2

LITURGI PENTAKOSTA GKI GUNUNG SAHARI

“Menerima aliran hidup dari Roh” MINGGU, 31 MEI 2020

Pelayan Firman: Pdt. Em. Royandi Tanudjaya

Daring:

YouTube GKI Gunsa Premier Pk.06.00: https://www.youtube.com/channel/UCmn5FSQSRHNpYxKu-0vqa6w

FB: GKI Gunung Sahari: http://www.facebook.com/GKIgunungsahari ;

IG. @gkigunsa; Web: gkigunsa.or.id; Atau klik di: gkigunsa.com

Pk. 07.00 via RPK:96,3FM;

audio streaming:www.radiopelitakasih.com; video streaming di YouTube RPKFM.

I. PERHIMPUNAN (Berdiri)

1.1. Ajakan Pnt : Tuhan sungguh-sungguh membuat segala sesuatu indah pada

waktu-Nya. Sementara belum bisa merasakan lagi indahnya beribadah bersama saudara seiman di gereja, marilah kita nikmati indahnya beribadah, sendiri atau bersama keluarga, di tempat kita masing-masing! Marilah kita peringati, syukuri dan rayakan lagi Hari Pentakosta! Hari di mana Roh Kudus boleh tercurah dan mengalir secara cuma-cuma ke dalam hidup setiap orang percaya, dimulai pada hari ke lima puluh setelah Paskah. Marilah kita ungkapkan sukacita dan syukur kita dalam lagu yang kita nyanyikan!

3

J : (Menyanyikan, “Inilah Hari Kelima Puluh”, KJ 241: 1, do=d,

6 ketuk)

1. Inilah Hari Kelima Puluh,

Hari Pentakosta

Panen pertama menjadi nampak,

panen dari Paskah Refrein:

Untuk siapakah hasil pertama ini?

Untuk Tuhan, Sumber anugerah!

3. Yesus ditanam dan bangkit pula

pada masa Paskah

Kini buah-Nya menjadi nyata

pada Pentakosta

1.2. Votum & Salam Pdt : Pertolongan kita adalah dari Allah Tritunggal – Bapa, Anak dan

Roh Kudus – yang kekal untuk selama-lamanya. J : (menyanyikan) Amin, amin, amin. Pdt : Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita dan

dari Tuhan Yesus Kristus menyertai Saudara sekalian.

(Duduk)

1.3. Kata Pembuka Pdt : Roh Kudus itu sesungguhnya adalah Allah sendiri yang

berkarya di tengah dunia ini dan secara khusus di dalam hidup setiap orang yang percaya kepada Kristus. Karena itu, tak ada kerinduan yang lebih terberkati daripada kerinduan kita untuk meminta dan beroleh Roh Kudus dan penyertaan-Nya di dalam hidup kita. Apa lagi Yesus telah janjikan, “Bapamu yang di sorga akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya” (Luk 11: 13b).

4

J : (menyanyikan, “Rindukah Engkau Mendapat Berkat Tuhan”,

NKB: 100, do=es, 4 ketuk)

1. Rindukah engkau mendapat berkat Tuhan

yang penuh, di seluruh hidupmu?

Mintalah kepada Bapamu yang janji-Nya teguh:

menyertai langkahmu!. Refrein:

Roh Kudus terus meluap di hatimu,

kar’na Tuhan berpesan: “Bawalah bejanamu”.

Roh Kudus terus meluap di hatimu,

pun dengan kuasa-Nya.

2. Bawalah bejanamu yang kosong pada Penebus

wahai kawan yang lesu

Dengan hati yang rendah tetap nantikan Roh Kudus

masuk dalam hatimu

(Duduk)

II. PELAYANAN FIRMAN

2.1. Doa memohon pengampunan dan doa permohon perto-longan Roh Kudus untuk pemberitaan Sabda Tuhan,

Pdt : Bapa Sorgawi, Sumber segala berkat dalam hidup kami, umat-Mu!

Seperti lagu yang baru saja kami kidungkan, kami selalu merindukan berkat pengampunan dosa dari Bapa dalam Yesus Kristus. Sebab, setiap kali kami datang ke hadirat-Mu, tak pernah kami datang dengan keberadaan kami yang putih bersih, tanpa cacat cela, tanpa dosa dan kesalahan kami.

Kami selalu membutuhkan kasih dan belas-kasihan Bapa dalam Yesus Kristus yang selalu mampu mencuci bersih segala dosa dan kesalahan kami, sehingga hidup kami pun bisa kembali menjadi ciptaan-Mu yang baru.

5

Lebih dari itu, kami pun selalu merindukan berkat yang penuh dari Bapa, yang tak lain dari kepenuhan diri Bapa sendiri, di dalam Yesus Kristus dan di dalam Roh Kudus.

Sebab, kalau kami beroleh kepenuhan diri Bapa, kami juga bisa beroleh segala berkat lainnya dari Bapa, yang bisa meluap dalam hidup kami sehari-hari kepada sesama kami.

Karena itu, penuhi kami sekarang dengan berkat-Mu yang penuh, dalam Roh Kudus!

Biarlah oleh pertolongan Roh Kudus, pembacaan, pemberitaan dan perenungan Firman Tuhan tak berlalu dengan sia-sia, tetapi boleh jadi bagian dari berkat-Mu juga atas hidup kami umat-Mu, dan atas hidup sesama kami, melalui hidup kami.

Bersabdalah sekarang kepada kami! Bejana hidup kami yang dari tanah liat ini siap diisi dan dipenuhi oleh Sabda-Mu! AMIN!

2.2. Bacaan Alkitab: Yohanes 7: 37-39

(Berdiri)

Pdt : (Membacakannya) 37 Dan pada hari terakhir, yaitu pada puncak perayaan itu, Yesus berdiri dan berseru: "Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum! 38 Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup." 39 Yang dimaksudkan-Nya ialah Roh yang akan diterima oleh mereka yang percaya kepada-Nya; sebab Roh itu belum datang, karena Yesus belum dimuliakan. Demikianlah pembacaan Firman Tuhan! Berbahagialah mereka yang menjadi para pendengar dan sekaligus para pelaku Firman-Nya dalam kehidupannya setiap hari! Haleluya!

J : (Menyanyikan) Haleluya 3x.

6

(Duduk)

2.3. Khotbah: “Menerima aliran hidup dari Roh”

Kita tahu, bahwa sebagai manusia, hidup kita tak pernah bisa lepas dari

rasa haus jasmani. Kalau haus, ya kita harus segera minum air. Kalau ngga,

kita bisa celaka. Bisa sakit, menderita dan mati.

Yesus terlebih tahu lagi tentang kehausan kita manusia! Sebagai

manusia, kita tak hanya punya kehausan jasmani akan air. Kita juga punya

kehausan jiwa. UTAMANYA, kehausan jiwa akan cinta-kasih,

pengampunan, keselamatan, damai-sejahtera, dan sukacita.

Masalahnya? Kehausan jasmani akan air, kita bisa atasi sendiri. Tapi,

kehausan jiwa, kita tak bisa atasi sendiri.

Karena itu, Yesus berseru, “Barangsiapa haus (jiwanya!), baiklah ia

datang kepada-Ku dan minum” (ay 37).

Dan, Yesus masih tambahkan, “Barangsiapa yang percaya kepada-Ku

… Dari dalam hatinya (“ek tes koilias”, dari dalam perutnya) akan

mengalir aliran-aliran air hidup” (ay 38).

Apa arti dari perkataan-perkataan Yesus itu bagi kita? Inilah artinya!

Pertama, hanya orang yang datang kepada Yesus bisa terpuaskan

kehausan jiwanya.

Itulah sebabnya, Yesus berseru mengundang setiap orang di zaman-Nya

dan di segala zaman, “Barangsiapa haus (jiwanya!), baiklah ia datang

kepada-Ku dan minum” (ay 37).

Mengapa? Sebab, ternyata, biar pun dipanggil dan diundang, untuk

datang kepada Yesus, tak selalu lokh orang mau datang kepada Yesus!

Di zaman Yesus, sedikit saja orang yang datang untuk sungguh-sungguh

cari dan kenali Yesus. Jauh lebih banyak, orang yang datang hanya untuk

saksikan mujizat, berbantah, bertengkar dan bersoal-jawab dengan Yesus.

Akibatnya? Sebagian besar orang tetap haus jiwanya!

Di zaman sekarang, tak sedikit orang berusaha memuaskan kehausan

jiwanya, bukan dengan datang kepada Yesus, tapi dengan cari kepuasan

dalam hobby, ilmu pengetahuan, pekerjaan, kekayaan materi, kenikmatan,

ketenaran, … bahkan, ee, ada yang datang kepada perdukunan juga lokh!

7

Tapi, setelah semuanya dilakoni, orang biasanya baru menyadari, bahwa

kehausan jiwanya tetap saja kosong dan tak terpuaskan!.

Seperti kata bapak gereja Agustinus, “Tuhan menciptakan kekosongan

atau kehausan di dalam diri kita manusia, supaya kita temukan pemuasan-

nya hanya di dalam Tuhan”. Bukan di dalam yang lainnya!.

Kepuasan jiwa kita manusia hanya bisa terpenuhi di dalam Yesus.

Sebab, hanya di dalam Dia, Allah mau nyatakan cinta-kasih, pengampunan,

keselamatan, damai-sejahtera dan sukacita-Nya.

Kedua, hanya orang yang percaya kepada Yesus dapat beroleh

kuasa untuk puaskan kehausan jiwa sesamanya.

Datang kepada Yesus adalah langkah pertama untuk mengenali diri-

Nya. Setelah kenal diri-Nya, langkah selanjutnya adalah percaya dengan

sepenuh hatinya kepada Yesus.

Sebab, seperti kata Yesus, “Barangsiapa yang percaya kepada-Ku …

Dari dalam hatinya (“ek tes koilias”, dari dalam perutnya) akan mengalir

aliran-aliran air hidup” (ay 38).

Atau, dpl, “Barangsiapa yang percaya kepada Yesus, kepadanya akan

diberi kuasa Roh yang bisa kerjakan cinta-kasih, pengampunan,

keselamatan, damai-sejahtera dan sukacita dalam hidupnya sendiri, dan

dalam hidupnya bersama dengan sesama”.

Dalam Alkitab, simbol “air atau angin yang bergerak” memang

seringkali dipakai untuk menunjuk kepada Roh Allah yang berkuasa dan

bekerja!

Makanya, tak heran, bila selanjutnya orang yang percaya kepada Yesus

pun bisa menyatakan dan membagikan cinta-kasih, pengampunan,

keselamatan, damai-sejahtera dan sukacita, yang dikerjakan oleh Roh

dalam dirinya, kepada sesamanya.

Sebab, memang hanya orang yang sudah benar-benar mengalaminya,

bisa membagikannya kepada sesamanya. Sebaliknya, orang yang belum

sungguh-sungguh mengalaminya, bagaimana bisa membagikannya kepada

sesamanya di dalam hidupnya?

Karena itulah, pada hari ini, hari Pentakosta, hari pencurahan Roh

Kudus, firman Tuhan kembali memanggil kita untuk selalu mau datang

kepada Tuhan! Mau kasih waktu “berkualitas” kepada-Nya! Sesibuk atau

8

seberat apa pun kita, dengan permasalahan dan pergumulan kita pada masa

covid-19 sekarang ini!

Tujuannya? Supaya kita makin kenal dan makin kenal Tuhan lagi!

Akibatnya? Kita pun jadi makin percaya dan makin percaya Tuhan lagi!

Akibatnya lebih lanjut? Roh Tuhan bukan hanya bisa makin puaskan

kehausan jiwa kita, tapi kita pun bisa makin dipakai oleh Roh Tuhan untuk

puaskan kehausan jiwa sesama kita akan cinta-kasih, pengampunan,

keselamatan, damai-sejahtera dan sukacita!

Selamat menerima dan meneruskan “aliran hidup”, atau “kuasa” dari

Roh dalam hidup Saudara-saudara!

Atas nama Majelis Jemaat GKI Gunung Sahari, saya ucapkan, “Selamat

hari Pentakosta juga”! AMIN!

2.5. Saat Teduh

(Berdiri)

2.6. Pengakuan Iman Rasuli Pnt : Bersama dengan gereja di segala abad dan tempat, marilah kita

mengikrarkan pengakuan iman percaya kita, seturut dengan Pengakuan Iman Rasuli.

J : (mengucapkan) Aku percaya…

(Duduk) 2.7. Doa Syafaat Bapa Sorgawi yang dalam Yesus telah karuniakan Roh-Mu kepada

kami!

Permasalahan dan pergumulan adalah bagian dari hidup yang Engkau

karuniakan kepada kami. Karena itu, betapa pun permasalahan dan

pergumulan kami terasa berat, kami tetap bersyukur sebab itu berarti kami

masih Engkau karuniakan hidup di tengah dunia ini.

Sekaligus, kami juga tetap bersyukur, karena dalam Roh-Mu, Engkau

selalu mau menyertai kami, tak membiarkan kami sendirian dan mau

9

menolong kami, yang tak selalu sanggup mengatasi segala permasalahan

dan pergumulan kami sendiri.

Tolonglah permasalahan dan pergumulan bangsa kami dan

bangsa-bangsa di dunia yang terus berjuang untuk mengatasi covid-19.

Berkatilah Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) agar dapat mengoordinir

segala upaya, untuk temukan vaksin covid-19, sehingga vaksin tsb dapat

secepatnya dipakai juga untuk mengenyahkan covid-19 dari tengah-tengah

kehidupan manusia di dunia saat ini.

Tolonglah permasalahan dan pergumulan banyak orang di

Indonesia dan di dunia, teristimewa yang pada masa sebelum covid-19

saja sudah hidup miskin dan susah, apa lagi setelah covid-19. Di antaranya,

mereka yang tak punya penghasilan tetap, yang terkena PHK, yang tak

punya keahlian, yang terkena bencana alam, … dlsb. Semoga Roh Tuhan

menggerakkan banyak kepala, hati dan tangan di pemerintahan dan di

tengah masyarakat untuk memikirkan, mempedulikan dan menolong

mereka.

Tolonglah permasalahan dan pergumulan gereja-Mu di Indonesia

dan di dunia pada masa covid-19 ini. Biarlah Roh Kudus terus

memampukan gereja-Mu menemukan dan melakukan cara-cara baru untuk

tetap dapat melayani umat-Mu, bukan hanya dalam kebutuhan rohaninya,

tetapi juga dalam kebutuhan jasmaninya, sehingga umat-Mu tetap

terpelihara hidupnya seutuhnya.

Tolonglah permasalahan dan pergumulan setiap pribadi dari umat-

Mu yang mau diungkapkannya juga kepada-Mu dalam doa syafaat saat ini

......................................................................................................................

Inilah doa-doa syafaat kami kepada-Mu, Bapa! Dengarkanlah dan

sempurnakanlah seturut kemaha-tahuan dan kemaha-kasihan-Mu! Sebab,

hanya dalam nama Anak-Mu, Tuhan Yesus Kristus, kami telah berdoa-

syafaat.

AMIN!

10

III. PERSEMBAHAN SYUKUR

3.1. Ajakan Bersyukur Pnt : Jemaat yang dikasih Tuhan, setiap kali kita merayakan

Pentakosta kita mengucap syukur atas pemeliharaan Tuhan terhadap Gereja-Nya dalam perjalanan pengembaraan-Nya di muka bumi.

Pemeliharaan Tuhan itu yang memungkinkan kita sebagai gereja untuk menunaikan tugas dan panggilannya baik dalam suasana kehidupan yang tentram maupun suasana kehidupan yang penuh dengan gejolak. Karena Pemeliharaan Tuhan juga kita boleh menerima begitu banyak berkat jasmani maupun rohani. Dalam rangka merespon pemeliharaan Tuhan dalam kehidupan kita, di dalam kebaktian ini kita menyatakan syukur melalui 2 jenis persembahan: pertama-tama Persembahan Syukur Tahunan yang biasa kita serahkan dalam prosesi persembahan menuju keranjang persembahan yang disediakan, dan yang kedua persembahan kebaktian minggu yang biasa dikumpulkan di dalam kantong persembahan. Marilah kita mengingat, di dalam persembahan kita, Firman Tuhan dari Mazmur 28:7 Tuhan adalah kekuatanku dan Perisaiku,kepada-Nya hatiku percaya. Aku tertolong sebab itu beria² hatiku, dan dengan nyanyianku aku bersyukur kepada-Nya. Dalam kehidupan yang penuh dengan gelombang biarlah kita belajar dari jemaat Macedonia dalam 2 Korintus 8:2 selagi dicoba dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap, dan meskipun mereka sangat miskin, namun mereka kaya di dalam kemurahan.

11

Baik PERSEMBAHAN SYUKUR MINGGUAN, maupun PERSEMBAHAN SYUKUR TAHUNAN, Bapak/Ibu/Saudara/i dapat mem-persembahkannya nanti, ketika – oleh anugerah-Nya – kita bisa beribadah lagi di gereja, atau – TANPA MENUNDA – Bapak/Ibu/Saudara/i pun dapat segera mempersembahkan-nya dengan mentransfer ke rekening gereja

Untuk persembahan kebaktian minggu tgl 31 Mei 2020 :

Transfer ke rekening gereja BCA 391 300 2268 atau Virtual Account 07175 00 (nomor anggota) dng berita persembahan

kebaktian minggu 31 Mei 2020, JUGA DAPAT DIBERIKAN MELALUI QR CODE dari Maybank

Untuk persembahan syukur tahunan bapak/ibu/saudara/i Transfer ke rekening gereja BCA 391 300 2268 atau Virtual Account 07175 03 (nomor anggota) dng *berita* PST 2020, JUGA DAPAT DIBERIKAN MELALUI QR CODE dari Maybank

untuk persembahan ucapan syukur tahunan bapak/ibu/saudara/i~

(Berdiri)

3.2. Doa Syukur Pnt : Tiada persembahan kami yang terlalu kecil atau yang terlalu

besar kepada-Mu, ya Bapa di sorga! Sebab, sesungguhnya, kami hanya bisa memberikan persembahan yang sesuai dengan berkat-Mu di dalam kehidupan kami. Karena berkat-Mu di dalam kehidupan kami juga selalu bersumber dari kesungguhan kasih-Mu kepada kami, biarlah persembahan kami kepada-Mu juga selalu bersumber dari kesungguhan kasih kami kepada-Mu. Terimalah persembahan kasih kami ini kepada-Mu, ya Bapa! Mampukan gereja-Mu untuk memakainya bagi pewujudan kasih dan belas-kasihan-Mu, dalam pelayanan dan kesaksiannya, di tengah dunia ini. Amin!

12

IV. PENGUTUSAN DAN BERKAT

4.1. Pengutusan Pdt : Kembalilah dalam kehidupanmu sehari-hari! Oleh pertolongan

Roh Kudus, biarlah hidupmu boleh senantiasa dipenuhi dengan sukacita, dan – karena itu juga – boleh selanjutnya menjadi sukacita bagi banyak orang di dalam hidupmu!.

4.2. Lagu Pengutusan J : (Menyanyikan, “Hidup Dalam Sukacita”, NKB 106: 1,

do=bes, 3 ketuk)

1. Hidup dalam sukacita,

limpah ruah dan penuh

Roh Penghibur sudah datang,

Tinggal dalam hatiku Refrein:

Sungguh indahlah, sungguh ajaiblah

dan hatiku pun lega.

Dalam badai laut, damai diberi,

Nanti ombak ’kan reda.

3. Bagai sinar sang mentari,

bagai angin yang kencang

T’lah tercurah Roh Ilahi

dari sorga yang cerlang

4.3. Berkat Pdt : Terimalah berkat Tuhan: “Tuhan memberkati engkau dan

melindungi engkau, Tuhan menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia, Tuhan menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera”. Amin.

J : (menyanyikan) Haleluya 5x, Amin 3x.

(Selesai)