Lp Oksigenn

22

description

LALAL

Transcript of Lp Oksigenn

/10 Share

1

Laporan pendahuluan oksigenasi (2) 4361   views

Askep oksigenasi 2011 4096   views

Oksigenasi 1432   views

110724 laporan pendahuluan 3582   views

IDK 1 (Ilmu Dasar Keperawatan 1) : oksigenasi 331   views

Asuhan Keperawatan pada Gangguan Sistem Pernafasan 13860   views

Oksigenasi [pmi] untuk umum 7563   views

Makalah macam2 pemberian oksigen 8924   views

Artikel oksigenisasi 128   views

Paparan Laporan Pendahuluan Pekerjaan Penyusunan RPI2JM 5 KSN (KSN PBTS ACEH-SU…… 701   views

Makalah keperawatan anak terapi oksigen 3699   views

Anatomi & fisiologi respirasi 9556   views

asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan nutrisi 7659   views

генетический ряд 4197   views

Hiperbarik Oksijen Tedavisi 655   views

Prinsip terapi pasien ards 1315   views

Sesak nafas pd anak 3585   views

Buku terapi-oksigen-perawat-ugd-rsrwm-(wong) 429   views

51956840 konsep-dasar-laparatomi-eksplorasi 1701   views

Askep strok 572   views

Kb 2 kebutuhan dasar manusia ii 578   views

Patologi Sistem Pernapasan (1) 1329   views

Modul 1 kb4 terapi oksigenasi 225   views

Laparotomi 3853   views

Laparotomy 8962   views

Laporan pendahuluan hernia 4858   views

Diabetes&hiperbarik 7020   views

Keb oksigenasi 167   views

Askep e salio 2670   views

Cover Laporan Pendahuluan Serotinus (Postdate) 937   views

Pathways trauma kepala 161   views

Buku pedoman 3R Berbasis Masyarakat di Kawasan Permukiman 2396   views

Laporan pendahuluan frakt 1284   views

Kb 2 kebutuhan dasar manusia ii 1100   views

Modul 1 sesak napas skenario 2 7a 312   views

Cpr & tercekik 5828   views

Oksigenasi, nebu & fisioterafi dada 1313   views

Download (1) 2575   views

Trauma Thoraks 24817   views

Askep dm 10693   views

Laporan pendahuluan oksigenisasi

Follow

by Rokim Lempunk , Working at golek rosok

on Nov 06, 2012

inShare

6,522 views

Novi Kucriit , Artist at YG Entertainment 3 months ago

Fadjar Indriyanti 1 year ago

Ifa Nieza 1 year ago

Laporan pendahuluan oksigenisasi Document Transcript

1. LAPORAN PENDAHULUAN OKSIGENISASI1. PENGERTIAN Oksigenisasi adalah suatu komponen gas dan unsure vital dalam proses dalam proses metabolism untuk mempertahankan kelangsungan hidup seluruh sel-sel tubuh. Secara normal elemen ini di peroleh dengan menghirup setiap kali bernafas. Masuknya oksigen kejaringan tubuh ditentukan oleh system respirasi kardiovaskuler dan keadaan hematologi (wartonah, Tartowo 2003). (Fisiologi Organ Tubuh Manusia, 2009) Oksigenasi adalah peristiwa mengirup udara dari luar mengandung oksigen ( )kedalam tubuh serta menghembuskan karbon dioksida ( ) sebagai hasil oksidasi. (www.oksigenasi.com) Oksigenisasi adalah suatu komponen gas dan unsure vital dalam proses metabolism untuk mempertahankan seluruh sel hidup. (www.oksigenasi.com)2. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI OKSIGENASI Keadekuatan sirkulasi. Ventilasi, perkusi, dan transport gas-gas pernafasan kejaringan dipengaruhi oleh empat tipe faktor: 1. Faktor Fisiologis a. Penurunan kapasitas pembawa oksigen b. Penurunan konsentrasi pembawa oksigen yang diinspirasi c. Hipovolemia d. Peningkatan laju metabolism e. Kondisi yang mempengaruhi gerak dinding dada 2. Faktor Perkembangan Tahap perkembangan klien dan proses penuaan yang normal mempengaruhi oksigenisasi jaringan,:

2. a. Bayi prematrur Bayi premature beresiko terkena membrane hialin, yang di duga disebabkan oleh defesiensi surfaktan. Kemampuan paru untuk mensintesis surfaktan berkembang lambat pada masa kehamilan, yakni pada sekitar bulan ketujuh, dan demikian bayi premature tidak memiliki surfaktan. b. Bayi dan todler Beresiko mengalami infeksi saluran nafas atas sebagai hasil pernafasan yang sering pada anak-anak lain dan pernafasan dari asap rokok yang dihisap orang lain (hubner, 1994; whatling, 1994 dalam fundamental keperawatan, 2006 vol 2 hal 1561). c. Anak usia sekolah dan remaja Anak usia sekolah dan remaja terpapar pada infeksi pernafasan dan faktor-faktor resiko pernafasan. Misalnya menghisap rokok dan merokok. Anak sehat biasanya tidak mengalami efek merugikan akibat infeksi pernafasan. Namun, individu yang mulai merokok pada usia remaja dan meneruskannya sampai usia dewasa pertengahan mengalami peningkatan resiko penyakit kardiopulmonar dan kangker paru. d. Dewasa muda dan dewasa pertengahan Terpapar dalam resiko penyakit kardiopulmonar seperti: diet yang tidak sehat, kurang latihan fisik, obat-obatan dan merokok. e. Lansia System pernafasan dan system jantung mengalami perubahan sepanjang proses penuaan. Pada system arteria, terjadi plak aterosklerosis sehingga tekanan darah meningkat.3. Faktor Perilaku Perilaku atau gaya hidup, baik secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi kemampuan tubuh dalam memenuhi kebutuhan oksigenisasi. Faktor- faktor gaya hidup yang mempengaruhi pernafasan hidup meliputi: nutrisi, latihan fisik, merokok, penyalah gunaan substansi dan stress.

3. 4. Faktor Lingkungan Lingkungan juga mepengaruhi oksigenisasi. Insiden penyakit paru terjadi didaerah yang berkabut dan didaerah perkotaan dari pada di daerah pedesaan. 5. Gangguan jantung, meliputi : ketidakseimbangan jantung meliputi

ketidakseimbangan konduksi, kerusakan fungsi valvular, hipoksia miokard, kondisi-kondisi kardiomiopati, dan hipoksia jaringan perifer. 6. Gangguan pernapasan meliputi hiperventilasi, hipoventilasi dan hipoksia. (Fundamental Perawatan, 2006 Vol 2)3. KLASIFIKASI Pemenuhan kebutuhan oksigenasi di dalam tubuh terdiri atas tiga tahapan, yaitu ventilasi, difusi, dan transportasi. 1. Ventilasi Proses ini merupakan proses keluar dan masuknya oksigen dan atmosfer ke dalam alveoli atau dari alveoli ke atmosfer. Proses ventilasi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: a. Adanya perbedaan tekanan antara atmosfer dengan paru, semakin tinggi tempat, maka tekanan udara semakin rendah. Demikian pula sebaliknya, semakin rendah, maka tempat tekanan udara semakin tinggi. b. Adanya kemampuan toraks dan paru pada alveoli dalam melaksanakan ekspansi atau kembang kempis. c. Adanya jalan napas yang dimulai dari hidung hingga alveoli yang terdiri atas berbagai otot polos yang kcrjanya sangat dipengaruhi oleh sistem saraf otonom. Terjadinya rangsangan simpatis dapat menyebabkan relaksasi schingga dapat terjadi vasodilatasi, kemudian kerja saraf parasimpatis dapat mcnycbabkan kontriksi sehingga dapat menyebabkan vasokontriksi atau proses penyempitan. d. Adanya refleks batuk dan muntah. Adanya peran mukus siliaris sebagai penangkal benda asing yang mengandung interveron dan dapat rnengikat virus. Pengaruh proses ventilasi selanjutnya adalah complience recoil. Complience yaitu kemampuan paru untuk mengembang yang

4. dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu adanya surfaktan pada lapisan alveoli vang berfungsi untuk menurunkan tegangan permukaan dan adanva sisa udara yang menyebabkan tidak terjadinya kolaps dan gangguan toraks. Surfaktan diproduksi saat terjadi peregangan sel alveoli, dan disekresi saat pasien menarik napas, sedangkan recoil adalah kemampuan untuk mengeluarkan CO2 atau kontraksi menyempitnya paru. Apabila complience baik akan tetapi recoil terganggu maka CO2 tidak dapat di keluarkan secara maksimal. Pusat pernapasan yaitu medulla oblongata dan pons dapat memengaruhi proses ventilasi, karena CO2 memiliki kemampuan merangsang pusat pernapasan. Peningkatan CO2, dalam batas 60 mmHg dapat dengan baik merangsang pusat pernapasan dan bila paCO, kurang dari sama dengan 80 mmHg maka dapat menyebabkan depresi pusat pernapasan.2. Difusi Gas Difusi gas merupakan pertukaran antara oksigen di alveoli dengan kapiler paru dan CO2, di kapiler dengan alveoli. Proses pertukaran ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: a. Luasnya permukaan paru. b. Tebal membran respirasi/permeabilitas yang terdiri atas epitel alveoli dan interstisial keduanya ini dapat memengaruhi proses difusi apabila terjadi proses penebalan. c. Perbedaan tekanan dan konsentrasi O2 hal ini dapat terjadi sebagaimana O2, dari alveoli masuk ke dalam darah oleh karena tekanan O2, dalam rongga alveoli lebih tinggi dari tekanan O2, da1am darah vena pulmonalis, (masuk dalam darah secara berdifusi) dan paCOJ dalam arteri pulmonalis juga akan berdifusi ke dalam alveoli. d. Afinitas gas yaitu kemampuan untuk menembus dan saling mengikat Hb.3. Transportasi Gas Transportasi gas merupakan proses pendistribusian antara O2 kapiler ke jaringan tubuh dan CO2 jaringan tubuh ke kapiler. Pada proses transportasi, akan berikatan dengan Hb membentuk Oksihemoglobin (97%) dan larut dalam plasma (3%), sedangkan C02 akan berikatan dengan Hb membentuk karbominohemoglobin (30%), dan larut dalam plasma (50%), dan sebagian menjadi HC03 berada pada darah (65%).

5. Transportasi gas dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya: a. Kardiac output Merupakan jumlah darah yang dipompa oleh darah, normalnya 5 liter per menit. Dalam kooondisi patologi yang dapat menurunkan cardiac output ( misal pada kerusakan otot jantung, kehilangan darah ) akan mengurangi jumlah oksigen yang dikirm ke jaringan. Umumnya, jantung mengkompensasi dengan menambahkan rata-

rata pemompaannya untuk meningkatkan transport oksigen. b. Kondisi pembuluh darah, latihan, dan lain-lain. Secara langsung berpengaruh terhadap transpot oksigen. Bertambahnya latihan menyebabkan peningkatan transport O2 ( 20 x kondisi normal ), meningkatkan cardiac uotput dan penggunaan O2 oleh sel. (Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan, 2006 ed.3)4. PATOFISIOLOGI DAN PATWAYS Fungsi sistem jantung ialah menghantarkan oksigen, nutrien, dan subtansi lain ke jaringan dan membuang produk sisa metabolisme selular melalui pompa jantung, sistem vaskular sirkulasi, dan integritas sistem lainnya. Namun fungsi tersebut dapat terganggu disebabkan oleh penyakit dan kondisi yang mempengaruhi irama jantung, kekuatan kontraksi, aliran darah melalui kamar-kamar pada jantung, aliran darah miokard dan sirkulasi perifer. Iskemia miokard terjadi bila suplai darah ke miokard dari arteri koroner tidak cukup dalam memenuhi kebutuhan oksigen organ. Selain itu, perubahan fungsi pernapasan juga menyebabkan klien mengalami gangguan oksigenasi. Hiperventilasi merupakan suatu kondisi ventilasi yang berlebih, yang dibutuhkan untuk mengeliminasi karbondioksida normal di vena, yang diproduksi melalui metabolisme seluler. Hipoventilasi terjadi ketika ventilasi alveolar tidak adekuat memenuhi kebutuhan oksigen tubuh atau mengeliminasi CO2 secara adekuat. Apabila ventilasi alveolar menurun, maka PaCO2 akan meningkat. Sementara hipoksia adalah oksigenasi jaringan yang tidak adekuat pada tingkat jaringan.

6. Pathway Alergen atau Antigen yang telah terikat oleh IgE yang menancap pada permukaan sel mast atau basofil Lepasnya macam-macam mediator dari sel mast atau basofil Kontraksi otot polos Spasme otot polos, sekresi kelenjar bronkus meningkat Penyempitan/obstruksi proksimal dari bronkus kecil pada tahap inspirasi dan ekspirasi Edema mukosa bronkus Keluarnya sekrit ke dalam lumen bronkus Sesak napas Tekanan partial oksigen di alveoli menurun Oksigen pada peredaran darah menurunHipoksemia CO2 mengalami retensi pada alveoli Kadar CO2 dalam darah meningkat yang memberi rangsangan pada pusat pernapasan Hiperventilasi

7. (Fundamental Keperawatan, 2006)5. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK a. EKG Menghasilkan rekaman grafik aktivitas listrik jantung, mendeteksi transmisi implus dan posisi listrik jantung. b. Pemeriksaan stress latihan Di gunakan mengevaluasi respon jantung terhadap stress fisik. Pemeriksaan fisik ini memberikan kebutuhan oksigen dan menentukan keadekuatan darah koroner. c. Pemeriksaan Elektrofisiologis (PEF) Pengukuran invasive aktivitas listrik. d. Pemeriksaan untuk menentukan kontraksi miokard dan aliran darah. Ekokardigraf dan angiograf digunakan untuk menentukan kontraksi miokard dan aliran darah. (Fundamental Keperawatan, 2009)6. MASALAH KEPERAWATANa. Hiperventilasi Suatu kondisi entilasi yang berlebihan, yang di butuhkan untuk mengeliminasi karbon diogsida normal di vena, yang disebabkan ansietas, infeksi, obat-obatan, ketidak seimbangan asam basa.b. Hipoventilasi Terjadi ketika ventilasi alveolar tidak adekuat memenuhi kebutuhan oksigen tubuh untuk mengeleminasi karbondioksida secara adekuat.c. Hipoksia Oksigen jaringan tidak adekuat pada tingkat jaringan. (Fundamental Keperawatan, 2009)

8. 7. DIAGNOSA KEPERAWATAN Contoh diagnosa keperawatan nanda disfungsi kardiopulmonar: 1. Ketidak bersihan jalan napas berhubungan dengan: a. Gangguan batuk b. Nyeri insisi c. Penurunan tingkat kesadaran 2. Gangguan pertukaran gas yang berhubungan dengan: a. Penurunan ekspansi paru b. Adanya ekskresi paru c. Pemasukan oksigen yang tidak adekuat 3. Ketidak efektifan pola nafas yang berhubungan dengan: a. Imobilisasi b. Depresi ventilasi akibat penggunaan narkotik c. Kerusakan neuro muskuler d. Obstruksi jalan nafas 4. Penurunan curah jantung yang

berhubungan dengan: a. Irama jantung yang tidak teratur b. Denyut jantung yang cepat 5. Infeksi jantung yang berhubungan dengan: a. Sekresi paru yang statis 6. Intoleransi aktivitas yang berhubungan dengan: a. Kelemahan b. Asupan nutrisi yang tidak adekuat c. Keletihan (Fundamental Keperawatan, 2009)8. INTERVENSI Contoh evaluasi intervensi untuk ketidak efektifan jalan nafas: Tujuan Tindakan evaluative Hasil akhir yang diharapkan Sekresi paru akan di Auskultasi semua lapangan Suara paru tambah akan keluarkan. paru setelah batuk dan menghilang dalam 48jam.

9. melakukan manuver posturaldraenase .Observasi klien ktika batukdan untuk melihat jumlahsekresi, keletihan dandispnea.Inspeksi sputum yang klien Sputum jernih berwarnakluarkan saat batuk dan hasil putih, dan berbusa dalamsuksioning. 48jam. (Fundamental keperawatan, 2009)

10. DAFTAR PUSTAKAAnonim. 2010. Tanpa Angka Tahun. “www.oksigenasi.com.” Di Unduh Selasa 19 Juli 201. Pukul 21.00 WIBPotter dan perry. 2005. “Fundamental Keperawatan.” Edisi 4 vol. 2. Terj. Renata Komalasari. Jakarta: EGC.Saifudin. 2009. “Fisiologi Organ Tubuh Manusia.” Jakarta: Salemba Medika.Tarwanto, wartonah. 2006. “Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan ed.3. Jakarta: Salemba Medika.

English Français Español Português (Brasil) Deutsch

About Careers Developers & API Press Blog Terms Privacy Copyright Support Contact

Linkedin Twitter Google Plus Facebook RSS Feeds LinkedIn Corporation © 2014