dari para Wali bahwa suatu ketika kamu

    akan mati dan akan menemui Sang Maha Pencipta untuk mempertanggungjawabkan segala

    perbuatanmu. Maka benahilah dan sempurnakanlah ke-Islamanmu agar kamu selamat pada hari

    pertanggungjawaban kelak.

    Mumpun g padhang rembulane, mum pung jembar kalangane.Para wali mengingatkan agar para

    penganut Islam melaksanakan hal tersebut ketika pintu hidayah masih terbuka lebar, ketika kesempatan

    itu masih ada di depan mata, ketika usia masih menempel pada hayat kita.Yo surako surak hiyo.Sambutlah seruan ini dengan sorak sorai mari kita terapkan syariat Islam

    sebagai tanda kebahagiaan.Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul

    apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu (Al-Anfal :25)

    *Lirik Lagu Lir-ilir

    Lir-ilir, lir-ilir

    Tandure wis sumilir

    Tak ijo royo-royo tak senggo temanten

    anyar

    Cah angon-cah angon penekno blimbing

    kuwi

    Lunyu-lunyu yo penekno kanggo mbasuh

    dodotiro

    Dodotiro-dodotiro kumitir bedhah ing

    pinggir

    Dondomono jlumatono kanggo sebo

    mengko sore

    Mumpung padhang rembulane,

    mumpung jembar kalangane

  • 5/20/2018 Lirik Lagu Lir Ilir

    4/5

    Yo surako surak iyo

    *Arti Lirik Lagu Lir-ilir

    Bangunlah, bangunlah

    Tanaman sudah bersemi

    Demikian menghijau bagaikan pengantinbaru

    Anak gembala, anak gembala panjatlah

    (pohon) belimbing itu

    Biar licin dan susah tetaplah kau panjat

    untuk membasuh pakaianmu

    Pakaianmu, pakaianmu terkoyak-koyak di

    bagian samping

    Jahitlah, benahilah untuk menghadap nanti

    sore

    Mumpung bulan bersinar terang,mumpung

    banyak waktu luang

    Ayo bersoraklah dengan sorakan iya

    *Makna yang terkandung lagu Lir-ilir adalah sbb:

    Sebagai umat Islam kita diminta bangun.

    Bangun dari keterpurukan, bangun dari

    sifat malas untuk lebih mempertebal

    keimanan yang telah ditanamkan oleh Alloh

    dalam diri kita yang dalam ini

    dilambangkan dengan tanaman yang mulai

    bersemi dan demikian menghijau. Terserahkepada kita, mau tetap tidur dan

    membiarkan tanaman iman kita mati atau

    bangun dan berjuang untuk

    menumbuhkan tanaman tersebut hingga

    besar dan mendapatkan kebahagiaan

    seperti bahagianya pengantin baru.

    Disini disebut anak gembala karena oleh

    Alloh, kita telah diberikan sesuatu untuk

    digembalakan yaitu HATI. Bisakah kita

    menggembalakan hati kita dari dorongan

    hawa nafsu yang demikian kuatnya? Si anak gembala diminta memanjat pohon

    belimbing yang notabene buah belimbing

    bergerigi lima buah. Buah belimbing disini

    menggambarkan lima rukun Islam. Jadi

    meskipun licin, meskipun susah kita harus

    tetap memanjat pohon belimbing tersebut

    dalam arti sekuat tenaga kita tetap

  • 5/20/2018 Lirik Lagu Lir Ilir

    5/5

    berusaha menjalankan Rukun Islam apapun

    halangan dan resikonya. Lalu apa gunanya?

    Gunanya adalah untuk mencuci pakaian kita

    yaitu pakaian taqwa

    Pakaian yang dimaksuda adalah pakaian

    taqwa kita. Sebagai manusia biasa pasti terkoyak dan berlubang di sana sini, untukitu kita diminta untuk selalu memperbaiki

    dan membenahinya agar kelak kita sudah

    siap ketika dipanggil menghadap kehadirat

    Alloh SWT.

    Kita diharapkan melakukan hal-hal diatas

    ketika kita masih sehat (dilambangkan

    dengan terangnya bulan) dan masih

    mempunyai banyak waktu luang dan jika

    ada yang mengingatkan maka jawablah

    dengan iya.